Anda di halaman 1dari 66

1

SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
Jl. Jenderal Gatot Subroto No.6 Senayan Jakarta 10270

PERATURAN
SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2017
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS JENDERAL
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 42 Peraturan


Presiden Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sekretariat Jenderal
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, perlu
menetapkan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia tentang Organisasi dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis


Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 182, Tambahan Lembaga Negara Republik
Indonesia Nomor 5568) sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 383, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5650);
2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2017 tentang Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 33);
3. Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Tata Tertib (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 785);

Memperhatikan : Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor: B/392.1/M.KT.01/2017
Perihal Penataan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal DPD RI tanggal 28 Juli 2017;
-2-

M E M U T U S K A N:

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN PERWAKILAN


DAERAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN
TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN
PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA.

BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN
ORGANISASI

Bagian Kesatu
Kedudukan

Pasal 1
(1) Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia yang selanjutnya dalam Peraturan ini disebut
Sekretariat Jenderal merupakan instansi pemerintah
yang dalam menjalankan wewenang dan tugasnya
bertanggung jawab kepada Pimpinan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal.

Bagian Kedua
Tugas

Pasal 2
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan
dukungan administrasi dan keahlian terhadap kelancaran
pelaksanaan wewenang dan tugas Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.

Bagian Ketiga
Fungsi

Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan evaluasi rencana strategis Sekretariat
Jenderal;
b. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan tugas unit
organisasi Sekretariat Jenderal;
c. perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan
dukungan persidangan kepada Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia;
-3-

d. perumusan kebijakan, pembinaan, dan pelaksanaan


dukungan administrasi kepada Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia;
e. pelaksanaan dukungan administratif dan keahlian
kepada Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di
daerah pemilihan;
f. perumusan kebijakan dan pelaksanaan pengawasan
internal Sekretariat Jenderal;
g. pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada
Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;
dan
h. pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan oleh Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Bagian Keempat
Susunan Organisasi

Pasal 4
Sekretariat Jenderal terdiri atas:
a. Deputi Bidang Administrasi; dan
b. Deputi Bidang Persidangan.

BAB II
DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 5
(1) Deputi Bidang Administrasi berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
(2) Deputi Bidang Administrasi dipimpin oleh Deputi.

Pasal 6
Deputi Bidang Administrasi mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
dukungan administrasi kepada Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.

Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6, Deputi Bidang Administrasi menyelenggarakan
fungsi:
-4-

a. perumusan dan evaluasi rencana strategis Deputi


Bidang Administrasi;
b. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan tugas unit
organisasi di lingkungan Deputi Bidang Administrasi;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan,
ketatausahaan, keuangan, keanggotaan dan
kepegawaian, organisasi dan tatalaksana, hukum,
hubungan masyarakat dan media, keprotokolan, kerja
sama, data dan sistem informasi, dan kearsipan;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik
negara/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa;
e. pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada
Sekretaris Jenderal; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan oleh Sekretaris
Jenderal.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 8
Deputi Bidang Administrasi terdiri atas:
a. Biro Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian;
b. Biro Perencanaan dan Keuangan;
c. Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi;
d. Biro Umum; dan
e. Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media.

Bagian Ketiga
Biro Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian

Pasal 9
Biro Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian mempunyai
tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang organisasi dan tata
laksana, keanggotaan dan kepegawaian, hukum, serta kerja
sama.

Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9, Biro Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi:
-5-

a. penyiapan koordinasi di bidang organisasi dan


ketatalaksanaan, keanggotaan dan kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, dan hukum;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang organisasi
dan ketatalaksanaan, keanggotaan dan kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, dan hukum;
c. pelaksanaan dukungan di bidang organisasi dan
ketatalaksanaan, keanggotaan dan kepegawaian,
pengembangan sumber daya manusia, dan hukum;
d. pengelolaan data, informasi, arsip anggota dan pegawai;
dan
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Organisasi,
Keanggotaan, dan Kepegawaian.

Pasal 11
Biro Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian terdiri atas:
a. Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan;
b. Bagian Administrasi Keanggotaan dan Kepegawaian;
c. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan
d. Bagian Hukum.

Pasal 12
Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang organisasi dan
ketatalaksanaan di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 13
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12, Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyusunan
analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan,
standar kompetensi jabatan, bisnis proses, standar
operasional prosedur, budaya organisasi, tata hubungan
kerja, dan fasilitasi reformasi birokrasi di lingkungan
Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan analisis jabatan, analisis beban kerja,
evaluasi jabatan, standar kompetensi jabatan, bisnis
proses, standar operasional prosedur, budaya
organisasi, tata hubungan kerja, dan fasilitasi reformasi
birokrasi di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan analisis
jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan, standar
-6-

kompetensi jabatan, bisnis proses, standar operasional


prosedur, budaya organisasi, tata hubungan kerja, dan
fasilitasi reformasi birokrasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal;
d. pelaksanaan penataan dan evaluasi organisasi di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Organisasi dan
Ketatalaksanaan; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Organisasi dan
Ketatalaksanaan.

Pasal 14
Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan terdiri atas:
a. Subbagian Organisasi;
b. Subbagian Ketatalaksanaan; dan
c. Subbagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi.

Pasal 15
(1) Subbagian Organisasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan, penyusunan analisis jabatan,
analisis beban kerja, evaluasi jabatan, dan standar
kompetensi jabatan, serta penataan dan evaluasi
organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Ketatalaksanaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan, penyusunan
bisnis proses, standar operasional prosedur, dan budaya
organisasi, serta tata hubungan kerja di lingkungan
Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Fasilitasi Reformasi Birokrasi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
pengembangan reformasi birokrasi di lingkungan
Sekretariat Jenderal, serta pelaksanaan kegiatan tata
usaha Bagian Organisasi dan Ketatalaksanaan.

Pasal 16
Bagian Administrasi Keanggotaan dan Kepegawaian
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
administrasi keanggotaan dan kepegawaian di lingkungan
Sekretariat Jenderal.
-7-

Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16, Bagian Administrasi Keanggotaan dan Kepegawaian
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang urusan
administrasi Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, pengangkatan, pelantikan,
pengganti antarwaktu, dan pensiun Anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, fasilitasi naskah
dinas kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, penilaian dan monitoring kinerja
pegawai, pemberian penghargaan dan sanksi, penerapan
budaya kerja, konseling dan penyelesaian masalah
kepegawaian, urusan administrasi pengangkatan
pegawai, pengangkatan dalam jabatan, kenaikan
pangkat, kenaikan jabatan, pembebasan sementara dari
jabatan, pengangkatan kembali dalam jabatan,
pemberhentian dari jabatan, perpindahan, promosi, dan
pemberhentian pegawai, urusan kesejahteraan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
pegawai, pemberian tanda kehormatan Anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan pegawai,
pengadministrasian kehadiran pegawai, dan fasilitasi
pelayanan kesehatan di lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
urusan administrasi Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, pengangkatan, pelantikan,
pengganti antarwaktu, dan pensiun Anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, fasilitasi naskah
dinas kegiatan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, penilaian dan monitoring kinerja
pegawai, pemberian penghargaan dan sanksi, penerapan
budaya kerja, konseling dan penyelesaian masalah
kepegawaian, urusan administrasi pengangkatan
pegawai, pengangkatan dalam jabatan, kenaikan
pangkat, kenaikan jabatan, pembebasan sementara dari
jabatan, pengangkatan kembali dalam jabatan,
pemberhentian dari jabatan, perpindahan, promosi, dan
pemberhentian pegawai, urusan kesejahteraan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
pegawai, pemberian tanda kehormatan Anggota Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan pegawai,
pengadministrasian kehadiran pegawai, dan fasilitasi
pelayanan kesehatan di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang urusan administrasi
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,
pengangkatan, pelantikan, pengganti antarwaktu, dan
pensiun Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, fasilitasi naskah dinas kegiatan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, penilaian
dan monitoring kinerja pegawai, pemberian penghargaan
dan sanksi, penerapan budaya kerja, konseling dan
penyelesaian masalah kepegawaian, urusan
-8-

administrasi pengangkatan pegawai, pengangkatan


dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan jabatan,
pembebasan sementara dari jabatan, pengangkatan
kembali dalam jabatan, pemberhentian dari jabatan,
perpindahan, promosi, dan pemberhentian pegawai,
urusan kesejahteraan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dan pegawai, pemberian
tanda kehormatan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia dan pegawai, pengadministrasian
kehadiran pegawai, dan fasilitasi pelayanan kesehatan di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. pelaksanaan pengelolaan data, informasi, arsip Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
pegawai;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Administrasi
Keanggotaan dan Kepegawaian;
f. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Organisasi, Keanggotaan, dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan tata usaha Bagian Administrasi
Keanggotaan dan Kepegawaian.

Pasal 18
Bagian Administrasi Keanggotaan dan Kepegawaian terdiri
atas:
a. Subbagian Administrasi Keanggotaan;
b. Subbagian Administrasi Kepegawaian; dan
c. Subbagian Kesejahteraan.

Pasal 19
(1) Subbagian Administrasi Keanggotaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan urusan
administrasi, fasilitasi naskah dinas kegiatan anggota,
pengangkatan, pelantikan, pengganti antarwaktu,
pensiun, pengelolaan data, informasi, dan arsip Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
(2) Subbagian Administrasi Kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan penyusunan
bahan penilaian dan monitoring kinerja, pemberian
penghargaan/sanksi, penerapan budaya kerja, konseling
dan penyelesaian masalah kepegawaian, urusan
administrasi pengangkatan pegawai, pengangkatan
dalam jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan jabatan,
pembebasan sementara dari jabatan, pengangkatan
kembali dalam jabatan, pemberhentian dari jabatan,
perpindahan, promosi, dan pemberhentian pegawai di
lingkungan Sekretariat Jenderal.
-9-

(3) Subbagian Kesejahteraan mempunyai tugas mempunyai


tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
urusan kesejahteraan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dan pegawai, pemberian
tanda kehormatan Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia dan pegawai, pengadministrasian
kehadiran pegawai, fasilitasi pelayanan kesehatan di
lingkungan Sekretariat Jenderal, serta pelaksanaan
kegiatan tata usaha Biro Organisasi, Keanggotaan, dan
Kepegawaian dan tata usaha Bagian Administrasi
Keanggotaan dan Kepegawaian.

Pasal 20
Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
pengembangan sumber daya manusia di lingkungan
Sekretariat Jenderal.

Pasal 21
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20, Bagian Pengembangan Sumber Daya
Manusia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyusunan
formasi, pengadaan, penataan, pola karier,
pengembangan kompetensi pegawai, analisis
kebutuhan, perencanaan, monitoring dan evaluasi
pendidikan dan pelatihan, rekomendasi pemberian
beasiswa, tugas belajar dan ijin belajar, dan pengelolaan
kerja sama dalam dan luar negeri di bidang sumber daya
manusia di lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan formasi, pengadaan, penataan, pola karier,
pengembangan kompetensi pegawai, analisis
kebutuhan, perencanaan, monitoring dan evaluasi
pendidikan dan pelatihan, rekomendasi pemberian
beasiswa, tugas belajar dan ijin belajar, dan pengelolaan
kerja sama dalam dan luar negeri di bidang sumber daya
manusia di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan formasi,
pengadaan, penataan, pola karier, pengembangan
kompetensi pegawai, analisis kebutuhan, perencanaan,
monitoring dan evaluasi pendidikan dan pelatihan,
rekomendasi pemberian beasiswa, tugas belajar dan ijin
belajar, dan pengelolaan kerja sama dalam dan luar
negeri di bidang sumber daya manusia di lingkungan
Sekretariat Jenderal;
d. penyusunan kebijakan di bidang jabatan fungsional
tertentu, pengelolaan data, penilaian angka kredit,
pengembangan, penyelesaian masalah jabatan
- 10 -

fungsional, dan koordinasi dengan instansi pembina


jabatan fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pengembangan
Sumber Daya Manusia; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Pengembangan Sumber
Daya Manusia.

Pasal 22
Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia terdiri atas:
a. Subbagian Pengembangan Kapasitas Sumber Daya
Manusia;
b. Subbagian Kerja Sama; dan
c. Subbagian Fasilitasi Jabatan Fungsional.

Pasal 23
(1) Subbagian Pengembangan Kapasitas Sumber Daya
Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan, penyusunan formasi, pengadaan, penataan,
dan pola karier, pengembangan kompetensi pegawai,
analisis kebutuhan, perencanaan, monitoring, evaluasi
pendidikan dan pelatihan pegawai, rekomendasi
pemberian beasiswa, serta tugas belajar dan ijin belajar
di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan pengelolaan kerja sama dalam
dan luar negeri di bidang sumber daya manusia di
lingkungan Sekretariat Jenderal.
(3) Subbagian Fasilitasi Jabatan Fungsional mempunyai
tugas penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
jabatan fungsional tertentu, pengelolaan data, penilaian
angka kredit, pengembangan, penyelesaian masalah
jabatan fungsional, dan koordinasi dengan instansi
pembina jabatan fungsional di lingkungan Sekretariat
Jenderal, serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian
Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pasal 24
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang hukum di lingkungan Sekretariat
Jenderal.
- 11 -

Pasal 25
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyusunan
rancangan peraturan/keputusan dan dokumentasi
hukum, penyusunan telaahan hukum dan peraturan
perundang-undangan, advokasi hukum, analisa dan
evaluasi peraturan/keputusan di lingkungan Sekretariat
Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan rancangan peraturan/keputusan dan
dokumentasi hukum, penyusunan telaahan hukum dan
peraturan perundang-undangan, advokasi hukum,
analisa dan evaluasi peraturan/keputusan di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan
rancangan peraturan/keputusan dan dokumentasi
hukum, penyusunan telaahan hukum dan peraturan
perundang-undangan, advokasi hukum, analisa dan
evaluasi peraturan/keputusan Sekretariat Jenderal;
d. pengelolaan administrasi, dokumentasi, dan informasi
hukum di lingkungan Sekretariat Jenderal;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Hukum; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Hukum.

Pasal 26
Bagian Hukum terdiri atas:
a. Subbagian Produk Hukum; dan
b. Subbagian Penelaahan dan Bantuan Hukum.

Pasal 27
(1) Subbagian Produk Hukum mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan penyusunan rancangan
peraturan/keputusan dan dokumentasi hukum di
lingkungan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Penelaahan dan Bantuan Hukum
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyusunan telaahan hukum dan peraturan
perundang-undangan, advokasi hukum, analisa dan
evaluasi peraturan/keputusan di lingkungan Sekretariat
Jenderal, serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian
Hukum.
- 12 -

Bagian Keempat
Biro Perencanaan dan Keuangan

Pasal 28
Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan program dan
anggaran, pengelolaan keuangan, administrasi gaji,
tunjangan, dan honorarium, akuntansi dan pelaporan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat
Jenderal.

Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang perencanaan,
administrasi gaji, tunjangan, dan honorarium,
perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan,
administrasi gaji, tunjangan, dan honorarium,
perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan,
administrasi gaji, tunjangan, dan honorarium,
perbendaharaan, akuntansi dan pelaporan; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Perencanaan dan
Keuangan.

Pasal 30
Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri atas:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Administrasi Gaji, Tunjangan, dan Honorarium;
c. Bagian Perbendaharaan; dan
d. Bagian Akuntansi dan Pelaporan.

Pasal 31
Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan di lingkungan
Sekretariat Jenderal.
- 13 -

Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 31, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyusunan
program anggaran, rencana strategis, dan rencana
tahunan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
dan Sekretariat Jenderal, pengelolaan dan administrasi
pinjaman/hibah dari lembaga dalam negeri dan luar
negeri, serta penyusunan laporan kinerja Sekretariat
Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan program anggaran, rencana strategis, dan
rencana tahunan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dan Sekretariat Jenderal, pengelolaan dan
administrasi pinjaman/hibah dari lembaga dalam negeri
dan luar negeri, serta penyusunan laporan kinerja
Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan program
anggaran, rencana strategis, dan rencana tahunan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal, pengelolaan dan administrasi
pinjaman/hibah dari lembaga dalam negeri dan luar
negeri, serta penyusunan laporan kinerja Sekretariat
Jenderal;
d. pelaksanaan, pengelolaan, monitoring, dan evaluasi
program dan anggaran;
e. pelaksanaan monitoring dan evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan
Sekretariat Jenderal;
f. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Perencanaan; dan
g. pelaksanaan tata usaha Bagian Perencanaan.

Pasal 33
Bagian Perencanaan terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran; dan
b. Subbagian Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja.

Pasal 34
(1) Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyusunan program anggaran, rencana
strategis, dan rencana tahunan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal,
serta koordinasi pengelolaan dan administrasi
pinjaman/hibah dari lembaga dalam negeri dan luar
negeri.
- 14 -

(2) Subbagian Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan Kinerja


mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan monitoring dan evaluasi program anggaran,
rencana strategis dan rencana tahunan, pengukuran
capaian kinerja dan penyusunan laporan kinerja
Sekretariat Jenderal, serta pelaksanaan kegiatan tata
usaha Bagian Perencanaan.

Pasal 35
Bagian Administrasi Gaji, Tunjangan, dan Honorarium
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
administrasi gaji, tunjangan, serta honorarium anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan pegawai di
lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 35, Bagian Administrasi Gaji, Tunjangan, dan
Honorarium menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang verifikasi dan
pengujian dokumen, administrasi pencairan,
pembayaran, penyusunan laporan gaji dan tunjangan
anggota, pegawai dan honorarium staf anggota di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
verifikasi dan pengujian dokumen, administrasi
pencairan, pembayaran, penyusunan laporan gaji dan
tunjangan anggota, pegawai dan honorarium staf
anggota di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang verifikasi dan
pengujian dokumen, administrasi pencairan,
pembayaran, penyusunan laporan gaji dan tunjangan
anggota, pegawai dan honorarium staf anggota di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Administrasi Gaji,
Tunjangan, dan Honorarium;
e. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Perencanaan dan Keuangan; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Administrasi Gaji,
Tunjangan, dan Honorarium.
- 15 -

Pasal 37
Bagian Administrasi Gaji, Tunjangan, dan Honorarium terdiri
atas:
a. Subbagian Gaji, Tunjangan, dan Honorarium Anggota;
dan
b. Subbagian Gaji, Tunjangan, dan Honorarium Pegawai.
Pasal 38
(1) Subbagian Gaji, Tunjangan, dan Honorarium Anggota
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan verifikasi dan pengujian dokumen,
administrasi pencairan, pembayaran, menyusun laporan
gaji dan tunjangan anggota dan honorarium staf anggota
serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Biro Perencanaan
dan Keuangan dan tata usaha Bagian Administrasi Gaji,
Tunjangan, dan Honorarium.
(2) Subbagian Gaji, Tunjangan, dan Honorarium Pegawai
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan verifikasi dan pengujian dokumen,
administrasi pencairan, pembayaran serta menyusun
laporan gaji dan tunjangan pegawai.

Pasal 39
Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang perbendaharaan di
lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 39, Bagian Perbendaharaan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang verifikasi,
pengujian, dan penilaian penggunaan anggaran,
pembiayaan, pembukuan dan penyusunan
pertanggungjawaban keuangan, melaksanakan
penyiapan data pembiayaan belanja Dewan dan
Sekretariat Jenderal, serta penyelesaian kerugian negara
satuan kerja Dewan dan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
verifikasi, pengujian, dan penilaian penggunaan
anggaran, pembiayaan, pembukuan dan penyusunan
pertanggungjawaban keuangan, melaksanakan
penyiapan data pembiayaan belanja Dewan dan
Sekretariat Jenderal, serta penyelesaian kerugian negara
satuan kerja Dewan dan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan verifikasi,
pengujian, dan penilaian penggunaan anggaran,
- 16 -

pembiayaan, pembukuan dan penyusunan


pertanggungjawaban keuangan, melaksanakan
penyiapan data pembiayaan belanja Dewan dan
Sekretariat Jenderal, serta penyelesaian kerugian negara
satuan kerja Dewan dan Sekretariat Jenderal;
d. melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan belanja
Dewan dan Sekretariat Jenderal;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Perbendaharaan;
dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Perbendaharaan.

Pasal 41
Bagian Perbendaharaan terdiri atas:
a. Subbagian Perbendaharaan Belanja Dewan;
b. Subbagian Perbendaharaan Belanja Sekretariat
Jenderal; dan
c. Subbagian Penatausahaan Pembiayaan Dewan dan
Sekretariat Jenderal.

Pasal 42
(1) Subbagian Perbendaharaan Belanja Dewan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
verifikasi, pengujian, dan penilaian penggunaan
anggaran, pembiayaan, pembukuan dan penyusunan
pertanggungjawaban keuangan serta penyelesaian
kerugian negara satuan kerja Dewan.
(2) Subbagian Perbendaharaan Belanja Sekretariat Jenderal
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan verifikasi, pengujian, dan penilaian
penggunaan anggaran, pembiayaan, pembukuan dan
penyusunan pertanggungjawaban keuangan serta
penyelesaian kerugian negara satuan kerja Sekretariat
Jenderal.
(3) Subbagian Penatausahaan Pembiayaan Dewan dan
Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan penyusunan data pembiayaan,
penatausahaan dan pengelolaan belanja Dewan dan
Sekretariat Jenderal, serta pelaksanaan kegiatan tata
usaha Bagian Perbendaharaan.
- 17 -

Pasal 43
Bagian Akuntansi dan Pelaporan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang akuntansi dan
pelaporan di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43, Bagian Akuntansi dan Pelaporan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penerimaan,
penyiapan, dan pemeriksaan bahan penyusunan laporan
keuangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
dan Sekretariat Jenderal, serta evaluasi dan penyusunan
laporan keuangan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penerimaan, penyiapan, dan pemeriksaan bahan
penyusunan laporan keuangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal,
serta evaluasi dan penyusunan laporan keuangan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penerimaan,
penyiapan, dan pemeriksaan bahan penyusunan laporan
keuangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
dan Sekretariat Jenderal, serta evaluasi dan penyusunan
laporan keuangan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dan Sekretariat Jenderal;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Akuntansi dan
Pelaporan; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Akuntansi dan
Pelaporan.

Pasal 45
Bagian Akuntansi dan Pelaporan terdiri atas:
a. Subbagian Penyiapan Laporan Keuangan; dan
b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan.

Pasal 46
(1) Subbagian Penyiapan Laporan Keuangan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
penerimaan, penyiapan, dan pemeriksaan bahan
penyusunan laporan keuangan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal,
- 18 -

serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian Akuntansi


dan Pelaporan.
(2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan evaluasi dan penyusunan laporan keuangan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal.

Bagian Kelima
Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi

Pasal 47
Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang sistem informasi, risalah,
kearsipan, perpustakaan, dan penerbitan.

Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47, Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang sistem informasi, risalah,
kearsipan, perpustakaan, dan penerbitan;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem
informasi, risalah, kearsipan, perpustakaan, dan
penerbitan;
c. pelaksanaan dukungan di bidang sistem informasi,
risalah, kearsipan, perpustakaan, dan penerbitan; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Sistem Informasi
dan Dokumentasi;

Pasal 49
Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi terdiri atas:
a. Bagian Pengelolaan Sistem Informasi;
b. Bagian Risalah; dan
c. Bagian Kearsipan, Perpustakaan, dan Penerbitan.

Pasal 50
Bagian Pengelolaan Sistem Informasi mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang pengembangan dan
pemeliharaan sistem informasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal.
- 19 -

Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 50, Bagian Pengelolaan Sistem Informasi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang perancangan,
pembangunan, pengembangan sistem informasi, e-
government, operasionalisasi, pengamanan,
pemeliharaan, pemantauan, evaluasi, pendayagunaan,
pengendalian, serta pelaporan sistem informasi dan
perangkatnya;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perancangan, pembangunan, pengembangan sistem
informasi, e-government, operasionalisasi, pengamanan,
pemeliharaan, pemantauan, evaluasi, pendayagunaan,
pengendalian, serta pelaporan sistem informasi dan
perangkatnya;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan
perancangan, pembangunan, pengembangan sistem
informasi, e-government, operasionalisasi, pengamanan,
pemeliharaan, pemantauan, evaluasi, pendayagunaan,
pengendalian, serta pelaporan sistem informasi dan
perangkatnya;
d. pelaksanaan dukungan teknis sistem informasi;
e. pelaksanaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik;
f. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pengelolaan
Sistem Informasi; dan
g. pelaksanaan tata usaha Bagian Pengelolaan Sistem
Informasi.

Pasal 52
Bagian Pengelolaan Sistem Informasi terdiri atas:
a. Subbagian Pengembangan Sistem Informasi; dan
b. Subbagian Pemeliharaan Sistem Informasi.

Pasal 53
(1) Subbagian Pengembangan Sistem Informasi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
perancangan, pembangunan, pengembangan sistem
informasi, e-government, dukungan teknis sistem
informasi, Layanan Pengadaan Secara Elektronik, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian Pengelolaan
Sistem Informasi.
(2) Subbagian Pemeliharaan Sistem Informasi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
operasionalisasi, pengamanan, pemeliharaan,
- 20 -

pemantauan, evaluasi, pendayagunaan, serta


pengendalian, sistem informasi dan perangkatnya.

Pasal 54
Bagian Risalah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang risalah, dokumentasi dan sistem
informasi risalah di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 54, Bagian Risalah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang perekaman,
kodifikasi rekaman, transkripsi pembicaraan dalam
rapat/persidangan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, editing, distribusi risalah, dan dokumentasi
risalah di lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perekaman, kodifikasi rekaman, transkripsi
pembicaraan dalam rapat/persidangan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, editing,
distribusi risalah, dan dokumentasi risalah di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perekaman, kodifikasi
rekaman, transkripsi pembicaraan dalam
rapat/persidangan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, editing, distribusi risalah, dan dokumentasi
risalah di lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. pelaksanaan penyusunan literatur berbasis risalah
rapat/sidang Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
e. pengolahan, penyusunan, dan pengembangan sistem
informasi risalah;
f. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Risalah; dan
g. pelaksanaan tata usaha Bagian Risalah.

Pasal 56
Bagian Risalah terdiri atas:
a. Subbagian Perisalah; dan
b. Subbagian Dokumentasi dan Sistem Informasi Risalah.

Pasal 57
(1) Subbagian Perisalah mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan perekaman, kodifikasi rekaman,
- 21 -

transkripsi pembicaraan dalam rapat/persidangan,


editing, penyusunan risalah rapat/sidang dan distribusi
risalah.
(2) Subbagian Dokumentasi dan Sistem Informasi Risalah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan pengolahan, penyusunan, dan pengembangan
sistem informasi risalah, penyusunan literatur berbasis
risalah dan dokumentasi risalah, serta pelaksanaan
kegiatan tata usaha Bagian Risalah.

Pasal 58
Bagian Kearsipan, Perpustakaan, dan Penerbitan mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang kearsipan,
perpustakaan, dan penerbitan di lingkungan Sekretariat
Jenderal.

Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 58, Bagian Kearsipan, Perpustakaan, dan Penerbitan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pembinaan,
pengelolaan tata persuratan dan ekspedisi, pengelolaan
arsip inaktif, penyimpanan arsip inaktif, pemeliharaan
arsip inaktif, penyusunan norma standar prosedur dan
kriteria di bidang kearsipan, sistem informasi kearsipan
dinamis, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga
kearsipan, pemutakhiran/perbaikan data dan referensi,
administrasi pengelolaan perpustakaan, penyimpanan,
pelestarian, pengawetan, pengumpulan literatur dan
referensi lainnya serta dokumentasi hasil kerja Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat
Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pembinaan, pengelolaan tata persuratan dan ekspedisi,
pengelolaan arsip inaktif, penyimpanan arsip inaktif,
pemeliharaan arsip inaktif, penyusunan norma standar
prosedur dan kriteria di bidang kearsipan, sistem
informasi kearsipan dinamis, dan penyerahan arsip
statis kepada lembaga kearsipan, pemutakhiran/
perbaikan data dan referensi, administrasi pengelolaan
perpustakaan, penyimpanan, pelestarian, pengawetan,
pengumpulan literatur dan referensi lainnya serta
dokumentasi hasil kerja Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia dan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pembinaan,
pengelolaan tata persuratan dan ekspedisi, pengelolaan
arsip inaktif, penyimpanan arsip inaktif, pemeliharaan
arsip inaktif, penyusunan norma standar prosedur dan
kriteria di bidang kearsipan, sistem informasi kearsipan
- 22 -

dinamis, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga


kearsipan, pemutakhiran/perbaikan data dan referensi,
administrasi pengelolaan perpustakaan, penyimpanan,
pelestarian, pengawetan, pengumpulan literatur dan
referensi lainnya serta dokumentasi hasil kerja Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat
Jenderal;
d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan tata
persuratan dan kearsipan;
e. fasilitasi penerbitan dan penggandaan;
f. pelaksanaan pengadaan buku;
g. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Kearsipan,
Perpustakaan, dan Penerbitan;
h. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Sistem Informasi dan Dokumentasi; dan
i. pelaksanaan tata usaha Bagian Kearsipan,
Perpustakaan, dan Penerbitan.

Pasal 60
Bagian Kearsipan, Perpustakaan, dan Penerbitan terdiri atas:
a. Subbagian Arsip dan Persuratan;
b. Subbagian Perpustakaan; dan
c. Subbagian Penerbitan dan Penggandaan.

Pasal 61
(1) Subbagian Arsip dan Persuratan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan pembinaan, dan
pengelolaan tata persuratan, ekspedisi, pengelolaan
arsip inaktif, penyimpanan arsip inaktif, pemeliharaan
arsip inaktif, penyusunan norma standar prosedur dan
kriteria di bidang kearsipan, sistem informasi kearsipan
dinamis, penyerahan arsip statis kepada lembaga
kearsipan.
(2) Subbagian Perpustakaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan pemutakhiran/perbaikan data
dan referensi, administrasi pengelolaan perpustakaan,
penyimpanan, pelestarian, pengawetan, pengumpulan
literatur dan referensi lainnya serta dokumentasi hasil
kerja Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal, serta pengadaan buku.
(3) Subbagian Penerbitan dan Penggandaan mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
fasilitasi penerbitan dan penggandaan, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Biro Sistem Informasi
- 23 -

dan Dokumentasi dan tata usaha Bagian Kearsipan,


Perpustakaan, dan Penerbitan.

Bagian Keenam
Biro Umum

Pasal 62
Biro Umum mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
pengelolaan Barang Milik Negara, pemeliharaan, layanan
pengadaan, dan sarana prasarana rapat, serta pengamanan
dalam.

Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 62, Biro Umum menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang pengelolaan Barang Milik
Negara, pemeliharaan, layanan pengadaan, dan sarana
prasarana rapat, serta pengamanan dalam;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengelolaan
Barang Milik Negara, pemeliharaan, layanan pengadaan,
dan sarana prasarana rapat, serta pengamanan dalam;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pengelolaan Barang
Milik Negara, pemeliharaan, layanan pengadaan, dan
sarana prasarana rapat, serta pengamanan dalam; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Umum.

Pasal 64
Biro Umum terdiri atas:
a. Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara;
b. Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan;
c. Bagian Layanan Pengadaan; dan
d. Bagian Pengamanan Dalam.

Pasal 65
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang penyimpanan,
penghapusan, penatausahaan, dan pelaporan Barang Milik
Negara di lingkungan Sekretariat Jenderal.
- 24 -

Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 65, Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pengaturan,
pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan penghapusan,
pendaftaran, pencatatan, penghimpunan, kodifikasi,
inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik Negara di
lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengaturan, pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan
penghapusan, pendaftaran, pencatatan, penghimpunan,
kodifikasi, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik
Negara di lingkungan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan
pengaturan, pelaksanaan kegiatan penyimpanan dan
penghapusan, pendaftaran, pencatatan, penghimpunan,
kodifikasi, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik
Negara di lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana
kebutuhan Barang Milik Negara;
e. penyiapan bahan pengendalian dan pembinaan terhadap
perencanaan, penggunaan, dan pemanfaatan Barang
Milik Negara;
f. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pengelolaan
Barang Milik Negara; dan
g. pelaksanaan tata usaha Bagian Pengelolaan Barang
Milik Negara.

Pasal 67
Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara terdiri atas:
a. Subbagian Penyimpanan dan Penghapusan Barang Milik
Negara; dan
b. Subbagian Penatausahaan dan Pelaporan Barang Milik
Negara.

Pasal 68
(1) Subbagian Penyimpanan dan Penghapusan Barang Milik
Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan, pengaturan, pelaksanaan
kegiatan penyimpanan, dan penghapusan Barang Milik
Negara.
(2) Subbagian Penatausahaan dan Pelaporan Barang Milik
Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan pendaftaran, pencatatan, penghimpunan,
- 25 -

kodifikasi, inventarisasi, dan pelaporan Barang Milik


Negara, serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian
Pengelolaan Barang Milik Negara.

Pasal 69
Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang pemeliharaan gedung,
instalasi, taman, pelayanan angkutan, dan layanan umum di
lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 69, Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pengelolaan
pemeliharaan gedung, instalasi, dan taman, perumahan
dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, instalasi mekanik dan instalasi elektrik,
kendaraan dinas, pemeliharaan barang perlengkapan
dan peralatan kantor, penyimpanan dan distribusi
barang perlengkapan/barang pakai habis, dan
penyiapan sarana prasarana sidang/rapat Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan Sekretariat
Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengelolaan pemeliharaan gedung, instalasi, dan taman,
perumahan dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, instalasi mekanik dan instalasi
elektrik, kendaraan dinas, pemeliharaan barang
perlengkapan dan peralatan kantor, penyimpanan dan
distribusi barang perlengkapan/barang pakai habis, dan
penyiapan sarana prasarana sidang/rapat Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan Sekretariat
Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pengelolaan
pemeliharaan gedung, instalasi, dan taman, perumahan
dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, instalasi mekanik dan instalasi elektrik,
kendaraan dinas, pemeliharaan barang perlengkapan
dan peralatan kantor, penyimpanan dan distribusi
barang perlengkapan/barang pakai habis, dan
penyiapan sarana prasarana sidang/rapat Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan Sekretariat
Jenderal;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pemeliharaan dan
Perlengkapan; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Pemeliharaan dan
Perlengkapan.
- 26 -

Pasal 71
Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan terdiri atas:
a. Subbagian Gedung, Instalasi, dan Taman;
b. Subbagian Angkutan; dan
c. Subbagian Layanan Umum.

Pasal 72
(1) Subbagian Gedung, Instalasi, dan Taman mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan
pengelolaan pemeliharaan gedung, instalasi, dan taman,
perumahan dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, instalasi mekanik dan instalasi
elektrik, serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian
Pemeliharaan dan Perlengkapan.
(2) Subbagian Angkutan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan penggunaan, pelayanan,
pemeliharaan, monitoring dan evaluasi kendaraan dinas.
(3) Subbagian Layanan Umum mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan pemeliharaan
barang perlengkapan dan peralatan kantor,
penyimpanan dan distribusi barang
perlengkapan/barang pakai habis, dan penyiapan
sarana prasarana rapat Alat Kelengkapan, Pimpinan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, dan
Sekretariat Jenderal.

Pasal 73
Bagian Layanan Pengadaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang pengoordinasian kegiatan
pengadaan barang/jasa pemerintah di lingkungan Sekretariat
Jenderal.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 73, Bagian Layanan Pengadaan, menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang perencanaan,
pengaturan rencana pengadaan barang, pekerjaan
konstruksi, jasa konsultasi, dan jasa lainnya serta
administrasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan layanan pengadaan
barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, jasa
lainnya, dan penyiapan bahan koordinasi penyelesaian
pengadaan barang/jasa di lingkungan Sekretariat
Jenderal;
- 27 -

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


perencanaan, pengaturan rencana pengadaan barang,
pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, dan jasa lainnya
serta administrasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan layanan pengadaan
barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, jasa
lainnya, dan penyiapan bahan koordinasi penyelesaian
pengadaan barang/jasa di lingkungan Sekretariat
Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan,
pengaturan rencana pengadaan barang, pekerjaan
konstruksi, jasa konsultasi, dan jasa lainnya serta
administrasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa,
pelaksanaan dan pelaporan kegiatan layanan pengadaan
barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, jasa
lainnya, dan penyiapan bahan koordinasi penyelesaian
pengadaan barang/jasa di lingkungan Sekretariat
Jenderal;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Layanan
Pengadaan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Umum; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Layanan Pengadaan.

Pasal 75
Bagian Layanan Pengadaan terdiri atas:
a. Subbagian Perencanaan Pengadaan; dan
b. Subbagian Pelaksanaan Pengadaan.

Pasal 76
(1) Subbagian Perencanaan Pengadaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan pengadaan
barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, dan jasa
lainnya serta administrasi pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
(2) Subbagian Pelaksanaan Pengadaan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan layanan
pengadaan barang, pekerjaan konstruksi, jasa
konsultasi, jasa lainnya, dan penyiapan bahan
koordinasi penyelesaian pengadaan barang/jasa, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Biro Umum dan tata
usaha Bagian Layanan Pengadaan.
- 28 -

Pasal 77
Bagian Pengamanan Dalam mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang pengelolaan keamanan, dan
ketertiban di lingkungan Sekretariat Jenderal dan
perumahan dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.

Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 77, Bagian Pengamanan Dalam menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang perencanaan,
penyusunan standar dan prosedur pengamanan,
kualifikasi tenaga pengamanan, kerja sama, pengawasan
dan pengendalian, serta penggunaan teknologi
pengamanan, pelaksanaan pengamanan dan ketertiban
di lingkungan Sekretariat Jenderal dan perumahan
dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan, penyusunan standar dan prosedur
pengamanan, kualifikasi tenaga pengamanan, kerja
sama, pengawasan dan pengendalian, serta penggunaan
teknologi pengamanan, pelaksanaan pengamanan dan
ketertiban di lingkungan Sekretariat Jenderal dan
perumahan dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perencanaan,
penyusunan standar dan prosedur pengamanan,
kualifikasi tenaga pengamanan, kerja sama, pengawasan
dan pengendalian, serta penggunaan teknologi
pengamanan, pelaksanaan pengamanan dan ketertiban
di lingkungan Sekretariat Jenderal dan perumahan
dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
d. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi sistem
pengamanan;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pengamanan
Dalam; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Pengamanan Dalam.

Pasal 79
Bagian Pengamanan Dalam terdiri atas:
a. Subbagian Sistem Pengamanan; dan
b. Subbagian Pengelolaan Pengamanan.
- 29 -

Pasal 80
(1) Subbagian Sistem Pengamanan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan perencanaan,
penyusunan standar dan prosedur pengamanan,
kualifikasi tenaga pengamanan, kerja sama, pengawasan
dan pengendalian, serta penggunaan teknologi
pengamanan.
(2) Subbagian Pengelolaan Pengamanan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan pelaksanaan
pengamanan dan ketertiban, dan pengelolaan tenaga
pengamanan di lingkungan perkantoran Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan perumahan
dinas Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dan Pimpinan Sekretariat Jenderal, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian Pengamanan
Dalam.

Bagian Ketujuh
Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media

Pasal 81
Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media mempunyai
tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang keprotokolan,
hubungan masyarakat, fasilitasi pengaduan, dan media.

Pasal 82
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 81, Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang keprotokolan, hubungan
masyarakat, fasilitasi pengaduan dan media;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang keprotokolan,
hubungan masyarakat, fasilitasi pengaduan dan media;
c. pelaksanaan dukungan di bidang keprotokolan,
hubungan masyarakat, fasilitasi pengaduan dan media;
dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Protokol, Hubungan
Masyarakat, dan Media.
- 30 -

Pasal 83
Biro Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media terdiri atas:
a. Bagian Protokol;
b. Bagian Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Pengaduan;
dan
c. Bagian Pemberitaan dan Media.

Pasal 84
Bagian Protokol mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang keprotokolan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, dan Pimpinan Sekretariat Jenderal.

Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 84, Bagian Protokol menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pengaturan,
pelaksanaan kegiatan acara/upacara, serta
keprotokolan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, dan Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi
dokumen perijinan perjalanan luar negeri,
penghimpunan dan pendistribusian hasil-hasil
acara/upacara/rapat/pertemuan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta
Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi bandar udara;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pengaturan, pelaksanaan kegiatan acara/upacara, serta
keprotokolan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, dan Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi
dokumen perijinan perjalanan luar negeri,
penghimpunan dan pendistribusian hasil-hasil
acara/upacara/rapat/pertemuan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta
Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi bandar udara;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pengaturan,
pelaksanaan kegiatan acara/upacara, serta
keprotokolan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, dan Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi
dokumen perijinan perjalanan luar negeri,
penghimpunan dan pendistribusian hasil-hasil
acara/upacara/rapat/pertemuan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta
Pimpinan Sekretariat Jenderal, fasilitasi bandar udara;
d. penyusunan norma standar keprotokolan, dan bahan
pembinaan keprotokolan;
- 31 -

e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Protokol; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Protokol.

Pasal 86
Bagian Protokol terdiri atas:
a. Subbagian Acara dan Upacara; dan
b. Subbagian Administrasi Keprotokolan.

Pasal 87
(1) Subbagian Acara dan Upacara mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan pengaturan,
pelaksanaan kegiatan acara/upacara, serta
keprotokolan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia, dan Pimpinan Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Administrasi Keprotokolan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan fasilitasi
dokumen perijinan perjalanan luar negeri, penyusunan
norma standar keprotokolan, penyusunan bahan
pembinaan keprotokolan, penghimpunan dan
pendistribusian hasil-hasil acara/upacara/rapat/
pertemuan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, serta Pimpinan Sekretariat
Jenderal, fasilitasi bandar udara, serta pelaksanaan
kegiatan tata usaha Bagian Protokol.

Pasal 88
Bagian Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Pengaduan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
hubungan masyarakat dan fasilitasi pengaduan di
lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 88, Bagian Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi
Pengaduan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pelayanan
informasi dan publikasi kegiatan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, serta hubungan
antarlembaga dan masyarakat, penanganan dan
pengaduan informasi publik, pelayanan informasi data
dan dokumentasi, serta penanganan sengketa informasi;
- 32 -

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang


pelayanan informasi dan publikasi kegiatan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta hubungan
antarlembaga dan masyarakat, penanganan dan
pengaduan informasi publik, pelayanan informasi data
dan dokumentasi, serta penanganan sengketa informasi;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pelayanan informasi
dan publikasi kegiatan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, serta hubungan antarlembaga dan
masyarakat, penanganan dan pengaduan informasi
publik, pelayanan informasi data dan dokumentasi, serta
penanganan sengketa informasi;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Hubungan
Masyarakat dan Fasilitasi Pengaduan;
e. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Protokol, Hubungan Masyarakat, dan Media; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Hubungan Masyarakat
dan Fasilitasi Pengaduan.

Pasal 90
Bagian Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Pengaduan
terdiri atas:
a. Subbagian Hubungan Masyarakat; dan
b. Subbagian Fasilitasi Pengaduan.

Pasal 91
(1) Subbagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan, pelayanan
informasi dan publikasi kegiatan Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, serta hubungan
antarlembaga dan masyarakat.
(2) Subbagian Fasilitasi Pengaduan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan penanganan dan
pengaduan informasi publik, pelayanan informasi data
dan dokumentasi, serta penanganan sengketa informasi,
serta pelaksanaan kegiatan tata usaha Biro Protokol,
Hubungan Masyarakat, dan Media dan tata usaha
Bagian Hubungan Masyarakat dan Fasilitasi Pengaduan.

Pasal 92
Bagian Pemberitaan dan Media mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang pemberitaan dan media
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal.
- 33 -

Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 92, Bagian Pemberitaan dan Media menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang pemberitaan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan
Sekretariat Jenderal, liputan pers dan wawancara,
siaran pers, jumpa pers dan kunjungan pers, pengolahan
opini publik dan analisis berita tentang Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, bahan analisis
media massa, dan media sosial, kegiatan dokumentasi
foto dan audio visual di lingkungan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
pemberitaan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia dan Sekretariat Jenderal, liputan pers dan
wawancara, siaran pers, jumpa pers dan kunjungan
pers, pengolahan opini publik dan analisis berita tentang
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, bahan
analisis media massa, dan media sosial, kegiatan
dokumentasi foto dan audio visual di lingkungan
Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang pemberitaan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat
Jenderal, liputan pers dan wawancara, siaran pers,
jumpa pers dan kunjungan pers, pengolahan opini
publik dan analisis berita tentang Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia, bahan analisis media
massa, dan media sosial, kegiatan dokumentasi foto dan
audio visual di lingkungan Sekretariat Jenderal;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Pemberitaan dan
Media; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Pemberitaan dan Media.

Pasal 94
Bagian Pemberitaan dan Media terdiri atas:
a. Subbagian Pemberitaan; dan
b. Subbagian Media.

Pasal 95
(1) Subbagian Pemberitaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan penyiapan berita Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Sekretariat
Jenderal, liputan pers dan wawancara, serta penyiapan
siaran pers, jumpa pers dan kunjungan pers.
- 34 -

(2) Subbagian Media mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan pengolahan opini publik dan
analisis berita tentang Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia, analisis media massa dan media
sosial, kegiatan dokumentasi foto dan audio visual, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Bagian Pemberitaan
dan Media.

BAB III
DEPUTI BIDANG PERSIDANGAN

Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Pasal 96
(1) Deputi Bidang Persidangan berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
(2) Deputi Bidang Persidangan dipimpin oleh Deputi.

Pasal 97
Deputi Bidang Persidangan mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan
dukungan persidangan kepada Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.

Pasal 98
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 97, Deputi Bidang Persidangan menyelenggarakan
fungsi:
a. perumusan dan evaluasi rencana strategis Deputi
Bidang Persidangan;
b. koordinasi dan pembinaan pelaksanaan tugas unit
organisasi di lingkungan Deputi Bidang Persidangan;
c. pelaksanaan dukungan teknis persidangan dan
kesekretariatan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
d. penyiapan rumusan dan pelaksanaan dukungan
perancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia;
e. penyiapan rumusan dan pelaksanaan dukungan
pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang;
f. penyiapan rumusan dan pelaksanaan dukungan
pemberian pertimbangan oleh Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
- 35 -

g. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan


dukungan akuntabilitas keuangan negara kepada
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia;
h. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan
dukungan penelitian kepada Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
i. penyiapan rumusan kebijakan dan pelaksanaan
dukungan pengolahan aspirasi daerah kepada Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia;
j. pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi kepada
Sekretaris Jenderal; dan
k. pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan oleh Sekretaris
Jenderal.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 99
Deputi Bidang Persidangan terdiri atas :
a. Biro Persidangan I;
b. Biro Persidangan II;
c. Biro Sekretariat Pimpinan;
d. Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan Hukum; dan
e. Pusat Kajian Daerah dan Anggaran.

Bagian Ketiga
Biro Persidangan I

Pasal 100
Biro Persidangan I mempunyai tugas menyelenggarakan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang dukungan persidangan di lingkungan
Biro Persidangan I.

Pasal 101
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 100, Biro Persidangan I menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi penyusunan perencanaan
program dan anggaran di lingkungan Komite I, Komite
III, Panitia Perancang Undang-Undang, Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
- 36 -

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Badan


Kerja Sama Parlemen;
b. penyiapan koordinasi di bidang dukungan persidangan
Komite I, Komite III, Panitia Perancang Undang-Undang,
Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/
Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
dan Badan Kerja Sama Parlemen;
c. pelaksanaan dukungan di bidang persidangan Komite I,
Komite III, Panitia Perancang Undang-Undang, Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Badan
Kerja Sama Parlemen; dan
d. perumusan kebijakan penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan
Biro Persidangan I.

Pasal 102
Biro Persidangan I terdiri atas:
a. Bagian Sekretariat Komite I;
b. Bagian Sekretariat Komite III;
c. Bagian Sekretariat Panitia Perancang Undang-Undang;
d. Bagian Sekretariat Badan Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan/Kelompok Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia di Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia; dan
e. Bagian Sekretariat Badan Kerja Sama Parlemen.

Pasal 103
Bagian Sekretariat Komite I mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Komite I.

Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 103, Bagian Sekretariat Komite I menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite I;
b. pelaksanaan dukungan di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
- 37 -

penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan


penyiapan bahan/materi persidangan Komite I;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite I; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite I.

Pasal 105
Bagian Sekretariat Komite I terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 106
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Komite I.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite I.

Pasal 107
Bagian Sekretariat Komite III mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Komite III.

Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 107, Bagian Sekretariat Komite III menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite III;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite III;
- 38 -

c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite III; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite III.

Pasal 109
Bagian Sekretariat Komite III terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 110
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Komite III.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite III.

Pasal 111
Bagian Sekretariat Panitia Perancang Undang-Undang
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
teknis persidangan, perencanaan program dan anggaran,
serta kerumahtanggaan Panitia Perancang Undang-Undang.

Pasal 112
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 111, Bagian Sekretariat Panitia Perancang Undang-
Undang menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Panitia Perancang
Undang-Undang;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Panitia Perancang
Undang-Undang;
- 39 -

c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan


tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Perancang Undang-Undang; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Perancang Undang-Undang.

Pasal 113
Bagian Sekretariat Panitia Perancang Undang-Undang terdiri
atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 114
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Panitia
Perancang Undang-Undang.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Perancang Undang-Undang.

Pasal 115
Bagian Sekretariat Badan Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan/Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang teknis persidangan, perencanaan
program dan anggaran, serta kerumahtanggaan Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/ Kelompok Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

Pasal 116
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 115, Bagian Sekretariat Badan Pengembangan
Kapasitas Kelembagaan/Kelompok Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia di Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
- 40 -

penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan


penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/
Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan
Biro Persidangan I.

Pasal 117
Bagian Sekretariat Badan Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan/Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 118
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Badan
Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/Kelompok
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
- 41 -

Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan/


Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
di Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

Pasal 119
Bagian Sekretariat Badan Kerja Sama Parlemen mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis
persidangan, perencanaan program dan anggaran, serta
kerumahtanggaan Badan Kerja Sama Parlemen.

Pasal 120
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 119, Bagian Sekretariat Badan Kerja Sama Parlemen
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan Kerja Sama
Parlemen;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan Kerja Sama
Parlemen;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Badan
Kerja Sama Parlemen; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Kerja Sama Parlemen.

Pasal 121
Bagian Sekretariat Badan Kerja Sama Parlemen terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 122
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Badan Kerja
Sama Parlemen.
- 42 -

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan


penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Kerja Sama Parlemen.

Bagian Keempat
Biro Persidangan II

Pasal 123
Biro Persidangan II mempunyai tugas menyelenggarakan
tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang dukungan persidangan
di lingkungan Biro Persidangan II.

Pasal 124
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 123, Biro Persidangan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi penyusunan perencanaan
program dan anggaran di lingkungan Komite II, Komite
IV, Persidangan Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia
Khusus, Badan Kehormatan, Panitia Urusan Rumah
Tangga, dan Badan Akuntabilitas Publik;
b. penyiapan koordinasi di bidang dukungan persidangan
Komite II, Komite IV, Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus, Badan Kehormatan,
Panitia Urusan Rumah Tangga, dan Badan Akuntabilitas
Publik;
c. pelaksanaan dukungan di bidang persidangan Komite II,
Komite IV, Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus, Badan Kehormatan,
Panitia Urusan Rumah Tangga, dan Badan Akuntabilitas
Publik; dan
d. perumusan kebijakan penyusunan bahan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan
Biro Persidangan II.

Pasal 125
Biro Persidangan II terdiri atas:
a. Bagian Sekretariat Komite II;
b. Bagian Sekretariat Komite IV;
c. Bagian Sekretariat Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus;
d. Bagian Sekretariat Badan Kehormatan;
- 43 -

e. Bagian Sekretariat Panitia Urusan Rumah Tangga; dan


f. Bagian Sekretariat Badan Akuntabilitas Publik.

Pasal 126
Bagian Sekretariat Komite II mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Komite II.

Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 126, Bagian Sekretariat Komite II menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite II;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite II;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite II; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite II.

Pasal 128
Bagian Sekretariat Komite II terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 129
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Komite II.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
- 44 -

pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat


Komite II.

Pasal 130
Bagian Sekretariat Komite IV mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Komite IV.

Pasal 131
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 130, Bagian Sekretariat Komite IV menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite IV;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Komite IV;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite IV; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite IV.

Pasal 132
Bagian Sekretariat Komite IV terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 133
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan penyiapan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Komite IV.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Komite IV.
- 45 -

Pasal 134
Bagian Sekretariat Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panita Khusus mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Persidangan Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia Khusus.

Pasal 135
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 134, Bagian Sekretariat Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan
kegiatan rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus;
b. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Persidangan Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia
Khusus; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Persidangan Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia
Khusus.

Pasal 136
Bagian Sekretariat Persidangan Paripurna/Panitia
Musyawarah/Panitia Khusus terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 137
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Persidangan
Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia Khusus.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
- 46 -

persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan


pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Persidangan Paripurna/Panitia Musyawarah/Panitia
Khusus.

Pasal 138
Bagian Sekretariat Badan Kehormatan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis persidangan,
perencanaan program dan anggaran, serta kerumahtanggaan
Badan Kehormatan.

Pasal 139
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 138, Bagian Sekretariat Badan Kehormatan
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Kehormatan;
b. pelaksanaan dukungan di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Kehormatan;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Badan
Kehormatan; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Kehormatan.

Pasal 140
Bagian Sekretariat Badan Kehormatan terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 141
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Badan
Kehormatan.
- 47 -

(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan


penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Kehormatan.

Pasal 142
Bagian Sekretariat Panitia Urusan Rumah Tangga
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
teknis persidangan, perencanaan program dan anggaran,
serta kerumahtanggaan Panitia Urusan Rumah Tangga.

Pasal 143
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 142, Bagian Sekretariat Panitia Urusan Rumah Tangga
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Panitia Urusan
Rumah Tangga;
b. pelaksanaan dukungan di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Panitia Urusan
Rumah Tangga;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Urusan Rumah Tangga;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Urusan Rumah Tangga; dan
e. pelaksanaan urusan tata usaha dan kerumahtanggaan
Biro Persidangan II.

Pasal 144
Bagian Sekretariat Panitia Urusan Rumah Tangga terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 145
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan kegiatan rapat/persidangan dan
pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan
- 48 -

laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi


persidangan yang menjadi lingkup tugas Panitia Urusan
Rumah Tangga.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Panitia Urusan Rumah Tangga.

Pasal 146
Bagian Sekretariat Badan Akuntabilitas Publik mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang teknis
persidangan, perencanaan program dan anggaran, serta
kerumahtanggaan Badan Akuntabilitas Publik.

Pasal 147
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 146, Bagian Sekretariat Badan Akuntabilitas Publik
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Akuntabilitas Publik;
b. pelaksanaan dukungan di bidang kegiatan
rapat/persidangan dan pengambilan putusan,
penyusunan catatan rapat dan laporan singkat dan
penyiapan bahan/materi persidangan Badan
Akuntabilitas Publik;
c. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Badan
Akuntabilitas Publik; dan
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan anggaran serta
kerumahtanggaan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Akuntabilitas Publik.

Pasal 148
Bagian Sekretariat Badan Akuntabilitas Publik terdiri atas:
a. Subbagian Rapat; dan
b. Subbagian Tata Usaha.

Pasal 149
(1) Subbagian Rapat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan kegiatan rapat/persidangan dan
- 49 -

pengambilan putusan, penyusunan catatan rapat dan


laporan singkat, serta penyiapan bahan/materi
persidangan yang menjadi lingkup tugas Badan
Akuntabilitas Publik.
(2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran,
pengelolaan urusan keuangan, kerumahtanggaan,
persuratan, arsip dan dokumentasi, evaluasi dan
pelaporan kegiatan di lingkungan Bagian Sekretariat
Badan Akuntabilitas Publik.

Bagian Kelima
Biro Sekretariat Pimpinan

Pasal 150
Biro Sekretariat Pimpinan mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang kesekretariatan Pimpinan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan Pimpinan
Sekretariat Jenderal.

Pasal 151
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 150, Biro Sekretariat Pimpinan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang kesekretariatan
Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
dan Pimpinan Sekretariat Jenderal;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang
kesekretariatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia dan Pimpinan Sekretariat Jenderal;
c. pelaksanaan dukungan di bidang kesekretariatan
Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
dan Pimpinan Sekretariat Jenderal; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Biro Sekretariat
Pimpinan.

Pasal 152
Biro Sekretariat Pimpinan terdiri atas :
a. Bagian Sekretariat Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
b. Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Bidang I;
c. Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Bidang II; dan
- 50 -

d. Bagian Tata Usaha Pimpinan Sekretariat Jenderal.

Pasal 153
Bagian Sekretariat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang kesekretariatan Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia.

Pasal 154
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 153, Bagian Sekretariat Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang dukungan tata
usaha, administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, tata kelola dan
dokumentasi kegiatan, catatan rapat dan laporan
singkat, rapat koordinasi, bahan/materi naskah pidato,
sambutan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, arsip, tata
kelola dan dokumentasi kegiatan, catatan rapat dan
laporan singkat, rapat koordinasi, bahan/materi naskah
pidato, sambutan Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
c. pelaksanaan dukungan di bidang dukungan tata usaha,
administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, tata kelola dan
dokumentasi kegiatan, catatan rapat dan laporan
singkat, rapat koordinasi, bahan/materi naskah pidato,
sambutan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Ketua
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Sekretariat Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Pasal 155
Bagian Sekretariat Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan; dan
b. Subbagian Penyiapan Materi.
- 51 -

Pasal 156
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, dan arsip
kegiatan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia.
(2) Subbagian Penyiapan Materi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan tata kelola
dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-rapat,
penyiapan catatan rapat dan laporan singkat, penyiapan
rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi naskah
pidato, dan sambutan Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.

Pasal 157
Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang I mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang kesekretariatan Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang
I.

Pasal 158
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 157, Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang I
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang tata usaha,
administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang I;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tata
usaha, administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang I;
c. pelaksanaan dukungan di bidang tata usaha,
administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
- 52 -

rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,


penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang I;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Bidang I; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Sekretariat Wakil Ketua
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang I.

Pasal 159
Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang I terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan; dan
b. Subbagian Penyiapan Materi.

Pasal 160
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, dan arsip
kegiatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang I.
(2) Subbagian Penyiapan Materi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan tata kelola dan dokumentasi
pertemuan/kegiatan/rapat-rapat, penyiapan catatan
rapat dan laporan singkat, penyiapan rapat koordinasi,
penyiapan bahan/materi naskah pidato, dan sambutan
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia Bidang I.

Pasal 161
Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang II mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi, perumusan kebijakan,
dan pelaksanaan dukungan di bidang kesekretariatan Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang
II.

Pasal 162
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 161, Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang II
menyelenggarakan fungsi:
- 53 -

a. penyiapan bahan koordinasi di bidang tata usaha,


administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang II;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang tata
usaha, administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang II;
c. pelaksanaan dukungan di bidang dukungan tata usaha,
administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Wakil Ketua Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang II;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Sekretariat Wakil
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Bidang II; dan
e. pelaksanaan tata usaha Bagian Sekretariat Wakil Ketua
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Bidang II.

Pasal 163
Bagian Sekretariat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang II terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan; dan
b. Subbagian Penyiapan Materi.

Pasal 164
(1) Subbagian Tata Usaha dan Kerumahtanggaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, dan arsip
kegiatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia Bidang II.
(2) Subbagian Penyiapan Materi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan koordinasi, perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan tata kelola
dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-rapat,
- 54 -

penyiapan catatan rapat dan laporan singkat, penyiapan


rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi naskah
pidato, dan sambutan Wakil Ketua Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia Bidang II.

Pasal 165
Bagian Tata Usaha Pimpinan Sekretariat Jenderal
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
kesekretariatan Pimpinan Sekretariat Jenderal.

Pasal 166
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 165, Bagian Tata Usaha Pimpinan Sekretariat Jenderal
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang dukungan tata
usaha, administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Sekretaris Jenderal, Deputi
Bidang Administrasi, dan Deputi Bidang Persidangan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, arsip, serta
pengaturan tata kelola dan dokumentasi
pertemuan/kegiatan/rapat-rapat, penyiapan catatan
rapat dan laporan singkat, penyiapan rapat koordinasi,
penyiapan bahan/materi naskah pidato, sambutan
Sekretaris Jenderal, Deputi Bidang Administrasi, dan
Deputi Bidang Persidangan;
c. pelaksanaan dukungan di bidang dukungan tata usaha,
administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, sambutan Sekretaris Jenderal, Deputi
Bidang Administrasi, dan Deputi Bidang Persidangan;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bagian Tata Usaha
Pimpinan Sekretariat Jenderal;
e. pelaksanaan urusan tata usaha kerumahtanggaan Biro
Sekretariat Pimpinan; dan
f. pelaksanaan tata usaha Bagian Tata Usaha Pimpinan
Sekretariat Jenderal.
- 55 -

Pasal 167
Bagian Tata Usaha Pimpinan Sekretariat Jenderal terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal;
b. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Administrasi; dan
c. Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Persidangan.

Pasal 168
(1) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan tata
usaha, administrasi dan pengelolaan kerumahtanggaan,
pengelolaan anggaran, arsip, serta pengaturan tata
kelola dan dokumentasi pertemuan/kegiatan/rapat-
rapat, penyiapan catatan rapat dan laporan singkat,
penyiapan rapat koordinasi, penyiapan bahan/materi
naskah pidato, dan sambutan Sekretaris Jenderal, serta
pelaksanaan kegiatan tata usaha Biro Sekretariat
Pimpinan dan tata usaha Bagian Tata Usaha Pimpinan
Sekretariat Jenderal.
(2) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Administrasi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, arsip, serta
pengaturan tata kelola dan dokumentasi
pertemuan/kegiatan/rapat-rapat, penyiapan catatan
rapat dan laporan singkat, penyiapan rapat koordinasi,
penyiapan bahan/materi naskah pidato, dan sambutan
Deputi Bidang Administrasi.
(3) Subbagian Tata Usaha Deputi Bidang Persidangan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan tata usaha, administrasi dan pengelolaan
kerumahtanggaan, pengelolaan anggaran, arsip, serta
pengaturan tata kelola dan dokumentasi
pertemuan/kegiatan/rapat-rapat, penyiapan catatan
rapat dan laporan singkat, penyiapan rapat koordinasi,
penyiapan bahan/materi naskah pidato, dan sambutan
Deputi Bidang Persidangan.

Bagian Keenam
Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan Hukum

Pasal 169
Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang perancangan undang-
undang, pelaksanaan pemantauan atas pelaksanaan undang-
- 56 -

undang, pengkajian kebijakan dan hukum serta


pengembangan jaringan dokumentasi dan informasi hukum
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Pasal 170
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 169, Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan Hukum
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang perancangan dan kajian
kebijakan hukum;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang perancangan
dan kajian kebijakan hukum;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perancangan dan
kajian kebijakan hukum;
d. koordinasi penyusunan laporan tahunan Sekretariat
Jenderal dan Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Pusat Perancangan dan
Kajian Kebijakan Hukum; dan
f. pelaksanaan tata usaha Pusat Perancangan dan Kajian
Kebijakan Hukum.

Pasal 171
Pusat Perancangan dan Kajian Kebijakan Hukum, terdiri
atas:
a. Bidang Perancangan dan Pemantauan Peraturan
Perundang-Undangan;
b. Bidang Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum
Pusat dan Daerah;
c. Subbagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 172
Bidang Perancangan dan Pemantauan Peraturan Perundang-
Undangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang perancangan undang-undang dari
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta
melaksanakan pengkajian, analisa, klarifikasi, pemantauan,
dan evaluasi hukum dan peraturan perundang-undangan.
- 57 -

Pasal 173
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 172, Bidang Perancangan dan Pemantauan Peraturan
Perundang-Undangan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang perancangan dan
pemantauan peraturan perundang-undangan serta
perencanaan legislasi nasional dan rancangan undang-
undang dari Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
perancangan dan pemantauan peraturan perundang-
undangan serta perencanaan legislasi nasional dan
rancangan undang-undang dari Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia;
c. pelaksanaan dukungan di bidang perancangan dan
pemantauan peraturan perundang-undangan serta
perencanaan legislasi nasional dan rancangan undang-
undang dari Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia;
d. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan naskah
akademik dan perancangan undang-undang,
pandangan/pertimbangan/tanggapan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, serta advokasi
dan evaluasi hukum; dan
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bidang Perancangan dan
Pemantauan Peraturan Perundang-Undangan.

Pasal 174
Bidang Dokumentasi dan Jaringan Informasi Hukum Pusat
dan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
koordinasi, perumusan kebijakan, dan pelaksanaan
dukungan di bidang dokumentasi dan jaringan informasi
hukum pusat dan daerah serta penyusunan produk hukum
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Pasal 175
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 174, Bidang Dokumentasi dan Jaringan Informasi
Hukum Pusat dan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyusunan,
pengundangan dan dokumentasi produk hukum Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, penyebarluasan
dan penemuan informasi hukum, alih media dokumen
hukum, dan pengelolaan jaringan dokumentasi
informasi hukum serta fasilitasi penguatan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum pusat-daerah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyusunan, pengundangan dan dokumentasi produk
- 58 -

hukum Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,


penyebarluasan dan penemuan informasi hukum, alih
media dokumen hukum, dan pengelolaan jaringan
dokumentasi informasi hukum serta fasilitasi penguatan
jaringan dokumentasi dan informasi hukum pusat-
daerah;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyusunan,
pengundangan dan dokumentasi produk hukum Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia, penyebarluasan
dan penemuan informasi hukum, alih media dokumen
hukum, dan pengelolaan jaringan dokumentasi
informasi hukum serta fasilitasi penguatan jaringan
dokumentasi dan informasi hukum pusat-daerah;
d. pelaksanaan dukungan penyusunan laporan tahunan
pelaksanaan tugas Sekretariat Jenderal dan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia; dan
e. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bidang Dokumentasi dan
Jaringan Informasi Hukum Pusat dan Daerah.

Pasal 176
Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan
urusan keuangan, persuratan, arsip dan dokumentasi, serta
evaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan Pusat Kajian
Perancangan dan Kebijakan Hukum.

Bagian Ketujuh
Pusat Kajian Daerah dan Anggaran

Pasal 177
Pusat Kajian Daerah dan Anggaran mempunyai tugas
menyelenggarakan koordinasi, perumusan kebijakan, dan
pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan perumusan
kebijakan, dan pelaksanaan dukungan penelitian,
pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah, serta anggaran
kepada Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Pasal 178
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 177, Pusat Kajian Daerah dan Anggaran
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan koordinasi di bidang penelitian, pengolahan
aspirasi masyarakat dan daerah, serta anggaran;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penelitian,
pengolahan aspirasi masyarakat dan daerah, serta
anggaran;
- 59 -

c. pelaksanaan dukungan di bidang penelitian, pengolahan


aspirasi masyarakat dan daerah, serta anggaran;
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Pusat Kajian Daerah dan
Anggaran; dan
e. pelaksanaan tata usaha Pusat Kajian Daerah dan
Anggaran.

Pasal 179
Pusat Kajian Daerah dan Anggaran, terdiri atas:
a. Bidang Diseminasi Aspirasi Masyarakat dan Daerah;
b. Bidang Pengkajian dan Informasi Anggaran Pusat dan
Daerah;
c. Subbagian Tata Usaha; dan
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 180
Bidang Diseminasi Aspirasi Masyarakat dan Daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
penyelenggaraan, pengolahan, publikasi dan kompilasi, serta
pengelolaan dokumentasi aspirasi masyarakat dan daerah.

Pasal 181
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalan
Pasal 180, Bidang Diseminasi Aspirasi Masyarakat dan
Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penyiapan bahan
kegiatan Anggota di Daerah, penelitian, pengolahan,
publikasi dan kompilasi, serta dokumentasi aspirasi
masyarakat dan daerah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penyiapan bahan kegiatan Anggota di Daerah, penelitian,
pengolahan, publikasi dan kompilasi, serta dokumentasi
aspirasi masyarakat dan daerah;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penyiapan bahan
kegiatan Anggota di Daerah, penelitian, pengolahan,
publikasi dan kompilasi, serta dokumentasi aspirasi
masyarakat dan daerah; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bidang Diseminasi
Aspirasi Masyarakat dan Daerah.
- 60 -

Pasal 182
Bidang Pengkajian dan Informasi Anggaran Pusat dan Daerah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,
perumusan kebijakan, dan pelaksanaan dukungan di bidang
kajian informasi anggaran pusat dan daerah, penyusunan
data dan informasi, serta penyiapan bahan perumusan yang
berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi daerah.

Pasal 183
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 182, Bidang Pengkajian dan Informasi Anggaran Pusat
dan Daerah menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi di bidang penelitian,
pengkajian, pengembangan konsepsi, penyusunan data
dan informasi anggaran, hubungan pusat dan daerah,
pembangunan daerah, sumber daya alam, dan potensi
daerah;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang
penelitian, pengkajian, pengembangan konsepsi,
penyusunan data dan informasi anggaran, hubungan
pusat dan daerah, pembangunan daerah, sumber daya
alam, dan potensi daerah;
c. pelaksanaan dukungan di bidang penelitian, pengkajian,
pengembangan konsepsi, penyusunan data dan
informasi anggaran, hubungan pusat dan daerah,
pembangunan daerah, sumber daya alam, dan potensi
daerah; dan
d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi di lingkungan Bidang Pengkajian dan
Informasi Anggaran Pusat dan Daerah.

Pasal 184
Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan
urusan keuangan, persuratan, arsip dan dokumentasi, serta
evaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan Pusat Kajian
Daerah dan Anggaran.

Bagian Kedelapan
Inspektorat

Pasal 185
(1) Inspektorat merupakan unsur pengawasan intern yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Jenderal.
(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur.
- 61 -

Pasal 186
Inspektorat Sekretariat Jenderal mempunyai tugas
menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Sekretariat Jenderal.

Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 186, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern;
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lainya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Sekretaris Jenderal;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan
Sekretariat Jenderal; dan
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat.

Pasal 188
Inspektorat, terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha; dan
b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 189
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana, program dan anggaran, pengelolaan
urusan keuangan, persuratan, arsip dan dokumentasi, serta
evaluasi dan pelaporan kegiatan di lingkungan Inspektorat.

BAB IV
SEKRETARIAT KANTOR
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
DI IBU KOTA PROVINSI

Pasal 190
(1) Untuk pelaksanaan dukungan administratif dan
keahlian kepada Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia di daerah pemilihan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 huruf e, dibentuk Sekretariat Kantor
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia di ibu
kota provinsi.
(2) Sekretariat Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia di ibu kota provinsi berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Sekretaris Jenderal.
- 62 -

(3) Sekretariat Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik


Indonesia di ibu kota provinsi dipimpin oleh kepala
Sekretariat Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia.

BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 191
Pada masing-masing unit kerja dilingkungan Sekretariat
Jenderal dapat dibentuk sejumlah kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan kebutuhan dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 192
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-
masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Pasal 193
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah
tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahlian.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dan
beban kerja.

BAB VI
TATA KERJA

Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Sekretariat Jenderal
harus menyusun peta proses bisnis yang menggambarkan
tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit kerja
organisasi di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 195
Sekretaris Jenderal menyampaikan laporan kepada Pimpinan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia mengenai hasil
pelaksanaan tugas secara berkala atau sewaktu-waktu sesuai
kebutuhan.
- 63 -

Pasal 196
Sekretaris Jenderal harus menyusun analisis jabatan, peta
jabatan, analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap
seluruh jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Pasal 197
Setiap unsur di lingkungan Sekretariat Jenderal dalam
melaksanakan tugasnya harus menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam lingkungan
Sekretariat Jenderal maupun dalam hubungan antar instansi
pemerintah baik pusat maupun daerah.

Pasal 198
Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem
pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-
masing untuk mewujudkan terlaksananya mekanisme
akuntabilitas publik melalui penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang terintegrasi.

Pasal 199
Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab
memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan memberikan
pengarahan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 200
Setiap pimpinan unit organisasi harus mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab pada atasan
masing-masing dan menyampaikan laporan kinerja secara
berkala tepat pada waktunya.

Pasal 201
Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi
harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit
organisasi di bawahnya.

BAB VII
ESELON, PENGANGKATAN, DAN PEMBERHENTIAN

Pasal 202
(1) Sekretaris Jenderal merupakan jabatan struktural eselon
I.a. atau Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
(2) Deputi merupakan jabatan struktural eselon I.b. atau
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya.
- 64 -

(3) Kepala Biro, Kepala Pusat, dan Inspektur merupakan


jabatan struktural eselon II.a. atau Jabatan Pimpinan
Tinggi Pratama.
(4) Kepala Bagian, Kepala Bidang, dan Kepala Sekretariat
Kantor Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
merupakan jabatan struktural eselon III.a. atau Jabatan
Administrator.
(5) Kepala Subbagian dan Subbidang merupakan jabatan
struktural eselon IV.a. atau jabatan Pengawas.

Pasal 203
(1) Sekretaris Jenderal diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden atas usul Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia.
(2) Deputi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pejabat struktural eselon II ke bawah dan pejabat
fungsional di lingkungan Sekretariat Jenderal diangkat
dan diberhentikan oleh Sekretaris Jenderal sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII
PENDANAAN

Pasal 204
Segala pendanaan yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas
Sekretariat Jenderal, dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 205
(1) Kepala Bagian Layanan Pengadaan melaksanakan fungsi
sebagai Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa.
(2) Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara teknis
operasional bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal melalui Deputi Administrasi dan secara
administratif bertanggung jawab kepada Kepala Biro
Umum.

Pasal 206
(1) Kepala Biro yang menangani fungsi komunikasi, karena
sifat, tugas, dan fungsinya menjadi Pejabat Pengelola
- 65 -

Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disingkat


PPID di lingkungan Sekretariat Jenderal.
(2) Ketentuan mengenai tugas dan tanggung jawab PPID
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 207
Bagan organisasi Sekretariat Jenderal tercantum dalam
lampiran Peraturan Sekretaris Jenderal ini, yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan.

Pasal 208
Perubahan atas organisasi dan tata kerja menurut peraturan
Sekretaris Jenderal ini, ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal
setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari
menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.

Pasal 209
Pengaturan analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban
kerja, dan uraian tugas terhadap seluruh jabatan di
lingkungan Sekretariat Jenderal diatur dalam Peraturan
Sekretaris Jenderal tersendiri.

BAB X
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 210
Pada saat Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku,
seluruh jabatan dan pejabat di lingkungan Sekretariat
Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
berdasarkan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sebagaimana
diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012
tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai dengan
diangkatnya pejabat baru berdasarkan Peraturan Sekretaris
Jenderal ini.

Pasal 211
Pada saat Peraturan Sekretaris Jenderal ini mulai berlaku,
seluruh peraturan atau keputusan berdasarkan Peraturan
Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
- 66 -

Anda mungkin juga menyukai