Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINI RISET

STATISTIK EKONOMI II

UJI ANALISIS VARIANSI (ONE WAY ANOVA)

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Statistik Ekonomi II

Dosen pengampu : Hasan Sadikin S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

ADNI SALMA LAELI (2150141)

SEKOLAH TINGGI EKONOMI TRIDHARMA

Jl. Terusan Kopo KM.13 No.236 Kec. Katapang, Pangauban, Kode Pos 40971
Kabupaten Bandung

BANDUNG 2022
Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga laporan mini
riset ini bisa tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang sudah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik berupa pikiran maupun materinya.

Saya berharap semoga laporan mini riset ini bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya. Bahkan tidak hanya itu, kami berharap lebih jauh lagi
agar laporan mini riset ini agar pembaca dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Saya sadar masih banyak kekurangan didalam penyusunan laporan mini riset ini,
karena keterbatasan pengetahuan serta pengalaman kami. Untuk itu kami begitu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan mini riset ini.

Bandung, 08 Desember 2022

Penulis

ii
BAB I

TEORI ANOVA

1. Definisi Analisis Uji Variansi Anova

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode


analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Uji Anova
digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi lebih dari 2 kelompok
sehingga bisa menentukan hubungan di antara mereka. Hal ini memudahkan
analisis beberapa kelompok sampel yang berbeda dengan minimal risiko
kesalahan.

Disebut analysis of variance, bukan analysis of means karena pengujian


dilakukan dengan membandingkan varians. Dengan membandingkan varians
tersebut, dapat diketahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dari tiga atau lebih
kelompok.

Tujuan Anova adalah untuk mengambil kesimpulan dengan cara


mennetukan kelompok data yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan memberikan
hipotesis nol kepada populasi data.

2. Syarat yang harus dipenuhi dalam uji Anova


a. Multivariate Normality
Disteribusi gejala tiap populasi atau kelompok data adalah normal. Untuk
mendapat data dengan distribusi normal, jumlah sampel bisa diperbanyak
atau bisa dilakukan tes normalitas terlebih dahulu.
b. Homogenity of variance
Setiap populasi memiliki kesamaan variansi atau bersifat homogen.
Kesamaan variansi dapat diketahui melalui pengujian variansi.
c. Data berasal dari sampel independent
Sampel bersifat independent dan bebas, artinya individu sampel diambil
secara acak (random) dari masing-masing populasi data.

1
3. Jenis Uji ANOVA
a. Satu Jalur (One Way Anova )
Digunakan untuk Satu faktor pada kelompok yang berasal dari sampel
yang berbeda tiap kelompoknya.
b. Dua Jalur (Two Way Anova)
Digunakan untuk dua faktor pada kelompok yang berasal dari sampel yang
berbeda tiap kelompoknya.
4. Kriteria Pengujian
a. Menggunakan F tabel dan F hitung
• Jika F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima
• Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak
b. Menggunakan signifikasi
• Jika sig ≥ 0,05 maka H0 diterima
• Jika sig < 0,05 maka H0 ditolak

2
BAB II
KASUS DAN HIPOTESIS
1. Kasus
Seorang manager perusahaan yang memimpin 3 perusahaan yang
merger bersamanya yaitu perusahaan X, Y dan Z ingin meneliti apakah
ada perbedaan efek 3 metode Training pegawai yaitu metode A, B dan
C terhadap hasil produksinya. Kepada perusahaan X diberlakukan
metode A, kepada perusahaan Y diberlakukan metode B dan kepada
perusahaan Z diberlakukan metode C. Dalam suatu investigasi yang
dilakukan dilaporkan oleh masing-masing kepala produksi tiap
perusahaan bahwa hasil produksi produk yang dihasilkan oleh
karyawan yang masih training dengan penerapan metode training yang
berbeda dan diambil sampel 15 karyawan secara acak untuk kebutuhan
penelitian manager tersebut sebagai berikut:(Tingkat signifikansi 5%).

No Hasil Produksi Metode No Hasil Produksi Metode No Hasil Produksi Metode


1 63 A 1 67 B 1 68 C
2 60 A 2 69 B 2 72 C
3 54 A 3 50 B 3 82 C
4 70 A 4 80 B 4 85 C
5 76 A 5 78 B 5 81 C
6 84 A 6 65 B 6 83 C
7 78 A 7 68 B 7 76 C
8 62 A 8 73 B 8 86 C
9 82 A 9 64 B 9 82 C
10 65 A 10 68 B 10 69 C
11 81 A 11 73 B 11 70 C
12 53 A 12 68 B 12 80 C
13 60 A 13 65 B 13 78 C
14 66 A 14 76 B 14 90 C
15 72 A 15 74 B 15 67 C

2. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil produksi dengan ketiga
metode Training.
H1 : Terdapat perbedaan antara hasil produksi dengan ketiga metode
Training

3
BAB III

PEMBAHASAN PENGUJIAN HIPOTESIS


1. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
METODE Statistic df Sig. Statistic df Sig.
HASIL_PRODUK METODE .127 15 .200* .947 15 .482
SI A
METODE B .169 15 .200* .909 15 .133
METODE C .146 15 .200* .939 15 .376
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan Shapiro-


Wilk pada data tersebut diketahui bahwa nilai signifikasinya untuk metode
A 0,482 untuk metode B 0,133 dan untuk metode C 0,376. hal ini berarti
menunjukan bahwa ketiga kelompok data tersebut berdistribusi normal
karena lebih dari nilai alpha 0,05.

2. Tes Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
HASIL_PRODUK Based on Mean 2.317 2 42 .111
SI Based on Median 1.726 2 42 .190
Based on Median and 1.726 2 40.267 .191
with adjusted df
Based on trimmed mean 2.248 2 42 .118

Berdasarkan hasil uji homogenitas data dengan menggunakan teknik


Levence Test, dilihat dari hasil output Based on Median menunjukan nilai
signifikasi 0,190 yang berarti nilainya lebih dari (>) 0,05. Maka dapat dikatakan

4
bahwa data dalam penelitian ini bersifat homogen dan berarti data sampel yang
diteliti memiliki varian yang sama.

ANOVA
HASIL_PRODUKSI
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between 838.978 2 419.489 6.094 .005
Groups
Within Groups 2890.933 42 68.832
Total 3729.911 44

Pada hasil output SPSS dengan membandingkan Ftabel dan Fhitung


didapatkan hasil Fhitung = 6,094 dan Ftabel = 3,220 sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel (6,094 > 3,220) artinya H0 ditolak.
Berdasarkan output pengujian SPSS tabel ANOVA diketahui bahwa
nilai signifikasinya sebesar 0,005 ini berarti kurang dari (<) nilai alpha
0,05 maka dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Terdapat perbedaan antara hasil produksi antara
ketiga metode Training.

3. Uji ANAVA (Post hoc)


Berdasarkan hasil uji ANOVA diketahui bahwa H0 ditolak karena
signifikasinya kurang dari(<) nilai alpha 0,05. Maka Langkah selanjutnya
yang harus dilakukan adalah uji ANAVA (post hoc) yang digunakan untuk
mengetahui metod-metode manakah yang secara signifikan berbeda
dengan yang lain. Uji anava yang dapat digunakan yaitu uji Scheffe.

5
Multiple Comparisons
Dependent Variable: HASIL_PRODUKSI
Scheffe
Mean 95% Confidence Interval
(I) METODE (J) METODE Difference (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
METODE A METODE B -.800 3.029 .966 -8.49 6.89
METODE C -9.533* 3.029 .012 -17.22 -1.85
METODE B METODE A .800 3.029 .966 -6.89 8.49
METODE C -8.733* 3.029 .023 -16.42 -1.05
*
METODE C METODE A 9.533 3.029 .012 1.85 17.22
METODE B 8.733* 3.029 .023 1.05 16.42
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

HASIL_PRODUKSI
Scheffea
Subset for alpha = 0.05
METODE N 1 2
METODE A 15 68.40
METODE B 15 69.20
METODE C 15 77.93
Sig. .966 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 15,000.

Berdasarkan Uji Multiple Comparisons dengan melihat hasil Mean Difference diketahui
bahwa :
a. Metode A dibandingkan dengan Metode B memiliki nilai mean -0,800 dengan
nilai signifikasi 0,966 ≥ 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan.
Metode A dibandingkan dengan Metode C memiliki nilai mean -9,533 dengan
nilai signifikasi 0,012 < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan.
b. Metode B dibandingkan dengan Metode A memiliki nilai mean 0,800 dengan nilai
signifikasi 0,966 ≥ 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada perbedaan.
Metode B dibandingkan dengan Metode C memiliki nilai mean -8,733 dengan
nilai signifikasi 0,23 < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan.

6
c. Metode C dibandingkan dengan Metode A memiliki nilai mean 9,533 dengan nilai
signifikasi 0,12 < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan.
d. Metode C dibandingkan dengan Metode B memiliki nilai mean 8,733 dengan nilai
signifikasi 0,23 < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan.

7
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil output SPSS dengan menggunakan uji analisis variansi one way
anova dapat disimpulkan bahwa :
1. Tidak terdapat perbedaan antara metode Training A dengan Metode Training B
2. Terdapat perbedaan antara metode Training A dengan Metode Training C
3. Terdapat perbedaan antara metode Training B dengan Metode Training C

Anda mungkin juga menyukai