Anda di halaman 1dari 3

TUJUAN DAN PROSEDUR MEMBERSIHKAN AREA GENITAL

DI TEMPAT PELAYANAN KEPERAWATAN

A. Tujuan Membersihkan Area Genital


1. Menjaga kebersihan area genital
Beberapa orang memakai popok karena berbagai alasan, seperti usia, cacat, sakit
ataupun mengalami inkontinensia ( sering BAK ). Ketika memakai popok maka area
genital menjadi lembab dan dalam kondisi yang mudah kotor. Kondisi tidak bersih
yang terus berlanjut dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien serta lebih
mudah menyebabkan infeksi saluran kemih dan masalah kulit.
2. Pemeriksaan kondisi fisik
Untuk mengetahui kondisi fisik dan mendeteksi adanya kelainan sejak dini.
Keadaan urin, fases, dan keputihan pada perempuan merupakan informasi
penting untuk mengetahui kondisi fisik pasien. Selain itu untuk memeriksa
kondisi kulit seperti kemerahan atau pengelupasan pada bagian yang biasanya
tidak terlihat seperti alat kelamin dan perut serta untuk mencegah atau
melakukan penanganan yang cepat.

B. Persiapan Alat Dan Cara Dalam Membersihkan Area Genital


1. Persiapan alat
Sarung tangan sekali pakai (tidak steril)
Popok (sesuai ukuran pasien)
Pembalut urin(パット)
Botol pencuci、 diisi dengan air hangat ( 300 ml ditambah 1 tetes larutan
pencuci)
Tisu basah untuk membersihkan (あ尻拭き)
Tisu kering (吸水タオル)
Lembar penyerap (吸水シート)
Ember atau plastic untuk membuang sampah.

Suhu air hangat antara 38-39 oC , jika suhu dibawah 37oC akan terasa dingin
dan tidak nyaman. Ketika pasien merasa kedinginan, badannya akan menjadi kaku
sehingga mudah merasa Lelah. Sebaliknya, jika suhu diatas 40oC maka terlalu
panas sehingga bias menyebabkan luka bakar. Ketika menyiapkan air hangat,
sebaiknya memeriksa suhu dengan cara mengalirkan air di punggung tangan atau
lengan (tidak dianjurkan menggunakan telapak tangan karna memiliki tekstur kulit
yang tebal ).
Sebelum membersihkan bagian pribadi pasien sebaiknya siramkan dulu air
hangat pada paha bagian dalam pasien untuk memastikan suhunya sudah ok.
2. Cara membersihkan area genital
a. Pada Perempuan
untuk mencegah infeksi saluran kemih dan vaginitis, saat mencuci dan
menyeka, pastikan melakukannya dari atas ke bawah.
Membuka popok
Membersihkan kotoran yang terlihat dengan menggunakan tisu basah(お
尻拭き)
Cuci dengan menggunakan air hangat. Cuci bagian Pribadi dengan cara
menuangkan air hangat tadi dari atas ke bawah. Jika kotorannya kuat atau
lengket, maka buka labia dan bilas hingga bersih ( ganti sarung tangan
setelah mencuci). Untuk area seperti selangakangan yang sulit dicuci,
gunakan jari untuk membuka bagian tersebut dan basuh hingga bersih.
Bersihkan dengan menggunakan tisu kering ( 吸水タオル)
Tekan perlahan dari atas ke bawah, sambil mengubah sisi tisu. Pastikan
untuk menyekanya dengan permukaan yang bersih.
b. Pada Laki-laki
Membuka popok
Membersihkan kotoran yang terlihat dengan menggunakan tisu basah(お
尻拭き). Kelenjar penis skrotum bersihkan secara berurutan.
Masukkan sisi sarung tangan yang kotor ke dalam dan lepaaskan.
Memakai sarung tangan baru, mencuci area genital dengan air hangat.
Bilas dengan hati-hati Jangan sampai air masuk ke lubang uretra. Bersihkan
kotoran sambil meregangkan kulit dari lubang uretra menuju penis.
Bersihkan dengan menggunakan tisu kering ( 吸水タオル)
Tekan perlahan dari atas ke bawah, sambil mengubah sisi tisu. Pastikan
untuk menyekanya dengan permukaan yang bersih.

C. Menjaga privasi
Pada dasarnya disarankan untuk mencuci atau membersihkan bagian genital
sehari sekali, kecuali saat BAB, namun frekuensinya berbeda-beda tergantung kondisi
pasien. Pastikan untuk memberikan perawatan yang sesuai dengan frekuensi dan
pasiennya. Selain itu, karena area genital merupakan area sensitif, untuk menghindari
rasa tidak nyaman atau malu, usahakan untuk menjaga lingkungan, privasi dan
memberikan perawatan dengan tetap menjaga perasaan pasien.
Bantuan membersikan area genital sangat penting guna memahami kondisi
pasien. Penting untuk melakukan perawatan dan observasi sehari-hari, karena area ini
rentan terhadap kontaminasi dan masalah akibat ekresi. Selain itu karena ini
merupakan bantuan yang bersifat sensitive, dimana pasien bisa merasa tidak nyaman
atau malu, kita harus berfikir dari sudut pandang pasien dan pastikan kita bisa
memberikan perawatan yang nyaman.

Anda mungkin juga menyukai