Anda di halaman 1dari 32

KEPUTUSAN MENTER!

KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR M.04.PR.07.03. TAHUN 1985

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH TAHANAN


NEGARA DAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN
NEGARA

MENTER! KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang bahwa dalam rangka pelaksanaan lebih lanjut


Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana dan Peraturan Pemerin-
tah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana, perlu dirumuskan susun-
an Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan
Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara di lingkungan Kantor Wilayah Departe-
men Kehakiman.

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 ten-


tang Hukum Acara Pidana;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan
Kitab Undang-UndangHukumAcaraPidana;
3. Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 1974 ten tang Pokok-Pokok
Organisasi Departemen;
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 45/M Tahun 1983 tentang Pemben-
tukan Kabinet Pembangunan IV;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 15 Tahun 1984 tentang Susunan

231
Organisasi Departemen sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1985;
6. · Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 124/M Tahun 1984 ten tang Pengang-
katan Menteri Kehakiman Republik Indone-
sia;
7. Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia N omor :
- M.04-PR.07.10 Tahun 1982 tentang Or-
ganisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman;
- M.05-PR.07.i°O Tahun 1984 tentang Or-
ganisasi dan Tata Kerja Departemen
Kehakiman;
- M.06-PR.07.10 Tahun 1984 tentang
Pembentukan kantor Wilayah Departe-
men Kehakiman Type B diJ ambi, Bengklu,
D.I. Yogyakarta, Kalimantan Tengah,
Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Tengah;
- M.01-PR.07.03 Tahun 1985 tentang Or-
ganisasi dan Tata Kerja Lembaga .
Pemasyarakatan. ·

Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan


Aparatur Negara dalam suratnya N omor: B-701/
VMENPAN/9/85 tanggal 14 September 1985.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan KEPUTUSAN MENTER! KEHAKIMAN RE-
PUBLIKINDONESIA TENTANGORGANISASI
DAN TATA KERJA RUMAH TAHANAN NE-
GARA DAN RUMAH PENYIMPANAN BENDA
SITAAN NEGARA. · .

232
BABI
RUMAH TAHANAN NEGARA

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas~ Fungsi dan Klasifikasi.

Pasal 1

(1) Rurnah Tahanan Negara untuk selanjutnya dalam Keputusan


ini disebut RUTAN adalah unit pelaksana teknis di bidang pe-
nahanan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pe-
rneriksaan di sidang Pengadilan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah
Departernen Kehakirnan.
(2) RUTAN dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 2

RUTAN mernpunyai tugas melaksanakan perawatan terhadap ter-


sangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undang-
an yang berlaku.

Pasal 3

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 2, RUTAN


mempunyai fungsi :
a. melakukan pelayanan tahanan;
b. melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib RUTAN;
c. melakukan pengelolaan RUTAN;
d. melakukan urusan tata usaha.

Pasal4

(1) RUTAN diklasifikasikan·dalam 3 (tiga) Kelas yaitu:

233
a. RUTAN Kelas I;
b. RUTAN Kelas II A;
c. RUTAN Ke las II B;
(2) IGasifikasi tersebut pada ayat (1) didasarkan atas kapasitas dan
lokasi.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi RUTAN Kelas I.

Pasal 5

RUTAN Kelas I (satu) terdiri dari:


a. Seksi Pelayanan Tahanan;
b. Seksi Pengelolaan RUTAN;
c. Kesatuan Pengamanan RUTAN;
d. Urusan Tata Usaha

Pasal 6

Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas melakukan pengadmi-


nistrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian bantuan
hukum dan penyuluhan serta memberikan bimbingan kegiatan bagi
tahan-an.

Pasal 7

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut padaPasal 6, SeksiPelayan-


an Tahanan mempunyai fungsi :
a. melakukan administrasi, membuat statistik dan dokumentasi
tahanan serta memberikan perawatan dan pemeliharaan kese-
hatan tahanan;
b. mempersiapkan pemberian bantuan hukum dan penyuluhan .
bagi tahanan;

134
c. memberikan bimbingan kegiatan bagi tahanan.

Pasal 8

Seksi Pelayanan Tahanan terdiri dari :


a. Sub Seksi Administrasi dan Perawatan.
b. Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan;
c. Sub Seksi Bimbingan Kegiatan.

Pasal 9

(1) Sub Seksi A.dministrasi dan Perawatan mempunyai tugas


melakukan pencatatan tahanan dan barang-barang bawaannya,
membuat statistik dan dokumentasi serla memberikan pera-
watan dan mengurus kesehatan tahanan.
(2) Sub Seksi Bantuan Hukum dan penyuluhan mempunyai tugas
mempersiapkan pemberian bantuan hukum atau kesempatan
untuk mendapat bantuan hukum dari penasehat hukum, mem-
berikan penyuluhan rokhani danjasmani serla mempersiapkan
bahan bacaan bagi tahanan.
(3) Sub Seksi Bimbingan Kegiatan mempunyai tugas memberikan
bimbingan kegiatan bagi tahanan.

Pasal 10

Seksi Pengelolaan RUTAN mempunyai tugas melakukan pengurus-


an keuangan, perlengkapan dan rumah tangga RUTAN.

Pasal 11

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut padaPasal 10, Seksi Penge-


lolaan RUTAN me_mpunyai fungsi :
a. melakukan urusan keuangan dan perlengkapan;

235
b. melakukan urusan rumah tangga dan kepegawaian.

Pasal 12

Seksi Pengelolaan RUTAN terdiri dari :


a. Sub Seksi Keuangan dan Perlengkapan;
b. Sub Seksi Umum.

Pasal 13

(1) Sub Seksi. Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas


melakukan pengelolaan keuangan dan perlengkapan RUTAN.
(2) Sub Seksi Umum mempunyai tugas melakukan urusan rumah
tangga dan kepegawaian.

Pasal 14

Kesatuan Pengamanan RUTAN mempunyai tugas melakukan


perileliharaan keamanan dan ketertiban RUTAN.

Pasal 15

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 14, Kesatuan


Pengamanan RUTAN mempunyai fungsi :
a. melakukan administrasi keamanan dan ketertiban RUTAN;
b. melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap tahanan;
c. melakukan pemeliharaan kemanan dan ketertiban RUTAN;
d. melakukan penerimaan, penempatan dan pengeluaran tahanan
serta memonitor keamanan dan tata tertib tahanan pada tingkat
pemeriksaan;
e. membuat laporan dan berita acara pelaksanaan pengamanan
dan ketertiban.

336
Pasal 16

Kesatuan Pengamanan RUTAN dipimpin oleh seorang Kepala.dan


membawahkan Petugas Pengamanan RUTAN.

Pasal 17

Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat


menyurat dan kearsipan. ·

Bagian Ketiga
Susunan Organisasi RUTAN Kelas II A.

Pasal 18

RUTAN Kelas II (dua) A terdiri dari :


a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan;
b. Sub Seksi Bimbingan Kegiatan;
c. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
d. Kesatuan Pengamanan RUTAN;
e. Petugas Tata Usaha.

Pasal 19

(1) Sub Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas melakukan


pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian
bantuan hukum dan penyuluhan bagi tahanan.
(2) Sub Seksi Birnbingan Kegiatan mernpunyai tugas rnernberikan
bimbingan kegiatan dan mempersiapkan bahan bacaan bagi
tahanan.
(3) Sub Seksi Pengelolaan RUTAN mempunyai tugas melakukan
pengurusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan kepega- ·
waian di lingkungan RUTAN.
(4) Kesatuan Pengamanan RUTAN mempunyai tugas memelihara
keamanan dan ketertiban RUTAN.

237
(5) Petugas Tata U saha mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

Bagian Keempat
Susunan Organisasi RUTAN Kelas II B

Pasal 20

RUTAN Kelas II (dua) B terdiri dari:


a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan ;
b. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;
c. Kesatuan Pengamanan RUTAN;
e. Petugas Tata U saha.

Pasal 21

(1) Sub Seksi Pelayanan Tahanan mempunyai tugas melakukan


pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian
bantuan hukum dan penyuluhan serta memberikan bimbingan
kegiatan bagi tahanan.
(2) Sub Seksi Pengelolaaan RUTAN mempunyai tugas melakukan
pengurusan keuangan, perlengkapan, rumah tangga dankepega-
waian di lingkungan RUTAN.
(3) Kesatuan Pengamanan RUTAN mempunyai tugas memelihara
keamanan dan ketertiban RUTAN.
(4) Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

Bagian Kelima
Cabang RUTAN

Pasal 22

(1) Apabila dipandang perlu Menteri Kehakiman dapat membentuk

238
Cabang RUTAN clidalam wilayah Kecamatan yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kehakiman.
(2) Cabang RUTAN dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 23

Cabang RUTAN mempunyai tugas melakukan tugas dan fungsi


RUTAN di daerah hukum Cabang RUTAN yang bersangkutan.

Pasal 24

Untuk rnenyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 23, Cabang


RUTAN rnernpunyai fungsi:
a. rnelakukan pelayanan tahanan dan pengelolaan Cabang RU-
TAN;
b. rnelakukan perneliharaan keamanan dan tata tertib Cabang
RUTAN;
c. melakukan urusan tata usaha.

Pasal 25

Susunan Organisasi Cabang RUTAN terdiri dari:


a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Cabang RU-
TAN;
b. Petugas Pengamanan Cabang RUTAN;
c. Petugas Tata U saha.

Pasal 26

(1) Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Cabang RUTAN


mempunyai tugas rnelakukan pengadministrasian dan pera-
watan, mempersiapkan pernberian bantuan hukum dan

'.239
penyuluhan, memberikan bimbingan kegiatan bagi tahanan,
serta mengurus keuangan, perlengkapan, rumah tinggal dan
kepegawaian Cabang RUTAN.
(2) Petugas Pengamanan Cabang RUTAN mempunyai tugas meme-
lihara keamanan dan ketertiban Cabang RUTAN.
(3) PetugasTata Usahamempunyai tugasmelakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

BAB II
RU:MAH PENYIMPANAN BENDA SITAAN NEGARA

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Klasifikasi.

Pasal 27

(1) Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara, untuk selanjutnya


dalam Keputusan ini disebut RUPBASAN adalah Unit Pelak-
sanaan Teknis di bidangpenyimpanan benda sitaan dan barang
· rampasan negara yang berada di bawah da~ bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Keha-
kiman.
(2) RUPBASAN dipimpin oleh seorang Kepala.

Pasal 28

RUPBASAN mempunyai tugas melakukan penyimpanan benda


sitaan dan barang rampasan negara.

Pasal 29

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal 28, RUPBA-


SAN mempunyai fungsi :
a. melakukan pengadministrasian benda sitaan dan barang ram-
pasan negara;

240
b. melakukan pemeliharaan dan mutasi benda sit.aan dan barang
rampasan negara;
c. melakukan pengamanan dan pengelolaan RUPBASAN;
d. melakuk.an urusan surat menyurat dan kearsipan.

Pasal 30

· (1). RUPBASAN diklasifikasikan dalam 2 (dua) Kelas yaitu :


a. RUPBASAN Kelas I;
b. RUPBASAN Kelas II;
(2) Klasifikasi tersebut pada ayat (1) didasarkan atas beban kerja
dan tempat keduduk.an.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi RUPBASAN Kelas I

Pasal 31

RUPBASAN Kelas I (satu) terdiri dari :


a. Sub Seksi Administrasi dan Pemeliharaan;
b. Sub Seksi Pengamarum dan Pengelolaan RUPBASAN;
c. Petugas Tata Usaha.

Pasal 32

(1) Sub Seksi Administrasi dan Pemeliharaan mempunyai tugas


melakukan pengadniinistrasian, penerimaan, penyimpanan, pe-
meliharaan dan mutasi benda sitaan dan barang rampasan
negara.
(2) Sub Seksi Pengamanan dan Pengelolaan RUPBASAN mempu-
nyai tU:gas memelihara keamanan serta mengurus keuangan,
rumah-langga dan kepegawaian RUPBASAN.

241 .
(3) Petugas Tata U saha mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

Bagian Ketiga
Susunan Organisasi RUPBASAN Kelas II

Pasal 33

RUPBASAN Kelas II (dua) tetdiri dari :


a. Sub Seksi Administrasi dan Pengelolaan RUPBASAN;
b. Petugas Pengamanan;
c. Petugas Tata U saha.

Pasal 34.

(1) Sub Seksi Administasi dan Pengelolaan mempunyai tugas


melakukan pengadministrasian, penerimaan, penyimpanan, pe-
meliharaan dan mutasi benda sitaan dan barang rampasan
negara serta mengurus keuangan, perlengkapan, rumah tangga
dan kepegawaian RUPBASAN.
, (2) Petugas Pengamanan mempunyai tugas memeiihara keamanan
RUPBASAN.
(3)' Petugas Tata U saha mempunyai tugas melakukan urusan surat
menyurat dan kearsipan.

BAB ID
TataKerja

Pasal 35

Dalam melaksanakan tugasnyaKepalaRUTAN/RUPBASAN, Kepala


Cabang RUTAN, Kepala Seksi, Kepala Kesatuan Pengamanan
RUTAN, Kepala Sub Seksi dan Kepala Urusan wajib menerapkan
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan

242
masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan
RUTAN/RUPBASAN serta dengan instansi lain diluar RUTAN/
RUPBASAN sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

Pasal36

Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengawasi bawahannya


·masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perun-
dang-undangan yang berlaku.

Pasal3~

Setiap Pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi


petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-
masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 39

Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari


bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagi bahan untuk penyusu-
nan laporan lebib lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk
kepada ba wahan.

Pasal40

Kepala Cabang RUTAN menyampaikan laporan kepada Menteri


Kehakiman dalam hal ini Direktur J enderal Pemasyarakatan melalui
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.

Pasal41

Kepala Cabang RUTAN menyampaikan laporan kepada Kepala


Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan tembusan kepada
Kepala RUTAN di lbukota Kabupaten yang bersangkutan.

243
Pasal42

Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tem-


busan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain
yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

Pasal43

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan satuan organisasi · ··


dibantu oleh Kepala-Kepala Satuan Organisasi dibawahnya dan
dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-ma-
sing wajib mengadakan rapat berkala.

Pasal44

Bimbingan Teknis dibidang tahanan negara dan atau benda sitaan


negara secarafungsional dilakukan oleh DirekturJenderal Pemasya-
rakatan melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman
· yang bersangkutan.

BAB IV
PENUTUP
Pasal45.

(1) Sejak ditetapkannya keputusan ini dilingkungan Departemen


Kehakiman terhadap 11 (sebelas) RUTAN Kelas I, 24 (dua puluh
empat) RUTAN Kelas IIA, 175 (seratus tujuh puluh lima) RU-
TAN Kelas II B dan 81 (delapan puluh satu) Cabang RUTAN.
(2) Nama, Kelas dan Wilayah kerja RUTAN dan Cabang RUTAN
terseput pada ayat (1) Pasal ini, sebagaimana tercan~um dalam
Lampiran I Keputusan ini.

Pasal46

(1) Sejak ditetapkannya Keputusaan ini dilingkungari Departemen .


Kehakiman terdapat 35 (tiga puluh lima) RUPBASAN Kelas I,

244
dan 175 (seratus tujuh puh.1h lirna) RUPBASAN Kelas It
(2) Nama, Kelas dan. Wilayah kerja RUPBASAAN tersebut pada
ayat (1) Pasal ini, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II
Keputusan ini.

Pasal47

(1) Dalam hal tertentu padajajaran Kepolisian Republik Indonesia,


Kejaksaan dan tempat lainnya dengan Keputu:san Menteri
Kehakiman dapat dilakuk.an pengelolaan tahanan, benda sitaan
dan barang rampasan negara yang mempunyai wewenang se-
bagai Cabang RUTAN dan Cabang RUPBASAN dalam jabatan
non struktural.
(2) Biaya pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dibebankan pada masing-masing instansi yang bersangkutan.

Pasal48

Dengan berlakunya Keputusan Men teri Kehakiman ini, maka segala


ketentuan yang bertentangan dengannya dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 49

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTA
Pada Tanggal : 20 September 1985

MENTER! KEHAKIMAN
REPUBLIK INDONESIA,

ISMAIL SALEH, S.H.

245
N LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTER! KEHAKIMAN RI
~
NOMOR· . ~. M.04.PR.07.03.Th.1985
°' TANGGAL': ..c, 20 September 1985'.
-
:- ·•;

..--
).·-:
DAFI'AR RUMAH TAHANAN NEGARA_(RUTAN) :.
DAN CADANG RUTAN DI LINGKUNGAN .,
;:,.: ,_
DEPARTEM~N KEHAKIMAN :,. c,
.... _ ~..... r
(-··-l
- '"
KE LAS
NO-
M(?R KANTq~ WILAYAH .: NAMARUTAN i II WILAYAH KER.IA. ·cADANG RUTAN
"
Jt~~ ~;,..·

2 3 4 5 6.'
,-; i....lc

.:: 7 :a
I. DAERAH ISTIMEWA 1. Banda Aceh IIA Kodya Banda Aceh ::,~.~
)" ~l
ACEH 2. Sabang. IIB Kodya Sabang
3. Takengon IIB l(ab. Acch Tengah
4. Tapaktwin · IIB Kah. Acch Sclatan l. · Tapakt~n di ·
·singkef
5. SigIi IIB 'Kah. Pidic 2 . Sigli di Kot.a Bak ti
6. Janthoi· ·IIB Kah. Aceh Besar 3. .Janthoi"di Lo~ Nga
7. Mculaboh IIB Kah. Aceh Barat 4. ·Mculaboh di Calang
5. Mculaboh Sin;.bang
8. Langsa 118 Kah. Aceh Timur 6: Langsa di !di
7, Langsa di
Kualasimpang
9. Lhokseuinawe IIB Kah. Aceh Utara 8. Lhokscumawc di
Lhoksukon ...
9. Lhokscumawe di
··Bircucn
10. Kutacane IIB Kah. Acch Tcnggara. 10.,Kutacanc di
Bla~gkajcrcn
II. SUMATERA UTARA 1. Medan Kodya Medan .... :;;
·'·

2. Pcmatarig Siantar JIB Kodya Pcmatang .'\


.:..,
Siantar
3. Tanjung Balai IIB Kodya Tanjung Ilalai
4. Tcbing Tinggi l!B Kixlya Tcbing Tinggi
2 3 4 5 6 7

5. Siholga IIB Kodya· Siholga dan


Kah Tapanuli Tengah 1. Siholga di Barus
6. Binjai IIB Kodya Binjau dan 2. Binjai di Pangkalan
118 Kah. Langkat Brandan
3. Binjai di
Tanjungpura
7. Kahanjahe IIB Kah. Karo
8. Padang Sidempuan IIB Kah. Tapanuli Selatan 4. Padang Sidempuan
di Kola Nopan .
5. Padang Sidempuan
di Gunung Tua
6. Padang Sidempuan
di Sipirok
7. Padang Sidempuan
di Sihuhuan
8. Padang Sidempuan
di
9. Luhuk Pakam JIB Kah. Deli Serdang 9. Luhuk Pakam di
Lahuhan Deli
10. Luhuk Pakam di
Pancur Batu
10. Tarutung 118 Kah. Tapanuli Utara 11. Tarutung di
Pangururan
12. Tarutung di Balige
11. Rantau Prapat IIB Kah. Lahuhan Batu 13. Ran tau Prapat di
Kola Pinang
J4. Ran tau Prapat di
Lahuhan Bilik
12. Gunung Sitoli IIB Kah. Nias 15. Gunung Siloli di
Pulau Telo
13. Sidikalang IIB Kah. Dairi
N
.,:..
00
2 3 4 5 6 7

III. SUMATERA BARAT 1. Padang IIA Kodya Padang


2. Padangpanjang JIB Kodya Padangpanjang
3. Bukit Tinggi JIB Kodya Bukit Tinggi
dan Kab. Agam 1. Bukit Tinggi di
4. SawahJunto IIB Kodya Sawahlunto dan Maninjau
JIB Kah. Sawahlunto
5. Solok IIB Kodya Solok dan Kah. 2. Solok di Alahan
Solok Panjang
3. Solok di Muara
Labuh
6. Payakumhuh IIB Kodya Payakumbuh 4. Payakumbuh di
dan Kab. Limapuluh Suliki
Kota
7. Painan IIB Kab. Pesisir Selatan

8. Batusangkar IIB Kah. Tanah Dater


9. Lubuksikaping IIB Kab. Pasaman 5. Lubuksikaping di
Talu
IV. RIAU 1. Pekan Baru IIA Kodya Pekan Baru
2. Bangkinang IIB Kah. Kamper
3. Bengkalis JIB Kah. Bengkalis 1. 13engkalis di Dumai
2. Bengkalis di Siak Sri
Jndrapura
3. Bengkalis di
Selatpanjang
4. Bengkalis di Bagan
4. Rengat Sia pi-a pi
5. Tanjung Pinang IIB Kah. Jndragiri Hulu 5. Rengat di Teluk
Kah. Kepulauan Kuan tan
6. Ta~jung Pinang di
Dobosingkep
1 2 3 4 5 6 7

7. Taajung Pindang di
Tanjung Balai
Kari mun

v. SUMATERA SELATAN 1. Palembang J Kodya Palembang


2. Pangkalpinang IIB Kodya Pangkalpinang
3. Sckayu IIB Kah. Musi Banyu Asin
4. Lubuklinggau IIB Kab. Musi Rawas 1. Lubuklinggau di
Surolangun Rawae
5. Sungailiat IIB Kab. Bangka 2. Sungailiat di Men
tok
6. La hat JIB Kab. Lahat 3. Lahat di Pagar
Alam
4. Lahat di Tcbing
Tinggi
7. Baturaje JIB Kab. Ogan Komcring 5. Baturaja di
Ulu Martapura
6. Baturaja di Muara-
dua
8. Muara Enim IIB Kah. Muara Enim 7. Muara Enim di
Prabumulih

VI. JAMBI 1. Jambi IIA Kodya Jambi


2. Muara Bulian JIB Kab. Batanghari I. M uara Bulian di
Muara Tcmbcsi
3. Muara Bungo JIB Kab. Muara Tebo
4. Sungaipcnuh IIB Kab. Kcrinci
5. Bangko IIB Kab. Sarolangun 2. Bangko di Saro-
Bangko langun

VII. LAM PUNG I. Bandar Lampung J Kodya Bandar lampung


N
VI
0 1 2 3 4 5 6 7

2. Kotabumi IIB Kab. Lampung Utara 1. Kotabumi di


Manggala
2. Kotabumi di Krui
3. Metro . JIB Kab. Lampung Tengah 3. Metro di Sukadana

VIII. BENGKULU 1. Bengkulu IIA Kodya Bengkulu


2. ArgaMakmur JIB Kab. Bengkulu Utara
3. Manna IIB Kab. Bengkulu Sclatan

IX. DK! JAKARTA 1. Jakarta Pw!at I Wilayah Jakarta Pusat


2. Jakarta Timur IIA Wilayah Jakarta Timur
3. Jakarta Barat IIA Wilayah Jakarta Baral
4. Jakarta Sclatan IIA Wilayah Jakarta
Sela tan
5. Jakarta Utara IIA Wilayah Jakarta Utara

X. JAWABARAT 1. Bandung IIB Kodya Bandung


2. Sukabumi Kodya Sukabumi dan
Kabupat.cn Sukabumi
3. Cirebon 1 IIB ·Kodya Circbon dan Ka-
bupat.cn Circbon
4. Scrang JIB Kab. Scrang
5. Pandeglang IIB Kab. Pandcglang
6. Cianjur JIB Kab. Cianjur
7. Rangkasbi tung JIB Kab. Lcbak
8. Sumedang JIB Kab. Sumcdang
9. Garut IIB Kab. Garut
10. Tasikmalaya IIB Kab. Tasikmalaya
11. Ciamis JIB Kab. Ciamis
12. lndramayu JIB Kah. lndramayu
13. Majalengka JIB Kab. Majalengka
1 2· 3 4 5 6 7 8

14. Purwakart.a JIB Kah. Purwakarta


15. Bogor JIB Kodya Bogor

XI. JAWATENGAH 1. Semarang J JIB Kodya Semarang


2. Salatiga JIB Kodya Salatiga
3. Pekalongan IIA Kodya Pekalongan dam
Kabupaten Pekalongan
4. Tega! IIB Kodya Tega! dan Kab.
Tega!
5. Surakart.a JIB Kodya Surakart.a
6. Demak JIB Kab. Demak
7. Purwodadi IIB Kab. Grobogan
8. Wonogiri JIB Kab. Wonogiri
9. Pemalang JIB Kab. Pemalang
10. Brebes JIB Kab. Brebes
11. Purbalingga JIB Kab. Purbalingga
12.Wonosobo 118 Kab. Wonosobo
13. Temanggung· 118 Kab. Temanggung
14. Purwokerto JIB Kab. Banyumae 1. Purwokerto di
Banyumae
15. Purworcjo IIB Kab. Purworejo 2. Purworcjo di
Kutoarjo
16. Cilacap JIB Kab. Cilacap
17. Banjarriegara JIB Kab. Banjarncgara
18.Kebumcn JIB Kab. Kcbumcn
19.Jcpara JIB Kab. Jcpara
20.Rembang 118 Kab. Rembang
21. Blora 118 Kab. Blora
22. Kudos JIB Kab. Kudos
23. Klaten IIB Kab. Klaten
N 24.Sragcn 118 Kab. Sragcn
....
Ul 25. Boyolali Jill Kab. Boyolali \
1 2 3 4 5 6 7 8

XII. IDAERAH ISTIMEWA I. Yogyakarta IIA Kodya YOb,yakarta


IYOGYAKARTA 2. Ban Lui JIB Kub. Bantu!
3. Wonosari ll13 Kah. Wonosari
4. Wates 1113 Kah. Wates

XIII. ~AWA TIMUR l. Surabaya I IIB Kodya Surabaya


2. Mojokcrlo 118 Kodya Mojokcrto
Kah. Mojokcrto
3. Blitar IIB Ko<lya Bli tar dun
Kabupatcn Blitar
4. Pasuruan llB Kodya Pasuruan dan l. Pasuruan di Bangil
Kab. Pasuruan
5. Probolinggo IIB Kah. Probolinggo 2. Probolinggo di
6. Jombang IIB Kah. Jombang Kraksaan
7. Ngawi !Ill Kah. Ngawi
8. Ponorogo llB Kah. Ponorogo
9. Magctan IIB Kub. Magctan
10. Paci Lan 118 Kah. Pacitan
11. Nganjuk Im Kah. N1,>anjuk
12. Tulungagung rm Kah. Tulungagung
13. Trcnggalek JIB Kah. Trcnggulck
14. Tuban JIB Kub. Toban
15. Lamongan JIB Kub. Lamongun
16. Lumujung IIB Kub. Lumujang
17. Bondowoso IIB Kub. Bondowoso
18.13anyuwangi IIB Kub. Bunyuwungi
19. Situbondo IIB Kub. Situbondo
20.Sumcncp JIB Kah. Sumcncp 3. Sumcnep di Arjasa
21. Bangkalan IIB Kah. Bungkalan
22.Sampang JIB Kub. Sampang

I
1 2 3 4 6 6 7 8

XIV. KALIMANTAN 1. Pontianak IIA Kodya Pontianak


BARAT 2. Mempawah IJB Kah. Pontianak
3. Sanggau IIB Kab.Sanggau
4. Putussibau IIB Kah. PutUSBibau
6. Singkawang IJB Kah. Sambas · 1. .Singkawang di
Sambas

xv. KALIMANTAN 1. Banjarmasin IIA Kodya Banjarmasin


SELATAN 2. Martapura IJB Kah. Banjar
3. Marabahan IJB Kah. Barito Kuala
4. Kandangan IJB Kah. Hulu Sungai
Sela tan
6. Barabai IIB Kah. Hulu Sungai
Tengah
6. Pelaihari IIB Kah. Tanah Laut
7. Ran tau IIB Kah. Tapin
8. Tanjung IJB Kah. ranjung

XVI. KALIMANTAN 1. Palangkaraya IIA Kodya Palangkaraya


TENG AH 2. Buntok IJB Kah. Barito Selatan
3. Kuala Kapuas IIB Kah. Kapuas
4. Sampit IJB Kah. Kotawaringin
Timur
6. Pangkalanbun IJB Kah. Kotawaringin
Ba rat

XVII. KELIMANTAN 1. Samarinda IIA Kodya Samarinda


TIMUR 2. Tenggarong IIB Kah. Kutai
3. Tanjung Redep IIB Kah. Bereu
4. Balikpapan IJB Kodya Balikpapan
6. Tanah Grogot ·rm Kah. Pasir
l 2 3 4 5 6 7 8

XVIII. BALI 1. Denpasar IIA Kab. Badung


2. Klungkung IIB Kab. Klungkung
3. Gianyar IIB Kab. Gianyar
4. Bangli '' IIB Kab. Bangli
5. Negara IIB Kab. J cmbrana
6. Tabanan IIB Kab. Tabanan

XIX. NUSA TENGGARA l. Mataram IIA Kab. Lombok Barat.


BARAT 2. Raba IIB Kab. Bima
3. Sumbawa Bcsar 118 Kab. Sumbawa Bcsar
4. Selong IIB Kab. Lombok Timur
5. Praya 118 Kab. Lombok Tengah

xx. NUSA TENGGARA 1. Ku pang IIA Kab. Kupang ). Kupang di Baa


TIMUR/l'IMOR TIMUR 2. Larantuka IIB Kab. Flores Timur
3. Kefamenanu IIB Kab. Timor Tengah
Utara
4. So'E IIB Kab. Timor Tcngah
Sela tan
5. Waikabubak IIB Kab. Sumba Barat
6. Maumcrc 118 Kab. Sikka
7. Rutcng IIB Kab. Manggarai
8. llajawa IIB Kab. Ngada
9. Ende 118 Kab. Ende
10.Atambua IIB Kab. Bclu
11. Dilli IIA Kab. Dilli

XX!. SULAWESI UTARA L Manado IIA Kodya Manado


2. Kotamobagu IIB Kab. Kotamobagu
3. Tahuna IIB Kab. Sangir Talaud I. Tahuna di Tagulan
dang
2. Tahuna di Tomako
1 2 3 4 5 6 7 8 --

3. Tahuna di Lirung
4. Tahuna di Eni
mawira
4. Tondano IIB Kah. Minahasa 5. Tondano di
Amurang:

)OCII. SULAWESI TENGAH 1. Palu IIA Kah. Donggala 1. Palu di Donggala


2. Pa I u di Parigi
2. Toli-toli 118 Kah. Bual Toli-Toli 3. Toli-t.oli di Leok
3. Poso 118 Kah. Poso 4. Poso di Kolonedale

XXIII. SULAWESI SELATAN 1. Ujung Pandang I IIB Kodya Ujung Pandang


2. Mamuju IIB Kah. Mamuju
3. Polewali !TB Kah. Polewali Mamasa 1. Polewali di Mamaea
4. Majene IIB Kah. Majene
5. Maka le 118 Kah. Tanah Toraja
6. Pinrang 118 Kah. Pinrang
7. Enrekang 118 Kah. Enrekang
8. Sidenreng 118 Kah. Sidenreng Rapang
9. Watansopeng IIB Kah. Soppeng
10.Barru IIB Kah. Barru
11. Pangkajene IIA Kah. Pangkajcne
12. Takalar JIB Kah. Taka]ar
13.Jeneponto IIB Kah. Jenepont.o
14. Bantaeng IIA Kah. Bantaeng
15.Selayar JIB Kah. Sclayar
16. Sinjai IIB Kah. Sinjai
17.Sengkang JIB Kah. Waja Sengkang
18. Sungguminasa IIB Kah. Gowa 2. Sunggimanasa di
19. Palopo Mali no
IIB Kab.Luwuk 3. Palopo di Masamha
N
v,
0\
.
1 2 3 4 5 6 7 8

XXIV. SULAWESI 1. Kcndari IIA Kah. Kcndari


TENG GARA 2. Kolaka IIB Kah. Kolaka
3. Raha I!B Kah. Muna

xxv. MALUKU 1. Ambon llA Kodya Ambon 1. Ambon di Saparua


2. Ambon di Bandan
nacre
2. Tcrnate IIB Kah. Maluku Utara 3. Ternate di Tobelo
3. Masohi IIB Kah. Maluku Tengah 4. Masohi di Geser
5. Masohi di Wahai
6. Masohi di Namlea
4. Soa Siu IIB Kah. Halmahera 7. Soa Siu diLabuha
5. Tuai IIB Kah. Maluku Tenggara 8. · Tuai di Wonrcli
9. Tuai di Dobo
10. Tuai di Saumlaki

XXVI. IRIANJAYA 1. Jayapura llA Kah. Jayapura 1. Sarong di Temi Jumlah


2. Sarong rm Kah. Sarong nabuhan RUTAN:
3. Fak-Fak 2. Fak-Fak di Kaimana Kls I = 11
4. Mcraukc JIB Kah. Fak-Fak 3. Merauke di Tanah Kls llA = 24
ll[l .Kah. Mcraukc Mcrah Kls llll=l75
Cab.
RUTAN= 81

JUMLAH 210 RUTAN 199 81 Cabang RUTAN 291

MENTER! KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA

ISMAIL SALEH, S.H.


BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUTAN KELAS I

KEPALARUTANKELAS I

I Uru-~an Tata Usaha


I
I
Kesatuan Seksi Pelayanan Scksi Pcngclolaan
Pcngarnanan RUTAN Tahanan RUTAN
..
I

Sub Scksi Sub Scksi Kcuangan/


'-- Administrnsi dan - Pcrlcngkapan
Pcrawatan

Sub Scksi
Petugas Pengamanan
'-- Bantuan Hukurn
dan Pcnyuluhan
- Sub Scksi Umum

~
Sub Scksi
Bimbingan Kcgiatan
N BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUTAN KELAS IIA
Va
00

KEPALA RUTAN KELAS IIA

1
Pctugas Tata Usaha

I I
Kcsatuan Pengamanan Sub Scksi Sub Scksi Sub Seksi
RUTAN Pelayanan Tahanan Bimbingan Kcb>iatan Pcngclolaan RUTAN

II I I I I 111 I I

Petugas Pcngamanan
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUTAN KELAS IIB .

KEPALA RUTAN KELAS IIB

t
Petugas Tata Usaha

I
Kesatuan Pengamanan Sub Seksi Sub Seksi
RUTAN Pelayanan Tahanan Pengelolaan RUTAN

Petugas Pengamanan
N BAGAN SUSUNAN ORGANISASI CABANG RUTAN IIA
°'
0

KEPALACABANGRUTAN

t
Petugas Tata Usaha

I
Sub Seksi
Pelnynnnn 'dnn Pengelolann
Petugas Pengamanan Cabnng RUTAN

.
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUPBASAN KELAS I ,

KEPALA RUPDASAN KELAS I

t
Pclugns Tnln Usnhn

I I
Suh Scksi
Suh Scksi Administrn!li dnn Pcngnmnnnn dnn Pcngclolnnn
Pcmclihnrnnn RUPBASAN
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI CABANG RUTAN II

KEPALA RUPBASAN
KELAS II

t
Pctugas Tata Usaha

/ I
Sub Scksi
Pclayanan dan Pcngclolaan
Pctugas Pcngamanan RUPBASAN

N
\()
N

Anda mungkin juga menyukai