Isaiah 43 : 7
“Kukan Bangkit”
Mari kita semua umat pilihan Allah, Dengarlah panggilanNya
'Tuk menggenapi rmanNya
Sekaranglah waktunya 'Tuk berdiri bagi bangsa ini
Mari maju umat pemenang
“Sungguh Indah”
Ke manakah aku dapat pergi? Menjauhi rohMu yang suci
Kau sahabat dan Kau dekat
Prosesi Pentahbisan
- Kesaksian Panggilan Pelayanan Pdm. Samuel Dwi Marton, M.Th
- Pembacaan SK Penthabisan - Ibu Arini Kurnianingrum, SH
- Pembacaan Surat Rekomendasi dari Dewan - Pdt. Ayem Raharjo, S.Th
- Doa Penthabisan - Pdt. Kris Nugroho, S.Sos, MA
- Pujian Istimewa - Pdt. Frank Daud Suitela,
Sambutan-sambutan
- Sambutan Ketua BKGS - Bp. Purwanto, MPdK
- Sambutan Ketua BPD Jatengbagut - Pdt. Kris Nugroho, S. Sos, MA
- Sambutan Ketua Panitia - Bp. Thomas Mawardi
Kedua orang tua saya, terutama Ibu saya, selalu mengatakan bahwa,
saya adalah anak yang mereka persembahkan kepada Tuhan untuk
melayani, itulah mengapa saya diberi nama Samuel. Kedua orang tua
saya selalu mengatakan bahwa mereka mendoakan saya untuk bisa
melayani Tuhan sepenuh waktu seperti mereka.
Puncaknya, ketika lulus SMA dan saya mengatakan kepada orang tua
saya, kalau saya mau melanjytkan studi ke STBI, tetapi justru Ibu saya
yang selalu mendoakan saya untuk melayani Tuhan mengatakan tidak.
Ibu saya mengatakan, berdoalah lagi untuk keputusanmu. Di tengah ada
banyak keraguan, ditambah dengan jawaban tidak dari ibu saya.
Created for God’s Glory
Isaiah 43 : 7
Akan tetapi, Tuhan sangat mengasihi saya. Tuhan membuat kuliah saya
hampir gagal di semester 3. Waktu itu saya mau berhenti dari kuliah,
tetapi Tuhan kembali memakai Ibu saya untuk mengingatkan saya. Ibu
saya yang mengingatkan saya untuk berdoa kepada Tuhan dan belajar
untuk bertanggung jawab dengan apa yang menjadi pilihan saya. Saat
itu ketika saya berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan,
barulah saya mengerti mengapa Ibu saya tidak setuju ketika saya
memutuskan untuk ke STBI setelah saya lulus SMA. Rupanya,
pengalaman kegagalan adalah cara Tuhan memurnikan panggilan saya.
Tuhan ingin saya tahu bahwa ketika saya melayani Dia, maka Dia akan
menyertai saya. Tuhan tidak ingin saya melayani karena saya merasa
saya mampu, tetapi Tuhan ingin saya melayani karena Dia yang
memampukan.
Sejak saat itu saya meyakini bahwa melayani Tuhan itu adalah anugrah,
meski tantangan pasti ada, tetapi penyertaan Tuhan tidak pernah datang
terlambat. Di tengah kesulitan saya, Tuhan memampukan saya
menyelesaikan studi saya di Universitas Bengkulu, dan tepat setelah
saya selesai studi, di Tahun 2007 Tuhan menyiapkan apa yang saya
perlukan untuk masuk seminari dan diperlengkapi untuk melayani
Tuhan sampai hari ini. Saya bersyukur boleh memulai pelayanan penuh
waktu bersama keluarga sejak 2010 di GBI Wanamukti BPW Tajemsari
dan sekarang melayani bersama dengan keluarga dan jemaat di Gereja
Baptis Indonesia Salatiga sejak tahun 2019.
dan semua pihak yang telah membantu dan ikut berpartisipasi dalam
perayaan hari ulang tahun dan Ibadah Pentahbisan di Gereja Baptis
Indonesia Salatiga.