Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

Berpikir
Komputasional
Pertemuan ke-3 dan 4 Informatika
SMA/MA Kelas X Farichah, S.Kom
A.Pengertian
Berpikir Komputasional
Berpikir Komputasional

Definisi Berpikir merupakan kegiatan yang


dilakukan dengan tujuan memecahkan suatu
masalah (problem solving).

Berpikir komputasional merupakan metode


pemecahan masalah dengan menerapkan
teknologi ilmu komputer atau informatika.

Berpikir komputasional juga dapat diartikan


sebagai konsep tentang cara menemukan
masalah yang ada di sekitar, dengan mengamati
lalu mengembangkan solusi pemecahan
masalah.

Farichah, S.Kom
1. Abstraksi
Merupakan sebuah aktivitas yang berkaitan dengan kemampuan untuk dapat memilah
informasi yang ada dari permasalahan yang kompleks menjadi informasi yang lebih
sederhana.

Contoh :
Rambu lalu lintas terdiri atas larangan dan
Kewajiban bagi pengendara jalan

Farichah, S.Kom
2. Dekomposisi
Teknik dekomposisi merupakan teknik pemecahan masalah dengan cara
memecahkan masalah menjadi sub bagian yang lebih kecil.

Membuat
sarapan

Roti bakar Teh

potong bakar panaskan masukkan tambahkan


mentega selai teh susu
roti roti air

Farichah, S.Kom
3. Pengenalan pola

Teknik pengenalan pola merupakan Contoh


teknik yang digunakan dalam berpikir
Biasa memasak nasi goreng,
secara komputasional dengan telur mata sapi, mi goreng dan
pengenalan pola tertentu dengan masakan lainnya.
melihat adanya kesamaan. Semakin sering memasak
Dengan teknik ini dapat dilakukan aneka ragam jenis masakan,
proses identifikasi dan prediksi. maka akan ditemukan pola rasa
masakan yang semakin enak
dari waktu ke waktu.

Farichah, S.Kom
3. Pengenalan pola
Berikut adalah contoh pengenalan pola lingkaran kecil pada gambar di bawah ini.

Farichah, S.Kom
4. Algoritma
Algoritma adalah tahapan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
secara jelas dengan langkah-langkah yang ada dengan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dan masuk akal.

Contoh:
Algoritma untuk menghitung Luas persegi panjang:

1. Mulai
2. Masukkan nilai panjang
3. Masukkan nilai lebar
4. Hitung luas dengan rumus Luas= panjang*lebar
5. Cetak nilai luas
6. selesai

Farichah, S.Kom
B. Algoritma
Pencarian (Searching)
Strategi Algoritmik dalam Proses Pencarian
Contoh Proses pencarian adalah menemukan nilai (data)
pencarian nilai angka 6 pada susunan angka tertentu dalam sekumpulan data yang bertipe sama
(array).
8 10 12 6 7 13
Searching merupakan proses yang mendasar dalam
Langkah-langkah : pengolahan data.
• Memeriksa dari angka yang paling kiri. Mulai.
• Apakah 8 = 6 (tidak), lanjut periksa ke angka
berikutnya.
Strategi algoritmik adalah kumpulan metode/teknik
• Apakah 10 = 6 (tidak), lanjut periksa ke angka untuk memecahkan masalah guna mencapai tujuan
berikutnya. yang ditentukan, yang dalam hal ini deskripsi
• Apakah 12 = 6 (tidak), lanjut periksa ke angka metode/teknik tersebut dinyatakan dalam suatu
berikutnya. urutan langkah-langkah penyelesaian.
• Apakah 6 = 6 (ya)
• Pencarian selesai.
1 2 3 4

8 10 12 6 7 13 Farichah, S.Kom
C. Algoritma
Pengurutan (Sorting)
Algoritma Pengurutan (Sorting)
Sorting adalah proses pengurutan data yang sebelumnya
disusun secara acak sehingga menjadi tersusun secara
teratur menurut suatu aturan tertentu.

5 6 8 1 3 10

a Ascending (Naik) dari nilai terendah sampai tertinggi


1 3 5 6 8 10

b Descending (Turun) dari nilai tertinggi sampai terendah

10 8 6 5 3 1
Farichah, S.Kom
Tujuan pengurutan (Sorting)
Memberikan kemudahan dalam proses
01 pencarian.

02 Memberikan kemudahan dalam proses pengecekan.

03 Memberikan kemudahan saat terjadi kesalahan


untuk kemudian dilakukan perbaikan.

Pengurutan data dari yang penting sampai yang tidak


04 penting. Data yang tidak diperlukan dapat dihapus.

05 Memberikan kemudahan saat menggabungkan


data.
Farichah, S.Kom
1. Algoritma Bubble Sort
Iterasi Pertama
41 15 17 32 18
Cara Ascending
Membandingkan Data pertama dengan data 15 41 17 32 18
yang yang berikutnya, Jika data pertama >
(lebih besar dari) Data berikutnya, maka 15 17 41 32 18

lakukan penukaran posisi. Data pertama dapat


15 17 32 41 18
diambil dari data awal/akhir.
15 17 32 18 41
Contoh :

Urutkan Data 41 15 17 32 18 Iterasi Kedua


menggunakan Algoritma Bubble Sort! 15 17 32 18 41

15 17 18 32 41

15 17 18 32 41

Farichah, S.Kom
2. Algoritma Insertion Sort
Jawab :
Cara Ascending
Indeks 0 1 2 3 4
Pengurutan dilakukan dengan cara
Nilai 41 15 17 32 18
membandingkan data 1 dengan data berikutnya
(dimana data 1 dimulai dari data ke-2 sampai
dengan data terakhir). Iterasi Pertama
Jika ditemukan data yang lebih kecil dari data 1,
Temp = 15 41 15 17 32 18
maka data tersebut disisipkan ke depan sesuai
posisi yang seharusnya. 15 41 17 32 18

Contoh :
Iterasi Kedua
Urutkan Data 41 15 17 32 18 Temp = 41 15 41 17 32 18
menggunakan Algoritma Insertion Sort!
Temp = 17 15 17 41 32 18

15 17 41 32 18

Farichah, S.Kom
2. Algoritma Insertion Sort

Iterasi Ketiga Iterasi Keempat


Temp = 32 15 17 41 32 18 Temp = 18 15 17 32 41 18

Temp = 32 15 17 32 41 18 Temp = 18 15 17 32 18 41

Temp = 32 15 17 32 41 18 Temp = 18 15 17 18 32 41

15 17 32 41 18 15 17 18 32 41

15 17 18 32 41

Farichah, S.Kom
D. Tumpukan Data dan
Antrean
1. Tumpukan (Stack)

Sebuah struktur data yang menggunakan


prinsip LIFO (Last In First Out), yaitu data
yang terakhir kali dimasukkan akan pertama
kali keluar dari tumpukan tersebut.

• ToS (Top of Stack) : Tumpukan data yang


paling atas
• PUSH : Operasi untuk memasukkan data
• POP : Operasi untuk mengeluarkan data

Farichah, S.Kom
Tabel instruksi Push dan Pop pada Stack
No Instruksi Isi Stack Pop ToS
1 Push IPA IPA IPA
2 Push IPS IPA IPS IPS
3 Push PKN IPA IPS PKN PKN
4 Push ING IPA IPS PKN ING ING Data pada Stack:
5 Push MTK IPA IPS PKN ING MTK MTK
6 Push IND IPA IPS PKN ING MTK IND IND Buku paket IPA, IPS, PKN, ING, MTK,
7 Push INF IPA IPS PKN ING MTK IND INF INF IND, INF
8 Pop INF IPA IPS PKN ING MTK IND INF IND
9 Pop IND IPA IPS PKN ING MTK IND MTK
10 Pop MTK IPA IPS PKN ING MTK ING
11 Pop ING IPA IPS PKN ING PKN
12 Pop PKN IPA IPS PKN IPS
13 Pop IPS IPA IPS IPA
14 Pop IPA IPA
15 Empty Stack

Farichah, S.Kom
2. Antrean (Queue)
Queue (dibaca kyuu)

Sebuah struktur data yang menggunakan prinsip FIFO (First In First Out),
yaitu data yang pertama kali dimasukkan akan pertama kali keluar dari
antrean tersebut.

• Enqueue : proses pemasukan/penambahan 1 elemen antrean


• Dequeue : proses pengambilan/pengeluaran 1 elemen antrean
• Front : posisi awal antrean
• Rear : posisi akhir antrean

Contoh queue :
Antrean loket tiket kolam renang, antrean loket tiket Kereta Api, antrean loket
TOL, antrean di SPBU.

Farichah, S.Kom
Tabel instruksi Enqueue dan Dequeue pada Queue
No Instruksi Isi Queue Front Rear
1 Empty queue
2 Enqueue A1 A1 A1 A1
3 Enqueue A2 A1 A2 A1 A2
4 Enqueue A3 A1 A2 A3 A1 A3 Data pada Queue:
5 Enqueue A4 A1 A2 A3 A4 A1 A4
6 Enqueue A5 A1 A2 A3 A4 A5 A1 A5 Angkot1, Angkot2, Angkot3, Angkot4,
7 Enqueue A6 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A1 A6 Angkot5, Angkot6, Angkot7
8 Enqueue A7 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A1 A7
9 Dequeue A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A2 A7
10 Dequeue A2 A3 A4 A5 A6 A7 A3 A7
11 Dequeue A3 A4 A5 A6 A7 A4 A7
12 Dequeue A4 A5 A6 A7 A5 A7
13 Dequeue A5 A6 A7 A6 A7
14 Dequeue A6 A7 A7 A7
15 Dequeue A7
16 Empty queue

Farichah, S.Kom
Tugas!
Urutkan data 22 10 15 3 8 2 secara ascending
menggunakan :

a. Algoritma searching
b. Algoritma bubble sort
c. Algoritma insertion sort

Farichah, S.Kom
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai