Anda di halaman 1dari 13

PROSEDURE TANGGAP DARURAT

NOMOR DOKUMEN : DOC -ERP-09-3.8


REVISI :0
TANGGAL TERBIT : 20 oktober 2023

Daftar Distribusi Dokumen :


1. Doc. Control HSE
2. All area

Disiapkan Diperiksa Disetujui

K3L System Project Manager Site Director Director Utama


& Doc. Controller

Diperlakukan sebagai dokumen yang tak terkendali bila dicetak, kecuali


ditentukan oleh Document Control– PT. ACM
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 1 Dari 12

DAFTAR ISI
Halaman
1 Daftar Isi .................................................................... 1
2 Lembar Catatan Perubahan Dokumen .................................................................... 2
3 Tujuan .................................................................... 3
4 Ruang lingkup .................................................................... 3
5 Referensi .................................................................... 3
6 Definisi .................................................................... 4
7 Tanggung Jawab .................................................................... 4
8 Prosedur .................................................................... 5
9 Dokumen terkait .................................................................... 12
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 2 Dari 12

LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

Bagian Hal. Uraian Singkat Revisi Tanggal


Cover Cover dengan format dokumen be GeMS baru 20-10-2023
Cover Kolom tanda-tangan pada halaman cover :
Dibuat atas nama dan, Diperiksa oleh PT. ACM dan Disetujui
oleh Presdir PT. ACM
Footer Halaman2 – 12 Menghapus keterangan dari footer tiap halaman dokumen,
sebagai berikut : “Isi dokumen ini merupakan create PT.ACM.
Tidak diperkenankan untuk memproduksi/ menggandakan
dalam bentuk apapun, baik seluruh atau sebagian tanpa izin
dari PT. ACM”

D. Referensi 3 1. Standar ISO 14001&OHSAS 18001 klausul 4.4.7

Diubah menjadi :
2. Standar ISO 14001
3. OHSAS 18001
F. Prosedur Menambahkan :
3.2.3 Evaluasi pelaksanaan drill dilakukan setelah
pelaksanaan drill selesai dengan cara melakukan review
terhadap prosedur yang terkait dengan drill yang telah
dilakukan. Review ini dilakukan untuk menilai efektivitas
prosedur terkait dengan menggunakan formulir Laporan Drill
Keadaan Darurat (DOC -ERP-165-3.8).
Menambahkan :
4.2.1. 2. .....harus segera menghentikan pekerjaannya dan
menuju assembly point dengan tertib dan
terkoordinasi mengikuti Dept. Coordinator yang
telah ditunjuk oleh KTT.
Menambahkan
4.2.1. 3. Dept. Coordinator harus memastikan semua
anggota di departemennya telah berkumpul
dengan lengkap di assembly point.
4.2.1. 4. Dalam memastikan kelengkapan anggotanya,
Dept. Coordintor dapat menggunakan Form
Catatan Keluar/Masuk Personil Pada Jam Kerja
(DOK IV-ALL-178-3.8).
4.2.1. 5. Personil yang memiliki kepentingan untuk
meninggalkan kantor selama jam kerja (termasuk
pada saat jam istirahat) harus mengisi Form
Catatan Keluar/Masuk Personil Pada Jam Kerja
(DOK IV-ALL-178-3.8) yang bertujuan untuk
memonitor keberadaan personil pada saat
keadaan darurat.
G. Dokumen 12 Menambahkan :
Terkait
Dokumen terkait :
DOC IV-ALL-165-3.8 Form Laporan Drill Keadaan Darurat
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 3 Dari 12

A. Tujuan

Maksud dibuatnya prosedur ini adalah untuk memberikan pedoman secara umum
tentang pelaksanaan tindakan pengendalian dan pengelolaan yang harus
dilakukan oleh personil apabila terjadi keadaan darurat.

Tujuannya adalah mencegah atau meminimalisasi cidera terhadap manusia,


kerusakan peralatan maupun kerugian harta milik perusahaan akibat dari suatu
kegiatan operasioanal dalam kondisi keadaan darurat.

Rencana pengendalian ini juga menjelaskan sistim komunikasi antara karyawan


yang terlibat dan kerja sama antar bagian pada saat keadaan darurat terjadi.
Pengetahuan dan latihan tentang tata cara penanggulangan keadaan darurat ini
akan membantu untuk tercapainya tindakan pengendalian yang lebih efektif dalam
keadaan darurat.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup prosedur ini mencakup semua situasi keadaan darurat pada
kegiatan operasional penambangan PT. ACMdan Kontraktor di site termasuk di
dalamnya dan tidak terbatas pada Proses eksplorasi, Proses Penambangan,
Proses Reklamasi, Proses Hauling & coal processing, Proses Shipping, dan
proses support diseluruh kegiatan PT. ACMdi Site.

C. Definisi
1. Keadaan darurat adalah kejadian secara tiba-tiba disuatu tempat yang
mengancam keselamatan jiwa dan atau harta benda yang memerlukan
penanganan segera, cepat dan tepat dari bagian yang terkait untuk mengatasi
keadaan tersebut kembali normal pasca keadaan darurat.
Secara umum keadaan darurat mempunyai sifat sulit diantisipasi dan
memerlukan tindakan pengendalian yang cepat serta terkoordinasi dari bagian-
bagian yang terlibat. Pedoman rencana pengendalian keadaan darurat ini
adalah pedoman secara umum yang menyajikan program pendekatan secara
sistimatis dalam pengendalian situasi tersebut secepat mungkin, sehingga
keadaan dapat normal kembali.
Keadaan darurat termasuk didalamnya dan tidak terbatas :
a. Kebakaran
b. Kecelakaan Peledakan
c. Bencana Alam / Force Major
d. Huru hara
e. Evakuasi korban
f. Emergency spill (darurat tumpahan)
g. Longsor atau runtuhnya lereng
2. Emergency Prevention adalah Identifikasi seluruh kegiatan operasional yang
berpotensi terhadap keadaan darurat.
3. Emergency Preparedness adalah antisipasi keadaan darurat, sebelum
keadaan darurat itu benar – benar terjadi.
4. Emergency response adalah mengendalikan keadaan darurat yang terjadi.
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 4 Dari 12

5. Emergency Spill adalah keadaan darurat yang terjadi karena tumpahan bahan
– bahan berbahaya dan beracun baik skala kecil maupun skala besar yang
dapat menimbulkan kecelakaan kerja maupun pencemaran lingkungan
6. Emergency response team adalah tim yang dibentuk oleh pihak manajemen
yang bertugas untuk penanggulangan keadaan darurat.
7. Emergency Equipment adalah peralatan yang digunakan untuk
penanggulangan keadaan darurat.
8. Medical Evacuation adalah sistem tanggap darurat dalam melakukan
evakuasi medis.
9. Recovery adalah pengelolaan pasca keadaan darurat untuk mengembalikan
kondisi normal.
10. Site control adalah personil yang bertugas sebagai pusat informasi dan
penghubung komunikasi dalam penanganan keadaan darurat
11. Departemen Link Facility adalah departemen yang memiliki sumber daya baik
alat maupun manusia, untuk membantu penanganan keadaan darurat.
12. On scene commander adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin
penanggulangan keadaan darurat yang terjadi di site dan menjadi coordinator
dari seluruh tim emergency respon di site terkait.
13. Assembly Point adalah tempat berkumpul personil dalam keadaan darurat
14. APAR adalah Alat Pemadam Api ringan
15. Drill adalah simulasi untuk memastikan skenario tahapan penanggulangan
keadaan darurat sesuai rencana penanggulangan keadaan darurat.

D. Referensi
1. Undang- Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. KEPMEN. No. 555.K / 26/M.PE / 1995 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Dalam pertambangan umum.
3. Standar ISO 14001
4. OHSAS 18001
5. Pedoman Manajemen Be GeMS

E. Tanggung Jawab
1. PT. ACM
 Memastikan prosedur kesiagaan dan tanggap darurat diimplementasikan
dan dipelihara.
 Menunjuk dan mensyahkan Tim Tanggap Darurat
 Membentuk jaringan pihak eksternal yang dapat membantu dalam
penanganan keadaan darurat

2. Safety
 Mengontrol terlaksananya prosedur kesiagaan dan tanggap darurat serta
kesiapan seluruh sarana dan prasarana pendukungnya baik alat maupun
manusia.
 Melaporkan hasil pelaksanaan drill/simulasi kepada PT. ACM
 Memantau, memelihara dan merawat peralatan tanggap darurat (emergency
equipment) dan memastikan peralatan tanggap darurat siap digunakan
setiap saat.

3. Setiap Manager/Dept. Head/Project Manager


 Mengimplementasikan prosedur ini diarea yang menjadi tanggung jawabnya
 Melakukan identifikasi seluruh aspek operasional yang berpotensi terhadap
terjadinya keadaan darurat.
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 5 Dari 12

4. ER Specialist
 Melaksanakan kegiatan pelatihan kegiatan emergency response
 Melaksanakan kegiatan emergency drill yang efektif
 Mengambil alih penanganan emergency response yang tidak bisa ditangani
oleh tim tanggap darurat di site.

5. Dept. Coordinator
Mengkoordinasikan dan memastikan seluruh anggota departemennya pada
saat keadaan darurat untuk berkumpul di assembly point.
Dept. Coordinator ditunjuk oleh KTT.

F. Prosedur
1. Struktur Organisasi
Pihak manajemen membentuk struktur organisasi kesiagaan dan tanggap
darurat, seperti terlihat sebagai berikut :

2. Emergency Prevention

2.1. Identifikasi seluruh aspek operasional yang berpotensi terhadap


terjadinya keadaan darurat.
2.2. Mengklasifikasikan keadaan darurat yang mungkin timbul dan skala
prioritas penanganannya.
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 6 Dari 12

3. Emergency Preparedness

3.1. Sarana & Prasarana Tanggap Darurat


3.1.1. Menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan emergency response
sesuai dengan spesifikasi potensi keadaan darurat dan siap pakai
setiap saat.
3.1.2. Sarana dan prasarana emergency response harus selalu diinspeksi
dan dilakukan perawatan secara berkala.
3.1.3. Sarana & prasarana emergency response harus ditempatkan pada
posisi yang khusus dan tidak terhalang sehingga selalu siap sedia
jika diperlukan.

3.2. Drill & Training


3.2.1. Program – program training yang berkaitan dengan penanganan
keadaan darurat dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
peningkatan kompetensi personil dan implementasi simulasi/drill
yang berkaitan dengan keadaan darurat minimal sekali dalam
setahun.
3.2.2. Pelaksanaan drill dapat melibatkan pihak eksternal seperti petugas
pemadam kebakaran.
3.2.3. Evaluasi pelaksanaan drill dilakukan setelah pelaksanaan drill
selesai dengan cara melakukan review terhadap prosedur yang
terkait dengan drill yang telah dilakukan. Review ini dilakukan untuk
menilai efektivitas prosedur terkait dengan menggunakan formulir
Laporan Drill Keadaan Darurat (DOKIV-ALL-165-3.8).

3.3. Klasifikasi Keadaan Darurat


3.3.1. Untuk menyiapkan rencana penanganan keadaan darurat, keadaan
darurat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Darurat 1 :
 Ada korban meninggal atau beberapa cidera berat.
 Tumpahan bahan berbahaya dalam jumlah yang
sangat besar.
 Berdampak terhadap property atau proses produksi
 Memerlukan bantuan eksternal
 Melibatkan publikasi
 Berpotensi signifikan untuk eskalasi
2. Darurat 2:
 Ada korban cidera.
 Tumpahan bahan berbahaya yang cukup besar
 Memerlukan bantuan eksternal
 Operasi terganggu sementara
 Berpotensi melibatkan publikasi
 Berpotensi untuk eskalasi walaupun terbatas.
3. Darurat 3:
 Kecelakaan tanpa cidera personil
 Tumpahan B3 yang relatif kecil
 Dapat diatasi oleh sumber daya yang ada di area
kecelakaan.
 Operasi tidak terganggu
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 7 Dari 12

 Tidak ada publikasi


 Tidak ada potensi untuk eskalasi.

3.3.1. Penanganan darurat 1 dilakukan dengan penanganan langsung


di lokasi, menyiapkan bantuan fasilitas eksternal, dan segera
melakukan penanganan publikasi.
3.3.2. Penanganan darurat 2 dilakukan dengan penanganan langsung
di lokasi,menyiapkan bantuan fasilitas eksternal, dan
memposisikan penanganan publikasi dalam siap siaga.
3.3.3. Penanganan darurat 3 dilakukan dengan penanganan langsung
di lokasi berdasarkan informasi yang diterima oleh site control.
3.3.4. Jika penanganan keadaan darurat memerlukan penanganan
publikasi, maka harus diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
 Informasi keluar terhadap kejadian dilakukan dengan sistem
1 pintu dan ditangani oleh Departemen External Relation.
 Petugas security harus memblokir lokasi kerja secara ketat
dan hanya memperbolehkan personil yang berkepentingan
terhadap kejadian tersebut untuk masuk lokasi kejadian.
 Setiap kemajuan dari penanganan keadaan darurat, harus
dilaporkan kepada Departemen External Relation.

3.4. Membangun hubungan terhadap pihak luar/eksternal dalam pemenuhan


fasilitas pendukung untuk penanganan keadaan darurat termasuk
didalamnya dan tidak terbatas pada Rumah Sakit, Kepolisian,
Pemadam Kebakaran, Fasilitas bandara, Syahbandar.
3.5. Nama – nama emergency response team dan nomor kontak penting
yang harus dihubungi, tersosialisasi dengan baik pada setiap personil,
dan terpampang pada tempat yang strategis pada setiap gilir jaga.
3.6. Jalur Komunikasi Kesiagaan dan tanggap darurat yang terhubung
dengan site control harus tersedia diseluruh daerah operasi PT. ACM
3.7. Denah gedung yang menunjukkan arah evakuasi menuju assembly
point harus tersedia disetiap gedung kantor di daerah operasi PT. ACM
3.8. Seluruh daerah operasi dilengkapi dengan rambu – rambu yang
memberikan petunjuk darurat, seperti rambu emergency exit, petunjuk
letak emergency equipment, serta sign atau label yang memberikan
petunjuk dalam keadaan darurat.

4. Emergency Response

4. 1. komunikasi
4.1.1. Jalur komunikasi darurat digunakan khusus melalui nomor radio
XXXX atau channel X untuk penanganan keadaan darurat.
4.1.2. Setiap keadaan darurat yang terjadi harus dilaporkan kepada site
control untuk pengelolaan informasi keadaan darurat dan membantu
dalam pelaksanaan kegiatan tanggap darurat.
4.1.3. Pelapor menginformasikan kepada site control sebagai berikut :
1. Nama pelapor
2. Perusahaan
3. Departemen
4. Emergency yang terjadi :
5. Lokasi kejadian
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 8 Dari 12

6. Apa ada korban? Jika ada berapa jumlahnya & bagaimana


kondisinya?
7. Bantuan yang dibutuhkan (ambulan, fire truck, tim medis, dll).
4.1.4. Sebelum menutup laporannya, Pelapor harus memastikan bahwa
site control menerima informasi dengan lengkap dan jelas.
4.1.5. Site control harus memastikan bahwa informasi yang ia terima telah
lengkap dan jelas dan mencatatnya dalam form laporan keadaan
darurat (DOK IV - ALL-77-3.8).
4.1.6. Setelah menerima informasi keadaaan darurat, site control harus
melakukan hal – hal sebagai berikut :
 Catat jam berapa panggilan emergency dilaporkan
 Catat isi laporan keadaan darurat yang diterima
 Catat Alat komunikasi yang digunakan pada pelaporan
 Segera hubungi emergency system (daftar nomor panggilan
darurat)
 Merecord semua panggilan emergency baik yang benar, baik
palsu maupun simulasi.
4.1.7. Jika ada informasi keadaan darurat,maka seluruh komunikasi di
channel tersebut harus dihentikan, kecuali yang berkaitan dengan
keadaan darurat tersebut.

4. 2. Penanganan Keadaan Darurat


4.2.1. Penanganan pertama
4.2.1.1 Setiap personil yang menemukan keadaan darurat, wajib
melakukan hal – hal sebagai berikut :
 Memberitahukan kondisi bahaya kepada personil
disekitar
 Menghubungi site control
 Melakukan penanganan keadaan darurat sebatas
kekuatan dan pengetahuan yang dimiliki. (Dilarang
melakukan penanganan melebihi kemampuan yang
dimiliki)
4.2.1. 2. Pada kasus keadaan darurat seperti kebakaran dan
ledakan dan gempa bumi yang terjadi di setiap gedung,
Personil lain yang berada di lokasi terjadinya keadaan
darurat harus segera menghentikan pekerjaannya dan
menuju assembly point dengan tertib dan terkoordinasi
mengikuti Dept. Coordinator yang telah ditunjuk.
4.2.1. 3. Dept. Coordinator harus memastikan semua anggota di
departemennya telah berkumpul dengan lengkap di
assembly point.
4.2.1. 4. Dalam memastikan kelengkapan anggotanya, Dept.
Coordintor dapat menggunakan Form Catatan
Keluar/Masuk Personil Pada Jam Kerja (DOK IV-ALL-178-
3.8).
4.2.1. 5. Personil yang memiliki kepentingan untuk meninggalkan
kantor selama jam kerja (termasuk pada saat jam istirahat)
harus mengisi Form Catatan Keluar/Masuk Personil Pada
Jam Kerja (DOK IV-ALL-178-3.8) yang bertujuan untuk
memonitor keberadaan personil pada saat keadaan
darurat.
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 9 Dari 12

4.2.2. Site Control


4.2.2.1 Untuk menjamin penanganan keadaan darurat siap setiap
saat, posisi site control harus dalam keadaan siap jaga
selama 24 jam.
4.2.2.2 Setiap laporan keadaan darurat diterima oleh site control,
maka site control harus menjalankan sistem emergency
response sebagai berikut :
 Menghubungi tim emergency response terkait, sesuai
dengan jenis keadaan darurat yang dilaporkan.
 Mengaktifkan komunikasi emergency berdasarkan
struktur organisasi tanggap darurat
4.2.2.3 Selama penanganan keadaan darurat, site control harus
stand by ditempat, hingga ada izin dari on scene
commander untuk dapat meninggalkan tempat.
4.2.2.4 Setiap kemajuan kondisi penanganan keadaan darurat,
harus dikomunikasikan kepada site control sebagai pusat
informasi.
4.2.2.5 Dalam kegiatan penanganan keadaan darurat, site control
harus siap sedia untuk melakukan panggilan bantuan
darurat kepada departemen link facility maupun pihak
eksternal seperti pemadam kebakaran, Rumah sakit,
bandara, maupun syahbandar.

4.2.3. On Scene Commander


4.2.3. 1. Untuk menjamin penanganan keadaan darurat siap setiap
saat, posisi on scene commander harus dalam keadaan on
call (dapat dihubungi setiap saat , 24 jam sehari).
4.2.3. 2. Saat menerima informasi keadaan darurat, onscene
commander segera menentukan klasifikasi keadaan
darurat dan memutuskan tindakan penanganan yang harus
dilakukan.
4.2.3. 3. Dalam penanganan keadaan darurat, on scene
commander menjadi kordinator dari semua tim emergency
respon dan setiap keputusan harus berada dibawah
kendali on scene commander.

4.2.4. Tim Emergency Response


4.2.2.1 Untuk menjamin penanganan keadaan darurat siap setiap
saat, posisi tim emergency response harus dalam keadaan
siap jaga selama 24 jam dan berada dalam kondisi on call
(selalu dapat dihubungi selama 24 jam sehari).
4.2.2.2 Ketika mendapat informasi keadaan darurat, tim
emergency response harus segera meninggalkan
pekerjaan yang sedang dijalankannya dan segera
melakukan koordinasi dan menjalankan rencana tanggap
darurat bersama timnya masing – masing.

4.2.5. Departemen Link Facility


4.2.5. 1. Penanganan keadaan darurat juga dapat meminta bantuan
dari departemen link facility, yaitu departemen –
departemen terkait yang memiliki sumber daya baik alat
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 10 Dari 12

maupun manusia, untuk membantu penanganan keadaan


darurat.
4.2.5. 2. Koordinasi departemen link facility, berada dibawah on
scene commander.

4.2.5. 3. Kepala Departemen yang diminta oleh on scene


commander untuk memberikan bantuan, harus segera
meninggalkan pekerjaannya dan langsung berkoordinasi
dengan bawahan didepartemennya untuk segera
membantu on scene commander dalam penanganan
keadaan darurat.

4.2.6. Emergency Response Specialist (ER Specialist)


4.2.2.1 Untuk menjamin penanganan keadaan darurat siap setiap
saat, posisi emergency response specialist harus dalam
keadaan siap jaga selama 24 jam dan berada dalam
kondisi on call (selalu dapat dihubungi selama 24 jam
sehari).
4.2.2.2 Ketika mendapat informasi keadaan darurat, ER Specialist
harus segera berkoordinasi dengan on scene commander
untuk menentukan strategi penanganannya dan segera
menuju lokasi kejadian.
4.2.2.3 ER specialist harus selalu memantau kemajuan dari
penanganan keadaan darurat yang terjadi, selama dalam
perjalanan menuju lokasi kejadian.

4.2.7. Mobilisasi Alat Tanggap Darurat


4.2.7. 1. Mobilisasi alat – alat tanggap darurat seperti ambulan dan
fire truck harus diusahakan bebas dari hambatan jalan.
4.2.7. 2. Setiap personil yang melihat atau bertemu dengan
mobilisasi alat – alat tanggap darurat, tidak boleh
menghalangi dan harus memberikan jalan kepada
mobilisasi alat – alat tanggap darurat tersebut.
4.2.7. 3. Mobilisasi alat – alat tanggap darurat yang berasal dari luar
area tambang, harus dilakukan pengawalan hingga ke
lokasi kejadian.

4.2.8. Evakuasi
4.2.8. 1. Tindakan evakuasi terhadap personil dalam sistem
penanganan keadaan darurat harus ditindak lanjuti
sesegera mungkin.
4.2.8. 2. Transportasi yang digunakan untuk tindakan evakuasi
harus segera berada ditempat tanpa ada penundaan.
4.2.8. 3. Evakuasi yang membutuhkan transpotasi dari pihak
eksternal seperti ambulan dan pesawat udara, harus
segera dikoordinasikan oleh pihak eksternal terkait tanpa
ada penundaan.
4.2.8. 4. Personil yang cedera segera dievakuasi ke klinik site untuk
dilakukan pengobatan. Apabila diperlukan penanganan
lebih lanjut sesuai rekomendasi paramedik, maka personil
yang cidera segera dievakuasi menuju Rumah Sakit
terdekat.
No. Dokumen DOC -ERP-01-3.8
PT. ASKIMAH CIWI MANDIRI Tanggal Efektif 20 OKTOBER 2023
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
Revisi 1
Halaman 11 Dari 12

4.2.8. 5. Jika rumah sakit setempat tidak dapat memberikan


bantuan yang memadai, maka personil yang cedera harus
segera dibawa keluar daerah operasi menuju rumah sakit
yang lebih memadai dengan menggunakan jalur tercepat,
transportasi tercepat dan termudah dan memadai.

4.2.9. Pengamanan lokasi


4.2.9. 1. Pengamanan lokasi kejadian harus dilakukan selama
penanganan keadaan darurat untuk menjamin kelancaran
penanganan keadaan darurat.
4.2.9. 2. Untuk kepentingan investigasi, lokasi kejadian setelah
penanganan keadaan darurat harus dijaga agar tidak
diubah.

5. Recovery

5. 1. Investigasi dan Pelaporan


5.1.1. Investigasi keadaan darurat harus segera dilakukan sesuai
dokumen DOK II-ALL-08-4.3 Prosedur Pelaporan Dan Investigasi
Kecelakaan setelah keadaan darurat tersebut usai atau berhasil
ditangani.

5. 2. Perbaikan
5.2.1. Perbaikan Fasilitas dilakukan jika investigasi selesai dilaksanakan
dan bukti – bukti penyelidikan telah didapatkan.
5.2.2. Perbaikan fasiltas dilakukan dibawah koordinasi KTT

5. 3. Pemulihan Cedera personil


Personil yang cedera dilakukan pemantauan sampai dipastikan benar –
benar pulih sesuai rekomendasi medis.

5. 4. Evaluasi
5.4.1. Mitigasi terhadap terjadinya keadaan darurat dilakukan dengan
melakukan evaluasi berdasarkan laporan investigasi.
5.4.2. Dari evaluasi laporan investigasi, langkah – langkah emergency
preparedness dan emergency response yang masih memiliki
kelemahan – kelemahan diperbaiki kembali untuk mencegah
kejadian yang terulang dimasa yang akan datang.

G. Dokumen Terkait
1. DOK IV-ALL-26-3.8 Form daftar nomor telepon darurat
2. DOK IV-ALL-51-3.8 Form Inspeksi APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
3. DOK IV-ALL-77-3.8 Form Laporan Keadaan Darurat
4. DOK IV-ALL-78-3.8 Form Daftar First Aid Kit
5. DOK IV–ALL–79-3.8 Form Daftar APAR
6. DOK IV-ALL-165-3.8 Form Laporan Drill Keadaan Darurat

Anda mungkin juga menyukai