Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

BBPPMPV BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI

Rangkaian Sensor Berbasis Arduino Uno, Dan Motor 3 Fasa

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian Tugas Pkl

Program Keahlian: Teknik Elektronika Industri

Disusun oleh:

Zaky Muhammad Fikri: 10480

Kompetensi keahlian:

Teknik Elektronika Industri

SMK NEGERI 1 GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Jl. Bulumanis KM. 1,5, Bulurejo,Kec. Gadingrejo,

Kabupaten Pringsewu, Lampung 35372


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri

Teknik Elektronika Industri

Rangkaian Sensor Berbasis Arduino Uno, Dan Motor 3 Fasa

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

MENYETUJUI / MENGESAHKAN:

Kepala Departemen ELIT, Pembimbing Prakerin,

Fery Januar JE.S.Kom.M.T Heri Cahyadi Setiawan,ST.,M.T.

NIP.19790118 200212 1 001 NIP.197306222002121011

1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan

Teknik Elektronika Industri

Rangkaian Sensor PIR&IR Berbasis Arduino Uno

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini telah dilaksanakan oleh pihak

SMK Negeri 1 Gadingrejo

Tanggal: 01 November 2023 s/d 02 Maret 2024

MENGESAHKAN :

Kepala Kompetensi Keahlian, Pembimbing,

Mardiyanto, S.Pd.T Mardiyanto, S.Pd.T


NIP. 198305061010011014 NIP. 198305061010011014

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Gadingrejo

H. Kemis, S.Pd

NIP. 197104051995121001

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan laporan PKL ini. Praktik Kerja Lapangan
(PKL) SMK Negeri 1 Gadingrejo bertujuan untuk mengenalkan siswa/siswi pada
kondisi lapangan. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dibuat sebagai bukti
bahwa saya telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada kompetensi
keahlian Teknik Elektronika Industri (TELIND) SMK Negeri 1 Gadingrejo. Proses
PKL penulis dibantu oleh banyak pihak baik dari sekolah maupun dari BBPPMPV
BMTI. Penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang bersangkutan.

Kelancaran PKL ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak berikut:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil selama pelaksanaan PKL.
2. Kepala BBPPMPV BMTI yang telah mengizinkan penulis melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan(PKL).
3. Bapak Fery Januar, JE.S.Kom.M.T selaku kepala departemen ELIT.
4. Bapak Heri Cahayadi Setiawan selaku pembimbing di BBPPMPV BMTI.
5. Bapak Mardiyanto S.Pd.T selaku pembimbing sekaligus ketua kompetensi
keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 1 Gadingrejo.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan terbuka menerima kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan laporan di masa
yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Cimahi, Maret 2024

Penulis,

Zaky Muhammad fikri

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... 1


HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... 2
KATA PENGANTAR ..................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................... 4
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... 6
DAFTAR TABEL............................................................................ 7

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................8
B. Rumusan Masalah ..................................................................................8
C. Maksud dan Tujuan................................................................................9
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................................9
E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................9
F. Sistematika Penulisan Laporan ..............................................................10

BAB II TINJAUAN INSTANSI


A. Lokasi Perusahaan .................................................................................11
B. Sejarah BBPPMPV BMTI Bandung ......................................................11
C. Visi dan Misi BBPPMPV BMTI Bandung ............................................14
D. Tugas dan Fungsi BBPPMPV BMTI Bandung .....................................15
E. Fasilitas BBPPMPV BMTI Bandung ....................................................16
F. Faktor – Faktor yang Berpengaruh ........................................................19
G. Strategi Pelaksanaan ..............................................................................19
H. Tata Tertib ..............................................................................................20
I. Program Keahlian yang ada di BBPPMPV BMTI Bandung .................21
J. Struktur Organisasi ...............................................................................21

4
BAB III LANDASAN TEORI
A. Pengenalan Arduino Uno .......................................................................24
B. Motor 3 Fasa ..........................................................................................28
C. Sensor .....................................................................................................29

BAB IV PERANGKAIAN KOMPONEN


A. Rangkaian untuk Proteksi Suhu Tinggi .................................................31
B. Rangkaian Pendeteksian Gangguan atau Pencurian ..............................35

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................38
B. Saran ......................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................39

5
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Arduino Uno .....................................................................................24


Gambar 3.2 Komponen Arduino Uno .................................................................25

6
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fasilitas BBPPMPV BMTI ................................................................16


Tabel 2.2 Diagram Organisasi BBPPMPV BMTI ..............................................21
Tabel 2.3 Organisasi departemen elektronika dan informatika ..........................23
Tabel 4.1 Alat dan Bahan untuk membuat rangkaian proteksi suhu tinggi ........31
Tabel 4.2 Alat dan Bahan untuk membuat rangkaian pendeteksi gangguan dan
pencurian .............................................................................................................35

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan
siap bekerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha
atau industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) agar
setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia usaha.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di berbagai perusahaan dan instansi
akan sangat berguna bagi siswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuan
,keterampilan dan pengalaman. Melalui Praktik Kerja Lapangan ini ,siswa akan
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan cara berfikir, menambah
ide-ide yang berguna dan menambah pengetahuan siswa sehingga dapat
menumbuhkan sikap disiplin dan bertanggung jawab terhadap apa yang
ditugaskan kepadanya.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dari Arduino Uno?
2. Apa saja komponen utama pada Arduino Uno dan fungsi masing-masing
komponen tersebut?
3. Bagaimana fungsi utama Arduino Uno dalam mengendalikan input dan
output digital serta analog?
4. Apa prinsip kerja motor 3 fasa dan keunggulan yang dimilikinya?
5. Bagaimana integrasi sensor suhu (DS18B20) dan sensor gerak (PIR) dalam
konteks rangkaian pada motor 3 fasa?
6. Bagaimana sensor suhu dan gerak dapat digunakan untuk melindungi motor
3 fasa dari suhu tinggi atau gangguan/pencurian?

8
C. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan yang dilaksanakan oleh siswa/siswi SMK NEGERI 1
GADINGREJO
Adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah wawasan ilmu kerja dalam bidangnya ,terutama yang


berkenaan dengan disiplin kerja dan ketekunan.
2. Proses pengadaptasian bagi siswa/siswi terhadap lingkungan dunia kerja.
3. Menambah pengalaman dalam kerja industri.
4. Mengembangkan kepribadian dan dasar keahlian yang kuat dan benar
melalui pembelajaran program normative ,adaktif ,dan produktif.
5. Untuk mempelajari dan mengetahui lebih dalam bagaimana cara
mengaplikasikan Arduno dengan komponen lain,khususnya sensor.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tanggal : 01 November 2023 s/d 02 Maret 2024

Instansi : Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi


Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI)

Alamat : Jl. Pesantren No.KM, RW.2, Cibabat, Kec. Cimahi Utara, Kota
Cimahi, Jawa Barat 40514.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan


dalam penyusunan laporan. Adanya metode digunakan ,yaitu :

1. Praktik
Praktik dilakukan selama proses berjalannya kegiatan dan praktik kerja
industri (PRAKERIN) atau Praktik Kerja Lapangan (PKL) terhadap sistem
yang digunakan
yang berkaitan dengan judul yang diambil.

9
2. Internet
Selain melakukan praktik ,kami juga mengumpulkan data dari sumber-
sumber yang berhubungan dengan judul yang diambil penulis.

F. Sitematika Penulisan Laporan

Sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang disusun oleh
Saya sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi mengenai latar belakang dari Praktik Kerja Lapangan
(PRAKERIN) atau Praktik Kerja Lapangan (PKL), Maksud dan tujuan ,waktu
dan tempat pelaksanaan ,teknik pengumpulan data dan sistematika dalam
penulisan laporan.

BAB II : Tinjauan Instansi

Pada bab ini berisi mengenai gambaran umum dari perusahaan tempat
dilaksanakannya Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

BAB III : Landasan Teori

Pada bab ini akan berisi mengenai teori-teori yang dipakai untuk menunjang
keakuratan Data yang berkaitan dengan judul yang diambil.

BAB IV : Perancangan dan Implementasi

Pada bab ini akan menjelaskan mengaplikasikan Arduino Uno dengan sensor
suhu DS18B20 dan Sensor PIR.

BAB V : Penutup

Pada bab ini akan berisi mengenai kesimpulan penulis setelah melaksanakan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BBPPMPV BMTI.

10
BAB II
TINJAUAN INSTANSI

A. Lokasi Perusahaan
Lokasi instansi pemerintahan ini adalah : BBPPMPV BMTI Departemen Elektronika
dan Informatika (ELIT)

Jl.Pesantren Km.2 Cibabat – Cimahi 40513

Jawa Barat

Indonesia

B. Sejarah BBPPMPV BMTI Bandung

Pemerintah Republik Indonesia telah menempatkan pembangunan


pendidikan teknologi sebagai bagian integral rencana pembangunan lima tahun
guna penyiapan tenaga kerja teknisi untuk mengisi keperluan pembangunan itu
sendiri.

Tahun pertama Pelita I (1969-1970) dimulai dengan pembangunan 8


(delapan) STM Pembangunan, dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki
oleh Indonesia sendiri (dengan tenaga dan dana yang ada). Suatu hal yang
penting untuk dicatat, bahwa Direktorat Pendidikan Teknologi adalah satu-
satunya direktorat yang paling siap dengan paket proposal pembangunan pada
waktu itu. Sebelum Pelita 1 dimulai, Direktorat Pendidikan Teknologi (dalam
masa jabatan Kol. Amir Gondokusumo sebagai Direktur), telah melakukan
analisis kebutuhan, analisis jabatan, sampai kepada analisis kemampuan yang
kemudian dijabarkan dalam bentuk kurikulum STM Pembangunan. Bertepatan
dengan adanya program Pelita I, segera program tersebut dapat direalisasikan.

Tahun kedua Pelita I (1970-1971), pembangunan pendidikan teknik


ditingkatkan lagi dengan pembangunan lima TTC (Technical Training Centre =
BLPT, Balai Latihan Pendidikan Teknik), dengan bantuan pinjaman dana dari
World Bank, dan bantuan tenaga ahli dari UNESCO dan dari pemerintah Inggris.

11
Tahun Keempat Pelita I (1972-1973), diadakan proyek peningktan Mutu
Pengajaran Teknik (PMPT), dengan pusat penyelenggara di STM Instruktor (ex
SGPT), Jl. Dr. Rum No. 9, Bandung, untuk mendukung peningkatan mutu guru
teknik pada proyek-proyek STM Pembangunan dan BLPT.

Sejalan dengan perkembangan yang semakin intensif pembangunan


pendidikan teknik, antara lain dengan penambahan 4 (empat) BLPT (menjadi
sembilan) atas bantuan pinjaman dari World Bank, dan rehabilitasi 27 STM atas
bantuan pinjaman dari pemerintah Belanda, maka mulai dirasakan perlunya
pelembagaaan proyek-proyek penataran guru teknik. Melalui bantuan tenaga
ahli Australia (Mr. Ian Scott, tahun 1972-1973, dan Mr. Ken Sharp, tahun 1974-
1975) dirumuskan satu bentuk kelembagaan, yang waktu itu disebut TTUC
(Technical Teacher Upgrading Centre) di Jalan Dr. Rum No. 9 Bandung.

Sejak tahun 1975/1976, kegiatan-kegiatan penataran telah mulai


dioperasikan secara melembaga oleh TTUC, sekalipun waktu itu masih berstatus
proyek, dengan pemimpin proyek Drs. E.M. Hidayat.

Pelaksanaan program penataran guru STM dalam bentuk Program Diploma


III Guru Kejuruan Teknologi yang dimulai bulan Juli 1982, adalah suatu
tantangan dan sekaligus sebagai kesempatan untuk memantapkan organisasi dan
manajemen PPPG Teknologi Bandung.

Pada tahun 1982, Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (pada waktu itu
Ir. Hadiwiratama, M.Sc.E) menetapkan rencana pemindahan kampus PPPG
Teknologi Bandung ke Desa Cibabat, Cimahi Utara dengan penyediaan dana
pengadaan tanah pada Tahun anggaran 1982-1983. Pembangunan gedung
beserta sarana penunjang dilaksanakan pada tahun anggaran 1983-1984, 1984-
1985, dan 1985-1986.

Kejadian yang dirasakan cukup mengesankan, pada bulan Juni 1986 saat
permindahan PPPG Teknologi Bandung dari Jl. Dr. Rum No.9 Bandung ke Jl.
Pasantren, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara. Pemindahan
keseluruhan alat bengkel dan perlengkapan PPPG Teknologi Bandung dilakukan
hanya dalam 1 minggu, dan proses pemasangan dan penataan kembali di kampus

12
baru diselesaikan dalam waktu 1 minggu berikutnya. Seluruh staf, mahasiswa,
dan peserta penataran PPPG Teknologi Bandung dikerahkan ikut berperanan
aktif, sehingga proses pemindahan itu sendiri sekaligus berperanan
meningkatkan rasa percaya diri dan membangun kekompakan kerja antar staf,
mahasiswa, dan peserta penataran.

Pada tanggal 27 Juli 1988, peresmian pemakaian kampus baru PPPG


Teknologi Bandung, oleh bapak Fuad Hasan, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Acara peresmian dihadiri juga oleh Duta Besar Australia, Mr. Bill
Morrison. Hal yang sangat menarik pada waktu itu, kedua belah pihak (Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan serta Dubes Australia) menyampaikan pernyataan
bersama, bahwa : “PPPG Teknologi Bandung adalah Monumen
Keberhasilan KerjaSama Indonesia-Australia”.

Dalam masa jabatan Prof. Dr. Benny Soeprapto sebagai Direktur


Pendidikan Menengah Kejuruan (1988-1992), semakin terbuka kesempatan bagi
PPPG Teknologi Bandung mengembangkan programnya sebagai salah satu
subsistem yang sangat vital dalam sistem pembangunan pendidikan menengah
teknologi di Indonesia.

Sesuai dengan pengkuan dan realita peranan dan fungsi PPPG Teknologi
Bandung, maka sejak 26 September 1992, nama Inggris TTUC Bandung dirubah
menjadi TEDC (Technical Education Development Centre) Bandung. Peranan
sebagai TEDC terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh para kepala pusat
berikutnya yang pada saat itu yang memimpin adalah Achmad Suwarna, BE.
(1995-1998); Ir. Eddy Suwarni (1998-1999); Dr. Masriam Bukit, M.Pd. (1999-
2004); Plt. Kapus Drs. Sutomo M.Ed. (2004-2006), Drs. Achmad Dasuki,
MM.M.Pd. (2006-2008) dan Dr. Murtoyo, MM. (2008-2010).

Perubahan kembali terjadi pada akhir tahun 2010. Pada tanggal 2 Desember
2010, terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Kementerian Negara serta Susunan Organisasi. Dalam Perpres tersebut
dijelaskan susunan organisasi eselon I Kementerian Pendidikan Nasional, di
antaranya adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan

13
Penjaminan Mutu Pendidikan. Perpres ini ditindaklanjuti dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 134/M/2010 tentang Satuan Kerja
Kementerian Pendidikan Nasional. Menurut Keputusan ini, kedudukan
PPPPTK BMTI ada di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Dan mengalami perubahan
kembali terjadi pada tahun 2020 menjadi Balai Besar Pengembangan
Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi yang selanjutnya disingkat BBPPMPV
merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di
Bidang Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi. BBPPMPV
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi.

C. Visi dan Misi BBPPMPV BMTI Bandung

1. Visi BBPPMPV BMTI

Adapun yang menjadi Visi dari BBPPMPV BMTI Bandung adalah sebagai
berikut :

“Terwujudnya ekosistem pendidikan untuk membentuk pelajar berkarakter


pancasila melalui pengembangan mutu pendidikan vokasi di Bidang Mesin
dan Teknik Industri.”

2. Misi BBPPMPV BMTI

Sedangkan yang menjadi Misi BBPPMPV BMTI Bandung adalah sebagai


Berikut :

a. Meningkatkan mutu peserta didik, sarana dan prasarana, dan tata


kelola pendidikan vokasi;
b. Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada
pendidikan vokasi;
c. Meningkatkan ketersedian layanan fasilitasi pendidikan vokasi sesuai
dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia isdustri; dan

14
d. Memperluas kerjasama di bidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi.

D. Tugas dan Fungsi BBPPMPV BMTI Bandung

1. Tugas

BBPPMPV BMTI memiliki tugas melaksanakan pengembangan penjamina


mutu pendidikan di bidang mesin dan teknik industri.

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut ,BBPPMPV BMTI Bandung

Mempunyai fungsi, yaitu :

 penyusunan program pengembangan penjaminan mutu pendidikan


vokasi;
 pelaksanaan penjaminan mutu peserta didik, sarana prasarana, dan tata
kelola pendidikan vokasi;
 pelaksanaan penyelarasan pendidikan vokasi sesuai dengan kebutuhan
dunia usaha dan dunia insdustri;
 pelaksanaan fasilitasi dan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan pada pendidikan vokasi;
 pengelolaan data dan informasi;
 pelaksanaan kerjasama di bidang pengembangan penjaminan mutu
pendidikan vokasi;
 pelaksanaan evaluasi pengembangan penjaminan mutu pendidikan vokasi;
dan pelaksanaan urusan administrasi.

15
E. Fasilitas BBPPMPV BMTI Bandung

Tabel 2.1 Fasilitas BBPPMPV BMTI

Luas
Jumlah
No Nama Bangunan Bangunan
Lantai
(m2)

1 Kantor Adminisntrasi 2 1477

Media Perpustakaan/
2 2 1897
Lab. Bahasa

Gedung Pendidikan
3 2 1224
(Lafalo)

Gedung Pendidikan
4 2 1296
(Mesin)

Gedung Pendidikan
5 2 2460
(Otomotif)

Gedung Pendidikan
6 2 1764
(K.Kayu/ K.Pipa)

Gedung Pendidikan
7 2 1976
(Listrik)

Gedung Pendidikan
8 2 2333
(Elektronika & IT)

Gedung Pendidikan
9 1 144
(Akom / Poliklinik)

Gedung Pendidikan
10 2 1154
(Pelprod)

16
Gedung Pendidikan
11 2 1976
(Survey, Gambar Bangunan, Mates)

Gedung Pendidikan
12 2 1674
(Basic Science)

Gedung Pendidikan
13 2 1238
(Pengajaran Umum)

Gedung Pendidikan
14 1 288
(Biomas)

15 Ruang Serbaguna (API) 1 144

16 Gedung Pertemuan (Aula) 1 3522

Gedung Pertemuan
17 2 1273
(Bale Binangkit)

18 Asrama Waskita (Lama) 2 5241

19 Asrama Waskita (KM) 2 694

20 Asrama Waskita (Baru) 2 1943

21 Wisma (Panglayungan) 2 1000

22 Wisma (Kangguru) 2 1637

23 Rumah Dinas (Ka. Pusat) 1 120

24 Rumah Dinas (Ka. Bidang) 1 70

25 Rumah Dinas (Ka. Bagian) 1 70

26 Gedung MR 1

27 Mesjid 1 559

28 Ruang Ganti Pakaian 1 (Mesin) 1 36

17
Ruang Ganti Pakaian 2
29 1 36
(Bangunan)

30 Ruang Pompa 1 24

31 Ruang Generator 1 85

32 Pos Jaga 1 (Atas) 1 23

33 Pos Jaga 2 (Bawah) 1 12

34 Gudang Bahan Praktek 1 400

35 Kolam Renang 1 875

36 Kolam Renang 2 275

37 Lapangan Sepak Bola 6000

38 Lapangan Tenis 720

39 Lapangan Bola Voli 162

40 Lapangan Upacara 2000

41 Jalan Khusus Kompleks 29.418

42 Pagar Permanen 1 Unit

43 Gerbang

44 Area Parkir

45 Area Hijau Terbuka

18
F. Faktor – Faktor yang Berpengaruh

Berbeda faktor dari luar yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan pelatihan


yang perlu diperhatikan :

Status BBPPMPV BMTI Bandung adalah salah satu pusat pengembangan dan
penataan guru teknologi yang masih perlu penyesuaian dengan institusi yang
terkait. Kesulitan birokrasi silang dalam peningkatan hal kepegawaian sering
terjadi dan akan menjadi satu kendala dalam peningkatan prestasi dan motivasi
kerja.
Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan sulit diikuti dunia pendidikan
dengan peralatan praktik yang dimiliki sekolah dan dana operasional yang
banyak tergantung pada pemerintah.
Kebijakan dan strategi pemerintah dalam program pendidikan teknik yang
mengarah pada dua system sejalan dengan laju perkembangan Teknik industri.

G. Strategi Pelaksanaan

Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan maka ada beberapa hal yang
perlu dilaksanakan dan dibuat :
1 Peningkatan kemampuan managerial yang profenasionalisme staf secara
baik melalui penataan – penataan dan pendidikan dalam negeri.
2 Peningkatan kemampuan staf melalui pengembangan secara terus
menerus dalam masing – masing spesialisasi, melalui in house, on the
job training atay fellowship.
3 Pelaksanaan evaluasi yang terus menerus dalam periode tertentu untuk
mengantisipasikan perkembangan dan penyimpangan yang terjadi dalam
penyampaian tujuan.
4 Di dukung system administrasi yang professional dalam kelengkapan
data – data yang dibutuhkan dan berupaya menjalin kerja sama atau
komunikasi yang baik mau mendengarkan saran dari bawahan dan
memperhatikan proses pembinaan karir staf.

19
H. Tata Tertib

Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan BBPPMPV BMTI Bandung


mempunyai tata tertib :

1 Setiap satuan atau kelompok kerja diwajibkan memiliki program lembar


kerja uraian tugas yang jelas, agar setiap karyawan mengetahui secara
persis apa yang harus di kerjakan setiap hari
2 Atasan langsung mengontrol kehadiran dan kepulangan staf masing –
masing dan bagi karyawan yang mempunyai tugas kantor atau dinas
harus disertai syarat dari pimpinan.yang tidak hadir tanpa izin supaya
diberikan teguran atau sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3 Setiap karyawan diwajibkan untuk mengisi kartu absen setiap hari di
kantor pusat dan disediakan juga mesinnya.
4 Melaksanakn jam dinas kerja tepat waktu, sesuai dengan ketentuan
melaksanakan kerja Lembaga.
5 Mengadakan koordinasi, komunikasi diantara pimpinan unit kerja.
6 Setiap unit kerja berupaya menjalin Kerjasama atau komunikasi yang
baik, maupun mendengarkan saran dari bawahan serta memperhatikan
proses pembinaan karier staf.
7 Mengikuti Senam Kesehatan Jasmani (SKJ).
8 Ikuti partisipasi menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan
BBPPMPV BMTI Bandung.
9 Dalam pelaksanaan program kerja, diharapkan adanya masukan –
masukan atau saran yang positif dan membangun.

I. Program Keahlian yang ada di BBPPMPV BMTI Bandung

a. Program Keahlian Teknik Sipil dan Perencanaan;


b. Program Keahlian Elektronika dan Informatika;
c. Program Keahlian Ketenagalistrikan;
d. Program Keahlian Teknik Mesin;
e. Program Keahlian Otomotif;

20
f. Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan;
g. Program Keahlian Las dan Fabrikasi Logana;
h. Program Pengajaran Umum;
i. Struktur Organisasi;

J. Struktur Organisasi
1. Organisasi Lembaga

Tabel Diagram 2.2 Organisasi BBPPMPV BMTI

2. Organisasi Departemen Elektronika dan Informatika

Departemen Elektronika dan Informatika (ELIT) adalah salah satu unit kerja
organisasi internal BBPPMPV BMTI yang bersifat fungsional. Tugas
Departemen adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan

21
pendidikan dan pelatihan. Dalam melaksanakan tugasnya, Departemen
menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan Penyusunan program peningkatan kompetensi.


b. Penyiapan pengelolaan data dan informasi peningkatan kompetensi.
c. Pelaksanaan fasilitasi peningkatan kompetensi.
d. Pelaksanaan evaluasi fasilitasi peningkatan kompetensi.
e. Pelaksanaan Urusan administrasi peningkatan kompetensi.

Selain itu, dalam melaksanakan tugasnya, Departemen wajib:

a. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta


bekerja sama baik dalam lingkup internal maupun eksternal.
b. Melaksanakan akuntabilitas kinerja.
c. Menyusun laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan
peraturan.
d. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan secara
berjenjang.
Sesuai dengan namanya, Departemen ELIT terdiri dari 2 Program Keahlian,
yaitu Teknik Elektronika serta Teknik Komputer dan Informatika.

Visi dan Misi

Visi:

Terbentuknya insan dan ekosistem pendidikan yang berkarakter untuk


peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional pada
Program Keahlian Teknik Elektronika serta Program Keahlian Teknik Komputer
dan Informatika.

Misi:

1. Meningkatkan kualitas atau mutu pendidik dan tenaga kependidikan kejuruan


sesuai dengan standar.
2. Meningkatkan ketersediaan layanan fasilitas pengembangan dan
pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah menengah
kejuruan.

22
3. Menjamin kepastian pendidik dan tenaga kependidikan memperoleh layanan
fasilitasi peningkatan kompetensi.
4. Memperluas kerja sama antar lembaga dan dunia usaha/dunia industri serta
masyarakat luas dalam pendidikan keprofesian berkelanjutan bagi pendidik
dan tenaga kependidikan.
Departemen Elektronika dan Informatika memiliki 5 Laboratorium yaitu:

1. Laboratorium Elektronika Dasar dan MR.


2. Laboratorium Mikro dan Sistem Pengendalian.
3. Laboratorium Audio Video.
4. Laboratorium Multimedia dan Broadcast.
5. Laboratorium T Vidio

Tabel 2.3 Tabel Diagram Organisasi departemen elektronika dan informatika

23
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Pengenalan Arduino Uno

1. Pengertian Arduino Uno


a. Menurut Website
Arduino Uno adalah papan pengendali
mikro dengan sumber terbuka yang
berbasis
Gambar 3.
2. 1 Arduino Uno

mikrokontroler Microchip ATmega328P. Pengembangnya


ialah Arduino.cc dan awalnya dirilis pada tahun 2010. Papan ini
dilengkapi dengan set pin masukan/keluaran (I/O) digital dan analog
yang dapat dihubungkan ke berbagai kartu ekspansi (perisai) dan
sirkuit lainnya. Arduino Uno memiliki 14 pin I/O digital (enam yang
mampu menghasilkan keluaran modulasi lebar pulsa), 6 pin I/O analog,
dan dapat diprogram dengan Arduino IDE (Integrated Development
Environment), melalui kabel USB tipe B. Hal ini dapat didukung oleh
kabel USB atau dengan baterai 9-volt eksternal, meskipun menerima
tegangan antara 7 dan 20 volt. Ini mirip dengan Arduino Nano dan
Leonardo. Desain referensi perangkat keras didistribusikan di
bawah lisensi Creative Commons Attribution Share-Alike 2.5 dan
tersedia di situs web Arduino. Tata letak dan file produksi untuk
beberapa versi perangkat keras juga tersedia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Arduino_Uno)

b. Menurut Abdul Kadir(2013:16)

Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel arduino yang


sebenarnya adalah suatu papan elektronik yang mengandung

24
mikrokontroler ATMega328 (sebuah keping yang secara fungsional
bertindak seperti sebuah komputer).

2. Komponen Arduino Uno

Gambar 3. 2 Komponen
Arduino Uno

Arduino Uno memiliki beberapa komponen utama yang mendukung


fungsionalitasnya sebagai papan pengembangan mikrokontroler. Berikut
adalah komponen-komponen utama pada Arduino Uno:

a. Mikrokontroler ATMega328

Mikrokontroler adalah otak utama Arduino Uno. ATMega328


memiliki CPU, RAM, EEPROM, dan berbagai periferal yang
memungkinkannya mengontrol input dan output.

b. Kristal Osilator

Kristal osilator memberikan referensi waktu yang stabil untuk


operasi mikrokontroler. Pada Arduino Uno, biasanya menggunakan
kristal osilator 16 MHz.

c. Pin Input/Output Digital

Arduino Uno memiliki sejumlah pin input/output digital (14 pin


pada Arduino Uno R3) yang dapat digunakan untuk
menghubungkan berbagai perangkat dan sensor digital.

25
d. Pin Input Analog

Arduino Uno memiliki beberapa pin input analog (6 pin pada


Arduino Uno R3) yang dapat digunakan untuk membaca nilai analog
dari sensor atau perangkat tertentu.

e. Port USB

Arduino Uno dapat terhubung ke komputer atau perangkat lain


melalui port USB. Ini digunakan untuk mengunggah program ke
papan dan menyediakan daya listrik.

f. LED Indikator

Arduino Uno dilengkapi dengan LED indikator pada pin digital 13.
LED ini sering digunakan untuk keperluan uji coba atau sinyal
visual dalam program.

g. Tombol Reset

Tombol reset memungkinkan pengguna untuk me-reset


mikrokontroler, memulai ulang program yang dijalankan pada
Arduino Uno.

h. Voltage Regulator

Voltage regulator pada Arduino Uno memastikan bahwa tegangan


yang diberikan ke mikrokontroler dan komponen lainnya tetap
stabil. Ini memungkinkan penggunaan sumber daya eksternal yang
berbeda.

i. Header Pin

Header pin adalah tempat untuk menyambungkan kabel jumper atau


menyematkan perangkat eksternal. Pin ini memberikan akses ke
berbagai pin digital dan analog pada Arduino Uno.

26
j. Socket ICSP (In-Circuit Serial Programming)

Socket ICSP memungkinkan pengguna melakukan pemrograman


langsung ke mikrokontroler ATMega328 menggunakan
programmer eksternal.

k. Konektor Power

Konektor power memungkinkan pengguna memberikan daya


eksternal ke Arduino Uno jika tidak menggunakan koneksi USB.

l. Papan Printed Circuit Board (PCB)

PCB Arduino Uno adalah dasar yang menyatukan semua komponen.


Ini adalah substrat tempat komponen dipasang dan dihubungkan.

Komponen-komponen ini bekerja bersama untuk membentuk papan


pengembangan yang dapat digunakan untuk prototyping dan
mengembangkan berbagai proyek elektronika dengan mudah.

3. fungsi utama Arduino Uno

Arduino Uno memiliki kemampuan untuk mengendalikan input dan


output digital serta analog. Papan ini dapat membaca sinyal dari berbagai
sensor atau perangkat menggunakan input digital dan analog, dan
mengirimkan sinyal digital atau PWM untuk mengendalikan perangkat
seperti lampu, motor, atau relai. Dengan kemampuan ini, Arduino Uno
cocok untuk mengontrol dan memonitor berbagai perangkat elektronik
dalam proyek-proyek DIY, otomatisasi rumah, robotika, dan aplikasi
kendali lainnya. Sehingga sangat tepat jika diaplikasikan untuk motor 3
fasa.

27
B. Motor 3 Fasa

1. Prinsip motor 3 fasa

Motor 3 fasa adalah motor listrik yang menggunakan tiga gulungan stator
untuk menghasilkan medan magnet putar. Ketika arus tiga fasa dialirkan
melalui gulungan stator, terbentuk medan magnet yang berputar. Rotor, yang
diinduksi oleh medan magnet ini, mengikuti gerakan putar, menyebabkan
motor berputar. Motor ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena
keandalannya dan kemampuan untuk menghasilkan gerakan putar yang kuat.

2. Keunggulan motor 3 fasa

Motor 3 fasa memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya sangat


diandalkan dalam berbagai aplikasi industri dan komersial. Dengan kinerja
yang stabil dan kontinu, motor ini mampu menghasilkan daya tinggi dan
efisiensi yang tinggi. Keandalannya yang tinggi dan perawatan yang minimal
membuatnya menjadi pilihan yang ekonomis dalam jangka panjang. Selain
itu, kemampuannya untuk memulai sendiri tanpa bantuan eksternal, menjaga
kecepatan konstan, dan memberikan torsi tinggi pada awal operasi
membuatnya sangat serbaguna. Motor 3 fasa dapat dengan mudah
dikendalikan menggunakan kontroler khusus, dan aplikasinya mencakup
berbagai bidang seperti mesin industri, transportasi, konveyor, serta
pengolahan makanan. Keseluruhan, motor 3 fasa merupakan solusi yang
handal dan efisien untuk kebutuhan daya dan putaran dalam berbagai
lingkungan operasional.

C. Sensor

1. Sensor

Sensor adalah elemen yang mengubah sinyal fisik/kimia menjadi


sinyal elektronik. Umumnya sensor dibentuk dari transduser yang telah

28
mengubah besaran fisik atau kimia tersebut menjadi bentuk lain terlebih
dahulu. Bersamaan dengan perkembangan teknologi cerdas, bidang
elektronika digital dan otomasi industri mengalami kemajuan pesat dari segi
teknologi. Kemajuan ini membuat sensor dimanfaatkan sebagai komponen
di berbagai rangkaian elektronika dengan fungsi yang beragam. Fungsi yang
beragam ini dihasilkan melalui perpaduan sensor, tranduser dan aktuator

Sensor dapat ditemukan hampir pada seluruh peralatan elektronik.


Prinsip kerja sensor ialah mengenali suatu besaran fisika tertentu yang dapat
diubah menjadi besaran listrik. Hasil pengubahan ini bersifat siap guna pada
elemen penggunanya. Sensor fisika mendeteksi besaran suatu besaran
berdasarkan hukum-hukum fisika. Contoh sensor fisika adalah sensor
cahaya, sensor suara, sensor gaya, sensor tekanan, sensor getaran atau
vibrasi, sensor gerakan, sensor kecepatan,sensor percepatan, sensor
gravitasi, sensor suhu, sensor kelembaban udara, dan sensor medan listrik
atau medan magnet. Kualitas suatu sensor utamanya dipengaruhi oleh tiga
hal, yaitu struktur sensor, teknologi manufaktur dan algoritma pengolah
sinyalnya. Ketiga hal tersebut merupakan pembentuk sensor.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sensor#Revolusi_Industri_4.0)

2. Penggunaan Sensor dalam Konteks Rangkaian

Penggunaan sensor suhu dan gerak dalam konteks rangkaian pada


motor 3 fasa dapat memberikan kontrol yang lebih cerdas dan adaptif
terhadap kondisi lingkungan. Dalam rangkaian ini, kita akan
mempertimbangkan penggunaan sensor suhu (DS18B20) dan sensor gerak
(PIR - Passive Infrared) bersamaan dengan motor 3 fasa. Mari kita lihat
beberapa skenario penggunaan:

a. Proteksi Suhu Tinggi:

- Sensor suhu (DS18B20) ditempatkan di sekitar motor 3 fasa untuk


memonitor suhu operasional.

29
- Jika suhu melebihi batas tertentu, rangkaian dapat mengirimkan sinyal
untuk mematikan atau mengurangi kecepatan motor, mencegah
overheating dan kerusakan.

b. Pendeteksian Gangguan atau Pencurian:

- Sensor gerak dapat digunakan untuk mendeteksi kehadiran orang atau


objek di area motor.

- Jika gerakan yang mencurigakan terdeteksi pada waktu yang tidak


diinginkan, sistem dapat memberikan peringatan atau mengaktifkan
tindakan pengaman, seperti mematikan motor atau memberikan
peringatan.

30
BAB IV
PERANGKAIAN KOMPONEN

A. Rangkaian untuk Proteksi Suhu tinggi

Rangkaian berikut adalah contoh sederhana untuk proteksi suhu tinggi


dengan menggunakan sensor suhu (DS18B20) berbasis Arduino Uno yang
ditempatkan di sekitar motor 3 fasa untuk memonitor suhu operasional, Jika
suhu melebihi batas tertentu, rangkaian dapat mengirimkan sinyal untuk
mematikan atau mengurangi kecepatan motor, mencegah overheating dan
kerusakan. Perhatikan bahwa dalam implementasi sebenarnya, mungkin perlu
menyesuaikan nilai-nilai batas suhu dan memastikan bahwa konfigurasi sensor
sesuai dengan kebutuhan spesifik motor 3 fasa dan aplikasi Anda.

1. Komponen Rangkaian

Komponen Jumlah
Arduino Uno 1
Sensor suhu DS18B20 1
Relay module atau transistor untuk mengontrol daya pada motor 1
Motor 3 fasa 1

Resistor (opsional) 1

LED (opsional, sebagai indikator) 1

Kabel jumper 2

Breadboard atau PCB untuk perakitan rangkaian 1

Tabel 4. 1 Alat dan Bahan untuk membuat rangkaian proteksi suhu tinggi

31
2. Rangkaian

```

VCC

+----------- 5V Arduino Uno

---

| |

Sensor | | Relay Module atau Transistor

(DS18B20) | | (Kontrol Daya Motor)

| |

| | Motor 3 Fasa

| | |

--- |

| |

+--------------- GND Arduino Uno

| |

+--------------- GND Relay Module atau Transistor

```

32
3. Langkah-langkah

1. Hubungkan pin VCC pada sensor suhu (DS18B20) ke pin 5V pada


Arduino Uno.
2. Hubungkan pin GND pada sensor suhu ke GND pada Arduino Uno.
3. Hubungkan pin Data pada sensor suhu ke pin digital (misalnya, pin 2)
pada Arduino Uno. Sertakan resistor pull-up 4.7k Ohm antara pin
Data dan VCC.
4. Hubungkan relay module atau transistor ke pin output digital
(misalnya, pin 7) pada Arduino Uno. Pastikan untuk menghubungkan
relay atau transistor ke sumber daya eksternal dan motor sesuai
dengan kebutuhan.
5. Hubungkan motor 3 fasa ke relay module atau transistor.
6. Tambahkan indikator LED (opsional) untuk memberikan sinyal visual
jika proteksi suhu aktif.
7. Pasang sensor suhu di sekitar motor 3 fasa untuk memonitor suhu
operasional.

4. Program Arduino

#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>

#define SENSOR_PIN 2
#define RELAY_PIN 7

OneWire oneWire(SENSOR_PIN);
DallasTemperature sensors(&oneWire);

void setup() {
Serial.begin(9600);
sensors.begin();

33
pinMode(RELAY_PIN, OUTPUT);
}

void loop() {
sensors.requestTemperatures();
float temperature = sensors.getTempCByIndex(0);

Serial.print("Temperature: ");

Serial.println(temperature);

if (temperature > 70.0) {

digitalWrite(RELAY_PIN, LOW); // Matikan motor jika suhu melebihi


batas tertentu

} else {

digitalWrite(RELAY_PIN, HIGH); // Hidupkan motor jika suhu dalam


batas normal

delay(1000); // Delay untuk membaca suhu setiap detik

34
B. Rangkaian untuk Pendeteksian Gangguan atau Pencurian

Untuk membuat perangkaian berbasis Arduino Uno yang dapat mendeteksi


gangguan atau pencurian di sekitar motor 3 fasa, kita dapat menggunakan sensor
suhu dan sensor gerak (PIR). Perangkaian ini akan memberikan notifikasi atau
tindakan ketika suhu di sekitar motor meningkat secara tiba-tiba atau ketika ada
gerakan yang mencurigakan. Berikut adalah deskripsi perangkaian:

1. Komponen Perangkaian

Komponen Jumlah
Arduino Uno 1
Sensor suhu DS18B20 1
Sensor gerak (PIR - Passive 1
Infrared)
LED atau Buzzer (sebagai indikator 1
atau alarm)

Resistor (jika diperlukan) 1


Kabel jumper 2

Tabel 4. 2 Alat dan Bahan untuk membuat rangkaian pendeteksi gangguan atau pencurian

2. Keterangan Rangkaian

1. Sensor suhu DS18B20 dihubungkan ke pin digital Arduino Uno


(misalnya, pin 2).
2. Sensor gerak PIR dihubungkan ke pin digital Arduino Uno (misalnya,
pin 3).
3. LED atau buzzer dihubungkan ke pin digital Arduino Uno (misalnya,
pin 4) untuk memberikan indikasi atau alarm.
4. Jika diperlukan, resistor pull-up dapat digunakan pada pin sensor suhu
(tergantung pada model sensor yang digunakan).
5. GND dan VCC dari kedua sensor (suhu dan gerak) dihubungkan ke
GND dan 5V pada Arduino Uno.

35
3. Program Arduino

Berikut adalah contoh program sederhana menggunakan Arduino IDE.


Program ini membaca nilai suhu dari sensor dan mendeteksi gerakan. Jika
suhu naik atau gerakan terdeteksi, LED atau buzzer akan diaktifkan.

#include <OneWire.h>

#include <DallasTemperature.h>

#define SENSOR_SUHU_PIN 2

#define SENSOR_GERAK_PIN 3

#define LED_PIN 4

OneWire oneWire(SENSOR_SUHU_PIN);

DallasTemperature sensors(&oneWire);

void setup() {

Serial.begin(9600);

sensors.begin();

pinMode(SENSOR_GERAK_PIN, INPUT);

pinMode(LED_PIN, OUTPUT);

void loop() {

sensors.requestTemperatures();

36
float temperature = sensors.getTempCByIndex(0);

Serial.print("Temperature: ");

Serial.println(temperature);

int motionDetected = digitalRead(SENSOR_GERAK_PIN);

if (temperature > 25.0 || motionDetected == HIGH) {

digitalWrite(LED_PIN, HIGH); // Aktifkan LED atau Buzzer sebagai


indikasi atau alarm

} else {

digitalWrite(LED_PIN, LOW);

delay(1000); // Delay untuk membaca suhu setiap detik

Program ini membaca suhu dari sensor dan status gerakan dari sensor PIR.
Jika suhu naik di atas batas tertentu atau gerakan terdeteksi, LED atau buzzer
akan diaktifkan.

37
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proyek ini berhasil mengembangkan perangkaian berbasis Arduino Uno


dengan sensor suhu (DS18B20) dan sensor gerak (PIR) untuk mendeteksi
gangguan atau pencurian di sekitar motor 3 fasa. Sensor suhu memantau
perubahan suhu, sementara sensor gerak mendeteksi gerakan mencurigakan.
Ketika suhu meningkat atau gerakan terdeteksi, LED atau buzzer memberikan
indikasi atau alarm.

B. Saran

1. Sesuaikan batas suhu dengan karakteristik operasional motor.

2. Pilih lokasi sensor dengan hati-hati untuk pemantauan yang efektif.

3. Integrasikan sistem notifikasi untuk respons yang lebih cepat.

4. Pertimbangkan solusi fisik tambahan untuk meningkatkan keamanan.

5. Tambahkan fungsi logging data untuk analisis dan pemeliharaan preventif.

6. Optimalkan penggunaan daya dengan memilih sensor efisien dan modus


sleep.

38
DAFTAR PUSTAKA

Gambar Arduino Uno (2024, Februari Senin, 15:30). Retrieved from pngwing.com:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pngwing.com%2Fen%2
Fsearch%3Fq%3Dblender%2BLogo&psig=AOvVaw3sa72ujAGVDxRL5CD8Zb6p&ust=
1698408849743000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBMQjhxqFwoT
CNiMi5PYk4IDFQAAAAAdAAAAABAE
Pengertian Arduino Uno (2024, Februari Senin, 15:40). https://id.wikipedia.org/wik
i/Arduino_Uno
Penjelasan Komponen-Komponen Arduino Uno (2024, Februari Senin, 17:25). Retrieved
from https://kumparan.com/how-to-tekno/apa-itu-arduino-pahami-fungsi-dan-
komponennya-1xkfoc6AVRZ/3
Gambar Software Arduino (2024, februari Minggu, 09:40). Retrieved from
https://andprof.com/tools/what-is-arduino-software-ide-and-how-use-it/
Perjalanan Sejarah. (2024, Februari Jumat, 16:13). Retrieved from bbppmpvbmti.
kemdikbud.go.id:https://bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id/main/perjalanan-sejarah/

Sarana dan Prasarana. (2024, Februari Jumat, 16:32). Retrieved from


bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id:https://bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id/main/sarana-dan-
prasarana/
Tugas dan Fungsi. (2024, Februari Jumat, 16:50). Retrieved from bbppmpvbmti.
kemdikbud.go.id: https://bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id/main/tusi/
Visi dan Misi. (2024, Februari Jumat 17:15). Retrieved from bbppmpvbmti.
kemdikbud.go.id: https://bbppmpvbmti.kemdikbud.go.id/main/visi-misi/

39

Anda mungkin juga menyukai