AAH MUN’AMAH
KUAT
Mun'amah
1
KUAT
Penerbit
DIVA Press
(Anggota IKAPI)
Sampangan Gg. Perkutut No.325-B
Jl. Wonosari, Baturetno
Banguntapan Yogyakarta
Telp: (0274) 4353776, 081804374879
Fax: (0274) 4353776
E-mail: redaksi_divapress@yahoo.com
sekred2.divapress@gmail.com
Website: www.divapress-online.com
Mun’amah, Aah
230 hlmn; 14 x 20 cm
ISBN 978-623-189-304-8
1. Novel I. Judul
II. Machrus Djawahir
Mun’amah76
3
Mun’amah76
PERSEMBAHAN
hidu
4
Mun’amah76
KATA PENGANTAR PENULIS
5
Mun’amah76
atas harus di serasikan dengan perdebatan hidup
yang menantang namun berkelas.
Mun’amah76
6
Mun’amah76
DAFTAR ISI
Cover
Persembahan............. .............................................4
Kata Pegantar..........................................................5
Daftar Isi................................................................7
BAB I Benih Tersemai Dalam Mahligai.. ....................9
✍ Siang Kepayang……………………………….13
✍ Mekarnya Hati Tersentuh Simphoni…………..21
BABII Mekar Dalam Qolbu………………………… 35
BAB III Gugur Sebelum Berbunga…………………..58
BAB IV Tak Hujan Embun Pun Menyegarkan………83
BAB V Angin Berisik Ilalang Semakin Cantik………..107
✍ Hanya Senja Yang Setia Tanpa Di Minta…….. 115
BAB VI Merahnya Mawar Menggoda Insan..............131
BAB VII Sampai Atau Hanya Impian ......................151
BAB VIII Tidak Terlihat Namun Terlibat.................165
BAB IX Pijakan Kaki Yang Ku Akhiri......................174
BAB X Kuat.........................................................194
BAB XI Paradigma................................................201
✍ Bahagia......................................................201
✍ Kecewa......................................................203
✍ Mencintai....................................................206
✍ Benci.........................................................209
✍ Kehilangan.................................................210
✍ Yatim piatu.................................................213
✍ Penantian...................................................216
✍ Pasutri.......................................................217
7
Mun’amah76
✍ Sabar…………………………………………. 221
✍ Jabatan ......................................................222
✍ Ekonomi Sulit, Ilmu Terjepit……………….....223
✍ Gengsi .......................................................224
✍ Masyaikh……………………………………...226
✍ Shalat Hadiah…………………………………227
Biografi Penulis.....................................................230
8
Mun’amah76
9
Mun’amah76
Di kobong (red, kamar santri)
10
Mun’amah76
Bagi Nunu ilmu bisa di raih bukan hanya saat majlisan
saja, tapi di luar itupun ada.
"Ya iya kamu gak kenal, tapi dia tau kamu Nu. Siap-siap
aja masuk kobong pasti di sorakin hahaha, gosip baru.
Canda Maula yang penuh keisengan.
11
Mun’amah76
"Hahaha, iya si, ko bisa, apa jangan-jangan kamu
ngeprank aku yah, yaudahlah makan aja sama kamu kalau
itu benar."
"Ko bisa sih teh Dian, ko bisa dia tau sama aku"
12
Mun’amah76
"Tapi serius Nu, Katanya kalau boleh, sepupuku ingin
kenal lebih jauh, gimana Nu ? Tapi kalo boleh, gak boleh
juga gak kenapa-napa Nu katanya" Lanjut teh dian
menegas.
Tidak heran lagi bagi Nunu untuk hal seperti itu, bukan
pertama kali ia di beri kejutan oleh pemuja rahasia, bukan
hanya makanan, di kasih handpohe pun pernah, alasannya
biar bisa kontekan, karena Nunu untuk tahun sebelumnya
belum mempunyai alat bantu penghubung.
✍ SIANG KEPAYANG
13
Mun’amah76
Langit cerah menyempurnakan bumi, hari ini aku berada
di rumah menghadiri acara walimah pernikahan kakaku
yang pertama.
"Sama2.."
14
Mun’amah76
"BOLEH MINTA WA?..
15
Mun’amah76
hape-an. Otomatis tiap liburan pulang ke rumah nomer
selalu baru, terblokir oleh masa aktifnya kartu.
"Maula, aku lagi deket sama seseorang nih, tau gak yang
kemaren-kemarin kata sarah itu, cowok yang katanya
cuek."
16
Mun’amah76
"Nah iya itu, dia ngirim pesan ke sosmed ku."
"Sarah kan udah punya pacar Nu, masa iya dia mau
double pacar, ya itu cuma sekedar ngefans aja kali Nu."
"iyasih tau Ul, justru aku ngebales chatt Tajul juga karena
tau Sarah udah punya pacar, dan enggak ada salahnya aku
deket sama Tajul."
17
Mun’amah76
"Sedang video call atau telponan Nu, hahahaa, kita kan
gak pegang handphone. Mungkin dia sedang selingkuh
dulu sama yang lain."
"Iya emang terus jodoh kita lagi apa emang Nu?". Maula
langsung melemparkan tanya.
"Lagi ngaji lah Ul, jodoh kita itu cerminan dari diri kita,
katanya si. Hahhaa, ya kalo kita lagi ngaji, berarti dia juga
sama."
"Hahahahahahha."
18
Mun’amah76
Nunu terheran apa tidak mendengar apa yang ditanyakan
atau mungkin lagi gak enak badan.
"Haii,, Sarah."
19
Mun’amah76
Sarah tetap terdiam, mengabaikan kata yang Nunu ucap.
20
Mun’amah76
"Nggak Maula, dia itu sekarang tiba-tiba cuek juga sama
aku, apa gara-gara kemaren kamu sebut nama Tajul di
depan dia itu yah."
21
Mun’amah76
Dalam penyambutan acara tasyakur tersebut kami semua
santri mengadakan beberapa pentas seni yang bisa
menghibur sebagai penutup kegiatan ngaji.
"Hahah, iya sulit, rumah kita jauh, repot yah," tawa dan
kepasrahan dari temen-teman mulai saling di luncurkan.
22
Mun’amah76
"Mia pijem handphone untuk ngirim pesan facebook yah,
boleh gak?"
23
Mun’amah76
Dia menawarkan paket lengkap, akhirnya aku terima
tawarannya.
24
Mun’amah76
"Enggak apa-apa yaudah kita jangan bilang ke dia ini
punya mang haji Tajul."
25
Mun’amah76
Aku tak tau juga tak faham apa yang ada di difikiran Sarah
selama ini. Tapi, selagi aku tidak menyakiti dan
melukainya cukup aku tarik dan hembuskan semuanya
bersama nafas.
26
Mun’amah76
Dari berhentinya angkutan ke rumah makan melewati
tempat cuci mobil dan berseberangan.
27
Mun’amah76
Masih dalam keadaan terkejut dan masih heran, bisa-
bisanya ketemu tanpa di rencanakan.
" Ini dari mang haji Tajul katanya beliau mau ada
kepentingan dulu nanti mungkin kesini lagi untuk
mengantarkan ke tempat tujuan, katanya juga nanti abis
makan sholat dulu di Mushola ini sambil nunggu beliau
datang kembali. Saya pamit ya teh gitu aja"_
28
Mun’amah76
SEMOGA KAMU MEMAHAMINYA."
29
Mun’amah76
Baju dan segala macamnya kami bawa dari pondok ke
rumah itu benar-benar membuat tas terisi penuh.
30
Mun’amah76
Hari yang tidak pernah terfikir akan seindah ini, bertemu
dengan orang tercinta yang mencinta.
1 pesan masuk
Kali ini pesan dia bukan hanya bikin bahagia tapi juga
mengagetkan,. Mustahil kerumah, gimana nanti kata Ibu
dan Bapak?. Grutu ku.
31
Mun’amah76
Aku takut., usia ku yang di angka 17 tak mungkin jika
langsung menikah, bagi ku kerumah identik dengan
keseriusan. Aku masih mondok diapun sama, ini tidak
mungkin.
32
Mun’amah76
menghargai ku, ingin ketemu tapi ko? Mulai bermunculan
fikiran-fikiran aneh sampai membuat makanan ku tak lagi
enak.
33
Mun’amah76
Kali pertama aku menemui seorang lelaki selain bapak,
kala pertama aku mau di ajak bertemu karena menurut ku,
aku sudah ada dalam waktu yang cukup untuk melangkah
ke jenjang serius untuk menikah.
✶✶✶
34
Mun’amah76
BAB II
35
Mun’amah76
Tapi tak apa semua tetap berjalan indah, apapun
tentangnya selalu menjadikan cahaya dalam gelap.
"Iya faham, lagian kalo sekarang aku belum siap, aku juga
masih harus menyelesaikan tahap belajar ku."
36
Mun’amah76
yang baik adalah yang mampu mengendalikan arah dan
tujuan kemana kapal akan dilabuhkan. Nahkoda yang baik
juga harus terus waspada dan siap siaga menghadapi
segala cuaca serta sudah siap dengan datangnya
gelombang besar dan badai yang akan menghantam, tidak
cuma itu nahkoda pun butuh orang yang mendoakan agar
sampai tujuan, ku harap kamu selalu bisa mendoakan
dalam pelayaran hidup ku."
37
Mun’amah76
bukan hanya ngantuk kadang suntuk pun hadir tanpa
adab.
"Iyah betul, dia itu sosok yang kami segani di pondok Nu,
dia tidak banyak berintraksi namun dia faham kondisi.
38
Mun’amah76
deket ku bilang penasaran sama istrinya nanti,
seberuntung itu dia mendapatkannya."
"Lah ko gitu Nu, itu perasaan yang salah Nu, justru kamu
harusnya seneng, soal kamu gak sepadan, ya tentu
menurut ku sangatlah sepadan. Kalo kalian gak ada
perbedaan gimana mau unik, datar-datar aja dong
hidupnya. Gak asyik Nu kalo begitu. Jangan terlalu keras
39
Mun’amah76
kalo mikir Nu, lagian ni ya kalo orang cinta itu selalu
nerima, nerima meski pasangannya banyak kekurangan. "
40
Mun’amah76
"Eh, Tajul gak menghubungi mu Nu."
"Nabila liat deh, itu mang santri keren banget deh berdua,
belanjaannya banyak mungkin nganter ibunya atau guru
pondoknya yah. Hahaha lucu tapi, aku syuka liat yang
begitu, tandanya perhatian terhadap sesama." Nunu yang
emang serada receh, apa-apa dia selalu pake perasaan.
41
Mun’amah76
Sudah menjadi kebiasaan mungkin apa-apa mereka selalu
jadikan bahan hiburan termasuk melihat santri tadi.
"Nabila, itu mamang santri yang tadi loh, ketemu lagi kita
dengan pemandangan indah. Hahaha...."Nunu kembali
retceh.
42
Mun’amah76
"Kamu lagi ngapain bib?. "
43
Mun’amah76
Suara ngos-ngosannya Tajul yang abis lari-larian dari awal
ia turun dari mobil.
"Ya, aku takut ganggu kamu aja, lagian aku liatnya pas
kamu lagi mau masuk mobil. Kan gak enak, udh mau
pulang juga kan."
44
Mun’amah76
Malam itu, alunan takbir dan tahmid dikumandangkan
oleh seluruh umat muslim dari upuk timur hingga barat,
sudah tentu jika malam Aidul Adha diisi dengan kebaikan
maka takan mati hati orang tersebut pada hari dimana
semua hati telah mati. Begitupun dengan nunu, ia selalu
menghidupkan malam itu.
45
Mun’amah76
Bulan dzulhijah, tanpa di agendakan menjadi bulan
pertemuan dan kali pertama bertemu di rencanakan.
Setelah tanya kabar dan bingung mau apa karena tak biasa
ada di posisi seperti ini, tiba-tiba dia memanggil ku.
"Bibah,."
aku menolehnya.
46
Mun’amah76
Nunu yang selalu bisa menanggapi obrolan Tajul dengan
asyik.
47
Mun’amah76
Ku lihat wajahnya yang memerah bak rebusan udang. Ia
yang punya kulit putih sangat mudah aku fahami ketika
malu atau pun bersedih.
48
Mun’amah76
Dengan sifat baiknya itu Nunu bukan hanya
mencintainya, tapi juga mengaguminya.
Aku yang ingin sekali bisa seperti dia berusaha untuk bisa
beraktifitas kala malam menyepa, aku tau malam adalah
waktunya malaikat menaburkan futuh dan hanya mereka
yang terbangunlah yang bisa mendapatkan futuh-futuh
itu.
49
Mun’amah76
Chatt darinya, aku tersenyum, dengan rasa penasaran
sambil menanyakannya.
50
Mun’amah76
Menurut Tajul Nunu adalah orang paling tepat untuk
curhat, karena karakter Nunu yang selalu merespon dan
memberi arahan tentu saja membuat Tajul semakin ingin
memiliki.
51
Mun’amah76
"Nunu, tidur lagi tah,?
52
Mun’amah76
Nunu sering sekali bilang pada ibu seusai sholat, kalo
nanti besok-besok jangan terlalu lama dalam bacaan
sholatnya.
53
Mun’amah76
Aku masuk kamar, tanpa ikut campur dalam penghadiran
beliau karena mungkin ini hanya mencangkup orang tua
ku saja.
"iya bu,. tapi aku tau Bu, sifat dari anaknya beliau itu.
Karakternya aku gak suka Bu.”
Memang dia pintar, anak yai, tapi gak suka dengan dia
yang ngerasa derajatnya di atas itu, kadang dia semena-
mena berucap dan bertindak, mungkin dengan seringnya
dia disalami dicium tangan oleh santrinya, dia selalu
merasa paling benar dan paling memiliki kedudukan.
Dengan kebiasaan seperti di hormat santri dari bapaknya
itu sampai terbawa meski itu di luar area tempat dia
54
Mun’amah76
berada. Aku pernah menyaksikan tingkahnya yang sangat
sombong. Waktu itu di supermarket entah apa yang
awalnya terjadi aku lihat dia melempar uang ke santrinya
yang habis belanja keperluan untuk anak kiyai Marzuki
itu, mungkin ada yang salah dibeli sampai melemparnya.’’
"Yaudah, sekarang gini aja ibu pengen tau pria mana yang
kamu anggap baik, ibu minta namanya buat meng
istikhorohi."
55
Mun’amah76
rusak dan nanti menjadikan mu runtuh, ibarat kita
mengendarai mobil, sudah kita pastikan mobil itu sehat,
mesin bagus bensin cukup, sang pengendara pun
konsentrasi dengan perjalanan, tapi jika sudah harus nya
rusak, mobil itu ada yang menabrak dan rusaklah mobil
itu. Kalian berdua serasi tapi entah perkara apa nanti yang
bakal menjadikan fitnah. Berdoa saja Nu yang terbaik tapi
jangan berharap banyak, Ibu doa kan kalo berjodoh kalian
maslahat dunia akhirat. Ibu doakan yang terbaik untuk
mu."
56
Mun’amah76
Pagi itu dimana Nunu ikut daftar ngantri setor hafalannya
ke bunyai.
✶✶✶
57
Mun’amah76
58
Mun’amah76
Ingin rasanya Nunu membangunkan Maula untuk
menceritakan mimpi yang menghantuinya namun Nunu
tahan agar tidak sampe terucap, karena mimpi buruk tak
mesti diceritakan cukup di tafsirkan dengan kebaikan.
59
Mun’amah76
oleh waktu Nunu harus kuat dan harus bisa menjalankan
tasmi untuk hari itu.
"Aku udzuuuuuuur,."
“Oowh itu, dari teh nada dia baru saja di jenguk orang
tuanya.”
60
Mun’amah76
“Eh, mama ku bawa handphone loh, kalian mau ikutan
buka facebook, instagram, kan udah lama enggak buka
takut buat ngobatin stres wkwkwk”. Rayu Nada.
61
Mun’amah76
Kekuatan meyakini dia bukan pacarnya sudah Nunu
duga, cewek itu calon atau bentar lagi mau menikah dan
meninggalkan Nunu?
Gak nyangka banget kalo itu benar Nu, mang Tajul kan
cinta banget sama kamu Nu,.
"Aku pulang aja kali ya, aku gak kuat ingin rasanya aku
mencabik-cabik mukanya setega itu dia sama aku?..
Hahaha."
62
Mun’amah76
Bilang rindu, sayang dan segala macem pun belum pernah
Nunu ungkapkan pada Tajul, Nunu hanya ada di dataran
rendah soal dunia per alay-an. Tidak begitu romantis tidak
manja seperti cewek pada umumnya, menurut dia itu hal
yang belum harusnya di lakukan. Sangat gengsi untuk
Nunu karena kalau dia gak jadi istrinya maka sikap jelek
Nunu akan membekas di orang tersebut dan itu garis
merah bagi Nunu.
Dia video call dalam keadaan ilfil dan marah, mana mau
Nunu angkat.
63
Mun’amah76
"Kamu kenal, Nu??"..
64
Mun’amah76
Sampai tega mengeluarkan kata-kata yang tak selayaknya
di ucap. "Silahkan pergi mondok, ibu gak akan memberi
sepersen pun uang agar kamu menyadari gimana
pentingnya orang tua”.
65
Mun’amah76
"Tunggu Nu, justru aku menolak semua ini, aku tolak
cewek itu aku ceritakan tentang kamu langsung ke cewek
itu bahwa aku sudah punya kamu, dia tau media sosial
akun kamu dari aku, aku tunjukan bahwa aku benar-benar
memiliki kamu. Semuanya belum berakhir Nu."
"Aku pergi dari rumah Nu. Biar semua sadar bahwa aku
tak bahagia. Akan ku langkahkan kaki ku kemanapun
meski tujuan ku tak berarah."
66
Mun’amah76
Suara Tajul terisak, dan aku hanya terdiam pelan-pelan
menegarkan rasa yang begitu dalam.
67
Mun’amah76
mobil bertamu untuk menanyakan waktu, kapan akan
menikahi putrinya itu.
68
Mun’amah76
Terhibur dengan penjelasan rangkaian kata dikitab itu,
membuka di bagian fashol isnad majaz aqli saja aku
tertawa, kalimatnya tidak valid namun ada hubungan.
حمبتك جائت يب اليك أي جائت بني نفسي اليك حملبتك أي جئت حملبتك
69
Mun’amah76
Beban fikiran sudah ringan ku rasa, fikiran ku tak terlalu
kacau, ku coba menutupi mata beristirahat dengan dunia
sementara.
Tiba di pondok,.
70
Mun’amah76
Dia di lamar Ul,. Beruntung sekali cewek itu dengan
mudah bisa menggenggamnya.
71
Mun’amah76
Sampai lembar ketiga,. Nunu terhenti dan ingat apa yang
telah terjadi. Bayangan tajul masih ada Nunu menghela
nafas, saat menoleh ke arah kiri terlihat temannya yang
mau menghampiri.
"kuat Nu, ini cobaan kita sebagai penghafal qur'an aja Nu,
emang begitu tiap kali mau ganti juz atau mau tasmi'
seorang penghafal Qur'an selalu di kasih cobaan Nu.
"Iya, aku kuat ko,. Aku udah gak sedih lagi, ini udah hari
ke sembilan masa belum move on, kata Nunu
meyakinkan kepada temannya itu." Saat temannya pergi
Nunu berusaha meyakinkan dirinya bahwa dengan
keadaan ini pun di mampu. Karena jam sudah
menunjukan jam11:00 siang Nunu mengistirahatkan
badannya dengan tidur qailulah.
72
Mun’amah76
"KUAT... Bismillah, Nunu bisa,. Bahagia gak hanya
tentang dia saja, toh kalo sekarang ada yang bawain
makan di situasi laper gini aku senang, kalo siang ini Ibu
kirim aku uang jajan aku juga senang, kenapa mesti
mikirin kebahagiaan yang di nanti yang belum tentu juga
nanti bahagia apa enggk sama dia.... Ya Allah Nunu,,
anehh baangeeet bisa-bisanya melow karena keingetan
dia.”Nunu ucapkan itu saat membuka mata dari tidur
siangnya.
73
Mun’amah76
Dari hal-hal kecil itu saja semua masalah cepat terlupakan
dengan didasari oleh rasa syukur.
74
Mun’amah76
Becandanya teh haji Anisa, dan diamini seisi kobong.
Malam sepi.
75
Mun’amah76
harapan yang tak terasa telah melakukan ke thoma'an
mengharap bahagia datang dari manusia tanpa nenyadari
Tuhannya tak sering ia puja.
76
Mun’amah76
Sebelum Nunu meninggalkan pondok itu Nunu matur
ngadep Ibunyai salah satu pengajar sekaligus pendiri
pondoknya.
"Assalamualaikum.."
77
Mun’amah76
Dari mulai pagi, siang, hingga malam.., kami majlisan
selalu sama ibu. Terlebih dengan akhlak yang ia pake,
Ibunyai selalu bilang maaf saat memulai meminta tolong,
dan mengakhiri yang dengan bukan hanya kata
terimakasih, Ibu selalu bilang maaf Ibu suruh-suruh yah,
waktu kalian udah Ibu pake, mangga silahkan tadarus lagi
lancarkan hafalannya.
78
Mun’amah76
Bukan kata-kata atau dalil yang ibu berikan melainkan
kami semua menyaksikan bagaimana cara praktik hidup
dalam kesehariannya ibu, pernah kala itu ibu difitnah oleh
salah satu tetangga nya panggil saja tante Lin, ibu di hujat
terus-terusan yang mana tante Lin benci dan dendam
karena laki-laki yang anaknya idamkan melamar putra
sulung Ibunyai, dengan di gosipkan ini itu agar derajat ibu
turun, digosipkan nerima lamaran itu karena harta, bilang
ke masyarakat Ibu sering minta uang dan segala
macamnya ke laki-laki yang melamar itu, tante Lin juga
bilang Ibu menginginkan jadwal pengajian di masyarakat
cukup Ibu saja yang mengajar tanpa harus selingan
dengan Bunyai-bunyai lain, yang padahal omongan itu
hanya fitnah,
79
Mun’amah76
Dari terpancingnya omongan tadi akhirnya tak ada majlis
ta'lim yang memberikan jadwal untuk ibu, entah alasannya
apa,. Sungguh kerdil jika hanya alasan yang tadi yang di
buat oleh orang pendengki.
Pernah juga kala ada hajatan salah satu dari tetangga, Ibu
kondangan dan bersalaman ke tante Lin dia bilang ke
orang yang hadir "Liat kan tadi ada yang salaman sama
saya,itu tadi dia bilang maaf ke saya, mungkin baru nyadar
dia punya salah ke saya ."
80
Mun’amah76
Akhirnya, suatu hari ada yang bertamu ke ibu
menjelaskan isu-isu tersebut, Ibu hanya tersenyum dan
bilang "Sesuatu yang baik tidak akan berubah meski di
campuri oleh hal lain. Halnya seekor ikan yang meskipun
dia berada di air yang asin, dia tidak ikut asin.
Ibu gak sampai nerima lamaran laki-laki itu karena ibu tau
banyaknya pertikaian antara laki-laki itu dengan bu Lin.
81
Mun’amah76
Coba saja kalo bukan Ibu? Pasti sudah sedih dan berbalik
membenci. Ibu malah-malah mendoakan yang terbaik.
"Hati-hati aja Nu, amalkan saja apa yang telah ibu ajarkan,
tak harus semua, satu pun cukup asal kamu istiqomahi itu.
Ibu doakan semoga ilmu mu manfaat"
✶✶✶
82
Mun’amah76
TAK HUJAN EMBUNPUN MENYEGARKAN
83
Mun’amah76
Nunu yang orangnya enjoy, humoris, namun serius jika
itu menurut lnya penting.
"Owalah.. Ini toh 2 juta, bisa buat apa yah,. Usaha baju
uang segitu gimana cara ya. Gak bakal cukup."
84
Mun’amah76
Satu jam sudah Nunu tidur namun belum saja ia bangun.
"Assalamualaikum"
"Waalaykumussalam "
"Iya teh, saya siap. Mau model yang gimana teh?. Nunu
mencoba meyakinkan dirinya bisa.
85
Mun’amah76
"Oiya teh, nanti saya desain dulu ya teh hasilnya tinggal
teteh acc saja nanti."
"Oke siap Nu, setelah teteh acc langsung kamu total yah
Nu, biar bisa transfer pelunasan, untuk bajunya masih 3
bulan ke acara Nu tapi teteh mau langsung lunasin aja
biar enak"
86
Mun’amah76
memberhentikan diri dari pekerjaannya sebagai penjahit
butik ternama di jakarta.
"Ini pak desain saya, saya harap bapak bisa bantu saya
dalam proses jaitnya. Untuk desain pola, kain, benang dan
segala macemnya saya yang tanggung. "
87
Mun’amah76
"Baik, mudah-mudahan lancar ya teh,. "
88
Mun’amah76
Tidak aneh bagi Nunu jika langsung di percaya oleh
teman-temannya, sifat Nunu yang baik ramah suka
menolong orang bahkan yang lebih meyakinkan karena
seringnya Nunu memakai stylish yang bagus meski yang
di pakegak semua baju bermerk mahal tapi pilihan Nunu
selalu di sukai teman-temannya.
89
Mun’amah76
Nunu berusaha menenangkan dirinya. Sudah berjam-jam
Nunu teringat orang yang tadi dia lihat.
"Laiya lah wong kamu baru pulang kerja wkwk.. Cie kerja,
berubah profesi ni ye.. Dari santri jadi desainer hahaha"
90
Mun’amah76
"Oiya Nu udah dapet pengganti belum.. Kayanya kamu
pantes deh Nu sama ini nih,."
"Iya juga sih hahaha, udah lah kita makan dulu aja yu
temenin aku, belum makan nih."
91
Mun’amah76
"Nabila, tadi aku liat Tajul loh, di warung sebarang
konveksi ku, lagi ngapain yah, ko ada disana loooooooh.
Aneh gak siiii"
Bikin kamu inget masa lalu aja tuh orang haha.. "
"Apaan sih, aku udah move on lagian dia udah punya istri
buang-buang energi banget ingetin dia."
"Yaudah Nu lagi jajan biasa aja kali Nu, itu lagi lewat,
kebetulan aja." Nabila mengakhiri percakapan soal Tajul
agar Nunu gak merasa sakitnya kembali menjadi.
92
Mun’amah76
"PR besok aja Bil, aku cuci muka bersih-bersih, terus
tidur, udah ngantuk bangeet. Nabila meng-iyakan, Nabila
juga ngerti perasaan Nunu seperti apa, dan pastinya hati
Nunu masih dalam perbaikan, wajar jika dia sangat hati-
hati untuk memulai.
93
Mun’amah76
Begitupun dengan Tajul memberi senyum dan salam sapa
kepada Nunu.
94
Mun’amah76
"Iya Nu, tapi yang saya fotocopy itu baru tasrifan shorof
saja, saya belum mampu untuk menyalin kitab yang lain,
butuh modal Nu."
Nunu hafal betul orang tua Tajul, Nunu juga tau saat di
pesantrennya pun dia tidak pernah terlihat kekurangan.
Ketika ngasih amplop para kiyai saja nominal dua juta itu
di anggap uang yang masih dibawah standart olehnya.
Nunu tau saat dia ijazah pun selalu pake jalur khos yang
maharnya nyampe 20 gram emas.
95
Mun’amah76
kami. Hari ini saja aku masih harus nebus obat istri yang
kemarin tak mampu aku bayar karena uang ku tak
mencukupi, aku masih berusaha hari ini untuk
mendapatkan uang agar istri ku cepat terobati."
"Boleh liat foto copy yang buat dijual? Saya boleh beli?"
"Ini lengkap,..berapaan?
96
Mun’amah76
"35 ribu Nu.’’
"Makasih ya Nu,"
97
Mun’amah76
"Capek amat Nu, nganterin kancing doang, bisa-bisanya
mengeluarkan nafas segede Gunung karang."
"Tau gak sih Bil, tadi aku ketemu Tajul lagi di toko ATK
depan konveksi."
98
Mun’amah76
sekarang yang di rasakan Tajul karena ekonominya itu
adalah yang terbaik untuknya. Aku percaya, bukan
manusia yang menjanjikan kaya jika kita mau berupaya,
insyaAlloh sang maha kaya akan mencukupi."
Luar biasa jadi Nunu tak jarang orang seperti dia. Inilah
salah satu sifat Nunu yang banyak disukai semua orang
dan cepat di kenal orang banyak.
"Iya Nu, tapi.. Masa iya Nu orang tua lupa Nu, aneh
sekali yah, untuk berobat saja gak berani minta emang?"
Nabila masih penasaran dengan kisah Tajul yang tadi
diceritakan.
"Gak ada yang gak mungkin, bisa jadi Tajul juga diberi
rasa malu atau sungkan untuk meminta Bil, semua inikan
atas geraknya Tuhan. Kita tau apa untuk masa depan."
99
Mun’amah76
Jodoh ketemu aja si, bukan jodoh pernikahan. Wkwkwk.
"
"Ya gak gitu juga loh Nu, saat kamu husnudzon sama
bapaknya Tajul yang gak ngasih duit untuk anaknya, kamu
juga harus husnudzon sama niatnya orang lain ini sama
kamu."
"bapak Tajul itu orang alim, udah istiqomah, lah dia? Aku
kenal aja enggak."
100
Mun’amah76
Nunu menunduk entah apa yang di rasakan dan di
fikirkan.
"Dia udah tau aku?. Kamu udah ngasih foto aku?. Tanya
Nunu
101
Mun’amah76
cinta, semua kekurangan takan terlihat, yaudah jalani aja
dulu Nu."
"Jalani... Tapi males kalo mesti sakit lagi Bil..., sedih aku."
Nunu memeluk Nabila menggambarkan bahwa ia takut
dengan kekecewaan.
102
Mun’amah76
punya kerjaan, memiliki anak tiga untuk membiayainya
yang sungguh tak tertahan, bapak itu mengadu kepadaku,
ingin rasanya di kasih tugas seraya agar anak-anaknya bisa
makan dan tak terhambat dalam keuangan saat waktu
sekolah datang, aku penuhi keinginannya sampai bapak
tak henti-hentinya berterimakasih dan memeluk ketiga
anaknya. Bahagia buat si bapak dapat kerjaan, lantas
apakah aku harus terus menerus malang kepalang? Untuk
bisa mendapatkan uang orang lain butuh kesana kemari
terlebih dulu, kadang ada yang mencari dengan letih tapi
tidak mendapatkan. Untuk ku, yang hanya lulu lalang, tapi
kebutuhan ku tercukupi namun kurasa belum bisa
menyukuri.
103
Mun’amah76
"Yang kesini Tajul, Pak?"
104
Mun’amah76
"Gak kenapa-napa dimanfaatin itu tujuan jelek orang lain,
asal tujuan ku ikhlas membantu Bil, Tajul gak ada yang
merhatiin dia dipertemukan dengan ku mungkin aku yang
harus membantunya, termasuk musibah ketika ada yang
harus ditolong kita merasa keberatan atau tidak
memperdulikan padahal kita sendiri mampu untuk
membantunya. Ini tugasku Bil sebagai manusia harus
berprikemanusiaan. Bukan hanya Tajul meskipun kamu
sekalipun yang lagi kesusahan aku bantu bil selagi
mampu."
105
Mun’amah76
"Nunu nyuruh bapak penjahit tadi aja kali yah bil, diakan
nitipin kitab sama bapak yang kerja disini, terus Tajul juga
katanya ngobrol-ngobrol masalah usaha-usaha gitu deh,
aku mau bantu dia sekalian."
"Nah, udah gitu aja Nu, kamu gak usah turun tangan, gak
perlu. Ratu cukup dibelakang layar untuk bertebar. hehe,
yaudah nu aku panggil bapak yang tadi dulu kita ajak
diskusi."
"jadi gini Pak, saya titip uang ini buat Tajul tapi, bapak
bilang sama dia ini uang bapak. Untuk saat ini bapak
anggap saja ini uang bapak yah. Bilang ke Tajul bapak lagi
ada uang lebih dan di pinja kan buat modalnya dia, untuk
pengembaliannya nanti saja setelah modal usaha dia
tercukupi."
106
Mun’amah76
ANGIN BERISIK
ILALANG SEMAKIN CANTIK
107
Mun’amah76
Ku kuatkan rasa kantuk, ku simak bacaan surat yasin
dalam rakat awal, dan dikuti hingga salam.
108
Mun’amah76
Ku tundukan kepala saat sudah ada dirumah Abah yai,
aku duduk didepan pilar menunggu tamu-tamu yang
sedang asyik ngobrol dengan Abah yai. Asyik sekali ku
perhatikan, abah terlihat santai nyaman. Percakapan yang
beliau bahas sungguh berkelas, membahas permasalahan
hukum dalam fiqih. Dengan rasa penasaran, ku lihatkan
mata ku kearahnya, terlihat seseorang yang aku pernah
lihat tapi tak ku kenali ia.
Nu, Nunu iraha atuh ieu nikah? Tos aya tacan calonna,?."
(Nu, Nunu kapan nikah ? sudah ada belum calonnya, ?)
109
Mun’amah76
ka jalmina tos gaduh apa tacan ituna." (“kalau belum ada,
itu yang tadi kata abah pantas dengan Nunu, ngajinya
udah ada mau apa lagi ? Nunu mau gak kalau dengan dia,?
tapi abah mau tanya dulu keorangnya, sudah punya atau
belum itunya)
Pertanyaan dan pernyataan abah yai cukup pengertian,
patut ku syukuri semuanya, selalu di ingat oleh guru
adalah hadiah paling mahal yang tak bisa aku beli.
110
Mun’amah76
memutuskan untuk menjenguk Nabila yang sudah
kembali ke pondok.
"Siap Nu, siap aja deh kalo traktiran nya bakso hahaha"
Seperti biasa Nunu dan Maula tak bakal bisa libur dalam
candaan, sahabat sedari dulu mereka mondok sampai jadi
alumni terpisah oleh kehidupan masing-masing pun tak
memudarkan rasa kompaknya mereka.
"Eh tapi juga nih, ko perasaan liatin kita aja yah kaya yang
kenal wkwk, apa dia terpesona melihat kita yang cantik".
111
Mun’amah76
Maula selalu keluar tingkah konyolnya tanpa bisa dia
tahan.
112
Mun’amah76
"Itu mah anaknya pak kiyai, itu yang aku ceritain sama
kamu Nu, orang dia udah tau kamu kan aku udah pernah
liatin foto kamu sama beliau."
113
Mun’amah76
Sambil menunggu Nabila, Nunu mengajak Maula melihat
suasana pondok, melihat indahnya majelis yang sedang
diduduki santri, indahnya saung gajebo yang terus-terusan
diduduki wali santri yang menjenguk.
"Iya sih Nu, aku kasih tau nih yah, jadi a Yusuf itu anak
pak kiyai yang satu-satunya kuliah. Dari tujuh anaknya
pak kiyai semua hanya sekolah dasar, setelahnya mondok
tulen. Jadi cuma dia aja si, tapi cocok si Nu sama kamu
kalian berdua sama-sama tahfid, a Yusuf itu kuliah sambil
ngafal qur’an juga, ya bagus aja gitu kalo nikah bisa saling
setor hafalan, keren Nu.." buaian Nabila sangat
meyakinkan.
114
Mun’amah76
"Emang boleh seromantis itu" jawab Maula yang sambil
memegang dagunya Nunu, merayu agar Nunu terbuai.
115
Mun’amah76
Keluarga adalah kebahagiaan yang nyata,tanpa aku ingin
kan tanpa aku cita-citakan mereka menerima aku apapun
keadaan ku, mereka menyayangiku meski aku belum
sempat untuk memenuhi keinginannya.
"Salam kenal yah teh, saya tau nama teteh dari Nabila"
116
Mun’amah76
sebagainya. Yusuf juga menceritakan ia mengenali Nunu
dari Nabila.
117
Mun’amah76
yah huuuufttf..." Nunu terus-terusan bergumam soal apa
yang ia rasa.
118
Mun’amah76
praktis. Nunu tidak inginkan diantar jemput karena
menurutnya itu lebih repot.
"Pak ini dijahit rapih lagi pak, yang ini agak mengkerut
dikit si, tapi baiknya di benerin jangan bikin malu hehe."
Nunu menjelaskan apapun selalu dengan senyuman
karena ia tau sikap manis akan membuahkan manis.
119
Mun’amah76
"Bapak ku mondok hampir 12 tahun di daerah sini
Nu,untuk itu saya mau sekalian ziroh dan silaturahmi."
120
Mun’amah76
Ia buka kitab tashrifan hasil tulisan Tajul yang bulan lalu
ia beli itu, Nunu teringat dengan keadaannya yang masih
sendiri, sedangkan Tajul dia sudah mempunyai anak.
121
Mun’amah76
"Lebih dari teman gak apa-apa Nu saya ridho hehe."
122
Mun’amah76
"Tentu sangat pantas, ngaji gak harus di pondok orang
luar, selagi orang tua memfasilitasi dan memberikan ilmu
yang cukup, itu sudah di katakan mondok."
123
Mun’amah76
Nunu segera mengambil handphonenya dan
menghubungi Maula.
124
Mun’amah76
"Nu,,,,, rajin banget..." tiba-tiba Maula menepuk pundak
Nunu
"Ya dekat belum tentu serius kejenjang nikah kali Ul, kita
akrab-akrab gitu aja."
125
Mun’amah76
selama ini ada di fikiran Nunu. Tapi ketika semuanya
belum ada bukti masih saja Nunu anggap itu perkenalan
biasa.
"Kalo dia serius ingin hidup sama aku, aku terima Ul,
tujuan hidup kitakan sama, Tuhanlah satu-satunya tujuan.
Gak ada kata keberatan. Malah saya senang nanti ada
perbedaan di antara kita, ketika perbedaan itu menjalur
kepada hukum maka akan aku ajak dia kejalur sesuai
syariat. Begitupun denganku jika aku melihat cara dia
mendekat kepada tuhan lebih serius, aku akan ikut dan
setia menemani. Bagiku begitu saja sudah indah Ul, asal
keduanya saling mengerti."
126
Mun’amah76
jangan langsung melarang bisa-bisa kamu langsung
dibenci seluruh isi yayasan disana. Hahahaha. Karna hal
seperti itu ibarat mempercantik sesuatu yang sudah
cantik, tahapan kemenjadi cantiknya saja syuliiiit Ul,
bimbingan yang begitu hanya untuk orang yang sudah
cantik alias orang yang sudah bener-bener memahami.
"Halah,, bisa aja Maula. Aku mau notain pesenan dulu nih
bentar ya tunggu, kamu makanin aja dulu kue dan
minuman yang aku sediakan, abisin gak usah ada yang
nyisa."
127
Mun’amah76
mengatur administrasi, penyediaan dan produksi Nunu
serahkan kepada team.
"Hahaha.. gak bisa aku kalo suruh ngajarin, ini tuh laduni,
susah meskipun aku gak mau, gak sama sekali aku kejar
dunia, tapi kalo dunia yang ngejar otomatis nempel terus
Ul, gak bisa dong aku tolak hahaha."
"Apa Nu???"
128
Mun’amah76
"Pengen ketawa si Nu. Penjelasannya nyeleneh tapi
masuk akal, hahaha terus maksudnya kalo orang miskin
lemah gitu Nu?"
129
Mun’amah76
"Bener sih Ul, sekarang di rumah kamu punya santri.
Yang binti KH pun belum tentu bisa kaya kamu. Trik
kamu juga bisa banget tuh jadi pelajaran buat orang yang
mandang luar, padahal semua yang di lmiliki orang tua
kita, tidak akan kita miliki termasuk gelar, suka heran
sama yang cinta dunia, apa-apa pengen yang instan, liat
yang susah kayanya takut banget, seolah hilang tuh
ketuhanan nya, dunia kapan saja bisa Alloh ambil meski
sekarang terlihat cukup."
"Itu bagi orang yang merdeka dari nafsu saja Maula, tau
sendiri manusia paling susah perang melawan nafsu yang
parahnya lagi manusia itu sendiri gak faham dengan nafsu
banyaknya keliru, dia anggap itu hal yang wajar padahal
itu nafsu atau ambisi yang berlebihan. Tapi, kalau gak ada
orang yang begitu dunia sepi Ul, hahaha. Penghinaan
untuk kita yang di bawah adalah mimpi besar untuk kita
terbang membawa marwah, angin berisik ilalang semakin
cantik."
✶✶✶
130
Mun’amah76
131
Mun’amah76
Enam panggilan tak terjawab dari Yusuf saat ku cek hp
untuk mengetahui waktu berapa menit lagi ke adzan
subuh, 04:01 angka yang aku lihat di layar
hp menunjukkan bahwa masih setengah jam tiba ke
waktu subuh. Ku niatkan untuk sholat istikharah agar
perjalanan yang sekarang tidak membuat bingung sama
dengan alur cerita yang pernah aku alami kemarin, tak
mau ada luka yang di sakiti, dekat dengan Yusuf semoga
menjadi luka yang di obati, doaku meminta hal yang baik
buat perjodohan ku, tak siap jika aku harus menerima
kecewa kembali.
132
Mun’amah76
"Awalnya cuma masuk angin saja Nu, tapi bapak belum
sadarkan diri."
Tak ada kata lagi yang kami bahas hanya ucapan singkat
untuk mendoakan bapaknya Yusuf yang sedang sakit.
Aku faham dengan keadaan Yusuf yang sekarang, sedih
dan pasti mencemaskan keadaan bapak. Aku mengabari
hal itu kepada Maula yang baru saja selesai mandi karena
saat Yusuf menelpon dia tidak ada di ruang kamar ku.
133
Mun’amah76
"Weleh.. weleh aku loh ini.. Terbang Maula, hahaha."
134
Mun’amah76
mendoakan saja dari sini mungkin itu sudah mewakili dari
layadku."1
"Oke Nu, saya ikut. Abis magrib kita sholat hadiah mait
dan berdoa bersama."
"Udah dua hari Nunu aku disini, gak bisa bestiiii di rumah
mulai ngaji besok sore."
1
Syekh Nawawi Albantani, Kitab Nihayatul Zain, “Shalat Hadiah”.
Halaman 107. Terlampir di halaman 195.
135
Mun’amah76
"Mana bisa Ul, aku udah kenal dekat saja enggan untuk
ngawalin chatt atau ngabarin pengen di temenin apalagi
ini belum jelas hubungan aku sama dia."
136
Mun’amah76
"Jika menurut mu aku harus mengembangkan pondok
bapak ku, apa kamu mau membantu ku Nu?."
137
Mun’amah76
mengobrolkan masalah-masalah saja, tidak lebih dari itu
kalo teman, jangan berharap dulu nu."
"Nunu yakin? meski gak satu profesi mau sama dia? kalo
Nunu sudah yakin, Ibu sih setuju-setuju aja yang penting
kalian berdua maslahat dunia akhirat."
"Yang jadi beban bagi aku, apa Ibu gak keberatan jika
setelah menikah nanti aku ikut Yusuf? Sedangkan disini
aku sudah masuk jadwal ngajar anak santri?"
138
Mun’amah76
"Aku baik Nu, aku belum tidur, ada apa Nu."
"Sudah Nu, kaka aku yang ngajar meski pulang pergi dari
rumahnya."
"Belum Nu, aku 6 bulan ini satu semester ada jam terbang
buat ngisi jadwal ke daerah bogor di universitas hukum."
"Iya Nu, kamu juga baik-baik yah, kamu suka apa Nu, aku
mau bawain sesuatu tapi aku gak tau mau mu apa."
139
Mun’amah76
"Nah, itu bener. Boleh banget.. Siap-siap sakit perut atau
sariawan aja nanti, hahaha panas dalam meronta-ronta."
140
Mun’amah76
Teringat jadwal pengajian alumni ternyata ini giliran ku
yang mewakili untuk membacakan kitab yang bakal di
simak oleh seluruh alumni, karena banyak nya aktifitas,
aku lupa dan baru sadarkan ketika aku mengambil kitab
untuk ku bawa ke tempat reuni.
"Ya kamu lupa apalagi aku Nunu, yaudah sih tanpa harus
melihat terlebih dahulu juga kamu bisa ini Nu, repot
banget deh."
141
Mun’amah76
"Gak gitu Maula, ini reuni akbar yang hadir senior-
seniornya kita mulai dari qurun pertama, salah penjelasan
bisa-bisa malu haha."
"Nu, ko kamu gak nyuruh kita pake dress code sih, kan
biar serempak gitu Nu, ketua alumni ko santai-santai ae."
"Perkara kaya gitu harus santai lah, dress code bikin ribet
buat ibu-ibu kali Ul, yang gak punya harus beli atau
142
Mun’amah76
pinjam ke orang lain itu si bikin ribet menurut aku. Gak
semua alumni lagi pada punya uang, lagi paceklik gak usah
begituan."
"Ya betul si, menurut aku biar kompak gak ribet dan
gampang itu si nerima baju gratis dari kamu Nu. hahaha."
"Kalo itu si udah niat Ul, gak tau kapan tapi, doanya aja."
143
Mun’amah76
"Nunu....apa kabar, masyaalloh akhirnya ketemu lagi,
makin cantik Nu." Hj Anisa teman Nunu yang seangkatan
memuji Nunu sambil memeluknya. Begitu asyik dan
hangat ikatan satu almamater terkumpul dalam satu
tempat seperti ini, dari berbagai wilayah hadir karena
ingin mengulang masa-masa kebersamaan.
144
Mun’amah76
begitu mudah untuk menghapus masa-masa indah
bersama orang yang dicinta, bukan karena tidak hidup
bersama melainkan jejak yang telah tertapak.
145
Mun’amah76
Dipertengahan jalan, Yusuf memberhentikan mobilnya ia
keluar dan meminta Nunu untuk mengikuti. Yusuf
berjalan memasuki toko bunga dan bilang kepada Nunu
146
Mun’amah76
"Nanti Nu, bulan depan setelah 40 harian wafatnya
bapak. “Kenapa Nu gak mau di tinggal?."
"Gimana lagi Ul, selagi baik buat dia aku dukung aja,
kamu kurang percaya sama Yusuf Ul?"
147
Mun’amah76
"Haha emang jalur aku apa? Ada-ada aja."
148
Mun’amah76
"Aku gak mau Ul, aku gak berani. Aku cewek, mana bisa
terang-terangan seperti itu kerumahnya, Yusuf juga
mungkin belum menceritakan kehadiran ku kepada
keluarganya."
"Insyaa Alloh nggak Ul, kamu takut ada apa-apa terus aku
ngungkit Ul?."
149
Mun’amah76
"Bukan gitu, kamu gak mungkin ngungkit aku percaya,
namun jika alasannya karena Yusuf semata jika suatu saat
nanti baid-baid Yusuf tidak sampe dipelukan mu, kamu
akan terluka parah."
150
Mun’amah76
151
Mun’amah76
aku, namun Yusuf tetap ingin aku memberinya contoh,
dia bilang semua yang aku ajarkan akan dia ulang didepan
para santri, dengan sedikit malu karena akupun masih
diluar mahir mencontohkannya, ku bilang padanya untuk
mengawali ngaji bersama santri cukup melafalkan
basmallah seraya untuk mendapatkan berkah dan sunah,
lanjut ku contohkan dengan membaca doa dikhususkan
kepada pengarang kitab yang diaji dan doa untuk para
pelajar, agar pengarang kitab pendapat rahmat dan para
pelajar mendapat manfaat, Yusuf menyimak semua apa
yang aku contohkan, dia menjawab dengan memberikan
candaan "ini bukan kaleng-kaleng, sendiko dawuh
ustadzah" kita tertawa bersama yang memang Yusuf yang
sangat aktif dalam bercanda.
152
Mun’amah76
Sekejap langsung berpikir apakah Yusuf? tapi mana
mungkin, rumah kita lumayan jauh.
Ibu bilang hari ini ada acara tasyakur, ibu di undang untuk
hadir ke resto yang ada didalam hotel horizon dekat
rumahnya, namun karena ibu lupa ibu gak hadir. Mungkin
tidak jauh dari itu saja menurut ibu, soal hal perjodohan
ibu ngikut kemauan anak, tutur ibu nya Nunu mengakhiri
obrolan. Nunu kembali ke kamar karena terdengar suara
yang menelpon.
153
Mun’amah76
"Biar santri pada tunduk gimana Nu, sekali saja diomong
bisa gitu buat nurut, perasaan susah."
154
Mun’amah76
melihat reels instagram yang muncul di akun ku, terlihat
wanita muslimah sangatlah cantik ia mengenakan gaun
pengantin ala india yang memang raut wajah wanita itu
sangatlah mendukung dengan ke india-annya. Memiliki
susunan tulang wajah yang sempurna, hidung mancung,
bibir tipis, dan memiliki dagu V, aku tersenyum
membayangkan jika akulah yang memakai gaun itu, meski
tidak sesempurna cewek direels kurasa akupun pantas
memakainya, aku menyukai appearance itu penampilan
yang sangatlah menawan. Dalam benak ku langsung
terpikir apakah Yusuf akan segera mengajak ku untuk
kepelaminan atau akan menunda setelah ia pulang dari
bogor? ingin sekali rasanya ku menanyakan hal itu namun
belum tepat karena baru saja keluarganya dapat musibah
dengan kepergian bapaknya, kapan pun akan aku
tanyakan hal ini karena dalam hubungan dilarang hanya
sebatas perkiraan, ia harus jelas dan boleh melabuhi
setelah keduanya saling menginginkan, akan terlihat
berkelas jika wanita menagih janji cinta karena dengan itu
kita takan terjerat oleh tipu muslihat, kecuali pasangan
kita benar-benar punya niat hanya untuk
mempermainkan. Aku percaya Yusuf dengan segala
tindak tanduknya kepadaku dia benar menginginkan ku,
tak mungkin pula jika Yusuf hanya ingin
mempermainkan, aku tau dia berpendidikan.
155
Mun’amah76
Yusuf bilang kepada Nabila dia menginginkan calon istri
untuk merawatnya, ketika Nabila menawarkan aku dia
mengabari ku, ku ucap Badmallah semoga semuanya
berakhir indah, lamunan ku terakhiri karena telpon seluler
bunyi, nada video call dari Yusuf.
156
Mun’amah76
mempunyai batasan untuk tidak terlalu dalam, bagaimana
jadinya jika seluruh raga aku berikan untuk hati yang
belum ternobat dengan jelas, mungkin tak jauh akan
seperti qhais yang menggila karena laila.
157
Mun’amah76
Sungguh memang ibulah wanita paling baik, jawaban
itupun mengingat masa-masa aku ketika berada di
pesantren. Kala ibu menelpon pagi di hari Senin atau
Kamis ibu menanyakan sudah sarapan atau belum, jika
jawaban ku belum ibu tersenyum dan mengatakan
"Bukan santri kalo hari Senin sarapan" maksud ibu tidak
lain bercanda namun membangun sikap agar apa yang ibu
ungkap difahami. Menurut ibu jika seorang penuntut ilmu
ingin cepat ilmunya didapat harus meluangkan agar
sesekali berpuasa entah itu puasa Senin atau Kamis. Jika
aku menjawab "Sudah sarapan" Justru ibu menanyakan
"Uangnya masih ada?". Tidak panatik dalam didikannya
ibu, santai tapi tetap mengarah beraturan.
"Nu, hari ini aku gak ada kegiatan kira-kira ketempat apa
yang enak Nu."
"Ke pelaminan."
158
Mun’amah76
"Kamu pengen ke pelaminan Nu? Tunggu aku setelah
pulang dari bogor itupun kalo kamu mau dan sabar, kamu
pengen sekarang-sekarang yah Nu ?"
"Iya Nu, sabar yah, aku jemput kamu sekarang mau gak,
kita kuliner kemana kamu mau."
159
Mun’amah76
"Sekarang Nu?? mau bangeeet udah kebayang nih
segernya bakso seafood dan ramyeon yang dipasar malam
serang raya, enak banget Nu. Aku mau ikut deh."
"Aku pilih kebab itu favorite ku, tapi nanti kamu beli
jajanan korea yah, biar aku bisa minta icip ke kamu.
Hehehe”
160
Mun’amah76
"Hahaha nggak gitu Nu, becadyaaa. Berarti kamu aslinya
lebih suka kebab nih, bukan toppoki ?."
"Iya betul, bab perotian aku suka, garlic bread khas Korea
itu pun aku suka."
161
Mun’amah76
Saat ini dua perkara yang ku tunggu, pertama menunggu
tersaji nya toppoki, kedua menunggu datangnya Yusuf
yang entah mau kemana.
162
Mun’amah76
"Nggak dulu Nu, aku duduk dulu abis ngantri beli kebab
nih buat kamu. Ngantri tanpa ada tempat duduk pegel
juga Nu."
"Antri kebab baba rafi kan sepanjang itu Nu, aku juga
sering beli, kalo ikut antrinya setelah beli toppoki nanti
kemalaman nu, semakin sore semakin ramai."
"Haduh kalian tuh bikin iri, kapan nikah emang mau saya
tinggal duluan, udahlah cepet sat set gitu."
163
Mun’amah76
Yusuf tersenyum dan menjawab pertanyaan Maula sambil
menatap ke arah Nunu "Hayuu otw nikah kita".
✶✶✶
164
Mun’amah76
165
Mun’amah76
wanita yang satu propesi dengannya, namun ku coba
untuk selalu meninggikan percayanya diri, Yusuf yang
sudah melabui takan pernah melukai.
166
Mun’amah76
"Terus biar relavan ideal menurut mu? Aku kan punya
sanad quran Nu, kalo mengembangkan harus seperti
apa?"
167
Mun’amah76
batas, semua yang menakuti aku hempas percaya bahwa
doa akan terbalas.
Pagi itu dalam hangatnya teh tubruk yang tiap hari ibu
buat untuk menemani sarapan aku meminta izin untuk
pergi tabaruk ke pondok-pondok, mencari guru beriadloh
agar lahir batin ku dengan tuhan dekat hingga membara.
"Jika itu mau mu, ibu boleh-boleh saja, tapi fikirkan ulang
yah Nu."
168
Mun’amah76
tabaruk sekarang agar tak terasa sambil menunggu Yusuf
selesai dari kerjaan tapi tak apa berdua nanti dengannya
pasti akan indah, akan aku ajak Yusuf nanti.
169
Mun’amah76
Nunu duduk berasama Nabila ia menemani Nabila makan
sambil hp-an.
170
Mun’amah76
"Iya deh Bil, aku percaya. Terus disana ngekos Bil apa
gimana?"
"Kontekan ini juga dia nelpon ku, tapi gak aku angkat."
171
Mun’amah76
"Ya gak gitu juga Nabila, cuek dalam hal apa dulu, kalo
dia butuh bantuan ya aku siap ada didepan, maksud ku
cuek dalam hal ungkapan-ungkapan gitu, kaya orang-
orang kalo sama pacar gimana sih ganjennya, kamu gitu
kayanya nih Nabila."
"Siapa bil?"
172
Mun’amah76
✶✶✶
173
Mun’amah76
174
Mun’amah76
bersama dikhususkan untuk 100 hari KH. Sholahuddin
bapak dari Yusuf, Yusuf bilang terimakasih atas doanya
aku balas dengan kata semoga bapak husnul khotimah
dipenghujung usianya. Ingin sekali ku pijakkan kaki
kerumah Yusuf namun itu hanya semata bayangan,
mungkin aku akan kesana setelah resmi menjadi istrinya.
"Udah Ul, aku tanya dia mau kapan nemui aku dirumah
untuk mempersunting."
175
Mun’amah76
"Nggk Nu, justru aku menyimpulkan dengan bahasa gitu
dia bersedia."
176
Mun’amah76
masalahnya terhadap pasangannya berarti dia sudah
benar-benar tulus dan serius. Terlebih saat Yusuf bertemu
dengan ku dia selalu memperlihatkan semua rahasia
pribadinya termasuk dompet dan ponsel miliknya, selalu
saja meminta agar apa yang dibayar aku yang melakukan
dengan mengambil dari dompetnya itu, semua momen
yang didokumenkan di ponsel dia selalu diperlihatkan dan
menyerahkan ponselnya dengan bebas kepada ku,
membuatku yakin bahwa dialah yang akan menjadi
partner seumur hidup.
177
Mun’amah76
keinginan yang ingin cepat mendapat ku turuti apa yang
Yusuf katakan, harusnya aku tetap menunggu maret tiba.
Memberhentikan pertanyaan nikah terhadapnya dan
mulai untuk mengerti kembali dengan situasi Yusuf yang
sedang sibuk, tak ingin juga ku tanyakan ulang soal ini
karena wanita pun ingin di mengerti dan aku tak mau
berkali-kali seolah mengemis cinta, akan aku tunggu dia
yang mengungkap dengan sendiri.
"Nu, kamu lagi apa?" Ingin rasanya aku ungkap aku lagi
jengkel sama kamu, kemana aja selama ini, iya sibuk tapi
gak ada yang sibuk sampe 24 jam, online mu untuk apa?
kerja? Kerja gak ada yang 24jam juga, ingin ku ungkap
seperti itu. Tapi, tidaklah aku harus terlihat baik-baik saja
178
Mun’amah76
harus memberi harga terhadap diri, tanpanya pun aku
bisa. Aku hanya menjawab "Aku lagi duduk santai".
Dengan tidak aku duga Yusuf mengatakan "kamu sudah
siap nu untuk aku nikahi?". Sungguh pertanyaan itu
membuat ku langsung berkonsentrasi aku jawab "Aku
siap asal kamu tidak menunda. " Yusuf meminta esok
untuk bertemu akupun siap se siap-siapnya, ingin aku
ungkap semua rasa yang selama ini aku pendam, ingin ku
tanya mengapa dua bulan kemarin tanpa kabar, apa tidak
merasakan rindu yang mendalam? Akan juga aku ungkap
bahwa aku sakit menunggu ketidakpastian selama ini, aku
berani mengungkapkan ini karena ia sudah memastikan
mau menikahi ku, walau kemarin sempet aku tahan untuk
tidak mengatakan. Mungkin ini waktu yang tepat agar
kelak nanti tidak terulang, supaya dia tau bagaimana
perasaan seseorang. Aku siapkan semua kebutuhan ku
untuk menemui Yusuf, seperti biasa ku sediakan lebih
awal baju yang bakal aku kenakan, tas, sendal begitupun
kerudung. Ku tunggu hari esok untuk mengobati rasa
rindu dan mengakhiri penantian yang selama ini
membelenggu.
"Nu, besok aku berangkat pagi jam 06:00 pagi, biar bisa
lebih leluasa."
179
Mun’amah76
"Yaudah kamu atur skejul untuk besok, mulai dari tempat
dan lainnya ya Nu, aku lagi ada tamu selamat ketemu
besok."
180
Mun’amah76
dengan rasa jengkel aku menggubunginya dengan
panggilan telpon, namun tidak terhubung. Beberapa kali
aku terus menelpon masih saja tidak terhubung, namun
saat aku chatt dengan pesan langsung terkirim aku bilang
pada nya jadi atau tidak untuk hari ini.
"Iya Nu, jadi. Maaf tadi ada info mau rapat ngobrol lewat
telpon, temenku bilang hari ini mau ada rapat Nu. Kamu
tunggu yah! Tunggu selesai rapat nanti aku langsung
berangkat menemui mu."
181
Mun’amah76
tak apa, tak harusnya untuk di permasalah. Di jam 10:40
Yusuf mengabari ku dia bilang apa aku marah jika
pertemuannya di batalkan, dia pun menegaskan semua ini
bukan keinginannya.
182
Mun’amah76
"Dia orang faham bu, kalo tidak punya niat kenapa mesti
selalu mengabarkan ku lagian dia juga tau aku
menyukainya, kalo gak punya niat pasti menjelaskan
kedekatan ini agar aku tidak mengharapkan."
"Iya bu, akupun seperti itu. Aku balas apapun setelah dia
memberi, aku tidak pernah meminta termasuk perasaan."
183
Mun’amah76
"Aku obrolin dulu tapi jika kamu menginginkannya akan
aku usahakan selesai sebelum acara."
184
Mun’amah76
Terus-terusan hati ku bersedih mungkin karena melihat
setuasi yang seperti ini membuat pancingan yang
terhubung dengan pikiran ku yang sangat acak, aku takut
kisahku kelam seperti yang lalu. Rasa sedih terus-terusan
larut sampai tak bisa diberhentikan, di penghujung sholat
magrib isak tangis masih saja berlanjut ku pegang
handphone mengetik chatt untuk Maula
"Maula, maaf kan aku ko aku dari sore tadi sampe magrib
nangis terus si ini gak bisa di berhentikan."
"Nggak ada Ul, tiba-tiba ko gini yah aku minta maaf aja
sama kamu, banyak salah dan banyak merepotkan."
185
Mun’amah76
"Nggak Nu gak salah ko, wajar kamu ngarep. Udah gak
usah sedih, kan katanya Yusuf mau ke rumah mu santai
aja Nu."
"Iya sayang"
186
Mun’amah76
rumah Yusuf saja, mungkin ini yang tepat setelah sebelum
nya aku belum siap. Tak apa aku kesana, jangan terus-
terusan menunggu Yusuf yang menjumpa.
"Boleh Nu, tak ada salahnya lagian Yusuf juga udah minta
kamu untuk menemui ibunya kan?"
"Nggak lah Ul, aku pake baju Lia Soraya saja baju yang
kemaren aku beli ,biar gak terlalu disangka promosi baju
sendiri terus."
187
Mun’amah76
"Ciela beli baju yang harga 3 juta, Nunu keren. Oke baik,
pakelah biar Yusuf tau kamu semampu itu beli baju
sendiri hahaha."
Aku menunggu Maula sambil dag dig dug apa yang bakal
aku ucap setelah masuk ke dalam rumahnya.
188
Mun’amah76
"Acaranya a Yusuf"
189
Mun’amah76
"Buat apa Maula, dengan melihat kejadian tadi semua
sudah terselesaikan. Kita tidak butuh alasan hayu pulang."
190
Mun’amah76
beri kepada Nunu. Ibarat kata wanita itu menginginkan
edelweiss tak perlu kau memetik sebagian bunga untuk
memberikannya, cukup kau ajak dia untuk melihatnya
maka seluruh edelweiss takan mati menyeluruh. Kenapa
engkau tidak jelaskan sebelumnya kepada Nunu agar rasa
Nunu tidak hancur lebur, ini permainan macam apa
Yusuf?
"Aku lagi tidak bisa berfikir Maula, yang jelas aku lebih
pantas dengan yang selaras, kerjaanku masih banyak, aku
ditunggu calon istriku untuk pemotoan selanjutnya, tidak
ada yang perlu aku jelaskan lagi."
"Berapa Maula?".
"Sepuluh juta."
191
Mun’amah76
Saya pegang uang sepuluh juta itu untuk mengakhiri
percakapan.
192
Mun’amah76
"Aku harus gimana Maula mental ku hancur, aku ingin
sowan Abah yai sebelum pulang Ul, aku ingin
menenangkan hati."
✶✶✶
193
Mun’amah76
KUAT
"Nu, ini uang mu.. Uang baju yang tadi kita anter."
194
Mun’amah76
"Gak apa-apa pegang aja udah."
"Ko bisa gitu, nggk mau nanti kembaliin lagi aja gak
butuh ko."
195
Mun’amah76
"Yaudah Nu, jangan sebut nama itu lagi, kita mulai untuk
melupakan terlalu sakit untuk diingat, gak apa-apa
nyampe sana langsung aja bilang kamu bersedia dengan
tawarannya abah, untuk itu kamu akan cepat melupakan."
196
Mun’amah76
Di tambah a Yusuf ngerespon sama kamu ngajak ketemu
dan sebagainya tapi di luar bayangan semua seolah
dibodohi dengan alurnya. Sedangkan wanita akan terus
menanti dengan apa yang diucap oleh lelaki, aku tau
kamupun seperti itu Nu, pasti hatimu sekarang telah
hancur, Aku masih belum faham juga Nu sama a Yusuf,
pas pertama lagi dekat dengan kamu pun aa ternyata
sudah menjalin hubungan dengan wanita itu, sungguh
jahat permainannya. Aku tak tau itu Nu, aku barusan tau
saat ngirim chatt ketemennya a yusuf di instagram.
Maafkan aku ya Nu."
197
Mun’amah76
"Justru aku telah hancur oleh prilaku Yusuf, namun ini
teguran yang harus aku terima, mencintai kepada yang
belum halal, memikirkan tentangnya lebih dari mengingat
Tuhan, Maksiat ku berat, wajar Alloh beri teguran yang
sangat dahsyat, yang perlu aku lakukan saat ini
memperbanyak sholat tobat dan menyadari kesalahan
tanpa kembali melakukan.
198
Mun’amah76
"Yusuf lagi sibuk Bu, dia lagi persiapan buat acara
nikahnya minggu depan, Yusuf mau nikah."
"Inalillahi Nu."
"Jangan sedih Nu, ibu gak ridlo kamu nikah sama dia,
alloh telah memperlihatkan kejelekannya sekarang, syukur
tidak nikah denganmu Nu."
199
Mun’amah76
sebelumnya Yusuf bijak dalam bertingkah ia menjelaskan
wanita itu Nunu akan menerima sangat lapang Bu, tapi ini
seolah niat dia untuk menyakiti."
Aku yang saat ini terjatuh tidak dengan rasa kuat namun
dari semua ini mengandung banyak pelajaran, semakin
tidak mau untuk ku melukai orang, sudah terasa sakitnya
bagaimana. Belajar menerima disakiti tanpa dendam,
belajar kuat dan belajar menerima apapun yang sudah
ditakdirkan untuk ku.
✶✶✶
200
Mun’amah76
PARADIGMA
✍ BAHAGIA
201
Mun’amah76
Sudah tentu tidak akan bahagia jika kau terlalu
mengekang waktu untuk memiliki apa yang nafsu mu
giring hingga nilai spiritual mengering.
Tidak perlu cemas! ini dunia, cukup kau tata dengan ilmu
bukan dengan kecamata manusia.
202
Mun’amah76
Rasanya indah jika yang kau tuju kebahagiaan ukhrowi,
namun untuk hal ini tidaklah untuk di fikirkan hanya
perlu diyakinkan.
✍ KECEWA
203
Mun’amah76
Saat kau bicara maka itu tanggungan jiwa, saat kau
bertindak maka wajib berlaku apa adanya tanpa bermuka
dua.
Saat kau punya ilmu maka akhlak yang kau pakai, dengan
itu kau takan lalai dan persaudaraan mu akan kuat meski
berantai.
204
Mun’amah76
Agar tak kecewa, tidak harus fokus untuk mengurus
penuh namun.. meski lewat kata maka adil akan tumbuh
dengan nyata.
205
Mun’amah76
itu sudah jelas adanya, untuk hidup penuh syukur maka
bimbinglah hingga tak menjadi kufur.
✶✶✶
✍ MENCINTAI
206
Mun’amah76
Semua orang tentu punya kelebihan, bukan kah itu cukup
untuk menutupi hal yang tak kau miliki.
207
Mun’amah76
Mencintai berarti berkemanusiaan, merusak berarti
penjajahan.
208
Mun’amah76
✍ BENCI
209
Mun’amah76
Tak usah risaukan tentang orang lain, semua sudah diukur
kembali lah bersifat akur.
ِ ح األ ْع َم
َال ِ ِ َِ َالدنْيا ِِب َل
ِ َ ِاآلخَرَةِ ب ُّ ِع َُّز
َ َِ صال َ َ ال وع َُّز
✍ KEHILANGAN
210
Mun’amah76
Tak akan kau rasakan terbang melangit jika kau tak
berada di bawah terjepit.
Tak ada luka jika kau sadar semua yang kau cita-cita kan
tidak selaras dengan perjalanan.
211
Mun’amah76
Kita kuat, jika lemahnya kita balut doa dan maju mencari
jalan baru.
✶✶✶
212
Mun’amah76
✍ YATIM PIATU
213
Mun’amah76
semua keseharian mu. Maka, alangkah durhakanya saat
aku pandai berbicara namun omonganku menjadikan
huru hara.
214
Mun’amah76
Berpisah dari apa yang kau miliki itu takdir tuhan yang
paling baik, banyak rencana tuhan dibalik kehilangan
seseorang.
215
Mun’amah76
Jangan bersedih, jangan salahkan ibu atau bapak mu, jalan
menuju hal baik memang lah rumit, tetap husnudzon
bahwa semua jalan itu akan membawa mu kepada
kebaikan, kedewasaan, bahkan keberhasilan. semua bisa
kau lakukan sendiri selagi Tuhan kau hadirkan dalam hati.
✶✶✶
✍ PENANTIAN
216
Mun’amah76
Untuk mu yang lagi mencari, idolakan ia yang tak banyak
membahas dunia, karena sudah pasti akhirat yang di
pegang erat.
✶✶✶
✍ PASUTRI
Ya.. Ini rumah jika kau dan aku beristirahat dan dikepala
tak ada bisikan hebat.
217
Mun’amah76
Engkau yang bersama ku, mohon mengertilah aku,
218
Mun’amah76
Aku tak ingin kan permata kau peluk saat ku tak bisa
pejamkan mata kala malam menyapa rasaku sudah indah
bahagia.
• Pasutri
219
Mun’amah76
Istriku, keberhasilan ini penuh drama, berlipat-lipat
masalah yang di hadapi, apakah kamu mampu untuk tidak
meratapi?
َاح
ِ َّج ِِ
َ َساسَ الن
َ اَْل حِتَادَ أ
220
Mun’amah76
✍ SABAR
221
Mun’amah76
Dan tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
✶✶✶
✍ JABATAN
222
Mun’amah76
Attitude yang baik sama dengan memegang tahta
tertinggi, yang tidak bisa di saingi tapi sudah tentu akan di
sayangi.
✶✶✶
223
Mun’amah76
Uang adalah perjalanan kedua setelah kau berjuang maka
uang akan menemani, mustahil tanpa berjuang kau punya
uang.
✶✶✶
✍ GENGSI
224
Mun’amah76
mu tak bisa di wakilkan, jangan jadi orang yang hanya
mem bebankan.
225
Mun’amah76
Dan untuk mu yang masih menginginkan hidup enak
tanpa perjuangan, ingatlah apa yang dikatakan ahli sufi
yang melarang keras agar kau jauh dari tipuan.
✶✶✶
✍ MASYAIKH
226
Mun’amah76
Berkahnya hidupmu ditilai dari seberapa tinggi rasa
mahabbahmu pada guru. Jika semua sudah kau lakukan
namun hidupmu masih saja berantakan berarti ada yang
bermasalah di dalam diri. Cepat introspeksi lakukan
sampai semuanya ditemukan.
SHALAT HADIAH
227
Mun’amah76
ini lebih baik dikerjakan ketika jenazah baru saja
dikebumikan karena dapat meringankan beban jenazah di
alam kuburnya, sebagai tanda solidaritas menolong dan
mengasihani mait bertujuan untuk mengirimkan hadiah
pahala agar diringankan siksa kuburnya.
اللهم ابعث ثواهبا إىل قب, اللهم إين صليت هذه الصلة وتعلم ما أريد
فلن بن فلن فيبعث هللا من ساعته إىل قبه ألف ملك مع كل ملك نور
.وهدية يؤنسونه إىل يوم ينفخ ىف الصور
228
Mun’amah76
1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah
yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.”
منه أنه ل خيرج يرى مكانه ىف اجلنة, أن فاعل ذلك له ثواب جسيم
“Siapa saja yang melakukan sedekah atau sembahyang itu, akan
mendapat pahala yang besar. Di antaranya, ia takkan
meninggalkan dunia sampai melihat tempatnya di surga kelak."
✶✶✶
229
Mun’amah76
BIOGRAFI PENULIS
AAH MUN'AMAH
230