Anda di halaman 1dari 21

SISTEM PEMBAGIAN

KEKUASAAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Ayu utari, S.Pd
Macam-macam kekuasaan Negara
Dalam hal umum, kekuasaan dapat berarti
kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan
pejabat negara. Sehingga tidak salah bila
dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain menuruti kehendak
yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi
perintah / dengan tidak langsung dengan jalan
menggunakan semua alat dan cara yg tersedia.
Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg
memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku
sebagai subjek sekaligus objek dari kekuasaan.
HAKIKAT NEGARA
DAN KEDAULATAN
NEGARA
Menurut Prof. meriam budiardjo, hakikat negara yang
membedakan dengan organisasi-organisasi lain adalah

Memaksa
01 Sifat memaksa artinya negara memiliki kekuatan
untuk memakai kekuatan fisik secara sah agar
peraturan perundang-undangan ditaati.
Monopoli
02 Sifat monopoli artinya negara
mempunyai hak tunggal dalam
menetapkan tujuan bersama
Mencakup semua
03 Sifat mencakup semua artinya semua peraturan
perundang-undangan berlaku untuk semua orang
tanpa terkecuali
KEDAULATAN
Menurut KBBI, kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi atas pemerintahan
negara, daerah, dan sebagainya.
Kedaulatan negara adalah kekuasaan
tertinggi ada pada negara. Kedaulatan
rakyat adalah kekuasaan tertinggi ada
pada rakyat atau bisa diartikan
demokrasi.
Jenis kedaulatan

Kedaulatan Ke dalam Kedaulatan Ke luar


Kedaulatan ke dalam adalah Kedaulatan ke luar adalah
kekuasaan tertinggi untuk kekuasaan tertinggi untuk
mengatur kehidupan bernegara mengadakan hubungan kerja sama
atau kekuasaan untuk dengan negara lain yang saling
mengatur pemerintahan sendiri menguntungkan untuk kepentingan
tanpa campur tangan negara bangsa dan negara.
lain.
Jenis kedaulatan

Kedaulatan Hukum Kedaulatan Politik


Kedaulatan hukum adalah adanya kekuasaan kedaulatan politik, yakni menyangkut
pihak tertentu untuk menentukan dan kekuasaan rakyat untuk terlibat dalam
menuntut pemenuhan atas hukum yang
penentuan kebijakan-kebijakan politik dalam
diberlakukannya terhadap individu-individu
penyelenggaraan kehidupan bernegara.
yang berada dalam yurisdiksinya. Dalam
kehidupan bernegara, kedaulatan hukum
Perwujudan kedaulatan politik adalah
diemban oleh pemerintah yang dijalankan pemilihan umum di mana keseluruhan rakyat
alat-alat kelengkapannya seperti lembaga dengan syarat-syarat tertentu terlibat untuk
legislatif, eksekutif, yudikatif serta organ- menentukan pejabat-pejabat politik.
organ penunjang lainnya.
Sifat-sifat kedaulatan

Asli Tidak terbatas


Asli artinya kedaulatan tidak Tidak terbatas artinya
berasal dari kekuasaan lain kedaulatan tidak dapat dibatasi
yang lebih tinggi. oleh apa pun dan oleh siapa
pun.

Permanen Tunggal
Permanen artinya Tunggal artinya kedaulatan tidak
kedaulatan tetap ada dapat dibagi-bagi karena akan
selama negara itu tetap mengaburkan sifat kedaulatan
berdiri. sebagai kekuasaan tertinggi.
01 TEORI KEDAULATAN
TUHAN

Teori Kedaulatan Tuhan


Tuhan diyakini sebagai sumber kekuasaan tertinggi dalam
suatu negara. Dalam teori ini, Tuhan di percaya menyerahkan
kekuasaan kepada penguasa sehingga penguasa negara
dianggap sebagai wakil/utusan Tuhan. Karena bertindak atas
nama Tuhan, maka kedaulatan negara berlaku mutlak, suci,
dan tidak dapat diganggu gugat. Seluruh rakyat pun harus
tunduk pada penguasa layaknya tunduk pada Tuhan
02 TEORI KEDAULATAN
RAJA

Teori Kedaulatan Raja


Teori ini berpendapat bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan
raja. Raja sendiri dianggap sebagai wakil Tuhan untuk urusan
duniawi dan kekuasaannya bersifat mutlak. Meski dianggap
sebagai wakil Tuhan, penganut teori ini percaya bahwa
kedaulatan bersumber dari raja, bukan Tuhan. Raja
bertanggung jawab sekaligus bertindak atas namanya sendiri,
bukan atas nama Tuhan.
03 TEORI KEDAULATAN
NEGARA

Teori Kedaulatan Negara


Dalam teori ini, negara adalah sumber sekaligus pemegang
kekuasaan tertinggi, sedangkan pemerintah adalah pelaksana
kekuasaan tersebut. Pemerintah juga bertanggung jawab
dalam melahirkan hukum dan konstitusi demi kepentingan
negara. Secara keseluruhan, teori ini memegang teguh prinsip
"dari negara, oleh negara, dan untuk negara"
04 TEORI KEDAULATAN
RAKYAT

Teori Kedaulatan Rakyat


Teori ini menganggap rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara. Namun karena jumlahnya yang begitu
banyak, maka rakyat mewakilkan kekuasaannya kepada suatu
lembaga negara untuk menjalankan pemerintahan. Pemerintah
akan dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum
(pemilu) yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sebagai
wakil rakyat, maka pemerintah wajib bertindak sesuai dengan
kehendak rakyat dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
05 TEORI KEDAULATAN
HUKUM

Teori Kedaulatan hukum


Dalam teori ini, kekuasaan tertinggi adalah hukum. Jadi, segala
aspek kehidupan, baik itu rakyat maupun negara, wajib tunduk
dan patuh pada hukum. Hukum dibuat oleh pemerintah atau
lembaga yang berwewenang. Hukum dapat berupa hukum
tertulis maupun tidak tertulis serta berisi perintah dan larangan.
Hukum sifatnya mengikat semua warga negara, termasuk orang-
orang yang berada di jajaran pemerintahan. Jadi, pemerintah
bukanlah penguasa karena kinerjanya dibimbing oleh hukum
yang ada.
Kedaulatan Republik
Indonesia menurut UUD
1945 sebelum perubahan

Indonesia adalah satu di antara negara yang menganut


teori kedaulatan rakyat. Hal itu terlihat dalam Pembukaan
UUD 1945 yang berbunyi: "Susunan negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat."
Selanjutnya dijelaskan pula dalam pasal 1 ayat (2) UUD
1945 hasil dekrit 5 juli 1959 atau sebelum perubahan yang
berbunyi: "Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat."
Menurut pasal tersebut maka MPR adalah penjelmaan
rakyat Indonesia sebagai satu-satunya lembaga yang
memegang kedaulatan rakyat sepenuhnya.
Kedaulatan Republik
Indonesia menurut UUD
1945 setelah perubahan
Perubahan UUD 1945 ketiga tahun 2001 yang di
antaranya mengubah rumusan pasal 2 ayat (2) UUD
1945 yang bunyinya menjadi: "Kedaulatan adalah di
tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
Undang Dasar."
Perubahan rumusan pasal 2 ayat (2) UUD 1945 tersebut
membawa konsekuensi dan implikasi yang signifikan
terhadap fungsi dan kewenangan dari lembaga negara,
terutama pada lembaga MPR sebagai pelaksana
kedaulatan rakyat sepenuhnya. Dengan demikian, MPR
tidak lagi sebagai satu-satunya lembaga yang
melakukan kedaulatan rakyat. Kedaulatan tetap
dipegang oleh rakyat, namun pelaksanaannya dilakukan
oleh beberapa lembaga negara yang memperoleh
amanat dari rakyat dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai