Anda di halaman 1dari 7

Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERTEMUAN KE- 4
POKOK BAHASAN UKURAN TENDENSIAL DATA TUNGGAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1.1. Menghitung ukuran tendensial (pemusatan) data tunggal
1.2. Menggunakan rumus untuk menghitung dan menafsirkan nilai tendensial/
pemusatan (mean, median dan modus) data tunggal.
1.3. Menjelaskan hubungan antara rata-rata, median dan mode
1.4. Menentukan rata-rata ukur/geometrik, harmoni dan kuadrat.

B. URAIAN MATERI

UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL

Ukuran tendensi sentral atau sering disebut juga ukuran lokasi merupakan suatu
ukuran yang menetapkan letak titik pemusatan dimana terdapat kecenderungan bagi
setiap variabel untuk mengarah kepadanya. Suatu ukuran tendensi sentral merupakan
suatu bilangan tunggal yang dipergunakan untuk mewakili suatu kelompok data (Matre &
Gilbreath, 1983:28). Karena kelompok-kelompok data yang berbeda-beda memiliki sifat-
sifat numerical yang berlainan, maka suatu ukuran tendensi sentral dapat lebih baik dalam
menggambarkan sekelompok data tertentu dari yang lain.
Terdapat tiga ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu: Mean (Rata-
rata hitung/rata-rata aritmetika), Median, Mode (Modus).

NILAI UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL

A. Rata-rata Hitung (Aritmethic Mean)


Rata-rata hitung (atau sering disebut dengan rata-rata) merupakan suatu bilangan
tunggal yang dipergunakan untuk mewakili nilai sentral dari sebuah distribusi. Dalam
pemakaian sehari-hari orang awam lebih mempergunakan istilah rata-rata dari istilah

S-1 MANAJEMEN [1]


Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

rata-rata hitung. Bagi sekelompok data, rata-rata adalah nilai rata-rata dari data itu.
Secara teknis dapat dikatakan bahwa rata-rata dari sekelompok variabel adalah
jumlah nilai pengamatan dibagi dengan banyaknya pengamatan.
Rata-rata merupakan hasil bagi dari sejumlah nilai dengan banyaknya responden
atau sampel. Jika sebaran nilai berdistribusi normal, maka rata-rata nilai merupakan
nilai tengah dari distribusi frekuensi nilai tersebut. Rata-rata dalam suatu rangkaian
data adalah jumlah seluruh data dibagi dengan seluruh kejadian.
Secara matematis rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut :

Rumus yang digunakan: ̅X =

Dimana:
̅Xdibaca “X bar” = Nilai Rata-rata hitung
∑ dibaca “ Sigma” atau jumlah
Xi = nilai dari keseluruhan data
N = jumlah data

Contoh 1:
Tentukan rata-rata dari hasil evaluasi dari 5 mahasiswa yang dipilih secara acak, yang
memperoleh nilai : 50, 60, 80, 90 dan 95.
Penyelesaian:
Rata-rata nilai mahasiswa (̅X):
∑ 50+60+80+90+95 375
̅X= = = =575
5

B. MEDIAN
Median merupakan nilai yang membagi serangkaian nilai variabel (data)
sedemikian rupa sehingga setengah dari rangkaian itu mempunyai nilai yang lebih
kecil dari atau sama dengan nilai media. Sedangkan setengahnya lagi memiliki nilai
yang sama dengan atau lebih besar dari nilai median. Dengan kata lain median
merupakan skor yang membagi distribusi frekuensi menjadi dua sama besar ( 50%
obyek yang diteliti terletak dibawah median dan 50% sisanya terletak diatas median)
Median dapat juga disebut rata-rata karena yang menjadi dasar adalah letak
variabel bukan nilainya.
Nilai Median untuk data tunggal (tidak tersusun)
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan median dari data tunggal,
yaitu:

S-1
MANAJEMEN [2]
Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

a. Susunlah data mentah dalam sebuah array (berurutan dari terkecil sampai terbesar)
b. Tentukan letak median dengan menggunakan
rumus: Letak Me = 1 (N+1)
2

c. Tentukan nilai Median berdasarkan data yang sudah diurutkan.

Contoh 2:
Carilah nilai median dari kelompok nilai variabel 1, 4, 10, 8 dan 10 yang
menggambarkan jumlah kilometer yang ditempuh oleh 5 orang mahasiswa.
Penyelesaian:
 Data sesudah diurutkan : 1, 4, 8, 10,10  Jumlah data N = 5.
 Letak Median (Me) = 1 (N+1) = 1 (5+1) = 3
2 2

 Median terletak pada data ke-3 yaitu nilainya 8.

Contoh 3:
Carilah median dari kelompok nilai berikut (dalam rupiah) 9, 6, 2, 5, 18 dan 12.
Penyelesaian:
 Data sesudah diurutkan : 2, 5, 6, 9, 12, 18  Jumlah data N = 6.
 Letak Median (Me) = 1 (N+1) = 1 (6+1) = 3,5
2 2

 Median terletak pada data ke-3 dan data ke-4:


Nilai Median = Data ke-3 + 0,5 (data ke 4 – data ke 3).
= 6 + 0,5 ( 12 – 9)
= 6 + 1,5
= 7,5

C. Mode
Mode atau modus adalah nilai variabel (atribut) yang memiliki frekuensi tertinggi
dari sekumpulan distribusi frekuensi. Mode dapat dipakai terhadap data kuantitatif
dan data kualitatif. Dianggap nilai yang menunjukkan nilai-nilai yang terkonsentrasi
dari sekumpulan data.
Nilai Mode data Tunggal.
Untuk data yang tunggal (tidak dikelompokkan)
a) Cari Nilai yang paling sering muncul dari kumpulan data
b) Nilai yang paling sering muncul itu adalah modus

S-1
MANAJEMEN [3]
Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Contoh 4:
Tentukan Mode dari data berikut:
1) 60, 90, 85, 90,95 60
2) 65, 75, 65, 85, 95, 85, 100
3) 50, 70, 65, 80, 95, 90
Penyelesaian:
1) Modenya adalah 90 karena 90 yang paling banyak muncul.
2) Modenya adalah 65 dan 85 karena 65 dan 85 sama-sama dua kali muncul.
3) Modenya tidak ada, karena semua data hanya muncul sekali saja atau semua
datan frekuensinya sama.

D. Hubungan Antara Rata-Rata, Median, Dan Mode


Apabila distribusi dari sekelompok data adalah simetris, maka rata-rata, median
dan mode akan berada pada satu titik dibawah titik puncak dari kurva. Tetapi bilamana
distribusinya menceng (skewed), negatif atau positif, maka ketiganya akan terpencar.
Mode tetap berada di bawah titik puncak, rata-rata ditarik ke arah nilai ekstrim, dan
median berada diantaranya.
Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut:

(a) Asimetris negatif (b) Simetris (c) Asimetris positif

Mode jarang diterapkan untuk bisnis disebabkan di dalam sekelompok data


kemungkinan tidak terdapat mode atau terdapat bi-mode atau multi-mode. Tetapi,
mode sering dipergunakan dalam statistik apabila untuk menggambarkan distribusi
frekuensi. Rata-rata merupakan ukuran tendensi sentral yang sangat umum
dipergunakan karena: (1) sekelompok data selalu memiliki semata-mata hanya sebuah
rata-rata, dan
(2) rata-rata memiliki persyaratan.
Bagi distribusi-distribusi yang menceng (skewed) median merupakan ukuran
tendensi sentral yang lebih baik dari rata-rata, sebab rata-rata didesak dari wilayah
tengah ke arah kemencengan. Selanjutnya, median memiliki persyaratan 50-50 yang
tidak ada pada rata-rata.

S-1 MANAJEMEN [4]


Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

E. Rata-rata Ukur (Geometric Mean)

Rata-rata geometrik dari sekelompok nilai n adalah akar pangkat ke-n dari hasil
perkalian nilai-nilai datanya. Jika terdapat 2 buah nilai, akar dari hasil nilai itu
merupakan rata-rata geometrik.
Rumus rata-rata Geometrik (Mg):
Mg = √X1 x X2 x X3 x … x Xn

Contoh 5:
Tentukan rata-rata Geometrik dari data: 70, 82, 69, 75, 99
Penyelesaian:

Mg = 5√X1. X2 . X3 . X4 . X5
= 5√70 x 82 x 69 x 75 x 99
= 5√2.940.745.500 = 78,287

F. Rata-rata Harmoni (harmonic average)

Rata-rata harmonik adalah rata-rata yang dihitung dengan cara mengubah semua
data menjadi pecahan, dimana nilai data dijadikan sebagai penyebut dan
pembilangnya adalah satu, kemudian semua pecahan tersebut dijumlahkan dan
selanjutnya dijadikan sebagai pembagi jumlah data. Rata-rata harmonik ini sering
disebut juga dengan kebalikan dari rata-rata hitung (aritmatik).
Secara matematis rata-rata harmonik dirumuskan sebagai berikut:
Mh =
1

Dimana:
Mh = rata-rata harmonik
N = jumlah data sampel
Xi = nilai data ke-i

Contoh 2:
Suatu pertandingan bridge terdiri dari 10 meja. Pada pertandingan tersebut ingin
diketahui rata-rata lama bermain dalam 1 set kartu bridge. Pada pertandingan
pertamanya dihitung lama bermain untuk setiap set kartu di setiap meja. Hasilnya
sebagai berikut : 7, 6, 8, 10, 8, 8, 9, 12, 9, 11 (dalam menit). Berapakah rata-rata
harmonik lama pertandingan tersebut?

S-1 MANAJEMEN [5]


Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Penyelesaian:
Dari rumus dapat dihitung rata-rata harmonik adalah sebagai
10
berikut. Mh1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
=
+ + + + + + + + +
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
10
=1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
+ + + + + + + + +
7 6 8 10 8 8 9 12 9 11

10
= 1,180988456 = 8,467

G. Rata-rata Kuadrat (Mq)

Rata-rata kuadrat merupakan akar pangkat dua dari kuadrat nilai rata-ratanya.
Rumus untuk menentukan rata-rata kuadrat adalah
∑2
Mq = √

Dimana:
Mq = rata-rata kuadrat
N = jumlah data
sampel Xi = nilai data
ke-i

Contoh 3:
Tentukanlah rata-rata kuadrat dari data: 8, 10, 15, 18 dan 22
Penyelesaian:
2
Mq = √ ∑
82+ 102+ 152+ 1197
√239,4 = 15,47
= √
182+222
=√ 5 =
5

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Hasil UTS 10 orang mahasiswa diperoleh nilai : 90, 5N, 78, 9N , 88, 5N, 90 , 65,
80, 70.
Tentukanlah nilai:
a. Mean,
b. Median dan
c. Modusnya
2. Hitunglah mean (̅X ), Mg, Mh, dan Mq dari data berikut:
a. 64, 88 dan 7N
b. 65, 76, dan 9N

S-1 MANAJEMEN [6]


Modul STATISTIK-1 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

D. DAFTAR PUSTAKA
Bambang Kustianto, Statistika 1, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994

Haryono Subiyakto, Statistika 2, Seri diktat kuliah, Penerbit Gunadarma, Jakarta,1994

Kazmier, L.J & N. F Pohl, Basic Statistics for Business and Economics, Mc Graw Hill
Int. Ed. Singapore, 1987.

Shim, J.K , J.G Siegel & C.J Liew. Strategic Business Forecasting. Mubaruk &
Brothers, Singapore , 1994

Spiegel, M.R. Statistics. Schaum’s Outline Series, Asian student ed, Mc Graw Hill,
Singapore, 1985.

Walpole, R.E. Pengantar Statistik. Edisi terjemahan, PT Gramedia, Jakarta, 1992

Supranto,J., Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 2, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta, 2009

Supardi, U.S., Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Ufuk Press, Jakarta Selatan, 2012

S-1 MANAJEMEN [7]

Anda mungkin juga menyukai