Anda di halaman 1dari 20

P R E S E N TAT I O N

KERJASAMA JASA KONSULTAN KAJIAN


UTILISASI LNG DAN/ATAU CNG UNTUK
KAPAL NELAYAN DI KAWASAN KENDAL
Table Of Content
•Latar Belakang
•Tujuan Kegiatan
•General
•Ruang Lingkup Pekerjaan
• Pendekatan dan Metodologi
•Jadwal pelaksanaan Kegiatan
•Jadwal penugasan Tenaga Ahli
•Analisa kelayakan Ekonomi
•Persyaratan Pelaksaan Kerjasama
•Hasil Pekerjaan dan Pemeriksaan
•Jangka Waktu Pelaksanaan
LATAR
BELAKANG
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) merupakan Badan Usaha Milik Negara terkemuka di
bidang transmisi dan distribusi gas bumi, dimana hampir seluruh gas yang disalurkan oleh PGN dimanfaatkan oleh
berbagai jenis end user, termasuk sektor transportasi. PGN berkomitmen untuk dapat terus meningkatkan
penggunaan gas bumi di Indonesia. Untuk mendukung perluasan daerah jangkauan dan peningkatan
pemanfaatan gas bumi dapat dilakukan dengan membuka peluang penggunaan BBG untuk operasional kapal
nelayan. Dengan perhatian pemerintah yang lebih tinggi terhadap pengembangan potensi kelautan dan perikanan,
diproyeksikan penggunaan moda transportasi laut dan unit kapal nelayan ke depannya akan meningkat signifikan.
Tak pelak Iagi hal ini bisa menjadi peluang pangsa pasar baru BBG yang potensial untuk dikembangkan.

Wilayah Kendal Jawa Tengah sendiri, merupakan salah satu kawasan nelayan aktif yang sedang
dikembangkan pemerintah. Program revitalisasi kapal nelayan tersebut sangat potensial untuk disinergikan
dengan program konversi energi dari BBM ke BBG di sektor kelautan dan perikanan. Dengan tersedianya stasiun
gas milik PGN di wilayah tersebut, maka utilisasi LNG dan/atau CNG untuk operasional kapal-kapal nelayan di
wilayah tersebut sangat potensial untuk dikaji. Pengembangan konversi diesel ke LNG dan/atau CNG pada kapal-
kapal nelayan di wilayah ini bisa menjadi prototype pengembangan serupa di wilayah-wilayah lainnya di Indonesia.
TUJUAN KEGIATAN

Untuk menganalisa, memetakan berbagai alternatif solusi,


menghitung keekonomian, dan mendapatkan rekomendasi
mengenai Konversi mesin diesel kapal-kapal nelayan ukuran kecil
dan menengah dari BBM ke BBG (LNG dan/atau CNG) di wilayah
Kendal.
GENERAL

• Judul Proyek : Kerjasama Jasa Konsultan Kajian


Utilisasi LNG dan/atau CNG untuk Kapal Nelayan di
Kawasan Kendal
• Jangka Waktu Kegiatan : 3 (TIGA) Bulan
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Konsultan/ Penyedia Jasa akan menyediakan tenaga ahli, referensi (standar
dan manual yang terkait) dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan Pekerjaan
tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

•Melakukan survey potensi kapal-kapal nelayan di wilayah Kendal sebagai calon


konsumen BBG yang ditargetkan.
•Melakukan estimasi kebutuhan bahan bakar pada unit-unit kapal nelayan yang ada di wilayah
Kendal
• Melakukan analisa potensi optimal konversi diesel ke BBG pada kapal-kapal nelayan
•Melakukan studi terhadap perusahaan/negara yang telah menerapkan utilisasi BBG dalam
operasionalisasi kapal-kapal nelayan mereka
•Melakukan technology scouting yang meliputi namun tidak terbatas pada:
• Melakukan pemetaan teknologi konversi diesel ke BBG yang bisa diaplikasikan pada kapal-
kapal nelayan yang ada di wilayah Kendal
• Melakukan studi terhadap perusahaan/negara yang telah menerapkan utilisasi BBG dalam
operasionalisasi kapal-kapal nelayan mereka
• Melakukan technology scouting
• Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
• Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Pendekatan
dan
Metodologi

Gambar 1 : Diagram Alir Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan


Utilisasi CNG/LNG untuk Kapal Nelayan
Identifikasi dan Proyeksi Kebutuhan BBM untuk Kapal Nelayan
Banyak nelayan di daerah tersebut yang masih menggunakan solar.
Bagaimana cara nya agar para nelayan beralih ke BBG

Pengumpulan Informasi dan Kajian Internal Combustion Engine pada mesin kapal nelayan

1. Bi-fuel Retrofit Kit Conceptual Design


2. Dual-fuel Conceptual Design
Gambaran untuk pengembangan produksi kapal nelayan di masa
mendatang.
3. Conceptual Design Testing
Konsep-konsep yang ditawarkan oleh vendor dipelajari agar diperolah
gambaran yang lebih lengkap untuk memberikan masukan kepada pihak
yang berkepentingan.
Bencmarking Utilisasi CNG/LNG Pada Mesin Kapal Nelayan

Bencmarking/ Studi banding ke instansi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana konsep teknologi
konversi BBM mesin kapal nelayan dengan CNG/LNG memiliki validitas yang baik

Bencmarking dilakukan ke vendor lokal yang telah mengimplementasikan utilisasi BBG pada moda
transportasi darat

Kajian Kebutuhan Infrastruktur, Instrumentasi dan Sarana Penunjang


Operasional
1. Infrastruktur stasiun pengisian BBG
Kendala program konversi BBM ke BBG yaitu masih sedikitnya SPBG yang mudah diakses oleh pelanggan
Alternatif penetapan lokasi SPBG : jetty / stasiun terapung perairan
Survey :
- Tempat berkumpulnya kapal-kapal nelayan sebagai calon konsumen
- Metode pengiriman pasokan gas dari saluran utama ke stasiun pengisian BBG
- Fleksibilitas stasiun untuk pengisian
- Keamanan Iokasi dari potensi gangguan eksternal
2. Gas flow control ke ruang bakar ataupun ke piston mesin gas.
Instrumentasi ini sangat diperlukan untul monitoring kuantitas dan kualitas pembakaran gas, disamping untuk
menjamin keamanan dan keselamatan kerja (safety) juga keberlangsungan dari proses pasokan gas ke ruang
bakar tersebut. Instrumentasi pengaturan laju alir gas akan mengalirkan gas sesuai dengan kebutuhan daya untuk
memenuhi torsi yang dibutuhkan oleh kapal nelayan dalam melakukan operasional kerjanya. Termasuk dalam
fungsi alat ini adalah
untuk menjaga optimasi pembakaran, yang melibatkan pengontrolan udara masuk oleh blower dan pengaturan gas
buang.

3. instalasi regulator keselamatan untuk koneksi selang bahan bakar gas beserta interlocking algoritmanya.
Pemasangan selang atau perpipaan yang menghubungkan tangki gas dengan mesin memerlukan pengendalian
yang menjamin supply gas dengan laju dan tekanan yang dibutuhkan, serta menjamin tidak adanya kebocoran yang
mungkin terjadi akibat guncangan kapał selama beroperasi.

Gambar 4 : Instrumentasi untuk Pengendalian Laju alir gas dan pengendaliannya


4. Gas flow control ke ruang bakar ataupun ke piston mesin gas.
Instrumentasi ini sangat diperlukan untul monitoring kuantitas dan kualitas pembakaran gas,
disamping untuk menjamin keamanan dan keselamatan kerja (safety) juga keberlangsungan dari
proses pasokan gas ke ruang bakar tersebut. Instrumentasi pengaturan laju alir gas akan
mengalirkan gas sesuai dengan kebutuhan daya untuk memenuhi torsi yang dibutuhkan oleh
kapal nelayan dalam melakukan operasional kerjanya.

5. Gerbong angkut untuk iso-tank CNG / LNG dari saluran ułama ke Stasiun BBG Untuk
merancang pelaksanaan transportasi CNG/LNG ke stasiun BBC, diperlukan beberapa tahapan
yang meliputi penentuan Lokasi depo ułama
penerimaan CNG/LNG, Lokasi depo distribusi sebagai tujuan dan Kapasitas CNG/LNG yang
akan ditransportasikan.
Setelah kapasitas yang akan ditransportasikan diketahui maka dapat di tentukan rancangan iso-
container yang akan digunakan.
SPECIFICATIO
NS
LNG Capacity
(at O psig) 142,500 lbs/ 64637k / 30,680
al
Maximum Pressure 90 psi / 6.2 bar
Allowable
Workin
Length (overall) Sift 10 in/ 249m
Width (overall) IOft8in/3.3m
Hei ht (overall) 15 ft6in / 4.7m
Gambar 5 : Contoh Penempatan ISO
tank CNG/LNG
Wei ht (tare) 125,000 lbs / 56,700 k
Desi n Codes US DOT/FRA DOT-1 1
3C120W•

spesifikasi tank car yang dibuat oleh Amerika Serikat


Analisa Kelayakan Ekonomi

Pada bagian ini akan dilakukan kajian kelayakan ekonominya terhadap program konversi diesel
ke BBG pada kapal-okapal nelayan di wilayah Kendal. Untuk melihat kelayakan ekonominya
dalam hal ini dapat digunakan beberapa parameter berikut ini:
• Internal Rate of Return (IRR)
• Return On Investment
• Break Even Point

Rekomendasi Pengembangan Strategi Usaha

Berdasarkan pada hasil analisa kelayakan ekonomi, dari berbagai kajian model yang
dikembangkan untuk konversi BBM ke CNG/LNG pada kapal nelayan, maka pada akhirnya
dapat disam paikan rekomendasi kepada pihak PT. PGN selaku pengguna hasil pelaksanaan
pekerjanaan ini, berbagai strategi untuk perluasan segmen pasar produk
CNG/LNG beserta dengan konsekuensi investasi yang diperlukannya.
PERSYARATAN PELAKSANAAN KERJASAMA

• ORGANISASI
Konsultan Pelaksana yang berhak mengikuti kerjasama ini adalah Perusahaan yang memiliki pengalaman
• TENAGA AHLI PELAKSANA
a) memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman sesuai bidangnya yang cukup
b) memiliki kemampuan menjelaskan rencana kerja dan metodologi kerja
c) memiliki jumlah anggota tim yang sesuai dengan lingkup pekerjaan dan batas waktu penyelesaian
pekerjaan
d) Personel tim yang didedikasikan selama periode kontrak telah tersedia dan disetujui oleh Tim Counterpart

• ASPEK KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN PENGELOLAAN, LINGKUNGAN (K3PL)


Konsultan Pelaksana harus mematuhi peraturan yang berlaku di PGN terutama peraturan Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Pengelolaan Lingkungan (K3PL).

• KERAHASIAAN
HASIL PE-KERJAAN DAN PEMERIKSAAN
HASIL PE-KERJAAN
• Laporan Awai
• Laporan Sela
• Laporan Final

Laporan akan disetujui oleh Division Head of Business and Technology Development setelah diverifikasi
oleh Tim Counterpart. Konsultan/Penyedia Jasa akan menyerahkan laporan sebanyak 3 (tiga) set original dengan
disertai salinannya dalam bentuk softcopy (editable & non-editable), khusus untuk Laporan Final sebanyak 5 (lima)
set.
Konsultan/ Penyedia Jasa menyerahkan dokumen Perhitungan dan Referensireferensi yang terkait
dengan seluruh data meliputi tapi tidak terbatas pada Kertas kerja (work sheet) termasuk tetapi tidak terbatas
tinjauan teori, hasil survey, perhitungan, hasil simulasi dan catatan kerja. Data-data pekerjaan meliputi tetapi tidak
terbatas pada raw data dan hasil pengolahan data.
PEMERIKS
AAN Pemeriksaan pekerjaan dilakukan secara bersama oleh Konsultan Pelaksana dan Pemilik Pekerjaan
serta dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

JANGKA WAKTU
PELAKSANAAN
Pekerjaan dinyatakan selesai jika Dokumen terkait telah diterima oleh Pernilik Pekerjaan sesuai
target waktu dan mutu serta telah dilakukan pemeriksaan bersama dan ditandatanganinya secara
bersama Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pelaksana Pekerjaan dan Pernilik Pekerjaan.

PEKERJAAN DINYATAKAN
SELESAI
Konsultan Pelaksana harus dapat menyelesaikan dan menyerahkan hasil studi kepada PT. Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk dalam jangka waktu tidak lebih dari 95 (sembilan puluh lima) hari kalender.
Konsultan Pelaksana harus membuat secara detail jadwal pelaksanaan kegiatan; dari rencana survei,
pengukuran, hingga penyampaian laporan akhir (presentasi).
PEMBAYARAN
Pembayaran jasa konsultan akan dilakukan sesuai dengan kemajuan pekerjaan setelah Pengguna
Jasa menerima laporan kemajuan dari Konsultan/Penyedia Jasa. Penagihan atas kemajuan pekerjaan
konsultan hanya dapat dilakukan setelah pekerjaan mencapai nilai sebagai berikut .

Termin I Pembayaran sebesar 50% (empat puluh persen) dari nilai


kontrak setelah Penyedia Jasa/Konsultan sudah menyampaikan
Laporan Sela yang dibuktikan dengan
Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Termin II Pembayaran sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai kontrak
setelah Penyedia Jasa/Konsultan sudah menyampaikan Laporan
Final yang selanjutnya dibuktikan dengan Berita Acara
Pemeriksaan (BAP) dan Berita Acara Serah Terima (BAST).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai