Anda di halaman 1dari 6

A.

LATAR BELAKANG
Kesehatan gigi dan mulut sering kali menjadi prioritas yang kesekian
bagi sebagian orang. Padahal, seperti kita ketahui, gigi dan mulut merupakan
“pintu gerbang” masuknya kuman dan bakteri sehingga dapat mengganggu
kesehatan organ tubuh lainnya. Masalah gigi berlubang masih banyak
dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa dan tidak bisa dibiarkan
hingga parah karena akan mempengaruhi kualitas hidup, dimana mereka akan
mengalami rasa sakit, gangguan makan yang dapat menyebabkan stunting
pada anak dan gangguan tidur yang sangat berpengaruh dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta akan menimbulkan infeksi akut
dan kronis.
Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2018, sebanyak 57,6% orang
Indonesia memiliki masalah gigi dan mulut. Data tersebut juga menunjukkan
93% dari penderita tersebut adalah anak-anak. Untuk itu menjadi salah satu
strategi Kementerian Kesehatan RI dalam mengurangi angka penderita gigi
berlubang gigi yakni dengan pencanangan program “Indonesia Bebas Gigi
berlubang 2030”.
Gigi berlubang merupakan salah satu penyakit kronis di dunia,
termasuk Indonesia. Salah satu target WHO tahun 2020 adalah peningkatan
angka bebas gigi berlubang pada anak usia dibawah 6 tahun. Menurut Ikatan
Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) cara awal untuk mewujudkan program
tersebut adalah dengan melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang mulai
dari anak-anak, seperti membiasakan sikat gigi minimal 2x sehari dan
pemeriksaan gigi secara berkali sekali 6 bulan. Kontrol gigi berlubang anak
dapat dilakukan dengan upaya pengaplikasian fluor.
Saat ini saya bekerja di Puskesmas Lunto sebagai dokter gigi
penanggung jawab ruang pelayanan gigi. Selama tahun 2019 di Puskesmas
Lunto jumlah gigi berlubang sangat tinggi pada anak usia dini. Hal ini dapat
dilihat dari kunjungan pasien poli gigi Puskesmas Lunto. Pada Tahun 2019
jumlah kasus gigi berlubang anak usia 5-6 tahun yang dilayani di poli gigi
adalah sejumlah 116 kasus. Anak usia 5-6 Tahun mengalami penyakit gigi
berlubang yang disebabkan oleh banyaknya mengkonsumsi makanan manis
seperti permen, coklat dan es krim. Mereka tidak mengetahui cara sikat gigi
yang baik dan benar serta adanya beberapa anak yang masih takut bertemu
dengan dokter gigi sehingga deteksi dini gigi berlubang tidak dapat dilakukan.
Kondisi ideal yang saya harapkan adalah anak usia dini hendaknya
mengetahui cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, membiasakan sikat gigi
minimal 2x sehari dengan baik dan benar, karena sesuatu yang dibiasakan
sedari usia dini akan terbawa sampai ia dewasa nanti. Pemeriksaan gigi secara
berkala 1x6 bulan dapat membantu deteksi dini gigi berlubang. Pengaplikasian
flour juga dapat menjadi salah satu langkah sederhana untuk mencegah gigi
berlubang di usia dini.
Dari latar belakang tersebut, saya membuat sebuah kegiatan inovasi
untuk menurunkan kasus kehilangan gigi pada anak usia dini di wilayah kerja
saya yaitu :
“ TAS SI GILANG MENAWAN”
(ATASI GIGI BERLUBANG MELALUI PEMERIKSAAN DAN
PERAWATAN DINI
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari kegiatan inovasi “TAS SI GILANG
MENAWAN” adalah mengatasi gigi berlubang pada anak usia dini
melalui pemeriksaan dan perawatan dini.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dari kegiatan inovasi “TAS SI GILANG
MENAWAN” adalah :
a. Melalui penyuluhan diharapkan anak mengetahui cara menjaga
kesehatan gigi dan mulut, termasuk makanan apa saja yang baik
untuk kesehatan gigi dan makanan apa saja yang akan merusak gigi.
b. Melalui Sikat gigi bersama diharapkan anak memahami cara
menyikat gigi yang baik dan benar, serta mengetahui waktu yang
paling efektif untuk menyikat gigi.
c. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi gigi dan mulut
anak, sehingga dapat dilakukan deteksi awal gigi berlubang.
d. Pengaplikasian Fluor bertujuan agar Fluor berpenetrasi pada email
gigi sehingga dapat meningkatkan ketahanan email terhadap asam
dan mencegah terjadinya gigi berlubang.
C. INPUT, PROSES DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

Proses :
- Mengusulkan Kegiatan
Inovasi “TAS SI GILANG
MENAWAN”. OUTPUT :
- Berkoordinasi dengan Pihak
- Menurunnya jumlah kasus
Terkait (PJ.UKGS dan pihak
INPUT : gigi berlubang anak usia 5-6
sekolah) untuk pelaksanaan
tahun yang ditangani di poli
Tingginya kasus Gigi berlubang pada kegiatan inovasi.
gigi.
anak di usia dini terlihat dari jumlah - Pelaksanaan kegiatan TAS SI
- Meningkatnya Jumlah
kunjungan pelayanan gigi di GILANG MENAWAN;
Kunjungan anak usia 5-6
Puskesmas Lunto 1. Penyuluhan Kesehatan
tahun untuk konsultasi
Gigi dan Mulut.
2. Sikat gigi Bersama. masalah kesehatan gigi dan
3. Pemeriksaan Gigi dan mulut.
mulut anak.
4. Pemberian Fluor Topikal
pada anak.
5. Evaluasi hasil
pemeriksaan gigi dan
mulut.
6. Membuat jadwal sikat
gigi bersama dan
pemeriksaan gigi berkala
di sekolah.
7. Monitoring dan Evaluasi
D. OUTCOME
1. Dari kegiatan Inovasi “TAS SI GILANG MENAWAN” ini anak-anak lebih
memahami tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, sehingga
mereka mulai membatasi konsumsi makanan manis dan lengket.
2. Anak-anak memahami cara menyikat gigi yang baik dan benar serta terbiasa
untuk menyikat gigi 2x sehari malam sebelum tidur dan pagi setelah sarapan.
3. Anak-anak terbiasa bertemu dengan dokter gigi, sehingga mereka tidak takut
lagi untuk datang dan memeriksakan gigi secara berkala sekali 6 bulan,
sehingga deteksi awal gigi berlubang dapat diketahui.

E. Monitoring dan Evaluasi


1. Kegiatan “TAS SI GILANG MENAWAN” menunjukkan hasil yang optimal
apabila adanya peran aktif dari orang tua dan guru dalam mengawasi,
mengingatkan dan membimbing anak untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
2. Pemeriksaan gigi berkala dengan dokter gigi wajib dilakukan sekali 6 bulan,
walaupun anak tidak mengeluhkan sakit pada giginya, karena tanda awal gigi
berlubang tidak disertai rasa sakit sama sekali.
3. Pemberian Fluor topical pada anak berhasil menjadi kontrol terhadap gigi
berlubang pada anak, terlihat dari tidak bertambahnya jumlah gigi berlubang
pada anak yang diaplikasikan fluor topical.
MAKALAH INOVASI
“Dalam rangka Seleksi Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Kota
Sawahlunto Tahun 2022 ”

“ TAS SI GILANG MENAWAN”


(ATASI GIGI BERLUBANG MELALUI PEMERIKSAAN DAN
PERAWATAN DINI)

Oleh :
drg. Muliani Ayu Nahri
NIP. 199106252019022010
Puskesmas Lunto

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA SAWAHLUNTO

Anda mungkin juga menyukai