Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AUDITING
Dosen Pengampu : Herlina Ilyas, S.Ak., M.Ak

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 3

ZULKIPLI C0222362
TIARA HADINI C0222364
PUTRI NURFADILLA C0222355
MUSTARI C0222361

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN PELAJARAN 2024 / 2025
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan serta kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dari mata kuliah Auditing I
dengan lancar tanpa adanya hambatan.

Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah


memberi dukungan kepada kami dalam menyelesaikan pembuatan makalah. Kami
juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah tersebut. Untuk itu kami bersedia menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar kedepannya makalah ini bisa menjadi lebih baik
lagi.

Majene, 20 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i


DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1. 1 Latar belakang .....................................................................................1
1. 2 Rumusan masalah ...............................................................................2
1. 3 Tujuan .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3
A. Pengertian auditing ................................................................................3
B. Perbedaan auditing dan akuntansi dan mengurutkan tahap audit .........4
C. Mengapa diperlukan Audit ....................................................................6
D. Jenis-jenis audit .....................................................................................7
E. Profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain ....................................8
F. Peer review ............................................................................................9
BAB III PENUTUP ..........................................................................................12
3. 1........................................................................................................ Kesimpulan
.................................................................................................................12
3. 2.............................................................................................................. Saran
.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar belakang

Audit merupakan proses sistematis yang dilakukan oleh auditor untuk


mendapatkan dan mengevaluasi bukti atas peristiwa ekonomis sebuah perusahaan
serta menyertakan kewajaran berdasarkan standar yang telah ditentukan serta
menyampaikan hasil-hasil temuan yang didapatkan kepada pihak yang
mempunyai kepentingan (Mulyadi, 2016:8). Perusahaan di haruskan untuk
menjalankan fungsi pengawasan yang baik yaitu dalam
mempertanggungjawabkan penggunaan pendanaan untuk menjalankan kegiatan
usaha yang mampu memberikan jaminan terhadap terlaksananya kegiatan yang
menyuluruh pada sektor perusahaan.

Audit adalah bagian dari memeriksa laporan keuangan yang terdapat


didalam perusahaan. Kualitas dari hasil audit juga harus diperhatikan. Saat ini
kualitas audit oleh auditor perusahaan masih menjadi pusat perhatian berbagai
pihak salah satunya klien. Hal ini dikarenakan kurang transparansinya temuan
audit yang dapat terdeteksi oleh auditor.

Auditing yaitu sebuah fungsi penilaian independensi yang dilakukan


perusahaan yang berguna untuk menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian
yang ada diperusahaan (Hery, 2017). Kualitas auditing yang dilaksanakan akan
berhubungan dengan kompentensi dan objektivitas staf auditor perusahaan
tersebut. Karena auditing yang mempunyai kualitas baik mampu meningkatkan
kualitas hasil kerja auditor yang merupakan salah satu faktor kunci agar dapat
tercapainya kinerja perusahaan.

1
Pada pelaksanaan kegiatan audit merupakan tahapan penting yang
dilaksanakan oleh seorang auditor dalam proses auditing untuk menentukkan arah
utama dan pendekatan dalam proses audit. Auditor yang melaksanakan fungsi
nilai independensi disuatu perusahaan sangat dibutuhkan perannya untuk
menjunjung pencapaian kinerja perusahaan yang maksimal.

Hasil audit yang berkualitas dapat menunjukkan bahwa perusahaan


melakukan pengawasan serta pengelolaan dengan baik. Jika mempunyai kualitas
yang tidak baik dari sisi audit maka akan dapat memberikan peluang terhadap
lembaga perusahaan untuk melakukan segala bentuk kesalahan dan penyimpangan
dalam menggunakan anggaran dan dapat menyebabkan adanya resiko tuntutan
hukum kepada anggota didalam perusahaan yang terlibat atau yang melakukan
tindakan tersebut. Untuk mengurangi adanya tindakan tersebut diperlukan
pengawasan terhadap semua aktivitas yang ada didalam perusahaan. Terutama
padahal yang mempunyai hubungan dengan pelaporan keuangan. Hal ini dimulai
dengan melakukan pengawasan didalam instansi perusahaan itu sendiri.

1. 2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan auditing?
2. Apa perbedaan dari auditing dan akuntansi? Bagaimana mengurutkan
tahap-tahap audit?
3. Jelaskan mengapa audit diperlukan?
4. Apa sajakah jenis-jenis audit?
5. Bagaimana profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain?

1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu auditing
2. Untuk mengetahui apa perbedaan auditing dan akuntansi, serta untuk
mengetahui tahap-tahap audit
3. Untuk mengetahui mengapa audit diperlukan

2
4. Untuk mengetahui jenis-jenis audit
5. Untuk mengetahui profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AUDITING

Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
pengendalian internal dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan
pengamanan supaya dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan
ketidakwajaran yang dilakukan oleh perusahaan. Proses audit sangat diperlukan
suatu perusahaan karena dengan proses tersebut seorang akuntan publik dapat
memberikan pernyataan pendapat terhadap kewajaran atau kelayakan laporan
keuangan berdasarkan internasional standards auditing yang berlaku umum.
Untuk memahami pengertian audit secara baik, berikut ini pengertian audit
menurut pendapat beberapa ahli akuntansi.

Adapun pengertian audit menurut para ahli :


a. Sukrisno Agoes (2004)
Menurut Sukrisno Agoes, audit merupakan pemeriksaan yang
dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan
keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya yang disusun oleh
anggota manajemen perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas
kelayakan suatu laporan keuangan.

b. Arens dan Loebbecke (2003)


Kegiatan audit menurut Arens dan Loebbecke merupakan suatu proses
pengumpulan sekaligus evaluasi terhadap bukti informasi terukur pada suatu
entitas ekonomi secara kompeten dan independen dalam menentukan dan

3
melaporkan bahwa informasi yang tersedia telah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.

c. Mulyadi (2002)
Menurut Mulyadi, audit adalah proses memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif dan sistematis atas tuduhan kegiatan ekonomi dalam
menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan yang ada dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yang selanjutnya akan disampaikan hasilnya kepada pengguna
yang bersangkutan.

Berdasarkan definisi audit diatas, dapat disimpulkan bahwa audit sebagai


sebuah proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti yang
berhubungan dengan aserasi tentang tindakan serta kejadian ekonomi

B. PERBEDAAN AUDITING DAN AKUNTANSI DAN


MENGURUTKAN TAHAP-TAHAP AUDIT

Perbedaan Auditing dan Akuntansi

 Akuntansi adalah proses pengolahan catatan keuangan guna membantu


perusahaan dalam menyusun laporan keuangan. Sementara audit adalah
evaluasi catatan/laporan keuangan yang telah dibuat untuk memastikan
keandalan dan keabsahan laporan keuangan.

 Auditing bersifat analitis sedangkan akuntansi bersifat konstruktif.


Auditing dikatakan bersifat analitis karena akuntan publik memulai
auditnya dari angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan
neraca saldo, buku besar, buku harian, bukti-bukti pembukuan, dan sub
buku besar. Lain halnya dengan akuntansi yang bersifat konstruktif
karena disusun mulai dari bukti-bukti pembukuan, buku harian, buku
besar dan sub buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan.

4
 Akuntansi dilakukan oleh staf organisasi (bagian akuntansi) dengan
berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan Umum (Konvergensi
IFRS), atau SAK ETAP, atau SAK Syariah. Sedangkan auditing dilakukan
oleh akuntan publik (khususnya financial audit) dengan berpedoman pada
Standar Profesional Akuntan Publik, Kode Etik Profesi Akuntan Publik,
dan Standar Pengendalian Mutu.

 Dari segi “arti” auditing melakukan pemeriksaan atas pembukuan dan


laporan keuangan suatu organisasi. Sedangkan akuntansi melakukan
pencatatan secara sistematis dari rekening suatu organisasi dan
penyusunan laporan keuangan pada akhir tahun.

 Dari segi “peraturan” auditing mengikuti aturan standard profesional


akuntan public (SPAP). Sedangkan akuntansi mengikuti standar akuntansi
keuangan (PSAK,IFRS, ETAP).

 Dari segi “metode” auditing memperoleh dan menilai atau mengevaluasi


bukti yang berhubungan dengan laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen. Sedangkan akuntansi mengidentifikasi kejadian-kejadian dan
kemudian mengukur, mencatat, mengklasifikasikan dan meringkasnya
dalam catatan-catatan akuntansi.

 Dari segi “tujuan” auditing menyatakan pendapat tentang kewajaran


laporan keuangan. Sedankan akuntansi Menyusun dan mendistribusikan
laporan keuangan.

Auditing dan akuntansi adalah dua aspek utama dalam bidang keuangan
yang memiliki perbedaan fungsional dan struktur. Auditing merupakan proses
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak independen untuk memeriksa
laporan keuangan, catatan keuangan, dan bukti pendukung yang disusun oleh

5
manajemen perusahaan. Hasil dari auditing adalah opini atau pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan.

Berikut adalah tahapan umum audit. Tahapan umum audit terdiri dari enam
langkah :

1. Identifikasi risiko dan prioritas audit: Langkah pertama dalam audit adalah
mengidentifikasi risiko dan menentukan prioritas audit. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa audit dilakukan pada area yang paling penting dan
memiliki risiko yang tinggi.
2. Planifikasi audit: Setelah risiko dan prioritas audit ditentukan, langkah
selanjutnya adalah merencanakan audit. Hal ini meliputi penentuan jadwal
audit, tim audit, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit.
3. Penyelidikan dan pengumpulan informasi: Langkah ketiga adalah melakukan
penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proses bisnis dan sistem
yang sedang di-audit.
4. Evaluasi dan verifikasi informasi: Setelah informasi terkumpul, langkah
selanjutnya adalah mengevaluasi dan memverifikasi informasi tersebut. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh akurat dan
dapat dipercaya.
5. Formulasi hasil audit: Setelah informasi dievaluasi dan diverifikasi, langkah
selanjutnya adalah merumuskan hasil audit. Hal ini meliputi identifikasi
temuan, rekomendasi perbaikan, dan tindakan yang harus diambil.
6. Komunikasi hasil audit: Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan hasil
audit kepada pihak yang terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
rekomendasi perbaikan dapat diimplementasikan dengan efektif.

C. MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT?


Audit diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan suatu
organisasi akurat dan dapat dipercaya. Audit dilakukan oleh pihak

6
independen untuk memeriksa laporan keuangan, catatan keuangan, dan bukti
pendukung yang disusun oleh manajemen perusahaan. Hasil dari audit adalah
opini atau pendapat tentang kewajaran laporan keuangan. Audit juga
membantu dalam mengidentifikasi risiko dan kelemahan dalam sistem
keuangan suatu organisasi, sehingga dapat membantu manajemen dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi. Selain itu, audit juga dapat
membantu dalam memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan dan
kebijakan yang berlaku. Dengan demikian, audit sangat penting dalam
memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam keuangan suatu organisasi.

D. JENIS-JENIS AUDIT
Berdasarkan luasnya pemeriksaan, audit dibedakan atas:

1. Audit Umum (General Audit), adalah pemeriksaan laporan keuangan


yang dilakukan oleh KAP independent dengan tujuan untuk bisa
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keseluruhan.
2. Audit Khusus (Special Audit), adalah pemeriksaan terbatas (sesuai
dengan permintaan audite) yang dilakukan oleh KAP yang independent
dan pada akhir pemeriksaan auditor tidak perlu memberikan pendapat
terhadap kewajarn laporan keuangan secara keseluruhan.

Berdasarkan jenis pemeriksaan, audit dibedakan menjadi beberapa


bagian:

1. Audit Manajemen (Operational Audit), yaitu suatu audit terhadap kegiatan


operasi perusahaan termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan
operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui
apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien,
dan ekonomis.

7
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit), yaitu audit yang dilakukan untuk
mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern
perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak eksternal
(Pemerintah, Bapepam-LK, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak,
dll).

3. Audit Intern (Internal Audit), yaitu audit yang dilakukan oleh bagian
internal audit organisasi, baik terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan.

4. Audit berbasis Komputer (Computer Audit), yaitu audit yang dilakukan


oleh KAP terhadap organisasi yang memproses data akuntansinya dengan
menggunakan Electronic Data Processing (EDP) System.

E. PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA DAN DI NEGARA LAIN


Profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain memiliki peran penting
dalam bidang keuangan. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis profesi akuntan,
seperti akuntan publik, akuntan intern, akuntan sektor publik, dan akuntan
pendidik. Namun, jumlah akuntan profesional masih tergolong langka di
Indonesia. Pemerintah telah menetapkan kebijakan baru bagi sektor keuangan
lewat pengesahan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Pengesahan
UU P2SK, yang diharapkan dapat membawa angin segar bagi pelaku sektor
keuangan Indonesia.

Di negara lain, profesi akuntan juga memiliki peran penting dalam bidang
keuangan. Ada beberapa jenis profesi akuntan yang umum dilakukan, seperti audit
laporan keuangan, audit kepatuhan, audit operasional, audit keselamatan, audit
forensik, dan audit kinerja. Jumlah akuntan di negara-negara ASEAN, termasuk
Indonesia, masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan

8
Singapura. Namun, Indonesia memberikan peluang besar bagi akuntan profesional
dari negara tetangga untuk bisa menguasai permintaan pasar karena kurangnya
kemampuan dari akuntan dalam negeri Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan
pasar.
F. PEER REVIEW

Kasus Audit Kas/Teller Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya

Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40)
ditahan polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa
dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim pemilik /
pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23
Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini
menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca
dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan
cermat, diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas
Rp 1,6 miliar yang berasal BRI Unit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada
tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan Masril, namun tidak disertai dengan
pengiriman fisik uangnya. Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang
dikonfirmasi mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka
dan ditahan di sel Mapolres Kampar karena mentransfer uang Rp1.6 miliar dan
merekayasa laporan pembukuan. Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala
BRI Cabang Bangkinang dan Rustian).
Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. "Masril telah melakukan
tindak pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam
pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan
transaksi atau rekening Bank (TP Perbankan). Tersangka dijerat pasal yang
disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan
atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10
tahun," kata Kapolres. Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang
bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait,

9
memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta
keterangan ahli.

Penyelesaian masalah yaitu:

1. Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia
lakukan. Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk
meningkatkan kontribusi karyawan pada perusahaan. Perusahaan melakukan
pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuai dengan
perkembangan teknologi yang berkembang.

Pembinaan ini sangatlah penting karena setiap karyawan memiliki kepribadian


yang berbeda jadi attitude ini harus ditekankan kepada karyawan. Dalam hal ini
karyawan diharapkan dapat memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat
memperkecil resiko terjadinya penyimpangan dari karyawan itu sendiri.

2. Prosedur Otoritas Yang Wajar

a. Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
b. Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan
ganda.
c. Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk
apapun dari nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
d. Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen
penting milik nasabah.

3. Dokumen dan catatan yang cukup

10
a) Setiap setoran / penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan
bukti setoran penarikan. Setiap bukti setoran / penarikan harus diberi cap
identifikasi teller yang memproses.
b) Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan bukti
pendukung seperti Daftar Mutasi Kas, Cash Register (daftar persediaan
uang tunai berdasarkan kopurs / masing-masing pecahan)

4. Kontrol fisik atas uang tunai dan catatan

a. Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang
dilaporkan oleh teller.
b. Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum
teller yang bersangkutan cuti atau seteleh teller tersebut absen tanpa
pemberitahuan.
c. Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan
pemimpin cabang, diinvestigasi dan dikoreksi.
d. Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus
dibuatkan berita acara selisih kas.
e. Area teller counter / khasanah adalah area terbatas dalam arti selain
petugas atau pejabat yang berwenang, tidak diperbolehkan masuk.
f. Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke
counter area.

5. Pemeriksaan yang dilakukan oleh unit yang independen

a) Setiap hari Unit Kontrol Intern harus memeriksa transaksi-transaksi yang


berasaldari unit kas.
b) Secara periodik saldo fisik harus diperiksa oleh SKAI.
c) Pemimpin Cabang melakukan pemeriksaan kas dadakan.

11
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian


terhadap pengendalian internal dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan
dan pengamanan supaya dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan
ketidakwajaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Audit diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan suatu


organisasi akurat dan dapat dipercaya. Audit dilakukan oleh pihak independen
untuk memeriksa laporan keuangan, catatan keuangan, dan bukti pendukung yang
disusun oleh manajemen perusahaan

3. 2 Saran

Kita harus mampu mempelajari dan mengetahui apa itu audit sehingga
mampu menjadi investasi ilmu di masa depan jika dihadapkan ataupun bekerja
sebagai Auditor

12
DARTAR PUSTAKA‌

https://www.gramedia.com/literasi/audit /

https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/perbedaan-akuntansi-dan-auditing/

https://www.integrasi-edukasi.org/perbedaan-auditing-dengan-akuntansi/

https://www.jobstreet.co.id/id/career-advice/article/persamaan-dan-perbedaan-
auditing-dan-akuntansi

https://kledo.com/blog/audit-persediaan/

https://www.gramedia.com/literasi/audit/

https://ms.wikipedia.org/wiki/Audit
https://internalaudit.utm.my/mengenai-kami/1-0-peranan-dan-tanggungjawab-
audit-dalam/

https://media.neliti.com/media/publications/73419-ID-profesi-akuntansi-masa-
kini-dan-tantanga.pdf

https://momsmoney.kontan.co.id/news/profesi-akuntan-profesional-masih-langka-
di-indonesia-siapa-berminat

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasmi/article/download/19130/18688
https://www.jurnal.id/id/blog/profesi-dan-manfaat-akuntan-untuk-perusahaan/

13
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://id.scribd.com/document/
280229700/Beberapa-Contoh-Kasus-
Audit&ved=2ahUKEwi_xvC4j7mEAxWrT2wGHUqRAP0QFnoECA8QAQ&usg
=AOvVaw0Il5AZ9iXpddP3ed7mz8wT

14

Anda mungkin juga menyukai