Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN

“PENGENALAN PERALATAN TEBANG MANUAL”

Disusun Oleh:
M Syamsurijal Ashidiq E1401221009

Asisten Praktikum:
Nisrina Hasna Salsabila E1401201038
Rafly Rifansyah Setiawan E1401201128

Dosen Pengajar:
Prof. Dr. Ir. Juang Rata Matangaran M.S.

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUPAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2024
PENDAHULUAN

Hutan adalah area di daratan yang didominasi oleh pepohonan. Dengan kombinasi unsur
biotik dan abiotik, hutan memiliki berbagai jenis kehidupan yang bermanfaat bagi makhluk
hidup di dalamnya dan di sekitarnya. Hutan tidak hanya menghasilkan bahan-bahan untuk
berbagai kebutuhan, seperti kayu untuk konstruksi dan bahan untuk membuat alat pertanian,
tetapi juga menyediakan lingkungan hidup yang nyaman bagi masyarakat dan, yang lebih
penting lagi, menyediakan lahan yang subur untuk bercocok tanam (Ulfah et al .2017).
Pemanenan hasil hutan merupakan suatu upaya manfaatkan kayu dengan cara mengubah tegakan
pohon berdiri menjadi batang kayu bulat dan mengeluarkannya dari hutan untuk kemudian
dimanfaatkan sesuai dengan peruntukannya bertujuan untuk meningkatkan nilai hutan,
mendapatkan produk hasil hutan yang masyarakat butuhkan serta memberi peluang kerja bagi
masyarakat di sekitar kawasan hutan (Fermana et al. 2019).
Sistem penebangan pohon secara manual adalah suatu cara menebang pohon
menggunakan alat penebang manual dengan bantuan tenaga manusia, contoh alat penebangan
manual yaitu gergaji manual, kapak, peavy dan lain sebagainya (Hendrayana et al. 2020).
Tentunya alat manual, semi mekanis, dan alat mekanis mempunyai kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Penggunaan teknologi dasar tersebut menghasilkan rata-rata produktivitas
pemanenan kayu yang rendah (Suhartana 2017). Kelebihan penggunaan alat manual antara lain,
mudah digunakan, tidak memerlukan bahan bakar dan pelumas, harga murah, tahan lama, padat
karya. Sedangkan kekurangan dari penggunaan alat manual adalah tenaga manusia yang lebih
banyak dikeluarkan, membutuhkan waktu lebih lama, kualitas hasil pemanenan kurang, dan
kegiatan penebangan menjadi tidak efektif (Lestari et al. 2021).

TUJUAN
Praktikum ini bertujuan mempelajari dan mengenal jenis-jenis alat tebang dan sarad manual serta
alat bantu, dan mempelajari fungsi setiap alat tebang dan sarad manual serta penggunaannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

No Gambar Keterangan
1 A. Tangkai/Pegangan
B. Hooks/ Pengait

Fungsi : Menyarad kayu

Sapi-sapi
2 A. Tangkai/Pegangan
B. Hooks/Pengait

Fungsi : Penarik, membantu


mengarahkan arah rebah pohon

Tirfor
3 A. Tangkai/Pegangan
B. Hooks/ Pengait

Fungsi : Menggelindingkan kayu

Cant Hooks
4 A. Hooks/Pengait

Fungsi : Pengait

Skidding Tong
5 A. Tangkai/Pegangan
B. Hooks/Pengait

Fungsi : Menggelindingkan
dan menahan kayu

Peavy
6 A. Tangkai Gergaji
B. Bilah Gergaji
C. Gigi Gergaji

Fungsi : Menebang, membagi batang,


memangkas cabang

Gergaji Bow Saw


7 A. Tangkai/Pegangan
B. Hooks/Pengait

Fungsi : Mengungkit kayu

Log Zeg
8 A. Tangkai gergaji
B. Bilah gergaji
C. Gigi gergaji

Fungsi : Membelah kayu

Gergaji Pembelah
9 A. Tangkai kapak
B. Kepala kapak

Fungsi : Menebang, membersihkan


cabang, membagi batang

Kapak Single Bit


10 A. Tangkai kapak
B. Kepala kapak

Fungsi : Menebang, membersihkan


cabang, membagi batang

Kapak Double Bit


11 A. Tangkai kapak
B. Kepala kapak

Fungsi : Membelah kayu, pemukul


baji/pasak

Kapak Pembelah
12 A. Tangkai gergaji
B. Bilah gergaji
C. Gigi gergaji

Fungsi : Menebang, membagi batang

Gergaji Doble Person Segitiga Selang Lengkung


(SGL)
13 A. Tangkai gergaji
B. Bilah gergaji
C. Gigi gergaji

Fungsi : Menebang, membagi batang

Gergaji Double Person Segitiga Selang Datar


(SGD)
14 A. Tangkai Gergaji
B. Bilah gergaji
C. Gigi gergaji

Fungsi : Menebang, membagi batang

Gergaji Double Person PP2


15 A. Tangkai gergaji
B. Bilah gergaji
C. Gigi gergaji

Fungsi : Menebang, membagi,


memotong kayu tegak lurus dengan
serat batang pohon

Gergaji Double Person PP4


16 Fungsi : Membantu merebahkan
pohon, melepaskan gergaji jika
terjepit

Baji/Pasak
PENUTUP
Peralatan manual pemanenan hutan ada tiga yaitu alat tebang manual, alat sarad manual,
dan alat tebang bantu manual. Alat tebang manual terdiri dari kapak dan gergaji. Ada beberapa
jenis kapak yaitu kapak single bit, kapak double bit ,dan kapak pembelah. Gergaji juga terdiri
dari beberapa jenis yaitu gergaji pemotong segitiga selang lengkung (SGL), gergaji pemotong
segitiga selang datar(SGD), gergaji pemotong PP2, gergaji pemotong PP4, gergaji pemotong
bow saw atau busur dan gergaji pembelah. Alat tebang berfungsi untuk menebang,membelah dan
membagi batang. Alat sarad manual terdiri dari sapi-sapi, pengungkit cant hooks, pengungkit
peavy, dan pengungkit log zeg ,yang berfungsi untuk menyarad dan mengungkit kayu. Alat bantu
tebang manual terdiri dari tirfor, skidding tong dan baji atau pasak. Setiap alat mempunyai
bentuk-bentukyang berbeda. Penggunaan alat-alat manual ini sangat banyak menguras tenaga
dalam pengoperasiannya. Saat ini, alat manual sudah banyak tidak dipakai karena para pemanen
lebih banyak memakai alat mekanis dan kelemahan dari menggunaan alat-alat manual ini adalah
menguras banyak tenaga dalam pengoperasiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Fermana J S, Sadjati E, Ikhwan M. 2019. Analisis biaya pemanenan dan produktivitas produksi
kayu ekaliptus (studi kasus: hphti pt.pspi distrik petapahan). Wahana Forestra: Jurnal
Kehutanan. 14(2): 38-55.
Hendrayana Y, Adhya I, Supartono T, Karyaningsih I, dan Nurlaela A. 2020. Pelatihan operator
chainsaw dan teknik penebangan di perum perhutani kesatuan pemangkuan hutan (kph)
Tasikmalaya. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(02): 143-149.
Lestari I, Sadjati E, Ratnaningsih AT. 2021. Identifikasi kelayakan chainsaw pada kegiatan
penebangan untuk keselamatan dan kesehatan pekerja di PT. Perawang Sukses Perkasa
Industri (PSPI). Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan. 16(2): 153-169. doi:
10.31849/forestra.v16i2.6878.
Suhartana S, Yuniawati Y. 2017. Penggunaan jumlah peralatan pemanenan kayu yang
efisien guna pencapaian rencana produksi kayu di satu perusahaan hutan produksi
alam, Kalimantan Utara. Jurnal Hutan Tropis, 5(1). 78-86.
Ulfah M, Rohmawati I, Aprilia D. 2017 .Pemaknaan masyarakat promasan tentang fungsi
Ekologi hutan di wilayah gunung ungaran. Journal.upgris. 6(1).

Anda mungkin juga menyukai