Anda di halaman 1dari 233

BUPATI ENDE

PERATURAN BUPATI ENDE


NOMOR 35 TAHUN 2016

TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN ENDE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ENDE,

Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 8 Peraturan Daerah Kabupaten Ende


Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kabupaten Ende, maka perlu penjabaran lebih lanjut mengenai
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Daerah Kabupaten Ende agar lebih efektif dan efisien dalam
pelaksanaan tugas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud padahuruf a,
perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Ende.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-


Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

1
4. Peraturan Daerah Kabupaten Ende Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ende
(Lembaran Daerah Kabupaten Ende Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Ende Nomor 11).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS


DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN ENDE.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Ende.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Ende.
3. Bupati adalah Bupati Ende.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Ende.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Ende.
6. Perangkat Daerah adalah Unsur Pembantu Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
7. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Ende.
8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Daerah Kabupaten Ende.
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah unsur Pelaksana Teknis
Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang
tertentu.
10. Kelompok Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu
satuan organisasi Negara.
11. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satu satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau
ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan
dengan angka kredit.
12. Kelompok Jabatan Fungsional Umum adalahkedudukan yang menunjukan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang
dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu serta
bersifat mandiri

2
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 2

(1) Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
(2) Dinas Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 3
(1) Susunan Organisasi Dinas Daerah Tipe A dengan 6 (enam) Bidang terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian;
c. Bidang, terdiri dari 6 (enam) Bidang;
d. Setiap Bidang terdiri dari 3 (tiga) Seksi;
(2) Susunan Organisasi Dinas Daerah Tipe A dengan 5 (lima) Bidang terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian;
c. Bidang, terdiri dari 5 (lima) Bidang;
d. Setiap Bidang terdiri dari 3 (tiga) Seksi;
(3) Susunan Organisasi Dinas Daerah Tipe A dengan 4 (empat) Bidang terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian;
c. Bidang, terdiri dari 4 (empat ) Bidang;
d. Setiap Bidang terdiri dari 3 (tiga)Seksi;
(4) Susunan Organisasi Dinas Daerah Tipe B terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian;
c. Bidang, terdiri dari 3 (tiga ) Bidang;
d. Setiap Bidang terdiri dari 3 (tiga) Seksi;
(5) Susunan Organisasi Dinas Daerah Tipe C terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Sub Bagian;
c. Bidang, terdiri dari 2 (dua ) Bidang;
d. Setiap Bidang terdiri dari 3 (tiga ) Seksi.

3
Paragraf 2
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Pasal 4

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri dari :


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan BMD;
3. Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
c. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal,terdiri dari :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter;
d. Bidang Pembinaan Sekolah Dasar terdiri dari :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter;
e. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, terdiri dari :
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana;
3. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter;
f. Bidang Pembinaan Ketenagaan,terdiri dari :
1. Seksi PTK PAUD dan Pendidikan Non Formal;
2. Seksi PTK DIKDAS;
3. Seksi Tenaga Kebudayaan;
g. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :
1. Seksi Pelestarian Budaya dan Permuseuman;
2. Seksi Sejarah dan Tradisi;
3. Seksi Kesenian;
h. UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan ;
i. Satuan Pendidikan Formal dan Satuan Pendidikan Non Formal;
j. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

4
Paragraf 3
Dinas Kepemudaan dan Olahraga

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga terdiri dari :


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Kepemudaan terdiri dari :
1. Seksi Lembaga dan Produktivitas kepemudaan;
2. Seksi Prasarana dan Pemberdayaan kepemudaan;
3. Seksi Peningkatan wawasan, kreatifitas, Pengembangan Organisasi dan sumber daya
Pemuda
d. Bidang Keolahragaan terdiri dari :
1. Seksi Olahraga dan kelembagaan;
2. Seksi Pengkaderan dan prestasi Olahraga;
3. Seksi Pembinaan Organisasi, Pendidikan dan Pengembangan Olahraga
(2) Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.

Paragraf 4
Dinas Kesehatan

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:


a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari :
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga;
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari :
1. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan;
3. Seksi Peningkatan Mutu dan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
5
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
1. Seksi Kefarmasian;
2. Seksi Sarana Prasarana Kesehatan;
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan, terdiri dari :
1. UPT Data dan Sistem Informasi Kesehatan;
2. UPT Instalasi Farmasi;
3. UPT Laboratorium Kesehatan Lingkungan;
4. UPT Dinas Kesehatan Kecamatan, terdiri dari :
4.1. Puskesmas Kota Ende;
4.2. Puskesmas Kotaratu;
4.3. Puskesmas Rukun Lima;
4.4. Puskesmas Rewarangga;
4.5. Puskesmas Onekore;
4.6. Puskesmas Ngalupolo;
4.7. Puskesmas Ndetundora;
4.8. Puskesmas Riaraja;
4.9. Puskesmas Nangapanda;
4.10. Puskesmas Detusoko;
4.11. Puskesmas Saga;
4.12. Puskesmas Welamosa;
4.13. Puskesmas Maukaro;
4.14. Puskesmas Maurole;
4.15. Puskesmas Moni;
4.16. Puskesmas Wolowaru;
4.17. Puskesmas Wolojita;
4.18. Puskesmas Roga;
4.19. Puskesmas Maubasa;
4.20. Puskesmas Watuneso;
4.21. Puskesmas Kotabaru;
4.22. Puskesmas Watunggere;
4.23. Puskesmas Ahmad Yani;
4.24. Puskesmas Peibenga;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran III Peraturan Bupati ini.

6
Paragraf 5
Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang

Pasal 7
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan;
c. Kepala Bidang Survey, Pengendalian dan Bina Program terdiri dari :
1. Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Kebinamargaan;
2. Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Pengairan dan Air Bersih;
3. Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Penataan Bangunan dan
Lingkungan dan Penataan Ruang;
d. Kepala Bidang Bina Marga terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan;
2. Seksi Pelaksanaan Jalan dan Jembatan;
3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
e. Kepala Bidang Pengairan terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Teknik Pengujian Pengairan dan Evaluasi;
2. Seksi Pembangunan Pengairan;
3. Seksi Penyuluhan, Operasi dan Pemeliharaan;
e. Kepala Bidang Air Bersih terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Air Bersih;
2. Seksi Pembangunan Air Bersih;
3. Seksi Pemeliharaan Air Bersih;
f. Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Penataan Bangunan dan Lingkungan;
2. Seksi Penataan Bangunan dan Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Bangunan dan Lingkungan;
g. Kepala Bidang Penataan Ruang terdiri dari :
1. Seksi Survey dan Pemetaan;
2. Seksi Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan;
3. Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang;
h. UPT Peralatan;
i. KTU UPT Peralatan;
j. UPTD Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Kecamatan;
k. KTU UPTD Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang di Kecamatan;
l. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Bupati ini.

7
Paragraf 6
Dinas Perumahan Rakyat
Kawasan Permukiman dan Pertanahan

Pasal 8
(1) Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Kepala Bidang Perumahan terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan dan Evaluasi Perumahan;
2. Seksi Pembangunan Perumahan;
3. Seksi Pengembangan Perumahan;
d. Kepala Bidang Kawasan Pemukiman terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Kawasan Pemukiman;
2. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman;
3. Seksi Pengembangan Kawasan Pemukiman;
e. Kepala Bidang Pertanahan terdiri dari :
1. Seksi Permasalahan Tanah;
2. Seksi Inventarisasi Tanah;
3. Seksi Pengadaan Tanah.
f. UPT Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;
g. KTU UPT Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V Peraturan Bupati ini.

Paragraf 7
Satuan Polisi Pamong Praja

Pasal 9
(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong terdiri dari :
a. Kepala Satuan
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah terdiri dari :
1. Seksi Pemeriksaan Pelanggaran Produk Hukum Daerah;
2. Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Pelanggaran Produk Hukum Daerah;
3. Seksi Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan;

8
d. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Operasi ;
2. Seksi Pengendalian;
3. Seksi Kerjasama;
e. Bidang Pengembangan Kapasitas dan Sumber Daya Aparatur terdiri dari :
1. Seksi Pelatihan Dasar;
2. Seksi Teknis Fungsional;
3. Seksi Sumber Daya Aparatur Satuan Pol. PP;
f. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan Masyarakat;
2. Seksi Bina Potensi Masyarakat;
3. Seksi Pencegahan, Mitigasi dan Pengerahan Sumber Daya;
g. Bidang Pemadam Kebakaran terdiri dari :
1. Seksi Pencegahan Kebakaran;
2. Seksi Pemadam Kebakaran;
3. Seksi Rehabilitasi
h. Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan;
i. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Bupati ini.

Paragraf 8
Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri
dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pelayanan Pemberdayaan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Ketahanan Sosial Dan Pelestarian Sosial;
2. Seksi Pemberdayaan Keluarga Fakir Miskin dan Komunitas Adat Terpencil;
3. Seksi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial;
d. Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia;
2. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat;
3. Seksi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Narkotika, Alkohol, Psikotropika
dan Zat Adiktif Lainnya(NAPZA)

9
e. Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial terdiri dari :
1. Seksi Bantuan Sosial Penanganan Bencana;
2. Seksi Bantuan Sosial Pekerja Migran dan Orang Terlantar;
3. Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Sosial;
f. Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Anak terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan Hak Perempuan;
2. Seksi Perlindungan Hak Anak;
3. Seksi Perlindungan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak;
g. Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga terdiri dari :
1. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang
Ekonomi;
2. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang
Sosial, Politik dan Hukum;
3. Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender Pemberdayaan Perempuan Bidang
Kualitas Keluarga;
h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Bupati ini.

Paragraf 9
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja

Pasal 11
(1) Susunan Organisasi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Informasi Pasar Kerja;
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;
3. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
d. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja terdiri dari :
1. Seksi Organisasi, Syarat Kerja dan Norma Ketegakerjaan;
2. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan
Kerja;
3. Seksi Pengupahan, Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja;
e. Bidang Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan Kawasan Transmigrasi;
2. Seksi Penyiapan Kawasan Transmigrasi;
3. Seksi Pengerahan dan Penempatan Transmigrasi;

10
f. Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi terdiri dari :
1. Seksi Penguatan Kelembagaan;
2. Seksi Peningkatan Sosial Ekonomi;
3. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana;
g. Bidang Perencanaan terdiri dari:
1. Seksi Perencaaan Pembangunan Kawasan Trasmigrasi;
2. Seksi Perencanaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;
3. Seksi Perencanaan Ketenagakerjaan;
h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
i. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Susunan Organisasi Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Bupati ini.

Paragraf 10
Dinas Ketahanan Pangan

Pasal 12
(1) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan terdiri dari :
1. Seksi Ketersediaan Pangan;
2. Seksi Sumberdaya Pangan;
3. Seksi Kerawanan Pangan;
d. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan terdiri dari :
1. Seksi Distribusi Pangan;
2. Seksi Harga Pangan;
3. Seksi Cadangan Pangan;
e. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan terdiri dari :
1. Seksi Konsumsi Pangan;
2. Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan ;
3. Seksi Promosi Pengembangan Pangan Lokal;
f. Bidang Keamanan Pangan, membawahi 3 Kepala seksi yaitu :
1. Kepala Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan
2. Kepala Seksi Pengawasan Keamanan Pangan
3. Kepala Seksi kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Susunan Organisasi Dinas Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran IX Peraturan Bupati ini.

11
Paragraf 11
Dinas Lingkungan Hidup

Pasal 13
(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Tata Lingkungan terdiri dari :
1. Seksi Inventarisasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
2. Seksi Kajian Dampak Lingkungan;
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan;
d. Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) terdiri dari :
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah;
3. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3);
e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup terdiri dari :
1. Seksi Pemantauan Lingkungan;
2. Seksi Pencemaran Lingkungan;
3. Seksi Kerusakan Lingkungan;
f. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan terdiri dari :
1. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
2. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan;
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup;
g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Laboratorium Lingkungan;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas Persampahan;
i. Kelompok Jabatan Fungsional;
(2) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran X Peraturan Bupati ini.

Paragraf 12
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pasal 14
(1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

12
c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri dari :
1. Seksi Identitas Penduduk;
2. Seksi Pindah Datang Penduduk;
3. Seksi Pendataan Penduduk;
d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Kelahiran;
2. Seksi Perkawinan dan Perceraian;
3. Seksi Perubahan Status Anak, Kewarganegaraan dan Kematian;
e. Bidang Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan terdiri dari :
1. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan;
2. Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan;
3. Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi;
f. Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan terdiri dari :
1. Seksi Kerjasama;
2. Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan
3. Seksi Inovasi Pelayanan;
g. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Bupati ini.

Paragraf 13
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pasal 15
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pelayanan Sosial Dasar dan Pemberdayaan Budaya Gotong Royong Masyarakat
terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Sosial Dasar dan Pemberdayaan Budaya Gotong Royong Masyarakat;
2. Seksi Pelayanan Dasar dan Pengembangan Akses Informasi Masyarakat;
3. Seksi Perlindungan sosial dan Kesejahteraan Masyarakat;
d. Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Ekonomi Masyarakat;
2. Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha Ekonomi Perdesaan;
3. Seksi Fasilitasi Pemasaran Usaha Produksi Perdesaan;
e. Bidang Pengembangan Potensi Desa dan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna terdiri
dari:

13
1. Seksi Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna;
2. Seksi Fasilitasi Sumber Daya Alam;
3. Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Perdesaan;
f. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Kapasitas dan Ketahanan Masyarakat;
2. Seksi Perencanaan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa;
3. Seksi Advokasi Peraturan Desa, Kerja Sama dan Kemitraan Masyarakat Desa;
g. Bidang Pemerintahan Desa, terdiri dari :
1. Seksi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa;
2. Seksi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa, Badan Permusyawaratan Desa,
Kelembagaan dan Kerja Sama Desa;
3. Seksi Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa;
h. Kelompok Jabatan Fungsional;
i. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Susunan Organisasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Bupati ini.

Paragraf 14
Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana

Pasal 16
(1) Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pengendalian Penduduk terdiri atas :
1. Seksi Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk;
2. Seksi Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk;
3. Seksi Data dan Informasi;
d. Bidang Keluarga Berencana terdiri dari :
1. Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi (Alkon)
2. Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana (KB);
3. Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan Berkeluarga Berencana;
e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga terdiri dari :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
2. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lanjut Usia;
3. Seksi Bina Ketahanan Remaja;
f. Bidang Penyuluhan dan Penggerakan terdiri atas :
1. Seksi Penyuluhan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi(KIE);

14
2. Seksi Advokasi dan Penggerakkan;
3. Seksi Pendayagunaan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)/ Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB) dan IMP;
g. UPTD terdiri atas :
1. Sekretariat;
2. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh KB dan Petugas Lapangan KB.
(2) Susunan Organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan Bupati ini.

Paragraf 15
Dinas Perhubungan

Pasal 17
(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Penataan Sistem Perhubungan terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Sistem Perhubungan;
2. Seksi Pengendalian Perijinan dan Evaluasi Bidang Perhubungan;
3. Seksi Penelitian Dan Pengembangan Bidang Perhubungan;
d. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari :
1. Seksi Pengujian Kendaraan Dan Keselamatan;
2. Seksi Lalu Lintas, Angkutan Jalan Dan Penyeberangan;
3. Seksi Pra Sarana Perhubungan Darat Dan Parkir;
e. Bidang Perhubungan Laut terdiri dari :
1. Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut;
2. Seksi Keselamatan Dan Teknik Sarana;
3. Seksi Pelabuhan;
f. Kepala Bidang Perhubungan Udara terdiri dari :
1. Seksi Kebandarudaraan;
2. Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan;
3. Seksi Angkutan Udara;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran XIV Peraturan Bupati ini.

15
Paragraf 16
Dinas Komunikasi dan Informatika

Pasal 18
(1) Susunan Organisasi DinasKomunikasi dan Informatika terdiri dari:
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari:
1. Sub Bagian Keuangan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Electronic-Government (E-Government), terdiri dari:
1. Seksi Infrastruktur;
2. Seksi Aplikasi Informatika;
3. Seksi Tata Kelola;
d. Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, terdiri dari:
1. Seksi Komunikasi Publik;
2. Seksi Informasi Publik;
3. Seksi Sarana Media Publik;
e. Bidang Persandian dan Statistik, terdiri dari:
1. Seksi Pembinaan dan Tata Kelola Persandian;
2. Seksi Operasional dan Pengamanan Persandian;
3. Seksi Statistik;
f. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas.
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran XV Peraturan Bupati ini.

Paragraf 17
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Pasal 19
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat,terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Perizinan dan Kelembagaan terdiri dari:
1. Seksi Perizinan;
2. Seksi Kelembagaan;
3. Seksi Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data Koperasi;

16
d. Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan terdiri dari :
1. Seksi Penilaian Kesehatan Koperasi;
2. Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi;
3. Seksi Penerapan Peraturan dan Sanksi;
e. Bidang Pemberdayaan Koperasi terdiri dari :
1. Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi;
2. Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perindungan Koperasi;
3. Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi;
f. Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro terdiri dari :
1. Seksi Fasilitasi Usaha Mikro;
2. Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro;
3. Seksi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan;
(2) Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVI Peraturan Bupati ini.

Paragraf 18
Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

‘Pasal 20
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal
2. Seksi Deregulasi Penanaman Modal
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
d. Bidang Promosi Penanaman Modal terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal
2. Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal
3. Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal
e. Bidang Pelayanan Terpadu terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Perijinan
2. Seksi Analisis Perijinan
3. Seksi Pengaduan dan Pelayanan Informasi
f. Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal terdiri dari :
1. Seksi Pemantauan Penanaman Modal
2. Seksi Pembinaan Penanaman Modal
3. Seksi Pengawasan Penanaman Modal
g. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVII Peraturan Bupati ini.
17
Paragraf 19
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Pasal 21
(1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaandan Kearsipan terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan terdiri
dari :
1. Seksi Deposit dan Akuisisi;
2. Seksi Pengolahan Bahan Perpustakaan dan Alih Media;
3. Seksi Konservasi dan Penjilidan;
d. Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan terdiri dari :
1. Seksi Layanan Perpustakaan;
2. Seksi Otomasi Perpustakaan;
3. Seksi Kerja sama Perpustakaan;
e. Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Perpustakaan;
2. Seksi Pengembangan Kegemaran Membaca;
3. Seksi Pembinaan Tenaga Perpustakaan;
f. Bidang Pembinaan Kearsipan, Layanan, Pemanfaatan dan Jasa Kearsipan terdiri dari :
1. Seksi Pembinaan Perangkat Daerah,Perusahaan, Organisasi Masyarakat/Organisasi
Politik, Masyarakat dan Lembaga Pendidikan;
2. Seksi Layanan Informasi dan Jasa Kearsipan;
3. Seksi Pemanfaatan Arsip Statis;
g. Bidang Pengelolaan Arsip Dinamis dan Arsip Statis terdiri dari :
1. Seksi Pengelolaan Arsip Inaktif, Arsip Vital dan Arsip Asset Nasional;
2. Seksi Alih Media, Reproduksi dan Preservasi Kearsipan;
3. Seksi Pengelolaan Arsip Statis dan Akuisisi Arsip;
h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVIII Peraturan Bupati ini.

18
Paragraf 20
Dinas Perikanan

Pasal 22
(1) Susunan Organisasi Dinas Perikanan terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Pengembangan Perikanan Tangkap terdiri dari :
1. Seksi Peningkatan Kapasitas SDM Nelayan Kecil;
2. Seksi Pengembangan Teknologi Perikanan Tangkap;
3. Seksi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Nelayan Kecil;
d. Bidang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan terdiri dari :
1. Seksi Pelayanan Perijinan dan Pengembangan Usaha Perikanan;
2. Seksi Pembinaan Mutu Hasil Perikanan;
3. Seksi Penyelenggaraan dan Pengelolaan PPI;
e. Bidang Pengembangan Perikanan Budidaya terdiri dari :
1. Seksi Kerja Sama Pembangunan Kawasan Budidaya Perikanan;
2. Seksi Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan;
3. Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Perbenihan;
f. Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil Perikanan terdiri dari :
1. Seksi Peningkatan Kapasitas SDM Pembudidaya Kecil;
2. Seksi Pengelolaan Kemitraan Usaha dan Informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) Usaha Budidaya;
3. Seksi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Pembudidaya Kecil;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran XIX Peraturan Bupati ini.

Paragraf 21
Dinas Pariwisata

Pasal 23
(1) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;

19
c. Bidang Destinasi terdiri dari:
1. Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata;
2. Seksi Rekreasi dan Aneka Hiburan;
3. Seksi Pengembangan Kawasan Wisata Khusus (Desa Wisata);
d. Bidang Promosi dan Pemasaran terdiri dari :
1. Seksi Promosi;
2. Seksi Pelayanan Informasi;
3. Seksi Pengembangan Citra Pariwisata;
e. Bidang Industri Pariwisata terdiri dari :
1. Seksi Akomodasi;
2. Seksi Restoran dan Rumah Makan;
3. Seksi Usaha Perjalanan Wisata;
f. Bidang Kelembagaan terdiri dari :
1. Seksi Penyuluhan;
2. Seksi Pengembangan Kemitraan/Kelembagaan;
3. Seksi Pelatihan dan Ketrampilan;
(2) Susunan Organisasi Dinas Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran XX Peraturan Bupati ini.

Paragraf 22
Dinas Pertanian

Pasal 24
(1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Tanaman Pangan terdiri dari :
1. Seksi Serealia;
2. Seksi Aneka Kacang dan Umbi ;
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan;
d. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari :
1. Seksi Perbibitan, Pakan dan Produksi Ternak;
2. Seksi Kesehatan Hewan;
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan;
e. Bidang Hortikultura terdiri dari :
1. Seksi Buah dan Florikultura;
2. Seksi Sayuran dan Tanaman Obat;
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura;
f. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian terdiri dari :
1. Seksi Perluasan Areal, Irigasi dan Perlindungan Lahan;

20
2. Seksi Alat dan Mesin Pertanian;
3. Seksi Perlindungan Tanaman, Pupuk dan Pestisida;
g. Bidang Perkebunan terdiri dari :
1. Seksi Tanaman Semusim dan Rempah;
2. Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar;
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan;
h. Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian terdiri dari :
1. Seksi Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan;
2. Seksi Penyelengaraan Penyuluhan;
3. Seksi Program dan Evaluasi Penyuluhan;
i. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
j. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Susunan Organisasi Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran XXI Peraturan Bupati ini.

Paragraf 23
Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Pasal 25
(1) Susunan Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;
c. Bidang Perdagangan terdiri dari :
1. Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri;
2. Seksi Kerja Sama, Promosi dan Pemasaran;
3. Seksi Pengawasan Perusahaan.
d. Bidang Pengelolaan Sarana Perdagangan terdiri dari :
1. Seksi Pengembangan Sarana Perdagangan;
2. Seksi Penataan, Penertiban dan Retribusi Pasar;
3. Seksi Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.
e. Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga terdiri dari :
1. Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen;
2. Seksi Standarisasi dan Tertib Niaga;
3. Seksi Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa.
f. Bidang Industri Kecil dan Menengah serta Sumber Daya Mineral terdiridari :
1. Seksi Industri Pangan, Industri Barang Dari Kayu dan Furniture;
2. Seksi Industri Kimia, Logam, Mesin, Elektronika, dan Sumber Daya Mineral;
3. Seksi Industri Sandang dan Kerajinan;
g. Bidang Ketahanan, Pengembangan Akses dan Perwilayahan Industri terdiri dari :
1. Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri;

21
2. Seksi Pengembangan Perwilayahan Industri;
3. Seksi Ketahanan dan Akses Pasar Industri.
h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas;
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran XXII Peraturan Bupati ini.

BAB III
TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 26
Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan kegiatan
penyelenggaraan pemerintah bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 27
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
c. pengkoordinasianpelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang Pendidikan dan Kebudayaan;
d. pengkoordinasian pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 28
Sekretaris mempunyai tugas:
Melaksanakan pelayanan teknis dan administratif serta koordnasi pelaksanaan tugas di
lingkungan dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Pasal 29
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Sekretaris mempunyai fungsi:
a. koordinasi penyusunan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan anggaran di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan serta
tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan;

22
b. pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
c. koordinasi dan pelaksanaan kerja sama di bidang pendidikan anak usia dini,pendidikan
dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
d. koordinasi pengelolaan dan laporan keuangan di lingkungan dinas pendidikan dan
kebudayaan;
e. penyusunan bahan rancangan peraturan perundang-undangan dan fasilitasi bantuan
hukum di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan
kebudayaan;
f. pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana dinas pendidikan dan kebudayaan;
g. pengelolaan kepegawaian di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan;
h. penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan
kebudayaan yang meliputi usul kenaikan pangkat dan peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan serta pendataan pendidikan menengah dan pendidikan khusus,
fasilitasi pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan nonformal, fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesiswaan pendidikan menengah dan
pendidikan khusus, fasilitasi pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi
izin pendirian dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama, sekolah dasar
kerja sama, dan sekolah menengah pertama kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan
perfilman, fasilitasi pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
fasilitasi pengelolaan warisan budaya nasional dn dunia, dan tugas pembantuan lainnya;
i. koordinasi dan penyusunan bahan publikasi dan hubungan masyarakat di bidang
pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
j. koordinasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
k. pengelolaan barang milik daerah di lingkungan dinas pendidikan dan kebudayaan; dan
l. pelaksanaan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan di lingkungan dinas pendidikan
dan kebudayaan.

Pasal 30
(1) Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan BMD mempunyai tugas :
a. penyiapan penyusunan bahan perumusan kebijakan, rencana, program, kegiatan, dan
anggaran;
b. pengelolaan data dan informasi;
c. penyusunan bahan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah di bidang pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan kebudayaan;
d. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana, program, kegiatan, dan anggaran; dan
e. penyusunan laporan sekretariat dan dinas.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, organisasi, ketatalaksanaan, penyusunan
bahan rancangan peraturan perundang-undangan, fasilitasi bantuan hukum, pengelolaan
kepegawaian di bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
nonformal, dan kebudayaan; dan

23
b. koordinasi dan penyusunan bahan kerja sama, publikasi, dan hubungan masyarakat di
bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan nonformal, dan
kebudayaan.
(3) Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan mempunyai tugas :
Urusan usul kenaikan pangkat dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan serta pendataan pendidikan menengah dan pendidikan khusus, fasilitasi
pelaksanaan akreditasi pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
nonformal, fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesiswaan pendidikan menengah dan pendidikan
khusus, fasilitasi pengembangan karier pendidik, penyiapan bahan rekomendasi izin pendirian
dan penutupan satuan pendidikan anak usia dini kerja sama, sekolah dasar kerja sama, dan
sekolah menengah pertama kerja sama, fasilitasi urusan pembinaan perfilman, fasilitasi
pembinaan lembaga kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, fasilitasi pengelolaan
warisan budaya nasional dan dunia, dan tugas-tugas pembantuan lainnya.

Paragraf 3
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Nonformal

Pasal 31
Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal.

Pasal 32
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bidang Pembinaan Anak Usia
Dini dan Pendidikan Nonformal mempunyai fungsi :
a. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan
karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. Pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal;
c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan nonformal;
e. penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal;
f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini
dan pendidikan nonformal; dan
g. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal.

24
Pasal 33
(1) Seksi Kurikulum dan Penilaian mempuyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan
penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian pendidikan
nonformal;
c. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian pendidikan anak
usia dini dan pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
e. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian pendidikan anak usia dini dan pendidikan
nonformal.
(2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan dan
sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. penyusunan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
c. penyusunan bahan penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan
penutupan satuan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana
pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
e. pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal.
(3) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
b. penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
c. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat,
prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik pendidikan anak usia dini dan
pendidikan nonformal; dan
d. pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter
peserta didik pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal.

Paragraf 4
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar

Pasal 34
Bidang Pembinaan Sekolah Dasar mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah dasar

25
Pasal 35
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bidang Pembinaan Sekolah
Dasar mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan
pembangunan karakter sekolah dasar;
b. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar;
c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal sekolah dasar;
d. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah dasar;
e. penyusunan bahan pembinaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana
prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar;
f. penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah
kabupaten;
g. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan
dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar; dan
h. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter sekolah dasar.

Pasal 36
(1) Seksi Kurikulum dan Penilaian mempuyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan
penilaian sekolah dasar;
b. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian sekolah
dasar;
c. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian sekolah dasar;
d. penyusunan bahan pembinaan bahasa dan sastra daerah yang penuturnya dalam daerah
kabupaten;
e. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian
sekolah dasar; dan
f. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian sekolah dasar.
(2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan, sarana,
dan prasarana sekolah dasar;
b. penyusunan bahan pembinaan kelembagaan, sarana, dan prasarana sekolah dasar;
c. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan sekolah dasar;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan, sarana, dan prasarana
sekolah dasar; dan
e. pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana sekolah dasar.
(3) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar;
b. penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik sekolah dasar;
26
c. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat,
prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah dasar;
d. pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter
peserta didik sekolah dasar.

Paragraf 5
Bidang Sekolah Menengah Pertama

Pasal 37
Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan
bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan sekolah menengah pertama.

Pasal 38
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum
dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan
karakter;
b. pembinaan pelaksanaan kebijakan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter;
c. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal;
d. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan;
e. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter;
f. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan
sarana prasarana, serta peserta didik dan pembangunan karakter; dan
g. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian, kelembagaan dan sarana prasarana, serta
peserta didik dan pembangunan karakter.

Pasal 39
(1) Seksi Kurikulum dan Penilaian mempuyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kurikulum dan
penilaian;
b. penyusunan bahan penetapan kurikulum muatan lokal dan kriteria penilaian;
c. penyusunan bahan pembinaan pelaksanaan kurikulum dan penilaian;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kurikulum dan penilaian; dan
e. pelaporan di bidang kurikulum dan penilaian.
(2) Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana mempunyai tugas
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan kelembagaan dan
sarana prasarana Sekolah Menengah Pertama;
b. penyusunan bahan pembinaan kelembagaan dan sarana prasarana Sekolah Menengah
Pertama;
c. penyusunan bahan penerbitan izin pendirian, penataan, dan penutupan satuan Sekolah
Menengah Pertama;
27
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi kelembagaan dan sarana prasarana Sekolah
Menengah Pertama; dan
e. pelaporan di bidang kelembagaan dan sarana prasarana Sekolah Menengah Pertama.
(3) Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menengah
pertama;
b. penyusunan bahan pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter peserta
didik sekolah menengah pertama;
c. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan minat, bakat,
prestasi, dan pembangunan karakter peserta didik sekolah menengah pertama; dan
d. pelaporan di bidang pembinaan minat, bakat, prestasi, dan pembangunan karakter
peserta didik sekolah menengah pertama.

Paragraf 6
Bidang Kebudayaan

Pasal 40
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang kebudayaan.

Pasal 41
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Bidang Kebudayaan
mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan
cagar budaya, pengelolaan museum kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi,
pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
b. penyusunan bahan pembinaan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat,
dan pembinaan kesenian;
c. penyusunan bahan pengelolaan kebudayaan yang masyarakat pelakunya dalam daerah
Kabupaten;
d. penyusunan bahan pelestarian tradisi yang masyarakat penganutnya dalam daerah
Kabupaten;
e. penyusunan bahan pembinaan komunitas dan lembaga adat yang masyarakat penganutnya
dalam daerah Kabupaten;
f. penyusunan bahan pembinaan kesenian yang masyarakat pelakunya dalam daerah;
g. penyusunan bahan pembinaan sejarah lokal Kabupaten;
i. penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar Kabupaten;
j. penyusunan bahan pengelolaan museum Kabupaten;
k. penyusunan bahan fasilitasi di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum
kabupaten, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat,
dan pembinaan kesenian;

28
l. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pengelolaan cagar budaya,
pengelolaan museum Kabupaten/Kota, pembinaan sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan
komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan kesenian;
m. pelaporan di bidang pengelolaan cagar budaya, pengelolaan museum Kabupaten, pembinaan
sejarah, pelestarian tradisi, pembinaan komunitas dan lembaga adat, dan pembinaan
kesenian.

Pasal 42
(1) Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman mempuyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan registrasi cagar budaya
dan pelestarian cagar budaya, serta permuseuman;
b. penyusunan bahan pembinaan dan fasilitasi registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar
budaya;
c. penyusunan bahan pelaksanaan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
museum;
d. penyusunan bahan penerbitan izin membawa cagar budaya ke luar daerah Kabupaten;
e. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang registrasi cagar budaya dan
pelestarian cagar budaya, serta permuseuman; dan
f. pelaporan di bidang registrasi cagar budaya dan pelestarian cagar budaya, serta
permuseuman.
(2) Seksi Sejarah dan Tradisi mempunyai tugas :
a. melakukan penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga
adat;
b. penyusunan bahan pelestarian tradisi;
c. penyusunan bahan pembinaan di bidang sejarah dan tradisi;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran
budaya tak benda, dan pembinaan komunitas dan lembaga adat;
e. pelaporan di bidang sejarah, tradisi, pendaftaran budaya tak benda, dan pembinaan
komunitas dan lembaga adat.
(3) Seksi Kesenian mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan kesenian;
b. penyusunan bahan pembinaan kesenian;
c. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan kesenian; dan
d. pelaporan di bidang pembinaan kesenian.

Paragraf 7
Bidang Pembinaan Ketenagaan

Pasal 43
Bidang Pembinaan Ketenagaan mempunyai tugas Melaksanakan penyusunan bahan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan
anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal, serta tenaga
kebudayaan.
29
Pasal 44
Untuk penyelenggaraaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Bidang Pembinaan
Ketenagaan mempunyai fungsi :
a. penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan
pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan pendidikan nonformal, serta tenaga kebudayaan;
b. penyusunan bahan kebijakan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan
nonformal, serta tenaga kebudayaan;
c. penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak
usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini,
sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal;
e. penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan dalam
Kabupaten;
f. penyusunan bahan pembinaan di bidang tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
g. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi di bidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
pendidikan nonformal, serta tenaga kebudayaan;
h. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan pendidikan nonformal, serta tenaga
kebudayaan.

Pasal 45
(1) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan
Nonformal mempuyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
b. penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal;
c. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan nonformal; dan
e. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan nonformal.
(2) Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar mempunyai tugas:
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;
b. penyusunan bahan rencana kebutuhan, rekomendasi pemindahan pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama;

30
c. penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama;
d. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama; dan
e. pelaporan di bidang pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama.
(3) Seksi Tenaga Kebudayaan mempunyai tugas :
a. penyusunan bahan perumusan, koordinasi pelaksanaan kebijakan pembinaan tenaga
cagar budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian,
dan tenaga kebudayaan lainnya;
b. penyusunan bahan pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya;
c. penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan tenaga cagar
budaya dan permuseuman, tenaga kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan
tenaga kebudayaan lainnya; dan
d. pelaporan di bidang pembinaan tenaga cagar budaya dan permuseuman, tenaga
kesejarahan, tenaga tradisi, tenaga kesenian, dan tenaga kebudayaan lainnya.

Pasal 46
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis
yang berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnya maupun peningkatan mutu pelayanan terhadap
masyarakat.

Pasal 47
(1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis dinas Pendidikan dan
Kebudayaan.
(2) UPTD dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(3) Kepala UPTD dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh petugas operasional dan petugas
fungsional.

Bagian Kedua
Dinas Kepemudaan dan Olahraga
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 48
Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Mengkoordinasikan perencanaan strategis Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai penjabaran
lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten agar
dapat digunakan sebagai acuan kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi;

31
b. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing masing
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
c. memvalidasi kebijakan operasional pemuda dan olah raga sesuai dengan kebijakan nasional
dan propinsi;
d. memimpin penyelenggaraan kepemudaan dan olah raga;
e. mengawasi pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana kepemudaan dan olah raga;
f. memfasilitasi, dukungan dan kerjasama aktivitas kepemudaan dan keolahragaan lintas
Kecamatan dan antar Kecamatan skala Kabupaten;
g. mengkoordinasi pembangunan pusat pemberdayaan pemuda serta sarana dan prasarana
kepemudaan dan keolahragaan;
h. mengkoordinasi pendidikan dan pelatihan kepemudaan dan keolahragaan tingkat
Kabupaten;
i. membina pengembangan dan pengelolaan organisasi dan kegiatan kepemudaan serta
keolahragaan;
j. mempromosikan penyelenggaraan Pekan dan kejuaraan olahraga;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 49
Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48, Kepala Dinas mempunyai
fungsi :
a. pengkoordinasian terhadap kebijakan teknis di bidang pemuda dan olahraga;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pemuda dan olahraga;
c. pembinaan dan pelaksanaan kegiatan di bidang pemuda dan olahraga;dan
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.

Paragraf 2
Sekretaris
Pasal 50

(1) Sekretaris mempunyai tugas:


a. memverifikasi program kerja Sekretariat berdasarkan Rencana Strategis kegiatan Dinas
Pemuda dan Olah Raga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengevaluasi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing;
c. mengkoordinasikanpenyiapan bahan penyusunan rencana kerja kegiatan DinasPemuda
dan Olah Raga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
d. mengoordinasikan dan mengolah bahan serta materi penyusunan Rencana Strategis
(Renstra), Rencana Kerja Tahunan, Kebijakan Umum Anggaran-PPAS, Rencana Kerja
Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rencana Kerja Anggaran Perubahan dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, laporan kinerja bulanan, triwulanan dan
tahunan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Bupati di lingkup Dinas Pemuda dan Olah Raga.
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

32
(1) Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan program kerja dibidang kesekretariatan;
b. pemverifikasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis kegiatan Dinas Pemuda dan
Olah Raga;
c. pengkoordiasi penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan Dinas
Pemuda dan Olah Raga;
d. pengevaluasian urusan administrasi keuangan;
e. pengevaluasian terhadap pengelolaan tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan,
perlengkapan, hubungan masyarakat, keprotokolan dan kepegawaian kegiatan Dinas
Pemuda dan Olah Raga;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 51
(1) Sub Bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja Sub bagian Keuangan, Program, Evaluasi dan Pelaporan
berdasarkan program kerja Sekretariat dan Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olah
Raga sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan penyusunan Kebijakan Umum Anggaran-PPAS, Rencana Kerja
Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Rencana Kerja Anggaran Perubahan dan
Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran berdasarkan bahan dan materi dari bidang-
bidang;
c. menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah setiap tahun berdasarkan
bahan dan materi dari bidang-bidang;
d. menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sesuai data dan kinerja yang
dicapai setiap tahun berdasarkan bahan dan materi dari bidang-bidang ;
e. memproses pengajuan Surat Permintaan Pembayaran-Uang Persediaan, Surat
Permintaan Pembayaran-Ganti Uang, Surat Permintaan Pembayaran-Tambah Uang dan
Surat Permintaan Pembayaran-Langsung Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai
Negeri Sipil serta verifikasi Surat Permintaan Pembayaran;
f. menentukan bahan untuk menyelia kegiatan verifikasi atas laporan surat
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan prosedur, mekanisme dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. menyiapkan bahan untuk pengesahan surat pertanggungjawaban atas pelaksanaan
APBD guna dikirimkan kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah;
h. menyusun jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, buku besar, jurnal umum
dan laporan realisasi anggaran baik bulanan, semester maupun tahunan;
i. melakukan verifikasi dan pencatatan atas laporan penambahan atau pengurangan aset
sebagai bahan pembuatan neraca;
j. menyiapkan bahan penyusunan evaluasi dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan
keuangan;

33
k. menyiapkan bahan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan penatausahaan keuangan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
l. mengkaji ulangbahan penyeliaan pengelolaan kelengkapan Surat Permintaan
Pembayaran-Uang Persediaan, Surat Permintaan Pembayaran-Ganti Uang, Surat
Permintaan Pembayaran-Tambah Uang dan Surat Permintaan PembayaranLangsung
Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil serta verifikasi Surat Permintaan
Pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun program kerja Sub Bagian Umum berdasarkan program kerja Sekretariat dan
Rencana Strategis Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas;
b. merencanakan bahan pembinaan bidang tata usaha di lingkup kegiatan Dinas Pemuda
dan Olah Raga;
c. menyiapkan bahan inventarisasi aset daerah di lingkup kegiatan Dinas Pemuda dan Olah
Raga sebagai bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit ;
d. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 3
Bidang Kepemudaan

Pasal 52
Bidang Kepemudaan mempunyai tugas :
a. mengevaluasi rencana program dan kegiatan Bidang kepemudaan dengan mempelajari bahan
dan data sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. memverifikasi konsep pedoman dan petunjuk teknis bidang kepemudaan dengan
mempelajari bahan dan data, melakukan kajian permasalahan dan koordinasi sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinasi pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan anak, remaja
dan pemuda;
d. memverifikasipedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan prestasi dan
produktifitas anak, remaja dan pemuda;
e. mengevaluasi pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan pengembangan lembaga
kepemudaan; mengkoordinasi perencanaan dan pengembangan kepemudaan; mempelajari
dan menjabarkan petunjuk, disposisi atasan guna menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas;
f. mengkoordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan bidang kepemudaan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
g. mengkoordinasi, pembinaan, pengembangan dan perlindungan pemuda dengan mempelajari
ketentuan, motivasi, bimbingan dan pengarahan untuk meningkatkan peran pemuda;
mengkoordinasi, pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan lembaga kepemudaan
dengan mempelajari ketentuan, motivasi, bimbingan dan sosialisasi untuk meningkatkan
peran lembaga kepemudaan; memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik
secara lisan maupun tertulis;

34
h. memimpin bawahan untuk meningkatkan motivasi, disiplin dan prestasi kerja;
i. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pembinaan dan pengembangan karier;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 53
Untuk penyelenggaraaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Bidang Kepemudaan
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis peningkatan peran serta dan produktivitas pemuda dalam
pembangunan;
b. pekoordinasian, pembinaan, pemberdayaan, pengembangan dan perlindungan pemuda;
c. pekoordinasian, pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan lembaga dan prasarana
kepemudaan;
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan fungsinya. sesuai dengan tugas.

Pasal 54
Bidang Kepemudaan terdiri dari :
(1) Seksi Lembaga dan produktivitas mempuyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi lembaga dan produktivitas kepemudaan;
b. merancang penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis bidang lembaga dan produktivitas
kepemudaan;
c. melakukan penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan kepemudaan ;
d. menyusun dan mengkoordinasikan penyiapan perencanaan produktivas dan kreatifitas
pemuda;
e. melaksanakan sarasehan, diskusi dan ceramah ilmiah bagi organisasi pemuda / pelajar /
mahasiswa;
f. membuat pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pelatihan produktifitas
kepemudaan;
g. membuat laporan pelaksanaan kegiatan;
i. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;
(2) Seksi Prasarana dan Pemberdayaan Kepemudaan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja seksi prasarana dan pemberdayaan kepemudaan;
b. melakukan pendataan potensi kepemudaan;
c. merencanakan dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan
pemuda;
d. mengembangan sistem informasi manajemen kepemudaan;
e. melaksanakan penyusunan pedoman komunikasi, informasi, edukasi, dan advokasi
tentang kepemimpinan pemuda;
f. menyusun rancangan pola kemitraan antara pemuda dan masyarakat;
g. melakukan perencanaan, analisis dan evaluasi serta menyiapkan pedoman dan petunjuk
teknis pelaksanaan pembinaan dan pengembangan anak, remaja dan pemuda;
h. mengembangkan kebijaksanaan dalam rangka perencanaan, pembinaan pengembangan
kepemudaan;
i. mengembangkan kebijaksanaan, pembinaan dan pengembangan kepemudaan yang
meliputi koordinasi kelembagaan ;
35
j. membuat laporan pelaksanaan kegiatan;
k. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
(3) Seksi Peningkatan Wawasan, Kreativitas, pengembangan organisasi dan sumber daya Pemuda
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan dan Kreativitas Pemuda sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. menyusun desain dan kerangka acuan teknis kegiatan peningkatan pemberdayaan,
produktivitas dan kreativitas pemuda;
c. mengembangkan bahan koordinasi pembinaan dan pengembangan produktivitas dan
kreativitas pemuda pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan internasional;
d. mengkaji ulang fasilitas, pembinaan dan pengembangan, kreativitas dan kewirausahaan
pemuda.
e. menyusun bahan dalam rangka koordinasi dan fasilitasi promosi kreativitas dan
kewirausahaan pemuda
f. menyusun desain teknis penyelenggaraan pengembangan kapasitas kepemimpinan dan
kaderisasi pemuda;
g. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Bidang Keolahragaan

Pasal 55
Bidang Keolahragaan mempunyai tugas :
a. mengkoordinasi rencana program dan kegiatan bidang keolahragaan dengan mempelajari
bahan dan data sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. memverifikasi konsep pedoman dan petunjuk teknis bidang keolahragaan dengan mempelajari
bahan dan data, melakukan kajian permasalahan dan koordinasi sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
c. mengevaluasi pengembangan dan pemantauan keolahragaan dan bakat prestasi dengan
koordinasi, bimbingan, motivasi dan monitoring guna mencetak atlit berprestasi;
d. mengkoordinasi pengembangan dan pemantauan kapasitas lembaga keolahragaan daerah
dengan koordinasi, bimbingan, motivasi dan monitoring guna optimalisasi fungsi lembaga
keolahragaan;
e. memverifikasi pembinaan, pengembangan dan menyusunan perencanaan serta melaksanakan
penyediaan prasarana keolahragaan dengan mempelajari ketentuan, koordinasi, survei,
monitoring, pengadaan dan pendistribusian agar sarana prasarana olahraga terpenuhi;
f. melaksanaan tugas lain yang diberikan atasan dalam sesuai dengan tugas dan fungsinya

Pasal 56
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Bidang Keolahragaan
mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pemantauan keolahragaan dan bakat prestasi;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pemantauan kapasitas lembaga keolahragaan
daerah;
36
c. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan men5rusun perencanaan serta melaksanakan
penyediaan prasarana keolahragaan;
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;

Pasal 57
Bidang Keolahragaan terdiri dari
(1) Seksi Olahraga dan Kelembagaan mempuyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan seksi olahraga dan kelembagaan;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis bidang olahraga dan
kelembagaan;
c. melaksanakan pembinaan lembaga olahraga dengan menghimpun dan mengolah data
lembaga keolahragaan dan sosialisasi program agar lembaga keolahragaan dapat
berkembang secara optimal;
d. memfasilitasi pembentukan lembaga olahraga melalui koordinasi dengan instansi terkait
agar lembaga olahraga yang terbentuk dapat berfungsi secara optimal;
e. memonitor perkembangan lembaga keolahragaan dengan koordinasi, pengumpulan data
dan aktifitas, agar kinerja lembaga keolahragaan masyarakat dapat meningkat;
f. meningkatkan partisipasi masyarakat dan lembaga non pemerintah dalam bidang
keolahragaan dengan koordinasi dan sosialisasi agar partisipasi meningkat;
g. memfasilitasi pembentukan lembaga penelitian dan pengembangan pengetahuan dan
teknologi melalui koordinasidengan instansi terkait guna menunjang pengembangan
olahraga di daerah;
h. melaksanakan pengawasan terhadap bantuan kepada lembaga keolahragaan dengan
koordinasi agar pemanfaatan bantuan dapat tepat sasaran dan optimal;
i. melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan sesuai tugas.
(2) Seksi Pengkaderan dan prestasi olahraga mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan keolahragaan dan bakat prestasi
serta kaderisasi dengan rincian tugas sebagai berikut menyusun rencana kegiatan seksi
pengkaderan dan prestasi olahraga;
b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan petunjuk teknis bidang pengkaderan dan
prestasi olahraga;
c. mengembangkan penyebarluasan informasi program dan kegiatan pengembangan
keolahragaan dan bakat prestasi melalui koordinasi dan sosialisasi agar masyarakat
memahami dan mengetahui program dan kegiatan pengembangan keolahragaan dan
bakat prestasi;
d. mengkaji ulang inventarisasi data pengembangan keolahragaan dan bakat prestasi melalui
koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait, pendataan pelaku olahraga berprestasi
dan berdedikasi, meneliti dan mengolah data guna memperoleh data yang tepat dan
akurat;
e. merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan dan
bakat prestasi melalui koordinasi, bimbingan, motivasi pengembangan dan penerapan
inovasi terbaru serta pemberian penghargaan bagi atlit, pelatih dan wasit berprestasi agar
loyal, profesional dan berdedikasi;

37
f. merancangkonsep usulan pendanaan pengembangan keolahragaan dan bakat prestasi
melalui koordinasi dan konsultasi guna kelancaran kegiatan keolahragaan;
g. merencanakan dan menyelenggarakan kejuaraan/kompetisi olahraga dengan koordinasi,
pendaftaran peserta, seleksi dan penjurian serta menentukan jadwal dan lokasi
pertandingan sebagai sarana untuk menemukan bibit-bibit atlit berprestasi dan
berpotensi;
h. mengembangkan lomba keolahragaan tingkat Kabupaten,Propinsi dan Nasional melalui
koordinasi, fasilitasi pengiriman atlit berprestasi, monitoring dan evaluasi guna
meningkatkan prestasi keolahragaan;
i. menganalisis pengembangan keolahragaan dan bakat prestasi melalui koordinasi dan
mengadakan latih tanding baik ke dalam maupun keluar daerah agar dapat mengukur
kemampuan atlit;
j. menyusun konsep rekomendasi penbinaan penyelenggaraan kegiatan olahraga berkaitan
dengan peningkatan prestasi atlit dengan menerima permohonan, mempelajari ketentuan,
koordinasi, survei lokasi dan kajian ulangagar kegiatan sesuai ketentuan;
k. mengembangkankan pembinaan atlit dengan menyelenggarakan pemusatan latihan bagi
atlit atlit di daerah untuk menyiapkan bibit-bibit atlit berpotensi dan berprestasi;
l. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan pembinaan keolahragaan
dan bakat prestasi melalui koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait, monitoring
dan evaluasi agar kegiatan sesuai ketentuan; membuat laporan pelaksanaan kegiatan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugasnya.
(3) Seksi Pembinaan Organisasi, Pendidikan dan Pengembangan Olahraga mempunyai tugas :
a. menyusun pendataan organisasi olahraga;
b. menyusun rencana kegiatan pembinaan manajemen keolahragaan untuk pelajar,
mahasiswa dan masyarakat;
c. mengembangkan peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan;
d. mengkoordinasikan pembinaan,dan Peningkatanmanajemen organisasi olah raga;
e. mengembangkan kemitraan dan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat dalam
rangka pembinaan manajemen keolahragaan;
f. menganalisis danmengevaluasi serta menyusun laporan;
g. menentukan data jenis dan organisasi olah raga di masyarakat;
h. Menyusun rencana kegiatan pemasyarakatan olah raga di kalangan pelajar, mahasiswa
dan masyarakat;
i. Merancang peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi;
j. merancang pembinaan olah raga yang berkembang di masyarakat;
k. menganalisis peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
pemasyarakatan olah raga;
l. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

38
Bagian Ketiga
Dinas Kesehatan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 58
Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan kegiatan
penyelenggaraan pemerintah bidang kesehatan;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan stafdinas.

Pasal 59
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58, Kepala Dinas Kesehatan
mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan
serta sumber daya kesehatan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanankesehatan,kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan
serta sumber daya kesehatan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidangkesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, sarana dan
prasarana kesehatan serta sumberdaya kesehatan;
d. pengkoordinasian pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 60
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi,
pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Kesehatan.

Pasal 61
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60, Sekretaris mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Kesehatan; dan
d. pengelolaan aset yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan.

39
Pasal 62
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan laporan keuangan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkanbahandalamrangkasosialisasihasilpelaksanaankegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan, menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Kesehatan Masyarakat

Pasal 63
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang kesehatan masyarakat.

40
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, Kepala Bidang Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olah raga;
b. penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan k eluar ga , gizi
masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
c. penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehat an keluarga, gizi masyarakat,
promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga; dan
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi
kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.

Pasal 65
(1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat.
(2) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan dibidang promosi dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan
olahraga.

Paragraf 4
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pasal 66
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasionaldibidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pasal 67
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66, Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang surveilans dan imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;

41
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan
dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa; dan
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
Pasal 68
(1) Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporandi bidang surveilans dan imunisasi.
(2) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporandi bidang pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.
(3) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai
tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan
supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporandi bidang pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Paragraf 5
Bidang Pelayanan Kesehatan

Pasal 69
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan.

Pasal 70
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Kepala Bidang Pelayanan
Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, serta peningkatanmutu dan pelayanan kesehatan tradisional;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer,
pelayanan kesehatan rujukan, serta peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan tradisional;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, serta peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan tradisional; dan
d. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan
kesehatan rujukan, serta peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan tradisional.

Pasal 71
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan,evaluasidanpelaporandi
bidang pelayanan kesehatan primer.
(2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan rujukan.
42
(3) Seksi peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan tradisional mempunyai tugas penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta
pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan mutu dan pelayanan kesehatan
tradisional.
Paragraf 6
Bidang Sumber Daya Kesehatan

Pasal 72
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional di bidang sumberdaya kesehatan.

Pasal 73
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, Kepala Bidang Sumber Daya
Kesehatan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, sarana dan prasarana
kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan;
b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, sarana dan prasarana
kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan;
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, sarana dan prasarana
kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan; dan
d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan
serta sumber daya manusia kesehatan.

Pasal 74
(1) Seksi Kefarmasian mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan
dibidang pelayanan kefarmasian.
(2) Seksi Sarana Prasarana Kesehatan mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporandi bidang sarana prasarana kesehatan.
(3) Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya manusia kesehatan.

Pasal 75
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis
yang berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnya maupun terhadap masyarakat.

Pasal 76
(1) UPTD mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis dinas kesehatan.
(2) UPTD dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(3) Kepala UPTD dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh petugas operasional dan petugas
fungsional.

43
Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 77
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 78
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas Kesehatan
sesuai dengan keahlian masing-masing.
(2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
(3) Mengenai tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Keempat
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 79
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah
dalam melaksanakan, membina dan mengkoordinasi kegiatan penyelenggaraan Pemerintahandi
Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangdalam rangka merumuskan dan menetapkan
kebijakan pemerintah.

Pasal 80
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 79, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memvalidasi bahan kebijakan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang meliputi
survey, pengendalian dan bina program, bina marga, pengairan, air bersih, penataan
bangunan dan lingkungan, penataan ruang dan UPT serta kesekretariatan;
b. memimpin pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum, yang meliputi survey,
pengendalian dan bina program, bina marga, pengairan, air bersih, penataan bangunan dan
lingkungan, penataan ruang dan UPT serta kesekretariatan;
c. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan evaluasi dan pelaporan di bidang pekerjaan umum,
yang meliputi survey, pengendalian dan bina program, bina marga, pengairan, air bersih,
penataan bangunan dan lingkungan, penataan ruang dan UPT serta kesekretariatan;
d. memimpin pelaksanaan administrasi dinas sesuai lingkungan tugasnya;
e. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugas.

44
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 81
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan dan pemberian
dukungan administrasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta
memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf.

Pasal 82
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, Sekretaris mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasi perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
b. mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
c. mengkoordinasi evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
d. memvalidasi dan memimpin pengelolaan keuangan dan aset serta produk hukum yang
menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Pasal 83
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
45
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Survey, Pengendalian dan Bina Program

Pasal 84
Bidang Bidang Survey, Pengendalian dan Bina Program mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam mengkoordinasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan
dan mengevaluasi kegiatan survey, pengendalian dan penyusunan program kebinamargaan,
pengendalian dan penyusunan program pengairan dan air bersih, pengendalian dan penyusunan
program penataan bangunan dan lingkungan serta penataan ruang.

Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Kepala Bidang Bidang Bidang
Survey, Pengendalian dan Bina Program mempunyai fungsi:
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan survey,
pengendalian dan penyusunan program kebinamargaan, pengendalian dan penyusunan
program pengairan dan air bersih, pengendalian dan penyusunan program penataan
bangunan dan lingkungan serta penataan ruang;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan survey, pengendalian dan penyusunan program
kebinamargaan, pengendalian dan penyusunan program pengairan dan air bersih,
pengendalian dan penyusunan program penataan bangunan dan lingkungan serta penataan
ruang;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi urusan survey,
pengendalian dan penyusunan program kebinamargaan, pengendalian dan penyusunan
program pengairan dan air bersih, pengendalian dan penyusunan program penataan
bangunan dan lingkungan serta penataan ruang;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan survey, pengendalian dan
penyusunan program kebinamargaan, pengendalian dan penyusunan program pengairan dan
air bersih, pengendalian dan penyusunan program penataan bangunan dan lingkungan serta
penataan ruang.
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.
46
Pasal 86
(1) Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Kebinamargaan mempunyai tugas
merancang, merencanakan, menyusun, merancang, mengembangkan, membuat konsep,
mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan survey, pengendalian dan
penyusunan program kebinamargaan.
(2) Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Pengairan dan Air Bersih mempunyai
tugas merancang, merencanakan, menyusun, merancang, mengembangkan, membuat
konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan survey, pengendalian dan
penyusunan program pengairan dan air bersih.
(3) Seksi Survey, Pengendalian dan Penyusunan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan
dan Penataan Ruang mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
survey, pengendalian dan penyusunan program penataan bangunan, penataan lingkungan
dan penataan ruang.

Paragraf 4
Bidang Bina Marga

Pasal 87
Bidang Bina Marga mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam meimpin dan
mengkoordinasi perencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Pasal 88
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87, Bidang Bina Marga
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan jalan
dan jembatan;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan jalan dan jembatan;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan jalan dan jembatan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 89
(1) Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan perencanaan jalan dan jembatan.
(2) Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugasmerancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pelaksanaan jalan dan jembatan.

47
(3) Seksi Perencanaan jalan dan jembatan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pelaksanaan jalan dan jembatan.

Paragraf 5
Bidang Pengairan

Pasal 90
Bidang Pengairan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perencanaan
teknik pengujian pengairan dan evaluasi, kegiatan pembangunan pengairan, serta kegiatan
penyuluhan, operasi dan pemeliharaan pengairan.

Pasal 91
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Kepala Bidang Pengairan
mempunyai fungsi:
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan perencanaan teknik
pengujian pengairan dan evaluasi, kegiatan pembangunan pengairan, serta kegiatan
penyuluhan, operasi dan pemeliharaan pengairan;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan perencanaan teknik pengujian pengairan dan
evaluasi, pembangunan pengairan, serta penyuluhan, operasi dan pemeliharaan pengairan;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
perencanaan teknik pengujian pengairan dan evaluasi, kegiatan pembangunan pengairan,
serta kegiatan penyuluhan, operasi dan pemeliharaan pengairan;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan teknik pengujian
pengairan dan evaluasi, kegiatan pembangunan pengairan, serta kegiatan penyuluhan, operasi
dan pemeliharaan pengairan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 92
(1) Seksi Perencanaan Teknik Pengujian Pengairan dan Evaluasi mempunyai tugas merancang,
merencanakan, menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis
dan menentukan kegiatan perencanaan teknik pengujian pengairan dan evaluasi.
(2) Seksi perencanaan pembangunan pengairan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pembangunan pengairan.
(3) Seksi penyuluhan, operasi dan pemeliharaan adalah merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
penyuluhan, operasi dan pemeliharaan.

48
Paragraf 6
Bidang Air Bersih

Pasal 93
Bidang Air Bersih mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perencanaan,
pembangunan dan pemeliharaan air bersih.

Pasal 94
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93, Kepala Bidang Air Bersih
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan perencanaan air bersih,
kegiatan pembangunan air bersih, serta kegiatan pemeliharaan air bersih;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan perencanaan air bersih, kegiatan pembangunan air
bersih, serta kegiatan pemeliharaan air bersih;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
perencanaan air bersih, kegiatan pembangunan air bersih, serta kegiatan pemeliharaan air
bersih;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan air bersih, kegiatan
pembangunan air bersih, serta kegiatan pemeliharaan air bersih;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 95
(1) Seksi PerencanaanAir bersih mempunyai tugas merancang merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
perencanaan air bersih.
(2) Seksi PembangunanAir bersih mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
pembangunan air bersih.
(3) Seksi PemeliharaanAir bersih mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
pemeliharaan air bersih.

Paragraf 7
Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

Pasal 96
Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan
mengevaluasi perencanaan, penataan dan pemeliharaan bangunan dan lingkungan.

49
Pasal 97
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, Kepala Bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan mempunyai fungsi :
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan perencanaan
penataan bangunan dan lingkungan, kegiatan penataan bangunan dan lingkungan dan
kegiatan pemeliharaan bangunan dan lingkungan;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan kegiatan perencanaan penataan bangunan dan lingkungan,
kegiatan penataan bangunan dan lingkungan serta kegiatan pemeliharaan bangunan dan
lingkungan;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
perencanaan penataan bangunan dan lingkungan, kegiatan penataan bangunan dan
lingkungan serta kegiatan pemeliharaan bangunan dan lingkungan;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan penataan
bangunan dan lingkungan, kegiatan penataan bangunan dan lingkungan serta kegiatan
pemeliharaan bangunan dan lingkungan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 98
(1) Seksi PerencanaanPenataanBangunan dan Lingkungan mempunyai tugas merancang,
merencanakan, menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis
dan menentukan kegiatan perencanaan penataan bangunan dan lingkungan.
(2) Seksi PenataanBangunan dan Lingkungan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan.
(3) Seksi Pemeliharaan Bangunan dan Lingkungan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pemeliharaan bangunan dan lingkungan.

Paragraf 8
Bidang Penataan Ruang

Pasal 99
Bidang Penataan Ruang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan
survey dan pemetaan, kegiatan perencanaan tata ruang wilayah dan kawasan serta kegiatan
pengawasan, pengendalian dan evaluasi pemanfaatan ruang.

Pasal 100
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99, Kepala Bidang Penataan
Ruang mempunyai fungsi :
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan survey dan
pemetaan, kegiatan perencanaan tata ruang wilayah dan kawasan serta pengawasan, serta
kegiatan pengendalian dan evaluasi pemanfaatan ruang;
50
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan survey dan pemetaan, perencanaan tata ruang
wilayah dan kawasan serta pengawasan, serta urusan pengendalian dan evaluasi
pemanfaatan ruang;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan survey
dan pemetaan, kegiatan perencanaan tata ruang wilayah dan kawasan serta pengawasan,
serta kegiatan pengendalian dan evaluasi pemanfaatan ruang;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan survey dan pemetaan,
perencanaan tata ruang wilayah dan kawasan serta pengawasan, serta urusan pengendalian
dan evaluasi pemanfaatan ruang;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 101
(1) Seksi Survey dan Pemetaan mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
survey dan pemetaan.
(2) Seksi Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan mempunyai tugas merancang,
merencanakan, menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis
dan menentukan kegiatan perencanaan tata ruang wilayah dan kawasan.
(3) Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi pemanfaatan ruang mempunyai tugas
merancang, merencanakan, menyusun, mengembangkan, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pengawasan, pengendalian dan evaluasi pemanfaatan ruang.

Pasal 102
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
Dinas.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
petugas operasional dan petugas fungsional.

Pasal 103
(1) Kepala UPT Peralatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas menyelenggarakan sebagian
urusan dalam menyusun, merencanakan, merancang, mengembangkan, membuat konsep,
mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan pelaksanaan mengenai tata kerja dan
tata kelola dan pemanfaatan peralatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional di
lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan terpadu dengan instansi teknis maupun
peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat di bidang peralatan.
(2) Kepala Tata Usaha UPT Peralatan mempunyai tugas membantu Kepala UPT
menyelenggarakan sebagian urusan dalam menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
pelaksanaan mengenai tata kerja dan tata kelola dan pemanfaatan peralatan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan terpadu
dengan instansi teknis maupun peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat serta
penyelenggaraan administrasi di UPT Peralatan.

51
(3) Kepala UPT di Kecamatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang menyelenggarakan sebagian urusan dalam menyusun, merencanakan,
merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pelaksanaan mengenai tata kerja dan tata kelola kegiatan operasional
di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan terpadu dengan instansi teknis maupun
peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat di Kecamatan.
(4) Kepala Tata Usaha UPT di Kecamatan mempunyai tugas membantu Kepala UPT
menyelenggarakan sebagian urusan dalam menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
pelaksanaan mengenai tata kerja dan tata kelola dan pemanfaatan peralatan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan terpadu
dengan instansi teknis maupun peningkatan mutu pelayanan terhadap masyarakat serta
penyelenggaraan administrasi UPT Kecamatan.

Paragraf 9
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 104
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan;

Bagian Kelima
Dinas Perumahan Rakyat,
Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 105
Kepala Dinas Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan mempunyai
tugasmembantu Kepala Daerah dalam melaksanakan, membina dan mengkoordinasi kegiatan
penyelenggaraan Pemerintahan di Bidang Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan.

Pasal 106
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memvalidasi bahan kebijakan dibidang perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan,
UPT serta kesekretariatan;
b. memimpin pelaksanaan kebijakan di bidang perumahan, kawasan pemukiman dan
pertanahan, UPT serta kesekretariatan;

52
c. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan evaluasi dan pelaporan di bidang bidang perumahan,
kawasan pemukiman dan pertanahan, UPT serta kesekretariatan;
d. memimpin pelaksanaan administrasi dinas sesuai lingkungan tugasnya;
e. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 107
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pelaksanaan dan pemberian
dukungan administrasi di lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan
serta memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf.

Pasal 108
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasi perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;
b. mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;
c. mengkoordinasi evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan;
d. memvalidasi dan memimpin pengelolaan keuangan dan aset serta produk hukum yang
menjadi tanggungjawab Dinas.

Pasal 109
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
53
c. menyusun dan menyelesaikan laporan keuangan dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkanbahandalamrangkasosialisasihasilpelaksanaankegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Perumahan

Pasal 110
Bidang Perumahan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasi perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perencanaan
dan evaluasi perumahan, pembangunan perumahan dan pengembangan perumahan.

Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Kepala Bidang Perumahan
mempunyai fungsi:
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan perencanaan dan
evaluasi perumahan, pembangunan perumahan dan pengembangan perumahan;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan perencanaan dan evaluasi perumahan,
pembangunan perumahan dan pengembangan perumahan;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi urusan
perencanaan dan evaluasi perumahan, pembangunan perumahan dan pengembangan
perumahan;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan dan evaluasi
perumahan, pembangunan perumahan dan pengembangan perumahan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

54
Pasal 112
(1) Seksi Perencanaan dan Evaluasi Perumahan mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis
dan menentukan kegiatan perencanaan dan evaluasi perumahan;
(2) Seksi Pembangunan Perumahan mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pembangunan perumahan;
(3) Seksi Pengembangan Perumahan mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pengembangan perumahan.

Paragraf 4
Bidang Kawasan Pemukiman

Pasal 113
Bidang Kawasan Pemukiman mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin dan
mengkoordinasi perencanaan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan
perencanaan kawasan pemukiman, penyehatan lingkungan pemukiman dan pengembangan
kawasan pemukiman.

Pasal 114
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Bidang Kawasan Pemukiman
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan perencanaan
kawasan pemukiman, penyehatan lingkungan pemukiman dan pengembangan kawasan
pemukiman;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan perencanaan kawasan pemukiman, penyehatan
lingkungan pemukiman dan pengembangan kawasan pemukiman;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
perencanaan kawasan pemukiman, penyehatan lingkungan pemukiman dan pengembangan
kawasan pemukiman;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan perencanaan kawasan
pemukiman, penyehatan lingkungan pemukiman dan pengembangan kawasan pemukiman;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 115
(1) Seksi Perencanaan Kawasan Pemukiman mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan perencanaan kawasan pemukiman;
(2) Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman;
(3) Seksi Pengembangan Kawasan Pemukiman mempunyai tugas merancang, merencanakan,
menyusun, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan
menentukan kegiatan pengembangan kawasan pemukiman.
55
Paragraf 5
Bidang Pertanahan

Pasal 116
Bidang Pertanahan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan menyangkut
permasalahan tanah, inventarisasi tanah dan pengadaan tanah.

Pasal 117
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116, Kepala Bidang Pertanahan
mempunyai fungsi:
a. memverifikasi dan mengkoordinasi perumusan dan penyusunan kegiatan permasalahan
tanah, inventarisasi tanah dan pengadaan tanah;
b. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan permasalahan tanah, inventarisasi tanah dan
pengadaan tanah;
c. memverifikasi, mengkoordinasi dan memimpin bimbingan teknis dan supervisi kegiatan
permasalahan tanah, inventarisasi tanah dan pengadaan tanah;
d. mengkoordinasi pemantauan evaluasi dan pelaporan urusan permasalahan tanah,
inventarisasi tanah dan pengadaan tanah;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 118
(1) Seksi Permasalahan Tanah mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
permasalahan tanah;
(2) Seksi Inventarisasi Tanah mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
inventarisasi tanah;
(3) Seksi Pengadaan Tanah mempunyai tugas merancang, merencanakan, menyusun,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis dan menentukan kegiatan
pengadaan tanah.

Pasal 119
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
Dinas.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
petugas operasional dan petugas fungsional.

Pasal 120
(1) Kepala UPT Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas menyelenggarakan sebagian urusan dalam menyusun,
merencanakan, merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang,
menganalisis dan menentukan kegiatan pelaksanaan mengenai tata kerja dan tata kelola dan
56
pemanfaatan peralatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka
meningkatkan pelayanan terpadu dengan instansi teknis maupun peningkatan mutu
pelayanan terhadap masyarakat di bidang perumahan, kawasan pemukiman dan pertanahan;
(2) Kepala Tata Usaha UPT Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan mempunyai
tugas membantu Kepala UPT menyelenggarakan sebagian urusan dalam menyusun,
merencanakan, merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang,
menganalisis dan menentukan kegiatan pelaksanaan mengenai tata kerja dan tata kelola dan
pemanfaatan peralatan yang berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka
meningkatkan pelayanan terpadu dengan instansi teknis maupun peningkatan mutu
pelayanan terhadap masyarakat serta penyelenggaraan administrasi di UPT Dinas
Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan.

Paragraf 6
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 121
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya.
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya.
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku.
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Bagian Keenam
Satuan Polisi Pamong Praja
Paragraf 1
Kepala Satuan

Pasal 122
Kepala Satuan mempunyai tugas memvalidasi penyusunan rencana kerja Satuan Polisi Pamong
Praja, merumuskan visi misi satuan, perumusan kebijakan teknis penegakan peraturan
perundangan di daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,
perlindungan masyarakat kebakaran, pengendalian administrasi umum, pengawasan melekat
(waskat), evaluasi dan pelaporan.

Pasal 123
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Kepala Satuan mempunyai
fungsi:
a. koordinasi, sinkronisasi penyusunan rencana kerja sebagai panduan melaksanakan program,
kegiatan serta anggaran Satuan Polisi Pamong Praja;
b. mengkoordinasikan dan sinkronisasi penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja
(Renja), program dan kegiatan, anggaran dan pengawaan melekat (wakat);
57
c. memvalidasi perumusan kebijakan teknis di bidang penegakan peraturan perundang-
undangan di daerah, penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman, perlindungan
masyarakat dan kebijakan teknis pengendalian/ pemadam kebakaran di daerah;
d. memvalidasi kebijakan teknis operasional dengan perangkat daerah terkait pada aspek
sosialisasi, pemantauan dan pengawasan, pembinaan, pencegahan dan pengendalian
kebakaran, bencana alam, pemilihan umum (pemilu), penanganan/penyesaian masalah aktual
dan strategis di daearah;
e. koordinasi dan kerja sama perangkat daerah/institusi terkait melaksanakan pengawasan,
pengendalian dan pembinaan di bidang penegakan peraturan di daerah, penyelenggaraan
ketertiban umum, ketentraman, perlindungan masyarakat dan pemadam kebakaran serta
penertiban aset Pemerintah Daerah;
f. koordinasi melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kapasitas sarana prasarana,
pengembangan kapasitas dan sumber daya anggota satuan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas di bidang penegakan peraturan daerah, penyelenggaraan ketertiban umum,
ketentraman, perlindungan masyarakat dan pengendalian kebakaran;
g. menetapkan pelaksanaan rapat koordinasi (rakor) evaluasi pelaksanan tugas tingkat
kabupaten dengan perangkat daerah, institusi teknis lainnya untuk memperoleh masukan dan
solusi penyesaian masalah untuk kelancaran pelaksanaan tugas satuan;
h. mengkoordinasikan dan disposis pimpinan mengikuti rapat evaluasi pelaksanaan progran dan
kegiatan tingkat propinsi atau dengan komponen kementrian di tingkat pusat untuk
memperoleh masukan sebagai reverensi pelaksanaan tugas;
i. Koordinasi dan kerja sama perangkat daerah, Institusi terkait lainnya melaksanakan
pengendalian aksi unjuk rasa, Pengawalan/pengamanan pejabat, penanganan masalah
pelanggaran Peraturan Daerah, Pengamanan hari raya keagamaan, Pengamanan pesta yang
melibatkan massa, penertiban aset Pemerintah Daerah, tempat hiburan, miras, tempat dan
atau perbuatan pelacuran, Pekerja Seks Komersial, pembinaan Pedagang Kaki Lima,
perjudian, penertiban kos-kosan, KTP, reklame dan usaha yang tidak memiliki ijin usaha,
pelajar dan pegawai/ASN yang berada diluar sekolah atau kantor pada jam Kegiatan Belanjar
Mengajar (KBM), jam efektifkerja dengan alasan tertentu yang tidak direkomendasikan
pimpinan;
j. koordinasi penertiban tempat atau areal tertentu yang diperuntukan aktivitas khusus
berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
k. menetapkan konsep pembinaan dan motivasi budaya kerja aparatur sipil negara secara
berjenjang sesuai struktur yang ada dan melaporkan hasilnya kepada atasan;
l. menetapkan Surat Keputusan (SK) Kepala Satuan tentang Panitia Penyenggara Sosialisasi
Peraturan Daerah (PIDES/PIKEL), menetapkan SK Pemegang Kendaraan Dinas Satuan dan
lain-lain;
m. mempromosikan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan
penilaian prestasi kerja sebagai bahan masukan dalam peningkatan karir;
n. memimpin serta pengawasan melekat pada satuan Kerja dalam melaksanakan
urusanAdministrasi Umum, Urusan Keuangan, urusan Kepegawaian, urusan
kerumahtanggaan Satuan Polisi Pamong Praja;

58
o. memimpin rapat evaluasi pelaksanaan tugas bulanan, semester dan tahunan untuk
mengetahui pencapaian indilator kinerja satuan;
p. memimpin rapat koordinasi satuan secara rutin dan berkala untuk evaluasi pencapaian
indikator kinerja satuan serta usul saran sebagai solusi penyelesaian masalah/hambatan;
q. membagi tugas kepada sekertaris, kepala bidang, kepala seksi dan kepala sub bagian, menilai
hasil pekasanaan tugas serta motivasi budaya kerja;
r. mengkoordinasikan pengumpulan bahan dan data penyusunan laporan bulanan dan berkala
sebagai bahan masukan kepada atasan;
s. pelaksanaantugaslain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 124
Sekretaris mempunyai tugas menyusun rencana, dan melaksanakan pengawasandan
pengendalian urusan umum, rumah tangga, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, program,
pengendalian dan pelaporan.

Pasal 125
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 124, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mempelajari Peraturan Perundang-undangan yang berlaku untuk menjadi pedoman dalam
melaksanakan tugas pada kesekretariatan Satuan Polisi Pamong Praja;
b. koordinasi dan verifikasi perumusan rencana kerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas pada
kesekretariatan Satuan Polisi Pamong Praja;
c. koordinasi, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data serta informasi
yang berhubungan dengan bidang tugas meliputi urusan umum dan kepegawaian, urusan
keuangan dan perlengkapan, serta urusan Program dan pengendalian pelaporan;
d. mengkoordinir urusan umum dan kepegawaian mencakup administrasi surat masuk/keluar,
ekspedisi surat,pengadaan materi, perpustakaan, kearsipan, dokumentasi, publikasi dan
urusan umum kerumahtanggaan dalam menjaga, memelihara kebersihan, ketertiban,
kenyamanan, keindahan dankeserasian lingkungan kerja, serta mengontrol, memantau dan
mengajukan usulan kenaikan pangkat dan berkala bagi pegawai yang telah memenuhi syarat
kepegawaian, penataan arsip kepegawaian, urusan kepangkatan, berkala, pembayaran gaji,
dan tunjangan lainnya;
e. koordinasi, menyiapkan bahan dan penyusunan skedule pelaksaan kegiatan yang
berhubungandengan bidang tugas meliputi urusan umum dan kepegawaian, urusan keuangan
dan perlengkapan, serta urusan program,pengendalian dan pelaporan;
f. mengkoordinir urusan Keuangan dan perlengkapan mencakup menyusun dokumen anggaran
satuan kerjadan rencana anggaran/RKA/DPA,menyiapkan perubahan atau pergeseran
anggaran satuan kerjadi lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja, menyiapkan bahan untuk
pengajuan dan pencairan anggaran, sistem administrasi keuangan dan pembukuan dan
perbendaharaan, serta mengatur penggunaan;

59
g. memberikan saran dan atau pertimbangan yang konstruktif kepada pimpinan sebagai
bahanpertimbangan dalam mengambil keputusan;
h. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan/pimpinan yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawab kedinasan;
i. penilaian dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas bawahan pada Sekretariat;
j. mendeteksi,menginventarisir,danmengindentivikasi setiap permasalahan yang berhubungan
dengan bidang tugas dan menyiapkan langkah-langkah strategi untuk upaya pemecahannya;
k. memverifikasibahan untuk kenaikan pangkat dan berkala bagi pegawai yang telah memenuhi
syarat-syarat kepegawaian;
l. memverifikasi, validasidan mengusulkan bahan bagi pegawai pada Sat Pol PP;
m. mempromosikan pegawai yang berpretasi berdasarkkan hasil penilaian sebagai bahan
masukan kepada pimpinan dalam rangka pengembangan karir Aparatur Sipil Negara;
n. memimpin rapat staf pada unit kerja sekretariat untuk evaluasi hasil pelaksanaan tugas dan
penyelesaian masalah/hambatan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan olehpimpinan sesuai dengan tugas fungsi;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan olehpimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 126
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan satuan;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

60
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan satuan;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah

Pasal 127
Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah mempunyai tugas menyusun rencana, perumusan
pelaksanaan teknis, pembinaan, koordinasi pengendalian dan evaluasi di bidang penegakan
Produk Hukum Daerah.

Pasal 128
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127, Kepala Bidang Penegakan
Produk Hukum Daerah mempunyai fungsi:
a. memimpin penyusunan rencana kerja bulanan, tahunan di bidang Penegakan Peraturan
Daerah sebagai pedoman melaksanakan tugas;
b. koordinasi penyusunan petunjuk teknis identifikasi kasus pelanggaran Peraturan Daerah dan
penetapan wilayah sasaran sebagai target oprasional;
c. koordinasi dan kerja sama melaksanakan pembinaan, pengedalian dan pengawasan
penegakan peraturan daerah dan aturan turunan lainnya;
d. koordinasi dan kerja sama perangkat daerah, POLRI dan TNI untuk penegakan Peraturan
Daerah lintas wilayah dalam aspek meneliti dokumen, identitas diri dan saling memberikan
data dan informasi sesuai perjanjian/kesepakatan;
e. koordinasi dalam aspekmeneliti dan mencermati perda dan aturan turunan lainnya yang
mempunyai sanksi pidana/sanksi administrasi sebagi pedoman pelaksanaan tugas.
f. koordinasi perangkat daerah terkait, penyidik polri dalam aspek pembuatan laporan dugaan
pelanggaran Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, Keputusan Bupati, pemanggilan tersangka,
saksi, mengumpulkan barang bukti Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan penjatuhan hukuman
dan pembinaan;
g. melaksanakan koordinasi dan hubungan kerja dengan unit kerja lain menyangkut penegakan
Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan keputusan Kepala Daerah untuk mencapai
indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas.

61
h. memverifikasikasus pelanggaran perda dan mengidentivikasi permasalahan dan cela hukum
yang berhubungan dengan Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan
Bupati;
i. memverifikasi dan pencatatan semua kasus pelanggaran yang akanberfungsi sebagai bank
data pada Satuan Polisi dan untuk kepentingan operasional lapangan.
j. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai bahan masukan kepada atasan untuk pertimbangan dalam kebijakan lebih lanjut.
k. pembinaan, menilai hasil kerja dan motivasi budaya kerja staf pada unit kerja.
l. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas kepada pimpinan sebagai bahan masukan
untuk menentukan kebijakan lebih lanjut;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 129
(1) Seksi Pemeriksaan Pelanggaran Peraturan Daerah dan Pembinaan mempunyai tugas :
a. Koordinasi penegakan Peraturan Daerah, menerima pengaduan pelangggaran Peraturan
Daerah, pemanggilan tersangka, saksi, mengumpulkan barang bukti, pemeriksaan
pelangaranPeraturan Daerah, pelimpahan berkas hasil pemeriksaan untuk proses
penyidikan dan penyelidikan, pembinaan penegakan Peraturan Daerah;
b. menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan RENSTRA/RENJA Satuan Polisi Pamong
Praja sebagai pedoman pelaksanaan tugas yang telah ditetapkan;
c. mengembangkan kebijakan teknis penegakan perda pada aspek menghimpun, mengolah,
menganalisa celah hukum Perda yang diterbitkan untuk menjadi dasar penegakan perda;
d. membuat konsep pedoman kerja dan petunjuk teknis operasional Pembinaan Penegakan
Peraturan daerah,Penertiban Aset dan dokumen daerah;
e. melaksanakan kegiatan teknis operasional dengan perangkat daerah/institusi terkait
dalam aspek pembinaan Penegakan Perda, penertiban Aset Pemerintah Daerah sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) Satuan Polisi Pamong Praja;
f. menerima laporan dugaan pelanggaran, analisis celah hukum berkaitan dengan kasus
pelanggaran untuk kepentingan meneliti dan menilai barang bukti, membuat surat
pemanggilan pemeriksaan pelanggaran perda;
g. koordinasi dan melakukan pembinaan dalam aspek penjatuhan sanksi adninistrasi,
pembinaan mental apabila pemeriksaan awal tindakan pelanggaran belum memenuhi
unsur tindak pidana ringan (Tipiring);
h. pelimpahan berkas pemeriksaan awal kepada seksi Penyidik dan Penyelidikuntuk
dipelajari, meneliti dan menilai kekuatan pembuktian barangbukti untuk kepentingan
penyidikan, penyelidikan, upaya penambahan barang bukti, saksi untuk proses
pemeriksaan dan penjatuhan hukuman;
i. menghimpun data kasus pelanggaran Produk Hukum Daerah;
j. menyusun laporan hasil pemeriksaan awal kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan
Linmas untuk menentukan kebijakan lebih lanjut;
k. merancang kerja sama dengan Penyidik Pengawai Negeri Sipil Daerah dan Penyidik Polri;
l. menyusun konsep telaahan staf kepada pimpinan tentanghal-hal penting berkaitan
dengan Pembinaan Penegakan Produk Hukum Daerah;

62
m. melakukan tugas sebagai perwira piket sesuai jadwal yang telah ditetapkan;
n. membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan masukan kepada pimpinan;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Pelanggaran Produk Hukum Daerah mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja, menerima dan mempelajari berkas pemeriksaan awal,
pemanggilantersangka, saksi, penilaian barang bukti/penambahan barang bukti,
penyidikan dan penyelidikan, membuat BAP, LHP, penjatuhan hukuman dan pembinaan;
b. menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan Renstra/RenjaSatuan Polisi Pamong Praja
sebagai acuan melaksanakan kegiatan penyelidikan, Penyidikan pelanggaran Produk
Hukum Daerah dan Pembinaan Penegakan Produk Hukum Daerah;
c. merancang konsep pengembangan kebijakan teknis operasional dalam aspek meneliti dan
mencermati berkas hasil pemeriksaan awal, barang bukti, hasil kajian celah hukum
sebagai dasar pelaksanaan penyidikan, penyelidikan pembuatan laporan hasil
pemeriksaan, penjatuhan hukuman dan pembinaan sebagai upaya penegakan Produk
Hukum Daerah;
d. merencanakan kerja sama Penyidik Polri, PPNSD dalam meneliti, mecermati kasus
pelanggaran sesuai kajian celah hukum untuk proses penegakan kasus pelanggaran
Produk Hukum Daerah;
e. melakukan koordinasidengan rekomendasi pimpinan menyangkuttindakan penegakan
Produk Hukum Daerah dalam aspek pemeriksaan pelanggaran, penyidikan dan
penyelidikan untukmelengkapi semua syarat sesuai ketentuan yang berlaku dalam
tindakan pemeriksaan, pembuatan BAP, LHP, penuntutan dan penjatuhan hukuman
sesuai tindakan pelanggaran dan pembinaan;
f. melaksanakan tindakan non yustisial dalam aspek Preventif, Represif sebagai upaya
meningkatkan pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan yang berlaku;
g. merancang kerja sama perangkat daerah lainya melaksanakan sosialisasi perda,
pembinaan warga masyarakat atau badan hukum atas tindakan pelanggaran perda;
h. membagi tugas,memeriksadan menilai hasil pelaksanaan tugas serta motivasi kerja
kepada staf agar menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu;
i. menyiapkan dan mengisi buku register pelanggaran Produk Hukum Daerah dan
melaksanakan penegakan Produk Hukum Daerah yang telah ditetapkan sesuai indikator
kinerja Satuan Polisi Pamong Praja;
j. mengambil tindakan disiplin kepada staf sesuai kewenangan yang diatur dalam
aturandisiplin Pegawai Negeri Sipil;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas sebagai bahan masukan kepada pimpinan untuk
menentukan kebijakan lebih lanjut;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Pembinaan , Pengawasan dan Penyuluhan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja, melakukan penyuluhan dan pembinaanpenegakan Produk
Hukum Daerah, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
b. mengikuti sosialisasi Produk Hukum Daerah dan pembinaan sebagai tindakan preventif
untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan
perundangan yang berlaku;

63
c. mengembangkan kebijakan teknis operasional dalam aspek sosialisasi sebagai
penyebarluasan informasi penegakan Produk Hukum Daerah dan pemeliharaan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat di daerah;
d. membuat laporan hasil pelaksanan tugas sebagai bahan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas dan sebagai masukan kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan
lebih lanjut guna kelancaran pelaksanaan tugas seksi;
e. membagi tugas, memeriksa, menilai, hasil pelaksanaan tugas bawahan dan memberikan
motivasi budaya kerja agar pelaksanaan tugas yang diberikan selesai tepat waktu;
f. pemantauan, pengawasan dan pembinaan pelaksanaan fungsi pengendalian keamanan
lingkungan, pengamanan Pejabat, dan pengamanan Aset Pemerintah Daerah;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Paragraf 4
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Pasal 130
Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat mempunyai tugas menyusun rencana,
perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengendalian ketentraman masyarakat, koordinir
penanganan darurat bencana alam, Kebakaran, Kebersihan, Keindahan, Ketertiban (K3),
pelaporan dan evaluasidibidang penyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman dan
perlindungan masyarakat.

Pasal 131
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130, Bidang Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja di bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat sebagai
pedoman dalam melaksakan tugas yang telah ditetapkan;
b. koordinasi, sinkronisasi rumusan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengendalian
operasional ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan masyarakat;
c. pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan evaluasi di bidang penyelenggaraan dan
operasional ketertiban umum ketentraman masyarakat meliputi pelaksanaan piket/patroli
siaga dan pembinaan kemasyarakatan;
d. koordinasi perangkat daerah/institusi terkait dan penyusunan jadwal penyelenggaraan
operasional penertiban situasi Ketertiban Umumdan Ketentraman Masyarakat;
e. koordinasi dan melaksanakan operasi penertiban nonjusticia sesuai kewenangan bidang
penyelenggaraan operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
f. koordinasi danmelaksanakan operasi penertiban non justicia sesuai kewenangan bidang
penyelenggaraan operasional ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;
g. Koordinasi dengan perangkat daerah/institusi terkaituntuk melaksanakan penegakan Produk
Hukum Daerah;
h. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja lain dalam hal penertiban
danpembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang memanfaatkan areal tertentu yang bukan
peruntukanya/tidak berdasarkan prosedur atau tindakan pelanggaran terhadap peraturan
daerah yang berlaku;

64
i. koordinasi dan kerja sama perangkat daerah/institusi terkait dalam melaksanakan kegiatan
pencegahan, penertiban, pemantauan dan pengawasan terhadap tindakan pihak tertentu
melakukan penjaringan/pengrekrutan tenaga kerja yang bertentangan/melanggar aturan
perundangan yang berlaku;
j. koordinasi dan kerja sama perangkat daerah/institusi terkait melaksankan pemantauan dan
pengamanan;
k. melaksanakan tugas sebagaiPerwiraPiket;
l. memverifikasi dan menganalisa data informasi yang berfungsi sebagai bahan evaluasi dan
rencana tindaklanjut;
m. membuat laporan/temuan dugaan pelanggaran Produk Hukum Daerah kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan melaksanakan upaya penegakan;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 132
(1) Seksi Operasi mempunyai tugas :
a. menyusun rencanan kerja, merumus kebijakan teknis operasional ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat, pengendalian aksi unjuk rasa, dan penegakan perda;
b. menyusun rencana kerja sebagai pedoman melaksanakan tugas teknis operasional
Pengawasan Penyelenggaraan TRIBUM dan TRANMAS, Penegakan Peraturan Daerah,
Peraturan Kepala Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan peraturan perundangan lain,
penaganan bencana alam, kebakaran dan masalah sosial lain;
c. menetapkan konsep operasi penertiban, pembinaan Pedagang Kaki Lima (PK) yang
memanfaatkan areal/lokasi tertentu untuk berjualan yang bukan peruntukannya atau
tidak direkomendasikan atau tindakan pelanggaran peraturan daerah yang berlaku;
d. melakukan operasi penertiban tempat hiburan, tempat atau perbuatan pelacuran,
penertiban Kos-kosan danKartu Tanda Penduduk;
e. menyusun rencana operasi ketentraman dan ketertiban masyarakat;
f. melakukan Operasi penertiban prasarana, sarana tertentu yang diperuntukan aktivitas
khusus sesuai aturan perundangan yang berlaku;
g. melakukan operasi penertiban/pengendalian aksi unjuk rasa oleh kelompok masyarakat
atau pihak tertentu yang mengganggu aktivitas pemerintah dan masyarakat;
h. melakukan operasi penertiban aset pemerintah daerah;
i. membagi tugas kepada bawahan dan mengevaluasi, menilai hasil kerja dan motivasi
untuk mencapai hasil kerja yang optimal;
j. melakukan pembinaan dan mengambil tindakan disiplin kepada staf sesuai aturan
disiplin aparatur sipil negara, apabila patut diduga terjadi pelanggaran disiplin;
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pengendalian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja sebagai pedoman guna Pengendalian/Pengawasan
Penyelenggaraan TRIBUM dan TRANMAS, Penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah, Keputusan Kepala Daerah dan peraturan perundangan lain, penaganan bencana
alam, kebakaran dan masalah sosial lain;
b. melakukan pengamanan, pengawalan Kepala Daerah, Pejabat Pemerintah dan tamu-tamu
penting (VVIP);
65
c. menyusun rencana pengendalian ketentraman dan ketertiban masyarakat;
d. melakukan pengendalian aksi unjuk rasa oleh kelompok masyarakat atau pihak
tertentuyang mengganggu aktivitas pemerintah dan masyarakat;
e. membagi tugas kepada bawahan dan mengevaluasi, menilai hasil kerja dan motivasi untuk
mencapai hasil kerja yang optimal;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi kerjasama mempunyai tugas :
a. Menganalisis bahan-bahan / materi serta Peraturan Perundang-Undangan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
b. melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan upacara kenegaraan dan upacara
lainnya bekerjasama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan aparatur lainnya;
c. mengkaji dan mensinkronisasi pelaksanaan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Daerah dan/atau aparatur lainnya;
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kerjasama;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Paragraf 5
Bidang Pengembangan Kapasitas dan Sumber Daya Aparatur

Pasal 133
Bidang Pengembangan Kapasitas dan Sumber Daya Aparatur mempunyai tugas membuat rencana
kerja, rencana teknis pengembangan kapasitas sarana prasarana, dan kapasitas sumber daya
aparatur Satuan Polisi Pamong Praja.

Pasal 134
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Kepala Bidang
Pengembangan Kapasitas dan Sumber Daya Aparatur mempunyai fungsi:
a. menyusun rencana kerja di bidang pengembangan kapasitas sumber daya aparatur sebagai
panduan pelaksanaan tugas;
b. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas di bidang Pengembangan Kapasitas dan Sumber Daya Aparatur;
c. memimpin penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan kapasitas dan
sumber daya aparatur berdasarkan peraturan yang berlaku;
d. koordinasi dengan perangkat daerahdalam menggalang dukungan dan kerja sama dalam
aspek pelatihan dasar dan berkala;
e. membagi tugas kepada bawahan, memberikan petunjuk pelaksanaan, memeriksa hasil
pelaksanaan tugas dan menilai hasil kerja bawahan.
f. melakukan pembinaan indisipliner bawahan berdasarkanaturan kedisiplinan Aparatur Sipil
Negara yang berlaku dan berdasarkan kode etik Satuan Polisi Pamong Praja;
g. membuat pedoman dan petujuk teknis penggunaansarana pengamanan;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

66
Pasal 135
(1) Seksi Pelatihan Dasar mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja, pendidikan dan pelatihan dasar, verifikasi dan sinkronisasi
data, rencana operasionalpembinaan dan pelatihan dasar secara rutin/berkala untuk
meningkatkan sumber daya aparatur, kedisiplinan aparatur Satuan Polisi Pamong Praja;
b. menginventarisasidan verifikasi data Anggota Satuan Polisi Pamong Praja sebagai sasaran
pelaksanaan tugas Pendidikan dan Pelatihan dasar yang merupakan persyaratan dasar
sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja untuk mendukung kelancaran tugas;
c. merencanakan dengan perangkat daerah/institusi dalamaspek verifikasi,
sinkronisasibahan materi dan matode untuk memenuhi standar untuk pelaksanaan
pelatihan dasar;
d. merancang kerja sama TNI dan Polri sebagai mitra kerja melaksanakan kegiatan pelatihan
dasar sebagai syarat utama sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja atau pelatihan
penyegaran secara berkala dalam meningkatkan jiwa korsa, peningkatan kedisiplinan,
peningkatan ilmu pengetahuan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
e. mendukung kegiatan operasional penegakan Produk Hukum Daerah;
f. membantu pelaksanaan tugas Operasional Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas untuk
meningkatkan pencapaian indikator kinerja;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Teknis Fungsional Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja, melaksanakan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja, dibidang
penegakan, peyelenggaraan ketertiban umum, ketentraman, pelindungan masyarakat,
bimbingan teknis perhitungan angka kredit, penilaian angka kredit untuk jabatan
fungsional;
b. mengkoordinir dan pengerahan anggota Satuan Polisi Pamong Praja secara rutin untuk
melaksankan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja dalam aspek: Ketertiban Umum,
Kentraman masyarakat, penegakan Peraturan Daerah dan Perlindungan Masyarakat;
c. menentukan kebijakan teknis pengerahan anggota Satuan Polisi Pamong Praja
melaksanakan kebijakan pengembangan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja;
d. merencanakan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar bagi anggota Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai syarat utama menduduki jabatan fungsional khusus dan kenaikan
pangkat dengan mnggunakan angka kredit;
e. membagi tugas kepada bawahan, memeriksa dan menilai hasil kerja, motivasi agar
pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu;
f. merancang kerja sama interen dan eksteren untuk menemukan altenatif pemecahan
masalah pada seksi teknis fungsioanl;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Sumber Daya Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kerja operasional pengelolaan sumber daya aparatur
Satuan Polisi Pamong Praja;
b. menyusun bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pelatihan dasar, pelatihan teknis dan
peningkatan kapasitas sumber dayqa aparatur dasar Polisi Pamong Praja dan Anggota
Perlindungan Masyarakat;

67
c. menyusunan dan mengelolah data kegiatan pelatihan dasar, pelatihan teknis dan
peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dasar Polisi Pamong Praja dan Anggota
Perlindungan Masyarakat;
d. menyusun bahan petunjuk teknis operasional sumber daya aparatur Polisi Pamong Praja
dan Anggota Perlindunga Masyarakat;
e. mengelola data Polisi pamong Praja dan Administrasi PPNS;
f. menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
h. melaksanakan koordinasi pengelolaan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
dengan sub unit kerja lain di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja;

Paragraf 6
Bidang Perlindungan Masyarakat

Pasal 136
Bidang Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas menyusun rencana kerja di bidang
Perlindungan Masyarakat (Linmas), merumuskan kebijakan teknis operasional di bidang linmas,
melaksanakan pembinaan di bidang linmas, koordinasi pengawasan/pengamanan pemilu,
koordinasi penanganan bencana/ konflik sosial, pengendalian operasional dan evaluasi
pelaksanaan tugas di bidang Linmas.

Pasal 137
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136, Kepala Bidang Perlindungan
Masyarakat mempunyai fungsi :
a. merumuskan langkah-langkah teknis operasional berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA)
Bidang Linmas sebagai pedoman pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. menghimpun, mengkaji dan menganalisa data masalah strategis dan aktual di daerah dalam
aspek perlindungan masyarakat;
c. merumuskan kebijakan teknis penanganan masalah dan kesiagaan, pengerahan Satuan Polisi
Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat;
d. koordinasi dan perumusan pedoman dan petunjuk teknis Operasional bidang Linmas bersama
perangkat daerah/institusi terkait;
e. merumuskan kebijakan teknis dan memvasilitasi pelatihan meningkatkan sumber daya
anggota satuan linmas untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
f. mengkoordinasikan rumusan kebijakan teknis pelatihan, sosialisasi meningkatkan
kemampuan penanganan masalah sosial, bencana alam dan pengamanan proses pelaksanaan
pemilu;
g. mengkoordinasikankebijakan teknis rapat kerja bidang Linmas dengan perangkat
daerah/institusi terkait untuk melakukan mengidentifikasi permasalahan-permasalahan
bidang Linmas;
h. koordinasi dan memfasilitasi komponen Bidang Linmas kesiapsiagaan personil satuan polisi
pamong praja dan satuan perlindungan masyarakat untuk melakukan tindakan pertolongan
korban bencana alam, kebakaran sebagai upaya perlindungan masyrakat;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

68
Pasal 138
(1) Seksi Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. mengumpulkan dan mempelajari aturan perundangan-undangan yang berlaku sebagai
pedoman pelaksanaan tugas seksi Satuan Linmas;
b. pengumpulan data dan informasi sebagai bahan kajian masalah strategis dan aktual di
daerah untuk menemukan langkah-langkah operasional dalam aspek pencegahan,
pengamanan, mediasi penyelesaian ataupun proses penyelesaian lebih lanjut;
c. membuat rencana Kerja teknis operasional pada SeksiPerlindungan Masyarakat sebagai
panduan dalam melaksanakan tugas;
d. merancang kerja sama dan pengerahan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat dalam
pengamanan;
e. penguatan Kelembagaan Satuan perlindungan masyarakat untuk kelancaran pelaksanaan
tugas;
f. pelaksanaanpengamanan pemiludan pencegahan konflik berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku;
g. pencegahan dan pengendalian kebakaran, bencana alam, pengamanan/penanganan
masalah di daerah;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Bina Potensi Masyarakat mempunyai tugas :
a. merancang kebijakan teknis operasional dalam aspek mengiventarisir dan memfasilitasi
elemen masyarakat sebagai katalisator dan mediator penyelesaian masalah aktual dan
strategis;
b. menyusun rencana kerja dalam rangka optimalisasi potensi pamswakarsa, dan siaga
bencana;
c. penguatan kelembagaan satuan Linmas dan kelompok siaga bencana;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pencegahan Mitigasi dan Pengerahan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kerja Seksi Pencegahan, Mitigasi Bencana dan Pengerahan Sumber
Daya Manusia;
b. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pencegahan dan mitigasi bencana
danpengerahan sumber daya manusia;
c. menyelenggarakan dan pengoordinasian pencegahan , mitigasi bencana dan pengerahan
sumber daya manusia;
d. mengembangkan pembinaan pencegahan , mitigasi bencana dan pengerahan Sumber
Daya Manusia;
e. menyelenggaraan analisis, penyusunan, penetapan, dan penginformasian peta rawan
bencana;
f. mengembangkan dan memelihara sistem peringatan dini bencana;
g. menyelenggarakan dan menggordinasikan upaya pengurangan risiko bencana;
h. menyusun laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pencegahan, Mitigasi Bencana dan
Pengerahan Sumber Daya Manusia

69
Paragraf 7
Bidang Pemadam Kebakaran

Pasal 139
Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pencegahan dan pemadaman kebakaran,
pengadaan sarana prasarana kebakaran serta peningkatan Kapasitas dan sumber daya satuan
pemadam kebakaran.

Pasal 140
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Kepala Bidang Pemadam
Kebakaran mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perumusan kebijakan sebagai petunjuk teknis pencegahan dan
memfasilitasi penyelamatan korban bencana kebakaran;
b. pengkoordinasian langkah-langkah operasional deteksi dini dan lapor dini;
c. pengkoordinasian kebijakan teknis pengadaan dan pengembangan sarana prasarana
kebakaran;

Pasal 141
(1) Seksi Pencegahan Kebakaran mempunyai tugas :
a. mempelajari aturan perundang-udangan sebagai pedoman kerja dalam pencegahan
kebakaran;
b. melaksanakankebijakan teknis pengembangan SDM anggota satuan pemadam kebakaran;
c. melaksanakan koordinasi lintas unit kerja dalam kegiatan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran;
d. merancang rencana pengadaan sarana pendukung kegiatanpencegahan kebakaran dalam
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pemadam kebakaran mempunyai tugas :
a. mempelajari aturan perundang-udangan sebagai pedoman kerja dalam pemadaman
kebakaran;
b. melaksanakan kebijakan teknis pengembangan SDM anggota satuan pemadam
kebakaran;
c. melaksanakan koordinasi lintas unit kerja dalam kegiatan pemadaman kebakaran dan
penanggulangan kebakaran;
d. merancang rencana pengadaan sarana pendukung kegiatan pemadaman kebakaran dalam
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Rehabilitasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kerja Seksi Rehabilitasi;
b. membuat konsep bahan perumusan kebijakan teknis rehabilitasi;
c. mengembangkan koordinasi dananalisis perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
rehabilitasi;

70
d. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan perbaikan dan pemulihan semua aspek
pelayanan publik atau masyarakat sampai ke tingkat yang memadai pada wilayah
pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar
semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana; dan
e. menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja Seksi Rehabilitasi.

Pasal 142
Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan mempunyai tugas menyusun rencana kerja operasional
dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman perlindungan masyarakat tingkat
Kecamatan.

Pasal 143
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 142, Satuan Polisi Pamong Praja
Kecamatan mempunyai fungsi :
a. mempelajari Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku sebagai dasar pelaksanaan tugas;
b. mengumpulkan menganalisa dan identifikasi data, informasi dan pemetaan wilayah sasaran
prioritas kegiatan pembinaan dan pengawasan;
c. melakukan konsultasi teknis operasional pembinaan ketertiban dan ketentraman masyarakat;
d. koordinasi pembinaan ketentraman ketertiban, keamanan, dan teritorial di wilayah
kecamatan;
e. koordinasi dan fasilitasi Satuan Linmas desa dan kelurahan dalam penanganan bencana dan
masalah sosial;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Ketujuh
Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuandan Perlindungan Anak
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 144
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan teknis bidang Pemberdayaan Sosial, Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial,
Bantuan dan Jaminan Sosial, Penanganan Fakir Miskin, Pemberdayaan Perempuan Dan
Perlindungan Anak.

Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Kepala Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi:
a. menetapkan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan Kebijakan Bupati serta masukan dari komponen masyarakat untuk menjadi pedoman
penyusunan kinerja tahunan;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT agar terjalin
kerja sama yang baik dan saling menunjang;
71
c. memvalidasi pelaksanaan tugas Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPT berdasarkan
Rencana Kerja, guna mengetahui permasalahannya agar sesuai dengan petunjuk dan
ketentuan yang berlaku;
d. memvalidasi rencana kebijakan bidang Sosial dan bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak meliputi Kesekretariatan, Pemberdayaan Sosial, Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial, Bantuan dan Jaminan Sosial,Perlindungan Hak Perempuan dan
Perlindungan Anak, Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga serta UPT agar
terwujudnya kesejahteraan sosial masyarakat yang mandiri;
e. mengkoordinasikan kerja sama bidang sosial, Bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dengan Instansi/Lembaga dan pihak terkait lainnya baik pusat maupun
daerah guna sinkronisasi program;
f. mengkoordinasi pelaksanaan pedoman dan standarisasi, pengajuan usulan, rekomendasi
untuk penetapan akreditasi dan sertifikasi serta pemberian bimbingan, monitoring, supervise
yang efisien dan efektif serta profesional;
g. menetapkan sarana dan prasarana sosial dalam rangka penanggulangan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS), Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar
terpenuhinya kebutuhan sosial dasar dan non dasar;
h. mengkoordinasi pembinaan tenaga fungsional pekerja sosial meliputi pengangkatan,
pemberhentian pejabat pekerja sosial serta pengusulan calon peserta pendidikan Narkotika,
Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya dan Diklat profesi melalui Diklat Fungsional agar
tersedianya Tenaga Pekerja Sosial yang profesional dan memadai;
i. mempromosikan penganugerahan tanda kehormatan meliputi pengusulan dan pemberian
rekomendasi atas usulan penganugerahan Satya Lencana Kebaktian Sosial kepada Presiden
melalui Menteri Sosial serta penghargaan di bidang sosial untuk jasa dan pengabdiannya;
j. mengkoordinasikan kegiatan sosialisasi, sarasehan, Lokakarya, napak tilas serta
pembangunan dan perbaikan, pemeliharaan Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk pelestarian
nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan serta nilai-nlai kesetikawanan sosial
serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
k. mengkoordinasi penanggulangan korban bencana melalui pemberian bantuan tanggap
darurat, rehabilitasi, rekonstruksi dan pemulihan kondisi korban bencana untuk
mengembalikan harga diri dan status sosial masyarakat;
l. memvalidasi dan menetapkan pengumpulan sumbangan sosial) berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku agar tersedianya bantuan sosial bagi mayarakat Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial ( PMKS );
m. menetapkan ijin undian serta mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan undian
berdasarkan ketentuan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya;
n. menetapkan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak
potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu melalui Panti Sosial
Pemerintah dan Swasta serta non Panti untuk memberikan perlindungan sosial dan
kelangsungan hidup;
o. menetapkan ijin pengangkatan antar Warga Negara Indonesia berdasarkan ketentuan untuk
memperoleh kepastian hukum dan kesejahteraan anak;
p. tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

72
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 146
Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinir pelaksanaan kegiatan kesekretariatan yang meliputi
kegiatan umum dan kepegawaian, keuangan dan program evaluasi dan pelaporan berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terwujudnya pelayanan administrasi yang cepat tepat
dan lancar.

Pasal 147
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 146, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasi langkah-langkah operasional Sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas
dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. memimpin/membagi tugas dan mengevaluasi hasilkerja bawahan agar tercapai efektifitas
pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program/kegiatan dinas berdasarkan masukan data
dari bidang dan UPT di lingkungan dinas agar tersedia program kerja yang partisipatif;
d. memverifikasi pelaksanaan Budaya Kerja, Pengawasan Melekat, Laporan Kinerja Pemerintah,
LKPJ, LPPD, Laporan Keuangan, Laporan Kinerja Daerah dan pelaporan kinerja lainnya sesuai
prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban
pelaksanaan kinerja;
e. mengkoordinasi pelaksanaan layanan administrasi umum kepada semua unsur yang ada
pada Dinas agar tercipta pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan lancar;
f. mengkoordinasi pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi program, data dan evaluasi,
keuangan, kepegawaian dan umum agar pelaksanaan tugas dinas berjalan dengan baik dan
lancar;
g. memimpin pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku agar terciptanya ASN yang handal, profesional dan bermoral;
h. mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi program, data dan evaluasi,
keuangan, kepegawaian dan umum melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang telah
dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari solusinya;
i. mengkoordnasikan tugas dengan instansi dan pihak terkait agar terjalin kerjasama yang baik;

Pasal 148
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
73
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pemberdayaan Sosial

Pasal 149
Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas mengkoordinir pelaksanaan operasional,
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pemberdayaan sosial melalui ketahanan sosial dan
pelestarian keperintisan, pemberdayaan keluarga fakir miskin dan komunitas adat terpencil dan
serta kelembagaan kesejahteraan sosial berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas, kemandirian dan ketahanan sosial masyarakat.

Pasal 150
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149, Kepala Bidang Bidang
Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi:
a. merencanakan kegiatan seksi ketahanan sosialdan pelestarian keperintisan berdasarkan
langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data
yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengkaji ulang hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kegiatan guna penyempurnaan
lebih lanjut;

74
c. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnyayang berhubungan dengan penanaman nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
d. memverifikasi data dan informasi yang berhubungan dengan penanaman nilai kejuangan,
keperintisan dan kepahlawanan untuk merencanakan program /kegiatan lebih lanjut;
e. mengembangkan pembinaan dan penanaman nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan serta keluarga pahlawan guna memelihara dan meningkatkan nasionalisme;
f. merancang program/kegiatan penanaman nilai-nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan (PNK3);

Pasal 151
(1) Seksi Ketahanan Sosial dan Pelestarian Keperintisan mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan ketahanan sosial dan pelestarian keperintisan
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk memelihara dan meningkatkan
rasa nasionalisme;
b. merencanakan kegiatan seksi ketahanan sosial dan pelestarian keperintisan berdasarkan
langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber
data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnyayang berhubungan dengan penanaman nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;
d. menyusun, merencanakan, mengembangkan dan menganalisis data dan informasi yang
berhubungan dengan penanaman nilai kejuangan, keperintisan dan kepahlawanan untuk
merencanakan program/kegiatan lebih lanjut;
e. membuat konsep bahan penyusunan kebijakan pedoman dan petunjuk teknis penanaman
nilai kejuangan, keperintisan dan kepahlawanan untuk ketepatan dan penentuan sasaran
pelaksanaan program/kegiatan;
f. mengembangkan pembinaan dan penanaman nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan serta keluarga pahlawan untuk memelihara dan meningkatkan rasa
nasionalisme;
g. merancangprogram/kegiatan penanaman nilai-nilai kejuangan, keperintisan dan
kepahlawanan (PNK3);
h. Mengkoordinasikan kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk mendapatkan
masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
i. mengembangkan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pemberdayaan Keluarga, Fakir Miskin dan Komunitas Adat Terpencil (KAT) mempunyai
tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga, fakir miskin, dan
komunitas adat terpencilmelalui pemberdayaan keluarga muda mandiri (KMM) yang
rentan bermasalah sosial psykologis, Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WARSOSEK),
Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK), Warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
fakir miskin berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan
kualitas hidup yang mandiri dan sejahtera;

75
b. merencanakan kegiatan Seksi Pemberdayaan Keluarga, Fakir Miskin dan KAT
berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya
serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas Pemberdayaan Keluarga, Fakir Miskin
dan Komunitas Adat Terpencil (KAT) untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
d. mengembangkan kegiatan pengendalian dan koordinasi usaha-usaha pemberdayaan
pemberdayaan keluarga, fakir miskin dan Komunitas Adat Terpencil (KAT) untuk
meningkatkan kemampuan usahadalamrangka pengembangan usaha ekonomi rumah
tangga;
e. menyusun program kerja/kegiatan melalui pemberdayaan Keluarga Muda Mandiri yang
rentan bermasalah sosial psykologis, wanita rawan sosial ekonomi, Rehabilitasi Sosial
Daerah Kumuh (RSDK), warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Fakir Miskin mulai
dari penjajakan lokasi, pemetaan kebutuhan, sosialisasi program, pendampingan sosial,
identifikasi dan seleksi, registrasi, studi kelayakan usaha, pemberian bantuan sosial,
pembinaan berlanjut, monitoring, evaluasi dan pelaporan untuk pencapaian
program/kegiatan;
f. mengembangkan bimbingan teknis pemberdayaan keluarga dan fakir miskin untuk
meningkatkan taraf hidup kesejahteraan sosial masyarakat yang lebih baik;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Kelembagaan Kesejateraan Sosial mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan kelembagaan kesejahteraan sosial yang meliputi
pembinaan dan bimbingan teknis terhadap Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat
(TKSM), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis
Masyarakat (WKSBM), Karang Taruna, organisasi sosial/lembaga sosial masyarakat
berdasarkan ketentuan dan posedur yang berlaku untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial masyarakat;
b. menyusun rencana kegiatan Seksi Kelembagaan Kesejahteraan Sosial berdasarkan
langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber
data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas kelembagaan kesejahteraan sosial;
d. menyusun, merencanakan, mengembangkan dan menganalisis data dan informasi yang
berhubungan dengan tugas Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial untuk
merencanakan program/kegiatan lebih lanjut;
e. mengembangkan pembinaan dan pengembangan pemberdayaan potensi Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial;
f. merencanakan penyuluhan sosial tentang fungsi Kelembagaan KesejahteraanSosial;
g. merancang program/kegiatan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dan kesetiakawanan
sosial yang meliputi pembinaan dan bimbingan teknis terhadap Tenaga Kesejahteraan
Sosial Masyarakat (TKSM), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Wahana Kesejahteraan Sosial

76
Berbasis Masyarakat (WKSBM), Karang Taruna, Organisasi Sosial/Lembaga Sosial
Masyarakat (Panti-panti Sosial Swasta maupun Pemerintah);
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 4
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Pasal 152
Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas mengkoordinir pelaksanaan
operasional dan mengevaluasi kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia,
pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang cacat serta pelayanan rehabilitasi sosial tuna sosial
dan korban NAPZA berdasarkan ketentun dan prosedur yang berlaku untuk mengembalikan fungsi
sosial.

Pasal 153
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Bidang Pelayanan dan
Rehabilitasi Sosial mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasi langkah-langkah operasional Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data
yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengkoordinasi pelayanan dan rehabilitasi sosial meliputi pelayanan anak, lanjut usia
terlantar, penyandang cacat, tuna sosial dan korban NAPZA melalui sistem panti dan non
panti sosial untuk mengembalikanfungsi sosial;
c. mengkoordinasi pelayanan dan rehabilitasi sosial anak, lansia terlantar, penyandang cacat,
tuna sosial dan korban Narkototika, Psikotropika dan Zat Adiktiflainnya melalui panti sosial;
d. memverifikasi ijin pengangkatan anak antar WNI berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mendapatkan kepastian hukum dan kepastian jaminan sosial;
e. mengkoordinasi jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia non
potensial terlantar untuk meningkatkan taraf hidup;
f. mengkoordinasi partisipasi dan kemampuan/bakat anak meliputi balita terlantar, anak
terlantar, anak nakal, serta anak yang diberlakukan salah untuk meningkatkan pelayanan
dan perlindungan;
g. mengkoordinasi tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 154
(1) Seksi Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Anak dan Lansia mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosialanak
danlansia melalui pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan usaha-usaha rehabilitasi
sosial bagi anak nakal, korban narkotika, anak jalanan, anak terlantar, anak cacat, dan
lanjut usia berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan
penanganan dan pelayanan serta rehabilitasi sosial;
b. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut
Usia berdasarkan langkah-langkah operasional dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta
sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
77
c. merancang dan mengkoordinasi tugas bawahan melalui arahan sesuai dengan
permasalahan dan bidang tugas agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas ;
d. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak
dan Lanjut Usia untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas ;
e. menyusun, merencanakan, mengembangkan dan menganalisis data dan informasi yang
berhubungan dengan tugas pelayanan dan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia untuk
merencanakan program/kegiatan;
f. membuat konsep bahan penyusunan kebijakan pedoman dan petunjuk pelayanan dan
rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia untuk ketepatan dan penentuan sasaran
pelaksanaanprogram/kegiatan;
g. mengembangkan pembinaan dan bimbingan teknis pelaksanaan usaha-usaha rehabilitasi
sosial bagi anak nakal, korban narkotika, anak jalanan, anak terlantar, anak cacat, dan
lanjut usia untuk meningkatkan penanganan dan pelayanan serta rehabilitasi sosial ;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial penyandang
cacat melalui sistim panti, non panti, lsm peduli penyandang cacat, dan rehabilitasi
berbasis masyarakat berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat penyandang cacat;
b. merencanakan kegiatan Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat
berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya
serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. merancang dan mengkoordinasi tugas bawahan melalui arahan sesuai dengan
permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan
tugas;
d. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas pelayanandan rehabilitasi sosial penyandang
cacat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas ;
e. menentukan pengendalian dan merancang usaha-usaha pelayanan dan rehabilitasi sosial
penyandang cacat melalui sistim panti, non panti, LSM peduli penyandang cacat, dan
rehabilitasi berbasis masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat ;
f. mengembangkan pembinaan dan bimbingan teknis usaha-usaha pelayanan dan
rehabilitasi sosial berbasis masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban NAPZA mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatanpelayanan dan rehabilitasi sosial tuna sosial dan
korban napza berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat tuna sosial dan korban NAPZA;
b. merencanakan kegiatan Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban
Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) berdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya sesuai sumber data yang
ada untuk dipedomani dalam pelaksanaan tugas;

78
c. mengkaji Peraturan Perundang-undangan sebagai pedoman/petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas-tugas pelayanan dan rehabilitasi sosial tuna
sosial dan korban Narkotika,Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) untuk
dijadikan sebagai pedoman guna kelancaran pelaksanaan tugas;
d. membuat konsep bahan penyusunan kebijakan pedoman untuk perumusan bahan
petunjuk pelayanan dan rehabilitasi sosial tuna sosial dan korban Narkotika,Alkohol,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) guna ketepatan dan penentuan sasaran
pelaksanaan program/kegiatan;
e. merencanakan dan menyusun kegiatan usaha-usaha rehabilitasi sosial melalui sistim non
panti dan system panti sosial untuk penyandang tuna sosial dan korban penyalahgunaan
Narkotika,Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktiflainnya (NAPZA) guna peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 5
Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial

Pasal 155
Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas mengkoordinir pelaksanaan operasional,
mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bantuan dan jaminan sosial melalui
bantuan sosial penanganan bencana, bantuan sosial korban tindak kekerasan, orang terlantar dan
pekerja migran serta jaminan kesejahteraan sosial dan sumber daya sosial berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang berlaku untuk pemulihan, perlindungan dan partisipasi sosial masyarakat.

Pasal 156
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 155,Kepala Bidang Bantuan dan
Jaminan Sosial mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasi langkah-langkah operasional kegiatan Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial
berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data
yang ada untuk pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengkoordinasi kegiatan pengembangan bantuan dan jaminan sosial meliputi bantuan
sosialpenanganan bencana, pemulangan orang terlantar, bantuan sosial korban tindak
kekerasan dan pekerja migran, serta bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial dan sumber
daya sosialuntuk pemulihan, perlindungan dan partisipasi sosial masyarakat;
c. memverifikasi konsep perizinan pengumpulan uang dan/atau barang (sumbangan sosial)
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terhindar dari kekeliruan;
d. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 157
(1) Seksi Bantuan Sosial Penanganan Bencana mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan bantuan sosial penanga-nan bencana melalui
bantuan sosial penanganan bencana alam dan bencana sosial berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku untuk pencegahan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi
para korban bencana;

79
b. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan dan bahan lainnya untuk dijadikan sebagai
pedoman sesuai petunjuk teknis yang berhubungan dengan tugas Bantuan Sosial
Penanganan Bencana guna dipedomani dalam melaksanakan tugas ;
c. menyusun, merencanakan, mengembangkan dan menganalisis data dan informasi yang
berhubungan dengan tugas bantuan sosial penanganan bencana untuk perencanaan
program/kegiatan guna pelaksanaan di lapangan;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Bantuan Sosial Orang Terlantar dan Pekerja Migran mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan bantuan sosial korban tindak kekerasan, orang
terlantar dan pekerja migran berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
pemulihan, perlindungan dan partisipasi sosial masyarakat;
b. menganalisis Peraturan Perundang-undangan dan petunjuk teknis serta bahan lainnya
untuk dipedomani guna kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Bantuan Sosial Orang
Terlantar dan Pekerja Migran;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial dan Sumber Daya Sosial mempunyai tugas :
a. menyusun dan melaksanakan kegiatan jaminan kesejahteraan sosial dan sumber daya
sosial berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk kegiatan usaha
kesejahteraan sosial;
b. mengkaji Peraturan Perundang-Undangan, pedoman/petunjuk teknis serta bahan lainnya
yang berhubungan dengan tugas-tugas bantuan jaminan kesejahteraan sosial dan sumber
daya sosial untuk dipedomani guna kelancaran pelaksanaan tugas;
c. melaksanakan kegiatan pengendalian dan koordinasi usaha-usaha bantuan jaminan
kesejahteraan sosial dan sumber daya sosial untuk mencegah penyimpangan guna
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 6
Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Hak Anak

Pasal 158
Bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Hak Anak mempunyai tugas perumusan
kebijakan/rencana program, koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan, memantau,
evaluasi dan melaporkan kegiatan perlindungan hak perempuan dan perlindungan anak untuk
memenuhi hak perempuan atas perlindungan dari tindak kekerasan dan meningkatkan kualitas
tumbuh kembang serta kelangsungan hidup anak.

Pasal 159
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Kepala Bidang Perlindungan
Perempuan dan Perlindungan Hak Anak mempunyai fungsi :
a. memverifikasi kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap
perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang untuk mencegah terjadi

80
kekerasan tehadap perempuan dan anak; penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di
bidang kefarmasian, sarana dan prasarana kesehatan serta sumber daya manusia kesehatan;
b. mengevaluasi kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban
kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan
kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang untuk melindungi dan
memberdayakan korban kekerasan;
c. mengkoordinasi penyusunan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang untuk menjalin kerja
sama dalam mencegah dan menangani korban kekerasan;
d. mengkoordinasi penyusunan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang untuk
melindungi dan memberdayakan korban kekerasan;
e. mengevaluasi rumusan kajian kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang sebagai pedoman
dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan;
f. mengevaluasi perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang untuk
melindungi dan memberdayakan korban kekerasan;
g. mengkoordinasi dan mengevaluasi penerapan kebijakan di bidang pencegahan dan
penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang untuk mencegah dan menangani korban kekerasan;
h. mengkoordinasi dan mengevaluasi penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang untuk melindungi dan memberdayakan korban kekerasan;
i. mengkoordinasidan mempromosikan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
j. mengkoordinasidan mempromosikan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan
perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
k. mengevaluasibahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di
bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga,
di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
l. mengevaluasi bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di
bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah

81
tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari
tindak pidana perdagangan orang;
m. mengkoordinasikan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam
rumah tangga, dibidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta
dari tindak pidana perdagangan orang;
n. mengkoordinasikan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan korban kekerasan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus
serta dari tindak pidana perdagangan orang;
o. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 160
(1) Seksi Perlindungan Hak Perempuan mempunyai tugas :
a. menyusun rumusan kebijakan/rencana program, koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan, memantau, evaluasi dan melaporkan kegiatan perlindungan hak perempuan
perlindungan khusus anak untuk memenuhi hak-hak perempuan atas perlindungan dari
tindak kekerasan;
b. menyusun perumusan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan
terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
c. menyusun perumusan kebijakan di bidang perlindungan dan pemberdayaan perempuan
korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi
darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
d. menyusun koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan di bidang perlindungan dan
pemberdayaan perempuan korban kekerasan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang;
e. menyusun bahan bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan di bidang
pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di
bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak
pidana perdagangan orang;
f. menyiapkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan
perempuan di bidang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di
dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi
khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
g. memantau, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan di bidang pencegahan
dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang
ketenagakerjaan, dalam situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana
perdagangan orang; dan
h. memantaudan pelaporan penerapan kebijakan di bidang pencegahan dan penanganan
kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga, di bidang ketenagakerjaan, dalam
situasi darurat dan kondisi khusus serta dari tindak pidana perdagangan orang;
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
82
(2) Seksi Perlindungan Hak Anak mempunyai tugas :
a. merencanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan dibidang perlindungan anak;
b. merancang perumusan kajian kebijakan di bidang perlindungan anak;
c. merancang dan mengkaji ulang penerapan kebijakan dibidang perlindungananak;
d. merancang, menyusun dan mengkaji ulang kebijakan dibidang perlindungan anak;
e. membuat konsep bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
di bidang perlindungan anak;
f. mengembangkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang
memerlukan perlindungan anak;
g. merencanakan, menganalisis dan menyusun pelaporan penerapan kebijakan
dibidangperlindungan anak.
(3) Seksi PerlindunganKekerasan Terhadap Perempuan danAnak mempunyai tugas :
a. Penyiapan Rumusan Kebijakan/Rencana Program, Koordinasi Dan Sinkronisasi
Penerapan Kebijakan, Memantau, Evaluasi Dan Melaporkan Kegiatan Pengumpulan,
Pengolahan, Analisis Dan Penyajian Data Dan Informasi Kekerasan Terhadap Perempuan
Dan Anak Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan;
b. penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
c. merencanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
d. menganalisis perumusan kebijakan pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
kekerasan terhadap perempuan dan anak;
e. merencanakan dan mengembangkan penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
f. merancang, menyusun dan menentukan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap perempuan dan anak;
g. mengkaji ulang bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap
perempuan dan anak;
h. merancang, membuat konsep dan mengevaluasi pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi kekerasan terhadap
perempuan dan anak;

Paragraf 7
Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga

Pasal 161
Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga mempunyai tugas pelaksanaan
perumusan kebijakan/rencana program, koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan dan
melaksanakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial,
politik dan hukum dan kualitas keluarga serta memantau, evaluasi dan melaporkan kegiatan
sesuai standar operasional untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, kualitas keluarga,
data dan informasi gender.

83
Pasal 162
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 161, Kepala Bidang Kualitas
Hidup Perempuan dan Kualitas Keluarga mempunyai fungsi :
a. memverifikasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik, hukum dan kualitas keluarga;
b. memimpin forum koordinasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan kualitas keluarga;
c. mengevaluasikajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan kualitas keluarga;
d. mengkoordinasi dan mengevaluasi penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan
kualitas keluarga;
e. mengkoordinasi, mempromosi dan mengevaluasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan
kualitas keluarga;
f. mengkoordinasi bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan
hukum dan kualitas keluarga;
g. mengkoordinasi dan mengevaluasi pelaporan penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, sosial, politik dan
hukum dan kualitas keluarga;
h. memverifikasi kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi
gender di bidang ekonomi, sosial, politik hukum dan kualitas keluarga;
i. mengkoordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian
data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan kualitas keluarga;
j. mengevaluasi kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan
informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan kualitas keluarga;
k. mengkoordinasi dan mengevaluasi penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum dan
kualitas keluarga;
l. mengkoordinasi, mempromosikan dan mengevaluasi kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum
dan kualitas keluarga;
m. mengkoordinasi bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan pengumpulan,
pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial,
politik dan hukum dan kualitas keluarga;
n. mengkoordinasi pelembagaan pengarusutamaan gender;
o. memverifikasi standarisasi lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan;
p. mengkoordinasi penguatan dan pengembangan lembaga layanan peningkatan kualitas
keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak;
q. mengkoordinasi dan memverifikasi pelaporan penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi gender di bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum
dan kualitas keluarga;

84
Pasal 163
(1) Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi
mempunyai tugas :
a. penyiapan rumusan kebijakan/rencana program, koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan, memantau, evaluasi dan melaporkan kegiatan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan bidang ekonomi untuk meningkatkan kesetaraan gender
bidang ekonomi;
b. menyusun rumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang ekonomi;
c. merancang forum koordinasi kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
d. membuat konsep perumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
e. merencanakan dan menentukan penerapan kebijakan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
f. merencanakan, membuat konsep dan menganalisis kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
g. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
h. menyusun, Mengkaji ulang dan menganalisis pelaporan penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi;
i. menyusun perumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
j. mengembangkan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pelembagaan pengarusutamaan gender di
bidang ekonomi;
k. mengkaji ulang perumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
l. membuat konsep dan menganalisis penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
m. merencanakan,membuat konsep dan menentukan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
n. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan
gender di bidang ekonomi;
o. merencanakan pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
p. menentukan standarisasi lembaga penyedia layanan perempuan di bidang ekonomi;
q. merencanakan, menganalisis dan mengkaji ulang pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan
gender di bidang ekonomi.

85
(2) Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Sosial,
Politik dan Hukum mempunyai tugas :
a. penyiapan rumusan kebijakan /rencana program, koordinasi dan sinkronisasi penerapan
kebijakan, memantau, evaluasi dan melaporkan kegiatan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan sesuai standar operasional untuk meningkatkan kesetaraan
gender bidang sosial, politik dan hukum;
b. menyusun rumusan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang sosial, politik dan hukum;
c. membuat konsep penyusunan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang sosial, politik dan hukum;
d. merancang perumusan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang sosial, politik dan hukum;
e. membuat konsep dan mengkaji ulang penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang sosial, politik dan
hukum;
f. merencanakan, menganalisis dan menentukan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang sosial, politik dan hukum;
g. merancang bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang sosial,
politik dan hukum;
h. merencanakan, membuat konsep dan menganalisis pelaporan penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang sosial,
politik dan hukum;
i. menganalisis rumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi pengarusutamaan gender di bidang sosial, politik dan hukum;
j. Menganalisis penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian
data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang sosial, politik dan hukum;
k. menentukan rumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian
data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang sosial, politik dan hukum;
l. merancang dan mengkaji ulang penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang sosial, politik dan
hukum;
m. merencanakan, membuat konsep dan menentukan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender di bidang sosial,
politik dan hukum;
n. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan
gender di bidang sosial, politik dan hukum;
o. merancang pengarusutamaan gender di bidang ekonomi;
p. menentukan standarisasi lembaga penyedia layanan perempuan di bidang ekonomi;
q. merancang, membuat konsep dan menganalisis pelaporan penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan
gender di bidang sosial, politik dan hukum;

86
(3) Seksi Pelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Bidang Kualitas
Keluarga mempunyai tugas :
a. penyiapan Rumusan Kebijakan/Rencana Program, Koordinasi Dan Sinkronisasi
Penerapan Kebijakan, Memantau, Evaluasi Dan Melaporkan Kegiatan Pengarusutamaan
Gender Dan Pemberdayaan Perempuan Untuk Meningkatkan Kualitas Keluarga;
b. menyusunrumusan kebijakan pelaksanaan Pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
c. membuat konsep penyusunan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
d. merancang rumusan kajian kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
e. merencanakan dan menganalisis penerapan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
f. mengkaji ulang dan menetukan kebijakan pelaksanaan pengarusutamaan gender dan
pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
g. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pelaksanaan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas
keluarga, data dan informasi;
h. membuat konsep dan menganalisis pelaporan penerapan kebijakan pelaksanaan
pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data
dan informasi;
i. mengembangkan rumusan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian
data dan informasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang
kualitas keluarga, data dan informasi;
j. merencanakan forum koordinasi penyusunan kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
k. mengembangkan rumusan kajian kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di
bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
l. merancang penerapan kebijakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data
dan informasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas
keluarga, data dan informasi;
m. merencanakan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan di bidang kualitas keluarga;
n. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data dan informasi pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan di bidang kualitas keluarga, data dan informasi;
o. mengembangkan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan
kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak;

87
Paragraf 8
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 164
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkahlangkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Bagian Kedelapan
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 165
Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja mempunyai tugas :
a. membantu Bupati dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah bidang
transmigrasi dan tenaga kerja dalam rangka merumuskan dan menetapkan kebijakan
pemerintah daerah;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf Dinas
Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

Pasal 166
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 165, Kepala Dinas Transmigrasi
dan Tenaga Kerja mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian Penyusunan Program dan Anggaran
b. pengkoordinasian Perlengkapan, Urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan Barang Milik Negara
dan Daerah
c. pengkoordinasian pelatihan dan penempatan tenaga kerja meliputi informasi pasar kerja,
penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja dan pelatihan dan produktivitas
tenaga kerja.
d. pengkoordinasian pengawasan hubungan industrial dan pengawasan tenaga kerja meliputi
organisasi, syarat kerja dan norma ketenagakerjaan, perselisihan hubungan industrial dan
pemutusan hubungan kerja.
e. pengkoordinasian penyiapan kawasan dan pembangunan pemukiman transmigrasi meliputi
pembangunan kawasan transmigrasi, penyiapan kawasan transmigrasi, pengerahan dan
penempatan transmigrasi.
f. pengkoordinasian pengembangan kawasan transmigrasi meliputi penguatan kelembagaan,
peningkatan sosial ekonomi, pengembangan sarana dan prasarana.

88
g. pengkoordinasian perencanaan ketransmigrasian dan tenaga kerja meliputi pembangunan
kawasan transmigrasi, perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi dan perencanaan
tenaga kerja.
h. pengkoordinasian tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 167
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi perencanaan keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah
tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di lingkungan dinas.

Pasal 168
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasi langkah-langkah operasional Sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas
dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. memimpin/membagi tugas dan mengevaluasi hasilkerja bawahan agar tercapai efektifitas
pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program/kegiatan dinas berdasarkan masukan
data dari bidang dan UPT di lingkungan dinas agar tersedia program kerja yang partisipatif;
d. memverifikasi pelaksanaan Budaya Kerja, Pengawasan Melekat, Laporan Kinerja
Pemerintah, LKPJ, LPPD, Laporan Keuangan, Laporan Kinerja Daerah dan pelaporan
kinerja lainnya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk digunakan sebagai
bahan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja;
e. mengkoordinasi pelaksanaan layanan administrasi umum kepada semua unsur yang ada
pada Dinas agar tercipta pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan lancar;
f. mengkoordinasi pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi program, data dan evaluasi,
keuangan, kepegawaian dan umum agar pelaksanaan tugas dinas berjalan dengan baik
dan lancar;
g. memimpin pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku agar terciptanya ASN yang handal, profesional dan bermoral;
h. mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi program, data dan evaluasi,
keuangan, kepegawaian dan umum melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang telah
dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari solusinya;
i. mengkoordnasikan tugas dengan instansi dan pihak terkait agar terjalin kerjasama yang
baik;

Pasal 169
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
89
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian meliputi
merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan pangkat
pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan kantor,
bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
a. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
b. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
d. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melakukan verifikasi laporan keuangan;
f. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

Pasal 170
Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja.

90
Pasal 171
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170, Kepala Bidang Bidang
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan operasional Bidang Pelatihan dan Penempatan dan Pendayagunaan Tenaga Kerja
berdasarkan rencana kerja dinas dan kegiatan tahun lalu serta sumber data yang ada untuk
digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. perumusan kebijakan pedoman pembinaan dan petunjuk teknis dibidang pelatihan dan
penempatan tenaga kerja meliputi informasi kerja, penempatan tenaga kerja dan perluasan
kesempatan kerja untuk pengembangan perluasan kesempatan kerja , kesempatan berusaha
dan penempatan tenaga kerja serta pelatihan tenaga kerja;
c. pembinaan teknis penempatan dan pendayagunaan tenaga kerja serta perluasan kerja untuk
pengembangan perluasan kesempatan kerja;
d. pembinaan teknis penempatan pelatihan dan penempatan tenaga kerja agar pelaksanaannya
sesuai dengan rencana dan hasil yang diharapkan.

Pasal 172
(1) Seksi Informasi Pasar mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan informasi pasar
kerja demi terwujudnya penempatan tenaga kerja sesuai bakat, minat dan kemampuan
pencari kerja.
(2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja mempunyai tugas
melaksanakan fasilitasi penyaluran tenaga kerja dengan mempertemukan pencari kerja
dengan pengguna tenaga kerja untuk penempatannya serta perluasan kesempatan kerja.
(3) Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan
bahan, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan, pelaksanaan pelatihan dan produktivitas
tenaga kerja, pemberian izin dan pengawasan Lembaga kursus/pelatihan.

Paragraf 4
Bidang Hubungan Industrial dan
Pengawasan Tenaga Kerja

Pasal 173
Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan
pembinaan dan penyuluhan organisasi, syarat kerja dan norma ketenagakerjaan, penyelesaian
perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pembinaan teknis
pengupahan, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) dan kesehatan keselamatan kerja.

Pasal 174
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 173, Bidang Hubungan Industrial
dan Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai fungsi :
a. penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja;
b. penyuluhan Peraturan Perundang-undangan bidang ketenagakerjaan;
c. pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan teknis pengupahan, jamsostek dan keselamatan
kesehaatan kerja;

91
d. pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan Ketenaga kerjaan, Norma
Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3);
e. pelaksanaan pembinaan organisasi pekerja dan organisasi pengusaha untuk memberdayakan
serikat pekerja,serikat buruh dan organisasi pengusaha;
f. penghimpunan dan pengolahan data untuk bahan penetapan kebijaksanaan pengupahan;
g. pelaksanakan pembinaan terhadap wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan untuk
memperoleh data dan keadaan ketenagakerjaan yang akurat.

Pasal 175
(1) Seksi Organisasi Syarat Kerja dan Norma Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidangpembinaan dan
pengawasan persyaratan kerja, pengupahan, Penyusunan petunjuk teknis persyaratan kerja
yang meliputi Perjanjian Kerja (PK).
(2) Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial dan Pemutusan Hubungan Kerja
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan, pedoman dan petunjuk teknis
penyelesaian perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja.
(3) Seksi pengupahan, Jamsostek dan Kesehatan Keselamatan Kerja mempunyai tugas penyiapan
bahan penyusunan petunjuk teknis pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan pengupahan,
jamsostek dan kesehatan keselamatan kerja

Paragraf 5
Bidang Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Pemukiman Transmigrasi

Pasal 176
Bidang Penyiapaan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
kebijakan di Bidang penyiapan kawasan dan pembangunan pemukiman transmigrasi.

Pasal 177
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 176, Kepala Bidang Penyiapaan
Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan persiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, pelaksanaan kebijakan,
standarisasi, bimbingan teknis dan supervisi serta monitoring dan evaluasi pemeliharaan Hak
Pengelolaan Lahan (HPL);
b. pelaksanaan analisi pengolahan data dokumentasi penyediaan tanah yang jelas letak, luas dan
batas fisiknya serta berpotensi untuk pengembangan usaha tani, jasa dan industri dan status
lahan bebas dari masalah;
c. pelaksanaan perencanaan kegiatan, pedoman kerja dan petunjuk teknis operasional serta
kebutuhan pembangunan, baik fisik maupun non fisik di kawasan tranmigrasi;
d. pelaksanaan dalam menentukan konsultan dalam meneliti tata ruang, tata guna tanah dan
daya tampung lahan dalam menyusun Rencana Teknis Satuan Pemukiman (RTSP);

92
e. pelaksanaan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka upaya pengerahan,
penempatan, pemindahan dan penempatan transmigrasi dikawasan pengembangan baru;
f. pelaksanaan rencana penataan proses pemindahan dan penempatan penduduk kekawasan
pengembangan baru;

Pasal 178
(1) Seksi pembangunan kawasan transmigrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan kegiatan, pedoman kerja dan petunjuk teknis operasional serta kebutuhan
pembangunan, baik fisik maupun non fisik di kawasan tranmigrasi.
(2) Seksi pengerahan dan penempatan transmigrasi mempunyai tugas Menyusun pedoman dan
petunjuk teknis dalam rangka upaya pengerahan, penempatan, pemindahan dan penempatan
transmigrasi dikawasan pengembangan baru.
(3) Seksi penyiapan kawasan transmigrasi mempunyai tugas Menyusunbahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan supervisi
serta monitoring dan evaluasi pemeliharaan Hak Pengelolaan Lahan (HPL).

Paragraf 6
Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi

Pasal 179
Bidang Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan kawasan
transmigrasi.

Pasal 180
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 179, Kepala Bidang
Pengembangan Kawasan Transmigrasi mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan dan pengendalian kegiatan kerjasama kelembagaan untuk menghasilkan
permukiman transmigrasi yang memenuhi persyaratan dan lokasi permukiman yang Layak
Huni, Layak Usaha, Layak Berkembang dan Layak Lingkungan (4L)
b. pelaksanaan pembinaan, partisipasi dan penggalangan kerjasama kelembagaan dalam
mendukung proses pertumbuhan dan pengembangan kawasan baru.
c. penyusunan paket informasi kegiatan penyediaan areal dan pengembangan kawasan guna
terpenuhinya informasi yang berkaitan dengan penyediaan areal dan pengembangan kawasan.
d. penyiapan konsep pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pengembangan usaha ekonomi
dan pendistribusian paket bantuan kepada para transmigran di kawasan pengembangan baru.
e. Pelaksanaan penyusunan usulan tentang kebutuhan rehabilitasi sarana prasarana jalan,
jembatan, gorong-gorong, saluran, pemeliharaan fasilitas umum dan fasilitas sosial lainnya.
f. Pelaksanaan pengkajian ulang penataan terhadap proses peningkatan, penyerasian
lingkungan dan mengiventarisasi sarana prasarana yang telah dibangun.

93
Pasal 181
(1) Seksi Penguatan Kelembagaan mempunyai tugas penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan penguatan kelembagaan.
(2) Seksi Peningkatan Sosial Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
peningkatan sosial ekonomi.
(3) Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
pengembangan sarana dan prasarana.

Bagian Ketujuh
Bidang Perencanaan

Pasal 182
Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakaan penyiapan perumusan kebijakan teknis
dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan.

Pasal 183
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Bidang Perencanaan
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perencanaan pengembangan sarana prasarana, perencanaan bina partisipasi
kerjasama kelembagaan dan pertanahan serta perencanaan bina sosial ekonomi.
b. pelaksanaan penyusunan perencanaan meliputi Rencana Teknis Satuan Permukiman (RTSP),
perencanaan pembangunan infrastruktur pemukiman transmigrasi, perencanaan ruang
wilayah yang berpotensi sebagai kawasan Transmigrasi serta perencanaan Pengerahan dan
penempatan Transmigrasi;
c. pelaksanaan penyusunan perencanaan meliputi perencanaan pengembangan sarana
prasarana penunjang di Kawasan Transmigrasi dan perencanaan pengembangan bina sosial
ekonomi di kawasan transmigrasi;
d. penyiapan bahan rencana koordinasi dalam rangka kegiatan Perencanaan Pengembangan Bina
Kelembagaan dan Penyediaan Arel Kawasan Transmigrasi, Perencanaan Sarana dan Prasarana
Penunjang serta Perencanaan Bina Sosial Ekonomi dengan bidang terkait ;
e. penyusunan perencanaan Pelaksanaan pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, penempatan
tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja dan informasi pasar kerja;
f. pelaksanaan perencanaan operasional hubungan industrial dan pengawasan ketegakerjaan
meliputi organisasi, syarat kerja dan norma ketenagakerjaan, penyelesaian perselisihan
hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja dan pengupahan, jamsostek dan
keselamatan kesehatan kerja.

94
Pasal 184
(1) Seksi perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan perencanaan pembangunan kawasan transmigrasi.
(2) Seksi Perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan perencanaan pengembangan kawasan transmigrasi.
(3) Seksi perencanaan ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
perencanaan ketenagakerjaan.

Pasal 185
(1) UPTD Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
merupakan unsur pelaksana Dinas Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian
tata usaha dan kelompok jabatan fungsional dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas.
(2) UPTD Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
berkedudukan di ibu kota kabupaten Ende.
(3) UPTD Loka Latihan Kerja Usaha Kecil dan Menengah Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja
mempunyai tugas melatih tenaga kerja di bidang industri kecil dan menengah untuk
meningkatkan ketrampilan danproduktivitas tenaga kerja dalam rangka pemenuhan tuntutan
lapangan kerja.
Paragraf 8
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 186
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
c. sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit sesuai peraturan dan pedoman yang
berlaku;
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Pasal 187
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Transmigrasi dan
Tenaga Kerja sesuai dengan keahliannya masing-masing.
(2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

95
Bagian Kesembilan
Dinas Ketahanan Pangan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 188
Kepala Dinas Ketahanan Pangan mempunyai tugas :
a. memimpin, memvalidasi, mempromosikan, mengkoordinasikan, menetapkan kebijakan
pemerintah daerah di bidang Ketahanan Pangan;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 189
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 188, Kepala Dinas Ketahanan
Pangan mempunyai fungsi:
a. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatanKetahanan Pangan;
b. menetapkan kebijakan program kegiatan Ketahanan Pangan;
c. memvalidasi bahan kebijakanprogram/kegiatan bidang Ketahanan Pangan;
d. mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Ketahanan Pangan;
e. mempromosikan potensi sumber daya Ketahanan Pangan;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan Ketahanan Pangan dengan instansi terkait lainnya;
g. pelaksanaantugaslain yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 190
Sekretaris mempunyai tugas memimpin, memverifikasi, mengkoordinasi, mengevaluasi,
mempromosikan, dan mengkoordinasikan kegiatan yang meliputi program, evaluasi dan pelaporan,
keuangan, kepegawaian dan umum berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar
terwujudnya pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan akurat.

Pasal 191
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 190, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. memimpin kegiatan kesekretariatan yang meliputi program,evaluasi dan pelaporan,keuangan,
kepegawaian dan umum;
b. memverifikasi bahan kebijakan program/kegiatan Ketahanan Pangan meliputi program,
evaluasi dan pelaporan,keuangan, kepegawaian dan umum;
c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas sekretariat meliputi program program, evaluasi dan
pelaporan, keuangan, kepegawaian dan umum;
d. mempromosikan sumber daya aparatur Dinas Ketahanan Pangan;
e. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj),
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah

96
Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas
serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. mengevaluasi kegiatan sekretariatmeliputi program,evaluasi dan pelaporan,keuangan,
kepegawaian dan umum;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 192
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkanbahandalamrangkasosialisasihasilpelaksanaankegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;

97
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Bagian Ketiga
Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan

Pasal 193
Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi,
memverifikasi, mempromosikan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan
kegiatan dibidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan.

Pasal 194
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 194, Kepala Bidang Bidang
Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi:
a. memimpin seluruh kegiatan Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Panganmeliputi
Ketersediaan Pangan Penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;
b. mengkoordinasi program/kegiatan dibidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan;
c. memverfikasi bahan kebijakan bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dan Pengelolaan
Sarana Ketersediaan dan Kerawanan Pangan meliputi Ketersediaan Pangan Penyediaan
infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta
penanganan kerawanan pangan;
d. mengkoordinasikan kerjasama antar instansi terkait bidang Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan dan Pengelolaan Sarana Ketersediaan dan Kerawanan Pangan meliputi Ketersediaan
Pangan Penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya pendukung ketahanan pangan
lainnya serta penanganan kerawanan pangan;
e. mengevaluasi dan mengendalikan seluruh pelaksanaan program/kegiatan di bidang
Ketersediaan dan Kerawanan Pangan dan Pengelolaan Sarana Ketersediaan dan Kerawanan
Pangan meliputi Ketersediaan Pangan Penyediaan infrastruktur pangan, dan sumber daya
pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 195
(1) Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan,membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis, dan menentukan
pelaksanaan program/kegiatan Ketersediaan Pangan terdiri dari :
a. menyusun bahan kebijakan, program dan kegiatan Ketersediaan Pangan;
b. merencanakan penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka
menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), penyiapan bahan analisis di bidang
ketersediaan pangan;
c. merancang penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dibidang ketersediaan
pangan;

98
d. Mengembangkan jaringan informasiKetersediaan Pangan;
e. membuat konsep laporan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan
(NBM) dan Perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
f. mengkaji ulang konsep laporan data dan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan
Makanan (NBM) dan Perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
g. menganalisis datadan informasi untuk penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan
Perhitungan Pola Pangan Harapan (PPH) ketersediaan pangan;
h. membuat laporan Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Perhitungan Pola Pangan Harapan
(PPH) ketersediaan pangan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan, sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Sumberdaya Pangan mempunyai tugas menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang, menganalisis, dan menentukan
pelaksanaan program/ kegiatan Sumberdaya Pangan berdasarkan potensi yang ada sesuai
dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku terdiri dari :
a. menyusun kebijakan, program dan kegiatan Sumberdaya Pangan;
b. merencanakan penyiapan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan infrastruktur pangan
dan sumber daya pendukung lainnya;
c. merancang analisis penyediaan infrastuktur pangan dan sumber daya pendukung
ketahanan pangan lainnya;
d. menyiapkan bahan koordinasi penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung lainnya;
e. mengembangkan jaringan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
lainnya;
f. mengembangkan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
lainnya;
g. membuat konsep kebijakan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung lainnya;
h. mengkaji ulang konsep kebijakan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber
daya pendukung lainnya;
i. menganalisis kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya pendukung
lainnya;
j. menentukan pelaksanaan kegiatan penyediaan infrastruktur pangan dan sumber daya
pendukung lainnya;
k. membuat laporan pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas terdiri dari :
a. menyusun bahan kebijakan, program dan kegiatan penanganan Kerawanan Pangan;
b. merencanakan program/kegiatan penanganan Kerawanan Pangan.
c. melakukan intervensi daerah rawan pangan;
d. melaksanakan sosialisasi sistem kewaspadaan pangan dan gizi;
e. mengembangkan rencanapenyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan
pangan kabupaten.

99
f. membuat konsep kebijakan dibidang penanganan Kerawanan Pangan.
g. mengkaji ulang kebijakan dibidang penanganan Kerawanan Pangan.
h. menganalisis data penanganan Kerawanan Pangan.
i. membuat laporan penanganan Kerawanan Pangan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan

Pasal 196
Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas memimpin, memverivikasi,
mengkoordinasi, mempromosikan, mengkoordinasikan, mengevaluasi penyelenggaran kegiatan
bidang Distribusi dan Cadangan Pangan.

Pasal 197
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196, Kepala Bidang Distribusi
dan Cadangan Pangan mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan kegiatan Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan;
b. memverifikasi penyusunan program/kegiatan dan kebijakan di Bidang Distribusi dan
Cadangan Pangan;
c. mengkoordinasikan kerjasama antara instansi terkait dengan lembaga swadaya masyarakat
lainnya untuk menciptakan iklim kerja/usaha yang serasi dalam rangka menunjang
pelaksanaan kegiatan Distribusi dan Cadangan Pangan;
d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Distribusi dan Cadangan Pangan;
e. mempromosikan programDistribusi dan Cadangan Pangan;
f. mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Distribusi dan Cadangan Pangan;
g. mengevaluasi dan mengendalikan seluruh pelaksanaan program/kegiatan di Bidang Distribusi
dan Cadangan Pangan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang tugas.

Pasal 198
(1) Seksi Distribusi Pangan mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program/kegiatan Distribusi pangan;
b. merencanakan program/kegiatan Distribusi pangan;
c. merancang pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan Distribusi Pangan;
d. mengembangkan kelembagaan Distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap pangan;
e. membuatkonsep kegiatan pendampingan dibidang Distribusi pangan;
f. mengkajiulang kegiatan pendampingan dibidang Distribusi pangan;
g. menganalisis data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;
h. menentukan upaya fasilitasi penyelesaian permasalahan dibidang distribusi pangan;
i. membuat laporan pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dibidang distribusi pangan dan
tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang tugas.

100
(2) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas;
a. Merencanakan program/kegiatan Harga dan pasokan Pangan;
b. Merancang kegiatan pengkajian di bidang Harga dan pasokan Pangan;
c. Mengembangkan ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka pengumpulan data
harga pangan ditingkat produsen dan konsumen untuk panel harga;
d. Membuatkonsep penyusunan prognosa neraca pangan;
e. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang pasokan dan harga pangan
dan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinansesuai bidang tugas.
(3) Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas :
a. Menyusunbahan kebijakan program/kegiatan cadangan pangan;
b. Merencanakan program/kegiatancadangan pangan;
c. Merancang konsep pengawasan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan
pangan pemerintah kabupaten (Pangan pokok dan pangan lokal);
d. Mengembangkan metode pendampingan dibidang cadangan pangan pemerintah
kabupaten;
e. Membuatkonsep metode pemanfaatan cadangan pangan pemerintah kabupaten;
f. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan bidang cadangan pangan dan tugas kedinasan
lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang tugas.

Paragraf 4
Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan

Pasal 199
Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas memimpin, memverifikasi,
mengkoordinasi, mempromosikan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan bidang Konsumsi dan
Penganekaragaman Pangan meliputi promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan
pengembangan pangan lokal

Pasal 200
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 199, Kepala Bidang Konsumsi
dan Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi:
a. memimpinseluruhkegiatanBidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;
b. memverifikasi bahan kebijakan daerah di bidang promosi penganekaragaman konsumsi
pangan dan pengembangan pangan lokal;
c. mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan dibidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;
d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan;
e. memverifikasilaporan pelaksanaan kegiatan dibidang Konsumsi dan Penganekaragaman
Pangan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang tugas.

101
Pasal 201
(1) Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program dankegiatan-kegiatan konsumsi pangan;
b. merencanakan program dan kegiatan dibidang konsumsi pangan;
c. menganalisisdan menghitung tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat perkapita
pertahun;
d. menganalisis dan menghitung angka konsumsi pangan perkomoditas perkapita pertahun;
e. menyusun peta pola konsumsi pangan;
f. membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibidang konsumsi pangan
dantugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinansesuai bidang tugas.
(2) Seksi Promosi, Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program dan kegiatan Promosi, penganekaragaman konsumsi
pangan meliputipromosi penganekaragaman konsumsi pangan, gerakan konsumsi pangan
non beras dan non terigu, promosi konsumsi pangan yang beragam, Bergizi Seimbang dan
Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
b. merencanakan program dankegiatan promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu, promosi konsumsi pangan yang
beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
c. merancang gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu, promosi konsumsi
pangan yang beragam dan lomba pengolahan pangan lokal yang Bergizi Seimbang dan
Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
d. mengembangkan usaha pengolahan pangan lokal yang Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA)
berbasis sumber daya lokal;
e. membuat konsep kegiatan komunikasi, informasi, edukasi penganekaragaman konsumsi
pangan, promosi konsumsi pangan yang beragam dan lomba pengolahan pangan lokal
yang Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
f. menyusun laporan evaluasi kegiatan promosi penganekaragaman konsumsi pangan,
gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu, promosi konsumsi pangan yang
beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinansesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengembagan Pangan Lokal mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program dankegiatan pengembagan pangan lokal;
b. merencanakan program dan kegiatan pengembagan pangan lokal untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.
c. merancang pembangunansarana dan prasarana pendukung pengembangan pangan lokal;
d. membuatkonsepkegiatan pengembagan pangan lokal;
e. menganalisisusulankebutuhan Pengembagan pangan lokal;
f. menentukankebutuhanbantuan sarana Pengembagan pangan lokal;
g. menyusun laporan kegiatan Pengembagan pangan lokalberdasarkan data dan kegiatan
yang telah dilakukan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

102
Paragraf 4
Bidang Keamanan Pangan

Pasal 202
Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas memimpin, memverifikasi, mengkoordinasi,
mengkoordinasikan, mempromosikan dan mengevaluasi bidang Keamanan Pangan.

Pasal 203
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 202, Kepala Bidang Keamanan
Pangan mempunyai fungsi :
a. memimpinseluruhkegiatanBidang Keamanan Pangan meliputi kelembagaan keamanan
pangan, pengawasan keamanan pangan, kerjasama dan informasi keamanan pangan;
b. memverifikasibahan kebijakan kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerjasama dan informasi keamanan pangan;
c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas dibidang Keamanan Pangan meliputi kelembagaan
keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerjasama dan informasi keamanan
pangan;
d. mengkoordinasikan Pendampingan dan pemantapan programpelaksanaan kegiatan dibidang
Keamanan Pangan meliputi kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan,
kerjasama dan informasi keamanan pangan;
e. mengevaluasikegiatan Keamanan Pangan meliputi kelembagaan keamanan pangan,
pengawasan keamanan pangan, kerjasama dan informasi keamanan pangan;
f. memverifikasilaporan kegiatan kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan
pangan, kerjasama dan informasi keamanan pangan;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 204
(1) Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program dan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan yang
meliputi sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;
b. merencanakan program dan kegiatan meliputi Kelembagaan Keamanan Pangan yang dan
sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;
c. merancang pengembangan dan pemanfaatan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan
yang meliputi sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;
d. membuat konsep kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan yang meliputi sertifikasi
jaminan keamanan pangan segar;
e. mengkaji ulang pemanfaatan Kelembagaan Keamanan Pangan dan sertifikasi jaminan
keamanan pangan segar;
f. menyusun laporan kegiatan Kelembagaan Keamanan Pangan yang meliputi sertifikasi
jaminan keamanan pangan segar kedinasan lainnya berdasarkan data dan kegiatan yang
telah dilakukan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

103
(2) Seksi Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program/kegiatan pengawasan keamanan pangan;
b. merencanakan program/kegiatan pengawasan keamanan pangan;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan bidang
pengawasan keamanan pangan dan pangan segar;
d. membuat konsep pendampingan dan kerjasama dibidang pengawasan keamanan pangan
dan pangan segar;
e. menyusun laporan kegiatan bidang pengawasan keamanan pangan dan tugas kedinasan
lainnya berdasarkan data dan kegiatan yang dilakukan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakanprogram/kegiatan Kerjasama dan informasi keamanan
pangan;
b. merencanakan program/kegiatan Kerjasama dan informasi keamanan pangan;
c. mengkoordinasikan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan
dibidang kerjasama dan informasi keamanan pangan dan Jejaring Keamanan Pangan
Daerah (JKPD)
d. membuat konsep pendampingan dan kerjasama di bidang komunikasi, informasi, edukasi
keamanan pangan;
e. menyusun laporan kegiatan di bidang kerjasama dan informasi keamanan pangan dan
tugas kedinasan lainnyaberdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 205
Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis yang
berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnya maupun peningkatan mutu pelayanan terhadap
masyarakat.

Pasal 206
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
Dinas Ketahanan Pangan.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
petugas operasional dan petugas fungsional.

Paragraf 5
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 207
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;

104
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Bagian Kesepuluh
Dinas Lingkungan Hidup
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 208
Kepala Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan, membina dan mengkoordina-sikan kegiatan
penyelenggaraan pemerintah bidang Lingkungan Hidup dalam rangka merumuskan dan
menetapkan kebijakan pemerintah daerah;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 209
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 208, Kepala Dinas Lingkungan
Hidup mempunyai fungsi:
a. pengkoordinasian penyusunan Program dan Anggaran;
b. pengkoordinasian pengelolaan Perlengkapan, Urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan Barang
Milik Negara dan Daerah;
c. pengkoordinasian penyusunan Perencanaan di Bidang Tata Lingkungan, Pengelolaan Sampah
dan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Hidup, Penaatan dan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup;
d. pengkoordinasian perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Tata Lingkungan, Pengelolaan
Sampah dan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Hidup, Penaatan dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup;
e. pengkoordinasian pelaksanaan Inventarisasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
f. pengkoordinasian pelaksanaan Pengkajian Dampak Lingkungan;
g. pengkoordinasian pelaksanaan Pemeliharaan Pencemaran Pemulihan Kerusakan Peningkatan
Kapasitas Lingkungan Hidup;
h. pengkoordinasian pelaksanaan Pemantauan, Penanganganan, Pencegahan, Pengelolaan dan
Pengurangan Sampah dan Limbah B3;
i. pengkoordinasianpelaksanaan Pelayanan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan;
j. pengkoordinasian embinaan, Koordinasi Pengendalian Bidang Administrasi Kependudukan;

105
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 210
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi,
pelaksanaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Dinas Lingkungan Hidup.

Pasal 211
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 210, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional tugas administrasi di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup;
b. koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh
unsur organisasi di lingkungan Dinas Lingkungan Hidup;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas
Lingkungan Hidup; dan
d. pengelolaan aset yang menjadi tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup.

Pasal 212
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;

106
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Tata Lingkungan

Pasal 213
Bidang Tata Lingkungan mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan
pelaksanaan kebijakan di bidang tata lingkungan.

Pasal 214
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 213, Kepala Bidang Bidang Tata
Lingkungan mempunyai fungsi:
a. inventarisasi data dan informasi sumberdaya alam;
b. pemantauan, penyusunan dokumen dan evaluasi pelaksanaan RPPLH, RPJP dan RPJM;
c. koordinasi penyusunan tata ruang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan;
d. penyusun aninstrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme insentif
disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);
e. sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion;
f. penyusunan NSDA dan LH;
g. penyusunan status dan indeks kualitas lingkungan hidup daerah;
h. sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH;
i. penyusunan dan Pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten;
j. Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS;
k. pemantauan dan evaluasi KLHS;
l. koordinasi penyusunan instrument pencegahan pencemaran atau kerusakan lingkungan
hidup (Amdal, UKL-UPL,izin lingkungan, Audit Lingkungan Hidup, Analisis resiko lingkungan
hidup);
m. penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDALdan UKL/UPL);
n. penyusunan tim kajian dokumen lingkunganhidupyang transparan (komisi penilai, tim pakar
dan konsultan);

107
o. pelaksanaan proses izin lingkungan;
p. pelaksanaan perlindungan, pelestarian, pemanfaatan, pencadangan sumber daya alam;
q. pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
r. pelaksanaan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;
s. perencanaan konservasi keanekaragaman hayati;
t. penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;
u. pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi KEHATI;
v. penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman hayati;
w. pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database KEHATI.

Pasal 215
(1) Seksi inventarisasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempuyai tugas Inventarisasi
data dan informasi sumber daya alam, Penyusunan dokumen RPPLH, Koordinasi dan
sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM, Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
RPPLH, Penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, Koordinasi
penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,
Penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau, mekanisme insentif
disinsentif, pendanaan lingkungan hidup), Sinkronisasi RLPLH Nasional, Pulau/Kepulauan
dan Ekoregion, Penyusunan NSDA dan LH, Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah,
Penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Sosialisasi kepada pemangku kepentingan
tentang RPPLH, Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten, Pengesahan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
KLHS, Fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS, Pemantauan dan evaluasi KLHS;
(2) Seksi kajian dampak lingkungan hidup mempunyai tugas melakukan Koordinasi penyusunan
instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL UPL,
izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH), Penilaian terhadap dokumen lingkungan
(AMDALdan UKL-UPL), Penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan
(komisi penilai, tim pakar dan konsultan), Pelaksanaan proses izin lingkungan;
(3) Seksi pemeliharaan lingkungan hidup mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
perlindungan sumber daya alam, Pelaksanaan pengawetan sumber daya alam, Pelaksanaan
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam, pelaksanaan pencadangan sumber daya alam,
Pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Pelaksanaan inventarisasi GRK
dan penyusunan profil emisi GRK, perencanaan konservasi keanekaragaman hayati,
Penetapan kebijakan dan pelaksanaan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan
pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati, pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
konservasi keanekaragaman hayati, penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman
hayati, pengembangansistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati.

108
Paragraf 4
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3

Pasal 216
Bidang Pengelolaan Sampah dan Limah B3 mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan operasional dibidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pasal 217
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216, Bidang Pengelolaan Sampah
dan Limah B3 mempunyai fungsi :
a. Penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat Kabupaten;
b. Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu
tertentu;
c. perumusan kebijakan pengurangan sampah;
d. pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industri;
e. pembinaan penggunaan bahan baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh proses
alam;
f. penyediaan fasilitas dan pembinaan pendaur ulangan sampah;
g. koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah;
h. penyediaan sarana prasarana penanganan sampah;
i. penetapan lokasi tempat TPS,TPSTdanTPA sampah;
j. Pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan open dumping;
k. Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;
l. pemberian kompensasi dampak negatifkegiatan pemrosesan akhirsampah;
m. pelaksanaan kerjasama dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan
pengelolaan sampah;
n. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;
o. penyusunan/pelaksanaan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah
dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta;
p. perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang
dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha);
q. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh
pihak lain (badan usaha);
r. perumusan penyusunan kebijakan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 (pengajuan,
perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
s. pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;
t. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu
daerah Kabupaten;
u. penyusunan kebijakan perizinan pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan,
perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;
v. pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah B3 dan perizinan penguburan limbah B3
medis;
w. pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga) d a n
perizinan Penimbunan Limbah B3 dilakukan dalam satu daerah Kabupaten;
109
x. pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan
penimbunan limbah B3.

Pasal 218
(1) Seksi Pengurangan Sampah mempunyai tugas melakukan Penyusunan informasi pengelolaan
sampah tingkat Kabupaten, Penetapan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah
untuk setiap kurun waktu tertentu, Perumusan kebijakan pengurangan sampah, Pembinaan
pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industri, Pembinaan penggunaan bahan
baku produksi dan kemasan yang mampu diurai oleh proses alam, Pembinaan pendaur
ulangan sampah, Penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah, Pembinaan pemanfaatan
kembali sampah dari produk dan kemasan produk;
(2) Seksi penanganan sampah mempunyai tugas melakukan Perumusan kebijakan penanganan
sampah di Kabupaten, Koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan
akhir sampah, Penyediaan sarpras penanganan sampah, Penetapan lokasi tempat
TPS,TPSTdanTPA sampah, Pengawasanterhadaptempatpemrosesanakhir dengan sistem
pembuangan open dumping, Penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat
pengelolaan sampah, Pemberian kompensasi dampak negative kegiatan pemrosesan akhir
sampah, Pelaksanaan kerjasama dengan badan usaha pengelola sampah dalam
menyelenggarakan pengelolaan sampah, Pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan
sampah, Penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan
pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta, Pelaksanaan perizinan
pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang
diselenggarakan oleh swasta, Perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja
pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain (badan usaha), Pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh pihak lain
(badan usaha);
(3) Seksi Pengelolaan Limbah B3 mempunyai tugas Perumusan penyusunan kebijakan perizinan,
penyimpanan sementara limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan)
dalam satu daerah Kabupaten, Pelaksanaan perizinan penyimpanan sementara limbah B3
dalam satu daerah Kabupaten, Pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyimpanan
sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten, Penyusunan kebijakan perizinan
pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan
pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten, Pelaksanaan perizinan bagi pengumpul limbah
B3, Pelaksanaan perizinan pengangkutan Limbah B3 menggunakan alat angkut roda 3 (tiga)
dilakukan dalam satu daerah Kabupaten, Pelaksanaan perizinan Penimbunan Limbah B3
dilakukan dalam satu daerah Kabupaten, Pelaksanaan perizinan penguburan limbah B3
medis, Pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan
penimbunan limbah B3.

110
Paragraf 5
Bidang Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Pasal 219
Bidang Pengendalain Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di Bidang
Pengendalain Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup.

Pasal 220
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 219, Kepala Bidang Pengendalain
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pemantauan kualitas air, kualitas udara serta kualitas tanah pesisir dan laut;
b. penentuan baku mutu lingkungan;
c. penyiapan sarana prasarana pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan);
d. pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi;
e. pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi pengisolasian serta
penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi;
f. pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi)
sumber pencemar institusi dan non institusi;
g. penentuan baku mutu sumber pencemar;
h. pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;
i. penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
j. pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
k. pelaksanaan pembinaan tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi
dan non institusi;
l. penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan;
m. pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan;
n. pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian)
kerusakan lingkungan;
o. pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan
lingkungan.

Pasal 221
(1) Seksi Pemantauan Lingkungan mempunyai tugas melakukan Pelaksanaan pemantauan
kualitas air, Pelaksanaan pemantauan kualitas udara, Pelaksanaan pemantauan kualitas
tanah, Pelaksanaan pemantauan kualitas pesisir dan laut, Penentuan baku mutu
lingkungan, Penyiapan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan);
(2) Seksi Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas pelaksanaan pemantauan sumber
pencemar institusi dan non institusi, Pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian
informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi,
111
Pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi)
sumber pencemar institusi dan non institusi, Penentuan baku mutu sumber pencemar,
Pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan
pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat, Penyusunan kebijakan
pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;
(3) Seksi Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas Penentuan kriteria baku kerusakan
lingkungan, Pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan, Pelaksanaan penanggulangan
(pemberianinformasi, pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan, Pelaksanaan
pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan.

Paragraf 6
Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas
Lingkungan Hidup

Pasal 222
Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang Penaatan dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

Pasal 223
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 222, Kepala Bidang Penaatan dan
Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :
a. penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian pengaduan
masyarakat;
b. fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
c. pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan
yang tidak sesuai dengan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; penyusunan
kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
d. pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan;
e. pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan
dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;
f. pembinaan dan pengawasan terhadap petugas pengawas lingkungan hidup daerah;
g. penyusunan kebijakan pengakuan keberadaan MasyarakatHukumAdat (MHA) kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak
MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
h. identifikasi, verifikasi dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum
adat, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak Masyarakat Hukum Adat (MHA) terkait dengan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

112
i. penetapan tanah ulayat yang merupakan keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
j. penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional
terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
k. penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
l. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan pendampingan terhadap MHA,
kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
m. pelaksanaan fasilitasi kerja sama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH;
n. penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional terkait PPLH;
o. penyiapan sarpras peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal
atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;
p. pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli Lingkungan Hidup dan
pengembangan materi diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup;

Pasal 224
(1) Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan mempunyai tugas Penyusunan
kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat,
Fasilitasi penerimaan pengaduan atasusaha atau kegiatan yang tidak sesuai denganizin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas
pengaduan, penyusunan rekomendasi tindak lanjut hasil verifikasi pengaduan, pelaksanaan
bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan, penyelesaian
sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan, Sosialisasi tata cara
pengaduan; dan pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas
usaha atau kegiatan yang tidak sesuai;
(2) Seksi Penengakan hukum lingkungan mempunyai tugas Penyusunan kebijakan pengawasan
terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan, pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan, pelaksanaan pengawasan tindak lanjut
rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan
lingkungan, pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup
Daerah, pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum, pelaksanaan
penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup dan penanganan barang bukti
dan penanganan hukum pidana secara terpadu;
(3) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan hidup mempunyai tugas Penyusunan kebijakan
pengakuan keberadaan masyarakat hukumadat,kearifanlokal atau pengetahuan tradisional
dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, identifikasi, verifikasi dan validasi serta
penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal atau pengetahuan

113
tradisional dan hak kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Penetapan tanah ulayat yang merupakan
keberadaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak kearifan lokal atau
pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pelaksanaan komunikasi dialogis dengan MHA, Pembentukan panitia
pengakuan masyarakat hukum adat, Penyusunan data dan informasi profil MHA, kearifan
lokal atau pengetahuan tradisional terkait Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Penyusunan kebijakan peningkatan kapasitas MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH, Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, pengembangan dan
pendampingan terhadap MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH,
Pelaksanaan fasilitasi kerja sama dan pemberdayaan MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH, Penyiapan model peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama
MHA, kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH, Penyiapan sarpras
peningkatan kapasitas dan peningkatan kerjasama MHA, kearifan lokal atau pengetahuan
tradisional terkait PPLH, Pengembangan materi diklat dan penyuluhan LH, Pengembangan
metode diklat dan penyuluhan LH, Pelaksanaan diklat dan penyuluhan LH, Peningkatan
kapasitas instruktur dan penyuluh LH, pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat
peduli LH, pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan, Penyiapan sarpras
diklat dan penyuluhan LH, Pengembangan jenis penghargaan LH, Penyusunan kebijakan tata
cara pemberian penghargaan LH, pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan,
pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten, dukungan program pemberian
penghargaan tingkat Provinsi dan Nasional.

Pasal 225
Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis yang
berkaitan dengan kegiatan operasional di lapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnya maupun peningkatan mutu pelayanan terhadap
masyarakat.

Pasal 226
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Persampahan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang penanganan sampah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Pelaksana Teknis
Dinas Persampahan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pemilahan, pengumpulan, dan pengangkutan sampah/ residu dari sumber
sampah ke TPS dan/atau TPS3R Kabupaten;
b. pelaksanaan pemilahan, pengumpulan, dan pengangkutan sampah/residu dari sumber
sampah, TPS dan TPS3R ke TPA dan/atau TPST Kabupaten;
c. pelaksanaan pengolahan sampah (pemadatan, pengomposan, daur ulang materi dan
mengubah sampah menjadis umber energi)
d. pelaksanaan pemrosesan akhirsampah (penimbunan/pemadatan, penutupan tanah,
pengolahan lindi, penanganan gas);
e. pelaksanaan perencanaan, pemantauan dan evaluasi daya dukung infrastruktur (fasilitas

114
dasar, fasilitas perlindungan lingkungan, fasilitas operasional dan fasilitas penunjang)
TPS, TPS3R, TPA dan/atau TPST Kabupaten.
f. Pelaksanaan perencanaan, pemantauan dan evaluasi daya dukung sarana pemilahan,
pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir Kabupaten.
g. Pelaksanaan pemeliharaan infrastruktur dan sarana pemilahan, pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan dan pemrosesanakhir TPST/TPA Kabupaten.

Pasal 227
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas dibidang pelaksanaan
pengujian parameter kualitas lingkungan dan melaksanakan penyusunan SOP Laboratorium.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPTD Laboratorium
Lingkungan mempunyai fungsi :
a. menetapkan tugas dan fungsi personel sesuai dengan kompetensinya;
b. menjaga standar kompetensi dan objektifitas personil;
c. monitoring dan evaluasi standar pelayanan pengambilan contoh uji dan pengujian
parameter kualitas lingkungan serta pengelolaan limbah laboratorium;
d. menjaga keselamatan dan kesehatan kerja;
e. pelaksanaan pengambilan, perlakuan, transportasi dan penyimpanan contoh uji
parameter kualitas lingkungan;
f. pelaksanaan preparasi, pengujian dan analisis parameter kualitas lingkungan.
g. Validasi metode pengambilan contoh uji dan pengujian parameter kualitas lingkungan;
h. validasi klaim ketidakpastian pengujian;
i. perawatan dan kalibrasi peralatan laboratorium lingkungan;
j. menjaga komitmen manajemen mutu sesuai registrasi sertifikasi akreditasi;
k. pelaksanaan dokumentasi sistem manajemen mutu laboratorium;
l. penanganan pengaduan hasil pengujian;
m. melaksanakan pekerjaan pembuatan model simulasi pengendalian pencemaran
lingkungan;
n. memberikan layanan informasi kualitas lingkungan hidup tingkat tapak;
o. melaksanakan inventarisasi sumber-sumber emisi/efluen didaerah tapak;
p. membantu dalam melaksanakan pengawasan terhadap industri dengan mengambil
sampel dan data-data lain.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 228
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;

115
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Bagian Kesebelas
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 229
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah
bidang kependudukan dan pencatatan sipil dalam rangka merumuskan dan menetapkan
kebijakan pemerintah daerah;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 230
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 229, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian Program dan Pengelolaan Anggaran;
b. pengkoordinasian Pengelolaan Perlengkapan, Urusan Tata Usaha, Rumah Tangga dan Barang
Milik Negara dan Daerah;
c. pengkoordinasian Pengelolaan Urusan Aparatur Sipil Negara;
d. pengkoordinasian Penyusunan Perencanaan di Bidang Pendaftaran Penduduk, Pencatatan
Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Kerja sama Administrasi
Kependudukan, Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan serta Inovasi Pelayanan
Administrasi Kependudukan;
e. pengkoordinasian perumusan bahan kebijakan teknis di Bidang Pendaftaran Penduduk,
Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Kerjasama, Pemanfaatan
Data dan Dokumen Kependudukan serta Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan;
f. pengkoordinasian Kegiatan Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Kegiatan Pelayanan Pencatatan
Sipil, Pelaksanaan Pengelola Administrasi Kependudukan;
g. pengkoordinasian Pelaksanaan Kerjasama Administrasi Kependudukan;
h. pengkoordinasian Pelaksanaan Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan;
i. pengkoordinasian pelaksanaan Inovasi Pelayanan Administrasi Kependudukan;
j. membina, mengkoordinasi pengendalian Bidang Administrasi Kependudukan
k. pengkoordinasian Pelaksanaan Kegiatan Penatausahaan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.

116
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 231
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi perencanaan keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah
tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di lingkungan dinas.

Pasal 232
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. pengelolaan surat menyurat;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian ASN;
c. pengkoordinasian, penyusunan dan pelaksanaan program dan pengelolaan anggaran;
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang milik negara/daerah;
e. pengelolaan ASN.

Pasal 233
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

117
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

Pasal 234
Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan
teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

Pasal 235
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 234, Kepala Bidang Bidang
Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
b. perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
d. pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;
e. pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk.

Pasal 236
(1) Seksi Identitas Penduduk mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelayanan dan penerbitan
dokumen pendaftaran penduduk.
(2) Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pindah
datang penduduk.
(3) Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pendaftaran
penduduk.

118
Paragraf 4
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

Pasal 237
Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan Pelayanan Pencatatan Sipil.

Pasal 238
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 237, Bidang Pelayanan
Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
a. penyusunan perancanaan pelayanan pencatatan sipil;
b. perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelayanan pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
d. pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;
e. pelaksanaan penerbitan dalam pencatatan sipil;
f. pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil;
g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil.

Pasal 239
(1) Seksi Kelahiran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pencatatan
kelahiran.
(2) Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
pelayanan pencatatan perkawinan dan perceraian.
(3) Seksi Perubahan Status Anak, Pewarganegaraan dan Kematian mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pelayanan pencatatan pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak,
perubahan status kewarganegaraan dan pencatatan kematian.

Paragraf 5
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

Pasal 240
Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di Bidang
Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.

Pasal 241
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240, Kepala Bidang Pengelolaan
Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan Pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi
sistem informasi administrasi kependudukan, Pengelolaan dan penyajian data kependudukan
serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;

119
b. perumusan kebijakan teknis pengolahan informasi administrasi kependudukan yang meliputi
sistem informasi administrasi kependudukan, Pengelolaan dan penyajian data kependudukan
serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan
meliputi sistem informasi administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kepen-
dudukan serta tata kelola dan sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi;
d. pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan yang meliputi sistem
administrasi kependudukan, pengolahan dan penyajian data kependudukan serta tata kelola
dan sumber daya manusia teknologi informasidan komunikasi;
e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan.

Pasal 242
(1) Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan sistem informasi administrasi kependudukan;
(2) Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pengolahan dan penyajian data kependudukan;
(3) Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi dan Komunikasi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan tata kelola teknologi informasi dan komunikasi serta
sumber daya manusia teknologi informasi dan komunikasi.

Paragraf 6
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan

Pasal 243
Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang pemanfaatan data dan
dokumentasi kependudukan, kerjasama adminstrasi kependudukan dan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.

Pasal 244
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 243, Kepala Bidang Pemanfaatan
Data dan Inovasi Pelayanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan perencanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan, kerja sama serta
inovasi pelayanan administrasi kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis pemanfaatan data dan dokumentasi, kerja sama serta inovasi
pelayanan administrasi kependudukan;
c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen, kerja
sama serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan pelaksanaan kerja sama
administrasi kependudukan;
d. pengendalian dan inovasi pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen, kerja sama serta
inovasi pelayanan administrasi kependudukan.

120
Pasal 245
(1) Seksi Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta kerja sama administrasi kependudukan;
(2) Seksi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;
(3) Seksi Inovasi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan inovasi pelayanan
administrasi kependudukan.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 246
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 247
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesuai dengan keahliannya masing-masing;
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ende;
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Keduabelas
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Paragraf 1
KepalaDinas

Pasal 248
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas memvalidasi dan
mengkoordinasikan perumusan kebijakan standarisasi, bimbingan teknis dan supervisi,
monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar,
pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan teknologi tepat guna, pembangunan sarana
prasarana desa, pemberdayaan masyarakat desa, penataan desa, pengembangan kapasitas
aparatur desa dan BPD, administrasi desa, keuangan, aset desa dan kerja sama desa.

Pasal 249
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 248, Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasi dan menetapkan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan
pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana prasarana desa, pemberdayaan
masyarakat dan desa;

121
b. mengkoordinasikan dan menetapkan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan
pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa, serta
pemberdayaan masyarakat dan desa;
c. pengkordinasian penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan
pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengem-bangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan
sumber daya alam dan Teknologi Tepat Guna, pembangunan sarana prasarana desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa;
d. memimpin pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan
pelayanan sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya
alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa, serta
pemberdayaan masyarakat dan desa;
e. memvalidasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan
sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan
teknologi tepat guna, dan pembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan
masyarakat desa;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan administrasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 250
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi perencanaan, keuangan, urusan administrasi umum, penyusunan
program, perlengkapan rumah tangga dan urusan Aparatur Sipil Negara kepada semua unsur
dilingkungan dinas.

Pasal 251
Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. pengelolaan surat menyurat;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan perlengkapan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
d. pengkoordinasian, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
e. pelaksanaan pengelolaan keuangan;
f. Pelaksanaan penataan dan pemeliharaan urusan tata usaha, rumah tangga dan barang milik
daerah/negara.

Pasal 252
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;

122
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusundokumendanperpustakaan, menyajikan data daninformasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi dan
ketatalaksanaan dinas;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pelayanan Sosial Dasar dan Pemberdayaan
Budaya Gotong Royong Masyarakat

Pasal 253
Pelayanan Sosial Dasar dan Pemberdayaan Budaya Gotong Royong Masyarakat mempunyai tugas
memverifikasi bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis dan supervisi, serta monitoring, evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan dasar,
kesejahteraan sosial masyarakat desa, pengembangan nilai tradisi adat, pemberdahyaan budaya

123
gotong royong masyarakat desa/kelurahan, dan pengelolaan akses media informasi bagi
masyarakat desa.

Pasal 254
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253, Kepala Bidang Pelayanan
Sosial Dasar dan Pemberdayaan Budaya Gotong Royong Masyarakat mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan dan memimpin penyiapan bahan perumusan kebijakan untuk
pengembangan pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, kesejahteraan social
masyarakat, pemberdayaan kelembagaan adat dan budaya gotong royong masyarakat,
perlindungan sosial, serta pengembangan akses media informasi bagi masyarakat;
b. memverifikasi penyiapan bahan kebijakan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria
di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, kesejahteraan social masyarakat,
pemberdayaan kelembagaan adat dan budaya gotong royong masyarakat, perlindungan sosial,
serta pengembangan akses dan media informasi bagi masyarakat;
c. memberi bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar,
kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan kelembagaan adat adat,
pembinaan budaya gotong royong masyarakat desa/kelurahan, perlindungan sosial, serta
pengembangan akses media informasi bagi masyarakat;
d. memimpin pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan
dasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan kelembagaan adat,
pembinaan budaya gotong royong masyarakat desa/kelurahan, perlindungan sosial, serta
pengembangan akses media informasi bagi masyarakat;
e. memimpin pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga bidang pembinaan pengelolaan
pelayanan dasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan
kelembagaan adat, pembinaan budaya gotong royong masyarakat desa/kelurahan,
perlindungan sosial, serta pengembangan akses media informasi bagi masyarakat
desa/kelurahan;
f. melaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan pemberdayaan masyarakat dan desa.

Pasal 255
(1) Seksi Pelayanan Dasar dan Pengembangan akses Informasi masyarakat mempunyai
tugasmenyusun kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring
dan evaluasi bina pengelolaan pelayanan sosial dasar dan penyediaan bahan media akses
inforasi bagi masyarakat desa/kelurahan.
(2) Seksi Perlindungan sosial dan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas menyusun
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta
monitoring dan evaluasi dbidang pengelolaan perlindungan sosial dasardan pemberdayaan
kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan.
(3) Seksi Pengembangan tradisi Adat dan Budaya Gotong Royong Masyarakat mempunyai tugas
menyusun kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi,
serta monitoring dan evaluasi dibidang pengelolaan pengembangan tradisi adat dan budaya
gotong royong masyarakat Desa/Kelurahan.

124
Paragraf 4
Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa,

Pasal 256

Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, mempunyai tugas memverifikasi


perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi,
serta monitoring. evaluasi dan pelaporan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM
Desa), pengembangan usaha BUMDesa, perdagangan desa, permodalan usaha ekonomi
masyarakat desa,fasilitasi kemitraan usaha ekonomi perdesaan, serta fasilitasi pemasaran usaha
produksi perdesaan.

Pasal 257

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 256, Bidang Pengembangan
Usaha Ekonomi Masyarakat Desa, mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan dan memverifikasi perumusan bahan kebijakan di bidang pembinaan
kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa,
perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, usaha ekonomi masyarakat desa, fasilitasi
kemitraan usaha ekonomi desa dan pemasaran hasil produksi;
b. memimpin, pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan
Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa,
permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa dan usaha ekonomi
masyarakat desa, fasilitasi kemitraan usaha ekonomi desa dan pemasaran hasil produksi;
c. mengkoordinasikan dan memverifikasi penyusunan, standar, prosedur dankriteria bidang
pembinaanpengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan
usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, usaha ekonomi masyarakat
desa dan usaha ekonomi masyarakat desa, fasilitasi kemitraan usaha ekonomi desa dan
pemasaran hasil produksi;
d. mengkoordinasi pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan
kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa,
perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa dan
usaha ekonomi masyarakat desa, fasilitasi kemitraan usaha ekonomi desa dan pemasaran
hasil produksi;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan
kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa,
perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa dan
usaha ekonomi masyarakat desa, fasilitasi kemitraan usaha ekonomi desa dan pemasaran
hasil produksi;

125
f. memimpin pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggadi Bidang di bidang
pembinaanpengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), pengembangan
usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi
masyarakat desa dan usaha ekonomi masyarakat desa, fasilitasi kemitraan usaha ekonomi
desa dan pemasaran hasil produksi;
g. melaksanakan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugas.

Pasal 258

(1) Seksi Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai
fungsi menyusun perumusan bahan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi,
bimbingan teknis, supervisi, monitoring dan evaluasi pengembangan kelembagaan ekonomi
desa dan pemasaran hasil usaha ekonomi masyarakat desa/kelurahan melalui BUM Desa dan
BUM Desa bersama.
(2) Seksi Fasilitasi Kemitraan Usaha Ekonomi Perdesaan mempunyai tugas menyusun bahan
perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi,
serta monitoring dan evaluasi pengelolaan pemanfaatan, pemeliharaan dan keberlanjutan
serta kerja sama dan kemitraan pendukung pengembangan usaha ekonomi masyarakat
desa/kelurahan.
(3) Seksi Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Perdesaan mempunyai tugas menyusun bahan
perumusan kebijakan,pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dansupervisi,
serta monitoring dan evaluasi pengelolaan Teknologi Tepat Guna melalui pemanfaatan sumber
daya air, dan pertanahan, fasilitasi pendayagunaan sumber daya pesisir dan kelautan, dan
fasilitasi rehabilitasi lingkungan hidup desa.

Paragraf 5
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pasal 259

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai tugas memverifikasi perumusan


kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta
monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan pengembangan kapasitas masyarakat desa,
pengelolaan perencanaan dan pembangunan partisipatif masyarakat desa, advokasi peraturan
desa, pemberdayaan ketahanan masyarakat desa, kerja sama antar desa dan kemitraan
masyarakat desa.

Pasal 260

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259, Kepala Bidang
Pemberdayaan Masyarakat Desa mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan dan memverifikasi bahan perumusan kebijakan di bidang perencanaan
pembangunan kawasan perdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan
pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;

126
b. memverifikasi penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan
pembangunan kawasan perdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan
pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;
c. memimpin pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan pembangunan
kawasan perdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan
ekonomi kawasan perdesaan;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan
kawasan perdesaan, pembangunan sarana/prasaranadan pembangunan ekonomi kawasan
perdesaan;
e. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,
standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi bina pengelolaan
fasilitasi pembelajaran masyarakat desa;
f. mengkoordinasikan dan memverifikasi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi bina
pengelolaan pendampingan dan kaderisasi masyarakat desa. Mengkoordinasi dan
memverifikasi penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi,
bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi bina pengelolaan perencanaan
dan pembangunan partisipatif.
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 261
(1) Seksi Pengembangan Kapasitas dan Ketahanan Masyarakat Desa mempunyai tugas menyusun
bahan kebijakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi di bidang pengelolaan pengembangan
kapasitas dan ketahanan masyarakat desa, pengelolaan fasilitasi pembelajaran masyarakat
desa, pengelolaan fasilitasi advokasi hukum,pengelolaan fasilitasi lembaga kemasyarakatan
desa, pengelolaan ketahanan masyarakat desa, pengelolaan pendampingan dan kaderisasi
masyarakat desa., dan pengelolaan fasilitasi pembelajaran masyarakat desa.
(2) Seksi Perencanaan Pembangunan Partisipatif Masyarakat Desa mempunyai tugas menyusun
bahan kebijakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi di bidang perencanaan dan pembangunan
partisipatif, fasilitasi perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat desa.
(3) Seksi Advokasi Peraturan Desa Kerja Sama dan Kemitraan Masyarakat Desa mempunyai tugas
menyusun bahan kebijakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi,
bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi di bidang fasilitasi kemitraan.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan
teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi pengelolaan fasilitasi kerja sama desa, dan
fasilitasi peniongkatan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa.

127
Paragraf 6
Bidang Pemerintahan Desa

Pasal 262
Kepala Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas memverifikasi penyiapan perumusan
kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan pembinaan umum dan koordinasi, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan,
pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta fasilitasi di bidang penamaan dan kode desa,
evaluasi perkembangan desa, fasilitasi pengembangan kapasitas aparatur desa dan BPD, fasilitasi
penataan dan administrasi pemerintahan desa, keuangan dan aset pemerintahan desa, peraturan
Desa, kelembagaan desa dan kerja sama desa.

Pasal 263
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 262, Kepala Bidang Pemerintahan
Desa mempunyai fungsi :
a. mengkoodinasikan penyiapan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, norma, standard
prosedur dan fasilitasi tata wilayah desa, penamaan dan kode desa, penataan kewenangan
desa, urusan pemerintahan, produk hukum desa dan administrasi pemerintahan desa;
b. memverifikasi penyiapan dan pelaksanaan penyusunan norma standar, prosedur, pembinaan
umum, bimbingan teknis, supervisi pemantauan, evaluasi dan fasilitasi pengembangan
kapasitas aparatur desa;
c. mengkoordinasikan verifikasi penyiapan penyusunan norma standar, prosedur, melaksanakan
pembinaan umum, perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang fasilitasi pengembangan
kapasitas Badan permusyawaratan desa,pelaksanaan fasilitasi teknis musyawarah desa, dan
kerja sama pemerintahan desa;
d. mengkoordinasikan verifikasi bahan penyiapkan perumusan kebijakan, pelaksanaan
kebijakan, stadar, prosedur, monitoring, evaluasi dan pelaporan keuangan desa, sumber
pendapatan desa, transfer dana desa, pengelolaan aset desa, dan sistem informasi keuangan
dan aset desa;
e. memimpin pelaksanaan bimbingan teknis, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang
fasilitasi keuangan desa, sumber pendapatan desa, transfer dana desa, pengelolaan aset desa,
dan sistem informasi keuangan dan aset desa;
f. mengkoordinasikan penyiapan bahan perumusan kebijakan, dan pelaksanakan kebijakan
star, prosedur, dan pelaporan di bidang evaluasi perkembangan desa kelurahan;
g. mengkoordinasi pelaksanaan pembinaan dan koordinasi, pemantauan,evaluasi, dan pelaporan
di bidang evaluasi perkembangan desa, penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan
Penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan
teknis dan supervisi,serta monitoring dan evaluasi bina pengelolaan advokasi kewenangan dan
Peraturan Desa;
h. mengkoordinasikan perumusan kebijakan,pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan
teknis dan supervisi, serta monitoring dan evaluasi bina pengelolaan analisis dan penyusunan
Peraturan Desa.

128
Pasal 264
(1) Seksi Penataan dan Administrasi Pemerintahan Desa mempunyai tugas menyusun bahan
kebijakan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan
supervisi, serta monitoring dan evaluasi di bidang Evaluasi tingkat Perkembangan
Desa/kelurahan, penataan desa dan pembinaan administrasi pemerintahan desa.
(2) Seksi Pengembangan Kapasitas Aparatur Desa, Badan Permusyawaratan Desa, Kelembagaan
dan Kerja Sama Desa mempunyai tugas menyusun bahan kebijakan perumusan kebijakan,
pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan supervisi, serta monitoring dan
evaluasi di bidang Pengembangan Kapasiatas Aparatur Desa, Badan Permusyawaran Desa,
Kelembagaan dan Kerja sama Desa.
(3) Seksi Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa mempunyai tugas menyusun bahan
kebijakan perumusankebijakan, pelaksanaan kebijakan, standardisasi, bimbingan teknis dan
supervisi, serta monitoring dan evaluasi di bidang Pengelolaan dan pemanfaatan keuangan
Desa dan Aset Desa.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 265
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
a. menyusun rencana dan program kegiatan sesuai bidangnya;
b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data sesuai bidangnya;
c. melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai bidangnya dalam rangka memperoleh angka kredit
sesuai peraturan dan pedoman yang berlaku;
d. memberikan saran-saran atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah-langkah yang
diambil sesuai bidangnya;
e. menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan.

Bagian Ketigabelas
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 266
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas :
a. membantu Bupati dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana dalam rangka merumuskan dan menetapkan
kebijakan pemerintah daerah;
b. mempimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana Aparatur Sipil Negara
dan staf dinas;
c. mengkoordinasikan dan memvalidasi perumusan kebijakan Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana yang meliputi : Bidang Pengendalian Penduduk, Bidang Keluarga
Berencana; Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, Bidang Penyuluhan dan

129
Pergerakan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terwujudnya perumusan
kebijakan teknis Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang
berkesinambungan.

Pasal 267
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. pengkoordinasian kebijakan teknis di bidang pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga
berencana, ketahanan kesejahteraan keluarga;
b. pengkoordinasian Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) di bidang pengendalian
kuantitas penduduk, keluarga berencana, ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. pengkoordinasian pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas penduduk;
d. pengkoordinasian pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
e. pengkoordinasian advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian kuantitas
penduduk dan keluarga berencana;
f. pengkoordinasian pendayagunaan tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB dan Kader KB;
g. pengkoordinasian pelayanan Keluarga Berencana dan pendistribusian kebutuhan alat dan
obat kontrasepsi;
h. pengkoordinasian pemberdayaan dan peningkatan peranserta organisai kemasyarakatan
dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaan ber KB, pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
i. pengkoordinasian urusan Aparatur Sipil Negara, pengelolaan keuangan dan sarana, urusan
tata usaha, rumah tangga serta barang milik negara dan daerah;
j. pengkoordinasian Pengelolaan Informasi Administrasi Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana, Kerja sama, Pemanfaatan Data dan Dokumen serta Inovasi Pelayanan di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
k. pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis di Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana, Kerjasama, Administrasi, Pemanfaatan Data dan Dokumen serta Inovasi
Pelayanan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
l. mengkoordinasi Pelaksanaan Pelayanan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Kerjasama, Administrasi, Pemanfaatan Data dan Dokumen sertaInovasi Pelayanan di bidang
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 268
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan koordinasi
pelaksanaan tugas, pembinaan dan memberikan dukungan administrasi kepada seluruhunit
organisasi yang meliputi pembinaan administrasi, perencanaan keuangan, urusan tata usaha,
perlengkapan rumah tangga dan urusan Aparatur Sipil Negara kepada semua unsur di lingkungan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

130
Pasal 269
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasi kegiatan di lingkungan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana;
b. mengkoordinasi penyusunan rencana program dan anggaran;
c. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan ketatausahaan rumah tangga, kepegawaian, hukum
dan organisasi serta hubungan masyarakat;
d. mengkoordinasi penyelenggaraan urusan keuangan, perbendaharaan, akuntansi, verifikasi,
ganti rugi, tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan dan pengelolaan sarana barang milik
negara dan daerah;

Pasal 270
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan

131
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pengendalian Penduduk
Pasal 271
Bidang Pengendalian Penduduk mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis dibidang
pengendalian penduduk.

Pasal 272
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 271, Kepala Bidang Bidang
Pengendalian Penduduk mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah dibidang pengendalian penduduk dan
sistem informasi keluarga;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dibidang
pengendalian penduduk dan sistem informasi keluarga;
c. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan daerah dibidang sistem informasi keluarga;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah
dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan pemetaan perkiraan (parameter) pengendalian penduduk di
Kabupaten Ende;
f. memimpin pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang pengendalian penduduk;
g. mengkoordinasikan pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang pengendalian
penduduk;
h. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugas.

Pasal 273
(1) Seksi Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk mempuyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk;
b. merancang penyiapan bahan pembinaan dan pembimbingan Seksi Pemaduan dan
Sinkronisasi Kebijakan Pengendalian Penduduk;
c. mengembangkan pelaksanaan kebijakan teknis seksi pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan pengendalian penduduk;
d. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduanseksi pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk;
e. mengkaji ulang pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk;
f. menganalisis hasil Pemantauan dan evaluasi kegiatan seksi pemaduan dan sinkronisasi
kebijakan pengendalian penduduk;

132
g. menyusun jadwal untuk melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada masyararakat
dan unsur yang terkait;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.
(2) Seksi Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk mempuyai tugas :
a. menyusun rencana untuk melakukan penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
b. merancang penyiapan bahan pembinaan dan pembimbingan Seksi Pemetaan
PerkiraanPengendalian Penduduk;
c. merancangpelaksanaan kebijakan teknispemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
d. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan seksi Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk;
e. mengkaji ulang Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk;
f. menganalisis hasil Pemantauan dan evaluasi kegiatan seksi Pemetaan Perkiraan
Pengendalian Penduduk;
g. menyusun jadwal untuk melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada masyararakat
dan unsur yang terkait;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.
(3) Seksi Data dan Informasi mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan,penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi data dan informasi pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
b. merancang pelaksanaan kebijakan teknis data dan informasi;
c. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) seksi data dan informasi;
d. mengkaji ulang hasil pengumpulan dan penyusunan data Pengendalian penduduk dan
keluarga berencana agar tersedia data dasar yang diperlukan;
e. menganalisis data laporan dari kepala UPTD , PKB dan PLKB dan sumber lain untuk di
jadikan sumber informasi di seksi data dan informasi;
f. menyusun jadwal untuk melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada masyararakat
dan unsur yang terkait;
g. mengkaji ulang pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas seksi data dan
informasi dalam rangka pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

Paragraf 3
Bidang Keluarga Berencana

Pasal 274
Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas mengkordinasikan, mengevaluasi bahan kebijakan
teknis dibidang keluarga berencana.

133
Pasal 275
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 274, Bidang Keluarga Berencana
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi bahan perumusan kebijakan teknis daerah di Bidang Keluarga Berencana;
b. mengkoordinasikanpelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Keluarga Berencana;
c. memimpin pelaksanaan penyelenggaraan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang
Keluarga Berencana;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan penerimaan, penyimpanan, pengendalian dan
pendistribusian alat obat kontrasepsi;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan Pelayanan Keluarga Berencana;
f. mengkoordinasikanpelaksanaan pembinaan kesertaan ber Keluarga Berencana;
g. memimpin pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang Keluarga Berencana;
h. memimpin pelaksanaan bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang keluarga berencana;
i. mengevaluasi pelaksanaan koordinasi dalam pelaksanaan tugas;
j. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugas.

Pasal 276
(1) Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alat Kontrasepsi (Alkon) mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan,penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi pengendalian dan pendistribusian alkon di Kabupaten Ende;
b. Menyusun dan merancang pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Pengendalian dan
Pendistribusian Alkon;
c. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan Seksi Pengendalian dan Pendistribusian Alkon;
d. merencanakan pembagian tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahandengan
memberi arahan sesuai dengan permasalahan dan tugas masing-masing agar tercapai
efektivitas pelaksanaan tugas;
e. mengkaji ulang hasil kerja bawahanuntuk menemukan permasalahan dan merumuskan
upaya pemecahannya;
f. menyusun rencana kebutuhan alat kontrasepsi dan non alat kontrasepsi dengan
mempelajari, menelaah, membandingkan data base dengan informasi baru;
g. menyusun data base pengendalian dan pendistribusian alat kontrasepsi;
h. membuat konseppenerimaan, penyimpanan dan pendistribusian alat dan obat kontasepsi;
i. menyusun jadwal untuk melakukan pembinaan pengendalian dan pendistribusian Alat
kontasepsi ke klinik Keluarga Berencana;
j. menganalisis laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
k. merancang pelaksaaankoordinasi sinkronisasi dan sinergitas seksi Pengendalian dan
Pendistribusian Alkon untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

134
(2) Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi jaminan pelayanan Keluarga Berencana;
b. Menyusun bahan kebijakan teknisSeksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana;
c. merancang pelaksanaan kebijakan teknis daerah seksi Pengendalian dan Pendistribusian
Alkon;
d. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana;
e. membuat konseppembagian tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan dengan
memberi arahan sesuai dengan permasalahan dan tugas masing-masing agar tercapai
efektivitas pelaksanaan tugas;
f. mengkaji ulang hasil kerja bawahan untuk menemukan permasalahan dan merumuskan
upaya pemecahannya;
g. merencanakan pengumpulan dan penyusunan data keluarga berencana di seksi jaminan
pelayanan keluarga berencana agar tersedia data dasar yang diperlukan;
h. menganalisis data, informasi dan permasalahan aktualyang berkaitan dengan jaminan
pelayanan keluarga berencana agar tersedia data dan informasi yang lengkap dan akurat;
i. mengkaji ulang kegiatan jaminan pelayanan keluarga berencana dengan satuan
kerja/instansi dan pihak terkait untuk mendapatkan masukan guna kelancaran
pelaksanaan tugas;
j. menyusun jadwal untuk melakukan bimbingan teknis dan fasilitasi kepada masyararakat
dan unsur yang terkait;
k. menganalisis laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
l. merancang pelaksaaan koordinasi sinkronisasi dan sinergitas seksi seksi jaminan
pelayanan keluarga berencana untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.
(3) Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber Keluarga Berencana mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan dalam melakukan penyiapan bahan pembinaan,
pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi pembinaan dan peningkatan kesertaan ber - Keluarga
Berencana;
b. menyusun bahan kebijakan teknis daerah Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan
ber KB;
c. merancang Pelaksanaan kebijakan teknis daerah Seksi Pembinaan dan Peningkatan
Kesertaan ber KB;
d. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan Seksi Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber KB;

135
e. merencanakan pembagian tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan dengan
memberi arahan sesuai dengan permasalahan dan tugas masing-masing agar tercapai
efektivitas pelaksanaan tugas;
f. mengkaji ulang hasil kerja bawahan untuk menemukan permasalahan dan merumuskan
upaya pemecahannya;
g. menyusun dan menginventarisasi data, informasi dan permasalahan aktual yang berkaitan
dengan Pembinaan dan Peningkatan Kesertaan ber KB;
h. merancang bahan pembinaan, bimbingan dan fasilitasi pelaksanaan kebijakan seksi
pembinaan dan peningkatan kesertaan ber Keluarga Berencana;
i. menyusun rencana penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana;
j. menganalisis data laporan penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana dengan
mempelajari, menelaah, membandingkan data base dengan informasi baru;
k. mengkaji ulang dan mengevaluasi kesertaan ber KB baik jalur pemerintah maupun swasta;
l. menyusun jadwal pelaksanaan pembinaan kepada klinik-klinik KB, UPTD, PKB, PLKB
yang berkaitan dengan Pembinaan dan Peningkatan kesertaan ber KB;
m. menganalisis laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
n. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 5
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

Pasal 277
Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas mengoordinasikan,
mempromosikan, kebijakan teknis dibidang ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Pasal 278
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 277, Kepala Bidang Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan pelaksanaankebijakan teknis daerah dibidang Ketahanan dan
kesejahteraan Keluarga;
b. mempromosikan pelaksanaan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dibidang
Ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
c. Memverifikasi bahan kebijakan teknis daerah di bidang bina keluarga balita, bidang
pembinaan ketahanan remaja serta bidang Ketahanan Lansia dan Rentan;;
d. mengkoordinasikan pekasanaan kebijakan teknis daerah di bidang Bina Keluarga Balita,
bidang Pembinaan Ketahanan Remaja serta bidang Bina KeluargaLansia dan Rentan;
e. memimpin pemantauan dan evaluasi di bidang Ketahahan dan Kesejahteraan Keluarga;
f. memimpin pemberian bimbingan teknis dan fasilitasi di Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga;
g. mengevaluasi pelaksanaan koordinasi di bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga;
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

136
Pasal 279
(1) Seksi Pemberdayaan Keluarga mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan dalam melakukan penyiapanbahan pembinaan,
pembimbingan dan pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria
serta pemantauan dan evaluasi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
b. menyusun dan merancang pelaksanaan kebijakan teknis Seksi Pemberdayaan Keluarga
Sejahtera;
c. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera;
d. merencanakan dan melaksanakan pembinaan kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga Sejahtera (UPPKS) melalui usaha mikro keluarga;
e. mengevaluasi dan menganalisis data laporan penyelenggaraan seksi Pemberdayaan
Keluarga untuk kepentingan informasi dan umpan balik;
f. mengembangkan upaya bimbingan teknis dan fasilitasi pemberdayaan keluarga sejahtera
kepada staf, Kepala UPTD, PKB dan PLKB;
g. menyusun laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
h. mengembangkan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergitas seksi pemberdayaan keluarga
sejahtera dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.
(2) Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapanbahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi Bina Ketahanan Keluarga Balita, Anak dan Lansia;
b. menyusun dan merancang pelaksanaan kebijakan teknis daerah Seksi Bina Ketahanan
Keluarga Balita, Anak dan Lansia;
c. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta pemantauan dan
evaluasi pemaduan Seksi Bina Ketahahan Balita, Anak dan Lansia;
d. merencanakan dan melaksanakan pembinaan kelompok keluarga balita serta keluarga
lanjut usia (lansia) dan anak dalam rangka meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga;
e. mengkaji ulang danmenganalisis data laporan dari lapangan untuk kepentingan informasi
dan umpan balik;
f. menganalisis dan mengevaluasi kegiatan seksi Bina Ketahan Keluarga Balita, Anak dan
Lansia;
g. mengebangkan uoaya bimbingan teknis dan fasilitasi seksi Bina Ketahan Balita, Anak dan
Lansia kepada Staf, Kepala UPTD, PKB dan PLKB;
h. menyusun laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;

137
i. mengembangkan koordinasi sinkronisasi dan sinergitas seksi Bina Keluarga Balita, Anak
dan Lansia dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.
(3) Seksi Bina Ketahanan Remaja mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapanbahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi Bina Ketahanan Remaja;
b. menyusun dan merancang pelaksanaan kebijakan teknis daerah seksi Bina Ketahan
Remaja;
c. mengembangkan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) seksi bina ketahanan
Remaja;
d. menentukan kegiatan pembinaan kelompok Bina Ketahanan Remaja dalam rangka
meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
e. mengkaji ulang hasil kerja staf seksi Bina Ketahahan Remaja untuk menemukan
permasalahan dalam rangka merumuskan upaya pemecahannya;
f. mengkaji ulang inventarisasi data, informasi dan permasalahan aktual yang berkaitan
dengan seksi bina ketahanan remaja agar tersedia data dan informasi yang lengkap dan
akurat;
g. menganalisis kegiatan seksi bina ketahanan remaja dengan satuan kerja/instansi dan
pihak terkait untuk mendapatkan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;
h. menyusun laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
i. mengembangkan upaya bimbingan teknis dan fasilitasi seksi bina ketahan remaja kepada
Staf, Kepala UPTD, PKB, PLKB dan Kelompok-kelompok PIK R/M;
j. pelaksanaantugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

Paragraf 6
Bidang Penyuluhan dan Pergerakan

Pasal 280
Bidang Penyuluhan dan Pergerakan mempunyai tugas mengoordinasikan, mempromosikan,
kebijakan teknis dibidang Penyuluhan dan Penggerakan.

Pasal 281
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, Kepala Bidang Penyuluhan
dan Pergerakan mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis daerah dibidang Penyuluhan, Advokasi dan
Penggerakan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
b. mempromosikan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
dibidang pengendalian;

138
c. memverifikasi Pendayagunaan tenaga Penyuluh KB ( PKB/PLKB );
d. memimpin kegiatan Pemantauan dan Evaluasi di bidang Penyuluhan, advokasi dan
Penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana;
e. mengkoordinasikan pemberian Bimbingan teknis dan fasilitasi di bidang Penyuluhan Advokasi
dan Penggerakan di bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
f. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 282
(1) Seksi Penyuluhan dan Konsltasi Informasi dan Edukasi (KIE) mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapan bahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi Penyuluhan dan KIE;
b. merancang dan menyusun pelaksanaan kebijakan teknis daerah Seksi Penyuluhan dan
KIE;
c. mengembangkanNorma, Standar,Prosedur dan Kriteria ( NSPK ) Seksi penyuluhan dan
KIE;
d. mengembangkan Informasi Pengendalian Kuantitas Penduduk melalui Media;
e. menganalisis hasil pengembangan informasi pengendalian penduduk melalui media untuk
kepentingan umpan balik dan rencana tindak lanjut;
f. menganalisis hasil kegiatan Seksi Penyuluhan dan KIE sebagai bahan Perbaikan untuk
Kelancaran Pelaksanan Tugas;
g. menentukan kegiatan bimbingan teknis dan fasilitasi seksi Penyuluhan dan KIE kepada
Staf, Kepala UPTD, PKB dan PLKB;
h. mengkaji ulang dan menganalisis Laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil
Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
i. mengembangkan Koordinasi, Sinkronisasi dan Sinergitas Seksi penyuluhan dan KIE dalam
rangka Kelancaran Pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Advokasi dan Penggerakkan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapanbahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi Seksi Advokasi dan Penggerakan;
b. merancang dan menyusun bahan kebijakan teknis daerah seksi Advokasi dan
penggerakan;
c. mengembangkan Norma, Standar,Prosedur dan Kriteria ( NSPK ) seksi Advokasi dan
Penggerakan;
d. mengembangkan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan
sebagai upaya pengendalian;
e. menganalisis hasil kegiatan peran serta organisasi kemasyarakatan berdasarkan data
laporan maupun kegiatan lain untuk kepentingan;

139
f. merencanakan pelaksanaan Pemantauan dan evaluasi terhadap peran serta organisasi
kemasyarakatan yang berkaitan dengan advokasi dan penggerakan sebagai bahan
perbaikan pelaksanaan tugas;
g. mengembangkan upaya bimbingan teknis dan fasilitas advokasi dan penggerakan kepada
Staf, Kepala UPTD,PKB,PLKB dan Organisasi;
h. mengkaji ulang dan menganalisis laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan
berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan;
i. mengembangkan koordinasi Sinkronisasi dan sinergitas seksi Advokasi dan penggerakan
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Pendayagunaan PKB / PLKB dan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) mempunyai tugas
a. menyusun rencana kegiatan, penyiapanbahan pembinaan, pembimbingan dan
pelaksanaan kebijakan teknis, norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemantauan
dan evaluasi Seksi Pendayagunaan PKB/PLKB dan IMP;
b. merancang dan menyusun bahan kebijakan teknis daerah, seksi Pendayagunaan
PKB/PLKB dan IMP dan Seksi Advokasi dan penggerakan;
c. mengembangkan Norma, Standar,Prosedur dan kriteria ( NSPK ) seksi Pendayagunaan
PKB/PLKB dan IMP;
d. merencanakan pelaksanaan Pemberdayaan dan Peningkatan peran serta
PKB/PLKB,IMP/Kader KB/Organisasi Kemasyarakatan di Tingkat Kabupaten/Kota dalam
rangka Pengendalian kuantitas penduduk dan Keluarga Berencana;
e. mengembangkan upaya Pendayagunaan tenaga penyuluh KB ( PKB/PLKB ) dan Institusi
Masyarakat Pedesaan (IMP);
f. menganalisis hasil kegiatan pendayagunaan PKB/PLKB,peran serta IMP/Kader KB
organisasi kemasyarakatan berdasarkan data laporan maupun kegiatan lain untuk
kepentingan informasi, umpan balik dan rencana tindak lanjut;
g. mengkaji ulang dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PKB/PLKB dalam
rangka penilaian standarisasi PKB/PLKB sebagai pejabat fungsional;
h. merencanakan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi institusi
masyarakat pedesaan/kader KB./organisasi kemasyarakatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas IMP/Kader KB/organisasi kemasyarakatan;
i. menetapkan pelaksanaan bimbingan teknis dan fasilitasi seksi pendayagunaan PKB/PLKB
dan IMP kepada staf, Kepala UPTB, PKB, PLKB, kaderKB dalam rangka pengendalian
kuantitas penduduk dan Keluarga Berencana;
j. merancang Konsultasi Standarnisasi PKB/PLKB (Jabatan Fungsional), dengan unit
kerja/Instansi atau lembaga terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka kelancaran
pelaksanaan tugas;
k. menngembangkan koordinasi sinkronisasi dan sinergitas seksi Pendayagunaan PKB/PLKB
dan IMP, kader /organisasi;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

140
Pasal 283
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di
Kecamatan mempunyai tugas :
a. menyusunrencana kerja dan anggaran dinas pengendalian penduduk dankeluarga berencana
pada UPTD sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;
b. merancang pelaksanaan pendataan, penyuluhan, Komunikasi Informasi Edukasi (KIE),
perencanaan pelayanan, Pembinaan Kepada keluarga, Pasangan Usia Subur (PUS) serta
lembaga kemasyarakatan yang berkaitan dengan pengendalian penduduk dan Keluarga
Berencana dengan menggunakan berbagai media penyuluhan untuk mencari akseptor KB
baru dan memantapkan peserta KB;
c. menganalisis dan mengolah data perkembangan pelaksanaan operasional pengendalian
penduduk dan Keluarga Berencana tingkat kecamatan;
d. Menentukan pelaksanaan pembinaan kepada para kader kelompok kegiatan BKB, BKR, BKL
dan PPKBD serta sub PPKBD dan lembaga kemasyarakatan lainnya pada tingkat Kecamatan;
e. menyusun rencana pengadaan/penyediaan, pengaturan, penyimpanan dan distribusi
peralatan serta barang kebutuhan UPTD pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana
tingkat Kecamatan;
f. mengembangkan Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan/ pemakaian
peralatan dan kendaraan yang berada dalam dalam penguasaan UPTD pengendalian
penduduk dan Keluarga Berencana tingkat Kecamatan.
g. merencanakan untuk melakukan rapat kerja UPTD pengendalian penduduk danKeluarga
Berencana dalam hal pelaksanaan program;
h. merancang untuk melaksanakan pengumpulan data dan bahan penyenggaraan kontrasepsi,
penyelenggaraan konseling berdasarkan hasil pelayanan;
i. menganalisis hasil pelayanan kontrasepsi sesuai dengan jenis kontrasepsi, efek samping,
komplikasi maupun kegagalan dan sistem rujukan;
j. merancang penyiapkan fasilitas akseptor dan calon akseptor KB;
k. merancang pelaksanaan Konseling kepada Pasangan Usia Subur (PUS ) calon akseptor dan
akseptor untuk memilih kontasepsi yang tepat;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

Pasal 284
Sub Bagian Tata Usaha UPTD mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatanSub Bagian Tata Usaha UPTD Pengendalian Penduduk dan KB
berdasarkan langkah-langkah operasional UPTD dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta
sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengembangkan pembagian tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan melalui bimbingan
dan arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menganalisis hasil kerja bawahan untuk menemukan kesalahan-kesalahan guna
penyempurnaan lebih lanjut;

141
d. menganalisis pengumpulan dan pelaporan data dalam rangka pengusulan Karpeg, Karis/
Karsu, Askes/BPJS, Taspen dan Bapertarum agar tersedia data usulan yang valid;
e. mengkaji ulang dan merekapitulasi daftar hadir pegawai sesuai data absensi harian agar
tersedia data bagi pembinaan disiplin pegawai;
f. membuat konsep dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan naskah dinas yang masuk dan
keluar agar terarah dan terkendali;
g. mengkaji ulang dan melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip baik arsip aktif, in aktif
maupun arsip statis agar mudah dan cepat ditemukan apabila dibutuhkan;
h. menyusun dan melaksanakan kegiatan urusan rumah tangga dalam menata maupun
membersihkan ruangan agar terasa nyaman dalam tugas;
i. merencanakan dan melaksanakan pengelolaan perlengkapan kantor untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
j. mengkaji ulang pelaksanaan pengamanan kantor pada jam dinas maupun diluar jam dinas
agar terjamin keamanan sarana dan prasarana gedung/kantor;
k. merencanakan untuk melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit/instansi atau
lembaga terkait untuk memperoleh masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

Pasal 285
Penyuluh Keluarga berencana (PKB) danPetugas Lapangan Keluarga berencana (PLKB) mempunyai
tugas :
a. menyusun rencana kerja penyuluhan secara harian, mingguan, dan bulanan sebagai dasar
pedoman kerja;
b. memilah dan membuat peta wilayah kerja agar diperoleh gambaran tentang jumlah penduduk,
KK, PUS, Peserta KB dan Sub Pelayanan KB Daerah;
c. mengumpulkan data PUS dan peserta KB melalui daftar pertanyaan dan wawancara dengan
wilayah kerja agar diperoleh informasi penunjang penyuluhan;
d. mendokumentasikan pelaksanaan temu konsultasi dengan tokoh masyarakat melalui
kunjungan formal dan informal agar diperoleh dukungan dan petunjuk untuk suksesnya
pelaksanaan penyuluhan;
e. mengakses dan memberikan penerangan dan motivasi dengan mengunjungi dan mengikuti
Tim KB Keliling untuk mencari peserta KB baru;
f. mengumpulkan informasi perkembangan program desa dengan mengikuti rapat koordinasi
tingkat desa, Kecamatan secara rutin agar bisa disejalankan dengan rencana penyuluhan KB;
g. mengumpulkan dan membina peserta KB dengan kunjungan atau ceramah agar peserta KB
menjadi mantap dan menjadi motivator bagi masyarakat;
h. menyusun laporan penyuluhan secara bulanan untuk memberikan gambaran perkembangan
masyarakat di wilayah kerjanya;
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

142
Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 286
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.

Pasal 287
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan keahliannya masing-masing.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana.
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Keempatbelas
Dinas Perhubungan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 288
Kepala Dinas Perhubungan mempunyai tugas memimpin pelaksanaan urusan pemerintah daerah
di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pasal 289
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 288, Kepala Dinas Perhubungan
mempunyai fungsi:
a. menvalidasi bahan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
yang berhubungan dengan tugas;
b. pengkoordinasian dengan instansi/lembaga terkait agar terjalin kerja sama yang baik;
c. mempromosikan kebijakan penyelenggaraan urusan dan kewenangan Daerah di Bidang
Perhubungan;
d. memimpin pelaksanaan dan pedoman teknis serta mengendalikan dan mengawasi perijinan,
rekomendasi dan pelayanan umum di bidang perhubungan ;
e. pengkoordinasian seluruh kegiatan yang menyangkut dengan perhubungan agar
pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan Peraturan serta Rencana Kerja yang telah
ditetapkan;
f. menetapkan Rencana Strategis Jangka Panjang, Menengah maupun jangka pendek Dinas
Perhubungan;
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

143
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 290
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan penyusunan
kebijakan dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan di dinas dan melaksanakan tugas di bidang
kesekretariatan yang meliputi urusan perencanaan, monitoring dan evaluasi serta laporan,
pengelolaan keuangan, surat menyurat, kearsipan, dokumentasi produk hukum dan kegiatan
rumah tangga dan perlengkapan pengelolaan kepegawaian.

Pasal 291
Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. menverifikasi bahan kebijakan teknis, pedoman teknis maupun pedoman pelaksanaan lainnya
di dinas;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di dinas;
c. mempromosikan hasil pelaksanaan kegiatan bidang dan kesekretariatan sesuai dengan
sumber data yang ada berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
d. mengkoordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi penyusunan laporan-laporan,
pengelolaan surat menyurat dan kearsipan, pengelolaan administrasi kepegawaian dan
pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan dokumentasi hukum dan kegiatan dengan
masing masing bidang;
e. mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan dan tugas dinas lainnya sebagai bahan
evaluasi serta masuklan bagi pimpinan;
f. melakanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsi.

Pasal 292
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan umum dan kepegawaian melalui penyiapan
bahan urusan kepegawaian, pengawasan melekat, budaya kerja ketatausahaan,
perlengkapan serta urusan rumah tangga dan perjalanan dinas berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang berlaku agar tercipta penataan personalia yang kompeten sesuai
perkembangan demi terwujudnya pengelolaan administrasi yang tepat dan akurat.
b. menyusun kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan langkah-langkah
operasional sekretariatan dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. merencanakan pembagian tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan melalui
bimbingan dan arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing
agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
d. mengembangkan hasil kerja bawahan untuk menemukan kesalahan-kesalahan guna
penyempurnaan lebih lanjut;
e. mengkaji ulang dan mengontrol pengumpulan dan pelaporan data dalam rangka
penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK(, pengusulan Karpeg, Karis/Karsu, Askes,
Taspen dan Bapertarum agar tersedia data usulan yang valid;
144
f. menganalisis dan melakukan penyusunan dan pengusulan kebutuhan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) pegawai baik Diklat struktural, teknis maupun fungsional agar
pengusulan tepat waktu dan dijadikan sebagai data masukan kebutuhan Diklat lanjutan;
g. melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit/instansi atau lembaga terkait
untuk mendapatkan masukan dalam pelaksanaan tugas;
h. melaksanakan kegiatan pengelolaan surat-surat masuk dan keluar agar terarah dan
terkendali;
i. menyusun pengelolaan dan layanan perpustakaan dinas sesuai ketentuan untuk
pemenuhan kebutuhan ASN dan pihak terkait terhadap bahan pustaka dinas;
j. menentukan dan merencanakan pengelolaan perlengkapan kantor untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas;
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan urusan keuangan berdasarkan ketentuan
yang berlaku agar terwujud pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel;
b. menyusun kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan langkah-langkah operasional
sekretariatan dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. merencanakan pembagian tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan melalui
bimbingan dan arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing
agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
d. merancang dan/atau mengoreksi rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas agar
terwujud pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel;
e. mengembangkan, meneliti dan mengkaji rencana anggaran pendapatan dan belanja Dinas
agar terwujud pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel;
f. membuat konsep penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan bulanan, triwulan dan
tahunan serta pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
g. menganalisis dan memverifikasi anggaran penerimaan dan pengeluaran Dinas sesuai
dengan data keuangan yang ada agar terwujud pengelolaan keuangan yang akuntabel;
h. menentukan dan melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik
secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
i. Melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit/instansi atau lembaga terkait
untuk mendapatkan masukan dalam rangka pelaksanaan tugas;
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan program evaluasi dan pelaporan melalui
pengumpulan data, mengelola dan menganalisa data serta menyusun laporan kinerja
dinas berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia program, data
dan hasil evaluasi yang akurat;
b. menyusun kegiatan sub program evaluasi dan pelaporan berdasarkan langkah-langkah
operasional sekretariatan dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;

145
c. merencanakan pembagian tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan melalui
bimbingan dan arahan sesuai dengan permasalahan dan bidag tugas masing-masing
agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
d. merancang dan menyiapkan bahan penyusunan dan penjabaran program agar
tersusunnya program dan kegiatan yang akomodatif;
e. mengembangkan dan memberikan layanan Humas kepada instansi/pihak terkait secara
transparan dan akurat untuk kelancaran pelaksanaan tugas
f. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan Pertanggung-
jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Standar
Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta laporan
keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan organisasi
dan ketatalaksanaan dinas;
g. menganalisis dan menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan serta hasil
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan
sumber data yang ada agar dipergunakan sebagai bahan masukan kepada pimpinan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Penataan Sistem Perhubungan

Pasal 293
Bidang Penataan Sistem Perhubungan mempunyai tugas mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi kegiatan bidang Penataan Sistem Perhubungan meliputi Perencanaan Sistem
Perhubungan, Pengendalian, Perijinan dan Evaluasi Bidang Perhubungan serta penelitian dan
pengembangan bidang perhubungan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku guna
peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Pasal 294
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 293, Kepala Bidang Bidang
Penataan Sistem Perhubungan mempunyai fungsi:
a. memverifikasi bahan rencana kerja seksi-seksi bidang penataan sistim perhubungan untuk
diusulkan menjadi rencana kerja bulanan, triwulanan dan tahunan Dinas Perhubungan;
b. mengkoordinasi dengan instansi dan pihak terkait agar terjalin kerja sama yang baik, serta
melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
c. mempromosikan kegiatan penataan sistim perhubungan dengan cara sosialisasi, temu wicara
serta pengendalian disiplin untuk kelancaran pelayanan perhubungan kepada masyarakat;
d. memimpin seksi-seksi, membagi tugas dan memberi petunjuk sesuai dengan tugasmasing-
masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
e. mengkoordinasikan kegiatan Perencanaan, Penelitian, Pengendalian dan Pengembangan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas Penataan sistim perhubungan serta peningkatan SDM bidang
Penataan sistim perhubungan;
146
f. mengevaluasi kegaiatan bidang Penataan sistim perhubungan berdasarkan rencana kerja
dinas perhubungan dan hasil pelaksanaan tugas lainnya, melaporkan secara bulanan,
triwulanan dan tahunan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan.

Pasal 295
(1) Seksi Perencanaan Sitem Perhubungan mempunyai tugas :
a. menyusun dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan perencanaan melalui
pengumpulan dan analisa perencanaan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku agar perencanaan akurat dan akuntabel;
b. menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan Sistem Perhubungan berdasarkan
langkah-langkah Operasional Sekretariat dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta
sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada staf sesuai dengan permasalahan dan
bidang tugas masing-masing agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
d. mengontrol dan melaksanaan kegiatan penyiapan bahan penyusunan dan penjabaran
perencanaan sistem perhubungan agar tersusunnya perencanaan dan kegiatan yang
akomodatif;
e. menyusun proyeksi data perencanaan sistem perhubungan berdasarkan data dan
informasi sebagai bahan penyusunan rencana pengembangan dan peningkatan
perencanaan sistem perhubungan;
f. menyusun data pendukung pembahasan rencana perencanaan sistem perhubungan
dilingkungan dinas;
g. membuat konsep alternatif kegiatan sasaran dan biaya satuan perencanaan bidang
perhubungan berdasarkan usulan dan kebijakan tahunan sebagai upaya peningkatan
kinerja pelayanan dibidang perencanaan sistem perhubungan;
h. merencanakan kegiatan untuk pengumpulan dan pengolahan data perencanaan sistem
perhubungan;
i. mengkaji ulang meneliti usulan kegiatan rutin dan pembangunan bidang perencanaan
sistem perhubungan;
j. menganalisis data perencanaan-perencanaan sistem perhubungan agar tersedia data base
dan statistik dinas;
k. melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit kerja atau lembaga terkait
untuk mendapat masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas.
l. membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan serta hasil pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya sesuai dengan sumber data yang ada berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan agar dipergunakan sebagai bahan atasan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Pengendalian Perijinan dan Evaluasi Bidang Perhubungan mempunyai tugas :
a. menyusun dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan pengendalian, perijinan dan
evaluasi bidang perhubungan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar
terlaksananya pengendalian, perijinan dan evaluasi bidang perhubungan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat;

147
b. menyusun rencana kegiatan seksi pengendalian, perijinan dan evaluasi bidang
perhubungan berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasitahun
sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dengan pelaksanaan
tugas;
c. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada staf dengan memberi arahan sesuai dengan
permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan
tugas;
d. menyusun dan/atau memeriksa hasil kerja bahwa berdasarkan prosedur dan ketentuan
yang berlaku untuk menemukan kesalahan kesalahan guna penyempurnaan lebih lanjut.
e. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan seksi pengendalian, perijinan dan evaluasi
bidang perhubungan dan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang
bidang perhubungan untuk menunjang program pembangunan daerah;
f. merancang dan menata rencana pengembangan peningkatan serta rehabilitasi bidang
pengendalian, perijinan dan evaluasi bidang perhubungan agar terlaksananya program
sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;
g. menyusun alokasi anggaran di bidang pengendalian, perijinan dan evaluasi perhubungan
untuk terkendalinya pelaksanaan pembangunan dan pengembangan bidang perhubungan
agar tepat sasaran dan mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat;
h. menyusun rencana penetapan penerimaan daerah di bidang pengendalian, perijinan dan
evaluasi berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk meningkatkan
pendapatan asli daerah;
i. membuat konsep kegiatan pembinaan supervisi dan evaluasi atas proses dan hasil studi
perencanaan pelaksanaan operasi dan pemeliharaan serta pemanfaatan sarana dan
prasarana bidang pengendalian, perijinan dan evaluasi perhubungan untuk meningkatkan
pengaturan pembinaan, pengamanan dan pengendalian sesuai norma, standar dan
pedoman yang berlaku;
j. pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi bidang pengendalian, perijinan dan
evaluasi perhubungan melalui koordinasi dengan bidang terkait untuk memadukan
berbagai kegiatan penyelenggaraan bidang pengendalian, perijinan dan evaluasi
perhubungan agarmemberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat;
k. mengkaji dan mengembangkan hasil monitoring dan evaluasi bidang pengendalian,
perijinan dan evaluasi perhubungan berdasarkan skala prioritas;
l. menganalisis, mengawasi kemajuan di bidang pengendalian, perijinan dan evaluasi
perhubungan sebagai bahan pengambilan keputusan lebih lanjut;
m. menentukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan unit/instansi atau lembaga terkait
untuk mendapatkan masukan dalam rangka pelaksanaan tugas;
n. membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan serta hasil pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya sesuai sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatantelah dilakukan
untuk dipergunakan sebagai bahan masukan untuk atasan;
o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

148
(3) Seksi Penelitian dan Pengembangan Bidang Perhubungan mempunyai tugas :
a. menyusun dan merencanakan operasional kegiatan penelitian dan pengembangan bidang
perhubungan sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku agar tersedianya hasil
penelitian dan pengembangan yang akurat dalam rangka peningkatan kualitas sumber
daya di bidang perhubungan;
b. menyusun kegiatan seksi penelitian dan pengembangan di bidang perhubungan
berdasarkan rencana kerja dinas dan kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untruk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. membagi tugas dan memberi petunjuk serta sesuai dengan permasalahan dalam bidang
tugasnya masing-masing;
d. merencanakan dan merumuskan kebijakan, standar, norma dan petunjuk teknis di
bidang penelitian dan pengembangan bidang perhubungan;
e. merancang dan menerbitkan serta menyebarluaskan hasil penelitian di bidang
perhubungan melalui bulletin, brosur, leaflet dan lain-lain dengan memeprhatikan isu
nasional maupun intrnasional dan kebutuhan pasar untuk melaksanakan pembangunan
di daerah;
f. mengkaji ulang hasil penelitian dan pengembangan bidang perhubungan berdasarkan
skala prioritas agar tersedianyan data dan informasi yang akurat bagi perencanaan yang
berkelanjutan;
g. menganalisis, mengawasi dan mengendalikan pengelolaan hasil penelitian dan
pengembangan bidang perhubungan agar dapat meningkatkan pelayanan pemerintah
daerah terhadap masyarakat;
h. mengkoordinasi dan memfasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan bidang
perhubungan dengan instansi terkait agar terciptanya sinergi lintas sektor berdasarkan
skala prioritas;
i. melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan dinas/instansi atau lembaga terkait
untuk mendapat masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
j. membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan
agar dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Bidang Perhubungan Darat

Pasal 296
Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi, mengendalikan dan
mengevaluasi kegiatan perhubungan darat meliputi Pengujian Kendaraan dan Keselamatan, Lalu
Lintas, Angkutan Jalan dan Penyebrangan, dan Prasarana Perhubungan Darat dan Parkir
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk efisiensi dan efektivitas kegiatan
perhubungan darat.

149
Pasal 297
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296, Bidang Perhubungan Darat
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi bahan kebijakan di Bidang Perhubungan Darat;
b. memimpin penyusunan pelaksanaan program pengawasan dan pengendalian serta petunjuk
teknis di bidang perhubungan darat;
c. mengkoordinasikan kerjasama dengan lembaga lain di bidang perhubungan darat;
d. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan darat;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 298
(1) Seksi Pengujian Kendaraan dan Keselamatan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaiatan dengan pengujian kendaraan dan
keselamatan;
b. menyusun dan melaksanakan program serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan
pengujian kendaraan dan keselamatan;
c. menyiapkan data pengujian kendaraan bermotor dan keselamatan;
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengujian kendaraan bermotor dan
keselamatan;
e. menyiapkan dan menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perhubungan Darat
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Lalu Lintas, Angkutan Jalan dan Penyeberangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaiatan dengan lalu lintas, angkutan jalan dan
penyeberangan;
b. menyusun dan melaksanakan program serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan lalu
lintas, angkutan jalan dan penyeberangan;
c. menyiapkan data lalu lintas, angkutan jalan dan penyeberangan;
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian lalu lintas, angkutan jalan dan
penyeberangan;
e. menyiapkan dan menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perhubungan Darat
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Prasarana Perhubungan Darat dan Parkir mempunyai tugas:
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaitan dengan prasarana perhubungan darat dan
parkir;
b. menyusun dan melaksanakan program dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
prasarana perhubungan darat dan parkir;
c. menyiapkan data prasarana perhubungan darat dan parkir;
d. melaksanakan pengawasan dan pengendalian prasarana perhubungan darat dan parkir;
e. menyiapkan dan menyusun bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

150
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perhubungan Darat
sesuai dengan bidang tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 5
Bidang Perhubungan Laut

Pasal 299
Bidang Perhubungan Laut mempunyai tugas mengkoordinasi, mengendalikan dan mengevaluasi
kegiatan perhubungan laut meliputi lalulintas angkutan laut, keselamatan dan teknik sarana dan
kepelabuhan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk efisiensi dan efektivitas
transportasi laut.

Pasal 300
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299, Kepala Bidang Perhubungan
Laut mempunyai fungsi:
a. perumusan bahan kebijakan operasional di bidang perhubungan laut;
b. perumusan bahan perencanaan operasional program dan kegiatan di bidang perhubungan
laut;
c. perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis di bidang
angkutan laut dan penunjang keselamatan pelayaran;
d. perumusan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis di bidang
kepelabuhanan;
e. monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan bidang perhubungan laut; dan
g. penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsiuntuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 301
(1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Bidang Perhubungan Laut menyiapkan bahan perencanaan teknis dan
melaksanakan program dan kegiatan di bidang lalu lintas angkutan laut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. menghimpun, menelaah dan mengolah Peraturan Perundang-undangan, pedoman dan
petunjuk teknis serta data dan informasi yang berhubungan dengan tugasnya;
c. menyusun rencana kerja, program dan kegiatan Seksi Angkutan Laut sebagai pedoman
dan acuan kerja;
d. menyusun kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan, pengawasan dan
penunjang keselamatan pelayaran sesuai lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan yang
berlaku;
e. melaksanakan penerapan dan pengawasan pedoman, manual dan norma di bidang
angkutan laut dan penunjang keselamatan pelayaran;
f. menyelenggarakan bongkar muat, ekspedisi muatan kapal laut/sungai dan tenaga
bongkar muat serta pengamanan dan penertiban di pelabuhan dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;

151
g. menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis bidang
angkutan laut serta kegiatan keagenan;
h. melaksanakan pembinaan izin usah pelayaran rakyat bagi perusahaan yang berdomisili
dan beroperasi pada lintas pelabuhan dalam wilayah kabupaten;
i. menyiapkan bahan pemberian izin dan rekomendasi di bidang perhubungan laut sesuai
lingkup kewenangannya;
j. menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian izin berlayar untuk kapal berukuran tonase
kotor sama kurang dari 7 (GT < 7) yang berlayar dilaut;
k. menyiapkan bahan bahan pelaksanaan pengawasan, pengukuran, pemeriksaan dan
penerbitan dokumen untuk kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT < 7) yang
berlayar di laut;
l. menetapkan besaran tarif angkutan laut bagi penumpang kelas ekonomi/non ekonomi
dalam wilayah kabupaten termasuk tarif angkutan laut bagi penumpang lintas Kabupaten
dalam Provinsi;
m. melakukan koordinasi dan sinkronasi dengan bidang/unit kerja terkait dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
n. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan berkaitan dengan bidang tugasnya;
h. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Keselamatan dan Teknis Sarana mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Bidang Perhubungan Laut menyiapkan bahan perencanaan teknis dan
melaksanakan program dan kegiatan di bidang keselamatan dan teknis sarana sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
b. menghimpun, menelaah dan mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainnya yang berhubungan dengan
tugasnya;
c. menyusun rencana kerja, program dan kegiatan Seksi keselamatan dan teknis sarana
sebagai pedoman dan acuan kerja;
d. menyusun kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan keselamatan dan teknis sarana sesuai lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. melaksanakan penerapan dan pengawasan pedoman, manual dan norma di bidang
keselamatan dan teknis sarana;
f. menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan, pengendalian dan pengaturan teknis bidang
keselamatan dan teknis sarana serta kegiatan keagenan;
g. menyiapkan bahan pemberian izin dan rekomendasi di bidang perhubungan laut sesuai
lingkup kewenangannya;
h. melaksanakan pembangunan sarana bantu navigasi pelayaran;
i. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam raangka penanggulangan
pencemaran dan patroli serta bantuan SAR (bantuan pertolongan musibah) di peraiaran;
j. melaksanakan pembinaan, bimbingan teknis dan penyuluhan dalam rangka
pengembangan dan pengelolaan bidang perhubungan laut;
k. melakukan koordinasi dan sinkronasi dengan bidang/unit kerja terkait dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

152
l. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Kepelabuhan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Bidang Perhubungan Laut menyiapkan bahan perencanaan teknis dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang kepelabuhan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
b. menghimpun, menelaah dan mengolah peraturan perundang-undangan, kebijakan,
pedoman dan petunjuk teknis serta data dan informasi lainya yang berhubungan dengan
tugas;
c. menyusun rencana kerja, program dan kegiatan Seksi Kepelabuhan sebagai pedoman dan
acuan kerja;
d. menyusun kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan kegiatan dibidang kepelabuhanan sesuai lingkup tugasnya
berdasarkan ketentuan yang berlaku;
e. melaksanakan penerapan dan pengawasan pedoman, manual dan norma di bidang
kepelabuhanan;
f. melaksanakan perumusan pertimbangan teknis terhadap penambahan fasilitas pokok
pelabuhan laut lokal;
g. melaksanakan penetapan Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri ( DUKS ) di pelabuhan
lokal;
h. melaksanakan pemanduan dan penundaan kapal di pelabuhan yang dikelola oleh
kabupaten;
i. melaksanakan pemberian rekomendasi tatanan kepelabuhan lokal serta Sistem dan
Prosedur (SISDUR) pelayanan jasa pelabuhan;
j. melaksanakan rancangan bangunan fasilitas pelabuhan bagi pelabuhan dengan pelayaran
lokal (Kabupaten);
k. Merencanakan, membangun dan mengelola serta memelihara pelabuhan lokal;
l. menetapkan DLKr /DLKp bagi pelabuhan-pelabuhan lokal dan pemberian rekomendasi
DLKr/DLKp pelabuhan laut regional, nasional dan internasional;
m. melakukan analisis bahan penetapan kebijakan tatanan dan perijinan pelabuhan dan
dermaga yang di bangun atas prakarsa provinsi atau yang diserahkan kepada pemerintah
kabupaten;
n. memberikan pengarahan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan fasilitas, peralatan
pelabuhan dan dermaga serta pendalaman kolam dan alur pelayaran;
o. melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan bidang/unit kerja terkait dalam rangka
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
p. melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

153
Paragraf 6
Bidang Perhubungan Udara

Pasal 302
Bidang Perhubungan Udara mempunyai tugas memimpin dan mengkoordinasikan langkah-
langkah operasional kegiatan Dinas perhubungan di Bidang perhubungan Udara meliputi
kebandarudaraan, penunjang keselamatan penerbangan dan angkutan udara.

Pasal 303
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302, Kepala Bidang Perhubungan
Udara mempunyai fungsi :
a. memverifikasi bahan kebijakan di bidang perhubungan udara;
b. mempromosikan hasil pelaksanaan kegiatan bidang perhubungan udara sesuai dengan
sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
c. memimpin pelaksanaan program dan petunjuk serta pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian di bidang perhubungan udara;
d. mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang menyangkut dengan perhubungan udara agar
pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan peraturan serta rencana kerja yang telah
ditetapkan;
e. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tigas di Bidang Perhubungan Udara.
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 304
(1) Seksi Kebandarudaraan mempunyai tugas:
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaitan dengan kebandarudaraan agar pelaksanaan
sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang ada;
b. merencanakan program dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan kebandarudaraan;
c. merancang program kebandarudaraan baik itu jangka panjang, menengah dan program
tahunan.
d. mengembangkan program dalam bentuk kegiatan-kegiatankebandarudaraan;
e. membuat konsep kebijakan yang menunjang pelaksanaan kegiatan-kegiatan
kebandarudaraan sesuai dengan sumber data yang ada;
f. mengkaji ulang kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan- kegiatan
kebandarudaraan sesuai dengan sumber data yang ada guna penyempurnaan lebih lanjut;
g. menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan kebandarudaraan sesuai dengan
sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk
dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan;
h. menentukan program dan kegiatan seksi kebandarudaraan berdasarkan kegiatan tahun
sebelumnya dan sumber data yang ada serta program kerja yang telah ditetapkan;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas:
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaitan dengan penunjang keselamatan penerbangan
agar pelaksanaan sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang ada;

154
b. merencanakan program dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan penunjang
keselamatan penerbangan;
c. merancang program penunjang keselamatan penerbangan baik itu jangka panjang,
menengah dan program tahunan;
d. mengembangkan program dalam bentuk kegiatan-kegiatanpenunjang keselamatan
penerbangan;
e. membuat konsep kebijakan yang menunjang pelaksanaan kegiatan - kegiatan penunjang
keselamatan penerbangan sesuai dengan sumber data yang ada;
f. mengkaji ulang kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan - kegiatan
penunjang keselamatan penerbangan sesuai dengan sumber data yang ada guna
penyempurnaan lebih lanjut;
g. menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan penunjang keselamatan penerbangan
sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan
untuk dipergunakan sebagai bahan masukan bagi atasan;
h. menentukan program dan kegiatan penunjang keselamatan penerbangan berdasarkan
kegiatan tahun sebelumnya dan sumber data yang ada serta program kerja;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Angkutan Udara mempunyai tugas:
a. menyusun bahan kebijakan yang berkaitan dengan angkutan udara agar pelaksanaan
sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang ada;
b. merencanakan program dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan angkutan udara;
c. merancang program dalam bentuk kegiatan-kegiatan angkutan udara;
d. mengembangkan program dalam bentuk kegiatan-kegiatan angkutan udara;
e. membuat konsep kebijakan yang menunjang pelaksanaan kegiatan - kegiatan angkutan
udara sesuai dengan sumber data yang ada;
f. mengkaji ulang kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan - kegiatan
angkutan udara sesuai dengan sumber data yang ada guna penyempurnaan lebih lanjut;
g. menganalisis hasil pelaksanaan kegiatan-kegiatan angkutan udara sesuai dengan sumber
data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan untuk dipergunakan
sebagai bahan masukan bagi atasan;
h. menentukan program dan kegiatan angkutan udara berdasarkan kegiatan tahun
sebelumnya dan sumber data yang ada serta program kerja yang telah ditetapkan;
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 305
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Perhubungan sesuai dengan kebutuhan.

155
Pasal 306
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Perhubungan sesuai dengan keahlian masing-masing.
(2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Perhubungan.
(3) Mengenai tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Kelimabelas
Dinas Komunikasi dan Informatika
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 307
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas :
a. mengkoordinasikan urusan pemerintahan di bidang Komunikasi dan Informatika, Persandian
dan Statistik untuk membantu Bupati dalam menyelenggarakan Pemerintahan Daerah
b. memvalidasi bahan rumusan kebijakan di bidang Komunikasi dan Informatika, Persandian
dan Statistik;
c. mengevaluasi kebijakan, program dan kegiatan di bidang Komunikasi dan Informatika,
Persandian dan Statistik;
d. melakukan pengendalian internal terhadap unit kerja di bawahnya; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 308
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 307, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. perumusan dan menetapkan kebijakan bidang e-Government, Komunikasi dan Informasi
Publik, serta Persandian dan Statistik;
b. pembinaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum e-
Government, Komunikasi dan Informasi Publik, serta Persandian dan Statistik;
c. menetapkan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja) Dinas;
d. pembinaan, perizinan, rekomendasi dan pelaksanaan tugas bidange-Government, Komunikasi
dan Informasi Publik, serta Persandian dan Statistik;
e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang e-Government, Komunikasi dan Informasi Publik,
serta Persandian dan Statistik;
f. mengkoordinasikan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
kesekretariatan dan bidang-bidang dinas;
g. mempromosikan dan mengusulkan staf dinas untuk dapat menduduki jabatan setingkat lebih
tinggi; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

156
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 309
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengelolaan
administrasi umum meliputi penyusunan program, ketatalaksanaan, ketatausahaan, pengelolaan
keuangan, kepegawaian, urusan rumah tangga, peralatan dan perlengkapan, kehumasan dan
kepustakaan serta kearsipan.

Pasal 310
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 309, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) dan Dokumen
Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dan Penetapan Kinerja (PK), penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP), Laporan Keterangan Pertanggung jawaban SKPD (LPKJ)
dan Laporan Penyelengaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Dinas;
b. memimpin, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan pembinaan ketatausahaan,
ketatalaksanaan dan kearsipan;
c. memimpin dan mengevaluasi pelaksanaan urusan rumah tangga serta administrasi dan
pembinaan kepegawaian;
d. memimpin,memverifikasi dan mengevaluasi pelaksanaan pembelian/pengadaan atau
pembangunan aset tetap berwujud yang akan digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas
dan fungsi;
e. memimpin, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pemeliharaan barang milik daerah
yang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
f. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pengelolaan barang milik daerah;
h. mengkoordinasi pengelolaan anggaran, Standar Pelayanan Minimal (SPM), penyusunan tindak
lanjut hasil pemeriksaan, pelaksanaan dan evaluasi Standar Pelayanan Publik (SPP) serta
Standar Operasional dan Prosedur (SOP);
i. memverifikasi administrasi keuangan dan pembayaran gaji pegawai Surat
Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan;
j. memimpin pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI);
k. mengkoordinasi pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau
pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk
memperbaiki kualitas layanan;
m. mengkoordinasi pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang Komunikasi dan Informatika;
n. mengkoordinisi penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan
publik secara berkala melalui website Pemerintah Daerah;
o. memonitor dan mengevaluasi pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
p. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas.

157
Pasal 311
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
a. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
b. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
c. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
d. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
e. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
f. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. merencanakan dan melaksanakan kegiatan program evaluasi dan pelaporan melalui
pengumpulan data, mengelola dan menganalisa data serta menyusun laporan kinerja
dinas berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar tersedia program, data
dan hasil evaluasi yang akurat;
b. menyusun kegiatan sub program evaluasi dan pelaporan berdasarkan langkah-langkah
operasional sekretariatan dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
c. merencanakan pembagian tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan melalui
bimbingan dan arahan sesuai dengan permasalahan dan bidag tugas masing-masing
agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
d. merancang dan menyiapkan bahan penyusunan dan penjabaran program
agartersusunnya program dan kegiatan yang akomodatif;
e. mengembangkan dan memberikan layanan Humas kepada instansi/pihak terkait secara
transparan dan akurat untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
f. melaksanaan koordinasi dengan bidang-bidang dalam rangka penyusunan Rencana
Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja (LKj), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),
Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional Prosedur (SOP) Dinas serta
laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan penyempurnaan pengembangan
organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
g. menganalisis dan menyusun laporan bulanan, triwulan dan tahunan serta hasil
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan
sumber data yang ada agar dipergunakan sebagai bahan masukan kepada pimpinan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;

158
b. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
c. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Paragraf 3
Bidang E-Governmet

Pasal 312
Bidang E-Governmet mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, koordinasi, pembinaan,
pengendalian dan kebijakan teknis serta pemberian bimbingan teknis di Bidang E-Government.

Pasal 313
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 312, Kepala Bidang E-Governmet
mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan perumusan kebijakan bidang infrastruktur, aplikasi informatika dan
tatakelola e-Government;
b. memimpin dan memverifikasi penyusunan rencana kerja bidang infrastruktur, aplikasi
informatika dan tatakelola e-Government;
c. mengkoordinasi penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang infrastruktur,
aplikasi informatika dan tatakelola;
d. memimpin penyusunan perencanaan, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan fasilitasi
kegiatan di bidang infrastruktur, aplikasi informatika dan tatakelola;
e. memimpin Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang Penyelenggaraan
infrastruktur, aplikasi informatika, dan tatakelola;
f. memimpin dan mengkoordinasi pemberian bimbingan teknis bidang infrastruktur, aplikasi
informatika dan tatakelola;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 314
(1) Seksi Infrastruktur mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang Infrastruktur dan Teknologi
Informasi.
(2) Seksi Aplikasi Informatika mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang Aplikasi Informatika.
(3) Seksi Tata Kelola mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang tata kelola penyenggaraan e-
Government.

159
Paragraf 4
Bidang Komunikasi dan Informasi Publik

Pasal 315
Bidang Komunikasi dan Informasi Publik mempunyai tugas menyusun, merencanakan, koordinasi,
pembinaan, pengendalian dan kebijakan teknis serta pemberian bimbingan teknis di Bidang
Komunikasi Publik, Informasi Publik dan Sarana Media Publik.

Pasal 316
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315,Bidang Komunikasi dan
Informasi Publik mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan perumusan kebijakan bidang Komunikasi dan Informasi Publik;
b. memimpin dan memverifikasi penyusunan rencana kerja bidang Komunikasi dan Informasi
Publik;
c. mengkoordinasi penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang Komunikasi dan
Informasi Publik;
d. memimpin penyusunan perencanaan, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan fasilitasi
kegiatan di bidang Komunikasi Publik, Informasi Publik dan Sarana Media Publik;
e. memimpin Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang Komunikasi
Publik, Informasi Publik dan Sarana Media Publik;
f. memimpin dan mengkoordinasi pemberian bimbingan teknis bidang Komunikasi Publik,
Informasi Publik dan Sarana Media Publik;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsi.

Pasal 317
(1) Seksi Komunikasi Publik mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang komunikasi publik.
(2) Seksi Informasi Publik mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang informasi publik.
(3) Seksi Sarana Media Publik mempunyai penyusunan perencanaan, pengembangan dan
menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang Sarana Media Publik.

Paragraf 5
Bidang Persandian dan Statistik

Pasal 318
Bidang Persandian dan Statistik mempunyai tugas menyusun dan merencanakan, koordinasi,
pembinaan, pengendalian dan kebijakan teknis serta pemberian bimbingan teknis di bidang
Pembinaan dan Tata Kelola Persandian, Operasional dan Pengamanan Persandian serta Statistik.

Pasal 319
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 318,Kepala Bidang Persandian
dan Statistik mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan perumusan kebijakan bidang pembinaan dan tata kelola persandian,
operasional dan pengamanan persandianserta statistik;
160
b. memimpin dan memverifikasi penyusunan rencana kerja bidang Persandian dan Statistik;
c. mengkoordinasi penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang Persandian dan
Statistik;
d. memimpin penyusunan perencanaan, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan fasilitasi
kegiatan di bidang Komunikasi Publik, Informasi Publik dan Sarana Media Publik;
e. memimpin Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang pembinaan dan
tata kelola persandian, operasional dan pengamanan persandian serta statistik;
f. memimpin dan mengkoordinasi pemberian bimbingan teknis bidang pembinaan dan tata
kelola persandian, operasional dan pengamanan persandian serta statistik;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 320
(1) Seksi Pembinaan dan Tata Kelola Persandian mempunyai tugas penyusunan perencanaan,
pengembangan dan menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang Pembinaan
dan Tata Kelola Persandian.
(2) Seksi Operasional dan Pengamanan Persandian mempunyai tugas penyusunan perencanaan,
pengembangan dan menganalisis dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang Operasional
dan Pengamanan Persandian.
(3) Seksi Statistik mempunyai tugas penyusunan perencanaan, pengembangan dan menganalisis
dan mengkaji ulang kebijakan teknis di bidang statistik.

Pasal 321
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Komunikasi dan Informatika.
(2) UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dipimpin oleh seorang Kepala UPTD yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika melalui Sekretaris Dinas.
(3) UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kegiatan teknis operasional dan/atau teknis penunjang di bidang layanan pengadaan
barang/jasa secara elektronik di Kabupaten Ende berdasarkan kebijakan Bupati yang menjadi
kewenangan Dinas Komunikasi dan Informatika.
(4) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (3), UPTD Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE) mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan ketatausahaan, pelayanan informasi LPSE dan pelatihan penggunaan LPSE;
b. pengelolaan sistem pengadaan secara elektronik;
c. pengelolaan Infrastruktur LPSE;
d. pelaksanaan registrasi dan verifikasi pengguna sistem pengadaan secara elektronik;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsi.

Pasal 322
Organisasi UPTD terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha;
c. Pelaksana Teknis Administrasi Sistem Informasi E-Procurement;

161
d. Pelaksana Teknis Layanan Informasi dan Dukungan Teknis Pengoperasian (helpdesk) serta
Pelatihan;
e. Pelaksana Teknis Verifikasi;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 323
(1) Kepala UPTD Layanan Pengadaan Secara Elektronik mempunyai tugas memimpin
penyelenggaraan tugas dan fungsi UPTD.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala UPTD Layanan
Pengadaan Secara Elektronik menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian penyusunan program kerja, rencana kegiatan dan usulan anggaran;
b. pembagian dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
d. verifikasi dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan;
f. pembinaan kegiatan ketatausahaan di lingkungan UPTD;
g. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan
Fungsional;
h. penetapan usulan sarana dan prasarana kerja sesuai dengan kebutuhan;
i. pengidentifikasian dan perumusan permasalahan yang dihadapi dan upaya
pemecahannya;
j. pelaksanaan konsultasi dengan Bidang pada Dinas;
k. memimpin dan koordinasi pembuatan laporan hasil pelaksanaan tugas;
l. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi.

Paragraf 6
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 324
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Komunikasi dan Informatika sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 325
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Komunikasi dan Informatika sesuai dengan keahliannya masing-masing.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika.
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

162
Bagian Keenambelas
Dinas Koperasi,Usaha Kecildan Menengah
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 326
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah
bidang Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dalam rangka merumuskan dan menetapkan
kebijakan pemerintah daerah;
b. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 327
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 326, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memvalidasi perumusan program dan kebijakan teknis operasional bidang koperasi dan usaha
kecil dan menengah;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengkajian di bidang koperasi dan usaha kecil dan
menengah dan hubungan antar lembaga;
c. memvalidasi pengembangan koperasi dan usaha kecil dan menengah sebagai bahan
perumusan kebijakan pemerintah daerah;
d. pengkoordinasian dengan instansi terkait dan pihak lain dalam rangka pelaksanaan kegiatan
koperasi dan usaha kecil dan menengah;
e. menetapkan kerjasama bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah dengan lembaga dan
organisasi yang bergerak di bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah baik dalam negeri
maupun luar negeri;
f. pemberian rekomendasi, perizinan, asistensi, konsultasi dan supervisi kepada instansi atau
pihak lain dalam penyelenggaraan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah;
g. menetapkan kebijakan tentang bagaimana memfasilitasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
program koperasi dan usaha kecil dan menengah;
h. mengkoordinasi pelaksanaan identifikasi masalah-masalah strategis untuk menjamin
kesinambungan aktivitas koperasi dan usaha kecil dan menengah;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 328
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi perencanaan keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah
tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di lingkungan dinas.

163
Pasal 329
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 328, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasi seluruh pengelolaan administrasi surat menyurat, kepegawaian, penyusunan
program dan anggaran, perlengkapan dinas, keprotokolan serta hubungan masyarakat;
b. mengevaluasi pengelolaan keuangan;
c. mengkoordinasi seluruh kegiatan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas baik sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 330
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;

164
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Perizinan dan Kelembagaan

Pasal 331
Bidang Perizinan dan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah bidang Perizinan, Kelembagaan dan Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan
Data Koperasi.

Pasal 332
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 331, Kepala Bidang Bidang
Perizinan dan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi:
a. memverifikasi data dan jumlah koperasi yang akurat;
b. memverifikasi data jumlah koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam yang akurat;
c. mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin usaha simpan pinjam untuk koperasi;
d. mengkoordinasikan dan memverifikasi dokumen izin pembukaan kantor cabang, kantor
cabang pembantu dan kantor kas;
e. mengkoordinasikan pembentukan koperasi, perubahan anggara dasar koperasi dan
pembubaran koperasi;
f. mengkoordinasikan bimbingan dan penyuluhan dalam membuat laporan tahunan koperasi
simpan pinjam/unit simpan pinjam;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pemberdayaan koperasi
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 333
(1) Seksi Perizinan mempuyai tugas :
a. menganalisis dokumen permohonan izin usaha simpan pinjam;
b. menganalisis dokumen izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Kelembagaan mempunyai tugas :
a. menganalisis berkas pembentukan koperasi dan perubahan anggaran dasar koperasi;
b. menganalisa berkas pembubaran koperasi;
c. merencanakan bimbingan dan penyuluhan dalam pembuatan laporan tahunan koperasi
simpan pinjam/unit simpan pinjam;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Monitoring, Evaluasi, Pelaporan dan Data Koperasi mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan koperasi;
b. menganalisis data dan jumlah koperasi serta koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

165
Paragraf 4
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan

Pasal 334
Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang Pengawasan dan Pemeriksaan meliputi Penilaian Kesehatan,
Kelembagaan Koperasi serta Penerapan Peraturan dan Sanksi.

Pasal 335
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 334, Bidang Pengawasan dan
Pemeriksaan mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan pengawasan dan pemeriksaan koperasi yang wilayah keanggotaannya
dalam 1 (satu) kabupaten;
b. mengkoordinasikan pengawasan dan pemeriksaan koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam koperasi yang wilayah keanggotaannya dalam 1 (satu) kabupaten;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam;
d. mengkoordinasikan upaya penciptaan iklim usaha simpan pinjam yang sehat melalui
penilaian koperasi;
e. mengkoordinasikan penyediaan data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
f. pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh kepala dinassesuai dengan bidang tugas.

Pasal 336
(1) Seksi Penilaian Kesehatan Koperasi mempunyai tugas :
a. merencanakan upaya penciptaan iklim usaha yang sehat melalui penilaian kesehatan
koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
b. menganalisis data penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
c. menyusun data kesehatan koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pemeriksaan Kelembagaan dan Usaha Koperasi mempunyai tugas :
a. merencanakan pemeriksaan dan pengawasan kelembagaan dan usaha koperasi;
b. merencanakan pemeriksaan dan pengawasan koperasi simpan pinjam/unit simpan
pinjam;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi penerapan Peraturan dan Sanksi mempunyai tugas :
a. menganalisis penerapan Peraturan Perundang-undangan;
b. menganalisis penerapan sanksi bagi koperasi;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidangsesuai dengan bidang tugas.

166
Paragraf 5
Bidang Pemberdayaan Koperasi

Pasal 337
Bidang Pemberdayaan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang Pemberdayaan Koperasi meliputi fasilitasi, pengembangan, penguatan,
perlindungan koperasi dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia koperasi.

Pasal 338
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 337, Kepala Bidang
Pemberdayaan Koperasi mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan koperasi;
b. mengkoordinasikan perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi;
c. mempromosikan akses pasar bagi produk koperasi di tingkat lokal dan nasional;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis anggota koperasi;
e. mengkoordinasikan kemitraan antar koperasi dan badan usaha lainnya;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan latihan bagi perangkat organisasi koperasi;
g. mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan koperasi;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 339
(1) Seksi Fasilitasi Usaha Koperasi mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan pemberdayaan koperasi;
b. membuat konsep kemitraan antara koperasi dan badan usaha lainnya;
c. mengembangkan akses pasar bagi produk koperasi di tingkat lokal dan nasional;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Koperasi mempunyaitugas :
a. mengembangkan perluasan akses pembiayaan/permodalan bagi koperasi;
b. merencanakan pelaksanaan perlindungan koperasi;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Peningkatan Kualitas SDM Koperasi mempunyai tugas :
a. merencanakan pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis anggota koperasi;
b. merencanakan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi perangkat organisasi koperasi;
c. membuat konsep pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi perangkat organisasi
koperasi;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 6
Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro

Pasal 340
Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang Pemberdayaan Usaha Mikro.

167
Pasal 341
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340, Kepala Bidang
Pemberdayaan Usaha Mikro mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasikan pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro;
b. mempromosikan akses pasar bagi produk usaha mikro di tingkat lokal dan nasional;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pemberdayaan usaha mikro;
d. mengkoordinasikan pendataan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK);
e. mengkoordinasikan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha
mikro menjadi usaha kecil;
f. mengkoordinasikan pengembangan kewirausahaan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 342
(1) Seksi Fasilitasi Usaha Mikro mempunyai tugas :
a. merancang akses pasar bagi produk usaha mikro di tingkat lokal dan nasional;
b. menganalisis data Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK);
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Mikro mempunyai tugas :
a. mengembangkan pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro;
b. merencanakan pengembangan usaha mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha
mikro menjadi usaha kecil;
c. merencanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan
usaha mikro;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Peningkatan Kualitas Kewirausahaan mempunyai tugas :
a. Merencanakan kegiatan pengembangan kewirausahaan;
b. Mempelajari aturan berkaitan dengan peningkatan kualitas kewirausahaan;
c. Menghimpun data dan informasi untuk dikaji guna peningkatan kualitas kewirausahaan;
d. Menyusun laporan perkembangan pekerjaan urusan kewirausahaan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

Bagian Ketujuhbelas
Dinas Penanaman Modaldan
Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 343
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu mempunyai
tugasmengkoordinasikan perumusan kebijakan dibidang penanaman modal dan pelayanan
terpadu satu pintu yang meliputi kesekretariatan, perencanaan dan pengembanganpenanaman
modal, promosi, pengendalian pelaksanaan penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan

168
perijinan dan non perijinan, pengaduan, kebijakan dan pelaporan pelayanan berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlakuuntuk meningkatkan penanaman modal yang berkelanjutan
dan pelayanan terpadu satu pintu.

Pasal 344
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 343, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. menvalidasi bahan penyusunan/perumusan program dan perumusan kebijakan teknis Dinas
Penanaman Modal dan Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengkajian penanaman modal daerah dan hubungan antar
lembaga;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan penanaman modal daerah sebagai bahan
perumusan kebijakan pemerintah daerah;
d. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanaman modal dengan unit/instansi terkait dan
pihak lain agar terciptanya kerjasama yang baik;
e. menvalidasi bahan rekomendasi, perijinan, asistensi, konsultasi, dan supervisi kepada
instansi atau pihak lain yang terkait penanaman modal;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 345
Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan operasional, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kesekretariatan meliputi program, umum dan kepegawaian
serta keuangan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terwujudnya pelayanan
administratif yang cepat, tepat dan lancar.

Pasal 346
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 345, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. menverifikasi pengelolaan surat menyurat;
b. mengkoordinasi pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. mengkoordinasi pengelolaan perlengkapan, rumah tangga, keprotokolan dan hubungan
masyarakat;
d. mengkoordinasikan kegiatan penyusunan program/kegiatan, evaluasi dan pelaporan;
e. mengkoordinasikan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

169
Pasal 347
(1)Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

170
Paragraf 3
Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Penanaman Modal

Pasal 348
Bidang Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas mengkoordinasikan
kegiatan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatanperencanaan dan
deregulasi penanaman modal, pengembangan potensi daerah serta pengolahan data dan informasi
penanaman modal berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 349
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 348, Kepala Bidang Perencanaan
dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai fungsi:
a. menverifikasi bahan pengkajian, penyusunan dan rencana umum, rencana strategis dan
rencana pengembangan penanaman modal di daerah berdasarkan sektor usaha maupun
wilayah;
b. menverifikasi bahan pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan
penanaman modal di daerah;
c. mengkoordinasikan kegiatan pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di daerah
dengan memberdayakan badan usaha melalui penanaman modal, antara lain meningkatkan
kemitraan dan daya saing penanaman modal di daerah;
d. mengkoordinasikan kegiatan pengolahan data potensi unggulan daerah dan pelayanan
informasi penanaman modal;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan Pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 350
(1) Seksi Perencanaan dan Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas :
a. menyusun dan menganalisis data penyusunan rencana umum, rencana strategis dan
rencana pengembangan penanaman modal di daerah berdasarkan sektor usaha;
b. menyusun dan menganalisis data penyusunan rencana umum, rencana strategis dan
rencana pengembangan penanaman modal di daerah berdasarkan wilayah;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Deregulasi Penanaman Modal mempunyai tugas :
a. menyusun dan menganalisis data penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal di
daerah berdasarkan sektor usaha;
b. menyusun dan menganalisis data penyusunan deregulasi/kebijakan penanaman modal di
daerah berdasarkan wilayah;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Pengolahan data dan Informasi Penanaman Modal mempunyai tugas :
a. menyusun dan mengolah data serta informasi penanaman modal daerah;
b. menyusun sistem informasi penanaman modal dan jaringan;
c. mengkoodinasi kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penanaman
modal;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

171
Paragraf 4
Bidang Promosi Penanaman Modal

Pasal 351
Bidang Promosi, Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas
Mengkoordinasikan kegiatan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
promosi penanaman modal meliputi pengembangan promosi penanaman modal, pelaksanaan
promosi penanaman modal serta sarana dan prasarana promosi penanaman modal berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 352
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351, Bidang Promosi,
Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. menverifikasi penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategis promosi penanaman modal
di daerah;
b. mengkoordinasikan perencanaan kegiatan promosi penanaman modal di dalam dan luar
negeri;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 353
(1) Kepala Seksi Pengembangan Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. menyusun dan menganalisis data penyusunan kebijakan/strategi promosi penanaman
modal di daerah berdasarkan wilayah;
b. menganalisis data penyusunan kebijakan/ strategi promosi penanaman modal didaerah
berdasarkan wilayah;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pelaksanaan Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. Menyusun perencanan promosi berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
b. Merancang kegiatan promosi berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Pimpinan.
(3) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Promosi Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. merancang kegiatan penyiapan bahan/sarana dan prasarana promosi;
b. menyusun kegiatan publikasi dan distribusi bahan sarana dan prasarana promosi;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 5
Bidang Pelayanan Terpadu

Pasal 354
Bidang Pelayanan Terpadu mempunyai tugas melaksanakanpengkajian bahan perumusan
kebijakan teknis pedoman pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintahan dan pembinaan
serta monitoring dan evaluasi laporan di bidang Pelayanan Terpadu.
Pasal 355

172
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 354, Kepala Bidang Pelayanan
Terpadu mempunyai fungsi:
a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan;
b. Mengkoordinasikan proses pelayanan perizinan;
c. Mengkoordinasikan kegiatan pemantauan dan evaluasi proses pemberian perijinan;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan.

Pasal 356
(1) Kepala Seksi Pelayanan Perijinan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan pelayanan perijinan dan non perijinan;
b. Menyusun administrasi pelayanan perijinan dan non perijinan;
c. Merencanakan kegiatan Tim Teknis dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah
dalam rangka mempercepat proses perijinan;
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan;
(2) Kepala Seksi Analisis Perijinan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan analisis perijinan dan non perijinan;
b. Menyusun dan menerbitkan dokumen perijinan dan non perijinan;
c. Mengkaji ulang/validasi data perijinan dan non perijinan penanaman modal;
d. Menyusun data dan pelaporan perijinan dan non perijinan penanaman modal;
e. Menganalisis data dan mengevaluasi data perijinan dan non perijinan penanaman modal;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
(3) Kepala Seksi Pengaduan dan Pelayanan Informasi mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana program dan kegiatan pengaduan dan informasi perijinan dan non
perijinan;
b. Menyusun proses perijinan yang berkaitan dengan persyaratan perijinan dan non
perijinan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesua bidang tugas.

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

Pasal 357
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas Mengkoordinasikan
kegiatan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pemantauan,
Pembinaan dan Pengawasan Penanaman modal berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku.
Pasal 358
Untuk penyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 357 diatas, Kepala Bidang
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai fungsi :
a. Mengkoordinasikan kegiatan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor
usaha dan wilayah;
b. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman
modal;
c. Mengkoordinasikan kegiatan pengawasan kepatuhan dan kewajiban perusahaan penanaman
modal sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan;

173
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 359
(1) Seksi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. Menyusun kegiatan pemantauan pelaksanaan penanaman modal berdasarkan sektor
usaha dan wilayah;
b. Menyusun kegiatan pemantauan realisasi penanaman modal melalui Laporan Kegiatan
Penanaman Modal (LKPM) berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pembinaan Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. Menyusun kegiatan pembinaan penanaman modal berdasarkan sektor usaha dan wilayah;
b. Menyusun dan memfasilitasi penyelesaian permasalahan penanaman modal di daerah;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengawasan Penanaman Modal mempunyai tugas:
a. Menyusun kegiatan pengawasan atas kepatuhan perusahaan sesuai ketentuan dan
peraturan perundang-undangan;
b. Menyusun kegiatan pengawasan atas kewajiban perusahaan sesuai ketentuan dan
peraturan perundang-undangan;
c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 360
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 361
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sesuai dengan keahliannya.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
(1) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Kedelapanbelas
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

174
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 362
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintah daerah
bidang perpustakaandan kearsipan dalam rangka merumuskan dan menetapkan kebijakan
pemerintah daerah;
b. mempimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan.

Pasal 363
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan perpustakaan dan kearsipan;
b. mengkoordinir pengelolaan perencanaan,tata usaha, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan
pelaporan serta umum;
c. mengkoordinir pelaksanaan pengembangan, pengolahan dan pelestarian koleksi bahan
pustaka;
d. mengkoordinir pelaksanaan pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran
membaca;
e. mengkoordinir pembinaan penyelenggaraan perpustakaan dan kearsipan pada Perangkat
Daerah,perusahaan,Ormas/Orpol, UPTD,masyarakat dan lembaga pendidikan;
f. mengkoordinir pengolahan arsip dinamis meliputi, arsip vital, arsip aset dan arsip inaktif serta
arsip statis;
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 364
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah
tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di lingkungan dinas.

Pasal 365
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 364, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi pelaksanaan tugas organisasi;
b. penyelenggaraan urusan ketatausahaan dan kepegawaian meliputi urusan persuratan dan
kearsipan;
c. penyelenggaraan urusan perencanaan meliputi penyusunan program dan anggaran, evaluasi
dan pelaporan;

175
d. pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang milik negara/daerah;
e. penyelenggaraan urusan keuangan dan perlengkapan meliputi urusan perbendaharaan,
akuntansi, verifikasi, pencatatan asset dan umum.

Pasal 366
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan

176
Pelestarian Bahan Perpustakaan

Pasal 367
Bidang Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai
tugas penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan
koleksi, pengolahan dan pelestarian bahan perpustakaan.

Pasal 368
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 367, Kepala Bidang Bidang
Pengembangan Koleksi, Pengolahan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan deposit meliputi penghimpunan, pengelolaan, pendayagunaan KCKR,
penyusunan bibliografi daerah dan katalog induk daerah;
b. pelaksanaan pengembangan koleksi meliputi penyusunan kebijakan pengembangan koleksi,
kajian kebutuhan pemustaka, seleksi, akuisisi, inventarisasi, dan pengembangan koleksi
muatan lokal (local content);
c. pelaksanaan pengolahan bahan perpustakaan meliputi deskripsi bibliografi, klasifikasi,
penentuan tajuk subyek, penyelesaian fisik bahan perpustakaan, verifikasi, validasi, dan
pemasukan data ke pangkalan data;
d. pelaksanaan alih media melakukan pelestarian isi dan nilai informasi bahan perpustakaan
melalui alih media ke bentuk digital, pemeliharaan serta penyimpanan master informasi
digital;
e. pelaksanaan konservasi melakukan pelestarian fisik melalui perawatan, perbaikan, dan
penjilidan bahan perpustakaan.

Pasal 369
(1) Seksi Deposit dan Akuisisi mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan deposit dan
akuisisi.
(2) Seksi Pengolahan Bahan Perpustakaan dan Alih Media mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pengolahan bahan perpustakaan dan alih media.
(3) Seksi Konservasi dan Penjilidan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan konservasi dan
penjilidan.

Paragraf 4
Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan

Pasal 370
Bidang Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan layanan, otomasi dan
kerjasama perpustakaan.
Pasal 371

177
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 370, Bidang Layanan, Otomasi
dan Kerjasama Perpustakaan mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan layanan perpustakaan meliputi layanan sirkulasi, rujukan, literasi informasi,
bimbingan pemustaka dan layanan esktensi;
b. pelaksanaan otomasi perpustakaan meliputi pengembangan teknologi, informasi dan
komunikasi perpustakaan, pengelolaan website dan jaringan perpustakaan;
c. pelaksanaan kerjasama perpustakaan meliputi kerjasama dan membangun jejaring
perpustakaan.

Pasal 372
(1) SeksiLayanan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan layanan
perpustakaan.
(2) Seksi Otomasi Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan otomasi
perpustakaan.
(3) Seksi Kerjasama Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaankerjasama
perpustakaan.

Paragraf 5
Bidang Pengembangan Perpustakaan
dan Pembudayaan Kegemaran Membaca

Pasal 373
Bidang Pengembangan Perpustakaan danPembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengembangan perpustakaan danpembudayaan kegemaran membaca.

Pasal 374
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 373, Kepala Bidang
Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pengembangan perpustakaan meliputi bimbingan teknis perpustakaan,
koordinasi pengembangan perpustakaan, pemasyarakatan/ sosialisasi/promosi;
b. pelaksanaan pembinaan tenaga perpustakaan meliputi bimbingan teknis, peningkatan
kemampuan teknis kepustakawanan, dan penilaian angka kredit pustakawan, koordinasi
pengembangan;
c. pelaksanaan pengembangan kegemaran membaca meliputi pengkajian, dan penyebaran
informasi kegemaran membaca serta koordinasi dan pemasyarakatan/sosialisasi/promosi,
bimbingan teknis dan evaluasi kegemaran membaca.

Pasal 375

178
(1) SeksiPengembangan Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
pengembangan perpustakaan.
(2) Seksi Pengembangan Kegemaran Membaca mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
pengembangan kegemaran membaca.
(3) Seksi Pembinaan Tenaga Perpustakaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan
pembinaan tenaga perpustakaan.

Paragraf 6
Bidang Pembinaan Kearsipan, Layanan,
Pemanfaatan dan Jasa Kearsipan

Pasal 376
Bidang Pembinaan Kearsipan, Layanan, Pemanfaatan dan Jasa Kearsipan mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang
pembinaan kearsipan, layanan, pemanfaatan dan jasa kearsipan.

Pasal 377
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 376, Kepala Bidang Pembinaan
Kearsipan, Layanan, Pemanfaatan dan Jasa Kearsipan mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan kearsipan, layanan, pemanfaatan
dan jasa kearsipan;
b. pembinaan kearsipan pada Perangkat Daerah;
c. pembinaan kearsipan pada perusahaan, Ormas/Orpol dan masyarakat;
d. pembinaan kearsipan pada lembaga pendidikan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas(UPTD);
e. pelaksanaan layanan informasi kearsipan;
f. pelaksanaan pemanfatan arsip statis dan jasa kearsipan.

Pasal 378
(1) Seksi Pembinaan Perangkat Daerah, Perusahaan, Ormas/Orpol, Masyarakat dan Lembaga
Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan
kebijakan teknis pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pembinaan Perangkat Daerah,
perusahaan, Ormas/Orpol, masyarakat dan lembaga pendidikan.
(2) Seksi Layanan Informasi dan Jasa Kearsipan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan
layanan informasi dan jasa kearsipan.
(3) Seksi Pemanfaatan Arsip Statis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pemanfaatan arsip
statis.

Paragraf 7

179
Bidang Pengelolaan Arsip Dinamis dan Arsip Statis

Pasal 379
Bidang Pengelolaan Arsip Dinamis dan Arsip Statis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan dibidang pengelolaan arsip dinamis dan
arsip statis.

Pasal 380
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 379, Kepala Bidang Pengelolaan
Arsip Dinamis dan Arsip Statis mempunyai fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan arsip dinamis danarsip statis;
b. pengelolaan arsip vital, dan arsip aset nasional;
c. pengelolaan arsip inaktif;
d. pelaksanaan alih media dan reproduksi arsip dinamis;
e. pelaksanaan usulan pemusnahan dan akuisisi arsip;
f. pelaksanaan pengolahan arsip dan preservasi arsip.

Pasal 381
(1) Seksi Pengelolaan Arsip Inaktif, Arsip Vital dan Arsip Aset Nasional mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis pembinaan dan
koordinasi serta pelaksanaan pengelolaan arsip inaktif, arsip vital dan arsip asset nasional.
(2) Seksi Alih Media, Reproduksi dan Preservasi Kearsipan mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan alih media, reproduksi dan preservasi kearsipan.
(3) Seksi Pengelolaan Arsip Statis dan Akuisisi Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta
pelaksanaan pengelolaan arsip statis dan akuisisi arsip.

Pasal 382
(1) UPTD Perpustakaan dan Kearsipan berkedudukan di 21 Kecamatan.
(2) UPTD Perpustakaan dan Kearsipan menjalankan tugas perpanjangan tangan Kepala Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan di Kecamatan masing-masing.
(3) Pelaksanaan tugas dan fungsi UPTD dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan
kelompok jabatan fungsional.
(4) Kepala UPTD bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Paragraf 8
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 383
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 384

180
(1) Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan sesuai dengan keahliannya masing-masing.
(2) Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksudkan ayat (1)
Pasal ini dipimpin oleh fungsional senior yang ada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
(3) Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berdasarkan kebutuhan yang
ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Kesembilanbelas
Dinas Perikanan
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 385
Kepala Dinas Perikanan mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan
di Bidang Perikanan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten dan Tugas Pembantuan yang
ditugaskan kepada Daerah.

Pasal 386
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. merumuskan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan,
penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) di bidang pembudidayaan ikan yang
usahanya dalam 1 (satu) daerah Kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) dan pengelolaan pembudidayaan ikan;
b. melaksanakan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan,
penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah
Kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan pengelolaan
pembudidayaan ikan;
c. melaksanakan evaluasi dan pelaporan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil
pembudidayaan ikan,penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan dan yang usahanya
dalam 1 (satu) daerah Kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan
(TPI), dan pengelolaan pembudidayaan ikan;
d. melaksanakan fungsi lain yang terkait Bidang Kelautan dan Perikanan yang diberikan oleh
Bupati.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 387
Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan operasional, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kesekretariatan meliputi program, umum dan kepegawaian
serta keuangan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku agar terwujudnya pelayanan
administratif yang cepat, tepat dan lancar.
Pasal 388
181
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 387, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. menverifikasi pengelolaan surat menyurat;
b. mengkoordinasi pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. mengkoordinasikan kegiatan penyusunan program/kegiatan, evaluasi dan pelaporan;
d. mengkoordinasikan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan;
e. mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan keuangan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 389
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta humas;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data secara sistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
Paragraf 3
182
Bidang Pengembangan Perikanan Tangkap

Pasal 390
Bidang Pengembangan Perikanan Tangkap mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan
operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan perencanaan pengembangan
perikanan tangkap sesuai karakterisik dan potensi daerah serta pelaporan pelaksanaan
pemberdayaan nelayan kecil berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 391
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 390, Kepala Bidang Bidang
Pengembangan Perikanan Tangkap mempunyai fungsi:
a. menyusun rencana kerja bidang perikanan tangkap sesuai dengan rencana kerja dinas;
b. merumuskan kebijakan teknis pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di
bidang perikanan tangkap yang disesuaikan dengan potensi dan karakterisktik wilayah;
c. mengelola urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perikanan tangkap;
d. merumuskan sistem pembinaan dan penguatan kelembagaan nelayan serta pemberdayaan
melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi nelayan kecil ; dan
e. melaksanakan tugas lain, yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 392
(1) Seksi Penguatan Kapasitas SDM Nelayan Kecil, mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanan penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan serta pendampingan nelayan kecil;
b. melaksanakan sistem pembinaan dan pendampingan serta penguatan kapasitas Sumber
Daya Manusia melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi nelayan kecil;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pengembangan Teknologi Perikanan Tangkap, mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanan fasilitasi kemitraan usaha
serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kepada
nelayan kecil;
b. melaksanakan penerapan teknologi tepat guna bagi nelayan kecil dalam usaha
penangkapan ikan;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.
(3) Seksi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Nelayan Kecil, mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanan pembinaan kelembagaan
nelayan kecil;
b. melaksanakan pembinaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan nelayan kecil dalam
pemafaatan sumber daya perikanan sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayah;

183
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.
Paragraf 4
Bidang Pengembangan Perikanan Budidaya

Pasal 393
Bidang Pengembangan Perikanan Budidaya mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan
operasional, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan perencanaan pengembangan
pembudidayaan ikan sesuai karakterisik dan potensi daerah serta pelaporan pelaksanaan
pengelolaan pembudidayaan ikan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 394
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Bidang Pengembangan
Perikanan Budidaya mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja bidang perikanan budidaya;
b. merumuskan kebijakan teknis pengelolaan kawasan budidaya serta penyedian data dan
informasi pengelolaan pembudidayaan ikan yang disesuaikan dengan potensi dan
karakterisktik wilayah;
c. mengendalikan kegiatan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan serta pembinaan dan
pengendalian mutu sarana dan prasarana pembudidaya ikan;
d. merencanakan pola pengembangan, perekayasaan teknologi dan pengembangan komoditas
unggulan perikanan budidaya; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 395
(1) Seksi Kerja Sama Pembangunan Kawasan Budidaya Perikanan mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyusunan rencana
pengelolaan kawasan budidaya perikanan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) serta penyediaan data dan informasi pengelolaan pembudidayaan ikan;
b. melakukan perhitungan dan pemetaan potensi kawasan budidaya perikanan berdasarkan
karakteristik wilayah;
c. melakasanakan pembangunan kawasan budidaya secara terpadu yang berbasis potensi
dan karakteristik wilayah;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan air dan lahan
untuk pembudidaya ikan, pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, pembinaan mutu
pakan ikan dan obat ikan yang digunakan pembudidaya ikan;
b. melaksanakan pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit ikan;
c. melaksanakan pengawasan peredaran Obat Ikan Kimia dan Biologi (OIKB) dan peredaran
ikan hidup bagi usaha pembudidayaan ikan;
184
d. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengelolaan budidaya
perikanan serta lingkungan perairan umum;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Perbenihan mempunyai tugas:
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pembenihan cara
pembenihan ikan yang baik dan cara pembesaran ikan yang baik, penyediaan benih ikan,
calon induk ikan dan induk ikan yang bermutu dan pelestarian calon induk, induk
dan/atau benih ikan;
b. merencanakan pola pengembangan, perekayasaan teknologi dan pengembangan
komoditas unggulan perikanan budidaya;
c. melaksanakan sosialisasi, persiapan dan pengembangan Cara Budidaya Ikan yang Baik
(CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB);
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.

Paragraf 5
Bidang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan

Pasal 396
Bidang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Perikanan mempunyai tugas mengkoordinasikan
kegiatan operasional, memfasilitasi perumusan kebijakan, mengendalikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1
(satu) daerah kabupaten serta pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 397
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Kepala Bidang Pembinaan
dan Pengembangan Usaha Perikanan mempunyai fungsi:
a. penyusunan perencanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan menyusun
rencana kerja bidang pembinaan dan pengembangan usaha perikanan sesuai dengan rencana
kerja dinas;
b. mengkoordinasikan penyelenggaraan proses pelayanan administrasi perijinan serta kegiatan
pemantauan dan evaluasi proses pemberian perijinan;
c. merumuskan kebijakan teknis pembinaan mutu dan pemasaran, pengembangan sumber daya
manusia, kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat serta bimbingan usaha di bidang
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan;
d. merumuskan kebijakan teknis serta mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan pengelolaan
dan penyelenggaraan TPI;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Pasal 398
(1) Seksi Pelayanan Perijinan dan Pengembangan Usaha mempunyai tugas :

185
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penerbitan SIUP di bidang
pembudidayaan ikan;
b. memfasilitasi kegiatan tim teknis/tim terpadu dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Daerah dalam rangka mempercepat proses perijinan;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.
(2) Seksi Pembinaan Mutu Hasil Perikanan mempunyai tugas :
a. melaksanakan kebijakan pembinaan mutu komoditas serta pengembangan jaringan
pemasaran produksi hasil perikanan;
b. melaksanakan bimbingan teknologi penanganan, pengolahan dan pengembangan
pemasaran hasil perikanan;
c. melaksanakan bimbingan, pembinaan dan penyuluhan teknis serta diseminasi teknologi
pengolahan hasil perikanan termasuk pengembangan sistem rantai dingin (cold chain
system) di sentra-sentra produksi usaha perikanan;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Penyelenggaraan dan Pengelolaan PPI mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan
penyelenggaraan TPI;
b. melaksanakan kebijakan teknis pelaksanaan penyiapan pengelolaan dan penyelenggaraan
TPI yang menjadi kewenangan Kabupaten;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.

Paragraf 6
Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan
Kelembagaan Usaha Kecil Perikanan

Pasal 399
Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil Perikanan mempunyai tugas
mengkoordinasikan kegiatan operasional, memfasilitasi perumusan kebijakan, mengendalikan dan
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Pasal 400
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 399, Kepala Bidang Pembinaan
dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Kecil Perikanan mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kerja bidang pembinaan dan pemberdayaan kelembagaan usaha kecil
perikanan sesuai dengan rencana kerja dinas;
b. merumuskan sistem pembinaan dan pendampingan serta penguatan kapasitas SDM melalui
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi usaha kecil perikanan;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan kerjasama/kemitraan usaha kelompok masyarakat
perikanan dengan pihak ketiga (BUMN/BUMD dan pelaku usaha di bidang perikanan);

186
d. mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pembinaan kelembagaan dan
pemberdayaan usaha kecil pembudidayaan ikan;
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 401
(1) Seksi Peningkatan Kapasitas SDM Pembudidaya Kecil mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan usaha kecil pembudidayaan ikan;
b. melaksanakan sistem pembinaan dan pendampingan serta penguatan kapasitas SDM
melalui penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan bagi usaha Kecil Pembudidayaan Ikan;
c. melaksanakan bimbingan, dan pembinaan untuk menumbuhkan minat masyarakat
terhadap perikanan budidaya;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.
(2) Seksi Pengelolaan Kemitraan Usaha dan Informasi IPTEK Usaha Budidaya mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan fasilitasi kemitraan usaha
serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kepada
Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan;
b. melaksanakan kerjasama/kemitraan usaha kelompok masyarakat perikanan dengan
pihak ketiga (BUMN/BUMD dan pelaku usaha di bidang perikanan;
c. melakukan promosi produk serta potensi perikanan sesuai dengan karakteristiik wilayah;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.
(3) Seksi Pembinaan dan Penguatan Kelembagaan Pembudidaya Kecil mempunyai tugas :
a. melaksanakan pengumpulan data, identifikasi, analisis, penyiapan bahan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan Pembinaan Kelembagaan
Usaha Kecil Pembudidayaan Ikan;
b. melakukan pembinaan dan peningkatan kapasitas kelembagaan dalam pemafaatan
sumber daya perikanan sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayah;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 402
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Perikanan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 403

187
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas Perikanan
sesuai dengan keahliannya masing-masing.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Perikanan.
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Keduapuluh
Dinas Pariwisata
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 404
Kepala Dinas Pariwisata mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka
merumuskan dan menetapkan kebijakan pemerintahan daerah bidang pariwisata;
b. mempimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 405
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memvalidasi perumusan program dan kebijakan teknis operasional bidang pariwisata;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengkajian pariwisata dan hubungan antar lembaga;
c. menetapkan kebijakan teknis tentang pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang
destinasi, promosi dan pemasaran, industri serta kelembagaan pariwisata;
d. pengkoordinasian dengan instansi terkait dan pihak lain dalam rangka pengembangan
pariwisata;
e. menetapkan kebijakan pelaksanaan kerjasama bidang pariwisata dengan lembaga dan
organisasi;
f. memberikan rekomendasi, perizinan, asistensi, konsultasi dan supervisi kepada instansi atau
pihak lain dalam penyelenggaraan bidang pariwisata;
g. menetapkan kebijakan tentang bagaimana memfasilitasi dan melakukan evaluasi pelaksanaan
program pariwisata;
h. mengkoordinasi pelaksanaan identifikasi masalah-masalah strategis untuk menjamin
kesinambungan aktivitas kepariwisataan;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsi.

Paragraf 1
Sekretaris

Pasal 406
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi pengelolaan urusan ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan,
penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, perlengkapan, pemeliharaan kantor, dokumen dan
perpustakaan.
Pasal 407
188
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 406, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. mengkoordinasikan seluruh pengelolaan administrasi surat menyurat, kepegawaian,
perlengkapan, rumah tangga dinas, keprotokolan dan hubungan masyarakat;
b. pengkoordinasian dan penyusunan program dan anggaran;
c. pelaksanaan pengelolaan keuangan;
d. mengkoordinasi seluruh kegiatan pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi.

Pasal 408
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkanbahandalamrangkasosialisasihasilpelaksanaankegiatan;
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
189
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Destinasi

Pasal 409
Bidang Destinasi mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang
obyek dan daya tarik wisata, penyelenggaraan usaha rekreasi dan hiburan umum serta
pengembangan kawasan wisata khusus (desa wisata).

Pasal 410
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 409, Kepala Bidang Bidang
Destinasi mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasi pengumpulan dan penyiapan bahan/data dalam rangka penyusunan program
pengembangan obyek dan daya tarik wisata, usaha rekreasi dan hiburan serta pengembangan
kawasan wisata khusus;
b. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan maupun penataan obyek dan daya tarik wisata,
usaha rekreasi dan hiburan serta pengembangan kawasan wisata khusus;
c. memverifikasi hasil identifikasi obyek dan daya tarik wisata;
d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait dalam rangka
penataan obyek dan daya tarik wisata, usaha rekreasi dan hiburan serta pengembangan
kawasan wisata khusus;
e. melaksanakan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku-pelaku usaha di bidang
pengembangan obyek dan daya tarik wisata, usaha rekreasi dan hiburan serta pengembangan
kawasan wisata khusus;
f. memverifikasi laporan pelaksanaan kegiatan bidang obyek dan daya tarik wisata, usaha
rekreasi dan hiburan serta pengembangan kawasan wisata khusus;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Pasal 411
(1) Seksi Obyek dan daya tarik wisata mempuyai tugas :
a. mengiventarisir, melakukan identifikasi dan menyusun konsep rancangan peraturan
bidang obyek dan daya tarik wisata;
b. menyusun bahan kebijakan dalam rangka pembinaan/pengembangan obyek dan daya
tarik wisata;
c. mengkaji berbagai peluang kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
pengembangan obyek dan daya tarik wisata;
d. melaksanakan kegiatan identifikasi, analisis dan mendesain model pengembangan atau
penataan obyek dan daya tarik wisata;
e. menyusun laporan dan rekomendasi hasil penyelenggaraan/ pengembangan obyek dan
daya tarik wisata;
f. pelaksanaantugas lain yang diberikan atasan bidang sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Usaha Rekreasi dan aneka hiburan mempunyai tugas :

190
a. melakukan identifikasi, inventarisasidan mengkaji berbagai usaha rekreasi dan aneka
hiburan;
b. merencanakan bentuk pembinaan dan pengembangan usaha rekreasi dan aneka hiburan;
c. menyusun konsep/draft kebijakan terkaitkerjasama dengan pihak lain dalam rangka
pengembangan usaha rekreasi dan aneka hiburan;
d. melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terkait dengan penyelenggaraan usaha
rekreasi dan aneka hiburan;
e. menyusun laporan dan rekomendasi terkait dengan penyelenggaraan usaha rekreasi dan
aneka hiburan;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengembangan Kawasan Wisata Khusus (desa wisata) mempunyai tugas :
a. mengidentifikasi, mengiventarisir dan mengkajikawasan wisata khusus (desa wisata)
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. merancang program pembinaan dan model pengembangan kawasan wisata khusus (desa
wisata);
c. menyusun konsep pembinaan, pemberian bimbingan/fasilitasi, dan rekomendasi perijinan
berbagai usaha pariwisatadi kawasan wisata khusus (desa wisata) sesuai dengan
karakteristik kawasan khusus dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
d. melaksanakan koordinasi, evaluasi, pengawasan dan pengamanan kawasan wisata
khusus (desa wisata) dengan instansi terkait;
e. membuat laporan pelaksanaan kegiatan pengembangan kawasan wisata khusus (desa
wisata);
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 4
Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata

Pasal 412
Bidang Promosi dan Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah bidang promosi dan pemasaran pariwisata.

Pasal 413
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 412, Bidang Promosi dan
Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi :
a. memimpin dan mengarahkan proses penyusunandan penetapan program dan kegiatan
pariwisata di sektor promosi, pelayanan dan informasi serta pengembangan citra pariwisata;
b. mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan kepariwisataandi sektor promosi, pelayanan dan
informasi serta pengembangan citra pariwisata;
c. melakukan koordinasi baik internal maupun eksternal dalam rangka kerjasama pariwisata di
bidang promosi, pelayanan dan informasi serta pengembangan citra pariwisata;
d. mongkoordinasi pelaksanaan evaluasi dan pengendalian di bidang promosi,pelayanan dan
informasi serta pengembangan citra pariwisata;

191
e. mengkoordinasikan proses penyusunan laporan kegiatan kepariwisataandi sektor promosi,
pelayanan dan informasi serta pengembangan citra pariwisata;
f. pelaksanaan tugas lain yang di berikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 414
(1) Seksi Promosi mempunyai tugas :
a. merancang konsep data dan media promosi untuk digunakanpada berbagai event
promosi;
b. merancang, mendesain dan menentukan produk-produk media promosi seperti brosur,
leaflet dan postcard;
c. merencanakan dan menyusun program dan kegiatan sektor promosi;
d. menyusun konsep kerjasama promosi denganinstansi ataupun media promosi lainnya;
e. melakukan kajian dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan promosi pariwisata;
f. menyusun laporan dan rekomendasi terkait dengan penyelenggaraan promosi pariwisata;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Pelayanan dan Informasi mempunyai tugas :
a. merancang, menyusun serta menyiapkandata dan informasi dalam rangkamendukung
tugas seksi pelayanan dan informasi pariwisata;
b. menyusun format data serta selalu melakukan kajian ulang/up date data demi
mendapatkan data valid dan terkini;
c. membuat konsep kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka perluasan pelayanan
dan informasi pariwisata;
d. menyusun laporan hasil penyelenggaraan pelayanan dan informasi;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Pengembangan Citra Pariwisata mempunyai tugas :
a. merancang dan menganalisis dan mendesain pariwisata Ende, yang terfokus pada
penguatan citra pariwisata Kabupaten Ende sebagai destinasi pariwisata berbasis
masyarakat;
b. menyusun dan membuat konseppengembangan pariwisata demi penguatan citra
pariwisata Kabupaten Ende sebagai destinasi wisata yang bersumber dari
keanekaragaman hayati/alam dan nilai budaya;
c. mengkaji dan menganalisis data dalam rangka pengembangan citra pariwisata Kabupaten
Ende sebagai destinasi pariwisata yang aman dan nyaman;
d. mendesain suatu branding pariwisata Ende yang terfokus pada penguatan citra pariwisata
Kabupaten Ende sebagai destinasi pariwisata yang berbasis pada nilai-nilai spiritualitas
dan kearifan lokal;
e. menyiapkan konsep kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengembangan citra
pariwisata Kabupaten Ende;
f. merancang suatu event khusus yang mampu memperkuat citra pariwisata Kabupaten
Ende;
g. melaksanakan kegiatan identifikasi dan evaluasi dalam rangka pengembangan citra
pariwisata Kabupaten Ende;

192
h. menyusun laporan dan rekomendasi hasil pengkajian dan pemosisian citra Pariwisata
Kabupaten Ende;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 5
Bidang Industri Pariwisata

Pasal 415
Bidang Industri Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang Industri Pariwisata baik di sektor Akmodasi, Restaurant dan Rumah Makan serta
Usaha Perjalanan Wisata.

Pasal 416
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415, Kepala Bidang Industri
mempunyai fungsi:
a. mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan bidang Industri Pariwisata baik di
sektor Akomodasi, Restaurant dan Rumah Makan maupun Usaha Perjalanan Wisata;
b. mengkoordinasi kegiatan pembinaan/penataan Industri Pariwisata baik di sektor Akomodasi,
Restaurant dan Rumah Makan maupun Usaha Perjalanan Wisata;
c. memverifikasi hasil inventarisasi dan identifikasi Industri Pariwisata baik di sektor Akomodasi,
Restaurant dan Rumah Makan maupun Usaha Perjalanan Wisata;
d. melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/lembaga terkait dalam rangka
sertifikasi, standarisasi dan stratifikasi usaha Industri Pariwisata baik di sektor Akomodasi,
Restaurant dan Rumah Makan maupun Usaha Perjalanan Wisata;
e. mengkoordinasi program pembinaan dan pendampingan kepada pelakupelaku usaha di
bidang Industri Pariwisata baik di sektor Akomodasi, Restaurant dan Rumah Makan maupun
Usaha Perjalanan Wisata;
f. mengkoordinasi penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang Industri Pariwisata baik
di sektor Akomodasi, Restaurant dan Rumah Makan maupun Usaha Perjalanan Wisata;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 417
(1) Seksi Akomodasi mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan penataan usaha Akomodasi;
b. mengembangkan pola identifikasi, monitoring, pengkajian dan evaluasi terhadap
perkembangan usaha akomodasi sesuai standar yang berlaku;
c. membuat konsep kebijakan dalam rangka pembinaan para pelaku/ pengelola dan pemilik
usaha akomodasi;
d. merancang kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka standarisasi usaha
Akomodasi;
e. menyusun laporan dan rekomendasi terhadap hasil evaluasi penyelenggaraan usaha
akomodasi;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

193
(2) Seksi Restoran dan Rumah Makan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan penataan usaha Restaurant dan Rumah Makan;
b. mengembangkan pola identifikasi, monitoring, pengkajian dan evaluasi terhadap
perkembangan usaha Restaurant dan Rumah Makan sesuai standar yang berlaku;
c. membuat konsep kebijakan dalam rangka pembinaan para pelaku/ pengelola dan pemilik
usaha Restaurant dan Rumah Makan;
d. merancang kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka standarisasi usaha
Restaurant dan Rumah Makan;
e. menyusun laporan dan rekomendasi terhadap hasil evaluasi penyelenggaraan usaha
Restaurant dan Rumah Makan;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Usaha Perjalanan Wisata mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan dalam rangka pengembangan Usaha Perjalanan Wisata;
b. mengembangkan pola identifikasi, monitoring, pengkajian dan evaluasi terhadap
perkembangan Usaha Perjalanan Wisata sesuai standar yang berlaku;
c. membuat konsep kebijakan dalam rangka pembinaan para pelaku/ pengelola dan pemilik
Biro Perjalanan Wisata;
d. merancang kerjasama dengan dengan instansi terkait dalam rangka standarisasi usaha
Perjalanan Wisata;
e. merancang, menyusun dan menentukan zonasi paketwisata;
f. menyusun laporan dan rekomendasi terhadap hasil evaluasi penyelenggaraan usaha
Perjalanan Wisata;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 6
Bidang Kelembagaan

Pasal 418
Bidang Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
Bidang Kelembagaan Pariwisata.

Pasal 419
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 418, Kepala Bidang Kelembagaan
mempunyai fungsi :
a. mengkoordinasi penyusunan program dan kegiatanbidangKelembagaan Pariwisata baik di
sektor Penyuluhan/pemberdayaan, Pengembangan Kemitraan/Kelembagaan maupun
Pelatihan dan Ketrampilan;
b. mengkoordinasi pelaksanaan seluruh kegiatan baik pada seksi Penyuluhan/pemberdayaan,
Kemitraan/Kelembagaan maupun Pelatihan dan Ketrampilan;
c. mempromosikan gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona pada masyarakat;
d. melakukan koordinasi dan kerjasama lintas sektor dalam rangka penguatan Kelembagaan
Pariwisata dan peningkatan kapasitas masyarakat di daerah kawasan wisata;

194
e. memimpin kegiatan evaluasi pelaksanaan program kepariwisataan dibidang kelembagaan baik
di sektor penyuluhan, Pengembangan Kemitraan/ Kelembagaan serta pelatihan dan
keterampilan;
f. mengkoordinasi penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan bidang Kelembagaan baik di
sektor Penyuluhan, Pengembangan Kemitraan/ Kelembagaan serta pelatihan dan
keterampilan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 420
(1) Seksi Penyuluhan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan terkait dengan penyuluhan pariwisata;
b. merencanakan kegiatan penyuluhan pariwisata pada setiap stakeholders dan masyarakat;
c. merancang konsep kerjasama dengan lembaga/institusi terkait dalam rangka penyuluhan
pariwisata;
d. mengembangkan pola identifikasi, pengkajian dan evaluasi pelaksanaan penyuluhan
pariwisata;
e. menyusun laporan dan rekomendasi hasil pelaksanaan penyuluhan pariwisata;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pengembangan Kemitraan/Kelembagaan mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan dalam rangka pembentukan dan penataan lembaga
pariwisata;
b. mengkaji ulang eksistensi kelembagaan pariwisata yang ada dalam rangkapenguatan
peran dan kapasitas lembaga untuk mendukung pertumbuhan pariwisata secara
langsung dan berkelanjutan;
c. membuat konsep kerjasama antar institusi dalam rangka penataan/pengembangan
kelembagaan yang ada;
d. menyusun laporan dan rekomendasi hasil penyelenggaraan pembinaan/penataan
kelembagaan;
e. pelaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pelatihan dan Ketrampilan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan program pelatihan dan
keterampilan bidang pariwisata;
b. merancang dan mendesain modelkegiatan pelatihan dan keterampilan bidang pariwisata;
c. membuat konsep kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pelatihan dan
keterampilan bidang pariwisata;
d. mengembangkan pola identifikasi, pengkajian dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelatihan dan keterampilan bidang pariwisata;
e. menyusun laporan dan rekomendasi hasil penyelenggaraan pelatihan dan keterampilan
bidang pariwisata;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

195
Pasal 421
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Pariwisata sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 422
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas Pariwisata
sesuai dengan keahliannya masing-masing;
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Pariwisata;
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Kedua Puluh Satu


Dinas Pertanian
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 423
Kepala Dinas Pertanian mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan kegiatan
penyelengaraan pemerintah bidang pertanian dalam rangka merumuskan dan menetapkan
kebijakan pemerintah daerah
b. mempimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan aparat pelaksana dan staf dinas.

Pasal 424
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 423, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memvalidasi Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Kebijakan Bupati serta masukan dari
komponen masyarakat untuk menjadi pedoman penyusunan kinerja tahunan;
b. memvalidasi rencana kegiatan Dinas Pertanian berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) dan
kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai bahan
pedoman pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTD serta
Pejabat Fungsional agar terjalin kerjasama yang baik dan saling menunjang;
d. mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala
UPT serta Pejabat Fungsional berdasarkan rencana kerja guna mengetahui permasalahannya
agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku;
e. mengendalikan, membina dan membimbing urusan kesekretariatan agar lebih efisien dan
efektif;
f. merumuskan rencana kebijakan bidang pertanian meliputi Kesekretariatan, Tanaman Pangan,
Hotikultura, Peternakan, Perkebunan, Prasarana dan Sarana Pertanian serta Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk
mewujudkan pertanian yang mandiri dan sejahtera;
196
g. merencanakan dan menentukan penerimaan dan pendapatan daerah bidang pertanian
berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku untuk meningkatkan pendapatan asli
daerah (PAD);
h. mengkoordinasikan kerjasama bidang pertaniandengan instansi/lembaga dan pihak terkait
lainnya baik pusat maupun daerah dalam rangka sinkronisasi program;
i. merencanakan pembentukan dan perwilayahan areal pertaniansebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan;
j. mengendalikan pemanfaatan lahan dan air bidang pertanianuntuk menjamin keberlanjutan
usaha pertanian;
k. melakukan pengawasan perbenihan/bibit, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian sesuai
standar dan aturan yang berlaku untuk menjamin penggunaan sarana produksi;
l. melakukan pembinaan dan pengawasan pembiayaan, teknis budidaya, sarana usaha dan
perijinan usaha pertanian untuk pengembangan pertanian;
m. melakukan pembinaan dan pengawasan usaha budidaya,panen, pasca panen, pengolahan dan
pemasaran hasil pertanian untuk pencapaian sasaran program dan kegiatan;
n. mengevaluasi pelaksanaan tugas pertanian berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan
untuk mengetahui kegagalan dan permasalahannya serta menetapkan solusinya;
o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas bulanan, triwulan dan tahunan serta laporan
pelaksanaan tugas kedinasan lainnya berdasarkan sumber data dan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 425
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan
administrasi yang meliputi pengelolaan urusan ketatausahaan, umum, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, pemeliharaan kantor, kearsipan dan
perpustakaan.

Pasal 426
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 425, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. merencanakan langkah-langkah operasional Sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas dan
kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang ada agar tersedia perencanaan yang
partisipatif dan akomodatif;
b. membagi tugas dan memberi petunjuk kepada staf sesuai dengan permasalahan dan bidang
tugas masing-masing agar tercapai efektivitas pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinir penyusunan rencana program/kegiatan dinas berdasarkan masukan data dari
bidang di lingkungan dinas agar tersedia program kerja yang partisipatif;
d. mengkoordinir penyusunan laporan pengawasan melekat, budaya kerja, LKPJ, LPPD, LKJ,
kinerja Dinas, kinerja keuangan dan pelaporan kinerja lainnya untuk bahan
pertanggungjawaban;
197
e. mengkoordinir penelitian dan pengkajian anggaran penerimaan dan pendapatan sesuai
rencana agar terwujud pencapaian penerimaan sesuai target;
f. melakukan pembinaan kepegawaian sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku agar
terwujud aparaturyang handal dan memiliki kompetensi;
g. mengendalikan pelaksanaan layanan administrasi umum kepada semua unsur yang ada pada
Dinas agar tercipta pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan lancar;
h. mengendalikan pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi umum dan kepegawaian,
keuangan dan program, evaluasi dan pelaporan agar pelaksanaan tugas dinas berjalan dengan
baik dan lancar;
i. mengevaluasi pelaksanaan tugas kesekretariatan meliputi umum dan kepegawaian, keuangan
dan program, evaluasi dan pelaporan melalui rapat, diskusi dan sesuai hasil yang telah
dilaksanakan untuk mengetahui permasalahan dan mencari solusinya;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 427
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusun dokumen dan perpustakaan, menyajikan data dani nformasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
b. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
c. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
d. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
e. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
f. melakukan verifikasi laporan keuangan;
g. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.

(3) Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :


a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkan bahan dalam rangka sosialisasi hasil pelaksanaan kegiatan;

198
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugas.

Paragraf 3
Bidang Tanaman Pangan

Pasal 428
Bidang Tanaman Pangan mempunyai tugas merencanakan operasional bidang tanaman pangan
meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, serta pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk peningkatan produksi, produktivitas dan
kualitas tanaman pangan.

Pasal 429
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 428,Kepala Bidang Bidang
Tanaman Pangan mempunyai fungsi:
a. memverifikasi langkah-langkah operasional kegiatan Bidang Tanaman Pangan berdasarkan
rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya untuk menjadi pedoman
pelaksanaan tugas;
b. mengkoordinasi tugas dan petunjuk kerja kepada staf dengan memberi arahan sesuai dengan
permasalahan dan bidang tugas masing-masing sehingga tercapai efektifitas pelaksanaan
tugas;
c. memverifikasi penyusunan pedoman pembinaan dan petunjuk teknis Tanaman Pangan
berdasarkan ketentuan untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas;
d. mengkoordinasi pengembangan dan pengendalian Tanaman Pangan meliputi Serelia, Aneka
Kacang Dan Umbi Serta Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Tanaman Panganberdasarkan
rencana kerja agar tercapainya sasaran produksi, produktivitas dan kualitas;
e. mengkoordinasi pelaksanaan program dilapangan untuk mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang terjadi dalam rangka penyusunan perencanaan selanjutnya;
f. mengkoordinasi pelaksanaan kaji terap melalui kegiatan demplot/demfarm dalam rangka
penyiapan paket teknologi anjuran spesifik lokasi;
g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Pasal 430
(1) Seksi Serealia mempunyai tugas
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Serealia berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman pelaksanaan tugas;

199
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan sesuai dengan permasalahan dan tugasnya masing-masing agar
tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. merencanakan dan menentukan pelaksanaan data yang akurat dan terkini di lingkungan
produksi Serealia untuk kebutuhan perencanaan;
d. menyusun dan menentukan pelaksanaan kebijakan pada peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih tanaman pangan;
e. menyusun bahan penetapan kebijakan di bidang pengembangan budidaya Serealia untuk
pencapaian sasaran;
f. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengembangan Serealia untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
g. mengembangkan bimbingan teknis terhadap pengembangan komoditas Serealiauntuk
pencapaian sasaran;
h. menghimpun, menganalisa dan mengestimasi data sembilan komoditi tanaman pangan
untuk menghitung angka ramalan, angka sementara dan angka tetap;
i. menganalisis situasi pangan/ketersediaan pangan untuk mengetahui ketersediaan
pangan;
j. mengkaji ulang hasil pemetaan keadaan dan rencana pengembangan produksi dan
produktivitas Serealia sebagai acuan perencanaan selanjutnya;
k. menyusun data teknis untuk kebutuhan perencanaan pengembangan dan peningkatan
produktivitas, produksi dan kualitas komoditi Serealia;
l. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pembinaan Serealia untuk peningkatan
kinerja;
m. menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang Serealia untuk
peningkatan kemampuan teknis;
n. mengembangkan pembinaan penangkar benih/bibit Serealia untuk pencapaian sasaran
penangkaran;
o. melakukan konsultasi kegiatan dengan Unit/Instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
p. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
q. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Aneka Kacang dan Umbi mempunyai fungsi :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Aneka kacang dan umbi berdasarkan langkah-langkah
operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada
untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan produksi aneka kacang dan umbi
untuk kebutuhan perencanaan;

200
d. menyusun dan menentukan pelaksanaan kebijakan pada peningkatan penyediaan
varietas, pengawasan mutu, dan produksi benih aneka kacangdan umbi;
e. menyusun kebijakan di bidang penyediaan penyelenggaraan budi daya, pengolahan, serta
pengendalian hama penyakit dan perlindungan aneka kacang dan umbi;
f. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyediaan perbenihan dan
penyelenggaraan budi daya.
g. menyusun bahan penetapan kebijakan di bidang pengembangan budidaya aneka kacang
dan umbi untuk pencapaian sasaran;
h. Menyusun petunjukpelaksanaan danpetunjuk teknis pengembangan aneka kacang dan
umbi untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. mengembangkan bimbingan teknis terhadap pengembangan komoditas Aneka kacang dan
umbi untuk pencapaian sasaran;
j. menganalisis data komoditi Aneka kacang dan umbiuntuk menghitung angka ramalan,
angka sementara dan angka tetap;
k. menganalisis situasi pangan/ketersediaan pangan untuk mengetahui ketersediaan aneka
kacang dan umbi;
l. mengkaji ulang hasil pemetaan keadaan dan rencana pengembangan produksi dan
produktivitas Aneka kacang dan umbi sebagai acuan perencanaan selanjutnya;
m. menyusun data teknis untuk kebutuhan perencanaan pengembangan dan peningkatan
produktivitas, produksi dan kualitas komoditi Aneka kacang dan umbi;
n. menyusun kebijakan pembinaan Aneka kacang dan umbi untuk peningkatan kinerja;
o. menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang Aneka kacang
dan umbi untuk peningkatan kemampuan teknis;
p. mengembangkan pembinaan penangkar benih/bibit Aneka kacang dan umbi untuk
pencapaian sasaran penangkaran;
q. melakukan konsultasi kegiatan dengan Unit/Instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
r. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
s. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan
a. menyusun rencana kegiatan SeksiPengolahan dan pemasaran hasil Tanaman
Panganberdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun
sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan Pengolahan dan pemasaran hasil
Tanaman Pangan untuk kebutuhan perencanaan;
d. menyusn bahan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil Tanaman Pangan ;

201
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil Tanaman Pangan;
f. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil Tanaman Pangan;
g. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil Tanaman Pangan;
h. Melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
t. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Paragraf 4
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan

Pasal 431
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas merencanakan operasional,
mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan peternakan meliputi perbibitan, pakan dan produksi
ternak, kesehatan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner dan pengolahan dan pemasaran
hasil peternakan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan
produksi dan produktivitas ternak.

Pasal 432
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431, Bidang Peternakan dan
Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :
a. merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Peternakan berdasarkan rencana kerja
dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. mengembangkan bimbingan kegiatan kesehatan hewan melalui bimbingan pelayanan
kesehatan hewan, pengawasan peredaran dan penggunaan vaksin dan bahan antigen biologik
serta obat-obatan hewan berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk
meningkatkan mutu kesehatan hewan;
c. mengembangkan bimbingan reproduksi, produksi, pembibitan ternak dan pakan ternak
dengan cara kawin alam, inseminasi buatan, embrio transfer, seleksi dan penyingkiran serta
penggunaan bibit unggul ternak dan pakan untuk meningkatkan kualitas ternak dan pakan;
d. mengkoordinasikan pengawasan peredaran dan penggunaan pakan untuk menjaga kualitas
mutu pakan ternak;
e. mengkoordinasi penerapan kebijakan konservasi ternak bibit murni/plasma nutfah
peternakan untuk melestarikan plasma nutfah;
f. mengkoordinasi kawasan sumber bibit dan plasma nutfah untuk kesinambungan persediaan
bibit ternak;
g. mengkoordinasikan pemberian sertifikat bibit ternak untuk keabsahan penggunaan ternak
sebagai bibit;
202
h. mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan sertifikasi produksi bibit ternak untuk
menjamin kualitas bibit ternak;
i. memverifikasi izin/rekomendasi pengeluaran dan pemasukan bibit ternak untuk pengawasan
mutu bibit ternak;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Pasal 433
(1) Seksi Perbibitan, Pakan dan Produksi Ternak mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Ternak berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan ternak melalui suatu kebijakan untuk dijadikan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
d. menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan ternak melalui kerjasama
dengan pihak/ instansi terkait.
e. menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis ternak melalui suatu
programa yang terarah dan terpadu ;
f. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria pengelolaan sumber daya genetik
hewan, standardisasi dan mutu ternak, ruminansia, serta unggas dan aneka ternak;
g. merancang bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan sumberdaya genetik
hewan, standardisasi dan mutu ternak, ruminansia, serta unggas dan aneka ternak;
h. menentukan rekomendasi pemasukan dan izin pengeluaran bibit ternak melalui dinas
untuk mitra usaha;
i. mengembangkan pemuliabiakan ternak melalui penjaringan ternak untuk memperoleh
kualitas bibit sesuai spesifikasi teknis (SNI);
j. merumuskan dan mengembangkan kebijakan di bidang peningkatan produksi bahan
pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;
k. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi bahan
pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan;
l. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
m. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Kesehatan Hewan mempunyai tugas

203
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Ternak berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun peraturan perundang-undangan, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan tugas kesehatan hewan melalui pertemuan teknis,
lokakarya/workshop, sosialisasi dan advokasi untuk penyusunan petunjuk
teknis/operasional.
d. menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan kesehatan hewan melalui
tabulasi dan analisa data untuk penyusunan program dan kebijakan kesehatan hewan,
pendistribusian dan alokasi obat hewan serta sarana dan prasarana medis veteriner;
e. menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis, serta SOP yang berkaitan
dengan obat hewan dan pelayanan kesehatan hewan melalui penerbitan dokumen
perijinan dan rekomendasi peredaran obat hewan dan peralatan medis veteriner serta
pelayanan kesehatan hewan untuk keabsahan pelayanan dan pemakaian obat hewan dan
pelayanan kesehatan hewan;
f. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pendistribusian pemakaian obat hewan dan
peralatan kesehatan hewan melalui monitoring, pelaporan dan evaluasi untuk
meningkatkan pelayanan pencegahan, identifikasi dan pengobatan hewan sakit, serta
sarana logistik kesehatan hewan dalam persiapan penanggulangan wabah;
g. mengembanagkan pembinaan dan pengawasan peredaran dan pemakaian obat hewan,
peralatan medis veteriner, depo obat hewan serta praktek dokter hewan melalui
pertemuan teknis, workshop, sosialisasi dan advokasi untuk keamanan dan keabsahan
pemakaian obat dan pelayanan medis veteriner;
h. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas dan fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Peternakan berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil
evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman dalam
pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;

204
c. menyusun Peraturan Perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, pedoman dan petunjuk
teknis serta bahan lain-lainnya yang berhubungan dengan tugas Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan melalui pertemuan, lokakarya,
advokasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman petugas, pengguna jasa
pelayanan, peternak dan konsumen;
d. menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan tugas Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan melalui tabulasi, analisa dan
pelaporan untuk penyusunan program dan kebijakan operasional, pembinaan dan
pengawasan;
e. menyusun bahan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis yang berkaitan dengan
Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan
melalui petunjuk teknis, petunjuk operasional dan SOP untuk pedoman bagi petugas
lapangan;
f. mengembangkan pembinaan dan pengawasan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha
peternakan melalui sosialisasi, workshop/lokakarya, supervisi dan monitoring untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan menyiapkan produk pangan asal
hewan yang aman, sehat, utuh dan halal serta produk non pangan asal hewan yang bebas
media pembawa penyakit hewan;
g. mengembangkan bimbingan pelayanan rumah potong hewan dan pengolahan hasil ternak
melalui workshop, supervisi dan monitoring untuk peningkatan kesejahteraan hewan,
pengolahan hasil ternak yang memenuhi standar NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dan
pengendalian penyakit Zoonosa;
h. mengembangkan bimbingan dan pelayanan lalu lintas hewan melalui penyiapan dokumen
kesehatan hewan untuk penerbitan surat keterangan kesehatan hewan antar pulau dan
surat rekomendasi/ijin keluar dan masuk ternak/hewan;
i. merumuskan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan pengembangan
usaha, serta pemasaran hasil peternakan;
j. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil peternakan;
k. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil peternakan;
l. bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil peternakan;
m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas.

Paragraf 5
Bidang Hortikultura

Pasal 434
205
Bidang Hortikultura mempunyai tugas merencanakan operasional Bidang Hortikultura meliputi
buah dan florikultura, sayuran dan tanaman obat serta pengolahan dan pemasaran hasil
hortikultura berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk peningkatan produksi,
produktivitas dan kualitas tanaman hortikultura.

Pasal 435
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 434, Kepala Bidang Hortikultura
mempunyai fungsi:
a. memverifikasi rencana kegiatan Seksi Ternak berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. memverifikasi pedoman pembinaan dan petunjuk teknis Hortikultura berdasarkan ketentuan
untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas;
c. mengkoordinasikan kebijakan di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan budi daya,
peningkatan pasca panen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai, bawang
merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya;
d. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perbenihan, penyelenggaraan
budi daya, peningkatan pasca panen, pengolahan, dan pemasaran hasil produksi aneka cabai,
bawang merah, aneka jeruk, dan tanaman hortikultura lainnya;
e. mengkoordinasi pengembangan dan pengendalian Hortikultura meliputi Buah dan florikultura,
sayuran dan Tanaman obat serta pengolahan dan pemasaran Hasil Hortikultura berdasarkan
rencana kerja agar sasaran produksi, produktivitas dan kualitas tercapai;
f. mengevaluasi pelaksanaan program dilapangan untuk mengetahui keberhasilan dan
permasalahan yang terjadi dalam rangka penyusunan perencanaan selanjutnya;
g. mempromosikan paket teknologi anjuran spesifik lokasi melalui kaji terap kegiatan
demplot/demfarm;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 436
(1) Seksi Buah dan Flotikultura mempunyai tugas;
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Ternak berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menganalisis peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, serta bahan lainnya
yang berhubungan dengan buah dan flotikultura melalui pedum, juklak dan juknis untuk
bahan penyusunan rencana buah dan flotikultura;
d. merumuskan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, dan pengawasan
mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan penyediaan varietas, dan
pengawasan mutu, serta produksi dan kelembagaan benih;

206
f. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengembangan buah dan
flotikultura untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
g. mengembangkan komoditas buah dan flotikultura untuk pencapaian sasaran melalui
bimbingan teknis terpadu;
h. menganalisis data komoditi buah dan flotikultura untuk menghitung angka ramalan,
angka sementara dan angka tetap;
i. menganalisis situasi pangan/ketersediaan pangan untuk mengetahui ketersediaan buah
dan flotikultura;
j. mengembangkan produksi dan produktivitas buah dan flotikultura mengacu pada hasil
pemetaan keadaan dan data teknis yang akurat.
k. menyusun kebijakan pembinaan buah dan flotikultura untuk peningkatan kinerja;
l. mengembangkan pembinaan penangkar benih/bibit buah dan flotikultura untuk
pencapaian sasaran penangkaran;
m. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(2) Seksi Sayuran Dan Tanaman Obat mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan seksi ternak berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk menjadi
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan pengolahan dan pemasaran hasil
hortikulturauntuk kebutuhan perencanaan;
d. menyusun rumusan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil hortikultura ;
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil hortikultura ;
f. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha;
g. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usah;
h. menganalisis data komoditi sayuran dan tanaman obat untuk menghitung angka ramalan,
angka sementara dan angka tetap;
i. menganalisis situasi pangan/ketersediaan pangan untuk mengetahui ketersediaan
sayuran dan tanaman obat;
j. mengembangkan pembinaan penangkar benih/bibit sayuran dan tanaman obat untuk
pencapaian sasaran penangkaran;
k. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas;

207
l. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan seksipengolahan dan pemasaran hasil holtikultura
berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya
serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan pengolahan dan pemasaran hasil
holtikulturauntuk kebutuhan perencanaan;
d. menyusun kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan pengembangan
usaha, serta pemasaran hasil holtikultura;
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil holtikultura;
f. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil holtikultura;
g. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil holtikultura;
h. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas.

Paragraf 6
Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian

Pasal 437
Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian mempunyai tugas merencanakan operasional,
mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan perluasan areal,irigasi dan perlindungasn lahan, alat
dan mesin pertanian serta pelindungan tanaman pupuk dan pestisida berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku untuk peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas tanaman pangan.

Pasal 438
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 437, Kepala Bidang Prasarana
dan Sarana Pertanian mempunyai fungsi :

208
a. memverifikasi langkah-langkah operasional kegiatan bidang prasarana dan sarana pertanian
berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya untuk menjadi
pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyusun pedoman pembinaan dan petunjuk teknis prasarana dan sarana berdasarkan
ketentuan untuk efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas;
c. memverifikasi perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan perluasan areal, irigasi dan
perlindungan lahan serta perlindungan tanaman, pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian;
d. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan perluasan areal, irigasi dan
perlindungan lahan dan rehabilitasi irigasi tersier, serta penyediaan pupuk, pestisida dan alat
mesin pertanian;
e. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penyelenggaraan perluasan areal,
irigasi dan perlindungan lahanserta perlindungan tanaman, pupuk, pestisida dan alat mesin
pertanian;
f. mengkoordinasi pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
penyelengaraan perluasan areal, irigasi dan perlindungan lahan serta perlindungan tanaman,
pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian;
g. mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyelenggaraan perluasan
dan perlindungan lahan pertanian, pengembangan dan rehabilitasi irigasi tersier serta
penyediaan pupuk, pestisida dan alat mesin pertanian;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 439
(1) Seksi Perluasan, Air Irigasi dan Perlindungan Lahan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perluasan Areal dan Air Irigasi berdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menentukan pelaksanaan kegiatan penyiapan data perluasan areal dan air irigasi untuk
mendapatkan data yang akurat dan terkini;
d. menganalisis hasil inventarisasi dan identifikasi perluasan areal dan air irigasi dan
perkumpulan petani pemakai air irigasi serta penggunaannya untuk perencanaan
perluasan areal dan air irigasi;
e. menyusun peta kawasan potensial perluasan areal dan air irigasi, dan jaringan irigasi
untuk mengetahui kawasan-kawasan potensial;
f. menganalisis data serta informasi perluasan areal dan air irigasi sebagai bahan
penyusunan program dan rencana kegiatan dinas;
g. menyusun bahan pelaksanaan program, metode dan sistem kerja perluasan areal dan air
irigasi serta rekayasa sosial ekonomi;
h. menyusun bahan rencana, pengadaan,pengolahan dan bimbingan pendayagunaan sarana
perluasan areal dan air irigasi;

209
i. menganalisis data agroklimat serta memberikan bimbingan teknis pengembangan lahan,
konservasi, rehabilitasi dan pengolahan sumber daya alam hayati komoditi tanaman
pangan ;
j. mengembangkan bimbingan teknis pengembangan lahan, konservasi tanah dan air serta
rehabilitasi lahan kritis dalam kawasan pertanian tanaman pangan;
k. mengembangkan bimbingan teknis pengembangan areal dan air irigasi melalui
pencetakan sawah, optimasi lahan, penataan, rehabilitasi, konservasi tanah dan
pengelolaan tata guna air serta pemberdayaan lembaga pengelola air irigasi, untuk
peningkatan produksi dan produktivitas;
l. menentukan pelaksanaan pembangunan/perbaikan prasarana irigasi tingkat usaha tani
dan prasarana irigasi skala kecil dan sederhana meliputi irigasi desa / jaringan tersier,
jaringan irigasi air tanah, embung kecil, sumur resapan dan prasarana irigasi lainnya
untuk penyediaan air bagi tanaman;
m. mengembangkan sosialisasi dan bimbingan teknologi irigasi danpengelolaan pemanfaatan
air irigasi untuk peningkatan pemahaman penggunaan air;
n. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang basis data lahan, perluasan
areal, optimasi dan rehabilitasi lahan serta perlindungan lahan;
o. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang basis data lahan, perluasan
areal, optimasi dan rehabilitasi lahan serta perlindungan lahan;
p. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
q. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
r. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Alat dan mesin pertanian mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Alat dan Mesin Pertanian berdasarkan langkah-langkah
operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada
untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. mengkaji ulang peraturan perundang-undangan kebijaksanaan teknis, pedoman dan
petunjuk teknis serta bahan lain-lainnya yang berhubungan dengan tugas alat dan mesin
pertanian melalui penyusunan dan pendataan untuk bahan/materi pelaksanaan
tugas/kegiatan;
d. menganalisis data dan informasi yang berhubungan dengan alat dan mesin pertanian
melalui surat izin dan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan;
e. menyusun bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis alat dan mesin
pertanian melalui penyusunan dan pendataan informasi untuk materi/bahan
pelaksanaan tugas/kegiatan;

210
f. menyusun rencana kerja dan langkah-langkah kegiatan alat dan mesin pertanian sebagai
bahan penyusunan program dan rencana kerja sesuai data yang ada sehingga
pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai rencana serta efektif dan efisien;
g. menyusun bahan pembinaan yang berhubungan dengan kegiatan sub bidang alat dan
mesin pertanian;
h. menentukan pelaksanaan pembinaan secara teknis dan kelembagaan terhadap kelompok
Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan kelompok usaha lainnya dibidang pertanian ;
i. menganalisis data dan informasi serta pemberian rekomendasi dan ijin usaha dan
melakukan pengawasan terhadap ijin usaha yang berkaitan dengan bidang pertanian ;
j. mengembangkan pengawasan terhadap mutu komoditi pertanian ;
k. menyusun hasil inventarisasi percobaan dan pengkajian, penerapan serta prototype alat
dan mesin pertanian;
l. mengembangkan pembinaan, identifikasi, iventarisasi dan penyebaran prototype alat dan
mesin pertanian ;
m. mengembangkan bimbingan pelayanan usaha lainnya melalui pertemuan/koordinasi
untuk menghasilkan suatu kesepakatan/ kesepahaman kerja sama;
n. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/ instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
o. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Perlindungan Tanaman, Pupuk dan Pestisida mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan Tanaman Pangan, Pupuk dan Pestisida
berdasarkan langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya
serta sumber data yang ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan perlindungan tanaman pangan,
pupuk dan pestisida untuk kebutuhan perencanaan;
d. merumuskan bahan penetapan kebijakan di bidang perlindungan tanaman pangan,
pupuk dan pestisida untuk pencapaian sasaran;
e. menyusunpetunjukpelaksanaan danpetunjuk teknis perlindungan tanaman pangan,
pupuk dan pestisida untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
f. mengembangkan bimbingan teknis terhadap perlindungan tanaman pangan, pupuk dan
pestisida untuk pencapaian sasaran;
g. menganalisis data dan informasi perlindungan tanaman pangan, pupuk dan pestisida
sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan petunjuk teknis sehingga pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai rencana;
h. menentukan pelaksanaan pemetaan keadaan dan rencana perlindungan tanaman pangan,
pupuk dan pestisida sebagai acuan perencanaan selanjutnya;

211
i. menentukan pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman pangan, pupuk dan pestisida
serta melakukan pengkajian dan pemberian bimbingan terhadap penerapan teknologi
anjuran sesuai dengan tipe ekologi lahan;
j. menyusun data teknis untuk kebutuhan perencanaan pengembangan dan peningkatan
perlindungan tanaman pangan, pupuk dan pestisida;
k. menyusun bahan kebijakan pembinaan perlindungan tanaman pangan, pupuk dan
pestisida untuk peningkatan kinerja;
l. menyusun pedoman, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang perlindungan
tanaman pangan, pupuk dan pestisida untuk peningkatan kemampuan teknis;
m. menentukan pelaksanaan pembinaan perlindungan tanaman pangan, pupuk dan
pestisida untuk pencapaian sasaran;
n. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
o. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 7
Bidang Perkebunan

Pasal 440
Bidang Perkebunan mempunyai tugas merencanakan operasional, mengendalikan dan
mengevaluasi kegiatan perkebunan meliputi tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan
dan penyegar dan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan berdasarkan ketentuan dan
prosedur yang berlaku untuk meningkatkan produksi, produktifitas dan kualitas tanaman
perkebunan.

Pasal 441
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 440, Kepala Bidang Perkebunan
mempunyai fungsi :
a. memverifikasi langkah-langkah operasional Bidang Perkebunan berdasarkan rencana kerja
dinas dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. memverifikasi rumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih,
peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan
penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
c. menkoordinasi kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih,
peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan
penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;

212
d. memverifikasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas
dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah,
tanaman tahunan dan penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
e. mengkoordinasikan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penilaian varietas
dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah,
tanaman tahunan dan penyegar serta pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
f. mengkoordinasi evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang penilaian varietas dan pengawasan
mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan
dan penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
g. memverifikasi perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih,
peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan
penyegar serta pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
h. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu
benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah, tanaman tahunan dan
penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
i. memverifikasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas
dan pengawasan mutu benih, peningkatan penyediaan benih tanaman semusim dan rempah,
tanaman tahunan dan penyegar serta Pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 442
(1) Seksi Tanaman semusim dan rempah mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Tanaman semusim dan rempahberdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. mengkaji ulang peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan buah dan flotikultura melalui pedum, juklak dan
juknis untuk bahan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan;
d. merumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman semusim dan rempah;
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tanaman
semusim dan rempah;
f. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang peningkatan produksi tanaman
tanaman semusim dan rempah;
g. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi
tanaman tanaman semusim dan rempah;
h. menentukan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan
produksi tanaman tanaman semusim dan rempah;
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;

213
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas.
(2) Seksi Tanaman Tahunan dan Penyegar mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Tanaman tahunan dan penyegar berdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akuratdan terkini di seksi tanaman tahunan dan penyegar untuk
kelancaran pelaksanaan tugas;
d. merumuskan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tahunan dan tanaman
penyegar;
e. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tahunan
dan tanaman penyegar;
f. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan produksi
tanaman tahunan dan tanaman penyegar;
g. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi
tanaman tahunan dan tanaman penyegar;
h. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam kelancaran pelaksanaan tugas;
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi pengolahan dan pemasaran berdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. menyusun data yang akuratdan terkini di seksi pengolahan dan pemasaran ahsil
perkebunan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. menyusun data yang akurat dan terkini di lingkungan pengolahan dan pemasaran hasil
tanaman panganuntuk kebutuhan perencanaan;
e. merumuskan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan pengembangan
usaha, serta pemasaran hasil tanaman perkebunan;
f. menentukan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan pengolahan, investasi dan
pengembangan usaha, serta pemasaran hasil perkebunan;
g. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil tanaman perkebunan;

214
h. mengembangkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan pengolahan,
investasi dan pengembangan usaha, serta pemasaran hasil perkebunan;
i. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
j. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 8
Bidang Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

Pasal 443
Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian mempunyai tugas
merencanakan operasional, mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan penyuuhan dan
pengembangan sumber daya manusia pertanian meliputi, kelembagaan dan ketenagaan
penyuluhan, penyelenggaraan penyuluhanserta program dan evaluasi penyuluhan berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk meningkatkan penyelenggaraan, kemampuan dan
kapasitas penyuluh.

Pasal 444
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 443, Kepala Bidang Penyuluhan
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian mempunyai fungsi :
a. memverifikasi langkah-langkah operasional Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pertanian berdasarkan rencana kerja dinas dan hasil evaluasi tahun
sebelumnya serta sumber data yang ada untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
b. memverifikasi penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;
c. mengkoordinasi pelaksanaan penyuluhan pertanian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pertanian;
d. memverifikasi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan
penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian;
e. mengkoordinasi pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan di
bidang penyelenggaraan penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan pertanian;
f. mengkoordinasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan penyelengaraan
penyuluhan pendidikan, dan pelatihan sumber daya manusia pertanian;
g. mengkoordinasi pelaksanaan administrasi Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pertanian;
h. memverifikasi penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program di bidang penyuluhan;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.

215
Pasal 445
(1) Seksi Kelembagaan dan Ketenagaan penyuluhan mempuyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kelembagaan dan ketenagaan penyuluhberdasarkan
langkah-langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber
data yang ada untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. mengkaji ulang peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan teknis, serta bahan
lainnya yang berhubungan dengan kelembagaan dan ketenagaan penyuluhanmelalui
pedum, juklak dan juknis untuk bahan penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan;
d. menyusun kebijakan di bidang kelembagaan dan ketenagaan pendidikan pertanian;
e. menyusun penyiapan pengkajian sumber daya penyuluh pertanian;
f. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan dan ketenagaan
pendidikan pertanian;
g. menentukan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kelembagaan dan ketenagaan pendidikan pertanian;
h. menyusun penyiapan penguatan kelembagaan pendidikan pertanian;
i. merencanakan penilaian urusan kepegawaian penyuluh;
j. merencanakan peningkatan kapasitas ketenagaan pendidikan pertanian;
k. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Penyelenggaraan Penyuluhan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penyelengaraan penyuluhanberdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. merencanakan dan melaksanakan penyiapan data di Seksi Penyelenggaraaan Penyuluhan
yang akurat dan terkini untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
d. menyusun pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
e. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan penyuluhan
pertanian;
f. menentukan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan
penyuluhan pertanian;
g. menyusun informasi dan materi penyuluhan pertanian;
h. menyusun penyiapan pemberdayaan kelembagaan petani;

216
i. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas.
(3) Seksi Program dan Evaluasi Penyuluhan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan SeksiProgram dan evaluasi penyuluhanberdasarkan langkah-
langkah operasional bidang dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta sumber data yang
ada untuk menjadi pedoman pelaksanaan tugas;
b. merancang tugas dan petunjuk kerja bawahan, membimbing dan memeriksa hasil kerja
bawahan melalui arahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai dengan permasalahan
dan tugasnya masing-masing agar tercapai efektifitas pelaksanaan tugas;
c. merencanakan dan melaksanakan penyiapan data yang akurat dan terkini di bidang
penyuluhanuntuk kebutuhan perencanaan;
d. menyusun kebijakan teknis, rencana dan program, serta pemantauan, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan penyuluhan pertanian;
e. menyusun datapemantauan, evaluasi, dan pelaporan penyelenggaraan penyuluhan
pertanian.
f. melakukan konsultasi kegiatan dengan unit/instansi dan pihak terkait untuk
mendapatkan masukan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;
g. membuat laporan bulanan, triwulan, tahunan dan hasil pelaksanaan tugas kedinasan
lainnya sesuai dengan sumber data yang ada dan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang
tugas.

Pasal 446
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis
yang berkaitan dengan kegiatan operasional dilapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnyamaupun peningkatan mutu pelayanan terhadap
masyarakat.
Pasal 447
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana Teknis
Dinas Pertanian;
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
petugas operasional dan petugas fungsional.

Paragraf 9
Kelompok Jabatan Fungsional

217
Pasal 448
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Pertanian sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 449
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas Pertanian
sesuai dengan keahliannya masing-masing;
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Pertanian;
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

Bagian Kedua Puluh Dua


Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Paragraf 1
Kepala Dinas

Pasal 450
Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas, memimpin,
memvalidasi, mengkoordinasi, mempromosikan, mengkoordinasikan, menetapkan kebijakan
pemerintah daerah di bidang perdagangan dan perindustrian.

Pasal 451
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 450, Kepala Dinas mempunyai
fungsi:
a. memimpin dan mengendalikan pelaksanaan kegiatanperdagangan dan perindustrian;
b. menetapkan kebijakan program kegiatan perdagangan dan perindustrian;
c. memvalidasi bahan kebijakanprogram/kegiatan bidang perdagangan dan perindustrian;
d. mengkoordinasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan perdagangan dan perindustrian;
e. mempromosikan potensi sumber daya perdagangan dan perindustrian;
f. mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan perdagangan dan perindustrian dengan instansi
terkait lainnya;
g. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas.
Paragraf 2
Sekretaris

Pasal 452
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas memimpin, memverifikasi, mengkoordinasi,
mengevaluasi, mempromosikan, dan mengkoordinasikan kegiatan yang meliputi program, evaluasi
dan pelaporan, keuangan, kepegawaian dan umum berdasarkan ketentuan dan prosedur yang
berlaku agar terwujudnya pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan akurat.
Pasal 453

218
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 452, Sekretaris mempunyai
fungsi:
a. memimpin kegiatan kesekretariatan yang meliputi program, evaluasi dan pelaporan,keuangan,
kepegawaian dan umum;
b. memverifikasi bahan kebijakan program/kegiatan perdagangan dan perindustrian meliputi
program, evaluasi dan pelaporan,keuangan, kepegawaian dan umum;
c. mengkoordinasikan penyusunan laporan pengawasan melekat, budaya kerja, LKPJ, LPPD,
LAKIP, RKT, Renstra, RKA, DPA, DPPA, dan laporan lainnya Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.
d. mengevaluasi kegiatan sekretariatmeliputi program, evaluasi dan pelaporan,keuangan,
kepegawaian dan umum;
e. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugas.

Pasal 454
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. menyusun dan menyelenggarakan administrasi umum, surat-menyurat, kearsipan dan
rumah tangga;
b. menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pengelolaan administrasi kepegawaian
meliputi merencanakan kebutuhan pegawai, pembinaan pegawai, pengusulan kenaikan
pangkat pegawai, pensiun pegawai, kenaikan gaji berkala pegawai;
c. menghimpun dan mengelola data kepegawaian;
d. merencanakan, menyediakan, mengatur penggunaan dan memelihara perlengkapan
kantor, bangunan kantor/gedung dan kebutuhan alat-alat penunjang kegiatan kerja;
e. menyusun pedoman pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
f. menyusundokumendanperpustakaan, menyajikan data dan informasi serta hubungan
masyarakat;
g. melaksanakan penataan dan pemeliharaan barang milik daerah/ negara;
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpun data rencana kebutuhan anggaran;
a. menyusun dan melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai
dan hak-hak keuangan pegawai lainnya;
b. menyusun dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas dan biaya lainnya;
c. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan;
d. mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan keuangan;
e. melakukan verifikasi laporan keuangan;
f. melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan;
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.
(3)Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. menyusun dan menghimpundatasecarasistematis program dan kegiatan;
b. menyusun dan menyiapkanbahandalamrangkasosialisasihasilpelaksanaankegiatan;

219
c. menyusun dan menyiapkan Rencana Strategis (RENSTRA), Rencana Kerja (RENJA),
Rencana Kerja Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), Laporan Kinerja
(LKj), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD), Standar Pelayanan Minimal (SPM), Standar Operasional
Prosedur (SOP) Dinas serta laporan keuangan menyusun dan menyiapkan bahan
penyempurnaan pengembangan organisasi dan ketatalaksanaan dinas;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan
fungsi untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Bidang Perdagangan

Pasal 455
Bidang Perdagangan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasi, memverifikasi,
mempromosikan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
dibidang Perdagangan meliputi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Pengawasan Perusahaan dan
Pengelolaan Sarana Perdagangan.

Pasal 456
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 455, Kepala Bidang Bidang
Perdagangan mempunyai fungsi:
a. memimpin seluruh kegiatan Bidang Perdagangan meliputi Perdagangan Dalam dan Luar
Negeri, Pengawasan Perusahaan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan;
b. mengkoordinasi program/kegiatan dibidang perdagangan;
c. memverfikasi bahan kebijakan bidang Perdagangan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan
meliputi Kegiatan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri, Pengawasan Perusahaan dan
Pengelolaan Sarana Perdagangan;
d. mempromosikan produk-produk unggulan daerah melalui kegiatan pameran;
e. mengkoordinasikan kerjasama antar instansi terkait serta pengusaha, asosiasi/lembaga
swasta lainnya untuk menciptakan iklim kerja dan usaha yang serasi dalam rangka
menunjang kegiatan perdagangan;
f. mengevaluasi dan mengendalikan seluruh pelaksanaan program/kegiatan di bidang
perdagangan;
g. melaksanakan tugas yang diberikan atasan sesuai bidang tugas dan fungsi.
Pasal 457
(1) Seksi Perdagangan Dalam dan Luar Negeri mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan, program dan kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri;
b. merencanakan program/kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri meliputi distribusi
barang kebutuhan pokok, barang penting/strategis lainnya, jasa perdagangan,
penyebarluasan informasi perdagangan melalui sistem elektronik berdasarkan norma,
standar dan kriteria dibidang distribusi barang dan jasa perdagangan dan pendataan
komoditi peluang ekspor impor;

220
c. merancang bahan bimbingan teknis kegiatan distribusi barang dan jasa perdagangan,
perdagangan antar pulau, waralaba dan pembinaan iklim usaha, pemantapan keterkaitan
antar pelaku usaha dan antar sektor sertapeningkatan kerjasama dengan pelaku usaha,
organisasi profesi dan pendataan komoditi peluang ekspor impor;
d. mengembangkan jaringan distribusi barang dan jasa perdagangan, perdagangan antar
pulau, waralaba dan pembinaan iklim usaha, pemantapan keterkaitan antar pelaku usaha
dan antar sektor sertapeningkatan kerjasama dengan pelaku usaha, organisasi profesi dan
pendataan komoditi peluang ekspor impor;
e. membuat konsep kebijakan distribusi barang dan jasa perdagangan, perdagangan antar
pulau, waralaba dan pembinaan iklim usaha, pemantapan keterkaitan antar pelaku usaha
dan antar sektor sertapeningkatan kerjasama dengan pelaku usaha, organisasi profesi dan
pendataan komoditi peluang ekspor impor;
f. mengkaji ulang konsep kebijakan distribusi barang dan jasa perdagangan, perdagangan
antar pulau, waralaba dan pembinaan iklim usaha, pemantapan keterkaitan antar pelaku
usaha dan antar sektor sertapeningkatan kerjasama dengan pelaku usaha, organisasi
profesi dan pendataan komoditi peluang ekspor impor;
g. menganalisis data distribusi barang dan jasa perdagangan, perdagangan antar pulau,
waralaba, pemantapan keterkaitan antar pelaku usaha dan antar sektor sertapeningkatan
kerjasama dengan pelaku usaha, organisasi profesi dan pendataan komoditi peluang
ekspor impor;
h. menentukan mekanisme distribusi barang dan jasa perdagangan, perdagangan antar
pulau, waralaba dan pembinaan iklim usaha, pemantapan keterkaitan antar pelaku usaha
dan antar sektor sertapeningkatan kerjasama dengan pelaku usaha, dan organisasi profesi
dan pendataan komoditi peluang ekspor impor;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Pengawasan Perusahaan mempunyai tugas :
a. menyusun kebijakan, program dan kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan;
b. merencanakan program/kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan meliputi
identifikasi, pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
c. merancang bahan bimbingan teknis kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan
meliputi identifikasi, pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
d. mengembangkan kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan meliputi identifikasi,
pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
e. membuat konsep kebijakan kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan meliputi
identifikasi, pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
f. mengkaji ulang konsep kebijakan kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan
meliputi identifikasi, pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
g. menganalisis kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan meliputi identifikasi,
pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;

221
h. menentukan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan perusahaan meliputi
identifikasi, pendataan, pembinaan, dan pengendalian perusahaan;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Pengelolaan Sarana Perdagangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan, program dan kegiatan pengelolaan sarana perdagangan;
b. merencanakan program/kegiatan sarana perdagangan meliputi pembangunan dan
revitalisasi sarana perdagangan, penataan dan penertiban pasar, peningkatan sarana
pedagang kaki lima dan asongan, dan retribusi pasar.
c. melakukan pendataan pedagang, pedagang kaki lima dan asongan;
d. melaksanakan sosialisasi pembangunan sarana dan prasaranaperdagangan, pemanfaatan
sarana perdagangan, retribusi pasar,penataan dan penertiban pedagang, serta
penyuluhan disiplin pedagang kaki lima dan asongan;
e. mengembangkan rencana pembangunan dan revitalisasi sarana perdagangan, penataan
dan penertiban pasar, peningkatan sarana pedagang kaki lima dan asongan, dan retribusi
pasar.
f. membuat konsep kebijakan pembangunan dan revitalisasi sarana perdagangan, penataan
dan penertiban pasar, peningkatan sarana pedagang kaki lima dan asongan, dan retribusi
pasar.
g. mengkaji ulang pembangunan dan revitalisasi sarana perdagangan, penataan dan
penertiban pasar, peningkatan sarana pedagang kaki lima dan asongan, dan retribusi
pasar.
h. menganalisis data pembangunan dan revitalisasi sarana perdagangan, penataan dan
penertiban pasar, peningkatan sarana pedagang kaki lima dan asongan, dan retribusi
pasar;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

Paragraf 4
Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga

Pasal 458
Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga mempunyai tugas memimpin, memverifikasi,
mengkoordinasi, mempromosikan, mengkoordinasikan, mengevaluasi penyelenggaran kegiatan
bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga meliputi Perlindungan dan Pemberdayaan
Konsumen, Standardisasi dan Tertib Niaga, dan Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa.

222
Pasal 459
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 458, Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga mempunyai fungsi :
a. memimpin pelaksanaan kegiatan Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga meliputi
Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen, Standarisasi dan Tertib Niaga, dan Pengawasan
Barang Beredar dan/atau Jasa;
b. memverifikasi penyusunan program/kegiatan dan kebijakan di Bidang Perlindungan
Konsumen dan Tertib Niaga;
c. mengkoordinasikan kerjasama antara instansi terkait dengan lembaga swadaya masyarakat
lainnya untuk menciptakan iklim kerja/usaha yang serasi dalam rangka menunjang
pelaksanaan kegiatan perlindungan konsumen dan tertib niaga;
d. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen,
Standardisasi dan Tertib Niaga, dan Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa;
e. mempromosikan program Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen, Standardisasi dan
Tertib Niaga, dan Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa;
f. mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen,
Standardisasi dan Tertib Niaga, dan Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa;
g. mengevaluasi dan mengendalikan seluruh pelaksanaan program/kegiatan di Bidang
Perlidungan Konsumen dan Tertib Niaga;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugas.

Pasal 460
(1) Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Konsumen mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program/kegiatan perlindungan dan pemberdayaan konsumen;
b. merencanakan program/kegiatan perlindungan dan pemberdayaan konsumen;
c. merancang pembentukan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat dan
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);
d. mengembangkan pelayanan perlindungan dan pemberdayaan konsumen melalui sosialisasi
dan sistim informasi elektronik;
e. membuatkonsep pelayanan perlindungan dan pemberdayaan konsumen melalui sosialisasi
dan sistim informasi elektronik;
f. mengkajiulang pelayanan perlindungan dan pemberdayaan konsumen melalui sosialisasi
dan sistim informasi elektronik;
g. menganalisis data pengaduan permasalahan perlindungan dan pemberdayaan konsumen;
h. menentukan upaya fasilitasi penyelesaian permasalahan perlindungan konsumen bik
secara internal maupundengan lembaga perlindungan konsumen;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(2) Seksi Standardisasi dan Tertib Niaga mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program/kegiatan standardisasi dan tertib niaga;
b. merencanakan program/kegiatan standardisasi dan tertib niaga;

223
c. merancang ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka standardisasi dan tertib
niaga;
d. mengembangkan ketersediaan sarana dan prasarana dalam rangka optimalisasi
standardisasi dan tertib niaga;
e. membuatkonsep standar operasional prosedur dan pengawasan pelayanan standardisasi
dan tertib niaga meliputi pengawasan Alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya
(UTTP) dan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT);
f. mengkaji ulang standar operasional prosedur dan pengawasan pelayanan standardisasi dan
tertib niaga;
g. menganalisis data sarana dan prasarana dalam rangka standardisasi dan tertib niaga;
h. menentukan standar operasional prosedur dan pengawasan pelayanan standardisasi dan
tertib niaga;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester, tahunan, dan pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang tugas.
(3) Seksi Pengawasan Barang Beredar dan/atau Jasa mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program/kegiatan pengawasan barang beredar dan jasa;
b. merencanakan program/kegiatan pengawasan barang beredar dan jasa;
c. merancang konsep pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran mutu
barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
d. mengembangkan metode pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran
mutu barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
e. membuatkonsep metode pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran
mutu barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
f. mengkajiulang metode pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran mutu
barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
g. menganalisis metode pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran mutu
barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
h. menentukan metode pengawasan barang beredar dan jasa meliputi ketertelusuran mutu
barang, Standar Nasional Indonesia (SNI), Layanan Purna Jual, Pelabelan;
i. membuat laporan waskat, bulanan, triwulan, semester dan tahunan berdasarkan kegiatan
yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugas.

Paragraf 5
Bidang Industri Kecil dan Menengah serta Sumber Daya Mineral

Pasal 461
Bidang Industri Kecil dan Menengah serta Sumber Daya Mineral mempunyai tugas memimpin,
memverifikasi, mengkoordinasi, mempromosikan, mengevaluasi dan mengkoordinasikan bidang
Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan sumber daya mineral meliputi Industri Pangan, Barang dari
Kayu dan Furniture, Industri Kimia, Logam, Mesin, Elektronika dan Sumber Daya Mineral,
Industri Sandang dan Kerajinan.

224
Pasal 462
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 461, Kepala Bidang Industri Kecil
dan Menengah serta Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi:
a. memverifikasi bahan kebijakan meliputi industri pangan, industri barang dari kayu dan
furniture industri kimia, logam, mesin, elektronika dan sumberdaya mineral, industri sandang
dan kerajinan;
b. mengkoordinasi pelaksanaan tugas industri pangan, industri barang dari kayu dan furniture,
industri kimia, logam, mesin, elektronika dan sumberdaya mineral, industri sandang dan
kerajinan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling menunjang;
c. mengkoordinasi bahan petunjuk teknis dan pelaksanaan, penggunaan mesin/peralatan,
pemilihan penggunaan bahan baku/penolong dalam rangka pembinaan IKM dan Industri
Sumber Daya Mineral;
d. mengkoordinasikan dengan pihak lain dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan bidang
Industri Kecil dan Menengah serta Industri Sumber Daya Mineral;
e. mengevaluasi kegiatan bidang Industri Kecil dan Menengah serta Industri Sumber Daya
Mineral;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 463
(1) Seksi Industri Pangan, Industri Barang dari Kayu, dan Furniture mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program dan kegiatan industri pangan, industri barang dari
kayu dan furniture;
b. merencanakan program dan kegiatanindustri pangan, industri barang dari kayu dan
furniture untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
c. merancang pembangunan sarana industri termasuk bantuan mesin/peralatan dan bahan
baku/penolong industri pangan, barang dar ikayu dan furniture;
d. mengembangkan usaha industri pangan, barang dari kayu dan furniture berupa
mesin/peralatan dan manajemen usaha;
e. membuat konsep kegiatan pendataan, monitoring dan pembinaan industri pangan, barang
dari kayu dan furniture;
f. mengkaji ulang bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong industri pangan,
industri barang dari kayu dan furniture bagi pengusaha/kelompok yang pernah mendapat
bantuan;
g. menganalisis usulan bantuan mesin/ peralatan dan bahan baku/penolong
pengusaha/kelompok industri pangan, industri barang dari kayu dan furniture sesuai
dengan potensi wilayah;
h. menentukan kebutuhan bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong bagi
pengusaha/kelompok sesuai usulannya;
i. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

225
(2) Seksi Industri Kimia, Logam, Mesin, Elektronika, dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program dan kegiatan industri kimia,logam, mesin eletronika
dan sumber daya mineral;
b. merencanakan program dan kegiatan industri kimia, logam, mesin eletronika dan
sumberdaya mineral untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;
c. merancang pembangunan sarana industri termasuk bantuan mesin/peralatan dan bahan
baku/penolong industri kimia, logam, mesin eletronika dan sumber daya mineral;
d. mengembangkan usaha industri kimia, logam, mesin eletronika dan sumber daya mineral
berupa mesin/peralatan dan manajemen usaha;
e. membuat konsep kegiatan pendataan, monitoring dan pembinaan industri kimia, logam,
mesin eletronika dan sumber daya mineral;
f. mengkaji ulang bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong industri kimia, logam,
mesin eletronika dan sumber daya mineral bagi pengusaha/kelompok yang pernah
mendapat bantuan;
g. menganalisis usulanke butuhan bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong
pengusaha/kelompok industri kimia, logam, mesin eletronika dan sumber daya mineral
sesuai dengan potensi wilayah;
h. menentukan kebutuhan bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong bagi
pengusaha/kelompok sesuai usulannya;
i. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan sesuai dengan bidang tugas dan fungsi
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
(3) Seksi Industri Sandang dan Kerajinan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program dan kegiatan industri sandang dan kerajinan;
b. merencanakan program dan kegiatan industri sandang dan kerajinan untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Merancang pembangunan sarana industri termasuk bantuan mesin/peralatan dan
bahanbaku/penolong industri sandang dan kerajinan;
d. Mengembangkan usaha industri sandang dan kerajinan beru pamesin/peralatan dan
manajemen usaha;
e. Membuat konsep kegiatan pendataan, monitoring dan pembinaan industri Sandang dan
Kerajinan;
f. Mengkaji ulang bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong industri sandang dan
kerajinan bagi pengusaha/kelompok yang pernah mendapat bantuan;
g. Menganalisis usulan kebutuhan bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong
pengusaha/kelompok industri sandang dan kerajinan sesuai dengan potensi wilayah;
h. Menentukan kebutuhan bantuan mesin/peralatan dan bahan baku/penolong bagi
pengusaha/kelompok sesuai usulannya;
i. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas
dan fungsi dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

226
Paragraf 6
Bidang Ketahanan Pengembangan Akses dan
Perwilayahan Industri

Pasal 464
Bidang Ketahanan Pengembangan Akses dan Perwilayahan Industri mempunyai tugas memimpin,
memverifikasi, mengkoordinasi, mengkoordinasikan, mempromosikan dan mengevaluasi bidang
ketahanan, pengembangan akses dan perwilayahan industri meliputipembangunan sumber daya
industri, pengembangan perwilayahan industri,ketahanan dan akses pasar industri.

Pasal 465
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 464, Kepala Bidang Ketahanan
Pengembangan Akses dan Perwilayahan Industri mempunyai fungsi :
a. memimpin seluruh kegiatan Bidang Ketahanan Pengembangan Akses dan Perwilayahan
Industri;
b. memverifikasi bahan kebijakan meliputi pembangunan sumber daya industri, pengembangan
perwilayahan industri, ketahanan dan akses pasar industri;
c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas pembangunan sumber daya industri, pengembangan
perwilayahan industri, ketahanan dan akses pasar industri agar terjalin kerjasama yang
baikdan saling menunjang;
d. mempromosikan produk-produk industri baik dalam negeri maupun luar negeri;
e. mengkoordinasikan dengan pihak lain dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan bidang
ketahanan Pengembangan Akses dan Perwilayahan Industri;
f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.

Pasal 466
(1) Seksi Pembangunan Sumber Daya Industri mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program dan kegiatan pembangunan sumber daya industri
meliputi pembangunan sumber daya manusia, pemanfaatan sumber daya alam,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri, kreatifitas dan inovasi dan
ketersediaan sumber pembiayaan;
b. merencanakan program dan kegiatan meliputi pembangunan sumber daya manusia,
pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri,
kreatifitas dan inovasi dan ketersediaan sumber pembiayaan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas;
c. merancang pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri;
d. mengembangkan sumber daya manusia industri meliputi wirausaha industri, tenaga kerja
industri, pembina industri dan konsultan industri;
e. membuat konsep pembinaan lanjutan sumber daya industri;
f. mengkaji ulang pemanfaatan sumber daya industri;
g. menganalisis kebutuhan pemanfaatan sumber daya industri
h. menentukan bantuan sesuai kebutuhan sumber daya industri;

227
i. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.
(2) Seksi Pengembangan Perwilayahan Industri mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan program/kegiatan pengembangan perwilayahan industri
berdasarkan sentra industri kecil dan menengah dan kawasan industri;
b. merencanakan program/kegiatan pengembangan sentra industri kecil dan menengah dan
pembangunan kawasan industri untuk pemerataan pembangunan industri;
c. merancang pengembangan sentra industri kecil dan menengah dan pembangunan
kawasan industri;
d. mengembangkan sentra industri kecil dan menengah dan pembangunan kawasani ndustri
meliputi pemetaan lokasi, pembentukan kelembagaan, pengadaan tanah dan
pembangunan infrastruktur;
e. membuat konsep pembinaan sentra industri kecil dan menengah dan pembangunan
kawasan industri;
f. mengkaji ulang pembinaan sentra industri kecil dan menengah dan pembangunan
kawasan industri;
g. menganalisis kebutuhan pengembangan sentra industri kecil dan menengah dan
pembangunan kawasan industri;
h. menentukan bantuan sesuai kebutuhan sentra industri kecil dan menengah dan
pembangunan kawasan industri;
i. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugas.
(3) Seksi Ketahanan dan Akses Pasar Industri mempunyai tugas :
a. menyusunbahan kebijakan program/kegiatan ketahanan dan akses pasar industri;
b. merencanakan program/kegiatan ketahanan dan akses pasar industri meliputi fasilitasi
pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi halal, Penomoran Industri Rumah
Tangga (PIRT), Tanda Daftar Industri (TDI), Ijin Usaha Industri (IUI), dan promosi produk-
produk industri;
c. merancang konsep pengembangan produk dan akses pasar industri dan desain pelabelan
produk-produk industri;
d. mengembangkan mutu produk dan akses pasar industri;
e. mengkaji ulang pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), sertifikasi halal, Penomoran
Industri Rumah Tangga (PIRT), Tanda Daftar Industri (TDI), Izin Usaha Industri (IUI) dan
promosi produk-produk industri;
f. menganalisis potensi unggulan daerah dalam rangka pengajuan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI), sertifikasi halal, Penomoran Industri Rumah Tangga (PIRT), Tanda Daftar Industri
(TDI), Izin Usaha Industri (IUI) dan promosi produk-produk industri;
g. menyusun laporan bulanan, semester, tahunan, dan laporan tugas kedinasan lainnya
berdasarkan data dan kegiatan yang telah dilakukan;
h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugas.

228
Pasal 467
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan-kegiatan teknis
yang berkaitan dengan kegiatan operasional dilapangan dalam rangka meningkatkan pelayanan
terpadu dengan instansi teknis lainnyamaupun peningkatan mutu pelayanan.

Pasal 468
(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis
Dinas Pertanian;
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
(3) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
petugas operasional dan petugas fungsional.

Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional

Pasal 469
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Ende sesuai dengan kebutuhan;

Pasal 470
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan teknis Dinas
Perdagangan dan Perindustrian sesuai dengan keahliannya masing- masing.
(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dipimpin oleh
fungsional senior yang ada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Perdagangan dan Perindustrian.
(3) Kebutuhan Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati.

BAB IV
TATA KERJA

Pasal 471
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas bertanggung jawab langsung kepada Bupati,
sedangkan dalam bidang administrasi melalui Sekretaris Daerah.
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Setiap bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(4) Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
(5) Setiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
(6) Apabila Kepala Dinas berhalangan di dalam menjalankan tugasnya Kepala Dinas dapat
menunjuk Sekretaris dan/atau Kepala Bidang untuk mewakilinya.

229
(7) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahannya atau sebaliknya secara administrasi
dikoordinasi dan dilaksanakan melalui Sekretaris.

Pasal 472
(1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi
dan simplikasi, baik dalam lingkungan dinas maupun dengan instansi lain.
(2) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi harus melaksanakan prinsip-
prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing.
(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi masing-masing
bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta
melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jabatannya masing-masing.

BAB V
KEPEGAWAIAN

Pasal 473
(1) Jabatan pada DinasDaerah terdiri dari:
a. Kepala Dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon II/b atau Jabatan Tinggi Pratama;
b. Sekretaris Dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon III/a atau Jabatan Administrator;
c. Kepala Bidang merupakan Jabatan Struktural Eselon III/b atau Jabatan Administrator;
d. Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan
Jabatan Struktural Eselon IV/a atau Jabatan Pengawas;
e. Kepala Unit Pelaksana Teknis pada Daerah yang berbentuk satuan pendidikan dijabat
oleh Jabatan Fungsional Guru atau pamong belajar sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
f. Kepala Unit Pelaksana Teknis pada Daerah yang berbentuk Rumah Sakit Daerah
Kabupaten dijabat oleh Dokter atau Dokter Gigi yang ditetapkan sebagai pejabat
fungsional Dokter atau Dokter Gigi dengan diberikan tugas tambahan;
g. Kepala unit pelaksana teknis yang berbentuk pusat kesehatan masyarakat dijabat oleh
pejabat fungsional tenaga kesehatan yang diberikan tugas tambahan.
(2) Selain jabatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdapat Jabatan Pelaksana dan Jabatan
Fungsional;
(3) Pejabat Aparatur Sipil Negara pada Dinas Daerah diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku;
(4) Pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator dan Jabatan Pengawas pada Dinas Daerah wajib memenuhi persyaratan
kompetensi sebagai berikut :
a. teknis;
b. manajerial;
c. sosial kultural

230
BAB VI
PENDANAAN

Pasal 474
Pendanaan penyelenggaraan tugas Dinas Daerah dibebankanpada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 475
Unit Pelaksana Teknis Dinas yang terbentuk sebelum Peraturan Bupati ini diundangkan, tetap
melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan adanya Peraturan Perundang-undangan yang
mengatur lebih lanjut.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 476

Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka


1. Peraturan Bupati Ende Nomor 18 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Dan Olah Raga Kabupaten Ende, Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 6 Seri D Nomor 6);
2. Peraturan Bupati Ende Nomor 19 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten
Ende Tahun 2009 Nomor 7 Seri D Nomor 7);
3. Peraturan Bupati Ende Nomor 20 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten
Ende Tahun 2009 Nomor 8 Seri D Nomor 8);
4. Peraturan Bupati Ende Nomor 21 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten
Ende Tahun2009, Nomor 9 Seri D Nomor 9);
5. Peraturan Bupati Ende Nomor 22 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas PU Kabupaten Ende, Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende
Tahun 2009 Nomor 10 Seri D Nomor 10);
6. Peraturan Bupati Ende Nomor 23 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 11 Seri D Nomor 11);
7. Peraturan Bupati Ende Nomor 24 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah KabupatenEnde
Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 12 Seri D Nomor 12);

231
8. Peraturan Bupati Ende Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Ende Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 13 Seri D No.13);
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Ende Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Peraturan Bupati Ende, Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Ende, Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 6 Seri D Nomor 6);
9. Peraturan Bupati Ende Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pertambangandan Energi Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita Daerah
Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 14 Seri D Nomor 14);
10. Peraturan Bupati Ende Nomor 27 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Ende
Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 15 Seri D Nomor 15);
11. Peraturan BupatiEnde Nomor 28 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ende, Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 16 Seri D Nomor 16);
12. Peraturan Bupati Ende Nomor 29 Tahun 2009, tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ende, Berdasarkan
(Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 17 Seri D Nomor 17);
13. Peraturan Bupati Ende Nomor 30 Tahun 2009, tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 18 Seri D Nomor 18);
14. Peraturan Bupati Ende, Nomor 31 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita Daerah
Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 19 Seri D Nomor 19); sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Ende, Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 7 Seri D Nomor 7);
15. Peraturan Bupati Ende, Nomor 32 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 20 Seri D Nomor 20);
16. Peraturan Bupati Ende Nomor 37 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 25 Seri D Nomor 25);
17. Peraturan Bupati Ende Nomor 38 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ende Berdasarkan
(Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 26 Seri D Nomor 26); sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Ende Nomor 38 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi dan Tata
KerjaBadan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ende (Berita Daerah Kabupaten
Ende Tahun 2010 Nomor 9 Seri D Nomor 9);

232
18. Peraturan Bupati Ende, Nomor 40 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera KabupatenEnde
Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 28 Seri D Nomor 28);
19. Peraturan Bupati Ende Nomor 41 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Ende
Berdasarkan (Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009, Nomor 29 Seri D Nomor 29);
20. Peraturan Bupati Ende Nomor 42 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Ende Berdasarkan
(Berita Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 30 Seri D Nomor 30);
21. Peraturan Bupati Ende Nomor 43 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Ende Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 31 Seri D Nomor 31);
22. Peraturan Bupati Ende Nomor 44 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
dan Tata Kerja Kantor Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten Ende, Berdasarkan (Berita
Daerah Kabupaten Ende Tahun 2009 Nomor 33 Seri D Nomor 33);
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 477

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ende.

Ditetapkan di Ende
pada tanggal 7 Nopember 2016

BUPATI ENDE,
Ttd

MARSELINUS Y. W. PETU

Diundangkan di Ende
pada tanggal 7 Nopember 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENDE,

Ttd

AGUSTINUS GADJA NGASU

BERITA DAERAH KABUPATEN ENDE TAHUN 2016 NOMOR 35

233

Anda mungkin juga menyukai