Bab Iii Print Out
Bab Iii Print Out
PRINT OUT
2. Pilih Variable View dan isi data sesuai dengan langkah-langkah berikut:
a. Baris ke-1
Name : Isi dengan Blok
Type : Pilih Numeric
Decimals : Pilih 0 (karena nilainya bilangan bulat)
Measure : Pilih Nominal
Value, isi dengan cara berikut:
Isi Value : 1 (Ulangan ke-), Label : Blok 1 (Ulangan Pertama), klik Add
Isi Value : 2 (Ulangan ke-), Label : Blok 2 (Ulangan Kedua), klik Add
Isi Value : 3 (Ulangan ke-), Label : Blok 3 (Ulangan Ketiga), klik Add
Klik OK
b. Baris ke-2
c. Baris ke-3
5. Drag Data pada textbox Dependent Variable, sedangkan Blok dan Metode pada
textbox Fixed Facror(s)
6. Klik Model → Pada bagian Specify Model pilih Custom → Drag Blok dan
Metode pada textbox Factors & Covariates menuju textbox Model → Pada
Sum of Square pilih Type II → Hilangkan centang pada Include intercept in
model → Klik Continue
7. Klik Plots → Drag Blok menuju texbox Horizontal Axis → Drag Metode
menuju textbox Separate Lines → Klik Add → Klik Continue
8. Klik Post Hoc → Drag Metode menuju textbox Post Hoc Tests for→ Centang
Duncan dan LSD → Klik Continue
9. Klik Options → Drag Blok dan Metode menuju textbox Display Means for →
Pada bagian Display, centang Descriptive statistics dan Homogenity tests → Isi
Significance level: 0.05 → Klik Continue
10. Klik OK, maka hasil analisis dari metode Rancangan Acak Lengkap serta uji
lanjut BNT dan Duncan menggunakan software SPSS akan ditampilkan seperti
gambar dibawah ini:
Between-Subjects Factors
Value Label N
1 Blok 1 4
Blok 2 Blok 2 4
3 Blok 3 4
1 Antibiotik A 3
2 Antibiotik B 3
Metode
3 Antibiotik C 3
4 Antibiotik D 3
Descriptive Statistics
Dependent Variable: Data
Antibiotik A 8.00 . 1
Antibiotik B 10.00 . 1
Antibiotik D 8.00 . 1
3. Uji BNT/LSD
4. Uji Duncan
5. Grafik Profile Plots
BAB IV
PEMBAHASAN
Std =
√
1
N −1
∑ ¿¿¿
a. Pada Blok 1:
- Antibiotik A: 8
- Antibiotik B: 10
- Antibiotik C: 5
- Antibiotik D: 8
- Total: 31
- Rata-rata: 31/4 = 7.75
Std =
√ 1
4−1
¿¿
=
√ 1
3
(0.063+ 5.063+7.563+0.063)
= 2.062
b. Pada Blok 2:
- Antibiotik A: 7
- Antibiotik B: 12
- Antibiotik C: 7
- Antibiotik D: 9
- Total: 35
- Rata-rata: 35/4 = 8.75
Std =
√ 1
4−1
¿¿
=
√ 1
3
(3.063+ 10.563+3.063+0.063)
= 2.363
c. Pada Blok 3:
- Antibiotik A: 8
- Antibiotik B: 13
- Antibiotik C: 7
- Antibiotik D: 11
- Total: 39
- Rata-rata: 39/4 = 9.75
Std =
√ 1
4−1
¿¿
=
√ 1
3
(3.063+ 10.563+7.563+1.563)
= 2.754
Berdasarkan hasil perhitungan secara manual, didapatkan nilai standar deviasi
pada masing-masing Blok 1, 2 dan 3. Untuk mencari nilai standar deviasi secara
P value
0,002 0,05
Kesimpulan P value < , berbeda nyata/signifikan
P value merupakan nilai signifikan pada tabel ANOVA hasil perhitungan dengan
menggunakan SPSS. Berdasarkan hasil pemrosesan SPSS, diketahui bahwasannya
nilai dari P value adalah 0.002. Jika nilai tersebut dibandingkan dengan nilai
(sebesar 0.005), maka dapat dilihat bahwasannya nilai dari P value lebih kecil dari
nilai . Berdasarkan hasil analisa pada literatur, jika nilai signifikansi (sig.) <0.05,
maka perlakuan tersebut memberikan pengaruh perbedaan yang signifikan. Sedangkan
jika nilai sgnifikansi >0.05, maka perlakuan tidak memberikan pengaruh perbedaan
yang signifikan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwasannya jenis antibiotik
memberikan perbedaan yang signifikan terhadap diameter zona bakteri coliform. Hal
tersebut dikarenakan nilai signifikansi dari tabel ANOVA kurang dari 0.05, yakni
sebesar 0.002 (Sufren dan Natanael, 2014).
2.5.3 Analisa Hasil Post Hoc Test Uji Lanjut LSD (bandingkan tiap metode dengan
dasar perbandingan P value dengan α 5%) (1 literatur)
menggunakan rumus μ=
∑ X . Sig merupakan nilai yang menyatakan besarnya
N
signifikan perlakuan ke-i terhadap perlakuan ke-j dimana akan menentukan apakah
nilai Mean Difference berbeda nyata atau tidak. Berdasarkan tabel, dapat dilihat
bahwsannya nilai Standard Error semua perlakuan sama, yakni sebesar 1.568. Selain
itu, pada kolom Mean Difference terdapat nilai yang diberi tanda bintang (*). Hal
tersebut dikarenakan hasil perbandingan antara 2 perlakuan memberikan nilai
signifikan atau P hitung yang lebih kecil dari nilai (0.05), dimana menandakan
bahwasannya kedua perlakuan berbeda nyata. Sedangkan, jika tidak terdapat tanda
bintang, maka hasil perbandingan antara kedua perlakuan memberikan nilai signifikan
atau P hitung yang lebih besar dari nilai (0.05), dimana menandakan bahwasannya
kedua perlakuan tidak berbeda nyata. Selain itu, perbedaan antara 2 perlakuan akan
lebih signifikan atau berbeda nyata apabila Mean Difference bernilai negatif dan
bertanda bintang (*) dibandingkan dengan Mean Difference bernilai positif dan
bertanda bintang (*). Berdasarkan pada tabel LSD hasil perhitungan oleh program
SPSS, maka analisis hasil Post Hoc Test Uji Lanjut LSD dapat dirangkum menjadi
tabel sebagai berikut:
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwasannya Antibiotik A memiliki notasi ab,
Antibiotik B memiliki notasi c, Antibiotik C memiliki notasi a dan Antibiotik D
memiliki notasi b. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwasannya perlakuan
Antibiotik C, A dan D tidak memberikan hasil yang berbeda nyata karena notasinya
yang berhubungan. Sedangkan perlakuan Antibiotik B memberikan hasil yang berbeda
nyata dikarenakan notasi yang berbeda. Oleh karena itu, perlakuan terbaik yang dapat
dipilih adalah perlakuan Antibiotik B dikarenakan memberikan hasil yang berbeda
nyata (berdampak signifikan). Berdasarkan interpretasi yang dilakukan pada literatur,
untuk melakukan analisa uji lanjut Duncan berdasarkan hasil perhitungan SPSS
dilakukan dengan melihat pada kolom subset. Apabila nilai mean antara 2 atau lebih
perlakuan terdapat dalam kolom yang sama, maka perlakuan-perlakuan tersebut tidak
berbeda nyata atau memberikan hasil yang relatif sama. Sedangkan apabila nilai mean
antara 2 atau lebih perlakuan terdapat pada kolom yang berbeda, maka perlakuan-
perlakuan tersebut berbeda nyata atau memberikan hasil yang berbeda. Jika dilakukan
analisa hasil tabel Uji Duncan dari praktikum berdasarkan interpretasi tersebut, maka
Antibiotik C tidak berbeda nyata dengan Antibiotik A dan berbeda nyata dengan
Antibiotik D dan B. Kemudian Antibiotik A tidak berbeda nyata dengan Antibiotik D
dan berbeda nyata dengan Antibiotik B. Terakhir, Antibiotik B berbeda nyata dengan
Antibiotik A, C dan D. Dari analisa tersebut, perlakuan terbaik yang dapat dipilih
adalah Antibiotik B dikarenakan memberikan hasil yang berbeda nyata (berdampak
signifikan) dengan semua perlakuan lainnya. Jika kita bandingkan hasil analisa kita
dengan analisa berdasarkan literatur, maka dapat dilihat bahwasannya hasil akhir yang
ingin dicapai adalah sama, yakni untuk mencari perlakuan terbaik dan hasil analisa
yang diberikan juga relatif sama. Hanya saja, analisa yang kita lakukan perlu untuk
menambahkan notasi pada masing-masing perlakuan yang dapat mempermudah dalam
memberntuk suatu kesimpulan, sedangkan analisa berdasarkan literatur tidak perlu
untuk memberikan notasi pada masing-masing perlakuan (Andayani, 2019).
2.5.5 Analisa Hasil Diagram Profile Plots
Berdasarkan hasil analisa SPSS, didapatkan Grafik Profile Plots pengaruh Jenis
Antibiotik terhadap diameter Zona Bakteri Coliform. Grafik profile plots merupakan
hasil plot dari rata-rata nilai dalam tiap blok. Diagram plot dapat digunakan untuk
melihat kedekatan nilai respons antar blok. Apabila antar titik blok terdapat jarak yang
jauh, maka blok-blok tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sementara
itu, jika antar titik blok terdapat jarak yang cukup dekat, maka blok-blok tersebut tidak
beda signifikan. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwasannya garis perlakuan
Antibiotik C memberikan hasil yang terendah dan cukup dekat dengan graris
Antibiotik A. kemudian, dapat dilihat pula bahwasannya garis Antibiotik D cukup
dekat dengan garis Antibiotik A walaupun tidak sedekat antara A dan C, sedangkan
cukup jauh dengan garis Antibiotik B. Kemudian, dapat dilihat bahwasannya
Antibiotik memberikan hasil terbaik serta cukup jauh dengan Antibiotik A, C dan D.
Maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan Antibiotik B memiliki pengaruh sangat
signifikan. Sedangkan perlakuan antibiotik A, C dan D memberikan pengaruh yang
tidak signifikan (hasil yang serupa).
2.5.6 Aplikasi RAK pada bidang Keteknikan Pertanian atau Teknik Bioproses (2
Literatur)
Salah satu aplikasi dari metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah untuk
melakukan penelitian guna menganalisis manfaat mikroorganisme lokal (Mol) buah
pisang dan pepaya serta dosis Mol terbaik terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman
ubi jalar (Ipomea batatas L). Jenis perlakuan yang diberikan pada percobaan tersebut
adalah banyaknya dosis Mol yang diberikan terhadap ubi jalar. Sedangkan taraf dari
perlakuan yang diberikan yakni, 0, 75, 150 dan 200 cc Mol L -1. Dari percobaan
tersebut digunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dikarenakan percobaan
dilakukan pada media yang tidak homogen (heterogen). Oleh karena itu,
pengelompokkan dilakukan berdasarkan panjangnya sampel ubi jalar yang diberi
perlakuan dimana berdasarkan ukuran yakni, 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 cm. Dari percobaan
tersebut, perlakuan terbaik terdapat pada pemberian dosis Mol sebanyak 75 cc L -1
(Parawansa dan Ramli, 2014).
Aplikasi lain RAK adalah untuk menganalisis pengaruh lama hidroisis terhadap
efisiensi penurunan kadar BOD5, COD dan TSS pada limbah industri tahu. Dari hal
tersebut dapat diketahui bahwasannya jenis perlakuan yang diberikan yakni lama
waktu hidrolisis, dimana taraf perlakuan yang diberikan yakni, 5 jam, 7 jam dan 9 jam.
Pengelompokkan sampel dilakukan berdasarkan media hidrolisis yang dilakukan
secara aerob dan anaerob. Dari hasil percobaan dan analisis didapatkan bahwasannya
efisiensi terbaik terjadi pada pengolahan limbah (hidrolisis) selama 9 jam baik pada
pengolahan dengan maupun tanpa pembibitan bakteri. Selain itu, didapatkan pula
bahwasannya perlakuan dengan dan tanpa pembibitan bakteri memberikan hasil yang
berbeda nyata pada penurunan kadar BOD 5 dan TSS, sedangkan tidak memberikan
hasil yang berbeda nyata pada penurunan kadar COD. Kesimpulan dari keseluruhan
percobaan yakni, semakin lama waktu hidrolisis, maka semakin besar efisiensi
penurunan kadar COD, BOD5 dan TSS (Rahadi et al., 2018).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum yang telah kami lakukan waktu lalu, kami telah mempelajari dan
memahami analisis rancangan percobaan dengan menggunakan metode Rancangan
Acak Kelompok. Kemudian, kami telah melakukan pengujian metode Rancangan
Acak Kelompok (RAK) menggunakan SPSS berdasarkan studi kasus yang diberikan.
Selain itu, kami juga mampu menginterpretasikan hasil uji metode Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan menggunakan SPSS. Studi kasus yang kami analisis yaitu
mengenai pengaruh jenis antibiotik terhadap diameter zona bakteri coliform, dimana
jenis antibiotik yang kami berikan yakni antibiotik A, B, C dan D. Dari hasil analisis
menggunakan metode RAK diketahui bahwasannya perlakuan yang diberikan
(Metode) menghasilkan nilai F hitung (20.393) lebih besar dari nilai F tabel 5% dan
1% (4.76 dan 9.78) sehingga dapat dilakukan uji lanjut. Selanjutnya, kami melakukan
uji lanjut BNT dan Duncan, dimana dari hasil pengujian didapatkan bahwsannya
perlakuan terbaik yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan Antibiotik B. Hal
tersebut dikarenakan perlakuan dengan Antibiotik B memberikan hasil yang berbeda
nyata (nilai sig. kurang dari 0.05) sehingga dapat dianggap memberikan dampak yang
signifikan terhadap diameter zona bakteri coliform.
5.2 Saran
1. Diharapkan kepada praktikkan agar memperhatikan apa yang diajarkan asisten
praktikum agar dapat memahami materi yang diberikan
2. Diharapkan kepada praktikkan agar lebih komunikatif dan bertanya apabila
terdapat hal-hal yang kurang dimengerti dikarenakan dibutuhkan tingkat
penguasaan materi yang cukup tinggi agar dapat memahami materi yang
diajarkan
3. Disarankan kepada praktikkan untuk melakukan dokumentasi tahapan-tahapan
serta materi yang dijelaskan saat praktikum agar dapat mempelajari kembali
materi yang telah diajarkan oleh asisten praktikum
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN