Makalah - Maternitas - Kelompok - 1 (1) Erin
Makalah - Maternitas - Kelompok - 1 (1) Erin
OLEH KELOMPOK 1:
1. ADELVINA KARAGE
KELAS/TINGKAT: A/II
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang maha Esa sa telah menolong hamba- nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan dan kelancaran tanpa pertolongan Nya mungkin kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini memuat tentang "konseptual
keperawatan jiwa" dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan
perlu dapat dukungan Dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan. Penyusun juga
mengucap terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu penyusun agar
dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. Walupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dah kritikannya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan masalah.................................................................
C. Tujuan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................
B. Saran……………………………………………………….
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
1. pengertian
a. Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi
kehamilan.
b. Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
c. Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah
pengalamanpositif & menyenangkan.
1. Manusia terdiri dari 4 dasar elemen yang merupakan bagian dari kebutuhan
dasar manusia, yaitu terdiri dari kebutuhan biologis, psikologis sosial, dan
spiritual. Individu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jiwa dan
raganya adalah kesatuanManusia pada keperawatan maternitas terdiri dari
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
systemkehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru
lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang
unik dan utuh. Salah satu tugas perkembangan wanita adalah pengalaman
melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga
tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik
2.Meningkatkanpengetahuankesehatanmasyarakat
1. Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh
sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes
RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat
digolongkan atas faktor-factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosio-ekonomi Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah
banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti
sulit. Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan
antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan
kasus gawat darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan,
penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan
yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko
obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang perempuan
atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks adalah adalah risiko
seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas kematian
perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang
dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan
kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu
kemampuan dan jumlah fertilitas. Tingginya kematian ibu sebagian besar
disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera
dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk
disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb.
(Depkes RI. Dirjen Yanmedik, 2005)
Penyebab langsung
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat
menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual..
Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur
yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap
tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS,
dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak
mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis,
AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah
pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut
pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker
serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai
penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan
kesehatan, maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas adalah:
Peran perawat pada masa sebelum dan selama kehamilan, persalinan dan sesudah
persalinan adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana
1. Pengkajian fisik
6. Evaluasi
b. Pendidik
c. Advokat
d. Provider
Memfokuskan nutrisi ibu dan pemberian ASI dengan memberikan penjelasan kepada
ibu dan keluarga tentang : cara pemberian ASI, memotivasi ibu untuk memberikan
ASI secara eksklusif, peran perawat meluruskan, kepercayaan yang kurang benar
dengan pendekatan khusus.
Peran dan fungsi perawat Maternitas dalam tahap Child bearing dan Child Raring
Agar peran dan fungsi perawat dapat berjalan dengan baik, perawat Maternitas
sebaiknya mengetahui fase adaptasi ibu dan jenis atau tipe keluarga.
a. tiga fase adaptasi ibu
1. Fase ketergantungan (taking in) : berfokus pada diri sendiri, tampak pasif.
2. Transisi : antara terganggu dan mandiri (taking hold) : berfokus beralih kepada
bayi nya.
3. Fase menerima peran baru (letting go) : mulai akhir Minggu I, perilaku kasih
sayang mulai tampak melalui perhatian ibu yang berfokus pada bayi.
1. Family of Orientation
2. of Procreation
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Ali. Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika: Jakarta. Deitra
Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition, St.Louis: Mosby. Emily Slone
McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. WB Saunders