Anda di halaman 1dari 16

PERKARATAN BESI

Nama: Ni Kadek Della Aprilia Astuti Abdi


No absen: 25
Kelas: XII MIPA 5
Mapel: Kimia

SMA NEGERI 1 KEDIRI


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan izinNya, saya dapat
menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul "Uji Korosi Pada Paku sebagai laporan
praktikum bidang studi kimia. Praktikum ini bertujuan untuk Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi korosi.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orangtua saya yang selalu memberi
dukungan materi dan fisik serta selalu memberi semangat dalam menyelesaikan segala bentuk
tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih selanjutnya, ditujukan untuk guru kimia kami yang
selalu memberi pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk
kebaikan hasil tugas saya kedepan.

Tak lepas dari kekurangan, saya sadar bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
sempurna. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi karya yang lebih baik dimasa
mendatang. Besar harapan saya semoga laporan praktikum ini membawa manfaat khususnya
bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kediri, 27 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii


BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan percobaan ............................................................................................................. 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
LANDASAN TEORI ................................................................................................................. 2
2.1Korosi ................................................................................................................................ 2
2.1.1Penyebab korosi .......................................................................................................... 2
2.1.2Pengendalian korosi .................................................................................................... 3
2.2 Besi ................................................................................................................................... 3
BAB III ...................................................................................................................................... 4
METODE PERCOBAAN .......................................................................................................... 4
3.1 Alat dan Bahan ................................................................................................................. 4
3.2 Langkah Kerja .................................................................................................................. 4
BAB IV ...................................................................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
4.1 Data Hasil Pengamatan .................................................................................................... 5
4.2 Pembahasan .................................................................................................................... 10
BAB V ..................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
5.2 Saran ............................................................................................................................... 12
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha
untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah membentuk
oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu
masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan
fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.

Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi, percobaan kali ini
difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi Korosi. Proses perkaratan pada besi dapat
berlanjut terus sampai seluruh bagian dari besi hancur. Hal ini disebabkan oksida-oksida besi
yang terbentuk pada peristiwa awal korosi akan menjadi katalis pada peristiwa korosi
selanjutnya.

1.2 Tujuan percobaan


a.Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi korosi

b.Menyampaikan pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada paku.

c.Menyampaikan penyebab dan pencegahan korosi

d.Mengamati proses korosi paku

e.Mampu menemukan Solusi untuk mencegah atau mengatasi terjadinya perkaratan pada

besi.

f.Memenuhi tugas dari bapak suparya selaku pemberi tugas sekaligus guru kimia

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam
dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki, Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses
elektrokimia. mengalami oksidasi. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku
sebagai anode. Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode.

lon besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk lon besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.

Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang
bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau
perbedaan rapatan logam itu.

2.1.1Penyebab korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal
dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan,
struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran
bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu,
kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya. Bahan-bahan
korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam
bentuk senyawa an-organik maupun organik.

Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara dapat mempercepat proses korosi.
Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mempercepat proses korosi peralatan
elektronik yang ada dalam ruangan tersebut.

2
2.1.2Pengendalian korosi
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur berbagai barang atau
bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan
mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel). Akan tetapi, proses ini terlalu mahal
untuk kebanyakan penggunaan besi. Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Kemudian, kita
ketahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi besi terhadap korosi.

Cara-cara pencegahan korosi besi:

1) Mengecat. Seperti jembatan, pagar dan railing biasanya dicat.

2) Melumuri dengan oli atau gemuk.

3) Dibalut dengan plastik.

4) Galvanisasi (pelapisan dengan zink).

5) Cromium plating (pelapisan dengan kromium).

2.2 Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang merusakkan. Dalam
tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi.

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya;

a. Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

b. Pengolahannya relatif mudah dan murah,

c. Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan
karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium
dapat melindungi besi dari korosi.

3
BAB III

METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Gelas plastik 6 buah

2. Paku ukuran 5cm (paku baru) 6 buah

3. Air mentah (belum dimasak)

4. Air yang sudah dimasak

5. Larutan asam cuka

6. Larutan garam dapur

7. Minyak goreng

8. Plastik transparan 1 buah

9. Karet gelang 1 buah

10. Kertas label

3.2 Langkah Kerja


1. Siapkan 6 buah gelas plastik yang diberi tanda menggunakan spidol

2. Kosongkan gelas plastik

3. Masukkan air yang belum dimasak ke dalam gelas plastik

4. Masukkan air yang sudah dimasak dalam gelas plastik

5. Masukkan larutan asam cuka dapur ke dalam gelas plastik

6. Masukkan larutan garam dapur ke dalam gelas plastik

7. Masukkan minyak goreng ke dalam gelas plastik

8. Ampelas paku dan masukkan ke dalam masing-masing gelas plastik.

9. Tutup gelas plastik yang kosong tidak isi larutan apa-apa dengan plastik dan ikat dengan
karet gelang dengan rapat

10. Diamkan selama 7 hari dan amati perubahan yang terjadi (pada sore hari)

4
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Data Hasil Pengamatan
Hari 1

Gelas A

Gelas B

Gelas C

Gelas D

Gelas E

Gelas F

Hari ke 2

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

- Sedikit berkarat

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas C

-Mulai berkarat

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

5
Gelas D

-Paku menghitam

-Adanya gelembung

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

Gelas E

-Sedikit berkarat

-Terjadi perubahan warna larutan

Gelas F

-Normal/belum berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

Hari ke 3

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

-Berkarat sebagian

-Warna larutan keruh

Gelas C

-Berkarat sebagian

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas D

-Paku hitam

-Adanya gelembung

Gelas E

-Cukup berkarat

6
-Warna larutan keruh

Gelas F

-Normal/belum berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

Hari 4

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

-Mulai berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas C

-Berkarat sebagian

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas D

-Paku hitam

-Adanya gelembung

Gelas E

-Cukup berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas F

-Normal/belum berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

7
Hari 5

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

-Cukup berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas C

-Cukup sebagian berkarat

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas D

-Paku hitam

-Adanya gelembung

Gelas E

-Berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas F

-Normal/belum berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

Hari 6

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

-Berkarat

-Warna larutan semakin keruh

8
Gelas C

-Cukup berkarat

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas D

-Paku hitam

-Adanya gelembung

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan menjadi kekuningan

Gelas E

-Full berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas F

-Normal/belum berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

Hari 7

Gelas A

-Normal/tidak berkarat

Gelas B

-Berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas C

-Berkarat

-Terjadi sedikit perubahan warna larutan

Gelas D

-Paku sangat hitam

9
-Adanya gelembung

-Terjadi perubahan warna larutan menjadi kekuningan

Gelas E

-Full berkarat

-Warna larutan semakin keruh

Gelas F

-Sedikit berkarat

-Tidak terjadi perubahan warna larutan

4.2 Pembahasan
Dari hasil pengamatan ada 6 perlakuan beda pada paku yaitu paku pada tempat kosong
tertutup, paku yang diberi air biasa, paku yang diberi air yang sudah dimasak, pemberian air
garam pada paku, pemberian air cuka pada paku, dan paku dengan minyak goreng.

Dari hasil pengamatan selama 7 hari didapatkan:

1. Paku A (tanpa air) dan tertutup tidak terjadi korosi dikarenakan kadar oksigen yang berada
pada gelas tertutup tersebut hanya sedikit dan tidak adanya faktor pendorong untuk terjadinya
korosi

2. Pada paku B (air biasa) terjadi korosi secara menyeluruh pada paku dan membuat air pada
paku tersebut berubah warnanya menjadi kuning

3. Pada paku C (air yang sudah dimasak) terjadi korosi dan membuat air pada paku tersebut.
berubah warnanya menjadi kuning

4. Pada paku D (air cuka) CH3COOH terjadi korosi secara keseluruhan dan paku berwarna
hitam

5. Paku E (air garam) terjadi korosi secara keseluruhan dan membuat air pada paku tersebut
berubah warnanya dan paku menghitam

10
6. Paku F(minyak goreng) tidak terjadi korosi karena minyak goreng tidak mengandung
oksigen dan tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku dalam keadaan
bebas oksigen dan tidak dapat mengalami perkaratan.

Setelah di bandingkan ternyata secara keseluruhan paku yang tidak terkena air tidak
mengalami korosi. Perbedaan juga terjadi antara paku di air biasa, air matang, air garam,dan
air cuka . Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan di air biasa dan air matang berwarna
kuning, hal ini terjadi karena korosi tersebut terjadi oleh oksidasi oksigen, sedangkan korosi
yang terjadi pada paku yang diletakkan di air cuka, dan air garam korosi tersebut terjadi karena
larutan elektrolit.

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa, untuk melindungi bahan besi dari korosi
dapat dilakukan dengan cara pelapisan besi dengan bahan yang tidak mengalami perkorosian
atau bahan yang tidak dapat bereaksi dengan oksigen, sehingga besi dalam keadaan bebas
oksigen. dan tidak mengalami korosi.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak mengalami
korosi terjadi pada paku A dan F (paku tertutup tanpa air dan paku dalam rendaman minyak
goreng) hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung antara oksigen dan air. Sehingga
benar bahwa salah satu faktor korosi adanya kontak antara udara dan air.

Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi terkontaminasi dengan air atau larutan
yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat.

Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi dengan oksigen yang
dapat membuatnya berkarat.

5.2 Saran
1. Lakukan percobaan dengan langkah kerja yang tertulis.

2. Penutupan gelas yang baik sehingga tanpa ada celah untuk masuknya oksigen.

3. Lakukan pencatatan data setiap hari secara berturut-turut dengan waktu yang sama.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai