Anda di halaman 1dari 3

Apa itu Kontra Penginderaan?

Kegiatan Kontra Penginderaan (KP) atau counter surveillance pada dasarnya adalah
termasuk salah satu dari kegiatan pengamanan informasi yaitu kegiatan atau proses
dalam mengidentifikasi ancaman penyadapan atau kerawanan kebocoran informasi dari
alat/ perangkat surveillance.

Berdasarkan Undang-Undang N0 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik,


Informasi didefinisikan sebagai keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda
yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasan yang
dapat dilihat, di dengar dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan
format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi secara
elektronik maupun non elektronik. Kebocoran data informasi rahasia dapat diartikan
pada didapatkannya informasi oleh pihak yang tidak berhak mengetahuinya. Seiring
perkembangan teknologi yang sangat canggih saat ini, kemungkinan kebocoran
informasi akibat teknologi penyadapan sangat memungkinkan hari demi hari. Namun
demikian selain faktor kecanggihan peralatan, faktor non teknis juga dapat menjadi
penyebab insiden kebocoran informasi seperti ketidaktahuan pengguna teknologi,
kecerobohan pemilik data, keterbatasan edukasi masyarakat, kealpaan individu dan
ketidakpeduliaan seseorang.

Instansi pemerintah menjadi salah satu target favorit dari pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan. Insiden siber
seperti pencurian data/informasi di pemerintahan seringkali kita dengar dan baca di
media. Tentunya hal ini terjadi karena instansi pemerintah memiliki sumber daya
informasi yang sangat potensial.

Salah satu cara mencegah terjadinya kebocoran informasi adalah dengan proteksi
informasi melalui kegiatan kontra pengindraan atau counter surveillance. Kegiatan
kontra penginderaan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik ruangan dengan
memperhatikan dan melakukan pemeriksaan terhadap keadaan fisik barang-barang di
dalam ruangan yang berpotensi menjadi peralatan penyadapan berupa alat sadap/
surveillance. Kontra Pengeindraan dilakukan dengan menganalisa ancaman berdasarkann
perkembangan teknologi dengan memanfaatkan teknologi dan peralatan pemindai
penyadapan TSCM (Technical Surveillance Counter Measures).

Seiring dengan moderenisasi dan perkembangan jaman, media penyadapan pun mengalami
perkembangan pesat. Tidak lagi menggunakan mata-mata maupun agen rahasia,
surveillance atau penyadapan kini lebih modern dengan menggunakan perangkat
elektronik yang di pasang pada tempat-tempat strategis untuk memperoleh informasi.
Deteksi ancaman terhadap peralatan-peralatan penyadapan antara lain hidden camera,
button camera,security camera, spy camera, phone card bug reader, stealth wireless
headset, wireless pinhole camera, wireless tapping dan perangkat sadap lainnya

Alat kontra pengindraan yang paling umum digunakan adalah spectrum analyzer dan bug
sweeper. Spectrum analyzer adalah perangkat yang berfungsi untuk menerima sinyal RF
dan memvisualisasikannya ke dalam perspektif amplitude sinyal (kekuatan)
berdasarkan frekuensi sinyal yang diterima. Sedangkan bug sweeper adalah perangkat
yang berfungsi memindai barang-barang non elektronik untuk identifikasi adanya
anomali penyadapan. (KAR)

https://www.inet.net.id/countre-surveillance/

Counter surveillance adalah kegiatan untuk memanage pencegahan terhadap pengawasan


pihak lain, termasuk metode-metode yang melibatkan peralatan elektronik seperti
bugsweeping dan mendeteksi adanya peralatan surveillance.

Surveillance
Sebelum lebih jauh berbicara tentang Countersurveillance (bentuk negatif terhadap
Surveillance), ada baiknya kita simak dahulu definisi Surveillance menurut
Wikipedia

Menurutnya, Surveillance adalah proses mengamati perilaku orang, objek atau proses
dalam sistem dengan mengharapkan ditemukannya kejadian tertentu pada sistem untuk
tujuan keamanan atau kontrol sosial. Dari asal bahasa Perancis-nya, surveillance
berarti mengamati.

Surveillance sering dikaitkan dengan usaha pengamatan jarak jauh dengan peralatan
elektronika atau teknologi lain, seperti:

a penyadapan telepon
b mengupingpercakapan pribadi (eavesdrop)
c mikrofon yang diarahkan
d miniatur pemancar radio dan mikrofon, sering disebut penyadap (covert listening
device)
e kamera mini
f CCTV
g tracking GPS
h mobil jebakan, yaitu mobil umpan bagi pencuri yang telah dilengkapi dengan
berbagai peralatan untuk mengetahui lokasi dan identitas pencuri
i tag elektronik, berupa penyadap yang dipasang pada manusia
j satelit mata-mata

Surveillance bisa jadi adalah kegiatan positif, misalnya untuk tujuan pengamanan
rumah tinggal atau kantor, pencegahan tindak kejahatan dalam kota, pengawasan
keamanan toko, dll. Tetapi umumnya surveillance dikaitkan dengan kegiatan negatif
untuk tujuan tertentu. Target surveillance jenis ini bervariasi, mulai dari
pribadi, toko kecil, perusahaan hingga negara.

Beberapa objek rawan surveillance antara lain:

Ponsel
Ancaman bagi pengguna ponsel adalah kumpulan data komunikasi (record waktu, durasi
pembicaraan serta lokasi di operator). Lokasi sebuah ponsel bisa diketahui dengan
menggabungkan data dari beberapa base station. Ancaman ini meningkat dengan adanya
3G karena jarak antar base station semakin dekat sehingga keakuratan lokasi semakin
tinggi.
Bugs
Yang dimaksud dengan bugs di sini adalah peralatan pemancar radio mini yang
dikombinasikan dengan mikrofon. Bugs bisa menerma informasi dari percakapan normal,
cordless phone, komputer yang menggunakan jaringan wireless tanpa pengamanan,
bahkan emisi radio dari layar monitor. Seiring perkembangan teknologi bugs, saat
ini penyadapdapat mendengarkan informasi dengan peralatan yang berbentuk seperti
iPod dengan berpura-pura mendengarkan musik atau dengan laptop dengan berpura-pura
browsing internet. Bahkan dengan pesatnya teknologi storage, informasi yang didapat
bisa direkam untuk didengarkan di saat lain.
Komputer
Komputer menjadi target utama surveillance karena umumnya komputer menyimpan data
pribadi dan pekerjaan dalam jumlah besar. Komputer dapat disadap dengan berbagai
cara dari pemasangan bugs (secara fisik) atau dengan software untuk me-remote Maka
dikenallah teknologi spyware.

Countersurveillance
Untuk menghadapi berbagai bentuk surveillance, maka diperlukan berbagai metode
pula. Menghadapi bugs yang umumnya menggunakan gelombang radio, digunakan peralatan
counter yang memanfaatkan penerima gelombang radio. Namun bugs pun berkembang, bugs
kemudian bisa dinyalakan atau dimatikan secara remote, bisa berganti frekuensi
dengan pola tertentu untuk mengecoh peralatan counter.
Kebanyakan surveillance menggunakan manusia karena manusia lebih sulit dideteksi.
Kita lebih sulit membedakan orang yang baik dan orang yang jahat, lebih mudah
membedakan yang ini penyadap dan yang ini kancing baju betulan. Ketika manusia
bertindak sebagai wahana surveillance, manusia bisa berpindah target dengan cepat
untuk menghindari kecurigaan, meninggalkan lokasi tanpa meninggalkan peralatan,
menghilang ditengah keramaian dan bersembunyi. Countersurveillance yang baik akan
mengantisipasi surveillance dengan menggunakan manusia.

Anda mungkin juga menyukai