Anda di halaman 1dari 25

Konsep Pembuatan

KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN

SMP NEGERI 17 KOTA BEKASI

NPSN: 20xxxxx

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI


SMP NEGERI 17 KOTA BEKASI
JL MESJID KEMANG JATICEMPAKA PONDOKGEDE BEKASI

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SMPN 17 Kota BEKASI
disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan kondisi satuan
pendidikan pendidikan dan karakteristik karakteristik peserta peserta didik dalam satuan
pendidikan. pendidikan. Dalam
pengembangannya, pengembangannya, kurikulum kurikulum operasional operasional
sekolah sekolah akan mengacu mengacu pada capaian capaian
pembelajaran pembelajaran
yang telah disusun disusun oleh pusat dan diterjemahkan diterjemahkan dalam alur tujuan
pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan SMPN
17 Kota Bekasi berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta didik dengan
mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri
khas dan potensi lokal sekolah. SMPN 17 Kota Bekasi berdomisili pada daerah yang
strategis di pusat Kota Bekasi, pengembangan ekonomi dan wilayah pariwisata dengan
keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada.
Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan sarana kesehatan, olahraga dan keagamaan
sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat e Latar belakang peserta didik berada pada
tingkat ekonomi menengah ke atas onomi menengah ke atas dengan sarana prasarana yang
cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler. ekstrakurikuler. Latar belakang belakang keagamaan keagamaan
yang mayoritas mayoritas bahkan bahkan hingga 100% adalah peserta peserta didik
beragama beragama Islam. Secara sosial budaya, budaya, peserta peserta didik memiliki
latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua
merupakan karyawan yang ditempatkan tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat
bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan perbedaan latar
belakang belakang tersebut tersebut maka memperkuat memperkuat alasan Profil Pelajar
Pelajar Pancasila Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SMPN 17 Kota Bekasi
dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in Harmony)”. Maka dalam penyusunan
Kurikulum Operasional, karakteristik peserta eristik peserta didik dengan segala didik dengan
segala latar belakangn latar belakangnya menjadi satu
pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhin rkeadilan dalan
kebhinekaan. Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha menumbuhkan iman, takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan
berkebhinekaan global, global, mandiri, mandiri, bernalar bernalar kritis, kritis, bergotong
bergotong royong dan kreatif kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan
SMPN 17 Kota Bekasi. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai
arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada (Landasan hukum penyusunan
Kurikulum Operasional)
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi adalah dengan mempertimbangkan
mempertimbangkan budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh
membentuk pendidikan berkelanjutan. berkelanjutan. Generasi Generasi penerus penerus
tetaplah tetaplah menjadi menjadi generasi generasi penjaga penjaga kelestarian kelestarian
budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin
utama dalam menguasai kompetensi.

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif. Proses
pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang sesuai
minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, iritual, intelektual, dan
kinestetik. dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SMPN 17 Kota Bekasi dengan kekuatan,
kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan menjawab
tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya
dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari baik dari masa la masa lalu dengan lu dengan membentuk peserta membentuk
peserta didik sebagai didik sebagai agen Profil agen Profil Pelajar Pelajar Pancasila
Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi
SMPN 17 Kota Bekasi mengusung visi:
“TERDEPAN DALAM IMTAQ, PRESTASI, IPTEK, DAN BERKEBHINEKAAN GLOBAL”
B. Misi
Dalam upaya mengimple Dalam upaya mengimplementasikan visi
sekolah, SMPN mentasikan visi sekolah, SMPN 17 Kota Bekasi 17 Kota
Bekasi menjabarkan misi
sekolah sebagai berikut:
1. Mewujudkan warga sekolah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berakhlak mulia, dan
berbudi pekerti luhur. dan berbudi pekerti luhur. 2. Menciptakan suasana pembelajaran yang
mengedepankan aspek literasi kan aspek literasi dan numerasi. dan numerasi. 3. Meningkatkan
kemampuan dalam teknologi, informasi, dan komunikasi.
4. Menanamkan sikap toleransi untuk membangun lingkungan sekolah dengan
menghormati keberagaman.

C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh SMPN 17 Kota Bekasi Tujuan yang diharapkan oleh
SMPN 17 Kota Bekasi dalam implementasi kurikulum am implementasi kurikulum
sebagai sebagai bentuk dan cara mewujudk mewujudkan misi sekolah sekolah yang
telah ditetapkan ditetapkan adalah: adalah: 1. Tujuan Jang an Jangka Pendek (1 Tahun
ke de n ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang rancangan
pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sist Menyelenggarakan sistem penilaian dengan
sistem digitalisasi italisasi
c. Membentuk peserta didik yang ta k yang taat dan te at dan tepat waktu
melaksanakan ibadah. d. Meningkatkan simpati dan empati peserta peserta
didik dalam kepedulian sosial.

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi mentasi
kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah. h.
Melaksanakan program d an p embelajaran H jaran HOTs untuk me mperkuat be
rnalar rnalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran unt ran untuk mengasah kemampuan liter n literasi
dan nu asi dan numerasi. j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai s
Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangk an Jangka Menen a Menengah (2-3 gah (2-3 tahun ke depan ke depan)
a. Merancang pembelajaran ya aran yang sesu ng sesuai dengan tin gan tingkat
perbedaan kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan
dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah Sekolah mampu melaksanakan melaksanakan penilaian penilaian secara
akuntabel akuntabel dan valid dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta peserta didik dalam menghafal surat-s surat-
surat pendek. d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
e. Meningkatkan kecintaan dan keb n dan kebanggan terhadap potensi daerah. f.
Melakukan k erjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate Social
Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang program pembelajaran berbasis
budaya lokal.
g. Memotivasi pesert i peserta didi k untu k meng gagas inov as inovasi sed asi
sederhana un tuk
memberikan solusi dalam kehidupannya. h. Menyelenggarakan
kegia n kegiatan eks tan ekstrakurikuler yang op er yang optimal dala al dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.

3. Tujuan Jang an Jangka Panjang (4 jang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran den ran dengan model pembelajaran yan ran yang
menjadi cir adi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pem Menghasilkan lulusan yang
memiliki mental pembelajar sejati. r sejati. c. Membentuk pe serta didi k yan g bera
khlakul muli a dan sela a dan selalu ped uli so sial dalam toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran elajaran dengan b ahan ajar mandiri u ntuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sang r (sanggar, perguruan tinggi, dan dun
, dan dunia usaha dan usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah
yang gkapi program sekolah yang memfasilitasi silitasi berbagai keragaman
potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan l ingkungan be lajar dan k ar dan karakter in ovatif ce pat ta nggap
di lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif y titif yang positif. h.
Menyediakan fasil an fasilitas untuk men tuk mengembangkan kreativitas, inov as,
inovasi dan mina asi dan minat bakat peserta didik.

4. Kompetensi Kara etensi Karakterist kteristik Kekha ik Kekhasan Lulu san Lulusan Sekol san
Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan karakter
generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasi Pancasila diharapkan mampu apkan mampu
membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta an peserta didik SMPN 17 Kota didik SMPN 17 Kota Bekasi sebagai
alat ukur Bekasi sebagai alat ukur pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan
proses pembelajaran pelaksanaan kurikulum operasional sekolah
Adapun kompetensi lulusan mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan pengetahuan dan keterampilan secara berimbang sesuai berimbang
sesuai capaian pembelajaran capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah
dasar, membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif,
tangguh dan memiliki kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa n untuk
masa depannya. depannya. Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin
dicapai .
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong. 3.
Memiliki pengetahuan d an keterampilan sebagai d asar mengembangkan
kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan ber s dan berkomunikasi ef kasi efektif. 5.
Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab t antangan
perkembangan zaman.
6. Membentuk ind tuk individu seba du sebagai pem gai pembelajar sep ajar
sepanjang hay ang hayat yang ber at yang berpikir glob ir global dengan tetap
menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SMPN 17 Kota Bekasi
adalah sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki memiliki deskripsi deskripsi sikap minimal minimal baik sesuai
dengan kriteria kriteria yang telah yang telah ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nila ai nilai rata-r i rata-rata pen ata pencapaian mi aian
minimal seko al sekolah paling rendah 75, e. ditetapkan rapat pleno dewan
guru dan kepala sekolah.

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

BAB II
PENGORGANISASIA PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Pe Alur Penyusunan Rancan n Rancangan Kur gan Kurikulum Opera um
Operasional di Satuan Pendi uan Pendidikan Kurikulum operasional di satuan
pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi
merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikul Dasar dan Struktur Kurikulum yang um yang telah dibuat
oleh pusat, baik telah dibuat oleh pusat, baik capaian pembelajaran, pembelajaran,
prinsip prinsip pembelajaran pembelajaran dan asesmen asesmen serta Profil Pelajar
Pelajar Pancasila. Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini
merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat yang disusun
pusat dengan menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar
belakang peserta didik.

Gambar 1. Alur
Perancangan Kurikulum
Kurikulum operasional di satuan
menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam
pendidikan disusun mulai dengan
kegiatan intrakurikuler dengan sistem reguler.
Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif
setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas
pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau
parsial parsial dengan mengintegrasikan mengintegrasikan Profil Pelajar Pelajar
Pancasila Pancasila di dalamnya, dalamnya, kemudian kemudian dikemas dalam
bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang
bersifat reflektif.
Dalam menentu Dalam menentukan pembelajaran tematik dan elajaran
tematik dan parsial parsial. SMPN 17 SMPN 17 Kota Bekasi mempertimbangkan
prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian
pengolaborasian pembelajaran pembelajaran terpadu terpadu dengan mengambil
mengambil tema-tema tema-tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah
dipaha kstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

2. Intrakurikuler
a. Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SMPN 17 Kota Bekasi tahun pelajaran
2021/2022 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik,
PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan
Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan

Agama Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak


tenaga pendidik. Sedangkan
untuk mata pelajaran Seni, mengakomodir Seni Musik, terkait untuk penyediaan Seni
Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat projek terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam.
Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran projek dan mata
pelajaran pelajaran memuat tujuan pembelajaran, pembelajaran, kegiatan kegiatan
pembelajaran pembelajaran dan penilaian penilaian yang lengkap. Tujuan
pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan balik yang
jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi model pembelajaran
(contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based learning
dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir
perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model
pembelajaran pembelajaran bermanfaat bermanfaat untuk mengingkatkan
mengingkatkan kemampuan kemampuan peserta peserta didik dalam menemukan
“AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana
pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan
harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat
disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun
catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan


Pembelajaran

bahasa ibu bagi masyara masyarakat Kota kat Kota Bekasi


di wilayah tertentu. Bahasa Bekasi di wilayah tertentu.
Bahasa daerah juga menjadi bahasa pengantar
Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan
pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI. Melalui
Pendidikan Pendidikan SMPN 17
pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal
b. Mata Pelajaran Bahasa Daerah sebagai landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan
Selain mata pelajaran umum, SMPN 17 Kota Bekasi pun sastra daerah diarahkan untuk
menga pun mengakomodir bahasa bahasa daerah sebagai
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi
sebagai salah satu mata pelajaran pelajaran wajib pilihan.
pilihan. Bahasa Sunda merupakan bahasa ibu bagi akan
dalam Bahasa c) Peserta didik yang dilayani
Daerah dengan baik dan benar, baik secara
3) Pelaksanaan program
lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap
budaya dan hasil karya sastra daerah. a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah b) Monitoring Pelaksanan Monitoring Pelaksanan
diturunkan dari kompetensi yang telah disusun oleh tim c)
pengembang kurikulum Bahasa Daerah Provinsi Jawa Barat Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan Bahasa 4) Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional,
Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan. realistis, valid, transparan dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan
c. Pengembangan Diri pengembangan diri.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan Pilihan pengembangan diri di SMPN 17 Kota Bekasi adalah
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan sebagai berikut. 1) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bah ran
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Bahasa Ing asa Inggris merupakan program unggulan yang
Kegiatan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa
pengembangan diri pengembangan diri difasilitasi Inggris peserta didik melalu berbicar melalu berbicara,
difasilitasi dan atau dan atau dibimbing oleh dibimbing oleh menulis dan mendenga dan mendengarkan. Konten rkan.
konselor, guru, konselor, guru, atau te atau tenaga Konten materi lebih materi lebih mengedepankan kepada
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk hal-hal sederhana yang dapat ditemukan dalan kehidupan
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri sehari-hari seperti perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas,
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang sekolah dan lingkungan sekitar.
berkenaan berkenaan dengan masalah masalah diri pribadi 2) TIK. Pem belajaran TIK merupakan program unggulan
yang ber tujuan
pribadi dan kehidupan kehidupan sosial belajar, belajar, dan
mem persi apka
pengembangan karir peserta didik.
n
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif.
peser ta
Adapun tahapan Adapun tahapan kegiatan pengembangan
diri dilakukan dengan cara: didik dala
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan m
minat peserta didik dan potensi daerah. men
2) Pemetaan untuk : yong song
a) Jenis layanan pengembangan diri abad
b) Petugas yang melayani Petugas yang melayani mile
nial,
8

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba komputerisasi dan serba digital.
Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan sederhana komputer,
tool-tool yang yang ada di tool-tool yang yang ada di komputer. komputer.
3) Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal di kota Bekasi yang dikenalkan
di sekolah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya lokal
sebagai salah satu seni bela diri tradisional.

d. Program Inklusif
SMPN 17 Kota Bekasi belum termasuk sekolah inklusif, namun tetap
mengusung keadilan dalam pendidikan dimana satuan pendidikan menerima peserta
didik dengan berbagai latar belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SMPN
17 Kota Bekasi merancang program inklusif SMPN 17 Kota Bekasi merancang
program inklusif dalam bentuk program individu m bentuk program individu yang
dapat memfasilitasi peserta yang dapat memfasilitasi peserta didik berkebutuhan
didik berkebutuhan khusus dengan kategori khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing
peserta peserta didik, baik didik, baik akademik maupun akademik maupun non-
akademik. Program non-akademik. Program ini disusun ini disusun oleh tim oleh tim
guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang
diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik
dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup,
dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan
bentuk program bentuk program individu tersebut. individu tersebut. Program
Program ini pun akan pun akan dilakukan evaluasi dilakukan evaluasi secara berkala
berkala setiap tiga bulan tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika cepat jika ada
kondisi khusus kondisi khusus untuk penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana
perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan sekitarnya,
penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus bullying .

3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Dalam kurikul Dalam kurikulum operasiona um operasional di satuan di satuan pendidikan SMPN 17 dikan
SMPN 17 Kota Bekasi Kota Bekasi
dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Pembelajaran ini lajaran ini masuk ke masuk ke dalam ko-kuri dalam ko-kurikuler
yang dirancang dalam sesuai kuler yang dirancang dalam sesuai tema besar yang
telah ditentukan ditentukan dengan mengintegrasikan mengintegrasikan beberapa
beberapa mata pelajaran pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang
dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 7 sampai 9. Pengalokasian waktu
untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut, dimensi
Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelaj dalam pembelajaran tema aran tema dan mata dan mata pelajaran,
dan ran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian
operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat peserta
peserta didik dan mampu mengembangkan mengembangkan kecakapan kecakapan
hidup peserta peserta didik. Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam
dimensi yaitu beriman, bertakwa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak berakhlak mulia, berkebhinekaan berkebhinekaan
global, gotong royong, mandiri,
bernalar kritis dan kreatif.

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis lajaran


berbasis proyek terdapat langkah langkah yang harus disusun secara bertahap mulai
dari mengidentifikasi masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari
permasalahan kontekstual implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian
merancang proyek secara kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program
penjadwalan yang disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian
akhir ada presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk
perbaikan.
Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2021/2022, pembelajaran berbasis proyek penguatan


Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali
dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak
dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di
sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan
bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian dig kemudian
digabungkan dalam abungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir
semester. Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2021
dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan potensi
dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah lingkungan di sekitar sekolah.
Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Cerlang Budaya Daerah yang
mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya peserta didik
untuk menjadi duta budaya Sunda. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari
Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak
sejarah dalam dunia pendidikan yang mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.

10

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis


proyek proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan mengimplementasikan
dalam keseharian keseharian sebagai sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga
untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian
pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan
karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.

4. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SMPN 17 Kota
Bekasi sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi
lainnya.

Kegiatan Kegiatan ekstrakurikuler ekstrakurikuler meliputi: meliputi:

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Profil Pelajar Pancasila Sasaran

A Study Club

1. Science Club kompetisi atau


Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi
Kelas 7 Kelas 7

2. Math Club Kelas 7


kejuaraan untuk menjadi yang terbaik dalam bidangnya masing- Kelas 7
masing

3. Hifdzil Quran Kelas 7,8,9 dengan karakter yang mandiri dan


memiliki kreativitas.
4. English Club Kelas 8,9 B Olahraga

5. Karate Mempersiapkan peserta didik dalam


Kelas 7,8,9
6. Basket Kelas
7,8,9

mengembangkan dan meningkatkan


kemampuan olah raga karate, catur, silat
7. Silat Kelas 7,8,9
dan futsal dengan karakter yang mandiri
dan gotong royong.
8. Futsal Kelas 7,8,9

C Seni dan Budaya

Kelas 7
9. Seni lukis mengembangkan dan meningkatkan
Mempersiapkan peserta didik dalam kemampuan seni lukis dan musik yang
Kelas 8 Kelas 9 Kelas 7,8 (pianika)
10. Seni musik dan kreatif. Kelas 9
berkarakter kebhinekaan global, mandiri (angklung)

11

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Profil Pelajar Pancasila Sasaran

Kelas 7,8,9
pengelolaan
sampah
plastik.

11. Kriya Mempersiapkan peserta didik dalam Mempersiapkan peserta didik agar
mengembangkan dan meningkatkan Kelas 7,8,9 pembuatan kriya dari pelepah
kreativitas dan inovasi dalam pembuatan pisang dan bambu
pembuatan kriya dari bahan dasar alam
dan pengelolaan sampah.

D Keorganisasian

Kelas 7,8
11. 12. memiliki sikap kepemimpinan,Mempersiapkan peserta didik Kelas 7,8
kebhinekaan global, agar memiliki sikap yang
kemandirian, kreatif, disiplin,
mengutamakan kebersihan
Pramuka Paskibra tanggungjawab dan semangat sebagian daripada iman yang
nasionalisme. mengembangkan nilai
ketakwaan
12. PMR royong, bernalar bernalar kritis dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak berakhlak mulia kreatif dalam menjadi agen dalam menjadi agen pelopor cinta
dalam kemandirian, kemandirian, bergotong bergotong royong, kebersihan dan kesehatan.

5. Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari


sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai
implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara
rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada
yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning , yang
bertujuan bertujuan melatih melatih dan membimbing peserta membimbing peserta
didik bersikap bersikap dan berperilaku berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai
karakter baik sehingga menjadi habituasi yang terinternalisasi dalam hati dan jiwa
peserta didik.

12

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SMPN 17 Kota Bekasi:


a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik
2) Salam pagi/embun pagi
3) One day one surah (Surat pendek Al Quran)
4) Menyanyikan lagu daerah dan ke ah dan kebangsaan
5) Infaq shodaqoh
6) Sholat Zuhur berjamaah
7) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
8) Literasi pagi

b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan: Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Pramuka
3) Sholat Jumat

c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari
Sabtu ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan
keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s student’s performances
performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Readaton
2) Experiences days
3) Tantangan Mendongeng
4) Pidato dan pildacil

d) Kegiatan tahunan i ni dilaksanakan setahun sekali yang b ertujuan menanamkan


dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah
perintah Tuhan Yang Maha Esa, menumbuhkan menumbuhkan rasa cinta
tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat bakat
peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Pameran kelas
4) Unjuk Kabisa
5) Entrepreneurship day
6) Class’ Competition

e) Kegiatan insidentil yaitu k egiatan y ang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan


dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok teman
yan bumi, menengok teman yang sakit, aksi donasi buku g sakit, aksi donasi buku
dan lain sebagainya. dan lain sebagainya.

f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun
di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk
berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi
pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Cara mengucapkan salam.
3) Cara berbicara yang santun.

13

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

6. Pengaturan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SMPN 17


Kota Bekasi dari kelas 7 sampai dengan 9 akan dikemas dalam bentuk
pembelajaran pembelajaran yang terstruktur terstruktur dan sebagian sebagian
parsial parsial secara reguler reguler per minggu. minggu. Selain itu teerdapat
pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam bentuk
kegiatan kokurikuler.
Pengaturan waktu belajar adalah sebagai berikut.

Minggu Minggu Pancasila Tahun


No Mata Pelajaran Kegiatan Proyek Total Per
Banyak JP Per Reguler Per Profil Pelajar
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144 2 PPKn 3 JP 108 36 180 3 Bahasa
Indonesia 5 JP 170 36 252 4 Bahasa Inggris 3 JP 108 36 144 5 Matematika 4 JP 156 36 216 6
Ilmu Pengetahuan Alam 4 JP 156 36 216 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 JP 108 36 180 Seni
(Pilihan minimal 1)
Seni Musik
8 Seni Rupa Seni Teater Seni Tari 3 JP 108 36 144

9Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Informatika
Kesehatan (PJOK) 3 JP 108 36 144 10 2 JP 76 36 112 11 Muatan Lokal (Bahasa

Sunda) 2 JP 76 36 112 Total 28 JP 1006 290 1296

Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran


regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga
proyek proyek ini tidak mengganggu mengganggu atau mengurangi mengurangi
jumlah jam pembelajaran pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian dari capaian pembelajara elajaran dan alur dan alur
tujuan pembelajara elajaran yang telah yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan
diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak
membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat tetap
terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses proses dinamis dinamis yang reflektif reflektif dalam proses pelaksanaannya
pelaksanaannya sehingga sehingga tujuan akhir profil profil peserta peserta didik
sesuai dengan yang diharapkan diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah. 14

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17

7. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup mencakup
permulaan permulaan tahun pelajaran, pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
a) Permulaan tahun pelaja laan tahun pelajaran adalah waktu dimu ran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembe a kegiatan pembelajaran pada lajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2021.
b) Hari libur sekolah sekolah ditetapkan ditetapkan berdasarkan berdasarkan
Keputusan Keputusan Menteri Menteri Pendidikan Pendidikan Nasional,
Nasional, dan/atau dan/atau Menteri Menteri Agama dalam hal yang terkait terkait
dengan hari raya
keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c) Minggu efektif bel u efektif belajar adalah ju ajar adalah jumlah min mlah minggu
kegi ggu kegiatan pemb atan pembelajaran elajaran untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d) Waktu libur Waktu libur adalah waktu adalah waktu yang ditetapkan yang
ditetapkan untuk tidak untuk tidak diadakan kegiatan diadakan kegiatan
pembelajaran pembelajaran terjadwal terjadwal pada satuan pendidikan
pendidikan yang dimaksud. dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, pelajaran, hari libur keagamaan, keagamaan, hari libur umum termasuk termasuk hari-hari hari-hari
besar
nasional, dan hari libur khusus.
kepada
e) Kalender Pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi disusun dengan berpedoman

kalender pendidikan Provin dikan Provinsi Jawa Barat yang disesuaik yang

disesuaikan dengan
program sekolah.

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan
lainnya beserta kalender pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi tahun pelajaran
2021/2022.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


maksimum
40 minggu
2 Jeda tengah semester Maksimum
2 minggu
3 Jeda antarsemester
Maksimum
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada setiap
satuan pendidikan Satu minggu
setiap semester

2 minggu Antara
semester I dan II
4 Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk
persiapan kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun pelajaran

5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang disesuaikan


dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum Maksimum 15
Untuk kegiatan tertentu
1 minggu
16

Kurikulum Kurikulum Operasional Operasional di Satuan

Pendidikan Pendidikan SMPN 17 No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 minggu diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi
Digunakan untuk jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
kegiatan yang efektif

KALENDER PENDIDIKAN SMPN 17 KOTA KALENDER

PENDIDIKAN SMPN 17 KOTA BEKASI (TERLAMPIR)

17

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
B. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada
peserta peserta didik yang tetap mengusung mengusung kegiatan kegiatan
pembelajaran pembelajaran yang menarik, menarik, menyenangkan dan memotivasi
peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tujuan dari penyusunan Rencana
pembelajaran adalah sebagai berikut. 1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SMPN 17 Kota Bekasi terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual dan
mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai ang akan
dicapai sehingga sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan
seluruh proses pembelajaran bisa efektif dan efisien.
Silabus dibuat dalam bentuk matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi
ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan sumber belajar. 1. Alur tu Alur tujuan pe
juan pembelajaran disu aran disusun untuk men tuk menerjemah erjemahkan capai
kan capaian pemb an pembelajara elajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi
dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran pembelajaran diperoleh diperoleh secara sistematis, sistematis,
konsisten, ter konsisten, terarah dan terukur.. Alur rukur.. Alur pembelajaran
pembelajaran mengurutkan mengurutkan tujuan-tujuan tujuan-tujuan
pembelajaran pembelajaran sesuai kebutuhan, kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu
yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai
Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikem an dikemas secara umum sebag ra umum sebagai
acuan untu an untuk menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian meru aian merupakan p pakan penilaian otent an otentik yang m ik
yang memadukan dim kan dimensi sika ensi sikap, pengetahuan pengetahuan
dan keterampilan keterampilan selama dan setelah setelah proses
pembelajaran. pembelajaran. Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta
didik dan merupakan sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingk
belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangk pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.

18

Kurikulum Kurikulum Operasional


Operasional di Satuan Pendidikan Pendidikan SMPN 17
Modul ajar atauRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun dalam bentuk
bentuk sederhana sederhana dengan keterbacaan keterbacaan yang baik yang
memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran pembelajaran dan penilaian. dan penilaian.
Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran merupakan penerjemahan merupakan
penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas
peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran yang
kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta mampu
mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun
diintegrasikan penumbuhan penumbuhan dan penguatan penguatan Profil Pelajar
Pelajar Pancasila. Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan kegiatan
pembelajaran pembelajaran disusun disusun prediksi prediksi respon peserta
peserta didik sehingga sehingga menjaga menjaga alur pembelajaran pembelajaran
yang tetap terkondisikan terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian penilaian
dilakukan dilakukan selama proses selama proses pembelajaran dan lajaran dan
pasca pembelaja pasca pembelajaran yang dirancan yang dirancang untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup yang
hidup dan dinamis. dinamis.

C. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik,
Asesmen pendidik, Asesmen hasil belajar hasil belajar oleh satuan oleh satuan
pendidikan, dan Asesmen pendidikan, dan Asesmen hasil belajar hasil belajar oleh
pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses pengumpulan
informasi dan data dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
lajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan perbaikan atau pengayaan pengayaan hasil belajar belajar melalui
melalui penugasan penugasan dan evaluasi evaluasi hasil belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan kemampuan
peserta peserta didik. Rubrik asesmen asesmen dibuat berdasarkan berdasarkan
tujuan pembelajaran pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya
diperuntukkan peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat
optional. Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen Asesmen hasil belajar peserta peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses
pembelajaran pembelajaran dalam mencapai mencapai semua aspek kompetensi
kompetensi yang tertera tertera pada tujuan pembelajaran pembelajaran sehingga
sehingga jelas kemampuan kemampuan yang akan diukur dengan prosedur prosedur
dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen
bersifat bersifat kontinuitas kontinuitas tidak tersekat tersekat per kelas, sehingga
sehingga hasil asesmen asesmen sebelumnya sebelumnya merupakan referensi
untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang

19
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup
Kurikulum aspek sikap,
prosedur dan hasil akhirnya.
Pendidikan SMPN 17
aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan. Adapun mekanisme
asesmen hasil belajar oleh pendidik
meliputi:
1. Rencana strategi asesmen oleh
pen a strategi asesmen oleh
pendidik dil didik dilakukan pada
saat penyusu n pada saat
penyusunan Modul Ajar atau
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Has Asesmen Hasil
Belajar oleh pend il Belajar oleh
pendidik dilak idik dilakukan unt
ukan untuk memant uk memantau
proses, au proses, kemajuan
belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sik Asesmen aspek sikap dilakuk ap dilakukan melalui observa
an melalui observasi/pengamatan sebagai sumber n sebagai sumber informasi
utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.

Kur ikul aspek penge ek pengetahuan dilakuk n dilakukan melalui tes


um tertu an melalui tes tertulis, tes lisan, dan lis, tes lisan, dan
Ope penugasan penugasan sesuai dengan kompetensi
rasi kompetensi yang dinilai dinilai disampaikan disampaikan
ona dalam bentuk bentuk deskripsi.
l di 6. Asesmen ketera Asesmen keterampilan dilakukan melalui
Sat praktik ukan melalui praktik, produk, proyek, portof k, proyek,
uan portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi
Pen didi yang dinilai.
kan 7. Hasil asesmen pen Hasil asesmen pencapaian pengetah
SM n pengetahuan dan keteram uan dan keterampilan oleh pend
pilan oleh pendidik disampaikan dalam bentuk angka
PN dan/atau deskripsi.
17
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi
hasil belajar. Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan
siste mati s ketercapaian pemahaman peserta didik terhadap tujuan
dan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar
men gac Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk
u juga dilakukan untuk menentukan umpan tukan umpan balik
pad pasca balik pasca
a penilaian penilaian terhadap terhadap peserta peserta didik,
krite ria yaitu pelaksanaan pelaksanaan program program remedial
haru s remedial dan
dap pengayaan. pengayaan. Proses evaluasi evaluasi ini
at dilakukan dilakukan baik setelah setelah peserta peserta
dipe didik mengerjakan mengerjakan post tes harian, harian,
rtan penilaian penilaian harian, harian, penilaian penilaian tengah
ggu semester semester dan penilaian penilaian akhir semester
serta Asesmen akhir tahun.
ngja wab
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi
kan
kriteria, yaitu pertama, pertama, keikutsertaan keikutsertaan
seca
peserta peserta didik dalam pembelajaran, pembelajaran,
ra
kedua, ketuntasan ketuntasan mata pelajaran pelajaran
tekn is, pada kompetensi kompetensi pengetahuan pengetahuan
4. Hasil asesmen pen Hasil asesmen pencapaian sikap oleh dan keterampilan, keterampilan, dan ketiga, ketiga, penilaian
penilaian baik pada kompetensi sikap.
pendid n sikap oleh pendidik disampa ik disampaikan dalam

bent ikan dalam bentuk


deskripsi. 5. Asesmen asp Asesmen D. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan
Profesional 20

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional


SMPN 17 Kota Bekasi dilakukan secara internal oleh satuan
pendidikan untuk memastikan

pemb elajaran

pembe lajaran

berjalan

berjalan

sesuai rencana

rencana

untuk

mencapai mencapai tujuan yang ditetapkan. ditetapkan.

Proses ini dikelola oleh Proses ini dikelola oleh Kepala


Sekolah dan/atau gu Kepala Sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah ma ru yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri bertahap dan mandiri
agar terjadi peningkatan kuali agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidik satuan
pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan sesuai
dengan kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan
professional ditekankan pada prinsip reflektif dan
pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat
penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala
Sekolah dan/atau guru

Kurikulum Operasional di Satuan Kurikulum


Operasional di Satuan Pendidikan SMPN 17
Pendidikan SMPN 17

berkompetensi berkompetensi berdasarkan berdasarkan hasil pengamatan


pengamatan atau evaluasi. evaluasi. Proses pendampingan pendampingan dan
pengembangan professional ini dilakukan melalui:
a. Program Regu am Regular Sup lar Supervisi S ervisi Sekolah, yang dilak g
dilakukan minimal satu bu l satu bulan sek lan sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kegiatan Musyawarah Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pelajaran
(MGMP) rumpun yang dilaksanakan sesuai program kerja MGMP secara
reguler, seperti kegiatan mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi
alur tujuan
pembelajaran pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan Kegiatan ini merupakan
merupakan pendampingan pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang
berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion discussion
(FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
SMPN 17 Kota Bekasi melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang panjang 4 tahun sekali
dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan
maupun update perkembangan perkembangan terkini terkini dalam proses
pembelajaran. pembelajaran. Evaluasi Evaluasi kurikulum kurikulum dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara indi kan secara individual oleh guru setela ual
oleh guru setelah pembelajaran berdasarkan berdasarkan catatan catatan
anekdotal anekdotal selama proses pembelajaran, pembelajaran, penilaian penilaian
dan refleksi ketercapaian tujuan apaian tujuan pembelajara elajaran. Hasil evaluasi
Hasil evaluasi ini digunakan untuk ini digunakan untuk

perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.


2. Evaluasi Per Uni
si Per Unit Belaj t Belajar, dil ar, dilakukan sec kan secara kel ara kelompok
(team teachin team teaching) setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai.
Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar, proses belajar,
ketercapaian tujuan apaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun
penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Sem si Per Semester, dil er, dilakukan sec kan secara kel ara
kelompok team teaching) setelah satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan
berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang hasil
asesmen peserta didik yang telah disampai telah disampaikan pada kan pada
laporan hasil an hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, meru un, merupakan reflek an refleksi ketercapaian profi an
profil lulusan, tujua n, tujuan sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim pengembang kurikulum
sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta kepala sekola dan komite
sekolah serta pihak lainny pihak lainnya yang telah yang telah
mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data
yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala
Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan
kuesioner peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan
data tersebut data tersebut diharapkan menjadi bahan apkan menjadi bahan
evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta
didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

21

Kurikulum Operasional di Satuan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SMPN 17 Pendidikan

SMPN 17
BAB V PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi


disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2021-2022. Kurikulum operasional di
satuan
pendidikan pendidikan juga sebagai sebagai panduan panduan ketercapaian
ketercapaian pembelajaran pembelajaran bagi peserta peserta didik dan upaya
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SMPN 17 Kota Bekasi yang
telah
tersusun ini akan telah tersusun ini akan berjalan lancar an lancar bila ada bila ada
dukungan penuh dari semua ngan penuh dari semua pihak, pihak, yaitu kepala
sekolah, sekolah, guru, komite sekolah sekolah dan stake holder yang ada.
Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan
SMPN 17 Kota Bekasi. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi
dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung mendukung diselesaikannya diselesaikannya
kurikulum kurikulum operasional operasional di satuan pendidikan SMPN
pendidikan SMPN 17 Kota 17 Kota Bekasi. Bekasi. Teriring do’a, Teriring do’a,
semoga kontribusi semoga kontribusi pemikiran, pemikiran, kerja keras dan
dukungannya menjadi amal kebaikan.

Bekasi, 19 Juli 2021


Kepala SMPN 17 Kota Bekasi Bidang Kurikulum Operasional Sekolah

xliv

Anda mungkin juga menyukai