SALINAN
BUPATI PONOROGO,
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Ponorogo Nomor
47 Tahun 2018 tentang Piagam Pengawasan Internal (Internal
Audit Charter) Inspektorat Kabupaten Ponorogo diubah sebagai
berikut :
“ Pasal 1 ”
“ Pasal 2 ”
(1) Piagam Pengawasan Internal memuat :
a. Pendahuluan;
b. Maksud dan Tujuan;
c. Visi dan M isi;
d. Tujuan dan Sasaran;
e. Kedudukan;
f. Tugas Pokok dan Fungsi;
g. Kode Etik dan Standar Audit;
h. Penggunaan Tenaga Ahli;
i. Nilai-nilai;
j. Ruang Lingkup;
k. Kewenangan;
l. Tanggung Jawab;
m. Larangan Perangkapan Tugas dan Jabatan
Auditor;
n. Hubungan Kerja dan Koordinasi.
o. Penilaian Berkala;
p. Independen dan Obyektivitas;
q. Kompetensi dan Profesionalisme;
r. Sumberdaya ;
s. Pemantaun Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ;dan
t. Penutup.
(2) Ketentuan mengenai bentuk dan isi Piagam Pengawasan
Internal tercantum dalam lampiran I Peraturan Bupati ini;
(3) Ketentuan mengenai penjelasan Piagam Pengawasan
Internal tercantum dalam lampiran II Peraturan Bupati ini;
-5-
“ Pasal 2a ”
(1) Pelaksanaan pengawasan intern pemerintah dilakukan
oleh APIP ;
(2) Penilaian Kinerja APIP dilakukan oleh Tim Pengawas
Kinerja APIP ;
(3) Tim Pengawas Kinerja APIP sebagaimana dimaksud ayat (2)
ditetapkan dengan keputusan Bupati.
Pasal II
Pasal 3
Ditetapkan di
Ponorogo
pada tanggal 10 Mei
2022
BUPATI PONOROGO,
ttd
H. SUGIRI SANCOKO, S.E., M.M
Diundangkan di Ponorogo
pada tanggal 10 Mei 2022
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN PONOROGO
ttd
Dr. Drs. AGUS PRAMONO, M.M
BUPATI PONOROGO
PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI PONOROGO,
ttd
1. PENDAHULUAN
a. Piagam Pengawasan Internal merupakan dokumen formal yang
menyatakan tujuan, wewenang, dan tanggung jawab kegiatan
pengawasan intern oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
b. Piagam Pengawasan Internal merupakan penegasan komitmen
Bupati terhadap arti pentingnya fungsi pengawasan intern atas
penyelenggaraan pemerintahan.
c. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah perangkat
daerah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan
intern di lingkungan Pemerintah Daerah.
5. KEDUDUKAN
a. Inspektorat merupakan Perangkat Daerah sebagai Unsur
Pengawas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
b. Inspektorat dipimpin oleh Inspektur yang dalam melaksanakan
tugasnya berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati.
9. NILAI-NILAI
Nilai-nilai adalah sebagai berikut:
a. Integritas yaitu sikap jujur, adil, berani, bijaksana dan
bertanggung jawab yang harus dimiliki oleh seluruh anggota
APIP untuk dijadikan sebagai landasanan bersikap, bekerja, dan
dalam mengambil keputusan serta untuk membangun
kepercayaan atau kredibilitas pribadi dan institusi.
b. Profesional yaitu kesanggupan seluruh anggota APIP untuk
dapat melaksanakan tugas sesuai standar kinerja atau tugas
yang ditetapkan, dengan dilandasi oleh :
1) Sikap semangat/ motivasi kerja tinggi, berkomitmen, pantang
menyerah;
2) Pengetahuan yang luas;
3) Keterampilan yang tinggi;
c. Obyektif yaitu sikap untuk mengungkapkan atau menyampaikan
data/informasi sesuai dengan fakta material yang ada, dan
menghindari benturan kepentingan yang dapat mengganggu
dalam bersikap dan pengambilan keputusan.
d. Independent yaitu sikap menjunjung tinggi ketidakberpihakan,
mengedepankan profesionalitas dan mengutamakan kesesuaian
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
mempertimbangkan keterpaduan dan sinergisitas.
e. Perbaikan terus menerus yaitu sikap untuk sekali
mengembangkan diri, mengembangkan kualitas sumber daya
manusia (SDM), selalu memperbaiki proses, metode, mekanisme
kerja dan produk organisasi dalam rangka meningkatkan
kapasitas SDM dan organisasi untuk mencapai kualitas
pelayanan terbaik.
11. KEWENANGAN
Untuk dapat melaksanakan fungsi dan tugas optimal sesuai dengan
lingkup pengawasan yang dimiliki, Inspektorat memiliki
kewenangan sebagai berikut:
a. menentukan obyek pemeriksaan yang akan dituangkan dalam
program kerja pengawasan tahunan (PKPT);
b. melakukan pemeriksaan, reviu, pendampingan,
asistensi/konsultasi, pemantauan dan evaluasi terhadap
skpd dan unit kerja sesuai PKPT maupun non PKPT;
c. memperoleh akses informasi secara penuh terhadap seluruh
tugas pokok dan fungsi SKPD atau unit kerja yang diperlukan
dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan intern terhadap
seluruh SKPD, Perusahaan Daerah, Kecamatan dan Kelurahan
di Lingkungan Pemerintah Daerah;
d. memiliki akses informasi terhadap pengelolaan keuangan daerah
yang dilakukan oleh lembaga lain di luar SKPD yang sumber
pendanaannya sebagian atau seluruhnya berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. menentukan mekanisme, metodologi, teknik dan lingkup waktu
pemeriksaan sesuai dengan standar audit/pemeriksaan untuk
mencapai tujuan dan hasil pemeriksaan yang akan dicapai
secara optimal;
f. menyampaikan hasil pengawasan kepada pihak terkait sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g. melakukan koordinasi, singkronisasi dan integrasi pengawasan
dengan berbagai instusi, singkronisasi dan integrasi pengawasan
dengan berbagai institusi pengawasan dan lembaga terkait agar
mencapai proses dan hasil oengawasan yang bekualitas dan
terpadu serta tidak tumpang tindih;
h. bekerjasama dengan lembaga pengawasan lain dalam rangka
pemerinkasaan dan peningkatan kompetensi dan
profesionalisme APIP sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. menerima atau menolah permintaan pemeriksaan dari pihak lain
atas dasar peritimbangan-perimbangan rasional yang dapat
dipertanggungjawabkan;
j. pendampingan, asistensi dan sosialisasi terhadap akuntabilitas
penyelenggaran Pemerintah Daerah dalam rangka terwujudnya
tata kelola pemerintahan yang baik.
-5-
18. SUMBERDAYA
a. Pimpinan APIP harus mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki secara ekonomis, efisien, dan efektif, serta memprioritaskan
alokasi sumber daya tersebut pada kegiatan yang mempunyai risiko
besar.
b. Sumber daya yang harus dikelola pimpinan APIP meliputi sumber daya
manusia, keuangan, dan peralatan. Sumber daya tersebut harus dikelola
sesuai dengan praktik-praktik pengelolaan yang sehat.
c. Dengan terbatasnya alokasi dana dari Pemerintah maka pimpinan APIP
hendaknya membuat skala prioritas pada kegiatan audit intern yang
mempunyai risiko terbesar dan selaras dengan tujuan APIP serta pada
kegiatan audit intern yang menurut peraturan perundang-undangan
harus diselesaikan dalam periode waktu tertentu.
d. Keterbatasan sumber daya tidak dapat dijadikan alasan bagi pimpinan
APIP untuk tidak memenuhi Standar Audit.
20. PENUTUP
Untuk mewujudkan Pengawasan Intern yang efektif, Pimpinan Perangkat
Daerah/Unit Kerja Pemerintah Kabupaten Ponorogo harus menciptakan
dan memelihara Lingkungan Pengendalian yang baik melalui :
a. penegakan integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan
sumber daya manusia;
g. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
BUPATI PONOROGO,
ttd
Pembina
NIP.19680605 199303 1 003