Anda di halaman 1dari 23

PROFIL KELOMPOK TANI HUTAN

AREN LESTARI
Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
Provinsi Jawa Timur

CABANG DINAS KEHUTANAN WILAYAH


PACITAN DINAS KEHUTANAN PROVINSI
JAWA TIMUR
TAHUN 2023
PROFIL KELOMPOK TANI HUTAN AREN LESTARI
DESA TEMON KECAMATAN ARJOSARI
KABUPATEN PACITAN

A.Latar Belakang

Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari merupakan salah satu Kelompok Tani Hutan
(KTH) di wilayah kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan yang terbentuk berdasarkan
Berita Acara nomor : 01/ AREN LESTARI /VIII/ 2020 Padahari selasa tanggal Delapan
belas Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh bertempat di Desa Temon Kec. Arjosari
Kab. Pacitan dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa Temon Kec. Arjosari
Kab. Pacitan Nomor : 147/17/408.66.16/2020 tentang Pembentukan Kelompok Tani
Hutan Aren Lestari dengan kelas PEMULA dengan Nomor Regester :
35/01/06.2013/KTH/508/2020 , Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari merupakan
salah satu binaan Penyuluh Kehutanan CDK Wilker Pacitan dengan bentuk pembinaan
untuk memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih berprestasi dalam hal mencapai
kelas kemampuan yang lebih tinggi. Selain itu dapat diketahui kelemahan-kelemahan
kelompok yang dinilai sehingga memudahkan untuk melakukan pembinaan.

B.Maksud dan Tujuan


1.Maksud
a.Mendukung untuk dikembangkan komoditi Kehutanan, yang pada akhirnya akan
bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, perbaikan ekosistem serta
kelestarian lingkungan hidup.
b.Memberikan dorongan kepada masyarakat/petani dalam aneka usaha Kehutanan
dan pengembangannya.
2.Tujuan
a. Mengetahui keragaman kemampuan Kelompok Tani Hutan (KTH) Menyediakan
bahan perumusan kebijakan dan strategi pemberdayaan petani.
b.Mengembangkan usaha kelompok tani hutan dengan memanfaatkan potensi
kehutanan yang ada.

Dalam melakukan kemampuan Kelompok Tani Hutan (KTH)harus mengikuti prinsip-


prinsip: sahih atau valid, obyektif, andal atau dapat dipercaya, relevan, dan efisien.
Ada 3 aspek kelola dalam melakukan kemampuan Kelompok Tani Hutan (KTH).:
1. Kelola lembaga
2. Kelola kawasan
3. Kelola usaha
I. KELOLA KELEMBAGAAN
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani Hutan (KTH): SK Kepala Desa.
2. Kepengurusan Lengkap (Ketua, Sekretaris,Bendahara, Seksi-seksi
dengan uraian tugas dan semua berjalan sesuai fungsinya)
3. Penetapan lokasi dan kelengkapan serta pengaktifan fungsi
sekretariat (papan nama KTH, papan informasi, pondok pertemuan,
perpustakaan, peta wilayah kelola
4. Aturan dalam kelompok yang mengikat Memiliki aturan tertulis yang
tertuang dalam AD/ART dan aturan lain tertulis dan tidak tertulis

5. Kelengkapan administrasi kelompok dibuktikan dengan adanya :


buku tamu, buku daftar anggota, buku daftar hadir pertemuan,
notulen rapat.
II. KELOLA KAWASAN
III. KELOLA USAHA

1. Jenis usaha yang dikelola oleh Unit Usaha Gulo Aren Temon:
Produksi Gulo Aren.
Hasil capaian dari penilaian kelas Kelompok Tani Hutan (KTH).yang dilakukan setiap
tahun diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembinaan Kelompok Tani Hutan (KTH).
dalam usaha meningkatkan kualitas dan kemandirian Kelompok Tani Hutan (KTH)..
Selain itu, dengan akuratnya pemetaan kelas kemampuan Kelompok Tani Hutan (KTH).
dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan strategi pemberdayaan Kelompok
Tani Hutan (KTH) berdasarkan kelas kemampuannya.

A.Informasi dan Data Dasar KTH Aren Lestari


a.Nama Kelompok Tani Hutan (KTH)
Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari
b.Legalitas
SK Kepala Desa Temon Nomor : 147/17/408.66.16/2020 Tahun 2020

c.Kedudukan
Dusun Tenggar Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
d.Susunan Sruktur Organisasi

NO NAMA JABATAN ALAMAT


1 Jamiatin, S.Pd Pelindung Dsn.Tenggar Ds. Temon
2 Sukarmi,SP Pembina Dsn.Tenggar Ds. Temon
3 Heri Suryanto Ketua Dsn.Tenggar Ds. Temon
4 Udin Suprapto Wakil Ketua Dsn.Tenggar Ds. Temon
5 Sulistyaningsih Sekretaris Dsn.Tenggar Ds. Temon
6 Gusti Ayu Ngurah Bendahara Dsn.Tenggar Ds. Temon
Megawati
7 Akit Seksi Kelembagaan Dsn.Tenggar Ds. Temon
8 Rina Winingsih Seksi Kelola Usaha Dsn.Tenggar Ds. Temon
9 Ginen Seksi Kelola Kawasan Dsn.Tenggar Ds. Temon
10 Atim Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
11 Katiran Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
12 Kateman Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
13 Juni Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
14 Katmatin Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
15 Saniati Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
16 Tumi Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon
17 Ratmi Anggota Dsn.Tenggar Ds. Temon

a. Anggota
Jumlah anggota Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari Desa Temon
Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan sebanyak 17 0rang terdiri dari : Laki Laki
: 8 orang Perempuan : 9 orang dengan luasan : 80 Ha.

b. Jenis Tanaman Dominan


Jenis tanaman yang banyak (dominan) adalah Aren. Selain jenis utama tersebut,
di Desa Temon juga ditemui beberapa jenis tanaman lainnya seperti Sengon,
Jati, Mahoni dan Akasia. Untuk jenis MPTS yang banyak dijumpai antara lain
mangga, jambu air, jambu biji, alpukat. Sedangkan jenis tanaman bawah
tegakan yang banyak dibudidayakan antara lain temulawak, porang, kunyit,
jahe, dan lengkuas.
c. Visi dan Misi
Visi
TercapainyaKelestarian Hutan Rakyat Untuk Menuju Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Yang Berbasis Hutan Rakyat Lestari
Misi
1. Melakukan sosialisasi tentang pentingnya hutan rakyat, utamanya
tentang pengelolaan hutan rakyat secara lestari kepada semua anggota
atau masyarakat.
2. Memberdayakan masyarakat dengan melakukan pelatihan-pelatihan serta
kegiatan-kegiatan sejenisnya utamanya tentang pengelolaan hutan rakyat
lestari.
3. Melakukan usaha inovasi olahan Gula aren dengan kaidah kelestarian
usaha dan lingkungan
4. Melakukan usaha agroforestry dengan kaidah kelestarian usaha dan
lingkungan
5. Meningkatkan peran perempuan dalam kegiatan pelestarian hutan.
6. Menumbuhkan semangat gemar menanam pada generasi muda
d. Wilayah Kerja KTH Aren Lestari

PETA DESA TEMON

Desa Temon adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan. Batas wilayah Desa temon, sebelah barat berbatasan dengan Desa
Karanggede Desa Karangrejo Dan Desa Gayuhan Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan, Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Petungsinarang Kecamatan
Bandar ,Desa Jetis Kidul Kecamatan Arjosari, sebelah utara berbatasan dengan
Desa Gondang Kecamatan nawangan sebelah selatan berbatasan dengan Desa
gegeran Desa Gembong dan Desa jatimalang Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan
e. Pemanfaatan Hasil Hutan
Hasil hutan berupa kayu dan non kayu di wilayah Desa Temon Kecamatan
Arjosari dimanfaatkan untuk dijual ke pasar umum serta untuk memenuhi
kebutuhan sendiri. Sebagian besar penjualan ke pasar umum dilakukan dalam
bentuk tegakan (pohon) berdiri. Penjualan tegakan bersifat borongan, misalnya
seorang petani memiliki 10 batang tegakan sengon, dijual dengan harga sekian
rupiah. Penjualan kayu dalam bentuk kubikan belum dijumpai di Desa Temon.
Pembeli kayu produksi Desa Temon kebanyakan orang dari luar Desa Temon.
Kayu-kayu ini sebagian diangkut dalam bentuk glondongan untuk diolah di desa
lain atau diolah di Desa Temon dan diangkut dalam bentuk kayu olahan sebagai
kayu balok, papan, usuk dan reng. Bagian pohon yang tidak bisa untuk kayu
perkakas, digunakan sebagai kayu bakar. Untuk hasil hutan non kayu petani
menanam aren dan hasil sadapan nira dikelola kelompok untuk diolah menjadi
beberapa varian gula aren di rumah produksi namun sebagian juga dijual di
pasar tradisional mengandalkan para tengkulak.

f. Sosial Ekonomi dan Budaya Masyakarat


Sebagian besar masyarakat di Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten
Pacitan bermata pencaharian sebagai petani, terutama petani lahan kering. Hal
ini menunjukkan bahwa Desa Temon memiliki sumber daya manusia yang besar
sebagai pengelola hutan rakyat. Warga Desa yang menjadi anggota KTH Aren
Lestari, mempunyai hak yang sama dalam pengambilan keputusan atas
kelestarian hutan hak yang ada diwilayahnya.

Pola pengelolaan hutan rakyat di Desa Temon masih bersifat individual dengan
luas lahan yang terbatas. Selain itu sebagian besar lahan hutan hak ini dikelola
dengan sistem tumpang sari, dimana selain tanaman kayu-kayuan sebagai
tanaman utama, dibawah tegakan juga ditanami tanaman bawah tegakan seperti
empon-empon. Sebagian lagi, tanaman kayu-kayuan ditanam sebagai batas
lahan (di galengan) serta sebagian lagi ditanam dipekarangan rumah.Namun
juga ada anggota kelompok yang menanami lahannya dengan hanya tanaman
kayu-kayuan (monokultur) dengan jenis tanaman Sengon.
Masyarakat memiliki pandangan bahwa kayu sengon merupakan salah
satu tabungan dalam jangka waktu yang cukup lama. Mereka akan menebang
kayu jika memang dibutuhkan. Sedangkan kayu sengon ditanam sebagai usaha
jangka pendek karena memiliki daur tebang yang lebih pendek. Dalam
perkembangan waktu dengan datangnya komoditi baru tanaman porang banyak
pohon sengon ditebang untuk ditanami porang karena nilai ekonomi yang
cukup menjanjikan dengan harga kisaran Rp. 7000/kg.

g. Dokumen kepemilikan/penguasaan lahan yang sah (alas titel/dokumen


yang diakui pejabat yang berwenang)
1. Kelompok Tani Hutan (KTH) Aren Lestari terdiri dari 70 kepemilikan di
Dusun Tenggar. Terdapat daftar anggota dan nomor Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang (SPPT) serta informasi lokasi lahan (nomor blok dan persil
yang jelas) disertai peta yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak.

2. Dokumen kepemilikan lahan berupa Letter C tersedia di Kantor Desa Temon


dan tidak disimpan oleh pemilik lahan. Informasi data di dokumen Letter C
sejak tahun 1997 tidak dilakukan perubahan meskipun terjadi transaksi
jual beli. Untuk pengendalian/pengontrolan kepemilikan lahan Kepala Desa
menggunakan dokumen Daftar Hasil Rekaman (DHR) dan Daftar
Himpunanan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP). Apabila dibutuhkan untuk
pembuatan sertifikat atau keperluan lainnya maka pemilik lahan dapat
mengajukan surat keterangan kepada Kepala Desa.
3. Dokumen kepemilikan lahan yang disimpan oleh masing-masing pemilik
lahan berupa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan Sertifikat
tanah yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah daerah diakui untuk
digunakan sebagai transaksi jual beli dan peminjaman dana di bank
termasuk untuk pengurusan tata usaha kayu yang sah sebagai pengganti
dokumen kepemilikan.
4. Pemeriksaan kepemilikan lahan dilakukan dengan mencocokkan Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dengan Daftar Hasil Rekaman (DHR)
dan Daftar Himpunanan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP).
5. Pengalihan kepemilikan tanah tercatat dalam Daftar Hasil Rekaman (DHR)
dan Daftar Himpunanan Ketetapan dan Pembayaran (DHKP), yang setiap
tahun dilakukan pembaharuan data oleh KPP Pratama. Kepemilikan lahan
yang baru terlihat di Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) tahun
berikutnya. Dokumen jual beli tercatat dan tersimpan dalam arsip di kantor
desa.
h. Peta/sketsa areal hutan hak dan batas-batasnya dilapangan
1. Tersedia sketsa peta Desa Temon
2. Tersedia sketsa peta blok Desa Temon yang memuat informasi nomor blok
dan batas blok.
3. Peta pendukung tersedia di desa berupa peta blok Desa Temon skala 1 :
2500 diterbitkan oleh Direktur Jendral Pajak KP PBB Madiun dengan tahun
pembuatan 1997
4. Pengecekan lahan kepemilikan dapat dilakukan sesuai nomor blok dan
nomor Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

5. Penataan areal baik di tegal maupun pekarangan terlihat jelas dilapangan.


Dengan tanda batas berupa patok, pematang/galengan, jalan setapak,
penanaman pohon batas atau tanaman pagar. Untuk lahan yang telah
bersertifikat, terdapat patok batas daro BPN. Jalan setapak pada umumnya
terletak di batas areal lahan milik, atau di tengah lahan milik umumnya
dimanfaatkan sebagai jalan angkutan manual pada saat kegiatan
penebangan. tata guna lahan/wilayah kelola telah tertata rapi bersamaan
dengan tataguna lahan milik baik lahan pekarangan maupun tegalan
dilapangan sudah jelas dan sudah ada pengakuan dengan pemilik lahan
yang bersebelahan. Jarang sekali terjadi perselisihan terkait batas lahan.
6. Batas areal lahan berupa jalan desa, jalan setapak, sungai, pematang,
tanaman pagar, gampengan, parit, pohon, dan pal batas (Khusus areal yang
berbatasan dengan kawasan Perum Perhutani

Peta Dusun Tenggar

i. Penggunanan dokumen angkutan kayu yang sah

Dokumen Nota Angkutan yang ada dtandatangani pemilik dengan jenis kayu
sengon, Jati dan mahoni.
j. Pemilik hutan hak memiliki laporan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Kelompok Tani
Hutan (KTH Aren Lestari Desa Temon Kecamatan Arjosari Kabupaten Pacitan
belum punya dan belum menyusun Surat Pernyataan Kesanggupan Pengeloaan
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) yang di ketahui Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Pacitan sehingga belum ada kewajiban bagi Kelompok Tani
Hutan (KTH) Aren Lestari untuk membuat laporan pengelolaan lingkungan akan
tetapi seperti papan himbauan larangan perusakan lingkungan sudah dibuat
serta dokumen hasil identifikasi flora dan fauna; sumber mata air; sempadan
sungai sedang disusun.

B. PENUTUP
Peningkatan kelompok tani hutan mempunyai peranan yang penting didalam
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan petani dan merubah sikap petani terhadap
pengembangan sektor kehutanan. Oleh karena itu perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan. Dengan keberadaan kelompok tani hutan yang semakin maju
diharapkan lebih dapat meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok tani hutan.
Demikian Profil Kelompok Tani Hutan ini kami buat, besar harapan kami
sebagai acuan untuk melaksanakan program kegiatan di bidang kehutanan yang akan
datang .
Peningkatan Pengetahuan Teknis Dan Penilaian Kelas Kemampuan
Kelompok Tani Hutan (KTH) Melalui Pembinaan Kelompok Tani Hutan
Di KTH Aren Lestari Desa Temon Kecamatan Arjosari
Kabupaten Pacitan
GALERI KEGIATAN
PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI HUTAN

Nama Kelompok Tani Hutan ; AREN LESTARI


Dusun/Desa ; TENGGAR, DESA TEMON
Kecamatan/Kabupaten : ARJOSARI/ PACITAN

Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
I KELOLA KELEMBAGAAN
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani Hutan
a Akte Notaris 30
b Surat Keputusan 20 20
c Berita Acara 10
d Belum memiliki dasar hukum 0

2. Kepengurusan
a. Lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi 30
dengan uraian tugas dan semua berjalan sesuai fungsinya)
b. Cukup (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi dengan 20 20
uraian tugas tapi belum berjalan sesuai fungsinya)
c. Tidak lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi 10
seksi tanpa uraian tugas

3. Keikutsertaan kaum wanita dalam kepengurusan


dan anggota kelompok
a. > 20% 20
b. 10% - 20% 15
c. < 20% 10 10
d. Tidak ada sama sekali 0

4. Perencanaan Kegiatan Kelompok (RKK)


a. Rencana Tahunan, Rencana Jangka Menengah (5 Tahun) 20
b. Rencana Tahunan 15
c. Rencana tidak tertulis 10 10
d. Belum memiliki rencana kegiatan kelompok 0

5. Keterlibatan pengurus dan anggota dalam


setiap pelaksanaan kegiatan kelompok
a. > 75% anggota hadir 20
b. 50% - 75% anggota hadir 15
c. < 50% anggota hadir 10 10
d. Hanya dihadiri pengurus 0

6. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kelompok


a. Dilakukan oleh pengurus dan anggota secara partisipatif 20
dan terencana periodik
b. Dilakukan oleh pengurus dan anggota secara partisipatif 15
dan tidak terencana periodik
c. Dilakukan oleh pengurus 10 10
d. Tidak dilakukan pemantauan 0

7. Penetapan lokasi dan kelengkapan serta pengaktifan fungsi


sekretariat (papan nama KTH, papan informasi, pondok
pertemuan, perpustakaan, peta wilayah kelola dll)
a. Lengkap (> 5 unsur) 20 20
b. Cukup lengkap (3-5 unsur) 15
c. Tidak lengkap (< 3 unsur) 10
d. Belum memiliki 0

8. Aturan dalam kelompok yang mengikat


a. Memiliki aturan tertulis yang tertuang dalam AD/ART dan 20
aturan lain tertulis dan tidak tertulis
b. Memiliki aturan tertulis yang tertuang dalam AD/ART 15 15
c. Memiliki aturan kelompok tertulis dan tidak tertulis 10
d. Belum memilki aturan atau norma kelompok 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
9. Kelengkapan administrasi kelompok dibuktikan dengan
adanya : buku tamu,buku daftar anggota, buku daftar hadir
pertemuan, notulen rapat, buku kas, buku tabungan,
buku simpan pinjam, buku inventaris barang,
buku informasi, buku catatan hasil kegiatan
a. Lengkap (> 5 buku) 20
b. Cukup lengkap (3-5 buku) 15 15 15
c. Tidak lengkap (< 3 buku) 10 10
d. Belum memiliki buku adminitrasi kelompok 0

10. Frekuensi pertemuan/musyawarah kelompok tani


a. > 1 kali dalam sebulan 20
b. 1 kali dalam sebulan 15
c. tidak rutin, sesuai kebutuhan 10 10
d. sangat jarang (1 tahun sekali) 0

11. Partisipasi dan kehadiran anggota kelompok


a. > 75% anggota 30
b. 50%-75% anggota 20
c. < 50% anggota 10 10
d. Hanya anggota 0

12. Keikutsertaan pengurus/anggota dalam kegiatan


peningkatan kapasitas (pelatihan/kursus/magang) dalam 3
tahun terakhir
a. > 20% dari jumlah anggota 20
b. 10% - 20% dari jumlah anggota 15
c. < 10% dari jumlah anggota 10 10
d. Belum ada yang pernah mengikuti pelatihan 0

13. Jenis pelatihan yang diikuti pengurus/anggota (bidang teknis,


kelembagaan, manajemen usaha, adminitrasi)
a. > 3 jenis 20
b. 2 - 3 jenis 15
c. 1 jenis 10 10
d. Belum ada yang pernah mengikuti pelatihan 0

14. Keterlibatan Kelompok Tani Hutan dalam program


pemerintah/LSM/lembaga lainnya (kegiatan lomba,
kampanye, gerakan-gerakan)
a. > 5 kegiatan 30
b. 2 - 5 kegiatan 20
c. 1 kegiatan 10
d. Tidak ada yang terlibat 0 0

15. Jumlah kearifan lokal yang dikembangkan dalam


kegiatan KTH
a. > 3 jenis 20
b. 2 - 3 jenis 15
c. 1 jenis 10 10
d. Belum ada 0

16. Jumlah kelompok baru yang terbentuk


a. > 3 kelompok 20
b. 2 - 3 kelompok 15
c. 1 kelompok 10
d. Belum ada 0 0

17. Jumlah PKSM yang terbentuk


a. > 3 orang 20
b. 2-3 orang 15
c. 1 orang 10 10
d. Belum ada 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
18. Jumlah kader pemimpin KTH (keterlibatan generasi
muda dalam KTH)
a. > 10% keanggotaan KTH 20
b. 5% - 10% keanggotaan KTH 15
c. < 5% keanggotaan KTH 10 10
d. Tidak ada 0

II KELOLA KAWASAN

1. Pemahaman terhadap batas-batas wilayah kelola dalam batas


kawasan hutan disekitarnya
a. Dipahami dengan benar oleh pengurus dan seluruh anggota KTH 30
b. Dipahami dengan benar oleh pengurus dan sebagian anggota KTH 20
c. Dipahami dengan benar oleh pengurus KTH 10 10
d. Belum dipahami dengan benar oleh pengurus dan 0
seluruh anggota KTH

2. Penataan dan pemetaan wilayah kelola


a. Dilakukan secara partisipatif oleh seluruh anggota 30
b. Dilakukan secara partisipatif oleh sebagian anggota 20
c. Dilakukan oleh pihak lain (tidak partisipatif) 10 10
d. Belum dilakukan 0

3. Pengenalan potensi dan daya dukung wilayah kelola


a. Diidentifikasi, dipetakan dan didokumentasikan dengan baik 30
b. Diidentifikasi dan dipetakan belum 20
didokementasikan dengan baik
c. Diidentifikasi tetapi belum dipetakan dan didokumentasikan 10
d. Belum diidentifikasikan 0 0

4. Identifikasi dan pemetaan permasalahan wilayah


kelola dan kawasan hutan disekitarnya

a. Diidentifikasi, dipetakan dan didokementasikan dengan baik 30


b. Diidentifikasi dan dipetakan belum didokementasikan dengan baik 20
c. Diidentifikasi tetapi belum dipetakan dan didokementasikan 10 10
d. Belum diidentifikasikan 0

5. Pemanfaatan wilayah kelola sesuai dengan potensi


a. Terdapat rencana pemanfaatan tertulis sesuai 30
dengan potensi dan diketahui oleh para pihak
b. Terdapat rencana pemanfaatan tertulis sesuai dengan potensi 20
c. Rencana pemanfaatan masih dalam proses 10 10
d. Belum ada rencana 0

6. Aktifitas kelompok dalam melakukan rehabilitasi


(penanaman lahan kritis/kosong/tidak produktif, turus
jalan, kanan kiri sungai dll)
a. > 3 kegiatan 30
b. 2-3 kegiatan 20
c. 1 kegiatan 10 10
d. Tidak ada 0

7. Aktifitas kelompok dalam melakukan konservasi


sumber daya hutan (perlindungan mata air, penangkaran
flora dan fauna, pemanfaatan jasa lingkungan dll)
a. > 3 jenis 30
b. 2-3 jenis 20
c. 1 jenis 10 10
d. Tidak ada 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
8. Dampak terhadap peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap kelestarian hutan dan lingkungan
(terbentuknya kelompok/organisasi peduli kehutanan)
a. > 3 jenis 30 30
b. 2-3 jenis 20 20
c. 1 jenis 10 10
d. Belum ada 0 0 0

9. Dampak terhadap lingkungan (penambahan sumber mata air,


pengurangan lahan kritis, pelestarian keanekaragaman hayati,
pengurangan kebakaran hutan dll)
a. > dari 4 dampak 30
b. 2-4 dampak 20
c. 1 dampak 10 10
d. Belum ada 0

III KELOLA USAHA

1. Modal awal kelompok


a. Swadaya murni 30
b. Bantuan swasta 20
c. Bantuan Pemerintah 10 10
d. Belum ada 0

2. Pertambahan modal usaha dalam 3 tahun


a. > 50% dari modal usaha awal 30
b. 25% - 50% dari modal usaha awal 20
c. < 25% dari modal usaha awal 10 10
d. Belum ada penambahan modal 0

3. Sumber penambahan modal usaha


a. Lembaga keuangan 30
b. Mitra usaha 20
c. Pemerintah 10 10
d. Belum ada modal usaha 0

4. Penambahan jenis usaha dalam 3 tahun


a. Bertambah > 2 jenis usaha 30
b. Bertambah 2 jenis usaha 20
c. Bertambah 1 jenis usaha 10
d. Tidak bertambah jenis usaha 0 0

5. Penyelenggaraan temu usaha KTH dengan pelaku usaha


a. > 2 kali 30
b. 2 kali 20
c. 1 kali 10
d. Tidak pernah 0 0

6. Pertambahan kemitraan dengan perjanjian/MoU dalam 3 tahun


a. Bertambah > 2 kemitraan 40
b. Bertambah 2 kemitraan 25
c. Bertambah 1 kemitraan 10
d. Tidak bertambah kemitraan 0 0

7. Cakupan tujuan pemasaran hasil usaha kelompok


a. Provinsi 40
b. Kabupaten/Kota 25 25
c. Kecamatan 10
d. Belum ada pemasaran 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
8. Peningkatan pendapatan kelompok
a. > 50% 40
b. 25% - 50% 25
c. < 25% 10 10
d. Belum ada 0

9. Pemanfaatan akses informasi dan teknologi dari berbagai


sumber (instansi teknis, lembaga penelitian)
a. > 5 sumber 40
b. 2-5 sumber 25
c. 1 sumber 10 10
d. Tidak ada 0
10. Penambahan penyerapan tenaga kerja dari usaha kelompok
a. > 10% 40
b. 5% - 10% 25
c. < 5% 10
d. Belum ada 0 0

JUMLAH TOTAL NILAI 345

Skoring penilaian kemampuan KTH dengan ketentuan:


a. di bawah 350 : Kelas Pemula
b. 350 - 700 : Kelas Madya
c. di atas 700 : Kelas Utama

Pacitan Desember 2023


Yang menilai

SUKARMI,SP
NIP.19700709 199803 2 005
PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI HUTAN

Nama Kelompok Tani Hutan ; AREN LESTARI


Dusun/Desa ; TENGGAR, DESA TEMON
Kecamatan/Kabupaten : ARJOSARI/ PACITAN

Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
I KELOLA KELEMBAGAAN
1. Dasar hukum pendirian Kelompok Tani Hutan
a Akte Notaris 30
b Surat Keputusan 20 20
c Berita Acara 10
d Belum memiliki dasar hukum 0

2. Kepengurusan
a. Lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi 30 30
dengan uraian tugas dan semua berjalan sesuai fungsinya)
b. Cukup (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi dengan 20
uraian tugas tapi belum berjalan sesuai fungsinya)
c. Tidak lengkap (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi 10
seksi tanpa uraian tugas

3. Keikutsertaan kaum wanita dalam kepengurusan


dan anggota kelompok
a. > 20% 20
b. 10% - 20% 15
c. < 20% 10 10
d. Tidak ada sama sekali 0

4. Perencanaan Kegiatan Kelompok (RKK)


a. Rencana Tahunan, Rencana Jangka Menengah (5 Tahun) 20
b. Rencana Tahunan 15
c. Rencana tidak tertulis 10 10
d. Belum memiliki rencana kegiatan kelompok 0

5. Keterlibatan pengurus dan anggota dalam


setiap pelaksanaan kegiatan kelompok
a. > 75% anggota hadir 20
b. 50% - 75% anggota hadir 15
c. < 50% anggota hadir 10 10
d. Hanya dihadiri pengurus 0

6. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kelompok


a. Dilakukan oleh pengurus dan anggota secara partisipatif 20
dan terencana periodik
b. Dilakukan oleh pengurus dan anggota secara partisipatif 15
dan tidak terencana periodik
c. Dilakukan oleh pengurus 10 10
d. Tidak dilakukan pemantauan 0

7. Penetapan lokasi dan kelengkapan serta pengaktifan fungsi


sekretariat (papan nama KTH, papan informasi, pondok
pertemuan, perpustakaan, peta wilayah kelola dll)
a. Lengkap (> 5 unsur) 20 20
b. Cukup lengkap (3-5 unsur) 15
c. Tidak lengkap (< 3 unsur) 10
d. Belum memiliki 0

8. Aturan dalam kelompok yang mengikat


a. Memiliki aturan tertulis yang tertuang dalam AD/ART dan 20 20
aturan lain tertulis dan tidak tertulis
b. Memiliki aturan tertulis yang tertuang dalam AD/ART 15
c. Memiliki aturan kelompok tertulis dan tidak tertulis 10
d. Belum memilki aturan atau norma kelompok 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
9. Kelengkapan administrasi kelompok dibuktikan dengan
adanya : buku tamu,buku daftar anggota, buku daftar hadir
pertemuan, notulen rapat, buku kas, buku tabungan,
buku simpan pinjam, buku inventaris barang,
buku informasi, buku catatan hasil kegiatan
a. Lengkap (> 5 buku) 20
b. Cukup lengkap (3-5 buku) 15 15 15
c. Tidak lengkap (< 3 buku) 10 10
d. Belum memiliki buku adminitrasi kelompok 0

10. Frekuensi pertemuan/musyawarah kelompok tani


a. > 1 kali dalam sebulan 20
b. 1 kali dalam sebulan 15 15
c. tidak rutin, sesuai kebutuhan 10
d. sangat jarang (1 tahun sekali) 0

11. Partisipasi dan kehadiran anggota kelompok


a. > 75% anggota 30
b. 50%-75% anggota 20
c. < 50% anggota 10 10
d. Hanya anggota 0

12. Keikutsertaan pengurus/anggota dalam kegiatan


peningkatan kapasitas (pelatihan/kursus/magang) dalam 3
tahun terakhir
a. > 20% dari jumlah anggota 20
b. 10% - 20% dari jumlah anggota 15
c. < 10% dari jumlah anggota 10 10
d. Belum ada yang pernah mengikuti pelatihan 0

13. Jenis pelatihan yang diikuti pengurus/anggota (bidang teknis,


kelembagaan, manajemen usaha, adminitrasi)
a. > 3 jenis 20
b. 2 - 3 jenis 15 15
c. 1 jenis 10
d. Belum ada yang pernah mengikuti pelatihan 0

14. Keterlibatan Kelompok Tani Hutan dalam program


pemerintah/LSM/lembaga lainnya (kegiatan lomba,
kampanye, gerakan-gerakan)
a. > 5 kegiatan 30
b. 2 - 5 kegiatan 20
c. 1 kegiatan 10 10
d. Tidak ada yang terlibat 0

15. Jumlah kearifan lokal yang dikembangkan dalam


kegiatan KTH
a. > 3 jenis 20
b. 2 - 3 jenis 15
c. 1 jenis 10 10
d. Belum ada 0

16. Jumlah kelompok baru yang terbentuk


a. > 3 kelompok 20
b. 2 - 3 kelompok 15
c. 1 kelompok 10
d. Belum ada 0 0

17. Jumlah PKSM yang terbentuk


a. > 3 orang 20
b. 2-3 orang 15 15
c. 1 orang 10
d. Belum ada 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
18. Jumlah kader pemimpin KTH (keterlibatan generasi
muda dalam KTH)
a. > 10% keanggotaan KTH 20
b. 5% - 10% keanggotaan KTH 15
c. < 5% keanggotaan KTH 10 10
d. Tidak ada 0

II KELOLA KAWASAN

1. Pemahaman terhadap batas-batas wilayah kelola dalam batas


kawasan hutan disekitarnya
a. Dipahami dengan benar oleh pengurus dan seluruh anggota KTH 30
b. Dipahami dengan benar oleh pengurus dan sebagian anggota KTH 20 20
c. Dipahami dengan benar oleh pengurus KTH 10
d. Belum dipahami dengan benar oleh pengurus dan 0
seluruh anggota KTH

2. Penataan dan pemetaan wilayah kelola


a. Dilakukan secara partisipatif oleh seluruh anggota 30
b. Dilakukan secara partisipatif oleh sebagian anggota 20 20
c. Dilakukan oleh pihak lain (tidak partisipatif) 10
d. Belum dilakukan 0

3. Pengenalan potensi dan daya dukung wilayah kelola


a. Diidentifikasi, dipetakan dan didokumentasikan dengan baik 30
b. Diidentifikasi dan dipetakan belum 20 20
didokementasikan dengan baik
c. Diidentifikasi tetapi belum dipetakan dan didokumentasikan 10
d. Belum diidentifikasikan 0

4. Identifikasi dan pemetaan permasalahan wilayah


kelola dan kawasan hutan disekitarnya

a. Diidentifikasi, dipetakan dan didokementasikan dengan baik 30


b. Diidentifikasi dan dipetakan belum didokementasikan dengan baik 20 20
c. Diidentifikasi tetapi belum dipetakan dan didokementasikan 10
d. Belum diidentifikasikan 0

5. Pemanfaatan wilayah kelola sesuai dengan potensi


a. Terdapat rencana pemanfaatan tertulis sesuai 30
dengan potensi dan diketahui oleh para pihak
b. Terdapat rencana pemanfaatan tertulis sesuai dengan potensi 20
c. Rencana pemanfaatan masih dalam proses 10 10
d. Belum ada rencana 0

6. Aktifitas kelompok dalam melakukan rehabilitasi


(penanaman lahan kritis/kosong/tidak produktif, turus
jalan, kanan kiri sungai dll)
a. > 3 kegiatan 30
b. 2-3 kegiatan 20 20
c. 1 kegiatan 10
d. Tidak ada 0

7. Aktifitas kelompok dalam melakukan konservasi


sumber daya hutan (perlindungan mata air, penangkaran
flora dan fauna, pemanfaatan jasa lingkungan dll)
a. > 3 jenis 30
b. 2-3 jenis 20
c. 1 jenis 10 10
d. Tidak ada 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
8. Dampak terhadap peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap kelestarian hutan dan lingkungan
(terbentuknya kelompok/organisasi peduli kehutanan)
a. > 3 jenis 30 30
b. 2-3 jenis 20 20
c. 1 jenis 10 10 10
d. Belum ada 0 0

9. Dampak terhadap lingkungan (penambahan sumber mata air,


pengurangan lahan kritis, pelestarian keanekaragaman hayati,
pengurangan kebakaran hutan dll)
a. > dari 4 dampak 30
b. 2-4 dampak 20
c. 1 dampak 10 10
d. Belum ada 0

III KELOLA USAHA

1. Modal awal kelompok


a. Swadaya murni 30
b. Bantuan swasta 20 20
c. Bantuan Pemerintah 10
d. Belum ada 0

2. Pertambahan modal usaha dalam 3 tahun


a. > 50% dari modal usaha awal 30
b. 25% - 50% dari modal usaha awal 20 20
c. < 25% dari modal usaha awal 10
d. Belum ada penambahan modal 0

3. Sumber penambahan modal usaha


a. Lembaga keuangan 30
b. Mitra usaha 20
c. Pemerintah 10 10
d. Belum ada modal usaha 0

4. Penambahan jenis usaha dalam 3 tahun


a. Bertambah > 2 jenis usaha 30
b. Bertambah 2 jenis usaha 20
c. Bertambah 1 jenis usaha 10
d. Tidak bertambah jenis usaha 0 0

5. Penyelenggaraan temu usaha KTH dengan pelaku usaha


a. > 2 kali 30
b. 2 kali 20 20
c. 1 kali 10
d. Tidak pernah 0

6. Pertambahan kemitraan dengan perjanjian/MoU dalam 3 tahun


a. Bertambah > 2 kemitraan 40
b. Bertambah 2 kemitraan 25 25
c. Bertambah 1 kemitraan 10
d. Tidak bertambah kemitraan 0

7. Cakupan tujuan pemasaran hasil usaha kelompok


a. Provinsi 40 40
b. Kabupaten/Kota 25
c. Kecamatan 10
d. Belum ada pemasaran 0
Nilai
Nilai maks Bukti
No ASPEK DAN INDIKATOR PENILAIAN KEMAMPUAN maks
indikator fisik
aspek
8. Peningkatan pendapatan kelompok
a. > 50% 40
b. 25% - 50% 25
c. < 25% 10 10
d. Belum ada 0

9. Pemanfaatan akses informasi dan teknologi dari berbagai


sumber (instansi teknis, lembaga penelitian)
a. > 5 sumber 40
b. 2-5 sumber 25 25
c. 1 sumber 10
d. Tidak ada 0

10. Penambahan penyerapan tenaga kerja dari usaha kelompok


a. > 10% 40
b. 5% - 10% 25
c. < 5% 10 10
d. Belum ada 0

JUMLAH TOTAL NILAI 560

Skoring penilaian kemampuan KTH dengan ketentuan:


a. di bawah 350 : Kelas Pemula
b. 350 - 700 : Kelas Madya
c. di atas 700 : Kelas Utama

Pacitan Desember 2023

Penyuluh Kehutanan Pendamping

SUKARMI,SP
NIP.19700709 199803 2 005
Tim Penilai :
1. SABAR BUDIONO, S.Hut.
NIP. NIP. 19700803 200901 1 002 ……………………………

2. ADY SATRIAWAN, S.Hut


NIP. 19850529 201001 1 016 ………………………………

3, SLAMET RIYANTO, SP
NIP. 19690401 1998 3 006 ………………………………

4. HERU EDI SANTOSO, S.Hut


NIP.19750505 201001 1 031 ………………………………

5. SUNARYO, SP
NIP.19701201 199803 1 009 ………………………………

6. HERY PRAMUDYA W., S.Hut


NIP.19791008 2010011 016 ………………………………

Anda mungkin juga menyukai