Anda di halaman 1dari 2

2.2.

2 Sifat Kimia Tanah


Sifat kimia tanah memiliki peranan penting dalam menentukan kesuburan tanah. Sifat
kimia tanah adalah keseluruhan reaksi fisiko-kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan
bahan yang ditambahkan kepada tanah (Lucas-Borja et al., 2022). Sifat kimia tanah dapat
digunakan untuk menilai apakah suatu tanah merupakan tanah yang potensial atau tidak.
Ketersediaan unsur hara dan aktivitas mikroorganisme dalam tanah sangat dipengaruhi oleh pH
tanah yang ditunjukkan oleh tingkat keasaman dan kebasaan. Sifat kimia tanah lain yang penting
adalah kadar unsur hara tersedia, terutama unsur N, P dan K. Ketiga unsur tersebut merupakan
unsur yang paling banyak dibutuhkan tanaman.
Kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) adalah sifat kimia tanah yang
memberikan petunjuk penting bagi kesuburan tanah. Tanah dengan kapasitas tukar kation (KTK)
yang tinggi menunjukkan bahwa tanah tersebut mempunyai kemampuan menyerap dan
melakukan pertukaran kation yang tinggi (Simatupang et al., 2018). Penambahan bahan organik
sangat penting karena bahan organik tanah mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menciptakan kesuburan tanah. Pemberian bahan organik kompos kotoran ayam meningkatkan
kemantapan agregat tanah (Nenobesi et al., 2017). Peranan bahan organik dalam tanah adalah
membentuk butiran di dalam tanah, yang sangat penting dalam membentuk agregat tanah yang
stabil (Rauf & Harapah, 2019). Kondisi tanah yang terlalu masam ini membutuhkan upaya agar
menjadi tanah yang netral yaitu dengan cara memberikan bahan organik ataupun pemberian
kapur pertanian. Pemberian bahan pembenah atau pembenah tanah berupa kapur merupakan
faktor penting untuk memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan produktivitas dataran pasang
surut sesuai kebutuhan tanaman dan karakteristik lahan (Susilawati et al., 2014). Sebagai bahan
perbaikan, dolomit dapat meningkatkan pH, meningkatkan kandungan Ca dan Mg, serta
menurunkan nilai kejenuhan (Stompul et al., 2022).

Lucas-Borja, M. E., de las Heras, J., Moya Navarro, D., González-Romero, J., Peña-Molina, E.,
Navidi, M., Fajardo-Cantos, Á., Miralles Mellado, I., Plaza-Alvarez, P. A., Gianmarco
Carrà, B., Wagenbrenner, J. W., & Zema, D. A. (2022). Short-term effects of prescribed
fires with different severity on rainsplash erosion and physico-chemical properties of
surface soil in Mediterranean forests. Journal of Environmental Management,
322(September). https://doi.org/10.1016/j.jenvman.2022.116143
Nenobesi, D., Mella, W., & Soetedjo, P. (2017). Pemanfaatan Limbah Padat Kompos Kotoran
Ternak dalam Meningkatkan Daya Dukung Lingkungan dan Biomasa Tanaman Kacang
Hijau (Vigna Radiate L.) Varietas Vima 1. Jurnal Bumi Lestari, 17(1), 69–81.
Rauf, A., & Harapah, F. (2019). Optimalisasi Lahan Pertanian Menggunakan Agen Biomassa.
USU Press.
Simatupang, D., Astiani, D., & Widiastuti, T. (2018). Pengaruh Tinggi Muka Air Tanah
Terhadap Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Gambut Di Desa Kuala Dua Kabupaten
Kubu Raya. Jurnal Hutan Lestari, 6(4), 988–1008.
Stompul, A. C., Pradnyawathi, N. L. M., & Matadewi, N. N. A. (2022). Pengaruh Aplikasi
Dolomit terhadap Mutu Benih Jagung ( Zea mays L . ) pada Tanah Masam di Kebun
Percobaan Universitas Udayana. Jurnal Agroekoeteknologi Tropika, 11(3), 236–244.
Susilawati, Subatra, K., Agus Suwigno, R., & Hayati, R. (2014). Adaptasi Beberapa Varietas
Unggul Kedelai yang Berdaya Hasil Tinggi dengan Pemberian Dolomit dan Urea di Lahan
Pasang Surut Some Adaptations are Helpless Soybean Varieties with High Yield Giving
Dolomite and Urea in Tidal Land. Jurnal Lahan Suboptimal, 3(2), 126–131.
www.jlsuboptimal.unsri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai