Anda di halaman 1dari 12

BULLDOZER (Pengenalan)

Bulldozer adalah traktor yang mempunyai traksi besar. Unit ini dapat melakukan
pekerjaan menggali, menggusur, meratakan,menarik dan dapat dioperasikan pada
medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di daerah yang berhutan. Pada saat
pembukaan lahan pertambangan yang baru, maka unit bulldozer inilah yang
pertama kali diterjunkan untuk proses land clearing.

Pekerjaan yang dilakukan oleh unit bulldozer ini seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.

Pada gambar sebelah kiri ditunjukkan, pekerjaan unit saat melakukan pemotongan
tanah yang mempunyai structure yang keras (cutting hard ground).
Kemudian pada gambar sebelah kanan ditunjukkan posisi saat pekerjaan dozing
(mendorong) material tanah yang akan dipindahkan.
Untuk gambar di sebelah kiri, ditunjukkan posisi unit saat melakukan smoothing
operation (perataan permukaan tanah).
Kemudian untuk gambar kanan, ditunjukkan pekerjaan unit saat merobohkan pohon
saat melaksanakan proses land clearing.

Nama-nama komponen :

Keterangan gambar :
1. Blade
2. Lift cylinder
3. Work lamp
4. Muffler
5. Precleaner
6. Cabin
7. ROPS Canopy
8. Fuel tank
9. Ripper tilt cylinder
10. Shank ripper
11. Ripper lift cylinder
12A. Ripper
12B. Shank protector
13. Point ripper
14. Arm ripper
15. Final drive
16. Teeth sprocket
17. Carrier roller
18. Track shoe
19. Track roller
20. Straight frame
21. Brace
22. Cutting edge

Setelah pada gambar sebelumnya kita melihat letak komponen, pada gambar di atas
ini ditunjukkan posisi work equipment (peralatan kerja) unit bulldozer. Di bagian
depan, terdapat blade yang berfungsi untuk mendorong dan memotong permukaan
tanah. Kemudian di bagian belakang unit terdapat ripper yang berfungsi untuk
menghancurkan structure permukaan tanah.
Kemudian di bagian tengah unit terdapat frame tempat kedudukan track shoe,
kemudian di atas track frame terdapat komponen engine sebagai penggerak utama
unit dan radiator yang digunakan untuk mendinginkan engine.

Kemudian di belakang engine, terdapat power train system yang berfungsi untuk
mengatur pergerakan unit saat travelling dan hydraulic system untuk mengatur
pergerakkan dari attachment. Di atas power train terdapat cabin sebagai tempat
pengoperasian unit oleh operator. Dan di atas cabin, dipasang ROPS cannopy yang
digunakan untuk melindungi operator pada saat unit mengalami insiden terguling.

ROPS = Roll Over Protective Strcuture


FOPS = Fall Object Protective Structure (melindungi operator pada saat ada material
yang akan terlempar/ merusak cabin).

Catatan tambahan :
☺ Permisible water depth
Adalah kedalaman maksimum yang diizinkan pada saat unit beroperasi di atas
permukaan air. Untuk unit bulldozer, standart maksimumnya sampai pada titik
tengah carrier roller.
☺ Draw bar pull
Adalah kemampuan unit untuk menarik material sesuai dengan kecepatan/ speed
yang kita pilih. Jadi, pada saat speed 1, maka akan mampu menarik material yang
lebih berat dibandingkan dengan speed 3. Karena pada speed 3 lebih besar di
speed travelnya, namun torquenya lebih rendah.
Fungsi – fungsi Bulldozer :

Sebagai alat pembabat atau penebang, Buldoser mampu membersihkan lokasi


dari semak-semak, pohon besar/ kecil, sisa pohon yang sudah ditebang,
menghilangkan/ membuang bagian tanah atau batuan yang menghalangi pekerjaan
pekerjaan selanjutnya. Seluruh pekerjaan ini dapat dikerjakan sebelum pemindahan
tanah itu sendiri dilakukan atau dikerjakan bersama-sama.
Pembabatan ada beberapa cara, tergantung dari keadaan lapangan; bila daerah itu
hanya ditumbuhi semak dan pohon kecil dengan diameter yang kurang dari 10 cm,
cukup langsung didorong. Kalau diameternya agak besar (10 cm < Æ < 25 cm) dan
akarnya kokoh, ada dua cara untuk merobohkannya.
– Didorong bebarapa kali dengan perlahan supaya bagian pohon yang kering gugur,
lalu didorong secara mendadak dengan sedikit mengangkat sudunya sampai pohon
roboh.
– Pohon dilingkari dengan rantai lalu ditarik oleh dia buah Buldoser. Jika diameter
pohon itu lebih besar dari 25 cm, ada tiga cara yang dapat dilakukan.
– Tanah disekeliling pohon digali supaya akar-akarnya putus, lalu pohon didorong.
– Bila pohon tidak roboh, pohon dililit dengan rantai lalu ditarik Buldoser, tetapi jika di
lokasi terdapat dua atau tiga Buldoser, lebih baik jika ditarik dengan Buldoser pada
arah masing-masing mendorong agar supaya lebih aman.
– Jika dengan cara-cara di atas pohon itu tetap tidak roboh, batang digergaji,
kemudian tunggulnya diangkat dengan peledakan.
Jika di lokasi proyek terdapat bongkahan batu besar yang mengganggu pekerjaan,
maka batu harus dicongkel dan didorong dari sebelah luar sedikit demi sedikit,
sehingga akhirnya sampai pada batas luar daerah kerja. Jika batu tersebut ada
disebuah lembah, maka lerengnya harus digali dulu agar tidak terlalu curam, sebab
ada kemungkinan Buldoser akan terbalik.

Pioneering atau pekerjaan perintisan merupakan kelanjutan dari pekerjaan


pembabatan/ penabasan. Pekerjaan merintis meliputi: pekerjaan perataan tanah,
pembuatan jalan darurat untuk transportasi alat mekanis, dan jika perlu adalah
pembuatan saluran air untuk drainase tempat kerja.
Gali/ angkut jarak pendek adalah menggali lalu mendorong tanah galian itu ke
suatu tempat tertentu, misalnya pada pembuatan jalan raya, kanal, dan sebagainya.
Bila kondisi jalan tidak licin, penggunaan Buldoser roda karet akan lebih efisien.
Jika dibandingkan dengan cara pemindahan tanah yang lain, pada tahap-tahap
tertentu cara gali/ angkut menggunakan Buldoser tidak selalu ekonomis;
penggunaan Buldoser untuk gali angkut sangat efisien jika:
(1) jarak dorong Buldoser roda besi < 200 ft, dan untuk roda karet < 400 ft,
pemakaian lebih dari itu sangat tidak efisien, dan
(2) volume material yang akan dipindahkan tak lebih dari 500 m3; jika lebih dari itu
penggunaan Buldoser perlu dipertimbangkan lagi.

Pusher loading adalah membantu Power Scrapper konvensional (standar) dalam


mengisi muatan. Bantuan Buldoser itu diperlukan untuk menambah tenaga agar
diperoleh kecepatan pengisian yang lebih tinggi.

Menyebarkan material, maksudnya adalah menyebarkan tanah ke tempat-tempat


tertentu denganketebalan yang dikehendaki; misalnya material yang ditumpuk
disuatu tempat oleh truck atau alat angkut lainnya.

Penimbunan kembali, merupakan pekerjaan penimbunan kembali terhadap bekas


lubang-lubang galian seperti menutup kembali gorong-gorong di bawah tanah,
penimbunan lubang fondasi atau tiang penyangga bangunan besar (jembatan,
menara beton, dan lain-lain), dan menutup kembali pipa minyak, pipa gas alam, atau
pipa air minum bila sudah terpasang.

Trimming dan Sloping, yaitu pekerjaan pembuatan kemiringan tertentu pada suatu
tempat; misalnya tanggul, dam, kanal besar, tepi jalan raya, dan sebagainya.
Pekerjaan ini hanya dapat dilakukan oleh operator yan sudah berpengalaman, lebih
lebih jika sudut kemiringannya besar, sebab ada kemungkinan Buldoser tergelincir
ke bawah.

Ditching, adalah kegiatan menggali saluran/ selokan/ kanal yang penampangnya


berbentuk U atau V.
Menarik (Winching), yaitu pekerjaan untuk menarik benda-benda berat atau
peralatan mekanis yang sedang rusak, agar dapat dipindahkan ke tempat yang
diinginkan.

Memuat menggunakan Buldoser diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya


medan dengan topografi tertentu truck tak dapat langsung dikendarai menuju lokasi.
Buldoser dapat digunakan untuk memuat truck tersebut.

Bentuk Sudu/ Bilah/ Blade


Sudu/ Bilah/ Blade pada Buldoser bentuknya tergantung pada jenis pekerjaan yang
akan dilakukan oleh Buldoser itu. Jenis Sudu ada 10 macam: (a) U-Blade, (b)
Straight Blade, (c) Angling Blade, (d) Cushion Blade, (e) Power Angle and Tild
Blade, (f) AEM U Blade, (g) K/ G Blade, (h) Landfill Blade, (i) V-Tree Cutter Blade, (j)
Rake Blade.

a. U-Blade
Sudu ini sangat efisien untuk memindahkan material dalam jumlah besar dengan
jarak dorong yang besar, misalnya pada pekerjaan-pekerjaan reklamasi,
penggusuran lapisan top soil. Di samping itu sudu bentuk ini dapat pula digunakan
untuk mengumpulkan material disekitar stack pile dan membantu alat muat dalam
pengisian ke hopper (gerobak, biasanya digunakan pada tambang-tambang batu
bara untuk mengangkat batu bara). Bentuk sudu seperti Gambar: 3.1.a.

Gambar a. Buldoser dengan Sudu U-Blade


b. Straight Blade (S-Blade)
Sudu jenis ini khusus digunakan untuki menggali atau mendorong material berat
yang memerlukan tenaga dorong yang cukup besar. Ukuran S-Blade jebih kecil dari
U-Blade, sehingga lebih mudah digerakkan. S-Blade (Gambar: 3.1. b) juga sangat
cocok untuk menagani material-material yang tersebar.

Gambar b. Buldoser dengan Sudu S-Blade


c. Angling-Blade (A-Blade)
Dirancang untuk dipergunakan pada pembuangan material ke arah samping,
misalnya pada perintisan jalan, pengisian kembali material ke tempat semula,
pembuatan parit dan sebagainya. (Gambar 3.1.c)

Gambar c. Buldoser dengan Sudu Angling-Blade (A-Blade)


d. Cushion Blade (C-Blade)
Cushion Blade (Gambar: 3.1.d.) digunakan untuk pekerjaan cut maintenance dan
pekerjaan penggusuran, di samping itu dapat digunakan untuk pemuatan Power
Scrapper dengan cara mendorong.

Gambar d. Buldoser dengan Sudu Cushion-Blade (C-Blade)

e. Power Angle and Tilt Blade (PAT-Blade)


Dirancang untuk pekerjaan penyebaran dan perataan tanah, pengisian kembali
material landscaping, dan pembersihan tanah. Blade jenis ini dapat diatur
pemakaiannya dengan melakukan pengangkatan maupun memiringkan ke arah
kanan atau kiri. Bentuk PAT-Blade seperti pada Gambar: 3.1.e

Gambar e. Buldoser Dengan Sudu Power Angle and Tilt-Blade (PAT-Blade)


f. AEM U-Blade
Merupakan pengembangan dari U-Blade, sehingga dapat digunakan untuk
memindahkan material dengan volume yang lebih besar.

Gambar f. Bentuk Sudu AEM U-Blade


g. K/G Blade
Khusus digunakan untuk beberapa pekerjaan pembersihan tanah, seperti membabat
semak-semak, menebas pepohonan, menimbun pohon-pohon sisa penebasan,
membuat saluran penirisan, dan juga mampu untuk memadamkan timbunan kayu
kayu kering.

Gambar g. Buldoser dengan Sudu K/ G-Blade

h. Landfill Blade
Dirancang untuk menangani material bangunan dan material lapisan penutup bagian
atas; bilah dilengkapi dengan saringan untuk melindungi radiator mesin. Bentuk
blade yang melengkung menyebabkan material yang didorong menyebar lebih
merata.

Gambar h. Buldoser dengan Sudu Landfill Blade


i. V-Tree Cutter Blade
Dirancang khusus untuk memotong semak belukar, pepohonan, dan sisa tunggul
agar rata dengan tanah. Bilah ini membentuk huruf V dengan ujung pemotong yang
bergerigi menyerupai gergaji.

Gambar i. Buldoser dengan Sudu “V” Tree Blade

j. Rake Blade
Bentuknya mirip garu yang bergerigi rapat; sudu bentuk ini digunakan untuk
mencabut semak-semak, membuat akar pohon, memindahkan tunggul-tunggul kecil,
memisahkan bongkahan batuan dan lain-lain.

Gambar j. Buldoser dengan Sudu Rake Blade

Anda mungkin juga menyukai