DEMOKRASI MENURUT ALKITAB BAB 1
PENGANTAR
A. Menyanyi
Kidung Jemaat No. 4664
Ya Tuhan, isi hidupku dengan anugerah,
Supaya dalam diriku citra-Mu nyatalah.
B. Bacaan Alkitab
Kejadian 11; Ester 1-4; Ayub 2; Wahyu 1
C. Doa Pembuka
URAIAN MATERI
A. Pengertian Demokrasi
Demokasi berasal dari bahasa Yunani, demokratia, Demos berarti rakyat dan Aratos berarti
kekuasaan atau pemerintahan. Demotratia artinya kekuasaan atau pemerintahan rakyat.
Kekuasaan tertinggi berasal dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat, untuk kepentingan rakyat,
melalui perwakilannya. Demokrasi merupakan mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
yang berupaya mewujudkan kedaulatan rakyat atau negara dijalankan atau dilaksanakan oleh
pemerintah negara tersebut.
Pemerintahan bersifat demokratis ini pertama kali dipraktikkan di Atena Kuno, Yunani.
Rakyat berpartisipasi langsung dalam pemerintahan. Keputusan-keputusan politik ditentukan
oleh rakyat melalui wakil-wakilnya. Wakil rakyat pun dipilih secara bebas. Di Afrika, demokrasi
dilaksanakan untuk menentang pemerintah otoriter kulit putih.2
Selain itu, demokrasi juga dapat dipahami sebagai
sebuah keadaan yang mengutamakan kebebasan, per-
samaan, dan permusyawaratan.
Negara Indonesia menganut sistem demokrasi,
yaitu demokrasi Pancasila sesuai dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah
mufakat tanpa oposisi yang dilaksanakan berdasarkan
Undang-Undang Dasar tahun 1945.
Demokrasi yang berjalan dengan benar dapat men-
jadi salah satu cara, sarana, dan wadah mewujudkan
kasih Allah kepada semua manusia, Semua manusia
mendapatkan kesempatan yang sama untuk turut
Gabor 1-1 Garuda Pancasila merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan hukum.
nimber id.wilspedia.org Tnilah bentuk pengakuan terhadap harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang mulia, yang berakal budi, dan mempunyai tanggung
jawab yang sama. Sebaliknya, bila ada salah seorang atau sekelompok masyarakat mendapat
perlakuan diskriminatif dengan tidak mendapat kesempatan melaksanakan demokrasi, maka
telah terjadi penghinaan terhadap demokrasi dan martabat manusia.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang merdeka dan otonom. Oleh karena itu,
manusia dapat menentukan pilihan sesuai kehendak hatinya. Dalam demokrasi Pancasila dan
kekristenan, kebebasan dan kemandirian seseorang dibatasi oleh kebebasan dan kemandirian
orang lain, schingga dibutuhkan kesediaan untuk saling menghargai dan ketulusan menerima
kehadiran orang lain. Hal ini hanya akan terjadi apabila seseorang bersedia memperlakukan
orang lain dengan kasih sama seperti mengasihi dirinya sendiri,
Dalam melakukan demokrasi dibutuhkan
kerendahan hati untuk saling menerima dan
menghargai. Pola hidup dan sistem kerakyatan
yang dipimpin olch hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan merupakan
pedoman untuk mengutamakan kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi dan_me-
nuntut kepedulian sosial yang tinggi terhadap
Tingkungan masyarakatnya. Dialog adalah salah
satu cara untuk mengetahui berbagai paham _—
dan pendapat dalam masyarakat. Dialog atau Gambar 1.2 Musyawarsh mufakat
musyawarah tidak akan tercapai apabila tidak Sumber: akurat.co
ada kerendahan hati untuk menghargai sesama.
Musyawarah mufakat membutuhkan komitmen yang tinggi untuk menaati hasil musyawarah
meskipun tidak sesuai dengan pendapat pribadi.B, Demokrasi Dalam Perjanjian Lama
Alkitab tidak menyebutkan istilah demokrasi. Namun, beberapa peristiwa dalam Alkitab
memberikan gambaran tentang demokrasi yang benar. Allah memilih Abraham untuk memulai
rencana khusus Allah melalui satu komunitas satu bangsa, Kejatuhan manusia ke dalam dosa
(Kej. 3) tidak membatalkan kehendak Allah, Kejahatan manusia yang merajalela (Kej. 6) tidak
mengurangi kasih Allah, Semua manusia mempunyai hak yang sama untuk hidup dalam
berkat dan pemeliharaan Allah, Sejak pemilihan Abraham, Ishak, Yakub, dan menjadi bangsa
yang besar dengan dua belas suku, Allah campur tangan secara langsung dalam seluruh aspek
kehidupan umat-Nya.
Hukum diberikan Allah kepada bangsa Israel agar mereka hidup benar dengan standar
yang sama. Seluruh umat memiliki kedudukan yang sama (Kel. 20) sebagai orang yang layak
menerima berkat ilahi, Demokrasi hanya akan terpenuhi apabila kasih dan keadilan Allah
dimiliki oleh manusia, Bahkan ketika umat-Nya meminta raja agar menjadi sama dengan
bangsa lain yang juga memiliki scorang raja, Allah mengabulkan dengan berbagai konsekuensi
yang tidak terhindar dari seorang raja.
Kedudukan yang sama, kasih Allah, keadilan dan kebebasan untuk memilih, diberikan
Allah kepada umat-Nya. Bukankah ini adalah keadaan demokrasi itu?
Ketika gembala-gembala domba milik Abraham dan
Lot bertengkar karena rumput dan sumber air bagi ternak
mereka, Abraham berdialog dengan Lot untuk memutuskan
ke argh manakah Lot dan Abraham akan tinggal secara
terpisah. Hal ini untuk menghindari pertengkaran. Meski-
pun jauh lebih tua dari Lot, Abraham dengan rendah hati
memberi kesempatan terlebih dahulu kepada Lot untuk
memilih tempat tinggalnya (Kej. 13:8-9). Jika Lot ke kanan,
Abraham akan ke kiri. Abaraham memberi Lot kebebasan
untuk mengemukakan pendapat dan pilihanya, agar ke-
hidupan keluarga besar ini rukun dan damai.
Pada waktu bangsa Israel menjadi tawanan di Babel,
mereka diperhadapkan dengan masalah pemusnahan oleh )
Haman. Than mengutus Ester menjadi ratu tanpa harus — Gambar 1.3 Abram dan Lot berpisah
membuka identitas Yahudinya terlebih dahulu. Atas desak- Sumber: blogspot.com
an rakyat Yahudi, Ester menghadap raja dan mohon perlin-
dungan bagi dirinya dan seluruh bangsanya (Est. 1-4),
Beberapa lama kemudian, muncul Nehemia yang memimpin pembangunan tembok Israel
dan Ezra yang memimpin pergerakan rohani, Semua ini memerlukan persatuan bangsa Israel,
agar mereka dapat membangun dan memulihkan negerinya.
Jadi, Allah mengatur dan mencampuri kehidupan umat-Nya agar umat-Nya mendapatkan
kedudukan yang sama, menikmati kasih dan keadilan, serta memiliki kebebasan untuk memilih
atau berpendapat.
3oe
4
C. Demokrasi Dalam Perjanjian Baru
Seluruh tindakan Allah dalam Perjanjian Lama dilanjutkan sampai mencapai puncakny@ pada
diri Yesus Kristus. Demokrasi menempatkan setiap manusia pada kedudukan yang sama, dengan
hhak dan kewajiban sama, Hal ini sesuai dengan hakikat manusia di hadapan Allah bahwa Allah
mengasihi seluruh umat-Nya dan kasih-Nya menempatkan semua manusia sama di hadapan-
Nya tanpa terkecuali, Sekaligus menjadi sasaran kasih Allah yang tidak terbatas (Yoh. 3:16). —
Tuhan Yesus memberikan perintah untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri,
yaitu memperlakukan orang lain sama dengan memperlakukan diri sendiri. Segala sesuatu yang
Gianggap baik bagi diri senditi, itu jugalah yang diberikan kepada orang lain.
Sebagai ciptaan yang mulia, wajar apabila seseorang menghargai sesamanya sebagai ciptaan
Tuhan yang mulia. Pengalaman ini dapat menuntun manusia pada pemahaman dan tindakan
yang tidak merugikan orang lain. Manusia menempatkan orang lain pada martabat yang tinggi
sebagai ciptaan Tuhan untuk penghormatan tertinggi kepada Allah. Tuhan Yesus memberi
teladan hidup damai dalam kebenaran, Ia menerima perempuan dari Samaria yang dianggap
berasal dari kaum yang lebih rendah dari bangsa Yahudi. Ia tidak bersikap seperti orang Yahudi
pada umumanya, tetapi menunjukkan kasih dan penghargaan (Yoh. 4:7-10).
Tuhan Yesus bersedia dijamah olch perempuan
yang sakit pendarahan, yang dianggap najis oleh
kaumaya, Ja menerima dan membangun iman
perempuan itu dengan berkata: “Pergilah, iman-
mu telah menyclamatkanmu” (Mrk. 5:34). Petrus
bersedia melayani bahkan membaptis Kornelius
setelah ia memahami bahwa semua manusia
sama berharganya di hadapan Tuhan (Kisah 10-
11), Paulus menerima Onesimus, seorang budak,
sebagai saudaranya di dalam Tuhan karena ia me-
mahami kesetaraan dan kesederajatan di hadapan
Tuhan (Fim. 10-17),
‘Manusia sebagai makhluk sosial membutubkan sesamanya. Oleh karena itu, diperlukan
kesediaan hidup bersama dan rukun dengan orang lain, komitmen yang tinggi untuk menjaga
Keutuhan dan kekeluargaan dalam masyarakat serta tanggung jawab untuk mengupayakan
perdamaian dan keadilan bagi kesejahteraan rakyat. Dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus
mengatakan bahwa orang yang berbahagia adalah mereka yang murah hati,
yang membawa damai (Mat. 5:7-9). Tuhan Yesus juga memerintahkan pengikut-Nya untuk
hidup dalam perilaku dan perbuatan yang baik sebagai kesaksian yang memuliakan Bapa di
surga. Hal ini erat hubungannys dengan kehidupan sosial dan kerukunan hidup dengan orang
hain,
Gambar 1.4 Perempuan menjamah jubah Yesus
Sumber: gsa.o7g
yang suci hatinya,
Pengurbanan Yesus Kristus memberi kesempatan yang sama kepada semua orang untuk
mendapatkan haknya, diselamatkan dan diberkati. Allah pada mulanya telah menciptakan
‘manusia segambar dan serupa dengan-Nya dan memberikan napas kehidupan, Manusia adalah
KELAS 12= —_— —
ciptaan yang betharga dan dikasihi Allah. Kasih-Nya mencari manusia berdosa. Manusia bebas
memilih, tetapi Allah menyediakan yang terbaik “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ta telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh. 3:16).
‘Meskipun Alkitab tidak menyebutkan istilah demokrasi, Allah jelas memimpin umat-Nya.
Dari kepemimpinan Allah secara langsung, yaitu Theokras, menjadi kerajaan yang dipimpin oleh
raja. Kepemimpinan ini mencapai puncaknya pada pengurbanan Tuhan Yesus. Di sini Allah
mengajarkan kehidupan yang dibangun atas dasar kasih dan persamaan kedudukan, keadilan,
dan kebebasan untuk menentukan pilihan atau menyampaikan pendapat. Allah mengembalikan
manusia berdosa pada hakikat dan martabatnya sebagai makhluk mulia dan diberkati.
D. Demokrasi di Gereja
Bagaimana dengan saat ini di gereja? Yesus Kristus adalah Kepala Gereja. Seluruh orang percaya
(gereja secara pribadi) adalah anggota tubuh-Nya. Memiliki kedudukan dan fungsi yang sama.
Oleh sebab itu, gereja hanyalah milik Allah, bukan milik perseorangan. Semua anggotanya
adalah umat yang diselamatkan.
Menghayati kehidupan demokrasi sebagai wujud kasih Allah kepada semua manusia me-
rupakan upaya mengaktualisasikan nilai-nilai demokrasi dengan benar. Hidup berdemokrasi
terealisasi dengan cara:
Menerima, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.
. Mengutamakan kepentingan masyarakat umum.
. Mengakomodasi atau berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
|. Menjunjung tinggi kesederajatan dan martabat manusia.
. Mengupayakan kesejahteraan dan keutuhan bangsa Indonesia.
WANE
Kehidupan yang demokratis tidak dapat terwujud dengan
benar tanpa kasih dan kerendahan hati. Jika tidak ada kasih,
seseorang hanya akan mengutamakan kepentingannya sendiri
atau kelompok dan golongannya. Dengan menghayati kehidupan
demokrasi secara benar, seseorang dapat menyatakan kasih Allah
yang tidak pilih kasih dan selalu tulus tanpa pamrih.
Gambar 1.5
Sumber: vectorstock.com,
PENUTUP
A. Refleksi
1. Mendoakan agar gereja-gereja menyadari tugasnya dan membangun kehidupan jemaat
yang lebih baik.
BABI = 5
JENURUT ALKITAB.