Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KASUS

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS VIIIa MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

LENORA RUATAKUREI
NIM. 2023230229

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2024
A. DESKRIPSI STUDI KASUS

Penulis sebagai salah satu mahasiswa PPG prajabatan gelombang ke 3 pada


LPTK Universitas Negeri Jakrta dengan penempatan PPL di SMP Negeri 2
Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan – Papua Barat Daya. Selama PPL
(Pelaksanaan Praktek Lapang) terdapat banyak hal yang menjadi perhatian serius
dalam proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar diantaranya : peserta didik
ada yang tertidur saat proses pembelajaran berlangsung, merasa lelah dalam belajar,
kurang fokus terhadap kegiatan belajar mengajar, kurang minat belajar, dan bahkan
kurang bersemangat dalam proses pembelajaran. Dari masalah umum tersebut
dikategorikan sebagai masalah motivasi belajar peserta didik yang rendah.

Motivasi belajar peserta didik yang rendah inilah yang juga dialami oleh peserta
didik kelas VIIIa. Mengacu pada permasalahan tesebut penulis sebagai Guru
tertantang untuk melakukan perancangan dan evaluasi pembelajaran secara
terstruktur dan berkesinambungan guna mengatasi permasalahan tersebut. Penulis
berharap peserta didik dapat belajar dengan lebih menyenangkan sesuai dengan
karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.

Motivasi belajar peserta didik yang rendah sangat penting untuk dijadikan
kajian karena dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut bagi guru untuk
dapat menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan
menerapkan pembelajaran yang inovatif yang dapat memperbaiki hasil belajar peserta
didik menjadi lebih baik.

menjadi salah satu es kegiatan belajar mengajar perhatian sangatlah penting


dalam proses pembelajaran dimana bisa menentukan hasil belajar yang memuaskan.
atensi atau perhatian juga merupakan salah satu aspek perkembangan kognitif yang
penting dalam perspektif pemrosesan informasi. Sejumlah psikolog memandang
B. ANALISIS SITUASI

Berdasarkan kasus yang penulis angkat, kemudian penulis melakukan diskusi


dengan Wakasek Kurikulum, Ketua MGMP, rekan Guru Prakarya dan
Kewirausahaan untuk mendapatkan cara-cara menyelesaikan atau mengatasi kasus
yang penulis angkat. Cara lain yang penulis lakukan untuk menyelesaikan kasus yang
penulis angkat adalah mencari informasi dari berbagai sumber yang berhubungan
dengan kasus yang penulis angkat tersebut.
Tindakan yang penulis lakukan untuk mengatasi kasus yang penulis angkat
adalah dengan menyusun rancangan pembelajaran (RPP) yang di dalamnya
mencakup pembelajaran yang berpusat pada karaktristik materi dan karakteristik
peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat merangsang peserta didik untuk berperan aktif dalam
pembelajaran.
Dari berbagai ide serta masukan dari rekan sejawat, penulis memilih menerapkan
pembelajaran yang mengunakan mediapembelajaran yang inovatif yang disesuaikan
1.
dengan kebutuhan belajar peserta didik. Setelah melalui proses pemilihan medel
pembelajaran, langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah dengan melakukan
diskusi dan kolaborasi dengan guru atau teman sejawat untuk membahas lebih lanjut
tentang rancangan pembelajaran dan evaluasi untuk pembelajaran selanjutnya guna
memperoleh feed back.
Selain mendapatkan dukungan atas rancangan dan evaluasi yang penulis susun,
tantangan yang penulis hadapi dalam proses merancang pembelajaran dan
melakukan evaluasi pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan khususnya pada
materi pemupukan tanaman hias adalah mentukan model pembelajaran dan metode
pembelajaran yang tepat untuk di terapkan di dalam kelas pada saat pembelajaran.
C. ALTERNATIF SOLUSI

Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan sejawat, maka langkah yang penulis ambil
adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang berbasis masalah (Problem
Based Learning) yang berpusat pada kebutuhan peserta didik dengan penggunaan
media yang inovatif.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, penulis mengawali dengan membuka
kelas, memberikan beberapa contoh permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
pemupukan tanaman hias. Kemudian penulis memberikan orientasi permasalahan
kepada peserta didik dengan menggunakan media seperti penayangan video dan power
point yang berkaitan dengan materi pemupukan tanaman hias. Dengan pemutaran
video dan penayangan power point dapat menstimulus rasa ingin tahu, sehingga peserta
didik semakin semangat untuk belajar karena sebelumnya telah di berikan materi
melalui penayangan video dan power point yang merupakan media inovatif. Langkah
selanjutnya setelah orientasi permasalahan adalah penulis membagi peserta didik
kedalam beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-5 orang yang pesertanya
dipilih secara acak berdasarkan kemampuan dari peserta didik. Sebelum praktek,
terlebih dahulu peserta didik dibagikan alat dan bahan yang mereka butuhkan dalam
praktek pemupukan tanaman hias. Selama kegiatan praktek peserta didik sangat
antusias dalam melakukan penanaman tanaman hias.
Ada beberapa sumber daya yang penulis gunakan dalam pembelajaran ini adalah
tanaman hias yang siap tanam sesuai dengan syarat tumbuh, polybag, dan pupuk
kandang. Penggunaan pupuk kandang sangat efektif karena tidak memerlukan biaya
yang mahal bahkan bisa di dapatkan dari peternak yang ada di sekitar tempat tinggal
peserta didik. Selain tananam hias dan pupuk kandang, ada beberapa media dan alat
yang di gunakan dalam pembelajaran ini adalah Laptop, Proyektor, spidol dan white
board. Terlepas dari kedua komponen utama diatas, sumber daya utama dalam
pembelajaran ini yakni penulis sebagai fasilitator yang mempunyai pengetahuan yang
menguasai materi pembelajaran.
D. EVALUASI

Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan media inovatif,


antusias peserta didik dalam proses pembelajaran mengalami perubahan, seperti
peserta didik berperan aktif dalam diskusi, berani mempresentasikan hasil praktek,
berani mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang saya
berikan.

Kegiatan evaluasi yang penulis lakukan dalam pembelajaran Prakarya dan


Kewirausahaan di kelas VIIIa antara lain :
1. Penilaian Pengetahuan (soal pre test dan post test – LKPD)
2. Penilaian Keterampilan ( penilaian selama proses praktek: disiplin, toleransi
dan percaya diri)
3. Penilaian Sikap ( penilaian spiritual, kejujuran dan tanggung jawab)
Dari hasil kegiatan evaluasi yang dilakukan, hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dimana semua peserta didik di kelas VIIIa
memperoleh nilai tuntas.

Anda mungkin juga menyukai