Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN KE 5

TEKNOLOGI INFORMASI PENDIDIKAN

OLEH:

-RISKI PUTRA (19052075)

Dosen Pengampu: Dr. Unung verawardana M.Pd

JURUSAN ILMU SOSIAL POLITIK

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Rangkuman Materi Pertemuan 5
menganalisis dan menerapkan keamanan, kejahatan., hukum dan etika dalam TIK
(Security Awarnes)

1. keamanan TIK
Maulidia (43219010132) Keamanan Teknologi Informasi adalah aktivitas
perlindungan sistem komputer dari serangan orang yang tidak bertanggungjawab.
Termasuk di dalamnya pencegahan dari kerusakan pada hardware, software atau
data elektronik, juga dari disrupsi atau misdirection dari layanan teknologi
informasi. Keamanan teknologi informasi sering dikenal pula dengan istilah
cybersecurity, information technology security (IT Security). Bidang ini tumbuh
berkembang dengan pesat karena kebutuhan akan pentingnya ketahanan sistem
komputer. Hal ini muncul seiring dengan perkembangan pesat dan kompleks
teknologi internet, WIFI, bluetooth, handphone, dan perangkat kecil lainnya
memanfaatkan platform IoT.

Tujuan Keamanan Informasi


Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran utama, yaitu
: Kerahasiaan: melindungi data dan informasi perusahaan dari penyingkapan
orang –orang yang tidak berhak
Ketersediaan: meyakinkan bahwa data dan informasi perusahaan hanya
dapatdigunakan oleh orang yang berhak menggunakannya.
Integritas: sistem informasi perlu menyediakan representasi yang akurat dari
sistemfisik yang direpresentasikan

2. Kejahatan TIK
Cyber Crohm adalah nama lain dari kejahatan di dunia maya. Kejahatan dunia
maya secara umum didefinisikan sebagai aktivitas ilegal apa pun yang
melibatkan komputer, perangkat digital lain, atau jaringan komputer. Contoh
cyber crime di antaranya yaitu ancaman keamanan cyber seperti rekayasa sosial,
eksploitasi kerentanan perangkat lunak, dan serangan jaringan.

Kejahatan dunia maya ini sering kali menargetkan individu maupun perusahaan
besar. Biasanya, penyerang menargetkan bisnis untuk keuntungan finansial
langsung atau untuk menyabotase atau mengganggu operasi. Mereka
menargetkan individu sebagai bagian dari scam skala besar, atau untuk
membahayakan perangkat mereka dan menggunakannya sebagai platform untuk
aktivitas jahat.
Untuk melindungi diri sendiri muaupun perusahaan Anda, sangat perlu
mengetahui tentang berbagai cara di mana komputer dapat diretas dan privasi
dilanggar.

Cyber crime adalah suatu aktivitas kejahatan di dunia maya dengan


memanfaatkan jaringan komputer sebagai alat dan jaringan internet sebagai
medianya. Sedangkan alam arti luas, cyber crime adalah semua tindakan ilegal
yang dilakukan melalui jaringan komputer dan internet untuk mendapatkan
keuntungan dengan merugikan pihak lain. Kemudian dalam arti sempit, cyber
crime adalah semua tindakan ilegal yang ditujukan untuk menyerang sistem
keamanan komputer dan data yang diproses oleh suatu sistem komputer.

3. hukum dan etika dalam TIK


Bagaimana etika dan moral yang harus dikembangkan dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi? Mengapa setiap software yang mempunyai
hak cipta harus dilindungi undang-undang? Pada bab ini, Anda akan mempelajari
etika dan moral dalam penggunaan peralatan teknologi informasi dan
komunikasi. Selain itu, dibahas pula perlindungan hukum terhadap software yang
memiliki hak cipta. Setelah mempelajari materi pada bab ini, Anda akan dapat
menjelaskan tentang aturanaturan hak cipta, menjelaskan dampak pelanggaran
hak cipta, menerapkan aturan-aturan hal cipta yang berkaitan dengan teknologi
informasi dan komunikasi, mengetahui prinsip-prinsip kesehatan dan
keselamatan kerja (K3), memperagakan posisi duduk dengan baik dan benar,
serta mendemonstrasikan cara menggunakan komputer dengan memperlihatkan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Etika dan Moral dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi Perkembangan


software dan hardware komputer memang luar biasa. Perkembangan ini mampu
menembus semua aspek kehidupan mulai dari ekonomi, politik, bisnis,
pemerintahan, layanan publik, pendidikan, bahkan rumah tangga. Perkembangan
tersebut tentu tidak lepas dari jasa programmer yang terus-menerus menciptakan
software untuk mendukung operasional komputer. Software atau program
komputer yang sudah diujicobakan dan terbukti handal oleh pembuatnya
diluncurkan ke publik agar dapat dinikmati. Akan tetapi, penggunaan secara
ilegal terjadi di seluruh negara bahkan di negara yang kesadaran hukumnya
cukup tinggi seperti Inggris dan Amerika.

Di Indonesia juga terjadi hal yang serupa. Dari survey lembaga bisnis software,
tingkat pemakaian software ilegal mencapai 89% menempati urutan ketiga teratas
di bawah Cina 96% dan Vietnam 98%. Angka pembajakan software yang
mencapai 89% atau hanya 11% saja yang menggunakan program legal
menjadikan Indonesia negara yang diawasi oleh dunia internasional. Mereka
menganggap Indonesia adalah pasar yang buruk bagi segi perlindungan hak cipta.
Masalah penjiplakan

Aplikasi Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan


Komunikasi Etika dan moral harus mendapat perhatian yang utama dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, terutama dalam perangkat
lunak(software). Teknologi informasi dan komunikasi berorientasi pada
perangkatperangkatnya, yaitu komputer (sebagai hardware) dan perkembangan
software (sebagai perangkat lunak). Software merupakan hasil dari pemikiran
dan budidaya manusia. Di dalam teknologi informasi, perangkat lunak atau
program komputer ini lebih dihargai daripada produk lainnya. Jika kita bicara
software, maka ada kaitannya dengan masalah hakikat dan kekuatan hukum
kepemilikan. Dalam menciptakan suatu kepemilikan atau suatu hasil karya yang
baru, maka perlu mendapat perlindungan hukum dari pembajakan maupun
tindakan ilegal lainnya.

Dalam hal ini ditekankan kepada masalah berikut ini. a. Hak Cipta Hak cipta
secara international dilambangkan, yaitu hak eksklusif pencipta atau pemegang
hak cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi
tertentu. Dengan memiliki hak cipta, maka pemilik dapat melindungi atau
membatasi penggandaan secara tidak sah atas suatu ciptaannya.hak cipta
merupakan salah satu jenis hak kekayaan intelektual, namun hak cipta berbeda
secara mencolok dari hak kekayaan intelektual lainnya (seperti paten, yang
memberikan hak monopoli atas penggunaan invensi), karena hak cipta bukan
merupakan hak monopoli untuk melakukan sesuatu, melainkan hak untuk
mencegah orang lain yang melakukannya dan proses perlindungan atas
ciptaannya tersebut pada umumnya memiliki masa berlaku tertentu yang
terbatas.hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau
ciptaan.

Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi, drama, serta karya tulis lainnya, film,
karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik, rekaman
suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak komputer, siaran radio dan
televisi, dan (dalam yurisdiksi tertentu) desain industri. Hukum yang mengatur
hak cipta biasanya hanya mencakup ciptaan yang berupa perwujudan suatu
gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep, fakta, gaya, atau
teknik yang mungkin terwujud atau terwakili di dalam ciptaan tersebut.
Sebagai contoh, hak cipta yang berkaitan dengan tokoh kartun Scooby Doo
melarang pihak yang tidak berhak menyebarkan salinan kartun tersebut atau
menciptakan karya yang meniru tokoh anjing tertentu ciptaan Walt Disney
tersebut, namun tidak melarang penciptaan atau karya seni lain mengenai tokoh
anjing secara umum. Hak cipta sudah lama dikenal di Indonesia, bahkan jauh hari
sebelum Indonesia merdeka. Terbukti penerbit Balai Pustaka selalu
mencantumkan keterangan pada kolofon buku

Anda mungkin juga menyukai