Anda di halaman 1dari 4

BERPIKIR KOMPUTASIONAL

1. ALGORITMA PENCARIAN (SEARCHING)


Pencarian merupakan tahapan yang sering kita lakukan untuk menemukan
sesuatu dengan berbagai macam bentuk misalnya dapat berupa barang, angka,
konsep, informasi atau hal-hal lainnya.

Dalam dunia komputasi, pencarian adalah kegiatan penting yang mendasari


semua aplikasi komputasi. Sudah tentu, kegiatan proses pencarian ini
menggunakan formula (rumus) atau sintak dengan tujuan memudahkan untuk
mencari sesuatu tersebut.

a. Strategi Algoritmik dalam Proses Pencarian


Bagaimana menerapkan strategi algoritmik untuk menemukan cara yang
paling efisien dalam proses pencarian ?. Menurut KBBI , strategi adalah
rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.

Dengan demikian dapat diartikan bahwa strategi algoritmik adalah


kumpulan metode atau teknik untuk memecahkan masalah guna mencapai
tujuan yang ditentukan. Dalam hal ini deskripsi metode atau teknik tersebut
dinyatakan dalam suatu urutan langkah-langkah penyelesaian.

Untuk lebih memahami pengertian strategi algiritmik dalam proses


pencarian, perhatikan contoh pencarian angka pada susunan angka berikut :

8 10 12 6 7 13

Pada susunan angka tersebut, misalnya akan dicari angka 6, maka langkah
yang dapat dilakukan adalah :
1. Memeriksa angka yang ada, misal dari angka paling kiri
2. Apakah 8 = 6 (tidak), maka periksa angka berikutnya
3. Apakah 10 = 6 (tidak), maka periksa angka berikutnya
4. Apakah 12 = 6 (tidak), maka periksa angka berikutnya
5. Apakah 6 = 6 (ya)
6. Pencarian Selesai

Pada saat pencarian menghasilkan akangka yang sama, maka pencarian akan
berhenti. Terdapat 4 langkah untuk menemukan, Bayangkan apabila ada
1000 angka yang harus diperiksa.
Oleh karena itulah diperlukan sebuah strategi algoritmik.

2. ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING)


Proses pengurutan sering kita lakukan saat kita saat mengurutkan buku cerita
berseri yang kita miliki dirumah agar tersusun rapi.

Pengurutan pada proses komputasi digunakan untuk melakukan pengurutan


pada objek benda dengan mengikuti urutan atau aturan yang telah digunakan.
Pada umumnya algoritma pengurutan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Algoritma pengurutan ascending ( terendah sampai tertinggi)
2. Algoritma pengurutan descending ( tertinggi sampai terendah)
Secara umum tujuan pengurutan antara lain :
1. Memberikan kemudahan dalam proses pencarian
2. Memberikan kemudahan dalam proses pengecekan atau pemeriksaan
3. Memberikan kemudahan saat terjadi kesalahan dan perbaikan
4. Data diurutkan dari yang penting sampai tidak penting, sehingga memudahkan
proses penghapusan.
5. Memberikan kemudahan saat penggabungan data

Dalam komputasi dikenal berbagai jenis algoritma pengurutan. Berikut ini akan
dijelaskan metode pengurutan mengggunakan metode Bubbke Sort dan
Selection Sort.
a. Metode Bubble Sort
Algoritma pengurutan Bubble Sort menelusuri kumpulan dat selama
beberapa kali, membandingkan dua data yang berdampingan untuk melihat
mana data yang tidak terurut.
Langkah tersebut akan terus berulang dalam kumpulan data sampai semua
data diurutkan dan tidak ada lagii pertukaran posisi.

Setiap kali algoritma selesai melewati sekumpulan data, hal itu disebut
perulangan atau Iterasi.

Contoh : Urutkan usia pengguna ponsel dari yang termuda sampai tertua
dengan kumpulan data sebagai berikut : 41, 15, 17, 32 san 18.

1. Iterasi Pertama
Angka yang ditebalkan adalah angka yang sedang dibandingkan
Langkah Urutan Data Keterangan
Ke-0 41,15,17,32,18 Urutan data sebelum diurutkan
Ke-1 41,15,17,32,18 Angka 41 dan 15 dibandingkan, Angka 41 > 15
maka kedua angka bertukar posisi.
Ke-2 15, 41,17,32,18 Angka 41 dan 17 dibandingkan, Angka 41 > 17
maka kedua angka bertukar posisi.
Ke-3 15, 17, 41,32,18 Angka 41 dan 32 dibandingkan, Angka 41 > 32
maka kedua angka bertukar posisi.
Ke-4 15, 17, 32, 41,18 Angka 41 dan 18 dibandingkan, Angka 41 > 18
maka kedua angka bertukar posisi
Ke-5 15, 17, 32, 18,41 Urutan data setelah iterasi pertama.

2. Iterasi Kedua
Angka yang ditebalkan adalah angka yang sedang dibandingkan
Langkah Urutan Data Keterangan
Ke-0 15, 17, 32, 18, 41 Urutan data sebelum diurutkan
Ke-1 15, 17, 32, 18, 41 Angka 15 dan 17 dibandingkan, Angka 15 < 17
maka tidak ada pertukaran posisi.
Ke-2 15, 17, 32, 18, 41 Angka 17 dan 32 dibandingkan, Angka 17 < 32
maka tidak ada pertukaran posisi
Ke-3 15, 17, 32, 18, 41 Angka 32 dan 18 dibandingkan, Angka 32 < 18
maka kedua angka bertukar posisi
Ke-4 15, 17, 18, 32, 41 Angka 32 dan 41 dibandingkan, Angka 32 < 41
maka tidak ada pertukaran posisi
Ke-5 15, 17, 18, 32, 41 Urutan data setelah iterasi kedua.

b. Metode Insertion Sort


Algoritma Insertion Sort adalah teknik pengurutan pada sebuah kumpulan
data dengan membandingkan elemen data (indeks) satu sama lain
kemudian diatur secara bersamaan dalam beberapa urutan tertentua.
Cara ini mirip dengan cara menyusun kartu permainan secara berurutan.

Pengurutan ini bekerja berdasarkan prinsip penyisipan elemen pada posisi


tertentu, oleh karena itu disebut Insertion Sort.

Kita coba aplikasikan teknik Insertion Sort pada kumpulan data yang sama
dengan kasus Bubble Sort yaitu : 41, 15, 17, 32 dab 18

Kita beri nomor elemen (indeks) pada kumpulan bilangan tersebut


Indeks 0 1 2 3 4
Nilai 41 15 17 32 18

1. Iterasi Pertama
Angka yang ditebalkan adalah angka yang sedang dibandingkan. Key dapat diartikan
urutan data yang bersifat sementara, berisi elemen urutan data yang akan diurutkan.
Langkah Key Urutan Data Keterangan
Ke-0 41, 15, 17, 32, 18 Urutan asli sebelum diurutkan
Angka 41 diaggap sudah diurutkan, maka
ambil indeks kesatu (15) sebagai Key untuk
Ke-1 15 41, 15, 17, 32, 18 dibandingkan dengan angka sebelumnya
(41). Angka 15 < 41 maka angka tersebut
bertukar posisi.
Ke-2 15, 41, 17, 32, 18 Urutan data setelah Iterasi pertama

2. Iterasi Kedua
Langkah Key Urutan Data Keterangan
Ke-0 15, 41, 17, 32, 18 Urutan asli sebelum diurutkan
Ke-1 41 15, 41, 17, 32, 18 Ambil indeks kesatu (41) sebagai Key,
tetapi sudah terjadi pertukaran hingga
lanjut ke indeks berikutnya
Ke-2 17 15, 41, 17, 32, 18 Ambil indeks kedua (17) sebagai Key,
kemudian bandingkan dengan angka
sebelumnya (41), Karena 17 < 41 maka
kedua angka bertukar posisi
Ke-3 17 15, 17, 41, 32, 18 Kemudian Key dibandingkan dengan angka
sebelumya (15), karena 17 > 15 maka tidak
ada pertukaran posisi.
Ke-4 15, 17, 41, 32, 18 Urutan data setelah Iterasi kedua

3. Iterasi Ketiga
Langkah Key Urutan Data Keterangan
Ke-0 15, 17, 41, 32, 18 Urutan asli sebelum diurutkan
Ke-1 32 15, 17, 41, 32, 18 Ambil indeks ketiga (32) sebagai Key,
kemudian bandingkan dengan angka
sebelumnya (41), Karena 32 < 41
maka kedua angka bertukar posisi
Ke-2 32 15, 17, 32, 41, 18 Kemudian Key dibandingkan dengan
angka sebelumya (17), karena 32 > 17
maka tidak ada pertukaran posisi.
Ke-3 32 15, 17, 32, 41, 18 Kemudian Key dibandingkan dengan
angka sebelumya (15), karena 32 > 15
maka tidak ada pertukaran posisi.
Ke-4 15, 17, 32, 41, 18 Urutan data setelah Iterasi ketiga

4.
Langkah Key Urutan Data Keterangan
Ke-0 15, 17, 32, 41, 18 Urutan asli sebelum diurutkan
Ke-1 18 15, 17, 32, 41, 18 Ambil indeks keempat (18) sebagai
Key, kemudian bandingkan dengan
angka sebelumnya (41), Karena 18 <
41 maka kedua angka bertukar posisi
Ke-2 18 15, 17, 32, 18, 41 Kemudian Key dibandingkan dengan
angka sebelumya (32), karena 18 < 32
maka kedua angka bertukar posisi.
Ke-3 18 15, 17, 18, 32, 41 Kemudian Key dibandingkan dengan
angka sebelumya (17), karena 18 > 17
maka tidak ada pertukaran posisi.
Ke-4 18 15, 17, 18, 32, 41 Kemudian Key dibandingkan dengan
angka sebelumya (15), karena 18 > 15
maka tidak ada pertukaran posisi.
Ke-5 15, 17, 18, 32, 41 Urutan data setelah Iterasi keempat

GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai