Revisi 20370
Revisi 20370
Revisi 20370
PENDAHULUAN
wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
keuangan daerah dan anggaran daerah untuk mewujudkan otonomi daerah dan
suatu pengelolaan keuangan secara ekonomis, efisien dan efektif atau memenuhi
prinsip value for money serta partisipatif, transparasi, akuntabilitas, dan keadilan
pemerintah daerah diharapkan kinerja keuangan pada tahun berikutnya dapat lebih
keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
bagian isu kebijakan yang strategis di Indonesia saat ini karena perbaikan
untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk
Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Tahun 2019 adalah 75,50 yang mengalami
81.21
75.50
69.24
55.16
Gambar 1.1
Rincian Hasil Evaluasi SAKIP Provinsi Papua (2017-2020)
SAKIP sejak tahun 2017 sampai tahun 2020, di mana tahun 2020 memiliki nilai
SAKIP sebesar 81,21 yang dapat dikategorikan dalam “Predikat A”. Pada tanggal
Indonesia. Melalui hasil evaluasi dan pemeringkatan SAKIP, Provinsi Papua tidak
4
suatu daerah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak untuk
melalui Inspektorat.
satu faktor yang mempengaruhi AKIP yaitu penerapan akuntansi sektor publik
baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas
(Pamungkas, 2012).
5
efesien dan mandirinya pelaporan keuanganya. Dalam hal ini penulis melakukan
Bagi instansi:
6
anggaran berikutnya.
pelayanan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas entitas. Sebagian besar orang yang
manfaat dari informasi ini. Tujuan dari pengukuran kinerja keuangan pemerintah
menentukan apakah suatu tujuan dapat dicapai atau tidak. Tanpa standar,
tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan tercapai. Umpan balik adalah
Tanpa sumber daya, tugas pekerjaan tertentu tidak dapat diselesaikan dan
mencapai tujuan.
keuangan pemerintah daerah yang menghitung perkiraan biaya untuk kegiatan dan
9
proyek di daerah selama satu tahun, dan menunjukkan perkiraan dan sumber
biaya pemasukkan dan pengeluaran untuk kegiatan dan proyek selama periode
APBD:”
1. Rencana, jenis, dan bentuk proyek dalam bentuk angka maupun uraian
pengeluaran aktivitas.
trend atau tendensi, dan analisis rasio. Menurut buku Mahmudi Analisis Laporan
atau target yang telah ditentukan. Analisis ini juga melihat apakah
daerah pada dana dari luar. Semakin tinggi rasio kemandirian, semakin rendah
ketergantungan daerah terhadap bantuan dari luar, terutama dari pemerintah pusat
dan provinsi, dan demikian sebaiknya (Halim, 2002). Selain itu, rasio kemandirian
partisipasi masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah yang lebih
(Nurul, 2014).
daerah dan transfer pemerintah pusat dan provinsi dapat digunakan untuk
perbandingan, khususnya dari pendapatan asli daerah, semakin jelas bahwa daerah
pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi sebagai
Rendah 25 – 50 Konsultatif
Sedang 50 – 75 Partisipatif
daerah.
melaksanakanotonomi daerah).
12
antara jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Total Pendapatan Daerah.
kontribusi PAD maka akan semakin tinggi juga kemampuan daerah dalam
dalam mencapai PAD yang direncanakan dan target yang ditetapkan berdasarkan
potensi riil daerah. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan seberapa baik kinerja
derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor publik sehingga suatu kegiatan
Realisasi PAD
Rasio Efektifitas = x 100%.
Anggaran PAD
Keuangan
100% Efektif
realisasi pendapatan yang diterima. Menurut Abdul Halim (2007: 234). Efisien
yang dimaksud disini ialah merupakan pencapaian hasil program dengan target
yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau di bawah 100%. Semakin kecil Rasio
Untuk itu pemerintah daerah perlu menghitung secara cermat berapa besar
pendapatannya tersebut efisien atau tidak. Hal itu perlu dilakukan karena
pendapatan sesuai dengan target yang ditetapkan, namun keberhasilan itu kurang
memiliki arti apabila ternyata biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan target
Keuangan
100% Efisien
atau posisi keuangan suatu laporan keuangan pemerintah dari suatu period ke
periode berikutnya. Dan rasio keuangan tersebut sebagai satu alat untuk
atau belum.
sumber dana eksternal, adapun rasio efektivitas keuangan daerah. Menurut Halim
program jika hasil program lebih tinggi dibandingkan dengan target yang
ditetapkan berdasarkan potensi rill daerah. Dan rasio efesiensi keuangan daerah
menurut Mardiasmo (2013) menyatakan bahwa bila semakin kecil rasio efisien
Provinsi Papua.
19
Berdasarkan uraian di atas dapat di susun suatu skema kerangka pikir atas
Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (X1)
Kinerja Keuangan
Inspektorat Provinsi Papua
Perumusan Hipotesis
berikut:
kesejahteraan masyarakat.
sebagai berikut:
kesejahteraan masyarakat.
berikut:
kesejahteraan masyarakat.
masyarakat.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Provinsi Papua.
adalah purposive sampling, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan
data yang didapat dari buku dan majalah berupa laporan keuangan publikasi
perusahaan, laporan penerintah, artikel, buku sebagai teori dan lain sebagainya
(sujarweni 2015:89).
23
Kemudian data tersebut akan diolah sebagai bahan penelitian kinerja keuangaan.
Data tersebut yang akan diperlukan adalah data laporan keuangan Pemerintah
Kinerja keuangan pemerintah daerah adalah suatu pencapaian dari hasil kerja
pelaporan.”
3.7 Pengukuran
yaitu ,membuat rincian terhadap data keuangan yang akan dianalisis. Rasio yang
Data yang akan digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laporan
diperoleh dari Inspektorat Provinsi Papua. Dari data tersebut akan diketahui
c. Rasio efektivitas :
27
Realisasi PAD
Rasio Efektifitas = x 100%.
Anggaran PAD
d. Rasio Efisiensi :
asumsi klasik. Hal ini dapat menjadi acuan apakah model yang
digunakan mewakili atau mendekati kenyataan yang ada. Dalam uji
asumsi klasik ini, penulis menggunakan uji normalitas.
REFERENSI
Halim dan Kusufi. 2014. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba
Empat.