Anda di halaman 1dari 5

BAB IX

EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID

TEORI UMUM SEDIAAN SEMI SOLID

2.1 Deskripsi
2.2 Relevansi
2.3 Tujuan Pembelajaran
2.4 Materi
1. Pengertian
a. Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen ke dalam dasar salep yang cocok. (unguenta menurut FI
ed.IlI)
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok (Depkes.1979).
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan
digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi
homogen dalam dasar salep yang cocok (Dirjen POM, 1995).
Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. (Farmakope
Indonesia Edisi III, hal. 56)

b. Krim
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu
atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. (FI ED. V, Hal. 51)
Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar (Departemen Kesehatan Rl,1979:312)
krim adalah bentuk sediaan setengah padat, berupa emulsi
mengandng air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. ( Farmakope Indonesia Edisi III,)
krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu
atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang
sesuai. (Farmakope Indonesia Edisi IV)
krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental
mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar. (Formularian Nasional)
Krim adalah sediaan semi solid kental, umumnya berupa
emulsi m/a (krim berair) atau emulsi a/m (krim berminyak). (The
Pharmaceutical Codex 1994, hal 134)

c. Pasta
Pasta (Pastae) adalah sediaan semi padat (massa lembek) yang
mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk
pemakaian topikal. Pasta ini serupa dengan salep hanya berbedadalam
konsistensinya, yaitu bahan padatnya lebih dari 50% dan kegunaannya.
Misalnya Pasta Zinci oleosa (Ph. Bld .V).
Pasta merupakan sediaan semipadat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal
(Berdasarkan FI IV)
Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan
untuk pemakaian luar, digunakan sebagai antiseptikum atau pelindung
kulit. (formularium Nasional)
Pasta adalah sediaan semipadat yang mengandung satu atau
lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok
pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya Pasta
Natrium Karboksimetilselulose, kelompok lain adalah pasta berlemak
misalnya Pasta Zink Oksida, merupakan salep yang padat, kaku, yang
tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung
pada bagian yang diolesi. (Farmakope Indonesia VI)

d. Jelly
Gel adalah sistem semipadat yang pergerakan medium
pendispersinya terbatas olehsebuah jalinan jaringan tiga dimensi dari
partikel – partikel atau makromolekul yang terlarut pada fase
pendispersi (Allen et. al., 2002)
Gel yang kadang disebut jelly merupakan sistem semipadat
(massa lembek) terdiri atas suspensi yang dibuat dari partikel
anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi
oleh suatu cairan (Farmakope Indonesia VI)
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semipadat yang jernih
tembus cahaya dan mengandung zat aktif,merupakan dispersi koloid
mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling
berikatanpada fase terdispersi (Ansel, 1989).

e. Suppositoria
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan
bentuk yang diberikan melalui rektum,vagina atau uretra, umumnya
meleleh melunak atau melarut pada suhu tubuh. (menurut FI edisi IV)
Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan
bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Umumnya
meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Supositoria dapat
bertindak sebagai pelindung jaringan setempat, sebagai pembawa zat
terapetik yang bersifat lokal atau sistemik. Bahan dasar supositoria
yang umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi,
minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilen glikol berbagai
bobot molekul dan ester asam lemak polietilen glikol. (Farmakope
Indonesia VI)
Supositorium adalah sediaan padat, melunak, melumas dan
larut pada suhu tubuh, digunakan dengan cara menyisipkan ke dalam
rektum, berbentuk sesuai dengan maksud pengunaannya, umumnya
berbentuk torpedo (Formularium Nasional II)
f. Ovula
Ovula adalah sediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah
melembek dan meleleh eped suhu tubuh, dapat melarut, dan digunakan
sebagai obat luar khusus untuk vagina (Buku Ilmu Resep)

2. Kentungan dan kerugian


a. Salep

b. Krim
c. Pasta
d. Jelly
e. Suppositoria
f. Ovula

2.5 Ringkasan
2.6 Soal Latihan
2.7 Petunjuk Jawaban Latihan
2.8 Tes
2.9 Kunci Jawaban
2.10 Glosarium
2.11 Referensi0
2.12411

Anda mungkin juga menyukai