Makalah Auditing 1
Makalah Auditing 1
AUDITING
Dosen Pengampu : Herlina Ilyas, S.Ak., M.Ak
ZULKIPLI C0222362
TIARA HADINI C0222364
PUTRI NURFADILLA C0222355
MUSTARI C0222361
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan serta kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami dari mata kuliah Auditing I
dengan lancar tanpa adanya hambatan.
Penyusun
DAFTAR ISI
1. 1 Latar belakang
1
Pada pelaksanaan kegiatan audit merupakan tahapan penting yang
dilaksanakan oleh seorang auditor dalam proses auditing untuk menentukkan arah
utama dan pendekatan dalam proses audit. Auditor yang melaksanakan fungsi
nilai independensi disuatu perusahaan sangat dibutuhkan perannya untuk
menjunjung pencapaian kinerja perusahaan yang maksimal.
1. 2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan auditing?
2. Apa perbedaan dari auditing dan akuntansi? Bagaimana mengurutkan
tahap-tahap audit?
3. Jelaskan mengapa audit diperlukan?
4. Apa sajakah jenis-jenis audit?
5. Bagaimana profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu auditing
2. Untuk mengetahui apa perbedaan auditing dan akuntansi, serta untuk
mengetahui tahap-tahap audit
3. Untuk mengetahui mengapa audit diperlukan
2
4. Untuk mengetahui jenis-jenis audit
5. Untuk mengetahui profesi akuntan di Indonesia dan di negara lain
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AUDITING
Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap
pengendalian internal dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan
pengamanan supaya dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan
ketidakwajaran yang dilakukan oleh perusahaan. Proses audit sangat diperlukan
suatu perusahaan karena dengan proses tersebut seorang akuntan publik dapat
memberikan pernyataan pendapat terhadap kewajaran atau kelayakan laporan
keuangan berdasarkan internasional standards auditing yang berlaku umum.
Untuk memahami pengertian audit secara baik, berikut ini pengertian audit
menurut pendapat beberapa ahli akuntansi.
3
melaporkan bahwa informasi yang tersedia telah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
c. Mulyadi (2002)
Menurut Mulyadi, audit adalah proses memperoleh dan mengevaluasi
bukti secara objektif dan sistematis atas tuduhan kegiatan ekonomi dalam
menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan yang ada dengan kriteria yang
telah ditetapkan, yang selanjutnya akan disampaikan hasilnya kepada pengguna
yang bersangkutan.
4
Akuntansi dilakukan oleh staf organisasi (bagian akuntansi) dengan
berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan Umum (Konvergensi
IFRS), atau SAK ETAP, atau SAK Syariah. Sedangkan auditing dilakukan
oleh akuntan publik (khususnya financial audit) dengan berpedoman pada
Standar Profesional Akuntan Publik, Kode Etik Profesi Akuntan Publik,
dan Standar Pengendalian Mutu.
Auditing dan akuntansi adalah dua aspek utama dalam bidang keuangan
yang memiliki perbedaan fungsional dan struktur. Auditing merupakan proses
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak independen untuk memeriksa
laporan keuangan, catatan keuangan, dan bukti pendukung yang disusun oleh
5
manajemen perusahaan. Hasil dari auditing adalah opini atau pendapat tentang
kewajaran laporan keuangan.
Berikut adalah tahapan umum audit. Tahapan umum audit terdiri dari enam
langkah :
1. Identifikasi risiko dan prioritas audit: Langkah pertama dalam audit adalah
mengidentifikasi risiko dan menentukan prioritas audit. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa audit dilakukan pada area yang paling penting dan
memiliki risiko yang tinggi.
2. Planifikasi audit: Setelah risiko dan prioritas audit ditentukan, langkah
selanjutnya adalah merencanakan audit. Hal ini meliputi penentuan jadwal
audit, tim audit, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit.
3. Penyelidikan dan pengumpulan informasi: Langkah ketiga adalah melakukan
penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini dilakukan untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang proses bisnis dan sistem
yang sedang di-audit.
4. Evaluasi dan verifikasi informasi: Setelah informasi terkumpul, langkah
selanjutnya adalah mengevaluasi dan memverifikasi informasi tersebut. Hal
ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi yang diperoleh akurat dan
dapat dipercaya.
5. Formulasi hasil audit: Setelah informasi dievaluasi dan diverifikasi, langkah
selanjutnya adalah merumuskan hasil audit. Hal ini meliputi identifikasi
temuan, rekomendasi perbaikan, dan tindakan yang harus diambil.
6. Komunikasi hasil audit: Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan hasil
audit kepada pihak yang terkait. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
rekomendasi perbaikan dapat diimplementasikan dengan efektif.
6
independen untuk memeriksa laporan keuangan, catatan keuangan, dan bukti
pendukung yang disusun oleh manajemen perusahaan. Hasil dari audit adalah
opini atau pendapat tentang kewajaran laporan keuangan. Audit juga
membantu dalam mengidentifikasi risiko dan kelemahan dalam sistem
keuangan suatu organisasi, sehingga dapat membantu manajemen dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi. Selain itu, audit juga dapat
membantu dalam memastikan bahwa organisasi mematuhi peraturan dan
kebijakan yang berlaku. Dengan demikian, audit sangat penting dalam
memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam keuangan suatu organisasi.
D. JENIS-JENIS AUDIT
Berdasarkan luasnya pemeriksaan, audit dibedakan atas:
7
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit), yaitu audit yang dilakukan untuk
mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan
kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern
perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak eksternal
(Pemerintah, Bapepam-LK, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak,
dll).
3. Audit Intern (Internal Audit), yaitu audit yang dilakukan oleh bagian
internal audit organisasi, baik terhadap laporan keuangan dan catatan
akuntansi, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan.
Di negara lain, profesi akuntan juga memiliki peran penting dalam bidang
keuangan. Ada beberapa jenis profesi akuntan yang umum dilakukan, seperti audit
laporan keuangan, audit kepatuhan, audit operasional, audit keselamatan, audit
forensik, dan audit kinerja. Jumlah akuntan di negara-negara ASEAN, termasuk
Indonesia, masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan
8
Singapura. Namun, Indonesia memberikan peluang besar bagi akuntan profesional
dari negara tetangga untuk bisa menguasai permintaan pasar karena kurangnya
kemampuan dari akuntan dalam negeri Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan
pasar.
F. PEER REVIEW
Kasus Audit Kas/Teller Laporan Fiktif Kas di Bank BRI Unit TapungRaya
Kepala Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Tapung Raya, Masril (40)
ditahan polisi. Ia terbukti melakukan transfer uang Rp1,6 miliar dan merekayasa
dokumen laporan keuangan. Perbuatan tersangka diketahui oleh tim pemilik /
pemeriksa dan pengawas dari BRI Cabang Bangkinang pada hari Rabu 23
Februari 2011 Tommy saat melakukan pemeriksaan di BRI Unit Tapung. Tim ini
menemukan kejanggalan dari hasil pemeriksaan antara jumlah saldo neraca
dengan kas tidak seimbang. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan
cermat, diketahui adanya transaksi gantung yaitu adanya pembukuan setoran kas
Rp 1,6 miliar yang berasal BRI Unit Pasir Pengaraian II ke BRI Unit Tapung pada
tanggal 14 Februari 2011 yang dilakukan Masril, namun tidak disertai dengan
pengiriman fisik uangnya. Kapolres Kampar AKBP MZ Muttaqien yang
dikonfirmasi mengatakan, Kepala BRI Tapung Raya ditetapkan sebagai tersangka
dan ditahan di sel Mapolres Kampar karena mentransfer uang Rp1.6 miliar dan
merekayasa laporan pembukuan. Kasus ini dilaporkan oleh Sudarman (Kepala
BRI Cabang Bangkinang dan Rustian).
Martha pegawai BRI Cabang Bangkinang. "Masril telah melakukan
tindak pidana membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam
pembukuan atau laporan maupun dalam dokumen laporan kegiatan usaha, laporan
transaksi atau rekening Bank (TP Perbankan). Tersangka dijerat pasal yang
disangkakan yakni pasal 49 ayat (1) UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan
atas UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dangan ancaman hukuman 10
tahun," kata Kapolres. Polres Kampar telah melakukan penyitaan sejumlah barang
bukti dokumen BRI serta melakukan koordinasi dengan instansi terkait,
9
memeriksa dan menahan tersangka dan 6 orang saksi telah diperiksa dan meminta
keterangan ahli.
1. Skills Kemampuan yang diberikan harus sesuai dengan bidang kerja yang ia
lakukan. Kemudian kemampuan tersebut dikembangkan lebih lanjut untuk
meningkatkan kontribusi karyawan pada perusahaan. Perusahaan melakukan
pelatihan pendidikan secara periodik kepada karyawan sesuai dengan
perkembangan teknologi yang berkembang.
a. Harus ada batas transaksi untuk masing-masing teller dan head teller.
b. Penyimpanan uang dalam khasanah harus menggunakan pengawasan
ganda.
c. Teller secara pribadi tidak diperkenankan menerima kuasa dalam bentuk
apapun dari nasabah untuk melaksanakan transaksi atas nasabah tersebut.
d. Teller secara pribadi dilarang menerima titipan barang atau dokumen
penting milik nasabah.
10
a) Setiap setoran / penarikan tunai harus dihitung dan dicocokan dengan
bukti setoran penarikan. Setiap bukti setoran / penarikan harus diberi cap
identifikasi teller yang memproses.
b) Setiap transaksi harus dibukukan secara baik dan dilengkapi dengan bukti
pendukung seperti Daftar Mutasi Kas, Cash Register (daftar persediaan
uang tunai berdasarkan kopurs / masing-masing pecahan)
a. Head teller harus memeriksa saldo kas, apakah sesuai dengan yang
dilaporkan oleh teller.
b. Head teller harus menghitung saldo uang tunai pada box teller sebelum
teller yang bersangkutan cuti atau seteleh teller tersebut absen tanpa
pemberitahuan.
c. Setiap selisih harus diindentifikasi, dilaporkan kepada head teller dan
pemimpin cabang, diinvestigasi dan dikoreksi.
d. Selisih uang tunai yang ada pada teller ataupun dalam khasanah harus
dibuatkan berita acara selisih kas.
e. Area teller counter / khasanah adalah area terbatas dalam arti selain
petugas atau pejabat yang berwenang, tidak diperbolehkan masuk.
f. Teller dilarang membawa tas, makanan, ataupun perlengkapan pribadi ke
counter area.
11
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
3. 2 Saran
Kita harus mampu mempelajari dan mengetahui apa itu audit sehingga
mampu menjadi investasi ilmu di masa depan jika dihadapkan ataupun bekerja
sebagai Auditor
12
DARTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/audit /
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/perbedaan-akuntansi-dan-auditing/
https://www.integrasi-edukasi.org/perbedaan-auditing-dengan-akuntansi/
https://www.jobstreet.co.id/id/career-advice/article/persamaan-dan-perbedaan-
auditing-dan-akuntansi
https://kledo.com/blog/audit-persediaan/
https://www.gramedia.com/literasi/audit/
https://ms.wikipedia.org/wiki/Audit
https://internalaudit.utm.my/mengenai-kami/1-0-peranan-dan-tanggungjawab-
audit-dalam/
https://media.neliti.com/media/publications/73419-ID-profesi-akuntansi-masa-
kini-dan-tantanga.pdf
https://momsmoney.kontan.co.id/news/profesi-akuntan-profesional-masih-langka-
di-indonesia-siapa-berminat
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasmi/article/download/19130/18688
https://www.jurnal.id/id/blog/profesi-dan-manfaat-akuntan-untuk-perusahaan/
13
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://id.scribd.com/document/
280229700/Beberapa-Contoh-Kasus-
Audit&ved=2ahUKEwi_xvC4j7mEAxWrT2wGHUqRAP0QFnoECA8QAQ&usg
=AOvVaw0Il5AZ9iXpddP3ed7mz8wT
14