Anda di halaman 1dari 7

Asal usul dari permainan ini belum diketahui jelas berasal dari

daerah mana. Tetapi permainan ini sudah menyebar luas di wilayah

Indonesia, tidak terkecuali di Lombok. Tiap daerah yang berada di

Lombok menyebut permainan ini dengan nama yang berbeda beda.

Di Indonesia umunnya permainan ini disebut “engklek” ,

sedangkan Di Lombok Timur tepatnya di daerah Rembuak

permainan ini disebut “dengkak” sedangkan di Lombok barat di

daerah Gunung Sari disebut “kedengleng” dan daerah Lombok

Tengah tepatnya di daerah desa Sintung permainan ini disebut

”enjah”. Pada dasarnya cara bermain permainan ini sama tetapi

yang membedakan permainan ini dengan permainan dari daerah

Lombok Timur dan Lombok barat yaitu terletak pada garis

permainannya. Adapaun bentuk dari garis permainan enjah dari

daerah Lombok Tengah bagain desa Sintung yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.11 Garis Permainan Enjah


Sumber: Koleksi Pribadi

Permianan enjah merupakan permainan yang dimainkan

dengan menggunakan satu kaki. Dalam memainkan permainan ini

diperlukan alat berupa potongan genteng atau kramik yang disebut

sebagai “katuk”. Dalam memaikan permainan ini diperlukan juga

garis yang menjadi tempat untuk manaruh katuk. Adapun cara

memainkan permainan ini yaitu sebagai berkut :

1) Setiap pemain menyiapkan “kaduk” berupa potongan keramik

atau gentang.

2) Para pemain menentukan siap yang mulai permainan duluan

3) Pemain yang bermain akan melampar “katuk” pada setiap

masing-masing kotak dalam garis yang sudah di buat

sebelumnya. kemudian pada garis berikutnya didorong dengan

ujung kaki pemain apabila katuk keluar dari garis atau mengenai

garis maka akan digantikan dengan pemain selanjutnya.

4) Pada saat pemain sudah dapat menyelesaikan permain,

selanjutnya beralih pada tahap selanjutnya itu yaitu memulai

dari awal lagi akan tetapi pada tahap ini pemain tidak melepar

katuk atau mendorong katuk dengan kaki, akan tetapi pemain

diharuskan melewati setiap kotak yang ada di dari tanpa

menginjak atau keluar dari garis yang dilakukan dengan


menutup mata, pemain yang menutup mata kana mengatakan

“enjah” kemudian pemain lain akan mengucapkan “ndek” dalam

bahasa Sasak berarti “tidak” apabila pemain tidak menginjak

atau melewati garis, apabila pemain menginjak garis maka

pemain yang lain akan mengucapkan “enjah” yang berati

pemain akan digantikan oleh pemain lain.

Adapun manfaat dari permainan ini yaitu: (1) meningkatkan

kemampuan fisik anak karena dimainkan dengan berlompat-lompat

mengunakan satu kaki. (2) melatih kemampuan bersosialisai anak.

(3) melatih perkembangan logika anak. (4) melatih keseimbangan

karena mengharuskan anak untuk melompat dengan satu kaki

(Aqobah et al., 2023)

1. Permainan Joiy

Asal usul maupun sejaran dari permainan joiy tidak diketahui

siapa yang mulai pertama kali memainkan permainan ini. Namun

permainan ini hampr memiliki kesamaan dengan permainan boy

boyan yang berasal dari provinsi Jawa Barat (Sumiyati, 2018).

Adapun pembeda dari permainan ini yaitu pada garis permainannya,

pada permainan boy-boyan lebih banyak menggunakan tumpukan

gentang dari pada permainan joiy, dalam permainan joiy hanya

menggunakan lima tumpukan sedangkan boy boyan bisa

menggunakan belasan tumpukan kramik. Dalam permainan joiy


membutuhkan garis sedangkan permainan boy boyan tidak

menggunakan garis. Namun yang menjadi fokus pada pembahasan

ini yaitu permainan joiy.

Permainan joiy merupakan salah satu permainan tradisional

yang berasal dari Lombok yang sering dimainkan oleh anak-anak

zaman dulu. Permainan ini dimainakan dengan menggunakan alat

berupa bola kasti dan juga pecahan keramik atau bisa juga

menggunakan pecahan genteng sebanyak lima pecahan. Dalam

memaikan permainan ini juga memerlukan garis permainan adapun

bentuk dari garis permainanya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.10 Garis Permainan Joiy


Sumber: Koleksi Pribadi

Adapun cara memaikan permainan joiy ini sangatlah mudah,

berikut cara dalam memainkan permainan joiy :

1) Menentukan anggota kelompok, dalam satu kelompok dapat

berisi 3-5 orang atau bisa lebih.


2) perwakilan dari kelompok melakukan suit untuk menentukan

siap yang menjadi penyerang dan penjaga.

3) Kelompok penyerang akan berusahan untuk menjatuhkan

keramik yang ditumpuk ditengah garis permainan dengan

melempar bola kasti.

4) Apabila kelompok penyerang tidak ada satupun anggota dari

kelompoknya yang bisa menjatuhkan tumpukan karamik, maka

kelompok bertahan akan menjadi penyerang.

5) Apabila tim penyerang mampu menjatuhkan tumpukan keramik

maka kelompok penyerang harus berusahan menaruh tumpukan

keramik ke dalam garis yang sudah dibuat sebelumnya.

sedangkan kelompok penjaga harus melempar bola kasti ke arah

kelompok penyerang apabila kelompok penjaga mampu

mengenai salah satu anggota dari kelompok penyerang maka

kelompok penyerang gagal.

6) Apabila tim penyerang mampu menaruh kelima pecahan

keramik kedalam garis yang sudah dibuat maka tim penyerang

harus teriak mengucapkan “joiy” sebagai penanda bahwa

kelompok penyerang berhasil dalam meletakan pecahan keramik

kedalam garus.

Adapun manfaat dari permainan ini yaitu: (1) melatih sikap

kejujuran anak, (2) melatih kemampuan anak dalam menysusn


strategi, (3) melatih kemampuan anak dalam melempar, berlari dan

menghindar, (4) mengingkatkan kemampuan sosial anak, (5)

melatih ketelitian dan kecerdasan anak, (6) melatih kemampuan

fisik karena diharuskan banyak bergerak secara aktif (Saleh et al.,

2017)

2. Permainan sungklit

Informasi terkait asal usul maupun sejarah dari

permainan tidak diketahui jelas berasal dari daerah mana.

Namun umunnya permainan ini hampir dijumpai di

beberapa daerah yang berada di Indonesia, akan tetapi

setiap daerah memiliki perbedaan dalam menyebutkan

nama dari permainannya. seperti di daerah Rumbuk

Lombok Timur permainan ini disebut dengan nama

“santekan” sedangkan di daerah Kekait Gunung Sari

Lombok Barat permainan ini disebut dengan nama

“congklik” dan untuk daerah Lombok tengah tepatnya di

desa Sintung permainan ini bernama “sungklit”.


Asal usul dari permainan ini belum diketahui jelas bersal dari mana. Namun di

Lombok sendiri memiliki nama yang beragam. Pada umumnya di Indonesia

permainan ini diberi nama “boy-boyan”. Kemudian untuk daerah Lombok sendiri

desa sambelia kecamatan sambelia Lombok Timur permainan ini dengan permainan

“main bintang” sedangkan untuk daerah yang berada di desa Sintung Lombok tengah

permainan ini diberi nama “joiy”

Anda mungkin juga menyukai