i
Tim Penyusun
Buku Strategi Penerapan Standar Pelayanan Pemasyarakatan
Pengarah
Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Penanggung Jawab
Kepala Bagian Program dan Pelaporan
Pemimpin Redaksi
M. Ali Aranoval
Dewan Redaksi
Lis Susanti, A.Md.IP, S.Sos., M.Si.
Nanank Syamsudin, A.Md.IP., S.H., M.H.
Irwan Rahmat Gumilar, A.Md.IP., S.H., M.Si
Staf Redaksi
Nadia Utami Larasati
Andri Gunawan
Herlin Herawati
Lilis Lisnawati
Resti Rahmawati
Narya, A.Md.IP., S.H.
Fawzia Amanasari, S.Sos., M.Si.
Lily Pendiawati, S.H.
Jul Herry Siburian, A.Md.IP., S.H.
Damar Bagus Pratikno, A.Md.IP., S.H.
Yuni Sri Dwijayanti, A.Md.P.
Editorial
Wildan Nursalim, A.Md.P.
Muarif Khakim, A.Md.P.
Desain Cover
Muarif Khakim, A.Md.P.
Diterbitkan oleh:
Bagian Perencanaan dan Pelaporan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Jl. Veteran No. 11 Jakarta Pusat
Telp. (021) 231 2140
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun buku Staretegi Penerapan Layanan Pemasyarakatan ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
iii
fungsi manajemen dalam upaya optimalisasi penerapan layanan
pemasyarakatan. Fungsi manajemen yang terdapat dalam buku ini dimulai
dari penerapan layanan sesuai standar, penerapan strategi, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Sehingga diharapkan pelaksanaan layanan
pemasyarakatan dapat diterapkan sesuai standar dengan memperkuat fungsi
monitoring dan evaluasi.
HANDOYO SUDRADJAT
iv
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN 6
C. SASARAN 7
D. RUANG LINGKUP 7
E. DASAR HUKUM 8
v
BAB III STRATEGI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN 87
PEMASYARAKATAN
A. PERENCANAAN 87
1. Perencanaan Manajemen SDM 87
2. Penganggaran 92
3. Sarana dan Prasarana 93
4. Peraturan 94
B. PENGORGANISASIAN PENERAPAN STANDAR 96
PELAYANAN PEMASYARAKATAN
1. Pola Penyelenggaraan 96
a. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan 101
b. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 118
2. Koordinasi Penyelenggara 121
C. PELAKSANAAN 123
1. Dasar Hukum 123
2. Persyaratan Pelaksana 124
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur 124
4. Jangka Waktu Penyelesaian 124
5. Biaya/Tarif 125
6. Produk Pelayanan 125
7. Sarana, Prasarana, dan/atau Fasilitas 126
8. Kompetensi Pelaksana 127
9. Pengawasan Internal 127
10. Penanganan Pengaduan 128
11. Jumlah Pelaksana 129
12. Jaminan Pelayanan 129
13. Jaminan Keamanan 130
14. Evaluasi Kinerja Pelaksana 130
vi
D. PENGENDALIAN 131
vii
STRATEGI PENERAPAN STANDAR LAYANAN PEMASYARAKATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. SASARAN
D. RUANG LINGKUP
E. DASAR HUKUM
BAB II
STANDAR PELAYANAN PEMASYARAKATAN
A. TINJAUAN UMUM
u. Layanan Pendidikan
w. Layanan Penyuluhan
b. Layanan Pengaduan
g. Layanan Kesehatan
4) Organisasi Pemerintah
5) LSM Dalam Negeri
BAB III
STRATEGI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN PUBLIK
DI PEMASYARAKATAN
A. PERENCANAAN
2. Penganggaran
4. Peraturan
a. Peraturan di UPT
1) Standar pelayanan publik yang ada di Instansi
Pemasyarakatan telah ditetapkan melalui
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor: PAS-17.OT.02.01 Tahun 2013 tentang
Standar Pelayanan Pemasyarakatan. Standar
Pelayanan Pemasyarakatan yang telah ditetapkan
di dalam Kepdirjen ini juga memuat berbagai
1. Pola Penyelenggaraan
a. Fungsional
Pola penyelenggaraan pelayanan publik yang
diberikan oleh penyelenggara pelayanan sesuai
dengan tugas, fungsi dan kewenangannya
b. Terpusat
Pola penyelenggaraan pelayanan publik yang
diberikan secara tunggal oleh penyelenggara
pelayanan berdaasarkan pelimpahan wewenang dari
penyelenggara pelayanan terkait lainnya yang
bersangkutan
c. Terpadu
Pelayanan terpadu adalah proses pengelolaan
pelayanan terhadap beberapa jenis pelayanan yang
dilakukan secara terintegrasi dalam satu tempat baik
secara fisik maupun virtual. Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2009 pada Pasal 9 menyatakan bahwa dalam
rangka mempermudah penyelenggaraan berbagai
bentuk pelayanan publik dapat dilakukan
penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu.
Pengaturan lebih lanjut mengenai sistem pelayanan
terpadu ini terdapat pula dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012
Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik pada Pasal 12
menjelaskan bahwa sistem pelayanan terpadu
diselenggarakan dengan tujuan:
1) Memberikan perlindungan dan kepastian hukum
kepada masyarakat
2) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
d. Gugus tugas
Pola pelayanan publik yang menempatkan
perorangan atau dalam bentuk gugus tugas pada
instansi pemberi pelayanan dan lokasi pemberian
pelayanan tertentu.
Dengan melihat pada pola penyelenggaraan
pelayanan publik tersebut, instansi pemasyarakatan
sebagai penyelenggara pelayanan tentunya dapat
mengembangkan pola-pola tersebut sebagai strategi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publiknya.
Adanya pengaturan pola penyelenggaraan pelayanan
terpadu dapat membuka peluang bagi Lapas, Rutan,
Bapas, Rupbasan, Kanwil bahkan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan untuk memilah layanan mana saja
yang dapat dikategorikan untuk berada dalam layanan
fungsional, terpusat maupun layanan terpadu. Strategi
ini harus diterapkan mengingat pemasyarakatan
khususnya Lapas dan Rutan merupakan Unit
Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang memiliki jenis
layanan cukup banyak. Sementara itu mereka
dihadapkan dengan jumlah sumber daya manusia yang
belum memadai dan keterbatasan sarana prasarana.
1) Lembaga Pemasyarakatan
Lembaga Pemasyarakatan memiliki 28 (dua
puluh delapan) jenis layanan. Dari layanan-
layanan tersebut, berikut adalah tabel kategori
pola pelayanan yang dapat diterapkan.
Tabel 3.1
Pola Penyelengaran Pelayanan Publik di Lapas
Terpadu
Atap Pintu
(1) Asimilasi V
(3) Bimbingan
V
Rohani
(5) CMB V
(6) CMK V
(8) Kegiatan V
Terpadu
Atap Pintu
Kesenian
(9) Kegiatan
V
Olahraga
(11) PB V
(12) Pemindahan V
(13) Pendidikan V
(14) Penyediaan V
Bahan Bacaan
(15) Penyuluhan V
(16) Kunjungan V
(17) Pengaduan V
(18) Pemberian
V
Makan
(19) Kesehatan V
bersih
(21) Pemberian
pakaian, V
perlengkapan
Terpadu
Atap Pintu
makan, mandi,
(22) Penatalaksanaan
V
HIV dan AIDS
(23) Penatalaksanaan
TB dan TB Kebal V
Obat
sampai usia 2 V
tahun
(25) Perawatan
Wanita Datang
V
Bulan, Hamil dan
Menyusui
(26) Perawatan
manusia usia V
lanjut
(27) Perawatan
V
gangguan jiwa
(28) Informasi V
Tabel 3.2
Pola Penyelengaran Pelayanan Publik di Rutan
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
(1) Bimbingan
V
Rohani
(2) Fasilitasi
Bantuan V
Hukum
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
(3) Fasilitasi
Keterlambatan
Penerimaan V
Perpanjangan
Penahanan
(4) Kegiatan
V
Kesenian
(5) Kegiatan
V
Olahraga
(6) Konsultasi
V
Hukum
(7) Pemindahan V
(8) Pendidikan V
(9) Penyediaan
V
bahan bacaan
(10) Penyuluhan V
(11) Kunjungan V
(12) Pengaduan V
(13) Pemberian
V
Makan
(14) Kesehatan V
(15) Pemberian air V
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
bersih
(16) Pemberian
pakaian,
perlengkapan V
makan, mandi,
cuci dan tidur
(17) Penatalaksanaa
n HIV dan V
AIDS
(18) Penatalaksanaa
V
n TB
(19) Perawatan bayi
sampai usia 2 V
tahun
(20) Perawatan
wanita datang
V
bulan, hamil
dan menyusui
(21) Perawatan
manusia usia V
lanjut
(22) Perawatan V
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
gangguan jiwa
(23) Informasi V
3) Balai Pemasyarakatan
Tabel 3.4
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Bapas
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
(1) Pemberian
V
Bimbingan
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
Kepada Klien
(Dewasa dan
Anak)
(2) Pemberian Izin
ke Luar V
Wilayah Kerja
(3) Pelimpahan
V
Bimbingan
(4) Pemberian Izin
V
ke Luar Negeri
(5) Pendampingan
Anak yang
V
Berkonflik
dengan Hukum
(6) Konseling Anak V
(7) Pendidikan V
(8) Litmas V
(9) Pencabutan PB V
Tabel 3.3
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Rupbasan
Terpadu
Jenis Pelayanan Gugus
Fungsional Terpusat Satu Satu
Publik Tugas
Atap Pintu
(1) Peninjauan
V
barang
(2) Pengambilan
V
barang
(3) Pinjam pakai
V
barang
(4) Informasi
V
public
Tabel 3.5
Pola Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Direktorat Jenderal
Pemasyaraatan
Terpadu
Gugus
Unit Kerja Jenis Layanan Fungsional Terpusat Satu Satu
Tugas
Atap Pintu
(1) Informasi
V
Media Massa
(2) Informasi
Direktorat V
Publik
Infokom
(3) Izin
V
Penelitian
(4) Peliputan
V
Media Massa
(5) Izin
Kunjungan
Instansi
Terpadu
Gugus
Unit Kerja Jenis Layanan Fungsional Terpusat Satu Satu
Tugas
Atap Pintu
(6) Kerjasama
V
dalam negeri
(7) Kerjasama
V
luar negeri
(1) Rujukan
Lanjutan di
V
Luar
Direktorat Lapas/Rutan
Keswat (2) Permintaan
rekomendasi V
medis
(3) Terapi ARV V
(4) Pengobatan
V
Methadone
(5) Rehabilitasi
V
sosial
Direktorat
Pengaduan V
Kamtib
Direktorat Konsultasi
V
Binapiyantah Hukum
2. Koordinasi Penyelenggaraan
C. PELAKSANAAN
1. Dasar Hukum
Di dalam melaksanakan layanan publik di
Pemasyarakatan, petugas pelaksana harus menggunakan
dasar hukum dari setiap layanan. Berbagai dasar hukum
yang telah disahkan terkait dengan pelayanan di
Pemasyarakatan harus disosialisasikan hingga ke UPT
wilayah. Petugas Pemasyarakatan tidak diperkenankan
untuk melakukan layanan yang dasar hukumnya tidak
tercantum di dalam standar pelayanan.
2. Persyaratan Pelayanan
Setiap layanan publik di Pemasyarakatan memiliki
persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa baik
itu persyaratan yang bersifat teknis maupun administratif.
Seluruh petugas pelaksana di dalam melakukan pelayanan
pemasyarakatan harus mematuhi persyaratan yang telah
ditetapkan standar pelayanan pemasyarakatan dan layanan
dapat dilaksanakan apabila semua persyaratan baik itu
teknis maupun administratif telah terpenuhi.
5. Biaya/tarif
Layanan yang ada pada standar pelayanan
pemasyarakatan tidak dibebankan biaya/tarif, maka
petugas pelaksana layanan tidak diperbolehkan memungut
biaya/tarif kepada pengguna jasa yang ingin memperoleh
suatu layanan.
6. Produk Pelayanan
Produk pelayanan yang diberikan oleh petugas
pelaksana kepada penerima layanan harus sesuai dengan
produk yang ditetapkan di dalam standar pelayanan
pemasyarakatan. Misalnya pada layanan pemberian
makan. Makanan yang diberikan kepada
narapidana/tahanan/anak harus sesuai dengan standar
8. Kompetensi pelaksana
Institusi Pemasyarakatan dalam rangka memenuhi
pelayanan kepada publik yang berkualitas prima sangat
penting untuk memperhatikan kompetensi pelaksana
layanan. Petugas pelaksana yang ditugaskan untuk
melaksanakan layanan tertentu harus memiliki
pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan pengalaman sesuai
dengan yang ditetapkan di dalam standar pelayanan
pemasyarakatan. Guna meningkatkan kompetensi
pelaksana, Pemasyarakatan juga diharuskan mengirim
petugasnya untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan kebutuhan layanan. Selain itu pelaksana
layanan juga harus menanamkan semangat kemandirian
serta menerapkan disiplin jam kerja secara lebih ketat guna
meningkatkan standar pelayanan yang efektif dan efisien.
9. Pengawasan internal
Di dalam penerapan standar pelayanan
pemasyarakatan, pimpinan atau penanggungjawab layanan
wajib untuk melakukan pengawasan internal agar
menjamin penyelenggaraan pelayanan berjalan dengan
optimal dan konsisten. Penyelenggara layanan wajib
D. PENGENDALIAN
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
STANDAR PELAYANAN PEMASYARAKATAN
1 diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dan Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan.
2
diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Nomor 38 Tahun 2012
Tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik.
3
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan RB Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan
a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi Standar Pelayanan
Pemasyarakatan tersebut sesuai dengan standard dan
prosedur yang telah ditentukan.
b. Auditing (pemeriksaan)
Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan
kepada kelompok sasaran (target groups) memang
benar-benar sampai kepada mereka
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja
yang terjadi setelah implementasi sejumlah Standar
Pelayanan Pemasyarakatan dari waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil Standar Pelayanan
Pemasyarakatan berbeda dengan tujuan kebijakan
publik.
Dalam fungsi manajemen dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan mendasar antara kegiatan monitoring dengan
kegiatan evaluasi. Monitoring merupakan fungsi
manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang
berlangsung, yang meliputi pelaksanaan kegiatan dan
keluarannya (fokus pada input, proses dan output),
Tabel 4.1
Perbedaan Monitoring dan Evaluasi
yang akan
datang
Cakupan Apakah Relevansi
pelaksanaan Keberhasilan
sesuai dengan Efektivitas
rencana? biaya
Apakah terdapat pembelajaran
penyimpangan?
Apakah
penyimpangan
tersebut dapat
dibenarkan?
Waktu Dilaksanakan terus Umumnya
pelaksanaan menerus atau secara dilaksanakan pada
berkala selama pertengahan atau
pelaksanaan program akhir program
Tabel 4.1
Instrumen Monitoring Standar Pelayanan Pemasyarakatan
Kuarta/Catuwulan/Semester ke…..tahun
2 Efektivitas Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
dan efisiensi dengan sistem, berdasarkan berisi gap berisi hasil
sistem, mekanisme hasil atau identifikasi
mekanisme, dan prosedur wawancara kesenjangan masalah apa
dan prosedur sebagaimana dan observasi yang saja yang
terdapat tentang sejauh didapatkan menyebabka
dalam standar mana sistem, dari n terjadinya
pelayanan mekanisme, membandingk kesenjangan
dan prosedur an antara antara
telah efisien kolom standar
dan efektif “standar dengan
dalam pelayanan” pencapaian/
penyelenggara dengan kolom realisasi
an pelayanan “pencapaian/r
ealiasi”
3 Ketepatan dan Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
efisensi waktu dengan jangka berdasarkan berisi gap berisi hasil
pelayanan waktu hasil atau identifikasi
penyelesaian pengamatan kesenjangan masalah apa
sebagaimana akan waktu yang saja yang
terdapat riil yang didapatkan menyebabka
dalam standar dibutuhkan dari n terjadinya
pelayanan untuk membandingk kesenjangan
melakukan an antara antara
pelayanan kolom standar
“standar dengan
pelayanan” pencapaian/
dengan kolom realisasi
“pencapaian/r
ealiasi”
4 Persyaratan Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
teknis dengan berdasarkan berisi gap berisi hasil
administratif persyaratan hasil analisa atau identifikasi
dalam dan biaya dokumen, kesenjangan masalah apa
pengurusan sebagaimana pengamatan yang saja yang
pelayanan, terdapat langsung didapatkan menyebabka
termasuk dalam standar maupun dari n terjadinya
biaya pelayanan wawancara membandingk kesenjangan
terkait an antara antara
persyaratan kolom standar
yang harus “standar dengan
dipenuhi pelayanan” pencapaian/
termasuk dengan kolom realisasi
adakah biaya “pencapaian/r
yang diminta. ealiasi”
Wawancara
selain
dilakukan
terhadap
petugas
pelaksana
pelayanan
dapat pula
dilakukan
kepada
penerima
layanan.
5 Kesesuaian Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
antara hasil dengan berdasarkan berisi gap berisi hasil
pelayanan produk hasil analisa atau identifikasi
dengan produk pelayanan dokumen, kesenjangan masalah apa
pelayanan sebagaimana pengamatan yang saja yang
yang terdapat langsung didapatkan menyebabka
ditentukan dalam standar maupun dari n terjadinya
pelayanan wawancara membandingk kesenjangan
terkait produk an antara antara
pelayanan kolom standar
yang harus “standar dengan
diberikan. pelayanan” pencapaian/
Wawancara dengan kolom realisasi
selain “pencapaian/r
dilakukan ealiasi”
terhadap
petugas
pelaksana
pelayanan
dapat pula
dilakukan
kepada
penerima
layanan.
6 Keberadaan Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
sarana, dengan brdasarkan berisi gap berisi hasil
prasarana, sarana, hasil survei atau identifikasi
fasilitas dalam prasarana, dan kesenjangan masalah apa
penyelenggara fasiitas pengamatan yang saja yang
an pelayanan sebagaimana langsung didapatkan menyebabka
terdapat terkait sarana dari n terjadinya
dalam standar prasarana dan membandingk kesenjangan
pelayanan fasilitas yang an antara antara
disediakan kolom standar
untuk “standar dengan
menyelengara pelayanan” pencapaian/
kan pelayanan dengan kolom realisasi
“pencapaian/r
ealiasi”
7 Kesesuaian Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
antara dengan berdasarkan berisi gap berisi hasil
Kompetensi persyaratan hasil atau identifikasi
pelaksana sebagaimana wawancara kesenjangan masalah apa
dengan proses terdapat dan analisa yang saja yang
dan pekerjaan dalam standar dokumen didapatkan menyebabka
pelayanan kepegawaian dari n terjadinya
tentang latar membandingk kesenjangan
11 Pemberian Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
jaminan dan dengan berdasarkan berisi gap berisi hasil
komitmen jaminan hasil survei atau identifikasi
pelayanan pelayanan dan kesenjangan masalah apa
oleh sebagaimana wawancara yang saja yang
penyelenggara terdapat terhadap didapatkan menyebabka
pelayanan dalam standar penerima dari n terjadinya
pelayanan layanan membandingk kesenjangan
mengenai an antara antara
apakah kolom standar
pelayanan “standar dengan
yang pelayanan” pencapaian/
diberikan dengan kolom realisasi
sesuai dengan “pencapaian/r
jaminan ealiasi”
pelayanan
yang
disampaikan
12 Pemberian Kolom ini diisi Kolom ini diisi Kolom ini Kolom ini
jaminan dengan berdasarkan berisi gap berisi hasil
keamanan jaminan hasil survei atau identifikasi
oleh keamanan dan kesenjangan masalah apa
penyelenggara sebagaimana wawancara yang saja yang
pelayanan terdapat terhadap didapatkan menyebabka
dalam standar penerima dari n terjadinya
pelayanan layanan membandingk kesenjangan
3. Metode/Teknik Monitoring
4. Frekuensi/Periode Monitoring
5. Pelaksana Monitoring
1. DEFINISI EVALUASI
2. Teknik Evaluasi
d. Evaluasi proses
Evaluasi Proses pembuatan Standar Pelayanan
Pemasyarakatan atau sebelum Standar Pelayanan
Pemasyarakatan dilaksanakan. Pada tahap ini menurut
Palumbo diperlukan dua kali evaluasi, yakni
1) Evaluasi Desain Standar Pelayanan
Pemasyarakatan, untuk menilai apakah alternatif-
alternatif yang dipilih sudah merupakan
alternative yang paling hemat dengan mengukur
Tabel 4.3
Instrumen Evaluasi Standar Pelayanan
Pemasyarakatan
No. Pertanyaan
Substansi Proses Penerapan
1. Apakah standar Apakah strategi
pelayanan yang penerapan yang telah
diterapkan dapat dilakukan berhasil
7 Apakah standar
pelayanan yang
diterapkan dapat berjalan
3. Pelaksana Evaluasi
1. PENGAWASAN INTERNAL
2. PENGAWASAN MASYARAKAT
c. Tim Penilai
Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap
kinerja unit pelayanan secara langsung di lapangan,
melakukan tabulasi, evaluasi, dan melaporkan hasil
penilaian. Tim penilai terdiri dari:
1) Tim Penilai Pusat
Tim Penilai Pusat bertugas menyeleksi dan
menilai hasil penetapan pimpinan
kementerian/lembaga dan gubernur, serta
melaporkan kepada Tim Panel Ahli.
2) Tim Penilai Kementerian/Lembaga
Tim Penilai Kementerian/Lembaga bertugas
menyeleksi unit pelayanan pilihan dan menilai
b. Pemeriksanaan administrasi
Pemeriksaan administrasi dilakukan terhadap
kelengkapan berkas usulan unit pelayanan yang
diajukan sebagaimana disebutkan dalam huruf (a).
BAB V
PENUTUP
Catatan :
Catatan :
Catatan:
Catatan :