AREN LESTARI
Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
Provinsi Jawa Timur
A.Latar Belakang
Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari merupakan salah satu Kelompok Tani Hutan
(KTH) di wilayah kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan yang terbentuk berdasarkan
Berita Acara nomor : 01/ AREN LESTARI /VIII/ 2020 Padahari selasa tanggal Delapan
belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Desa Temon Kec. Arjosari
Kab. Pacitan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa Temon Kec. Arjosari
Kab. Pacitan Nomor : 147/17/408.66.16/2020 tentang Pembentukan Kelompok Tani
Hutan Aren Lestari dengan kelas PEMULA dengan Nomor Regester :
35/01/06.2013/KTH/508/2020 , Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari merupakan
salah satu binaan Penyuluh Kehutanan CDK Wilker Pacitan dengan bentuk pembinaan
untuk memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih berprestasi dalam hal mencapai
kelas kemampuan yang lebih tinggi. Selain itu dapat diketahui kelemahan-kelemahan
kelompok yang dinilai sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan.
1. Jenis usaha yang dikelola oleh Unit Usaha Gulo Aren Temon:
Produksi Gulo Aren.
Hasil capaian dari penilaian kelas Kelompok Tani Hutan (KTH).yang dilakukan setiap
tahun diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH).
dalam usaha meningkatkan kualitas dan kemandirian Kelompok Tani Hutan (KTH)..
Selain itu, dengan akuratnya pemetaan kelas kemampuan Kelompok Tani Hutan (KTH).
dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan strategi pemberdayaan Kelompok
Tani Hutan (KTH) berdasarkan kelas kemampuannya.
c.Kedudukan
Dusun Tenggar Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
d.Susunan Sruktur Organisasi
a. Anggota
Jumlah anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari Desa Temon
Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan sebanyak 17 0rang terdiri dari : Laki Laki
: 8 orang Perempuan : 9 orang dengan luasan : 80 Ha.
Desa Temon adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan. Batas wilayah Desa temon, sebelah barat berbatasan dengan Desa
Karanggede Desa Karangrejo Dan Desa Gayuhan Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Petungsinarang Kecamatan
Bandar ,Desa Jetis Kidul Kecamatan Arjosari, sebelah utara berbatasan dengan
Desa Gondang Kecamatan nawangan sebelah selatan berbatasan dengan Desa
gegeran Desa Gembong dan Desa jatimalang Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan
e. Pemanfaatan Hasil Hutan
Hasil hutan berupa kayu dan non kayu di wilayah Desa Temon Kecamatan
Arjosari dimanfaatkan untuk dijual ke pasar umum serta untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Sebagian besar penjualan ke pasar umum dilakukan dalam
bentuk tegakan (pohon) berdiri. Penjualan tegakan bersifat borongan, misalnya
seorang petani memiliki 10 batang tegakan sengon, dijual dengan harga sekian
rupiah. Penjualan kayu dalam bentuk kubikan belum dijumpai di Desa Temon.
Pembeli kayu produksi Desa Temon kebanyakan orang dari luar Desa Temon.
Kayu-kayu ini sebagian diangkut dalam bentuk glondongan untuk diolah di desa
lain atau diolah di Desa Temon dan diangkut dalam bentuk kayu olahan sebagai
kayu balok, papan, usuk dan reng. Bagian pohon yang tidak bisa untuk kayu
perkakas, digunakan sebagai kayu bakar. Untuk hasil hutan non kayu petani
menanam aren dan hasil sadapan nira dikelola kelompok untuk diolah menjadi
beberapa varian gula aren di rumah produksi namun sebagian juga dijual di
pasar tradisional mengandalkan para tengkulak.
Pola pengelolaan hutan rakyat di Desa Temon masih bersifat individual dengan
luas lahan yang terbatas. Selain itu sebagian besar lahan hutan hak ini dikelola
dengan sistem tumpang sari, dimana selain tanaman kayu-kayuan sebagai
tanaman utama, dibawah tegakan juga ditanami tanaman bawah tegakan seperti
empon-empon. Sebagian lagi, tanaman kayu-kayuan ditanam sebagai batas
lahan (di galengan) serta sebagian lagi ditanam dipekarangan rumah.Namun
juga ada anggota kelompok yang menanami lahannya dengan hanya tanaman
kayu-kayuan (monokultur) dengan jenis tanaman Sengon.
Masyarakat memiliki pandangan bahwa kayu sengon merupakan salah
satu tabungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Mereka akan menebang
kayu jika memang dibutuhkan. Sedangkan kayu sengon ditanam sebagai usaha
jangka pendek karena memiliki daur tebang yang lebih pendek. Dalam
perkembangan waktu dengan datangnya komoditi baru tanaman porang banyak
pohon sengon ditebang untuk ditanami porang karena nilai ekonomi yang
cukup menjanjikan dengan harga kisaran Rp. 7000/kg.
Dokumen Nota Angkutan yang ada dtandatangani pemilik dengan jenis kayu
sengon, Jati dan mahoni.
j. Pemilik hutan hak memiliki laporan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Kelompok Tani
Hutan (KTH Aren Lestari Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
belum punya dan belum menyusun Surat Pernyataan Kesanggupan Pengeloaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) yang di ketahui Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Pacitan sehingga belum ada kewajiban bagi Kelompok Tani
Hutan (KTH) Aren Lestari untuk membuat laporan pengelolaan lingkungan akan
tetapi seperti papan himbauan larangan perusakan lingkungan sudah dibuat
serta dokumen hasil identifikasi flora dan fauna; sumber mata air; sempadan
sungai sedang disusun.
B. PENUTUP
Peningkatan kelompok tani hutan mempunyai peranan yang penting didalam
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan petani dan merubah sikap petani terhadap
pengembangan sektor kehutanan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan. Dengan keberadaan kelompok tani hutan yang semakin maju
diharapkan lebih dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani hutan.
Demikian Profil Kelompok Tani Hutan ini kami buat, besar harapan kami
sebagai acuan untuk melaksanakan program kegiatan di bidang kehutanan yang akan
datang .
Peningkatan Pengetahuan Teknis Dan Penilaian Kelas Kemampuan
Kelompok Tani Hutan (KTH) Melalui Pembinaan Kelompok Tani Hutan
Di KTH Aren Lestari Desa Temon Kecamatan Arjosari
Kabupaten Pacitan
GALERI KEGIATAN
PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI HUTAN
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
I KELOLA KELEMBAGAAN
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani Hutan
a Akte Notaris 30
b Surat Keputusan 20 20
c Berita Acara 10
d Belum memiliki dasar hukum 0
2. Kepengurusan
a. Lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi 30
dengan uraian tugas dan semua berjalan sesuai fungsinya)
b. Cukup (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi dengan 20 20
uraian tugas tapi belum berjalan sesuai fungsinya)
c. Tidak lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi 10
seksi tanpa uraian tugas
II KELOLA KAWASAN
SUKARMI,SP
NIP.19700709 199803 2 005
PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI HUTAN
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
I KELOLA KELEMBAGAAN
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani Hutan
a Akte Notaris 30
b Surat Keputusan 20 20
c Berita Acara 10
d Belum memiliki dasar hukum 0
2. Kepengurusan
a. Lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi 30 30
dengan uraian tugas dan semua berjalan sesuai fungsinya)
b. Cukup (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi dengan 20
uraian tugas tapi belum berjalan sesuai fungsinya)
c. Tidak lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi 10
seksi tanpa uraian tugas
II KELOLA KAWASAN
SUKARMI,SP
NIP.19700709 199803 2 005
Tim Penilai :
1. SABAR BUDIONO, S.Hut.
NIP. NIP. 19700803 200901 1 002 ……………………………
3, SLAMET RIYANTO, SP
NIP. 19690401 1998 3 006 ………………………………
5. SUNARYO, SP
NIP.19701201 199803 1 009 ………………………………