Anda di halaman 1dari 11

Jakarta -

Panduan protokol kesehatan 'new normal' di sekolah telah ditetapkan Mendikbud Nadiem Makarim. Namun,
baru sekolah yang memenuhi kriteria tertentu saja di zona hijau yang boleh dibuka.

"Jadi pertama kabupaten kota itu harus zona hijau. Kedua, Pemda harus memberikan izin. Jadi pemdanya pun
harus setuju. Dan yang ketiga, satuan pendidikan telah memenuhi... yaitu sekolahnya telah memenuhi semua
ceklis (kriteria) dan yang ceklis daripada persiapan pembelajaran tatap muka," kata Nadiem dalam
telekonferensi yang disiarkan di akun YouTube Kemendikbud, Senin (15/6/2020).

Masa transisi penerapan new normal di sekolah juga akan dilakukan selama dua bulan pertama. Dalam masa
transisi dua bulan pertama ini, hanya jenjang pendidikan menengah ke atas, seperti SMP, MTs, SMA, SMK,
MA, dan MAK yang diizinkan untuk memulai lebih dahulu. Selanjutnya, akan diikuti oleh SD, Mi, SLB, dan
PAUD.

Brikut adalah protokol kesehatan 'new normal' di sekolah, dikutip dari Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi COVID-19.

Baca juga: Kapasitas Sampai 30 Ribu, Kenapa Hanya 17 Ribu Tes Corona Sehari?

1. Waktu mulai kegiatan belajar mengajar (KBM)


Masa transisi:

- SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat Juli 2020.

- SD, MI, dan SLB, paling cepat September 2020.

- PAUD, paling cepat November 2020.

New normal:

- SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat September 2020.

- SD, MI, dan SLB, paling cepat November 2020.

- PAUD, paling cepat Januari 2021.

2. Kondisi kelas
Masa transisi:
- Pendidikan dasar dan menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per
kelas (standar 28-36 peserta didik per kelas).

- SLB, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas (standar 5-8 peserta didik per
kelas).

- PAUD, jaga jarak minimal 3 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas (standar 15 peserta didik per kelas).

New normal:

- Pendidikan dasar dan menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per
kelas.

- SLB, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.

- PAUD, jaga jarak minimal 3 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.

3. Jadwal pembelajaran
Jumlah hari dan jam belajar dengan sistem shift ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai
dengan situasi dan kebutuhan.

4. Perilaku wajib
- Menggunakan masker kain non medis tiga lapis atau dua lapis di dalamnya diisi tisu dengan baik, serta diganti
setelah dipakai selama 4 jam atau lembab.

- Cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.

- Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik.

5. Kondisi medis warga sekolah


- Sehat dan jika mengidap penyakit komorbid haruslah dalam kondisi terkontrol.

- Tidak memiliki gejala COVID-19 termasuk pada orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.

6. Kantin
Masa transisi:

- Tidak diperbolehkan.
New normal:

- Boleh beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

7. Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler


Masa transisi:

- Tidak diperbolehkan.

New normal:

- Diperbolehkan, kecuali kegiatan yang tidak memungkinkan untuk menjaga protokol pencegahan COVID-19,
seperti senam lantai dan basket.

8. Kegiatan selain KBM


Masa transisi:

- Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM. Contoh, orang tua menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar
kelas, pertemuan orangtua-murid, pengenalan lingkungan sekolah, dan sebagainya.

New normal:

- Diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Dikutip dari laman Kemdikbud, berikut protokol kesehatan di sekolah untuk panduan penyelenggaraan
pembelajaran pada tahun ajaran dan tahun akademik baru di masa Covid-19:
1. Wajib Menggunakan Masker

Setiap sekolah yang sudah membuka proses pembelajaran di sekolah wajib mempersiapkan sarana cuci tangan
dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan serta desinfektan.

Selain itu, untuk peserta didik disabilitas rungu harus disediakan masker tembus pandang.

2. Cek Suhu

Protokol kesehatan di sekolah yang kedua adalah cek suhu. Saat berada di sekolah, peserta didik dan tenaga
pengajar diwajibkan menggunakan masker. Setiap orang yang memasuki sekolah juga akan dicek suhunya
dengan menggunakan thermogun.
Sesuai aturan protokol kesehatan, peserta didik dan tenaga pengajar wajib berada dalam kondisi sehat. Orang
dengan penyakit komorbid tidak diperkenankan masuk sekolah. Dan tidak memiliki gejala Covid-19 termasuk
pada orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.

3. Waktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Masa transisi:

- SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat Juli 2020.
- SD, MI, dan SLB, paling cepat September 2020.
- PAUD, paling cepat November 2020.

New normal:

- SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, paling cepat September 2020.
- SD, MI, dan SLB, paling cepat November 2020.
- PAUD, paling cepat Januari 2021.

4. Jarak di Kelas

Masa transisi:

- Pendidikan dasar dan menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per
kelas (standar 28-36 peserta didik per kelas).
- SLB, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas (standar 5-8 peserta didik per
kelas).
- PAUD, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas (standar 15 peserta didik per
kelas).

New normal:

- Pendidikan dasar dan menengah haruslah jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 18 peserta didik per
kelas.
- SLB, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
- PAUD, jaga jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.

5. Kantin

Masa transisi:
- Tidak diperbolehkan.

New normal:

- Boleh beroperasi dengan tetap menjaga protokol kesehatan di sekolah.

6. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Olahraga

Masa transisi:

- Tidak diperbolehkan.

New normal:

- Diperbolehkan, kecuali kegiatan dengan adanya penggunaan alat/fasilitas yang harus dipegang oleh banyak
orang secara bergantian dalam waktu yang singkat dan/atau tidak memungkinkan penerapan jaga jarak minimal
1,5 meter, misalnya: basket dan voli.

7. Kegiatan Diluar KBM

Masa transisi:

- Tidak diperbolehkan ada kegiatan selain KBM. Contoh, orang tua menunggu siswa di sekolah, istirahat di luar
kelas, pertemuan orangtua-murid, pengenalan lingkungan sekolah, dan sebagainya.

New normal:

- Diperbolehkan dengan tetap menjaga protokol kesehatan di sekolah.

Itulah beberapa poin mengenai protokol kesehatan di sekolah yang perlu dilakukan para siswa, guru maupun
semua warga yang berada di lingkungan dalam sekolah.

Baca juga: 3 Negara Sudah Mulai Buka Sekolah, Bagaimana New Normal Diterapkan?

Simak Video "Protokol Kesehatan yang Wajib Dilakukan Saat Bawa Anak Imunisasi"
(

Anda mungkin juga menyukai