Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

STUDI KASUS DALAM PEMBELAJARAN

ANALISA KASUS PEMBELAJARAN


PENDIDIKAN PANCASILA
DI KEAS VII

Oleh:
ABDIAN NUR,S.Pd.

UNIT KERJA:
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
DINAS PENDIDIKAN
SMPN I KEMBANG JANGGUT
2024
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya study
kasus saya berjudul “ ANALISA KASUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
PANCASILA DI KEAS VII”di SMPN I Kembang Janggut merupakan karya
asli. Seluruh ide yang ada di dalam karya ilmiah ini adalah hasil inovasi
penulis, kecuali kutipan yang di rujuk berdasarkan kode etik penulisan karya
tulis ilmiah.

Parigi
Penulis

ABDIAN NUR,S.Pd.
Judul :”ANALISA KASUS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DI KEAS VII “SMPN I KEMBANG JANGGUT.

A. Deskripsi Study Kasus


Pada saat PPG sayamengajar di kelas VII di SMP Negeri 1 Kembang
Janggut saya menemukan beberapa pemasalahan pada pembelajaran PPKn yang
dialami oleh peserta didik dalam menguasi materi merawat tradisilokal dan
kebhinekaan.Setelah saya memberikan tugas diskusi maupun praktek kepada
pesertadidik, saya mendapati sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan
dalam berdiskusi kelompok dan mengekplor kreativitasnya pada saat materi
merawat tradisi lokal dan kebhinekaan.
Kasus rendahnya motivasi belajar siswa merupakan permasalahan
kompleks yang dapat dipengaruhi oleh berbagaifaktor. Secara umum, rendahnya
motivasi belajar dapat tercermin dari ketidak mampuan siswa untuk merasa tertarik,
bersemangat, atau berfokus dalam menghadapi tugas-tugas belajar mereka.
Beberapafaktor yang mungkin menyebabkan rendahnya motivasi belajar
siswaantara lain: ketidakjelasantujuanpendidikan, kurangnyarelevansimateri,
metodepengajaran yang tidakmenarik, penggunaan media ajar yang tidakmenarik
dan faktor internal pribadipesertadidik. Masalahmotivasibelajarmerupakanisu yang
sangat penting untuk ditindak lanjuti karena motivasi memainkan peran krusial
dalam kesuksesan pendidikan dan perkembangan siswa. Beberapa alas an mengapa
masalah motivasi belajar perlu mendapatkan perhatian serius meliputi: pengaruh
terhadap prestasi akademis; pengaruh terhadap kemandirian belajar; pengaruh
terhadap rasa percaya diri; persiapan untuk masa depan dan pengaruh terhadap
pengembangan keterampilan hidup.
Sebagai seorang pendidik, saya bertanggung jawab dalam membantu
peserta didik dalam memahami pelajaran dengan baik. Materi tentang teknik dan
desain nail arti penting untuk dipahami dan dikuasai oleh peserta didik karena
peserta didik akan menggunakannya sebagai bekal pada saat berwirausaha setelah
lulus.
Berdasarkan permasalahan tersebut, saya memutuskan untuk menyusun laporan
studi kasus untuk menganalisis kasus pembelajaran yang terjadi.
B. Analisis situasi
Saat membuat rancangan dan evaluasi pembelajaran, berbagai situasi dan tantangan
mungkin muncul, dan keberhasilan proses pada pembelajaran PPKn materi pokok
merawat tradisi lokal dan kebhinekaan pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1
Kembang Janggut Kab.Kutai KartaNegara dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu. Beberapa situasi dan tantangan yang terjadi selama proses rancangan dan
evaluasi pembelajaran :
1. Ketidak jelasan Tujuan Pembelajaran
Situasi ini mungkin terjadi kata tujuan pembelajaran tidak dirumuskan
dengan jelas.
2. Kurangnya Sumber Daya.
Kurangnya akses terhadap teknologi juga dapat mempengaruhi kualitas
pembelajaran.
3. Keterbatasan Pengalaman Guru
Guru yang kurang berpengalaman mungkin menghadapi kesulitan dalam
merancang dan mengevaluasi pembelajaran yang memadai.
4. Tidak melibatkan Siswa Secara Aktif:
Jika desain pembelajaran tidak mempertimbangkan partisipasi aktif siswa, ini
dapat mengakibatkan kurangnya keterlibatan dan motivasi peserta didik.
5. Tidak Memperhitungkan Keberagaman Siswa.
Rancangan pembelajaran yang tidak memperhitungkan keberagaman siswa
dapat mengakibatkan ketidak setaraan dalam pembelajaran..
6. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua
Keterlibatan orang tua dapat memengaruhi kesuksesan evaluasi
pembelajaran dan memberikan wawasan berharga tentang kemajuan siswa
di luar lingkungan sekolah.
7. Perubahan Kondisi Eksternal
Situasi tak terduga, seperti perubahan dalam kurikulum, kebijakan sekolah,
atau kondisi lingkungan.
8. Kurangnya alat evaluasi yang efektif
Jika ala tevaluasi tidak disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka
berhasilan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik tidak
mencerminkan sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi yang
diinginkan.
Peran pendidik dalam merancang evaluasi sangat krusial dalam memastikan
pembelajaran yang efektif dan mendukung perkembangan siswa. Berikut
beberapa peran pendidik dalam aspek ini:
a. Menetapkan tujuan pembelajaran.
b. Menggunakan metode pembelajaran yang variatf sesuai dengan
arekteristik muatan pembelajaran.
c. Pembelajaran tanpa memertimbangkan kebutuhan siswa, Oleh karena
pendidik tidak melaksanakan tes awal/ diagnostic.
d. Mengembangkan berbagai alatevaluasi sesuai dengan karakterstik TP
e. Memberikan umpan balik yang konstruktif.
f. Melibatkan peserta didik dalam evaliasi pembelajaran.
g. Menyusun pengajaran berdasarkan evaluasi

C. ALTERNATIF SOLUSI
Berikut adalah beberapa solusi langkah nyata beserta sumber daya atau
materi yang dapat digunakan.
a. Merancang Pembelajaran Inovatif1.
1) Analisis Kebutuhan.
Melakukan analisis kebutuhan untuk memahami karakteristik peserta
didik ,tujuan pembelajaran, dan konteks. sumberdaya yang digunakan
survei,wawancara, atau data statistic untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan.
2) Teknologi dan Multi media
Mengintegrasikan teknologi dan multi media untuk meningkatkan
keterlibatan peserta didik. Melibatkan peserta didik dalam penggunaan
internet, aplikasicanva, google form, google drive, google document,
quizziz.
b. EvaluasiPembelajaran
1) Rubrik Evaluasi
Membuat rubric evaluasi yang jelas dan terukur untuk menilai pencapaian
tujuan pembelajaran.
2) Metode Evaluasi bervariasi.
Menerapkan metode evaluasi beragam, termasuk ujian tertulis, proyek,
dan penilaian sejawat.
3) Feedback Konstruktif
Memberikan feedback yang konstruktif untuk membantu peserta didik
memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
c. Sumber Daya dan Materi
1) Repository Materi Bangun repository materi pembelajaran untuk
memudahkan akses dan berbagi sumber daya. Sumber daya yang
digunakan Platform penyimpananOnline, seperti Google Drive atau
Learning Management System (LMS)
2) Pelatihan Kontinu Pendidik.
Dukung pelatihan kontinu pendidik untuk memastikan mereka up-to- date
dengan metode dan sumber daya terkini. Sumber daya yang digunakan
Pelatihan online, konferensi guru, dan program pengembangan professional
3) Kolaborasi Pendidik.
Fasilitasi kolaborasi antar pendidik untuk berbagi ide, pengalaman, dan
sumberdaya. SumberDaya Forum online, grupdiskusi, dan pertemuan
kolaboratif.

Selain itu dari permasalahan yang ditemui pada saat proses pembelajaran yang
telah dilakukan, pendidik menemukan beberapa alternative solusi untuk
mendukung terlaksananya pembelajaran yang menarik dan dapat
meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam mengekplorkreativitasnya
dapat saat pembelajaran teori maupun praktek

Ada beberapa langkah yang saya lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut,
yaitu:
a. Memilih metode dan media pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat
dan gaya belajar peserta didik seperti gaya belajar visual peserta didik dengan
menampilkan gambar-gambar nail art melalui power point atau objek nyata,
ditambah dengan menampilkan tayangan video pembelajaran (tutorial
youtube dan tiktok) yang pada pelaksanaanya dapat menunjang gaya belajar
audio visual. Selainitu, guru juga semabari menerangkan materi yang sedang
ditayangkan melalui video atau power point dengan tujuan agar peserta didik
yang gaya belajarnya audio lebih paham akan materi yang sedang
dipelajarinya,.
b. Menerapkan kelompok belajar diharapkan guru dapat memantaua ktivitas
belajar peserta didik dan guru juga lebih mudah dalam membimbing proses
belajar peserta didik sesuai dengan tingkat penguasaan materi yang ada,
dengan adanya kelompok belajar tersebut pada akhirnya membuat semua
peserta didik mendapat pendampingan secara adil terutama bagi peserta didik
yang masih mengalami kesulitan dalam mendesain atau
mengekplorkreativtasnya dalam mendesain nail art
c. Pemilihan model pembelajaran yang tepat misalnya dengan model
pembelajaranPjBLmakadapatmengakomodirkebutuhanbelajarpesertadidik,
menggunakan model PjBL guru dapatmemilih model yang
sesuaidenganmateri dan tujuanpembelajaran yang akandicapai.

D. Evaluasi.
Setelah mengembangkan dan melakukan berbagai inovasi proses
pembelajaran seperti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah/PBL dan
berbasis projek/PjBL, berkolaborasi dengan teman sejawat, melibatkan orang tua,
menggunakan teknologi dan internet, menggunakan media pelajaran yang variatif
ada perubahan positif terhadap motivasi belajar peserta didik. Mereka menjadi lebih
aktif dalam kegiatan belajar.
Dalam penilaian proses peserta didik sudah menunjukan sikap antusias,
dapat berkolaborasi, bekerjasama, gotong royang dalam menyelesaikan projek.
Kemudian dilakukan ases mendengan hasilnya menunjukan ada peningkatan raihan
skor penilaian. Dari 30 peserta didik hanya 4 peserta didik saja yang nilainya belum
mencapai KKTP.
Berikut data hasil belajar peserta didik.

NO Nama Peserta Didik Ketuntasan Belajar

1 AHMAD NICKY TidakTuntas


2 ANISA MAIDAH Tuntas
3 ANTONIUS RIDOLFUS U Tuntas
4 AYYATUL HUSNA Tuntas
5 BHAKTI DARMAWAN TidakTuntas
6 ELSI TIANI Tuntas
7 GRASELLA SEPTI YANTI S Tuntas
8 IBRAHIM ZANKI AZHARI Tuntas
9 IHSAN HUSSAINI Tuntas
10 INDRI Tuntas
11 JUSTIN FERDINAD NIKOLAS Tuntas
12 KHUSNUL NADA F Tuntas
13 LYLIA ARUM MEININA A Tuntas
14 M.PARLIAN NUR TidakTuntas
15 M.M.SAYIDDAN NUR Tuntas
16 MAULIDA CINTA K Tuntas
17 NANDA SAPUTRA Tuntas
18 NASYIFA NURUL AULIA Tuntas
19 NIKOLAS SAPUTRA Tuntas
20 NINDIA GUZTA APRILIA Tuntas
21 PITRI HUSWATUN H Tuntas
22 RESTI ELDA TRIADNI Tuntas
23 RIZQIANUR ADISTIRA Tuntas
24 SEPTIA FAUZIYAH ASIFA Tuntas
25 SILFANY SAFITRI Tuntas
26 SILVAN CRISTIAN V Tuntas
27 SILVYA RAHMADHANI Tuntas
28 SYAHRUL RAMADHAN Tuntas
29 TIMOTIUS RAJA BOLANG Tuntas
30 ZAHRATUN NAFSI Tuntas

Dari praktik mengajar yang sudah saya lakukan seperti pemilihan media,
model dan metode pembelajaran dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik dalam berdiskusi dan praktek. Langkah yang sudah diterapkan dapat
membantu peserta didik dalam mengeksplor kreativitas pada saat mendesain nail
art hasilkarya yang dihasilkan bervariasi mulai dari segi warna dan desain. Desain
nail art yang dipraktekkan tidak hanya mengunakan satu teknik saja tetapi peserta
didik dapat mengabungkan 2 sampai 3 teknik dalam satu desain nail art.
Dengan menerapkan media dan model yang beragam membuat aktivitas
belajar peserta didik terlihat lebih antusias dalam mengikuti atau menyimak materi
yang sedang dipelajari. Bagi guru sendiri dengan menerapkan model media dan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik bias
menambah pengalaman belajar guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bagi satuan Pendidikan dapat menjadi sebuah bahan refleksi dan evaluasi dalam
pengembangan kurikulum yang mana proses pembelajaran berorientasi kepada
peserta didik, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai