Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN STUDI KASUS

KURANGNYA MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SDN 01 LALUNG


KARANGANYAR

Disusun Oleh :

RISA KIRANASARI
NIM : X9022084157

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2023
KURANGNYA MINAT BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN 01 LALUNG
KARANGANYAR

A. DESKRIPSI STUDI KASUS


Topik kasus yang akan saya uraikan adalah kurangnya minat belajar siswa
kelas IV SD N 01 Lalung Karanganyar. Sebelum melaksanakan Praktik mengajar
Terbimbing ataupun Siklus saya melakukan pengamatan terhadap cara guru kelas IV
mengajar, serta lingkungan belajar . Pada siswa kelas IV terlihat kurang memiliki
minat dan semangat belajar, terlihat sangat tidak tertarik dan mudah bosan. Sehingga
kegiatan pembelajaran sulit dikondisikan dan sangat ramai. Terlihat guru kelas hanya
menggunakan metode ceramah, guru terlihat kurang mengembangkan meodel belajar
dan terkesan monoton. Setiap guru menjelaskan banyak siswa yang gaduh dengan
teman yang lainnya, bahkan ada yang mengganggu teman yang lain. Siswa tidak
fokus pada penjelasan guru. Hasil belajar siswa pun rendah karena siwa tidak mampu
menyerap materi dengan baik.
Dengan melihat kasus tersebut saya merasa kasus itu penting untuk di cari
solusi nya supaya minat belajar siswa meningkat, dan kegiatan pembelajaran terlihat
aktif dan berkembang. Jika siswa dibiarkan begitu saja dan tidak dicarikan solusinya
maka pembelajaran akan terus berlangsung monoton dan membosankan sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

B. ANALISIS SITUASI
Guru masih menerapkan pendekatan teacher centered bukan student centered,
sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru. Cara guru menyajikan materi
pelajaran yang disampaikan kurang menarik dan kurangnya kreativitas dalam
mengelola kelas. Dengan penggunaan metode ceramah yang mendominasi
pembelajaran mengakibatkan siswa tidak memiliki pengalaman langsung dalam
mengembangkan pengetahuan dan ilmu mereka miliki. Pembelajaran konvensional
yang tidak berpusat kepada siswa mengakibatkan siswa cenderung melakukan
aktivitas sendiri pada saat proses pembelajaran seperti mengobrol dengan teman
sebangku dan mencoret-coret bangku. Aktivitas lain yang dilakukan siswa tersebut
mengindikasikan mereka kurang berminat dengan proses pembelajaran yang
dilakukan. Kurangnya minat belajar yang dialami siswa tersebut juga dibenarkan
oleh guru kelas IV menurutnya siswa kurang berminat dengan pembelajaran
konvensional yang dilakukan. Siswa pasti mengharapkan kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan dan bervariasi.
Sebelum saya merancang materi yang akan saya sampaikan, saya berdiskusi
dengan guru kelas karena sudah sangat hafal dengan karakteristik siswa kelas IV.
Dikarenakan saya akan melakukan praktik mengajar di kelas IV maka saya tertantang
untuk merubah cara agar belajar IPAS menjadi menyenangkan dan sesuai dengan
karakteristik siswa yaitu dengan menggunakan media konkret serta dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif sehingga meningkatkan minat siswa
dalam belajar IPAS. Dengan menggunakan media konkret maka siswa sangat tertarik
untuk mengamati secara langsung, itu akan menimbulkan rasa senang sehingga minat
belajar meningkat.
Tantangan yang dihadapi adalah dapat meningkatkan minat belajar siswa
dengan menggunakan media konkret yang ada di lingkungan sekolah, serta model
pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media
konkret dan model pembelajaran kooperatif minat belajar siswa meningkat.
Hambatan yang dihadapi terbatasnya media yang ada di lingkungan sekolah dan
memerlukan waktu yang lebih lama, serta penggunaan media konkret dan model
pembelajaran kooperatif menimbulkan kegaduhan pada saat berdiskusi.

C. ALTERNATIF SOLUSI
Dengan adanya minat belajar secara langsung dapat merubah perilaku belajar,
dari tidak suka menjadi suka, tidak peduli menjadi peduli. Pengembangan minat
belajar tidak akan tumbuh tanpa adanya dukungan faktor pemicu yang mampu
mempengaruhi nurani siswa. Minat belajar juga akan mempengaruhi hasil belajar.
Jika minat belajar rendah maka hasil belajar juga akan rendah. Dengan adanya
permasalahan ini, saya memiliki alternatif solusi untuk memperbaiki model
pembelajaran yang digunakan, serta mengembangkan strategi untuk menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, menarik dan tidak membosankan. Model
pembelajaran yang saya gunakan yaitu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa
yang banyak bicara bisa menyalurkan dengan diskusi secara berpasangan serta
setelah bediskusi siswa menyampaikan hasil diskusi kepada semua siswa di kelas.
Penggunaan media berbasis teknologi seperti laptop dan proyektor dalam
penyampaian materi dengan menampilkan slide power point juga dapat menarik
minat belajar siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan materi yang
ada pada slide power point secara bergantian. Dengan begitu siswa akan fokus
perhatiannya kepada guru.
Perancangan pembelajaran juga harus memperhatikan tahap perkembangan
siswa. Usia sekolah dasar berada pada tahap operasional konkrit sehingga
penggunaan media pembelajaran konkret memudahkan pemahaman siswa.
Penggunaan media konkret dapat memberikan pengalaman nyata, menarik minat dan
semangat siswa. Pada mata pelajaran IPAS Materi bagian tubuh tumbuhan, siswa
diajak untuk keluar ruang kelas untuk mencari tumbuhan kemudian diamati bersama
di dalam kelas.
Sarana dan prasarana yang dimiliki SDN 01 Lalung cukup mendukung, media
seperti proyektor dan speaker ada, tetapi proyektor sering bermasalah, sehingga saat
digunakan pada jam pembelajaran sering terputus koneksinya. Wifi di SDN 01
Lalung ada dan cukup lancar.
D. EVALUASI
Pembelajaran yang disampaikan oleh guru kelas yang masih konvensional
membuat minat belajar siswa rendah serta hasil belajar rendah. Pendekatan yang
diterapkan masih menggunakan pendekatan teacher centered (berpusat pada guru).
Guru hanya menjelaskan materi dengan metode ceramah sehingga siswa kurang
aktif. Dengan menggunakan solusi yang saya terapkan yaitu menggunakan model
pembelajaran kooperatif dan mengembangkan media pembelajaran ( menggunakan
slide power point dan media konkret ) dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Siswa lebih aktif dalam peroses pembelajaran karena proses pembelajaran bervariasi.
Dengan penerapan model kooperatif dan penggunaan media konkret dapat
menambah pengalaman nyata siswa, menambah semangat belajar siswa sehingga
hasil belajar siswa juga meningkat.

Anda mungkin juga menyukai