Anda di halaman 1dari 7

PEMBENTUKAN RANTING IPNU IPPNU MELALUI MAKESTA GUNA

MEMBERDAYAKAN REMAJA DESA BANTARMANGU

Marizka Nurhayati1, Maya Nadya Putri2, Nadiyah Zahra Ulfah Mawadah3, Rias Hasbi Wahab4,
Rodliyana Zulfa5, Shafly Yusuf Rustriansyah6, Sulistio Saputra7, Siwi Murniasih8 dan Tata
Zulfikar Ramdan9
Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap
Email : kknbantarmangu@gmail.com

Abstrak

Pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus tumpuan harapan yang akan menegakkan kembali
cita – cita bangsa, selain itu pemuda juga merupakan bagian dari roda perputaran zaman yang
diharapkan kembali dapat menjadi agent of change (Dewanata dan Syifullah, 2008 : 46). Meurut Al
Qur’an, pemuda memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai pewaris kebenaran atau kebaikan
yang ditinggalkan generasi sebelumnya, sebagai pewaris generasi serta sebagai agen perubahan yang
kritis dan cerdas. Tujuan kegiatan pembentukan ranting IPNU IPPNU melalui MAKESTA yaitu guna
mencetak kader muda yang mampu menghidupkan NU di tengah – tengah masyarakat Desa
Bantarmangu. Kegiatan ini dilaksanakan karena tidak adanya kader muda NU di Desa Bantarmangu yang
telah vakum selama 7 tahun terakhir. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penelitian
dengan metode kualitatif dengan pendekatan ParticipatoryAction Research (PAR). Hasil dari kegiatan ini
menunjukkan bahwa pemberdayaan remaja Desa Bantarmangu dapat terlaksana dengan baik dengan
langkah – langkah sosialisasi IPNU IPPNU, pengadaan MAKESTA IPNU IPPNU, dan pembentukan Ranting
IPNU IPPNU Desa Bantarmangu.
Kata Kunci : Sosialisasi, MAKESTA, Pembentukan Ranting

Abstract

Youth is the nation’s greatest asset as well as pillar of hope that will re –establish the ideals of the nation,
beside that youth is also part of the wheel of the times whitch is expected to become agents of change
again (Dewanata and Syaifullah, 2008 : 46). According to teh Qur’an, youth have an important role,
namely as heirs to the truth or goodness left behind by previous generations, as well as critical and
intelligent agents of change. The aim of forming the IPNU IPPNU branch through MAKESTA is to produce
young cadres who are able to revive NU in the midst of the Bantarmangu Village community which has
been in a vacuum for the last 7 years. The method uses is qualitative research with a Participatory Action
Research (PAR) approach. The result of teh MAKESTA IPNU IPPNU holding activities show that the youth
emprowerment of Bantarmangu village can be carried out well with socialization IPNU IPPNU steps,
procurement of MAKESTA IPNU IPPNU, and the establishment of Ranting IPNU IPPNU Bantarmangu
village.
Key Word : Sosialization, MAKESTA, Branch Formation

1. PENDAHULUAN
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nadhlatul Ulama
(IPPNU) merupakan organisasi pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia yang
anggotanya berusia antara 13 sampai dengan 24 tahun. Organisasi ini beraqidahkan
islam ahlussunnah wal jama’ah yang dalam bidang aqidah mengikuti Imam Abu Hasan Al
‘Asyari dan Imam Abu Mansur Al Maturidi, dalam bidang fiqih mengikuti salah satu
madzab dari Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafii, dan Imam Hambali serta dalam
bidang tasawuf mengikuti Imam Al Ghozali dan Imam Junaid Al Baghdadi. Organisasi ini
mengemban dua tugas utama yaitu : pertama, menjadi wadah pengembangan potensi
generasi muda Nahdlatul Ulama pada lingkup pelajar, santri dan mahasiswa agar bisa
berkembang dengan optimal. Kedua, sebagai pelaksana kebijakan Nahdlatul Ulama dan
menjaga nilai- nilai yang dijunjung tinggi oleh Nahdlatul Ulama. Akan tetapi, tugas
terberat dari IPNU IPPNU terletak pada perannya dalam memberdayaan kader dan
pengembangan potensi sumber daya manusia yang ada pada masyarakat luas agar
mampu memberikan sumbangsihnya dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan,
kenegaraan dan keagamaan sebagaimana yang tertuang dalam PW IPPNU mengenai
Rancangan Materi Kongres PP IPPNU, 2003.
Dalam sejarahnya, organisasi ini berdiri secara tidak bersamaan, dimulai dari
didirikannya IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373
H atau bertepatan dengan hari Rabu tanggal 24 Februari 1954 M di Semarang, yang
kemudian disusul dengan didirikannya IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)
yang awal mulanya muncul di Surakarta pada tahun 1955 M dan disahkan pada tanggal 2
Maret 1955 atau bertepatan dengan 8 Rajab 1374 H di Malang. Di era sekarang ini,
organisasi tersebut telah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia. Di Kabupaten
Cilacap sendiri hampir di setiap kecamatannya telah memiliki Pimpinan Anak Cabang
(PAC) IPNU IPPNU. Berdasarkan pernyataan Rekan Rizki Faozi selaku Mandataris Ketua
IPNU PAC Cimanggu, di Kecamatan Cimanggu organisasi IPNU IPPNU telah ada sejak
tahun 2002 yang dipelopori oleh Rekan Aris dan Rekanita Nopita Lisonari. Namun hampir
4 tahun mengabdi Rekan Aris dan Rekanita Nopita Lisonari belum berhasil mencetak
banyak kader. Kemudian pada tahun 2016 berkat perjuangan Rekan Aditya terpilihlah
Rekan Aep Saefulloh dan Rekanita Siti Barokah sebagai Mandataris PAC IPNU IPPNU
Kecamatan Cimanggu. Namun sayang, satu tahun mengabdi Rekan Aep Saefulloh mogok
dalam kepemimpinannya yang mengakibatkan pemilihan kembali Ketua IPNU PAC
Cimanggu secara internal dan terpilihlan Rekan Adi Kusnandar yang pada masanya telah
berhasil membentuk Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU di berbagai desa di Kecamatan
Cimanggu antara lain Desa Rejodadi, Desa Cimanggu, Desa Pesahangan dan Desa
Karangreja. Kemudian pada tahun 2021- 2023 terpilihlah Rekan M. Arwani Amin dan
Rekanita Siti Fatimah sebagai Mandataris Ketua PAC IPNU IPPNU Kecamatan Cimanggu
yang berfokus pada pengkaderan kembali IPNU IPPNU di Kecamatan Cimanggu.
Kemudian tepat pada 19 Februari 2023 terpilihlah Rekan Rizki Faozi dan Rekanita
Uswatun Khasanah sebagai Mandataris Ketua PAC IPNU IPPNU Kecamatan Cimanggu
masa khidmat 2023 – 2025.
Dari hal di atas dapat diketahui bahwa di Kecamatan Cimanggu hampir di setiap
desanya terdapat organisasi IPNU IPPNU namun di Desa Bantramangu untuk organisasi
tersebut masih belum ada walaupun berdasarkan pernyataan tokoh Nahdlatul Ulama
Desa Bantarmangu menyatakan bahwa dahulu pernah ada IPNU IPPNU akan tetapi
organisasi tersebut telah vakum selama 7 tahun terakhir. Oleh karena itu, para tokoh
Nahdlatul Ulama Desa Bantarmangu bersepakat untuk mengaktifkan kembali organisasi
IPNU IPPNU guna menumbuhkan kembali semangat juang kader muda agar mampu
menghidupkan NU di tengah – tengah masyarakat dengan memberdayakan remaja desa
dalam kegiatan pengkaderan melalui MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) IPNU IPPNU.

2. METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang saat ini sedang
populer diterapkan dalam program KKN. Pendekatan Participatory Action Research (PAR)
ditujukan untuk melihat, mendengar sekaligus memahami gejala sosial yang ada pada
masyarakat.
Dengan metode Participatory Action Research (PAR) peneliti dapat mengetahui
berbagai permasalahan yang terjadi pada organisasi IPNU IPPNU di Desa Bantarmangu
yaitu : 1) Terjadinya kevakuman organisasi IPNU IPPNU di Desa Bantarmangu selama 5
tahun terakhir 2) Tidak adanya tanggung jawab dari pengurus dan anggota IPNU IPPNU
Desa Bantarmangu 3) Kurangnya anggota IPNU IPPNU Desa Bantarmangu.
Sehingga dari hal tersebut, peneliti memiliki beberapa tahapan dalam kegiatan
pegabdian masyakat ini antara lain : 1) Sosialisasi IPNU IPPNU kepada Remaja Desa
Bantarmangu 2) Pengadaan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) di Desa Bantarmangu 3)
Pembentukan Ranting IPNU IPPNU di Desa Bantarmangu.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) diartikan sebagai jenjang kaderisasi formal
pertama dalam organisasi IPNU dan IPPNU sebagaimana yang tertuang dalam Buku
Pedoman Kaderisasi IPNU IPPNU. Selain itu, MAKESTA juga menjadi salah satu syarat sah
keanggotaan IPNU IPPNU.
Kegiatan MAKESTA IPNU IPPNU yang ditujukan untuk mencetak kader muda yang
mampu mengidupkan NU di tengah masyarakat Desa Bantarmangu. Kegiatan ini
dilaksanakan di SD Negeri Bantarmangu 01 pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 sampai dengan
Minggu, 30 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Rais Syuriah Ranting Bantarmangu, Ketua
Tanfidziyah Ranting Bantarmangu, Ketua NU Ranting Bantarmangu, Ketua Muslimat
Ranting Bantramangu, Ketua Fatayat Ranting Bantarmangu dan Ketua PAC IPNU
Kecamatan Cimanggu. Sasaran dari kegiatan ini yaitu remaja Desa Bantarmangu. Kegiatan
ini dapat terlaksana dengan adanya kolaborasi dengan PAC IPNU IPPNU Kecamatan
Cimanggu.
A. Sosialisasi MAKESTA IPNU IPPNU
Tahapan yang dilakukan pada sosialisasi IPNU IPPNU dilakukan oleh mahasiswa
KKN Kelompok 31 kepada santri madrasah di Desa Bantarmangu dengan kisaran usia
antara 13 tahun sampai dengan 24 tahun dengan tujuan mengenalkan IPNU IPPNU
dan MAKESTA IPNU IPPNU. Hal ini dilakukan agar para santri yang tergolonh dalam
usia remaja dapat mengenal IPNU IPPNU serta MAKESTA IPNU IPPNU sehingga akan
tumbuh minat mereka untuk berpartisipasi dalam organisasi tersebut.

Gambar 1 Proses Sosialisasi

B. Pengadaan MAKESTA IPNU IPPNU Desa Bantarmangu


MAKESTA IPNU IPPNU dilaksanakan di Desa Bantarmangu tepatnya di SD Negeri
Bantarmangu 01 pada Hari Sabtu, 29 Juli 2023 sampai dengan Minggu, 30 Juli 2023.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh tokoh NU Desa Bantarmangu dan terdapat 45
peserta.

Gambar 2 MAKESTA IPNU IPPNU


Gambar 3 Peserta MAKESTA IPNU IPPNU

Adapun materi – materi yang diberikan yaitu Ahlussunnah Wal Jama’ah, Ke NU


an & Tradisi Amaliyah, Keorganisasian, IPNU IPPNU, Digital Marketing dan
Bimbingan Karir. Materi pertama, Ahlu Sunnal Wal Jama’ah, Ke NU an & Tradisi
Amaliyah dinarasumberi oleh Didin Ginanjar, S.Pd. I. M. Pd yang dimoderatori oleh
Sofi’ah Zulfa dan notulis atas nama Putri Dhiya Ulhaq. Pada materi tersebut peserta
MAKESTA IPNU IPPNU dapat menyimpulkan bahwa NU didirikan oleh Kyai Haji
Hasyim Asy’ari dengan berpegang teguh pada Ahlussunnah Wal Jama’ah yang
berprinsip pada tasamuh, tawazun, tawasuth, i’tidal, dan amal ma’ruf nahi munkar.
Adapun tradisi amaliyah NU yaitu tahlil, ziarah kubur dan istighozah.
Materi kedua, keorganisasian yang dinarasumberi oleh Novi Nur Afifah selaku
pengurus PAC IPNU IPPNU Cimanggu yang dimoderatori oleh Fina Alfi dan notulis
atas nama Nafisatul. Pada materi tersebut peserta dapat menyimpulkan bahwa
organisasi merupakan sekunpulan orang yang memiliki tujuan yang hendak dicapai
secara bersama. Nahdlatul Ulama memilki tiga perangkat organisasi yakni Lembaga,
Lajnah, dan Banom (Badan Otonom) NU. Adapun sepuluh Banom NU yakni Gerakan
Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, Jam’iyatul Qurra’ wal Huffazh (JQH),
Jam’iyah Ahlit Thariqah Al u’tabarah an Nahdliyah (Jatman), Ikatan Sarjana Nahdlatul
Ulama (ISNU), Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), dan Pencak Silat
Pagar Nusa.
Materi ketiga, IPNU IPPNU dinarasumberi oleh Uswatun Hasanah dengan
moderator Fina Alfi dan notulis atas nama Nafisatul yang mana peserta dapat
mengetahui fungsi dari adanya IPNU IPPNU yaitu sebagai wadah pengkaderan,
kebangsaan, keagamaan, kemasyarakatan, dan kepelajaran. Secara mendetail IPNU
memiliki lima fungsi yakni 1) Wadah perjuangan pelajar Nahdlatul Ulama dan
kepelajaran 2) Wadah kaderisasi pelajar untuk mempersiapkan kader – kader
penerus Nahdlatul Ulama dan pemimpin bangsa 3) Wadah penguatan pelajar dalam
melaksanakan dan mengembangkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah untuk
melanjutkan semangat jiwa dan nilai – nilai Nahdliyah 4) Wadah komunikasi pelajar
untuk memperkokoh ukhuwah Nahdliyah, Islamiyah, Insaniyah, dan Wathoniyah 5)
Wadah pengembangan potensi, kreativitas, dan inovasi kader sebagaimana yang
tertuang dalam BAB III Pasal 6 Hasil Kongres XX IPNU Tahun 2023. Sedangkan untuk
IPPNU secara mendetail memiliki tiga fungsi yakni 1) Wadah berhimpun pelajar putri
Nahdlatul Ulama untuk melanjutkan nilai – nilai dan cita – cita perjuangan NU 2)
Wadah komunikasi, interaksi dan integrasi pelajar putri Nahdlatul Ulama untuk
menggalang ukhuwah islamiyah dan mengembangkan syiar Islam Ahlussunnah wal
Jama’ah An Nahdliyah 3) Wadah kaderisasi dan keilmuan pelajar putri Nahdlatul
Ulama untuk mempersiapkan kader – kader NU yang siap berkontribusi untuk
kemajuan bangsa dan negara sebagaimana yang tertuang dalam BAB I Pasal 8 Hasil
Kongres XIX IPPNU Tahun 2023.
Materi keempat, digital marketing dinarasumberi oleh Rias Hasbi Wahab selaku
Mahasiswa KKN Kelompok 31 Program Studi Teknik Informatika dengan moderator
sekaligus notulis atas nama Maya Nadya Putri yang dalam materi tersebut ditujukan
guna memberdayakan remaja Desa Bantarmangu dalam memanfaatkan dunia digital
melalui digital marketing. Kegiatan ini dilaksanakan dengan indikator keberhasilan
berupa adanya upaya dalam memperluas pasar. Pada materi ini narasumber
memberikan contoh pengaplikasian digital marketing melalui aplikasi TikTok Shop
sehingga peserta akan lebih mengenal digital marketing dan pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari – hari.

Gambar 4 Pemaparan Materi Gigital Marketing

Materi kelima, bimbingan karir yang dinarasumberi oleh Nadiyah Zahra Ulfa
Mawadah selaku Mahasiswa KKN Kelompok 31 Program Studi Bimbingan Konseling
dengan moderator sekaligus notulis atas nama Maya Nadya Putri dengan materi
ditujukan guna mengentaskan remaja Desa Bantarmangu yang tidak meneruskan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan indikator
keberhasilan berupa adanya bimbingan pada remaja Desa Bantarmangu terkait karir,
sehingga peserta akan memahami langkah apa yang seharunya mereka ambil ketika
telah lulus dari jenjang sekolah entah mereka akan memilik untuk meneruskan ke
jenjang berikutnya, atau memilih bekerja atau memilih untuk berwirausaha.

Gambar 5 Pemaparan Materi Bimbingan Karir


C. Pembentukan Ranting IPNU IPPNU Desa Bantarmangu
Setelah berlangsungnya acara MAKESTA IPNU IPPNU Desa Bantarmangu maka
akan ada diskusi terkait pembentukan ranting IPNU IPPNU Desa Bantarmangu.
Kegiatan ini ditujukan guna memberdayakan remaja Desa Bantarmangu untuk lebih
mengenal Nahdlatul Ulama. Adapun indikator keberhasilan dari kegiatan ini yaitu
adanya mediasi dengan Ketua PAC IPNU IPPNU Kecamatan Cimanggu karena dalam
hal ini Mahasiswa KKN Kelompok 31 berkolaborasi dengan PAC IPNU IPPNU
Kecamatan Cimanggu.
Dari kegiatan ini menghasilkan kepengurusan IPNU IPPNU Desa Bantarmangu
dengan ketua IPNU terpilih atas nama Dimas Nurul Fajri dan ketua IPPNU terpilih
atas nama Indri Ramadani.

Gambar 6 Diskusi Pembentukan Pengurus Ranting IPNU IPPNU

Gambar 7 Peserta Diskusi Pembentukan Pengurus Ranting IPNU IPPNU

4. KESIMPULAN
Setelah diadakannya MAKESTA IPNU IPPNU Desa Bantarmangu maka di Desa
Bantarmangu telah terbentuk kepengurusan ranting IPNU IPPNU Desa Bantarmangu.
Dalam kegiatan ini maka pemberdayaan Remaja Desa Bantarmangu dapat terlaksana.
Selain itu, dengan adanya materi digital marketing dan bimbingan karir, remaja Desa
Bantarmangu akan lebih berdaya karena telah memahami mengenai pemanfaatan digital
marketing melalui aplikasi TikTok dan langkah apa yang akan mereka ambil ketika telah
lulus sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

(2023). Dalam Hasil Kongres XX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Jakarta: Lembaga Pers & Penerbitan
Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.

(2023). Noviyanti Siti Zakiyah, Wahyu Mawadatul Habibah. Dalam Hasil Kongres XIX Ikatan Pelajar
Putri Nahdlatul Ulama . Jakarta.

El Syam Robingun S, Muhammad Yusuf, Ali Imron, Soffan Rizqi, Salis Irvan Fuadi. (2022). Signifikansi
Kecerdasan Spiritual Pelajar Melalui Pendampingan MAKESTA IPNU IPPNU MA Takhassus Al
Qur'an. Jurnal PADMA, 224-234.

Faozi, R. (2023, Agustus 23). Sejarah PAC IPNU IPPNU Kecamatan Cimanggu. (M. N. Putri,
Pewawancara)

Muhamad Umar Fauzi, Nurul Lailiyah. (2021). Peran IPNU IPPNU Dalam Upaya Pemberdayaan
Pemuda Melalui Bidang Pendidikan Pengkaderan. Kartika Jurnal, 26-35.

Nafisatul. (Juli, 2023). Notulensi Materi IPNU IPPNU.

Nafisatul. (Juli, 2023). Notulensi Materi Keorganisasian.

Puti, M. N. (2023). Notulen Pengadaan MAKESTA (Masa Kesetiaan Anggota) .

Putri, M. N. (2023). Notulen Pembentukan Ranting Ranting IPNU IPPNU Desa Bantarmangu.

Rustriansyah, S. Y. (2023, Juli). Program Kerja Kelompok 31 KKN Desa Bantarmangu.

Rustriansyah, S. Y. (2023). Program Kerja Kelopok KKN 31 Desa Bantarmangu. Cilacap.

Ulhaq, P. D. (2023). Notulen Materi Aswaja, Ke NU an dan Tradisi Amaliyah NU.

Ulhaq, P. D. (2023). Notulensi Materi Aswaja, Ke NU an & Tradisi Amaliyah NU.

Anda mungkin juga menyukai