TAHUN 2021
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152) sebagaimana telah
diubah berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 002/PUU-I/2003
tanggal 21 Desember 2004 (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2005);
b. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang Badan Pengatur
Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4253) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah 49 Tahun
2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 95);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Kegiatan Usaha
Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4436);
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah 30 Tahun 2009;
d. Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 399) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 Tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang
Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 83);
e. Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 tahun 2013 tentang Pengendalian
BBM Bersubsidi;
2. Gambaran Umum
Penyediaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia
memiliki posisi vital dan strategis dalam kebijakan pembangunan negara.
Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian
BBM di seluruh wilayah NKRI. Pelaksanaan atas pengaturan dan pengawasan
kegiatan tersebut dilakukan oleh Badan Pengatur, yang dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden.
Pemenuhan kebutuhan energi komersil di daerah terdepan, terpencil
dan tertinggal (3T) menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah karena
beratnya permasalahan logistik yang harus diselesaikan. Distribusi BBM pada
daerah 3T mengalami permasalahan logistik yang disebabkan oleh jauhnya
jarak daerah tersebut dari depo-depo BBM dan jarak dari konsumen ke titik
penyalur serta akses pendistribusian BBM. Hal ini menyebabkan
B. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah:
1. Laporan 1 berisi kajian Penyediaan dan Pendistribusian BBM dalam upaya
pencegahan kelangkaan BBM di wilayah 3T khususnya Indonesia Timur.
2. Laporan 2 berisi kajian Penyediaan dan Pendistribusian BBM dalam
kaitannya dengan Pemanfaatan Fasilitas Bersama Penyimpanan BBM di
wilayah 3T seluruh NKRI.
C. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya dukungan
Penguatan Badan Pengatur dalam pengaturan dan pengawasan demi
ketersediaan Bahan Bakar Minyak di seluruh Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
E. TAHAPAN KEGIATAN
Adapun tahapan kegiatan pada kajian ini antara lain:
1. Penandatangan kontrak penelitian;
2. Pelaksanaan survey dan studi literatur;
3. Analisis hasil survey dan studi literatur;
4. Focus Group Discussion;
5. Penyusunan Laporan.
Hasil (outcome) dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan kebijakan dalam
rangka pencegahan kelangkaan BBM di daerah 3T khususnya daerah
Indonesia timur, pemanfaatan fasilitas bersama penyimpanan dan cadangan
operasional,
G. PELAKSANA
1. Penanggung jawab kegiatan ini adalah Direktur BBM BPH Migas.
2. Pelaksana Kegiatan
a. Pelaksana Swakelola Tipe II Kajian dari K/L/D/I lain yang telah memiliki
MoU dengan BPH Migas.
KEDUDUKAN
NO NAMA JABATAN DALAM TIM
1. Patuan Alfon Direktur Bahan Penanggung
Simanjuntak Bakar Minyak Jawab
KEDUDUKAN
NO NAMA JABATAN
DALAM TIM
9. Mesra Nova Junaida S. Staff Anggota
Pengelolaan
Data dan
Informasi Usaha
BBM
KEDUDUKAN
NO NAMA JABATAN
DALAM TIM
BBM
Pengumpulan Data
3
(visitasi)
4 Pengolahan Data
Analisis
5
Kelangkaan BBM
Penyusunan
6 Laporan
Kelangkaan BBM
Analisis
Pemanfaatan
7
Fasilitas Bersama
BBM
Penyusunan
Laporan
Pemanfaatan
8
Fasilitas Bersama
Penyimpanan
BBM
Analisis Cadangan
9
Operasional
Penyusunan
Laporan
8
Cadangan
Operasional
Focus Group
10
Discussion
12 Finalisasi Laporan
Patuan Alfon S.
NIP. 196610281993031013