Anda di halaman 1dari 30

F.

DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan tegangan tinggi DC tanpa beban.

NO. % Regulator Output DC (kV)


1. 5 14
2. 10 24
3. 15 34
4. 20 44
5. 25 54
6. 30 64
7. 35 76
8. 40 84
Tabel 2. Hasil pengamatan percobaan tegangan tinggi DC berbeban
(Bola-Bola)

Jarak Sela Bola Tegangan Tembus


NO.
(mm) (kV)
24
22
1. 5
22
44
50
2. 10
50
74
80
3. 15
40

Gambar.10 percobaan Bola-Bola Sebelum Percikan

Gambar.11 percobaan Bola-Bola Setelah Percikan


Tabel 3. Hasil pengamatan percobaan tegangan tinggi DC berbeban (Plat-Bola)

Jarak Sela Bola Tegangan Tembus


NO.
(mm) (kV)
26
28
1. 5
32
58
60
2. 10
60
88
92
3. 15
88

Gambar.12 percobaan Plat-Bola Sebelum Percikan

Gambar.13 percobaan Plat-Bola Setelah Percikan


Tabel 4. Hasil pengamatan percobaan tegangan tinggi DC berbeban (Bola-Plat)

Jarak Sela Bola Tegangan Tembus


NO.
(mm) (kV)
24
26
1. 5
28
36
46
2. 10
52
76
78
3. 15
80

Gambar.14 percobaan Plat-Plat Sebelum Percikan

Gambar.15 percobaan Plat-Plat Sebelum Percikan


Tabel 5. Hasil pengamatan percobaan tegangan tinggi DC berbeban (Plat-Plat)

Jarak Sela Bola Tegangan Tembus


NO.
(mm) (kV)
34
30
1. 5
32
54
56
2. 10
60
80
84
3. 15
84

Gambar.16 percobaan Bola-Plat Sebelum Percikan

Gambar.17 percobaan Bola-Plat Setelah Percikan


G. Analisis Percobaan

 Untuk kondisi Tanpa beban

Data ke-4

Diketahui :

Veff : 44 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 44 √2

= 62,23 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm ∙
𝑚𝐵𝑎𝑟 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 44 ∙
1013 273+34

Vb = 59,09 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95
 Untuk kondisi Berbeban Bola Plat
 Data ke-1

Diketahui :

Veff : 26 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 26 √2

= 36,77 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 36,77 ∙
1013 273+34

Vb = 34,92 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-2
Diketahui :

Veff : 42,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 42,67 √2

= 60,34 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 60,34 ∙
1013 273+34

Vb = 57,30 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-3

Diketahui :

Veff : 78 KV

Tekanan : 1008 P
Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 78 √2

= 110,31 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 110,31 ∙
1013 273+34

Vb = 104,76 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = ∙
1013 273+34

Fc = 0,95

 Untuk kondisi Berbeban Plat-Bola


 Data ke-1

Diketahui :

Veff : 28,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃
1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 28,67 √2

= 40,54 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 40,54 ∙
1013 273+34

Vb = 38,50 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-2

Diketahui :

Veff : 59,33 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2
= 59,33 √2

= 83,91 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 83,91 ∙
1013 273+34

Vb = 79,69 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = ∙
1013 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-3

Diketahui :

Veff : 89,33 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 89,33 √2

= 126,34 KV
2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm ∙
𝑚𝐵𝑎𝑟 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 126,34 ∙
1013 273+34

Vb = 119,98 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Untuk kondisi Berbeban Bola-Bola


 Data ke-1

Diketahui :

Veff : 22,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 22,67 √2

= 32,06 KV
2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm ∙
𝑚𝐵𝑎𝑟 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 32,06 ∙
1013 273+34

Vb = 30,44 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-2

Diketahui :

Veff : 48 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 48 √2

= 67,88 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇
1008 273+20
Vb = 67,88 ∙
1013 273+34

Vb = 64,47 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-3

Diketahui :

Veff : 64,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 64,67 √2

= 91,45 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 91,45 ∙
1013 273+34

Vb = 86,85 KV
3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = ∙
1013 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Untuk kondisi Berbeban Plat-Plat


 Data ke-1

Diketahui :

Veff : 32 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 32 √2

= 45,25 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 45,25 ∙
1013 273+34

Vb = 42,98 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇
1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95

 Data ke-2

Diketahui :

Veff : 56,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 56,67 √2

= 80,14 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 80,14 ∙
1013 273+34

Vb = 76,11 KV

4. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95
 Data ke-3

Diketahui :

Veff : 82,67 KV

Tekanan : 1008 P

Temperatur : 34℃

1. Tegangan maksimum (Vm)

Vm = Veff √2

= 82,67 √2

= 116,91 KV

2. Tegangan Tembus

𝑝 273+20
Vb = Vm 𝑚𝐵𝑎𝑟 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Vb = 116,91 ∙
1013 273+34

Vb = 111,03 KV

3. Faktor Koreksi

𝑃 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+𝑇

1008 273+20
Fc = 1013 ∙ 273+34

Fc = 0,95
H. Tabel Hasil Analisa

Tabel 6. Kondisi Berbeban Bola Plat

Tegangan Tegangan
JARAK Veff
NO Maksimum, Tembus, FC
ELKTRODA (KV)
Vm (kV) Vbd (kV)
1 5 26 36,77 34,92 0,95
2 10 42,67 60,34 57,30 0,95
3 55 78,00 110,31 104,76 0,95

Tabel 7. Kondisi Berbeban Plat Bola

Tegangan Tegangan
JARAK Veff
NO Maksimum, Tembus, FC
ELKTRODA (KV)
Vm (kV) Vbd (kV)
1 5 28,67 40,54 38,50 0,95
2 10 59,33 83,91 79,69 0,95
3 15 89,33 126,34 119,98 0,95

Tabel 8. Kondisi Berbeban Bola Bola

Tegangan Tegangan
JARAK Veff
NO Maksimum, Tembus, FC
ELKTRODA (KV)
Vm (kV) Vbd (kV)
1 5 22,67 32,06 30,44 0,95
2 10 48,00 67,88 64,47 0,95
3 15 64,67 91,45 86,85 0,95
Tabel 9. Kondisi Berbeban Plat Plat

Tegangan Tegangan
JARAK Veff
NO Maksimum, Tembus, FC
ELKTRODA (KV)
Vm (kV) Vbd (kV)
1 5 32,00 45,25 42,98 0,95
2 10 56,67 80,14 76,11 0,95
3 15 82,67 116,91 111,03 0,95

Tabel 10. Kondisi Tanpa Beban

Tegangan Tegangan
Veff
NO REGULATOR Maksimum, Sebenarnya, FC
(KV)
Vm (kV) Vb (kV)
1 5 14 19,80 18,80 0,95
2 10 24 33,94 32,23 0,95
3 15 34 48,08 45,66 0,95
4 20 44 62,23 59,09 0,95
5 25 54 76,37 72,53 0,95
6 30 65 91,92 87,30 0,95
7 35 76 107,48 102,07 0,95
8 40 84 118,79 112,82 0,95
9 5 14 19,80 18,80 0,95
I. GRAFIK

140,00

120,00

100,00
Vm,Vb (kV)

80,00

60,00 Vm
Vb
40,00

20,00

0,00
0 10 20 30 40 50
% Regulator

Gambar Grafik 1. Hubungan antara Vm,Vbd (kV) terhadap % Regulator

Pada grafik Hubungan antara Vm,Vbd (kV) dapat dilihat bahwa semakin besar
nilai tegangan maksimum (Vm) dan tegangan tembus (Vbd) maka semakin besar
juga nilai % regulatornya.
120,00

Vm,Vbd (kV) 100,00

80,00

60,00 Vm
Vbd
40,00
Linear (Vbd)

20,00

0,00
0 5 10 15 20
Jarak (mm)

Gambar Grafik 2. Hubungan antara Vm,Vbd (kV) Terhadap Elektroda Bola-plat

Pada grafik Hubungan antara Vm,Vbd (kV), terhadap elektroda bola dengan plat
diketahui bahwa jika nilai tegangan maksimum (Vm) dan tegangan tembus (Vbd)
meningkat maka jarak elektroda pada bola (mm) juga akan berubah. Ini
dinamakan medan magnet hanya terpancar disekitar bola, dimana bola bermuatan
positif oleh karena itu tegangan yang diperlukan untuk tembus lebih besar.
140,00

120,00

100,00
Vm,Vbd (kV)

80,00

60,00 Vm
Vbd
40,00

20,00

0,00
0 5 10 15 20
Jarak (mm)

Gambar Grafik 3. Hubungan antara Vm,Vbd (kV) Terhadap Elektroda Plat-Bola

Pada grafik Hubungan antara Vm,Vbd (kV) terhadap jarak elektroda plat dengan
bola, diketahui bahwa jika nilai tegangan maksimum (Vm) dan tegangan tembus
(Vbd) meningkat maka jarak elektroda plat dengan bola (mm) juga akan berubah.
Hal ini dikarenakan medan magnet yang berpindah dan plat bermuatan positif ke
bola lebih mudah, karena luas penampang plat lebih besar dibandingkan bola.
Oleh karena itu tegangan yang diperlukan untuk tembus lebih kecil.
100,00
90,00
80,00
70,00
Vm,Vbd (kV)

60,00
50,00
Vm
40,00
Vbd
30,00
20,00
10,00
0,00
0 5 10 15 20
Jarak (mm)

Gambar Grafik 4. Hubungan antara Vm,Vbd (kV) Terhadap Elektroda Bola-Bola

Pada grafik Hubungan antara Vm,Vbd (kV), terhadap elektroda bola dengan bola
diketahui bahwa jika nilai tegangan maksimum (Vm) dan tegangan tembus (Vbd)
meningkat maka jarak elektroda pada bola (mm) juga akan berubah. Ini
dinamakan medan magnet hanya terpancar disekitar bola, dimana bola bermuatan
positif oleh karena itu tegangan yang diperlukan untuk tembus lebih besar.
140,00

120,00

100,00
Vm,Vbd (kV)

80,00

60,00 Vm
Vbd
40,00

20,00

0,00
0 5 10 15 20
Jarak (mm)

Gambar Grafik 5. Hubungan antara Vm,Vbd (kV) Terhadap Elektroda Plat-plat

Pada grafik Hubungan antara Vm,Vbd (kV) terhadap jarak elektroda plat dengan
plat, diketahui bahwa jika nilai tegangan maksimum (Vm) dan tegangan tembus
(Vbd) meningkat maka jarak elektroda plat dengan plat (mm) juga akan berubah.
Hal ini dikarenakan medan magnet yang berpindah dari plat bermuatan positif ke
plat bermuatan negative lebih mudah, karena luas penampang plat lebih besar
dibandingkan bola. Oleh karena itu tegangan yang diperlukan untuk tembus lebih
kecil.
J. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan dan analisis data dapat disimpilkan bahwa :


1. Pada percobaan pengukuran tegangan DC tanpa beban beban tegangan
semakin besar seiring bertambahnya % regulator, begitu juga dengan nilai
Vm maupun Vb. Sedangkan untuk nilai factor koreksi (FC) bernilai rata-
rata 0,95.
2. Pada percobaan pengukuran tegangan tinggi DC untuk elektroda bola
dengan plat, tegangan tembus akan semakin besar seiring bertambanya
jarak elektroda, begitu juga dengan Vm. Sedangkan untuk nilai factor
koreksi (FC) bernilai konstan yaitu 0,95
3. Pada percobaan pengukuran tegangan tinggi DC untuk elektroda plat
dengan bola, tegangan tembus akan semakin besar seiring bertambanya
jarak elektroda, begitu juga dengan Vm. Namun tegangan yang diperlukan
tembus elektroda plat dengan bola lebih besar. Sedangkan untuk nilai
factor koreksi (FC) bernilai konstan yaitu 0,95.
4. Pada percobaan pengukuran tegangan tinggi DC untuk elektroda bola
dengan plat, tegangan tembus akan semakin besar seiring bertambanya
jarak elektroda, begitu juga dengan Vm. Sedangkan untuk nilai factor
koreksi (FC) bernilai konstan yaitu 0,95.
5. Pada percobaan pengukuran tegangan tinggi DC untuk elektroda plat
dengan bola, tegangan tembus akan semakin besar seiring bertambanya
jarak elektroda, begitu juga dengan Vm. Namun tegangan yang diperlukan
tembus elektroda plat dengan plat lebih besar dari bola dengan bola.
Sedangkan untuk nilai factor koreksi (FC) bernilai konstan yaitu 0,95.
6. Pada percobaan teganga tinggi DC berbeban tegangan tembus yang paling
cepat terjadi pada kondisi bola-bola dengan jarak 5 mm dengan nilai 22,67
kV dan tegangan tembus yang paling lama terjadi pada kondisi plat-plat
dengan nilai 32 kV dengan jarak yang sama.
K. LAMPIRAN
1. Percobaan Bola-bola
2. Percobaan Plat-Bola
3. Percobaan Plat-Plat
4. Percobaan Bola-Plat

Anda mungkin juga menyukai