MEKANIKAL ELEKTRIKAL
Dalam perencanaan, secara umum bangunan ini akan difungsikan untuk Kantor
Pelayanan Penyeberangan, Kementerian Perhubungan di Merak, Banten.
Data Bangunan Gedung Kantor OPP MERAK dilampirkan dalam Gambar 1. Denah
Kantor OPP MERAK.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-1
Gambar 8.1 Denah lantai dasar
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-2
Gambar 8.3 Denah lantai 2
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-3
Gambar 8.5 Tampak kantor OPP Merak
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-4
Tabel berikut ini adalah luasan dari ruangan di dalam kantor OPP Merak:
SERVIS 44,92
5 Toilet Wanita 14,69
6 Toilet Pria 14,64
7 Shaft 0,66
8 Janitor 2,66
9 Pantry 9,19
10 R. Panel 3,08
SIRKULASI 134,06
11 Hall & Selasar 102,38
12 Tangga 13,80
13 Tangga 17,88
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-5
1.2 SISTEM PLUMBING
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-6
LITERATUR / BAHAN BACAAN / REFERENSI
A. Sistem penyediaan Air Bersih / Minum untuk Bangunan Gedung Kantor OPP
MERAK ini diperoleh dari PDAM Merak dan Sumur Dalam (Deepwell) sebagai
cadangan. Kemudian air tersebut ditampung di dalam Tangki Bawah (Ground
Water Tank) kemudian dengan menggunakan Pompa Transfer, air dipompakan ke
Tangki Air Atas (High Water Tank = Roof Tank). Dari Pusat Tangki Air Atas
tersebut, air didistribusikan ke semua fasilitas di kawasan Bangunan Gedung
Kantor OPP Merak, Banten.
Pada dibawah ini, diperlihatkan Sistem Air Bersih Kantor OPP MERAK, dimana air
dari PDAM / Deep Well langsung menuju ke Tangki Air Bawah.
Gambar 8.6 Sistem Air Bersih Bangunan Gedung Kantor OPP Merak
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-7
C. Kebutuhan air bersih per orang per hari dihitung dengan kriteria pemakaian air
untuk kebutuhan domestik, sesuai dengan peruntukan bangunan gedung kantor
OPP Merak, Sebagai berikut :
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-8
Tabel 8.3Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-9
F. Untuk menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan operasional domestik maka
volume, jenis dan peruntukan tangki/bak penampung air (air bersih dan air
sekunder) di bangunan gedung Kantor OPP Merak ini diperlukan :
Oleh karena itu dicadangan untuk Fire Hydrant sebesar : 500 US GPM x 45
menit = 85,05 M³ ( dibulatkan : 85,00 M 3. ), maka total volume tangki
bawah : 10,00 + 85,00 = 95,00 M3. Volume Total Tangki Bawah (Air Bersih +
Air Pemadam Kebakaran) = 95,00 M3.
Pada Tabel 4. berikut ini, ditunjukkan Perhitungan Kebutuhan Air Bersih untuk
memenuhi kebutuhan air domestik bangunan Gedung Kantor OPP MERAK .
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-10
Tabel 8.4Lampiran Perhitungan Kebutuhan Air Bersih.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-11
PERHITUNGAN KAPASITAS PENYEDIAAN AIR
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-12
1.2.3 SISTEM AIR KOTOR/LIMBAH, AIR KOTORAN DAN VEN (PIPA PELEPAS UDARA)
Gambar Sistem penyaluran Air Kotor dan Air Kotoran untuk Bangunan Gedung
Kantor OPP MERAK ini dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 8.8 Sistem air buangan dan ven bangunan gedung kantor OPP Merak
B. Jenis-jenis Air buangan dan sumber asal Air Buangan dari seluruh bagian
bangunan gedung Kantor OPP Merak, kecuali air hujan dan air buangan yang
berasal dari pengurasan Ground Reservoir / Pit / Lantai dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Air Kotoran, terdiri dari seluruh air buangan kloset & urinoir.
b. Air Kotor, terdiri dari seluruh air buangan lavatory & floor drain.
c. Air Buangan yang berasal dari Kitchen Sink Dapur.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-13
C. Volume air kotor/kotoran per kapita atau equivalentnya dihitung dengan kriteria
aliran dan kapasitas air buangan, sebagai berikut :
a. Beban BOD (Air Kotoran) penghuni, yaitu Staf, Pegawai (Pekerja), dan
Pengunjung rata-rata sebesar 22 gram/orang/hari.
b. Jumlah Air Kotor adalah 80 persen dari jumlah pemakaian air bersih.
c. Untuk Bangunan Gedung Kantor OPP MERAK, faktor kepadatan penghuni
adalah 100 persen dari jumlah penghuni yang dihitung untuk kebutuhan
penyediaan air bersih.
D. Kecepatan aliran dalam pipa pengumpul,yaitu kecepatan air kotor dan air kotoran
dalam pipa, dalam perencanaan bangunan gedung ini menggunakan Kecepatan
Disain sebesar : 2,0 sampai 2,5 m/detik, dan tidak melebihi 3,0 m/detik.
E. Jenis dan bahan pipa yang digunakan, yaitu pipa air kotor dan air kotoran
menggunakan Pipa PVC AW dengan tekanan kerja minimum 10 kg/cm2.
F. Kemiringan Pipa, yaitu Kemiringan Disain pipa air kotor dan air kotoran dibuat
antara 1 – 2 %.
Q = 0.002785 C.I.A
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-14
Dimana :
Q = jumlah air hujan yang harus ditampung/dialirkan (m³/detik)
C = koefisien pengaliran permukaan
I = curah hujan setempat sebesar 242,57 mm/jam
A = luas daerah yang menerima air hujan (ha)
E. Perhitungan diameter pipa dan atau dimensi saluran terbuka di luar bangunan
(drainase halaman) sampai dengan penyambungan ke badan air penerima atau
sumur resapan dihitung berdasarkan debit air hujan yang dialirkan = Q
Q = 0.002785 C.I.A
Dimana :
Q = debit aliran (m³/detik)
C = koefisien run off ( 1, tidak ada yang meresap )
I = intensitas hujan (mm/jam)
I = (0.9 x R24 Jam) / 4 - - - - (Rumus Ir Van Breen)
I = (0.9 x 300) / 4 = 67.5 mm/jam
A = luas daerah tangkapan (ha)
Disain dimensi saluran menggunakan Rumus Manning,
Untuk saluran dengan bentuk penampang = segi empat :
Q =AxV
2/3 ½
= b x y x 1/n x (A/p) x (S)
dimana:
Q = Debit Aliran
b = Lebar Saluran
y = Tinggi air dalam saluran
n = Faktor kekasaran dinding saluran
p = Keliling basah saluran
A = Luas penampang saluran (b.y)
S = slope saluran
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-15
Dengan data disain tersebut dilakukan trial & error, sampai mendapatkan
dimensi yang cukup untuk menerima debit air hujan yang ada.
Kedalaman saluran adalah :
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-16
Penggunaan standar asing seperti NFPA, British Standard dan/atau lainnya hanya
diperbolehkan bilamana Standar Nasional Indonesia belum mencakup hal-hal
tersebut.
B. Analisis Kelas Pelayanan dan Sistem Pipa Tegak & Slang yang dipilih sebagai
berikut :
a. Kelas Pelayanan pada bangunan gedung Kantor OPP MERAK ini, termasuk
Hunian dengan tingkat Bahaya Kebakaran Sedang I, (tinggi
bangunan kurang dari 40 meter, dan areal untuk parkir kendaraan).
b. Jenis Pipa Tegak yang dipasang adalah Pipa Tegak Basah Sistem Kelas III,
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-17
c. Diameter Pipa Tegak = 150 mm ( 6 inchi ).
C. Analisis Kelas Pelayanan dan Sistem Pipa Tegak & Slang yang dipilih :
a. Tekanan untuk katup 1,5 inhi tekanannya 4,5 bar, 100 gpm., dan untuk
katup landing 2,5 inchi tekanannya 6,9 bar, 250 gpm.
b. Tekanan maksimum yang diijinkan pada pipa tegak 12,1 bar.
c. Tekanan maksimum yang diijinkan pada system, setiap saat tidak boleh
melebihi 24,1 bar (350 psi).
1. Sistem yang diterapkan adalah sistem pipa tegak basah (wet riser)
E. Jenis dan bahan dan kelas kekuatan pipa dan asesoriesnya adalah Black Steel
Pipe, schedule 40.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-18
1.4 SISTEM TATA UDARA GEDUNG
Sistem yang direncanakan pada Bangunan Gedung Kantor OPP MERAK ini
menggunakan VRV (Variable Refrijerant Volume) Split Type Air Condition, dimana
setiap atau beberapa Indoor Unit (IU), dilayani oleh satu Outdoor Unit (OU).
Karena penggunaan energinya yang efisien, teknologi ini cocok untuk Gedung
Bertingkat sampai pada batas tertentu dimana penggunaan AC Sentral belum
memadai. Disamping efisien dalam penggunaan energi listrik, sistem ini
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-19
mempunyai tingkat kebisingan yang rendah, hemat tempat serta dapat mengatur
jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara otomatis maupun manual.
B. Penerapan konsep Konversi Energi pada bangunan Gedung Kantor OPP MERAK ini
dimulai dari tahap perencanaan, yaitu menerapkan Sistem Kontrol AC yang
menggunakan teknolologi inverter dan Manajemen Energi, sehingga diperoleh
hasil yang optimum dengan energi yang hemat. Mesin AC yang dipilih dilengkapi
dengan sistem inverter untuk mengontrol kapasitas agar cukup mengatasi beban
dengan masukan daya minimum.
o o
C. Kondisi udara luar ruangan disain : 95 ° F DB, 86 ° F WB (35 C DB, 30 C
o o
WB) & Kondisi udara dalam ruangan disain : 11 F DB (25 C, 50 % RH ± 10
%).
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-20
Tabel 8.5Lampiran Perhitungan Kapasitas AC
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-21
G. Perhitungan Sirkulasi fresh air pada sistem tata udara
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-22
No. Ruang Kode HP ACH CFMruang CFMAC
Lantai Dasar
1 Koperasi+Photocopy IU-D.1 1 10 359,32 359,32
2 Perpustakaan IU-D.2 2,5 6 457,32 457,32
3 R. Arsip IU-D.3 1 8 269,56 269,56
4 R. Kesehatan IU-D.4 1,5 8 306,67 306,67
5 R. Laktasi IU-D.5 0,75 6 142,41 142,41
6 R. Tamu IU-D.6 1 4 127,43 127,43
IU-D.7 1 115,00
7 R. Rapat 6 230,00
IU-D.8 1 115,00
IU-D.9 2 332,79
8 RK. Seksi Operasional 6 665,57
IU-D.10 2 332,79
9 R. KS. Operasional IU-D.11 1 6 192,85 192,85
10 R. Locker IU-D.12 0,75 6 119,38 119,38
IU-D.13 2 332,79
11 RK. Seksi Operasional 6 665,57
IU-D.14 2 332,79
19,5
Lantai 1
IU-1.1 2 338,79
1 R. Rapat Besar 6 677,58
IU-1.2 2 338,79
2 R. Rapat IU-1.3 1,5 6 211,35 211,35
IU-1.4 2 332,43
3 R. Jabatan Fungsional 6 664,86
IU-1.5 2 332,43
4 R. Kerja TU IU-1.6 2,5 6 415,36 415,36
5 R. Ka TU IU-1.7 1,5 6 226,61 226,61
6 R. Ka. Kantor/Balai IU-1.8 2,5 6 433,87 433,87
IU-1.9 2 332,43
7 R. Seksi Perencanaan 6 664,86
IU-1.10 2 332,43
8 R. Kasi Perencanaan IU-1.11 1 6 192,85 192,85
9 R. Dokumen IU-1.12 0,75 10 197,32 197,32
IU-1.13 2 332,43
10 R. Seksi Perencanaan 6 664,86
IU-1.14 2 332,43
25,75
Lantai 2
1 R. Monitor IU-2.1 2,5 6 433,87 433,87
2 R. Server IU-2.2 2 10 352,26 352,26
IU-2.3 1,5 284,07
3 R. Seminar/Rapat Besar 8 568,13
IU-2.4 1,5 284,07
IU-2.5 2,5 432,60
4 Extd. Hall 6 865,20
IU-2.6 2,5 432,60
IU-2.7 3 493,14
IU-2.8 3 493,14
5 Hall 6 1.972,55
IU-2.9 3 493,14
IU-2.10 3 493,14
24,5
69,75
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-23
1.4.3 VENTILASI MEKANIS
Persyaratan laju aliran udara segar atau pertukaran udara (air change rate)
yang disarankan untuk berbagai fungsi ruangan harus sesuai ketentuan yang
berlaku. Kebutuhan ventilasi mekanis dengan parameter perhitungan
sistem ventilasi mekanis sebagai berikut:
P x L x T x ACH
CMM = = (Intake Air)
60
1 CMM (Cubic Meter per Minute) = 35,31 CFM (Cubic Feet per Minute)
Untuk mencari exhaust air, digunakan rumus dibawah ini:
CFM Exhaust Air = 90% x 345,8 CFM Intake Air = 311,22 CFM Exhaust Air
CFM Exhaust Air = 90% x 29,66 CFM Intake Air = 26,70 CFM Exhaust Air
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-24
2
P x L x T x ACH 14 , 64 m x 4 m x 10 x 35 ,31
CFM Intake Air = = = 344,63
60 60
CFM Intake Air
CFM Exhaust Air = 90% x 344,63 CFM Intake Air = 310,16 CFM Exhaust Air
Dan seterusnya.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-25
1.5.2 SISTEM CATU DAYA LISTRIK
a. Sumber Daya Utama, diperoleh dari Jaringan Listrik Tegangan Rendah PLN
yang dihubungkan langsung menuju Panel Distribusi Utama Tegangan
Rendah (LVMDP=Low Voltage Main Distribution Panel) di dalam bangunan
gedung Kantor OPP Merak, untuk kemudian didistribusikan menuju Sub
Distribution Panel (SDP) di setiap lantai bangunan ini, dan seterusnya
menuju ke Panel-panel Listrik sesuai beban yang sudah direncanakan.
b. Sumber Daya Listrik Cadangan atau Sumber Daya Darurat dipersiapkan
Generator Set yang akan memberikan 100 % Daya Listrik yang diperlukan
oleh bangunan gedung Kantor OPP Merak ini, berikut instalasi panel
kontrol dan interkoneksinya.
c. Disamping itu juga dipersiapkan Sumber Daya UPS (Uninterruptible Power
Supply) dipersiapkan untuk tetap memberikan catu daya listrik untuk
komputer, sistem telekomunikasi dan sebagainya, dimana semua
peralatan tersebut harus tetap beroperasi pada saat listrik dari PLN
padam.
d. Konsep peralihan dari Sumber Daya Utama ke Sumber Daya Cadangan.
Pada saat listrik dari PLN padam, maka saklar utama yang terdapat pada
Panel Kontrol Generator Set akan mentrigger batere starter untuk
menghidupkan mesin penggerak utama generator listrik, yaitu mesin
diesel yang akan memutar generator listrik tersebut sehingga
menghasilkan daya listrik cadangan. Pada saat itu, semua saklar yang
menghubungkan dengan listrik PLN akan terputus (interlock), dan
langsung berhubungan dengan listrik dari generator set tersebut. Semua
kontrol ini dilakukan pada Panel Kontrol Generator Set (PKG).
B. Kriteria perencanaan dan dasar perhitungan dalam perencanaan kelistrikan
bangunan gedung kantor OPP Merak ini menggunakan metode standar seperti :
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-26
C. Faktor keamanan dalan perhitungan perencanaan selalu menggunakan faktor
keamanan dan mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang disesuaikan
dengan peraturan, standar yang berlaku maupun literatur untuk menjamin
keandalan sistem kelistrikan yang direncanakan untuk bangunan gedung Kantor
OPP Merak ini, antara lain :
a. Faktor keamanan dalam perhitungan perkiraan kebutuhan daya listrik
adalah faktor penyesuaian terhadap kemungkinan kenaikan kebutuhan
listrik beberapa tahun ke depan dari bangunan gedung ini.
b. Perhitungan faktor keamanan juga dimaksudkan untuk mengantisipasi
kualitas dari peralatan listrik yang tidak memadai baik dikarenakan adanya
penyimpangan kualitas dari spesifikasi pabrik pembuatnya, ataupun
adanya penyimpangan dalam pelaksanaan di lapangan.
c. Faktor Keamanan dalam perhitungan kuat arus listrik untuk penentuan
kapasitas Kabel dan Pembatas arus (Circiut Breaker) adalah mengikuti
kriteria sebagai berikut :
Apabila hasil perhitungan berada diantara rating kapasitas kabel /
pembatas arus yang ada dipasaran, maka cukup melakukan
penyesuaian keatas / meningkat terhadap kapasitas yang tersedia
dipasaran.
Apabila hasil perhitungan mendekati rating kapasitas kabel / pembatas
arus yang ada dipasaran, maka pemilihan rating kapasitas adalah satu
tingkat diatasnya, dan kelebihan kapasitas tersebut merupakan factor
keamanan yang selanjutnya dianggap sebagai faktor cadangan (spare
factor). Tetapi hal tersebut tidak mutlak berlaku untuk penentuan
pemutus arus (ampere trip) pada peralatan Pembatas Arus (Circuit
Breaker)
D. Kriteria yang digunakan dalam perencanaan bangunan gedung Kantor OPP Merak
ini, antara lain :
a. Sumber daya listrik :
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-27
Sumber daya listrik utama berasal dari Perusahaan Listrik Negara
(PLN) dengan penyambungan pada sistem tegangan rendah (TR)
380/220 V, 3 Fasa, 50 Hz.
Sumber daya listrik cadangan berasal dari Diesel Generator set yang
beroperasi pada tegangan 380V/220v, 3 Fasa, 4 kawat, 50 Hz.
Sumber daya listrik cadangan akan memasok seluruh kebutuhan daya
listrik (100% dari total kebutuhan).
Sumber daya listrik darurat berupa :Uniteruptable Power Suplly (UPS)
untuk beban-beban tertentu, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya yaitu untuk sistem komputer, telekomunikasi dsb.
Batere kering jenis Nicad atau Seal – Lead Acid untuk beban-beban
darurat / beban untuk keperluan evakuasi, dimana Nicad battery
dengan waktu operasi minimum 4 (empat) jam yang kapasitasnya
akan disesuaikan untuk mencatu/memasok daya listrik ke peralatan-
peralatan lampu “Panic”, lampu penunjuk arah dan lampu-lampu
informasi darurat serta lampu-lampu darurat lainnya.
Seal-Lead Acid dengan waktu operasi Minimum 4 (Empat) jam yang
kapasitasnya akan disesuaikan untuk mencatu peralatan – peralatan
tata suara, komunikasi, penginderaan kebakaran, sistim keamanan,
dan peralatan kontrol lainnya.
b. Demand Factor :
Demand Factor untuk beberapa kategori beban adalah sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-28
baik untuk beban penerangan dan kotak-kotak maupun untuk beban-
beban motor.
Kuat Penerangan
AREA (Lux)
- Lobby : 300-400
- Ruang Kerja : 600-700
- Ruang Kontrol : 600-700
- Koridor dan daerah tangga : 300-400
- Toilets : 250
- Ruang Mesin dan daerah : 300-400
utilitas
- Parkir / halaman : 150-200
Daerah / ruangan yang belum tersebut pada tabel diatas, intensitas kuat
penerangannya akan disesuaikan dengan fungsi dan perencanaan interior.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-29
Karena penggunaannya masih di batas tegangan rendah, maka tidak
diperlukan Rumah Panel TM
e. Circuit Breaker
Circuit Breaker terpasang / diletakan dalam kompartemen SF 6 yang
mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Tegangan nominal : 24 KV
Breaking capacity : 16 KA
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-30
Arus nominal : 630 A.
f. Peralatan lain :
Trafo Arus digunakan type 2 inti untuk pengukuran dan
pengamanan
Trafo Tegangan
Meter-meter (Volt meter dan ampere meter)
Pilot lamp
Relay (Over current relay, Instantaneous shorth circuit relay,
Under voltage relay).
1) Panel maker (pabrik panel) harus mempunyai sertifikat type test yang
menunjukan short circuit test dan temperatur fuse test.
2) Material untuk rangka / frame panel adalah profil “U” dari plat baja
dengan ketebalan 2 mm.
3) Cat finished panel powder coating
4) Type panel utama (LVMDP) free standing c/w swing door
5) Suhu dan kelembaban dalam panel adalah :
6) Suhu : + 100 C ≤ T ≤ + 400 C
7) Kelembaban : 30 % ≤ HR ≤ 90 %
8) Akan ditambahkan peralatan berupa fan atau exchanger bila suhu yang
disyaratkan tidak tercapai oleh sistem pendinginan ruang panel (room
switchboard) yang telah direncanakan yaitu ± 23 0C dengan kelembaban
± 60 %.
9) Setiap kubikel bersifat “Extendable”
10) Body panel pada tempat masuknya kabel terbuat dari bahan alumunium
11) Semua circuit breaker sesuai standart IEC 898
12) Semua circuit breaker (MCB, MCCB, ACB) pada panel utama (LVMDP)
adalah type 4 (empat) kutup
13) Semua circuit breaker pada panel utama (LVMDP) dilengkapi dengan
“Unit Trip”
14) Circuit breaker > 800 A dilengkapi dengan penggerak motor (motorized
type)
15) Semua ACB dilengkapi dengan penggerak motor (motor activator), air
circuit breaker (ACB) dilengkapi dengan :
16) Testing / uji coba trip
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-31
17) Proteksi arus bocor
18) Unit trip
19) Proteksi hubung singkat dengan waktu tunda
20) Proteksi beban lebih
21) Petunjuk gangguan
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-32
36) Semua material yang bersifat konduktif harus ditanahkan
37) Penyambungan kabel BC difabrikasi di lapangan (Caldweld-System) dengan serbuk
tembaga.
38) Proteksi untuk semua peralatan penunjang seperti control / indikator menggunakan
MCB (Mini Circuit Breaker).
39) Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pembersihan
sejenis "phosphalizing treatment". Bagian dalam dan luar mendapat paling
sedikit satu lapis cat penahan karat.
40) Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih-hitarn-putih
dan digrafir sesuai kebutuhan dalam Bahasa Indonesia.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-33
Rel Pentanahan diperpanjang kearah deretan panel, terbuat dari tembaga
dengan kapasitas 100 % rel utama.
CU Bars di cat dengan warna yang berbeda untuk setiap phase.
Rumah lampu direncanakan menggunakan standar yang biasa dipakai pada gedung
perkantoran, dan untuk ruangan yang bersifat khusus mengikuti / menyesuaikan
terhadap perencanaan interior dan keinginan / saran dari pengelola gedung. Hampir
semua daerah / ruangan menggunakan lampu Flourescent baik dari jenis
“Tabung” maupun jenis “Compact” sedangkan Armatur lampu pada ruang kerja
sebagian besar menggunakan boks lampu yang dilengkapi dengan “Parabolic Mirrors”
dan Louver (kisi-kisi), sedangkan untuk daerah utilitas menggunakan boks lampu.
Lampu penerangan ruang dan koridor dikontrol melalui saklar lokal (manual) atau
terpusat (grid switch).
Lampu penerangan untuk penunjang/utilitas di kontrol dengan saklar lokal (manual).
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-34
Lampu penerangan tangga akan menyala selama 24 Jam, atau pada malam saja jika
tersedia pencahayaan alami.
Lampu penunjuk arah/informasi darurat akan menyala selama 24 Jam.
Lampu sela waktu menggunakan pengontrolan dengan relay khusus dimana lampu
akan menyala hanya pada waktu hilangnya daya listrik pada daerah yang
bersangkutan.
Lampu penerangan daerah luar (exterior) dikontrol dengan menggunakan "Time-
Switch" atau “Photo-Electric”.
Tipe pentanahan yang digunakan adalah kombinasi TNC-TNS dengan jaringan lingkar /
ring sistim dimana seluruh pentanahan untuk perangkat elektronik dalam bangunan
dan bahan-bahan dan bangunan yang bersifat konduktif akan ditanahkan pada titik
yang sama sacara elektris berupa titik penyama tegangan (Potential Equalization Bar)
untuk menghindari adanya "Elevasi Tegangan” diantara peralatan tersebut, terutama
pada saat adanya transient tegangan ataupun Voltage - Dip akibat kenaikan tegangan
secara tiba-tiba (surge) atau sebaliknya penurunan tegangan secara tiba-tiba (sag).
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-35
2. Peraturan Menteri PU No. 26/PRT/M/2008 th. 2008 Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
3. Peraturan Daerah No. 5 tahun 2010 tentang Bangunan Gedung.
4. Regulasi / Ketentuan yang berkenaan dengan PLN, unit Pemadam
Kebakaran Merak, BANTEN dan DEPNAKER.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-36
E. Sistim pengindera dan isyarat dini kebakaran yang direncanakan dari tipe
konvensional yang akan membunyikan tanda peringatan/ pemberitahuan/
isyarat dini setelah menerima sinyal dari detector, manual call point, flow switch
dan temperatur switch.
F. Sistim central fire alarm berupa sistem konvensional dengan pengkabelan
zoning system.
G. Sistim Fire Alarm merupakan “Intelegent Fire Alarm Control Panel” dan berupa
“Electrically Supervised & Monitor “.
H. Struktur sistem (system structure) dan software dari sistem Fire Alarm
merupakan sistem yang fleksibel untuk dimodifikasi, baik modifikasi di
lapangan, termasuk modifikasi pada saat beroprasi (on site modification)
dengan sistem password.
I. Modifikasi pada saat beroperasi (on site modification) tidak menyebabkan
interupsi pada sistem (system interruption).
J. Jaringan komunikasi antar “network control panel” merupakan sistem
komunikasi yang standar dan dikenal secara international.
K. Adanya gangguan sinyal akibat kesalahan/gangguan tanah (ground fault) atau
jaringan yang terputus tidak menyebabkan seluruh sistem terganggu (system
malfunction) atau tidak menyebabkan sistem menyatakan kondisi yang terjadi
adalah kondisi alarm.
L. Sinyal alarm yang diterima oleh Central Fire Alarm tetap dapat diproses
walaupun pada saat yang bersamaan sistem kehilangan daya (power failure)
M. Jaringan detectore dan speaker mempunyai “Electrical supervised” untuk kondisi
open circuit, sehingga apabila terjadi kondisi short – circuit tidak akan
menyebabkan sistem jaringan menjadi aktif
N. Jaringan komunikasi telepon dua arah pada sistem fire alarm diatur sedemikian
rupa sehingga dapat digunakan untuk komunikasi antara fire command center
ke lokasi remote telephone setiap lantai pada waktu yang bersamaan.
O. Fungsi Fire Alarm
Fire alarm ini digunakan untuk pemberitahuan secara otomatis dan cepat
akan adanya kebakaran dengan menimbulkan bunyi bell dan indicator lampu
pada monitor Central Fire Alarm, repeat annuciator dan pada panel zone
indicator panel pada lantai yang terjadi kebakaran.
Antara zone indicator panel, Reapeat annunciator dan central fire alarm dapat
berkomunikasi melalui jaringan telepon/ intercom.
Pada Central Fire Alarm dapat menunjukan posisi on atau off dari pompa air
bersih dan pompa deep well.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-37
P. Sistim akan bekerja apabila:
Detector bekerja
Manual call button atau glass push button dikenakan atau ditarik.
Perencanaan untuk instalasi sistem tata suara pada gedung / Ruang Tertentu,
terutama untuk kegiatan rapat, yaitu Conference Sound System secara
prinsip/garis besar terdiri dari :
A. Instalasi perangkat utama tata suara beserta interkoneksinya yang terdapat di
ruang kontrol di Lantai Dasar.
B. Instalasi pentanahan pada perangkat utama sistem tata suara.
C. Hal yang terpenting pada perencanaan tata suara ini salah satunya adalah dasar
pemilihan & penentuan jenis-jenis Speaker yang dipasang.
A. Kabel Telepon dari jaringan PT. Telkom masuk menuju ke bangunan gedung
OPP Merak, langsung ke Switching Panel milik PT. Telkom yang berada di
dalam bangunan gedung OPP Merak di Lantai Dasar.
B. Instalasi panel MDF (Main Distribution Frame) di ruang control di Lantai
Dasar.
C. Panel – panel IDF (Intermediate Distribution Frame) terdapat di Ruang
Tertentu di setiap lantai Kantor OPP Merak.
D. Jaringan socket – outlet telepon yang tersebar keseluruh bagian/lantai di
ruang kerja maupun ruang penting lainnya.
E. Instalasi pentanahan perangkat utama sistem telepon.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-38
B. Sistem yang direncanakan, sudah menggunakan Motion Sensor untuk
menghemat Kapasitas Perekaman Data yang diperoleh dari setiap kamera
CCTV.
C. Instalasi pentanahan/pembumian untuk perangkat utama sistem CCTV.
D. Hasil rekaman yang ada di sentral CCTV pada ruang security dapat langsung
di monitor dari ruang pengelola IT ( Administrator ) tanpa sepengetahuan
security. Apabila Admin. mempunyai password yang sudah diijinkan.
E. Sinyal data yang dihasilkan kamera ini diperkuat dan disalurkan ke central
CCTV melalui UTP Cable, kabel power dan kabel control menggunakan kabel
UTP yang sama untuk kabel data.
F. Disediakan TV monitor untuk menampilkan daerah yang dicurigai tanpa
adanya looping.
G. Seluruh kamera CCTV menggunakan / dilengkapi dengan POI (Power Over
Internet).
H. Peralatan CCTV yang digunakan adalah jenis colour camera CCTV.
LAPORAN AKHIR
DED PEMBANGUNAN KANTOR OPP MERAK
8-39