Anda di halaman 1dari 118

PETA JALAN KEBIJAKAN

GAS BUMI NASIONAL


2014-2030

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
PETA JALAN KEBIJAKAN
GAS BUMI NASIONAL 2014 – 2030
DAFTAR ISI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

Editor
Tim Katadata
Hatim Ilwan S.T.

Editor Foto PRAKATA xiii


Donang Wahyu
SAMBUTAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL xvi
Desain
Robby
BAB I. SEJARAH GAS BUMI DI INDONESIA 2
1.1 Dari Masa Kolonial Hingga Era Kemerdekaan 6
Fotografer
1.2 Sejarah Bisnis LNG 10
Abdul Malik MSN
1.3 Pemanfaatan Gas Bumi 14
Arief Kamaludin
1.3.1 Sumber Energi 14
1.3.2 Bahan Baku 19
Cetakan 1: Agustus 2014
Cetakan 2: Agustus 2015 BAB II. NERACA GAS BUMI INDONESIA 20
2.1 Sebaran Cadangan dan Produksi Gas Bumi 22
Diterbitkan pertama kali 2.2 Metodologi Perhitungan Pasokan dan Kebutuhan 26
dalam bahasa Indonesia oleh 2.2.1 Metodologi Perhitungan Pasokan (Supply) 29
Kementerian ESDM 2.2.2 Metodologi Perhitungan Kebutuhan (Demand) 30
2.3 Kebutuhan Gas Sesuai Kebijakan Energi Nasional (KEN) 31
2.4 Jumlah Pasokan dan Kebutuhan Gas Indonesia 33
2.5 Peta Pasokan dan Kebutuhan Gas Indonesia 40
2.5.1 Neraca Gas Bumi Region Nanggroe Aceh Darussalam 40
2.5.2 Neraca Gas Bumi Region Sumatera Bagian Utara 43
2.5.3 Neraca Gas Bumi Region Kepulauan Riau 45
Hak cipta dilindungi undang- 2.5.4 Neraca Gas Bumi Region Sumatera Bagian Selatan &
undang. Dilarang mengutip Tengah 50
atau memperbanyak sebagian 2.5.5 Neraca Gas Bumi Region Jawa Bagian Barat 53
atau seluruh isi buku tanpa 2.5.6 Neraca Gas Bumi Region Jawa Bagian Tengah 56
izin tertulis dari penerbit. 2.5.7 Neraca Gas Bumi Region Jawa Bagian Timur dan Bali 60
2.5.8 Neraca Gas Bumi Region Kalimantan Bagian Timur 63
2.5.9 Neraca Gas Bumi Region Sulawesi Bagian Selatan 67
Didukung oleh:
2.5.10 Neraca Gas Bumi Region Sulawesi Bagian Tengah 69
2.5.11 Neraca Gas Bumi Region Papua 72
2.5.12 Neraca Gas Bumi Region Maluku 74

v
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R I S I

PETA JALAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR GAS BUMI


BAB III. 78 5.3.5 Badan Penyangga Distribusi 153
3.1 Kategorisasi Infrastruktur 82 5.4 Konsep Badan Penyangga Gas Nasional 154
3.1.1 Sistem Perpipaan 82 5.5 Konsep Badan Penyangga Gas Wilayah 158
3.1.2 K ilang Pengolahan Liquefied Natural Gas (LNG) dan 5.6 Badan Pengawas bagi Badan Penyangga 159
Regasifikasi (Gas Bumi Cair) 84
3.1.3 Compressed Natural Gas (CNG) Plant and Storage 85 BAB VI. REGULASI TATA KELOLA GAS BUMI 161
3.1.4 Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga 85 6.1 Filosofi Pengaturan 162
3.1.5 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) 85 6.2 Regulasi Tata Kelola Gas Bumi 162
3.1.6 Liquefied Natural Gas (LNG) Station 85 6.3 Rancangan
 Peraturan Presiden Tata Kelola
3.1.7. Kilang dan Depo LPG 86 Gas Bumi Nasional 163
3.1.8 Sarana Transportasi LNG dan CNG 86
3.2 Sistem Transportasi Gas Bumi 88 BAB VII. ASPEK KESELAMATAN GAS BUMI 175
3.3 Infrastruktur Gas Saat Ini 89 7.1 Keselamatan Pengangkutan Gas Bumi 176
3.3.1 Pipa Penyalur 91 7.2 Sepuluh Hal yang Perlu Diperhatikan 177
3.3.2 Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga 102
3.3.3 Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) 106 BAB VIII. PENUTUP 183
3.3.4 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) 107 8.1 Tantangan dan Kendala 184
3.3.5 Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) 107 8.1.1 Kebutuhan (Demand) 184
3.4 Rencana Pengembangan Infrastruktur 107 8.1.2 Pasokan (Supply) 187
3.4.1 Pipa Transmisi Gas 107 8.1.3 Infrastruktur 187
3.4.2 Kilang Liquefied Natural Gas (LNG) 113 8.2 Upaya Tindak Lanjut 191
3.4.3 Floating Storage & Regasification Unit (FSRU) 115 8.2.1 Koordinasi Pasokan Gas Baru dan Pembangunan
3.4.4 CNG Marine dan CNG Storage 117 Infrastruktur 191
3.4.5 Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) 122 8.2.2 Fasilitas Penanaman Modal dan Pembiayaan Pembangunan
3.5 Pasokan dan Permintaan dalam Tiga Periode 125 Infrastruktur 193

BAB IV. KONSEP HARGA GAS BUMI 132 LAMPIRAN 196


4.1 Harga Patokan Gas Hulu 134
4.1.1 Harga Rata-rata Tertimbang (Weighted Average) 135 DAFTAR SINGKATAN 209
4.1.2 Penetapan Harga untuk Bahan Bakar Alternatif 135
4.1.3 Batas Atas dan Batas Bawah Harga Patokan 136 DAFTAR ISTILAH 212
4.1.4 Pengecualian terhadap Harga Patokan 138
4.2 Harga Patokan di Hilir 140
4.3 Kebijakan Harga Gas dalam Roadmap Infrastruktur 142

BAB V. KONSEP PERAN DAN BENTUK BUMN PENYANGGA GAS BUMI 144
5.1 Perubahan Tata Niaga Gas di Indonesia 146
5.2 Tantangan Industri Gas Indonesia 146
5.3 Konsep Badan Penyangga dan Gas Pool Price 148
5.3.1 Jenis-Jenis Gas Pool Price 148
5.3.2 Compulsory Pool Tepat untuk Indonesia 149
5.3.3 Mekanisme Badan Penyangga Gas 151
5.3.4 Kelembagaan Pool 152

vi vii
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R PE TA

DAFTAR TABEL DAFTAR PETA

Tabel 2.1 Net Balance Neraca Gas Indonesia Tahun 2020 dan 2028 23 Peta 2.1 Cadangan Gas Indonesia Terkini 24
Tabel 2.2 Potensi CBM di Indonesia 26 Peta 2.2 Peta Neraca Gas Bumi Indonesia 2013-2028 38
Tabel 2.3 P
 engelompokan Pasokan dan Kebutuhan Gas Nasional dalam 12
Region 29 Peta 3.1. Potensi Kilang LNG/Mini LNG & Anchor Buyer di Wilayah Timur
Tabel 2.4 Kebutuhan Gas Menuju 2050 32 Indonesia 93
Tabel 2.5 Selisih Pasokan dan Gebutuhan Gas 2014-2015 33 Peta 3.2 Infrastruktur Gas Bumi Eksisting 94
Tabel 2.6 Selisih Pasokan dan Kebutuhan Gas 2014-2030 35 Peta 3.3 Peta Virtual Pipeline untuk Pembangkit Listrik Gas di Wilayah Sulawesi,
Tabel 2.7 Neraca Gas Bumi Region Kepulauan Riau 48 Maluku, dan Nusa Tenggara 96
Tabel 2.8 Neraca Gas Region Jawa Bagian Barat 56 Peta 3.4 V
 irtual Pipeline untuk Pembangkit Listrik Gas di Wilayah Timur
Tabel 2.9 Neraca Gas Region Kalimantan Bagian Timur 65 Indonesia 97
Peta 3.5 Infrastruktur Pipa Gas Existing & yang Direncanakan 111
Tabel 3.1 Pembangunan Jaringan Gas untuk Rumah Tangga 92 Peta 3.6 Proyek Integrasi Pipa Trans-Jawa 116
Tabel 3.2 Infrastruktur Gas Indonesia yang Sudah Tersedia 104 Peta 3.7 Pengembangan Regasifikasi dan FSRU 118
Tabel 3.3 Rencana Proyek Pengembangan Pipa Gas yang Diharapkan Selesai Peta 3.8 Rencana Pengembangan Infrastruktur CNG Umum 120
pada 2020 108 Peta 3.9 Jumlah dan Sebaran SPBG Existing 121
Tabel 3.4 Kebutuhan Investasi Infrastruktur Gas 117 Peta 3.10 Eksisting dan Rencana Pengembangan Kilang LPG 123
Tabel 3.5 Resume Pasokan dan Permintaan Gas 2014-2030 122 Peta 3.11 Empat WJD yang Segera Dilelang 124
Tabel 3.6 Resume Roadmap Infrastruktur 2014-2030 126 Peta 3.12 Wilayah Jaringan Distribusi & Jaringan Gas Kota untuk Nasional 127
Tabel 3.7 Resume Pasokan dan Permintaan Gas 2014-2030 128
Peta 8.1 Intensitas Pemanfaatan Gas Bumi 185
Tabel 5.1 Contoh Penentuan Harga Gas Pool 150

viii ix
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R DI AG R A M

DAFTAR GRAFIK DAFTAR DIAGRAM

Grafik 2.1 Proyeksi komposisi pemanfaatan energi nasional 31 Diagram 3.1 Pengembangan infrastruktur gas bumi 89
Grafik 2.2 Neraca gas Indonesia periode 2014 - 2030 34 Diagram 3.2 Ilustrasi biaya transportasi gas bumi dan minyak mentah 90
Grafik 2.3 Bauran Energi Primer Optimal 37 Diagram 3.3 Rantai logistik transportasi gas untuk pembangkit 95
Grafik 2.4 Perkiraan Neraca Gas Nanggroe Aceh Darussalam 42
Grafik 2.5 Perkiraan Neraca Gas Sumatera Bagian Utara 44 Diagram 4.1 Perhitungan ilustratif harga gas 136
Grafik 2.6 Perkiraan Neraca Gas Kepulauan Riau 47
Grafik 2.7 Perkiraan Neraca Gas Sumatera Bagian Selatan & Tengah 51 Diagram 5.1 Jenis pooling harga gas 149
Grafik 2.8 Perkiraan Neraca Gas Jawa Bagian Barat 54 Diagram 5.2 Kelembagaan pengaturan pool 153
Grafik 2.9 Perkiraan Neraca Gas Jawa Bagian Tengah 59 Diagram 5.3 Skema perbandingan harga gas 154
Grafik 2.10 Perkiraan Neraca Gas Jawa Bagian Timur & Bali 62 Diagram 5.4 Skema konsep Badan Penyangga Gas Nasional 156
Grafik 2.11 Perkiraan Neraca Gas Kalimantan Bagian Timur 64
Grafik 2.12 Perkiraan Neraca Gas Sulawesi Bagian Selatan 68 Diagram 6.1 Berbagai aturan mengenai pengelolaan gas di Indonesia 164
Grafik 2.13 Perkiraan Neraca Gas Sulawesi Bagian Tengah 70 Diagram 6.2 Pola rantai 170
Grafik 2.14 Perkiraan Neraca Gas Papua 73 Diagram 6.3. Formula Penetapan Harga Gas 171
Grafik 2.15 Perkiraan Neraca Gas Maluku 75
Grafik 2.16 Tiga Skenario Proyeksi Kebutuhan Gas Bumi 76 Diagram 8.1 Proyeksi pasokan gas domestik 186
Diagram 8.2 Peran Badan Penyangga Gas dalam memfasilitasi
Grafik 4.1 Konsumsi gas pasar domestik (2012) 135 pembangunan infrastruktur 191
Grafik 4.2 Komposisi penggunaan gas oleh tiga sektor utama domestik Diagram 8.3 Komponen Badan Penyangga Gas 192
(2012) 136
Grafik 4.3 Perbandingan beberapa harga bahan bakar alternatif
(2000-2014) 137
Grafik 4.4 Perbandingan harga patokan vs LNG Jepang 137
Grafik 4.5 Implikasi patokan dan alternatif harga di Indonesia Timur
(2000-2014) 139

x xi
PRAKATA

SELAMA ini industri minyak dan gas efisiensi dan efektivitas tersedianya mi-
dikenal sangat rumit, banyak me- nyak dan gas bumi, baik sebagai sumber
ngandung hal teknis dan dipenuhi is- energi maupun sebagai bahan baku, un-
tilah-istilah yang sulit dipahami oleh tuk kebutuhan dalam negeri.”
masyarakat awam. Deretan angka dan Selain itu, Pasal 8 UU yang sama
setumpuk rumus yang kerap menye- menyatakan bahwa pemerintah mem-
saki tulisan juga membuat para pem- prioritaskan pemanfaatan gas bumi
baca mengernyitkan dahi. Padahal, untuk kebutuhan dalam negeri. Pe-
sejalan dengan tuntutan keterbukaan merintah juga mengatur pengusaha-
dan transparansi, diperlukan sebuah an kegiatan usaha pengangkutan gas
paparan yang gamblang dan mudah bumi melalui pipa yang menyangkut
dipahami publik. kepentingan umum agar pemanfaat-
Dalam konteks itu, buku Peta Jalan annya terbuka bagi semua pemakai.
Kebijakan Gas Bumi Nasional 2014-2030 Tujuan lain yang ingin dicapai dari
ini diterbitkan oleh Kementerian Ener- penerbitan buku ini adalah mewujud-
gi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). kan format awal kebijakan tata kelola
Buku ini merupakan dokumen bersa- gas bumi untuk mendukung ketahan-
ma yang akan menjadi satu-satunya an dan kemandirian energi nasional.
acuan dalam mengetahui segala hal Selain itu, kehadiran buku ini bertuju-
seputar industri gas bumi di Tanah an untuk menjamin kelahiran kebijak-
Air. an tentang penyediaan dan pendistri-
Adapun pembahasan soal gas bumi busian gas bumi untuk pemanfaatan
yang menjadi topik buku ini dimak- di dalam negeri serta menjamin efi-
sudkan sebagai bagian dari dedikasi siensi dan efektivitas tersedianya gas
Kementerian ESDM dalam pelaksa- bumi sebagai bahan bakar dan bahan
naan Pasal 3 Huruf c Undang-Undang baku.
Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak Berbagai masukan dalam buku ini,
dan Gas. Pasal tersebut berbunyi: yang merupakan pilihan atas berbagai
“Penyelenggaraan kegiatan usaha konsep tata kelola gas bumi, diharapkan
minyak dan gas bertujuan menjamin bisa memudahkan pemerintah dalam

xiii
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 PR A K ATA

menentukan kebijakan yang tepat. berisi lima bab, yaitu “Neraca Gas sunan buku. bangan Teknologi Minyak dan Gas
Penyusunan buku ini tak lepas dari Bumi”, “Infrastruktur”, “Harga dan Kementerian ini memang memiliki Bumi Lemigas, Sekretaris BPH Migas,
rangkaian upaya memperbarui data Badan Penyangga Gas”, serta “Regula- tugas membantu Presiden Republik Komite BPH Migas, dan Tim Percepat-
Neraca Gas Indonesia 2014-2030. Pro- si Tata Kelola Gas Bumi”. Adapun bab Indonesia dalam menyelenggarakan an Konversi BBM ke BBG.
sesnya dimulai pada 12-13 Desember “Sejarah Gas Bumi” pada saat itu ma- sebagian urusan pemerintah di bi- Kehadiran buku ini juga tak lepas
2013, ketika berlangsung Rapat Koor- sih dalam tahap penyempurnaan pe- dang energi dan sumber daya mine- dari keterlibatan dan sokongan penuh
dinasi (Rakor) Penyempurnaan Nera- nulisan. ral, dalam hal ini gas. Melalui buku dari Wakil Menteri Keuangan, Sek-
ca Gas Indonesia pertama di kantor PT Pada Rakor keenam di Yogyakarta, ini, Kementerian ESDM memberikan retaris Jenderal Dewan Energi Nasio-
Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Barat. 2-3 Oktober 2014, dari sekadar upaya rumusan kebijakan nasional, kebijak- nal (DEN), Penasihat Ketua Unit Ker-
Pada pertemuan ini tercetus keingin- pendokumentasian Neraca Gas In- an pelaksanaan, dan kebijakan teknis ja Presiden Bidang Pengawasan dan
an untuk menampilkan Neraca Gas donesia, buku ini menjelma menjadi di bidang gas. Pengendalian Pembangunan (UKP4),
Indonesia dalam format dokumentasi Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi Nasional Tidak mengherankan jika hampir se- Direktur Jenderal Basis Industri Ma-
berbeda, yakni berupa buku. 2014-2030. luruh pimpinan di Kementerian ESDM nufaktur dan Direktur Industri Kimia
Rapat ini juga membentuk lima tim Di dalamnya tak hanya membahas terlibat secara langsung dalam penyu- Dasar Kementerian Perindustrian, De-
yang membahas secara terpisah tema soal pasokan, kebutuhan, infrastruk- sunan buku ini. Mulai dari sejumlah puti Menteri Koordinator Perekonomi-
dan data krusial dalam pembabakan tur, harga gas, dan regulasi, tapi juga Direktur Jenderal yang membidangi an Bidang ESDM, Deputi Bidang Peren-
awal buku Peta Jalan Kebijakan Gas memaparkan sejarah eksplorasi gas urusan Migas, Ketenagalistrikan, Mi- canaan dan Penanaman Modal, Badan
Bumi Nasional 2014-2030. Kelima tim itu di Indonesia hingga konsep-konsep neral dan Batu Bara, hingga Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
masing-masing membahas sisi pasokan, pengelolaan gas dalam bentuk badan Badan Penelitian dan Pengembangan, dan Direktur Sumber Daya Energi dan
kebutuhan, harga gas, infrastruktur, penyangga gas untuk menghasilkan Kepala Badan Geologi, Kepala Satuan Mineral, serta Kementerian Perenca-
dan regulasi. Tim-tim tersebut secara in- keselarasan pasokan bagi kebutuhan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu naan Pembangunan Nasional (PPN)/
dependen melakukan pertemuan. Hasil dalam negeri dan ekspor. Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), ser- Badan Perencanaan Pembangunan
dari pertemuan itulah yang disampai- Bukan hanya itu, buku ini juga me- ta Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak Nasional (Bappenas).
kan pada setiap Rakor Penyempurnaan nampilkan beberapa rencana aksi dan Gas Bumi (BPH Migas). Tak kalah penting dukungan dari
Neraca Gas Indonesia. lanjutan dalam pembentukan kebijak- Selain itu, lima Staf Ahli Menteri kalangan BUMN serta anak perusa-
Berikutnya, secara rutin dua bulan an gas nasional yang bermanfaat dan ESDM juga ikut terlibat di dalamnya, haannya yang terkait dengan industri
sekali, dilakukan Rakor Penyempur- bermartabat. Dalam kesempatan di yakni Bidang Tata Ruang dan Ling- gas, seperti PT Perusahaan Gas Negara
naan Neraca Gas Indonesia. Pada 26-27 Yogyakarta pula, muncul bab-bab lain kungan Hidup, Bidang Komunikasi (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero),
Februari 2014, Rakor berlangsung di dari hasil diskusi menarik selama dua dan Sosial Kemasyarakatan, Bidang PT Pertagas, PT Pertamina EP, PT Per-
Bogor, Jawa Barat. Selain menyampai- hari di antara pemangku kepentingan Investasi dan Produksi, Bidang Ekono- usahaan Listrik Negara (Persero), PT
kan hasil rapat di tiap tim, semua pi- gas, yang dipimpin langsung oleh Wa- mi dan Keuangan, serta Staf Ahli Men- Pupuk Indonesia (Persero), serta PT
hak memberi masukan dan pendapat kil Menteri ESDM saat itu, Susilo Siswo- teri Bidang Kelembagaan dan Perenca- Nusantara Regas, yang memberi ma-
atas hasil tersebut untuk kemudian di- utomo. naan Strategis. sukan sangat berarti dalam penyusun-
godok kembali dalam pertemuan tim. Akhirnya, proses finalisasi pembu- Masih dari unsur Kementerian an buku ini.
Rakor Penyempurnaan Neraca Gas atan buku dilakukan saat berlangsung ESDM, peran Direktur Bidang Pem- Buku ini merupakan revisi atas edi-
Indonesia selanjutnya berlangsung Rakor ketujuh di Bogor pada 3-4 Maret binaan Pengusahaan Mineral, Sekre- si pertama yang diluncurkan pada 17
pada 16-17 April 2014 di Bandung, 2015. Dalam Rakor di Bogor, bebera- taris Direktorat Jenderal Minyak dan Oktober 2014 di Bandung oleh Wakil
Jawa Barat, dan pada 23-24 Juni 2014 di pa data dalam buku, seperti rencana Gas Bumi, Direktur Pembinaan Pro- Menteri ESDM Susilo Siswoutomo.
Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dilan- pembangunan infrastruktur serta gram Minyak dan Gas Bumi, Direktur Pada edisi kedua ini dilakukan pe-
jutkan dengan Rakor Penyempurnaan supply dan demand gas, diperbarui. Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan nyempurnaan data, proses penyun-
Neraca Gas Indonesia kelima di Mana- Dalam proses pembuatannya, tim Gas Bumi, Direktur Pembinaan Usaha tingan naskah, dan desain-grafis yang
do, Sulawesi Utara, pada 21-22 Agustus penyusun buku ini melibatkan selu- Hulu Minyak dan Gas Bumi, serta Ke- dilakukan oleh Katadata.
2014, yang melahirkan format awal ruh stakeholders gas bumi. Dibantu pala Pusat Data dan Teknologi Infor-
buku ini. oleh para kontributor dan kompilator masi tak kalah pentingnya dalam pe- JAKARTA, AGUSTUS 2015
Kementerian ESDM menyodorkan data, Kementerian ESDM berperan nyusunan buku ini. Begitu juga peran
hasil penulisan buku tahap awal yang sebagai koordinator utama tim penyu- Kepala Pusat Penelitian dan Pengem- Tim Penyusun

xiv xv
SAMBUTAN
Sudirman Said
Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral

PUJI syukur kita panjatkan kepada tahun ke depan. Bahkan disebutkan Adapun pengelolaan gas untuk ke- Ucapan terima kasih khususnya
Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya bahwa nuklir akan mengalami pe- pentingan domestik akan dilakukan saya sampaikan kepada jajaran Ke-
buku edisi kedua Peta Jalan Kebijakan ningkatan tiga kali lipat. dengan mempertimbangkan keterse- menterian ESDM yang menjadi leading
Gas Bumi Nasional 2014-2030. Buku Dalam konteks ini, gas bumi men- diaan infrastruktur, jumlah cadang- sector dalam pembahasan buku ini.
hasil revisi atas edisi perdana yang jadi prioritas pemerintah untuk di- an, dan keekonomian lapangan. Ter- Juga atas keterlibatan dan dukungan
diluncurkan pada Oktober 2014 lalu kembangkan dalam jangka pendek. kait dengan ini, ada lima hal pokok penuh dari berbagai instansi pemerin-
ini diharapkan menjadi pedoman dan Apalagi menurut para ahli, cadangan sebagai bagian dari roadmap kebijak- tah lainnya, yaitu Satuan Kerja Khusus
acuan utama seluruh pemangku ke- gas Indonesia masih cukup besar, dan an gas bumi nasional yang telah dite- Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan
pentingan industri gas di Indonesia. mudah-mudahan di masa mendatang lurkan melalui serangkaian diskusi, Gas Bumi (SKK Migas), Badan Penga-
Penerbitan buku ini merupakan ba- akan ditemukan kembali cadangan seperti tertuang dalam buku ini. Keli- tur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH
gian yang tidak terpisahkan dari upa- -cadangan baru. ma hal itu menyangkut infrastruktur, Migas), Kementerian Perencanaan
ya kita bersama untuk membangun Banyak kritik yang menilai peme- alokasi, harga, badan penyangga (ag- Pembangunan Nasional (PPN)/Badan
masa depan energi dan perekonomian rintah pada masa lalu begitu mudah regator), dan regulasi pemerintah. Perencanaan Pembangunan Nasional
Indonesia secara keseluruhan. Peran mengirim gas ke luar negeri namun Saya berharap, dalam lima tahun (Bappenas), Badan Koordinasi Pena-
energi terbarukan (renewable energy) melupakan aspek domestik, baik dari mendatang, pembangunan infra- naman Modal (BKPM), Kementerian
memang akan kian penting pada masa aspek pembangunan infrastruktur struktur gas bisa direalisasikan se- Perindustrian, dan Kementerian Per-
depan. Namun, untuk sampai ke titik maupun alokasinya. Pendekatan ini- cepatnya. Kita memang tidak punya hubungan.
itu, tampaknya masih dibutuhkan lah yang kini akan mulai bergeser. Ke- banyak pilihan. Karena itu, yang di- Penghargaan dan terima kasih saya
waktu yang cukup panjang. tika kontrak-kontrak jangka panjang perlukan adalah kerelaan mengam- sampaikan pula kepada kalangan in-
Sebuah literatur yang mengulas ten- berakhir, orientasi alokasi gas pun bil keputusan secara cepat, termasuk dustri gas BUMN, khususnya PT Perta-
tang output energi di masa depan juga akan diprioritaskan untuk pemenuh- yang tidak populer namun penting mina (Persero), PT Pertamina Gas, dan
menyebutkan bahwa dari sekarang an kebutuhan domestik. bagi perjalanan publik di masa depan. PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang
hingga 2040, peran energi fosil akan Komitmen pemerintah untuk mem- Mewakili pemerintah, saya pun me- telah mendukung penuh penerbitan
kian susut. Bahkan minyak bumi su- prioritaskan penyaluran gas ke dalam mohon kepada seluruh jajaran Kemen- buku ini. Juga kepada PT Perusahaan
dah mencapai puncak permintaannya negeri ini sesuai dengan Peraturan terian ESDM dan para pemangku ke- Listrik Negara (Persero) dan PT Pupuk
pada 2013. Ini antara lain dipicu oleh Menteri Nomor 3 Tahun 2010. Peme- pentingan agar mengerahkan segenap Indonesia atas peran sertanya dalam
perkembangan teknologi dan mening- rintah pun saat ini sedang mendorong daya dan pikiran demi membangun penggodokan isi buku.
katnya kesadaran akan penggunaan adanya perubahan paradigma agar industri gas bumi di Tanah Air. Buku ini tentu masih jauh sempurna
energi yang lebih ramah lingkungan, migas tidak lagi dianggap sebagai an- Akhir kata, saya selaku Menteri dan perlu perbaikan terus-menerus.
yang mendorong terjadinya peralihan dalan penerimaan negara, melainkan Energi dan Sumber Daya Mineral Meski demikian, semoga upaya kecil
ke jenis energi lainnya. sebagai penggerak perputaran roda (ESDM) memberikan penghargaan ini bisa memberikan manfaat besar
Gas dalam hal ini menjadi pilihan ekonomi. Dengan begitu, penerimaan yang setinggi-tingginya kepada selu- bagi keberlangsungan industri gas di
pengganti minyak. Batu bara juga di- negara akan lebih mengandalkan pun- ruh pihak terkait yang terlibat dalam Tanah Air.
pastikan akan terlewati baik oleh gas gutan pajak, sehingga akan lebih lang- proses panjang pembuatan buku ini,
maupun energi terbarukan pada 20 geng atau sustainable sifatnya. sejak Rapat Koordinasi I hingga VII. JAKARTA, MARET 2015

xvi xvii
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

BAB I

SEJARAH GAS BUMI


DI INDONESIA
Gas bumi di Indonesia ditemukan sejak abad ke-18.
Namun komersialisasi gas bumi baru dilakukan pada
1970-an. Ketika itu harga minyak dunia melambung
tinggi, negara-negara di dunia mencari energi alternatif.
Gas bumi menjadi pilihan, dan Indonesia adalah salah
satu penghasil terbesar energi ini.

Pabrik gas pertama di Gang Ketapang,


Batavia (sekarang Jalan KH Zainul Arifin,
Jakarta Pusat) yang pembangunannya
selesai pada 1864.
SUMBER: DOKUMENTASI C. SMITH, HALAMAN 9-97

2 3
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

SEMBURAN gas menghentikan akti- Pabrik gas Makassar pada 1937 di Jalan
vitas pengeboran minyak oleh Aeliko Sungai Cerekang, Makassar.
Janszoon Zijlker di Sumur Telaga Tiga, SUMBER: SSWJ PIPELINE, DEVELOP UNDEVELOPABLE, PGN
Pangkalan Brandan, Kabupaten Lang- THE RELIABLE ENERGY PROVIDER, PGN, 2007

kat, Sumatera Utara. Kala itu, 17 No-


vember 1884, Zijlker baru mendapat-
kan 200 liter minyak bumi setelah dua yang sering kali “lahir” bersamaan
bulan melakukan pengeboran. dari perut bumi. Namun, berbeda de-
Keputusan menyetop pengeboran ngan gas bumi, saat itu minyak bumi
ini menjadi awal dari petualangan sudah menjadi sumber energi utama
Zijlker berburu minyak di Pangkalan di dunia.
Brandan. Tim Zijlker bergerak ke ti- Persoalannya, walaupun ladang-la-
mur untuk mencari lokasi pengeboran dang minyak terus bermunculan,
minyak lainnya di area konsesi milik- kebutuhan dunia akan minyak bumi
nya, yang terbentang di wilayah pesi- semakin tinggi. Masalah terjadi keti-
sir Sei Lepan, Langkat. ka harga minyak tiba-tiba melonjak
Adapun lokasi pengeboran kedua drastis. Penyebabnya adalah pecah-
berada di Desa Telaga Said. Di sini, nya perang di Timur Tengah pada
Zijlker mendapat tantangan berupa 1973 antara negara-negara Arab dan
struktur tanah yang lebih keras dan Israel. Sebelum perang berlangsung,
susah dibor. Namun hal itu tak mem- harga minyak hanya US$ 1,67 per ba-
buat semangat timnya surut. Upaya rel. Namun, ketika perang terjadi, har-
keras membuahkan hasil gemilang. an Indonesia sebagai penemu sumur manfaatkan untuk berbagai kegiatan ganya meroket menjadi US$ 11,70 per
Saat pengeboran menyentuh keda- minyak pertama dalam jumlah besar. di sekitar wilayah lapangan produksi barel. Itu dipicu oleh tindakan boikot
laman 22 meter dan sudah berjalan Ia sejatinya pakar perkebunan tem- minyak itu sendiri (own used). Pada negara-­negara penghasil minyak yang
48 jam, tim berhasil mengumpulkan bakau yang belakangan banting setir waktu itu, kebutuhan akan gas bumi tergabung dalam Organization of the
1.710 liter minyak, yang membuat se- menjadi pemburu minyak. belum terlalu banyak, sehingga nilai Petroleum Exporting Countries (OPEC)
mangat ­Zijlker dan timnya untuk me- Bicara gas memang tidak bisa lepas keekonomiannya tidak mampu mem- yang sedang berkonflik dengan Israel.
ngebor kian terpompa. dari minyak. Gas bumi adalah hasil berikan keuntungan. Kala itu, banyak Sejak saat itu, harga minyak meroket
Pada 15 Juni 1885, pengeboran su- proses alami berupa hidrokarbon yang sumur gas bumi ditutup karena harga bak meteor. Pada 1979, harga minyak
dah mencapai kedalaman 121 meter. berada dalam tekanan temperatur at- gas sangat murah. Selain itu, lantaran telah menyentuh level US$ 15,65 per
Tiba-tiba muncul semburan kuat gas, mosfer berupa fase gas, diperoleh dari gas mudah terbakar, banyak pemilik barel. Hanya setahun berselang, har-
minyak mentah dan material lainnya proses penambangan minyak dan gas pengeboran dan pengilangan minyak ganya mencapai hampir dua kali lipat
dari dalam perut bumi. Perjuangan bumi. Oleh karena itu, di tempat dite- sengaja membakar gas (flare) yang ter- menjadi US$ 29,50 per barel, bahkan
Zijlker usai dan tinggal memanen mukannya minyak, terdapat gas yang perangkap dalam proses pengambilan terus naik hingga menjadi US$ 35 per
hasil. Dalam perjalanannya, sumur terperangkap, walaupun jumlahnya minyak melalui cerobong (vent sack) barel pada 1981-1982.
tersebut diberi nama Sumur Telaga tidak banyak. Gas seperti ini dikenal atau dibuang ke atmosfer demi alasan Tak pelak, terus membubungnya
Tunggal I. sebagai associated gas. Sebaliknya, se- keamanan. harga minyak dunia membuat nega-
Semburan minyak dari Sumur Te- ring juga ditemukan sumur gas yang Keberadaan gas sebagai energi yang ra-negara industri kewalahan. Krisis
laga Tunggal I inilah yang menandai menyimpan hidrokarbon sejenis mi- diperhitungkan baru muncul pada energi pun melanda. Kebutuhan mi-
keberhasilan pertama penambangan nyak tapi jumlahnya tidak signifikan awal 1970-an. Pada masa itu, terjadi nyak yang tinggi tidak diimbangi ke-
minyak di Indonesia. Hingga akhir- (non-associated gas). Komponen gas peningkatan pemanfaatan gas bumi tersediaan minyak dengan harga yang
nya sumur itu ditutup pada 1934, juta- bumi terpenting adalah metana, pro- yang tidak semata-mata own used di rasional. Kondisi ini mengakibatkan
an barel minyak telah disedot keluar. pana, butana, pentana, dan heksana. pengeboran atau pengilangan minyak. negara-negara pembeli minyak mulai
­Zijlker pun tercatat dalam sejarah per- Awalnya, gas bumi yang berasal Kemunculan gas sebagai sumber ener- mencari energi alternatif. Salah satu
tambangan dan industri perminyak- dari sumur minyak umumnya di- gi ini juga tak lepas dari minyak bumi pilihannya adalah gas.

4 5
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

Kebutuhan negara-negara industri usahaannya dengan memproduksi


untuk membeli energi alternatif be- dan mendistribusikan gas kota di Bo-
rupa gas juga menjadi peluang bagi gor, Bandung, dan Makassar.
Indonesia. Itu sebabnya, Indonesia Ekspansi NIGM terus berlanjut de-
mulai memproduksi liquefied natural ngan pesat. Pada 1905, NIGM meng-
gas (LNG) dan liquefied petroleum gas akuisisi perusahaan listrik pertama
(LPG). Produksinya disesuaikan de- di Batavia, yaitu NV Nederlandsch
ngan jumlah kebutuhan, baik untuk Indische Electriciteits Maatschappij.
dalam negeri maupun tujuan ekspor. Efek dari akuisisi ini menjadikan roda
Maka jadilah Indonesia sebagai salah bisnis NIGM mulai berputar pada dua
satu negara eksportir gas terbesar. sektor sekaligus, yaitu gas dan listrik.
Kawasan penghasil gas bumi ter- Kelak, perusahaan ini menjadi cikal
besar di Indonesia untuk ekspor ada- bakal kelahiran dua perusahaan milik
lah Lhokseumawe, Aceh. Sumber gas negara di bidang gas dan kelistrikan.
bumi ini dikelola oleh PT Arun NGL Berakhirnya masa kolonialisasi Be-
Company. Gas alam diproduksi sejak landa, yang ditandai dengan kemer-
1979 dan diekspor ke Jepang serta Ko- dekaan Republik Indonesia, menjadi
rea Selatan. ujung dari kiprah NIGM. Pada 4 Ok-
tober 1945, kaum pemuda mengam-
bil alih perusahaan listrik dan gas di
1.1. DARI MASA KOLONIAL HINGGA Jakarta ini. Aksi ini disusul tindakan dian ditetapkan sebagai hari jadi PGN. Lukisan pabrik gas di Semarang pada
ERA KEMERDEKAAN serupa di Surabaya, Semarang, Ban- PGN merupakan perusahaan yang 1898 (kiri) dan pabrik gas di Bandung
dung, dan Medan. Pada akhir Oktober bergerak di bidang penyaluran empat pada 1921 (kanan).
Jauh sebelum pertambangan mi- 1945, pemerintah menetapkan per­ jenis gas kepada para pengguna, yakni SUMBER: DOKUMENTASI PGN
nyak dan gas dilakukan di Indonesia, usahaan listrik dan gas ini berada di gas bumi, gas batu bara, gas minyak
penjajah Belanda sudah menggu- bawah Departemen Pekerjaan Umum, bumi, dan gas minyak.
nakan gas untuk berbagai kebutuh- dengan nama Djawatan Listrik dan Selain terjadi pengalihan NV NIGM ningkatan pesat sejak 1974. Kala itu,
annya. Pada 1859, berdiri Firma I.J. Gas. menjadi PLN dan PGN, pada masa awal Pertamina mulai memasok gas alam
Eind­hoven & Co. Gravenhage, yang Pada 3 Oktober 1953, pemerintah kemerdekaan ini eksplorasi gas sudah melalui pipa dari ladang gas di Pra-
kemudian diambil alih oleh pemerin- menasionalisasi perusahaan-perusa- berlangsung. Produksi gas ber­ asal bumulih, Sumatera Selatan, ke pabrik
tah Belanda dan diberi nama Neder­ haan Belanda, termasuk perusahaan dari ladang gas alam PT Stanvac Indo- pupuk Pusri II, Pusri III, dan Pusri IV
landsch Indische Gas Maatschappij gas dan listriknya. Pada 23 Mei 1958, nesia di Pendopo, Sumatera Selatan, di Palembang. Ini ditandai dengan
(NV NIGM). Perusahaan ini memba- pemerintah membentuk Penguasa yang kemudian berubah nama menja- tuntasnya pembangunan pipa gas dari
ngun pabrik gas di Gang Ketapang (Ba- Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas di PT Pertamina (Persero). Limau Barat ke Limau Timur dan dari
tavia) untuk memproduksi dan men- untuk melakukan pengelolaan gas dan Ladang gas ini memiliki cadangan Limau Timur ke Prabumulih dengan
distribusikan gas buatan atau gas kota. listrik di Indonesia. Badan tersebut ke- non-associated gas dalam jumlah be- panjang total 18 kilometer, serta dari
Gas semacam ini dihasilkan dari batu mudian beralih status menjadi Badan sar yang ditemukan pada 1958. Tiga Prabumulih ke Palembang sepanjang
bara dan minyak bakar untuk mene- Pimpinan Umum Perusahaan Listrik tahun kemudian, hasil produksi gas 97 kilometer.
rangi jalan-jalan di Batavia. Negara (BPU PLN) pada 1961. dari ladang ini dimanfaatkan secara Pada tahun yang sama, Pertami-
Dengan cepat, NIGM meraih kesuk- Perkembangan selanjutnya, pada komersial untuk memasok kebutuh- na mulai mengalirkan gas ke pabrik
sesan di bidang usaha produksi dan 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan an PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) I di pupuk PT Pusri IIA dalam kontrak 20
distribusi gas buatan. Lantas, per­ Pemerintah Nomor 19 Tahun 1965, di- Palembang melalui pipa. Momentum tahun dari 1974 hingga 1994. Selanjut-
usahaan ini mendapat konsesi untuk lakukan pembubaran BPU PLN serta ini menjadi titik penting dari pengem- nya pembangunan pipa transmisi ini
membangun pabrik sejenis di Suraba- pendirian Perusahaan Listrik Nega- bangan usaha gas bumi di Indonesia. mendorong pengembangan industri
ya dan Semarang. Tak cuma itu, NIGM ra (PLN) dan Perusahaan Gas Negara Perkembangan pemanfaatan gas pengguna gas di wilayah selatan Su-
kemudian memperluas wilayah peng- (PGN). Tanggal 13 Mei tersebut kemu- bumi di Indonesia mengalami pe- matera, seperti pupuk, listrik, dan in-

6 7
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

dustri. Stasiun Kompresi Gas (SKG) Cilamaya,


Di Jawa Barat, pada 1974, Pertamina Jawa Barat.
memasok gas alam melalui pipa dari SUMBER: PT PERTAGAS
ladang gas alam di lepas pantai (off­
shore) Laut Jawa dan kawasan Cirebon
ke pabrik pupuk serta industri mene- Perusahaan Gas Negara.
ngah dan berat di kawasan Jawa Barat SK tersebut secara eksplisit mencan-
dan Cilegon, Banten. Pipa gas ini ter- tumkan tugas PGN meliputi pelayanan
bentang dari kawasan Cirebon hingga gas buatan dan gas bumi. Setelah itu
Cilegon dan memasok gas alam, antara dimulailah kampanye produksi dan
lain ke pabrik semen, pabrik pupuk, penyaluran gas bumi dengan skala
pabrik keramik, pabrik baja, serta yang lebih luas. Tercatat PGN kemudi-
pembangkit listrik tenaga gas dan uap. an mengembangkan penyaluran gas
Produksi gas bumi dari sumber di bumi di Jakarta pada 1979 dan di Bo-
lepas pantai Laut Jawa dan kawasan gor pada 1981.
Cirebon tersebut turut disalurkan PGN PGN memperluas pembangunan pipa
ke konsumen di wilayah Cirebon (gas gas di Tanah Air. PGN membangun pipa
kota). Untuk penyaluran gas tersebut, distribusi dan mulai menyalurkan gas 1. Pipa transmisi Grissik-Batam-Singapura.
PGN membangun dan mengopera- bumi di Surabaya pada 1994 dan Palem-
sikan pipa distribusi sepanjang 62,5 bang pada 1996. Sejak 1996, PGN mu- 2. Kegiatan konstruksi pipa transmisi 2
1
kilometer. Konsumen terbesar kala lai membangun pipa transmisi untuk onshore.
itu adalah perusahaan batu kapur. Pe- menyalurkan gas bumi langsung dari
merintah kemudian mengubah pan- lokasi produksi gas. Tercatat PGN meng- 3. Kegiatan konstruksi pipa transmisi
dangan tentang keberadaan gas kota operasikan pipa transmisi Grissik-Duri offshore. SUMBER: SSWJ
PIPELINE, DEVELOP
dengan menerbitkan Surat Keputusan pada 1998, pipa transmisi Grissik-Ba- 4
UNDEVELOPABLE, 3
PGN THE RELIABLE
Menteri PUTL No. 11/KPTS/1975 ten- tam-Singapura pada 2003, dan pipa 4. Kontur jalur pipa transmisi kadang
ENERGY PROVIDER,
tang Susunan Organisasi dan Tugas transmisi Sumatera Selatan-Jawa Barat berbukit-bukit.  PGN, 2007

8 9
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

1. Kilang PT Arun NGL di


1 3
Lhokseumawe, NAD.
2. Kilang PT Badak NGL di Bontang, 2
Kalimantan Timur. 4
3. Pengiriman LNG Cargo ke pasar SUMBER: PT PERTAMINA, SKK MIGAS (2)

internasional.
4. Fasilitas LNG Tangguh di Papua.

pada 2007. Dengan pengembangan in- ditemukan oleh Mobil Oil Indonesia yang kuat, Pertamina bersama Mobil haan yang bertugas mengoperasikan
frastruktur tersebut, pemanfaatan gas pada akhir 1971. Area kedua berada Oil dan Huffco Inc bekerja keras untuk pabrik LNG Badak.
bumi oleh konsumen domestik semakin di Lapangan Gas Badak, Bontang, Ka- menarik minat dari dua konsumen Konstruksi kilang Badak dimulai
meningkat. limantan Timur, yang ditemukan oleh LNG potensial, penyandang dana po- pada saat itu juga dan selesai 36 bu-
Huffco Inc (sekarang Vico Indonesia) tensial, dan mitra potensial di seluruh lan kemudian pada 5 Juli 1977 dengan
pada awal 1972. Kedua perusahaan dunia. Upaya tersebut akhirnya mem- diselesaikannya pembangunan train
1.2. SEJARAH BISNIS LNG tersebut beroperasi di bawah kontrak buahkan hasil dengan disepakatinya LNG pertama (Train A). Kilang per-
bagi hasil atau production sharing con- kontrak penjualan LNG dengan lima tama ini diresmikan pada 1 Agustus
LNG merupakan salah satu bisnis tracts (PSC) dengan Pertamina. perusahaan Jepang: Chubu Electric 1977. Tanggal 9 Agustus 1974 tercatat
penting yang dimiliki Indonesia. In- Pada saat itu, bisnis LNG belum Co, Kansai Electric Power Co, Kyushu sebagai pengapalan LNG pertama ke
dustri LNG juga menjadi salah satu banyak dikenal. Tercatat hanya ada Electric Power Co, Nippon Steel Corp, Senboku, Jepang, melalui kapal LNG
penyumbang devisa terbesar bagi In- empat kilang LNG di seluruh dunia dan Osaka Gas Co Ltd pada 5 Desember Aquarius.
donesia. Malah, Indonesia pernah di- dengan pengalaman pengoperasian 1973. LNG Badak tercatat sebagai tonggak
kenal dunia sebagai salah satu negara tiga hingga empat tahun. Meski tanpa Kontrak yang kemudian dikenal sejarah industri LNG Indonesia. PT
produsen sekaligus eksportir LNG ter- pengalaman sebelumnya di bidang sebagai “The 1973 Contract” itu berisi Badak NGL, yang dikelola oleh Perta-
besar di dunia. LNG, Pertamina bersama Mobil Oil komitmen dari para pembeli untuk mina selama lebih dari 35 tahun, telah
Bisnis LNG di Indonesia berawal dari dan Huffco Inc bersepakat untuk me- mengimpor LNG Indonesia selama memberikan kontribusi yang cukup
ditemukannya cadangan gas bumi da- ngembangkan proyek LNG agar bisa 20 tahun. Pada saat kontrak diteken, besar di perindustrian gas internasio-
lam jumlah sangat besar di dua area mengekspor gas alam berbentuk cair kilang LNG belum selesai didirikan. nal. Saat ini, PT Badak NGL dikenal se-
terpisah. Area pertama terletak di La- dalam jumlah besar. Baru pada 26 November 1974 didiri- bagai perusahaan operating organiza-
pangan Gas Arun, Aceh Utara, yang Berbekal optimisme dan ambisi kanlah PT Badak NGL sebagai perusa- tion profesional yang terpercaya dan

10 11
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

dapat diandalkan. Kilang PT Badak NGL di Bontang, Teluk Bintuni, Papua Barat. Kilang Perkembangan proyek Donggi Senoro LNG
Adapun PT Arun NGL, yang akan Kalimantan Timur. ini menampung gas alam yang ber- Plant, Mei 2014.
menjadi perusahaan operator kilang SUMBER: PT PERTAMINA
asal dari beberapa blok di sekitar Te- SUMBER: PT PERTAMINA
LNG Arun, didirikan pada 16 Maret luk Bintuni, seperti Blok Berau, Blok
1974. Namun perusahaan ini baru di- Wiriagar, dan Blok Muturi. Proyek
resmikan pada 19 September 1978 se- hasil (PSC), menyelesaikan isu-isu LNG Tangguh mulai dibangun sesuai Pertamina ikut mendorong imple-
telah berhasil mengekspor kondensat marketing LNG, dan memastikan per­ dengan persetujuan akhir dari peme- mentasi skema hilir LNG dengan ter-
pertama ke Jepang pada 14 Oktober olehan pendapatan yang optimum rintah pada Maret 2005. Lima tahun jadinya jual-beli gas antara produsen
1977. dari bisnis LNG Indonesia. setelah itu, LNG Tangguh mulai ber­ gas (PT Pertamina EP dan JOB Perta-
Sebanyak enam unit pengolahan Sehubungan dengan itu, Pertamina operasi. mina-Medco Tomori Sulawesi) dan pe-
pencairan gas alam di kilang LNG melakukan negosiasi dan manajemen Saat ini, dua kilang pemrosesan ngelola kilang LNG (PT DSLNG) untuk
Arun telah dibangun melalui bebera- kontrak penjualan LNG, melakukan LNG Tangguh memiliki kapasitas pro- menjamin monetisasi gas di sisi hulu.
pa tahapan. Unit pengolahan (Train) negosiasi harga LNG (yang pada perja- duksi 7,6 juta ton per tahun. Rencana DSLNG merupakan proyek LNG per-
1, 2, dan 3 dibangun pada awal 1974 lanannya sering menjadi trend-setter pengembangan dengan penambah- tama di Indonesia yang menganut mo-
oleh Bechtel Inc dan baru selesai pada penentu harga jual LNG dunia), dan an kilang LNG ketiga (Train 3) pada del pengembangan usaha hilir, yaitu
akhir 1978. Sedangkan Train 4 dan 5 mengelola revenue LNG pada trustee kegiatan operasional yang sudah ada memisahkan kegiatan hulu pasokan
dibangun mulai Februari 1982 hingga bank, termasuk mengelola cost of sales akan meningkatkan total kapasitas bahan baku gas alam dari kegiatan
akhir 1983. dan memastikan distribusi net income produksi menjadi 11,4 juta ton per ta- hilir memproduksi LNG, berdasar-
Sementara itu, proyek Arun ketiga LNG kepada negara dan PSC. hun. Kilang LNG Tangguh merupakan kan Undang-Undang Migas Nomor 22
untuk membangun Train 6 dimulai Selain itu, Pertamina melakukan ne- kegiatan operasional LNG pertama di Tahun 2001. Sebagai perusahaan hi-
pada November 1984 hingga Septem- gosiasi kontrak kapal LNG, termasuk Indonesia yang memadukan kegiatan lir, DSLNG membeli gas alam dari PT
ber 1986. Pada 1990, Arun tercatat se- manajemen transportasi LNG yang hulu dan hilir. Pertamina EP (area Matindok) serta PT
bagai produsen LNG terbesar di dunia dilakukan oleh transportir kapal, me- Fasilitas LNG lainnya adalah Proyek PHE Tomori Sulawesi, PT Medco E&P
dengan kapasitas produksi mencapai rencanakan dan menjadwalkan pengi- Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Sula- Tomori Sulawesi, dan Tomori E&P Li-
1,5 juta ton per tahun. riman LNG melalui koordinasi dengan wesi Tengah. Fasilitas ini merupakan mited (UK) (Senoro Field) sebagai pe-
Sejak pengiriman kargo LNG perta- pembeli LNG, produsen gas, kilang proyek kilang LNG yang dibangun un- masok gas alam untuk pabrik likuifi-
ma dari kilang LNG Badak ke Jepang LNG, transportir LNG, dan surveyor. tuk memonetisasi lapangan gas di area kasi yang dimiliki DSLNG.
pada 1977, Pertamina mengusahakan Selain LNG Badak dan LNG Arun, Donggi, Matindok, dan Senoro. Pada Sebagai langkah lanjutan dalam
dan menjamin kelancaran penjualan fasilitas pengolahan gas alam cair la- Proyek DSLNG ini, porsi kepemilikan bisnis LNG dan untuk mendukung
LNG bagian negara dan kontrak bagi innya adalah kilang LNG Tangguh di Pertamina sebesar 29 persen. pemerintah guna memenuhi kebu-

12 13
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

tuhan energi nasional, Pertamina dan nyimpanan hingga 636 ribu m3. LNG
PGN membentuk PT Nusantara Regas. yang diterima dari kapal besar akan
Perusahaan baru ini berperan dalam diregasifikasi, kemudian didistribu-
melakukan pembelian LNG dari ki- sikan ke seluruh pelosok Nusantara,
lang LNG Badak—termasuk penga- baik menggunakan pipa maupun ka-
daan kapal transportasi LNG—serta pal-kapal LNG yang berukuran lebih
mengoperasikan Floating Storage & kecil.
Regasification Unit (FSRU) di Teluk Ja-
karta sejak 2012 untuk memasok gas
ke pembangkit listrik PLN di Muara 1.3. PEMANFAATAN GAS BUMI
Karang dan Tanjung Priok. Dalam per-
kembangannya, PT Nusantara Regas Secara garis besar, pemanfaatan gas
juga melakukan pembelian LNG seca- bumi dibagi dalam tiga kelompok. Ke-
ra multisource dari kilang LNG Tang- lompok pertama adalah gas bumi se-
guh untuk memenuhi kebutuhan gas bagai bahan bakar atau sumber ener-
tambahan PLN. gi. Dalam hal ini, gas bumi digunakan
Pertamina juga memiliki tugas lain, sebagai bahan bakar pembangkit lis-
yaitu mengelola aset kilang LNG Arun. trik tenaga gas atau uap; bahan bakar
Hal ini seiring dengan berakhirnya industri ringan, menengah, dan berat;
kontrak ekspor LNG dari kilang LNG bahan bakar kendaraan bermotor;
Arun akibat menurunnya pasokan dan bahan bakar rumah tangga.
dari lapangan-lapangan gas sekitar, Kelompok kedua, gas bumi sebagai
yang membuat kegiatan operasional bahan baku. Selain sebagai sumber yang menggunakan batu bara, pem- PLTGU Muara Tawar, Bekasi, Jawa Barat.
kilang LNG Arun terpaksa berhenti. energi, gas bumi dimanfaatkan seba- bangkit gas pun, sebagaimana pem- SUMBER: PT PEMBANGKIT JAWA BALI
Berhentinya operasionalisasi kilang gai bahan baku beberapa produk, se- bangkit BBM, lebih responsif terhadap
LNG Arun berpotensi menghilangkan perti pupuk, petrokimia, metanol, dan fluktuasi beban listrik. Akibatnya, pembangkit gas yang su-
utilisasi aset negara yang memiliki plastik. Adapun kelompok ketiga ada- PLN sebenarnya sudah membangun dah siap beroperasi belum juga mem-
posisi strategis di Indonesia. Untuk lah gas bumi sebagai komoditas eks- beberapa pembangkit listrik tenaga peroleh pasokan gas sesuai dengan
memanfaatkan aset itulah, Pertamina por dalam bentuk LNG sebagaimana gas untuk memenuhi kebutuhan pa- kebutuhan. Agar layanan kelistrikan
melakukan revitalisasi dan konversi telah diterangkan di atas. sokan listrik yang terus bertambah. tetap berjalan, akhirnya PLN melaku-
kilang LNG Arun menjadi terminal Pembangkit listrik yang pertama kali kan substitusi pasokan gas dengan ba-
penerima dan regasifikasi LNG darat 1.3.1. SUMBER ENERGI menggunakan bahan bakar gas ada- han bakar minyak.
pertama di Indonesia dengan kapasi- lah Pembangkit Keramasan di Palem- Solusi ini tentu saja tidak optimal,
tas 400 mmscfd, yang terintegrasi de- a. Tenaga Listrik dan Industri Lain bang, Sumatera Selatan, yang mulai bahkan memunculkan masalah lain.
ngan pipa transmisi dari Arun hingga Keterkaitan bahan bakar gas dengan beroperasi pada 1976 dengan meman- Komposisi BBM yang cukup tinggi
Belawan. Dengan investasi lebih dari kelistrikan amatlah erat. Setidaknya faatkan sisa gas untuk pupuk Pusri dalam bauran energi dan terus me-
US$ 500 juta, integrasi fasilitas terse- terlihat dari sejarah perusahaan gas yang dipasok Pertamina. ningkatnya harga BBM menyebabkan
but diharapkan dapat dimanfaatkan pertama yang juga melayani bidang Mengingat kebutuhan pasokan lis- biaya pokok produksi (BPP) listrik
oleh industri pupuk, kelistrikan, serta kelistrikan pada era penjajahan Belan- trik terus meningkat, PLN pun mem- menjadi tinggi. Ini membuat besarnya
industri di Aceh dan Sumatera Utara. da. Hal ini disebabkan bahan bakar butuhkan ketersediaan gas dalam subsidi listrik yang mesti disediakan
Sebagai terminal LNG penerima dan gas untuk tenaga listrik memiliki ke- skala sangat besar. Persoalannya, pemerintah kian membengkak. Untuk
regasifikasi LNG yang berada di jalur lebihan dibandingkan dengan bahan mendapatkan bahan bakar gas sesuai mengurangi beban itu, penggunaan
strategis, Arun menjadi satu-satunya bakar minyak (BBM) ataupun batu dengan rencana dan kebutuhan ter- BBM di pembangkit listrik PLN harus
terminal yang dapat menerima kapal-­ bara. Ketimbang yang menggunakan nyata tidaklah mudah. dikurangi.
kapal LNG berukuran hingga 177 ribu BBM, pembangkit listrik berbahan PLN sering kali mengalami kendala Pengurangan konsumsi BBM dapat
m3 di Indonesia dengan kapasitas pe- bakar gas lebih murah. Dibandingkan operasional di sisi pasokan gas bumi. dilakukan apabila kebutuhan gas un-

14 15
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

Kilang PT Badak NGL di Bontang. lah mekanisme swap. Gas dari Jambi 250 bar. Dengan menggunakan tek-
SUMBER: SKK MIGAS
Merang ke Muara Tawar disalurkan nologi ini, penyerapan gas pada pipa
ke Chevron, yang merupakan pembeli menjadi konstan. Gas hanya dikeluar-
gas ConocoPhillips. Sebagai gantinya, kan pada saat beban puncak sehingga
Sebagaimana pembangkit BBM, gas ConocoPhillips yang seharusnya bisa menghasilkan listrik dengan daya
pembangkit gas lebih responsif ter- dialirkan ke Chevron disalurkan ke lebih besar.
hadap fluktuasi beban. Itu sebabnya, Muara Tawar. Swap gas dilakukan se- Saat ini, PLN sudah memiliki bebe-
pembangkit batu bara dioperasikan telah seluruh aspek komersial dan le- rapa unit CNG yang sudah beroperasi.
sebagai base load, sementara pem- gal disepakati. Pertama, CNG Plant Jakabaring ber-
bangkit gas menjadi pemikul beban Permasalahan lain yang dihadapi kapasitas 3 mmscfd. Unit CNG ini ber­
puncak dan load follower. PLN dalam menyerap gas adalah fluk- operasi sejak Februari 2013 untuk unit
Meski begitu, untuk sementara ini, se- tuasi beban pelanggan yang mengha- peaker 60 MW.
belum total daya terpasang pembangkit ruskan PLN menggunakan gas lebih Kedua, CNG Plant Grati, yang ber­
batu bara mencukupi untuk memikul banyak pada waktu beban puncak. operasi sejak Juli 2013. CNG Plant
kebutuhan beban dasar atau di daerah Yang sering terjadi, pemasok gas tidak berkapasitas 15 mmscfd ini dituju-
tertentu yang tidak memungkinkan di- mampu memenuhi kebutuhan PLN kan untuk operasi penuh Grati CCPP
bangun pembangkit batu bara, maka dengan pola penyerapan yang mem- (660 MW) saat beban puncak. Ketiga,
pembangkit gas dimanfaatkan untuk punyai fluktuasi pemakaian tinggi CNG Plant Muara Tawar berkapasitas
memenuhi beban dasar. (swing). 25 mmscfd. Beroperasi sejak Januari
Persoalan lain yang perlu diselesai- Pada saat beban puncak (pagi sam- 2014, unit CNG ditujukan untuk ope-
kan adalah berbagai kendala dalam pai malam), kebutuhan gas tinggi. Se- rasi penuh Muara Tawar CCPP (2.000
pemanfaatan gas domestik untuk me- dangkan di luar waktu beban puncak MW) saat beban puncak.
masok pembangkit gas yang tersebar (tengah malam sampai dini hari), ke- Keempat, CNG Plant Duri, yang
tuk sektor kelistrikan bisa dipenuhi di seluruh Indonesia. Pada umumnya, butuhannya rendah. Apabila pola ini beroperasi sejak Februari 2014. Unit
secara berkesinambungan. Terkait masalah yang dihadapi PLN adalah ke- menggunakan gas dari pipa, instalasi CNG berkapasitas 5 mmscfd ini un-
dengan ini, PLN pun membentuk di- terbatasan infrastruktur pipa gas dan pipa gas bisa rusak akibat vibrasi ke- tuk unit peaker 100 MW. Kelima, CNG
visi khusus yang menangani pasokan tidak terintegrasinya jaringan pipa, tika volume sangat tinggi. Sumur gas Plant Tambak Lorok berkapasitas 20
gas bernama Divisi Gas dan BBM, yang yang mengakibatkan sumber gas di juga bisa rusak ketika penyerapan sa- ­mmscfd. Beroperasi sejak April 2014,
dibentuk pada 2009. Dengan langkah suatu daerah tidak dapat disalurkan ngat rendah. CNG Plant ini ditujukan untuk opera-
ini, diharapkan eksekusi strategi pe- ke daerah lain yang membutuhkan. Untuk mengatasi hal tersebut, digu- sionalisasi PLTG Tambak Lorok, Sema-
ningkatan penyerapan pasokan gas Untuk mengatasi kendala ini, PLN nakanlah teknologi Compressed Na- rang.
pun bisa lebih optimal. mencoba melakukan beberapa inisia- tural Gas (CNG). CNG adalah teknologi Keenam, CNG Marine ke Pulau Bin-
Saat ini, Divisi Gas dan BBM berada tif penyaluran gas, antara lain meng- penyimpanan gas dengan memampat- tan berkapasitas 1,3 mmscfd, yang
di bawah Direktorat Pengadaan dan gunakan mekanisme swap. Sebagai kannya pada tekanan tinggi sampai memperoleh pasokan gas dari PLTG
Energi Primer. Divisi ini bertugas contoh, sumber gas Lapangan Sungai Panaran PLN Batam. Ketujuh, CNG
menangani pengelolaan dan pengen- Kenawang Jambi Merang di daerah Marine ke Pulau Bawean berkapasitas
dalian gas berdasarkan kontrak yang Jambi tidak dapat disalurkan ke Pulau 0,35 mmscfd yang mendapat pasokan


sudah ada. Artinya, divisi ini bertugas Jawa untuk memenuhi kebutuhan gas gas dari Gresik.
memastikan volume pasokan gas yang di Muara Tawar. Penyebabnya, belum  endala yang dihadapi PLN
K Selain CNG, LNG digunakan PLN
mengalir sesuai dengan perjanjian ada pipa yang menghubungkan lokasi adalah keterbatasan infrastruktur sebagai bahan bakar pembangkit.
jual-beli. Divisi ini juga menangani Sungai Kenawang ke titik serah pipa dan tidak terintegrasinya jaringan Adapun pasokan LNG yang sudah
pengadaan gas untuk meningkatkan South Sumatra West Java (SSWJ) milik mengalir untuk PLN berasal dari FSRU
pipa gas. Ini mengakibatkan
alokasi gas ke PLN dalam rangka me- PT PGN di Grissik. Jawa Barat yang dioperasikan oleh PT
menuhi kebutuhan gas di pembang- Selama ini, yang terhubung dengan sumber gas di suatu daerah tidak Nusantara Regas mulai akhir 2012. Pa-
kit-pembangkit induk maupun anak pipa SSWJ adalah gas dari lapangan dapat disalurkan ke daerah lain sokan LNG tersebut ditujukan untuk
perusahaan PLN. ConocoPhillips. Untuk itu, dilakukan- yang membutuhkan. bahan bakar di Pembangkit Muara

16 17
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

Karang dan Tanjung Priok, yang tahun


ini penyalurannya mencapai 26 kargo.
Adapun pemanfaatan gas bumi se-
bagai bahan bakar industri setidak-
nya dimulai setelah Pertamina sele-
sai membangun pipa transmisi dari
lapangan L Parigi hingga ke Cilegon.
Pada 1978, gas bumi yang mengalir
melalui pipa transmisi tersebut mulai
digunakan sebagai bahan bakar pem-
buatan baja di PT Krakatau Steel. Sete-
lah itu, gas bumi juga mulai diguna-
kan sebagai bahan bakar pembuatan
semen di pabrik Semen Cibinong dan
Indocement.
Pada dekade berikutnya, gas bumi
semakin banyak dimanfaatkan seba-
gai bahan bakar berbagai industri.
Selain perusahaan baja dan semen,
industri lain yang menggunakan gas
bumi sebagai bahan bakar adalah
industri keramik, industri perakitan
kendaraan, industri makanan, indus-
tri gelas, dan industri tekstil.

b. Transportasi dan Rumah Tangga


Pemanfaatan gas bumi untuk sektor terlalu rendah. 1.3.2. BAHAN BAKU Proses pengarungan pupuk di pabrik
transportasi di Indonesia bisa dika- Pengembangan pemanfaatan gas pupuk.
takan cukup terlambat. Saat ini, pe- bumi sebagai bahan bakar sektor a. Industri Pupuk dan Petrokimia SUMBER: PT PUPUK SRIWIDJAJA
ngembangan gas bumi sebagai bahan transportasi baru mulai menggeliat Industri pupuk dan petrokimia terca-
bakar transportasi masih terus dalam setelah pemerintah mencanangkan tat sebagai sektor industri di Indonesia
tahap pengembangan. Sebetulnya, program konversi bahan bakar mi- yang pertama kali menggunakan gas an gas di Prabumulih, Sumatera Sela­
Pertamina sudah memperkenalkan nyak (BBM) ke BBG, setidaknya pada bumi sebagai bahan baku. Pemanfaat- tan, ke pabrik pupuk Pusri II, Pusri III,
CNG untuk bahan bakar kendaraan 2012. Dengan adanya program ini, an gas bumi sebagai bahan baku indus- dan Pusri IV di Palembang. Setelah itu,
dengan brand Pertamina Envogas se- baik PGN maupun Pertamina mulai tri pupuk tidak lepas dari penemuan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan
jak 1986. Malah, pada saat itu, Pertami- membangun SPBG di berbagai daerah. cadangan besar gas di Sumatera Selatan baku pupuk dan petrokimia semakin
na selaku regulator sekaligus operator Pemanfaatan gas bumi untuk ru- pada 1958 oleh Pertamina. Pada 1961, meluas.
telah mengoperasikan stasiun pengisi- mah tangga juga relatif baru. Meski produksi gas alam dari lapangan gas PT
an bahan bakar gas (SPBG) dari CNG. jaringan gas kota untuk konsumen Stanvac Indonesia di Pendopo, Sumate- b. Industri Lainnya
Namun pemanfaatan CNG sebagai rumah tangga sudah ada sejak zaman ra Selatan, mulai dikirim melalui pipa Bukan hanya perusahaan pupuk
bahan bakar kendaraan tidak sege- kolonial, baru pada 2009 pemerintah ke pabrik pupuk PT Pupuk Sriwidjaja dan petrokimia, industri lain juga me-
ra masif. Pengembangan dan peng- dengan menggandeng PGN dan Per- (Pusri) IA di Palembang. makai gas bumi sebagai bahan baku.
operasian SPBG juga relatif lambat. tamina membangun jaringan gas ru- Satu dekade kemudian, perkem- Industri tersebut antara lain industri
Penyebabnya, pembangunan SPBG mah tangga di berbagai kota. bangan pemanfaatan gas bumi me- metanol, plastik, serta industri besi tu-
dianggap tidak layak secara ekonomi ningkat pesat. Pertamina pada 1970-an ang, pengelasan, dan bahan pemadam
lantaran harga bahan bakar gas (BBG) mulai memasok gas bumi dari lapang- api ringan. •

18 19
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

BAB II

NERACA GAS BUMI


INDONESIA
Indonesia sudah ternama sebagai salah satu negara
pengekspor gas di dunia sejak 1970-an. Namun, kita semua
menyadari bahwa gas adalah energi tak terbarukan yang
suatu saat bisa habis. Mulai 2003, Indonesia menjadi negara
pengimpor minyak. Bukan tidak mungkin, situasi serupa bisa
menimpa pada komoditas gas.

20 21
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2.1. SEBARAN CADANGAN DAN gi tinggi dan biaya yang lebih mahal se- TABEL 2.1 NET BALANCE NERACA GAS INDONESIA TAHUN 2020 DAN 2030
PRODUKSI GAS BUMI cara ekonomis. Ini menjadi tantangan
2020 2030
dalam proses eksplorasi dan eksploi- WILAYAH
(mmscfd) (mmscfd)
Dalam bab ini dibahas tentang tasi gas nonkonvensional. Tantangan
Nanggroe Aceh Darussalam - 47,5 - 128,5
penghitungan Neraca Gas Indonesia. itu mencakup soal teknologi, finansial,
Sumatera Bagian Utara 2 - 99,3
Penghitungan ini mengacu pada ang- dan sumber daya pendukung lain.
Kepulauan Riau - 398,1 - 93,4
ka cadangan gas bumi konvensional. Pelopor dalam perburuan gas non-
Disebut gas bumi konvensional karena konvensional adalah Amerika Serikat. Sumatera Bagian Tengah dan Selatan - 296,5 - 937,1

gas tersebut berasal dari sumur gas Pada 2000, kontribusi produksi shale Jawa Bagian Barat - 183,5 - 1.400,3
bumi non-associated yang lazim dike- gas yang dihasilkannya baru 1 persen Jawa Bagian Tengah - 29,5 - 166,2
nal selama ini. dari total produksi gas alam Amerika Jawa Bagian Timur dan Bali - 394,9 - 831,0
Di industri minyak dan gas dikenal Serikat. Namun, satu dasawarsa berse- Kalimantan Bagian Timur - 618,0 - 640,0
pula minyak dan gas nonkonvensio- lang, kontribusinya sudah lebih dari 20 Sulawesi Bagian Selatan - 65,1 - 127,0
nal sebagai salah satu sumber energi persen. Bahkan pada 2035 diperkirakan Sulawesi Bagian Tengah - 20,0 - 35,0
baru. Beberapa produk minyak non- angkanya mencapai sekitar 46 persen Papua - 68,2 - 191,1
konvensional adalah heavy oil, shale dari pasokan gas bumi Amerika.
Maluku Bagian Selatan 0 0
oil, dan oil sands. Adapun kelompok Dampak positif dari adanya tambah-
TOTAL - 2.380 - 4,988
gas nonkonvensional antara lain gas an pasokan shale gas adalah penurun-
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
metana batu bara atau coal bed me­ an harga gas secara tajam di Amerika.
thane­(CBM), tight gas sands, shale gas, Beberapa analis pun memprediksi,
dan hydrates gas. shale gas akan sangat memperluas pa-
Yang menarik, meski mendapat se- sokan energi di seluruh dunia. Bebe- bih besar dari CBM, yang sekitar 453,3 ­sharing contract (PSC) dengan PT Per-
butan nonkonvensional, minyak dan rapa negara yang memiliki cadangan tscf dan gas bumi 334,5 tscf. Paling ti- tamina Hulu Energi yang ditandata-
gas jenis ini tetap merupakan produk gas nonkonvensional terbesar di dunia dak, dalam satu dasawarsa terakhir, ngani pada 15 Mei 2013.
alam. Namun yang membuat hidro- adalah Tiongkok, Rusia, dan Amerika. upaya persiapan dalam memanfaat- Pada 23 Mei 2014, pemerintah mena-
karbon ini berbeda di antaranya ka- Indonesia termasuk dalam kelom- kan gas nonkonvensional mulai dila- warkan enam wilayah kerja shale gas
rena posisi keberadaannya di dalam pok 10 besar negara dengan cadangan kukan. melalui tender reguler dan penawar-
perut bumi. gas nonkonvensional terbesar di du- Pada 2010, Geology Agency telah an langsung atau joint study. Blok mi-
Secara geologis, gas nonkonvensio- nia. Posisi ini menjadikan Indonesia mengidentifikasi keberadaan 14 ce- gas nonkonvensional (MNK) yang di-
nal masih terbentuk dan terjebak di mulai bergerak untuk mengembang- kungan di Indonesia yang mengan- tawarkan melalui mekanisme tender
batuan asalnya. Sedangkan gas kon- kan gas nonkonvensional berupa CBM dung shale gas dan satu berbentuk reguler adalah MNK North Tarakan
vensional sudah “bermigrasi” dari ba- dan shale gas. klasafet formation. Sumatera memi- (Kalimantan Utara), MNK Kutai (Kali-
tuan asal dan berada di lapisan batuan Shale gas adalah gas yang diperoleh liki cekungan terbanyak, yaitu tiga mantan Timur), dan MNK Shinta (Kali-
sedimen. Letak sumber daya energi dari serpihan batuan shale atau tempat cekungan, yang diberi nama Baong mantan Selatan). Sedangkan tiga blok
nonkonvensional ini biasanya lebih terbentuknya gas bumi. Proses yang Shale, Telisa Shale, dan Gumai Shale. yang ditawarkan melalui penawaran
dalam daripada hidrokarbon konven- diperlukan untuk mengubah batuan Pulau Jawa dan Kalimantan masing-­ langsung atau joint study adalah MNK
sional. Sebagai pengecualian, kebera- shale menjadi gas sekitar lima tahun. masing memiliki dua cekungan shale Sakakemang (Sumatera Selatan), MNK
daan CBM biasanya lebih dangkal ke- Sedangkan CBM adalah gas alam de- gas. Adapun potensi shale gas berben- Palmerah (Sumatera Selatan dan Jam-
timbang hidrokarbon konvensional. ngan unsur dominan gas metana yang tuk formasi klasafet berada di Papua. bi), serta MNK Selat Panjang (Riau).
Beberapa literatur dan pakar me- disertai sedikit hidrokarbon lainnya Pengembangan shale gas diatur da- Mengenai potensi CBM, konsultan
nyatakan, dari sisi jumlahnya, gas dan gas nonhidrokarbon dalam batu lam Peraturan Menteri ESDM Nomor energi Advance Resources Internatio-
nonkonvensional memiliki potensi bara hasil dari beberapa proses kimia 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara Pene- nal menyatakan pada 2003 bahwa In-
sumber daya yang lebih banyak dari- dan fisika. tapan dan Penawaran Wilayah Kerja donesia memiliki 11 cekungan CBM.
pada gas konvensional. Namun, untuk Potensi shale gas Indonesia diperki- Minyak dan Gas Bumi Nonkonvensi- Hingga Mei 2013, tercatat telah terjadi
mendapatkan dan memproduksi gas rakan sekitar 574 triliun standar kaki onal. Hingga kini, baru ada satu kon- penandatanganan 54 KKS untuk CBM.
nonkonvensional, diperlukan teknolo- kubik (tera standard cubic feet/tscf). Le- trak kerja sama (KKS) atau production Cara penambangan CBM mengharus-

22 23
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

PETA 2.1 CADANGAN GAS INDONESIA TERKINI

“ I ndonesia termasuk dalam kelompok


10 besar negara dengan cadangan gas
nonkonvensional terbesar di dunia.
5,56 Kalimantan Utara,
Posisi ini menjadikan Indonesia mulai
Tarakan Utara 17,50
Natuna Kalimantan Timur, bergerak untuk mengembangkan gas

50,94
Sumatera
1,29 Tengah 52,50
Berau 8,40 nonkonvensional berupa CBM dan
Kalimantan Timur,
shale gas.
Kutai 80,40

Sumatera Barat, 9,01


Ombilin 0,50 Papua

17,36
23,91
15,79 3,83
Kalimantan Tengah,
Sumatera
Barito 101,60
Selatan 183
Jawa Tengah, Kalimantan Timur,
Bengkulu 3,60 Jati Barang 0,80 Pasir Asem 3
Maluku
4,24
5,73
Sulawesi
Selatan 3
GAS Reserve = 150,70 tscf
15,22
SBM Resources = 453,30 tcf

Shale Gas Potency = 574 tcf

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

kan adanya rekayasa reservoir CBM ter- Para pakar memprediksi periode pe- pat dipertahankan hingga 2027. 2030.
lebih dulu sebelum diproduksi. Proses nurunan produksinya (decline) lebih Dalam Neraca Gas Indonesia 2015- Penemuan sumber cadangan gas
rekayasa batu bara sebagai reservoir lambat dari gas alam konvensional. 2030, potensi tambahan pasokan di- baru akan diprioritaskan untuk me-
ini untuk mendapatkan ruang yang Terkait soal cadangan gas, dengan perkirakan diperoleh dari proyek-pro- menuhi kebutuhan dalam negeri guna
cukup sebagai jalan keluar gas. Proses asumsi tidak terdapat tambahan vo- yek yang sedang dan akan berjalan mendorong pertumbuhan ekonomi
rekayasa diawali dengan memproduksi lume gas yang diekspor dan kebutuh- (IDD, Muara Bakau, Tangguh Train 3, dengan memperhatikan keekonomian
air (dewatering) untuk mengubah kese- an domestik flat sebesar 4.549 billion dan Masela). Untuk kebutuhan LNG, pengembangan lapangan. Sedangkan
timbangan mekanika. Setelah tekanan British thermal unit per day (bbtud), umpamanya, diperkirakan Indonesia kekurangan pasokan gas di wilayah
turun, gas batu bara akan keluar dari pa­sokan gas Indonesia dari existing mengalami kekurangan pasokan mu- distribusi yang sudah memiliki infra-
matriks batu baranya. supply diperkirakan akan mengalami lai 2019. struktur tapi belum mampu dipenuhi
Gas metana kemudian akan meng- defisit pada 2019. Namun, dengan ada- Namun dengan pengalokasian selu- oleh pasokan yang sudah ada akan di-
alir melalui rekahan batu bara (cleat) nya proyek-proyek pengembangan ruh volume gas dari pengembangan atasi melalui impor gas.
dan akhirnya keluar menuju lubang lapangan gas (project supply dan poten- Lapangan Abadi Masela ke pasar do- Untuk mencapai target Dewan Ener-
sumur. Puncak produksi CBM berva- tial supply) yang sedang dilaksanakan, mestik, kebutuhan pasokan LNG un- gi Nasional (DEN) dalam Pemenuhan
riasi antara dua sampai tujuh tahun. pemenuhan kebutuhan domestik da- tuk domestik dapat terpenuhi hingga Kebutuhan Energi Nasional pada 2025

24 25
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

TABEL 2.2 POTENSI CBM DI INDONESIA Tabel 2.1, total net-balance Neraca Gas
(DALAM TSCF)
Indonesia pada 2020 dan 2028 terca-
tat mengalami surplus dalam jumlah
Central Sumatra 52,5 yang sangat besar. Namun, data itu
juga menunjukkan persebaran lokasi
Ombilin 0,5
gas yang terpencar.
South Sumatra 183,0
Kantong-kantong utama pemasok
Bengkulu 3,6 gas pada 2020 dan 2028 nanti berada
Jatibarang 0,8 di daerah-daerah yang berjauhan dan
North Tarakan 17,5 terpencil. Karena itu, diperlukan upa-
ya yang sistematis dalam menyalur-
Berau 8,4
kan gas dari lokasi pasokan ke daerah-­
Kutai 80,4
daerah yang membutuhkan.
Barito 101,6
Pasir/Asem 3,0
Southwest Sulawesi 2,0 2.2. METODOLOGI PERHITUNGAN
PASOKAN DAN KEBUTUHAN
Total 453,30
SUMBER: ADVANCE RESOURCES INTERNATIONAL
Neraca Gas Indonesia pertama kali
diluncurkan pada 2007. Kehadiran ne-
raca tersebut penting untuk memper-
sebesar 8.249 bbtud atau 22 persen hitungkan dengan tepat kebutuhan methane). Pemutakhiran data neraca Petugas PGN memeriksa alat meter gas
bauran energi nasional, masih diper- gas secara pasti, baik untuk dalam ne- gas ini diharapkan dapat memberikan rumah tangga pada peluncuran program
lukan tambahan pasokan gas sebesar geri maupun ekspor, serta keperluan gambaran yang lebih jelas, sesuai de- PGN Sayang Ibu, di Perumnas Klender.
3.000 bbtud. Dalam upaya memenuhi gas untuk energi dan bahan baku. ngan keadaan, serta dapat dijadikan SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
kekurangan pasokan tersebut, peme- Neraca pertama berisi angka pa­ acuan rencana pengembangan bisnis
rintah perlu segera menyusun Strategi sokan dan kebutuhan gas 2007 dan dan penetapan kebijakan.
Nasional Pemenuhan Kebutuhan Gas proyeksi tahunan hingga 2015. Na- Keberadaan Neraca Gas Indonesia kebutuhan (supply and demand) gas.
Nasional. mun, pada 2009, Badan Pelaksana menjadi salah satu dasar untuk pe- Terkait pasokan, neraca gas mema-
Dukungan pemerintah ini memiliki Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas nyusunan Kebijakan Pengelolaan Gas parkan daerah-daerah yang memi-
arti penting. Upaya Pengembangan (BP Migas) selaku otoritas hulu minyak yang dibuat pemerintah. Kebijakan liki sumber gas, baik konvensional
Temuan Eksplorasi untuk menjadi Ca- dan gas saat itu membuat proyeksi pengelolaan gas ini untuk memastikan maupun nonkonvensional, termasuk
dangan Gas Komersial memerlukan produksi gas hingga 2050. penyediaan energi bagi masyarakat, status pengembangannya. Sementara
campur tangan pemerintah berupa Kemudian setiap tahun, pemerin- yang menggerakkan dan menumbuh- itu, untuk kebutuhan, akan dilakukan
penyelesaian permasalahan perizin- tah—dalam hal ini Direktorat Jenderal kan perekonomian. Inilah yang men- pemetaan kebutuhan dari seluruh
an lokasi dan tumpang-tindih status Minyak dan Gas Bumi Kementerian jadi dasar dilakukannya penyempur- Indonesia, baik gas untuk kebutuhan
lahan, permasalahan perpajakan Energi dan Sumber Daya Mineral— naan neraca gas. Paling tidak, ada lima lifting minyak, bahan baku industri,
masa eksplorasi, permasalahan me- selalu memperbarui data-data yang hal utama di dalamnya, yaitu pasokan, pembangkit listrik, rumah tangga,
nyangkut aspek-aspek sosial, serta ke- tercantum dalam Neraca Gas. Dalam kebutuhan, infrastruktur, aturan hu- transportasi, industri pupuk, maupun
seriusan dalam menjadikan program setiap pembaruan neraca gas ada pe- kum yang menunjang, dan kebijakan industri lainnya.
sektor minyak dan gas menjadi joint nambahan pasokan gas dari lapang- harga. Kelima hal tersebut nantinya Kendala ketidakseimbangan pa­
key performance indicator dengan ke- an-lapangan gas baru, penyesuaian akan disusun secara terintegrasi. sokan dan kebutuhan ini tak sema-
menterian terkait. terhadap angka gas delivery dari ma- Arti penting keberadaan Neraca ta-mata lantaran produksi yang ber-
Tidak hanya itu, pemerintah juga sing-masing lapangan, dan kemung- Gas Indonesia adalah untuk memeta- limpah atau kebutuhan yang minim,
perlu memiliki strategi dalam mendis- kinan tambahan suplai gas dari la- kan permasalahan yang terjadi beru- dan sebaliknya. Ketidakseimbangan
tribusikan gas. Seperti tampak pada pangan gas metana batu bara (coal bed pa ketidakseimbangan pasokan dan juga terjadi lantaran keterbatasan

26 27
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

pasokan dan kebutuhan gas nasional 2.2.1. METODOLOGI PERHITUNGAN


2014-2030 dalam 12 region. Penge- PASOKAN (SUPPLY)
lompokan tersebut didasarkan pada
sumber gas dan lokasi konsumen gas. Dalam menentukan angka pa­sokan,
Neraca Gas Indonesia 2014-2030 telah buku Neraca Gas Indonesia ini menghi-
memasukkan juga potensi gas dari pe- tung jumlah gas yang dapat dikomer-
ngembangan CBM. sialkan (saleable gas).Penghitungan
Dalam Rapat Koordinasi Penyem- ini menjadikan angka yang berbeda
purnaan Neraca Gas Indonesia VII di dengan angka produksi gas bumi.
Bogor pada Februari 2015 diusulkan Pasokan gas dalam Neraca Gas In-
agar Region Nanggroe Aceh Darussa- donesia juga tidak memperhitungkan
lam digabung dengan Region Suma- angka own used di lapangan gas dan
tera Bagian Utara. Penggabungan ini technical flare gas. Adapun flare gas
bisa dilakukan karena kedua region yang secara teknis dapat dikomersial-
itu sudah terkoneksi dengan pipa gas kan telah diperhitungkan dalam Nera-
dengan kapasitas besar. ca Gas Indonesia, namun sudah mem-
Ada beberapa metode yang dipakai perhitungkan own used di kilang LNG.
pada penghitungan pasokan (supply) Perhitungan pasokan gas bumi dida-
dan kebutuhan (demand) dalam pe- sari rencana pengembangan lapangan
nyusunan Neraca Gas Indonesia 2014- atau plan of development (PoD) dari ma-
Menteri ESDM Sudirman Said saat bijakan gas yang baru tidak akan bisa 2030. Penggunaan metodologi berikut sing-masing kontraktor kontrak kerja
meresmikan pengelolaan jaringan gas berjalan tanpa perubahan peraturan ini untuk mengupayakan akurasi jum- sama yang dievaluasi secara berkala.
rumah tangga Kota Jambi. atau penyediaan peraturan baru. Be- lah pasokan dan kebutuhan gas saat Besaran angka pasokan yang digu-
SUMBER: WAHDI SEPTIAWAN
berapa peraturan yang memerlukan ini dan proyeksi untuk tahun-tahun nakan pada Neraca Gas Indonesia ini
perubahan di antaranya Peraturan selanjutnya. adalah data per 31 Maret 2013. Di sini,
Menteri ESDM Nomor 19 Tahun 2009 pasokan gas bumi dibagi menjadi tiga
infrastruktur penyaluran gas. Pe- tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi
mindahan gas tidak dapat dilakukan Melalui Pipa dan Peraturan Menteri
dengan mudah karena memerlukan ESDM Nomor 3 Tahun 2010 tentang TABEL 2.3 PENGELOMPOKAN PASOKAN DAN KEBUTUHAN GAS NASIONAL DALAM 12 REGION
terminal penerima dan jalur pipa se- Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi
hingga dekat dengan konsumen atau untuk Kebutuhan Dalam Negeri.
Region Wilayah Provinsi
industri. Kementerian Energi dan Sumber
1 Nanggroe Aceh Darussalam Nanggroe Aceh Darussalam
Permasalahan lainnya adalah soal Daya Mineral telah mengelompokkan
2 Sumatera Bagian Utara Sumatera Utara
harga yang belum cocok antara pro-
3 Sumatera Bagian Selatan dan Tengah Jambi, Riau, Sumatera Selatan
dusen dan industri sebagai konsumen.
Pemerintah tidak ingin produsen ter-
bebani sehingga mengalami kerugi-
an. Pada akhirnya, pemerintah harus
“  ermasalahan lainnya adalah
P
soal harga yang belum cocok
4
5
6
Kepulauan Riau
Jawa Bagian Barat
Jawa Bagian Tengah
Kepulauan Riau
Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta
Jawa Tengah, DI Yogyakarta
memberikan subsidi yang justru me- antara produsen dan industri 7 Jawa Bagian Timur Jawa Timur, Bali, Kepulauan Nusa Tenggara
nambah masalah. Ada lagi persoalan sebagai konsumen. Pemerintah 8 Kalimantan Bagian Timur Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Utara
seputar harga gas, yaitu bervariasinya tidak ingin produsen terbebani
penetapan harga gas dari tiap kantong 9 Sulawesi Bagian Selatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara
sehingga mengalami kerugian.
produksi gas. Harga gas yang berva- 10 Sulawesi Bagian Tengah Sulawesi Tengah, Gorontalo
riasi ini berlaku untuk penjualan gas Pada akhirnya, pemerintah harus
11 Papua Papua, Papua Barat
dalam negeri dan ke luar negeri. memberikan subsidi yang justru 12 Maluku Maluku, Maluku Selatan
Yang tidak kalah penting adalah ke- menambah masalah. SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

28 29
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

kategori (existing, project, dan potential lah potensi penemuan cadangan yang gas bumi dari kontraktor KKS pengha- 2.3. KEBUTUHAN GAS SESUAI
supply) yang dibagi berdasarkan sta- diprediksi berdasarkan analisis sta- sil minyak bumi dan own used kilang KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
tus rencana pengembangan lapangan. tistik hubungan antara data jumlah LNG sesuai dengan profil perkiraan
sumur yang telah dibor dan jumlah produksi hingga 2030. Sedangkan Dalam Kebijakan Energi Nasional,
a. Existing supply adalah perkiraan cadangan gas yang telah ditemukan angka kebutuhan gas untuk industri kebutuhan energi nasional hingga
volume gas bumi yang mampu dipasok di suatu cekungan. Dengan demikian, pupuk dan industri lain diperoleh dari 2050 didapat dari hasil proyeksi kebu-
dan dialirkan dari lapangan minyak cadangan tersebut tidak direkomenda- hasil koordinasi bersama Kementeri- tuhan energi dalam periode waktu ter-
dan gas bumi yang sedang berproduk- sikan untuk dikomersialkan, karena an Perindustrian, asosiasi pengguna tentu dengan memperhitungkan para-
si (on-stream). Besaran pasokan gas masih memiliki ketidakpastian yang gas bumi, PT Pupuk Indonesia, PT PLN meter-parameter yang berpengaruh
existing sesuai dengan angka pada PoD sangat tinggi. (Persero), dan industri lainnya. serta asumsi yang digunakan. Dalam
maupun revisinya, dan evaluasinya Kebutuhan sektor industri telah membuat proyeksi kebutuhan energi
disetujui melalui work program and 2.2.2. METODOLOGI PERHITUNGAN memperhitungkan pengembangan in- tersebut, parameter utama yang digu-
budget. KEBUTUHAN (DEMAND) dustri hingga 2028. Angka penyediaan nakan adalah pertumbuhan ekonomi
tenaga listrik dihitung berdasarkan dan pertumbuhan jumlah penduduk.
b. Project supply terdiri atas: Angka kebutuhan gas bumi dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Proyeksi kebutuhan energi juga mem-
• Project Supply On Going, yaitu per- Neraca Gas Indonesia dibagi dalam Listrik. Sedangkan angka kebutu­ perhitungkan potensi penghematan
kiraan volume gas bumi yang mampu beberapa kategori kebutuhan berda- han gas untuk rumah tangga dan BBG penggunaan energi di masa menda-
dipasok dan dialirkan dari lapangan sarkan sektor, di antaranya untuk pe- transportasi dihitung berdasarkan tang, baik di sisi pemanfaatan (demand
minyak dan gas bumi, yang rencana ningkatan produksi minyak dan gas rencana perkiraan kebutuhan gas un- side) maupun di sisi penyediaan energi
pengembangan lapangannya (PoD) bumi nasional serta penggunaan sen- tuk sektor tersebut berdasarkan kebi- (supply side). Hal ini sebagai akibat dari
sudah disetujui dan siap berproduksi diri (own used) kilang LNG, industri jakan pemerintah. kemajuan teknologi efisiensi (mesin/
atau yang fasilitas produksinya se- pupuk, penyediaan tenaga listrik, in- peralatan energi) dan tumbuhnya ke-
dang dibangun. dustri lainnya, gas rumah tangga, dan
• Project Supply Confirmed ada- bahan bakar gas transportasi. Status
lah perkiraan volume gas bumi yang perjanjiannya terbagi dalam tiga ta-
GRAFIK 2.1 PROYEKSI KOMPOSISI PEMANFAATAN ENERGI NASIONAL
mampu dipasok dan dialirkan dari hap, yakni contracted, committed, dan
lapangan minyak dan gas bumi yang potential. Minyak Bumi Batu bara Batu bara Gas Bumi
rencana pengembangan lapangannya Contracted demand merupakan volu- 46,77% 23,91% 24% 25%
(PoD) sedang dalam proses persetuju- me kebutuhan gas bumi berdasarkan
an. perjanjian jual-beli gas (PJBG) atau
• Project Supply Floating Storage & gas supply agreement (GSA). Adapun
Regasification Unit (FSRU) adalah per- ­committed demand merupakan volu-
kiraan volume gas bumi yang mampu me kebutuhan gas bumi berdasarkan
dipasok dan dialirkan dari unit pe- kapasitas infrastruktur terpasang
nyimpanan dan regasifikasi (storage­ yang belum dapat dipenuhi karena
and regasification unit) yang telah men- belum memiliki PJBG/GSA, dan volu-
dapatkan kepastian pasokan. me kebutuhan gas bumi berdasarkan
head of agreement. Sedangkan poten­ EBT Gas Bumi Minyak Bumi EBT
5,03% 24,29% 20% 31%
c. Potential supply merupakan pa­ tial demand dihitung berdasarkan
sokan gas yang PoD-nya belum diaju- angka pertumbuhan kebutuhan ener-
kan oleh kontraktor KKS tapi telah ter- gi dan porsi gas bumi dalam Kebija­ Biofuel 5%
indikasi memiliki cadangan terbukti kan Energi Nasional sebesar 22 persen Geothermal 5%
yang diperkirakan ekonomis untuk pada 2025. Nuclear, Hydro, Solar, Wind and Other
NRE 11%
diproduksi. Angka kebutuhan gas untuk pening-
Liquefied Coal 2%
katan produksi minyak bumi dan own
Perkiraan Temuan Eksplorasi ada- used dihitung berdasarkan kebutuhan SUMBER: RPP KEN 2050

30 31
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

TABEL 2.4 KEBUTUHAN GAS MENUJU 2050 TABEL 2.5 SELISIH PASOKAN DAN KEBUTUHAN GAS 2014-2015

Gas 2015 2020 2025 2030 2040 2050  Gas 2014 2015 Naik/turun
PASOKAN 
Proporsi thd total energi
22 22 22 23 24 24
(%) Total 6.970 7.571 601
Volume (mtoe) 47 64 84 110 178 235 - Existing 6.764 6.658 -106
- Project 206 910 704
Volume (tcf) 1,84 2,51 3,29 4,31 6,98 9,21
- Potential 0 1 1
Average annual growth
6 7 5 5 3
rate (AAGR) (%) KEBUTUHAN

SUMBER: KEN TOTAL 9.214 9.688 119

- Domestic contracted 4.640 4.675 35

- Export contracted 3.120 2.786 -334


sadaran masyarakat untuk melakukan kebutuhan energi primer, yaitu energi
penghematan energi. yang belum mengalami proses pengo- - Domestic committed 1.265 1.812 547
Seberapa besar kebutuhan energi da- lahan lebih lanjut. - Export committed 156 195 39
lam beberapa dekade mendatang itu di- Dilihat berdasarkan komposisi pe- 34 220 186
- Potential demand
susun dengan memproyeksikan bahwa manfaatan energi nasional, seperti
SELISIH -2.243 -2.117  
Indonesia akan menjadi sebuah keku- terlihat pada diagram 1.1, dalam bebe-
atan ekonomi baru (emerging economy) rapa dekade mendatang akan terjadi SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

pada 2025, dan kemudian menjadi “Ne- penurunan secara signifikan propor-
gara Maju Baru” pada 2050. si minyak bumi. Sebagian perannya
Asumsi pertumbuhan ekonomi ra- akan tergantikan energi baru dan ter- sen per tahun. untuk pemenuhan kebutuhan energi
ta-rata selama periode proyeksi hing- barukan. Kebutuhan gas bumi mengalami pe- yang memberikan penciptaan nilai
ga 2025 sebesar 7,7 persen per tahun, Bersamaan dengan itu, hingga 2050 ningkatan cukup signifikan dalam pe- tambah lebih tinggi, terutama sektor
sementara hingga 2050 sebesar 7 per- pemanfaatan gas bumi akan diop- riode 2015-2025 (6-7 persen per tahun) industri.
sen per tahun. Adapun pertumbuhan timalkan dan diprioritaskan untuk karena, dalam periode tersebut, gas
jumlah penduduk rata-rata sebesar memenuhi kebutuhan energi, baik bumi dioptimalkan penggunaannya
0,9 persen per tahun hingga 2025, se- sebagai bahan bakar maupun sebagai di dalam negeri, baik sebagai bahan 2.4. JUMLAH PASOKAN DAN
hingga di tahun itu jumlah penduduk bahan baku industri. Prioritas peman- bakar maupun bahan baku industri. KEBUTUHAN GAS INDONESIA
Indonesia diperkirakan mencapai 271 faatan gas bumi adalah untuk peme- Hal ini dimaksudkan untuk mencipta-
juta jiwa. nuhan kebutuhan industri, pembang- kan nilai tambah yang tinggi di dalam Kementerian Energi dan Sumber
Jika diperhitungkan hingga 2050, kit listrik, rumah tangga (city gas), dan negeri serta sebagai jembatan untuk Daya Mineral meyakini potensi ca-
pertumbuhannya diprediksi sebesar transportasi. Selain itu, diutamakan mempersiapkan penggunaan tekno- dangan gas masih bisa bertahan 59
0,5 persen per tahun. Dengan begitu, untuk pemanfaatan yang memiliki ni- logi yang lebih bersih seperti energi tahun lagi. Kalkulasi ini berbasiskan
jumlah penduduk Indonesia saat itu lai tambah paling tinggi. baru dan terbarukan. data pada 2008, yaitu cadangan gas
diperkirakan mencapai 307 juta jiwa. Sesuai dengan Kebijakan Energi Na- Sebaliknya, pada periode 2025-2050 mencapai 170 tscf dan produksi per ta-
Berdasarkan asumsi pertumbuhan sional, kebutuhan gas bumi diproyek- kebutuhan gas bumi mengalami pe- hun mencapai 2,87 tscf. Dengan kom-
ekonomi dan pertumbuhan jumlah sikan akan terus meningkat dari 1,84 lambatan pertumbuhan karena, da- posisi tersebut, Indonesia memiliki
penduduk tersebut, lantas diproyek- trillion cubic feet (tcf) pada 2015 hing- lam periode tersebut, diharapkan reserve to production sebesar 59 tahun.
sikan kebutuhan energi hingga 2050. ga menjadi 9,21 tcf pada 2050. Namun, energi baru dan terbarukan telah mu- Meski begitu, keyakinan ini tentu
Kalkulasi ini meliputi kebutuhan lis- pertumbuhan rata-ratanya hanya lai memiliki peran dalam pemenuhan tidak bisa memberi kepastian bahwa
trik; kebutuhan energi final, yaitu akan meningkat hingga 2025, setelah kebutuhan energi, terutama untuk tingkat produksi gas tersebut bisa me-
energi yang dibutuhkan/dikonsumsi itu menurun hingga 2050. Dalam ku- sektor kelistrikan dan transportasi. menuhi kebutuhan.
langsung oleh pengguna akhir; serta run 2040-2050 bahkan tinggal 3 per- Sedangkan gas bumi diprioritaskan Pada tabel 2.6 terlihat bahwa pada

32 33
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
11
3022
154
2329
1974
1236
397
489
1014
2047.3
1202
TABEL 2.6 SELISIH PASOKAN DAN KEBUTUHAN tracted, export contracted, domestic

2029
10
2762
142
2349
1964
1230
396
583
1017
2488.4
1270
GAS 2014-2030
committed, export committed, dan
potential demand. Sedangkan untuk
Pasokan Kebutuhan Defisit
2015, demand gas keseluruhan me-

2028
10
2496
130
2348
1958
1230
396
753
1022
2776.5
1344
Tahun
(mmscfd) (mmscfd) (mmscfd)
ningkat menjadi 9.613 mmscfd.
2014 6.970 9.494 - 2.524
Dari gambaran pasokan dan kebutuh-

2027
10
2260
120
2347
1950
1230
396
761
1022
3082.1
1812
2015 7.569 9.613 - 2.044 an gas 2014 dan 2015 ini terlihat adanya
2016 7.904 9.455 - 1.551 selisih yang cukup tajam. Pada 2014 ter-
2017 7.966 9.808 - 1.842 catat selisih pasokan dan kebutuhan gas

2026
10
2064
111
2350
1780
1230
396
962
22
3482.1
1891
2018 8.382 10.150 - 1.768 mencapai 2.524 mmscfd. Angka selisih
2019 8.445 10.553 - 2.108 ini turun setahun kemudian menjadi

2025
10
1855
118
2349
1880
1175
396
1071
22
3699.9
2239
2020 7.914 10.894 - 2.980 2.044 mmscfd lantaran penurunan ke-
2025 5.747 10.577 - 4.830 butuhan export contracted.

2024
10
1661
196
1977
1871
1175
396

22
1534

2975.3
2719
2030 3.338 11.144 - 7.806 Potret pasokan dan kebutuhan gas
dalam kurun lima tahun mendatang

Forecast DEN: Kebutuhan Gas tahun 2025 diperkirakan sebesar 20% dari Bauran Energi Nasional (7134 BOED), setara 8248 BBTUD
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
2023 juga masih akan diwarnai tingkat de-
10
1443
243
1960
1743
1083
396
1786
22
3199.7
3086
fisit yang tetap tinggi. Selisih pasokan
2014, tercatat total pasokan gas Indo- dan kebutuhan gas pada 2019 diperki-
2022
10
1260
260
1988
1698
949
176
2216
25
3206.6
3486
nesia mencapai 6.970 million standard rakan mencapai 2.108 mmscfd. Angka
cubic feet per day (mmscfd). Angka ini selisih ini bahkan melonjak menjadi
berasal dari existing supply dan project. 2.980 mmscfd setahun kemudian.
2021
10
1049
231
1904
1598
884
150
2492
61
2586.5
3933
Namun, pada tahun berikutnya, exis- Angka selisih yang terus membesar
ting supply menurun 106 mmscfd, se- ini disebabkan oleh jumlah existing
2020
10
966
116
1870
1309
819
139
2777
61
2635.6
4327
dangkan project supply meningkat 704 supply yang terus menurun. Pada 2019
mmscfd. Selain itu, pada 2015 terdapat tercatat jumlah existing supply sebesar
potential supply senilai 1 ­mmscfd, se- 4.476 mmscfd atau turun sekitar 33
2019
9
622
104
1975
990
476
128
3349
61
2127.3
4887 hingga total pasokan gas sebesar 7.569 persen dari 2014.
mmscfd. Adapun secara keseluruhan, paso-
2018
7
504
79
1263
857
290
98
4154
61

5431
1866.1

Dari sisi kebutuhan, tercatat total kan gas pada 2019 ditopang oleh kena-
demand gas pada 2014 mencapai 9.494 ikan project supply dari 206 mmscfd
GRAFIK 2.2 NERACA GAS INDONESIA PERIODE 2014 - 2030

mmscfd. Ini terdiri atas domestic con- pada 2014 menjadi 3.910 mmscfd. Ada
2017
5
396
75
1120
870
97
90
4321
42
1428.5
6020

pula sokongan dari pasokan potential


sebanyak 59 mmscfd, yang menjadi-
2016
3
258
63
819
761
139
27
4675
17
693.5
6508

kan pasokan gas secara keseluruhan

“  ada 2025 dan 2030, jumlah


P
kebutuhan gas secara
pada 2019 sebesar 8.445 mmscfd.
Pasokan gas pada 2020 memiliki
2015
1
198
20
541
589
86
27
4640
2
264.5
6434

tanda penting berupa jumlah project


keseluruhan adalah 10.577
mmscfd

­supply lebih besar dari existing supp-


mmscfd dan 11.144 mmscfd.
Lifting and Own Used (Committed)

ly untuk pertama kalinya. Pada 2020,


Pada kedua tahun tersebut, project ­supply mencapai 4.084 mmscfd
Transportation (Committed)
Potential Demand Industry

tak hanya kebutuhan domestic dan e­ xisting supply sebesar 3.771 mm-
0
12000

8000

4000

Kelistrikan (Committed)

Domestic (Contracted)

scfd. Pada tahun tersebut, jumlah po-


City Gas (Committed)

Industry (Committed)

committed yang mendominasi,


Pupuk (Committed)

tential supply juga sebesar 59 mmscfd,


Potential Supply

tapi juga terjadi kenaikan


Existing Supply
Project Supply

sehingga total pasokan gas mencapai


kebutuhan potential yang 7.914 mmscfd.
signifikan. Dari sisi demand, kebutuhan gas

35
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

Peralatan GRAFIK 2.3 BAURAN ENERGI PRIMER OPTIMAL


di Stasiun
Kompresor Gas, Renewable Minyak Bumi Renewable Minyak Bumi
Cilamaya Jawa 21% 24% 20% 21%
Barat.
SUMBER: ARIEF
KAMALUDIN

Batu bara Gas Minyak Bumi Gas


30% 24% 36% 23%

2025 2050
Penyediaan energi
pada 2019 dan 2020 masing-masing mmscfd.
375 MTOE (2.671 MBOE) Energi Primer 992 MTOE (7.074 MBOE)
sebanyak 10.553 mmscfd dan 10.894 Sementara itu, kebutuhan gas jus-
mmscfd. Kebutuhan domestic commit- tru semakin besar. Pada 2025 dan 117 GW Kapasitas Pembangkit 420 GW

ted semakin mendominasi kebutuhan 2030, jumlah kebutuhan gas secara Pemanfaatan Energi (per kapita)
gas keseluruhan, yang mencapai 40- keseluruhan adalah 10.577 mmscfd 1,36 TOE Energi Primer 3,08 TOE
45 persen. Sebelumnya, pada periode dan 11.144 mmscfd. Pada kedua tahun 2.161 KWh Energi Listrik 6.753 KWh
2014 dan 2015, porsi kebutuhan do- tersebut, tak hanya kebutuhan do- Indikator Energi Makro
mestic committed hanya 15-20 persen mestic committed yang mendominasi, 0,5 Elastisitas energi -
terhadap total kebutuhan gas. Sedang- tapi juga terjadi kenaikan kebutuh- 1,8 Intensitas energi final -
kan porsi kebutuhan gas domestik dan an potential yang signifikan. Jumlah 85% pada 2015 Rasio Elektrifikasi -
export contracted mengalami penu- kebutuhan domestic committed dan 100% pada 2020
runan hampir separuhnya. kebutuhan potential pada 2025 sebe- Indikator Lingkungan
Penting untuk diperhatikan bahwa sar 5.877 mmscfd dan 2.460 mmscfd, 2,8 ton CO2 Emisi CO2 (per kapita) 7,3 ton CO2
pada 2025 dan 2030, selisih pasokan sedangkan pada 2030 masing-masing
dan kebutuhan gas membengkak diproyeksikan sebesar 6.178 mmscfd
hampir dua kali lipat bila dibanding- dan 4.266 mmscfd.
kan periode 2014-2015 dan 2019-2020. Meski begitu, hasil kajian Dewan angka Proyeksi Temuan Eksplorasi yeksi temuan eksplorasi mencapai tiga
Selisihnya masing-masing sebesar Energi Nasional memprediksi tingkat yang semakin besar. Tim Neraca Gas kali lipat lebih besar dari pasokan po-
4.830 mmscfd (2025) dan 7.806 mmsc- defisit riil tidak sebesar angka-angka ESDM menggunakan data proyeksi tential, project, dan existing.
fd (2030). di atas. Dewan Energi Nasional mem- penemuan eksplorasi ini berdasarkan Dengan tambahan pasokan dari
Sisi pasokan tertekan oleh penurun- perkirakan kebutuhan gas pada 2025 data dari konsultan energi The Wood proyeksi temuan eksplorasi ini, selisih
an pasokan existing dan project supply. sebesar 22 persen dari bauran energi Mackenzie Energy. pasokan dan kebutuhan gas pada 2025
Jumlah potential supply yang semakin nasional, yang mencapai 7.134 barrel Hasilnya, pasokan gas dari proyeksi dan 2030 pun akan berkurang. Bertu-
besar, menembus 1.000 mmscfd, tidak oil equivalent atau setara dengan 8.249 temuan eksplorasi baru akan muncul rut-turut, selisih pasokan dan kebu-
mampu menahan laju penurunan pa- bbtud. di Neraca Gas Indonesia pada 2018. tuhan gas pada 2025 dan 2030 menjadi
sokan. Secara total, jumlah pasokan Selain itu, tim Neraca Gas ESDM juga Angka proyeksi temuan eksplorasi ini 2.785 mmscfd dan 4.291 mmscfd.
gas pada 2025 dan 2030 masing-ma- memprediksi selisih pasokan dan ke- semakin besar dari tahun ke tahun.
sing sebesar 5.747 mmscfd dan 3.338 butuhan gas ini bisa diperkecil dengan Bahkan, pada 2030, pasokan dari pro-

36 37
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

Peta 2.2 Peta Neraca Gas Bumi data supply (existing + data demand (commited data tanpa commited
Indonesia 2014-2030 Region
project + potential supply) + contracted + potential demand
demand)
Angka dalam satuan mmscfd
SUMBER: SKK MIGAS & KEMENTERIAN ESDM

1
Nanggroe Aceh Regional 5 Jawa Bagian Barat Regional 9 Sulawesi Bagian Selatan
Darussalam
Kalimantan
8 Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030
Timur
Supply 1.573 1.818 695 113 62 0
2
11 Papua Demand 2.135 1.581 2.637 585 4.435 0 58 58 127 57 127 42
Kep. Riau
Balance - 562 -8 - 819 1.233 - 3.740 695 55 55 - 65 5 - 127 - 42

3
Sumatera
Regional 6 Jawa Bagian Tengah Regional 10 Sulawesi Bagian Tengah
Utara

Sumatera Selatan Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030


4
dan Tengah Supply 77 384 204 6 405 109
7 Jawa Timur 12 Maluku
Jawa Barat Demand 171 73 454 142 729 16 33,0 0 433,0 390 152,5 109
5
6 Jawa Tengah Balance - 94 4 - 70 242 - 525 188 - 27 6 - 28 15 - 43,5 0
Sulawesi Sulawesi
9 10
Selatan Tengah

Regional 1 Nanggroe Aceh Darussalam Regional 3 Kepulauan Riau Regional 7 Jawa Bagian Timur & Bali Regional 11 Papua

Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030 Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030
Supply 143 408 144 612 393 1.026 Supply 594 676 260 1.028 1.573 1.246

Demand 353 276 482 168 367 113 879 835 835 712 277 0 Demand 917 876 1.074 326 1.309 20 1.148 957 1.839 784 1.661 672

Net Balance - 210 - 133 - 74 240 - 223 31 - 267 - 223 - 442 - 319 749 1.026 Balance - 323 - 282 - 398 350 - 1.049 240 - 120 71 - 266 789 - 415 574

Regional 2 Sumatera Bagian Utara Regional 4 Sumatera Bagian Tengah & Selatan Regional 8 Kalimantan Bagian Timur Regional 12 Maluku Bagian Selatan

Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030 Tahun 2014 2020 2030 2014 2020 2030
Supply 12 233 133 1.929 2.109 534 Supply 2.127 2.055 63 0 281 324
Demand 99 13 253 0 415 0 2.480 2.151 2.449 1.414 1.882 0 Demand 2.394 2.111 2.782 691 881 0 0 0 281 0 324 0
Balance - 87 -1 - 20 233 - 282 133 - 551 - 222 - 340 695 - 1.348 534 Balance - 267 16 - 727 1.364 - 818 63 0 0 0 281 0 324

38 39
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2.5. PETA PASOKAN DAN KEBUTUHAN setelah berakhirnya kontrak dengan


GAS INDONESIA BP Berau akan dipenuhi dari tail gas
ExxonMobil Oil Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Pada 2020, pasokan gas di NAD di-
Daya Mineral telah mengelompokkan perkirakan akan mengalami surplus
pasokan dan kebutuhan gas nasional sebesar 239 mmscfd jika hanya digu-
2014-2030 dalam 12 region. Pengelom- nakan untuk memenuhi kebutuhan
pokan tersebut didasari adanya sumber contracted demand. Namun, karena
gas serta letak konsumen gas. Neraca ada kebutuhan committed demand, ne-
Gas 2014-2030 telah memasukkan juga raca gas diperkirakan defisit sebesar
potensi gas dari pengembangan gas me- 47,5 mmscfd. Pasokan gas berasal dari
tana batu bara (coal bed methane). existing supply sebesar 104 ­ mmscfd
Adapun ke-12 region tersebut adalah serta dari project supply sebesar 303
Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera mmscfd. Total pasokan gas pada saat
Bagian Utara, Sumatera Bagian Sela­ itu sekitar 407 mmscfd.
tan dan Tengah, Kepulauan Riau, Jawa Pada 2030, pasokan gas di NAD di-
Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah, perkirakan masih akan mengalami
Jawa Bagian Timur, Kalimantan Ba- surplus 31 mmscfd jika untuk meme-
gian Timur, Sulawesi Bagian Selatan, nuhi kebutuhan contracted demand,
Sulawesi Bagian Tengah, Papua, dan tapi menjadi defisit 128 mmscfd bila
Maluku Bagian Selatan. digunakan untuk memenuhi commit-
ted demand. Pasokan gas pada 2030 di-
2.5.1. NERACA GAS BUMI REGION perkirakan akan mencapai 144 mmsc- Utara melalui pipa transmisi Aceh-Me- Pabrik amonia, Pupuk Iskandar Muda,
NANGGROE ACEH DARUSSALAM fd, jauh menurun dibandingkan pada dan. Pasokan dari regasifikasi Arun Nanggroe Aceh Darussalam.
2020. Itu berasal dari existing supply diperkirakan sebesar 104 mmscfd SUMBER: HUMAS PT PUPUK ISKANDAR MUDA
Pasokan gas di Region Nanggroe Aceh dan project supply, masing-masing se- pada 2020.
Darussalam (NAD) pada 2014 diman- besar 104 mmscfd dan 40 mmscfd. Dari sisi permintaan, total kebutuh-
faatkan untuk memenuhi kebutuhan an gas untuk Region NAD pada akhir menengah pada 2020 sebagian besar
gas ekspor LNG, industri pupuk, dan a. Jangka Menengah (2015-2020) jangka menengah (2020) diperkirakan digunakan untuk memenuhi committed
penyediaan pembangkit listrik dengan Pada akhir jangka menengah (2020), mencapai 482 mmscfd. Itu mencakup demand, yang mencapai 287 mmscfd.
kebutuhan gas sebesar 276 m ­ mscfd.­ diperkirakan pasokan gas mencapai kebutuhan contracted demand, com- Itu dipakai untuk industri pupuk dan
Kebutuhan gas tersebut disuplai dari 408 mmscfd. Pasokan gas jangka me- mitted demand, dan potential demand, petrokimia sebesar 55 mmscfd, listrik
ExxonMobil Oil Indonesia serta LNG nengah tersebut akan mengandalkan yang masing-masing mencapai 168, 10 mmscfd, industri di Sumatera Utara
Tangguh melalui mekanisme cargo loan project supply gas pipa dari kontraktor 287, dan 27 mmscfd. 221 mmscfd, serta gas rumah tangga 1
agreement. Pada 2014, pasokan gas se- kontrak kerja sama (KKS) Medco Ma- Untuk contracted demand, kebutuh- mmscfd. Di luar itu, masih ada potential
besar 143 mmscfd, sehingga terjadi de- laka dan ENI JAU, yang diperkirakan an gas digunakan untuk pupuk dan demand sebesar 27 mmscfd.
fisit sebesar 133 mmscfd. mulai berproduksi pada 2017 dan 2018. petrokimia, listrik, serta ekspor gas Mengacu pada neraca gas Region
Pada Oktober 2014, Kilang LNG Arun Selain itu, berasal dari proyek LNG In- ke kawasan lain di Indonesia melalui NAD, terlihat bahwa pasokan gas pada
mengirimkan kargo ekspor LNG ter- donesia Deepwater Development. floating storage & regasification unit jangka menengah dari existing dan
akhir. Setelah itu, Kilang LNG Arun Pasokan jangka menengah juga (FSRU), masing-masing sebesar 55, 19, project supply hanya cukup digunakan
dimodifikasi menjadi LNG receiving mendapatkan tambahan dari existing dan 94 mmscfd. Pada masa itu, bebe- untuk memenuhi contracted demand.
terminal, yang menerima gas dari Ki- supply yang berasal dari regasifika- rapa kontrak sudah berakhir, sehing- Namun pasokan tersebut tidak mencu-
lang LNG Tangguh untuk pemenuhan si Arun, yang mulai beroperasi sejak ga tidak ada lagi permintaan untuk kupi jika juga dipakai untuk memenu-
kebutuhan listrik dan industri di Aceh Februari 2015. Hasil regasifikasi Arun ­lifting oil dan own used LNG plant serta hi kebutuhan committed demand, se-
serta Medan. Pemenuhan kebutuh- ini juga digunakan untuk memasok ekspor gas. hingga mengalami defisit hingga 47,5
an gas untuk Pupuk Iskandar Muda kebutuhan Region Sumatera Bagian Kebutuhan gas pada akhir jangka mmscfd. Potensi defisit akan semakin

40 41
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
94
160
113
0
40
104
2029
84
160
113
0
45
104
besar jika memperhitungkan adanya diperkirakan mengalami defisit yang

2028
75
160
113
0
51
104
permintaan potensial. semakin tinggi. Pada akhir jangka
panjang, defisit neraca gas akan men-
b. Jangka Panjang (2021-2030) capai 128,5 mmscfd untuk memenu-

2027
67
160
113
0
60
104
Seluruh kebutuhan gas (contracted, hi contracted dan committed demand
committed, dan potential demand) di- pada 2030.

2026
59
160
113
0
74
104
harapkan dapat dipenuhi dari regasi-
fikasi Arun melalui penambahan alo- 2.5.2. NERACA GAS BUMI REGION
kasi maupun impor LNG. Kenyataan SUMATERA BAGIAN UTARA

2025
56
160
113
0
90
104
impor ini diyakini bakal terjadi meng-
ingat pasokan gas di region ini pada Contracted demand pada 2014 sebe-

2024
49
105
168
0
105
104
akhir periode jangka panjang, yakni sar 13 mmscfd belum dapat dipenuhi
pada 2030, hanya sebesar 144 mmscfd. seluruhnya (100 persen) dari existing
Pasokan gas pada 2030 sebagian be- supply, yang mencapai 12 mmscfd. Ini

2023
43
151
168
0
171
104
sar berasal dari existing supply yang terjadi karena pasokan gas bumi dari
mengandalkan hasil regasifikasi Arun Pertamina EP mengalami penurun-

2022
37
208
168
0
249
104
sebesar 104 mmscfd. Sedangkan pa­ an yang cukup tajam secara alamiah.
sokan dari project supply diperkirakan Karena itu, neraca gas bumi untuk
akan terus menurun, sehingga hanya Region Sumatera Bagian Utara masih
2021
32
243
168
0
292
104
akan mencapai 40 mmscfd, yang ber- mengalami defisit 1 mmscfd. Jika di-
asal dari proyek Blok A, ENI JAU, dan tambah untuk memenuhi kebutuhan
2020
27
287
168
0
303
104
LNG Train 3 Tangguh. committed demand sebesar 86 mmscfd,
Dari sisi kebutuhan, total permin- defisit akan semakin besar menjadi 87
taan gas pada akhir jangka panjang mmscfd.
2019
22
267
168
0
271
104
(2030) diperkirakan mencapai 367 Pada 2020 dan 2030, neraca gas Su-
mmscfd atau kembali menurun di- matera Bagian Utara diperkirakan
2018
18
333
168
0
257
139
GRAFIK 2.4 PERKIRAAN NERACA GAS NANGGROE ACEH DARUSSALAM

bandingkan perkiraan permintaan selalu surplus. Pasokan existing akan


pada 2020. Untuk contracted demand, mampu memenuhi kebutuhan con-
kebutuhan masih berasal dari listrik tracted demand. Apalagi, ditambah de-
2017
14
175
173
0
66
151

dan ekspor ke kawasan lain di dalam ngan project supply, surplus neraca gas
negeri melalui FSRU, masing-masing akan semakin besar. Neraca gas baru
2016
10
121
167
0
51
161

sebesar 19 dan 94 mmscfd. mengalami defisit setelah memperhi-


Sedangkan untuk committed de- tungkan committed demand pada 2020
mand, pasokan gas dipakai untuk me- dan 2030.
2015
6
114
166
0
0
178

menuhi kebutuhan pupuk dan petro-


kimia sebesar 110 mmscfd dan listrik a. Jangka Menengah (2015-2020)
2014
3
74
276
0
0
143

10 mmscfd. Untuk industri Sumatera Pasokan gas jangka menengah bera-


Bagian Utara, komitmen permintaan sal dari regasifikasi Arun melalui pipa
mmscfd

menurun dari 221 mmscfd pada 2020 transmisi Aceh-Medan serta project
menjadi hanya 39 mmscfd pada 2030. supply gas pipa dari kontraktor KKS
Untuk gas rumah tangga, kebutuhan- JOB Pertamina-EMP Gebang Ltd, yang
600

400

200

nya belum berubah, masih 1 mmscfd. dijadwalkan mulai beroperasi pada


SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
Contracted Demand

Melihat pasokan gas yang terus me- pertengahan 2016. Project supply lain-
Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

nurun, khususnya dari project supply nya berasal dari LNG, termasuk diper-
Project Supply
1 januari 2014

sedangkan permintaan masih cukup kirakan dari PLN head of agreement


tinggi, maka neraca gas Region NAD Tangguh.

43
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
182
233
0
0
39
94
2029
160
233
0
0
39
94
Hingga akhir jangka menengah mengalami peningkatan. Pada 2030,

2028
140
233
0
0
39
94
pada 2020, diperkirakan total pasokan total kebutuhan gas mencapai 415
gas sebesar 229 mmscfd. Pasokan ter- mmscfd, yang berasal dari committed
sebut berasal dari regasifikasi Arun, demand sebesar 56 persen dan sisanya

2027
122
233
0
0
39
94
yang rata-rata sekitar 94 mmscfd hing- 44 persen merupakan potential de-
ga akhir jangka menengah 2020. Se- mand. Kebutuhan committed demand

2026
104
233
0
0
39
94
dangkan pasokan dari project supply ditujukan untuk memenuhi kebutuh-
diperkirakan mencapai 137 mmscfd an listrik sebesar 93 mmscfd dan in-
pada 2020. Sumber terbesar berasal dustri 140 mmscfd.

2025
88
233
0
0
39
94
dari LNG, yang mencapai 125 mmscfd. Meski tidak ada lagi contracted de-
Dari sisi kebutuhan, total perminta- mand, besarnya kebutuhan gas untuk

2024
72
233
0
0
39
94
an akhir jangka menengah pada 2020 memenuhi committed demand pada
diperkirakan mencapai 253 mmscfd. jangka panjang membuat pasokan
Permintaan terutama bersumber dari dari existing dan project supply tidak

2023
58
233
0
0
94
94
committed demand, khususnya untuk mencukupi. Ini mengakibatkan ne-
memenuhi kebutuhan listrik sebesar raca gas Sumatera Bagian Utara akan

2022
45
233
0
0
133
94
92 mmscfd dan industri 140 mmscfd. mengalami defisit hingga 99 mmscfd
Sedangkan dari potential demand di- pada 2030.
perkirakan mencapai 21 mmscfd.
2021
32
233
0
0
135
94
Dengan kondisi tersebut, total pa- 2.5.3. NERACA GAS BUMI REGION
sokan gas, baik dari existing maupun KEPULAUAN RIAU
2020
21
232
0
0
137
96
project supply, akan mengalami surp-
lus hingga 233 mmscfd pada 2020 jika Dari data supply dan demand gas di
hanya digunakan untuk menutupi ke- Region Kepulauan Riau, pasokan gas
2019
10
232
0
0
106
99
butuhan contracted demand. Namun, cukup tinggi dibandingkan region la-
dengan adanya tambahan pemakaian innya. Pada 2014, pasokan gas sebesar
2018
0
233
0
0
137
101

dari committed demand, surplus paso- 612 mmscfd, terutama bersumber dari
kan gas akan turun menjadi 2 mmscfd. existing supply yang berada di kawasan
GRAFIK 2.5 PERKIRAAN NERACA GAS SUMATERA BAGIAN UTARA

Kepulauan Riau dan Sumatera bagian


2017
0
183
0
0
28
103

b. Jangka Panjang (2021-2030) selatan tengah. Namun kebutuhan gas


Total pasokan gas untuk jangka untuk Kepulauan Riau jauh lebih be-
2016
0
141
1
0
52
105

panjang diperkirakan mengalami pe- sar, yang mencapai 835 ­mmscfd, yakni
nurunan dibandingkan pada 2020. untuk memenuhi contracted demand,
Pada akhir jangka panjang (2030), pa- baik untuk pasar domestik maupun
2015
0
133
6
0
39
107

sokan gas baik existing maupun project ekspor.


­supply hanya 133 mmscfd atau menu- Untuk contracted demand pasar do-
2014
0
86
13
0
0
12

run 43 persen dibandingkan pada mestik, yakni memenuhi kebutuhan


2020. Sumber utama gas untuk jang- listrik dan industri di Pulau Batam,
mmscfd

ka panjang di Sumatera Bagian Utara pasokan gas berasal dari kontraktor


mengandalkan regasifikasi LNG dari KKS JOB Pertamina-Talisman Jambi
Arun sebesar 94 mmscfd atau 70 per- Merang dan kontraktor KKS Cono-
sen dari total pasokan pada 2030. Sisa- coPhillips Corridor. Sedangkan con-
600

400

200

Contracted Demand

nya berasal dari penambahan alokasi tracted demand berupa ekspor gas ke
Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

lain dan impor LNG. Singapura dan Malaysia dipasok dari


Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

Sedangkan total permintaan pada kontraktor KKS ConocoPhillips Blok B,


periode jangka panjang justru terus kontraktor KKS Star Energy, dan kon-

45
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

2030
158,2
119,1
0
1.000
9
17
2029
142,8
119,1
0
1.000
10
24
traktor KKS Premier Oil yang berada bersumber dari kontraktor KKS JOB

2028
128,5
119,1
215
1.000
23
34
di area offshore. Pertamina-Talisman Jambi Merang,
Namun, belakangan ini, pemenuh- yang ditargetkan on-stream pada 2015.
an contracted demand ekspor gas bumi Hingga akhir periode jangka mene-

2027
115,2
119,1
215
1.000
27
46
ke dua negara tetangga mengalami ngah pada 2020, kebutuhan gas secara
­shortage. Ini disebabkan oleh penu- keseluruhan mencapai 835 mmscfd.

sejak sign psc (subject to gov


potential supply east natuna:
asumsi onstream 10 tahun

2026

1.000
102,7
119,1
215

35
59
runan produksi gas akibat natural Ini mencakup contracted demand sebe-
decline, sementara untuk pemenuhan sar 712 mmscfd, yang sebagian besar

appproval)
contracted demand domestik ke Pulau atau sekitar 90 persen ditujukan untuk

2025
91,1
79,1
315
1.000
44
83
Batam dapat dicukupi dari sumber ekspor, yakni berjumlah 632 mmscfd.
onshore di Region Sumatera Bagian Se- Sisanya dipakai untuk memenuhi ke-

2024
80,3
79,1
355
1.000
58
94
latan dan Tengah. butuhan listrik sebesar 40 mmscfd.
Defisit neraca gas untuk kawasan Akan halnya kebutuhan gas untuk
Kepulauan Riau diperkirakan terus committed demand sebesar 79 mmscfd

2023
70,2
79,1
365
1.000
73
122
berlanjut, bahkan semakin besar. dimanfaatkan untuk memenuhi ke-
Pada 2020, pasokan gas diperkirakan butuhan listrik 8 mmscfd dan indus-

2022
60,7
79,1
658
0
106
148
akan menurun 36 persen menjadi 393 tri 70,6 mmscfd. Selain itu, masih ada
mmscfd. Sedangkan total permintaan tambahan potential demand sekitar 44
gas tidak banyak mengalami peru- mmscfd.

2021
51,9
79,1
658
0
158
208
bahan, yakni masih 834 mmscfd. Pada Dari sisi pasokan, pada akhir periode
masa itu, neraca gas Kepulauan Riau jangka menengah (2020), total pasokan

2020
43,7
79,1
712
0
209
184
diperkirakan mengalami defisit sebe- gas diperkirakan mencapai 393 mmsc-
sar 442 mmscfd. fd.­Itu bersumber dari existing supply
Pada 2030, diperkirakan ada tam- sebesar 184 mmscfd dan project supp-

2019
36,1
51,1
732
0
159
263
bahan potensi pasokan besar dari Blok ly sebesar 209 mmscfd. Ini khususnya
East Natuna, sehingga total pasokan berasal dari pasokan gas di kawasan

2018
28,9
51,1
741
0
135
333
akan meningkat menjadi sekitar 1.026 Kepulauan Riau. Potential s­upply be-
mmscfd. Sebaliknya, total perminta- lum teridentifikasi pada 2020.
an justru mengalami penurunan dari Dengan kondisi tersebut, pada 2020,

2017
22,3
1,1
815
0
67
481
834 mmscfd pada 2020 menjadi 277 neraca gas Kepulauan Riau akan
­mmscfd sepuluh tahun kemudian. De- mengalami defisit hingga 398 ­mmscfd,

GRAFIK 2.6 PERKIRAAN NERACA GAS KEPULAUAN RIAU

2016
16,1
1,1
832
0
0
602
ngan begitu, pada masa itu, pasokan jika seluruh pasokan gas dipakai un-
gas diperkirakan mengalami surplus tuk menutupi kebutuhan contracted
hingga 748 mmscfd. demand dan committed demand. Jika

2015
10,3
21,1
832
0
0
632
dipakai untuk menutupi potential de-
a. Jangka Menengah (2015-2020) mand, maka defisit akan semakin be-

2014
4,4
40
835
0
0
612
Mulai 2016, kontraktor KKS Premi- sar menjadi 441 mmscfd.
er Oil direncanakan akan memasok

mmscfd
kebutuhan Pulau Batam melalui ja- b. Jangka Panjang (2021-2030)
ringan pipa transmisi West Natuna Seluruh kebutuhan gas (contracted,
Transportation System (WNTS) de- committed, dan potential demand) di
ngan landing point di Pulau Pemping. Kepulauan Riau diharapkan dapat di-

1.500

1.000

500

Contracted Demand
Pasokan gas tersebut akan digunakan penuhi dari pengembangan Blok East

Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply
untuk memenuhi kebutuhan gas un- Natuna. Untuk itu, diperlukan interko-

Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

tuk kelistrikan. Sedangkan pemanfa- neksi pipa transmisi dengan jaringan


atan gas untuk rumah tangga Batam WNTS atau pembangunan FSRU.

46
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

TABEL 2.7 NERACA GAS BUMI REGION KEPULAUAN RIAU


1 Januari 2014
mmscfd
Uraian 2014 2015 2020 2030
I. DEMAND
A. Contracted
Peningkatan Produksi & 0 0 0 0
Pemakaian Sendiri di Kilang LNG
Pupuk dan Petrokimia 0 0 0 0
Listrik: 53,2 52 40 0
- Kepri 53,2 52 40 0
- ke Jabar 0 0 0
Industri 70,6 70 0 0
Transportasi 0 0 0 0
Gas Rumah Tangga 0 0 0 0
Ekspor ke Region Lain (melalui 0 0 0 0
FSRU)
Ekspor 658 658 632 0
Total IA 835 832 712 0
B. Committed
Peningkatan Produksi & 0 0 0 0
Pemakaian Sendiri di Kilang
Pupuk dan Petrokimia 0 0 0 0
Listrik 0 0 8 48
Industri 0 0,6 70,6 70,6 Pada periode ini terlihat ada potenti- Stasiun Offtake Panaran PGN di Batam,
Transportasi 0 0 0 0 al supply dari Blok East Natuna sebesar Kepulauan Riau.
Gas Rumah Tangga 0 0,5 0,5 0,5 1.000 mmscfd mulai 2023 dan seterus- SUMBER: PT PGN
Ekspor ke Region Lain (melalui 40 20 0 0 nya. Adapun dari existing supply di re-
FSRU)
gion ini pada 2030 berjumlah 17 mm-
Total IB 40 21,1 79,1 119,1
scfd karena tidak ada lagi aliran gas
C. Potential 4,44 10.342,9 43.787,3 158.149
dari region luar, yakni dari Sumatera nya, yang menunjukkan neraca gas re-
Total I 879,4 863,4 834,9 277,2
II. SUPPLY bagian selatan tengah. Sedangkan pro- gion selalu mengalami defisit, pada pe-
A. Existing ject supply diperkirakan hanya 9 mm- riode jangka panjang menjelang 2030,
Existing Kepri 528 550 184 17 scfd. Dengan demikian, total pasokan posisinya berubah menjadi sur­ plus.
Dari Region Sumbagselteng 84 82 0 0 (existing, project, dan potential supply) Adanya tambahan potential supply
TOTAL EXISTING SUPPLY 612 632 184 17 sebesar 1.026 mmscfd. membuat neraca gas Kepulauan Riau
B. Project
Dari sisi permintaan, total kebutuh- menjadi surplus hingga 748 mmscfd.
On-going 0 0 209 9
an gas pada 2030 diperkirakan 277
Confirmed 0 0 0 0
TOTAL PROJECT SUPPLY 0 0 209 9 mmscfd. Pada masa itu, con­tracted 2.5.4. NERACA GAS BUMI REGION
C. Potential 0 0 0 1.000 demand yang selama ini berlaku ba- SUMATERA BAGIAN SELATAN DAN
TOTAL IIA + IIB 612 632 393 26 kal berakhir. Kebutuhan lebih ba- TENGAH
TOTAL II 612 632 393 1.026 nyak berasal dari committed demand
III. BALANCE sebesar 119 mmscfd yang digunakan Region Sumatera Bagian Selatan
IIA – IA - 223,0 - 199,9 - 528,3 16,59 untuk listrik, industri, dan gas rumah dan Tengah (Sumbagselteng) sesung-
IIA + IIB – IA - 223,0 - 199,9 - 319,0 25,72
tangga, masing-masing sebesar 48, 70, guhnya merupakan wilayah pemasok
(IIA + IIB) – (IA + IB) - 263,0 - 221,0 - 398,1 - 93,4
dan 0,5 mmscfd. Sedangkan potential gas terbesar di Indonesia. Pasokan
(II A + II B + II C) - (I A + I B) - 263,0 - 221,0 - 398,1 906,62
II – I - 267,5 - 231,3 - 441,9 748,47
demand diperkirakan mencapai 158 gas (existing dan project supply) pada
mmscfd. 2014, 2020, dan 2030, masing-masing
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
Berbeda dengan periode sebelum- sebesar 1.929, 2.069, dan 534 mmscfd.

48 49
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

2030
411
1.471
0
0
200
334
2029
367
1.458
0
0
203
371
Untuk periode yang sama, total kebu- Selain itu, untuk mengurangi defi-

2028
307
1.397
0
0
210
413
tuhan gas yang mencakup contracted, sit gas di Region Sumbagselteng, ada
committed, dan potential demand ma- tambahan pasokan dari project s­ upply
sing-masing sebesar 2.480, 2.449, dan yang berasal dari kontraktor KKS Pet-

2027
270
1396
0
0
215
521
1.882 mmscfd. roChina Jabung dan kontraktor KKS
Dengan posisi tersebut, sesungguh- Tropic Energy Pandan, yang direnca-

2026
235
1.395
0
0
256
631
nya pasokan gas (existing dan project) nakan on-stream masing-masing pada
dari Sumbagselteng selalu mengalami 2015 dan 2016. Ada juga tambahan
surplus jika gas hanya digunakan un- dari potential supply Pertamina EP

2025
192
1.398
257
0
262
809
tuk memenuhi contracted demand. pada 2015 serta ConocoPhillips South
Namun, jika dipakai untuk meme- Jambi pada 2016. Total pasokan gas

2024
163
1.397
286
0
268
942
nuhi committed demand, net balance pada 2020 sebesar 2.109 mmscfd.
(existing dan project supply dikurangi Dari sisi permintaan, pada akhir
dengan contracted dan committed de- periode jangka menengah pada 2020,

2023
137
1.394
993
0
322
1.124
mand) neraca gas di Sumbagselteng total kebutuhan gas (contracted, com-
akan selalu defisit, baik saat ini, jangka mitted, dan potential demand) diperki-

2022
109
1.336
1.068
3
376
1.327
menengah, maupun jangka panjang. rakan mencapai 2.449 mmscfd. Untuk
Pada 2014, meskipun existing supply contracted demand saja sebesar 1.414
menyumbang lebih dari 97 persen pa- mmscfd, sebagian besar atau 52 per-

2021
60
1.088
1.319
40
383
1.475
sokan, masih belum dapat memenuhi sen dimanfaatkan untuk kebutuhan
kebutuhan contracted demand. Ini di- industri, terutama di Jawa Barat.

2020
84
952
1.414
39
388
1.681
sebabkan oleh pasokan gas bumi dari Sedangkan untuk committed de-
region ini, selain dimanfaatkan untuk mand sebesar 952 mmscfd pada 2020
memenuhi kebutuhan Sumbagselteng, antara lain digunakan untuk lifting oil

2019
58
871
1.631
39
377
1.842
GRAFIK 2.7 PERKIRAAN NERACA GAS SUMATERA BAGIAN SELATAN & TENGAH
digunakan untuk memenuhi kebutuh- & own used LNG plant sebesar 150 mm-
an gas di Jawa Barat, Kepulauan Riau, scfd, pupuk dan petrokimia 158 mm-

2018
37
855
1.710
39
368
1.998
dan diekspor ke Singapura. scfd, listrik 228 mmscfd, industri 192
Sebenarnya ada penambahan gas ­mmscfd, serta diekspor ke region lain
dari project supply pada 2014 yang ber- melalui FSRU sebesar 222 ­ mmscfd.

2017
17
640
1.965
41
221
1.898
sumber dari beberapa lapangan gas Akan halnya potential demand pada ta-
project supply on going yang berasal dari hun tersebut sekitar 39 mmscfd.

2016
17
565
1.994
15
211
1.967
lapangan Pertamina EP. Namun tam- Dengan kondisi tersebut, neraca gas
bahan pasokan tersebut masih belum Region Sumbagselteng akan menga-
dapat mencukupi contracted demand. lami defisit sebesar 340 mmscfd. Na-

2015
17
446
2.074
2
164
1.989
mun, jika pasokan gas (existing dan
a. Jangka Menengah (2015-2020) project supply) hanya digunakan un-

2014
13
315
2.151
1
53
1.876
Untuk memenuhi kebutuhan gas tuk menutupi kebutuhan contracted
contracted, committed, dan potential demand, pasokan akan mengalami

mmscfd
demand pada jangka menengah, telah surplus hingga 655 mmscfd pada 2020.
dibangun floating storage & regasifica- Bila hanya memperhitungkan existing
tion unit (FSRU) di Lampung dengan supply dengan contracted demand, po-
kapasitas regasifikasi sebesar 240 mm- sisi neraca gas juga akan surplus 267

3000

2000

1000

Contracted Demand
scfd. Ini ditargetkan dapat mencukupi mmscfd.

Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply
kebutuhan gas di Lampung serta me-

Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

nambah pasokan gas di Region Sum- b. Jangka Panjang (2021-2030)


bagselteng dan Jawa Bagian Barat. Pada periode jangka panjang, pa­

50
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

Awalnya, impor bisa menghasilkan butuhan gas Region Jawa Bagian Barat
surplus. Namun pada akhirnya beru- yang besar.
jung defisit yang sangat besar, sebagai
akibat dari tingginya kebutuhan. Pa- a. Jangka Menengah (2015-2020)
sokan existing di region ini pada 2014, Untuk memenuhi kebutuhan gas
2020, dan 2030 adalah 1.480 mmscfd, contracted, committed, dan potential
850 mmscfd, dan 41 mmscfd. demand, terdapat tambahan dari FSRU
Adapun contracted, committed, dan Lampung dengan kapasitas regasifika-
potential demand pada tiga periode itu si 240 mmscfd yang terkoneksi dengan
berturut-turut adalah 2.135 mmscfd, pipa South Sumatra West Java (SSWJ)
2.637 mmscfd, dan 4.435 mmscfd. Bila serta FSRU di Banten dengan kapasitas
committed dan potential demand di- penyaluran sebesar 150 mmscfd, yang
keluarkan, maka contracted demand ditargetkan akan beroperasi pada
masing-masing sebesar 1.581 mmscfd, akhir 2015. Keberadaan kedua FSRU
585 mmscfd, dan 0. itu diharapkan dapat menambah pa-
Pada 2014, berdasarkan perbanding- sokan gas di Jawa Bagian Barat. Sela-
an data pasokan existing supply dan in itu, terdapat tambahan gas dari la-
contracted demand, region ini meng- pangan yang dikelola oleh Pertamina
alami defisit gas sebesar 101 mmscfd. Hulu Energi Offshore North West Java,
Hal ini disebabkan pasokan gas bumi yang rencananya on-stream pada 2015,
sokan gas dari sumber existing supply Flare Stack Perta-samtan Gas, dari Jawa Bagian Barat telah menga- 2016, dan 2017.
tidak lagi bisa menjadi andalan karena Prabumulih, Sumatera Selatan lami penurunan secara alamiah yang Namun penambahan kapasitas re-
produksinya terus menurun. Pada 2030, SUMBER: PT PERTAMINA
tajam. Penambahan gas dari project gasifikasi tersebut hanya dapat me-
existing supply hanya mampu memasok supply pada 2014 yang bersumber dari menuhi kebutuhan committed demand
334 mmscfd, jauh merosot dibanding- lapangan gas di Jawa Bagian Barat ti- pada 2016 dan 2017. Untuk selanjutnya
kan posisi 2014, yang mencapai 1.876 hitungkan committed demand, neraca dak mampu mencukupi contracted masih terdapat kekurangan pasokan
mmscfd. Total pasokan gas dari existing gas region ini akan tetap mengalami demand. Untuk menopang kebutuh- gas di Region Jawa Bagian Barat.
dan project supply pada 2030 diperkira- defisit hingga 937 mmscfd. an tersebut, ada tambahan pasokan Yang jelas, pada akhir periode ini
kan mencapai 534 mmscfd. Karena itu, untuk memenuhi kebu- gas dari Kilang LNG Tangguh melalui (2020), Region Jawa Bagian Barat
Sedangkan dari sisi permintaan, di- tuhan gas contracted, committed, dan ­f loating storage & regasification unit mengalami surplus pasokan gas, baik
perkirakan pada akhir periode jangka potential demand, diharapkan adanya (FSRU) Lampung mulai pada Agustus existing ataupun project, dalam meme-
panjang, total kebutuhan gas Sumbag- penambahan pasokan dari Blok Cor- 2014 untuk pemenuhan kebutuhan nuhi kebutuhan contracted. Surplus
selteng pada 2030 masih akan yang ridor serta penambahan alokasi LNG, PLTG Muara Tawar. gas dari pasokan existing untuk kebu-
terbesar di Indonesia, yakni menca- impor LNG, dan penambahan kapasi- Berbeda dengan 2014, pasokan exis- tuhan contracted sebesar 265 mmscfd.
pai 1.882 mmscfd. Itu sebagian besar tas regasifikasi LNG di Lampung. ting terhadap contracted demand pada Sedangkan surplus gas pasokan exis-
atau 78 persen berasal dari committed 2020 dan 2030 masing-masing diperki- ting dan project untuk kebutuhan con-
demand yang dimanfaatkan untuk 2.5.5. NERACA GAS BUMI REGION JAWA rakan mengalami surplus 265 mmscfd tracted mencapai 1.233 mmscfd.
­lifting minyak dan own used LNG plant, BAGIAN BARAT dan 41 mmscfd. Sedangkan berdasar- Pasokan existing di region ini pada
pupuk dan petrokimia, listrik, indus- kan data pasokan existing dan project 2020 sebesar 850 mmscfd. Pasokan ini
tri, serta ekspor ke region lain melalui Pepatah “besar pasak daripada ti- supply dibandingkan dengan kebutuh- berasal dari existing Jabar 286 mmsc-
FSRU dengan proporsi pada kisaran ang” berlaku untuk menggambarkan an contracted dan committed, Region fd,­impor dari Region Sumbagselteng
12-22 persen. neraca gas Region Jawa Bagian Barat. Jawa Bagian Barat selalu mengalami melalui SSWJ sebanyak 425 mmscfd,
Dengan kondisi seperti itu, neraca Tingkat kebutuhan gas di region ini le- defisit gas pada tiga periode waktu ter- dan impor dari Region Kalimantan Ba-
gas Sumbagselteng pada 2030 akan bih besar ketimbang pasokannya. Un- sebut, berturut-turut sebesar 561 mm- gian Timur melalui FSRU sebesar 140
mengalami defisit hingga 1.348 mmsc- tuk mencukupi kebutuhan, region ini scfd, 183 mmscfd, dan 1.400 mmscfd. mmscfd.
fd.­Bahkan, meskipun hanya memper- membutuhkan impor dari region lain. Untuk lebih jelasnya, lihat potret ke- Sementara itu, pasokan project di Re-

52 53
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
2.340
2.095
0
0
654
41
2029
2111
2081
0
0
659
48
2028
1.898
2069
0
0
671
55
2027
1.699
2057
0
0
692
65
2026
1514
2047
0
0
756
88
2025
1341
2037
0
0
856
118
2024
1.179
2.029
0
0
882
132
2023
1.029
1.609
412
0
937
571
2022
888
1.497
517
0
1.070
709
2021
757
1.490
518
0
993
755
2020
635
1.417
585
0
968
850
2019
496
1.329
609
0
816
903 gion Jawa Bagian Barat pada 2020 men- Suasana pabrik pupuk milik PT Pupuk
capai 968 mmscfd. Pasokan ini berasal Kujang, Cikampek, Jawa Barat.
2018
390
1.212
714
0
799
941

dari on-going project supply hulu Jabar SUMBER: HUMAS PT PUPUK KUJANG

sebesar 40 mmscfd, confirmed project


hulu 204 mmscfd, dan confirmed pro-
2017
290
864
1.070
0
490
1.230

ject FSRU 723 mmscfd. Pada periode sit pada 2020 kian besar, menjadi 818
GRAFIK 2.8 PERKIRAAN NERACA GAS JAWA BAGIAN BARAT

ini, Region Jawa Bagian Barat tidak mmscfd.


2016
198
861
1.199
0
532
1.350

memiliki pasokan potential. Secara


keseluruhan, pasokan gas pada 2020 b. Jangka Panjang (2021-2030)
mencapai 1.818 mmscfd. Seluruh kebutuhan gas (contracted,
2015
89
758
1.415
0
304
1.448

Total pasokan ini tidak mencukupi committed, dan potential demand) di-
kebutuhan contracted dan committed, harapkan dapat dipenuhi dari penam-
2014
0
554
1.581
0
94
1.480

sehingga balance neraca gas menga- bahan alokasi LNG, impor LNG, pe-
lami defisit sebesar 183 mmscfd. Kebu- nambahan kapasitas regasifikasi LNG
mmscfd

tuhan yang ada mencapai 2.002 mm- di Jawa Barat, serta interkoneksi pipa
scfd. Ini digunakan untuk keperluan transmisi Jawa.
pupuk dan petrokimia, listrik, indus- Pada 2030, tidak ada lagi kebutuhan
tri, transportasi, dan gas rumah tang- gas contracted di Region Jawa Bagian
6000

4000

2000

Contracted Demand

ga. Bila total kebutuhan ini ditambah Barat. Sedangkan kebutuhan commit-
Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

dengan kebutuhan potential, jumlah ted sebesar 2.095 mmscfd. Perincian-


Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

kebutuhan secara keseluruhan men- nya, untuk pupuk dan petrokimia se-
capai 2.637 mmscfd. Akibatnya, defi- besar 48 mmscfd, listrik 825 mmscfd,

55
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

TABEL 2.8 NERACA GAS REGION JAWA BAGIAN BARAT


1 Januari 2014
mmscfd

Uraian 2014 2015 2020 2030


I. DEMAND
A. Contracted
Peningkatan Produksi & Pemakaian 2 1 0 0
Sendiri di Kilang LNG
Pupuk dan Petrokimia 96 96 0 0
Listrik: 673 633 140 0
Industri 798 673 445 0
Transportasi 10 10 0 0
Gas Rumah Tangga 2 2 0 0
Ekspor ke Region Lain (melalui FSRU) 0 0 0 0
Ekspor 0 0 0 0
TOTAL IA 1.581 1.415 585 0
B. Committed industri 1.063 mmscfd, transportasi FSRU Nusantara Regas.
Peningkatan Produksi & Pemakaian 0 0 0 0 157 mmscfd, dan gas rumah tangga 3 SUMBER: PT NUSANTARA REGAS
Sendiri di Kilang
mmscfd. Ada pula kebutuhan potenti-
Pupuk dan Petrokimia 12 12 48 48
Listrik 203 277 685 825
al sebanyak 2.340 mmscfd. Jadi total
Industri 321 438 618 1.063 kebutuhan Region Jawa Bagian Barat bila memasukkan kebutuhan potential
Transportasi 18 32 64 157 pada 2030 sebanyak 4.435 mmscfd. dalam total kebutuhan region.
Gas Rumah Tangga 0 1 3 3 Di sisi pasokan, besarnya pasokan
Ekspor ke Region Lain (melalui FSRU) 0 0 0 0 existing berjumlah 41 mmscfd, yang 2.5.6. NERACA GAS BUMI REGION JAWA
TOTAL IB 554 758 1.417 2.095 berasal dari internal region dan tidak BAGIAN TENGAH
C. Potential 0 89 635 2.340
ada lagi impor dari region lain. Ada-
Total I 2.135 2.262 2.637 4.435
pun pasokan project berjumlah 654 Total pasokan gas existing dan pro-
II. SUPPLY
A. Existing mmscfd, yang berasal dari on-going ject untuk Region Jawa Bagian Tengah
Existing Jawa Bagian Barat 523 511 286 41 project supply hulu Jabar 6 mmscfd pada 2014 tercatat 77 mmscfd. Angka
Dari Region Sumbagselteng (Via SSWJ) 782 761 425 0 dan confirmed project hulu 42 mmscfd ini mampu memenuhi contracted de-
Regasifikasi LNG 175 175 140 0 dan confirmed project FSRU 606 mm- mand sebanyak 73 mmscfd dan me-
TOTAL EXISTING SUPPLY 1.480 1.448 850 41 scfd. Region ini juga tidak memiliki nyisakan surplus sebanyak 4 mmscfd.
B. Project pa­sokan potential. Dengan demikian, Adanya tambahan committed demand
On-going Hulu Jabar 11 32 40 6
total pasokan sebanyak 695 mmscfd. menjadikan total kebutuhan gas men-
Confirmed Hulu 0 49 204 42
Ketiadaan kebutuhan contracted capai 171 mmscfd, sehingga pasokan
Confirmed FSRU (ENI, IDD, Tangguh, 83 223 723 606
Ex-Lampung) menjadikan pasokan existing meng- gas menjadi defisit 93 mmscfd.
TOTAL PROJECT SUPPLY 94 304 968 654 alami surplus pada 2030 sebesar 41 Sumber pasokan contracted de-
C. Potential 0 0 0 0 mmscfd. Begitu pula penambahan pa- mand berasal dari existing supply yang
TOTAL IIA + IIB 1.573 1.751 1.818 695 sokan project menjadikan surplus gas mengandalkan gas bumi dari Pertami-
TOTAL II 1.573 1.751 1.818 695 terhadap kebutuhan contracted seba- na EP dengan jumlah produksi yang
III. BALANCE
nyak 695 mmscfd. tidak terlalu besar. Namun, sejak Mei
IIA – IA - 101,1 33 265 41
Namun, ketika membandingkan pa- 2014, terdapat penambahan pasokan
IIA + IIB – IA - 7,3 337 1.233 695
(IIA + IIB) – (IA + IB) - 561,3 - 421,6 - 183,5 - 1.400,3
sokan tersebut dengan kebutuhan con- gas yang berasal dari Lapangan Gun-
(II A + II B + II C) - (I A + I B) - 561,3 - 421,6 - 183,5 - 1.400,3 tracted dan committed, terjadi defisit dih-PT Pertamina EP.
II – I - 561,3 - 510,1 - 818,5 - 3.740,1 sebesar 1.400 mmscfd. Defisit balance Pada 2020, neraca gas region ini un-
SUMBER: SKK MIGAS
neraca gas Region Jawa Bagian Barat tuk pemenuhan kebutuhan contracted
semakin besar, yaitu 3.740 mmscfd, yang berasal dari pasokan existing dan

56 57
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

2030
359
353
16
0
204
0
2029
322
349
20
0
208
0
project (384 mmscfd) masih memiliki lam memenuhi kebutuhan contracted.

2028
288
344
26
0
221
0
rapor biru, yaitu surplus 242 mmscfd. Meski begitu, pasokan existing dan
Namun balance neraca gas menjadi de- project ini tetap tidak mampu meme-
fisit 29,6 mmscfd ketika memasukkan nuhi kebutuhan contracted dan com-

2027
256
338
32
0
227
0
penghitungan kebutuhan committed, mitted sekaligus, sehingga menimbul-
yang menghasilkan total kebutuhan kan defisit 29,5 mmscfd. Jika hanya

2026
226
330
40
0
235
0
pada 2020 sebesar 464 mmscfd, terma- memperhitungkan pasokan existing
suk potential demand 40 mmscfd. dan kebutuhan contracted, defisit yang
Pada 2030, pasokan existing dan pro- timbul jauh lebih besar, yaitu sebesar

2025
198
302
67
0
262
0
ject di region ini tinggal 204 mmscfd. 142 mmscfd. Secara keseluruhan, defi-
Pasokan ini lebih dari cukup untuk sit pasokan dan kebutuhan region ini

2024
172
285
85
0
280
0
memenuhi kebutuhan contracted se- pada 2020 sebanyak 69,8 mmscfd.
banyak 16 mmscfd. Namun pasokan Sebenarnya tidak ada pasokan exis-
ini tidak bisa mencukupi kebutuhan ting di region ini pada 2020. Pasokan

2023
112
319
87
0
321
0
contracted, committed, dan potential region diisi dari pasokan project seba-
demand sebesar 729 mmscfd, sehingga nyak 384 mmscfd. Perinciannya ber-

2022
81
314
99
0
341
0
menimbulkan defisit gas sebesar 525 asal dari on-going project supply hulu
mmscfd. 142 mmscfd dan project LNG 242 mms-
Berikut ini pemaparan lebih terpe- cfd. Region ini juga tidak memiliki pa-

2021
60
289
125
0
367
0
rinci neraca gas Region Jawa Bagian sokan potential.
Tengah: Dari sisi demand, kebutuhan con-

2020
40
271
142
0
384
0
tracted satu-satunya di region ini ada-
a. Jangka Menengah (2015-2020) lah untuk keperluan listrik sebesar
Pasokan gas jangka menengah ber- 164 mmscfd. Ada juga kebutuhan com-

2019
30
241
164
0
401
1
asal dari project supply gas dari kon- mitted sejumlah 271 mmscfd dengan
traktor KKS Petronas Muriah, yang perincian: 246 mmscfd untuk industri,

2018
13
240
166
0
402
1
rencananya mulai berproduksi pada 24 mmscfd untuk listrik, 1 mmscfd un-
2015. Pasokan gas ini akan dimanfaat- tuk transportasi, dan 1 mmscfd untuk
kan untuk memenuhi kebutuhan pem- gas rumah tangga. Region ini memiliki

2017
13
131
166
0
293
2
GRAFIK 2.9 PERKIRAAN NERACA GAS JAWA BAGIAN TENGAH
bangkit listrik di Region Jawa Bagian kebutuhan potential pada 2020 seba-
Tengah. nyak 40 mmscfd.

2016
13
131
166
0
293
4
Untuk memenuhi kebutuhan gas
contracted, committed, dan potential b. Jangka Panjang (2021-2030)
demand, direncanakan akan diba- Seluruh kebutuhan gas (contrac-

2015
13
10
169
0
176
5
ngun FSRU di Jawa Tengah dengan ted, committed, dan potential demand)
kapasitas regasifikasi sebesar 3 mtpa diharapkan dapat dipenuhi dari pe-

2014
0
97
73
0
72
6
dan FSRU Cilacap dengan kapasitas nambahan alokasi LNG, impor LNG,
sebesar 1,5 mtpa. Ini ditargetkan da- penambahan kapasitas regasifikasi

mmscfd
pat mencukupi kebutuhan gas di Jawa LNG di Jawa Tengah, serta interkonek-
Bagian Tengah dan Jawa Bagian Barat si pipa transmisi Jawa.
melalui pipa Semarang-Cirebon. Pasokan existing di region ini benar
Berbagai rencana ini menghasilkan -benar terhenti pada 2016 dan hingga

800

600

400

200

Contracted Demand
surplus balance sebesar 242 mmscfd 2030 region ini tidak memiliki pa­

Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply
pada neraca gas Region Jawa Bagian sokan existing. Pasokan potential pun

Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

Tengah 2020, yang berasal dari kele- tidak ada. Sumber pasokan utama ber-
bihan pasokan existing dan project da- asal dari pasokan project sebesar 204

58
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

mmscfd, yang berasal dari on-going nya surplus gas, khususnya pada 2020
project supply hulu 16 mmscfd dan pro- dan 2030, masing-masing sebesar 350
ject LNG 187. mmscfd dan 240 mmscfd.
Dari sisi demand, kebutuhan con- Kondisinya menjadi berbeda ketika
tracted pada 2030 sebesar 16 mmscfd ditambahkan kebutuhan committed
untuk listrik. Sedangkan kebutuhan ke dalam neraca, yang akhirnya mem-
committed berjumlah 363 mmscfd, buat balance menjadi defisit. Adanya
yaitu untuk listrik 150 mmscfd dan tambahan kebutuhan committed ini
industri 203 mmscfd. Selain itu, ada membuat total kebutuhan pada 2014,
kebutuhan potential 359 mmscfd. 2020, dan 2030 meningkat menjadi ma-
Kondisi ini membuat balance nera- sing-masing sebesar 912 mmscfd, 1.071
ca gas region ini mengalami defisit mmscfd, dan 1.091 mmscfd. Akibatnya,
dalam jumlah besar. Pasokan existing terjadi defisit pasokan existing dan pro-
tidak mampu memenuhi kebutuhan ject terhadap kebutuhan contracted dan
contracted, sehingga terjadi defisit 16 committed pada tiga periode waktu ter-
mmscfd. Namun, dengan kehadiran sebut, yaitu sebesar 317 mmscfd, 395
pasokan project, kondisinya menjadi mmscfd, dan 831 mmscfd.
surplus 187 mmscfd. Defisit kembali Berikut ini penjelasan lebih terpe-
membengkak jika memperhitungkan rinci atas potret neraca gas Region
kebutuhan committed dan potential, Jawa Bagian Timur dan Bali.
yang membuat besaran defisit gas Re-
gion Jawa Bagian Tengah pada 2030 a. Jangka Menengah (2015-2020)
menjadi sebesar 525 mmscfd. Kebutuhan gas contracted, com- tential. Stasiun Offtake PGN di Jawa Timur.
mitted, dan potential demand diha- Di sisi demand, kebutuhan con­ SUMBER: PT PGN
2.5.7. NERACA GAS BUMI REGION JAWA rapkan dapat dipenuhi oleh adanya tracted pada 2020 sebesar 326 mmscfd,
BAGIAN TIMUR DAN BALI penambahan gas dari project supply berupa keperluan pupuk dan petro-
yang bersumber dari kontraktor KKS kimia sebesar 65 mmscfd, listrik 119
Region Jawa Bagian Timur dan Bali Husky CNOOC Madura Ltd (rencana mmscfd, dan industri 142 mmscfd. b. Jangka Panjang (2021-2030)
menjadi salah satu region yang tetap on-­stream untuk lapangan Madura BD Sedangkan kebutuhan committed se- Kebutuhan gas (contracted, commit-
mencatatkan surplus gas untuk men- pada 2016 serta untuk lapangan MDA besar 745 mmscfd, dengan perincian ted, dan potential demand) diharapkan
cukupi kebutuhan contracted. Region dan MBH pada 2017), kontraktor KKS untuk pupuk dan petrokimia 170 mm- dapat dipenuhi, baik dari penambah-
ini tidak menerima aliran gas dari Petronas (rencana on-stream pada scfd, listrik 218 mmscfd, industri 345 an alokasi gas maupun dari penemu-
luar region dan tidak mengekspor gas- 2015), Pertamina EP Cepu (rencana mmscfd, transportasi 10 mmscfd, dan an cadangan gas baru. Yang jelas, pa-
nya. Pada 2014, diharapkan ada project on-stream pada 2019), dan Pertamina gas rumah tangga 2 mmscfd. sokan existing di region ini pada 2030
supply yang bersumber dari kontrak- Hulu Energi West Madura Offshore Adapun balance neraca yang meru- tinggal 17 mmscfd. Adapun pasokan
tor KKS Santos Blok Madura Offshore (rencana on-stream pada akhir 2015. pakan hasil penghitungan pasokan project tinggal berasal dari Blok Cepu
untuk menambah pasokan gas di Regi- Berbagai rencana ini membuat pa­ gas existing dan project terhadap kebu- sebanyak 243 mmscfd. Region ini ti-
on Jawa Bagian Timur. sokan gas, baik existing maupun pro- tuhan contracted tercatat mengalami dak memiliki pasokan potential. De-
Pada 2014, 2020, dan 2030, jumlah ject, bisa digunakan untuk memenuhi surplus 350 mmscfd. Namun pasokan ngan demikian, total pasokan Region
pasokan project dan existing di re- kebutuhan contracted. Pasokan exis- existing dan project ini tidak mampu Jawa Bagian Timur dan Bali pada 2028
gion ini masing-masing sebesar 594 ting pada 2020 sebanyak 162 mmscfd. memenuhi kebutuhan contracted dan sebanyak 260 mmscfd.
mmscfd,­676 mmscfd, dan 260 mm-
­ Adapun pasokan project sejumlah 514 committed pada 2020, sehingga terjadi Hingga 2030, belum ada angka pasti
scfd. Adapun kebutuhan contracted mmscfd, yang berasal dari on-going defisit 395 mmscfd. Ditambah dengan kebutuhan contracted di region ini. Se-
dalam tiga periode waktu tersebut se- project supply 477 mmscfd, dan con­ adanya kebutuhan potential, defisit dangkan kebutuhan committed menca-
besar 876 mmscfd, 326 mmscfd, dan 20 firmed project hulu sebesar 37 mmscfd. pasokan pun kian lebar menjadi 398 pai 1.071 mmscfd, yang dipergunakan
mmscfd. Kondisi ini membuat terjadi- Region ini tidak memiliki pasokan po- mmscfd. untuk pupuk dan petrokimia sebesar

60 61
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
218
1.071
20
0
243
17
2029
190
1.071
20
0
263
21
235 mmscfd, listrik 337 mmscfd, indus- Pada 2020, besaran supply (2.055

2028
163
1.071
20
0
292
29
tri 487 mmscfd, transportasi 10 mmscfd, mmscfd), contracted demand (691 mm-
dan gas rumah tangga 2 mmscfd. Ada scfd), dan ekspor (307 mmscfd) di Re-
pula kebutuhan potential sebesar 218 gion Kalimantan Bagian Timur meng-

2027
138
1.071
20
0
326
45
mmscfd. Jadi total kebutuhan pada 2030 alami penurunan. Hal ini menjadikan
sebesar 1.309 mmscfd. balance internal dan net balance untuk

2026
113
1071
20
0
377
62
Berdasarkan kondisi ini, pasokan region ini menjadi positif. Adapun net
existing terhadap kebutuhan contrac- balance sebesar 1.365 mmscfd.
ted mengalami defisit 2,8 mmscfd. Se- Adanya tambahan committed de-

2025
89
959
132
0
433
78
dangkan balance neraca yang merupa- mand tak hanya menambah sisi kebu-
kan hasil penghitungan pasokan gas tuhan pada neraca, tapi juga aliran gas

2024
66
959
132
0
504
81
existing dan project terhadap kebutuh- ke luar region. Tambahan committed
an contracted mengalami surplus 240 demand ini menjadikan total kebu-
mmscfd. tuhan gas pada 2020 menjadi 2.782

2023
64
912
159
0
542
85
Meski begitu, pasokan existing dan mmscfd. Pada 2030, pasokan existing
project ini tidak mampu memenuhi dan project yang mencapai 63 mmscfd.

2022
43
839
232
0
584
96
kebutuhan contracted dan committed Adanya kebutuhan untuk committed
pada 2030, sehingga terjadi defisit 831 demand menjadikan kebutuhan gas
2021 mmscfd. Keberadaan kebutuhan poten- menjadi 603 mmscfd dan menimbul-
2
839
252
0
524
120
sial membuat defisit pasokan pun sema- kan defisit pasokan internal sebesar
kin melebar menjadi 1.049 mmscfd. 540 mmscfd.
2020
3
745
326
0
514
162
Isi neraca gas Region Kalimantan Ba-
2.5.8. NERACA GAS BUMI REGION gian Timur secara lebih detail terdapat
KALIMANTAN BAGIAN TIMUR dalam perincian sebagai berikut:
2019
0
735
359
0
500
289
Penambahan gas dari project supply a. Jangka Menengah (2015-2020)
2018
5
576
521
0
450
356

pada 2014 bersumber dari lapangan Terdapat kelebihan gas mulai 2015
GRAFIK 2.10 PERKIRAAN NERACA GAS JAWA BAGIAN TIMUR & BALI

gas di Kalimantan Bagian Timur antara akibat berakhirnya beberapa kontrak


lain dari kontraktor KKS Salamander ekspor LNG (MCGC pada 2016, kontrak
2017
5
446
610
0
333
441

Energy Bangkanai, Medco Simenggaris, Badak V dan VI pada 2017, serta kon-
Manhattan Kalimantan Indonesia, dan trak Western Buyers Extension pada
2016
5
259
636
0
236
455

Chevron. Gas dari Region Kalimantan 2020). Keseluruhan jumlah dari kon-
Bagian Timur, selain dimanfaatkan un- trak tersebut mencapai 1.020 mmscfd.
tuk kebutuhan setempat, digunakan Pada 2015 dilakukan pengiriman LNG
2015
5
142
721
0
82
512

untuk pemenuhan kebutuhan gas di untuk pemenuhan kebutuhan gas di


Region Jawa Bagian Barat melalui FSRU Jawa Barat melalui Floating Storage
2014
5
36
876
0
22
573

Jawa Barat mulai 2012. Unit Banten dan untuk pemenuhan


Total pasokan gas existing dan pro- kebutuhan gas di Aceh melalui Regasi-
mmscfd

ject untuk Region Kalimantan Bagian fikasi Arun.


Timur pada 2014 tercatat sebesar 2.127 Tercatat pada 2020 kebutuhan con-
mmscfd. Angka ini jelas memenuhi tracted untuk ekspor tersisa 307 mm-
1500

1000

500

contracted demand sebanyak 2.111 scfd. Adapun kebutuhan contracted


SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
Contracted Demand

mmscfd. Adanya tambahan committed lain adalah untuk lifting oil dan own
Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

demand menjadikan total kebutuh- used LNG plant sebesar 41 mmscfd,


Project Supply
1 januari 2014

an gas pada 2014 semakin meningkat pupuk dan petrokimia 181 mmscfd,
menjadi 2.394 mmscfd. listrik 22 mmscfd, dan ekspor ke luar

63
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
278
603
0
0
46
18
2029
254
619
0
0
65
23
TABEL 2.9 NERACA GAS REGION KALIMANTAN BAGIAN TIMUR
1 Januari 2014

2028
233
671
0
0
79
43
mmscfd

2027
212
769
0
0
274
65
Uraian 2014 2015 2020 2030
I. DEMAND
A. Contracted

2026
194
732
0
0
423
73
Peningkatan Produksi & 150 142 41 0
Pemakaian Sendiri di Kilang LNG
Pupuk dan Petrokimia 452 452 181 0

2025
180
1.297
25
0
622
92
Listrik: 93 92 22 0
Industri 45 45 0 0
Transportasi 0 0 0 0

2024
163
1.476
33
0
831
118
Gas Rumah Tangga 2 2 0 0
Ekspor ke Region Lain (melalui 175 175 140 0
FSRU)

2023
148
1.890
44
0
1.099
236
Ekspor 1.195 1.020 307 0
Total IA 2.111 1.927 691 0
B. Committed

2022
134
2.053
203
0
1.324
352
Peningkatan Produksi & 0 0 0 0
Pemakaian Sendiri di Kilang
2021
120
2.209
335
0
1.353
473
Pupuk dan Petrokimia 0 0 271 436
Listrik 58 58 213 82
Industri 69 69 69 69
2020
108
1.983
691
0
1.404
651
Transportasi 1 24 156 0
Gas Rumah Tangga 0 0 2 4
Ekspor ke Region Lain (melalui 0 62 530 0
2019
96
1.934
827
0
1.521
674
FSRU)
Ekspor LN 156 195 743 12
Total IB 284 408 1.983 603
2018
41
1.821
1.010
0
1.458
1.293

C. Potential 0 52 108 278


GRAFIK 2.11 PERKIRAAN NERACA GAS KALIMANTAN BAGIAN TIMUR

Total I 2.394 2.388 2.782 881


II. SUPPLY
2017
30
792
1.605
0
840
1.619

A. Existing
Existing Kalimantan Bagian 2,102 2,051 651 18
Timur
2016
21
650
1.659
0
405
1.901

TOTAL EXISTING SUPPLY 2.102 2.051 651 18


B. Project
On-going 25 120 1.404 46
2015
52
408
1.927
0
120
2.051

Confirmed 0 0 0 0
TOTAL PROJECT SUPPLY 25 120 1.404 46
2014
0
284
2.111
0
25
2.102

C. Potential 0 0 0 0
TOTAL IIA + IIB 2.127 2.171 2.055 63
mmscfd

TOTAL II 2.127 2.171 2.055 63


III. BALANCE
IIA – IA -9 123 - 40 18
3000

2000

1000

IIA + IIB – IA 16 243 1.364 63


0

(IIA + IIB) – (IA + IB) - 267 - 165 - 618 - 540


Contracted Demand
Comitted Demand

(II A + II B + II C) - (I A + I B) - 267 - 165 - 618 - 540


Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

II – I - 267 - 217 - 726 - 818


Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

65
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

dalam jangka panjang diharapkan yang menghasilkan surplus sebanyak


dapat dipenuhi dari pengembangan 5 mmscfd. Ketiadaan kewajiban meng-
lapangan coal-bed methane. Harapan alokasikan pasokan ke luar region
ini wajar mengingat pasokan existing membuat defisit pasokan tak berubah.
di Region ini sudah sangat kecil, ting- Sementara itu, adanya tambahan com-
gal 18 mmscfd, pada 2030. Begitu pula mitted demand menjadikan kebutuhan
pasokan project hanya sebesar 46 mm- total meningkat menjadi 127 mmscfd
scfd. Pada tahun itu, region ini belum dan membuat balance neraca menga-
memiliki pasokan potential. Dengan lami defisit 65 mmscfd.
demikian, total pasokan region ini ha- Pada 2030, region ini tidak memiliki
nya 63 mmscfd. pasokan existing dan project. Sedang-
Kebutuhan contracted sudah tidak kan kebutuhan contracted sebanyak
ada lagi. Sedangkan kebutuhan com- 42 mmscfd, yang membuat defisit se-
mitted mencapai 603 mmscfd, dengan besar kebutuhan tersebut. Adanya
perincian untuk keperluan pupuk tambahan kebutuhan committed akan
dan petrokimia 436 mmscfd, listrik 82 meningkatkan total kebutuhan men-
mmscfd, industri 69 mmscfd, gas ru- jadi sebesar 127 mmscfd, membuat
mah tangga 4 mmscfd, dan ekspor ke defisit gas pun membengkak dalam
luar negeri 12 mmscfd. Ada pula kebu- jumlah yang sama. Ketiadaan pasokan
tuhan potential sebesar 278 mmscfd. dari luar region membuat net balance
Kondisi ini menunjukkan jumlah neraca gas pada 2030 tidak berubah.
region melalui FSRU 140 mmscfd. De- LPG Plant PT Badak, Kalimantan Timur. pasokan existing dan project ini tidak Berikut ini penjelasan lebih terpe-
ngan demikian, total kebutuhan con- SUMBER: PT PERTAMINA
mampu memenuhi seluruh kebutuh- rinci ihwal proyeksi neraca gas di Re-
tracted mencapai 691 mmscfd. an contracted dan committed, sehingga gion Sulawesi Bagian Selatan:
Sedangkan kebutuhan commit- terjadi defisit sebesar 540 mmscfd. Se-
ted pada tahun yang sama mencapai sit. Tercatat pasokan existing belum cara keseluruhan, pasokan gas region a. Jangka Menengah (2015-2020)
1.983 mmscfd. Perinciannya, untuk cukup memenuhi seluruh kebutuhan ini tidak mampu mencukupi seluruh Pengembangan gas baru dari Region
keperluan pupuk dan petrokimia 271 contracted dan menyisakan defisit 40 kebutuhan di Region Kalimantan Ba- Sulawesi Bagian Selatan dari kontrak-
mmscfd, listrik 213 mmscfd, industri mmscfd. Tambahan pasokan project gian Timur dan menghasilkan defisit tor KKS ESSS (Lapangan Wasambo)
69 mmscfd, transportasi 156 mmscfd, terhadap pasokan existing setelah di- sebesar 818 mmscfd. direncanakan berproduksi pada 2015
gas rumah tangga 2 mmscfd, ekspor ke gunakan memenuhi kebutuhan con- dan akan dimanfaatkan untuk meme-
region lain melalui FSRU 530 mmscfd, tracted membuat neraca gas menjadi 2.5.9. NERACA GAS BUMI REGION nuhi kebutuhan pembangkit listrik di
dan ekspor ke luar negeri 743 mmscfd. surplus sebesar 1.365 mmscfd. SULAWESI BAGIAN SELATAN region setempat, Bali, dan Kupang de-
Pada 2020, region ini tercatat memi- Namun jumlah pasokan existing dan ngan metode transportasi LNG.
liki kebutuhan potential sebanyak 108 project tidak mampu memenuhi selu- Total pasokan gas existing dan pro- Adapun pada akhir periode ini
mmscfd. ruh kebutuhan contracted dan com- ject di Region Sulawesi Bagian Selatan (2020), pasokan existing sebesar 62
Adapun pasokan existing pada 2020 mitted serta menghasilkan defisit 618 pada 2014 tercatat sebanyak 113 mms- mmscfd. Region ini tidak memiliki
sebesar 651 mmscfd. Sedangkan paso- mmscfd. Secara keseluruhan, pasokan cfd. Angka ini mampu memenuhi con- pasokan project dan potential, sehing-
kan project mencapai 1.404 mmscfd, gas region ini belum mampu mencu- tracted demand sebanyak 57 mmscfd ga total pasokan tidak berubah. Akan
terdiri atas pasokan yang berasal dari kupi seluruh kebutuhan di Region Ka- dan menyisakan surplus 56 mmscfd. halnya, untuk permintaan, region ini
on-going project supply 1.404 mmscfd. limantan Bagian Timur dan menyisa- Tidak adanya tambahan committed de- mempunyai kebutuhan contracted dan
Dengan begitu, jumlah pasokan exis- kan defisit 726 mmscfd. mand membuat balance neraca masih committed masing-masing sebesar 57
ting dan project sebesar 2.055 mmscfd. surplus 56 mmscfd. mmscfd dan 70 mmscfd, yang kedua-
Kondisi ini menjadikan balance ne- b. Jangka Panjang (2021-2030) Pada 2020, terjadi penambahan exis- nya digunakan untuk listrik, sehingga
raca gas Region Kalimantan Bagian Seluruh kebutuhan gas (contrac- ting dan project supply (62 mmscfd) total kebutuhan gas sebesar 127 mmsc-
Timur pada 2020 dalam kondisi defi- ted, committed, dan potential demand) serta contracted demand (57 mmscfd), fd. Region ini tidak memiliki kebutuh-

66 67
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
0
85
42
0
0
0
2029
0
85
42
0
0
0
an potential. mmscfd. Seiring dengan itu, kebutuh-

2028
0
85
42
0
0
0
Berdasarkan data itu, pasokan exis- an contracted naik menjadi 390 mmsc-
ting bisa memenuhi kebutuhan con- fd. Meski begitu, masih terjadi surplus
tracted dan menyisakan surplus 5 15 mmscfd. Defisit terjadi ketika mem-

2027
0
85
42
0
0
0
mmscfd. Penggunaan pasokan project perhitungkan tambahan committed
untuk menambah pasokan existing dan potential demand, yang membuat

2026
0
85
42
0
0
0
memperbesar surplus gas menjadi total kebutuhan gas menjadi 433 mm-
46 mmscfd. Jumlah keduanya tidak scfd. Besarnya defisit pasokan sebesar
mampu memenuhi total kebutuhan 20 mmscfd.

2025
0
85
42
0
0
47
contracted dan committed, sehingga Pada 2030, region ini tidak memiliki
menghasilkan defisit 65 mmscfd. pasokan existing, namun mempunyai

2024
0
85
42
0
0
62
pasokan project sebesar 109 mmsc-
b. Jangka Panjang (2021-2030) fd. Sedangkan kebutuhan contracted
Seluruh kebutuhan gas (contract, sebesar 109 mmscfd dan kebutuhan

2023
0
85
42
0
0
62
committed, dan potential demand) di committed sebesar 35 mmscfd, maka
Region Sulawesi Bagian Selatan diha- muncul defisit pasokan gas di region

2022
0
70
57
0
0
62
rapkan dapat dipenuhi baik dari pe- ini.
nambahan alokasi gas maupun dari Secara lebih terperinci, proyeksi
2021 penemuan cadangan gas baru. Na- neraca gas Region Sulawesi Bagian Te-
0
70
57
0
0
62
mun, hingga kini, proyeksi harapan ngah sebagai berikut:
tersebut sama sekali belum tergam-
a. Jangka Menengah (2015-2020)
2020
0
70
57
0
0
62
bar. Pasokan existing, project, dan po-
tential di region ini tidak ada. Pengembangan lapangan joint ope-
Sementara itu, kebutuhan contrac- rating body Pertamina-Medco Tomori
2019
0
70
57
0
42
62 ted dan committed pada 2030 masing-­ Sulawesi-Donggi Senoro dan Pertami-
masing sebesar 42 mmscfd dan 85 na EP Matindok akan dimanfaatkan
2018
0
70
58
0
67
62

mmscfd, yang digunakan untuk listrik. untuk LNG hilir serta kelistrikan di
GRAFIK 2.12 PERKIRAAN NERACA GAS SULAWESI BAGIAN SELATAN

Sehingga total kebutuhan region ini region tersebut dan industri amonia.
mencapai 127 mmscfd, yang langsung Target on-stream gas direncanakan
2017
0
70
58
0
67
62

terkonversi menjadi defisit pasokan gas. pada kuartal keempat 2014.


Pada akhir periode jangka menengah,
2016
0
70
58
0
67
62

2.5.10. NERACA GAS BUMI REGION yaitu pada 2020, pasokan existing di re-
SULAWESI BAGIAN TENGAH gion ini sudah tidak ada lagi, begitupun
dengan pasokan potential. Namun, ber-
2015
0
70
58
0
67
62

Total pasokan gas existing dan pro- hubung ada pasokan project sebanyak
ject di Region Sulawesi Bagian Tengah 405 mmscfd, total pa­ sokan region ini
2014
0
0
58
0
67
47

pada 2014 tercatat 6 mmscfd. Berhu- sebanyak 405 mmscfd.


bung belum ada contracted demand, Adapun kebutuhan contracted pada
mmscfd

terdapat surplus sebanyak 6 mmscfd. 2020 tetap 390 mmscfd untuk keper-
Namun, dengan adanya tambahan luan industri. Sedangkan kebutuhan
committed demand, total kebutuhan committed berjumlah 35 mmscfd un-
150

100

50

gas meningkat menjadi 25 mmscfd. tuk memenuhi kelistrikan. Sedangkan


SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
Contracted Demand

Akibatnya, terjadi defisit pasokan se- kebutuhan potential sebesar 8 mms-


Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

banyak 19 mmscfd. cfd. Total kebutuhan region ini pada


Project Supply
1 januari 2014

Pada 2020, pasokan existing dan pro- 2020 sebesar 433 mmscfd.
ject meningkat drastis menjadi 405 Dengan kondisi ini, hingga jangka

69
BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

2030
8
35
109
0
109
0
2029
8
35
159
0
159
0
2028
8
35
227
0
227
0
steam 2015, rate 300 mmscfd
job pmt omori sulawesi on

2027
8
35
390
0
365
0
2026
8
35
390
0
390
0
2025
8
35
390
0
405
0
2024
8
35
390
0
405
0
2023
8
35
390
0
405
0
2022
8
35
390
0
405
0
2021
8
35
390
0
405
0
2020
8
35
390
0
405
0
menengah berakhir, region ini meng- Industri dan MRS PGN.
alami surplus 15 mmscfd jika pasokan SUMBER: PT PGN
2019
8
35
390
0
405
0 hanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan contracted. Namun, jika pa-
2018
8
35
390
0
405
1

sokan dipakai dalam upaya memenuhi committed berjumlah 35 mmscfd, yang


GRAFIK 2.13 PERKIRAAN NERACA GAS SULAWESI BAGIAN TENGAH

kebutuhan contracted dan committed hanya ditujukan untuk memenuhi lis-


demand, akan terjadi defisit sebesar trik. Akan halnya, pasokan gas pada
2017
8
34
390
0
405
2

20 mmscfd. Secara keseluruhan, defi- 2030 di region ini hanya mengandal-


sit pasokan terhadap total kebutuhan kan project supply sebesar 109 mmsc-
2016
8
31
390
0
405
4

akan meningkat menjadi 28 mmscfd. fd. Alhasil, dengan kondisi ini, hingga
jangka panjang berakhir, pasokan
b. Jangka Panjang (2021-2030) terhadap total kebutuhan pun menga-
2015
8
31
390
0
350
6

Seluruh kebutuhan gas (contracted, lami defisit 35 mmscfd.


committed, dan potential demand) di
2014
8
25
0
0
0
6

Region Sulawesi Bagian Tengah diha- 2.5.11. NERACA GAS BUMI REGION
rapkan dapat dipenuhi dari penam- PAPUA
mmscfd

bahan alokasi gas maupun dari pene-


muan cadangan gas baru. Harapan ini Kekayaan alam kawasan Papua
wajar, mengingat pada akhir periode juga tecermin dalam neraca gas bumi
150

100

50

jangka panjang, yaitu 2030, sudah ti- Region Papua. Pada 2014, region ini
Contracted Demand

dak ada pasokan existing, project, dan menghasilkan pasokan gas berlimpah,
Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply

potential di region ini. sebanyak 1.028 mmscfd, sedangkan


Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

Kebutuhan contracted pada 2030 kebutuhan contracted-nya sebesar 957


juga tidak ada. Sedangkan kebutuhan mmscfd. Kondisi ini menghasilkan

71
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

2030
218
771
672
12
226
1.026
2029
218
771
672
15
249
977
surplus gas yang sangat besar, yaitu 70 ngunan infrastruktur yang terintegra-

2028
218
771
672
20
488
977
mmscfd. Meski begitu, region ini ha- si guna memudahkan penyaluran gas
rus mengalirkan pasokannya ke luar di wilayah ini.
negeri dalam bentuk ekspor sebesar Pada akhir jangka menengah (2020),

2027
218
771
681
20
558
1026
740 mmscfd. Adanya tambahan kebu- pasokan existing diperkirakan seba-
tuhan committed menjadikan total de- nyak 995 mmscfd dan pasokan project

2026
218
771
752
20
558
990
mand dari region ini sedikit mening- 558 mmscfd. Ada pula pasokan poten-
kat menjadi 1.148 mmscfd. tial sebanyak 20 mmscfd. Dengan be-
Proyeksi untuk lima tahun setelah- gitu, total pasokan gas mencapai 1.573

2025
218
771
823
20
558
990
nya, yaitu pada 2020, jumlah pasokan mmscfd.
diperkirakan akan semakin besar, ya- Di sisi demand, kebutuhan contrac-

2024
218
771
831
20
557
1.026
itu mencapai 1.573 mmscfd. Dengan ted di region ini sebesar 784 mmscfd.
kebutuhan contracted 784 mmscfd, Perinciannya, untuk peningkatan pro-
surplus gas pun semakin besar, yaitu duk dan pemakaian sendiri di kilang

2023
218
771
841
20
557
977
769 mmscfd. Meski begitu, region ini LNG sebanyak 110 mmscfd, listrik 5
tetap harus mengalirkan pasokannya mmscfd, dan ekspor 669 mmscfd.

2022
218
843
770
20
557
977
ke luar sebesar 669 mmscfd. Sementara itu, kebutuhan commit-
Seperti sebelumnya, pada periode ted sebanyak 838 mmscfd, yang terdiri
ini pun terdapat tambahan kebutuh- atas kebutuhan untuk pupuk dan pet-

2021
218
843
761
20
557
1.026
an committed yang menjadikan total rokimia 182 mmscfd, listrik 16 mmsc-
demand meningkat menjadi 1.839 fd, industri 3 mmscfd, gas rumah tang-

2020
218
838
784
20
558
995
mmscfd. Dengan jumlah pasokan
­ ga 1 mmscfd, dan ekspor ke region lain
yang tetap, surplus internal region ini melalui FSRU 388 mmscfd serta ekspor
menjadi 211 mmscfd. Adapun kebu- ke luar negeri 249 mmscfd. Ada juga

2019
218
838
797
20
558
996
tuhan committed di luar region yang kebutuhan potential sebesar 218 mm-
membutuhkan gas dari Papua juga scfd. Dengan demikian, total kebutuh-

2018
20
193
903
20
1
1.032
bertambah menjadi 838 mmscfd. an region ini pada 2020 sebanyak 1.839
Potret neraca 2030 menunjukkan mmscfd.
adanya penurunan pasokan gas men- Mengacu pada data-data tersebut,

2017
20
192
874
0
1
971
jadi 1.252 mmscfd, dengan kebutuhan tergambar bahwa pasokan existing
contracted sebesar 672 mmscfd. Kondi- bisa mencukupi kebutuhan contrac-

2016
20
192
938
0
1
982
si ini menghasilkan surplus gas secara ted, bahkan menghasilkan surplus gas
internal region sebanyak 354 mmscfd. sebesar 211 mmscfd. Adanya tambah-
Surplus gas yang dihasilkannya sebe- an pasokan project terhadap pasokan

GRAFIK 2.14 PERKIRAAN NERACA GAS PAPUA

2015
20
191
961
0
1
1.008
sar 580 mmscfd. existing dalam memenuhi kebutuhan
Berikut ini gambaran neraca gas Re- contracted juga menghasilkan surplus

2014
0
191
957
0
0
1.028
gion Papua secara lebih terperinci. gas sebesar 769 mmscfd.

mmscfd
a. Jangka Menengah (2015-2020) b. Jangka Panjang (2021-2030)
Adanya cargo diversion yang dapat Sesuai dengan surat Menteri ESDM
dimanfaatkan untuk memenuhi ke- Nomor 8115/10/MEM.M/2012 tertang-

2000

1500

1000

500
butuhan gas dalam negeri membuat gal 23 November 2012 perihal Perse-

Contracted Demand
selama periode tersebut tidak terda- tujuan Alokasi Gas Tangguh, pemba-

Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply
pat kekurangan pasokan (shortage) ngunan Train 3 Tangguh disyaratkan

Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

gas. Namun, untuk memanfaatkan gas untuk memenuhi kebutuhan gas in-
di Region Papua, diperlukan pemba- dustri pupuk di Papua yang direnca-

72
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

2030
0
324
0
0
324
0
2029
0
324
0
0
324
0
nakan akan mulai beroperasi pada Namun, pada dua periode waktu terse-

2028
0
324
0
0
324
0
2019, bersamaan dengan mulai ber- but, belum terlihat adanya demand ter-
produksinya Train 3 LNG. hadap pasokan gas. Dengan demikian,
Pada 2030, pasokan existing diper- net balance neraca region ini tetap.

2027
0
324
0
0
324
0
kirakan sebanyak 1.026 mmscfd dan Potret serupa terjadi bila memasuk-
pasokan project 226 mmscfd. Ada pula kan kebutuhan committed dalam nera-

2026
0
324
0
0
324
0
pasokan potential sebanyak 12 mmsc- ca. Pada tiga periode waktu tersebut,
fd. Sehingga total pasokan gas di regi- region ini juga belum memiliki kebu-
on ini mencapai 1.264 mmscfd. tuhan sama sekali. Alhasil, net balance

2025
0
324
0
0
324
0
Adapun kebutuhan contracted di neraca region ini tetap.
region ini sebesar 672 mmscfd. Perin-
Jangka Menengah (2015-2020) dan

2024
0
324
0
0
324
0
ciannya, untuk peningkatan produk
dan pemakaian sendiri di kilang LNG Jangka Panjang (2021-2030)
sebanyak 110 mmscfd dan ekspor 562 Saat ini belum ada demand dan

2023
0
324
0
0
324
0
mmscfd. produksi gas di Region Maluku. Pada
Sedangkan kebutuhan committed se- 2020, dijadwalkan akan berproduksi

2022
0
324
0
0
324
0
banyak 771 mmscfd, dengan perincian gas bumi yang berasal dari kontraktor
untuk pupuk dan petrokimia 182 mm- KKS Inpex-Masela sebesar 281 mmsc-
scfd, listrik 21 mmscfd, industri 3 mm- fd dan akan meningkat mencapai 324

2021
0
302
0
0
302
0
scfd, gas rumah tangga 1 mmscfd, dan mmscfd pada 2022. Ini akan dimanfa-
ekspor ke region lain melalui FSRU 388 atkan untuk pemenuhan kebutuhan

2020
0
281
0
0
281
0
mmscfd serta ekspor ke negara lain domestik melalui infrastruktur LNG
178 mmscfd. Ada juga kebutuhan po- yang ada.
tential 218 mmscfd. Dengan demikian,

2019
0
0
0
0
0
0
total kebutuhan region ini pada 2030 PROYEKSI KEBUTUHAN GAS BUMI
sebanyak 1.661 mmscfd. Kebutuhan akan gas bumi dipasti-

2018
0
0
0
0
0
0
Berdasarkan hal ini, pasokan exis- kan bakal terus meningkat seiring de-
ting bisa mencukupi kebutuhan con- ngan pertumbuhan ekonomi. Bukan
tracted dan mencatatkan surplus gas hanya itu, pertumbuhan jumlah pen-

2017
0
0
0
0
0
0
sebesar 354 mmscfd. Tambahan paso- duduk pun menjadi parameter utama
kan project terhadap pasokan existing lainnya dalam menentukan pening-

2016
0
0
0
0
0
0
dalam memenuhi kebutuhan contrac- katan kebutuhan gas bumi di Tanah
ted bahkan membuat surplus gas me- Air. Dua faktor tersebut menjadi sa-

GRAFIK 2.15 PERKIRAAN NERACA GAS MALUKU


ningkat menjadi 580 mmscfd. ngat penting, mengingat pertumbuh-

2015
0
0
0
0
0
0
an ekonomi dan pertumbuhan pendu-
2.5.12. NERACA GAS BUMI REGION duk Indonesia tergolong tinggi.

2014
0
0
0
0
0
0
MALUKU Seperti tertuang dalam Kebijakan
Energi Nasional, diprediksi rata-rata

mmscfd
Pada 2014, region ini belum mempu- pertumbuhan ekonomi di atas 7 per-
nyai pasokan dan kebutuhan, begitu sen, sedangkan rata-rata pertumbuhan
pula keharusan mengalirkan gas ke jumlah penduduk 0,9 persen per tahun

2000

1500

1000

500
luar region atau mendapat aliran dari hingga 2025 dan 0,5 persen per tahun

Contracted Demand
kawasan lain. Baru pada 2020 dan hingga 2050. Situasi ini jelas harus sege-

Comitted Demand
Potential Demand

Potential Supply

Existing Supply
2030 terdapat pasokan masing-masing ra diantisipasi dengan baik. Karena itu,

Project Supply

SUMBER: SKK MIGAS


1 januari 2014

sebesar 281 mmscfd dan 324 mmscfd. diperlukan perhitungan yang matang.
Berbagai antisipasi seiring dengan ting-

74
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I : N ER AC A GA S B U MI IN D O N ESIA

Adapun proyeksi jangka panjang bisa


dihitung menggunakan metode elastisi-
tas per wilayah dan per sektor (contoh
terlampir untuk proyeksi nasional). Se-
mentara itu, hasil proyeksi jangka me-

2030
nengah bisa dianggap sebagai data un-
tuk proyeksi jangka panjang.
Proyeksi harus memiliki tiga skena-
rio, agar penyediaan kebutuhan gas
bumi bisa diprediksi besarannya de-
ngan lebih akurat. Ketiga skenario itu
adalah sebagai berikut:

2026
• Skenario Konversi Tingkat Bu-
siness as Usual. Dalam hal ini, kon-
versi BBM dan LPG ke BBG tidak
banyak, dan berjalan terus seperti
sekarang.
• Skenario Konversi Tingkat Me-
2022 nengah. Misalnya konversi BBM
GRAFIK 2.16 TIGA SKENARIO PROYEKSI KEBUTUHAN GAS BUMI

transportasi ke BBG secara gradual


mencapai 25 persen volume BBM
bersubsidi.
• Skenario Konversi Tingkat Tinggi.
Misalnya konversi BBM transporta-
Lokasi PLTG Muara Tawar, Bekasi, si ke BBG secara gradual mencapai
2018

Jawa Barat. 45 persen volume BBM bersubsidi.


SUMBER: PT PEMBANGKIT JAWA BALI
Proyeksi kebutuhan gas bumi dan
BBM (yang berpotensi disubstitusi) di-
ginya demand merupakan hal penting lakukan dengan menggunakan meto-
yang harus disiapkan. de elastisitas per wilayah dan per sek-
BAU (business as usual)
20.000 mmscfd

Untuk itu, proyeksi kebutuhan gas tor, serta menggunakan pendapatan


2014

bumi di Indonesia—yang pada 2050 dip- domestik bruto (PDB) wilayah. Proyek-
rediksi menjadi “negara maju baru”— si ini dilakukan di sektor transportasi,
10.000
15.000

5.000

SUMBER: BPH MIGAS


0

Menengah

seyogianya dibuat berdasarkan demand industri, komersial, rumah tangga,


1 januari 2014

driven, bukan supply driven. listrik, non-energi (pupuk dan petro-


Tinggi

Proyeksi jangka menengah bisa kimia), dan lain-lain (pertambangan


menggunakan committed demand dan perkebunan).
yang dikombinasikan dengan pertum- Adapun sektor listrik diambil dari
buhan yang menggunakan metode konsumsi listrik di setiap sektor untuk
elastisitas. Keberadaan FSRU di bebe- memudahkan perkiraan konversi pem-
rapa tempat di Tanah Air memungkin- bangkit listrik dengan BBM ke gas bumi.
kan Indonesia melakukan impor LNG, Sedangkan proyeksi PDB nasional di-
sehingga tidak terlalu bergantung perkirakan dari Bappenas dan PDB wi-
pada pasokan LNG dalam negeri. layah dihitung secara proporsional. •

76 77
BAB III

PETA JALAN PENGEMBANGAN


INFRASTRUKTUR GAS BUMI
Dibanding di negara-negara lain, infrastruktur gas di Indonesia
sangat minim. Berbagai tantangan dihadapi pemerintah untuk
mengembangkan infrastruktur. Salah satunya letak geografis.
Perlu usaha bersama semua stakeholder gas mempercepat
pembangunan infrastruktur.
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Pekerjaan di Indonesia. Tata kelola gas bumi juga dengan lingkungan dan konservasi
pipanisasi gas milik mesti mempertimbangkan lima aspek energi.
Pertamina Gas di tersebut.
kawasan Marunda, Secara garis besar, kelima aspek 5. Simplicity
Jakarta Utara. yang menjadi pertimbangan pengelo- Aspek ini menunjukkan kesederha-
laan gas itu sebagai berikut: naan dalam tata kelola gas bumi. Kebi-
SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
jakan dan aturan terkait pengusahaan
1. Availability dan pengelolaan gas bumi harus bisa
Aspek ini menunjukkan ketersedi- diimplementasikan secara sederhana,
aan gas. Parameter yang digunakan salah satunya soal kemudahan dalam
untuk mengukur tingkat availability izin pengusahaan.
antara lain potensi gas, rasio cadang-
an, dan pasokan gas yang terdiri atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 3
pasokan gas existing, pasokan gas pro­ Tahun 2010 menyatakan kebijakan
ject, dan pasokan gas potential. pemanfaatan gas bumi harus mem-
pertimbangkan kepentingan umum,
2. Accessibility kepentingan negara, kebijakan energi
GAS bumi merupakan sumber daya mi, dan kearifan lokal secara bermar- Aspek ini menunjukkan kemudahan nasional, cadangan dan peluang pasar
alam strategis. Karena itulah dikuasai tabat. akses dari sumber gas kepada penggu- gas bumi, infrastruktur yang tersedia—
negara dan pengusahaannya dilaku- Sedangkan kedaulatan energi ada- na gas. Pasokan gas yang telah dieks- maupun yang dalam perencanaan—
kan untuk sebesar-besarnya kemak- lah hak negara dan bangsa untuk se- plorasi dan dieksploitasi harus bisa serta keekonomian lapangan dari ca-
muran rakyat. cara mandiri menentukan kebijakan mencapai lokasi pengguna melalui in- dangan migas yang akan dialokasikan.
Peraturan Menteri Energi dan Sum- pengelolaan energi dalam upaya men- frastruktur penyaluran yang ada. Karena itu, dengan mengacu pada
ber Daya Mineral (ESDM) Nomor 3 capai ketahanan dan kemandirian lima aspek yang menjadi cita-cita ide-
Tahun 2010 tentang Alokasi dan Pe- energi 3. Affordability al dalam tata kelola gas bumi, jelas
manfaatan Gas Bumi untuk Pemenuh- Adapun ketahanan energi dipahami Aspek ini menunjukkan keter- bahwa pertimbangan dalam kebijak-
an Kebutuhan Dalam Negeri menye- sebagai suatu kondisi saat kebutuhan jangkauan harga gas, baik dari sisi an tata kelola gas bumi bukan hanya
butkan gas bumi merupakan sumber masyarakat luas akan energi dapat konsumen maupun produsen. Di sisi terpaku pada ketersediaan pasokan.
daya alam yang tak terbarukan. dipenuhi secara berkelanjutan, ber- konsumen, keterjangkauan harga ber- Pengembangan dan pengusahaan gas
Karena itu, perlu diatur pemanfa- dasarkan prinsip-prinsip ketersedia- arti kemampuan konsumen memba- bumi juga mesti mempertimbangkan
atannya secara berkesinambungan an (availability), keterjangkauan har- yar harga gas dengan harga keekono- empat aspek lainnya, yakni aksesibi-
untuk sebesar-besarnya kemakmuran ga (affordability), kemudahan akses miannya. Sedangkan di sisi produsen, litas, keterjangkauan harga, keberlan-
rakyat, yang berorientasi pada asas ­(accessibility), keberlanjutan (sustain­ keterjangkauan harga berarti kelayak- jutan, dan kesederhanaan.
kemanfaatan. Implementasi kebijakan ability), dan kesederhanaan tata kelola an harga yang diperoleh produsen un- Sebagaimana telah disinggung da-
tersebut ditujukan untuk mendukung (simplicity). tuk menutup biaya pengusahaan gas lam Bab II, Neraca Gas Bumi Indonesia,
ketahanan dan kemandirian energi Kelima parameter tersebut meru- secara wajar dan menguntungkan. yang dilansir Kementerian ESDM se-
nasional. pakan aspek dasar atau aspek makro jak 2007 dan setiap tahun diperbarui,
Ketahanan energi dan kemandirian yang harus terpenuhi guna menjaga 4. Sustainability menunjukkan bahwa lokasi pasokan
energi mempunyai pengertian yang ketahanan energi secara baik. Lima Aspek ini menunjukkan keberlan- gas bumi dan lokasi pusat kebutuhan
beragam sesuai dengan kepentingan aspek itu pulalah yang menjadi cita-ci- jutan ketersediaan dan pasokan gas gas bumi sangat tersebar, dengan ting-
suatu negara. ta ideal dalam pengelolaan dan peng­ untuk memenuhi kebutuhan energi kat cadangan atau kebutuhan yang
Kemandirian energi adalah kemam- usahaan gas bumi. dalam jangka panjang, tanpa harus berbeda-beda.
puan negara dan bangsa untuk me- Artinya, kebijakan tata kelola gas mengorbankan kepentingan generasi Misalnya Region Sumatera Bagian
manfaatkan keanekaragaman energi, bumi harus dirumuskan dan diim- mendatang. Indikator yang diguna- Utara, Sumatera Bagian Selatan dan
dengan memanfaatkan potensi sum- plementasikan sebagai perwujudan kan untuk mengukur aspek ini antara Tengah, Jawa Bagian Barat, Jawa Ba-
ber daya alam, manusia, sosial, ekono- ketahanan dan kemandirian energi lain pengelolaan energi yang terkait gian Tengah, serta Jawa Bagian Timur

80 81
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

memiliki tingkat kebutuhan yang be- Tiongkok Selatan, jelas merupakan la-
sar, yang melebihi ketersediaan pa­ pangan gas bumi yang menjanjikan.
sokannya. Namun ketersediaan infrastruktur
Di beberapa region tersebut, pa­sokan untuk pasokan gas dari hulu ke kon-
existing belum bisa memenuhi 100 per- sumen akhir masih belum memadai,
sen permintaan konsumen yang telah sehingga perlu dipersiapkan.
meneken kontrak (con­tracted demand). Harus diakui pula infrastruktur
Namun, hal sebaliknya terjadi di bebe- gas di Indonesia masih sangat minim.
rapa region, seperti Papua dan Maluku Pusat Studi Energi Universitas Gadjah
Bagian Selatan. Di dua region tersebut, Mada, Yogyakarta, mencatat, diban-
permintaan gas bumi masih minim, ding di negara lain, infrastruktur gas
sedangkan ketersediaan pasokan gas di Indonesia tergolong miskin. Indeks
cukup besar. panjang jaringan gas bumi di Indone-
Ketidakseimbangan supply dan de­ sia hanya tercatat 6,4 kilometer per
mand tersebut tidak semata-mata ter- meter persegi.
jadi lantaran aspek ketersediaan. Ar- Indeks ini merupakan perbanding-
tinya, tidak tercukupinya kebutuhan an panjang pipa gas dengan luas area.
gas bumi di suatu region bukan melu- Sementara itu, indeks infrastruktur gas
lu akibat kurangnya pasokan. Ini bisa Thailand dan Malaysia masing-­masing
terjadi lantaran aspek aksesibilitas. sebesar 11 km/m2 dan 19 km/m2.
Sebab, kekurangan pasokan gas bumi Karena itu, percepatan pembangunan
di region tertentu sebetulnya bisa di- dan pengembangan infrastruktur gas di beberapa kategori: Pembangunan pipanisasi gas milik
penuhi oleh region lain yang menga- Indonesia sudah sangat mendesak demi Pertamina Gas dari Muara Karang ke
lami surplus pasokan. pemerataan dan pemenuhan pasokan a. Open Access Muara Tawar, Marunda, Jakarta Utara.
Masalahnya, hal itu tidak bisa dila- gas di seluruh wilayah negeri ini. Jaringan pipa open access merupakan
SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
kukan jika aspek aksesibilitas tidak ruas transmisi atau wilayah jaringan
terpenuhi. Akibat dari infrastruktur distribusi gas bumi yang ditetapkan
penyaluran gas bumi yang terbatas, 3.1. KATEGORISASI INFRASTRUKTUR dengan mempertimbangkan sumber
kebutuhan pasar gas bumi di region gas. Selain berdasarkan rencana pem- c. Dedicated Hilir
yang mengalami defisit pasokan tidak Infrastruktur gas terdiri atas bebe- bangunan pemerintah, bisa juga atas Jaringan pipa dedicated hilir merupa-
bisa serta-merta dipenuhi oleh region rapa kategori. Berikut ini kategorisasi usulan badan pengatur dan/atau badan kan ruas transmisi dan/atau ruas distri-
lain yang mengalami surplus pasokan. infrastruktur gas, termasuk sarana usaha dalam kerangka kegiatan usaha busi gas bumi yang ditetapkan dengan
Indonesia memang menghadapi tan- dan prasarananya. pengangkutan gas bumi. Pembangunan mempertimbangkan pasokan gas bumi
tangan geografis dalam pemanfaatan dan pengoperasian jaringan pipa open dan kondisi infrastruktur dalam ke-
gas bumi. Lapangan gas bumi yang 3.1.1. SISTEM PERPIPAAN access dilaksanakan oleh badan usaha rangka kegiatan usaha niaga gas bumi.
sedang dalam tahap pengembangan melalui mekanisme lelang yang digelar Pengusulan, pembangunan, dan peng-
maupun yang sudah meneken kontrak Sistem perpipaan, baik pipa penya- oleh badan pengatur. operasian jaringan pipa dedicated hilir
tersebar di berbagai region. lur (pipeline) maupun pipa distribusi, dilakukan oleh badan usaha sebagai
Tak sedikit lapangan gas bumi ter- merupakan perangkat transportasi b. Dedicated Hulu kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk
letak di lokasi yang jauh dari pasar untuk mengangkut dan menyalurkan Jaringan pipa dedicated hulu merupa- keperluan mengangkut gas milik sendi-
atau pengguna. Beberapa lapangan gas dari sumber gas ke pengguna. Ber- kan ruas transmisi dan/atau ruas distri- ri ke konsumen akhir tertentu.
gas besar, seperti Tangguh di Papua, dasarkan Keputusan Menteri ESDM busi gas bumi yang ditetapkan dengan
lapangan Jangkrik di lepas Pantai Kali- Nomor 2700 Tahun 2012 tentang Ren- mempertimbangkan sumber gas bumi d. Kepentingan Sendiri
mantan, lapangan Masela di perbatas- cana Induk Jaringan Transmisi dan dan keperluan operasi lapangan seba- Jaringan pipa kategori kepentingan
an selatan Laut Timor, dan lapangan Distribusi Gas Bumi Nasional Tahun gai fasilitas pengangkutan gas bumi da- sendiri merupakan ruas transmisi
Natuna D-Alfa di sekitar perairan Laut 2012-2025, jaringan pipa dibagi dalam lam kerangka kegiatan usaha hulu. dan/atau ruas distribusi gas bumi yang

82 83
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

ditetapkan dengan mempertimbang-


kan pasokan gas bumi dan ketersedia-
an Infrastruktur. Pengusulan, pemba-
ngunan, dan pengoperasian jaringan
pipa untuk kepentingan sendiri dila-
kukan oleh konsumen gas bumi dalam
rangka menyalurkan gas bumi untuk
kepentingan konsumen tersebut.

3.1.2. KILANG PENGOLAHAN LIQUEFIED


NATURAL GAS (LNG) DAN REGASIFIKASI
(GAS BUMI CAIR) CNG Plant Jakabaring 2
SUMBER: PT PLN

Kilang likuifaksi (liquefaction) di-


gunakan sebagai tempat memproses
gas alam menjadi gas alam cair atau li­ 3.1.4. JARINGAN GAS RUMAH TANGGA
quefied natural gas (LNG). Kilang likui-
faksi ini merupakan bagian dari moda Jaringan gas rumah tangga meru-
transportasi LNG. pakan jaringan gas bumi yang dite-
Pencairan gas alam dilakukan agar tapkan dengan mempertimbangkan
gas bumi dapat disimpan dan diang- pasokan gas bumi dan kebutuhan
kut kepada pengguna. Moda transpor- konsumen rumah tangga dan/atau pe-
tasi LNG diterapkan apabila penya- langgan kecil berdasarkan rencana
luran gas bumi dengan jaringan pipa pembangunan pemerintah atau ba-
tidak dapat dilakukan karena tidak dan usaha. Jaringan gas rumah tangga
memenuhi aspek keekonomian. FSRU Jawa Barat laut. Sedangkan FSU hanya berfungsi dibangun dalam rangka diversifikasi
SUMBER: WWW.NUSANTARAREGAS.COM
Ada beberapa jenis kilang pencairan sebagai unit penyimpanan gas, yang dan konservasi energi.
gas alam menurut kapasitasnya: juga berada di lepas pantai.
3.1.5. STASIUN PENGISIAN BAHAN
a. Kilang Besar (large plant) Regasifikasi (regasification) merupa- b. Land Based Storage and Regasifica- BAKAR GAS (SPBG)
Kilang ini berfungsi mencairkan kan kebalikan dari proses likuifaksi. tion
dan menyimpan gas alam dengan ka- Terminal regasifikasi berfungsi meng- Unit regasifikasi di darat ini meru- SPBG merupakan stasiun tempat
pasitas di atas 50 juta standar kaki ku- ubah kembali gas alam cair menjadi pakan struktur yang dibangun di da- pengisian bahan bakar untuk kenda-
bik per hari atau million standard cubic gas. Berdasarkan lokasinya, ada dua ratan, yang juga berfungsi menerima, raan yang menggunakan produk ba-
feet per day (mmscfd). jenis terminal regasifikasi. menyimpan, dan memproses gas cair han bakar gas, baik CNG maupun LNG.
menjadi gas serta menyalurkannya ke
b. Kilang Mini (mini plant) a. Floating Storage Unit (FSU) dan terminal-terminal. 3.1.6. LIQUEFIED NATURAL GAS (LNG)
Kilang ini berfungsi mencairkan Floating Storage & Regasification Unit STATION
dan menyimpan gas alam dengan ka- (FSRU) 3.1.3. COMPRESSED NATURAL GAS (CNG)
pasitas di bawah 50 mmscfd. FSRU atau unit penyimpanan dan re- PLANT AND STORAGE Stasiun LNG merupakan fasilitas
gasifikasi terapung merupakan struktur yang menghubungkan penyaluran
c. Kilang Mikro (micro plant) terapung yang dibangun di lepas pantai. CNG plant and storage merupakan LNG dari terminal penerima utama ke
Kilang mikro berfungsi mencairkan Unit ini berfungsi menerima, menyim- unit yang berfungsi sebagai penyimpan- sarana transportasi gas, seperti truk,
dan menyimpan gas alam dengan ka- pan, dan memproses kembali gas cair an sekaligus transportasi CNG ke indus- kapal, ataupun kereta. Dalam sebuah
pasitas di bawah 5 mmscfd. menjadi gas dan menyalurkannya ke tri atau pembangkit listrik. Unit ini bisa stasiun LNG biasanya terdapat tangki
terminal di darat melalui pipa bawah dibangun di laut maupun di darat. penyimpanan, alat penguap, dan alat

84 85
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

pengontrol kalori.
berukuran besar maupun kecil. Truk Pengangkut LNG
3.1.7. KILANG DAN DEPO LPG Kapal berukuran kecil dengan draf Untuk distribusi di darat, pengang- 1 3
2
rendah maksimal 4,5 meter bisa men- kutan dan penyaluran LNG bisa di-
Kilang LPG merupakan fasilitas in- distribusikan LNG hingga kapasitas 170 lakukan dengan menggunakan truk
dustri yang mengolah minyak mentah mmscfd. Sedangkan distribusi LNG de- yang didesain khusus untuk memba- 6 4
5
menjadi produk LPG. Sedangkan depo ngan kapasitas hingga 80 mmscfd bisa wa kontainer LNG. Pertamina bersa-
LPG adalah tangki atau fasilitas indus- menggunakan kapal tongkang. ma ketiga anak perusahaannya (Perta-
tri yang digunakan untuk menyimpan Keuntungan penggunaan kapal gas, Badak NGL, dan Nusantara Regas) 1. Pasokan gas bagi konsumen melalui
LPG sebelum didistribusikan. tongkang adalah belanja modal yang pada akhir 2013 sudah melakukan uji jaringan gas rumah tangga.
lebih rendah dibandingkan dengan coba pengangkutan LNG mengguna- 2. Suasana pengisian bahan bakar gas di
3.1.8. SARANA TRANSPORTASI LNG DAN penggunaan kapal LNG konvensional. kan truk untuk memenuhi kebutuhan salah satu SPBG.
CNG Untuk kapasitas kecil hingga 1 mm- gas kendaraan pertambangan di Bon- 3. Proses penyaluran gas ke kapal dari LNG
scfd, distribusi LNG bisa juga meng- tang, Kalimantan Timur. Station Bontang, Kalimantan Timur.
Kapal Pembawa LNG gunakan kapal kontainer. Kelebihan 4. Contoh LNG station.
Distribusi LNG antarpulau ataupun penggunaan kapal kontainer adalah Kereta Api Pembawa LNG 5. Kereta pembawa LNG.
transportasi LNG dari terminal FSRU tidak perlu modifikasi kapal. Kargo Selain menggunakan truk, LNG bisa 6. Truk pembawa LNG
ke darat bisa dilakukan dengan meng- LNG juga bisa dipindahkan menggu- didistribusikan menggunakan kereta
SUMBER: ABDUL MALIK MSN, PT PERTAMINA,
gunakan kapal pembawa LNG, baik nakan crane atau trailer. api. Pengangkutan LNG menggunakan WWW.GASENER.COM

86 87
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

jalur kereta api tentu lebih cepat kare- onal, yang akan bertugas mendesain DIAGRAM 3.1. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR GAS BUMI
na tidak mengalami kendala di perja- dan membikin konstruksi kapal khu-
lanan, seperti kemacetan. Meski be- sus pengangkut CNG, yang disebut Ma- DEVELOPING PHASE GROWTH PHASE MATURE PHASE
gitu, distribusi menggunakan kereta rine CNG Transportation. Limited infrastructure and Anchoring networks around Extensive networks,
less developed institutions large scale supply and overlapping networks
hanya bisa dilakukan di daerah yang Kapal khusus ini diperkirakan me-
demand sources
memiliki jalur kereta. nelan anggaran investasi sebesar US$
Point to point Hub and spoke Multiple Networks
140 juta dan ditargetkan beroperasi
Truk Pengangkut CNG mulai 2016. Rencananya, CNG vessel
Di Tanah Air, perkembangan sarana ini akan mengangkut CNG dari Gresik
transportasi CNG berawal dari upaya ke Lombok dengan kapasitas 23 juta
PT PLN membangun pembangkit lis- kaki kubik (mmscfd). Pengangkutan
trik tenaga mesin gas (PLTMG) CNG. CNG menggunakan kapal ini disebut
Dengan CNG plant, PLN bisa melaku- Proyek Marine CNG.
kan efisiensi pemakaian gas dengan
cara pemampatan atau kompresi gas
pada saat kebutuhan pembangkit lis- 3.2. SISTEM TRANSPORTASI GAS BUMI
trik rendah.
Gas yang dimampatkan tersebut Saat ini, infrastruktur gas bumi In-
disimpan dalam tabung berkompresi donesia masih perlu banyak pengem-
tinggi alias tube skid. Dari tube skid itu, bangan, khususnya di wilayah tengah
CNG bisa didistribusikan ke pembang- dan timur Indonesia. Infrastruktur
kit listrik yang membutuhkan dengan gas bumi wilayah barat Indonesia
menggunakan truk pengangkut CNG saat ini didominasi oleh jaringan pipa,
yang didesain khusus. yang di masa depan akan menyam-
PLN sejak pertengahan 2014 mulai bungkan tiga pulau besar, yakni Pulau Large Distributed Linking infrastructure
mendistribusikan CNG dengan meng- Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. “Anchor” “Satellite” Systems for efficiency and
gunakan truk untuk memasok bahan Walaupun infrastruktur gas bumi Systems LNG or CNG resiliance
Pipe or LNG
bakar PLTMG CNG di Pulau Kijang di saat ini masih berada pada developing
Bintan dan Pulau Bawean di Gresik. phase, yakni masih pada skema point SUMBER: GE

Untuk mencapai kedua pulau tersebut, to point, ke depannya Indonesia dapat


truk pengangkut tube skid diangkut mengembangkan infrastruktur gas
menggunakan kapal. bumi ke dalam growth phase. Skema kukan dengan mengubah gas bumi ke kombinasi keduanya.
pada fase ini adalah hub and spoke. Di dalam bentuk gas bertekanan tinggi Moda CNG biasanya tidak menjadi
Kapal Pengangkut CNG masa depan, seiring dengan berkem- alias compressed natural gas (CNG) pilihan sebagai jalur transmisi uta-
Selama ini, sarana transportasi CNG bangnya negeri ini, fase yang terakhir ataupun dalam bentuk cair alias lique­ ma. Sebab, moda CNG kurang efisien
antarpulau masih sebatas mengguna- adalah mature phase. Skema yang di- fied natural gas (LNG). Moda transpor- dibandingkan dengan moda pipa atau-
kan kapal laut, yang mengangkut truk ambil adalah multiple networks. tasi gas bumi tanpa pipa ini bisa dise- pun LNG, lantaran jarak jalur trans-
pembawa CNG. Yang terbaru, PLN Proses pengangkutan atau penya- but sebagai virtual pipeline. misi utama jauh dan volume gas bumi
membuat terobosan dengan memba- luran gas bumi dari sumur (wellhead) Proses pengangkutan gas bumi juga yang diangkut besar.
ngun kapal khusus pengangkut CNG. hingga ke tangan konsumen akhir bisa menggunakan kombinasi dari ke- Pemilihan penggunaan moda pipa
Malah, PLN telah menjalin kerja dilakukan melalui beberapa moda tiga moda tersebut. Moda mana yang atau LNG pada jalur transmisi utama
sama dengan beberapa perusahaan, transportasi. Secara tradisional, pe­ akan dipilih bergantung pada jarak biasanya bergantung pada jarak dan
seperti Shijiazhuang Enric Gas Equip­ ngangkutan gas bumi menggunakan tempuh, kondisi geografis, dan volume kondisi geografis. Kondisi laut dengan
ment Co Ltd, Ocean Engineering De- moda jaringan pipa. gas yang diangkut. Sedangkan jalur palung yang sangat dalam seperti
sign & Research Institute of CIMC, dan Meski begitu, alternatif lain pe­ transmisi utama gas bumi biasanya di wilayah timur Indonesia menjadi
PT Enviromate Technology Internati- ngangkutan gas bumi bisa juga dila- menggunakan moda pipa, LNG, atau hambatan pembangunan jalur pipa.

88 89
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

DIAGRAM 3.2 ILUSTRASI BIAYA TRANSPORTASI GAS BUMI DAN MINYAK MENTAH ga lebih dari 200 km, dengan volu- skema milk round supaya wilayah ti-
(harga 2002 dan kapasitas angkutan gas bumi dalam mmscfd) me yang sangat besar (lebih dari 5 mur Indonesia makin berkembang di
­mmscfd), moda transportasi LNG bisa masa mendatang. Milk round dan vir­
$/MMBTU $/BBLOE
lebih feasible. Apalagi teknologi LNG tual pipeline dapat menjadi solusi atas
4,00 dengan kapasitas unit penyimpanan transportasi gas di wilayah timur In-
dan regasifikasi sebesar 10-20 mmscfd donesia.
semakin murah. Salah satu contoh milk round ada-
LNG juga bisa diangkut dengan lah hub Makassar, di mana akan ada
3,00 20,00 menggunakan truk ataupun kapal ke- satu FSU yang dipasang di Makassar,
cil. Selain itu, LNG memiliki 2,4 kali lalu akan ada kapal yang mengitari
energi lebih banyak dibandingkan de- wilayah-wilayah, seperti Bali Utara,
ngan CNG dengan volume yang sama. Bali Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan
2,00
Dengan begitu, moda LNG bisa mene- Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya
kan storage cost yang tinggi serta me- juga akan dikembangkan hub lain, se-
10,00
ngurangi frekuensi perjalanan truk perti hub Sulawesi, Maluku Utara, Ma-
trailer ataupun kapal angkut. luku, dan Papua.
1,00
Sebagai ilustrasi, untuk mendistri-
busikan gas bumi ke daerah atau pu-
lau terpencil, moda transportasi bisa 3.3. INFRASTRUKTUR GAS SAAT INI
0,00 0,00 menggunakan kapal LNG ukuran ke-
0 2.000 4.000 6.000 8.000 MILES cil. LNG kemudian ditampung di unit 3.3.1. PIPA PENYALUR
regasifikasi dan penyimpanan berka-
pasitas 15 mmscfd. Sejak Pertamina menemukan ca-
36” LP Offshore Gas 36” LP Onshore Crude Oil 42” HP Offshore Selanjutnya, gas bumi bisa disalur- dangan besar gas non-associated di
Line (1.000) Gas Line (1.000) Tanker Gas Line (2.950) kan langsung melalui pipa ke pem- Sumatera Selatan pada 1958, peman-
bangkit listrik. Dengan menggunakan faatan gas alam Indonesia telah ber-
Two train lng (850) Onshore Crude 56” LP Onshore
unit kompresi, gas bumi tersebut bisa kembang pesat untuk memenuhi
Line Gas Line (3.085)
didistribusikan menggunakan tabung kebutuhan dalam negeri. Namun se-
SUMBER: JENSEN, J. T. (2011) ‘ASIAN NATURAL GAS MARKETS: SUPPLY, INFRASTRUCTURE AND PRICING ISSUES’, A BACKGROUND
PAPER PREPARED FOR: “THE NATIONAL BUREAU OF ASIAN RESEARCH: 2011 PACIFIC ENERGY SUMMIT”, JAKARTA
CNG. Tabung ini bisa diangkut dengan sungguhnya baru tiga tahun kemu-
truk ke SPBG dan disalurkan secara dian gas alam mulai dimanfaatkan
eceran untuk kendaraan bermotor. secara komersial untuk memasok ke-
Karena itu, tanker khusus menjadi Sementara itu, untuk jalur distri- Untuk wilayah timur Indonesia, pe- butuhan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri)
pilihan sebagai alat transportasi LNG busi bisa menggunakan ketiga moda ngembangan infrastruktur gas bumi I oleh Pertamina. Momentum ini me-
mengingat volume yang besar dan ja- transportasi, baik pipa, LNG, CNG, ma- masih sangat sulit karena kontur geo- rupakan titik penting pengembangan
rak yang jauh. Pada umumnya, biaya upun kombinasi dua atau tiga moda. grafis yang tidak memungkinkan un- usaha gas alam di Indonesia.
angkut gas bumi menggunakan pipa Memang, secara tradisional, gas bumi tuk dibangun jaringan pipa gas bumi. Di Kalimantan, pipa transmisi gas
lebih murah dibandingkan dengan biasanya didistribusikan melalui jalur Akibatnya, saat ini wilayah timur In- bumi pertama kali dibangun untuk
moda LNG. pipa. Namun, karena masalah jumlah donesia masih dikuasai oleh energi menghubungkan lapangan gas Atta-
Kondisi geografis Indonesia cocok volume minimum yang berkaitan de- yang berasal dari minyak bumi. ka, yang terletak di lepas pantai Ma-
untuk menerapkan kombinasi kedua ngan besaran investasi, serta pipeline Jika dikembangkan metode lain, hakam, sampai stasiun kompresor
moda. Transportasi gas bumi di wi- rights of way termasuk pembebasan yakni metode virtual pipeline, wilayah Tanjung Santan. Pipa yang dibangun
layah barat Indonesia bisa dijangkau lahan, para pengusaha lebih tertarik timur Indonesia bakal semakin maju. oleh Pertamina pada 1972 dengan
menggunakan jaringan pipa. Sedang- mendistribusikan gas bumi menggu- Potensi anchor buyer di wilayah timur panjang 24 km dan diameter 18 inci
kan transportasi gas bumi di seluruh nakan moda CNG, yang diangkut de- sangat besar, seperti yang ditunjuk- ini untuk mengangkut gas alam sebe-
bagian Indonesia bisa menggunakan ngan truk atau kapal kecil. kan oleh gambar. sar 2.035.000 kaki kubik per hari. Mo-
moda LNG. Jika jarak sudah terlalu jauh hing- Indonesia perlu mengembangkan mentum ini pun merupakan lompatan

90 91
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

TABEL 3.1 INFRASTRUKTUR GAS INDONESIA 1979, ke PT Pupuk Kujang, PGN, dan In-
YANG SUDAH TERSEDIA
docement, yang menandai dimulainya
jaringan pipa di Jawa Barat.
Infrastruktur Jumlah Pada 1984, gas mulai dialirkan ke
Pipa Open Access 4.165,68 km Pupuk Kalimantan Timur dan Pupuk
Pipa Dedicated Hulu 4.110 km Iskandar Muda dengan kontrak 20 ta-
Pipa Dedicated Hilir 4.213,54 km hun. Lantas pada awal 1990-an, Per-
Pipa Kepentingan Sendiri 46 km tamina mulai mengalirkan gas ke Pet-
LNG Plant 2 Unit rokimia Gresik dan PLN Gresik, yang
mengawali eksistensi bisnis gas Perta-
Mini LNG Plant 0 Unit
mina di Jawa Timur.
FSRU 2 Unit
Berdasarkan gambaran itu, Perta-
Land Based Regas 1 Unit
mina telah mengembangkan infra-
CNG Umum 42 Unit
struktur pipa gas di daerah-daerah
CNG Marine 2 Unit tersebut, selain juga mulai masuk
SPB-CNG 50 Unit pada industri lainnya, seperti petroki-
mia dan kelistrikan.
SPB-LNG 0 Unit

PETA 3.1. POTENSI KILANG LNG/MINI LNG & ANCHOR BUYER DI WILAYAH TIMUR INDONESIA
Pada 2001, pemerintah mengeluar-
WJD 4 (lelang)
kan Undang-Undang Nomor 22 tentang
Jargas Rumah Tangga 162.000 rumah
Minyak dan Gas Bumi. Isinya antara
Kilang LPG 4.594,8 MTPA
lain mewajibkan pemisahan antara
Depot LPG Inlad 205.812 MT
badan usaha yang melakukan kegiat-
SUMBER: DIOLAH
an usaha hulu dan hilir.
Sebagai implementasinya, Perta-
penting dalam pengembangan sistem mina membentuk anak-anak perusa-
transmisi gas bumi di Indonesia. haan untuk menjalankan bisnisnya,
Tak lama setelah itu, yaitu pada di antaranya PT Pertamina EP yang
1974, PT Pertamina selesai memba- menangani kegiatan hulu dan PT Per-
ngun pipa gas dari Limau Barat ke tamina Gas yang menangani kegiat-
Limau Timur dan dari Limau Timur an hilir, khususnya transportasi gas
ke Prabumulih dengan panjang total bumi.
18 km. Selain itu, dibangun pipa dari Pertamina Gas, yang berdiri pada
Prabumulih ke Palembang dengan 2007, mendapatkan pengalihan aset
total panjang 97 km. Pada tahun yang pipa gas sebanyak 43 ruas dengan to-
sama, Pertamina mulai mengalirkan tal panjang 1.587,3 km yang berstatus
gas ke pabrik Pusri IIA dalam kontrak open access, yang mengalirkan gas ke
20 tahun selama 1974-1994. konsumen, seperti industri pupuk, ke-
Perkembangan selanjutnya, pada listrikan, dan industri lainnya. Sum-
1977 Pertamina selesai membangun ber daya manusia yang dimiliki oleh
pipa transmisi dari lapangan L Parigi anak-anak perusahaan Pertamina
ke Cilamaya dan Cilamaya-Cilegon de- tersebut merupakan pekerja Pertami-

Power Plant
LNG Plant
ngan panjang 220 km dan diameter 24 na yang telah memiliki pengalaman
inci. Sedangkan pada tahun berikut- dan kompetensi dalam kegiatan usaha

FSRU
FSO

SUMBER: GE
nya, Pertamina mulai mengalirkan gas hulu dan hilir.
ke PT Krakatau Steel, dan setelah itu ke Pasokan gas juga disediakan oleh
PT Semen Cibinong. Lalu, disusul pada PT Perusahaan Gas Negara. BUMN ini

92 93
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

DIAGRAM 3.3 SKEMA RANTAI LOGISTIK TRANSPORTASI LNG UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Daerah Pengguna

Pipeline Trucking
Remote Power
Generation
Barge
Mounted LNG
All Mini LNG
3.600m2 Terminal
O&G 22-50 On-Site Power
Wells MMSCFD Generation

On-Site Power
Generation
Remote Power
Barge Generation
LNG
Mounted Terminal
Area Produksi 3.600m2 Trucking

Fixed Pipeline
Virtual Pipeline
SUMBER: GE End User

mulai menyalurkan gas untuk kawa- Grissik-Singapura sepanjang 470 km.


san yang dilalui pipa, yaitu di Cirebon Lantas, dalam kurun 2003-2007, PGN
sejak 1975, Jakarta 1979, dan di Bogor membangun ruas South Sumatra West
Hilir

1980 dengan melakukan pembangun- Java (SSWJ) sepanjang 1.001,5 km.


an infrastruktur distribusi dan pe- Pada 2005, pemerintah menerbitkan
ngembangan pasar gas bumi. secara resmi Rencana Induk Jaring-
Transmisi

Selain di wilayah tersebut, PGN me- an Transmisi dan Distribusi Gas Bumi
Hulu

ngembangkan distribusi di wilayah Nasional. Rencana induk ini diperba-


PETA 3.2 INFRASTRUKTUR GAS BUMI EKSISTING

lain yang memiliki sumber pasokan rui pada 2010, lalu diperbarui kembali
gas bumi setempat, yaitu di Medan se- pada 2012 sebagaimana tertuang dalam
jak 1985, di Surabaya sejak 1994, dan di Keputusan Menteri ESDM Nomor 2700
Kota-kota lainnya
Ibu kota Provinsi

Palembang sejak 1996. K/11/MEM/2012 tentang Rencana Induk


Pada 1993, PGN mulai merencana- Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas
kan pembangunan pipa gas transmisi Bumi Nasional Tahun 2012-2025, yang
ruas Grissik-Duri. Pembangunan pipa ditetapkan pada 6 September 2012.
gas transmisi sepanjang 536 km itu di- Penerbitan rencana induk ini di-
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

selesaikan pada 1998. Pada tahun yang maksudkan sebagai acuan investasi
sama, PGN memperkenalkan konsep dan pengembangan pasar domestik
LNG Plant

Jaringan Pipa Gas Bumi Indonesia serta pembangunan jaringan trans-


FSRU

Terintegrasi, yang melibatkan dela-


­ misi dan distribusi gas bumi bagi para
pan ruas utama pipa transmisi. pemangku kepentingan dan badan
Setelah itu, dalam kurun waktu usaha dalam rangka kegiatan usaha
1998-2003, PGN membangun ruas pipa hilir.

94 95
PLTG/MG Minahasa

96
Peaker 150 MW
PETA 3.3 PETA VIRTUAL PIPELINE UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK
GAS DI WILAYAH SULAWESI, MALUKU, DAN NUSA TENGGARA PLTG Tahuma MPP Tobelo 10 MW
MPP Sulbagut 10 MW
(Amurang) 100 MW HUB
PLTG Malifut
Peaker 5 MW
MPP Sofifi 10 MW
PLTG/MG Gorontalo
Peaker 100 MW 978 NM MPP Malut
46 MMSCFD (Ternate) 30 MW

MPP Kolaka Utara


5 MW

MPP Sultra
MPP Sulsel (Tello) 50 MW
(Kendari) 50 MW
PLTGU Makasar Peaker 450 MW
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

HUB
990 NM
217.61 MMSCFD
MPP Wangi-wangi
PLTMG Selayar PLTMG Bau-Bau (Kendari) 50 MW
10 MW 50 MW
PLTMG Sumbawa PLTGU Maumere PLTMG Alor
MPP Lombok 50 MW PLTMG Bima Peaker 40 MW 10 MW
50 MW 50 MW

PLTGU Lombok MPP Flores MPP NTT


Peaker 150 MW 20 MW (Kupang) 30 MW
1.377 NM
140 MMSCFD
MPP Waingapu PLTMG Kupang
10 MW Peaker 40 MW

PETA 3.4 VIRTUAL PIPELINE UNTUK PEMBANGKIT


LISTRIK GAS DI WILAYAH TIMUR INDONESIA

PLTMG Serui
10 MW PLTMG Biak
MPP Papua Barat 15 MW
(Manokwari) 20 MW

Gas Salawati
MPP Papua
(Jayapura) 50 MW

PLTMG Bintuni
PLTMG Seram 10 MW
Peaker 20 MW
Gas Bintuni
1.524 NM
PLTMG Namlea 144,4 MMSCFD
10 MW PLTMG Fak-Fak PLTMG Nabire
10 MW PLTMG Jayapura
20 MW
Peaker 15 MW
862 NM
PLTMG Timika
MPP Maluku 78,6 MMSCFD
Peaker 10 MW
(Ambon) 70 MW PLTMG Langgur
PLTMG Ambon 10 MW PLTMG Dobo
HUB
Peaker 30 MW 10 MW

1.494 NM
15 MMSCFD PLTMG Marauke
20 MW

PLTMG Saumlaki
10 MW
97
BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Compressor Gas
Station Cilamaya,
Jawa Barat.
SUMBER: PT PERTAGAS

jaringan pipa gas open access di Regi- jalur Labuan Maringgai-Bojanegara


on Sumatera Bagian Utara (Nanggroe sepanjang 101,6 km. Sementara itu,
Aceh Darussalam dan Sumatera Utara) ruas SSWJ II terdiri atas jalur Gris-
Berdasarkan rencana induk yang Salah satu fasilitas jaringan pipa gas. dengan panjang total 79,6 km, berka- sik-Pagardewa sepanjang 196 km, ja-
terbit pertama kali pada 2005, Badan SUMBER: PT PERTAGAS
pasitas 160 mmscfd untuk pipa di NAD lur Pagardewa-Labuan Maringgai 268
Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan dan 110 mmscfd untuk pipa di Suma- km, dan jalur Labuan Maringgai-Mua-
Gas Bumi (BPH Migas) pada setahun tera Utara. Pipa yang telah beroperasi ra Bekasi 163,9 km.
setelahnya memberikan tiga lisensi Sumatera Selatan, Jawa Bagian Barat, sejak 1983 ini mengalirkan gas untuk Di Region Jawa Bagian Barat, Pertami-
untuk pembangunan tiga ruas pipa dan ekspor. Jaringan pipa transmisi Pupuk Iskandar Muda, PLN Sumatera na Gas memiliki jaringan pipa gas open
transmisi. Ketiga ruas pipa transmisi yang termasuk kategori open access Utara, dan Kertas Kraft Aceh. access sejumlah 13 ruas dengan pan-
gas tersebut adalah pipa transmisi Se- antara lain pipa transmisi ruas Gris- Di Region Sumatera Bagian Selatan, jang total 493 km yang terbentang dari
marang-Cirebon, Semarang-Gresik, dan sik-Batam-Singapura, yang kini dike- Pertamina Gas memiliki jaringan pipa Sunyaragi hingga Cilegon. Pipa tersebut
Kalimantan-Jawa. Sayangnya, hingga lola oleh PT Transportasi Gas Indone- gas open access sebanyak 16 ruas (ter- mengalirkan gas untuk konsumen, se-
kini, pembangunan ketiga ruas pipa sia (TGI), anak usaha PGN. masuk Looping Simpang Y-Pusri) de- perti Pupuk Kujang, Krakatau Steel, dan
transmisi tersebut belum selesai. Jalur pipa sepanjang 470 km terse- ngan panjang total 487,89 km, yang ta- kawasan industri lainnya.
Hingga pertengahan 2015, jumlah but memperoleh pasokan gas dari Blok rifnya ditetapkan oleh BPH Migas pada Di Region Jawa Bagian Timur, Perta-
jaringan pipa transmisi dan distribusi Corridor di Sumatera Selatan, yang di- 2013. Jaringan pipa ini mengalirkan mina Gas memiliki jaringan pipa gas
gas nasional mencapai 12.535,22 km. kelola ConocoPhillips Grissik, dan Blok gas untuk konsumen, seperti Pupuk open access sejumlah 4 ruas dengan
Jaringan tersebut terdiri atas jaringan Jabung di Jambi yang dikelola Petro­ Sriwidjaja, PLN, dan industri lainnya. panjang total 438 km. Termasuk da-
pipa gas kategori open access sepan- China Jabung. Pipa dengan diameter Pipa transmisi kategori open access lam jaringan ini adalah pipa offshore
jang 4.165,68 km, jaringan pipa gas ka- 28 inci tersebut memiliki kapasitas lainnya adalah pipa ruas SSWJ I dan ruas Pagerungan-Onshore Receiving
tegori dedicated hulu 4.110 km, jaring- angkut sebesar 465 mmscfd. SSWJ II milik PGN. Ruas pipa SSWJ I Facilities (ORF) Porong sepanjang 369,7
an pipa gas dedicated hilir 4.213,54 km, Dengan menggunakan pasokan dari dan SSWJ II mencapai 1.001,5 km de- km dengan diameter 28 inci yang ber-
dan jaringan pipa kategori kepenting- Blok Corridor, PT TGI juga memiliki ngan kapasitas terintegrasi mencapai kapasitas 600 mmscfd. Jaringan pipa
an sendiri 46 km. pipa transmisi berkategori open access 750 mmscfd. ini mengalirkan gas untuk konsumen,
Jaringan pipa gas transmisi, teruta- di ruas Grissik-Duri sepanjang 536 km. Ruas SSWJ I terdiri atas jalur Perta- seperti Petrokimia Gresik, PLN Gresik,
ma kategori open access, terbentang di Pipa dengan diameter 28 inci tersebut mina Receiving Point-Pagardewa se- dan industri lainnya.
Region Sumatera Bagian Tengah dan memiliki kapasitas angkut 430 mmscfd. panjang 4 km, jalur Pagardewa-Labu- Di Jawa, salah satu pipa transmi-
Selatan untuk memasok gas bumi ke Adapun Pertamina Gas memiliki an Maringgai sepanjang 268 km, dan si kategori open access yang panjang

98 99
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Compressor ngan kapasitas 682 mmscfd. Sedangkan dari Blok Mahakam. Misalnya, pipa
Station Pagar panjang pipa distribusi Bogor, Depok, jalur Handil-Badak sepanjang 68 km
Dewa, Sumatera dan Sukabumi mencapai 537,77 km. milik Vico, Chevron, dan Total E&P
Selatan. PGN juga menyalurkan gas melalui pipa Indonesie. Selain itu, pipa jalur Han-
SUMBER: PT PGN
distribusi ke Bekasi dan Cirebon dengan dil-Badak Manifold sepanjang 86 km
panjang pipa masing-masing mencapai milik Total E&P Indonesie.
309 km dan 383,21 km. Pipa dedicated hulu terpanjang bera-
Pipa dedicated hilir lainnya adalah da di Natuna. Jalur pipa West Natuna
pipa distribusi Surabaya-Gresik yang Transportation System meliputi Si-
juga dimiliki PGN. Pipa sepanjang ngapore Line, Indonesian Water Line,
376,9 km ini menyalurkan gas dari North Lateral, West Lateral, dan Kakap
lapangan Brantas, West Madura Off- Side Spurs.
shore, dan Madura Offshore dengan Panjang jalur pipa yang memperoleh
kapasitas 230 mmscfd. Dari sumber pasokan gas dari Blok South Natuna Sea
pasokan yang sama, PGN menyalur- Blok B dan Blok Natuna Sea Blok A ini
kan gas melalui pipa distribusi Sido- mencapai 1.312 km. Kedua blok itu juga
arjo-Mojokerto sepanjang 185,62 km memasok jaringan pipa dedicated hulu
adalah pipa transmisi jalur Pagerung- hilir di Sumatera adalah pipa distribusi dan distribusi Pasuruan-Probolinggo jalur Singapura-Trans Asia sepanjang
an-ORF Porong, yang terbentang dari Palembang milik PGN. Pipa sepanjang sepanjang 134,96 km. 640 km dengan kapasitas 700 mmscfd.
Sumenep hingga Sidoarjo. Pipa milik 116,95 km ini memperoleh pasokan gas Pertamina Gas juga memiliki 1 ruas Kedua jaringan pipa dedicated hulu di
Pertagas berkapasitas hingga 600 mm- dari Blok Pendopo dan Prabumulih de- pipa dedicated hilir sepanjang 35 km Natuna ini dimiliki oleh ConocoPhillips,
scfd itu memiliki panjang hingga 369,7 ngan kapasitas 4 mmscfd. yang terbentang dari Pondok Tengah Premier Oil, dan Star Energy.
km, dengan diameter pipa 28 inci. Pipa dedicated hilir lainnya adalah hingga Tegalgede dengan kapasitas 22 Jaringan pipa gas kategori kepen-
Jalur pipa transmisi ini memper­ pipa distribusi Batam yang juga dimi- mmscfd, yang mengalirkan gas untuk tingan sendiri relatif sedikit. Di Suma-
oleh pasokan dari Blok Kangean yang liki PGN. Pipa sepanjang 60,3 km ini kebutuhan industri. tera, misalnya, PT Riau Andalan Pulp
dikelola Kangean Energi Indonesia. mempunyai kapasitas 80 mmscfd. Ke- Beberapa pipa kategori dedica­ & Paper (RAPP) memiliki pipa jalur
Sedangkan di Kalimantan, pipa trans- mudian pipa distribusi Medan (PGN) ted hulu antara lain pipa transmisi Seng Gas Plant (Langgam)-RAPP (Ke-
misi kategori open access yang cukup dengan panjang 589,15 km dan mem- milik ExxonMobil Indonesia jalur rinci) sepanjang 32 km dengan kapasi-
panjang adalah pipa jalur Tanjung punyai kapasitas 46 mmscfd. NSO-­ Arun LNG Plant sepanjang 100 tas 23 mmscfd.
Santan-SKG Bontang sejauh 39,7 km. Sementara itu, PT Perusahaan Da- km di Nanggroe Aceh Darussalam. Di Jawa, PT PLN Pembangkit Muara
Jalur pipa milik Pertagas ini memiliki erah Pertambangan dan Energi (PD- Jaringan pipa lainnya adalah pipa Tawar memiliki jalur Muara Beka-
kapasitas 200 mmscfd. PDE) Sumsel memiliki pipa dedicated transmisi milik ConocoPhillips Gris- si-Muara Tawar sepanjang 7,2 km de-
Di Region Kalimantan Bagian Timur, hilir jalur hot tap pipa PT TGI di Sim- sik jalur T­ uban-Grissik sepanjang 71 ngan kapasitas 400 mmscfd. Lalu ada
Pertamina Gas memiliki jaringan pipa pang Abadi ke PT Lontar Papyrus Pulp km, Gelam-­ Grissik 30 km, dan Ram- PT Fajar Surya Wisesa yang memiliki
gas open access sejumlah 4 ruas dengan & Paper sepanjang 52 km. ba-Grissik 50 km yang menyalurkan jalur pipa SKG Tegalgede-PT SF Cibi-
panjang total 59,1 km. Termasuk da- Jaringan pipa kategori dedicated pasokan gas bumi dari Blok Corridor. tung sepanjang 5,2 km dengan kapa-
lam jaringan ini adalah pipa Tanjung hilir paling banyak berada di Pulau Di Jawa, pipa dedicated hulu salah sitas 30 mmscfd. Di Gresik, PT Petro-
Santan-SKG sepanjang 39,7km, dengan Jawa. Dari pasokan gas yang menga- satunya jalur pipa Banowati-Cilegon kimia Gresik memiliki pipa jalur CPP
diameter 16 inci yang berkapasitas 200 lir melalui pipa transmisi SSWJ, PGN sepanjang 65 km milik CNOOC, yang Sumur Lengowangi I JOB-PPEJ hingga
mmscfd. Jaringan pipa ini mengalir- mendistribusikan gas ke beberapa memperoleh pasokan gas dari Blok So- Gas Metering PKG sepanjang 3,4 km,
kan gas untuk konsumen antara lain kota di Jawa. Panjang jaringan pipa uth East Sumatera. Kemudian pipa jalur dengan kapasitas 30 mmscfd.
Pupuk Kalimantan Timur dan Kaltim distribusi Tangerang, Serang, Cilegon, Poleng-Porong OFR sepanjang 65 km
Pasifik Amoniak. dan Anyer milik PGN mencapai 348,67 milik PHE WMO yang memperoleh pa- 3.3.2. JARINGAN GAS RUMAH TANGGA
Untuk pipa gas kategori dedicated hi- km dengan kapasitas 682 mmscfd. sokan gas dari West Madura Offshore.
lir, sementara ini hanya ada di Sumate- Untuk distribusi Jakarta, panjang pipa Di Kalimantan, beberapa pipa dedi­ Pembangunan jaringan gas untuk
ra dan Jawa. Salah satu pipa dedicated dedicated hilir mencapai 574,24 km de- cated hulu memperoleh pasokan gas kota atau rumah tangga baru mulai di-

100 101
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

galakkan pada 2009. Padahal jaringan keuntungannya yang minim.


pipa distribusi untuk gas sejatinya su- Pada tahun itu pula, pemerintah me-
dah ada sejak zaman kolonial Belanda, nyelesaikan font end engineering de­
meski kapasitasnya relatif kecil. sign (FEED) dan design engineering for
Dimulai pada 1857, Belanda mem- detail construction (DEDC) jaringan gas
bangun pabrik gas dari bahan batu bumi untuk rumah tangga di Kabupa-
bara di Pasuruan, Jawa Timur. Pab- ten Blora, Bekasi, Depok, dan Medan.
rik gas lain segera menyusul berdiri Pada 2009, pemerintah menyelesai-
di Batavia, Semarang, dan kota besar kan FEED dan DEDC untuk Kota Tara-
lainnya. kan dan Sidoarjo serta mulai memba-
Dua tahun kemudian, Menteri Urusan ngun jaringan gas di Kota Palembang
Koloni di Den Haag menerbitkan hak dan Surabaya. Di Palembang, jaringan
konsesi eksklusif selama 20 tahun untuk distribusi gas bumi dibangun di Kelu-
memasok energi gas ke rumah-rumah rahan Siring Agung dan Lorok Pakjo,
warga dan gedung-gedung pemerintah dengan jumlah sambungan rumah
di Batavia dan kota-kota lainnya. Pada yang siap dialiri gas mencapai 3.310
1871, hampir seluruh Batavia telah di- sambungan.
lengkapi jaringan pipa gas. Sementara itu, di Surabaya, pemba-
Selain Batavia, kota besar lain yang ngunan jaringan distribusi gas bumi
memperoleh giliran pembangunan dilakukan di Kelurahan Kalirungkut
jaringan pipa gas adalah Bandung, dan Rungkut Kidul sebanyak 2.900
Bogor, Cirebon, Semarang, Yogyakar- sambungan rumah. Pasokan gas un-
ta, Surabaya, dan kota-kota lainnya di tuk Kota Palembang berasal dari PT jaringan distribusi gas dibangun di Salah satu rumah susun di Jakarta yang
Jawa serta kota-kota besar di Sumatera Medco E&P Indonesia. Sedangkan ja- Desa Ngingas dan Desa Wedoro seba- terpasang jaringan gas rumah tangga.
dan Sulawesi. ringan distribusi gas di Kota Surabaya nyak 4.000 sambungan. SUMBER: PT PGN
Hingga saat ini, jaringan pipa gas dipasok oleh PT Lapindo Brantas. Pada tahun berikutnya, pemerintah
peninggalan Belanda itu pada umum- Pada 2010, pemerintah kembali me- menyelesaikan FEED dan DEDC untuk
nya masih berfungsi dengan baik. nyelesaikan FEED dan DEDC untuk Kota Prabumulih, Jambi, Cibinong, tara itu, jaringan distribusi di Kota
Hingga 2013, PGN telah memperluas rumah susun Jakarta, Bogor, Depok, Cirebon, dan Kaligawir serta mem- Bekasi tahap II dibangun di Perumnas
dan mengoperasikan jaringan pipa Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Bon- bangun jaringan gas di Kota Bontang, Bojong Rawalumbu sebanyak 2.200
distribusi di 13 wilayah, dengan pe- tang, dan Sengkang serta membangun Sengkang, Rusun Jabodetabek, Bekasi sambungan rumah, sedangkan ja-
nyaluran gas bumi ke rumah tangga jaringan distribusi gas bumi untuk ru- tahap II, dan Sidoarjo tahap II. Jumlah ringan di Sidoarjo tahap II dibangun
mencapai 88.613 konsumen. Sebagi- mah tangga di Kota Tarakan, Bekasi, jaringan sebanyak 25 ribu sambungan di Tambaksawah, Medaeng, sebanyak
an jaringan pipa yang dioperasikan Depok, dan Kabupaten Sidoarjo. rumah. 5.000 sambungan rumah.
PGN merupakan jaringan pipa pe- Di Tarakan, jaringan distribusi gas Di Kota Bontang, jaringan distribu- Berdasarkan surat Direktur Jende-
ninggalan Belanda yang dibangun dibangun di Kelurahan Karang Balik si gas bumi dibangun di Kelurahan ral Minyak dan Gas Bumi Kemente-
1,5 abad lalu. dan Sebengkok dengan jumlah sam- Gunung Elai, Api-api, sebanyak 4.000 rian ESDM kepada Direktur Utama
Pada 2008, pemerintah melalui Di- bungan rumah yang siap dialiri gas sambungan rumah. Sementara itu, di PT Pertamina (Persero) tertanggal 27
rektorat Jenderal Minyak dan Gas mencapai 3.366 sambungan. Jaringan Kota Sengkang, jaringan distribusi gas Juni 2013, Pertamina memperoleh pe-
Bumi Kementerian ESDM meluncur- distribusi gas di Kota Bekasi dibangun bumi dibangun di Kelurahan Lapong- nugasan untuk mengelola jaringan
kan peta jalan alias roadmap pemba- di Perumnas Bojong Rawalumbu seba- koda, Siengkang, Madukeleng, Bulu distribusi gas untuk rumah tangga
ngunan jaringan distribusi gas bumi nyak 1.800 sambungan. Pabulu, Atakae, dan Lempa sebanyak melalui mekanisme penyertaan modal
untuk rumah tangga. Langkah ini Jaringan distribusi gas di Kota De- 4.000 sambungan rumah. negara di Kota Prabumulih, Sengkang,
dilakukan karena badan usaha tidak pok dibangun di Kelurahan Beji dan Untuk Rusun Jabotabek, dibangun dan Jambi.
tertarik membangun jaringan gas un- Beji Timur sebanyak 4.000 sambung- di 24 rusun dengan jumlah sambung- Dalam pengelolaan jaringan gas ter-
tuk rumah tangga, mengingat tingkat an. Sedangkan di Kabupaten Sidoarjo, an rumah sebanyak 11 ribu. Semen- sebut, Direktorat Jenderal Migas meng-

102 103
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

3.366
3.310
Sambungan

2.900

1.800
4.000
4.000
4.000

4.000

11.000
2.200
5.000
 

Lapongkoda, Siengkang, Madukeleng, Bulu Pabulu,


Perumnas Bojong Rawalumbu

Perumnas Bojong Rawalumbu


Kali Rungkut, Rungkut Kidul
Jaringan Gas

Siring Agung, Lorok Pakjo

Karang Balik, Sebengkok

Tambaksawah, Medaeng
Gunung Elai, Api-api
Desa/Kelurahan

Atakae dan Lempa


Ngingas, Wedoro
Beji, Beji Timur
 

harapkan Pertamina melakukan pe- Pembangunan pipa transmisi SSWJ PGN.


ngembangan aset agar gas yang sudah SUMBER: PT PGN
dialokasikan untuk masing-masing
Rusun Jabodetabek

kota dapat dioptimalkan pengguna-


Kota/Kabupaten

Sidoarjo Tahap II

annya untuk rumah tangga dan pe- Tangerang, yang mencakup 5.254 sam-
Bekasi Tahap II
TABEL 3.2 PEMBANGUNAN JARINGAN GAS UNTUK RUMAH TANGGA

langgan kecil yang belum terhubung bungan rumah, dengan alokasi gas 0,5
Palembang

Sengkang
Surabaya

dengan jaringan. mmscfd.


Bontang
Sidoarjo
Tarakan
Bekasi
Depok

Sebagai pilot project dalam pengem- Lalu, di Jawa Timur ada dua kota
bangan jaringan gas bumi untuk ru- dengan total sambungan 11.574 dan
mah tangga, Pertamina Gas melaku- alokasi gas sebesar 2 mmscfd. Sedang-
kan pengembangan jaringan di dua kan di Jawa Tengah baru ada satu kota
Prabumulih, Jambi, Cibinong, Cirebon,

kota, yaitu Prabumulih (2.018 sam- dengan 4.000 sambungan rumah dan
Jabodetabek, Bontang, Sengkang 

bungan rumah) dan Jambi (3.000 sam- alokasi gas 0,5 mmscfd.
Blora, Bekasi, Depok, Medan

bungan rumah). Di Sumatera, jaringan distribusi gas


Hingga 2013, program jaringan dis- rumah tangga meliputi tiga kota di
tribusi gas bumi untuk rumah tangga Sumatera Selatan, dengan total 11.868
Tarakan, Sidorarjo 

yang digelar sejak 2009 telah berha- sambungan rumah dan alokasi gas se-
FEED & DEDC 

sil membangun 72.511 sambungan besar 2 mmscfd. Selain itu, satu kota di
rumah, yang terpasang di 19 kota di Provinsi Jambi dengan jaringan distri-
Kaligawir

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

sembilan provinsi. Di Jawa Barat, seti- busi gas sebanyak 4.000 sambungan.
daknya ada lima kota yang sudah me- Di Kalimantan Timur, sudah ada dua
 
 

miliki jaringan gas sebanyak 20.628 kota yang memiliki jaringan distribu-
sambungan rumah dengan daya serap si gas dengan jumlah 7.326 sambung-
konsumsi 3 mmscfd. Itu belum ter- an rumah dan alokasi gas sebesar 2
Tahun 

2009 
2008

2011
2010

masuk konsumsi Jakarta, Bogor, dan mmscfd. Sementara itu, Sulawesi dan

104 105
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Meteran gas na bertindak sebagai operator dan dari Kilang Tangguh. Selanjutnya,
yang terpasang regulator industri bahan bakar gas hasil regasifikasi akan dikirimkan
di rumah (BBG). Pada tahun itu, terdapat 16 unit ke sektor kelistrikan dan industri di
warga. ­SPBG-CNG yang dibangun. Jawa Barat, yang terkoneksi melalui
SUMBER: PT PGN
Namun pada 2010 hanya tinggal pipa South Sumatra West Java (SSWJ).
enam unit SPBG-CNG yang masih bisa Pemanfaatan gas dari FSRU Lampung
beroperasi. Penyebab utamanya ada- juga akan digunakan untuk memenu-
lah harga BBG yang relatif rendah hi kebutuhan di Sumatera.
sehingga pengembangan dan pengo- Dari paparan di atas, tergambar
perasian SPBG menjadi tidak layak se- bahwa upaya pengadaan berbagai
cara ekonomi. Dibandingkan dengan infrastruktur gas di Indonesia sudah
negara lain yang mengembangkan cukup panjang. Secara keseluruhan,
CNG, seperti India dan Pakistan, pe- infrastruktur gas yang sudah tersedia
ngembangan industri CNG di Indone- di Indonesia hingga kini terangkum
sia hampir tidak berarti. dalam tabel 3.3 di bawah ini.
Pada 2012, pemerintah kembali
membangun SPBG-CNG untuk mendu-
kung program konversi bahan bakar 3.4. RENCANA PENGEMBANGAN
Papua masing-masing punya satu kota rik ton per tahun (mmtpa), LNG Plant minyak ke BBG. Hingga Mei 2015, se- INFRASTRUKTUR
dengan jaringan distribusi gas masing Arun di Aceh dengan kapasitas 12,7 tidaknya ada 50 unit SPBG-CNG yang
-masing sebanyak 4.172 sambungan mmtpa, dan LNG Plant Tangguh di Pa- sudah dibangun. Roadmap pengembangan infra-
rumah dan 3.898 sambungan rumah. pua dengan kapasitas 7,6 mmtpa. Ke- struktur gas disesuaikan dengan Ne-
Tahun ini, Kementerian ESDM be- tiga kilang ini menjadikan Indonesia 3.3.5. FLOATING STORAGE & raca Gas Indonesia 2014-2030, yang
rencana berfokus membangun ja- sebagai salah satu pemasok LNG ter- REGASIFICATION UNIT (FSRU) terbagi dalam tiga periode. Periode
ringan gas rumah tangga di lima kota, besar di dunia dengan kapasitas total pertama dimulai pada 2014 dan ber-
yakni, Semarang, Bulungan, Sidoarjo, LNG sebesar 42,1 mmtpa. Infrastruktur gas yang relatif baru akhir pada 2020. Periode kedua, sejak
Kabupaten Bekasi, dan Lhokseumawe. Kilang Bontang mulai mengekspor dibangun adalah unit penyimpanan 2021 hingga 2025. Sedangkan periode
Untuk roadmap, Kementerian ESDM LNG pada 1977, sedangkan Kilang dan regasifikasi terapung atau floating ketiga dimulai pada 2026 dan selesai
melakukan persiapan pembangunan Arun setahun kemudian. Kedua ki- storage & regasification unit (FSRU). pada akhir 2030.
jaringan distribusi gas di Bojonegoro, lang tersebut memasok LNG ke Jepang, Yang pertama di Indonesia adalah
Lhoksukon, Gresik, dan Dumai. Saat Korea, dan Taiwan. Sementara itu, FSRU Jawa Barat, yang berlokasi di Te- 3.4.1. PIPA TRANSMISI GAS
ini, empat kota tersebut sedang me- Kilang Tangguh baru mulai mengeks- luk Jakarta.
lalui proses FEED dan DEDC. Hingga por LNG ke Tiongkok pada 2010. Satu Unit regasifikasi ini dioperasikan Hingga akhir periode pertama
kini, jaringan distribusi gas telah kilang yang sedang dalam tahap pem- oleh PT Nusantara Regas, usaha pa- (2020), jaringan pipa transmisi gas di-
mencapai 162 ribu sambungan rumah bangunan adalah LNG Plant Dong- tungan antara Pertamina dan PGN. targetkan sudah bertambah panjang.
tangga. gi-Senoro. Kilang Donggi-Senoro juga Kapasitas FSRU Jawa Barat mencapai Pipa transmisi kategori open access
ditujukan untuk memasok LNG ke luar 400 mmscfd atau setara dengan 3 juta diharapkan sudah mencapai 7.390
3.3.3. KILANG LIQUEFIED NATURAL GAS negeri. metrik ton LNG per tahun. Mempero- km, lebih dari dua kali lipat posisi per
(LNG) leh pasokan LNG dari Kilang Bontang, akhir 2014 sepanjang 3.665 km.
3.3.4. STASIUN PENGISIAN BAHAN FSRU Jawa Barat menyuplai gas ke PL- Selain itu, pipa kategori dedicated
Infrastruktur gas lain yang sudah BAKAR GAS (SPBG) TGU Muara Karang sebesar 200 mms- hilir ditargetkan mencapai 11.546
tersedia adalah kilang pengolahan cfd. km. Akhir 2014, jaringan pipa dedica­
gas alam cair atau LNG plant. Saat ini, Stasiun pengisian bahan bakar gas Satu lagi FSRU yang siap beroperasi ted hilir baru mencapai 4.213,54 km.
Indonesia memiliki tiga kilang, yakni (SPBG) untuk compressed natural gas tahun ini adalah FSRU Lampung milik Sedangkan pipa kategori dedicated
LNG Plant Bontang di Kalimantan Ti- (CNG) mulai beroperasi di Indonesia PGN. FSRU dengan total kapasitas 240 hulu ditargetkan mencapai 4.123 km
mur dengan kapasitas 21,6 juta met- pada 1984. Pada saat itu, PT Pertami- mmscfd ini memperoleh pasokan LNG dan pipa kategori kepentingan sendiri

106 107
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

TABEL 3.3 RENCANA PROYEK PENGEMBANGAN PIPA GAS


YANG DIHARAPKAN SELESAI HINGGA 2020

No. Nama Proyek Kategori Panjang (km) Periode No. Nama Proyek Kategori Panjang (km) Periode
1 Arun - Belawan Open Access 340 2014 34 Infrastructure for Refinery Dumai Supply Kepentingan 79 2017
2 Porong - Grati Open Access 56 2015 Sendiri

3 Belawan - KIM Open Access 18,5 2015 35 Distribusi Jawa Timur (Pasuruan- Dedicated Hilir 40 2017
Malang)
4 KIM - KEK Open Access 138 2015
36 Distribusi Kediri Dedicated Hilir 42 2017
5 M. Karang - T.Gede Open Access 70 2015
37 Distribusi Jombang Dedicated Hilir 39 2017
6 Pemping - PLN Batam Dedicated Hilir 15 2015
38 Distribusi Semarang (Tahap 2) Dedicated Hilir 35 2017
7 Distribusi Jawa Barat Tersebar Dedicated Hilir 91 2015
39 Distribusi Karawang Dedicated Hilir 40 2017
8 Distribusi Jawa Barat (Bekasi dan Dedicated Hilir 22 2015
Jakarta) 40 Distribusi Subang Dedicated Hilir 20 2017

9 Distribusi Jawa Barat (Cilegon & Dedicated Hilir 10 2015 41 Distribusi Sukabumi Dedicated Hilir 65 2017
Jakarta) 42 Distribusi Bali Dedicated Hilir 14 2017
10 Distribusi Jawa Barat Tersebar Dedicated Hilir 425 2015 43 Pipa Looping Gresik - PKG Dedicated Hilir 4,65 2017
11 Distribusi Jawa Timur Tersebar Dedicated Hilir 46 2015 44 Pipa Sunyaragi - Cirebon Open Access 16 2017
12 Distribusi Jawa Timur (Pasuruan) Dedicated Hilir 2 2015 45 Pipa Distribusi Jawa Barat Dedicated Hilir 30 2017
13 Distribusi Jawa Timur Tersebar Dedicated Hilir 230 2015 46 Pipa Grissik - Pusri Dedicated Hilir 172 2018
14 Distribusi Medan - Batam Tersebar Dedicated Hilir 10 2015 47 Pipa Cilamaya - Citarik Open Access 21 2018
15 Distribusi Medan - Batam Tersebar Dedicated Hilir 65 2015 48 Distribusi Tulung Agung Dedicated Hilir 39 2018
16 Perkuatan Distribusi Sidoarjo Dedicated Hilir 30 2015 49 Distribusi Nganjuk Dedicated Hilir 25 2018
17 Distribusi Mojokerto Dedicated Hilir 27 2015 50 Distribusi Lamongan - Tuban Dedicated Hilir 120 2018
18 Distribusi Duri - Dumai Dedicated Hilir 77 2016 51 Perkuatan Distribusi Tangerang - Dedicated Hilir 70 2018
19 Distribusi Duri - Dumai Dedicated Hilir 19 2016 Jakarta

20 Distribusi Duri - Dumai Dedicated Hilir 33 2016 52 Perkuatan Distribusi Tangerang - Bogor Dedicated Hilir 90 2018

21 Distribusi Duri - Dumai Dedicated Hilir 4 2016 53 Distribusi Pekanbaru Dedicated Hilir 61 2018

22 Distribusi Semarang Dedicated Hilir 40 2016 54 Kalimantan - Semarang Open Access 1.200 2019

23 Distribusi Gresik (Tahap 1a Distribusi Dedicated Hilir 11 2016 55 Muara Bekasi - Semarang Open Access 520 2019
Gresik, Lamongan, Tuban) 56 Duri - Medan Open Access 530 2019
24 Distribusi Jawa Barat Tersebar Dedicated Hilir 329 2016 57 Pipa Bojonegara - Muara Karang Open Access 174 2019
25 Distribusi Jawa Barat (Bekasi) Dedicated Hilir 16 2016 58 Pipa Mundu - Cilamaya Open Access 111 2019
26 Distribusi Jawa Barat Tersebar (Jakarta Dedicated Hilir 20 2016 59 Pipa Semarang - Cirebon Open Access 255 2019
& Bekasi) 60 Pemanfaatan Gas Bulu Open Access 58 2019
28 Distribusi Jawa Barat Tersebar Dedicated Hilir 5 2016
29 Distribusi Medan - Batam Tersebar Dedicated Hilir 3 2016


30 Tanjung Batu, Kaltim (PLN) Dedicated Hilir 30 2016
31 WNTS-Pemping (Premier) Dedicated Hulu 5 2016 Dari 2014 hingga 2019, melalui program
32 Gresik - Semarang Open Access 268 2016 percepatan pembangunan infrastruktur, ditargetkan
33 Distribusi Jawa Tengah Dedicated Hilir 72 2016
panjang pipa gas bumi akan bertambah 6.393,5 km.

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

108 109
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

menjadi 66 km. ngun selanjutnya.


Pembangunan tiga ruas transmisi Adapun peletakan batu pertama
yang telah dilelang oleh BPH Migas (groundbreaking) pembangunan ruas
pada 2006 diharapkan selesai pada pipa Gresik-Semarang digelar pada
periode pertama. Ketiga ruas tersebut September 2014. Rencananya, pem-
adalah ruas Kalimantan-Jawa (Kalija), bangunan ruas pipa transmisi 28 inci
ruas Gresik-Semarang (Gresem), dan dengan berkapasitas 500 mmscfd dan
ruas Cirebon-Semarang (Cisem). dilengkapi stasiun kompresor gas ter-
Pipa Kalija direncanakan untuk me- sebut akan memakan waktu 18 bulan
nyalurkan gas dari Bontang, Kaliman- dan ditargetkan on-stream atau siap
tan Timur, ke Semarang, Jawa Tengah. mengalirkan gas ke konsumen pada
Rencananya, jaringan pipa Kalija akan kuartal pertama 2016.
mencapai lebih dari 1.000 km dengan Pembangunan pipa Gresik-Sema-
kapasitas di kisaran 700-1.000 mmscfd. rang dilakukan oleh PT Pertamina
Awalnya, proyek pipa Kalija digarap Gas (Pertagas), anak usaha Pertamina.
oleh PT Bakrie and Brothers sebagai Pipa transmisi ruas Gresem ini akan
pemenang lelang hak khusus. Namun, memperoleh alokasi gas dari excess
karena delapan tahun proyek tak kun- gas di Jawa Timur dan tambahan dari
jung terlaksana, PGN ditunjuk untuk lapangan Tiung Biru-Jambaran dan
mengambil alih 80 persen proyek ter- Cendana sebesar 100 mmscfd mulai
sebut. 2019.
Setelah bertahun-tahun mangkrak, Sesuai dengan ketentuan BPH Migas,
pembangunan pipa transmisi Kalija pembangunan pipa Gresem berstatus

PETA 3.5 INFRASTRUKTUR PIPA GAS EXISTING & YANG DIRENCANAKAN


akhirnya dimulai dengan ditandai open access. Proyek pemipaan Gre-
peletakan batu pertama oleh Presiden sem ditujukan untuk memenuhi ke-
Susilo Bambang Yudhoyono pada Ma- butuhan gas di Jawa Tengah dan Jawa

Hilir
ret 2014. Timur. Berdasarkan Neraca Gas Bumi
Pembangunan pipa transmisi Kalija Kementerian ESDM, kebutuhan gas di
terdiri atas dua tahap. Pembangunan kedua wilayah tersebut mencapai 416

Transmisi
pipa Kalija tahap I sepanjang 207 km ­mmscfd­pada 2020 dan akan dipasok

Hulu
akan menghubungkan sumber gas La- melalui pipa sepanjang 267,2 km me-
pangan Gas Kepodang yang dikelola lintasi tujuh kota/kabupaten.
Petronas ke PLTGU Tambak Lorok di Mengenai pembangunan pipa trans-
Semarang milik PT PLN. Sementara misi ruas Cirebon-Semarang (Cisem),

Kota-kota lainnya
Ibu kota Provinsi
itu, pembangunan pipa Kalija tahap proyek pembangunan ruas pipa se-
II sepanjang 1.200 km akan menghu- panjang 255 km itu akan dilakukan
bungkan sumber gas dari Kalimantan oleh PT Rekayasa Industri.
Timur ke Jawa. Ruas Gresem dan ruas Cisem meru-
Pembangunan pipa transmisi Ka- pakan dua proyek pembangunan pipa

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM


lija I akan dilaksanakan oleh PT Ka- yang masuk dalam proyek integrasi
limantan Jawa Gas (PT KJG), yang pipa gas Trans-Jawa sepanjang 682,1

LNG Plant
80 persen sahamnya dimiliki oleh km. Selain kedua ruas tersebut, ruas

FSRU
PT Perusahaan Gas Negara. Proyek pipa yang akan dibangun dalam pro-
ini ditargetkan selesai pada kuartal yek Trans-Jawa adalah ruas Cirebon-
ketiga 2015. Sedangkan proyek pipa KHT sepanjang 84 km, Tegalgede-Mu-
transmisi Kalija tahap II akan diba- ara Tawar sepanjang 50 km, dan ruas

110 111
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

pada 2021 dan berakhir pada 2025, Donggi-Senoro LNG memiliki kapasi-
ditargetkan panjang pipa open access tas hingga 2 juta ton per tahun.
mencapai 9.604 km, pipa dedicated Kilang LNG Sengkang di Sulawesi
hulu 4.123 km, pipa dedicated hilir Selatan ditujukan untuk memasok gas
13.480 km, dan pipa kepentingan sen- ke Makassar dan Gorontalo. Ditarget-
diri 66 km. kan, unit pertama kilang ini, yang ber-
Sementara itu, pada periode ketiga, kapasitas 500 ribu ton per tahun, bisa
panjang pipa kategori dedicated hulu mulai memasok pembangkit listrik di
dan pipa kategori kepentingan sendi- Pesanggrahan, Bali, pada pertengahan
ri ditargetkan tetap. Sedangkan pipa 2015 dengan kapasitas 30-40 mmscfd.
open access diharapkan bertambah Sedangkan kilang unit kedua ditarget-
menjadi 12.580 km dan pipa dedicated kan selesai pada 2016 dan unit ketiga
hilir menjadi 13.584 km. pada 2017.
Kilang LNG lain yang diharapkan se-
3.4.2. KILANG LIQUEFIED NATURAL GAS lesai pada periode pertama ini adalah
(LNG) Kilang Sidoarjo.
Pada periode kedua (2021-2025), di-
Infrastruktur lain yang akan dikem- targetkan ada satu LNG plant yang
bangkan adalah unit likuifaksi, baik akan beroperasi, yaitu Kilang LNG
LNG plant maupun mini-LNG. Untuk Abadi Masela. Kilang ini merupakan
pembangunan LNG plant akan diten- proyek pengolahan gas dari lapangan
tukan lokasinya yang dekat dengan gas Abadi, Blok Masela. Rencananya,
East Java Gas Pipeline (EGP)-Grati se- Fasilitas SPBG di Pondok Ungu, sumber gas yang besar. Sedangkan pe- proyek kilang milik Inpex Corporati-
panjang 20 km yang dibangun oleh PT Kota Bekasi. nentuan lokasi mini-LNG berdasarkan on ini akan menggunakan kilang LNG
Pertamina Gas. SUMBER: PT PGN
jarak dengan sumber gas flare, sumber terapung (floating LNG plant) yang
Di luar tiga ruas yang telah dilelang gas remote, maupun dari excess pro­ akan ditempatkan di lepas pantai Laut
pada 2006 tersebut, pemerintah menar- duction. Arafura.
getkan beberapa proyek pengembang- Mangkei sepanjang 157 km, yang ter- Pada periode pertama (2014-2020), Kapasitas kilang ini direncanakan
an pipa bisa selesai pada periode perta- sambung dengan pipa ruas Arun-Be- infrastruktur kilang LNG ditargetkan mencapai 4,5 juta ton per tahun. Saat
ma. Pembangunan pipa kategori open lawan. Pipa Belawan-KIM-KEK Sei bertambah. Selain Kilang Donggi-Se- ini, Inpex baru saja memperoleh hasil
access Arun-Belawan oleh PT Pertamina Mangkei ini ditargetkan selesai pada noro, kilang lainnya yang diharapkan analisis mengenai dampak lingkung-
Gas diharapkan selesai pada akhir ta- 2015 dengan volume kebutuhan gas di selesai dan mulai beroperasi pada pe- an (amdal) dan tengah mencari kon-
hun ini dan beroperasi awal 2015. KIM sebesar 75 mmscfd, sedangkan di riode ini adalah Kilang Sidoarjo dan traktor pelaksana FEED.
Ruas pipa sepanjang 334 km ini di- KEK Sei Mangkei sebesar 75 mmscfd. Kilang Sengkang. Pada roadmap pembangunan infra-
kerjakan oleh Pertagas sejak April Pembangunan pipa dari Arun ke Be- Proyek Kilang Donggi-Senoro LNG struktur gas, pemerintah juga beren-
2013. Jaringan pipa Arun-Belawan lawan hingga KEK Sei Mangkei terma- merupakan proyek kilang LNG perta- cana membangun mini-plant. Pada
akan mengalirkan gas dari terminal suk dalam proyek integrasi pipa gas ma di Indonesia yang dikembangkan periode pertama, ditargetkan ada 12
penerima dan Regasifikasi LNG Arun Trans-Sumatera. Saat ini, di wilayah dengan memisahkan kegiatan usaha mini-plant yang beroperasi. Dua be-
di Aceh ke pembangkit listrik milik tersebut telah terbentang pipa milik hulu (penyediaan bahan baku gas) dan las mini-plant itu adalah Simenggaris
PLN di Belawan, Sumatera Utara, de- PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) kegiatan usaha hilir (pabrik LNG). Ki- (Kalimantan Timur), Salawati (Papua
ngan kapasitas hingga 300 mmscfd. dari Blok Corridor hingga Duri, Suma- lang ini nantinya akan mengolah gas Barat), Wunut (Jawa Timur), KTI Benoa
Untuk mencukupi kebutuhan gas di tera Utara, dan Singapura. Sedangkan yang dipasok dari Blok Senoro yang (Bali), Nunukan (Kalimantan Timur),
Kawasan Industri Medan (KIM) dan pembangunan pipa distribusi Du- dikelola oleh JOB Pertamina Medco Batam yang dibangun PGN (Kepu-
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei ri-Dumai sepanjang 113 km oleh PGN Tomori Sulawesi dan Blok Matindok lauan Riau), Karawang (Jawa Barat),
Mangkei, PT Pertamina Gas memba- direncanakan selesai pada 2016. yang dikelola oleh Pertamina Pengem- Gresik (Jawa Timur), Cilamaya (Jawa
ngun ruas pipa Belawan-KIM-KEK Sei Pada periode kedua, yang dimulai bangan Gas Matindok. Kilang tunggal Barat), Madura (Jawa Timur), Delta

112 113
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Mahakam (Kalimantan Timur), dan Fasilitas FSRU Lampung. Pada 2016, rencananya akan ada 14 Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi
Batam yang dibangun PLN Batam (Ke- SUMBER: PT PGN
unit terminal penerima dan regasifi- Menteri ESDM Sudirman Said (kedua
pulauan Riau). kasi di darat. Terminal itu berlokasi di dari kanan), Direktur Utama Pertamina
Sementara itu, pada periode kedua, Pomala, Lombok, Makassar, Palu, Me- Dwi Soetjipto (kedua dari kiri), Presiden
yang berakhir pada 2025, diharapkan dan, Kepulauan Riau, Pontianak, Ken- Direktur Pertagas Hendra Jaya (kiri)
ada dua mini-plant baru, yang direnca- oleh PT Pertamina Gas. dari, Banjarmasin, Kupang, Gorontalo, dan Direktur Utama PT Perta Arun Gas
nakan berlokasi di Kepondang (Jawa Pasokan gas tersebut diharapkan Ambon, Merauke, dan Kepulauan Ka- Teuku Khaidir (kanan), melihat papan
Tengah) dan Cepu (Jawa Tengah). Ada- dapat dimanfaatkan oleh industri pu- rimun. Sehingga, sampai tahun de- galeri saat peresmian Pengoperasian
pun pada periode ketiga, beberapa mi­ puk, bahan bakar listrik, dan industri pan, total Indonesia akan memiliki 16 Terminal Penerimaan dan Regasifikasi
ni-plant akan dibangun di Sumatera di Aceh dan Sumatera Utara. Proyek terminal penerima dan regasifikasi di Liquefied Natural Gas (LNG) Pertamina
Selatan, Jambi, dan Riau. tersebut mendapatkan alokasi gas ber- darat. Dua sebelumnya yang beropera- Arun di Lhokseumawe, Nanggroe Aceh
Adapun Kilang LNG Arun sudah ber- dasarkan Surat Menteri ESDM Nomor si tahun ini adalah di Arun dan Bali. Darussalam.
henti beroperasi seiring dengan bera- 0890/15/MEM.M/2013. SUMBER: PRESIDENRI.GO.ID
khirnya kontrak ekspor LNG ke Kogas Kilang Arun akan menjadi terminal 3.4.3. FLOATING STORAGE &
di Korea Selatan. Berhentinya operasi penerima dan regasifikasi pertama di REGASIFICATION UNIT (FSRU)
enam kilang berkapasitas 12,5 juta ton Indonesia yang berada di darat. Selain dibangun di Semarang dipindah ke
per tahun itu juga disebabkan oleh pa- itu, beberapa terminal penerima dan Untuk pengembangan terminal di Porong dengan kapasitas 1,5 mtpa. Fa-
sokan gas yang kian menipis. regasifikasi rencananya akan diba- laut, rencananya pada periode 2015- silitas regasifikasi ini direncanakan
Sehubungan dengan itu, PT Pertami- ngun sampai 2019 dengan jumlah total 2020 akan dilakukan penambahan beroperasi setelah 2020, saat pasokan
na Gas merevitalisasi kilang tersebut 61 unit. sembilan FSRU, yakni di Cilacap, Ban- sejumlah lapangan gas milik PT EMP,
menjadi terminal penerima dan rega- Dari jumlah itu, 27 terminal pene- ten, Pomala, Kalimantan Selatan, Am- Husky, PT PHE, dan Santos, yang me-
sifikasi. Terminal penerima dan rega- rima dan regasifikasi di darat sudah bon, Halmahera, dan Porong. Sedang- masok kebutuhan gas di Jawa Timur,
sifikasi Arun ini memiliki kapasitas to- ditentukan lokasinya. Sedangkan 34 kan dua FSRU lainnya akan dibangun mulai menurun.
tal 400 mmscfd dan disokong oleh pipa lainnya belum ditentukan lokasi pem- di Makassar. Sedangkan untuk FSRU Cilacap di-
Arun-Belawan, yang juga dibangun bangunannya. FSRU yang semula direncanakan rencanakan memiliki kapasitas 1,5

114 115
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

- Pertamina gas (boo) dengan pln

KANGEAN

SIRASUN
TERANG
PAGERUNGAN
BP KANGEAN
- 20 km x 20” - 130 mmscfd

BP
mtpa atau sekitar 160 mmscfd. FSRU ne Karimunjawa memiliki kapasitas

MALEO 100

20
Cilacap ditargetkan mulai beroperasi 4 mmscfd. CNG Marine Karimunjawa

SANTOS
pada 2017 untuk memenuhi kebutuh- akan memperoleh pasokan gas dari
EJGP - GRATI:

an gas Kilang Cilacap dan industri. Tambak Lorok. Sedangkan gas untuk
CNG Marine Lombok dengan kapasitas
3.4.4. CNG UMUM (DARAT DAN LAUT) 20 mmscfd akan dipasok dari Gresik.

LAPINDO 5
Hingga akhir periode pertama
Infrastruktur gas lain yang dikem- (2020), diharapkan Indonesia memi-
bangkan adalah CNG umum (darat liki 15 unit CNG umum di laut. Jumlah
dan laut). CNG umum digunakan un- CNG umum di laut akan terus ditam-

- 271 km, 350 - 500 mmscfd


tuk menyuplai excess peaker pulau-pu- bah hingga akhir periode kedua, yaitu

SEMARANG - GRESIK:
lau kecil atau daratan dengan radius mencapai 20 unit dan menjadi 30 unit

EMO 500
kurang dari 200 km dengan volume pada periode ketiga.

- Pertamina Gas
kecil. Untuk CNG umum di darat, PLN sudah
KODECO 54

Di laut, atau dikenal juga sebagai memiliki tiga unit CNG storage, yang su-
- 255 km, 350 - 500 mmscfd

PETRONAS (BP

CNG marine, PT PLN telah memiliki dah beroperasi sejak 2013. Ketiga CNG
MURIAH 100)
CIREBON - SEMARANG:

dua unit yang beroperasi. Pertama, tersebut adalah CNG Jakabaring (kapa-
- Rekayasa industri

CNG Marine Pulau Kijang berkapasitas sitas 3 mmscfd), CNG Grati (15 mmsc-
3 mmscfd. Kedua, CNG Marine Pulau fd), dan CNG Sungai Gelam (5 mmscfd).
Bawean berkapasitas 2 mmscfd yang Sampai 2015 akan ada tambahan dela-
memperoleh pasokan gas dari Gresik. pan CNG storage. Empat di antaranya
CIREBON - KHT, TEGALGEDE - MUARA TAWAR:
Pada 2015, PLN berencana meng­ sudah beroperasi sejak 2014.
CIREBON - SUNYARAGI (EXISTING PIPELINE):

- Perlu penyesuaian kapasitas agar dapat


BLOK GUNDIH 200

operasikan CNG Marine Karimunjawa. Kedelapan unit CNG storage itu ada-
Sedangkan pada 2016 akan dioperasi- lah CNG Muara tawar (25 mmscfd),
kan CNG Marine Lombok. CNG Mari- CNG Duri (5 mmscfd), CNG Tambak
- Various size dan capacity
BP WEST JAVA

TABEL 3.4 KEBUTUHAN INVESTASI INFRASTRUKTUR GAS


ARJUNA 05

Infrastruktur Biaya Investasi Kapasitas


- Pertamina Gas
PGN CONOCO 400

berintegrasi

Jenis Spesifikasi Nominal Satuan Volume


PETA 3.6 PROYEK INTEGRASI PIPA TRANS-JAWA

Onshore transmisi 60.600 US$/km.inci


Pipa Offshore transmisi 93.500 US$/km.inci
Onshore Distribusi 43.000 US$/km.inci
LNG Plant 175 US$ juta 0,25 mtpa
DON JBB +
TAC 424

Mini LNG Plant 135 US$ juta 0,2 mtpa


BP WEST 05

Conversion FSRU 100 US$ juta 3 mtpa


Peluang dibeli Pertamina

FSRU
Proposed New Pipeline

New Build FSRU 350 US$ juta 3 mtpa


Land Based 700 US$ juta 3 mtpa
Existing Pipeline

Non-Pertamina

SUMBER: PERTAMINA GAS

CNG Darat Mother Station 6 US$ juta 5 mmscfd


Power Plant

Pertamina

CNG Laut Na Na
GNOOG 100

LNG 3 MTPA

Station
PGN EX
SUMSEL 250
LEMATANG
100

SPBG CNG Daughter Station 2 US$ juta 1 mmscfd


SPBG LNG Na Na
Jargas 8.000.000 Rp/RT

SUMBER: DIOLAH

116 117
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Stasiun Tambak
Aji.
SUMBER: PT PGN

0,35 MTPA
HALMAHERA

0,17 MTPA
AMBON
GORONTALO

0,35 MTPA
TBD

POMALA

Lorok (20 mmscfd), dan CNG Gre- bangan SPBG CNG dan SPBG LNG an-
sik (25 mmscfd). Kemudian ada CNG tara lain Jabodetabek, Surabaya, Gre-

0,28 MTPA
MAKASSAR
2 MTPA

Lampung Peaker (10 mmscfd), Jambi sik, Sidoarjo, Bali, Batam, Palembang,
Peaker (5 mmscfd), Tanjung Selor (1,5 Riau, Jambi, dan Samarinda. Kemu-
mmscfd), dan Bangkanai (20 mmscfd). dian Balikpapan, Medan, Lampung,
BALI

Untuk pengembangan CNG umum, Bengkulu, Bandung, Semarang, Ma-


pada 2014 sudah beroperasi sebanyak kassar, Banjarmasin, dan Kendari.
14 unit. Ditargetkan pada 2020, pe- Untuk SPBG CNG, sampai saat ini su-
ngembangan CNG umum mencapai 72 dah ada 55 unit. Namun semuanya be-
unit. Pada periode kedua, yang bera- lum bisa beroperasi karena beberapa
1,5 MTPA
PORONG

khir pada 2025, pengembangan CNG permasalahan, seperti soal pasokan


KALIMANTAN
SELATAN
0,7 MTPA

umum diharapkan mencapai seba- dan penolakan masyarakat sekitar.


PETA 3.7 PENGEMBANGAN REGASIFIKASI DAN FSRU

nyak 108 unit. Sedangkan hingga 2030 Rencananya, pada 2020, Indonesia
atau akhir periode ketiga, pengem- ditargetkan memiliki SPBG CNG seba-
MMSCFD: Million metric standard cubic feet per day

bangan CNG umum diharapkan men- nyak 290 unit. Sedangkan hingga 2025,
capai 161 unit. jumlah SPBG CNG ditargetkan menca-
CILACAP
1,5 MTPA

Selain pengembangan CNG umum, pai 800 unit. Jumlah SPBG CNG akan
pemerintah akan mengembangkan terus ditambah hingga 2030 dengan
jaringan SPBG CNG maupun SPBG target 1.300 unit.
LNG dan SPB LGV (liquefied gas for ve­ Adapun untuk SPBG LNG, saat ini
3 MTPA
NUSANTARA REGAS

MTPA: Million tonne per annum

hicle). SPBG CNG rencananya akan di- belum ada. Pembangunan SPBG LNG
1,5 MTPA
BANTEN

kembangkan di kota-kota besar yang baru akan dimulai pada 2019 dan
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

memiliki sumber gas. Sementara itu, 2020, masing-masing sebanyak dua


SPBG LNG akan dikembangkan di kota unit. Hingga 2025, jumlah SPBG LNG
1,5 MTPA
LAMPUNG

pelabuhan, daerah pertambangan, ditargetkan mencapai tujuh unit, dan


FSRU

dan ditujukan untuk kegiatan operasi- diharapkan menjadi 12 unit pada


onal kereta api. 2030.
Rencananya, kota-kota yang akan Sedangkan untuk SPB LGV, sampai
memperoleh kesempatan pengem- saat ini sudah ada 27 unit. Sebagian be-

118 119
PETA 3.8 RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR CNG UMUM

120
CNG umum untuk suplai:
1. Excess peaker pulau-pulau kecil
2. Daratan dengan radius
<200KM dengan volume kecil
3. Industri
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

CNG STORAGE PLN


No Lokasi Kapasitas Beroperasi PENGEMBANGAN CNG UMUM UNTUK PLN
(MMSCFD)
Tahun 2014 sudah beroperasi di 14 lokasi
1 Jakabaring 3 2013
2 Grati 15 2013
3 Sungai Gelam 5 2013 PENGEMBANGAN CNG UMUM UNTUK PLN
4 Muara Tawar 25 2014
5 Duri 5 2014 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 P2 P3
*  Merupakan Jumlah unit secara
6 Tambak Lorok 20 2014 14 42 68 72 72 72 72 108 161 akumulasi, Zona pembangunan
7 Gresik 25 2014 unit belum ditentukan
8 Lampung Peaker 10 2015 PENGEMBANGAN CNG MARINE* ** Dilakukan secara bertahan
9 Jambi Peaker 5 2015 sampai 2020 (5 MMSCFD/tahun)
10 Tanjung Selor 1,5 2015 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 P2 P3
Jaringan Distribusi Eksisting
11 Bangkanai 20 ** 2015 2 2 4 6 9 12 15 20 30 SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

SPBG DKI JAKARTA DAN SEKITARNYA


PETA 3.9 JUMLAH DAN SEBARAN SPBG EXISTING

Tidak beroperasi
Sedang Berjalan
4 1
Beroperasi
Dalam perencanaan

19 SPBG CNG APBN


7
31 SPBG CNG Non APBN 19 21
27 SPBG LGV Non APBN 1
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
2 5 14
1 1 1
3
121
BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Kilang Rencana/LPG Hilir

Kapasitas
(MTPA)

44,00
37,00
17,00
73,00
73,00
7,00
55,00
46,00
44,00
37,00
58,00
175,00
58,00
84,00
26,00

3,80
1.096,80
3.438,80
259,00

4.594,80
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
TABEL 3.5 ROAD MAP IDEAL

Kilang LPG Hulu


Kilang Minyak
Tahap 1 Tahap 2

Pondok Tengah
Yr 1 Yr 2 Yr 3 Yr 4 Yr 5 Yr 6 Yr 7 Yr 8 Yr 9 Yr 10

Sungaigerong
Prabumulih
Target Diversifikasi [ribu 100 300 800 1,500 2,500 3,500 4,500 5,600 6,800 8,000

Tugu Barat
P. Brandan

Losarang
Cilamaya
Lembak
Tambun
mobil]

Cemara
Kilang Gas Pola Hilir

Langkat

Gresik

Gresik
Mundu

Tuban

Tuban
Lokasi
Total Jumlah Kendaraan 12.9 14.2 15.7 17.2 18.9 20.8 22.9 25.2 27.7 30.5

Kaji
[juta mobil]
Kota sasaran Jabodetabek, Surabaya, Gresik, Sidoarjo Medan, Lampung, bengkulu, Bandung,

PT. Media Karya Sentosa Phase II


(SGS), Bali, Batam, Palembang, Riau, Jambi, Semarang, Makasar, Banjarmasin, Kendari

PT. Gasuma Federal Indonesia

Sub Total Kilang Gas Pola Hilir 


Samarinda, Balikpapan

PT. Yudhistira Haka Perkasa


PT. Wahana Insannugraha

Grand Total Produksi LPG 


PT. Odira Energy Persada

PT. Media Karya Sentosa


PT. Tuban LPG Indonesia
Kebutuhan gas 84 203 406 634 845 1,183 1,521 1,893 2,298 2,704

PT. Sumber Daya Kelola

PT. Sumber Daya Kelola


PT. Surya Esa Perkasa
[MMSCFD]

PT. Pertasamtan Gas


PT. Pertamina (Persero)
PT. Pertamina (Persero)
PT. Maruta Bumi Prima

PT. Yudistira Energi


PT. Titis Sampurna
Kebutuhan SPBG [Unit] 58 1) 139 278 289 2) 386 540 694 3) 694 787 926

Nama Badan Usaha

PT. Medco LPG Kaji

Total Kilang Gas 


Kebutuhan Bengkel [Unit] 34 103 274 514 856 972 1.25 1.56 1.89 2.22
Volume BBM yang 0.91 2 4 6 9 12 16 20 24 29
digantikan [juta KL/
tahun]
Masyarakat menghemat 2.5 6 12.1 18.9 25.2 35.2 45.3 56.4 68.5 80.6
(27% Solar, 73% Bensin)

2015

2016
2016
2016

2018

160,3
[Rp triliun]

(MTPA) Operasi
Kapasitas Tahun
ASUMSI (1/2): ASUMSI (2/2):
• PERTAMBAHAN MOBIL RATA-RATA 10% PER TAHUN. • TIAP MOBIL MENGKONSUMSI 10-25 LSP CNG/HARI. MOBIL
• SPBG BEROPERASI 18 JAM / HARI, SETIAP PENGISIAN (25 DENGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR TERTINGGI AKAN

46,00

0,2
84,3
29,00

0,8
Rencana (Tahap Konstruksi)
LSP) MEMBUTUHKAN WAKTU 5 MENIT. JUMLAH NOSEL SEGERA TERKONVERSI DALAM 4 TAHUN PERTAMA.
DALAM TIAP SPBG YAITU: • PADA 5 TAHUN PERTAMA PERTAMBAHAN MOBIL CNG
1. MULAI TAHUN KE-1: ADA 8 NOSEL PER SPBG BERASAL DARI PEMASANGAN CONVERTER KIT. SETELAH
2. MULAI TAHUN KE-4: ADA 12 NOSEL PER SPBG ITU, 50% DARI MOBIL BARU MURNI MENGGUNAKAN CNG.
3. MULAI TAHUN KE-8: ADA 16 NOSEL PER SPBG • SETIAP BENGKEL DAPAT MEMASANG 8 CONVERTER KIT/

Jabung Barat
HARI & MENSERVIS 40 MOBIL CNG/HARI.

PETA 3.10 EKSISTING DAN RENCANA PENGEMBANGAN KILANG LPG

Merang
Tanjung

Mundu

Bekasi
Lokasi

Jambi
Gresik
sar dikelola oleh Pertamina Retail. Ha- mtpa. Jumlah ini diharapkan mening-

PT. Maruta Bumi


nya tiga SPB LGV yang dikelola swasta. kat menjadi 4.755 mtpa pada 2020. Un-

PT. Pertamina
PT. Bumi Jambi

PT. Ars Energy


PT. Pertamina
Nama Badan
Semuanya berlokasi di Jabodetabek. tuk periode kedua dan ketiga proyeksi
Pembangunan SPB LGV ini dilaku- peningkatannya menjadi 6 mtpa dan 7

TOTAL
Usaha

Energi

Prima
kan di kota-kota besar dengan target mtpa.
konsumen kendaraan mewah. Pada Untuk depo LPG, saat ini kapasi-
tahun ini diproyeksikan akan ada pe- tasnya mencapai 486 ribu mt. Pada

Kapasitas
(MTPA)

68,00
131,00
318,00
91,00

1.156,00

1.000,00
548,00

90,00
14,00
600,00
525,00
113,00
2.342,00
nambahan tiga SPB LGV. akhir periode pertama diharapkan
Pada periode pertama sampai 2020, bisa mencapai 540 ribu mt. Sedangkan
jumlah SPB LGV diharapkan mencapai pada periode kedua dan ketiga menja-

Kilang Minyak (Product LPG)


120 unit. Pada periode kedua, jumlah- di 620 ribu mt dan 800 ribu mt.

Balikpapan
Balongan

Kilang Gas Pola Hulu

Pangkah
T. Santan
nya meningkat menjadi 200. Sedang-

Belanak
Bontang
Cilacap

Jabung
Lokasi

Dumai
kan pada periode kedua akan mening- 3.4.5. WILAYAH JARINGAN DISTRIBUSI

Musi

Arar

Sub Total Kilang Gas Pola Hulu


kat dua kali lipat menjadi 400 unit.
Pengembangan infrastruktur lain- Roadmap pengembangan infra-

Sub Total Kilang Minyak


PT. Pertamina (Persero)
nya juga akan dilakukan terhadap ki- struktur gas juga mencakup pengem-

PT. Pertamina (Persero)


PT. Pertamina (Persero)
PT. Pertamina (Persero)
PT. Pertamina (Persero)

PT. Pertamina (Persero)


Nama Badan Usaha
lang LPG dan depo LPG. bangan wilayah jaringan distribusi

Conoco Phillips
Sampai akhir 2014, kilang LPG di gas. Saat ini, ada beberapa wilayah ja-
Indonesia memiliki kapasitas 4.594 ringan distribusi gas yang sudah siap

Petrochina
Petrochina
Chevron

Hess
122 123
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

PETA 3.11 EMPAT WJD YANG SEGERA DILELANG

WJD SEMARANG Semarang


(Kota Semarang, Kab. Semarang,
Lapangan Kepodang
Demak, Kendal)

WJD PATI
Pekalongan
(Kudus, Jepara, Rembang,
Brebes Purwodadi, Blora)
Kudus

Cirebon Surabaya

Magetan Probolinggo
Klaten

WJD PEKALONGAN Malang


(Batang, Pekalongan, Tulung Agung
Pemalang, Tegal, WJD SOLO RAYA
Brebes) (Solo, Boyolali,
Sukoharjo, Karanganyar, WJD LAMONGAN
Sragen, Wonogiri, (Bojonegoro, Tuban,
Klaten, Yogyakarta) Lamongan)
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
mur, Banggai, Morowali, Seram, Am- Petugas sedang mengelas pipa gas milik
bon, dan Bintuni. PT Pertagas.
Adapun pada periode ketiga (2026- SUMBER: PT PERTAGAS
lelang. Misalnya, wilayah jaringan rah tertentu. Pada periode pertama 2030), prioritas pengembangan wila-
distribusi Pekalongan, yang meliputi (2014-2020), pengembangan wilayah yah jaringan distribusi gas antara lain
Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, jaringan distribusi diprioritaskan di mencakup Deli Serdang, Kabupaten 3 juta sambungan rumah tangga. Se-
dan Brebes. Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan, Bandung, Cirebon, Probolinggo, Tu- dangkan pada akhir periode ketiga,
Selain itu, wilayah jaringan distri- Batam, Cilegon, Bekasi, Karawang, Se- ban, dan Yogyakarta. jaringan distribusi gas rumah tangga
busi Semarang, yang meliputi Kota marang, Lampung, Jambi, Sukabumi, Berdasarkan jumlahnya, pada diharapkan sudah bisa menyuplai 5
Semarang, Kabupaten Semarang, De- Subang, Jombang, dan Mojokerto. Se- akhir periode pertama, ditargetkan juta rumah tangga di Indonesia.
mak, dan Kendal. Lalu, ada wilayah lain itu, Medan, Belawan, Bangkalan, ada 25 wilayah jaringan distribusi
jaringan distribusi Pati, yang meliputi Pekalongan, Pati, Lamongan, Makas- gas. Sedangkan pada periode kedua,
Kudus, Jepara, Rembang, Purwodadi, sar, dan Indramayu. Daerah lainnya targetnya 75 wilayah, dan pada peri- 3.5. PASOKAN DAN PERMINTAAN
dan Blora. adalah Purwakarta, Palembang, Solo ode ketiga ditargetkan mencapai 150 DALAM TIGA PERIODE
Kemudian ada juga wilayah jaring- Raya, Pekanbaru, Prabumulih, dan wilayah.
an distribusi Solo Raya, yang menca- Jakarta. Jaringan distribusi gas untuk rumah Rencana pengembangan infra-
kup Solo, Boyolali, Sukoharjo, Karang- Pada periode kedua (2021-2025), tangga juga akan terus dikembang- struktur gas di masa mendatang mau
anyar, Sragen, Wonogiri, Klaten, dan wilayah yang mendapat prioritas pe- kan. Saat ini, jumlah jaringan dis- tidak mau harus disesuaikan dengan
Yogyakarta. Wilayah jaringan distri- ngembangan antara lain Bandung, tribusi gas kota sudah mencapai 162 kebutuhan atau permintaan gas. Ka-
busi lain yang siap lelang adalah wi- Arjawinangun, Wajo, Bontang, Maja- ribu sambungan rumah tangga. Pada rena itu, penting untuk menyusun
layah jaringan distribusi Lamongan, lengka, Malang, dan Balikpapan. Lalu 2020, sambungan jaringan distribusi kebijakan pengembangan infra-
yang meliputi Bojonegoro, Tuban, dan Samarinda, Asahan, Langkat, Binjai, gas kota ditargetkan mencapai 1,5 juta struktur gas sesuai dengan Neraca
Lamongan. Tebing Tinggi, Aceh, Ogan Ilir, Jepara, sambungan rumah tangga. Gas Indonesia.
Pengembangan wilayah jaringan Cianjur, Demak, Kudus, Grobogan, dan Pada periode kedua, jumlahnya Dengan begitu, pembangunan
distribusi diprioritaskan untuk dae- Bojonegoro. Kemudian ada Kutai Ti- ditargetkan meningkatkan menjadi infrastruktur sesuai dengan kebu-

124 125
126
TABEL 3.6 RESUME ROAD MAP INFRASTRUKTUR 2014-2030

Periode I Periode II Periode III


No Uraian
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
1 Open Access 3.665 6.153 6.153 6.153 6.215 6.776 7.390 9.604 12.580
2 Dedicated Hulu 4.110 4.123 4.123 4.123 4.123 4.123 4.123 4.123 4.123
3 PIPELINE (KM) Dedicated Hilir 4.213 4.337 9.177 9.211 9.431 11.546 11.546 13.48 13.584
Kepentingan
4 46 66 66 66 66 66 66 66 66
Sendiri
5 Large Plant 2 4 4 5 5 5 5 6 6
Liquefaction
6 Mini Plant 0 0 3 5 7 7 9 10 12
7 FSRU 2 2 2 5 9 10 11 11 12
Regasification *
8 Land Based 1 3 17 24 46 62 64 66 68
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

9 Darat 14 42 68 72 72 106 108 108 161


CNG Umum (UNIT)
10 Laut 2 2 4 6 9 12 15 20 30
11 CNG 50 104 136 163 189 210 289 800 1.300
SPBG (UNIT)
12 LNG 0 0 0 0 0 2 4 7 12
Wilayah Jaringan Distribusi
13 0 4 8 12 16 20 25 75 150
(WILAYAH)
Jargas Rumah Tangga (RUMAH 162 203 326 608 924
14 1,3 juta 1,5 juta 3 juta 5 juta
TANGGA) ribu ribu ribu ribu ribu

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

PETA 3.12 WILAYAH JARINGAN DISTRIBUSI & JARINGAN GAS


KOTA UNTUK NASIONAL

Banda Aceh
Tanjung Samarinda Gorontalo
Medan Pontianak Selor Jayapura
Mamuju Sofifi

Pekan Baru Palu Manado


Sorong

Manokwari
Jambi
Nabire
Pangkal
Pinang
Padang

Palembang Palangkaraya
Banjarmasin
Ambon
Bandar Semarang Makasar
Lampung
Bali Bima Kupang
Serang
Jakarta Tembaga
Pura
Bandung Surabaya Marauke
Yogyakarta Mataram
Ende

Eksisting Perlu pengembangan lebih lanjut Cukup Potensial


Sangat Potensial Lebih cocok menggunakan energi lain
127
BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM


P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

2030
6.202
398
1.236
2.152
2.416

226

6.599

4.583

2.016

6.202

226

6.599
2029
6.201
397
1.236
2.152
2.416

2.243

8.599

4.730

3.869

6.201

2.243

8.599
Periode III
2028
6.514
396
1.230
2.167
2.721

1.232

7.892

5.221

2.671

6.514

1.232

7.892
1.250
125
2027
6.563
396
1.230
2.167
2.770

1.338

8.035

5.913

2.122

6.563

1.338

8.035
2026
7.937
396
1.230
2.167
2.769

1.778
1.353

8.039

6.260

7.937

1.353

8.039
2025
6.660
404
1.230
2.247
2.779

2.019

8.793

7.204

1.589

6.660

2.019

8.793
2024
6.806
407
1.230

2.778
2.391

1.923

8.835

7.542

1.293

6.806

1.923

8.835
Periode II
2023
6.865
419
1.230
2.378
2.838

2.756

9.719

9.164

555

6.865

2.756

9.719
750
75
2022
6.859
426
1.185
2.346
2.902

3.215

10.885 11.414 11.125 10.639 10.459 10.165

9.137

1.028

6.859

3.215

10.885 11.414 11.125 10.639 10.459 10.165


2021
7.726
425
1.185
2.309
2.982

3.474

10.885 11.414 11.125 10.639 10.071

388

7.726

3.474
tuhan yang ada. Jangan sampai in- Stasiun Bojonegara SSWJ.
2020
7.301
439
1.185
2.305
2.959
375
38

3.637

7.301

3.637 frastruktur sudah dibangun tapi SUMBER: PT PGN


ternyata tidak ada kebutuhan atau
kepastian permintaan. Dari situ, bisa
2019
7.074
464
1.185
2.175
2.940
280
30

3.944

7.074

3.944

diketahui juga mana infrastruktur masa itu masih sebesar 6.202 mmscfd.
yang mendesak dan prioritas untuk Saat kebutuhan gas domestik hingga
2018
6.965
477
1.048
2.313
2.964
140
23

3.760

6.965

3.760

segera dibangun. periode kedua semakin besar, suplai


Dalam rencana pengelolaan gas gas domestik justru semakin turun.
TABEL 3.7 RESUME PASOKAN DAN PERMINTAAN GAS 2014-2030

2017
6.668
505
1.087
2.381
2.599
80
16

3.245

6.668

3.245

hingga 2030, kebutuhan gas domestik Seperti terlihat pada tabel 3.5, pada
Periode I

diperkirakan akan semakin besar. Se- 2014 total suplai gas sebesar 9.562 mm-
baliknya, pasokan gas yang diekspor scfd. Suplai tersebut seluruhnya ber­
2016
6.614
528
977
2.511
2.517
70
11

3.232

9.562 10.480 10.901

9.562 10.480 10.901

6.614

3.232

9.562 10.480 10.901

ke luar negeri akan semakin kecil. asal dari dalam negeri.


Pada 2020, kebutuhan gas domes- Pada 2020, suplai gas domestik ini
2015
6.526
544
977
2.590

60
2.347

3.217

6.526

3.217

tik diperkirakan meningkat signifikan diperkirakan masih bisa meningkat


mencapai 7.301 mmscfd, sementara gas menjadi 10.639 mmscfd dan masih
2014
5.771
551
961
2.282
1.917
55
5

3.450

5.771

3.450

yang diekspor hanya 3.637 mmscfd. bisa menutup kebutuhan yang ada,
Kebutuhan gas domestik ini diper- baik dari domestik maupun ekspor.
kirakan semakin besar pada 2021, Namun, memasuki periode kedua,
2013

5,1
4

7.182

7.182

namun terus menurun hingga akhir suplai gas domestik sudah tidak bisa
periode kedua (2025), yaitu mencapai menutup kebutuhan gas yang ada.
Transportasi

6.660 mmscfd. Seiring dengan itu, eks- Pada 2021, suplai gas domestik sebe-
Domestik
Gas Kota

(10+11)

(10-8-1)
Industri

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM

por gas saat itu pun sudah menurun sar 10.071 mmscfd. Sedangkan total ke-
Pupuk
Lifting

Listrik

Impor
Total

Total
Uraian

tinggal 2.019 mmscfd. butuhan domestik plus ekspor sebesar


Ekspor gas akan menurun drastis 11.200 mmscfd. Untuk menutup per-
(MMSCFD)

(MMSCFD)

(MMSCFD)

(MMSCFD)

(MMSCFD)

(MMSCFD)
Demand

Demand

pada 2030, yaitu tinggal hanya 226 mintaan, setidaknya Indonesia harus
Ekspor

Ekspor
Suplai

Suplai
Total

Total

mmscfd. Namun kebutuhan gas do- mengimpor gas sebesar 388 mmscfd.
mestik, meski trennya menurun, di Mulai periode kedua hingga periode
No

11
10
1
2
3
4
5
6
7

128 129
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I I I : PETA JA LA N PEN GEMB A N GA N IN FR A STR U K TU R GA S B U MI

Jaringan pipa gas. periode ini, jumlah kilang mini LNG


SUMBER: PT PERTAGAS
ditargetkan menjadi 10 unit. Sedang-
kan infrastruktur FSRU diharapkan
bertambah menjadi 11 unit.
Sementara itu, unit penyimpanan
dan regasifikasi di darat ditargetkan
menjadi 66 unit. Unit penyimpanan
CNG untuk umum juga akan terus di-
bangun. Tidak tanggung-tanggung,
pada periode kedua ini, jumlah CNG
storage di darat ditargetkan mencapai
108 unit, sedangkan di laut mencapai
20 unit.
Jumlah SPBG CNG juga akan terus
ditingkatkan hingga menjadi 800 unit
pada periode ini. Begitu pula jaringan
distribusi gas untuk rumah tangga di-
targetkan mencapai 3 juta sambungan
rumah tangga.
Pada periode ketiga, sejumlah in-
frastruktur masih akan terus dikem-
bangkan. Tidak seperti halnya pipa
kategori kepentingan sendiri dan pipa
kategori dedicated hulu, jaringan pipa
ketiga, tren pasokan gas dari dalam katan pemanfaatan gas bumi di dalam kan semakin bertambah menjadi lima gas masih akan terus dibangun.
negeri diperkirakan semakin me- negeri. Beberapa infrastruktur yang unit dari dua unit yang saat ini masih Infrastruktur lain seperti FSRU, unit
nurun. Karena itu, untuk menutup rencananya selesai antara lain penam- beroperasi. Sementara itu, kilang mini penyimpanan dan regasifikasi darat,
permintaan, impor gas diperkirakan bahan jaringan pipa gas sepanjang LNG pada tahun yang sama diharapkan maupun kilang mini LNG, akan terus
akan meningkat. 657,18 km. mencapai sembilan unit. Saat ini, Indo- ditambah. Jumlah FSRU pada periode
Pada 2030, suplai gas dari dalam ne- Selain itu, pemerintah menargetkan nesia belum memiliki kilang mini LNG. ini ditargetkan menjadi 12 unit, se-
geri bahkan diperkirakan hanya 4.584 pembangunan 54 SPBG CNG dan pe- Jumlah FSRU yang saat ini hanya mentara regasifikasi darat ditargetkan
mmscfd, sementara impor gas pada ta- nambahan jaringan gas rumah tangga dua unit juga ditargetkan bertambah menjadi 68 unit, dan jumlah kilang
hun itu diperkirakan mencapai 2.016 sebanyak 41 ribu sambungan rumah. menjadi lima unit pada 2020. Begitu mini LNG diharapkan menjadi 12 unit.
mmscfd. Diharapkan, apabila pembangunan pula unit penyimpan dan regasifika- Pembangunan infrastruktur, se-
Memperhatikan kebutuhan gas di infrastruktur bisa diselesaikan, pe- si di darat pada tahun itu menjadi 64 perti CNG storage dan SPBG CNG, juga
dalam negeri yang semakin besar, manfaatan gas bumi di Indonesia bisa unit. masih akan digalakkan. Ditargetkan,
maka sangat diperlukan pengembang- meningkat sebesar kurang-lebih 395 Pada periode kedua (2021-2025), pe- jumlah CNG storage di darat pada pe-
an infrastruktur untuk meningkatkan mmscfd. ngembangan infrastruktur gas masih riode ini mencapai 161 unit. Sementa-
penyaluran gas bumi ke domestik. Da- Pada setiap periode, setiap jenis in- akan terus digenjot. Jaringan pipa gas ra itu, jumlah SPBG CNG diharapkan
lam roadmap infrastruktur 2014-2030, frastruktur gas ditargetkan bertam- ruas Kalimantan-Jawa diharapkan se- mencapai 1.300 unit.
tiap jenis infrastruktur ditargetkan bah kapasitas atau jumlahnya. Pada lesai dan bisa beroperasi pada periode Seiring dengan itu, jaringan distri-
bertambah dari tahun ke tahun atau periode pertama (2014-2020), proyek ini. Begitu pula dengan pembangunan busi gas untuk rumah tangga masih
dari periode ke periode. integrasi pipa gas Trans-Jawa dan pipa ruas Natuna-Jawa diharapkan akan terus dipacu, sehingga diharap-
Khusus 2015, pemerintah menar- Trans-Sumatra diharapkan selesai. bisa selesai dalam periode ini. kan pada periode ketiga ini jumlahnya
getkan penyelesaian pembangunan Seperti sudah disinggung sebelum- Pengembangan infrastruktur non- bisa mencapai 5 juta sambungan ru-
beberapa infrastruktur untuk pening- nya, kilang LNG hingga 2020 diharap- pipa juga akan terus dilanjutkan. Pada mah tangga. •

130 131
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

BAB IV

KONSEP HARGA GAS BUMI


Harga gas di Indonesia ditentukan oleh negosiasi
langsung penjual dengan pembeli. Proses ini
menimbulkan berbagai masalah dan menghambat
pasokan gas dari lapangan-lapangan baru. Perlu segera
ditentukan harga patokan sebagai dasar penjualan gas.

132 133
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

INDONESIA saat ini belum memiliki ti halnya Indonesia Crude Price (ICP) fik. Ini berbeda dengan bahan bakar 80 persen dari total konsumsi gas di
harga patokan gas untuk industri. yang telah lama berlaku, sudah sangat alternatif lain yang memiliki bebera­ pasar domestik seperti yang ditunjuk­
Harga gas di dalam negeri masih diten­ mendesak dan harus segera dimulai pa tolok ukur harga. kan pada grafik 4.1.
tukan oleh kontrak yang dibuat oleh sejak sekarang. Harga patokan ini me­ Di Indonesia, saat ini penghitungan Dari tiga sektor utama itu, diasumsi­
penjual dan pembeli. Harga dalam representasikan nilai gas Indonesia harga patokan dikaitkan dengan peni­ kan bahan bakar alternatif yang digu­
kontrak disusun berdasarkan keeko­ dan merupakan harga yang harus di­ laian bahwa bahan bakar alternatif lain nakan adalah minyak untuk industri
nomian lapangan gas dan hasil nego­ bayar untuk pasokan. lebih tepat digunakan. Ini karena gas dan batu bara untuk pembangkit lis­
siasi business to business. Situasi ini ke­ Pasokan gas baru untuk pasar do­ sudah mulai banyak dikonsumsi indus­ trik. Adapun produksi pupuk, pasokan
rap menimbulkan berbagai kesulitan. mestik dibayar sesuai dengan harga tri untuk menggantikan bahan bakar la­ alternatif diasumsikan impor pupuk,
Tidak adanya harga patokan kerap patokan. Ini akan menghindarkan innya. Pertanyaannya kemudian, bagai­ dengan nilai gas yang terkait dengan
menimbulkan konflik antara industri negosiasi harga berkepanjangan, se­ mana cara menghitung harga patokan biaya intrinsik gas tercakup dalam ta­
dan distributor gas. Selain itu, bera­ hingga mempercepat pengembangan dengan pendekatan ini? rif total harga pupuk yang diimpor.
gamnya harga gas domestik membu­ lapangan baru atau mendorong mun­ Khusus sektor pembangkit listrik,
at pemerintah kesulitan menentukan culnya pasokan gas dari lapangan 4.1.1. HARGA RATA-RATA TERTIMBANG fokus sementara saat ini adalah meng­
harga patokan yang dapat digunakan baru. (WEIGHTED AVERAGE) ganti penggunaan bakar minyak dan
sebagai asumsi penghitungan Ang­ solar, yang masih banyak dipakai di
garan Pendapatan dan Belanja Negara Supaya harga patokan gas bisa diten­ luar Jawa, dengan gas alam. Untuk di
(APBN). 4.1. HARGA PATOKAN GAS HULU tukan, pertama yang harus dilakukan luar Jawa, pendekatan harga yang ber­
Usulan mengenai perlu adanya har­ adalah menetapkan rata-rata tertim­ beda perlu dilakukan.
ga patokan gas untuk industri banyak Penentuan harga patokan atau re­ bang dari harga bahan bakar alter­ Di Jawa, total permintaan BBM un­
disuarakan sejak beberapa tahun si­ ferensi dilakukan di hulu. Penetapan natif di tiga sektor utama yang paling tuk pembangkit listrik setara dengan
lam. Namun, hingga kini belum bisa ini dimaksudkan guna mempercepat banyak mempergunakan gas. 200 juta standar kaki kubik per hari
terealisasi. Yang menjadi kendala proses komersialisasi suplai gas baru Di Indonesia, konsumsi gas didomi­ (mmscfd) pasokan gas. Sementara itu,
adalah berbeda-bedanya nilai ke­ untuk pasar domestik serta membuat nasi oleh industri, pembangkit listrik, permintaan batu bara untuk pem­
ekonomian antara lapangan gas yang pasar semakin menarik bagi produsen dan produksi pupuk. Pada 2012, ketiga bangkit listrik di Jawa setara dengan
satu dan lapangan lainnya. Semakin dengan cara menaikkan harga men­ konsumen ini menggunakan hampir 2.000 mmscfd pasokan gas atau sepu­
besar cadangan gas dan semakin mu­ dekati tingkat keseimbangan ekspor. luh kali lebih besar.
dah mendapatkannya, akan semakin Harga patokan ini dimaksudkan pula GRAFIK 4.1 KONSUMSI GAS PASAR
murah pula harganya. Di samping untuk memberikan proxy terhadap ni­ DOMESTIK (2012) 4.1.2. PENETAPAN HARGA UNTUK BAHAN
itu, kualitas gas dan pada musim apa lai gas di pasar domestik. BAKAR ALTERNATIF
18,5% 10,2%
penggunaannya turut menyebabkan Ada dua pendekatan dasar yang da­
harga sering berubah. pat diambil untuk menetapkan harga Indeks harga yang digunakan un­
8%
Meski menghadapi banyak kendala, patokan ini. Pertama, menghitung ni­ tuk perhitungan biaya bahan bakar
upaya untuk menetapkan harga patok­ lai gas sebagai opportunity cost karena 3,2% alternatif harus diterima secara luas,
an gas Indonesia Gas Price (IGP), seper­ digunakan di dalam negeri ketimbang dapat diandalkan, fleksibel, dan sela­
diekspor. Kedua, menetapkan nilai gas lu u
­ p-to-date. Indeks harga juga harus
sebagai penghematan biaya, karena le­ relevan dengan Indonesia.


bih banyak digunakan di sebuah sek­ Indeks kemungkinan memenuhi
Harga patokan dimaksudkan tor daripada bahan bakar alternatif persyaratan ini:
26,7% 33,4%
guna mempercepat proses yang lain. •
Bahan bakar minyak: Rerata Platts
komersialisasi suplai gas baru Kedua pendekatan di atas bisa dija­ Singapore (MOPS)
dikan pilihan, apalagi saat ini tidak • Batu bara: Harga Batu Bara Indo­
serta membuat pasar semakin Industry Oil Lifting
ada harga patokan yang dapat dian­ nesia (Harga Batu Bara Acuan,
menarik bagi produsen dengan dalkan, fleksibel, dan dapat diterima Power Domestic LPG HBA), yang dipublikasikan setiap
cara menaikkan harga mendekati secara luas untuk harga pasar gas Fertiliser Domestic LNG bulan oleh Direktorat Jenderal Mi­
tingkat keseimbangan ekspor. yang diekspor di kawasan Asia-Pasi­ SUMBER: ANNUAL REPORT SKK MIGAS TAHUN 2013 neral dan Batu Bara

134 135
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

DIAGRAM 4.1 PERHITUNGAN ILUSTRATIF HARGA GAS GRAFIK 4.3 PERBANDINGAN BEBERAPA HARGA
BAHAN BAKAR ALTERNATIF (2000-2014)

S Industry x P fuel oil + S Power x P coal + S fertiliser x C x P urea US$/mmbtu


35
=
30
P reference Fuel oil
25 Coal, Australia

Where: Urea (Implied gas price)


S share of the sector in gas consumption by the three largest consuming sectors 20
(S industry + S power + S fertiliser = 1
C specific gas consumtion in urea production (mmbtu/t) 15
All prices are stated in US$/mmbtu except urea, which in stated in US$/t
10

5
• Impor Pupuk: Belum ditentukan ka sendiri di masa mendatang.
Harga patokan ini dihitung berda­
0
Poin pertama dan ketiga hanya sarkan transaksi di atas kapal atau 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
berlaku untuk layanan berlanggan­ FOB (free on board), tidak termasuk SUMBER: EIA DAN PENGHITUNGAN KONSULTAN

an saja. Namun, diharapkan semua biaya transportasi. Harga patokan un­


kontraktor PSC (production sharing tuk gas yang dijual dengan mekanisme GRAFIK 4.4 PERBANDINGAN HARGA PATOKAN VS LNG JEPANG
contracts) yang ada memiliki akses ke DMO (domestic market obligation) akan US$/mmbtu
layanan ini, sehingga dapat membuat dihitung secara ex-field. Biaya trans­ 20 Reference price
prediksi harga referensi untuk mere­ portasi ditambahkan pada perhitung­ LNG Japan Netback
an ini. Penggunaan harga FOB di Si­ 15
ngapura (untuk bahan bakar minyak)
GRAFIK 4.2 KOMPOSISI dan di pelabuhan muat (untuk batu 10
PENGGUNAAN GAS OLEH TIGA SEKTOR bara Indonesia) konsisten dengan ini.
UTAMA DOMESTIK (2012) 5
Harga referensi ex-field dihitung se­
34% 23,5%
bagai biaya rata-rata tertimbang dari
0
bahan bakar alternatif, dikonversi 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
dengan basis US$/mmbtu. Bobot yang SUMBER: WORLD BANK, EIA, DAN PENGHITUNGAN KONSULTAN
digunakan adalah pangsa gas yang di­
konsumsi di masing-masing tiga peng­
guna utama, yang diwakili oleh bahan tor gas tetap menarik, penetapan har­ kerugian antara pengguna dan pro­
bakar alternatif. Untuk 2012, hal terse­ ga patokan perlu mempertimbangkan dusen pada tingkat harga yang lebih
but ditunjukkan dalam perhitungan ongkos produksi kontraktor PSC. rendah (seperti yang terjadi dalam
berikut ini. Ini berarti, harga patokan idealnya kontrak LNG di bawah mekanisme
relatif stabil. Setidaknya, tidak akan kurva-s).
4.1.3. BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH terus jatuh ke tingkat rendah. Jika Penetapan batas bawah harus juga
42,5% HARGA PATOKAN ada risiko harga jatuh, salah satu cara diimbangi dengan penentuan batas
Industry (Fuel oil) yang bisa ditempuh untuk menghin­ atas simetris harga (ceiling price). Ini
Power (Coal oil) Seperti diulas sebelumnya, harga darkan kerugian adalah dengan pene­ untuk melindungi konsumen gas ini
Fertiliser (Urea Imports) patokan ini dimaksudkan untuk proxy tapan harga dasar atau batas bawah. kenaikan harga yang besar.
nilai konsumsi gas domestik di Indo­ Cara lain yang bisa dilakukan ada­ Harga patokan harus secara rutin
SUMBER: LAPORAN TAHUNAN SKK MIGAS 2013 DAN
PERHITUNGAN KONSULTAN nesia. Namun, supaya investasi di sek­ lah merumuskan mekanisme berbagi diperbarui supaya pergerakannya

136 137
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

GRAFIK 4.5 IMPLIKASI PATOKAN DAN ALTERNATIF HARGA DI


INDONESIA TIMUR (2000-2014)

US$/mmbtu
35
Reference price (East
Indonesia)
30
Reference price
(Java-Sumatera)
25
Diesel, Los Angeles

20

15

10

0
2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014
SUMBER: WORLD BANK, EIA, DAN PENGHITUNGAN KONSULTAN

bisa mengikuti perubahan harga pa­ Aktivitas pengisian kendaraan bahan


sar. Apalagi harga bahan bakar alter­ bakar gas di SPBG Mampang, Jakarta. pada konsumen di atas harga patokan. US$ 28,4 per mmbtu. Biaya ini lebih
natif yang dijadikan dasar perhitung­ SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
Dampaknya, negosiasi akan berlang­ dari seperempat beban usaha PLN.
an harga patokan bergerak fluktuatif. sung lebih lama dibanding menjual di Harga patokan gas untuk kawasan
Karena itu, harga patokan harus di­ bawah harga patokan. Bahkan ada ke­ timur Indonesia akan mengacu pada
perbarui setiap bulan, menyesuaikan lam kasus pengalihan suplai LNG, eks­ mungkinan produsen akan kesulitan harga diesel dikurangi pemotongan
dengan harga bahan bakar alternatif. portir dan pembeli tidak terpengaruh. menemukan pengguna yang bersedia harga. Besarnya pemotongan ini akan
Bobot sektor pengguna terbesar gas Dalam kasus impor, diasumsikan bah­ membayar di atas harga patokan. memerlukan analisis lebih lanjut. Na­
juga harus diperbarui setiap tahun. wa proses pengadaan yang kompetitif mun, sebagai indikasi, untuk pasokan
telah mendorong pasokan gas dari luar c. Pasokan ke Wilayah Timur ke pembangkit listrik 100 MW, diperki­
4.1.4. PENGECUALIAN TERHADAP HARGA negeri dibeli dengan biaya terendah. Indonesia rakan biaya transportasi LNG dan fasi­
PATOKAN Gas produksi baru dialokasikan un­ Di kawasan timur Indonesia, gas litas terminal setara dengan US$ 5,2 per
tuk pasar domestik, tetapi disediakan alam diperkirakan akan menggan­ mmbtu. Sedangkan untuk pembangkit
Terdapat tiga pengecualian dalam sebagai LNG sesuai dengan harga pa­ tikan sebagian besar penggunaan listrik 50 MW, biaya yang dibutuhkan
penerapan harga patokan. Pertama, tokan. Hal ini akan diterapkan sebagai bahan bakar berbasis minyak pada setara dengan US$ 7,8 per mmbtu.
pengalihan dan impor LNG. Kedua, harga FOB. Untuk mendapatkan harga pembangkit listrik. Sejauh ini, bagian Biaya-biaya ini setara dengan 18-28
perlakuan terhadap biaya tinggi pe­ jual, biaya pengiriman dan regasifika­ terbesar (85 persen) dari konsumsi ba­ persen dari biaya rata-rata PLN untuk
nyediaan. Dan ketiga, pasokan ke wi­ si akan ditambahkan. han bakar pembangkit listrik di wila­ pembelian diesel pada 2012. Biaya ini
layah timur Indonesia. yah itu terdiri atas solar, yang mewa­ juga lebih tinggi 9,5 persen dari harga
b. Perlakuan terhadap biaya tinggi kili 37 persen dari total konsumsi PLN. patokan diesel MOPS.
a. Pengalihan dan impor LNG penyediaan Pada 2012, biaya pembelian solar Dengan penghitungan ini, pema­
Persediaan gas yang dialihkan (kar­ Bisa saja terjadi biaya produksi me­ (diesel cost) PLN mencapai Rp 59 trili­ kaian gas menjadi lebih ekonomis da­
go yang awalnya akan diekspor) akan lebihi harga patokan. Dalam situasi un (sekitar US$ 6,3 miliar, dengan kurs ripada penggunaan solar. Ini berarti
dibeli dengan mempertimbangkan ini, kontraktor kontrak kerja sama US$ 1 sebesar Rp 9.364). Apabila dikon­ pemotongan relatif terhadap harga
harga patokan. Hal yang sama akan sebaiknya diberi kebebasan untuk versikan dengan penggunaan gas, har­ patokan solar yang digunakan untuk
berlaku bagi pasokan LNG Impor. Da­ menegosiasikan harga penjualan ke­ ga rata-rata di luar Jawa setara dengan menetapkan harga patokan penjualan

138 139
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

gas menjadi menarik secara ekonomis


bagi pembangkit listrik yang lebih ke­
cil.
Karena itu, untuk pasokan ke wila­
yah timur Indonesia, harga referensi
gas diatur dengan mengacu pada biaya
diesel MOPS dengan potongan 40 per­
sen. Dalam beberapa tahun terakhir,
harga patokan untuk pasokan gas ke
wilayah timur Indonesia agak di atas
rata-rata, karena fokus utama yang
masih di Jawa dan Sumatera.
Sejak April 2014, harga patokan
diesel sekitar US$ 23,5 per mmbtu,
sehingga harga referensi untuk kawa­
san timur Indonesia akan menjadi US$
14,1 per mmbtu, dan harga referensi
untuk Jawa dan Sumatera US$ 10,7 per
mmbtu.

4.2. HARGA PATOKAN DI HILIR

Gas dan industri di Indonesia sulit


dipisahkan. Ketersediaan pasokan gas
menjadi salah satu faktor amat penting
untuk menggerakkan industri manu­
faktur. Saat ini, kebutuhan pa­ sokan
gas dalam negeri mencapai 7.808 mm­
scfd. Sedangkan produksi gas hanya
7.583 mmscfd. Itu pun 44 persen di an­
taranya untuk ekspor yang sudah ter­
ikat kontrak jangka panjang. Artinya,
terjadi defisit gas yang besar di dalam
negeri.
Dengan kondisi permintaan yang
jauh melampaui suplai ini, praktis gas menetapkan harga gas nasional di­ t­ rader gas, meski tidak memiliki kapa­ Suasana stasiun kompresor gas
menjadi komoditas primadona yang mungkinkan, mengingat gas merupa­ bilitas memadai, akan terus memiliki Pangkalan Brandan.
banyak diperebutkan. Untuk mence­ kan komoditas penting bagi hajat hi­ kekuatan pasar (market power) terha­ SUMBER: PT PERTAGAS
gah badan penyangga gas dan trader dup rakyat serta bagi perkembangan dap konsumen gas, terutama apabila
gas memetik keuntungan berlebihan, industri. tidak tersedia alternatif energi selain
yang pada akhirnya memberatkan Terkait dengan perdagangan gas, ba­ gas dan bila skema open access belum perlukan. Regulasi ini dapat dilaku­
konsumen, pemerintah perlu menge­ dan penyangga gas BUMN yang memi­ dapat dijalankan sepenuhnya. kan melalui kontrol pemerintah atas
luarkan regulasi yang mengatur mar­ liki kapabilitas memadai akan sangat Oleh sebab itu, regulasi yang meng­ keputusan harga gas hilir, mengingat
gin keuntungan perdagangan gas. dominan di pasar domestik, walau­ atur margin keuntungan bagi badan kedudukan pemerintah sebagai pe­
Campur tangan pemerintah dalam pun tanpa hak monopoli. Sedangkan penyangga dan trader gas sangat di­ megang saham mayoritas di PGN dan

140 141
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I V : KO N SEP HA R GA GA S B U MI

Pertamina. Selain itu, pemerintah bisa ngan penurunan laju inflasi dan men­
membuat peraturan mengenai be­ dorong pertumbuhan ekonomi. Karena
sarnya keuntungan yang wajar serta itu, roadmap pengembangan infrastruk­
transparansi tata niaga gas. tur gas harus memiliki target terhadap
Jadi, peraturan pemerintah ini bu­ penurunan laju inflasi dan penciptaan
kan hanya diberlakukan terhadap be­ daya ungkit terhadap pertumbuhan
saran harga gas hilir (end user prices), ekonomi di masa mendatang.
tetapi juga diberlakukan terhadap se­ Menyusun perencanaan pemba­
tiap bagian dari rantai tata niaga gas. ngunan infrastruktur yang memadai
Untuk pelanggan kecil atau rumah dan sesuai dengan kebutuhan tentu
tangga, margin ditentukan oleh BPH bukan perkara mudah. Namun jangan
Migas seperti yang berlaku saat ini. sampai pembangunan infrastruktur
Untuk pelanggan besar, regulated gas berjalan tanpa arah dan rencana.
trading margin ditentukan berdasar­ Sebab, pembangunan infrastruktur
kan metodologi yang sudah ada, seper­ yang tidak sesuai dengan kebutuhan
ti rate-of-return. Sedangkan regulated jelas merupakan pekerjaan sia-sia.
trading margin yang diterapkan ke­ Bukan hanya kebutuhan masa kini,
pada BUMN akan dengan sendirinya pengembangan infrastruktur gas se­
merupakan batas atas margin badan mestinya juga bisa menjadi solusi bagi
usaha swasta. kebutuhan masa yang akan datang.
Yang tidak kalah penting, pengem­
bangan infrastruktur gas harus ditu­
4.3. KEBIJAKAN HARGA GAS DALAM jukan untuk menciptakan kemandi­ sangat dalam dan masih rendahnya Stasiun Kompresor Gas Cilamaya,
ROADMAP INFRASTRUKTUR rian dan ketahanan energi. Dengan kebutuhan gas—di pulau-pulau yang Jawa Barat.
begitu, pembangunan infrastruktur tersebar—mengakibatkan selama ini SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
Pengelolaan gas bukan hanya bagai­ akan berhasil mencapai lima aspek belum ada jaringan pipa gas antarpu­
mana mengirim dari sumber gas ke dalam cita-cita ideal pengelolaan gas, lau atau antarprovinsi yang dibangun.
konsumen. Namun juga bagaimana yakni availability, accessibility, affor- Sehubungan dengan itu, pengem­ kannya langsung ke tempat penyim­
konsumen mampu menjangkau har­ dability, sustainability, dan simplicity. bangan infrastruktur di wilayah panan di daerah.
ga yang ditawarkan. Karena itu, kebi­ Hingga saat ini, pembangunan in­ timur bisa menggunakan virtual pi- Dengan begitu, distribusi gas di In­
jakan harga dan tata niaga gas harus frastruktur gas masih terkonsentrasi peline. Pipa virtual merupakan cara donesia akan merata sesuai dengan
dikelola sebaik mungkin. Kebijakan di wilayah barat Indonesia. Padahal efektif dan efisien untuk menyiasati kebutuhan. Distribusi gas pun tidak
ini harus tertuang dalam roadmap pe­ wilayah timur juga membutuhkan pa­ infrastruktur gas yang terbatas atau hanya terfokus di Jawa, tapi di semua
ngembangan infrastruktur gas. sokan gas. belum tersedia dengan biaya yang le­ daerah di seluruh Indonesia yang
Roadmap pengembangan infra­ Karena itu, pengembangan infra­ bih ringan. membutuhkan.
struktur ini semestinya tidak hanya struktur gas ke depan mesti mem­ Waktu yang dibutuhkan untuk me­ Menyusun perencanaan pengem­
berfokus pada bangunan fisik, tapi pertimbangkan segi wilayah. Untuk ngembangkan jaringan pipa virtual bangan infrastruktur barangkali me­
juga memasukkan demand driven. wilayah barat, pengembangan infra­ juga lebih cepat ketimbang memba­ mang bukan perkara mudah. Namun
Artinya, rencana pengembangan in­ struktur masih bisa menggunakan ngun infrastruktur pipa gas dari sum­ mewujudkan rencana tersebut meru­
frastruktur disesuaikan dengan ke­ pipa. Apalagi jaringan pipa transmisi ber gas ke daerah konsumen di wila­ pakan perkara yang jauh lebih sulit.
butuhan atau permintaan pada masa di wilayah barat sudah cukup berkem­ yah timur. Karena itu, selain perencanaan yang
kini dan masa mendatang. bang. Dengan pipa virtual, pasokan gas da­ harus matang, upaya mewujudkan
Roadmap pengembangan infrastruk­ Lain halnya dengan pengembangan pat dikirim tanpa menggunakan pipa. rencana pengelolaan dan pengem­
tur juga harus memasukkan inflasi dan infrastruktur di wilayah timur, yang Penggunaan pipa diganti dengan alat bangan infrastruktur gas harus diba­
pertumbuhan ekonomi. Ini karena pem­ akan sangat mahal bila mengguna­ transportasi khusus yang bisa menam­ rengi dengan berbagai regulasi yang
bangunan infrastruktur berkorelasi de­ kan pipa. Adanya palung laut yang pung LNG atau CNG, dan mengantar­ tegas di bidang gas. •

142 143
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

BAB V

KONSEP PERAN DAN


BENTUK BUMN
PENYANGGA GAS BUMI
Undang-Undang Migas Nomor 22 Tahun 2011
mengubah tata niaga gas di Indonesia secara
signifikan, khususnya di sektor hilir. Perlu ada
penyesuaian kebijakan untuk mewujudkan tata
kelola yang lebih baik. Salah satunya adalah
pembentukan Badan Penyangga Gas Bumi.

144 145
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI


5.1. PERUBAHAN TATA NIAGA GAS DI
INDONESIA  arga gas bumi di Indonesia
H
masih dikelola business to
Perkembangan tata niaga gas bumi business, tergantung pada
di Indonesia tak lepas dari kelahir- sumber pasokan gas. Harga
an Undang-Undang Migas Nomor 22
gas untuk lapangan-lapangan
Tahun 2001. Sebelum berlakunya un-
dang-undang tersebut, tata niaga gas baru cenderung lebih tinggi dan
bumi dijalankan oleh Pertamina sela- menjadi tidak terjangkau bagi
ku perusahaan negara pemegang kua- konsumen akhir.
sa pertambangan migas.
Dalam hal ini, Pertamina mena-
ngani berbagai kegiatan, mulai penge- Kedua, menjamin ketersediaan pa-
lolaan seluruh produksi gas bumi di sokan gas, baik dari dalam maupun
dalam negeri hingga penjualan ke kon- luar negeri. Produksi gas Indonesia
sumen. Pengembangan infrastruktur saat ini belum mampu memenuhi ke-
utama juga dilakukan oleh Pertamina, butuhan dalam negeri akibat terbatas-
di antaranya pembangunan jaringan nya infrastruktur hilir gas bumi.
gas Sumatera Selatan dan jaringan gas Karena itu, selain berfokus pada
di Jawa Barat. pembangunan infrastruktur hilir,
Selepas dari jaringan utama, pem- perlu dipersiapkan kemungkinan im-
bangunan pipa distribusi dan pipa por LNG untuk menutupi kekurangan
cabang sebagian besar dilakukan oleh pasokan dalam jangka panjang. Apala-
PGN dan perusahaan niaga gas swasta, gi diperkirakan Indonesia akan menja-
sesuai dengan kepentingan atau per- di net-importer gas pada 2025.
untukannya. Tujuannya agar pemba- Penyaluran gas bumi dari produksi
ngunan dapat berjalan lebih cepat dan domestik dan impor juga perlu mem-
masif. gas mulai membentuk anak perusaha- Lokasi Storage CNG Unit Pembangkit perhatikan willingness to pay (WTP)
Setelah adanya UU Migas tersebut, an yang bergerak di bidang transportasi Muara Tawar di Bekasi, Jawa Barat. konsumen yang berbeda-beda. Ini
tata niaga gas bumi di Indonesia me­ gas dan anak perusahaan yang berge- SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
untuk menghindari terjadinya penu-
ngalami perubahan signifikan. Sebab, rak di bidang usaha niaga gas bumi. runan keunggulan daya saing industri
undang-undang mengamanatkan, ke- Peran kebijakan umum untuk indus- dan potensi polarisasi pasokan ke in-
giatan hulu dan hilir yang dilakukan tri dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pertama, kebutuhan gas dan pasokan dustri dengan WTP lebih tinggi.
oleh sebuah badan usaha harus dipi- Migas. Sedangkan pengaturan dan gas tersebar secara tidak merata di Ketiga, disparitas harga gas bumi
sahkan. pengawasan berbagai entitas bisnis berbagai pulau. Defisit dan surplus yang cukup signifikan. Harga gas
Kementerian Energi dan Sumber dilakukan oleh badan-badan pelak- area berasal dari pulau yang berbeda. bumi di Indonesia masih dikelola se-
Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan sana, yaitu BP Migas (yang kemudian Ditambah lagi infrastruktur gas bumi cara business to business, bergantung
Peraturan Menteri Nomor 19 Tahun berubah menjadi SKK Migas) dan BPH di Indonesia yang menghubungkan pada sumber pasokan gas. Harga gas
2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Migas. kebutuhan gas dan pasokan gas masih untuk lapangan-lapangan baru cen-
Bumi Melalui Pipa. Peraturan menteri sangat terbatas. derung lebih tinggi dan menjadi tidak
itu mengatur kegiatan usaha hilir gas Secara geografis, negara kepulauan terjangkau bagi konsumen akhir. Har-
bumi, yang memisahkan antara usaha 5.2. TANTANGAN INDUSTRI GAS seperti Indonesia memiliki tantangan ga gas akan semakin menjadi tidak ter-
transportasi gas (infrastruktur) dan INDONESIA tersendiri dalam pengembangan in- jangkau ketika pasokan berasal dari
usaha niaga gas. frastruktur. Hal ini menambah ting- LNG.
Keluarnya peraturan menteri itu Terdapat tiga tantangan besar yang kat kesulitan dalam pemenuhan kebu- Negara maju memberlakukan har-
membuat perusahaan-perusahaan mi- dihadapi industri gas di Indonesia. tuhan gas. ga patokan tunggal gas yang seragam

146 147
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

(single uniform benchmark price). Di pool, harga rata-rata gas ditentukan DIAGRAM 5.1: JENIS POOLING HARGA GAS
Amerika Serikat dan Eropa, harga pa- berdasarkan biaya pasokan gas dari
tokan gas bumi mengacu pada harga masing-masing produsen dan pema-
yang dikeluarkan oleh hub atau pihak sok gas. PILIHAN PILIHAN ROLING
yang berlaku sebagai penghubung. Sementara itu, dalam bid based pool,
Hub yang terkenal di Amerika Serikat harga rata-rata tertimbang gas diten-
adalah Henry Hub, yang menjadi hub tukan melalui tender yang bergantung
distribusi sistem jaringan pipa gas pada mekanisme permintaan dan pe-
bumi di Erath, Louisiana. nawaran. Berbeda dengan cost based
Karena peran pentingnya, Henry pool yang harus dilaksanakan secara COST BASED POOL BID BASED POOL
Hub menjadi acuan harga untuk kon- mandiri, dalam bid based pool, meka-
trak berjangka gas bumi yang diperda- nisme penentuan harga gas diperoleh
gangkan di New York Mercantile Exc- melalui proses tender. Contoh jenis
hange (NYMEX) dan Intercontinental pool ini adalah Henry Hub di Amerika
Exchange (ICE). Sedangkan di Eropa, Serikat. GENERAL POOL SECTORAL POOL
harga patokan mengacu pada The Na- Kategori cost based pool dibagi men-
tional Balancing Point (NBP), yang me- jadi dua jenis, yakni general pool dan
rupakan lokasi virtual untuk jual-beli sectoral pool. Dalam general pool, pro-
gas bumi di Inggris. ses pembelian gas dari produsen dan
penjualan gas ke konsumen dilakukan
melalui satu pintu, yaitu badan pe- COMPULSORY FACILICATED COMBINED INDIVIDUAL
POOL POOL POOL POOL
5.3. KONSEP BADAN PENYANGGA DAN nyangga gas.
GAS POOL PRICE General pool dibedakan lagi menja-
di dua jenis. Pertama, mandatory atau SUMBER: BPH MIGAS

Agar bisa mewujudkan tata kelola compulsory pool. Dalam compulsory 5.3.2. COMPULSORY POOL TEPAT UNTUK
gas bumi yang lebih baik di Tanah Air, pool, semua produsen atau pedagang Dalam bentuk ini, berlaku single pool INDONESIA
penetapan harga rata-rata tertimbang wajib berpartisipasi dalam pooling. atau pooling tunggal untuk sektor ter-
gas, seperti dilakukan negara maju, Dengan begitu, semua penjualan dan tentu, misalnya harga gas yang sama Mahkamah Konstitusi telah memu-
bisa menjadi solusi. Skema penetapan pembelian gas bumi dilakukan me- untuk semua industri pupuk. Kedua, tuskan harga gas bumi harus ditetap-
harga rata-rata itu dilakukan melalui lalui badan penyangga gas. Kedua, individual pool. Dalam bentuk pooling kan oleh pemerintah. Dengan alasan
mekanisme gas pool price. facilitated pool. Pooling jenis ini tidak ini, harga gas untuk konsumen yang itu, mekanisme bid based pool tidak
Mekanisme ini dilaksanakan oleh mewajibkan semua produsen dan pe- satu dengan yang lain bisa berbeda. cocok dengan konstitusi Indonesia.
badan penyangga gas. Penetapan har- masok gas berpartisipasi menentukan Badan penyangga juga bisa berbeda. Pilihan mekanisme pooling yang lebih
ga rata-rata tertimbang menjadi ke- harga bersama. Perlu digarisbawahi, dalam keem- sesuai dengan konstitusi adalah cost
butuhan, karena harga gas bumi di Jenis yang kedua, yakni sectoral pat pilihan cost based pool tersebut, based pool.
Indonesia beragam. Ini disebabkan pool, merupakan jenis pengelompok- struktur biaya pasokan gas saat ini, Dalam mekanisme cost based pool,
oleh regulasi dan rantai bisnis yang an dengan peruntukan bagi sektor baik dari produsen maupun importir sistem mandatory atau compulsory
ada saat ini. konsumen tertentu. Misalnya pooling gas (misalnya LNG) bersifat tetap ali- pool relatif lebih mudah dalam pelak-
khusus sektor pembangkit listrik dan as tidak berubah. Pendapatan yang sanaannya, ditinjau dari sudut ope-
5.3.1. JENIS-JENIS GAS POOL PRICE pupuk. Karena alasan atau kebutuhan diperoleh akan sesuai dengan biaya-­ rasional dan biaya. Untuk itu, selan-
tertentu, bisa saja pemerintah mem- biaya tersebut, ditambah biaya trans- jutnya akan dibahas lebih terperinci
Secara teoretis, ada dua kategori berlakukan harga yang seragam un- portasi, pajak, dan kewajiban-kewa- mengenai mekanisme compulsory
utama pilihan mekanisme penetapan tuk kedua sektor tersebut. jiban lainnya yang berlaku saat ini, pool.
harga rata-rata tertimbang yang dike- Dalam penerapan sectoral pool, ada serta tambahan adanya biaya badan Dalam menerapkan compulsory
nal secara luas, yakni cost based pool dua bentuk pooling yang bisa menja- penyangga gas. pool, perlu beberapa pengaturan seba-
dan bid based pool. Dalam cost based di pilihan. Pertama, combined pool. gai berikut:

148 149
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

a. 

Semua kontraktor kontrak kerja taan individu dari pelanggan-­ bisa meningkatkan sumber pasokan
sama (KKS), pemasok LNG baik
domestik maupun impor, serta
pelanggan gas yang ditetapkan
berhak membeli atau eligible
“  engaturan compulsory
P
pool memungkinkan harga
LNG ke dalam negeri, baik yang ber-
asal dari impor maupun yang berasal
pemasok gas lainnya wajib men- consumers. dari dalam negeri. Keempat, dengan
gas dengan biaya lebih
jadi bagian dari pool. demikian, peningkatan pengem­ba­ng­
b. 
Badan penyangga gas memperki- Perlu penetapan pelanggan-pelang- mahal, seperti LNG, dijual di an dan penggunaan gas bumi di dalam
rakan permintaan dan bertang- gan yang dapat dikategorikan sebagai Indonesia, namun dengan negeri bisa diwujudkan.
gung jawab atas keseimbangan eligible consumers, misalnya perusa- harga masih terjangkau
pasokan dan permintaan gas haan distribusi gas (local gas distri­ konsumen. 5.3.3. MEKANISME BADAN PENYANGGA
bumi. bution company), pembangkit listrik, GAS
c. 

Badan penyangga akan menjadi industri pupuk, dan industri besar
counter party untuk semua gas serta pelanggan besar lainnya. eligible consumers. Badan penyangga gas wajib memas-
yang dibeli di pool, baik dari kon- Harga gas pool kepada eligible consu- Penentuan harga gas pool melalui tikan kegiatan operasional dilakukan
traktor KKS, pemasok LNG, mau- mers bisa dibuat berbeda tergantung mekanisme compulsory perlu bisa dili- dengan prosedur yang terperinci. Ba-
pun pemasok gas bumi lainnya. jenis konsumennya. Jika dikehendaki, hat pada contoh berikut ini: dan penyangga akan menjadi pusat
d. 
Badan penyangga akan mengalo- hal ini bisa dilakukan dalam rangka Diperlukan analisis lebih mendalam pengaturan pasokan gas baru yang
kasikan gas berdasarkan permin- menerapkan subsidi silang antar-­ untuk mengukur keunggulan meka- akan masuk ke pool dan proses pen-
nisme compulsory pool. Analisis bisa jualan. Secara garis besar, berikut ini
dilakukan berdasarkan beberapa pa- mekanisme operasi gas pool:
TABEL 5.1 CONTOH PENENTUAN HARGA GAS POOL rameter, seperti volume, volatilitas 1.  Badan penyangga melakukan
masalah administrasi, dan lain seba- forecasting atau proyeksi per-
gainya. Namun, berdasarkan analisis mintaan gas bumi jangka pendek
VOLUME HARGA BIAYA PENGADAAN kasar, terdapat beberapa keunggulan hingga satu tahun dan permin-
ANGGOTA POOL
( BBTU PER HARI ) ( USD/MBTU ) ( USD/HARI ) dari mekanisme compulsory compre- taan gas bumi jangka menengah
hensive pool arrangements. selama tiga hingga empat tahun.
PRODUSEN GAS 1 300 4,25 1.275,000 Pertama, tujuan tematik dari pe- Proyeksi dilakukan setiap bulan
PRODUSEN GAS 2 250 5,00 1.275,000 nambahan pasokan gas dapat dicapai. bagi setiap eligible consumers.
PRODUSEN GAS 3 400 4,50 1.800,000 Sebab, pengaturan compulsory pool 2.  Permintaan gas akan dikonfir-
PRODUSEN GAS 4 300 6,00 1.800,000 dapat berpotensi memperkenalkan masi oleh konsumen.
PRODUSEN GAS 5 300 5,50 1.650,000 pemasok baru, semisal pedagang LNG. 3.   Badan penyangga akan memu-
PRODUSEN GAS 6 300 5,50 1.650,000 Pengaturan ini memungkinkan harga tuskan alokasi berdasarkan
PRODUSEN GAS 7 400 3,75 1.500.000 gas yang dijual oleh badan penyangga kemungkinan mencampur an-
PRODUSEN GAS 8 250 4,00 1.000,000 gas lebih rendah daripada harga LNG tarpasokan gas domestik yang
PRODUSEN GAS 9 500 5,00 2.500,000 yang pada umumnya lebih tinggi da- dihasilkan oleh kontraktor KKS
PEDAGANG LNG 1 250 13,50 3.375,000 ripada harga gas bumi dari produsen atau berdasarkan ketersediaan
PEDAGANG LNG 2 500 14,00 7.000,000 gas (kontraktor KKS). impor LNG maupun LNG domes-
Kedua, volume pasokan gas dari tik.
JUMLAH 3,750 24,800,000 kontraktor KKS yang besar bisa me- 4.   Badan penyangga akan meng-
redam harga gas pool dari pengaruh alokasikan permintaan kepada
TOTAL BIAYA PENGADAAN GAS, USD/HARI 24.800,000 tingginya harga LNG. Meski begitu, pemasok, baik itu penjual, pe-
JUMLAH VOLUME GAS, MMBTU/HARI 3.750,000 jika pasokan LNG semakin besar, akan ngirim, maupun importir, sesuai
HARGA RATA-RATA PENGADAAN GAS,USD/MMBTU 6,61 terjadi volatilitas yang signifikan. Se- dengan mekanisme alokasi yang
bab, harga LNG biasanya dikaitkan disepakati.
BIAYA BADAN PENYANGGA,USD/MMBTU 0,02
dengan harga minyak mentah yang 5.  Pemasok gas bumi akan mela-
HARGA JUAL DARI POOL, USD/MMBTU 6,63
cenderung fluktuatif. kukan kontrak dengan eligible
SUMBER: BPH MIGAS Ketiga, mekanisme compulsory pool consumers sesuai dengan per­

150 151
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

aturan pool dan alokasi. Badan nya ke berbagai entitas sesuai DIAGRAM 5.2 KELEMBAGAAN PENGATURAN POOL
penyangga akan diberi tahu dengan biaya komoditas yang
tentang kontrak yang telah di- disepakati dan margin pemasar-
sepakati. Pengaturan kegiatan an.
GAS DARI PRODUSEN GAS DARI SUMBER IMPOR DAN
operasional selanjutnya akan di- 13. 

Pembeli wajib menjaga keber- DOMESTIK LNG
KKKS DAN LAINNYA LAINNYA
putuskan badan penyangga. adaan jaminan yang memadai
6.  Badan penyangga akan melaku- kepada clearing house. Jaminan
kan peninjauan berkala untuk ini akan ditarik apabila terjadi
berbagai jenis pengadaan dalam wanprestasi pembayaran.
rangka mengubah jadwal peng­
adaan. 5.3.4. KELEMBAGAAN POOL GAS TRANSPORTER ADMINISTRATOR CLEARING
7.  Pengukuran volume atau mete- PIPA TRANSMISI GAS POOL HOUSE
ring akan dilakukan di berbagai Pengaturan kelembagaan dalam gas
supply and off-take points oleh pool akan menjadi kunci untuk keber-
transportir gas. hasilan pelaksanaan penerapan gas
8.  Data pengukuran akan diserah- pool price atau penetapan harga rata- ELIGIBLE CONSUMERS:
kan oleh transportir gas kepada rata tertimbang gas. Badan penyangga
JARINGAN PIPA DISTRIBUSI GAS BUMI
badan penyangga gas. gas akan memiliki peran sentral dalam
9.   Setelah itu, badan penyang- proses ini. Sebab, badan penyangga ber- PEMBANGKIT LISTRIK, PUPUK, INDUSTRI,
DAN KONSUMEN BESAR LAINNYA
ga akan menyiapkan the pool tugas memperkirakan permintaan dan
­accounts dengan menghitung penawaran gas serta menyusun jadwal ALIRAN INFORMASI
harga rata-rata tertimbang (har- dan pengiriman gas. ALIRAN FINANSIAL
ga gas pool) dan kuantitas gas Bukan cuma itu, badan penyangga SUMBER: BPH MIGAS ALIRAN GAS BUMI
bumi pada bulan yang dimaksud. juga bertugas mengukur penyaluran
10. Para penjual gas akan mengelu- gas serta mengeluarkan tagihan dan bumi dengan tingkat konsumsi yang 5.3.5. BADAN PENYANGGA DISTRIBUSI
arkan tagihan kepada pelanggan memberitahukannya kepada pool besar, seperti perusahaan distribusi
sesuai dengan harga pool untuk ­accounts. Singkatnya, badan penyang- gas bumi, pembangkit tenaga listrik, Gas bumi yang dibeli oleh ­ eligible
jumlah gas yang telah disalur- ga gas bertanggung jawab terhadap pabrik pupuk, industri, dan konsumen consumers dialirkan melalui pipa
kan. kelancaran fungsi pool. besar lainnya. Selain bisa membeli transmisi gas bumi yang harus di­
11.  Pembeli akan diminta memba- Dalam pengaturan pool, dibutuh- langsung dari gas pool, eligible consu- operasikan secara open access. Selain
yar kepada clearing house yang kan juga peran clearing house. Tugas mers bisa membeli gas bumi dari per- itu, eligible consumers membeli gas de-
ditunjuk oleh badan penyangga ­clearing house adalah membuat dan usahaan distribusi yang juga merupa- ngan harga yang sama, tidak peduli di
dengan besaran harga sesuai menyimpan pool accounts serta me- kan salah satu eligible consumers. mana lokasinya.
harga gas pool yang meliputi: narik tagihan dan melakukan pemba- Sedangkan yang dimaksud non-­ Persoalannya, bagaimana penetap-
a. 
Pooled commodity prices atau yaran. Clearing house berperan menja- eligible consumers adalah konsumen an harga rata-rata tertimbang bagi
biaya komoditas min kelancaran finansial dan fungsi gas dengan tingkat konsumsi rendah non-eligible consumers yang hanya
b. 
Marketing margin of sellers komersial serta fungsi lainnya yang sampai sedang, seperti konsumen ru- bisa membeli gas bumi dari perusaha-
atau margin pemasaran pen- terkait dengan keuangan. mah tangga dan komersial. Non-eli- an distribusi? Jika jumlah perusahaan
jual Dalam mekanisme pooling harga gible consumers tidak diperbolehkan distribusi lebih dari satu, bagaimana
c. P  ool administration charges gas, ada sejumlah konsumen yang di- membeli gas langsung dari gas pool. konsumen non-eligible bisa mempero-
atau biaya administrasi badan izinkan atau memiliki hak untuk bisa Konsumen rumah tangga dan komer- leh harga gas rata-rata yang tidak jauh
penyangga membeli gas langsung dari gas pool. sial ini bisa membeli gas dari perusa- berbeda?
12. 
Clearing house atau lembaga kli- Mereka inilah yang disebut eligible haan jaringan distribusi gas bumi. Memang, perusahaan distribusi gas
ring akan mengumpulkan uang consumers. memperoleh harga gas yang sama dari
pembayaran dari pembeli dan Seperti dijelaskan sebelumnya, eli- gas pool. Namun nilai aset dari infra-
selanjutnya mendistribusikan- gible consumers adalah konsumen gas struktur dan jumlah volume gas ma-

152 153
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

sing-masing perusahaan distribusi tidak DIAGRAM 5.3 SKEMA PERBANDINGAN penyangga gas nasional. Peran badan sional akan melaporkan kepada peme-
HARGA GAS
sama. Dengan begitu, bisa dipastikan penyangga gas nasional adalah meng- rintah perihal perubahan harga gas
harga jual gas ke non-eligible consumers agregasi pasokan gas dan menjamin bumi, berhubung adanya pasokan gas
akan berbeda antara per­usahaan distri- ketersediaan pasokan gas dari berba- dengan harga baru.
busi yang satu dan yang lain. TANPA BADAN PENYANGGA GAS gai sumber. Konsumen utama yang mendapat-
Persoalan tersebut bukan tanpa ja- Badan penyangga gas nasional juga kan pasokan gas melalui badan pe-
lan keluar. Jika memang diinginkan menyalurkan gas kepada konsumen nyangga dapat memperoleh berbagai
EXISTING EXISTING
harga gas bumi yang sama—paling ti- GAS GAS NEW utama, termasuk perusahaan distri- keuntungan. Salah satunya pola opera-
SOURCE 1 SOURCE 2 GAS 3
dak dalam satu provinsi—bisa diben- busi gas bumi melalui infrastruktur si pasokannya dapat diatur oleh badan
tuk tambahan gas pool lagi untuk me- utama, seperti ruas pipa transmisi penyangga sesuai dengan kebutuh-
netapkan harga rata-rata tertimbang. ataupun kapal LNG. Badan penyangga an—misalnya swing rate (pola operasi
P = $5/MMBTU P = $5/MMBTU P = $10/MMBTU
Cara paling mudah adalah menunjuk Q = 100 Q = 250 Q = 150 gas nasional menyalurkan gas bumi penyerapan yang fluktuatif) dan turn
perusahaan distribusi gas yang ter- sesuai dengan prioritas alokasi yang around (pola operasi penyerapan pada
besar di provinsi tersebut untuk men- ditetapkan oleh pemerintah. saat maintenance) yang terencana ma-
jadi gas distributor pool atau badan Pembagian ruang lingkup ini perlu upun tidak—tanpa harus mengorban-
penyangga distribusi gas. Mekanisme USER A USER B USER C dilakukan untuk menghindari prak- kan produksi dari produsen gas.
kerjanya mirip dengan gas pool yang tek monopoli oleh suatu badan usa- Terkait dengan pengembangan in-
telah dibahas sebelumnya. Bedanya, ha dari hulu hingga hilir. Selain itu, frastruktur, peran badan penyangga
C=$500 C=$1500 C=1500
gas distributor pool memiliki fasilitas memberikan kesempatan kepada ba- gas nasional adalah memacu pemba-
jaringan pipa. TOTAL=$3500 dan usaha lain untuk berperan di ruas ngunan infrastruktur utama serta
Jika dalam satu provinsi terdapat pipa distribusi ataupun pipa rambut. memfasilitasi badan usaha lain untuk
lebih dari satu perusahaan distribusi Badan penyangga gas nasional juga berpartisipasi dalam membangun in-
gas, rate of return on equity (ROE) harus DENGAN BADAN PENYANGGA GAS berperan dalam mengelola harga gas frastruktur utama dan koneksinya de-
diberlakukan sama. Ini diperlukan bumi sampai ke konsumen utama, se- ngan jaringan distribusi.
agar badan penyangga distribusi gas hingga disparitas harga dapat dimi- Secara historis, konsep ini pernah
bisa berjalan. Pemberlakuan rate of EXISTING EXISTING nimalkan. Badan penyangga mengga- diimplementasikan di Indonesia sebe-
GAS GAS NEW
return on equity yang sama akan men- GAS 3 bungkan harga gas rendah dan harga lum diberlakukannya UU Migas No-
SOURCE 1 SOURCE 2
dorong perusahaan-perusahaan terse- gas tinggi yang berasal dari lapang- mor 22 Tahun 2001.
but melakukan merger menjadi satu. an-lapangan baru maupun LNG, lalu Pasokan gas di Indonesia di masa
Sesuai dengan sifat monopoli ala- P = $5/MMBTU P = $5/MMBTU P = $10/MMBTU menjualnya kepada konsumen dengan yang akan datang akan banyak ber-
miah pada jaringan pipa gas, ideal- Q = 100 Q = 250 Q = 150 harga gas bumi rata-rata tertimbang. gantung pada LNG domestik dan im-
nya di setiap provinsi hanya ada satu Penetapan harga rata-rata tertim- por. Dalam hal impor LNG, perlu dila-
per­usahaan distribusi. Hal ini sudah bang gas bumi akan dilakukan oleh kukan pengaturan dan kontrol untuk
biasa diterapkan di berbagai negara pemerintah. Badan penyangga gas na- mempertemukan jumlah pasokan de-
meski basisnya berbeda. Inggris, mi- BADAN PENYANGGA GAS ngan kebutuhan domestik.
salnya, menggunakan basis negara, Hal ini dapat dicapai dengan peran
sementara Turki menggunakan basis badan penyangga nasional yang se-


provinsi. kaligus sebagai importir tunggal dari
Setiap Wilayah Agregasi Distribusi Indonesia. Badan penyangga sebagai
USER A USER B USER C
Gas Bumi Regional akan dikelola importir tunggal juga mendatangkan
5.4. KONSEP BADAN PENYANGGA GAS oleh satu badan penyangga wilayah. keuntungan lain. Posisi tawar impor-
NASIONAL C=$700 C=$1750 C=1050 tir menjadi lebih baik untuk menda-
Badan penyangga wilayah berfungsi
patkan harga termurah, karena tidak
TOTAL=$3500 untuk melakukan rasionalisasi
Salah satu model yang dapat diim- adanya kompetisi dari perusahaan
plementasikan di Indonesia adalah demand sebagai basis kebutuhan lainnya.
model badan usaha sebagai badan SUMBER: KEMENTERIAN KOORDINATOR PEREKONOMIAN pasokan gas bumi. Beberapa negara menerapkan model

154 155
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

DIAGRAM 5.4 SKEMA KONSEP BADAN PENYANGGA GAS NASIONAL diatur dalam regulasi, meski di sisi lain punyai pola serapan yang mem-
dimungkinkan juga diterapkan lebih butuhkan tingkat minimum
dari satu badan penyangga untuk meng- pasokan per hari untuk dapat
atur penjualan dan pembelian gas. berproduksi.
IMPOR BUMN 1. LIFTING Syarat umum badan penyangga na- 6. 
 Memiliki kapasitas untuk tum-
LNG & LPG sional sebagai berikut: buh dan menjalankan fungsi
2. PUPUK 1. 
 Badan usaha milik negara yang pengembangan infrastruktur
AA bergerak di bidang usaha migas/ (indikator rekam jejak pengem-
A
GG gas bumi yang dapat menjamin bangan infrastruktur, dan ka-
3. BAHAN BAKU

BADAN PENYANGGA
G
RR kepentingan nasional sesuai de- pasitas kredit). Memiliki, me-
KILANG R
LNG & LPG EE ngan Pasal 33 UUD 1945 bahwa ngelola, dan mengembangkan
E 4. TRANSPORTASI &
GG RUMAH TANGGA bumi, air, dan kekayaan alam infrastruktur kilang LNG, rega-
G
AA yang terkandung di dalamnya sifikasi LNG darat, FSRU, pipa
A dikuasai oleh negara. gas, CNG, SPBG, serta mengelo-
TT 5. LISTRIK
T 2. 
 Memiliki basis pengelolaan la dan mengembangkan kapal
OO
FASILITAS O pengguna gas dan infrastruktur LNG. Pengalaman di bidang in-
RR 6. INDUSTRI
PRODUKSI GAS R LAINNYA yang besar untuk penjaminan frastruktur energi ini penting
optimasi skema agregasi. mengingat Indonesia membu-
KONSUMEN 1 3. 
 Memiliki pengetahuan dan ber- tuhkan pasokan dari LNG baik
BADAN USAHA pengalaman dalam hal cadang- domestik maupun impor serta
KONSUMEN 2
NIAGA GAS
KONSUMEN ... an dan karakteristik sumber geografi Indonesia sebagai ne-
pasokan gas. Hal ini dibutuhkan gara kepulauan yang ke depan
agar badan penyangga memiliki akan banyak mengalami per-
EKSPOR tingkat keyakinan yang tinggi tumbuhan infrastruktur LNG.
dalam melakukan pembahasan 7. 
 Berpengalaman dalam nego­
term-term perjanjian jual-beli siasi dan mengelola kontrak in-
gas (PJBG) dengan produsen gas ternasional, seperti LNG, serta
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM
sehingga pembahasan dapat le- memiliki jaringan yang luas dan
bih efektif. hubungan baik dengan banyak
satu badan penyangga. Singapura me- pasokan dan impor gas. Meski berbeda 4. 
 Berkomitmen untuk menjaga pemain LNG internasional.
miliki British Gas (BG) sebagai badan dengan di Singapura, di Korea harga security of supply energy di selu- 8. 
 Mempunyai pengalaman dan
penyangga gas tunggal. BG bertang- disusun berdasarkan perbedaan sek- ruh Indonesia. pengetahuan dalam mengelo-
gung jawab dalam hal impor LNG ke tor industri. 5. 
 Memiliki kompetensi dan kapa- la harga gas yang bervariasi
Singapura. Mereka juga memberikan Harga yang beragam ini juga dite- bilitas dalam pengembangan untuk kemudian dijual kepada
insentif kepada semua pelaku usaha rapkan di Jepang, Malaysia, dan In- pasar gas domestik, pengalam- konsumen dengan harga yang
dan berpartisipasi dalam pengem- donesia. Pemerintah memberikan an dan pengetahuan karakter- dapat diterima oleh tiap-tiap
bangan infrastruktur. subsidi harga gas pada beberapa jenis istik konsumen, dan pola per- konsumen yang mempunyai
Model ini sukses diterapkan di Si- industri, seperti pupuk, dan memas- mintaan gas untuk tiap-tiap karakteristik dan pola serapan
ngapura karena adanya kemampuan tikan alokasi diberikan berdasarkan segmen pengguna gas di setiap yang berbeda-beda. Umumnya,
pengaturan pasokan-permintaan, ser- urutan prioritas dan penggunaan. daerah (pupuk, listrik, industri, konsumen pengguna gas bumi
ta infrastruktur gas yang terbangun Di Indonesia pun konsep badan pe- kilang, jaringan gas kota, dan sebagai bahan bakar mampu
dengan baik sebagai pendukung peng- nyangga tunggal dapat diimplemen- transportasi). Hal ini mengingat membayar gas dengan harga
aturan kontrak dan harga gas. tasikan untuk mengatur aset hulu, pola serapan konsumen gas ber- yang lebih tinggi dibanding-
Model yang hampir sama diterap- mengimpor LNG, mendukung dan me- beda-beda, sebagai contoh lis- kan dengan konsumen peng-
kan di Korea. Di negeri ini, Kogas ber- ngembangkan infrastruktur utama, ser- trik membutuhkan gas sebagai guna gas sebagai bahan baku
tindak sebagai pemegang monopoli ta memasok gas melalui kebijakan yang peaker, sementara pupuk mem- ­lantaran substitusi bahan bakar

156 157
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V : PER A N DA N B EN TU K B U MN PEN YA N GGA GA S B U MI

lah memperoleh dukungan dan keper- 1. 
Pengelompokan pasar-pasar gas


cayaan dari pemerintah. bumi ke dalam beberapa wilayah
agregasi berdasarkan koneksi in-
frastruktur pengelolaan gas bumi.
5.5. KONSEP BADAN PENYANGGA GAS 2. Penentuan badan penyangga gas
WILAYAH bumi per wilayah dengan pertim-
bangan:
Model lain yang dapat diimplemen- a. 
Evaluasi kemampuan badan
tasikan di Indonesia adalah pemben- usaha niaga gas bumi. Badan
tukan badan penyangga gas bumi per usaha yang akan menjadi ba-
wilayah. Hal ini dilakukan apabila in- dan penyangga gas wilayah
terkoneksi infrastruktur secara fisik harus memiliki fasilitas di wi-
di seluruh wilayah pemanfaatan gas layah agregasi tersebut. Selain
bumi di Indonesia belum tercapai. itu, badan penyangga harus
Badan penyangga gas per wilayah memiliki captive market ter-
juga dapat diterapkan apabila terdapat besar untuk memberikan du-
lebih dari satu badan usaha pengelola kungan kemampuan agregasi
hilir gas bumi yang berfungsi sebagai gas bumi yang tinggi.
wholesaler dan adanya disparitas har- b. 
Memiliki kemampuan keuangan
ga yang besar antarwilayah pengelola- untuk pembangunan infrastruk-
an gas bumi. tur serta kemampuan menang-
Distribusi gas di daerah diatur da- gung risiko pioneering cost.
lam sebuah wilayah distribusi gas c. Merupakan BUMN.
nasional. Wilayah distribusi gas nasi- 3. 
Penyusunan struktur pengelolaan
onal ini kemudian dibagi menjadi be- gas bumi di setiap wilayah agregasi.
berapa wilayah agregasi distribusi gas 4. Pemetaan kondisi saat ini.
bumi regional. Pembagian dilakukan 5. Peralihan dari kondisi saat ini ke
berdasarkan pasokan, kebutuhan, dan struktur pengelolaan agregasi gas
infrastruktur saat ini maupun yang bumi per wilayah.
masih dalam perencanaan.
gas adalah minyak yang mem- LNG Tanker di Bontang. Setiap wilayah agregasi distribusi
punyai harga lebih tinggi. Se- SUMBER: SKK MIGAS
gas bumi regional akan dikelola oleh 5.6 BADAN PENGAWAS BAGI BADAN
baliknya, konsumen pengguna satu badan penyangga wilayah. Badan PENYANGGA
gas sebagai bahan baku tidak penyangga wilayah berfungsi mela-
mempunyai alternatif penggan- Dari kondisi dan persyaratan terse- kukan rasionalisasi demand sebagai Untuk dapat memastikan bahwa
ti sehingga kemampuan beli gas but, diperlukan BUMN yang dapat me- basis kebutuhan pasokan gas bumi. model badan penyangga nasional atau
sangat bergantung pada produk menuhi kriteria dan mampu berperan Selain itu, mengatur berbagai pa­ per wilayah telah menjalankan kewa-
yang dihasilkan dan pangsa pa- sebagai badan penyangga gas bumi di sokan untuk memenuhi kebutuhan jibannya secara penuh, diperlukan
sar produk tersebut, domestik Indonesia yang memiliki pengalaman gas bumi di wilayah pengelolaannya adanya badan pengawas.
atau ekspor. dalam melakukan kegiatan agregasi dan membangun infrastruktur yang Badan ini merupakan perwakilan pe-
9. 
 Memiliki kemampuan keuang- gas bumi, rekam jejak berdasarkan dibutuhkan untuk menyalurkan gas merintah dan berfungsi mengontrol ke-
an dan catatan finansial yang fakta dan berpengalaman bekerja bumi ke seluruh pengguna di daerah giatan usaha gas bumi yang dilakukan
baik (credit worthy buyer). sama dengan kontraktor-kontraktor pengelolaannya. oleh badan penyangga. Itu sebabnya,
10. 
 Memiliki rekam jejak good cor- asing yang memproduksi gas, peng­ Pembentukan badan penyangga gas badan ini akan mengawasi pengaturan
porate governance yang baik. alaman dan pengakuan di bisnis LNG bumi per wilayah dilakukan dengan volume pasokan gas kepada konsumen
internasional, serta secara historis te- tahapan sebagai berikut: maupun pengelolaan harga gas bumi.•

158 159
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

BAB VI

REGULASI TATA
KELOLA GAS BUMI
Industri gas bumi memiliki kompleksitas yang tinggi.
Diperlukan tata kelola yang baik agar setiap mata rantai
gas bumi menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya
bagi masyarakat. Sebagai bagian dari perbaikan tata
kelola, pemerintah kemudian mengeluarkan berbagai
peraturan terkait industri gas.

160 161
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

TATA kelola gas bumi di Indonesia Aktivitas bongkar-muat gas nonsubsidi


harus mencerminkan kedaulatan elpiji 12 kg di sebuah agen distributor gas,
energi untuk mencapai sebesar-be- kawasan Pasar Rebo, Jakarta.
sarnya kemakmuran rakyat. Hal ini SUMBER: ARIEF KAMALUDIN
sesuai dengan prinsip kedaulatan
yang dianut dalam Undang-Undang
Dasar 1945. •U
 U Nomor 8 Tahun 1971 tentang
Meski demikian, industri gas bumi Perusahaan Pertambangan Mi-
memiliki kompleksitas yang tinggi nyak dan Gas Bumi Negara
bila dilihat dari proses produksi, pe­
ngangkutan, pemasaran, hingga pe- Bukan cuma undang-undang, ber-
manfaatan gas bumi di tingkat kon- bagai peraturan sudah dikeluarkan
sumen. Kenyataan ini membuat mata pemerintah untuk menata industri
rantai industri gas bumi sangat pan- migas di Tanah Air. Diawali pada
jang. 1975 dengan kemunculan Peraturan
Karena itulah diperlukan upaya Menteri Pertambangan dan Energi
pengaturan atau tata kelola agar setiap Nomor 02/P/M/Pertamb/1975 tentang
mata rantai gas bumi menghasilkan Keselamatan Kerja pada Pipa Penya-
keuntungan bagi masyarakat banyak. lur serta Fasilitas Kelengkapan untuk
Pengangkutan Minyak dan Gas Bumi
di Luar Wilayah Kuasa Pertambangan
6.1. FILOSOFI PENGATURAN Minyak dan Gas Bumi.
Total, sejak 1975 sampai 2014, ada
Tata kelola gas bumi harus dilaku- 101 aturan yang dikeluarkan pemerin-
kan secara terstruktur dan memas- tah seputar pengelolaan gas bumi. Pe-
tikan terjadinya efisiensi dalam tiap rinciannya bisa dilihat pada diagram
tahap kegiatan operasional dari hulu 6.1.
sampai hilir. Atas dasar itu, saat ini
perlu tata kelola yang kondusif dan ke- mengoptimalkan pemanfaatan produk­ Indonesia berpegang pada Undang-­
bijakan yang benar-benar strategis. si gas domestik dan impor. Pemenuhan Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang 6.3. RANCANGAN PERATURAN
Berdasarkan prinsip dasar tersebut, kebutuhan gas bumi tersebut dilaku­ Minyak dan Gas Bumi. Keberadaan PRESIDEN TATA KELOLA GAS BUMI
harus disusun filosofi pengaturan kan dengan skala prioritas konsumen undang-undang ini membuat bebe- NASIONAL
yang menjadi dasar pijak tata kelola pengguna. rapa undang-undang yang mengatur
gas bumi. Filosofi pengaturan tersebut Sedangkan untuk menjaga keseim­ tata kelola migas sebelumnya menjadi Meski sudah ada berbagai pera­turan
sebagai berikut: bangan harga, pasokan, dan biaya tidak berlaku. Beberapa undang-un- mengenai tata kelola migas, saat ini
distribusi serta untuk mempercepat dang itu adalah: tetap diperlukan adanya aturan lain
“Pemerintah menjamin keter­sediaan pengembangan infrastruktur yang untuk mensinkronkan kebijakan pa-
dan distribusi gas bumi untuk pe­ terintegrasi, pemerintah melakukan ke­ •U
 ndang-Undang Nomor 44 Prp. Ta- sokan gas bumi, konsep agregasi, dan
manfaatan dalam negeri. Jaminan bijakan agregasi melalui badan usaha hun 1960 tentang Pertambangan usaha gas bumi. Peraturan itu diusul-
pemerintah terhadap ketersediaan dan milik negara (BUMN) yang ditunjuk.” Minyak dan Gas Bumi kan dibuat dalam peraturan presiden
distribusi gas bumi tersebut diselaras­ •U
 U Nomor 15 Tahun 1962 tentang (perpres).
kan dengan Peraturan Presiden Nomor Penetapan Peraturan Pemerintah Rancangan Perpres mengenai Tata
5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi 6.2. REGULASI TATA KELOLA GAS Pengganti Undang-Undang Nomor Kelola Gas Bumi setidaknya harus
Nasional. BUMI KE DEPAN 2 Tahun 1962 tentang Kewajiban mengatur enam masalah pokok, meli-
Adapun untuk pemenuhan kebu­ Perusahaan Minyak Memenuhi puti:
tuhan dalam negeri dilakukan dengan Dalam hal tata kelola migas, saat ini Kebutuhan Dalam Negeri 1) Kebijakan Umum

162 163
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

2) Pengelolaan Gas Bumi Adapun butir-butir Rancangan Per-


3) 
Sumber Pasok Gas Bumi dan Prio- pres sebagai penjabaran dari enam
ritas Pemanfaatan Gas Bumi masalah pokok tersebut adalah seba-
4) 
Infrastruktur Jaringan Transmisi gai berikut:
dan Distribusi Gas Bumi
5) 
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Gas Pertama, soal pengaturan dalam
Bumi “Kebijakan Umum”. Dalam hal ini, pe-
6) Harga Jual Gas Bumi Melalui Pipa merintah menjamin ketersediaan dan
distribusi gas bumi untuk pemenuh-

DIAGRAM 6.1. BERBAGAI ATURAN MENGENAI PENGELOLAAN GAS DI INDONESIA

29 PERATURAN
MENTERI ESDM

49 KEPUTUSAN
MENTERI ESDM
an kebutuhan dalam negeri. Upaya Gas menjadi bahan baku utama industri
penyediaan dan pendistribusian gas pupuk.
bumi ini dilakukan dengan berpedo- SUMBER: HUMAS PT PUPUK KUJANG
man pada Kebijakan Energi Nasional.
Ada dua cara pemenuhan kebutuhan
1 KEPUTUSAN
PRESIDEN gas bumi di dalam negeri, yaitu meng- kan kebijakan umum Neraca Gas Bumi
102 ATURAN optimalkan pemanfaatan produksi Nasional dengan memperhatikan Ke-
PEMERINTAH gas dalam negeri dan impor gas bumi. bijakan Energi Nasional. Adapun Men-
MENGENAI Penetapan kebijakan Alokasi dan teri Perindustrian diberi kewenang-
PENGELOLAAN GAS Pemanfaatan Gas Bumi dilakukan an menetapkan klasterisasi industri
1975-2014 berdasarkan Neraca Gas Bumi Indone- yang memanfaatkan gas bumi dengan
1 PERATURAN PRESIDEN sia. Selain itu, kebijakan ini memper- memperhatikan wilayah jaringan dis-
timbangkan sejumlah faktor, antara tribusi, sesuai dengan Rencana Induk
lain kepentingan umum, kepentingan Infrastruktur/Jaringan Transmisi dan
negara, kebijakan energi nasional, ca- Distribusi Gas Bumi Nasional.
dangan dan peluang pasar gas bumi, Draf peraturan ini juga mengatur
2 KEPUTUSAN
infrastruktur yang tersedia maupun pemenuhan kebutuhan gas bumi da-
DIREKTUR JENDERAL
MINYAK DAN GAS BUMI yang dalam perencanaan, dan/atau lam negeri dengan memperhatikan
keekonomian lapangan dari cadangan infrastruktur, teknis operasional, dan
minyak dan gas bumi yang akan di­ keekonomian lapangan. Dalam hal be-
alokasikan. lum terdapat ketersediaan infrastruk-
Bagian ini juga mengatur mengenai tur dan secara teknis operasional tidak
20 PERATURAN BPH MIGAS pemilahan kewenangan antara Men- memungkinkan atau keekonomian la-
teri ESDM dan Menteri Perindustrian. pangan tidak tercapai, maka Menteri
Menteri ESDM berwenang menetap- dapat menetapkan kebijakan ekspor.

164 165
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

SUMBER: PGN

Kedua, menyangkut soal “Pengelo- Petugas menjaga stasiun bahan bakar usaha yang memiliki dan/atau Mobile refueling unit (MRU).
laan Gas Bumi”. Dalam rangka menja- gas jenis gas alam terkompresi di SPBG menguasai ruas transmisi melalui SUMBER: PT PGN

min ketersediaan gas di dalam negeri Mampang, Jakarta Selatan. pemesanan kapasitas (reserve ca­
dan mengendalikan harga yang ter- pacity) pipa gas bumi.
jangkau, Menteri menetapkan BUMN SUMBER: AGUNG SAMOSIR h.Menjual gas bumi kepada kon- Negara Kesatuan Republik Indonesia
pengelola gas bumi dengan penamaan sumen pengguna gas bumi atau sebagai wilayah distribusi gas bumi
yang masih opsional, dengan usulan kepada badan usaha pemegang nasional. Dalam pelaksanaannya,
nama Badan Usaha Penyangga Gas penugasan dan mengagregasinya. hak khusus pada wilayah ja- wilayah distribusi gas bumi nasional
Bumi Nasional. d. Mengagregasi harga gas bumi un- ringan distribusi (WJD) sesuai dibagi dalam beberapa wilayah agre-
Adapun tugas BUMN pengelola gas tuk ditetapkan oleh pemerintah. dengan penetapan pemanfaatan gasi distribusi gas bumi regional ber-
bumi ini meliputi: e. Mengusulkan kepada Menteri gas bumi. dasarkan pasokan, kebutuhan, dan in-
Melakukan agregasi terhadap paso- harga dasar jual gas bumi untuk i.
Dapat menerima pengalihan per- frastruktur yang sudah ada atau yang
kan gas bumi, baik dari dalam negeri masing-masing kelompok konsu- janjian jual-beli gas dari pembeli akan ada.
maupun impor. men pengguna per zona agregasi gas yang berbentuk BUMN (PLN, Setiap wilayah agregasi distribusi
a. 
Membeli alokasi gas bumi yang wilayah distribusi gas bumi nasi- Pupuk Indonesia, Pertagas, PGN), gas bumi regional dikelola oleh satu
diproduksi oleh kontraktor dalam onal dengan mempertimbangkan BUMD yang memiliki izin usaha BUMN sebagai Badan Usaha Penyang-
kegiatan usaha hulu minyak dan harga hulu, biaya investasi, biaya penyediaan tenaga listrik atau ga Gas Bumi Nasional. Perubahan wi-
gas bumi sesuai yang ditetapkan operasi, pajak, iuran, dan margin. BUMD yang berlokasi di daerah layah agregasi distribusi gas bumi re-
oleh Menteri. f. Membangun infrastruktur trans- penghasil minyak dan gas bumi gional ditetapkan oleh Menteri ESDM.
b.Melakukan impor gas bumi untuk misi dan/atau distribusi sesuai de- yang melakukan penyaluran gas Selain itu, Menteri ESDM menetapkan
kebutuhan dalam negeri. ngan hasil lelang atau penawaran bumi kepada badan usaha penye- alokasi gas bumi untuk masing-ma-
c. 
Membangun infrastruktur trans- langsung atau penugasan dari ba- diaan tenaga listrik. sing BUMN badan penyangga pada
misi dan/atau distribusi sesuai de- dan pengatur. wilayah agregasi distribusi gas bumi
ngan hasil lelang/penawaran atau g.  Menjamin keekonomian badan Peraturan ini menetapkan wilayah regional.

166 167
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

5. 
Dalam hal terjadi krisis pasokan


Ketiga, tentang pengaturan “Sumber gas bumi pada suatu wilayah ter-
Pasok Gas Bumi dan Prioritas Peman- tentu, Menteri ESDM dapat me-
faatan Gas Bumi”. Ada lima hal yang netapkan perubahan prioritas
diatur pada bagian ini. untuk waktu tertentu. Di luar itu,
dilaksanakan kebijakan energi
1. Badan Usaha Penyangga Gas Bumi (primer) mix yang optimal pada
Nasional melaksanakan penyalur- 2025. Pemerintah dapat menyesu-
an gas bumi atas penetapan alo- aikan alokasi prioritas pemanfa-
kasi gas bumi dari Menteri ESDM, atan gas bumi.
dengan prioritas:
a. Peningkatan produksi minyak Keempat, pengaturan mengenai “In-
dan gas bumi nasional frastruktur Jaringan Transmisi dan
b. Industri pupuk Distribusi Gas Bumi”. Di sini ditentu-
c. Penyediaan tenaga listrik (mul- kan bahwa Menteri ESDM menetap-
tiple destination) kan Rencana Induk Infrastruktur/
d.  Industri berbahan baku gas Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas
bumi Bumi Nasional. Rencana induk infra-
e. Industri yang menggunakan gas struktur merupakan acuan pengem-
bumi sebagai bahan bakar bangan infrastruktur, termasuk LNG
dan CNG, investasi, dan pasar domes-
2. 

Prioritas pemanfaatan gas bumi tik bagi Badan Usaha dalam kerangka
untuk kebutuhan dalam negeri. kegiatan usaha gas bumi. 1. K
 egiatan Usaha Pengangkutan Gas Kegiatan usaha pengangkutan gas bumi
Urutan prioritas dimaksud ada- Selanjutnya, rencana induk infra- Bumi Melalui Pipa lewat pipa milik PT PGN.
lah sebagai berikut: struktur tersebut digunakan sebagai Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas SUMBER: ABDUL MALIK MSN
a. Industri yang memanfaatkan acuan pengembangan infrastruktur Bumi Melalui Pipa dibagi lagi menjadi
gas sebagai bahan baku dan klasterisasi industri pemanfaatan dua kegiatan, yakni Kegiatan Usaha
b. Industri yang memanfaatkan gas. Dengan mengacu pada rencana Pengangkutan Gas Bumi pada Ruas open access.
gas sebagai sumber energi yang induk infrastruktur, BPH Migas kemu- Transmisi dan Kegiatan Usaha Peng- Sementara itu, pembangunan dan
terkait proses atau kontak lang- dian menetapkan ruas transmisi ter- angkutan Gas Bumi pada Suatu Wila- pengoperasian pipa pada suatu wila-
sung dengan produk tentu dan wilayah jaringan distribusi yah Jaringan Distribusi. yah jaringan distribusi dilaksanakan
c.
Industri yang memanfaatkan tertentu untuk dilakukan pelelangan Pembangunan dan pengoperasian oleh Badan Usaha berdasarkan lelang
gas sebagai sumber energi seba- atau penawaran langsung. Pedoman pipa pada ruas transmisi dilaksana- atau penawaran langsung oleh BPH
gai utilitas lebih lanjut ihwal lelang dan penun- kan oleh Badan Usaha berdasarkan Migas.
jukan langsung diatur oleh badan lelang atau penawaran langsung oleh Adapun pelaksanaan kegiatan usa-
3. 
Penetapan kebijakan alokasi dan pengatur. BPH Migas. Pelaksanaan kegiatan usa- ha pengangkutan gas bumi pada suatu
pemanfaatan gas bumi dapat di- ha pengangkutan gas bumi pada ruas wilayah jaringan distribusi tersebut
berikan dalam rangka mendu- Kelima, bagian ini merupakan peng- transmisi dapat berupa dua jenis ke- dapat meliputi tiga kegiatan. Perta-
kung program pemerintah untuk aturan yang paling krusial dalam giatan. Pertama, kegiatan usaha peng- ma, kegiatan usaha pengangkutan gas
penyediaan gas bumi bagi sektor Rancangan Perpres. Bagian dimaksud angkutan gas bumi pipa open access, bumi dengan pemberian hak eksklusif
transportasi dan rumah tangga. mengatur mengenai “Pelaksanaan Ke- dengan prinsip accounting unbundling untuk melakukan kegiatan usaha nia-
giatan Usaha Gas Bumi”. Secara lebih atau legal unbundling, yang bertujuan ga dalam kurun waktu tertentu.
4. 
Menteri dapat menetapkan peru- terperinci, pengaturannya diuraikan agar badan usaha niaga lain (shipper) Kedua, kegiatan usaha pengangkut-
bahan prioritas pemanfaatan gas lagi ke dalam tiga kegiatan usaha, ya- terlindungi secara bisnis. Kedua, ke- an dan niaga dengan prinsip accoun­
bumi. itu: giatan usaha pengangkutan gas bumi ting unbundling, dengan maksud agar
dapat pula dilakukan dengan prinsip badan usaha niaga lain (shipper) ter-

168 169
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

DIAGRAM 6.2. POLA RANTAI busi (dedicated hilir). Dalam hal pemberian izin usaha dilaksanakan
ini, izin usaha niaga diberikan sesuai dengan peraturan perundang
IMPOR AGREGASI HARGA oleh pemerintah, sedangkan pe- -undangan.
INFRASTRUKTUR netapan kategori pipa yang akan
dipergunakan ditetapkan oleh Keenam, bagian yang tak kalah pen-
WJD
BPH Migas. Meski begitu, izin ting untuk diatur dalam Perpres yaitu
PASOKAN usaha tersebut akan diberikan menyangkut harga jual gas bumi me-
BADAN terbatas pada wilayah di luar wi- lalui pipa. Harga jual tersebut dibeda-
PASOKAN PENYANGGA WJD
layah jaringan distribusi. kan menjadi harga gas hulu dan harga
PASOKAN gas hilir.
3. Kegiatan Usaha LNG dan CNG Dalam pengaturan mengenai harga
WJD
Sebagai Pendukung Kegiatan Usaha gas hulu perlu ditentukan bahwa har-
Gas Bumi ga jual gas domestik di hulu mengacu
Materi terakhir yang perlu diatur pada harga patokan gas. Harga jual
POINT HARGA AGREGASI
dalam ketentuan mengenai Pelaksa- tersebut menggunakan harga bahan
KEBIJAKAN - PENINGKATAN PRODUKSI
MENTERI naan Kegiatan Usaha Gas Bumi adalah bakar lain sebagai referensi.
- TRANSPORTASI Kegiatan Usaha LNG dan CNG sebagai Untuk semua pengguna gas domes-
- LISTRIK (OPOSIONAL) pendukung kegiatan usaha gas bumi. tik ditetapkan harga patokan yang
- CITY GAS Kegiatan usaha LNG/CNG tersebut ter- sama. Harga patokan gas dapat dite-
- PUPUK bagi lagi menjadi empat bidang, yakni: tapkan sebagai harga kontrak jual-beli
SUMBER: KEMENTERIAN ESDM a. Kegiatan usaha niaga LNG/CNG gas atau menjadi basis dari negosiasi
b. 
Kegiatan usaha penyimpanan harga jual-beli gas bumi antara kon-
LNG/CNG traktor kontrak kerja sama dan pem-
c. 
Kegiatan usaha pengangkutan beli gas.
LNG/CNG Adapun untuk harga gas hilir perlu
lindungi secara bisnis. pengatur. Badan pengatur kemudian d. K
 egiatan usaha pengolahan LNG diatur bahwa harga jual gas bumi oleh
Ketiga, kegiatan usaha pengang- melakukan pengawasan atas komit- badan penyangga dan harga jual gas
kutan gas bumi dengan prinsip open men dan kewajiban pengembangan Badan usaha dapat melaksanakan bumi oleh trader ditetapkan oleh Men-
access. Meski demikian, dalam hal pe- infrastruktur yang harus dipenuhi kegiatan usaha LNG/CNG setelah mem- teri ESDM (capping harga). Sedangkan
nyaluran untuk konsumen besar (bulk oleh badan usaha pemenang lelang. peroleh izin usaha dari Menteri ESDM. formula penetapan harga dimaksud
customer), seperti sektor listrik dan Ketentuan dan tata cara mengenai adalah sebagai berikut:
pupuk, produsen gas dapat melakukan 2. Kegiatan Usaha Niaga Gas Bumi
jual-beli gas secara langsung kepada Melalui Pipa
konsumen akhir. Hal berikutnya yang perlu diatur
Badan usaha pemegang izin usaha dalam Perpres adalah mengenai ke- DIAGRAM 6.3. FORMULA PENETAPAN HARGA GAS
pengangkutan gas melalui pipa pada giatan usaha niaga gas bumi melalui
suatu wilayah jaringan distribusi da- pipa. Kegiatan usaha tersebut terbagi
pat menunjuk retailer (badan usaha) menjadi tiga jenis, yakni: BIAYA TRANSPORTASI GAS
HARGA GAS HARGA GAS
untuk mengelola dan mengusahakan a. 

Kegiatan usaha niaga gas bumi
HILIR = HULU + ( TOLL FEE + ( INVESTASI + OM + PROFIT ) +
gas bumi pada suatu kawasan atau (trader) dengan memanfaatkan ( IURAN + TAX )
zona. Retailer atau badan usaha yang pipa open access.
bertugas untuk mengelola dan mengu- b. 

Kegiatan usaha niaga gas bumi
sahakan gas bumi pada suatu kawasan yang sekaligus berperan sebagai
tersebut ditetapkan oleh pemerintah. pengangkut gas bumi. BIAYA BIAYA TRANSPORTASI GAS
HARGA
Penunjukan retailer harus dilapor- c. 
Kegiatan usaha niaga gas bumi GAS PIPA = ( PRODUKSI GAS HULU +
PROPORSI GAS LNG )
+ ( TOLL FEE + ( INVESTASI + OM +
PROFIT ) + ( IURAN + TAX )
kan kepada Menteri ESDM dan badan dengan fasilitas jaringan distri-

170 171
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I : R EGU LA SI TATA K ELO LA GA S B U MI

SUMBER: SKK MIGAS

Rancangan Perpres ini juga perlu dan rumah tangga, profit margin un- listrik, pupuk, dan industri, profit dari Aturan ini juga memungkinkan
mengatur mengenai profit margin ba- tuk trader ditentukan berdasarkan trader tidak ditetapkan, melainkan ber- Menteri ESDM mengatur ketentuan
dan usaha. Profit margin badan usaha return on revenue (RoR) dengan per- dasarkan pada competitive market. lebih lanjut sebagai pelaksanaan Per-
niaga ditetapkan untuk segmen ter- hitungan nilai internal rate of return Di luar pengaturan tersebut, sebagai pres ini. Badan pengatur melakukan
tentu atau jika ada indikasi monopoli (IRR) sama dengan weighted average bentuk antisipasi kombinasi penya- pengaturan, pembinaan, dan penga-
pengusahaan gas dari trader. cost of capital (WACC). luran gas pipa bersama LNG, formula wasan atas pelaksanaan pemberian
Sedangkan untuk pelanggan kecil Adapun untuk pelanggan lain, seperti harga gas pipa adalah: hak khusus. •

172 173
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I : K ESELA MATA N MIGA S

BAB VII

ASPEK KESELAMATAN
GAS BUMI
Distribusi gas bumi memiliki risiko kecelakaan
sangat tinggi. Diperlukan usaha berbagai
pihak untuk memastikan keselamatan dalam
kegiatan pengangkutan gas bumi di Indonesia.
Keselamatan manusia menjadi prioritas utama.

174 175
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I : K ESELA MATA N MIGA S

7.1. KESELAMATAN PENGANGKUTAN Suasana inspeksi di salah satu


GAS BUMI infrastruktur pengangkutan gas bumi
milik PT PGN.
Proses pengangkutan gas bumi me- SUMBER: PT PGN
miliki risiko kecelakaan tinggi. Kon-
disi ini menuntut adanya jaminan
keselamatan migas dalam pengopera- bumi yang dimulai dari tahap peren-
siannya. Dengan begitu, infrastruktur canaan sampai tahap pasca-operasi
dapat beroperasi dengan andal, aman, merupakan tanggung jawab dari ba-
dan ramah lingkungan. Bukan hanya dan usaha atau bentuk usaha tetap.
itu, keselamatan dan keamanan pe- Untuk pengangkutan gas bumi me-
kerja, masyarakat umum, lingkungan, lalui pipa penyalur, saat ini telah diter-
serta instalasi migas juga akan terja- bitkan Peraturan Menteri Energi dan
min. Sumber Daya Mineral Nomor 15 Ta-
Untuk mencapai jaminan kesela- hun 2008. Peraturan ini berisi tentang SUMBER: PT PGN

matan migas, diperlukan adanya ka- pemberlakuan Standar Nasional In-


idah keteknikan yang baik di berba- donesia (SNI) mengenai Sistem Trans- tak pernah berhenti untuk mengkam- lam proses pengangkutan gas bumi.
gai tahapan. Mulai tahapan desain, portasi Cairan untuk Hidrokarbon panyekan keselamatan migas dalam
­pabrikasi, konstruksi, pengujian, com- dan SNI mengenai Sistem Perpipaan kegiatan pengangkutan gas bumi di a. K
 ebijakan, Komitmen, dan Admin-
missioning, operasi, sampai inspeksi Transmisi dan Distribusi Gas sebagai Indonesia. istrasi
serta pemeliharaan harus mengacu Standar Wajib. Kesadaran akan keselamatan usaha
pada standar dan regulasi internasio- Keselamatan pendistribusian gas pengangkutan gas seharusnya didu-
nal. bumi merupakan prioritas utama da- 7.2. SEPULUH HAL YANG PERLU kung oleh komitmen manajemen ter-
Keselamatan pengangkutan gas lam kegiatan usaha pengangkutan DIPERHATIKAN hadap aspek keselamatan. Manajemen
gas. Keselamatan pekerja, umum, dan harus memberikan perhatian lebih
lingkungan merupakan faktor yang Pemerintah dan pemangku kepen- dan memberikan contoh yang baik da-
paling penting. Posisinya bahkan le- tingan di industri ini senantiasa me- lam menjalankan keselamatan terha-

“ Keselamatan pekerja, umum, dan


lingkungan merupakan faktor yang
bih penting daripada keselamatan in-
frastruktur industri gas bumi.
nyiapkan dan mengembangkan pema-
haman keselamatan migas, khususnya
dap seluruh pekerja, pihak ketiga, dan
konsumennya.
Usaha-usaha untuk mengantarkan untuk pengangkutan gas bumi. Seti- Manajemen juga harus berhasil
paling penting. Posisinya bahkan gas bumi dengan aman kepada selu- daknya terdapat 10 hal yang disiapkan memprioritaskan keselamatan peker-
lebih penting daripada keselamatan ruh konsumen terus dilakukan oleh dan dikembangkan untuk mewujud- ja, pihak ketiga, dan konsumen mele-
infrastruktur industri gas bumi. semua pihak. Semua komponen itu kan keselamatan migas, terutama da- bihi kepentingan bisnisnya. Fakta me-

176 177
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I : K ESELA MATA N MIGA S

SUMBER: SKK MIGAS

nunjukkan bahwa tidak ada satu pun Suasana inspeksi di salah satu d. P
 elatihan, Komunikasi, dan Pro- poster, spanduk, safety board, stiker,
perusahaan besar di dunia ini yang infrastruktur pengangkutan gas bumi milik mosi dan broadcast keselamatan.
tidak peduli terhadap aspek kesela- PT Pertagas. Terciptanya keselamatan dan kese- Pemberian reward (promosi) dan
matan. hatan kerja di lingkungan usaha peng- punishment terhadap tingkat kepatuh-
SUMBER: PT PERTAGAS
angkutan gas salah satunya didukung an dalam menerapkan program kese-
b. Pengelolaan Risiko oleh profesionalisme dan kepatuhan lamatan juga akan berdampak positif
Pengangkutan gas bumi melalui pipa untuk membantu organisasi menja- pekerja dalam menerapkan program terhadap terciptanya keselamatan dan
penyalur, kapal laut, dan truk darat lankan aspek keselamatan migas seca- keselamatan. kesehatan kerja di lingkungan usaha
memiliki karakter dan tingkat risiko ra terukur. Manajemen perusahaan wajib me- pengangkutan gas.
sendiri-sendiri. Perusahaan harus Perusahaan juga harus memiliki nyelenggarakan pelatihan berkala ke-
mampu mengidentifikasi risiko dan program yang melibatkan seluruh pe- pada seluruh karyawannya mengenai e. Sistem Manajemen Keselamatan
menganalisisnya. Perusahaan selan- kerja secara aktif dalam mengidentifi- program keselamatan dan membuat Usaha Penunjang
jutnya mengelola risiko tersebut sam- kasi potensi bahaya yang ada di tempat standar kompetensi untuk pekerja Data yang dikeluarkan Direktorat
pai pada tahap acceptance risk yang kerja beserta lingkungannya. Dengan yang terlibat dalam kegiatan usaha Jenderal Migas menyebutkan, 90 per-
mereka tetapkan sendiri sesuai dengan begitu, setiap pekerja mampu membu- secara keseluruhan. Penyelenggaraan sen jumlah korban kecelakaan migas
ketentuan yang berlaku di Indonesia. at rencana kerja, yang ujung-­ujungnya pelatihan harus bekerja sama dengan berasal dari pekerja pihak ketiga. Data
bisa berdampak pada peningkatan ke- lembaga yang kompeten. yang sama juga menyebutkan, dalam
c. Prosedur dan Program selamatan kerja. Kepatuhan pekerja perlu ditingkat- kurun waktu 2009 sampai 2014 selalu
Perusahaan harus memiliki prose- Program yang melibatkan pihak kan dalam menerapkan program ke- ada kecelakaan berat yang melibatkan
dur kerja pada setiap tahapan peker- ketiga, konsumen, dan masyarakat selamatan di lingkungan kerja. Salah pihak ketiga.
jaan. Prosedur tersebut harus dilaksa- umum harusnya disosialisasikan de- satu caranya bisa melalui HSE Meeting Hal ini terjadi karena pihak ketiga
nakan oleh seluruh pekerja. Program ngan baik dan dievaluasi setiap saat dan Safety Talk. Selain itu, dapat dila- banyak menjadi pelaksana pekerja-
mengenai keselamatan yang dimiliki untuk memperoleh hasil yang lebih kukan dengan cara mengembangkan an di lapangan. Perusahaan tentunya
perusahaan dibuat secara terperinci optimal. sistem komunikasi internal, seperti harus memberikan perhatian khusus

178 179
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I : K ESELA MATA N MIGA S

kepada pihak ketiga ini. Sebab, seba- mengidentifikasi langsung di lapang- menentukan efektivitas dari kegiatan
gus-bagusnya program keselamatan, an (survei) terhadap rencana rute pe- pelaksanaan program keselamatan.
apabila tidak dimengerti dan dilaksa- ngiriman. Perusahaan membuat prosedur untuk
nakan oleh pihak ketiga, target kesela- Tim kemudian akan menginforma- mengadakan audit secara berkala de-
matan perusahaan pengangkutan gas sikan dan merekomendasikan rute pe- ngan tujuan:
bumi akan sulit terwujud. ngiriman paling efisien ditinjau dari • Memastikan pelaksanaan prog­
jarak dan akses rute yang akan dilalui, ram keselamatan sudah meme-
f. Manajemen Aset rute alternatif pengiriman yang boleh nuhi peraturan yang berlaku dan
Saat ini, pipa penyalur yang ada sudah dilalui, lokasi titik-titik gangguan ke­ dilaksanakan secara efektif dan
banyak yang uzur. Kepala teknik peng- amanan, dan faktor lainnya yang ber- terjadwal.
angkutan migas menghadapi tantangan potensi menimbulkan bahaya. • Meninjau ulang hasil audit yang te-
besar dalam mengoperasikan pipa pe- lah dilakukan dan menindaklan-
nyalur gas bumi ini. Ancaman terhadap i. Jaminan Kepatuhan juti atas temuan-temuan.
keselamatan dalam operasi pengang- Perusahaan pengangkutan gas me- • Memberi informasi hasilnya ke
kutan menjadi lebih tinggi. Sehubungan miliki peraturan dan standar yang pimpinan tertinggi di perusahaan.
dengan itu, terdapat beberapa hal yang diatur oleh pemerintah dalam bentuk
harus menjadi perhatian: perundang-undangan dan peraturan Dalam pelaksanaan audit, perusa-
•S aat ini, sumber daya untuk peme- lainnya. Perusahaan harus mengi- haan harus membentuk tim internal
liharaan infrastruktur gas terbatas. dentifikasi perundang-undangan dan yang telah mendapat pelatihan khu-
Padahal pemeliharaan perlu terus peraturan terkait keselamatan yang sus. Tim ini kemudian menyusun ren-
dilakukan, sebagai upaya pencegah- harus dipatuhi dan diikuti. cana pelaksanaan audit (audit plan)
an terjadinya kerusakan. Tidak ada- Perlindungan keselamatan pekerja, dan melaksanakan audit secara ber-
nya pemeliharaan rutin meningkat- SUMBER: PT PERTAGAS
kesehatan pekerja, keselamatan ma- kala di seluruh kegiatan perusahaan.
kan risiko keselamatan. syarakat umum, dan perlindungan Mengacu pada 10 hal di atas, pada
•P erlu dilakukan inspeksi rutin lingkungan wajib dilakukan agar ke- intinya perusahaan pengangkutan
untuk mengetahui tingkat korosi an atau salah dalam penanganan ke­ giatan operasional perusahaan berja- gas bumi harus memperhatikan kese-
infrastruktur gas. adaan darurat. lan dalam koridor seperti yang termu- lamatan migas dalam operasinya. Hal
•S aat ini, ada pipa penyalur yang Karena itu, perusahaan perlu mem- at dalam perundang-undangan dan ini untuk menjamin agar seluruh ke-
tidak memungkinkan untuk dila- bentuk tim tanggap darurat, menye- standar keselamatan. giatannya terlaksana dengan selamat
kukan inspeksi berdasarkan per- diakan sarana dan fasilitas tanggap Perusahaan harus mempunyai serta aman sejak sumber sampai ke
timbangan teknis dan ekonomis. darurat, serta mengadakan pelatihan rencana implementasi dan tindakan tempat tujuan. Dampak negatif yang
Dalam hal ini, perlu dilakukan ka- tanggap darurat secara berkala. perbaikan jika ditemukan adanya mungkin timbul terhadap masyarakat
jian, bagaimana dampak situasi ini ketidakpatuhan terhadap perundang sekitar pun bisa dicegah.
terhadap status HSE dan As Low As h. Sistem Manajemen Pengamanan -undangan dan peraturan lainnya. Dalam upaya meningkatkan kesela-
Reasonably Practicable (ALARP). Perusahaan pengangkutan gas Tingkat kepatuhan harus dipantau matan, perusahaan harus menerapkan
harus memiliki sistem manajemen dan diukur per periode. Ketidakpatuh- sistem manajemen kesehatan, kesela-
g. Manajemen Krisis dan Tanggap pengamanan, terutama pada proses an harus segera ditindaklanjuti agar matan kerja, dan perlindungan ling-
Darurat pengiriman. Prosedur pengiriman gas tidak menjadi permasalahan teknis kungan. Kesehatan, keselamatan kerja,
Perusahaan perlu membuat prose- dilakukan dengan cara mengidentifi- dan permasalahan hukum di kemudi- dan perlindungan lingkungan adalah
dur untuk mengidentifikasi potensi kasi dan menyusun rencana mitigasi an hari. kebutuhan semua pihak dan dimaksud-
keadaan darurat yang mungkin tim- melalui pemilihan rute paling aman, kan untuk kepentingan bersama.
bul. Selain itu, dibutuhkan rencana paling efektif, dan memiliki potensi j. Audit dan Tinjau Ulang Ini merupakan wujud komitmen
respons terhadap keadaan darurat risiko yang paling minimum. Audit keselamatan dilakukan peru- perusahaan untuk melindungi selu-
tersebut guna mencegah dan mengu- Cara yang bisa dilakukan adalah de- sahaan secara berkala dan terjadwal ruh pekerja, mitra kerja, aset perusa-
rangi kemungkinan adanya eskalasi ngan mengirim tim pendahuluan. Tim untuk memastikan kesesuaian kegi- haan, dan lingkungan sekitar usaha
insiden karena lambatnya penangan- ini akan melakukan pemantauan dan atan perencanaan. Selain itu, untuk pengangkutan gas bumi. •

180 181
BAB VIII

PENUTUP
Pemanfaatan gas bumi di Indonesia menghadapi
berbagai kendala. Salah satu yang menonjol adalah
kurangnya infrastruktur. Dibutuhkan perencanaan
infrastruktur gas yang komprehensif dari hulu ke hilir,
agar pemanfaatan gas dalam negeri semakin optimal.
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

Landbase Regasifikasi
Kota-kota lainnya
Ibu kota Provinsi
8.1. TANTANGAN DAN KENDALA
gas bumi yang terjadi saat ini. Perta-
Pemanfaatan gas bumi domestik ma, pertumbuhan ekonomi Indonesia
menghadapi berbagai tantangan yang mendorong peningkatan kebutuhan
menyebabkan pemanfaatannya hing- energi, termasuk demand terhadap gas
ga saat ini belum optimal. Tantangan bumi.

Transmisi
tersebut dapat ditinjau dari tiga aspek, Kedua, Indonesia sebagai negara ke-

Hulu
PETA 8.1 ROADMAP INFRASTRUKTUR 2025-2030
yaitu kebutuhan (demand), pasokan pulauan memiliki tantangan geografis
(supply), dan infrastruktur. tersendiri. Secara alamiah, kondisi ini
menciptakan terjadinya diskontinu-
8.1.1. KEBUTUHAN (DEMAND)

Mini LNG Plant


itas kebutuhan dan tersebarnya pu-
sat-pusat pasar gas bumi. Selama ini,
Ada beberapa tantangan dan kenda- pusat-pusat kebutuhan gas bumi di

Hilir
la yang muncul dari aspek kebutuhan dalam negeri masih terkonsentrasi di
Pulau Jawa.


Pemerintah berusaha menciptakan

SUMBER: KEMENTERIAN ESDM


I ndonesia sebagai negara kepulauan pusat-pusat pasar gas bumi baru un-
memiliki tantangan geografis tuk mendorong pergerakan pereko-

LNG Plant
nomian. Kehadiran pasar gas bumi
tersendiri. Kondisi ini menciptakan

FSRU
baru ini juga bisa mendongkrak ke-
terjadinya diskontinuitas kebutuhan tersediaan lapangan kerja di berbagai
dan tersebarnya pusat-pusat pasar daerah. Agar keinginan ini terlaksana,
gas bumi. pemerintah harus membuat program

184 185
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

EAST NATUNA
2027: 1000
perencanaan pasokan di pasar-pasar ra point to point (dari produsen lang-

1000

2027
gas bumi baru. sung kepada konsumen akhir), ada
Ketiga, intensitas demand yang ber- kemungkinan produsen akan kesulit-
beda-beda di setiap daerah atau pa- an mendapatkan pembeli, khususnya
sar gas bumi. Daerah yang memiliki konsumen retail (industri, komersial,
cadangan gas bumi dan intensitas de­ dan rumah tangga). Selain itu, akan
mand yang tinggi berkembang menja- terjadi penurunan keunggulan daya

2019
di pasar gas bumi yang besar. Sebalik- saing industri, potensi polarisasi pa­
nya, daerah yang memiliki cadangan sokan ke industri dengan willingness
gas bumi dan intensitas demand yang to pay lebih tinggi.
rendah tidak berkembang menjadi pa-
TANGGUH 870

8.1.3. INFRASTRUKTUR
TRAIN 3, 4
2017: 870

2018 sar gas bumi.


Apabila dikaitkan dengan ketersedi-
aan dan harga energi, daerah dengan Dengan karakter negara kepulauan,
ketersediaan sumber energi yang be- Indonesia jelas memiliki tantangan
sar atau harga energi yang rendah cen- dalam pengembangan konektivitas
ALAS, TUA TIUNG
2017: 600

JAMBARAN,

derung memiliki tingkat perekonomi- nasional. Masalah jaringan perhu-


BIRU 200

MASELA

2017
400

an yang lebih maju. bungan, logistik, transportasi, dan


Ini berbanding terbalik dengan infrastruktur energi jelas menjadi tan-
daerah yang memiliki ketersediaan tangan bagi Indonesia.
sumber energi yang rendah atau har- Khusus untuk infrastruktur energi,
ga energi yang tinggi. Tingkat per­ kondisinya makin sulit karena posi-
ekonomian daerah itu rata-rata lebih si geografis dari sumber cadangan
2016

rendah. Akibatnya, willingness to pay gas dan pusat kebutuhan gas yang
pengguna di beberapa daerah pasar terpisah. Akibatnya, dibutuhkan pe-
gas bumi berbeda-beda. rencanaan infrastruktur gas yang
komprehensif dari hulu ke hilir agar
IDD CHEVRON
2015: 1344

BLOK A 109
KEPODANG
MANE 100

BUKIT TUA
JANGKRIK

8.1.2. PASOKAN (SUPPLY)


KRUENG

pemanfaatan gas dalam negeri sema-


2015

838
128

116

53

Lokasi pasokan dekat terminal liquefaction LNG eksisting

kin optimal.
Dari aspek pasokan, tantangan yang Data menunjukkan, alokasi gas
dihadapi adalah proyeksi pasokan bumi untuk dalam negeri kembali
DIAGRAM 8.1. PROYEKSI PASOKAN GAS DOMESTIK

domestik yang didominasi oleh LNG. naik pada 2014. Sesuai dengan kon-
MADURA 100

SENORO 420

2014: 520

Padahal harga LNG cenderung lebih trak, pada tahun itu, gas bumi yang di-
DONGGI
HUSKY
2014

tinggi daripada harga gas bumi. alokasikan untuk konsumen domestik


Pasokan gas melalui LNG/mmscfd

Apabila dilakukan penjualan seca- sebesar 3.782 billion British thermal


unit per day (bbtud) atau 52,7 persen
dari total pasokan.


Sejak 2003, penyaluran gas ke do-
2013: 174

 ata kurang kredibel mengakibatkan


D
SUMPAL

SEBUKU

mestik terus mengalami peningkatan


2013
100
74

proses pembangunan infrastruktur rata-rata 9 persen. Namun peningkat-


berhenti di tengah jalan. Koordinasi an alokasi gas untuk konsumen do-
mestik tentu tidak ada artinya tanpa
antar-instansi yang kurang baik juga
infrastruktur yang memadai, yang
SIRASUN 300

bisa menjadikan pengembangan


GAJAH BARU

2012: 610

bisa mengirimkan pasokan gas hingga


TERANG
PECIKO
2012

infrastruktur gas terkendala.


140
170

ke tangan konsumen.
Beberapa tahun lalu, gas lebih ber-

186 187
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

fungsi sebagai komoditas dengan tu-


juan ekspor. Karena itu, Indonesia
menjadi salah satu negara pelopor pe-
“  engembangan infrastruktur
P
gas yang lambat tidak lepas dari
energi.
Alhasil, daerah-daerah tersebut bisa
memaksa badan usaha yang memiliki
ngembangan infrastruktur LNG seba- penerapan kebijakan unbundling. infrastruktur gas mengembangkan ja-
gai moda transportasi ekspor. Namun ringannya di dalam wilayah suatu da-
Berdasarkan data BPH Migas,
kebutuhan gas di dalam negeri sebagai erah. Proses perizinan dan pengada­an
sumber energi makin tinggi. Sebalik- pertumbuhan jaringan distribusi lahan untuk jaringan gas di dalam wi-
nya, cadangan minyak Indonesia se- 2008-2011 rata-rata 1,15 persen. layah provinsi, misalnya, akan diper-
makin menipis. mudah demi mendapat pasokan gas
Dengan perubahan paradigma ini, bumi.
Indonesia mulai mencanangkan peng- sudah direncanakan—tidak memper­ Tantangan keempat adalah pengem-
utamaan gas untuk keperluan di da- oleh alokasi gas. bangan daerah yang tidak ekonomis.
lam negeri. Meski demikian, hingga Dalam beberapa kasus, tidak adanya Beberapa wilayah di Maluku, Papua,
saat ini pasokan gas Indonesia yang kepastian pasokan gas ini membuat dan Kalimantan Barat memang diang-
berlimpah belum cukup memenuhi proyek infrastruktur mandek. Mes- gap tidak mempunyai nilai ekonomis
kebutuhan di dalam negeri akibat per- kipun dalam kasus lainnya, ada juga untuk dibangun infrastruktur gas.
janjian ekspor yang dilakukan pada pembangunan infrastruktur yang Berhubung wilayahnya tidak ekono-
masa sebelumnya. terhenti karena kepastian pembeli gas mis, penyelenggara jaringan enggan
Membangun infrastruktur gas me- belum ada. membangun infrastruktur di situ.
mang tidak semudah membalikkan Persoalan ketiga adalah perizinan. Kondisi ini tentu menjadi tantangan
telapak tangan. Pengembangan infra- Perizinan biasanya membutuhkan bagi pemerataan infrastruktur gas di
struktur gas juga jauh lebih sulit da- waktu lama dan proses yang rumit. Indonesia.
ripada pembangunan infrastruktur Karena itu, perizinan sering kali mem- Persoalan kelima yang sudah menja-
transportasi, seperti jalan ataupun ke- SUMBER: PT PERTAGAS buat pengembangan infrastruktur gas di masalah klasik dalam pembangun-
reta api. Tak mengherankan bila pem- terkatung-katung. an infrastruktur di Indonesia adalah
bangunan infrastruktur gas kadang Apalagi dengan adanya otonomi pendanaan. Sejak krisis ekonomi 1998,
terkatung-katung terbentur pelbagai masing-masing instansi kadang eng- daerah, pembangunan infrastruktur belanja infrastruktur Indonesia terus
kendala. gan melakukan koordinasi dan ber- gas harus memperoleh izin dari peme- menurun. Puncaknya terjadi pada
Setidaknya, ada beberapa tantangan gerak sendiri-sendiri. Alhasil, selain rintah daerah. Tak jarang prosesnya 1995, yaitu sebesar 9,2 persen dari
dan kendala dalam pengembangan in- tidak ada rencana pembangunan in- pun panjang dan berbelit. Meski begi- produk domestik bruto (PDB). Namun,
frastruktur gas di Indonesia. Pertama, frastruktur gas yang terintegrasi, pro- tu, sesungguhnya masalah perizinan sepuluh tahun kemudian besarannya
transparansi data dan koordinasi an- yek infrastruktur yang ditawarkan ini bisa mendatangkan peluang da- kira-kira tinggal 3,2 persen.
tar-instansi. ke sektor swasta tidak dipersiapkan lam pembangunan infrastruktur gas Penyediaan infrastruktur menjadi
Data pasokan dan kebutuhan gas dengan matang. Akibatnya, beberapa bumi. tidak sebanding dengan perkembang-
yang kurang transparan sering kali proyek belum clear and clean. Saat ini, sudah ada beberapa daerah an kebutuhan akibat pertambahan
menyebabkan pelaku usaha enggan Persoalan kedua adalah sistem alo- yang mulai menyadari arti penting jumlah penduduk. Karena itu, peme-
mengusahakan pembangunan jaring- kasi gas yang kompleks. Alokasi gas di- pasokan gas bagi daerahnya dalam rintah perlu membuat terobosan baru
an infrastruktur gas. tujukan untuk ekspor maupun untuk rangka mengembangkan perekono- dalam mengintensifkan skema kerja
Data yang kurang kredibel menga- kebutuhan dalam negeri. Alokasi da- mian. Kesadaran ini muncul di dae- sama pemerintah-swasta pada pem-
kibatkan proses pembangunan infra- lam negeri terbagi menjadi beberapa rah-daerah yang dilalui jaringan pipa bangunan infrastruktur gas.
struktur berhenti di tengah jalan. Ko- prioritas, seperti pupuk, pembangkit antar-region gas. Keenam, ada lagi problem pemba-
ordinasi antar-instansi yang kurang listrik, dan industri lainnya. Masyarakat menyadari bahwa ke- ngunan infrastruktur di Indonesia
baik juga bisa menjadi kendala bagi Alokasi gas ini setiap tahun bisa beradaan pasokan gas di wilayahnya yang lebih klasik, yaitu pengadaan
pengembangan infrastruktur gas. berubah komposisinya. Akibat sis- bisa menarik minat investor untuk lahan. Di sini, persoalan tak semata
Alih-alih bersama-sama memperce- tem yang rumit, sering terjadi pem- menanamkan modal di wilayahnya. membeli lahan milik masyarakat un-
pat pembangunan infrastruktur gas, bangunan infrastruktur gas meski Ini karena adanya kepastian pasokan tuk dibangun infrastruktur.

188 189
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

DIAGRAM 8.2. PERAN BADAN bih rendah dibanding usaha pengang-


PENYANGGA GAS DALAM MEMFASILITASI
kutan.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Selain itu, jumlah investasi yang di-
perlukan dalam pembangunan infra-
WHERE GAS TO ENTRY BISNIS struktur gas bernilai besar. Dengan
PRODUCE (BADAN USAHA) kondisi infrastruktur gas Indonesia
YANG MELAKUKAN yang belum matang, kebijakan un­
PEMBELIAN DAN bundling kurang berdampak baik pada
PENJUALAN SEBAGIAN
HOW TO ALOCATE pengembangan infrastruktur gas. Se-
BESAR GAS KE
PURCHASED GAS lain itu, dalam implementasinya, re-
PASAR DOMESTIK,
JUGA BERTANGGUNG gulasi ini tidak mengenal tahapan un­
JAWAB DALAM bundling, yang seharusnya dilakukan
WHAT PEMBANGUNAN dan langsung menuju legal unbundling.
INFRASTRUCTURE INFRASTRUKTUR GAS Karena itu, sudah seharusnya In-
TO DELIVER
donesia memiliki peta jalan pengem-
bangan infrastruktur gas yang disu-
SUMBER: KANTOR MENKO PEREKONOMIAN sun dengan memasukkan demand
driven, inflasi, serta pertumbuhan
ekonomi. Infrastruktur juga mesti di-
untuk keuntungan seluruh lapisan bangun untuk mencapai availability,
masyarakat. Bukan untuk diambil accessibility, affordability, sustainabi­
“manfaat”-nya oleh sekelompok orang. lity, dan simplicity.
Ketujuh, pengembangan infrastruk- Satu hal yang pasti, ketersediaan
tur gas yang lambat selama ini juga infrastruktur gas bumi yang terba-
Di beberapa daerah, upaya pem- Stasiun Kompresor SSWJ. tidak lepas dari penerapan kebijakan tas membuat biaya infrastruktur di
bebasan lahan masyarakat memang SUMBER: PT PGN
unbundling. Berdasarkan data BPH Mi- wilayah baru cenderung lebih tinggi.
menjadi penghambat pembangunan gas pada 2012, pertumbuhan jaringan Pembangunan infrastruktur gas bumi
infrastruktur. Namun, tumpang-tin- distribusi dari 2008 sampai 2011 rata- yang tidak terintegrasi menyulitkan
dih antara lahan dan hutan-perkebun- Tak kalah menarik, upaya pengada- rata 1,15 persen. penyaluran gas bumi ke titik terima
an juga sering menjadi penghambat an lahan untuk kawasan laut. Saat pe- Sementara itu, pertumbuhan gas yang fleksibel (multiple destinations).
pembangunan infrastruktur. milik proyek infrastruktur gas bumi yang diniagakan mencapai 15,32 per- Padahal penyaluran yang terintegrasi
Pembangunan infrastruktur, dalam mengadakan survei awal pembangun- sen. Kondisi ini menunjukkan sema- itu sangat dibutuhkan wholesaler dan
hal ini untuk gas bumi, sering melin- an jaringan pipa yang melintasi laut, kin banyaknya gas yang diniagakan bulk customer.
tasi kawasan hutan dan perkebunan. jumlah tambak udang, tambak ikan, tanpa diimbangi fasilitas distribusi. Hambatan lain pengembangan in-
Usaha membebaskan lahan hutan dan atau aktivitas lainnya di suatu wila- Itu artinya, semakin banyak badan frastruktur adalah adanya kebutuhan
perkebunan untuk pembangunan in- yah sangat sedikit. usaha niaga yang tidak memiliki fasi- jaminan pengembalian investasi aki-
frastruktur ini terkadang justru lebih Namun, begitu masyarakat tahu wi- litas. Penyebabnya, dengan kebijakan bat indikasi atau sinyal harga gas LNG
rumit daripada membebaskan lahan layah tersebut akan dilintasi pipa gas unbundling, badan usaha lebih memi- yang tinggi dan berfluktuasi. Open
dari masyarakat. bumi, tiba-tiba bermunculan tambak lih usaha niaga dibanding usaha peng- ­access infrastructure, yang menyebab-
Di sini, muncul ego sektoral yang ti- dalam jumlah sangat banyak. Pemilik- angkutan. kan skema penyaluran gas bumi ber-
dak perlu. Ada keinginan membangun nya berharap mendapat ganti kerugi- Secara konsep, tujuan dari kebi- sifat point to point, juga menimbulkan
infrastruktur, tapi terhambat oleh an dari pemilik proyek pembangunan jakan ini sangat baik untuk menjaga kesulitan bila terjadi ketidakseim-
upaya mempertahankan kawasan jaringan pipa. fairness dalam usaha gas. Namun, de- bangan pasokan dan pasar atau gang-
hutan dan perkebunan. Ke depan, hal Dalam hal ini, diperlukan adanya ngan kebijakan ini, para pelaku usaha guan dalam penyaluran gas bumi.
semacam ini seharusnya tidak terjadi kesadaran bersama dari semua pihak condong menanamkan uangnya pada
lagi. bahwa pembangunan infrastruktur usaha niaga yang memiliki risiko le-

190 191
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

DIAGRAM 8.3. KOMPONEN BADAN PENYANGGA GAS pengangkutan ini diatur dengan Pera- aturan atau mekanisme agregasi yang
turan Menteri ESDM Nomor 19 Tahun mencakup:
2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi • Menyusun dan merencanakan ke-
GAS SOURCE GAS SOURCE LONG TERM Melalui Pipa. Peraturan ini menuntut butuhan infrastruktur gas, baik
SPOT LNG penerapan open access dan un­bundling. pipa maupun fasilitas LNG.
1 2 LNG
Guna meningkatkan pertambahan • Melakukan tender atau memba-
jaringan pipa gas, badan penyangga ngun sendiri infrastruktur gas.
gas didorong untuk menjalankan pe- • Membiayai dan mencari sumber
rannya memfasilitasi pembangunan dana untuk pembiayaan infra-
POOLING
POOL infrastruktur. Dengan begitu, setiap struktur gas.
GAS TRANSPORTER CLEANING HOUSE OPERATOR (BADAN
ADMINISTRATOR entry business (badan usaha) yang • Melakukan operasi dan pemeliha-
PENYANGGA)
melakukan pembelian dan penjualan raan infrastruktur gas.
gas ke pasar domestik juga bertang- • Mengalirkan gas dari kontraktor
Gas Flows gung jawab dalam pembangunan in- kerja sama pemerintah-swasta ke-
CONSUMER Financial Flows frastruktur gas. PGN dan Pertamina pada pembeli gas.
Information saat ini sudah melaksanakan praktek
badan penyangga gas dengan kepemi- 8.2.2. FASILITAS PENANAMAN MODAL
SUMBER: MENKO PEREKONOMIAN likan infrastruktur gas. DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Menyangkut peran sebagai adminis- INFRASTRUKTUR
trator pool, badan penyangga harus
8.2. UPAYA TINDAK LANJUT
menyusun aturan atau mekanisme ag- a. P
 emberian Fasilitas Penanaman
pipa gas yang sudah ada selama ini. regasi yang mencakup: Modal
8.2.1. KOORDINASI PASOKAN GAS BARU Menurut data BPH Migas, panjang • Proyeksi demand gas konsumen Pembangunan infrastruktur gas
DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR jaringan pipa transmisi dan distribu- per bulan untuk periode satu ta- menjadi prioritas nasional karena
si gas nasional pada 2010 baru 7.800 hun ke depan (jangka pendek) dan sangat strategis, baik sebagai pendu-
Pasca-liberalisasi tata niaga gas, km, dan bertambah menjadi 8.000 km 3-4 tahun ke depan (jangka mene- kung ketahanan energi maupun pen-
pedagang (trader) gas tumbuh subur. pada 2012. Pipa gas itu terbentang di ngah). jamin pasokan bahan baku industri.
Saat ini, ada 63 perusahaan trader gas. sebagian Sumatera, DKI Jakarta, Jawa • Identifikasi dan notifikasi pasokan Namun tidak seluruh bidang usaha
Sebagian dari perusahaan itu men- Barat, dan Jawa Timur. dari berbagai sumber. hilir migas, yaitu distribusi yang akan
dapatkan alokasi gas dari Kementeri- Dari keseluruhan pipa itu, sekitar • Mekanisme penentuan komposi- membangun infrastruktur gas, akan
an ESDM serta Satuan Kerja Khusus 5.900 kilometer di antaranya milik si pool pasokan gas dari berbagai memberikan IRR (internal rate of re­
Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK PGN, sedangkan sisanya milik Perta- sumber dan harga gas pool. turn) atau tingkat pengembalian pro-
Migas). Sebagian lainnya hanya mem- gas, dan sebagian kecil lainnya dipu- • Pengelolaan pool account, perenca- yek/investasi yang menarik.
beli alokasi gas dari trader gas lainnya, nyai sejumlah trader. naan (scheduling), volume gas pool, Dalam Undang-Undang Nomor 25
untuk selanjutnya dijual lagi ke trader Para trader gas inilah yang mendom- harga gas pool. Tahun 2007 tentang Penanaman Mo-
lain. pleng jaringan pipa gas bumi tersebut. • Pengaturan alokasi saat terjadi pe- dal, khususnya Pasal 18, disebutkan
Dalam prakteknya, banyak trader Akibatnya, meski trader gas terus ber- ngurangan penyaluran gas. pemerintah dapat memberikan fa-
gas tidak punya infrastruktur untuk tambah, tidak terjadi pertambahan in- • Ketentuan kontrak dengan pema- silitas bagi penanaman modal, baik
menyalurkan gas, sehingga kerap ter- frastruktur gas. sok gas. untuk perluasan usaha maupun pena-
jadi tidak semua alokasi gas tersalur Dalam kurun 2010-2012, jaringan • Ketentuan kontrak dengan pembe- naman modal baru.
ke konsumen. Infrastruktur yang di- pipa gas bertambah sepanjang 200 li gas. Pada pasal yang sama ayat 3 disebut-
maksud berupa jaringan pipa gas atau km. Ini tergolong rendah. Bandingkan • Prosedur billing. kan, fasilitas diberikan apabila salah
pabrik yang mengolah gas menjadi gas misalnya dengan Turki, yang mampu • Mekanisme penyelesaian sengketa satu dari beberapa kriteria terpenuhi,
cair atau gas padat (CNG). Trader gas menambah pipa baru sepanjang 4.410 (dispute resolution). di antaranya memiliki skala prioritas
tidak mau membangun infrastruktur km pada 2012. tinggi dan untuk pembangunan infra-
karena mereka berharap memakai Pola pemanfaatan bersama fasilitas Adapun gas transporter menyusun struktur.

192 193
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B V I I I : PEN U TU P

Adapun bentuk fasilitas yang diberi- enam tahun atau masing-masing 5 atau distribusi gas bumi—merupakan
kan kepada penanaman modal dapat persen per tahun. Selain itu, diberikan salah satu infrastruktur yang dapat
berupa: dalam bentuk penyusutan dan amorti- dikerjasamakan dengan badan usaha.
1. 
Pajak penghasilan, yaitu melalui sasi yang dipercepat. Jika suatu proyek infrastruktur gas
pengurangan penghasilan neto Bentuk lainnya berupa fasilitas pe- bumi ditetapkan oleh pemerintah se-
sampai tingkat tertentu, terhadap ngenaan PPh atas dividen yang diba- bagai proyek kerja sama (KPS), sesuai
jumlah penanaman modal yang yarkan kepada subyek pajak luar ne- dengan Peraturan Presiden Nomor 56
dilakukan dalam waktu tertentu. geri sebesar 10 persen dan kompensasi Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua
2. Pembebasan atau keringanan bea kerugian yang lebih lama dari lima atas Peraturan Presiden Nomor 67 Ta-
masuk atas impor barang modal, tahun tapi tidak lebih dari 10 tahun. hun 2005 tentang Kerja Sama Pemerin-
mesin, atau peralatan untuk ke- Kegiatan penanaman modal untuk tah dengan Badan Usaha dalam Penye-
perluan produksi yang belum da- hilir migas yang diberikan fasilitas diaan Infrastruktur, khususnya pasal 17
pat diproduksi di dalam negeri. berdasarkan peraturan pemerintah A, proyek ini dapat diberikan dukungan
3. Pembebasan atau keringanan bea ini adalah bidang usaha industri pe- dan/atau jaminan pemerintah.
masuk bahan baku atau bahan pe- murnian dan pengolahan gas alam
nolong untuk keperluan produksi (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha In- Dukungan pemerintah dapat ber-
untuk jangka waktu tertentu dan donesia/KBLI 19212). bentuk:
persyaratan tertentu. Dalam kategori ini, bidang usaha 1. Kontribusi fiskal, yang harus ter-
4. Pembebasan atau penangguhan yang tercakup adalah usaha pemurni- cantum dalam Anggaran Penda-
pajak pertambahan nilai atas im- an dan pengolahan gas bumi menjadi patan dan Belanja Negara dan/
por barang modal, juga mesin dan liquefied natural gas (LNG) dan lique­ SUMBER: PT PERTAGAS atau Anggaran Pendapatan dan
peralatan untuk keperluan pro- fied petroleum gas (LPG). Belanja Daerah.
duksi yang belum diproduksi di Fasilitas juga diberikan kepada bi- 2. Perizinan, pengadaan tanah,
dalam negeri selama jangka wak- dang usaha pengadaan gas alam dan b. P
 embiayaan Pembangunan Infras- dukungan sebagian konstruksi,
tu tertentu. buatan (KBLI 35201), yaitu regasifikasi truktur Melalui Skema KPS dan/atau bentuk lainnya sesuai
5. Penyusutan atau amortisasi yang LNG menjadi gas dengan mengguna- Selain usulan pemberian fasili- dengan peraturan perundang-un-
dipercepat. kan floating storage & regasification tas penanaman modal, Kementerian dangan yang berlaku ditetapkan
6. Keringanan pajak bumi dan ba- unit (FSRU). ESDM akan menetapkan skema pem- oleh menteri, kepala lembaga,
ngunan, khususnya untuk bidang Untuk mendorong percepatan pem- biayaan proyek yang tercantum dalam atau kepala daerah.
usaha tertentu, pada wilayah, dae- bangunan infrastruktur gas, Kemen- rencana induk pembangunan infra- 3. Insentif perpajakan dan/atau kon-
rah, atau kawasan tertentu. terian ESDM akan mengusulkan pem- struktur gas. tribusi fiskal dalam bentuk finan-
berian fasilitas penanaman modal. Proyek-proyek tersebut akan dike- sial berdasarkan usulan menteri,
Pemberian fasilitas keringanan pa- Fasilitas berupa tax allowance diberi- lompokkan dalam skema pembiayaan kepala lembaga, atau kepala da-
jak penghasilan (tax allowance) saat ini kan kepada penanaman modal hilir APBN, business to business, dan skema erah jika disetujui oleh Menteri
diatur dalam Peraturan Pemerintah migas lainnya yang menjadi prioritas, kerja sama pemerintah-swasta (KPS). Keuangan.
Nomor 1 Tahun 2007 tentang Fasilitas strategis, atau secara ekonomi layak Daftar proyek dengan skema pembi- 4. Dukungan pemerintah yang ha-
Pajak Penghasilan untuk Penanaman tapi secara finansial tidak layak (IRR ayaan ini sangat dibutuhkan untuk rus dicantumkan dalam dokumen
Modal di Bidang-bidang Usaha Terten- rendah). mempromosikan peluang investasi in- pelelangan umum. Dalam hal ini,
tu dan/atau di Daerah-daerah Terten- Selain tax allowance, kegiatan terse- frastruktur gas. perjanjian kerja sama dari suatu
tu, sebagaimana telah beberapa kali but dapat diusulkan untuk mempero- Menurut Pasal 4 huruf h Perpres proyek kerja sama didefinisikan
diubah, terakhir dengan Peraturan leh pembebasan-pembebasan atau pe- Nomor 13 Tahun 2010 tentang Peru- sebagai kesepakatan tertulis un-
Pemerintah Nomor 52 Tahun 2011. nangguhan pajak pertambahan nilai bahan atas Peraturan Presiden Nomor tuk penyediaan infrastruktur
Tax allowance diberikan dalam ben- atas impor barang modal atau terha- 67 Tahun 2005 tentang Kerja Sama Pe- yang dibuat oleh menteri, kepala
tuk pengurangan penghasilan neto, dap mesin dan peralatan yang belum merintah dengan Badan Usaha dalam lembaga, atau kepala daerah ber-
yaitu sebesar 30 persen dari jumlah dapat diproduksi di dalam negeri. Penyediaan Infrastruktur, infrastruk- sama badan usaha yang ditetap-
investasi, yang dibebankan selama tur gas bumi—meliputi transmisi dan/ kan melalui pelelangan umum. •

194 195
LAMPIRAN

12-13 Desember 2013 16-17 April 2014


Rapat Koordinasi (Rakor) Penyempurnaan Rapat Koordinasi (Rakor) 21-22 Agustus 2014 3-4 Maret 2015
Neraca Gas Indonesia Pertama Penyempurnaan Neraca Gas Rapat Koordinasi (Rakor) Penyempurnaan Rapat Koordinasi (Rakor)
Kantor PT Pupuk Kujang, Cikampek, Jawa Indonesia Ketiga Neraca Gas Indonesia Kelima Penyempurnaan Neraca Gas
Barat Hotel Hyatt, Bandung, Jawa Barat Hotel Sintesa Peninsula, Manado, Sulawesi Utara Indonesia Ketujuh
Hotel Novotel, Bogor, Jawa Barat

26-27 Februari 2014 23-24 Juni 2014 2-3 Oktober 2014


Rapat Koordinasi (Rakor) Penyempurnaan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyempurnaan Neraca Rapat Koordinasi (Rakor) Penyempurnaan
Neraca Gas Indonesia Kedua Gas Indonesia Keempat Neraca Gas Indonesia Keenam
Hotel Aston, Bogor, Jawa Barat Hotel Santosa, Lombok, Nusa Tenggara Barat Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta

196 197
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 BA B I : SEJA R A H GA S B U MI DI IN D O N ESIA

PERATURAN DAN REGULASI MENGENAI GAS BUMI Permen ESDM No.14 Tahun 2011 T
 entang Pelimpahan Sebagian Urusan
Pemerintahan Di Bidang ESDM Kepa-
Peraturan Menteri (Permen) ESDM da Gubernur Sebagai Wakil Pemerin-
Permen ESDM No.8 Tahun 2014  entang Pelaksanaan Penyediaan Dan
T tah Dalam Rangka Penyelenggaraan
Pendistribusian Bahan Bakar Gas Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2011
Untuk Transportasi Permen ESDM No.19 Tahun 2010 T
 entang Pemanfaatan Gas Bumi Untuk
Permen ESDM No.2 Tahun 2014  entang Pelimpahan Sebagian Urus­an
T Bahan Bakar Gas Yang Digunakan
Pemerintahan Di Bidang ESDM Kepa- Untuk Transportasi
da Gubernur Sebagai Wakil Pemerin- Permen ESDM No.15 Tahun 2010 T
 entang Daftar Proyek-Proyek Perce-
tah Dalam Rangka Penyelenggaraan patan Pembangunan Pembangkit Te-
Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2014 naga Listrik Yang Menggunakan Energi
Permen ESDM No.21 Tahun 2013 T
 entang Perubahan Kedua Atas Baru Terbarukkan, Batubara Dan Gas
Permen ESDM Nomor 15 Tahun 2010 Serta Transmisi Terkait
Tentang Daftar Proyek-Proyek Per- Permen ESDM No.06 Tahun 2010 T
 entang Pedoman Kebijakan Pening-
cepatan Pembangunan Pembangkit katan Produksi Minyak Dan Gas Bumi
Tenaga Listrik Yang Menggunakan Permen ESDM No.03 Tahun 2010 T
 entang Alokasi pemanfaatan Gas
Energi Terbarukan, Batubara Dan Gas Bumi Untuk Pemenuhan Kebutuhan
Serta Transmisi Terkait Dalam Negeri
Permen ESDM No.15 Tahun 2013 T
 entang Penggunaan Produk Dalam Permen ESDM No.02 Tahun 2010 T
 entang Daftar Proyek-Proyek Perce-
Negeri Pada Kegiatan Usaha Hulu patan Pembanguan Pembangkit Tena-
Minyak dan Gas Bumi ga Listrik Yang Menggunakan Energi
Permen ESDM No.09 Tahun 2013 T
 entang Organisasi Dan Tata Kerja Sa- Baru Terbarukan, Batubara, Dan Gas
tuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Serta Transmisi Terkait
Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Permen ESDM No.33 Tahun 2009 T
 entang Pelimpahan Sebagian ­Urusan
Permen ESDM No.31 Tahun 2012 T
 entang Pelaksanaan Pembakaran Pemerintahan Dibidang ESDM Kepada
Gas Suar Bakar (Flaring) Pada Kegiat- Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah
an Usaha Minyak dan Gas Bumi Dalam Rangka Penyelenggaraan De-
Permen ESDM No.05 Tahun 2012 T
 entang Tata Cara Penetapan Dan konsentrasi Tahun Anggaran 2010
Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan Permen ESDM No.29 Tahun 2009 T
 entang Tata Cara Penawaran Pengo-
Gas Bumi Non Konvensional perasian Jaringan Distribusi Gas Bumi
Permen ESDM No.03 Tahun 2012 T
 entang Pelimpahan Sebagian Urusan Untuk Rumah Tangga Yang Dibangun
Pemerintahan DiBidang ESDM Kepa­da Oleh Pemerintah
Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Permen ESDM No.19 Tahun 2009 T
 entang Kegiatan Usaha Gas Bumi
Dalam Rangka Penyelenggaraan Deko- Melalui Pipa
sentrasi Tahun Anggaran 2012
Permen ESDM No.42 Tahun 2008 T
 entang Pelimpahan Sebagian ­Urusan
Departemen ESDM Kepada Gubernur
Permen ESDM No.01 Tahun 2012 T
 entang Perubahan Atas Permen
Sebagai Wakil Pemerintah Dalam
ESDM Nomor 15 Tahun 2010 Tentang
Rangka Penyelenggaraan Dekonsen-
Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pem-
trasi Tahun Anggaran 2009
bangunan Pembangkit Tenaga Listrik
Permen ESDM No.36 Tahun 2008 T
 entang Pengusahaan Gas Metana
Yang Menggunakan Energi terbarukan,
Batubara
Batubara, Dan Gas Serta Transmisi
Permen ESDM No.27 Tahun 2008 T
 entang Kegiatan Usaha Penunjang
Terkait
Minyak dan Gas Bumi

198 199
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 L A M PI R A N

Permen ESDM No.22 Tahun 2008 T


 entang Jenis-Jenis Biaya Kegiatan Keputusan Menteri ESDM 
Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi Kepmen ESDM  entang Penugasan Kepada PT Perusa-
T
Yang Tidak Dapat Dikembalikan Kepa- No.2436 K/15/MEM/2014 haan Gas Negara (Persero) TBK Dalam
da Kontraktor Kontrak Kerjasama Penyediaan Dan Pendistribusian
Permen ESDM No.15 Tahun 2008 T
 entang Pemberlakuan Standar Nasio- Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi
nal Indonesia Mengenai Sistem Trans- Jalan
portasi Cairan untuk Hidrokarbon dan Kepmen ESDM  entang Penugasan Kepada PT Perta-
T
Standar Nasional Indonesia Mengenai No.2435 K/15/MEM/2014 mina (Persero) TBK Dalam Penyediaan
Sistem Perpipaan Trasnmisi dan Distri- Dan Pendistribusian Bahan Bakar Gas
busi Gas sebagai Standar Wajib Untuk Transportasi Jalan
Permen ESDM No.02 Tahun 2008 T
 entang Pelaksanaan Kewajiban Pe- Kepmen ESDM  entang Penetapan Catur Dharma
T
menuhan Kebutuhan Minyak dan gas No.4051 K/07/MEM/2013 Energi
Bumi Dalam Negeri Oleh Kontraktor Kepmen ESDM  entang Perubahan Kedua Atas
T
Kontrak Kerjasama No.3296 K/80/MEM/2013 Kepmen ESDM Nomor 3124 K/80/
Permen ESDM No.07 Tahun 2007  arga Jual Gas Bumi Melalui Pipa Un-
H MEM/2012 Tentang Penetapan Dae-
tuk Konsumen Selain Rumah Tangga rah Penghasil Dan Dasar Perhitungan
Dan Pelanggan Kecil PT Perusahaan Bagian Daerah Penghasil Sumber Daya
Gas Negara (Persero) Tbk Alam Pertambang­an Minyak Bumi
Permen ESDM  entang Standar Dan Mutu (Spesifika-
T Dan Gas Bumi, Pertambangan Panas
No. 0048 Tahun 2005 si) Serta Pengawasan Bahan Bakar Mi- Bumi, Dan Pertambang­an Umum
nyak, Bahan Bakar Gas, Bahan Bakar (Pertambang­an Mineral Dan Batubara)
Lain, LPG, LNG Dan Hasil Olahan Yang Untuk tahun 2013
Dipasarkan Di Dalam Negeri Kepmen ESDM No.2286 K/12/  entang Harga Jual Gas Bumi Untk
T
Permen ESDM  entang Tata Cara Pengajuan Rencana
T MEM/2013 Jaringan Distribusi Gas Bumi Untuk
No. 037 Tahun 2006 Impor Dan Penyelesaian Barang Yang Rumah Tangga Kota Jambi
Dipergunakan Untuk Operasi Kegiatan Kepmen ESDM No.2261 K/12/  entang Harga Jual Gas Bumi Dari
T
Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi MEM/2013 Kontraktor Kontrak Kerja Sama Dan
Peraturan Mentamben Tentang Pemeriksaan Keselamatan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha
No: 06p/0746/Mpe/1991 Kerja Atas Instalasi, Peralatan Dan Niaga Gas Bumi Melalui Pipa Yang
Teknik Yang Dipergunakan Dalam Per- Dialokasikan Untuk Bahan Bakar Gas
tambangan Minyak Dan Gas Bumi Dan Transportasi
Pengusahaan Sumberdaya Panasbumi Kepmen ESDM No.2700 K/11/  entang Rencana Induk Jaringan Trans-
T
MEM/2012 misi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional
Peraturan Mentamben  entang Keselamatan Kerja Pada Pipa
T Tahun 2012-2025
No: 02/P/M/Pertamb/1975 Penyalur Serta Fasilitaskelengkapan Kepmen ESDM No.2576 K/12/  entang Formula Dan Besaran Imbalan
T
Untuk Pengangkutan Minyak Dan Gas MEM/2012 (Fee) Pengelolaan Dan/Atau Penjualan
Bumi Diluar Wilayah Kuasa Pertam- Minyak Dan/Atau Gas Bumi Untuk PT
bangan Minyak Dan Gas Bumi Pertamina (Persero)

200 201
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 L A M PI R A N

Kepmen ESDM No.2300 K/80/  entang Perubahan Kedua Atas


T Kepmen ESDM Tentang Perubahan Kepmen ESDM No-
MEM/2012 Kepmen ESDM Nomor 2965 K/80/ No.0911 K/30/MEM/2009 mor 2761 K/13/MEM/2008 Tentang
MEM/2011 Tentang Penetapan Dae- Penetapan Wilayah Kerja Minyak Dan
rah Penghasil Dan Dasar Perhitungan Gas Bumi, Bentuk Kontrak Kerjasama
Bagian Daerah Penghasil Pertambang- dan Ketentuan Pokok Kontrak Kerjasa-
an Umum, Pertambang­an Panas Bumi, ma (Term And Condition) Serta Meka-
Minyak Bumi Dan Gas Bumi Untuk nisme Penawaran Wilayah Kerja Dalam
Tahun 2012 Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dan
Kepmen ESDM No.3191 K/12/  entang Harga Jual Gas Bumi PT PGN
T Gas Bumi Periode II Tahun 2008
MEM/2011 (Persero) Tbk Kepada PT PLN Batam Kepmen ESDM Tentang Penetapan Wilayah Kerja
dan IPP Pemasok Listrik PT PLN Batam No.2761 K/13/MEM/2008 Minyak dan Gas Bumi Bentuk Kontrak
Kepmen ESDM No.2763 K/12/  entang Tambahan Alokasi Gas Untuk
T Kerjasama Dan Ketentuan Pokok Kon-
MEM/2011 Pembangkit Listrik 2011 trak Kerjasama (Term And Condition)
Kepmen ESDM No.1992 K/12/  entang Gugus Tugas Penerapan
T Serta Mekanisme Penawaran Wilayah
MEM/2011 Kebijakan Energi Mix, Pasokan Gas Kerja Dalam Penawaran Wilayah Kerja
lapangan Kepodang Untuk Pembangkit Minyak Dan Gas Bumi Periode II Tahun
Listrik Dan Renegosia­si Kontrak Karya 2008
Dan Perjanjian Karya Pengusahaan Kepmen ESDM Tentang Penetapan Daerah Penghasil
Pertambangan Batubara No.2498 K/84/MEM/2008 Dan Dasar Penghitungan Bagian Dae-
Kepmen ESDM No.2932 K/12/  entang Harga Jual Bahan Bakar Gas
T rah Penghasil Pertambangan Umum,
MEM/2010 Yang Digunakan Untuk Transportasi Di Minyak Bumi Dan Gas Bumi Untuk
Wilayah Jakarta Tahun 2009

Kepmen ESDM No.0225 K/11/  entang Rencana Induk Jaringan Trans-


T Kepmen ESDM Tentang Perubahan Atas Kepmen
MEM/2010 misi Dan Distribusi Gas Bumi Nasional No.2288 K/07/MEM/2008 ESDM Nomor 1762 K/07/Mem/2007
Tahun 2010-2025 Tentang Pengamanan Obyek Vital
Nasional 01 Sektor ESDM
Kepmen ESDM No.23 K/10/  entang Izin Pengangkutan Gas Bumi
T
MEM/2009 Melalui Pipa Kepada PT Pertamina Gas Kepmen ESDM Tentang Penetapan Wilayah Kerja
(PERTAGAS) No.1840 K/13/MEM/2008 Minyak Dan Gas Bumi, Bentuk Kontrak
Kerja Sama Dan Ketentuan Pokok Ker-
Kepmen ESDM No.19 K/10/  entang Perubahan Atas Kepmen
T
ja Sama (Terms And Conditions) Serta
MEM/2009 ESDM Nomor 1565 K/10/MEM/2008
Mekanisme Penawaran Wilayah Kerja
Tentang Izin Usaha Pengangkutan
Pada Penawaran Wilayah Kerja Minyak
Minyak Bumi Dan Gas Bumi Kepada
Dan Gas Bumi Periode I Tahun 2008
PT Pertamina (Persero)
Kepmen ESDM Penetapan Wilayah Kerja Gas Metana
Kepmen ESDM No.1203 K/10/  entang Pelimpahan Wewenang Men-
T
No.1834 K/13/MEM/2008 Batubara, Bentuk Kontrak Kerja Sama
MEM/2009 teri ESDM Di Bidang Minyak Dan Gas
Dan Ketentuan Pokok Kerja Sama
Bumi Kepada Direktur Jenderal Minyak
(Terms And Conditions) Serta Meka-
Dan Gas Bumi
nisme Penawaran Wilayah Kerja Gas
Kepmen ESDM Tentang Izin Usaha Pengangkutan Gas
Metana Batubara Blok “Gmb Indragiri
No.1110 K/10/MEM/2009 Bumi Melalui Pipa Kepada PT Perusa-
Hulu” Dan Blok “Gmb Bentian Besar”
haan Gas Negara (Persero) TBK

202 203
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 L A M PI R A N

Kepmen ESDM Tentang Penetapan Badan Usaha Atau Kepmen ESDM Tentang Penetapan Daerah Penghasil
No.1737 K/13/MEM/2008 Bentuk Usaha Tetap Untuk Mengusa- No.2094.K/80/MEM/2005 dan Dasar Perhitungan Bagian Daerah
hakan Gas Metana Batubara di Wiliyah Penghasil Minyak Bumi dan Gas Serta
Kerja Gas Metana Batubara Blok Pertambangan Umum Untuk Tahun
“GMB Sekayu” 2006
Kepmen ESDM Tentang Penetapan Wilayah Kerja Gas Kepmen ESDM Tentang Pedoman Pola Tetap Pe-
No.1736 K/13/MEM/2008 Metana Batubara, Bentuk Kontrak No.1397.K/20/MEM/2005 ngembangan Industri Minyak dan Gas
Kerjasama dan Ketentuan Pokok Nasional 2005-2020
Kerjasama (Term and Condition) Serta Kepmen ESDM Tentang Perubahan Kepmen ESDM
Mekanisme Penwaran Wilayah Kerja No.1352 K/81/MEM/2005 Nomor 1135 K/81/Mem/2005 Ten-
Gas Metana Batubara Dalam Penawar- tang Penetapan Daerah Penghasil Dan
an Wilayah Kerja Blok “GMB Sekayu” Dasar Penghitungan Bagian Daerah
Tahun 2008 Penghasil Minyak Bumi Dan Gas Bumi
Kepmen ESDM Izin Usaha Niaga Minyak Bumi dan Gas Serta Pertambangan Umum Untuk
No.1568 K/10/MEM/2008 Bumi Kepada PT Pertamina (Persero) Tahun 2005
Kepmen ESDM Izin Usaha Penyimpanan Minyak Bumi Kepmen ESDM Tentang Rencana Induk Jaringan Trans-
No.1567 K/10/MEM/2008 dan Gas Bumi Kepada PT Pertamina No.1321.K/20/MEM/2005 misi dan Distribusi Gas Bumi Nasional
(Persero) Kepmen ESDM Tentang Rencana Jaringan Transmisi
Kepmen ESDM Tentang Izin Usaha Pengolahan Minyak No.1208 K/20/MEM/2005 Dan Distribusi Gas Bumi Nasional
No.1566 K/10/MEM/2008 Bumi Dan Gas Bumi Kepada PT Perta- Kepmen ESDM Tentang Penetapan Daerah Pengha-
mina (Persero) No.1135 K/81/MEM/2005 sil Dan Dasar Penghitungan Bagian
Kepmen ESDM Tentang Pelaksanaan Kegiatan Bisnis Daerah Penghasil Minyak Bumi Dan
No. 1869 K/10/ MEM/2007 Liquefied Natural Gas (LNG) Arun Dan Gas Bumi Serta Pertambangan Umum
Liquefied Natural Gas (LNG) Badak Untuk Tahun 2005
Kepmen ESDM Tentang Pengamanan Obyek Vital Kepmen ESDM Tentang Pengamanan Obyek Vital
No. 1762 K/07/ MEM/2007 Nasional Di Sektor ESDM No.1610 K/02/MEM/ 2004 Nasional Di Sektor ESDM
Kepmen ESDM Tentang Penetapan Daerah Penghasil Kepmen ESDM Tentang Perubahan Kepmen ESDM
No. 2821 K/80/ MEM/2007 Dan Dasar Penghitungan Bagian Dae- No.1522 K/80/MEM/ 2004 Nomor 356 K/80/Mem/2004 Tentang
rah Penghasil Pertambangan Umum, Penetapan Daerah Penghasil Dan
Minyak Bumi Dan Gas Bumi. Tahun Dasar Penghitungan Bagian Daerah
2008 Penghasil Minyak Bumi Dan Gas Bumi
Kepmen ESDM Tentang Penetapan Pemenang Pena- Serta Pertambangan Umum Untuk
No. 2876 K/23 MEM/2006 waran Langsung Wilayah Kerja Minyak Tahun 2004
Dan Gas Bumi Tahun 2006 Kepmen ESDM Tentang Tata Cara Penetapan Dan
Kepmen ESDM Tentang Penetapan Wilayah Kerja Mi- No.1480 Tahun 2004 Penawaran Wilayah Kerja Minyak Dab
No. 2602 K/23/MEM/2006 nyak Gas Bumi, Bentuk Kontrak Kerja Gas Bumi
Sama Dan Ketentuan Pokok Kerja KEPMEN Tentang Penetapan Daerah Pengha-
Sama (Term And Condition) Serta No. 517 K/81/MEM/2003 sil Dan Dasar Penghitungan Bagian
Mekanisme Penawaran Wilayah Kerja Daerah Penghasil Minyak Bumi Dan
Minyak Dan Gas Bumi Putaran I Tahun Gas Bumi Serta Pertambangan Umum
2006 Untuk Tahun 2003

204 205
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 L A M PI R A N

KEPMEN Tentang Pemberlakuan Standar Nasio- Keputusan Presiden


No. 111 K/70/MEM/2003 nal Indonesia Kompetisi Kerja Tenaga Keputusan Presiden No. 86/2002 Tentang Pembentukan Badan Pengatur
Teknik Khusus Minyak Dan Gas Bumi Penyediaan Dan Pendistribusian Ba-
Sebagai Standar Wajib Di Bidang Kegi- han Bakar Minyak Dan Kegiatan Usaha
atan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa
KEPMEN Tentang Pedoman Pelaksanaan Pem-
No. 1088 K/20/MEM/2003 binaan, Pengawasan Pengaturan Dan Peraturan BPH Migas
Pengendalian Kegiatan Usaha Hulu
NOMOR : 01/P/BPH Migas/ Tentang Pedoman Pemberian Hak Khu-
Minyak Dan Gas Bumi Dan Kegiatan
XII/2004 sus Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Usaha Hilir Minyak Dan Gas Bumi
Pipa Pada Ruas Tertentu Pipa Transmi-
Kepmen ESDM Tentang Pedoman Teknis Penyeleng- si Gas Bumi
No.1454 K/30/MEM/2000 garaan Tugas Pemerintahan Di Bidang
NOMOR : 02/P/BPH Migas/ Tentang Pedoman Pemberian Hak Khu-
Minyak Dan Gas Bumi
XII/2004 sus Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Kepmen ESDM Tentang Pedoman Pelaksanaan Pem- Pipa Pada Wilayah Tertentu Jaringan
No. 027.K/30/M.Pe/1998 bangunan dan Pengusahaan Kilang Distribusi Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi Oleh Badan
NOMOR : 11/P/BPH Migas/ Tentang Pedoman Penetapan Wilayah
Usaha Swasta
I/2007 Jaringan Distribusi Gas Bumi
Keputusan Mentamben Tentang Keselamatan Kerja Pipa
NOMOR : 12/P/BPH Migas/ Tentang Lelang Ruas Transmisi Dan
No : 300k/38/Mpe/1997 Penya­lur Minyak Dan Gas Bumi
II/2008 Wilayah Jaringan Distribusi Gas Bumi
Dalam Rangka Pemberian Hak Khusus
Keputusan Direktur Jenderal Migas
NOMOR : 15/P/BPH Migas/ Tentang Pemanfaatan Bersama Fasi-
Keputusan Direktur Jenderal Tentang Pedoman dan Tatacara VII/2008 litas Pengangkutan Gas Bumi Melalui
Minyak dan Gas Bumi Nomor : Pemeriksaan Keselamatan Kerja Atas Pipa
84.K/38/DJM/1998 Instalasi, Peralatan dan Teknik Yang NOMOR : 16/P/BPH Migas/ Tentang Penetapan Tarif Pengangkut­an
Dipergunakan Dalam Usaha Pertam- VII/2008 Gas Bumi Melalui Pipa Kepala Badan
bangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi
Penguasaan Sumberdaya Panas Bumi NOMOR : 19/P/BPH Migas/ Tentang Pemberian Hak Khusus
SK Dirjen Migas Tentang Pedoman dan Tatacara Peme- XI/2010 Pengangkutan Dan Niaga Gas Bumi
No: 39 K/38/DJM/2002 riksaan Keselamatan Kerja Atas Tangki Melalui Pipa
Penimbun Minyak Dan Gas Bumi NOMOR : 20/P/BPH Migas/ Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
II/2011 Pipa Untuk Konsumen Rumah Tangga
Peraturan Presiden Di Wilayah Jaringan Distribusi Di Kota
Palembang (Cluster Lorok Pakju Dan
Peraturan Presiden No. 45/2012 Tentang Perubahan atas Peraturan
Cluster Siring Agung)
Presiden no. 86 tahun 2002 Tentang
Pembentukan Badan Pengatur Pe- NOMOR : 21/P/BPH Migas/ Tentang Akun Pengaturan (Regulatory
nyediaan Dan Pendistribusian Bahan III/2011 Accounts) Kegiatan Usaha Pengangkut-
Bakar Minyak Dan Kegiatan Usaha an Gas Bumi Melalui Pipa Transmisi
Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa NOMOR : 22/P/BPH Migas/ Tentang Penetapan Harga Gas Bumi
VII/2011 Untuk Rumah Tangga Dan Pelanggan
Kecil
NOMOR : 23/P/BPH Migas/ Tentang Harga Jual Gas Bumi Untuk
VII/2011 Pelanggan Rumah Tangga Pada Jaring-
an Pipa Distribusi Di Kota Tarakan

206 207
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030

NOMOR : 24/P/BPH Migas/ Tentang Harga Jual Gas Bumi Untuk


VII/2011 Pelanggan Pada Jaringan Pipa Distribu-
si Di Kota Depok (Keluarahan Beji dan
Kelurahan Beji Timur)
NOMOR : 25/P/BPH Migas/ Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
XII/2011 Pipa PT. Sinergi Patriot Bekasi untuk
Konsumen Rumah tangga pada Jaring-
an Pipa Distribusi di Perumahan Bumi
Bekasi Baru, Kelurahan Bojong Rawa
Lumbu, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota
Bekasi
NO: 1 TAHUN 2012 Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
Pipa PT. Petrogas Jatim Utama Kon-
sumen Rumah Tangga pada Jaringan
Pipa Distribusi di Kelurahan Wedoro
dan di Kelurahan Ngingas, Kecamatan
Waru, Kabupaten Sidoarjo
NO: 2 TAHUN 2012 Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
Pipa PT. Petrogas Jatim Utama Kon-
sumen Rumah Tangga pada Jaringan
Pipa Distribusi di Kelurahan Rungkut
Kidul dan di Kelurahan Kali Rungkut,
kecamatan Rungkut, Kota Surabaya
NO: 1 TAHUN 2013 Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
Pipa Untuk Konsumen Pelanggan
Kecil Pada Jaringan Pipa Distribusi Di
Cluster Lorok Pakjo Dan Cluster Siring
Agung Kota Palembang
NO: 2 TAHUN 2013 Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
Pipa Perusahaan Daerah Kota Tarakan
Untuk Konsumen Rumah Tangga Pada
Jaringan Pipa Distribusi Kota Tarakan
NO: 5 TAHUN 2013 Tentang Tarif Pengangkutan Gas Bumi
Melalui Pipa Ruas Transmisi Simpang
Y - Pulau Layang dan Pulau Layang -
Pusri (Pipa Existing dan Looping)
NO: 7 TAHUN 2013 Tentang Harga Jual Gas Bumi Melalui
Pipa Untuk Konsumen Rumah Tangga
Pada Jaringan Pipa Distribusi Kota
Bontang
NO: 8 TAHUN 2013 Tentang Penetapan Tarif Pengangkut­an
Gas Bumi Melalui Pipa

208
DAFTAR SINGKATAN

AAGR Average Annual Growth Rate


ALAPR As Low As Reasonably Practicable
BAU Business As Usual
BBM Bahan Bakar Minyak
BBG Bahan Bakar Gas
BBTUD Billion British Thermal Unit per Day
BG British Gas
BOE Barrel Oil Equivalent
BP Migas Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
BPH Migas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi
BPP Biaya Pokok Produksi
BPU PLN Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara
CBM Coal Bed Methane
Cisem Cirebon-Semarang
CNG Compressed Natural Gas
DEDC Design Engineering for Detail Construction
DEN Dewan Energi Nasional
DMO Domestic Market Obligation
DSLNG Donggi Senoro LNG
ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral
EBT Energi baru dan terbarukan
FEED Font End Engineering Design
FOB Free on Board
FSRU Floating Storage and Regasification Unit
Gresem Gresik-Semarang
GSA Gas Supply Agreement
HoA Heads of Agreement
ICE Intercontinental Exchange
ICP Indonesia Crude Price
IGP Indonesia Gas Price
IRR Internal Rate of Return
Jargas Jaringan distribusi gas untuk rumah tangga

209
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R S I N G K ATA N

JBB Jawa Bagian Barat SBS Sulawesi Bagian Selatan


JBT Jawa Bagian Tengah SBT Sulawesi Bagian Tengah
JBTB Jawa Bagian Timur dan Bali Sumbagselteng Sumatera Bagian Selatan dan Tengah
Kalija Kalimantan-Jawa SSWJ South Sumatra West Java
KBT Kalimantan Bagian Timur TCF Trillion cubic feet
Kepri Kepulauan Riau TGI PT Transportasi Gas Indonesia
KEK Kawasan Ekonomi Khusus TSCF Trillions of standard cubic feet of gas
KEN Kebijakan Energi Nasional UU Undang-undang
KIM Kawasan Industri Medan WACC Weighted Average Cost of Capital
KJG PT Kalimantan Jawa Gas WP&B Work Program and Budget
KKS Kontrak Kerja Sama WJD Wilayah Jaringan Distribusi
KKKS Kontraktor Kontrak Kerja Sama WTP Willingness to Pay
KLBI Klafisikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
KOGAS Korean Gas Corporation
LNG Liquefied Natural Gas
LPG Liquefied Petroleum Gas
MBOE Million barrels of oil equivalent
MMSCFD Million metric standard cubic feet per day
MMTPA Million Metric Tonne Per Annum
MNK Migas Non-Konvensional
MOPS Mean of Platts Singapore
MTOE Million ton of oil equivalent
MTPA Million tonne per annum
NAD Nangroe Aceh Darussalam
NBP The National Balancing Point
NIGM Nederlandsch Indische Gas Maatschappij
NYMEX New York Mercantile Exchange
OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries
PDB Produk Domestik Bruto
Permen Peraturan Menteri
Perpres Peraturan Presiden
PGN PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
PMN Penyertaan Modal Negara
PN Gas Perusahaan Negara Gas
PJBG Perjanjian Jual Beli Gas
PoD Plan of Development
PSC Production Sharing Contracts
ROE Return on Equity
ROR Return on Revenue
R/P Reserve to production
RUPTL Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik
SBS Sulawesi Bagian Selatan
SBU Sumatera Bagian Utara
SKK Migas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak
dan Gas Bumi
SPBG Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas

210 211
DAFTAR ISTILAH Compressed Natural
Gas (CNG)
Gas bumi yang dimampatkan dalam bejana baja
tekanan tinggi (sekitar 200 bar) tanpa terjadinya
pencairan gas. Gas tersebut kemudian dapat
ditransportasikan dalam tabung dan dimanfaat-
kan terutama untuk kendaraan bermotor dengan
nama komersial Bahan Bakar Gas (BBG)

Contracted Demand Volume kebutuhan (demand) gas bumi berda-


sarkan Perjanjian Jual Beli Gas/Gas Supply
Agreement (PJBG/GSA)

Cost of Sales Total biaya untuk membuat sebuah produk atau


jasa yang telah dijual

Demand-driven Penyusunan roadmap gas bumi berdasarkan


Aggregator Gas Badan yang mengintegrasikan antara pasokan data pertumbuhan demand
dan infratruktur utama gas bumi, memberi Demand Gas Jumlah gas berdasarkan kebutuhan yang dibagi
kepastian pengembangan lapangan dan komer- dalam sektor-sektor tertentu
sialisasi gas upstream, memudahkan dalam
Design Engineering Rancangan teknik untuk konstruksi secara
pengelolaan konsumen, fleksibilitas dalam
for Detail spesifik
implementasi penjualan gas bumi, fleksibilitas
Construction(DEDC)
dalam penyaluran kebutuhan terutama untuk
beban yang bersifat swing, dan penyaluran gas Dewatering Proses menghilangkan kandungan air
pada eksisting infrastruktur
Domestic Market Kewajiban kontraktor untuk memasok kebutu-
As Low As Sebuah proses untuk melakukan penilaian be- Obligation (DMO) han domestik sejumlah volume tertentu
Reasonably sarnya usaha dan sumber daya yang digunakan
Free on Board (FOB) Aturan penjualan dimana penjual bertang-
Practicable untuk meminimalkan resiko keselamatan di
gung jawab atas semua biaya sampai dengan
(ALARP) industri migas.
barang ditempatkan di atas kapal di pelabuhan
Associated gas Gas bumi yang terdapat bersama-sama dengan keberangkatan
minyak bumi di dalam reservoir
Font End Rancangan teknik yang digunakan untuk men-
Base Load Beban terendah dalam siklus harian atau tahu- Engineering gontrol biaya proyek dan seluruh rencana proyek
nan layanan gas atau listrik kepada pengguna; Design(FEED)
menggambarkan permintaan minimum peng-
Floating Storage & Kapal yang didesain khusus untuk proses
guna dalam satu tahun
Regasification Unit transfer LNG
Ceiling Price Harga batas atas (FSRU)
Cleat Rekahan pada lapisan batu bara Gas Bumi Gas bumi adalah bahan bakar fosil yang ter-
bentuk akibat adanya lapisan yang terdiri atas
Coal Bed Methane Gas methane yg terkandung (absorb) dalam
tanaman, gas, dan hewan yang terkena panas
lapisan batuan batu bara
dan tekanan ekstrem selama bertahun-tahun.
Commited Demand Volume kebutuhan gas bumi berdasarkan kapa-
Gas Non- Gas yang diproduksi dengan teknologi khusus.
sitas infrastruktur terpasang yang belum dapat
Konvensional Gas jenis ini terdapat di sela-sela formasi
dipenuhi karena belum memiliki Perjanjian Jual
­batuan yang rapat atau didapatkan dari mengo-
Beli Gas/Gas Supply Agreement (PJBG/GSA)
lah mi­neral lain (batu bara).

212 213
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R I S T I L A H

Gas Konvensional Gas yang diproduksi dengan teknologi yang Jaringan Pipa Ruas transmisi dan atau ruas distribusi Gas
umum digunakan, dengan biaya yang tidak lebih Dedicated Hulu Bumi yang ditetapkan dengan mempertim-
tinggi daripada harga gas di pasaran bangkan sumber Gas Bumi dan keperluan
operasi lapangan sebagai fasilitas pengangku-
Heavy Oil Dikenal juga sebagai minyak berat, yaitu minyak
tan Gas Bumi dalam kerangka Kegiatan Usaha
yang tidak mudah diproduksi dengan proses
Hulu.
normal
Jaringan Pipa Ruas transmisi dan atau ruas distribusi gas
Henry Hub Hub distribusi gas bumi untuk sistem jaringan
Kepentingan Sendiri bumi yang ditetapkan dengan mempertim-
pipa.
bangkan pasokan gas bumi dan ketersediaan
Hidrokarbon Senyawa organik yang terdiri atas karbon dan infrastruktur yang dalam pengusulan, pemban-
hidrogen; merupakan komponen utama dari gunan, dan pengoperasiannya dilakukan oleh
minyak dan gas bumi konsumen gas bumi dalam rangka menyalurkan
Hub and Spoke Struktur investasi yang terdiri dari beberapa gas bumi untuk kepentingan konsumen.
kendaraan investasi kecil yang dikelola individu Jaringan Pipa Open Ruas Transmisi atau Wilayah Jaringan Distribusi
dan sebuah kendaraan investasi utama yang Access Gas Bumi yang ditetapkan dengan mempertim-
dikelola bersama bangkan sumber gas berdasarkan rencana pem-
Human, Safety and Bagian dari perusahaan yang bertugas meren- bangunan pemerintah dan/atau usulan Badan
Environment (HSE) canakan, melaksanakan, dan mengendalikan Pengatur dan/atau usulan Badan Usaha dalam
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan kerangka Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas
Bumi yang Pembangunan dan pengoperasiannya
Hydrate Gas Emulsi gas dan air yg terbentuk (permafrost)
dilaksanakan Badan Usaha melalui mekanisme
secara alamiah didasar laut yg dalam dan dingin
lelang oleh Badan Pengatur.
Indonesia Crude Harga index untuk minyak mentah di Indonesia
Lifting Pengangkatan minyak keluar dari sumur
Price
Liquefied Natural Gas yang terdiri atas metana yang dicairkan
Infrastruktur Gas Sarana dan Prasarana yang terkait dengan
Gas (LNG) pada suhu sangat rendah dan dipertahankan
Bumi transportasi gas bumi.
dalam keadaan cair untuk mempermudah peng­
Jaringan Pipa Suatu rangkaian pipa yang saling terhubung angkutan
satu sama lain secara hidrolis.
Liquefied Petroleum Gas hidrokarbon yang dicairkan dengan tekanan
Jaringan Pipa Ruas transmisi dan/atau ruas distribusi Gas Gas (LPG) untuk memudahkan penyimpanan, pengangkut­
Dedicated Hilir Bumi yang ditetapkan dengan mempertim- an, dan penanganannya; pada dasarnya terdiri
bangkan pasokan Gas Bumi dan kondisi infras- atas propana, butana, atau campuran keduanya
truktur dalam kerangka Kegiatan Usaha Niaga
Load Follower Jenis pembangkit yang beroperasi dengan pola
Gas Bumi yang pengusulan, pembangunan dan
medium load dan peak load. Pembangkit ini
pengoperasiannya dilakukan oleh Badan Usaha
beroperasi mengikuti kebutuhan konsumen atau
sebagai kelanjutan kegiatan usaha niaga untuk
load demand yang berubah secara real time
keperluan mengangkut gas milik sendiri ke
konsumen akhir tertentu. Milk Round Sistem di mana sebuah kapal LNG berlayar ke
pulau-pulau kecil di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan gas di daerah tersebut

Non-Associated Gas Gas bumi yang terdapat di dalam reservoir yang


tidak mengandung minyak yang berarti

214
P E TA JA L A N K E BIJ AKAN GAS BU MI NASIO NAL 2014- 2030 DA F TA R I S T I L A H

Oil Sands Lapisan pasir yang berfungsi sebagai reservoir Shale Gas Gas alam yg terkandung di lapisan yg permea-
minyak bilitasnya ketat, sama seperti gas alam biasa,
untuk mengembangkan & memproduksikan
Offshore Lepas pantai atau di danau besar
diperlukan pengeboran beberapa sumur yang
Open Acces Akses bersama terhadap pipa distribusi gas nantinya harus dipisah lapisan batuannya
Opportunity Cost Biaya yang dikeluarkan ketika memilih suatu untuk memperbaiki permeabilitasnya supaya
kegiatan. Dengan resiko tidak dapat melakukan ­produktivitas dapat meningkat
pilihan kegiatan lainnya. Supply-driven Penyusunan roadmap gas bumi berdasarkan
Peaker Pembangkit listrik yang bekerja saat beban data pertumbuhan supply
puncak Supply Gas Jumlah gas yang dapat dikomersialisasikan
Plan of Volume kebutuhan gas bumi berdasarkan HoA. (saleable gas)
Development Potential demand dihitung berdasarkan angka Steam Flood Sebuah metode pemulihan panas di mana
pertumbuhan kebutuhan energi dan porsi gas uap yang dihasilkan di atas tanah disuntikkan
bumi dalam Kebijakan Energi Nasional sebesar ke dalam reservoir melalui sumur injeksi yang
32% pada tahun 2025. terdistribusi secara khusus
Production Sharing Kontrak bagi hasil. Bentuk kerjasama antara Tight Gas Sand Gas yang dihasilkan dari batuan reservoir
Contract (PSC) pemerintah dengan kontraktor migas dengan dengan permeabilitas rendah di mana patahan
skema bagi hasil. hidrolik diperlukan untuk menghasilkan sumur
Project Supply Perkiraan volume gas bumi yang mampu dipa- yang didasarkan pada harga keekonomian
confirmed sok dan dialirkan dari Unit Penyimpanan dan Trustee Bank Bank yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi
Regasifikasi (Storage and Regasification Unit) tertentu tanpa mengambil keuntungan
yang telah mendapatkan kepastian pasokan.
Tube Skid Tabung berkompresi tinggi
Project Supply Perkiraan volume gas bumi yang mampu dipa-
Unbundling Sistem pasar atau biaya untuk produk atau jasa
floating storage sok dan dialirkan dari lapangan minyak dan gas
perpipaan gas secara terpisah
bumi yang rencana pengembangan lapangan-
nya (Plan of Development-POD) sedang dalam Virtual Pipeline Sistem transportasi gas di mana tidak menggu-
proses persetujuan. nakan pipa, namun menggunakan kapal laut

Project Supply on Perkiraan volume gas bumi yang mampu dipa- Weighted Average Harga rata-rata yang dihasilkan dari hasil
Going sok dan dialirkan dari lapangan minyak dan gas Price perkalian faktor-faktor yang merepresentasikan
bumi yang rencana pengembangan lapangannya kepentingan yang terkait
(Plan of Development-POD) sudah disetujui dan
Willingness to Pay Kemampuan maksimal untuk membayar sesu-
siap berproduksi atau yang fasilitas produksinya
atu atau menghindari sesuatu
sedang dibangun.
Work Program and Rencana kerja dan anggaran tahunan
Rate of Return Keuntungan dari sebuah investasi dalam jangka
Budget (WP&B)
waktu tertentu

Regulated Trading Margin perdagangan yang sudah diatur oleh


Margin instansi tertentu untuk suatu kepentingan

Reservoir Tempat terkumpul dan terjebaknya minyak dan/


gas bumi secara alami di bawah tanah

Reserves to Sisa kandungan sumber daya alam yang tidak


Production (R/P) terbarukan (minyak atau gas)

216 217
PENGHARGAAN

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengucapkan terima kasih kepa-
da berbagai lembaga yang sudah mendukung pembuatan buku ini. Lembaga
itu adalah:

1. Kementerian Koordinator Perekonomian

2. Kementerian ESDM

3. Kementerian Perindustrian

3. Kementerian PPN/Bappenas

4. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

5. Ditjen Ketenagalistrikan

6. B
 adan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

7. S
 atuan Kerja Khusus (SKK) Migas

8. B
 adan Pengatur Hilir (BPH) Migas

9. PT Pertamina (Persero)

10. PT PLN (Persero)

12. P
 T PGN (Persero) Tbk.

13. PT Pupuk Indonesia (Persero)

14. P
 T Pertamina Gas

218

Anda mungkin juga menyukai