Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN

“PENGENALAN PERALATAN TEBANG MANUAL”

Disusun Oleh :
Ghinaa Anisah Husnul Rizqi E1401211001

Asisten Praktikum :
Jihan Nabilla Al-Amudi E14190015
Khairunnisa Luthfiyah E14190056

Dosen Pengajar:
Prof. Dr. Ir. Juang R Matangaran, MS

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN
IPB UNIVERSITY
BOGOR
2023
PENDAHULUAN
Hutan merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia, khususnya sumberdaya
hutan berupa kayu. Namun, permintaan kayu yang tinggi bertolak belakang dengan
ketersediaannya. Tahapan perencanaan dan pelaksanaan pemanenan hutan yang tidak dilakukan
dengan benar akan menjadi faktor kurangnya ketersediaan kayu, sehingga dibutuhkan perencanaan
pemanenan hutan yang baik untuk menjamin ketersediaan kayu di masa depan. Oleh karena itu,
pemanenan hutan juga tetap harus menerapkan pengelolaan hutan lestari. Terdapat tahapan dalam
kegiatan pemanenan hutan berupa kayu yaitu penebangan (felling), penyaradan (skidding), muat
bongkar (loading dan unloading), serta pengangkutan (hauling) (Matangaran et al. 2013).
Menurut Thoriq et al. (2017), sistem tebang terdiri dari manual, semi mekanis, dan
mekanis. Penebangan dan penyaradan dengan sistem manual dilakukan dengan tenaga manusia
menggunakan alat sederhana. Biasanya Sistem manual ini dilakukan karena kondisi topografi
dan permukaan lahan hutan yang sulit dijangkau jika menggunakan sistem tebang mekanis. Alat
tebang manual diantaranya gergaji manual dan kapak, sedangkan alat sarad manual yaitu tirfor.
Terdapat alat manual lainnya yang membantu proses penebangan diantaranya sapi-sapi, cant
hooks, peavy, log zeg, baji, dan skidding tong. Beberapa alat tebang manual tersebut tentu
memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan alat manual diantaranya tidak memerlukan
keahlian tinggi sehingga mudah untuk digunakan, harganya murah, dan penyimpanan yang mudah.
Selain itu, terdapat kekurangan dari alat manual diantaranya memerlukan waktu yang lama dan
tenaga manusia yang kuat serta perlu dilakukannya penajaman alat (sharpen).

Tujuan Praktikum
Menjelaskan teknik menggunakan peralatan manual dalam menebang pohon, mengetahui
berbagai jenis dan fungsi gergaji tangan dan alat sarad, menganalisis penyebab gangguan dalam
menggunakan gergaji tangan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada praktikum pengenalan peralatan manual pemanenan hutan ini, diminta untuk
mengetahui komponen, fungsi dan teknik menggunakan berbagai peralatan tebang manual, serta
menganalisis penyebab gangguan dalam menggunakan gergaji tangan. Adapun peralatan tebang
manual diantaranya:

No Gambar Alat Komponen Alat Fungsi


A. Tangkai kapak Kapak single bit berfungsi untuk
B. Kepala kapak menebang, membersihkan cabang, dan
1 1. Mata kapak memotong batang pohon
2. Punggung kapak
A B 2
1

Gambar 1 Kapak Single Bit


(Sumber:
lagunamerbok.blogspot.com)
A. Tangkai kapak Kapak dooble bit berfungsi untuk
B. Kepala kapak menebang, membersihkan cabang, dan
1. Mata kapak memotong batang pohon

1
2 B
A

Gambar 2 Kapak Dooble Bit


(Sumber:
wisementrading.com)
A. Tangkai kapak Kapak pembelah berfungsi untuk
B 1 B. Kepala kapak membelah kayu dan memukul baji atau
1. Mata kapak pasak.
2 2. Punggung kapak

3
A

Gambar 3 Kapak Pembelah


(Sumber: www.
A. Tangkai gergaji Gergaji Dooble Person Segitiga Selang
B. Bilah gergaji Lengkung (SGL) berfungsi untuk
A
C. Gigi gergaji menebang dan memotong batang pohon.
1. Gigi pengerat
2. Selang lengkung

C
B
4

Gambar 4 Gergaji Dooble


Person Segitiga Selang
Lengkung (SGL)
2 1

Gambar 5 Gigi gergaji SGL


A. Tangkai gergaji Gergaji Dooble Person Segitiga Selang
B. Bilah gergaji Datar (SGD) berfungsi untuk menebang
C. Gigi gergaji dan memotong batang pohon.
1. Gigi pengerat
2. Selang lengkung

C
B

Gambar 6 Gergaji Dooble


Person Segitiga Selang Datar
(SGD)
2 1

Gambar 7 Gigi gergaji SGD


A. Tangkai gergaji Gergaji dooble person PP2 berfungsi untuk
B. Bilah gergaji menebang dan membelah batang
A C. Gigi gergaji hardwood.
1. Gigi pengerat
2. Penggaruk

6
B

Gambar 8 Gergaji Dooble


Person PP2
2
1

Gambar 9 Gigi gergaji PP2


A. Tangkai gergaji Gergaji dooble person PP4 berfungsi untuk
A B. Bilah gergaji menebang dan membelah batang softwood.
C. Gigi gergaji
1. Gigi pengerat
2. Penggaruk

B
C

Gambar 10 Gergaji Gergaji


Dooble Person PP4
2
1

Gambar 11 Gigi gergaji PP4


A. Tangkai gergaji Gergaji Bow Saw berfungsi untuk
B. Bilah gergaji menebang, memotong batang, dan
C. Gigi gergaji memangkas cabang pohon.

8
A C

Gambar 12 Gergaji Bow


Saw
A. Tangkai gergaji Gergaji pembelah berfungsi untuk
B. Bilah gergaji membelah kayu.
A C. Gigi gergaji
C

B
9

Gambar 13 Gergaji
Pembelah

Gambar 14 Gigi Gergaji


Pembelah
A. Tangkai atau Sapi-sapi berfungsi untuk menyarad kayu.
pegangan
B. Hooks atau
10 pengait
B
A

Gambar 15 Sapi-Sapi
A. Tangkai atau Cant hooks berfungsi untuk
pegangan menggelindingkan kayu.
B. Hooks atau
pengait
11 A

B
Gambar 16 Cant Hooks
A. Tangkai atau Peavy berfungsi untuk menggelindingkan
A pegangan kayu dan menahan log.
B. Hooks atau
pengait
12
B

Gambar 17 Peavy
A. Tangkai atau Log zeg berfungsi untuk mengungkit kayu.
pegangan
B. Hooks atau
A
pengait
13

Gambar 18 Log Zeg


A. Tangkai atau Tirfor berfungsi untuk menarik kayu.
A pegangan
B
B. Hooks atau
pengait
14

Gambar 19 Tirfor
A. Hooks atau Skidding tong berfungsi untuk mengait
pengait kayu.

15 A

Gambar 20 Skidding Tong

Setiap alat mempunyai fungsi yang berbeda-beda, maka teknik penggunaannya pun
berbeda. Walaupun alat manual adalah alat yang sederhana, tetapi dalam penggunaanya
dibutuhkan tenaga yang terlatih. Penggunaan kapak dilakukan oleh satu orang, sedangkan gergaji
dooble person dilakukan oleh dua orang yang saling menarik dan mendorong bagian tangkai
gergaji. Selain itu, terkadang terjadi gangguan dalam menggunakan gergaji yaitu ketika mata
gergaji terjepit. Pada praktikum dijelaskan bahwa biasanya gergaji yang masih baru perlu dikikir
pada bagian mata gergajinya, sedangkan mata gergaji yang bengkok bisa digiwar dengan cara
membengkokkan mata gergaji ke kanan atau ke kiri.
PENUTUP
Simpulan
Peralatan tebang manual terdiri dari kapak dan gergaji untuk menebang atau membelah
batang pohon, alat sarad seperti sapi-sapi, dan beberapat alat untuk mengangkat kayu. Penggunaan
alat tebang pohon manual memerlukan tenaga manusia yang kuat dan biasanya diperlukan satu
atau dua orang bahkan lebih. Selain itu, terkadang terjadi gangguan pada alat penebangan manual
seperti mata gergaji terjepit.

DAFTAR PUSTAKA
Matangaran JR, Partiani T, Purnamasari DR. 2013. Faktor eksploitasi dan kuantifikasi limbah kayu
dalam rangka peningkatan efisiensi pemanenan hutan alam. Jurnal Bumi Lestari. 13(2):
387.
Thoriq A, Sugandi WK, Sampurno RM, Aji RP. 2017. Studi siklus waktu proses muat angkut
tebu secara mekanis di PG. Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat. Jurnal Teknotan. 11(1):
62.

Anda mungkin juga menyukai