Anda di halaman 1dari 67

CV.

Utsman Preneur

WEBINAR
LNG REGASIFICATION TERMINAL MATERI SESI 1
Sabtu, 14 Januari 2023
19:30 – 21:30 WIB
Oleh: Ir. Hangga Ruky Warmiaji, S.T., IPP

1
PERKENALAN
Nama Lengkap : Ir. Hangga Ruky Warmiaji, S.T., IPP

Pendidikan : S1 Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Angkatan Kuliah : 2008

Pekerjaan : Process Engineer di PT Rekayasa Industri (Rekind)

Pengalaman Kerja : 12 September 2012 – sekarang

Pengalaman Proyek : 1. Arun LNG Receiving Hub and Regasification Terminal

2. Banggai Ammonia Plant

3. EPCIC Subsea Pipeline (SPL) and Single Point Mooring


(SPM) Including Flushing System Facilities for RU VI Balongan
4. Gas Development Project for The Unitization of The
Jambaran – Tiung Biru Field

2
MATERI
Sesi 1 Sesi 2
Sabtu, 14 Januari 2023 Minggu, 15 Januari 2023
19:30 – 21:30 WIB 19:30 – 21:30 WIB
Jenis & Konsep Terminal Regasifikasi LNG Penanganan BOG

Sistem Unloading & LNG Storage Tank Recondenser & Re-Liquefaction

Boil Off Gas (BOG) Calculation LNG Vaporizer

BOG Compressor Stratification and Rollover

LNG Pump Initial Start-Up Sequence

Tanya Jawab Tanya Jawab

3
TRANSPORTASI GAS ALAM
Secara umum pilihan opsi transportasi gas lewat pipa (gas pipeline) ekonomis sampai
jarak 3.200 km (onshore) dan 1.600 km (offshore). Sementara melebihi jarak tersebut
maka opsi LNG lebih ekonomis.

Volume penyimpanan LNG adalah sekitar 1/600 dari gas alam pada suhu & tekanan
standar. Hal ini membuatnya lebih hemat untuk ditransportasikan jarak jauh.
Note:
Standard Condition : Pressure = 14.696 psia (1 atm), Temperature = 60 °F (15.6 °C)
MMSCFD : Million Standard Cubic Feet per Day
MMBTU: Million British Thermal Unit 4
APA ITU LNG ?
Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang dicairkan dengan cara didinginkan
hingga -160 °C pada tekanan atmosferik (sekitar 0.2 kg/cm2g).

Komposisi LNG Tangguh dan LNG Badak


No. Komponen LNG Tangguh LNG Badak
1. CH4 0,9685 0,9065
2. C2H6 0,0215 0,0504
3. C3H8 0,0050 0,0310
4. i-C4H10 0,0009 0,0060
5. n-C4H10 0,0011 0,0058
6. i-C5H12 0,0001 0,0001
7. n-C5H12 0,0000 0,0000
8. n-C6H14 0,0000 0,0000
9. N2 0,0029 0,0002
10. O2 0,0000 0,0000
11. CO2 0,0000 0,0000
5
WUJUD LNG
Wujud LNG seperti terlihat pada gambar berikut:

Boil Off Gas (BOG)

▪ Densitas antara 430 – 470 kg/m3


▪ Jernih / Tidak Berwarna
▪ Tidak Berbau
▪ Tidak Beracun
▪ Tidak Korosif
Sumber Gambar: Chart Industries
▪ Jika terkena kulit dalam jumlah besar
dapat mengakibatkan frost bite

6
JENIS TERMINAL REGASIFIKASI LNG
Terminal Regasifikasi LNG adalah fasilitas penerimaan LNG dari
kapal LNG serta melakukan proses regasifikasi LNG menjadi gas
alam (NG) sehingga gas alam dapat dikirimkan ke pengguna /
pembeli. Jenis terminal regasifikasi LNG:
1. Offshore LNG Regasification Terminal
a) Floating Storage and Regasification Unit (FSRU)
b) Gravity Based Structure (GBS)

2. Onshore / Land Based LNG Regasification Terminal

7
OFFSHORE LNG REGASIFICATION » FSRU
Floating Storage and Regasification
Unit (FSRU)
Contoh: FSRU Lampung, Indonesia
Kapasitas regasifikasi: 240 MMSCFD
• 21 km dari tepi pantai Labuhan
Maringgai, Provinsi Lampung
• Terhubung jaringan pipa gas South
Sumatra West Java (SSWJ)

8
OFFSHORE LNG REGASIFICATION » FSRU (cont’d)

Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung

9
OFFSHORE LNG REGASIFICATION » GBS
Offshore Gravity Based Structured
Contoh:
Adriatic LNG Terminal, Italia
• 15 km dari garis pantai Veneto
• Terhubung dengan jaringan pipa
gas nasional
• Bersandar di dasar laut pada
kedalaman sekitar 29 meter

10
OFFSHORE LNG REGASIFICATION » GBS (cont’d)

Adriatic LNG Terminal, Italia 11


LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL

12
LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL (cont’d)

Contoh 1: Terminal Regasifikasi LNG Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur


Kapasitas regasifikasi: 40 MMSCFD

13
LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL (cont’d)

Contoh 2: Terminal Regasifikasi LNG Sambera, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur


Kapasitas regasifikasi: 8 MMSCFD

14
LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL (cont’d)

Contoh: Incheon LNG Terminal, Korea Selatan


Kapasitas regasifikasi: 3870 t/hour (sekitar 4678 MMSCFD)

15
LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL (cont’d)

Contoh di Indonesia: Terminal Regasifikasi Arun, Lhokseumawe, Aceh


Kapasitas regasifikasi: Min 70 MMSCFD, Normal 280 MMSCFD, Max 400 MMSCFD (future)

16
LAND BASED LNG REGASIFICATION TERMINAL (cont’d)

17
SISTEM UNLOADING

Note: Unloading Arm: Unloading Hose:


Unloading: Kapal ke Darat ▪ Fleksibilitas tinggi Sedang dikembangkan jenis
Loading : Darat ke Kapal ▪ Dilengkapi piranti hose yang nantinya dapat
sambungan (swivel digunakan secara permanen,
joints) untuk antisipasi kebutuhan
▪ Dilengkapi emergency transfer ship to ship baik
release coupling & pada kondisi normal,
emergency release misalnya pada rancangan
system FSRU ataupun pada keadaan
emergency.
18
SISTEM UNLOADING (cont’d)

LNG Ship / Carrier


19
SISTEM UNLOADING (cont’d)

LNG Ship / Carrier jenis Membrane


20
SISTEM UNLOADING (cont’d)

Unloading Arm 21
PEMILIHAN LNG STORAGE TANK

Diagram Pemilihan Jenis Tangki LNG


22
PERBANDINGAN VIT & FBT
Yang dibandingkan Flat Bottom Tank (FBT) Vacuum Insulated Tank (VIT)
Jumlah unit satu lebih dari satu
Volume penahan (bundwall) yang seluruh volume tangki satu volume tangki
diperlukan
Luas lahan yang diperlukan kecil vertikal: sedikit lebih besar
horizontal: sangat besar
Desain pondasi beton dan penahan mahal lebih murah
Metode manufaktur on site with shop shop manufactured
preparation
Lama shop work beberapa minggu beberapa minggu
Lama konstruksi lapangan beberapa bulan / tahun beberapa hari
Mudah dipindah dalam kasus tidak ya
perubahan lokasi konsumen
Tekanan operasi maksimum tipikal 0.05 6
(bar)

23
PERBANDINGAN VIT & FBT (cont’d)
Yang dibandingkan Flat Bottom Tank (FBT) Vacuum Insulated Tank (VIT)
Akses operator untuk inspeksi dan susah mudah
perawatan (semua berada di atap) (ground level)
Butuh pressure control sesuai ya tidak
dengan tekanan atmosferis
Bahaya rollover ya tidak ada

Butuh boil-off gas compressor ya tidak


Ketahanan terhadap gempa baik kurang baik
Kejadian katastropik – perang, resiko kerusakan total kerusakan pada satu atau
terorisme, pesawat jatuh beberapa tangki
Kemungkinan operasi parsial tidak ya
setelah terjadi kegagalan atau
kecelakaan

24
VACUUM INSULATED TANK
No Kapasitas (m3) Vertikal Horizontal
1 20 ✓ -
2 30 ✓ -
3 40 ✓ -
4 50 ✓ -
5 60 ✓ ✓
6 100 ✓ -
7 120 - ✓
8 150 ✓ -
9 200 ✓ ✓
10 300 ✓ ✓
11 400 - ✓
12 500 - ✓
13 1000 - ✓

25
FLAT BOTTOM TANK
Jenis Flat Bottom Tank berdasarkan
konstruksi mekanis:
➢Self Supporting Tank: semua beban
statis dan dinamis cairan yang berada
di dalamnya ditahan langsung oleh
kekuatan dinding dalam tangki.
❑Single Containment Tank (SCT)
❑Double Containment Tank (DCT)
❑Full Containment Tank (FCT)

➢Membrane Tank: tekanan beban


dinamis dan statis disalurkan dari
lapisan membran melalui struktur
bahan isolasi ke dinding luar tangki.
❑Single Containment Tank (SCT)
❑Full Containment Tank (FCT) 26
FLAT BOTTOM TANK (cont’d)
Jenis Flat Bottom Tank berdasarkan elevasi:
➢Above Ground Tank
➢In Ground Tank
➢Under Ground Tank

27
FLAT BOTTOM TANK » SINGLE CONTAINMENT TANK
Sumber Gambar: Kawasaki
Heavy Industries, Ltd

Single Containment Tank (SCT):


▪ Paling konvensional
▪ Bagian dalam berupa logam campuran yang tahan cryogenic (biasanya 9% Nikel)
▪ Bagian luar merupakan carbon steel
▪ Insulasi mengelilingi bagian dalam, bagian luar tidak didesain menampung LNG saat bocor
▪ Pada dasar tangki dilengkapi dengan sistem pemanas untuk menjaga temperatur pondasi
28
FLAT BOTTOM TANK » SINGLE CONTAINMENT TANK (cont’d)
Kelebihan:
▪ Biaya instalasi per meter kubik paling rendah
▪ Durasi konstruksi paling cepat
Kelemahan:
▪ Bagian luar tidak dapat menampung kebocoran LNG
▪ Perlu tanggul eksternal sebagai penahan LNG sekunder (110% kapasitas tangki LNG)
▪ Tekanan desain lebih rendah daripada FCT (Full Containment Tank). Hal ini menyebabkan
naiknya ukuran dan biaya untuk vapor handling system (BOG Handling) jika dibandingkan
dengan FCT.
▪ Memerlukan perawatan tambahan secara periodik berupa perbaikan dan pelapisan ulang
dari cat bagian luar tangki untuk mencegah terjadinya korosi.
▪ Membutuhkan sistem untuk pengumpulan air hujan yang tertampung pada tanggul penahan
sekunder.

29
FLAT BOTTOM TANK » SINGLE CONTAINMENT TANK (cont’d)

30
FLAT BOTTOM TANK » DOUBLE CONTAINMENT TANK
Double Containment Tank (DCT):

Sebenarnya adalah jenis single containment tank yang dikelilingi oleh dinding yang melekat
pada bagian luar tangki, tetapi tidak pada bagian atap tangki. Dinding ini didesain untuk
menahan tumpahan atau kebocoran tetapi tidak untuk menahan uapnya.
31
FLAT BOTTOM TANK» DOUBLE CONTAINMENT TANK (cont’d)
Kelebihan:
▪ Biaya instalasi per meter kubik lebih moderat
▪ Durasi konstruksi lebih cepat dibanding FCT
Kelemahan:
▪ Biaya instalasi per meter kubik lebih tinggi dibandingkan dengan SCT
▪ Hanya mampu menahan tumpahan LNG, tidak dengan uap nya
▪ Tekanan desain sama rendah dengan SCT. Hal ini menyebabkan naiknya ukuran dan biaya
untuk vapor handling system (BOG Handling) jika dibandingkan dengan FCT
▪ Membutuhkan sistem untuk pengumpulan air hujan yang tertampung di antara dinding
pelapis dengan tangki luar
▪ Ruang masuk untuk personel yang terletak antara outer tank shell dengan concrete dike
termasuk jenis ruangan tertutup (confined space) yang membutuhkan suatu prosedur
khusus

32
FLAT BOTTOM TANK» DOUBLE CONTAINMENT TANK (cont’d)

33
FLAT BOTTOM TANK » FULL CONTAINMENT TANK
Full Containment Tank (FCT)

Dinding pelapis dari tangki ini menutupi semua bagian dari tangki
luar. FCT dapat menahan kebocoran LNG dan uapnya.

34
FLAT BOTTOM TANK » FULL CONTAINMENT TANK (cont’d)
Kelebihan:
▪ Integrasi desain yang tinggi. Saat terjadi kebocoran LNG, tangki FCT dapat menahan
tumpahan LNG sekaligus uapnya sehingga tidak lepas ke atmosfer.
▪ Luas lahan yang dibutuhkan lebih kecil.
▪ Tekanan desain tinggi sehingga vapor handling system yang dibutuhkan kecil. Hal ini
mengurangi biaya capital dan operasional.
Kelemahan:
▪ Biaya instalasi per meter kubik paling tinggi
▪ Waktu desain dan konstruksi paling lama
▪ Meningkatkan soil bearing requirements dan membutuhkan fondasi yang tahan terhadap
beban yang lebih berat dari dua jenis tangki sebelumnya karena FCT memiliki pelapis dinding
dan pelapis atap.

35
FLAT BOTTOM TANK » FULL CONTAINMENT TANK (cont’d)

36
FLAT BOTTOM TANK » MEMBRANE FULL INTEGRITY
Membrane Full Integrity Tank:
▪ Tangki Membrane Full Integrity mempunyai kesamaan dengan Tangki Full Containment,
yaitu mampu menahan tumpahan LNG sekaligus uapnya sehingga tidak lepas ke atmosfer.

37
FLAT BOTTOM TANK » MEMBRANE FULL INTEGRITY (cont’d)

38
FLAT BOTTOM TANK » MEMBRANE FULL INTEGRITY (cont’d)

LNG Membrane Tank LNG Carrier/Ship, Membrane Type

39
FLAT BOTTOM TANK » MEMBRANE FULL INTEGRITY (cont’d)
Kelebihan:
▪ Integrasi desain yang tinggi. Saat terjadi kebocoran LNG, tangki membran
dapat menahan tumpahan LNG sekaligus uapnya sehingga tidak lepas ke
atmosfer.
▪ Total biaya lebih murah hingga 20% dibanding Tangki Full Containment.
▪ Durasi konstruksi lebih cepat 3–4 bulan dibanding Tangki Full Containment.
▪ Lahan yang dibutuhkan (Land Footprint) lebih rendah sekitar 20% dibanding
Tangki Full Containment.
▪ Carbon Footprint lebih rendah 25% dibanding Tangki Full Containment,
sehingga lebih ramah lingkungan.
▪ Lebih tahan terhadap gempa bumi dan tsunami.

40
FLAT BOTTOM TANK » ABOVE GROUND
Tangki penyimpanan above ground (di atas permukaan tanah) merupakan tipe yang paling
umum yang digunakan oleh fasilitas LNG yang ada di dunia. Seluruh komponen dari tangki
dapat dilihat karena berada di atas tanah.

41
FLAT BOTTOM TANK » IN GROUND
Dinding samping dan bagian bawah dari tangki penyimpanan LNG in-ground (di tanah)
mempunyai struktur berbeda-beda (multiplex) yang terdiri atas tiga lapisan: dinding pelapis,
insulasi, dan membran.

42
FLAT BOTTOM TANK » IN GROUND (cont’d)
Kelebihan dari Tangki LNG In-ground adalah:
▪ Memiliki tingkat keamanan tinggi dan
ramah lingkungan.
▪ Tidak membutuhkan tanggul (dike) untuk
mengatasi tumpahan LNG.
▪ Ketahanan terhadap gempa bumi lebih
tinggi.
Kekurangan dari Tangki LNG In-ground
adalah:
▪ Biaya instalasi lebih tinggi dibanding
Tangki LNG above ground.
▪ Jadwal konstruksi lebih lama yaitu sekitar
4 – 5 tahun, dibandingkan Tangki LNG
above ground yang konstruksinya sekitar 3
tahun.
43
FLAT BOTTOM TANK » UNDER GROUND
Tangki penyimpanan LNG underground (di bawah permukaan tanah) mempunyai tingkat
keamanan yang tinggi serta ramah lingkungan.

44
FLAT BOTTOM TANK » UNDER GROUND (cont’d)
Kelebihan:
▪ Lebih aman jika terjadi kebakaran.
▪ Mengurangi potensi bahaya jika terjadi kecelakaan di industri sekitar.
▪ Letaknya yang berada di bawah tanah dapat mengurangi potensi sabotase dan serangan
terorisme.
▪ Tidak membutuhkan tanggul (dike) untuk mengatasi tumpahan LNG.
▪ Ketahanan terhadap gempa bumi lebih tinggi.

45
LNG STORAGE TANK DESIGN, REFER TO NFPA 59A
NFPA 59A, Standard for The Production, Storage, and Handling of Liquefied Natural Gas (LNG)

Page 59A-20

46
BOIL OFF GAS (BOG)
BOG merupakan gas yang terbentuk karena adanya panas yang masuk ke tangki LNG.
Dapat meningkatkan tekanan pada tangki LNG.

47
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION
Dalam perhitungan terbentuknya BOG, perlu dihitung pada 2 mode operasi di Terminal
Regasifikasi LNG, yaitu:
▪ Holding Mode / Normal Operation → Saat tidak ada aktivitas unloading, BOG hanya
terbentuk pada LNG Storage Tank (biasanya antara 0,05% - 0,2% per hari)
▪ Unloading Mode → Pembentukan BOG saat berlangsungnya proses Unloading, terdiri
dari:
✓Pembentukan BOG sepanjang unloading line
✓BOG yang diakibatkan vapor displacement pada LNG Storage Tank
✓Pembentukan BOG pada LNG Storage Tank (sama seperti holding mode)

48
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
Pembentukan BOG sepanjang unloading line
Diperlukan informasi tentang kondisi operasi (tekanan dan temperatur) penyimpanan
LNG di kapal.

Namun jika belum ada, dapat digunakan asumsi awal sebagai berikut:

❑Tekanan penyimpanan LNG di kapal = 1100 mmH2Og


❑Tekanan discharge pompa LNG di kapal (tekanan unloading) = 4 kg/cm2g
❑Efisiensi pompa LNG di kapal = 70%

Perhitungan dapat dilakukan menggunakan software simulasi HYSYS dengan


memasukkan data asumsi awal tersebut dan data lain seperti panjang pipa unloading dll.

49
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
BOG yang diakibatkan vapor displacement pada LNG Storage Tank
Saat proses unloading berlangsung terdapat BOG/uap yang terdesak oleh LNG yang
berasal dari kapal.
STUDI KASUS 1:
Proses unloading LNG dari kapal dilakukan dengan flow rate LNG sebesar 2500 m3/hour.
Densitas Boil Off Gas (BOG) di dalam tangki adalah 2,089 kg/m3. Molecular weight LNG
tersebut adalah 16,61 kg/kgmol. Berapakah BOG yang terbentuk dari vapor
displacement (dalam satuan MMSCFD)?
Jawaban:

BOG 2500 m3/hr MMSCFD

2500 m3/hr LNG

50
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
BOG yang diakibatkan vapor displacement pada LNG Storage Tank

51
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
BOG yang diakibatkan vapor displacement pada LNG Storage Tank

52
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
Pembentukan BOG pada LNG Storage Tank (sama seperti holding mode)
STUDI KASUS 2:
Sebuah tangki LNG memiliki kapasitas 127.200 m3. Densitas LNG di dalam tangki
tersebut adalah 433,75 kg/m3. Molecular weight LNG tersebut adalah 16,61 kg/kgmol.
Berdasarkan desain Vendor tangki tersebut, BOG rate nya adalah 0,05% per hari.
Berapakah BOG yang terbentuk pada tangki tersebut selama normal operasi (tidak ada
aktivitas unloading)? Nyatakan dalam MMSCFD
Jawaban:

53
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
Pembentukan BOG pada LNG Storage Tank (sama seperti holding mode)

54
BOIL OFF GAS (BOG) CALCULATION » UNLOADING (cont’d)
Pembentukan BOG pada LNG Storage Tank (sama seperti holding mode)

55
BOIL OFF GAS (BOG) COMPRESSOR
BOG Compressor berfungsi untuk menjaga tekanan pada tangki LNG.
Karena BOG flow rate yang bervariasi (unloading mode, holding mode), tipe compressor
yang paling cocok untuk Terminal Penyimpanan dan Regasifikasi LNG adalah
reciprocating.

56
BOIL OFF GAS (BOG) COMPRESSOR

57
LNG PUMP
LNG Pump sebagian besar ada 2 jenis, yaitu:
1. LNG In-Tank Pump
2. Suction Vessel Mounted Pump

58
LNG PUMP (IN TANK PUMP)

59
LNG PUMP (SUCTION VESSEL MOUNTED)

60
LNG PUMP » PENENTUAN FLOW RATE
STUDI KASUS 3:
Pada pengerjaan suatu proyek terminal regasifikasi LNG, ditentukan laju alir gas keluaran LNG
Vaporizer = 135 MMSCFD. LNG yang dikirim terminal tersebut ke berasal dari Tangguh, yang
memiliki berat molekul = 16,61 kg/kgmol dan densitas = 433,6 kg/m3.
Berapakah flow rate pompa (dalam satuan m3/hour) yang diperlukan untuk memompakan
LNG dari tangki hingga ke LNG Vaporizer?

61
LNG PUMP » PENENTUAN FLOW RATE

62
LNG PUMP » PENENTUAN FLOW RATE (cont’d)

Jadi, flow rate pompa LNG yang diperlukan adalah 257,55 m3/hour

63
LNG PUMP & BOG COMPRESSOR, REFER TO NFPA 59A
Page 59A-19

64
LNG PUMP & BOG COMPRESSOR, REFER TO NFPA 59A
Page 59A-19

65
LNG PUMP & BOG COMPRESSOR, REFER TO NFPA 59A
Page 59A-19

66
CV. Utsman Preneur

TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA DI SESI 2
MINGGU, 15 JANUARI 2023
19:30 – 21:30 WIB 67

Anda mungkin juga menyukai