Anda di halaman 1dari 30

BADAN KARANTTNA INDONESIA

PERATURAN BADAN KARANTINA INDONESIA REPUBLIK INDONESIA


NOMOR l TAHUN 2023
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KARANTINA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KARANTINA INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44 Peraturan


Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan Karantina
Indonesia dan telah mendapatkan persetujuan tertulis Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
perlu menetapkan Peraturan Badan Karantina Indonesia
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Karantina Indonesia;

Mengingat 1 Undang-Undang Nomor 2 1 Tahun 2019 tentang Karantina


Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 200, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6411);
,)
Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2023 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun
20 19 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan T\rmbuhan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6878);
J Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2023 tentang Badan
Karantina Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 97);

MEMUTUSI(AN:
Menetapkan PERATURAN BADAN KARANTINA INDOi.IESIA TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KARANTINA
INDONESIA.

BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1
(1) Badan Karantina Indonesia merupakan lembaga
pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
(21 Badan Karantina Indonesia dipimpin oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia.
_o

Pasal 2
Badan Karantina Indonesia mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang karantina hewan, ikan, dan
tumbuhan.

Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Badan Karantina Indonesia menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penetapan kebijakan teknis di bidang
karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang karantina hewan,
ikan, dan tumbuhan;
c. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan dukungan
administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Badan Karantina Indonesia;
d. pengelolaan barang milik negara yang menjadi tanggung
jawab Badan Karantina Indonesia;
e. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Karantina
Indonesia; dan
f. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Badan
Karantina Indonesia.

BAB II
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4
Badan Karantina Indonesia terdiri atas:
a. Sekretariat Utama;
b. Deputi Bidang Karantina Hewan;
c. Deputi Bidang Karantina Ikan;
d. Deputi Bidang Karantina Tumbuhan;
e. Inspektorat;
f. Pusat Data dan Sistem Informasi KaranLina Hewan, Ikan,
dan Tumbuhan; dan
g. Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Karantina
Hewan, Ikan, dan T\rmbuhan.

BAB III
SEKRETARIAT UTAMA

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 5
(1) Sekretariat Utama berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Badan Karantina Indonesia.
l2l Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama.

Pasal 6
Sekretariat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Badan Karantina Indonesia.
-3

Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi kegiatan di lingkungan Badan Karantina
Indonesia;
b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan
anggaran Badan Karantina Indonesia;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,
arsip, dan dokumentasi di lingkungan Badan Karantina
Indonesia;
d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;
e. koordinasi dan peny'usunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;
l. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan
negara dan pengelolaan pengadaan barang/jasa
pemerintah; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 8
Sekretariat Utama terdiri atas:
a. Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia;
b. Biro Umum dan Keuangan;
c. Biro Perencanaan dan Kerja Sama; dan
d. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat.
Bagian Ketiga
Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Pasal 9
Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi dan penyusunan organisasi, tata
Iaksana, reformasi birokrasi, budaya kerja, dan pengelolaan
sumber daya manusia.

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9, Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan, penataan, dan
evaluasi organisasi dan tata laksana;
b. pelaksanaan fasilitasi reformasi birokrasi dan penerapan
budaya kerja;
c. pelaksanaan perencanaan, pengembangan sumber daya
manusia, dan penilaian kinerja pegawai;
d. pelaksanaan mutasi pegawai; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
-4

Pasal 11
Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Keempat
Biro Umum dan Keuangan

Pasal 12
Biro Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi dan pengelolaan urusan keuangan, barang milik
negara, serta pelaksanaan urusan tata usaha, arsip, rumah
tangga, protokol, dan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12, Biro Umum dan Keuangan menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan urusan perbendaharaan dan penerimaan
negara bukan pajak;
b. pelaksanaan akuntansi, verifikasi anggaran, dan
pengelolaan iaporan keuangan;
c. pengelolan barang milik negara;
d. pelaksanaan urusan tata usaha Pimpinan;
e. pelaksanaan urusan Protokol;
f. pelaksanaan urusan arsiP;
g. pelaksanaan urusan rumah tangga;
n. pengelolaan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan
i. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Pasal 14
Susunan organisasi Biro Umum dan Keuangan terdiri atas:
a. Bagian Rumah Tangga, Protokol, dan Tata Usaha
Pimpinan;
b. Bagian Pengadaan Barang/Jasa; dan
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal l5
Bagian Rumah Tangga, Protokol, dan Tata Usaha Pimpinan
mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga,
protokol dan tata usaha PimPinan.

Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Bagian Rumah Tangga, Protokol, dan Tata Usaha
Pimpinan menyelenggarakan fungsi;
a. pelaksanaan urusan rumah tangga;
b. pelaksanaan Protokol; dan
c. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan.
Pasal 17
Bagian Rumah Tangga, Protokol, dan Tata Usaha Pimpinan
terdiri atas:
a. Subbagian Rumah Tangga;
b. Subbagian Protokol;
c. Subbagian Tata Usaha KePala;
d. Subbagian Tata Usaha Sekretariat Utama;
-5

e. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina Hewan;


f. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina Ikan;
g. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina
T\.rmbuhan; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 18
(1) Subbagian Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan
urusan rumah tangga.
(21 Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan urusan
protokol.
(3) Subbagian Tata Usaha Kepala mempunyai tugas
melakukan urusan persuratan, kearsipan, dan rumah
tangga kepala.
(4) Subbagian Tata Usaha Sekretariat Utama mempunyai
tugas melakukan urusan persuratan, kearsipan, dan
rumah tangga Sekretariat Utama.
(5) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina Hewan
mempunyai tugas melakukan urusan Persuratan,
kearsipan, dan rumah tangga Deputi Bidang Karantina
Hewan.
(6) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina Ikan
mempunyai tugas melakukan urusan persuratan,
kearsipan, dan rumah tangga Deputi Bidang Karantina
Ikan.
(71 Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Karantina
Tumbuhan mempunyai tugas melakukan urusan
persuratan, kearsipan, dan rumah tangga Deputi Bidang
Karantina Tumbuhan.

Pasal 19
Bagian Pengadaan Barang/Jasa mempunyai tugas melakukan
layanan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Pasal 20
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19, Bagian Pengadaan Barang/Jasa menyelenggarakan
fungsi:
a. pengelolaanpengadaanbarang/jasa;
b. pengelolaan layanan pengadaan secara elektronik;
c. pembinaan sumber daya manusia dan kelembagaan
pengadaan barang/jasa; dan
d. pelaksanaan pendampingan, konsultasi, dan bimbingan
teknis pengadaan barang/jasa.
Pasal 2 1
Bagian Pengadaan Barang/Jasa terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional.
-6-

Bagian Kelima
Biro Perencanaan dan Kerja Sama

Pasal 22
Biro Perencanaan dan Kerja Sama mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi peny'usunan rencana, program,
anggaran, dan pengelolaan kinerja, serta kerja sama dalam dan
luar negeri.
Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal22, Biro Perencanaan dan Kerja Sama menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi peny'usunEm rencana, program, dan
anggaran Badan Karantina Indonesia;
b. pengelolaan kinerja;
c. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan keda sama dalam
dan luar negeri; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.
Pasal 24
Biro Perencanaan dan Kerja Sama terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian Keenam
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat

Pasal 25
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat memPunyai tugas
penyusunan peraturan perundang-undangan, advokasi, dan
hubungan masyarakat.

Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 25, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan
perundang-undangan;
b. pengembangan sistem dan pengelolaan dokumentasi dan
informasi hukum;
c. penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan,
dan litigasi hukum;
d. pelaksanaan hubungan masyarakat dan hubungan antar
lembaga;
e. pelaksanaan pemberitaan media cetak daan elektronik;
f. pelaksanaan layanan informasi publik; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha Biro.

Pasal 27
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
-7

BAB IV
DEPUTI BIDANG KARANTINA HEWAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasai 28
(1) Deputi Bidang Karantina Hewan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina
Indonesia.
(21 Deputi Bidang Karantina Hewan dipimpin oleh Deputi.

Pasal 29
Deputi Bidang Karantina Hewan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang karantina hewan.
Pasal 30
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29, Deputi Bidang Karantina Hewan menyelenggarakan
fungsi:
u. p..r-r"rn kebijakan teknis di bidang karantina hewan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang karantina hewan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang karantina hewan; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 3 1
Deputi Bidang Karantina Hewan terdiri atas:
a. Direktorat Standar Karantina Hewan;
b. Direktorat Manajemen Risiko Karantina Hewan; dan
c. Direktorat Tindakan Karantina Hewan.
Bagian Ketiga
Direktorat Standar Karantina Hewan

Pasal 32
Direktorat Standar Karantina Hewan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
penyusunan standar metode, prasarana dan sarana, dan
layanan karantina hewan.
Pasal 33
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32, Direktorat Standar Karantina Hewan
-perumusan fungsi:
menyelenggarakan
a. kebijakan teknis di bidang penyusunan
standar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina hewan;
-8-

b pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyusunan


standar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina hewan;
C pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang penyusunan standar metode, prasarana dan
sarana, dan layanan karantina hewan; dan
d pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Pasal 34
Direktorat Standar Karantina Hewan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.

Bagian KeemPat
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Hewan

Pasal 35
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Hewan mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis pengelolaan risiko karantina hewan.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35, maka Direktorat Manajemen Risiko Karantina Hewan
-p.*-u""., fungsi:
menyelenggarakan
di bidang analisis risiko,
a. kebijakan teknis
ketertelusuran dan pemantauan karantina hewan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang analisis risiko,
ketertelusuran dan pemantauan karantina hewan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang analisis risiko, ketertelusuran dan pemantauan
karantina hewan; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Pasal 37
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Hewan terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima
Direktorat Tindakan Karantina Hewan

Pasal 38
Direktorat Tindakan Karantina Hewan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
tindakan karantina hewan'
Pasal 39
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38, Direktorat Tindakan Karantina Hewan
menyelenggarakan fungsi:
,. p..,,r-Ii""n kebijakinteknis di bidang tindakan karantina
h.*".r, serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap
keamanan pa.rga.t dan mutu pangan, keamanan pakan dan
mutu pakan, produk rekayasa genetik-, sumber daya
genetik; agensia hayati, jenis asing invasif, satwa liar, dan
fatwa hn[ka yang dimaiukkan ke dalam, tersebarnya dari
-9-

suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah


Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang tindakan karantina
he*an, serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap
keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan
mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya
genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, satwa liar, dan
iatwa langka yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari
suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. p.Lk".tt"^., pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang tindakan karantina hewan, serta pengawasan
dan/ a-tau pengendalian terhadap keamanan pangan dan
mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk
rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati,
jeniJ asing invasif, satwa liar, dan satwa langka yang
iimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area
lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat'

Pasal 40
Direktorat Tindakan Karantina Hewan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
BAB V
DEPUTI BIDANG KARANTINA IKAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Ttrgas, dan Fungsi

Pasal 4 I
(1) Deputi Bidang Karantina Ikan berada di bawah dan
bertanggung Jawab kepada Kepala Badan Karantina
Indonesia.
(2\ Deputi Bidang Karantina Ikan dipimpin oleh Deputi'
Pasal 42
Deputi Bidang Karantina Ikan mempunYai tugas
menyelenggarakan Perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang karantina ikan.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
iar;it +2, Deputi Bidang Karantina Ikan menyelenggarakan
fungsi:
,. " p".r.,*.,.an kebijakan teknis di bidang karantina ikan;
;. pelaksanaan kebiiakan teknis di bidang karantina ikan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang karantina ikan; dan
d. pelakJanaa., fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia
- 10-

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 44
Deputi Bidang Karantina lkan terdiri atas:
a. Direktorat Standar Karantina Ikan;
b. Direktorat Manajemen Risiko Karantina lkan; dan
c. Direktorat Tindakan Karantina Ikan.
Bagian Ketiga
Direktorat Standar Karantina Ikan

Pasal 45
Direktorat Standar Karantina Ikan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
penyusunan standar metode, prasarana dan sarana, dan
layanan karantina ikan'

Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 45, Direktorat Standar Karantina Ikan menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang penyusunan
standar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina ikan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang penyusunan
standar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina ikan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. di
tida.rg peny'usunan standar metode, prasarana dan
sarana, dan layanan karantina ikan; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat'

Pasal 47
Direktorat Standar Karantina Ikan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
Bagian KeemPat
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Ikan
Pasal 48
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Ikan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelalsanaan kebijakan teknis
pengelolaan risiko karantina ikan.

Pasal 49
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasat 48, maka Direktorai Manajemen Risiko Karantina Ikan
menyelenggarakan fungsi:
;. p.-ilr"".t kebijakan teknis di
bidang analisis risiko'
i<etertelusuran dan pemantauan karantina ikan;
b. pelaksanaan kebijaican teknis di bidang analisis risiko'
ketertelusuran dan pemantauan karantina ikan;
- 11-

c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di


bidang analisis risiko, ketertelusuran dan pemantauan
karantina ikan; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Pasal 50
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Ikan terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima
Direktorat Tindakan Karantina Ikan

Pasal 51
Direktorat Tindakan Karantina Ikan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
tindakan karantina ikan.
Pasal 52
Dalam melaksanakan tugas sebagaimanaa dimaksud dalam
Pasal 51, Direktorat Tindakan Karantina Ikan
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang tindakan karantina
ikan, serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap
keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan
mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya
genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, dan/atau ikan
dilindungi yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari
suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang tindakan karantina
ik..t, pengawasan dan/atau pengendalian terhadap
"e.t^
keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan
mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber daya
genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, dan/atau ikan
ditit du.rgi y^ng dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari
suatu area ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c. p.I^k"r.t..., pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang tindakan karantina ikan, serta pengawasan
dan/alau pengendalian terhadap keamanan pangan dan
mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk
rekayaia genetik, sumber daya genetik, agensia hayati,
jenis asing invasif, dan/ atau ikan dilindungi yang
-dimasukkan
ke dalam, tersebarnya dari suatu area ke area
lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
Pasal 53
Direktorat Tindakan Karantina lkan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
-t2-

BAB VI
DEPUTI BIDANG KARANTINA TUMBUHAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 54
(1) Deputi Bidang Karantina Tumbuhan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina
Indonesia.
(21 Deputi Bidang Karantina Tumbuhan dipimpin oleh Deputi.
Pasal 55
Deputi Bidang Karantina T\-rmbuhan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
teknis di bidang karantina tumbuhan.

Pasal 56
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 55, Deputi Bidang Karantina Tumbuhan
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang karantina
tumbuhan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang karantina
tumbuhan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di
bidang karantina tumbuhan; dan
d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 57
Deputi Bidang Karantina T\rmbuhan terdiri atas:
a. Direktorat Standar Karantina Tumbuhan;
b. Direktorat Manajemen Risiko Karantina T\rmbuhan; dan
c. Direktorat Tindakan Karantina Tumbuhan.
Bagian Ketiga
Direktorat Standar Karantina Tumbuhan

Pasal 58
Direktorat Standar Karantina Tumbuhan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
pen5rusunan standar metode, prasarana dan sarana, dan
Iayanan karantina tumbuhan.
Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58, Direktorat Standar Karantina Tumbuhan
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang peny'usunan
itandar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina tumbuhan;
-13-

b pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pen,'usunan


standar metode, prasarana dan sarana, dan layanan
karantina tumbuhan;
c pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang penfrsunan standar metode, prasarana dan
sarana, dan layanan karantina tumbuhan; dan
d pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Pasal 60
Direktorat Standar Karantina Tumbuhan terdiri atas Kelompok
Jabatan Fungsional.
Bagian Keempat
Direktorat Manajemen Risiko Karantina T\rmbuhan

Pasal 61
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Tumbuhan
mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis pengelolaan risiko karantina tumbuhan.

Pasal 62
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 61, maka Direktorat Manajemen Risiko Karantina
T\rmbuhan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang analisis risiko,
ketertelusuran dan pemantauan karantina tumbuhan;
b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang analisis risiko,
ketertelusuran dan pemantauan karantina tumbuhan;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang analisis risiko, ketertelusuran dan pemantauan
karantina tumbuhan; dan
d. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.
Pasal 63
Direktorat Manajemen Risiko Karantina Tumbuhan terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagian Kelima
Direktorat Tindakan Karantina T\rmbuhan

Pasal 64
Direktorat Tindakan Karantina T\rmbuhan mempunyai tugas
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis
tindakan karantina tumbuhan.
Pasal 65
Dalam melaksanakan tugas sebagaimanaa dimaksud dalam
Pasal 64, Direktorat Tindakan Karantina T\rmbuhan
-p..,r-r""., fungsi:
menyelenggarakan
a. kebijakan teknis di bidang tindakan karantina
iubuhan serta pengawasan dan/atau pengendalian
terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan
pakan din mutu pakan, produk rekayasa genetik, sumber
iaya genetik, agensia hayati, jenis asing invasif, tumbuhan
Hai, Jan tumbuhan langka yang dimasukkan ke dalam,
-14-

tersebarnya dari suatu area ke area lain, dan/atau


dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b pelaksanaan kebijakan teknis di bidang tindakan
karantina tubuhan serta pengawasan dan/atau
pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu
p"rrg"t, keamanan pakan dan mutu pakan, produk
iekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati,
jenis asing invasif, tumbuhan liar, dan tumbuhan langka
yang dimasukkan ke dalam, tersebamya dari suatu area
ke area lain, dan/ atau dikeluarkan dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
C pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di
bidang tindakan karantina tubuhan serta pengawasan
dan/alau pengendalian terhadap keamanan pangan dan
mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk
rekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati,
jenis asing invasif, tumbuhan liar, dan tumbuhan langka
yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu area
ke area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan
d pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat.

Pasal 66
Direktorat Tindakan Karantina T\rmbuhan terdiri atas
Kelompok Jabatan Fungsional.

BAB VII
INSPEKTORAT

Pasal 67
(1) Inspektorat berada di bawah dan bertanggung j awab
kepada Kepala Badan Karantina Indonesia dan secara
administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama.
(2\ Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.

Pasal 68
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
intern di lingkungan Badan Karantina Indonesia.
Pasal 69
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 68, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. penFrsunan kebijakan teknis pengawasan intern;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan
i..rrrrrgr., melilui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan Pengawasan lainnYa;
c. pel.aksrnar:, pengawasan untuk tujuan tertentu atas
p"trg"""., Kepala Badan Karantina Indonesia;
d. pen1rusunan laporan hasil pengawasan;-
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia.
-15-

Pasal 70
Inspektorat terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 71
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
daya manusia, keuangan, persuratan, kearsipan, dan
",r:-U.i
rumah tangga InsPektorat'
BAB VIII
PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI KARANTINA HEWAN,
IKAN, DAN TUMBUHAN

Pasal T2
(1) Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina Hewan, Ikan'
dan T\rmbuhan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Karantina Indonesia melalui
Sekretaris Utama.
t2l Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina Hewan, Ikan'
dan Tumbuhan dipimpin oleh Kepala Pusat'
Pasal 73
Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina Hewan, Ikan' dan
i"*u"fr"" mempunyai tugas melaksanakanpengembangan'pengumpulan'
pengolahan, analisis, penyajian data,
pelayanan elektronik'
i."Eop..""iun, dan pemeliirarian sistem
!..1?-ri.t"g.l.1aan teknologi informasi dan jaringan komunikasi'
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
p"""f ZS, Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina Hewan'
Ikan, dan Tumbuhan menyelenggarakan-fungsi:
a. penyusunan tata kelola data dan informasi; analisis' dan
b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan,
penyaj ian data;
c. p.t"k""n""., pengembangan . pengoperasian' dan
iemeliharaan it fotrnasi dan sistem pelayanan
elektronik; "i"te-
pengelolaan infrastruktur teknologi informasi dan
jaringan
d.
komunikasi; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha Pusat'

Pasal 75
Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina Hewan' Ikan'
dan
T\:mbuhan terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. KelomPok Jabatan Fungsional'
- 16-

Pasal 76
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
sumber daya manusia, keuangan, persuratan, kearsipan, dan
rumah tangga Pusat Data dan Sistem Informasi Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

BAB IX
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
KARANTINA HEWAN, IKAN, DAN TUMBUHAN

Pasal 77
(1) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina
Indonesia melalui Sekretaris Utama.
(2t Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Karantina
Hewan, Ikan, dan Tumbuhan dipimpin oleh Kepala Pusat.

Pasal 78
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan kompetensi sumber daya manusia.

Pasal 79
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 78, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan menyelenggarakan
fungsi;
a. penlmsunan program pengembangan kompetensi dan
i.n"".ra penyelenggaraan pengembangan kompetensi;
b. koordinasi dan pelaksanaan penyelenggaraan
pengembangan kompetensi, penjaminan mutu, dan
p.-bit u..t ilumni peserta pelatihan jabatan fungsional di
bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;
c. p.tty'rri.rt panduan teknis pengembangan kompetensi
".,
sumber daya manusia dan pembinaan jabatan fungsional
di bidang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan;
d. p....r""t..., kebutuhan, penyelenggaraan uji kompetensi,
penilaian kinerja, sosialisasi, dan informasi jabatan
iungsional di bidang karantina hewan, ikan dan
tumbuhan;
e. pengembangan kompetensi, asistensi pembinaan, dan
pen[elotaan organisasi profesi jabatan fungsional di
bidang karantina hewan, ikan dan tumbuhan;
f. pengelolaan sistem informasi jabatan fungsional di bidang
karantina hewan, ikan dan tumbuhan; dan
C. penyusunan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
pengembangan komPetensi.

Pasal 80
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional
-t7-

Pasal 8 1
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan
sumber daya manusia, keuangan, persuratan, kearsipan, dan
rumah tangga Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Karantina Hewan, Ikan, dan Tlrmbuhan'
BAB X
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 82
Di lingkungan Badan Karantina Indonesia dapat ditetapkan
jabatan fungsional sesuai dengan kebutuhan yang
pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 83
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
memberikan pelayanan fungsional dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi sesuai dengan bidang keahlian dan
keterampilan;
\21 Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) kelompok jabatan fungsional dapat bekerja secara
inaividu dan/atau dalam tim kerja untuk mendukung
pencapaian tujuan dan kinerja organisasi;
(3) iim tirja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. ketua tim; dan
b. anggota tim.
(4) Ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
berasal dari pejabat fungsional yang ditugaskan oleh
-kompetensiunil organisasi dengan
pimpinan memperhatikan
dan keahlian sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan tugas.
(s) i(etua tim meiaksanakan mekanisme koordinasi dan
pengelolaan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya'
^Peia'i<sanaan
(6) tugas dan penugasan kelompok jabatan
fungsional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
17l Ketentuan mengenai pelaksanaan tugas dan penugasan
kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) ditetapkan melalui Keputusan Kepala Badan
Karantina Indonesia.
Pasal 84
(l) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana.dimaksud
dalam Pasal 83, terdiri atas berbagai jenis jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya yang
pengangkatannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
l2l iumlah kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan
kebutuhan yang didasari atas analisis jabatan dan beban
kerja.
-18-

(3) Tugas, jenis, dan jenjang Kelompok Jabatan Fungsional


sebigaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur jabatan fungsional masing-masing'

BAB XI
UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 85
(1) Untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau
tugas teknis penunjang di lingkungan Badan Karantina
Indonesia dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis.
(21 Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh Kepala Unit
Pelaksana Teknis.

Pasal 86
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 85 ayat (1), ditetapkan oleh Kepala Badan
Karantina Indonesia seteiah mendapat persetujuan tertulis dari
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang aparatur negara.

BAB XII
TATA KERJA

Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Karantina
Indonesia mengoordinasikan instansi pemerintah lainnya dan
pemerintah daerah yang terkait dengan penyelenggaraan
karantina hewan, ikan, dan tumbuhan.
Pasal 88
Kepala Badan Karantina Indonesia dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya, harus menerapkan sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
Pasal 89
(1) Badan Karantina Indonesia harus menyusun proses bisnis
yang menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif
dan efisien antar unit organisasi di lingkungan Badan
Karantina Indonesia.
(21 Proses bisnis antar unit organisasi di lingkungan Badan
Karantina Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia'
Pasal 90
Badan Karantina Indonesia harus menyusun analisis jabatan'
peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap
setrruf, ;aUrtan di lingkungan Badan Karantina Indonesia'
-19-

Pasal 9 1
Setiap unsur di lingkungan Badan Karantina Indonesia dalam
melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Badan
Karantina Indonesia sendiri, maupun dalam hubungan
antarkelembagaan dengan lembaga lain terkait.

Pasal 92
Kepala Badan Karantina Indonesia menyampaikan laporan
kepada Presiden mengenai hasil pelaksanaan tugas
pemerintahan di bidang Karantina secara berkala atau
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.

Pasal 93
Setiap unsur dalam lingkungan Badan Karantina Indonesia
harus menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah di
lingkungan masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 94
( 1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan
memberikan pengarahan serta petunjuk pelaksanaan
tugas sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan.
(21 Pengarahan dan petunjuk sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus diikuti dan dipatuhi oleh bawahan secara
bertanggung jawab serta dilaporkan secara berkala sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 95
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi
harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
satuan organisasi di bawahnya.

BAB XIII
JABATAN, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 96
(1) Kepala Badan Karantina Indonesia merupakan jabatan
pimpinan tinggi utama atau jabatan struktural eselon I.a.
(2t Sekretaris Utama dan Deputi merupakan jabatan
pimpinan tinggi madya atau jabatan struktural eselon I.a.
(3) Kepala Biro, Inspektur, Direktur, dan Kepala Pusat
merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau jabatan
struktural eselon II.a.
(41 Kepala Bagian merupakan jabatan administrator atau
jabatan strukturai eselon III.a.
(s) Kepala Subbagian merupakan jabatan pengawas atau
jabatan struktural eselon IV.a.
-20-

Pasal 97
(1) Kepala Badan Karantina Indonesia diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden.
(2t Sekretaris Utama, Deputi, dan Pejabat Fungsional Ahli
Utama diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul
Kepala Badan Karantina Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator,
pejabat p.t g.*"", dan pejabat fungsional atrli madya ke
tawaf, dirrrgt dan diberhentikan oleh Kepala Badan
"t
Karantina Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

BAB XIV
PENDANAAN

Pasal 98
Pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan
fungsi Badan Karantina Indonesia bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.

Pasal 99
(1) Kepala Badan Karantina Indonesia ditetapkan sebagai
pengguna anggaran'
Indonesia selaku pengguna
l2l k.p"t" Badan Karantinakuasa
anggaran dapat menunjuk pengguna anggaran'

BAB XV
KETENTUAN LAIN.LAIN

Pasal 100
Perubahan atas organisasi dan tata keda Badan Karantina
indonesia ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia
setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur
negara.

Pasal 101
Bagan organisasi Badan Karantina Indonesia tercantum dalam
I-ampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Badan ini.
BAB XVI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 102
jabatan
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, seluruh
vang. memangku jabatan. di
;;;; ;;" beserta pejabatPeitanian
il.rgf""g"., Badan Karantina Kementerian Pertanian'
t.tip ti.tat"anakan tugas dan fungsinya. sampaipejabat
dengan
dibentuknya jabatan b".,, dan diangkat baru
berdasarkan Peraturan Badan ini'
-21 -

Pasal 103
Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, seluruh jabatan
yang ada beserta pejabat yang melaksanakan:
a. -perkarantinaan ikan dan keamanan hayati ikan di
iingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan; dan
b. p..g"*r.""., dan/atau pengendalian terhadap produk
iekayasa genetik, sumber daya genetik, agensia hayati,
jenis asing invasif, tumbuhan dan satwa liar, serta
tumbuhan dan satwa langka di tempat pemasukan dan
tempat pengeluaran yang dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
berdasarkan kerja salna dengan Badan Karantina
Pertanian Kementerian Pertanian,tetap melaksanakan
tugasnya sampai dengan dibentuknya jabatan baru dan
diingkat pejabat baru berdasarkan Peraturan Badan ini.
BAB XVII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 104
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
-22-

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jalarta
pada tanggal 25 0kLober 2023

KEPAI-A BADAN KARANTINA INDONESTA,

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 26 Oktober 2023
I a; z(,
i1 'o

:i ai z; ,l
9; C
ai !: aq >E !
-,
<.7
z
E#e
vSra

Ei#i
a- - EE
9 I
4i rB ZY
3i aa l0
>x c'?
4a ti >: _o x>-
;i a2 z= E2a a ,|J
E9 tl ..t ; oxtl
-t 2d F,71 (
>(_
>E 1^
;=
zL) 2
37
tla l6
-
z7 N
C^)
!ti{ UO
et;E o>
2z
Ei<;
i.i4 a9 Eg
q* A' ;2,
I: rl
to
z6 EO
z= Eg a2 a
>= t; El
i9
4n F xoazrd'0t.
E> sa FI
w2 tv HAEgHE=
Eo
z ,l
q -l
EZEBE=E
ZA
3 29a.7*2
al is, |,;z
3B EBE
zz?
az
Z ,-t to f5 I1
trl ri
v.v a(,)i; x
I,
xC 2.
94 ?.r
Frz
E ZU
i=o
9E=
zts
i9: 2
L!
IIIT
T IT (ho
C.l
=

z>2
obx
9\Y I =<x
>tEo
zrt>
II ?2a I
\J!! cnz
2od
I I II
PX
l- <a
U
z

t0
@o !!_,
z>= >t E6 =g ar, _0 ;Yi
ObA gz ;T2 EE
5 :a CC
q3= 2A
.ai
4V-
i3 i;
2i3 eg T'
!b ic
o
o 3 Zi
o=
iE z9 <E
}X c
l- gE zo
z z
a
n
ln
..1

n N
5
a
C
EO
:l
YE
zv
z>2 aFi
OrEA
2>,> 2fr
Pt4
>id ;3
PA
- 9'
3>
z

TIII E
II >*\r
Z:> 2 9E=
>c=
93=
ui! frza
;z Y.
F9E
7. Z r-t
l.

II z
F-t

a ax
T >:i
II z>:! ll
OtEA T
Z.\
n
II 2,\> z>
--1

Y>! I
^-l=
I
>-l
\.4
;2X
I I I
r
I
2>
<2
>-
T z;

A- U
9.fr 'o
xt! C
'J
x.i td
C,.
z;g Pfr N
#E t!> (,|
<n>t 3; 4V
>Lr
9i! ;> Zx
;zx
r ;7 x
14 Fl za
{E
> z
2z L',J

g
II >r,
II lI >+
20
afr
IT EEH
9E= T
I e>
t:
I 2tx
>'*, I a2
T l- I rE
I I T zg
2
p
r I
tT I -N
ax
A) ,)
>.i
II 9== TtT 1X
zFrn,.)
I =Ex
?ia T
T-
P:E
I -.t
;(>
>2
II I ZO
n

\J
.U
#fr
g(,
XX ,l
^-l [!
c.
z;9a ai0 \J
frz N)
o
a >->
o=E
?20
2;
a> Z\)
PX
l- ;e
z,
G<
>. l,)
z z

t-1

>x
c. zfr
^ a>
=EP
9,>-> 21
>l
^f-J=
;za
-' >Y
2a
z
5o
xn
>lt
a- zx
'aa
z>2
9>-> 74
,/\-=
x>x
;zx
r-
=-l
tE>
=s
t'Z
IU
t>
ZA

LJ
tn
,0
fr
xrt C
I
a5 -,uJ
z;l:
:xsi <y l\)
otsh
a>= =:g
EEC.J
C:Z
@2
-.\
{
(J{"E
v20 +>>
PzZ
I*
>a
PX
l- z,)> =*
2=
>= 2
15
Iz
z

T I
L;
>g
I c. a II z4
.i=
tI z;l: zn
a>> I
obh
'lC,I-l
T
I 2i8 I
I
>-x
Iir =2
E'U
l!l. C>
zz
I
za
! 6EX ,-0
trl N)

t @>>
O?E
72?
.l @

t. n
,-J

a
TE

CE
gQ
+>
sz-l
-l
2
E'
^"u
E?E
z>=
c.
z;!
och
a ;.r
zZ=
2\> Z>o
9i!
;=x zaa
u1 2,"
l- L;>= N
E-A \o
B6E
-{<
v

a
E!
CB
Aa)
ti;2
a
,J
,- IrG

7v=
YEEE
7- x 1i,fr x
=;E
obh
q >->
=>ov
(J{'t
72a EFIg
ax
(,,.)
o
,i-r.i"
z>z
xt5
'U a
r L'
tr
t0 cE
tro
U
z frE.J
x -J
n
z
iz
z
U
o
zt5
a)
F

Anda mungkin juga menyukai