Anda di halaman 1dari 27

SOSIALISASI

Pengawasan dan Peraturan


Distribusi BBM JBT & JBKP
Bersama BPH Migas

KOMITE BPH MIGAS


Depok, 7 Februari 2024
TUGAS DAN FUNGSI BPH MIGAS
UU 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

DEFINISI Pasal 1 butir 10 DEFINISI Pasal 1 butir24

Kegiatan Usaha Hilir dibentuk


untuk
Pengaturan Pengawasan
bertumpu pada

penyediaan dan pendistribusian BBM


Pengolahan Pengangkutan Penyimpanan Niaga dan Gas Bumi pada Kegiatan Usaha Hilir

FUNGSI Pasal 46 Ayat 1 dan 2 TUGAS Pasal 46 Ayat 3


Mengatur , Menetapkan, dan Mengawasi:
Bidang BBM Bidang Gas Bumi
1 Pengawasan penyediaan dan Ketersediaan Tarif Pengangkutan Gas
pendistribusian BBM dan pengangkutan dan Distribusi BBM Bumi Melalui Pipa
gas bumi melalui pipa;
Cadangan Bahan Bakar Harga Gas Bumi untuk
Minyak Nasional Rumah Tangga dan Usaha
2 Pengaturan ketersediaan dan distribusi Pelanggan Kecil
BBM dan Gas Bumi di wilayah NKRI dan
meningkatkan DMO Gas Bumi. Pemanfaatan Fasilitas Pengusahaan Transmisi dan
Pengangkutan dan Distribusi Gas Bumi
Penyimpanan BBM
| 2
Komite BPH Migas Periode 2021 - 2025
Basuki Trikora Putra Eman Salman Arief
Anggota Komite Anggota Komite

Abdul Halim Harya Adityawarman


Anggota Komite Anggota Komite

Yapit Sapta Putra


Iwan Prasetya Adhi
Anggota Komite Erika Retnowati
Anggota Komite
Ketua Komite
Kepala BPH Migas

Wahyudi Anas Saleh Abdurrahman


Anggota Komite Anggota Komite
DASAR HUKUM TERKAIT BBM
UU No. 22 Tahun 2001 Minyak dan Gas Bumi, yang telah diubah sebagian melalui Pasal 40 UU No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Pasal 40)
UU No. 30 Tahun 2007 Energi
UU No. 28 Tahun 2022 APBN Tahun Anggaran 2023
PP No. 36 Tahun 2004 Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi, yang telah diubah melalui PP No. 30 Tahun 2009
Perpres No. 191 Tahun 2014 Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, yang telah diubah tiga kali terakhir melalui Perpres
No. 117 Tahun 2021
Permen ESDM No.20 /2021 jo 11/2022 Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak
Permen ESDM No. 29/2017 jo Perizinan pada Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi
permen ESDM 52/2018 jo PP 5/2021
Permen ESDM No. 13 Tahun 2018 Kegiatan Penyaluran BBM, BBG dan LPG
Kepmen ESDM No. 37 Tahun 2022 Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan
SE DJMigas 14.E/HK.03/DJM/2021 Ketentuan Penyaluran Bahan Bakar Minyak Melalui Penyalur
SE DJMinerba no.4.E/MB.01/DJB.S/2022 Penggunaan Kendaraan Bermotor untuk Kegiatan Pengangkutan Mineral dan Batubara
PerKa BPH Migas No. 06 Tahun 2015 Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan Pada Daerah yang Belum Terdapat Penyalur
PerKa BPH Migas No. 2 Tahun 2023 Penerbitan Surat Rekomendasi Perangkat Daerah untuk Pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan
PerKa BPH Migas No. 03 Tahun 2023 Penugasan Badan Usaha dalam Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan
SK BPH Migas No. 04 Tahun 2020 Pengendalian Penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu oleh Badan Usaha Pelaksana Penugasan pada Konsumen Pengguna Transportasi
Kendaraan Bermotor untuk Angkutan Orang atau Barang
SK BPH Migas No.64 tahun 2023 Pedoman Pembinaan Hasil Pengawasan terhadap Penyalur Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu dan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan
| 4
DASAR HUKUM VERIFIKASI JBT
Peraturan Presiden
1 Nomor 191 Tahun 2014 Penyediaan , Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak,
sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021

Pasal 21
Badan Pengatur melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan
ketepatan pelaksanaan pendistribusian bahan bakar minyak

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.02/2015 tentang Tata Cara Penyediaan Anggaran,
2 Perhitungan, Pembayaran, dan Pertanggungjawaban Dana Subsidi Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu,
sebagaimana telah diubah terakhir dengan PMK Nomor 169/PMK.02/2021

Pasal 11
❑ Ayat 2
Untuk data pendukung terkait volume penjualan per Jenis BBM Tertentu, penelitian dan verifikasi
sebagaimana dimaksud padat ayat (1) mengacu pada hasil verifikasi Badan Pengatur Hilir Migas
❑ Ayat 3
Hasil verifikasi Badan Pengatur Hilir Migas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi volume
penyediaan dan pendistribusian Jenis BBM Tertentu kepada Konsumen pengguna sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
| 5
FLOW PROSES VERIFIKASI VOLUME JBT
BPH Migas memulai
Paling lambat tanggal 8 setiap bulan
pelaksanaan verifikasi
BU P3JBT Menyampaikan Surat Permohonan 1 volume on desk
Verifikasi, Raw Data Penyaluran JBT penyaluran JBT
dan Data Dukung lainnya

3 2
Penyampaian Undangan ke BU
Pembuatan Undangan Dilaksanakan beberapa pengecekan sebagai berikut :
P3JBT dan/atau stakeholder
Pembahasan Verifikasi a. Pengecekan terhadap realisasi per konsumen pengguna
Volume Penyaluran JBT b. Pengecekan terhadap titik serah dan kuota yang tercantum
di SK Kepala BPH Migas
Permintaan klarifikasi dan 4 c. Perbandingan antara raw data dengan data dukung
data dukung 5
Pembahasan klarifikasi hasil Verifikasi d. Pengecekan terhadap harga dan volume
Penyampaian klarifikasi dan Volume Penyaluran JBT, serta penyusunan e. Pengecekan terhadap realisasi yang tidak sesuai ketentuan
data dukung 6 Berita Acara, Notulen dan Lampiran Hasil f. Hasil pelaksanaan uji petik lapangan
Verifikasi Volume Penyaluran JBT

7 10 Paling lambat tanggal


Dokumen Hasil Verifikasi : Pembuatan Bahan Paparan Pembuatan Surat Hasil 18 setiap bulan
a. Berita Acara Hasil Verifikasi Rapat Komite dan Verifikasi
b. Notulen Hasil Verifikasi Penyiapan Dokumen Rapat
c. Lampiran Per Kab. / Kota dan Sidang Komite
Penyampaian Surat
11
Hasil Verifikasi
8 9
Dokumen Rapat dan Direktorat Jenderal
Rapat Komite BPH Migas Sidang Komite BPH Migas
Sidang Komite Anggaran
| 6
MEKANISME VERIFIKASI JBKP

POIN PENGECEKAN VERIFIKASI JBKP PERSIAPAN INPUT/KIRIM DATA ANALISIS DATA

Pengecekan Realisasi terhadap Penyiapan Surat Resmi Badan Usaha menginput Verifikator melakukan
kepada Direktur Utama data Realisasi penyaluran verifikasi secara
KUOTA NASIONAL Badan Usaha Penugasan JBKP per penyalur dan online/offline terhadap
terkait permintaan per Kabupaten/Kota tiap rekap realisasi
penyampaian raw data bulan ke silvia.esdm.go.id penyaluran JBKP
Pengecekan Realisasi terhadap dan jadwal klarifikasi atau secara manual
verifikasi volume JBKP (excel)
KUOTA PER KABUPATEN/KOTA per bulan

Pengecekan Realisasi terhadap PENANDATANGANAN


HASIL VERIFIKASI KLARIFIKASI DATA
KUOTA PER PENYALUR NOTULEN
Direktur BBM dan Pejabat Verifikator bersama Verifikator bersama
Badan Usaha Penugasan perwakilan Badan Usaha perwakilan Badan Usaha
Pengecekan Terhadap Kabupaten / menandatangani Notulen menuangkan hasil Penugasan, dan
Kota yang TIDAK ADA PENEBUSAN JBKP Verifikasi Volume JBKP verifikasi dan klarifikasi stakeholder
ke dalam Notulen melaksanakan klarifikasi
Verifikasi Volume JBKP secara online/offline
Pengecekan terhadap Penyalur yang terhadap hasil verifikasi
TIDAK TERDAPAT di SK BPH Migas realisasi penyaluran JBKP

(37/P3JBKP/ BPH MIGAS/KOM/2022 )


PENYAMPAIAN LHV
PEMBUATAN LHV KEPADA KEPALA
Pengecekan KETIDAKWAJARAN BPH MIGAS
Lainnya menyiapkan draft Laporan Direktur BBM
Hasil Verifikasi Volume menyampaikan Laporan
JBKP Hasil Verifikasi Volume
JBKP kepada Kepala BPH
Migas

| 7
KUOTA VS REALISASI JBT DAN JBKP
TAHUN 2017 – 2024

7,98%
7,97%
0,42
1,43

Keterangan :
❑ 2017 s.d 2023 : Realisasi Verified BPH Migas
❑ 2024 : Realisasi 01 s.d 31 Januari (unverified),
7,96% ❑ Kuota Tahun 2024 untuk JBT Minyak Solar dicadangkan sebesar 1.030.194 KL,
2,52 JBT Minyak Tanah dicadangkan sebesar 56.312 KL, dan JBKP Pertalite
dicadangkan sebesar 100.000 KL

|8
KUOTA VS REALISASI JBT MINYAK SOLAR TAHUN 2023
Per Provinsi MOR III
Nomor Provinsi Kuota Total Realisasi Total Realisasi vs Kuota Realisasi vs
Nomor Provinsi Kabupaten/Kota Kuota (KL) *) Realisasi (KL)
1 Provinsi Aceh 398.528,174 398.715,162 100,05% Kuota (%)
2 Provinsi Sumatera Utara 1.248.694,483 1.249.195,821 100,04% 1 Provinsi DKI Jakarta Kab. Administrasi Kepulauan Seribu - - -
3 Provinsi Sumatera Barat 496.876,231 497.548,894 100,14% 2 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Barat 115.147,373 115.124,869 99,980%
4 Provinsi Riau 963.937,651 962.199,456 99,82% 3 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Pusat - - -
4 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Selatan 12.136,000 12.131,694 99,965%
5 Provinsi Kepulauan Riau 153.026,695 148.933,384 97,33%
5 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur 197.574,310 197.373,641 99,898%
6 Provinsi Jambi 312.028,809 312.070,974 100,01% 6 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Utara 457.721,629 456.780,193 99,794%
7 Provinsi Bengkulu 102.149,986 102.129,578 99,98% Total Provinsi DKI Jakarta 782.579,312 781.410,397 99,851%
8 Provinsi Sumatera Selatan 630.966,437 630.135,747 99,87% 1 Provinsi Banten Kab. Tangerang 212.429,147 212.373,213 99,974%
9 Provinsi Bangka Belitung 168.904,468 168.754,453 99,91% 2 Provinsi Banten Kab. Serang 65.658,503 65.467,713 99,709%
10 Provinsi Lampung 824.771,272 826.100,726 100,16% 3 Provinsi Banten Kab. Lebak 34.625,771 34.566,944 99,830%
11 Provinsi DKI Jakarta 782.579,312 781.410,397 99,85% 4 Provinsi Banten Kab. Pandeglang 39.027,896 38.948,654 99,797%
5 Provinsi Banten Kota Tangerang 224.524,814 224.349,578 99,922%
12 Provinsi Banten 908.848,305 907.688,952 99,87%
6 Provinsi Banten Kota Serang 67.375,935 67.239,364 99,797%
13 Provinsi Jawa Barat 2.225.464,795 2.226.012,770 100,02% 7 Provinsi Banten Kota Cilegon 188.942,305 188.552,388 99,794%
14 Provinsi Jawa Tengah 2.303.907,757 2.307.291,207 100,15% 8 Provinsi Banten Kota Tangerang Selatan 76.263,934 76.191,098 99,904%
15 Provinsi D.I. Yogyakarta 173.335,333 173.719,784 100,22% Total Provinsi Banten 908.848,305 907.688,952 99,872%
16 Provinsi Jawa Timur 2.613.292,254 2.612.186,905 99,96% 1 Provinsi Jawa Barat Kab. Tasikmalaya 44.368,000 44.350,827 99,961%
17 Provinsi Bali 237.150,514 237.427,967 100,12% 2 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung 95.256,000 95.357,176 100,106%
3 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung Barat 55.842,459 55.922,487 100,143%
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 203.603,970 203.982,685 100,19%
4 Provinsi Jawa Barat Kab. Bekasi 267.847,850 267.914,354 100,025%
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 179.268,002 179.611,286 100,19% 5 Provinsi Jawa Barat Kab. Bogor 273.290,600 273.068,251 99,919%
20 Provinsi Kalimantan Barat 388.905,920 389.627,674 100,19% 6 Provinsi Jawa Barat Kab. Ciamis 42.375,977 42.442,574 100,157%
21 Provinsi Kalimantan Tengah 93.759,188 93.792,188 100,04% 7 Provinsi Jawa Barat Kab. Cianjur 50.576,000 50.643,042 100,133%
22 Provinsi Kalimantan Selatan 286.032,885 285.560,640 99,83% 8 Provinsi Jawa Barat Kab. Cirebon 187.302,507 187.804,183 100,268%
23 Provinsi Kalimantan Timur 246.011,636 246.117,125 100,04% 9 Provinsi Jawa Barat Kab. Garut 42.104,000 42.102,471 99,996%
10 Provinsi Jawa Barat Kab. Indramayu 86.582,375 86.654,818 100,084%
24 Provinsi Kalimantan Utara 42.610,900 42.443,036 99,61%
11 Provinsi Jawa Barat Kab. Karawang 272.118,887 271.884,392 99,914%
25 Provinsi Sulawesi Utara 194.981,469 194.979,320 100,00% 12 Provinsi Jawa Barat Kab. Kuningan 19.272,000 19.313,284 100,214%
26 Provinsi Gorontalo 44.349,190 44.436,836 100,20% 13 Provinsi Jawa Barat Kab. Majalengka 69.089,582 69.163,537 100,107%
27 Provinsi Sulawesi Tengah 150.966,000 151.161,010 100,13% 14 Provinsi Jawa Barat Kab. Purwakarta 128.151,657 128.232,709 100,063%
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 136.148,240 136.202,114 100,04% 15 Provinsi Jawa Barat Kab. Subang 141.901,548 142.039,781 100,097%
16 Provinsi Jawa Barat Kab. Sukabumi 60.031,370 60.102,659 100,119%
29 Provinsi Sulawesi Selatan 742.058,453 742.557,504 100,07%
17 Provinsi Jawa Barat Kab. Sumedang 49.975,917 49.988,240 100,025%
30 Provinsi Sulawesi Barat 65.261,882 65.364,618 100,16% 18 Provinsi Jawa Barat Kota Bandung 86.399,849 86.397,321 99,997%
31 Provinsi Maluku 42.369,461 42.395,401 100,06% 19 Provinsi Jawa Barat Kota Bekasi 100.684,562 100.360,648 99,678%
32 Provinsi Maluku Utara 29.122,999 29.202,891 100,27% 20 Provinsi Jawa Barat Kota Bogor 16.759,989 16.705,603 99,676%
33 Provinsi Papua 46.661,832 46.711,131 100,11% 21 Provinsi Jawa Barat Kota Cirebon 14.127,999 14.170,580 100,301%
34 Provinsi Papua Pegunungan 6.439,000 6.515,912 101,19% 22 Provinsi Jawa Barat Kota Banjar 5.584,000 5.636,777 100,945%
23 Provinsi Jawa Barat Kota Cimahi 25.071,496 25.044,589 99,893%
35 Provinsi Papua Tengah 26.004,929 26.005,601 100,00%
24 Provinsi Jawa Barat Kota Depok 20.110,214 20.034,559 99,624%
36 Provinsi Papua Selatan 38.422,598 38.438,655 100,04% 25 Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi 12.864,000 12.878,849 100,115%
37 Provinsi Papua Barat 19.238,000 19.330,572 100,48% 26 Provinsi Jawa Barat Kota Tasikmalaya 43.991,957 43.987,152 99,989%
38 Provinsi Papua Barat Daya 41.681,924 41.755,658 100,18% 27 Provinsi Jawa Barat Kab. Pangandaran 13.784,000 13.811,907 100,202%
Total Provinsi Jawa Barat 2.225.464,795 2.226.012,770 100,025%
TOTAL 17.568.360,954 17.567.714,036 99,996%

Catatan : Kuota setelah dilakukan relaksasi


|9
KUOTA VS REALISASI JBT MINYAK TANAH TAHUN 2023
Per Provinsi MOR III
Nomor Provinsi Kuota Total Realisasi Total Realisasi vs Kuota Nomor Provinsi Kabupaten/Kota Kuota Total Realisasi Total Realisasi vs Kuota
1 Provinsi Aceh 3.375,000 3.320,000 98,37% 1 Provinsi DKI Jakarta Kab. Administrasi Kepulauan Seribu #DIV/0!
2 Provinsi Sumatera Utara - - #DIV/0! 2 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Barat #DIV/0!
3 Provinsi Sumatera Barat 2.239,000 2.187,000 97,68% 3 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Pusat #DIV/0!
4 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Selatan #DIV/0!
4 Provinsi Riau - - #DIV/0!
5 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur #DIV/0!
5 Provinsi Kepulauan Riau 11.384,000 11.184,000 98,24% 6 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Utara #DIV/0!
6 Provinsi Jambi - - #DIV/0! Total Provinsi DKI Jakarta - - #VALUE!
7 Provinsi Bengkulu 88,000 62,000 70,45% 1 Provinsi Banten Kab. Tangerang #DIV/0!
8 Provinsi Sumatera Selatan - - #DIV/0! 2 Provinsi Banten Kab. Serang #DIV/0!
9 Provinsi Bangka Belitung - - #DIV/0! 3 Provinsi Banten Kab. Lebak #DIV/0!
10 Provinsi Lampung - - #DIV/0! 4 Provinsi Banten Kab. Pandeglang #DIV/0!
5 Provinsi Banten Kota Tangerang #DIV/0!
11 Provinsi DKI Jakarta - - #DIV/0!
6 Provinsi Banten Kota Serang #DIV/0!
12 Provinsi Banten - - #DIV/0!
7 Provinsi Banten Kota Cilegon #DIV/0!
13 Provinsi Jawa Barat 46,000 20,000 43,48% 8 Provinsi Banten Kota Tangerang Selatan #DIV/0!
14 Provinsi Jawa Tengah - - #DIV/0! Total Provinsi Banten - - #VALUE!
15 Provinsi D.I. Yogyakarta - - #DIV/0! 1 Provinsi Jawa Barat Kab. Tasikmalaya 46,000 20,000 43,48%
16 Provinsi Jawa Timur - - #DIV/0! 2 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung - #DIV/0!
17 Provinsi Bali - - #DIV/0! 3 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung Barat - #DIV/0!
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat - - #DIV/0! 4 Provinsi Jawa Barat Kab. Bekasi - #DIV/0!
5 Provinsi Jawa Barat Kab. Bogor - #DIV/0!
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 110.674,000 109.140,000 98,61%
6 Provinsi Jawa Barat Kab. Ciamis - #DIV/0!
20 Provinsi Kalimantan Barat - - #DIV/0! 7 Provinsi Jawa Barat Kab. Cianjur - #DIV/0!
21 Provinsi Kalimantan Tengah 3.696,000 3.540,000 95,78% 8 Provinsi Jawa Barat Kab. Cirebon - #DIV/0!
22 Provinsi Kalimantan Selatan - - #DIV/0! 9 Provinsi Jawa Barat Kab. Garut - #DIV/0!
23 Provinsi Kalimantan Timur - - #DIV/0! 10 Provinsi Jawa Barat Kab. Indramayu - #DIV/0!
24 Provinsi Kalimantan Utara 734,000 708,000 96,46% 11 Provinsi Jawa Barat Kab. Karawang - #DIV/0!
25 Provinsi Sulawesi Utara 18.726,000 18.544,000 99,03% 12 Provinsi Jawa Barat Kab. Kuningan - #DIV/0!
13 Provinsi Jawa Barat Kab. Majalengka - #DIV/0!
26 Provinsi Gorontalo - - #DIV/0!
14 Provinsi Jawa Barat Kab. Purwakarta - #DIV/0!
27 Provinsi Sulawesi Tengah 5.676,000 5.520,000 97,25% 15 Provinsi Jawa Barat Kab. Subang - #DIV/0!
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 33.155,000 32.557,000 98,20% 16 Provinsi Jawa Barat Kab. Sukabumi - #DIV/0!
29 Provinsi Sulawesi Selatan - - #DIV/0! 17 Provinsi Jawa Barat Kab. Sumedang - #DIV/0!
30 Provinsi Sulawesi Barat - - #DIV/0! 18 Provinsi Jawa Barat Kota Bandung - #DIV/0!
31 Provinsi Maluku 106.309,000 104.983,000 98,75% 19 Provinsi Jawa Barat Kota Bekasi - #DIV/0!
20 Provinsi Jawa Barat Kota Bogor - #DIV/0!
32 Provinsi Maluku Utara 70.503,000 69.983,000 99,26%
21 Provinsi Jawa Barat Kota Cirebon - #DIV/0!
33 Provinsi Papua 41.762,000 41.242,000 98,75% 22 Provinsi Jawa Barat Kota Banjar - #DIV/0!
34 Provinsi Papua Pegunungan 3.190,000 2.930,000 91,85% 23 Provinsi Jawa Barat Kota Cimahi - #DIV/0!
35 Provinsi Papua Tengah 18.777,000 18.439,000 98,20% 24 Provinsi Jawa Barat Kota Depok - #DIV/0!
36 Provinsi Papua Selatan 18.825,000 18.435,000 97,93% 25 Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi - #DIV/0!
37 Provinsi Papua Barat 23.961,000 23.623,000 98,59% 26 Provinsi Jawa Barat Kota Tasikmalaya - #DIV/0!
27 Provinsi Jawa Barat Kab. Pangandaran - #DIV/0!
38 Provinsi Papua Barat Daya 26.880,000 26.490,000 98,55%
Total Provinsi Jawa Barat 46,000 20,000 43,48%
TOTAL 500.000,000 492.907,000 98,581%
| 10
KUOTA VS REALISASI JBKP TAHUN 2023
Per Provinsi MOR III
Nomor Provinsi Kuota Total Realisasi Total Realisasi vs Kuota Nomor Provinsi Kabupaten/Kota Kuota Total Realisasi Total Realisasi vs Kuota
1 Provinsi Aceh 602.704,000 530.711,000 88,05% 1 Provinsi DKI Jakarta Kab. Administrasi Kepulauan Seribu 100,000 - 0,00%
2 Provinsi Sumatera Utara 1.815.089,000 1.650.342,000 90,92% 2 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Barat 297.165,000 292.823,562 98,54%
3 Provinsi Sumatera Barat 710.099,000 673.497,642 94,85% 3 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Pusat 177.428,000 150.696,000 84,93%
4 Provinsi Riau 1.097.914,000 975.894,421 88,89% 4 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Selatan 371.694,000 372.832,000 100,31%
5 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Timur 446.961,000 446.386,284 99,87%
5 Provinsi Kepulauan Riau 432.222,000 413.816,025 95,74%
6 Provinsi DKI Jakarta Kota Administrasi Jakarta Utara 285.664,000 247.539,482 86,65%
6 Provinsi Jambi 536.387,000 427.163,000 79,64%
Total Provinsi DKI Jakarta 1.579.012,000 1.510.277,328 95,65%
7 Provinsi Bengkulu 287.477,000 237.129,200 82,49%
1 Provinsi Banten Kab. Tangerang 436.206,000 436.291,998 100,02%
8 Provinsi Sumatera Selatan 999.507,000 816.878,933 81,73% 2 Provinsi Banten Kab. Serang 96.870,000 97.156,920 100,30%
9 Provinsi Bangka Belitung 446.111,000 363.387,831 81,46% 3 Provinsi Banten Kab. Lebak 87.381,000 87.184,514 99,78%
10 Provinsi Lampung 842.237,000 751.154,745 89,19% 4 Provinsi Banten Kab. Pandeglang 79.082,000 77.328,000 97,78%
11 Provinsi DKI Jakarta 1.579.012,000 1.510.277,328 95,65% 5 Provinsi Banten Kota Tangerang 336.691,000 338.320,000 100,48%
12 Provinsi Banten 1.505.758,000 1.505.329,432 99,97% 6 Provinsi Banten Kota Serang 110.826,000 110.680,000 99,87%
13 Provinsi Jawa Barat 5.048.176,000 4.804.047,728 95,16% 7 Provinsi Banten Kota Cilegon 59.897,000 59.696,000 99,66%
8 Provinsi Banten Kota Tangerang Selatan 298.805,000 298.672,000 99,96%
14 Provinsi Jawa Tengah 3.509.220,000 3.484.076,700 99,28%
Total Provinsi Banten 1.505.758,000 1.505.329,432 99,97%
15 Provinsi D.I. Yogyakarta 555.530,000 556.651,664 100,20%
1 Provinsi Jawa Barat Kab. Tasikmalaya 98.140,000 90.812,253 92,53%
16 Provinsi Jawa Timur 4.550.162,000 4.151.260,535 91,23%
2 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung 325.649,000 291.136,000 89,40%
17 Provinsi Bali 880.217,000 848.485,451 96,40% 3 Provinsi Jawa Barat Kab. Bandung Barat 124.101,000 115.592,000 93,14%
18 Provinsi Nusa Tenggara Barat 649.056,000 499.878,772 77,02% 4 Provinsi Jawa Barat Kab. Bekasi 445.287,000 440.036,000 98,82%
19 Provinsi Nusa Tenggara Timur 468.488,000 348.933,500 74,48% 5 Provinsi Jawa Barat Kab. Bogor 615.397,000 611.002,632 99,29%
20 Provinsi Kalimantan Barat 774.245,000 697.453,790 90,08% 6 Provinsi Jawa Barat Kab. Ciamis 94.354,000 85.736,000 90,87%
21 Provinsi Kalimantan Tengah 400.571,000 397.462,626 99,22% 7 Provinsi Jawa Barat Kab. Cianjur 175.676,000 165.632,000 94,28%
22 Provinsi Kalimantan Selatan 551.960,000 542.019,044 98,20% 8 Provinsi Jawa Barat Kab. Cirebon 209.408,000 194.928,000 93,09%
9 Provinsi Jawa Barat Kab. Garut 143.572,000 127.656,000 88,91%
23 Provinsi Kalimantan Timur 688.656,000 646.741,591 93,91%
10 Provinsi Jawa Barat Kab. Indramayu 161.021,000 152.503,000 94,71%
24 Provinsi Kalimantan Utara 167.448,000 124.709,000 74,48%
11 Provinsi Jawa Barat Kab. Karawang 329.319,000 323.728,000 98,30%
25 Provinsi Sulawesi Utara 420.960,000 386.996,964 91,93% 12 Provinsi Jawa Barat Kab. Kuningan 79.414,000 71.584,000 90,14%
26 Provinsi Gorontalo 164.191,000 146.842,791 89,43% 13 Provinsi Jawa Barat Kab. Majalengka 110.243,000 97.544,000 88,48%
27 Provinsi Sulawesi Tengah 448.490,000 413.629,490 92,23% 14 Provinsi Jawa Barat Kab. Purwakarta 129.018,000 123.992,000 96,10%
28 Provinsi Sulawesi Tenggara 383.342,000 339.877,328 88,66% 15 Provinsi Jawa Barat Kab. Subang 173.176,000 165.128,431 95,35%
29 Provinsi Sulawesi Selatan 1.252.584,000 1.164.567,078 92,97% 16 Provinsi Jawa Barat Kab. Sukabumi 169.250,000 161.628,400 95,50%
30 Provinsi Sulawesi Barat 145.529,000 134.181,000 92,20% 17 Provinsi Jawa Barat Kab. Sumedang 107.400,000 96.976,000 90,29%
18 Provinsi Jawa Barat Kota Bandung 370.239,000 360.697,107 97,42%
31 Provinsi Maluku 133.352,000 89.899,780 67,42%
19 Provinsi Jawa Barat Kota Bekasi 408.018,000 395.074,056 96,83%
32 Provinsi Maluku Utara 76.176,000 40.509,275 53,18% 20 Provinsi Jawa Barat Kota Bogor 140.632,000 134.632,000 95,73%
33 Provinsi Papua 140.213,000 129.493,000 92,35% 21 Provinsi Jawa Barat Kota Cirebon 49.024,000 47.232,000 96,34%
34 Provinsi Papua Pegunungan 22.107,000 12.827,000 58,02% 22 Provinsi Jawa Barat Kota Banjar 30.191,000 19.744,000 65,40%
35 Provinsi Papua Tengah 69.613,000 57.411,000 82,47% 23 Provinsi Jawa Barat Kota Cimahi 66.829,000 64.816,000 96,99%
36 Provinsi Papua Selatan 67.816,000 50.423,000 74,35% 24 Provinsi Jawa Barat Kota Depok 282.771,000 270.117,849 95,53%
37 Provinsi Papua Barat 56.156,000 42.206,000 75,16% 25 Provinsi Jawa Barat Kota Sukabumi 58.630,000 55.736,000 95,06%
26 Provinsi Jawa Barat Kota Tasikmalaya 104.696,000 98.008,000 93,61%
38 Provinsi Papua Barat Daya 77.845,000 64.140,000 82,39%
27 Provinsi Jawa Barat Kab. Pangandaran 46.721,000 42.376,000 90,70%
TOTAL 32.556.620,000 30.030.305,664 92,240% Total Provinsi Jawa Barat 5.048.176,000 4.804.047,728 95,16%
| 11
Surat Rekomendasi adalah surat yang diterbitkan untuk pembelian Jenis BBM Tertentu atau Jenis BBM
Khusus Penugasan dalam volume dan periode tertentu kepada Konsumen Pengguna

Konsumen Pengguna adalah konsumen pengguna akhir yang berhak mendapatkan Jenis BBM Tertentu
(M. Solar) atau Jenis BBM Khusus Penugasan (Pertalite) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, untuk kebutuhannya sendiri dan tidak diperjualbelikan kembali.

Transportasi Darat

Transportasi Air

STEP
STEP
Usaha Perikanan

STEP Usaha Pertanian

Layanan Umum/Pemerintah

Usaha Mikro
| 12
KONSUMEN PENGGUNA JBT DAN JBKP (dengan Surat Rekomendasi)
Sesuai Peraturan BPH Migas Nomor 2 Tahun 2023

JBT (M. SOLAR) JBKP (PERTALITE)


USAHA MIKRO mesin perkakas yang motor penggeraknya JBT atau JBKP

Nelayan dengan kapal s.d. 5 GT (Gross Nelayan dengan kapal s.d. 5 GT yang
Tonnage) yang terdaftar, kapal > 5GT terdaftar, dan Pembudi Daya Ikan skala
USAHA PERIKANAN s.d. 30 GT yang terdaftar dan Pembudi kecil (Kincir) genset daya s.d. 15.000
Daya Ikan skala kecil (Kincir). watt dan pompa air daya s.d. 24 PK.
a. Pertanian tanaman pangan, holtikultura, & perkebunan luas maksimal 2 ha,
diusahakan Perseorangan dan Kelompok Tani;
USAHA PERTANIAN b. Usaha pelayanan jasa alat & mesin pertanian yang melakukan usaha pertanian
pangan, holtikultura, & perkebunan luas maksimal 2 ha;
c. Peternakan pengguna mesin pertanian.

Transportasi air yang menggunakan motor tempel untuk angkutan


TRANSPORTASI umum/perseorangan
Untuk Penerangan:
a. Krematorium (juga untuk pembakaran) dan tempat ibadah;
PELAYANAN UMUM b. Panti Asuhan dan Panti Jompo;
c. Rumah sakit tipe C, D, dan Puskesmas.
| 13
PROSEDUR
PENERBITAN SURAT REKOMENDASI TIDAK Manual Jika Belum
Tersedia atau Sistem
Eror
TIDAK

Evaluasi
Pengajuan Penerbitan Surat
dan Evaluasi kebutuhan
Permohonan Rekomendasi
Verifikasi YA

Evaluasi dan Verifikasi


I Permohonan diajukan II kelengkapan dan III Evaluasi kebutuhan IV Penerbitan Surat
kesesuaian data atau JBT dan JBKP Rekomendasi secara
informasi Teknologi Informasi

1 Penerbit surat 1 Penyelesaian 5 hari sejak


Persyaratan Umum rekomendasi berkoordinasi pengajuan diterima;
dengan BUP atau penyalur, Gratis/tidak dipungut
Persyaratan Khusus 2
untuk menentukan biaya;
2 penyalur;
Penerbit Surat 3 Jangka waktu tertentu;
Konsumen Pengguna Rekomendasi Penyalur bagi nelayan Perpanjangan selambat -
4
pengguna kapal ikan dapat lambatnya 5 hari kerja
1. Usaha Mikro 1. Kepala Pelabuhan ditetapkan paling banyak 2 sebelum pemberlakuan
2. Usaha Perikanan Perikanan; penyalur dengan habis;
3. Usaha Pertanian 2. Kepala Perangkat Daerah pertimbangan lokasi dan Salinan Surat Rekomendasi
5
4. Transportasi air motor Provinsi; alokasi. lembar 1 untuk Penyalur,
tempel 3. Kepala Perangkat Daerah dan lembar 2 untuk
5. Pelayanan Umum Kabupaten/Kota; atau pengguna.
4. Lurah/Kepala Desa. | 14
PERBEDAAN PENYALUR, SUB PENYALUR DAN PENGECER BBM

PENYALUR SUB PENYALUR


➢ Merupakan mitra usaha ➢ Perwakilan Kelompok
Badan Usaha Penugasan Konsumen Pengguna
➢ Terbuka Seluruh ➢ Bukan kegiatan usaha
Konsumen Pengguna ➢ Sistem tertutup, tidak
➢ Harga Jual Eceran terdapat jual beli
ditetapkan oleh ➢ Ongkos angkut ditetapkan
Pemerintah, sama seluruh Bupati
Indonesia.

PENGECER BBM SUB PENYALUR


➢ KEGIATAN USAHA ILEGAL
➢ Perwakilan Kelompok
Konsumen Pengguna
➢ Bukan kegiatan usaha
➢ Sistem tertutup, tidak
terdapat jual beli
➢ Ongkos angkut ditetapkan
Bupati
| 15
KEWENANGAN PEMDA

| 16
PENERBIT SURAT REKOMENDASI
Sektor Usaha Kepala Perangkat Daerah Lurah Kepala Desa
Usaha Mikro 1. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota;
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota;
3. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten/Kota; atau
4. Perangkat Daerah Kabupaten atau Perangkat Daerah Kota yang membidangi
usaha Mikro.
Usaha Perikanan 1. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi/Kabupaten/Kota (nelayan),
Kabupaten/Kota (pembudi daya ikan);
2. Kepala Pelabuhan Perikanan;
3. Perangkat Daerah Provinsi atau Perangkat Daerah Kabupaten/Kota (nelayan),
Kabupaten/Kota (pembudi daya ikan) yang membidangi perikanan.
Usaha Pertanian 1. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten/Kota;
2. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi usaha Pertanian
Transportasi air 1. Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota;
motor tempel 2. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perhubungan;

Krematorium dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi urusan Agama


tempat ibadah
Panti Asuhan dan 1. Dinas Sosial Kabupaten/Kota; atau
Panti Jompo 2. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi urusan Sosial.

Rumah Sakit tipe C 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota; atau


& tipe D dan 2. Perangkat Daerah Kabupaten/Kota yang membidangi urusan Kesehatan.
Puskesmas
Dalam hal tidak terdapat Perangkat Daerah yang membidangi Konsumen Pengguna, Pemerintah Daerah dapat menunjuk
Perangkat Daerah lain untuk menerbitkan Surat Rekomendasi | 17
KEGIATAN PENGAWASAN
DAN PENEGAKAN HUKUM
KEGIATAN PENGAWASAN BPH MIGAS KEGIATAN PENEGAKAN HUKUM
(PPNS & POLRI)
1 Lapangan A Pengawasan BBM Satu
Harga Tindak lanjut dari
1 Pengawasan Reguler 1
B Monitoring Hari Raya rekomendasi pengawasan
2 Pengawasan Lainnya A Pengawasan Terpadu penyaluran tidak wajar →
3 Pengawasan Dengan PROSES PENEGAKAN HUKUM
B Pengawasan dengan
Stakeholder Lain APH
2 Tangkap Tangan → PROSES
4 Tindak Lanjut
A Aduan Masyarakat PENEGAKAN HUKUM
PENGAWASAN B Berita Media
2 Verifikasi Volume
BPH MIGAS Adanya pelaporan pihak lain
3 → WASMATLITRIK (koordinasi
1 Bulanan
pengawasan) → PROSES
2 Triwulanan PENEGAKAN HUKUM

3 Koordinasi
1 Koordinasi dengan K/L lain
2 Koordinasi dengan APH
PENEGAKAN
3 Koordinasi dengan Pemda HUKUM
| 18
PENGAWASAN JANUARI – DESEMBER TAHUN 2023 NASIONAL
Verifikasi On Desk Jan s.d. Des Tahun 2023 Perkiraan subsidi dan kompensasi yang dihemat
transportasi Total Koreksi Total Penghematan *
6.316 khusus
penyalur
(Transportasi laut dan PT KAI)
6.718,618 Kilo
liter 68,194 Miliyar
Rupiah
yang menyalurkan JBT
Sebaran Koreksi
Uji petik Kriteria pemilihan sampling untuk uji petik Jumlah Titik Jumlah Koreksi Jumlah Titik Jumlah
766
Penyalur
lapangan berdasarkan hasil analisa data
Bali
Provinsi
Serah
37
(KL)
372,138
Provinsi
Serah
69
Koreksi (KL)
penyaluran JBT secara rutin oleh tim Banten 65 172,130
Lampung 305,622
JBT pengawasan BPH Migas, pengaduan Bengkulu 7 8,014
Maluku 1 0,539
NAD 8 2,438
masyarakat, pemberitaan di media cetak D.I Yogyakarta
DKI Jakarta
17
33
75,343
326,749 Nusa Tenggara Barat 16 72,006
dan elektronik. Gorontalo 3 2,609 Nusa Tenggara Timur 14 26,697
Jambi 6 2,391 Papua 8 3,161
Periode Januari-Desember 2023 114 Papua Barat 1 0,076
Total Koreksi Jawa Barat 1.168,141 Papua Selatan 12 9,766
246 Papua Tengah 2 3,071
Sektor Layanan Sektor Transportasi Jawa Tengah 2.163,431
Total Koreksi *) Umum Laut Jawa Tengah 1 1,388 Riau 19
5
39,844
Jawa Timur 139 234,995 Sulawesi Barat 23,196
Kilo Kilo
6.718,618 Kilo
liter 10,000 liter 22,577 liter Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
20
7
36,348
19,737
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
38
1
202,535
10,066
Sektor Perikanan Kereta Api Kalimantan Tengah 7 14,812 Sulawesi Tenggara 1 0,060
Kalimantan Timur 3 81,387
Sulawesi Utara 6 8,719
Kilo Kilo Kalimantan Utara 4 182,533
23,668 liter 1,500 liter Sumatera Barat 61 556,540
Transportasi Darat Kepulauan Bangka Belitung
13
133,964 Sumatera Selatan 4 115,900
Kepulauan Riau 16 63,688 Sumatera Utara 43 278,584
6.660,873 Kilo
liter
Penyaluran tidak wajar dimana penyaluran ke kendaraan yang sama secara Jumlah Titik Serah 1047
berulang dalam 1 hari atau kurun waktu tertentu dengan frekuensi, lama
Total
Total Koreksi 6.718,618
waktu penyaluran dan volume yang disalurkan tidak wajar.

*) Total Koreksi, tidak termasuk pengembalian koreksi *) merupakan selisih harga Dexlite Rp 16.950/Liter dengan harga Solar JBT Rp 6.800/Liter | 19
CONTOH DOKUMENTASI
HASIL PENGAWASAN LAPANGAN
Berdasarkan pelaksanaan uji petik lapangan, beberapa dokumentasi diperoleh dari pemantauan CCTV di Penyalur :

DATA DASHBOARD PENYALUR

Berdasarkan gabungan
Analisa data dan
pencocokan rekaman
CCTV, kedua transaksi
tersebut dilakukan oleh
kendaraan yang sama
dengan input nopol yang
berbeda

| 20
KEGIATAN PENGAWASAN JBT MOR III (lanjutan)

Penyaluran tidak wajar ke


beberapa kendaraan. Total koreksi Penyaluran tidak wajar ke 3 truk pada
24,860 KL Penyaluran tidak wajar ke 4 truk
periode 12 s.d. 26 Agustus secara tidak
secara tidak wajar. Total koreksi
Penyaluran tidak wajar ke 4 truk secara wajar. Total koreksi 5,470 KL
11,765 KL
tidak wajar. Total koreksi 6,104 KL

| 21
TUJUAN SK BPH Migas No.64 tahun 2023

Sebagai Pedoman dalam melakukan


Pengawasan dan Pembinaan Lembaga
Penyalur Badan Usaha Penugasan sesuai
ketentuan :
• Pasal 26 Peraturan Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun
2018 tentang Kegiatan Penyaluran
Bahan Bakar Minyak, Bahan Bakar Gas,
dan Liquefied Petroleum Gas dan
• Pasal 29 ayat (1) Peraturan Badan
Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Penugasan Badan Usaha Dalam
Penyediaan dan Pendistribusian Jenis
Bahan Bakar Minyak Tertentu dan/atau
Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus
Penugasan

22
SK 64/2023 PEDOMAN PEMBINAAN PENYALUR
koreksi volume dan pengurangan
/pencabutan Kuota

BPH Migas BPH Migas


Rekomendasi ke Badan
PENGAWASAN

Usaha Penugasan (BUP)


BUP Pelaporan
BUP: Badan Usaha
Penugasan oleh BUP
PELANGGARAN SANKSI BPH
Migas
PENYALUR Badan Usaha
✓ Teguran Tertulis
✓ Penghentian Sementara
✓ Penghentian Penyaluran Pelaporan
Ketentuan
Kategori Level
1. Penyaluran tepat sasaran dan tepat Pelanggaran Jenis Sanksi Penilaian
volume
2. Legalitas dan Perizinan 1. Ringan Penyalur
1. Administratif
3. Administrasi dan laporan 1. Teguran Tertulis
2. Sarana dan Fasilitas 2. Sedang 1. Zona Putih;
4. Sarana dan Fasilitas 2. Penghentian Sementara
3. Operasional 3. Berat 2. Zona Biru;
5. Digitalisasi (CCTV, Flow Meter, ATG, 3. Koreksi Volume
EDC dll) Penyaluran 3. Zona Hijau;
6. Menyalurkan sesuai Surat
Tahapan Sanksi Penyaluran
4. Zona Kuning;
Rekomendasi 4. Pengurangan volume
1. Pertama
7. Standar Mutu Kuota 5. Zona Merah.
8. Standar Keamanan dan Keselamatan 2. Kedua
5. Penghentian Penyaluran
9. dll 3. Ketiga
| 23
Penilaian Penyalur SK 64 Tahun 2023

Rekap Penilaian Penyalur di Region Jakarta, Jawa Barat,


Banten Banten.
Raport
No Jumlah Penyalur
Penyalur
1 Putih 843
2 Biru 102
3 Kuning 3
4 Merah 2
| 24
PENERAPAN PASAL PIDANA
MENINGKATKAN Melakukan Analisa data Penyaluran di
2 3 Menyusun Laporan
Sistem Digitalisasi Nozzle bilaada Bulanan dan wajib
PENGAWASAN oleh data anomaly, segera dilakukan mencetak laporan bulanan
PENYALUR pengecekan CCTV. untuk file di Penyalur
(totalisator, stok aktual,
Rekap Rekomendasi dan
losses)

4 CCTV wajib minimal 30 Hari dan


secara berkala melakukan
Pengecekan CCTV bila terdapat 5 Meingkatkan Koordinasi
Melakukan Pengawasan Mandiri kecurigaan data dashboard ataupun dengan Stakeholder baik
terhadap penyalurannya, dan peningkatan realisasi agar segera Pemda maupun APH
1 menyampaikan hasilnya secara dilakukan pengecekan.
periodik/berkala ke Badan Usaha.
(contoh :penyaluran dengan QR
code berbeda nopol tidak dilayani)

www.bphmigas.go.id @bphmigas | 25
| 26
GEDUNG BPH MIGAS
Jl. Kapten P. Tendean No: 28 Jakarta Selatan
12710, Indonesia
Telepon: +6221 5255500, +6221 5212400
Fax: +6221 5223210, +6221 5255656

Anda mungkin juga menyukai