Anda di halaman 1dari 8

Permintaan dan Penawaran Produk Pertanian

Permintaan dan penawaran produk pertanian adalah konsep dasar dalam


ekonomi yang menggambarkan bagaimana pasar pertanian beroperasi. Keduanya
merupakan yang mendasari alasan perekonomian pasar bekerja. Pasar merupakan
tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi. Permintaan
(demand) adalah seberapa banyak konsumen bersedia dan mampu membeli produk
pertanian pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran (supply) adalah
seberapa banyak produsen bersedia dan mampu menyediakan produk pada
berbagai tingkat harga. Kedua perilaku tersebut menjadikan sebuah konsep dasar
dalam ekonomi, hal ini sejalan dengan pernyataan, Kasdi, (2016) menyatakan
bahwa permintaan (demand) adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada
suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu
dan dalam periode tertentu.

A. Teori Dasar Permintaan

Setiap konsumen kerap kali dihadapkan pada masalah pilihan, maka dari itu
konsep dasar teori permintaan dibangun berdasarkan hal tersebut. Konsumen
memiliki beragam kebutuhan setiap harinya, karakteristik selera, dan pengaruh
lingkungan sosial. Di sisi lain, pendapatan konsumen tergolong terbatas. Jadi
masalah konsumen adalah memilih produk spesifik yang dapat memberikan tingkat
kepuasan tertinggi sesuai dengan anggaran yang dimilikinya.
Permintaan konsumen diartikan sebagai bagaimana konsumen bersedia dan
mampu membayar pada beberapa tingkatan harga. Hal ini sejalan dengan Damanik,
(2010) menyatakan bahwa sesuai dengan hukum permintaan, jumlah barang atau
jasa yang diminta akan berhubungan terbalik dengan harganya. Permintaan
konsumen ini dapat digambarkan dengan dua cara yaitu tabulasi (skedul
permintaan) dan grafis atau fungsi aljabar (kurva permintaan).
Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari seluruh permintaan
konsumen individual. Hal ini menunjukkan generalisasi konsep permintaan
konsumen yang dapat didefinisikan sebagai alternative kuantitas yang konsumen
bersedia dan mampu membeli pada berbagai tingkat harga.
Fungsi permintaan adalah hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta
konsumen per unit waktu, cateris paribus (dengan hal-hal yang tetap sama). Harga
dan kuantitas permintaan berbanding terbalik, sehingga kurva permintaan berslope
negative.
PERMINTAAN

4
D
HARGA

2
Linear (D)
0
0 1 2 3 4 5
JUMLAH BARANG

B. Teori Dasar Penawaran


Penawaran dapat diartikan sebagai suatu daftar yang menunjukan jumlah
atau keragaman barang yang dimana produsen ingin menjual atau menawarkan
pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu. Cateris paribus. Hal ini
selaras dengan pernyataan Sibuea (2013) dalam penelitian Asriati (2022)
menyatakan bahwa hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah yang
ditawarkan atau sejummlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen dan
mampu dijual pada saat harga dan waktu tertentu. Factor-faktor yang
mempengaruhi penawaran adalah harga barang, harga barang lain, harga input,
biaya produksi, teknologi yang digunakan, jumlah pedagang, kebijakan pemerintah
dan lainnya. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi
harga suatu barang semakin banyak jumlah barang tersebut yang akan ditawarkan,
sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.
Ada dua perbedaan penting antara kurva permintaan dan penawaran. Yang
pertama adalah pentingnya factor waktu dalam hal penawaran. Yang kedua adalah
pengaruh harga terhadap jumlah yang ditawarkan biasanya tidak dapat dibalikkan
(irreversible).
Fungsi penawaran adalah hubungan antara harga dan kuantitas yang dijual
produsen per unit waktu, cateris paribus. Harga dan kuantitas permintaan
berbanding lurus, sehingga kurva permintaan berslope positif.
penawaran
5

3
s
harga

2 Linear (s)

0
0 1 2 3 4 5
jumlah barang

A. Pegerseran kurva
Pergeseran kurva disebabkan oleh perubahan selain perubah harga. Factor
yang mempengaruhi bergesernya kurva permintaan adalah Pendapatan, harga
barang lain yang berkaitan, selera, distribusi pendapatan dan jumlah penduduk.
Sedangkan factor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran adalah biaya
produksi, tingkat teknologi tujuan perusahan dan lainnya.

Dengan perubahan yang sama daripada kurva permintaan, harga dapat naik
atau turun banyak tergantung pada elastisitas harga daripada kurva penawaran. Jika
kurva penawaran berbentuk garis vertical (e=0) maka perubahan harga dapat besar
sekali, lebih besar daripada kurva penawaran lebih elastis. Inilah salah satu
penyebab yang dapat menerangkan mengapa fluktuasi harga hasil-hasil pertanian
lebih besar daripada hasil-hasil industry. Untuk hasil industry kenaikan mendadak
permintaan dapat diatasi dengan pemenuhan melakukan kerja lembur atau
menambah tenaga kerja akan tetapi tidak dapat diterapkan dalam pertanian. Cara
mengatasinya adalah dengan mengolah atau menyimpan hasil pertanian dalam
gudang yang dapat tahan lama, maka elastisitas penawaran dapat dinaikkan
permintaan yang naik mendadak dapat terpenuhi dengan persediaan yang ada
B. Efek Penggantian dan Pendapatan
Ada dua sebab mengapa kalau harga naik jumlah yang diminta turun dan
sebaliknya kalau harga turun maka barang yang diminta naik. Sebab pertama
adalah karena perubahan harga mengakibatkan terjadinya pergantian ( subtitusi ).
Kalau harga beras naik maka konsumsi beras juga turun karena mungkin konsumen
mulai membeli jagung atau ketela yang harganya lebih murah.
Tetapi kenaikan harga barang pada kurun waktu tertentu, bila pendapat
konsumen tidak berubah, juga seakan-akan pendapatan nyatanya turun dan kalau
harga turun konsumen seakan-akan menjadi lebih kaya, pendapatan nyatanya naik.
Inilah yang disebut efek pendapatan dari perubahan harga yang akan
mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Efek pendapatan ini akan sangat kuat
bila barang yang bersangkutan memegang peranan penting dalam anggaran
belanja rumah tangga. Misalnya pada tahun 1959 keluarga digunung kidul
mengeluarkan 48% dari anggaran belanja makannya untuk ketela (gaplek) dan
hanya 16% untuk beras. Perubahan harga gaplek berpengaruh besar pada
anggaran belanja rumah tangga. Gaplek merupakan barang inferior dibandingkan
dengan beras. Kalo harga gaplek turun maka konsumen menjadi lebih kaya dan
mulai mengganti gaplek denganberas. Akibatnya permintaan akan gaplek justru
menurun dengan turunnya harga. Inilah yang disebut ‘’giffen good’’ atau ‘’giffen
paradox’’ dimana kurva permintaannya tidak seperti kurva permintaan atas barang-
barang yang normal. Untuk giffen good Ini efek pendapatannya negative dan lebih
beasar dari efek penggantian yang bersifat positif.

Konsep Elastisitas
I.Definisi Konsep Elastisitas
Elastisitas (elasticity) adalah ukuran kepekaan jumlah permintaan atau jumlah
penawaran terhadap suatu determinan, yakni faktor penentu atau faktor pengubah
atau faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Dengan mengetahui
besarnya elastisitas dapat diramalkan perubahan yang akan terjadi di pasar, yaitu
bagaimana harga dan jumlah barang yang diperjual belikan berubah apabila terjadi
perubahan dalam permintaan dan penawaran.(Ali,2021). Elastisitas dapat juga
diartikan sebagai rasi yang digunakan untuk mengukur perubahan jumlah yang
diminta atau yang ditawarkan sebagai akibat perubahan faktor yang
memepengaruhi.(Melinda,et.al,2018).
II.Konsep Elastisitas
A.Elastisitas Harga
Elastisitas harga adalah sensitivitas relatif permintaan konsumen akibat
perubahan harga komoditas. Dengan kata lain, elastisitas harga adalah perubahan
proporsional dalam jumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan harga
yang proporsional. Ukuran elastisitas yang paling banyak digunakan adalah
elastisitas harga permintaan, yang mengukur daya tanggap kuantitas yang diminta
terhadap perubahan harga produk dengan tetap mempertahankan nilai semua
variabel. Lainnya berada dalam fungsi permintaan konstan.(Astuti,et.al,2021)
Dengan menggunakan rumus elastisitas titik, elastisitas harga dari permintaan
adalah sebagai berikut
Perubahan persentase dalam jumlah (Q)
↋ p=
Perubahan persentase dalam harga(P)
B.Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga dari penawaran mengukur sensitivitas penawaran produk
oleh produsen terhadap perubahan harga jual produk itu, dengan
mengasumsikan faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran produk itu
konstan. Elastisitas penawaran diukur melalui koefisien elastisitas, dan
didefinisikan sebagai persentase perubahan kuantitas yang ditawarkan dibagi
dengan persentase perubahan harga, karena harga produk dan kuantitas yang
ditawarkan berhubungan secara positif (searah) dengan tanda dari slope
parameter harga adalah positif sesuai dengan hukum penawaran, maka koefisien
elastisitas penawaran selalu bernilai positif. Dengan demikian, nilai koefisien
elastisitas penawaran yang kecil akan memberikan gejala bahwa penawaran
produk oleh produsen kurang sensitif terhadap perubahan harga, dan sebaliknya.
(Zafira,et.al,2022)
C.Elastisitas atas pendapatan
Perubahan jumlah yang diminati disebabkan oleh perubahan pendapatan dari
konsumen
Presentase perubahan jumlah barang yang diminta
e=
presentase perubahan pendapatan
%<
>?
33?
%<
>?
33?
%<
>?
33?
%<
>?
33?
Dengan catatan bahwa pendapta adalah satu satunya faktor pengubah dan faktor
lain ceteris paribus,tanda pada elastisitas pendapatan atas peminatan hamper selalu
positif.Konsumen yang menjadi lebih kaya karena pendapatan bertambah
mempengaruhi naiknya daya beli. Untuk barang yang elastis angka lebih dari
satu,sedangkan yang tidak elastis angka kurang dari satu.(Bachtiar,2015)
D.Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran mengukur seberapa banyak penawaranbarang dan jasa
berubah ketika harga nya berubah atau mengukur seberapa besar perubahan
jumlah yang ditawarkan sebagai respons terhadap perubahan harga. Elastistas
harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan atas kuantitas yang
ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.(Putra,2012)
presentase beban jumlah barang x yang ditawarkan
Es=
Presentase perubahan harga barang Y

Atau dapat dirumuskan sebagai berikut:


Perubahan jumlah barang yang ditawarkan Perubahan Harga
Es= :
Presentase perubahan harga barang Y Harga Semula
Q1−Q0 P 1−P 0
¿ :
Q0 P0

Keterangan :
Q0 = jumlah barang yang ditawarkan semula
Q1= Jumlah barang yang ditawarkan setelah perubahan harga
P0 = harga semula
P1 = harga setelah naek turun

Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam menentukan elastisitas penawaran,
yaitu :
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
• Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar.
Misalnya jika produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata
minimal, maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
• Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga
penambahan kapasitas akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang
membutuhkan investasi besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika
yang terjadi adalah sebaliknya.
2. Jangka waktu analisis.
Yaitu Waktu yang diperlukan untuk menambah/mengurangi jumlah barang yang
dihasilkan. Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan
menjadi tiga :
• Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat
singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
• Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam
jangka pendek, namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan
kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada.
Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.
• Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih
mudah dinaikkan dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen
dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.
4. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin
elastis penawaran. Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin
mudah produsen memenuhi perubahan permintaan yang terjadi. Ini karena kapital
dan tenaga kerja lebih fleksibel, sehingga dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-
waktu dibutuhkan
Ada macam – macam Elastisitas penawaran antara lain:
a) Relatif Elastis ( elastic / relatively elastic Es > 1 ) adalah suatu keadaan ketika
tingkat perubahan jumlah yang ditawarkan adalah lebih besar daripada tingkat
perubahan harga. Jelasnya,dalam elastisitas yang elastis ini,presentase perubahan
harga yang hanya sedikit saja telah cukup untuk mengubah jumlah yang
ditawarkan dengan perubahan yang relatifbanyak.
b) Inelastis ( Relatively inelastic / Es < 1 ) adalah suatu keadaan ketikatingkat
perubahan jumlah yang ditawarkan lebih kecil daripada tingkatperubahan harga.
Dengan perkataan lain, perubahan harga berpengaruh kecil terhadap perubahan
jumlah barang yang ditawarkan .
c) Elastisitas Satu ( Unit Elasticity / E = 1 ) adalah suatu keadaan dimanatingkat
perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan Tingkat perubahanharga.
Pengertiannya adalah bahwa jika harga berubah.misalnya dengan perubahan 5
%,jumlah yang ditawarkan pun akan berubah dengan Tingkat perubahan sebesar
5% pula.
d) Elastisitas Sempurna ( prefect / invinitive elaticity / Es = tak terhingga ) adalah
suatu keadaan ketika berapa pun jumlah barang yang akan di tawarkan pada suatu
tingkat harga tertentu. Dengan perkataanlain,tidaklah perlu untuk meninggikan harga
agar jumlah barang yangditawarkan menjadi lebih besar.
e) Inelastis Sempurna ( Absolutely inelastic atau E = 0 ) adalah suatukeadaan ketika
jumlah yang ditawarkan tidak akan mengalami perubahansekalipun terjadi
perubahan tingkat harga atau dengan perkataanlain,perubahan harga tidak
membawa akibat apapun terhadap jumlah yang ditawarkan.

Daftar Pustaka
Asriati,N., Venny,S, 2022. Permintaan dan Penawaran dalam Ekonomi Mikro
Bachtiar,Yusuf,2015.Penawaran dan Permintaan produk pertanian.
Ali,Nurfadhilla Nur,2021.Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Melinda,Yulianto,Riyan.,dan Nufal A.2018. M.Makalah Konsep Elastisitas
Astuti,F. S.,Hary,S.,dan Koesriwulandari.2021.Elastisitas Permintaan Cabai Merah
(Capicum annuun L.) Di Kota Surabaya.Vol 21(1)Juni 2021,E-ISSN:2614-4549
Putra,Riski Ananda,2012.Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Gula di
Indonesia (Periode 1986-2004)
Kasdi, A, (2016) Permintaan dan Penawaran dalam Mempengaruhi Pasar

Anda mungkin juga menyukai