MAKALAH k3
MAKALAH k3
OLEH KELOMPOK 10
Anggota :
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya,
kami bisa menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok untuk Mata
Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja denga judul “MACAM – MACAM CARA
STERILISASI”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran, masukan, serta kritik yang membangun dari
berbagai Pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup,dalam hal ini
adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma,virus) yang terdapat
dalam
suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan
tujuan
untuk membunuh atau menghilangkanmikroorganisme.
Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari
semua kehidupan dalam bentuk apapun. Untuk tujuan mikrobiologi dalam usaha
mendapatkan keadaan steril, mikroorganisme dapat dimatikan setempat oleh panas
(kalor).
gas-gas seperti formaldehide, etilenoksida atau betapriolakton oleh bermacam-macam
arutan kimia; oleh sinar lembayung ultra atau sinar gamma. Mikroorganisme juga
dapat
disingkirkan secara mekanik oleh sentrifugasi kecepatan tinggi atau oleh filtrasi
(Curtis,
1999).
Menurut Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit 31 / 50, Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan
semua
mikroorganisme dengan cara fisik dan kimiawi.
B. Tujuan Sterilisasi
1. Menyiapkan peralatan perawatan dan kedokteran dalam keadaan siap pakai
2. Mencegah peralatan cepat rusak
3. Mencegah terjadunya infeksi silang
Menjamin kebersihan alat
Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah sterïl dan aman digunakan pasien
C. JENIS-JENIS STERILISASI
Macam-macam Sterilisasi yang umum dilakukan (Machmud, 2008):
1. Sterilisasi secara fisik
Pemanasan, penggunaan sinar gelombang pendek yang dapat dilakukan selama
senyawa kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai akibat
temperatur
atau tekanan tinggi.Berikut jenis-jenis steril menggunakan teknik pemanasan dan
penyinaran UV:
1) Teknik Pemanasan
Sterilisasi dengan panas adalah unit operasi dimana bahan dipanaskan dengan
suhu yang cukup tinggi dan waktu yang cukup lama untuk merusak mikrobia
dan
aktivitas enzim. Sebagai hasilnya, bahan yang disterilkan akan memiliki daya
simpan lebih dari enam bulan pada suhu ruang. Contoh proses sterilisasi
adalah
produk olahan dalam kaleng seperti kornet, sarden dan sebagainya.
Sterilisasi dengan udara kering, alat yang umum dikenal adalah oven. Alat ini
dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti erlenmeyer, petridish,
tabunng
reaksi dan alat gelas lainnya. bahan-bahan scperti kapas, kain dan kertas dapat
disterilkan dengan alat ini. pada umunhya suhu yang digunakan pada
sterilisasi
secara kering adalah 170-180'C selama paling sedikit 2 jam. Lama sterilisasi
tergantung pada alat dan jumlahnya.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 1609C paling
cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk
sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga
range 150-170C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain,
sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170C.
dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu
rendah dan waktu yang lebih lama
Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan
melalui proses pengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan
kelanjutan atau sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven
dengan temperatur sekelilingnya 1709C untuk sterilisasi atau 250C untuk
depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi depirogenisasi alat-
alat gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu
yang digunakan ini, terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti
sterilisasi uap air, prosesnya dapat diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol.
Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas
dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang
digunakan. Secara umum, validasi untuk alur depirogenisasi untuk proses
dipaparkan pada suhu 121C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi
panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150C sampai 170C
selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 1609C paling
cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk
sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga
range 150-170C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain,
sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170C.
dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu
rendah dan waktu yang lebih lama.
d) Waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven:
170C (340 F) sampai 1 jam
1 60C (320 F) sampai 2 jam
1509C (300 F) sampai 2,5 jam
140C (285 F) sampai 3 jam.
3). Uap air panas 100C Cara sterilisasi dengan pemanasan secara
intermitenti/terputus-putus)
John Tyndall (1877) dari hasil penelitiannya bahwa pada temperatur didih
apabila air dididihkan berulang-ulang sampai lima kali dan setiap air mendidih
Uap panas pada suhu 100C dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir
media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung
bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk
suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.
pemaparan uap selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif
Contoh alat yang disterilkan : alat/bahan yang mengandung air lebih tepat
karet.
yang dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120C mampu
dalam waktu '2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif
Proses Sterilisasi
dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus
yang divalidasi. Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu
121C dibawah tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsep Ietal dilakukan
dengan FO yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari 121C. FO
dari proses ini tidak jauh pada 121C dengan waktu yang dibutuhkan dalam menit,
untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada
121C pada waktu tertentu (Validation of Pharmaceutical Processes: 151).
b. Teknik Penyinaran UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7 nm. Sinar UV menembus
udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau
bahan