Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN STUDI KASUS

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK


KELAS XI MIPA2 MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

RENI BATARA
NIM. 23002941046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2024
A. DESKRIPSI STUDI KASUS

Penulis sebagai salah satu mahasiswa PPG prajabatan gelombang ke 3 pada


LPTK Universitas Muhammadiyah Jember dengan penempatan PPL di SMA
NEGERI 1 TEMINABUAN, Kabupaten Sorong Selatan – Papua Barat Daya.
Selama PPL (Pelaksanaan Praktek Lapang) terdapat banyak hal yang menjadi
perhatian serius dalam proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
diantaranya : peserta didik ada yang tertidur saat proses pembelajaran
berlangsung, merasa lelah dalam belajar, kurang fokus terhadap kegiatan belajar
mengajar, kurang minat belajar, dan bahkan kurang bersemangat dalam proses
pembelajaran. Dari masalah umum tersebut dikategorikan sebagai masalah
motivasi belajar peserta didik yang rendah.

Motivasi belajar peserta didik yang rendah inilah yang juga dialami oleh
peserta didik kelas XI MIPA2. Mengacu pada permasalahan tesebut penulis
sebagai Guru tertantang untuk melakukan perancangan dan evaluasi pembelajaran
secara terstruktur dan berkesinambungan guna mengatasi permasalahan tersebut.
Penulis berharap peserta didik dapat belajar dengan lebih menyenangkan sesuai
dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.

Motivasi belajar peserta didik yang rendah sangat penting untuk dijadikan
kajian karena dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan tindak lanjut bagi guru
untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif yang dapat memperbaiki hasil
belajar peserta didik menjadi lebih baik.

B. ANALISIS SITUASI

Berdasarkan kasus yang penulis angkat, kemudian penulis melakukan diskusi


dengan Wakasek Kurikulum, Ketua MGMP, rekan Guru Prakarya dan
Kewirausahaan untuk mendapatkan cara-cara menyelesaikan atau mengatasi
1.

C. ALTERNATIF SOLUSI
Berdasarkan hasil diskusi dengan rekan sejawat, maka langkah yang penulis
ambil adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang berbasis masalah
(Problem Based Learning) yang berpusat pada kebutuhan peserta didik dengan
penggunaan media yang inovatif.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, penulis mengawali dengan membuka
kelas, memberikan beberapa contoh permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
pemupukan tanaman hias. Kemudian penulis memberikan orientasi permasalahan
kepada peserta didik dengan menggunakan media seperti penayangan video dan
power point yang berkaitan dengan materi pemupukan tanaman hias. Dengan
pemutaran video dan penayangan power point dapat menstimulus rasa ingin tahu,
sehingga peserta didik semakin semangat untuk belajar karena sebelumnya telah di
berikan materi melalui penayangan video dan power point yang merupakan media
inovatif. Langkah selanjutnya setelah orientasi permasalahan adalah penulis
membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-
5 orang yang pesertanya dipilih secara acak berdasarkan kemampuan dari peserta
didik. Sebelum praktek, terlebih dahulu peserta didik dibagikan alat dan bahan yang
mereka butuhkan dalam praktek pemupukan tanaman hias. Selama kegiatan praktek
peserta didik sangat antusias dalam melakukan penanaman tanaman hias.
Ada beberapa sumber daya yang penulis gunakan dalam pembelajaran ini adalah
tanaman hias yang siap tanam sesuai dengan syarat tumbuh, polybag, dan pupuk
kandang. Penggunaan pupuk kandang sangat efektif karena tidak memerlukan biaya
yang mahal bahkan bisa di dapatkan dari peternak yang ada di sekitar tempat tinggal
peserta didik. Selain tananam hias dan pupuk kandang, ada beberapa media dan alat
yang di gunakan dalam pembelajaran ini adalah Laptop, Proyektor, spidol dan white
board. Terlepas dari kedua komponen utama diatas, sumber daya utama dalam
pembelajaran ini yakni penulis sebagai fasilitator yang mempunyai pengetahuan
yang menguasai materi pembelajaran.

D. EVALUASI
Setelah menerapkan pembelajaran berbasis masalah dengan media inovatif,
antusias peserta didik dalam proses pembelajaran mengalami perubahan, seperti
peserta didik berperan aktif dalam diskusi, berani mempresentasikan hasil praktek,
berani mengungkapkan pendapat dan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang saya
berikan.

Kegiatan evaluasi yang penulis lakukan dalam pembelajaran Prakarya dan


Kewirausahaan di kelas XI MIPA 2 antara lain :
1. Penilaian Pengetahuan (soal pre test dan post test – LKPD)
2. Penilaian Keterampilan ( penilaian selama proses praktek: disiplin,
toleransi dan percaya diri)
3. Penilaian Sikap ( penilaian spiritual, kejujuran dan tanggung jawab)
Dari hasil kegiatan evaluasi yang dilakukan, hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dimana semua peserta didik di kelas XI MIPA 2
memperoleh nilai tuntas.

Anda mungkin juga menyukai