Anda di halaman 1dari 4

Yang kami muliakan, Pengasuh Pondok Pesantren Daar el-Qolam :

KH Ahmad Syahiduddin

Al ustadzah HJ Enah Huwaenah

KH Muhammad Mahdi

Yang kami muliakan, Pemimpin Pondok Pesantren Daar el-Qolam :

KH Odhy Rosikhuddin

KH Nahrul ‘Ilmi Arief

Al ustadz Zahid Purna Wibawa

Yang kami hormati, Pemimpin Pondok Pesantren La Tansa :

KH Adrian Mafatihullah Karim

KH Muhammad Sholeh Rosyad

Al ustadzah Ernawati

Dan yang kami hormati para asatidz dan ustadzah Pondok pesantren
Daar el-Qolam

Ayanda dan Ibunda tercinta

Rekan-rekanku seperjuangan

Dan adik-adikku yang kakak cintai

Cerahnya hari ini, sejuknya angin, adalah salah satu nikmat tuhan yang
patut kita syukuri. Dialah tuhan semesta alam, pemilik apa yang di langit
dan di bumi yang dengan karunianya kita dapat bersilaturahim di tempat
yang berbahagia ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah menyempurnakan akhlaq manusia.

Pepatah mengatakan, “di setiap pertemuan pasti ada perpisahan.”


Adalah waktu yang mengizinkan kita berjumpa dan waktu pula yang
kelak akan memisahkan kita. 6 tahun sudah kita lalui hari-hari kita
dengan kebersamaan di pondok ini, dan sekaranglah puncak dari semua
perjuangan dan kebersamaan kita.

Ayahanda dan Ibunda tercinta,

Enam tahun silam, masih teringat ketika ayah dan ibu mengantarkan
kami ke pondok pesantren ini dengan air mata yang ditahan, dan
senyuman yang ikhlas. Ayah dan Ibu tinggalkan kami di sini untuk
belajar di jalan yang diridhoi Allah SWT. Pengorbananmu ayah dan
doamu ibu sungguh tak dapat kami balas. Waktu, materi, hingga fisik
yang kalian korbankan sungguh sangat berarti dalam memotivasi kami
untuk terus menuntut ilmu. Kami minta maaf jikalau kami belum bisa
menjadi apa yang ayah dan ibu harapkan. Terima kasih atas segala
nasehat dan doa yang selalu mengiringi kami hingga kami tetap sabar
dan tegar dalam menjalani kehidupan di pondok.

Tak lama lagi, kami akan kembali ke pangkuanmu. Terimalah kami


kembali, kami akan berbakti kepada ayahanda dan ibunda tercinta.

Guru-guru yang kami hormati,

Engkau bagaikan cahaya yang menuntun kami keluar dari gelapnya


kebodohan. Sehingga kami dapat melihat dan merasakan keindahan
dunia dengan ilmu yang engkau wariskan. Terima kasih atas segala ilmu
yang engkau tanamkan, nasehat kasih sayang yang engaku berikan,
serta teguran cinta yang menyadarkan kami. Kesan kami selama
menuntut ilmu di sini tentulah tidak selalu baik. Ada kalanya kami tidak
taat, melawan, bahkan tidak tahu diri. Karena semua itu, maafkanlah
kami atas semua kekhilafan kami dan kami berharap doamu selalu
mengiringi kami kapanpun dan dimanapun kami berada.p

Teman-teman seperjuangan yang saya banggakan,


Hari ini, kita telah menoreh catatan emas dalam biografi kehidupan kita.
Perjuangan tanpa henti, masalah datang silih berganti, kini tersimpan
sudah dalam memori kenangan yang begitu indah.

“wa ma alladzatu illa ba’da ta’bi” tidak ada kenikmatan kecuali sesudah
kesusahan. 6 tahun kita jalani bersama dengan segala pengorbanan,
rasa lelah, dan waktu yang kira pertaruhkan, serta berbagai suka dan
duka yang silih berganti kita rasakan, semua itulah yang membuat hari
ini begitu berarti.

Jangan lupakan segala jasa-jasa guru kita serta perjuangan siang malam
kedua orang tua kita. Tetaplah menjaga persatuan dan persaudaraan
diantara kita semua. Sungguh, “Saya bangga menjadi santri Daar el-
Qolam.”

Adik-adik kelas yang kakak cintai,

Banyak kenangan yang kakak jalani bersama kalian dan semua itu telah
berbekas di dalam hati kakak semua. Kami sebagai kakak kelas , hanya
bisa mengarahkan kalian agar menjadi lebih baik dari kaka semua.
Hukuman serta omelan, semua itu adalah tanda kasih sayng kakak pada
adik-adik semua. Kami minta maaf atas segala kesalahan kami dalam
mengurus baik disengaja maupun yang tidak disengaja. Teruslah belajar
dan jadilah kalian semua lebih baik daripada kami semua. Tetaplah
optimis sampai kalian dapat berkata,” aku bangga menjadi santri Daar
el-Qolam.”

Terakhir , jangan anggap perpisahan kita sebagai akhir dari sebuah


cerita, tapi inilah yang akan mengawali cerita baru kita dengan
tantangan dan rintangan yang lebih besar lagi.

“Memang pertemuan tidak ada yang abadi. Tapi yakinlah sama halnya
pertemuan, perpisahan pun tidak ada yang abadi.”

Selamat tinggal guru-guruku

Selamat tinggal adik-adikku


Selamat tinggal Daar el-Qolam

Billahi at-taufiq wal hidayah


Wassalamualaikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai