Prawirohardjo
Prawirohardjo
mengalami komplikasi dalam kehamilan, persalinan atau masa nifas yang berakhir
dengan kematian atau kesakitan dengan asuhan antenatal dan persalinan bersih
dan aman yaitu melalui pelayanan secara asuhan komprehensif (Prawirohardjo,
2014, hal. 56).
A. Kehamilan
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitas atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung sampai 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional
(Prawirohardjo, 2014, hal. 213).
b. Klasifikasi Kehamilan
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke 13 hinggga ke 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28
hingga minggu ke 40) (Prawirohardjo, 2014, hal. 213).
A. Kehamilan
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan spermatozoa yang biasanya
berlangsung di ampula tuba dan ovum yang telah dibuahi secara normal akan melakukan
implantasi pada lapisan endometrium di kavum uteri. (Prawirohardjo, 2014. Hal. 141).
Salah satu upaya mengurangi komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas yaitu dengan melakukan asuhan antenatal dan persalinan yang bersih dan aman serta
mengurangi komplikasi persalinan yang berakhir dengan kematian atau kesakitan melalui
asuhan yang komprehensif (Prawirohardjo, 2014 hal.9).
Kematian ibu dibagi menjadi kematian langsung dan tidak langsung. Kematian ibu
langsung adalah akibat komplikasi kehamilan, persalinan, masa nifas, dan segala
intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut. Kematian ibu tidak
langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah ada atau penyakit yang timbul
sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, dan
HIV/AIDS (Prawirohardjo, 2014, hal. 54).
Oleh karena itu, untuk mengurangi kemungkinan seorang ibu hamil mengalami
komplikasi dalam kehamilan, persalinan, atau masa nifas dengan melakukan asuhan
antenatal dan persalinan bersih dan aman serta mengurangi kemungkinan komplikasi
persalinan yang berakhir dengan kematian atau kesakitan melalui pelayanan yang
diberikan secara komprehensif (Prawirohardjo, 2014, hal. 56).
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis tetapi memiliki faktor risiko atau potensial untuk terjadi komplikasi dengan
dampak kematian, kesakitan, kecacatan, ketidaknyamanan dan ketidakpuasan
(Prawirohardjo, 2014, hal. 23).
Faktor risiko yang lazim terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
yaitu perdarahan, Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan
abortus. Faktor risiko ini memberikan kontribusi kematian pada ibu (Prawirohardjo, 2014,
hal. 54).
Kehamilan, persalinan, Nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis tetapi memiliki faktor resiko atau potensial untuk terjadi komplikasi dengan
dampak kematian, kecacatan, ketidak nyamanan dan ketidak puasan (Prawirohardjo,2014,
hal. 23) . Komplikasi yang lazim terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru
lahir yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet,
dan abortus. Faktor resiko ini memberikan kontribusi kematian pada ibu (Prawirohardjo,
2014, hal. 54).
Salah satu pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah asuhan antenatal. Asuhan
antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2014, hal. 278).
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang
fisiologis tetapi memiliki faktor risiko atau potensial untuk terjadi komplikasi dengan dampak
kematian, kecacatan, ketidak nyamanan dan ketidak puasan (Prawirohardjo, 2014, hal. 23).
Pelayanan komprehensif menjadi salah satu cara untuk mengurangi
kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami komplikasi dalam
kehamilan, persalinan, atau masa nifas dengan menggunakan asuhan antenatal,
persalinan bersih dan aman serta mengurangi kemungkinan komplikasi
persalinan yang berakhir dengan kematian atau kesakitan (Prawirohardjo,
2014, hal.56).
Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami
komplikasi dalam kehamilan, persalinan atau masa nifas dengan melakukan asuhan antenatal dan
persalinan yang bersih dan aman serta untuk mengurangi kemungkinan komplikasi persalinan
yang berakhir dengan kematian atau kesakitan yaitu melalui Pelayanan Obstetri dan Neonatal
esensial Dasar secara komprehensif (Prawirohardjo, 2014, hal. 56).